riwayat hidup dr. muhammad yusuf · jabatan yang pernah diemban yaitu: jaksa fungsional pada...
TRANSCRIPT
• Lahir di Pendopo (Sumatera Selatan) pada tanggal 18 Mei 1962. Menyelesaikanpendidikan dasar (SD Pertamina), menengah (SMP Negeri 1), dan lanjutan atas(SMA Negeri 1) di Prabumulih (1970- 1982). Pada tahun 1982 diterima sebagaimahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan memperoleh gelarSarjana Hukum pada tahun 1987. Sebelas tahun kemudian melanjutkanpendidikan S2 di IPWI Jakarta dan memperoleh gelar Magister Manajemen(MM) pada tahun 2000. Selanjutnya gelar doktor dengan predikat cum laude dibidang hukum diperoleh dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandungpada tahun 2012.
• Karir diawali sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kejaksaan Negeri Ujung Pandang (1988-1991).Jabatan yang pernah diemban yaitu: Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri Ujung Pandang (1992-1993); Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Negeri Kupang (1993-1995); Kepala Sub.Seksi Penuntutan Tindak Pidana OHARDA pada Kejaksaan Tinggi DKi Jakarta (1997-1998); Kepala SubBidang Akademis pada Pusdiklat Kejaksaan RI (1998-2003): terpilih sebagai Jaksa teladan se-Indonesia(2003); Kajari Kotabumi Lampung Utara (2005-2006); Kasubdit HAM Berat Kejagung RI (2004); KajariBogor (2005-2006); Kajari Jakarta Selatan (2007); Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati DKI Jakarta (2007-2008); Direktur Hukum dan Regulasi PPATK (2008 - 2011); dan Kepala Pusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan (PPATK) mulai tahun (2011 - 2016), Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasilamulai tahun 2015 hingga sekarang, Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan MulaiBulan April 2016 - hingga sekarang
Riwayat HidupDr. Muhammad Yusuf
• Pembicara di dalam dan Luar Negeri: Pembicara pada International CrimeCooperation Division Attorney-General’s Australia dengan tema UnexplainedWealth Asset Forfeiture (Asutralia,2011), Pembicara pada acara WorkshopImplementing The Legal Framework on Countering The Financing of Terrorism(Malaysia, 2011), Pembicara pada Konfrensi Internasional Anti MoneyLaundering & Compliance Asia 2013 (Singapore,2013), Dosen Tamu denganTema Combating Money Laundering in Asia Pacific pada acara 10 AnniversaryLee Kuan Yew School Public Policy – National University of Singapore(Singapore,2014), Pembicara pada International Conference on Financial Crime& Terrorism Financing (Malaysia,2015), Pembicara pada Counter-TerrorismFinancing Summit (Sydney,2015)
• Menjadi Ketua Tim Penyusun buku antara lain: Ikhtisar Ketentuan Pencegahan dan Pemberantasan TindakPidana Pencucian Uang (Jakarta: NLRP, 2010); Memorie van Toelichting - Pembahasan RancanganUndang-Undang Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Jakarta:PPATK,2011); Ikhtisar Ketentuan Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang danPendanaan Terorisme (Jakarta: PPATK, 2011); Modul Workshop Terpadu - Penanganan Tindak PidanaAsal dan Pencucian Uang (Jakarta: PPATK, 2011); Modul Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uangdan Tindak Pidana Asal (Jakarta: PPATK, 2012);
• Penulis buku Merampas Aset Koruptor:Solusi Pemberantasan Korupsi Di Indonesia (Jakarta: PenerbitBuku Kompas, 2013); Miskinkan Koruptor!Pembalikan Beban Pembuktian:Solusi Jitu YangTerabaikan (Jakarta: Pustaka Juanda Tigalima, 2013). Impovershing Corruptor: Reverse Burden ofProof The Disregarded Solution (Jakarta: PPATK,2014). Mengengal,Mencegah,Memberantas TindakPidana Pencucian Uang (Jakarta: Pustaka Juanda Tigalima, 2014); Kapita Selekta TPPU (Jakarta:Pustaka Juanda Tigalima, 2015)
Riwayat HidupDr. Muhammad Yusuf
• Pembicara di dalam dan Luar Negeri: Pembicara pada International CrimeCooperation Division Attorney-General’s Australia dengan tema UnexplainedWealth Asset Forfeiture (Asutralia,2011), Pembicara pada acara WorkshopImplementing The Legal Framework on Countering The Financing of Terrorism(Malaysia, 2011), Pembicara pada Konfrensi Internasional Anti MoneyLaundering & Compliance Asia 2013 (Singapore,2013), Dosen Tamu denganTema Combating Money Laundering in Asia Pacific pada acara 10 AnniversaryLee Kuan Yew School Public Policy – National University of Singapore(Singapore,2014), Pembicara pada International Conference on Financial Crime& Terrorism Financing (Malaysia,2015), Pembicara pada Counter-TerrorismFinancing Summit (Sydney,2015)
• Menjadi Ketua Tim Penyusun buku antara lain: Ikhtisar Ketentuan Pencegahan dan PemberantasanTindak Pidana Pencucian Uang (Jakarta: NLRP, 2010); Memorie van Toelichting - PembahasanRancangan Undang-Undang Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang(Jakarta: PPATK,2011); Ikhtisar Ketentuan Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana PencucianUang dan Pendanaan Terorisme (Jakarta: PPATK, 2011); Modul Workshop Terpadu - Penanganan TindakPidana Asal dan Pencucian Uang (Jakarta: PPATK, 2011); Modul Penanganan Tindak Pidana PencucianUang dan Tindak Pidana Asal (Jakarta: PPATK, 2012);
• Penulis buku Merampas Aset Koruptor:Solusi Pemberantasan Korupsi Di Indonesia (Jakarta:Penerbit Buku Kompas, 2013); Miskinkan Koruptor!Pembalikan Beban Pembuktian:Solusi Jitu YangTerabaikan (Jakarta: Pustaka Juanda Tigalima, 2013). Impovershing Corruptor: Reverse Burden ofProof The Disregarded Solution (Jakarta: PPATK,2014). Mengengal,Mencegah,Memberantas TindakPidana Pencucian Uang (Jakarta: Pustaka Juanda Tigalima, 2014); Kapita Selekta TPPU (Jakarta:Pustaka Juanda Tigalima, 2015)
Riwayat HidupDr. Muhammad Yusuf
Pencegahan Fraud &Korupsi Pada
Korporasi
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junctoUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi(UU Tipikor) sudah ditegaskan bahwa subyekhukum pelaku korupsi tidak saja orang, tetapijuga badan hukum atau korporasi.
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 TentangPencegahan dan Pemberantasan TindakPidana Pencucian Uang
3. Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor13 Tahun 2016 tentang Tata Cara PenangananTindak Pidana oleh Korporasi.
United Nations Convention Againts Transnational Organized Crime (UNTOC) atau Konvensi Kejahatan Transnasional Terorganisasi pada Tahun 2000, dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1. Modus operandi telah menyatu dengansistem birokrasi
2. Korupsi terbukti melemahkan sistempemerintahan dan merupakan virus berbahaya
3. Korupsi sulit untuk diperangi4. Korupsi bukan lagi masalah domesitik tapi
masalah internasional
deklarasi Global Forum UNCAC
“We are all deeply concerned about the spread of corruption which is virus capable of
crippling government, discrediting public institutions and private corporations and giving
a devastating impact on the human rights of populations, and thus undermining society and developments, affecting in particular the poor. We are determined to prevent and combat all
forms corruption.”
Secara semantik korupsi berasal dari bahasaLatin: corruptio, corruptus, yang berasal daribahasa Yunani kuno yaitu corrumpere, kemudian “melenggang” ke dalam bahasaPrancis corruption dan bahasa Belandacorruptie yang berarti busuk, jelek, menjijikkan.
Badiklat Kejaksaan RI, Modul Tindak Pidana Korupsi, Badiklat:Jakarta, 2014 Hlm 7
UNDANG-UNDANG KORUPSI
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari katakerjacorrumpere yang bermaknabusuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baikpolitikus|politisi maupunpegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya merekayang dekat dengannya, denganmenyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka
Dari sudut pandang hukum, tindak pidanakorupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
• perbuatan melawan hukum;1. penyalahgunaan kewenangan, kesempatan,
atau sarana;2. memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
korporasi;3. merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara
Korupsi sebagian besar melibatkan 2 aktoryakni Pemerintah dan Sektor Swasta & Masyarakat Sipil yang jadi korban. (TI –Jeremy Pope)
KORUPSI DI INDONESIA
STATE CAPTURE CORRUPTION
ADMINISTRATIVE CORRUPTION
KORUPSI
XHukum
danKewenangan
PENGGELAPAN DALAM
JABATAN
PEMERASAN
SUAP MENYUAP
PERBUATAN CURANG
GRATIFIKASIMENCOBA
ATAUMEMBANTU
TINDAK KORUPSI
BENTURAN KEPENTINGAN
DALAM PENGADAAN
JENISTINDAKPIDANA KORUPSI
MELAWAN HUKUM
X KEWENANGAN.
KERUGIAN NEGARA
(Pasal 2,3)
SUAP MENYUAP
Pasal 5 Pasal 6 Pasal 11 Pasal 12aPasal 12bPasal 12cPasal 12d
Pgglapan dalam
Jabatan
Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10aPasal 10bPasal 10c
PEMERASAN
Pasal 12e Pasal 12g Pasal 12h
BENTURANKEPNTINGAN
DALAMPENGADAAN
Pasal 12 I
GRATIFIKASI
Pasal 12bPasal 12c
PERBUATAN CURANG
Pasal 7(1)a Pasal 7(1)b Pasal 7(1)c Pasal 7(1)d Pasal 7(2) Pasal 12h
Fenomena “Gunung Es” Korupsi
TINDAK PIDANA KORUPSI TPK
CORRUPTION HAZARDS (CH)
POTENSI MASALAH
PENYEBAB KORUPSI (PMPK)
Korupsi sbgKejahatanterjadi, apabilaterdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target
Kelemahan bangsa• Sistem• Kesejahteraan / Pengghasilan• Mental / moral• Internal, sosial, self control• Budaya taat hukum
lokasi :• pemasokanggaran• penggunaanggaran, • disparitaspendapatan
Manusiaberjiwa koruptor
Barang• asset negara, • barang sitaan
Kegiatan :• proyekpembangunan• pengadaanbarang / jasa• perijinan / pelayanan publik
DETEKSI
REPRESIF
PREVENTIF
PREEMTIF
PREVENTIF
APARAT INTELIJENMASYARAKAT
16
K O R U P S I • Tindak Pidana Korupsi yang berasal dari KUHP
– Penyuapan (aktif dan pasif): Penyuapan aktifadalah jenis penyuapan yang pelakunya sebagai pemberi hadiahatau janji (pasal 209 dan Pasal 210 KUHP), sedang penyuapanpasif adalah jenis penyuapan yang pelakunya sebagai penerimahadiah atau janji (Pasal 418, Pasal 419 dan Pasal 420 KUHP).
– Penyuapan Aktif (UU No 20 Tahuh 2001 ttng PemberantasanTPK): Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 13.
– Penyuapan Pasif (UU No 20 Tahuh 2001 ttng PemberantasanTPK): Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (2), Pasal 11, Pasal 12
– Perbuatan Curang– Kejahatan Jabatan– Pemerasan– Penggunaan Tanah Negara– Turut Serta Pemborongan
17
Tindak Pidana Gratifikasi
18
Badiklat Kejaksaan RI, Modul Tindak Pidana Korupsi, Badiklat:Jakarta, 2014 Hlm 37
Tindak Pidana Gratifikasi
19
Badiklat Kejaksaan RI, Modul Tindak Pidana Korupsi, Badiklat:Jakarta, 2014 Hlm 37
• Gratifikasi dianggap pemberian suap apabila ditujukankepada pegawai negari atau penyelenggara negara. Jadibagi yang bukan pegawai negari atau penyelenggaranegara tidak usah khawatir.
• Walaupun demikian tidak mesti setiap pegawai negariatau penyelenggara negara acapkali menerima gratifikasidianggap menerima pemberian suap, sebab untukdianggap sebagai pemberian suap masih dikaitkandengan suatu syarat yaitu apabila gratifikasi ituberhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanandengan kewajiban atau tugasnya
• Bagaimana untuk membuktikan bahwa gratifikasi itumerupakan suap atau bukan? jawabannya denganmenerapkan sistem pembuktian terbalik
FRAUD
adalah terminologi umum, yang mencakup beragam
makna tentang kecerdikan, akal bulus, tipu daya manusia yang
digunakan oleh seseorang, untuk mendapatkan suatu
keuntungan (di) atas orang lain melalui cara penyajian yang
salah. Tidak (ada) aturan baku dan pasti yang dapat digunakan
sebagai kata yang lebih untuk memberikan makna lain tentang
fraud, kecuali cara melakukan tipu daya, secara tak wajar dan
cerdik sehingga orang lain menjadi terperdaya. Satu-satunya
yang dapat menjadi batasan tentang fraud adalah biasanya
dilakukan mereka yang tidak jujur/ penuh tipu muslihat.
Fraud Umumnya terdiri dari 4 Unsur :
1. Ada pelakunya.2. Pelaku tersebut telah bertindak dengan sengaja.3. Seseorang telah kehilangan sesuatu yang
bernilai.4. Si pelaku mendapatkan keuntungan dari
tindakannya, perusahaan mengalami kerugian.
Kecurangan dalam arti luas mencakup manipulasipenyalahgunaan jabatan, penyelewengan pajak,kelalaian, pencurian, penggelapan dan setiapkelakuan buruk lain yang dilakukan seseorangindividu yang dapat mengakibatkan suatu kerugiankeuangan terhadap suatu organisasi/perusahaan.
Modus Fraud
“Mengeluarkan dana” yang dimaksudkan dalamhal ini adalah “bribe”(menyuap). Apakah initergolong tindakan fraud? IYA, jelas.
Contoh :Lima belas persen Chief Financial Officer (CFO),dalam skala global, bersedia “mengeluarkan dana”untuk memenangkan kompetisi bisnis ataumelanggengkan hegemoni bisnisnya sesuai denganhasil survey yang diselenggarakan oleh Ernst &Young. (Sumber: Bloomberg).
Contoh Kasus Pencucian Uang Malinda DeeSi cantik nan seksi malinda dikabarkan bisa melakukan
kejahatan perbankan karena memiliki modus yang rapih. Malindamelakukan kejahatan dengan melakukan pertemuan dengannasabahnya, dipertemuan itulah, dia meminta nasabahnya yangmerupakan perusahaan besar untuk menandatangani dokumen kosong.
Dia juga memanfaatkan kecantikannya untuk merayu nasabahagar calon korban itu mau mempercayakan uangnya untuk dikelolasebagai investasi oleh tersangka. Selain menggelapkan uangnasabahnya tanpa sepengetahuan pemilik rekening, Malinda didugakerap melakukan pembobolan dana Citibank dengan cara menipu.
Berikut ini sejumlah barang bukti yang berhasil ditemukanaparat kepolisian, diantaranya mobil Hummer keluaran 2010 yang dibelisecara kredit dengan uang muka Rp.310 juta yang dibayarkan dari salahsatu nasabah tersebut. Kemudian, mobil Mercedes 2010 yang dibelisecara kredit dengan uang muka Rp. 246 juta yang juga dibayar daridana nasabah. Kemudian, mobil Ferrari tahun 2010 atas nama MalindaDee.
Contoh Fraud di Per-Bank-kan
MENGAPA FRAUD TERJADI ?
Fraud bisa terjadi karena adanya kesempatan.Kesempatan ini terjadi akibat dari lemahnyapengawasan ataupun lemahnya peraturan. setiaptindak kejahatan selalu terjadi karena adanya pelakudan ada kesempatan untuk melakukannya. Dari segipelaku, karena ada motivasi untuk berbuat kecuranganyang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Faktor inimungkin saja karena rasa frustasi yang terakumulasi,karena misalnya sulitnya promosi atau naik pangkatdan jabatan, jenjang karir yang tidak jelas, manajemenyang kaku dan lain sebaginya, bisa juga karenatermotivasi untuk kaya secara mendadak ataupununtuk menyenangkan keluarga walaupun itu diluarkemampuannya.
DESIRE TO ACT
OPPORTUNITY
TO
ACT
ABILITY
TO
ACT
SUITABLE TARGET
Jenis-jenis Fraud Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) :
1. Kecurangan Laporan Keuangan (salah sajiyang material)
2. Penyalahgunaan Aset (Kecurangan Kas, Kecurangan atas Persediaan dan Aset lainnya)
3. Korupsi (Pertentangan kepentingan {Conflict of Interst}, Suap(bribery}, Pemberian Ilegal/tidaksah {Illegal Gratuity} dan Pemerasan{Economic Extortion})
Note : dengan berkembangnya teknologi saat ini perludiwaspadai adanya fraud external yaitu pencurian (uang,data, informasi bernilai tinggi) yang dilakukan oleh pihakluar.
Standar Auditor Hukum
AUDITOR
Miskin Figure Model Integritas : Aspek motivasi dalam
mewujudkan keadilan, berani, bernyali,tegas, tega namun rendah hati danberpola hidup sederhana.KejujuranKomitmen
Kompetensi yang kurang mumpuni
Budaya Organisasi(Kurangnya Kontribusi dan Empoyee)
Ada 3 pokok masalah yang membuat indonesia masih
tertinggal, khususnya dalambidang fraud pemberantasan
korupsi serta penegakan hukum
\
“ depend on the man behind the gun”
UNCAC menetapkan kewajibanpemerintah untuk melakukan tindakanpencegahan praktik korupsi antara laindalam bidang:
1. prosedur dan etika pada sektor publik;2. pengadaan sektor publik; 3. keuangan sektor publik; 4. pelaporan publik, akses informasi,
perlindungan terhadap whistleblower; 5. pendidikan masyarakat; dan 6. standar sektor swasta, termasuk standar
akuntansi dan audit.
Pencegahan fraud dan korupsimerupakan upaya terintegrasi yang
dapat menekan terjadinya faktorpenyebab fraud (fraud triangle) yaitu :
1. Memperkecil peluang terjadinya kesempatanuntuk berbuat kecurangan
2. Menurunkan tekanan kepada pegawai agar ia mampu memenuhi kebutuhannya
3. Mengeliminasi alasan untuk membuatpembenaran/rasionalisasi atas tindakkecurangan yang dilakukan.
Manfaat Penerapan GCG bagiPerusahaan :
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harusditanggung oleh pemegang saham akibat pendelegasianwewenang kepada pihak manajemen.
2. Mengurangi biaya modal (Cost of Capital).3. Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik
dalam jangka panjang.4. Menciptakan dukungan para stakeholder dalam
lingkungan perusahaan terhadap keberadaanperusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.
Note : Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk menjagakelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkanpada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi sertakewajaran dan kesetaraan.
Tujuan Good Corporate Governance :1. Memaksimalkan value Perusahaan dengan cara
meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Memastikan pengelolaan Perusahaan dilakukan secaraprofesional, transparan,dan efisien.
3. Mewujudkan kemandirian dalam membuat keputusansesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing pimpinan dalam Perusahaan tersebut.
4. Memastikan setiap pegawai dalam perusahaan berperansesuai wewenang dan tanggung jawab yang telahditetapkan.
5. Mewujudkan praktek bisnis yang sejalan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara konsisten.
Pengawasan Intern adalah “seluruh proseskegiatan audit, reviu, evaluasi,pemantauan dan kegiatan pengawasanlain terhadap penyelenggaraan tugas danfungsi organisasi dalam memberikankeyakinan yang memadai bahwakegiatan telah dilaksanakan sesuaidengan tolok ukur yang telah ditetapkansecara efektif dan efisien untukkepentingan pimpinan dalam mewujudkantata pemerintahan yang baik”.
PP 60/2008 Pasal 47 dan 48
Pengawasan Intern
Audit selama prosespengadaan barang/jasaberlangsung (real time)yang disebut probityaudit.
SALAH SATU
PERAN ITJEN
Integritas(integrity)
Kejujuran(honesty)
Kebenaran (uprightness)
ArtiProbity
Probity Audit : Kegiatan penilaian (independen) untuk memastikan bahwa setiap proses pengadaan barang/jasa telah dilaksanakan berdasarkan kejujuran, integritas dan kebenaran untuk mentaati prinsip pengadaan sesuai ketentuan yaitu:o efisien dan efektif (value for money)o terbuka, bersaing, transparan, adil/tidak
diskriminatif dan akuntabelo bebas dari benturan kepentingan (CoI)
Tujuan Probity Audit
PREVENT(MENCEGAH)
DETECT(MENDETEKSI)
DETER(MENANGKAL)
sistem peringatan dini/ early warning systempengadaan barang/jasa
pemerintah
ProbityAudit