risiko perilaku bunuh diri pada studi observasional

16
FAKTOR RISIKO PERILAKU BUNUH DIRI PADA STUDI OBSERVASIONAL SCHIZOPHRENIA OUTPATIENT HEALTH OUTCOMES (SOHO) Roberto Brugnoli 1 , Diego Novick 2 , Josep Maria Haro 3 , Andrea Rossi 4 , Marco Bortolomasi 5 , Sonia Frediani 4 dan Giuseppe Borgherini 6,7 I Gede Suprayoga Sukmana P. NIM. 0902005079 BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNUD-RSUP SANGLAH 2014 JOURNAL READING

Upload: putu-bagus-anggaraditya

Post on 22-Dec-2015

241 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

faktor risiko Perilaku Bunuh Diri Pada Studi Observasional

TRANSCRIPT

FAKTOR RISIKO PERILAKU BUNUH DIRI PADA STUDI OBSERVASIONAL SCHIZOPHRENIA OUTPATIENT HEALTH OUTCOMES (SOHO)

Roberto Brugnoli1, Diego Novick2, Josep Maria Haro3, Andrea Rossi4, Marco Bortolomasi5, Sonia Frediani4 dan

Giuseppe Borgherini6,7

I Gede Suprayoga Sukmana P.

NIM. 0902005079

BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNUD-RSUP SANGLAH 2014

JOURNAL READING

OUTLINELATAR BELAKANG

TUJUAN

METODE

HASIL

KESIMPULAN

LATAR BELAKANG

Bunuh diri penyebab kematian paling penting pada pasien skizofrenia --- risiko

8x lebih tinggi!

Pendekatan saat ini bertumpu pada pengobatan antipsikosis clozapine

Terdapat konsensus umum yang menyatakan bahwa kelompok usia muda,

jenis kelamin laki-laki, ras kaukasia, status belum menikah, fungsi premorbid yang baik, depresi pasca psikosis, dan riwayat penyalahgunaan zat dan/atau usaha bunuh diri faktor risiko bunuh

diri pada skizofrenia.

lanjutan…

Isu tentang KTD yang berkaitan dengan sistem endokrin akibat terapi antipsikosis baru-baru ini telah muncul --- mempengaruhi

kepatuhan pasien terhadap pengobatan antipsikosis

Studi oleh SOHO studi prospektif, observasional di 10 negara-negara Eropa, mengikutsertakan > 10.000 pasien rawat jalan yang memulai

atau mengganti obat-obat antipsikosisnya untuk pengobatan

skizofrenia

TUJUANUntuk mengidentifikasi faktor risiko bunuh

diri --- dibandingkan karakteristik dasar pasien-pasien yang mencoba atau melakukan usaha bunuh diri selama 3 tahun periode studi dengan pasien-pasien yang tidak melakukannya

METODE

Sebanyak 10.972 pasien skizofrenia dewasa rawat jalan direkrut di 10 negara Eropa

• memulai atau mengubah obat-obat antipsikosis, • hadir saat kontrol rawat jalan atau dirawat inap di rumah sakit untuk rencana inisiasi obat antipsikosis dan selanjutnya

dipulangkan dalam waktu 2 minggu, • berusia min. 18 tahun, dan • tidak berpartisipasi dalam sebuah studi intervensi

Kriteria inklusi:

lanjutan…Dua kelompok kohort i) pasien yang memulai terapi dengan atau diubah menjadi Olz, dan ii) pasien yang memulai terapi dengan atau diubah menjadi obat antipsikosis non-Olz

Peneliti diminta untuk menentukan metode pengobatan tanpa bergantung pada studi dan kemudian mengevaluasi apakah pasien tersebut memenuhi kriteria

Studi bersifat observasional tidak terdapat instruksi apa pun terkait pengobatan atau manajemen pasien

Data awal yang dikumpulkan:

• informasi demografis dan sosial, • riwayat medis dan kejiwaan, • indeks massa tubuh, • Clinical Global Impression-Schizophrenia (CGI-SCH)

Jumlah orang yang melakukan percobaan bunuh diri dicatat oleh peneliti

Perbandingan dilakukan antara pasien yang pernah mencoba bunuh diri dengan mereka yang belum pernah melakukan upaya bunuh diri

lanjutan…

HASIL

Total 8.871 pasien

diikutsertakan dalam studi

Sebanyak 6.366 pasien

berhasil diobservasi selama tiga

tahun

Pasien yang dieksklusi memiliki frekuensi yang lebih

tinggi untuk percobaan bunuh diri

dan riwayat rawat inap

dalam 6 bulan

sebelum studi

Sebanyak 384 (4,3%)

pasien pernah

mencoba bunuh diri dalam 3

tahun studi SOHO

ANALISIS DESKRIPTIFRiwayat

percobaan bunuh diri dan

percobaan bunuh diri

dalam 6 bulan terakhir lebih

sering dijumpai pada pasien dengan

perilaku bunuh diri

Gejala depresi ditemukan lebih berat pada pasien

dengan perilaku

bunuh diri

Prevalensi kejadian yang

tidak diinginkan lebih tinggi pada pasien

dengan perilaku

bunuh diri

lanjutan…

Uji Regresi Logistik

lanjutan…

DISKUSI

Faktor risiko prilaku bunuh diri yang signifikan:

• riwayat percobaan bunuh diri, • kejadian tidak diinginkan berkaitan dengan prolaktin,• jenis kelamin laki-laki, • riwayat rawat inap karena skizofrenia, dan • skor depresi CGI

Konsisten dengan studi sebelumnya riwayat percobaan bunuh diri, jenis kelamin laki-laki dan depresi merupakan faktor risiko bunuh diri

Studi ini adalah yang studi pertama yang menunjukkan bahwa kejadian tidak diinginkan yang berkaitan dengan prolaktin merupakan salah satu faktor risiko kasus bunuh diri

• Depresi, kecemasan dan kebencian lebih sering muncul pada wanita dengan hiperprolaktinemia

• Dampak pada laki-laki --- belum jelas.

lanjutan…

Terdapat empat keterbatasan utama dalam

studi ini:

Studi ini hanya melibatkan

pasien –pasien yang mengubah

pengobatan antipsikotiknya tidak mewakili semua pasien

skizofrenia

Kadar prolaktin pasien tidak

diukur

Perilaku bunuh diri dinilai

berdasarkan laporan psikiater

variabilitas yang tinggi dan reliabilitas yang

rendah

Pasien yang tidak

dimasukkan dalam analisis

karena kehilangan data atau hilang pada

saat follow-up ternyata memiliki

frekuensi yang percobaan

bunuh diri yang lebih tinggi.

lanjutan…

KESIMPULAN

TERIMA KASIH…