riset penelitian perilaku memilih di kabupaten...

85
PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN CILACAP RISET PENELITIAN DALAM PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN 2014 Disusun Oleh: ) Studi Kasus Pada Nelayan dan Petani )

Upload: ngongoc

Post on 03-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

PERILAKUeMEMILIHeDIeKABUPATENeCILACAPRISET PENELITIAN

DALAMePEMILUeLEGISLATIFeDANePEMILUePRESIDEN/WAKILePRESIDENe2014

DisusuneOleh:

)eStudieKasusePadaeNelayanedanePetanie)

Page 2: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

RISET PENELITIAN

PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN CILACAP DALAM PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN 2014

(Studi Kasus Pada Nelayan dan Petani )

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap2015

Page 3: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

ii

ABSTRAKSI

Judul penelitian ini adalah “Perilaku Memilih Di Kabupaten Cilacap Dalam Pemilu Legislatif Dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014 (Studi Kasus Pada Nelayan dan Petani)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku memilih pada masyarakat kabupaten Cilacap, yang diwakili oleh kelompok nelayan dan petani. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam memilih partai politik, caleg DPRD Kabupaten/kota, DPRD Propinsi, DPD, dan DPR RI pada pemilu legislatif 2014 serta dalam memilih pasangan calon presiden/wakil presiden pada pilpres 2014.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pemilihan sampel dengan non probability sampling yaitu dengan purposive sampling dan quota sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan in-depth interview (wawancara mendalam) dan data sekunder yang berupa dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan analisis kategorisasi, triangulasi, dan deskripsi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok masyarakat (nelayan dan petani) tersebut, keduanya dapat dikategorikan dalam tipologi pemilih tradisional dan tiopologi pemilih skeptis. Dalam memilih lebih dipengaruhi pada figur, baik perilaku, karakter, ketokohan, satu daerah/putra daerah, hal inilah yang menjadi daya tarik, yang merupakan faktor eksternal. Disisi lain ada daya tolak adalah yang berkaitan dengan pilihan identitas dan karakter pribadi seperti sipil-militer, low profile-high profile, tegas-lemah lembut,. Daya tarik dan daya tolak tersebut berkaitan dengan faktor internal pemilih seperti sosiologis, ekologis, psikologis dan rasional. Masyarakat lebih mengutamakan memilih caleg dibandingkan dengan parpol. Caleg yang dikenal kecenderungan caleg DPRD kabupaten/kota, caleg DPRD propinsi dan DPR RI sedikit yang mengenal, calon anggota DPD cenderung tidak dikenal, sehingga calon anggota DPD yang dipilih adalah visualisasi dalam surat suara. Sedangkan capres/cawapres sangat dikenal, selain hanya dua pasangan calon, juga sudah sangat populer. Korelasi pilihan antara partai politik, caleg dan capres/cawapres tidak terlalu signifikan.

Pemilih membutuhkan informasi yang koheren dan komprehensif dalam pemilu, sebagai sarana menuju pemilu yang lebih berkualitas, tidak hanya sekedar tingginya tingkat partisipasi. Pendidikan politik/pemilu terus berkesinambungan, selain itu, kampanye parpol, caleg lebih efektif dan tepat sasaran, terutama pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah.

Kata kunci : Perilaku Memilih, Pileg dan Pilpres, Nelayan dan Petani, Cilacap

Page 4: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sekapur Sirih…

Puji Syukur kehadhirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan

rahmat dan HidayahNya, sehingga terselesaikannya penelitian yang berjudul

“Perilaku Memilih Di Kabupaten Cilacap Dalam Pemilu Legislatif Dan Pemilu

Presiden/Wakil Presiden 2014 (Studi Kasus Pada Nelayan dan Petani)”. Penelitian

ini merupakan bagian dari program KPU RI tahun 2015 yang harus dilaksanakan

oleh seluruh KPU Kabupaten/Kota di Indonesia. Bagi KPU Kabupaten Cilacap,

penelitian ini sangat besar manfaatnya, selain untuk mengetahui realita yang ada

saat pemilu 2014 baik pileg maupun pilpres, juga untuk mengasah kemampuan

untuk meneliti dan menulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah guna meningkatkan

kualitas penyelenggaran pemilu pada masa mendatang.

Penelitian ini dilaksanakan secara swakelola, yang menjadi ranah tupoksi

divisi pendidikan pemilih dan sosialisasi, dan merupakan hasil sinergi dari semua

komisioner dan staf sekretariat KPU Kabupaten Cilacap. Untuk itu, kami

sampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dari awal

hingga akhir penulisan laporan, yaitu teman-teman komisioner, sekretaris, para

kasubag, dan staf sekretariat KPU Kabupaten Cilacap, enumerator, informan,

aparatur pemerintahan Kabupaten Cilacap, tokoh masyarakat, mantan anggota

KPPS, Ketua RT/RW, ketua rukun nelayan/tani di wilayah sampel penelitian, tim

ahli, serta pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari, bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, “tiada gading

yang tak retak”. Kami tidak akan berapologi dengan keterbatasan waktu dan

dana, hanya ingin kami katakan, bahwa kami melaksanakan penelitian ini dengan

Page 5: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

iv

sekuat tenaga, pikiran, dan kemampuan dari potensi yang ada. Hal ini secara

implisit menunjukkan bahwa setiap saat kami terus bekerja dan bekerja.

Akhirnya, semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan

kualitas pemilu dan menjadi titik awal tradisi intelektual di KPU, khususnya KPU

Kabupaten Cilacap.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cilacap, 31 Juli 2015

Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Cilacap

Ketua

ttd

INDON TJAHJONO

Page 6: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I-1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 11

Gambar I-2 Kerangka Metodologis ........................................................................ 16

Gambar II-1 Peta Kabupaten Cilacap ..................................................................... 17

Gambar II-2 Partai Politik Peserta Pemilu 2014 .................................................... 22

Gambar II-3 Pembagian DAPIL dan Jumlah Kursi Dalam Pemilu 2014

Di Kabupaten Cilacap .......................................................................... 23

Page 7: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel II-1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan,

dan Penyebaran Per Kecamatan Di Kabupaten Cilacap ....................... 18

Tabel II-2 Jumlah Penduduk Per Kelurahan Di Kecamatan Cilacap Selatan .......... 19

Tabel II-3 Jumlah Penduduk Per Desa Di Kecamatan Gandrungmangu ................ 20

Tabel II-4 Anggota DPRD Kabupaten Cilacap Hasil Pemilu 2014 ........................... 24

Tabel III-1 Pendidikan Informan ............................................................................. 26

Tabel III-2 Pemahaman Informan .......................................................................... 30

Tabel III-3 Sumber Informsn Tentang Pileg/Pilpres .............................................. 31

Tabel IV-1 Daya Tarik Dalam Pemilu Legislatif ...................................................... 36

Tabel IV-2 Daya Tarik Memilih Capres/Cawapres ................................................. 38

Tabel V-1 Pilihan Partai Politik 41

Tabel V-2 Pilihan Caleg DPRD Kabupaten ............................................................. 43

Tabel V-3 Pilihan Caleg DPRD Propinsi .................................................................. 45

Tabel V-4 Pilihan Caleg DPR RI .............................................................................. 46

Tabel V-5 Pilihan Calon Anggota DPD ................................................................... 48

Tabel V-6 Nomor Urut Caleg Terpilih DPRD Kabupaten Cilacap ........................... 49

Tabel V-7 Nomor Urut Caleg Terpilih Dapil 3 & 4 ................................................. 49

Tabel V-8 Nomor Urut Caleg Pilihan Informan ..................................................... 50

Tabel V-9 Pilihan Capres/Cawapres ...................................................................... 51

Page 8: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

ABSTRAKSI .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH .............................................................................. 1

B. LANDASAN TEORI ............................................................................................... 3

C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................... 8

D. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 11

1. Desain Penelitian ......................................................................................... 11

2. Penentuan Lokasi Penelitian ........................................................................ 11

3. Populasi dan Sampel .................................................................................... 12

4. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 13

5. Pengumpulan Data ...................................................................................... 13

a. Observasi Non Partisipatoris ................................................................... 13

b. Wawancara Mendalam (In-depth Interview) ......................................... 14

6. Analisis Data ................................................................................................. 14

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ................................................................ 16

A. KONDISI FISIK DAN SOSIAL ............................................................................... 16

1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cilacap ............................................................. 16

2. Kondisi Wilayah Kecamatan Cilacap Selatan ............................................... 19

3. Kondisi Wilayah Kecamatan Gandrungmangu ............................................ 19

Page 9: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

viii

B. KONDISI PEMILU DI KABUPATEN CILACAP ...................................................... 21

1. Sejarah Pemilu ............................................................................................. 21

2. Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014 ................................................... 21

3. Daerah Pemilihan (Dapil) ............................................................................. 22

4. Anggota Legislatif Kabupaten Cilacap .......................................................... 23

BAB III PENGETAHUAN PEMILIH ........................................................................... 25

A. PENGETAHUAN TENTANG PEMILU ................................................................ 26

B. PENGETAHUAN TENTANG PARTAI POLITIK .................................................... 27

C. PENGETAHUAN TENTANG CALEG .................................................................. 28

D. PENGETAHUAN TENTANG ANGGOTA DPD .................................................... 28

E. PENGETAHUAN TENTANG CAPRES/CAWAPRES ............................................ 29

F. AKSES INFORMASI TERHADAP PEMILU .......................................................... 30

BAB IV PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILU 2014 ................................................ 32

A. KONDISI DI TPS ............................................................................................... 32

B. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PILIHAN ........ 32

1. Faktor Internal ........................................................................................... 33

2. Faktor Eksternal ........................................................................................ 33

3. Daya Tarik Dalam Memilih Pada Pileg 2014 .............................................. 34

4. Daya Tolak Dalam Memilih Pada Pileg 2014 ............................................. 36

5. Daya Tarik Dalam Memilih Pada Pilpres 2014 .......................................... 37

6. Daya Tolak Dalam Memilih Pada Pilpres 2014 .......................................... 38

BAB V KORELASI ANTARA PILEG 2014 DENGAN PILPRES 2014 ............................. 40

A. PILIHAN DALAM PILEG DAN PILPRES ............................................................. 40

1. Pilihan Dalam Pileg 2014 .......................................................................... 40

a. Pilihan Partai Politik ........................................................................... 40

b. Pilihan Anggota DPRD Kabupaten Cilacap ......................................... 42

Page 10: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

ix

c. Pilihan Anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah .................................... 44

d. Pilihan Anggota DPR RI ....................................................................... 45

e. Pilihan Anggota DPD .......................................................................... 47

f. Pilihan Nomor Urut Caleg ................................................................. 49

2. Pilihan Dalam Pilpres 2014 ....................................................................... 50

3. Alternatif Pilihan ...................................................................................... 51

4. Korelasi Pilihan Parpol, Caleg Dan Capres/Cawapres .............................. 52

BAB VI TIPOLOGI PEMILIH DAERAH PENELITIAN .................................................. 54

BAB VII PENUTUP .................................................................................................. 56

A. KESIMPULAN .................................................................................................. 56

B. REKOMENDASI ............................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 60

Page 11: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pemilu merupakan salah satu syarat bagi negara demokrasi. Pemilu

legislatif maupun pemilu presiden/wakil presiden diadakan secara berkala.

Tidak selalu hasil pemilu dapat diprediksi hasilnya, walaupun beberapa

lembaga survai telah melakukan survai untuk memprediksi kecenderungan

hasil. Kadangkala survai hasilnya dinamis, dari waktu ke waktu berbeda,

bahkan ketika ada momen tertentu, dalam hitungan hari dapat berubah

secara signifikan.

Melihat realitas dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden/wakil

presiden, yang menentukan adalah suara pemilih. Peristiwa terjadi di balik

bilik suara/TPS, itulah yang menentukan. Apa yang menjadi alasan pemilih

melakukan suatu pilihan, banyak alasan dan yang menjadi daya tarik untuk

menentukan pilihan, baik secara rasional maupun emosional. Selain itu, ada

daya tolak yang menjadikan pemilih tidak memilih kontestan pemilu

tertentu/lainnya.

Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014 di Kabupaten

Cilacap terjadi dinamika. Silih bergantinya anggota DPRD, disamping

petahana/incumben masih ada yang terpilih lagi, ada sedikit perubahan posisi

urutan perolehan suara partai politik. Disamping itu pemilu presiden/wakil

presiden berbeda dengan sebelumnya, yaitu dengan munculnya hanya dua

capres/cawapres. Secara umum masyarakat mengidentifikasi presidennya dari

PDI-P dan Partai Gerindra. Sedangkan wakil presiden diidentifikasikan dari

partai politik yang berbeda, yaitu Partai Golkar (walau secara kelembagaan

partai politiknya tidak mendukung) dan PAN.

Kabupaten Cilacap secara geografis, dibandingkan dengan kabupaten

lain di Jawa Tengah memiliki karakteristik yang cukup unik. Selain wilayahnya

Page 12: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

2

yang terluas di Jawa Tengah, juga berada di perbatasan dengan Jawa Barat,

dengan posisi di pojok barat-selatan atau barat daya di Propinsi Jawa Tengah.

Disisi lain, terdapat garis pantai yang cukup panjang dan pegunungan yang

cukup luas. Dilihat dari kultur, terdapat dua kultur masyarakat Cilacap yaitu

Jawa Banyumasan di sebelah Timur dan Sunda di sebelah Barat. Jumlah

penduduk terbanyak ke dua dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Dalam pemilu legislatif tahun 2014 partai politik yang mendapatkan

kursi di DPRD Kabupaten Cilacap berjumlah 8 partai politik, dari 12 partai

politik peserta pemilu. Apabila dicermati, kecenderungan partai politik baru

serta yang tidak memiliki tokoh pada tingkat nasional maupun lokal, yang

tidak mendapatkan kursi. Partai politik tersebut adalah Partai Hanura, Partai

Nasdem, PBB (Partai Bulan Bintang) dan PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan

Indonesia). Hal inilah yang menjadi salah satu interes untuk mengetahui

secara mendalam mengapa hal ini terjadi pada pemilu legislatif di Kabupaten

Cilacap tahun 2014.

Sedangkan pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014, dengan adanya

dua pasangan calon presiden/wakil presiden, secara umum memiliki

ketokohan yang sama kuat, perbandingan perolehan suara tidak begitu jauh

berbeda dengan daerah Jawa Tengah, terutama di wilayah selatan. Bila dilihat

secara perbandingan perolehan suara yang didapat memang cukup jauh

terpaut. Apakah hal tersebut ada korelasinya dengan partai politik pengusung

pasangan calon presiden/wakil presiden.

Masyarakat dengan profesi yang berbeda, dalam studi kasus ini apabila

merujuk pada kelompok nelayan dan petani, secara karakteristik sangat

berbeda. Kultur yang ada juga berbeda, yang dipengaruhi oleh lingkungan dan

dan cara dalam bekerja. Nelayan, lingkungan kerja secara geografis adalah

panas, mencari bukan memelihara, serta dihadapkan oleh cuaca yang tidak

menentu dan penuh dengan tantangan alam. Sedangkan petani, dalam

lingkungan geografis yang nyaman, lingkungan kerja yang tenang, dan dalam

Page 13: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

3

hal pekerjaan mereka menanam dan memelihara. Sehingga karakteristiknya

lebih tenang, memiliki kesabaran yang lebih tinggi.

Dalam penelitian ini, yang ingin diketahui adalah bagaimana dalam

kelompok masyarakat pinggiran tersebut, yang diwakili oleh nelayan dan

petani, dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden/wakil presiden 2014,

mereka menjatuhkan pilihan dalam dua pemilu tersebut. Alasan apa saja yang

menjadikan mereka menjatuhkan pilihan, apakah pilihan tersebut bersifat

rasional, emosional, pilihan sadar, atau pilihan yang tidak disadari atau

keterpaksaan. Disamping itu, faktor-faktor apa yang mempengaruhi, baik

internal maupun eksternal.

Hal ini apabila ditarik lebih ke belakang, keikut sertaan mereka dalam

pemilu ini apakah faktor kesadaran atau faktor yang lain. Pemilih ketika

datang ke TPS sampai dengan menjatuhkan pilihan, merupakan efek dari

pengaruh internal dan eksternal, yang akhirnya menjadi persepsi. Bahkan,

ketika di dalam TPS apakah dia merasa nyaman, dan merasa tidak ada

kesulitan dalam melakukan teknis pencoblosan. Dengan demikian, apa yang

ada dalam pikiran dengan apa yang ada dilakukan di lapangan ada kesesuaian

atau kesamaan dengan yang dipikirkan/inginkan.

B. LANDASAN TEORI

Studi tentang perilaku pemilih tidak ada satu studi yang secara cermat

dapat mengakomodirnya, hanya beberapa pendekatan yang dapat digunakan.

Menurut Ramlan Surbakti (2010) pemilih menentukan pilihan berdasarkan 4

(empat) pendekatan yaitu struktural sosiologis, ekologis, psikologi sosial, dan

pilihan rasional. Pendekatan struktural melihat kegiatan memilih merupakan

produk dari konteks struktur yang lebih luas seperti struktur sosial, sistem

partai politik, sistem pemilihan umum, permasalahan dan program yang

ditonjolkan oleh setiap partai politik.

Page 14: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

4

Struktur sosial yang menjadi sumber kemajemukan politik dapat berupa

kelas sosial atau perbedaan-perbedaan antara majikan dengan pekerja,

agama, perbedaan desa dengan kota, bahasa dan nasionalisme. Jumlah partai

politik, basis sosial sistem partai politik, dan program yang ditonjolkan yang

mungkin berbeda dari negara satu dengan negara lain, karena perbedaan

struktur sosial tersebut.

Pendekatan sosiologis cenderung menempatkan kegiatan memilih

dengan konteks sosial. Kongkretnya pilihan seseorang dalam pemilihan umum

dipengaruhi oleh latar belakang demografi dan sosial ekonomi seperti jenis

kelamin, tempat tinggal (desa-kota), pekerjaan, pendidikan, kelas,

pendapatan, dan agama.

Pendekatan ekologis hanya relevan, apabila dalam suatu daerah

pemilihan terdapat perbedaan karakteristik pemilih berdasarkan unit

teritorial seperti desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Kelompok

masyarakat seperti tipe penganut agama tertentu, buruh, kelas menengah,

mahasiswa, suku tertentu, subkultur tertentu, dan profesi tertentu bertempat

tinggal pada unit teritorial tertentu. Pendekatan ekologis ini penting sekali

digunakan, karena karakteristik data hasil pemilihan umum propinsi berbeda

dengan karakteristik data kabupaten, karakteristik data kabupaten berbeda

dengan karakteristik data kecamatan.

Pada dasarnya pendekatan psikologi sosial sama dengan penjelasan

yang digunakan dalam model perilaku politik. Salah satu konsep psikologi

sosial yang digunakan untuk menjelaskan perilaku memilih dalam pemilihan

umum berupa identifikasi partai politik. Konsep ini merujuk pada persepsi

pemilih atas partai-partai politik yang ada atau keterikatan emosional pemilih

terhadap partai politik tertentu. Kongkretnya, partai politik yang secara

emosional dirasakan dekat merupakan partai politik yang selalu dipilih tanpa

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Page 15: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

5

Sedangkan pendekatan pilihan rasional, melihat kegiatan memilih

sebagai produk kalkulasi antara untung dan rugi. Yang menjadi pertimbangan

tidak hanya “ongkos” memilih dan kemungkinan suaranya dapat

mempengaruhi hasil yang diharapkannya.. Tetapi hal ini digunakan oleh

pemilih dan kandidat yang hendak mencalonkan diri untuk terpilih sebagai

wakil rakyat atau pejabat pemerintahan. Bagi pemilih, pertimbangan untung

dan rugi digunakan untuk membuat keputusan tentang partai politik atau

kandidat yang akan dipilih.

Menurut Ramlan Surbakti, keempat pendekatan tersebut memilih

merupakan kegiatan otonom atau bukan paksaan dari pihak lain. Namun

dalam kenyataan di negara berkembang, memilih bukan hanya ditentukan

oleh pemilih, tapi juga ditentukan oleh faktor lain seperti tekanan kelompok,

intimidasi dan paksaan dari kelompok atau pemimpin tertentu.

Tidak ada satupun teori yang benar berkaitan dengan perilaku pemilih.

Ada tiga teori pendekatan yang digunakan yaitu teori sosiologi, psikologi, dan

anthropologi. Teori tersebut dianggap mendekati dan saling melengkapi.

Tipologi pemilih (Firmanzah, 2010) ada 4 (empat) kelompok sebagai

berikut :

Pertama, pemilih rasional, pemilih ini memiliki “policy problem solving”

yang tinggi, dan berorientasi rendah pada faktor ideologi. Pemilih golongan ini

lebih mengutamakan partai atau kontestan dalam hal program kerjanya.

Pemilih dalam golongan ini tidak mementingkan ikatan ideologI pada suatu

partai politik atau kontestan pemilu. Faktor seperti paham, asal usul, nilai

tradisi, budaya , agama, dan psikografis dipertimbangkan juga, tetapi bukan

hal yang signifikan. Hal yang terpenting bagi pemilih ini adalah apa yang bisa

atau yang telah dilakukan oleh partai politik/kontestan pemilu.

Kedua, pemilih kritis, pemilih jenis ini merupakan perpaduan antara

tingginya orientasi pada kemampuan partai politik atau kontestan pemilu

dalam menuntaskan permasalahan bangsa, maupun tingginya orientasi pada

Page 16: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

6

hal-hal yang bersifat ideologis. Pentingnya ikatan ideologis membuat loyalitas

pemilih terhadap partai politik/kontestan pemilu cukup tinggi, tidak semudah

seperti pemilih rasional untuk berpaling kepada partai politik/kontestan

pemilu. Pemilih kritis akan selalu menganalisa kaitan antara sistem nilai partai

politik (ideologi) dengan kebijakan yang dibuat. Partai politik/kontestan

pemilu harus memenej pemilih jenis ini.

Ketiga, pemilih tradisional, pemilih jenis ini memiliki orientasi ideologi

yang cukup tinggi, dan tidak terlalu melihat kebijakan partai politik/kontestan

pemilu. Dalam mengambil keputusan, pemilih tradisional sangat

mementingkan kedekatan sosial budaya, nilai, asal usul, paham, dan agama.

Sebagai ukurannya, akan memilih figur dan kepribadian pemimpin, mitos dan

nilai-nilai historis partai politik/kontestan pemilu. Salah satu karakteristik

mendasar adalah tingkat pendidikan yang rendah dan konservatif dalam

memegang nilai atau paham yang dianut. Pemilih tradisional adalah pemilih

yang bisa dimobilisasi dalam kampanye.

Keempat, pemilih skeptis pemilih jenis ini adalah tidak memiliki orientasi

ideologi yang cukup tinggi dengan partai politik/kontestan pemilu. Keinginan

atau antusiasme dalam pemilu juga kurang, karena kaitan ideologi sangat

rendah. Golongan ini juga kurang peduli terhadap program kerja, platform

partai politik/kontestan, atau kebijakan partai politik/kontestan pemilu.

Sedangkan hal-hal yang mempengaruhi perilaku memilih dari faktor

partai politik/kontestan pemilu, apabila diterapkan di Indonesia ada 7 (tujuh)

postulat hukum (Sigit Pamungkas, 2012) yang dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Pertama, warna aliran dari sebuah partai politik mempengaruhi perilaku

pemilih. Aliran partai politik dapat dipilah menjadi tiga kategori, yaitu sekuler,

moderat dan agama. Perilaku pemilih akan ditentukan oleh persepsi diri

mereka dalam kluster aliran tersebut dan bagaimana mereka

mempersepsikan ideologi partai politik yang ada. Apabila pemilih

Page 17: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

7

mempersepsikan dirinya pada kluster sekuler, maka pilihan akan jatuh pada

partai politik yang berada pada kluster sekuler. Sangat kecil kemungkinan

pemilih memilih partai politik diluar persepsi kluster yang ada.

Kedua, partai politik yang memiliki ideologi yang ekstrem, tidak akan

mendapatkan dukungan dengan jumlah yang signifikan. Secara linear,

spektrum ideologi yang ada adalah dua kutub, yaitu kutub fundamentalisme

sekuler dan kutub fundamentalisme agama. Partai politik yang ekstrem

tersebut tersebut tidak akan mendapat dukungan yang banyak, pemilih

biasanya kaum minoritas. Partai politik seperti ini akan terlikuidasi dengan

sendirinya.

Ketiga, Partai politik dengan ideologi tengah atau moderat. Partai politik

ini biasanya akan mendapatkan dukungan yang banyak. Hukum ketiga ini

merupakan anti tesis dari hukum kedua. Untuk mengaktualisasikan potensi

partai politik tengah atau moderat hanya perlu memoles organisasinya, agar

dapat dikenal luas oleh publik.

Keempat, sirkulasi suara pemilih hanya berputar pada pada spektrum

ideologi yang sama. Kalau terjadi suara berpindah (swing voter) maka

perpindahan suara pemilih tidak kan melewati kluster ideologi. Peningkatan

suara partai politik, hanya akan mengurangi perolehan suara partai politik

yang dalam kluster yang sama. Kanibalisme akan terjadi pada partai politik

yang memiliki kluster ideologi yang sama, tidak akan melewat kluster ideologi.

Kelima, perilaku pemilih yang melintasi batas kluster ideologi dapat

terjadi pada suara pemilih protes (protest voter). Pemilih protes merupakan

bentuk ekspresi politik dalam situasi yang tidak normal. Pemilih protes ini

akibat dari konflik internal partai politik, maupun perilaku penguasa yang

tidak adil terhadap partai politik tertentu. Perilaku pemilih menyeberangi

lintas batas kluster ideologi sebagai pelampiasan atas situasi tersebut.

Keenam, ketokohan partai politik mampu mendongkrak perolehan suara

partai politik. Perilaku pemilih dapat berubah terkait eksistensi pemimpin dan

Page 18: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

8

kepemimpinan partai politik. Apabila dalam partai politik ada pemimpin yang

berwibawa dan disegani, maka pemilih akan memilih partai politik dengan

ketokohan yang jelas. Apabila partai tidak memiliki ketokohan sentral, maka

daya magnetik partai politik akan berkurang.

Ketujuh, penistaan terhadap seseorang tokoh atau partai politik akan

melahirkan simpati pemilih untuk memberikan suara kepada tokoh atau

partai politik tersebut. Partai-partai politik dengan tokoh yang dinistakan oleh

lawan politik akan mendapat simpati pemilih. Sebaliknya, tokoh yang agresif

atau menistakan lawan politiknya ataupun tidak santun dengan lawan

politiknya cenderung akan dijauhi pemilih.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan beberapa pertanyaan dalam penelitian ini :

1. Bagaimana pemahaman pemilih terhadap pilihannya dalam pemilu

legislatif dan pemilu presiden/wakil presiden 2014 di Kabupaten Cilacap

2. Bagaimana tingkat kenyamanan pemilih di dalam bilik TPS

3. Seberapa jauh pengaruh faktor internal terhadap pemilih

4. Seberapa jauh pengaruh faktor eksternal terhadap pemilih

5. Seberapa besar adanya daya tarik dan daya tolak dari faktor internal dan

eksternal terhadap pilihan pemilih

6. Tipologi pemilih apa saja dalam masyarakat, nelayan dan petani

7. Bagaimana korelasi antara pilihan pemilu legislatif 2014 dengan pemilu

presiden/wakil presiden 2014

C. TUJUAN PENELITIAN

Berpijak dari permasalahan penelitian tersebut di atas, maka secara

umum penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana perilaku memilih

dalam masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani di Kabupaten

Cilacap pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014.

Sedangkan tujuan khususnya adalah :

Page 19: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

9

1. Ingin mendapatkan pemahaman pemilih terhadap pilihannya dalam

pemilu legislatif dan pemilu presiden/wakil presiden 2014 di Kabupaten

Cilacap

2. Ingin mengetahui tingkat kenyamanan pemilih di dalam Bilik TPS

3. Ingin mengetahui pengaruh faktor internal terhadap pemilih

4. Ingin mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap pemilih

5. Ingin mengetahui besarnya daya tarik dan daya tolak dari faktor eksternal

dan internal terhadap pilihan pemilih

6. Ingin mengetahui tipologi pemilih apa saja dalam masyarakat, nelayan

dan petani

7. Ingin mengetahui korelasi antara pilihan pemilu legislatif 2014 dengan

pemilu presiden/wakil presiden 2014

Page 20: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

10

Gambar I-1 Kerangka Pemikiran Perilaku Memilih Di Kabupaten Cilacap

Dalam Pemilu 2014 (Studi Kasus Pada Nelayan dan Petani)

Faktor Internal

- Sosiologis

- Ekologis

- Psikologis

- Rasional

PASANGAN

CAPRES/CAWAPRES

( 2 Pasangan Calon )

PARTAI POLITIK

(12 Partai Politik )

Faktor Eksternal

- Warna/Aliran Parpol/Kontestan Pemilu

- Ideologi Ekstrem Parpol/Kontestan Pemilu

- Parpol/Kontestan Pemilu Moderat

- Ketokohan Parpol/Kontestan Pemilu

- Penistaan Parpol/Tokoh/Kontestan Pemilu

- Konflik Internal Parpol/Kontestan Pemilu

- Tekanan/Paksaan

PEMILIH

(Nelayan dan Petani)

CALON LEGISLATIF

- DPR RI

- DPD

- DPRD Propinsi

- DPRD Kabupaten

TIPOLOGI PEMILIH

- Rasional

- Kritis

- Tradisional

- Skeptis

PilihanPilihan Pilihan

Pengaruh

Otonom

Pengaruh

Pull And Push

Factors

Identifikasi

Page 21: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

11

D. METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Berdasarkan cara yang dipakai, menurut Sugiyono (2012) desain

penelitian dapat dibedakan menjadi, survai, expostfacto, eksperimen,

naturalistis atau studi kasus, policy research, action reasearch, evaluasi

sejarah, dan pengembangan (R&D). Dalam penelitian ini yang digunakan

adalah desain survai dan studi kasus. Survai adalah penelitian dengan

mengambil sampel tertentu dengan teknik tertentu dari jumlah populasi

yang ada dalam suatu wilayah atau komunitas tertentu. Desain ini lebih

efektif dan juga efisien karena penelitian ini dapat menghemat waktu, biaya,

tenaga, serta mampu mempresentasikan kondisi secara riil.

Penelitian ini juga menggunakan desain studi kasus untuk menjelaskan

aspek kualitatifnya yang datanya diambil dari informan terseleksi, informan

utama dan informan tambahan. Informan utama terdiri dari nelayan/petani

atau keluarganya, sedangkan informan tambahan terdiri dari perangkat

kelurahan/desa, ketua rukun nelayan/tani, tokoh masyarakat/agama, dan

mantan anggota KPPS pada pileg/pilpres 2014.

2. Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa aspek, pertama,

Kecamatan Cilacap Selatan merupakan kantong nelayan, berdasarkan data

yang ada, jumlah nelayan terbanyak ada di Kecamatan Cilacap Selatan.

Kedua, Kecamatan Gandrungmangu merupakan kantong pertanian,

penduduknya kebanyakan bertani. Ketiga, Kecamatan Cilacap Selatan

mewakili wilayah timur sedangkan Kecamatan Gandrungmangu mewakili

wilayah barat. Keempat, angka partisipasi di Kecamatan Cilacap Selatan,

untuk Kabupaten Cilacap termasuk tinggi, yaitu untuk pemilu legislatif 2014

sebesar 70,7 persen dan pemilu presiden/wakil presiden 2014 sebesar 73,0

persen. Sedangkan Kecamatan Gandrungmangu masuk dalam kategori

Page 22: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

12

angka partisipasi pemilih rendah, dalam pemilu legislatif 2014 sebesar 58,7

persen, dan dalam pemilu presiden/wakil presiden sebesar 58,4 persen.

Untuk Kabupaten cilacap, angka partisipasi pileg 2014 sebesar 65,77 persen,

sedangkan pilpres 2014 sebesar 65,27 persen (KPU Kabupaten Cilacap,

2014).

3. Populasi dan Sampel

Populasi atau universe merupakan jumlah keseluruhan dari unit

analisa yang cirri-cirinya bisa diduga. Populasi dibedakan menjadi dua,

populasi sampling dan populasi sasaran (Masri Singarimbun dan Sofian

Effendi (ed,) 1987). Populasi sampel penelitian ini adalah seluruh warga

Kabupaten Cilacap yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan

menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil

Presiden 2014, baik laki-laki maupun perempuan. Populasi sasaran adalah

nelayan dan petani di Kabupaten Cilacap.

Sampel yang dipakai non probability sampling, penentuan sampel tidak

dilakukan secara eksak, akan tetapi hipotetis dengan menentukan jumlah

atau ukuran sampel secara perkiraan. Ukuran sampel tidak dipersoalkan,

karena hanya diperkirakan secara hipotetis, bahwa jumlah dianggap cukup

sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Non probability sampling ini

dengan menggunakan quota sampling, sampel ini diambil dengan dengan

memberikan jatah atau quotum pada masing-masing kelompok yang seolah-

olah berkedudukan sebagai sub populasi (Hadari Nawawi, 1998).

Sampel yang telah ditentukan disini adalah diwakili masyarakat yang

memiliki profesi sebagai nelayan dan petani, termasuk istri atau keluarga

nelayan dan petani, yang diambil dalam komunitas masing-masing. Untuk

nelayan diambil dari wilayah Kecamatan Cilacap Selatan, sedangkan petani

diambil dari wilayah Kecamatan Gandrungmangu, mereka ini yang disebut

dengan informan. Selain itu, ada informan tambahan, yaitu dari perangkat

Page 23: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

13

kelurahan/desa, tokoh masyarakat/agama, ketua rukun nelayan/tani, dan

mantan anggota KPPS pileg/pilpres 2014. Disamping itu, sampel juga diambil

dengan metode purposive sampling, pengambilan sampel dibatasi sesuai

dengan tujuan penelitian. Sampel yang dihubungi berdasarkan tujuan

penelitian, dalam hal ini adalah sampel/informan yang terdaftar dalam DPT

(Daftar Pemilih Tetap) dan mencoblos pada hari H pemungutan suara. Cara

pengambilan informan berdasarkan data yang telah dihimpun dari DPT

(Daftar Pemilih Tetap) KPU Kabupaten Cilacap. Perbandingan jumlah sampel

berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah proporsional.

4. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut : (1) penentuan wilayah berdasarkan karakteristik yang berbeda, dan

berdasarkan dua kelompok profesi masyarakat. (2) penentuan informan (3)

pengumpulan data. (4)analisis data, dan (5) penulisan laporan.

5. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

data primer. Data sekunder diperoleh dari BPS, Disdukcapil, dan KPU

Kabupaten Cilacap. Data yang dikumpulkan adalah jumlah penduduk, jumlah

penduduk berdasarkan pekerjaan, daftar pemilih tetap, jumlah perolehan

suara pemilu legislatif dan pemilu presiden/wakil presiden 2014.

Pengumpulan data primer kualitatif dilakukan dengan metode observasi non

partisipatoris dan wawancara mendalam. Kedua metode tersebut diuraikan

sebagai berikut :

a. Observasi Non Partisipatoris

Observasi non partisipatoris digunakan untuk mengamati kondisi umum,

fisik dan non fisik daerah penelitian, daerah fisik kondisi nelayan dan

petani. Metode ini digunakan untuk crosscheck informasi yang diperoleh

Page 24: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

14

dari wawancara mendalam. Selain itu, observasi digunakan untuk

mengamati perilaku yang berkaitan dengan perilaku dalam memilih pada

pemilu.

b. Wawancara Mendalam (In-depth Interview)

Wawancara mendalam adalah untuk memperdalam informasi yang

diperoleh, baik dari data sekunder maupun observasi. Dalam wawancara

mendalam ini dipilih informan yang memiliki kriteria : kooperatif dalam

wawancara, terdaftar sebagai pemilih tetap, hadir di TPS, mencoblos

dengan benar, dan dapat berkomunikasi dengan baik.

6. Analisis Data

Analisis data kualitatif ini menggunakan analisis deskripsi, analisis

kategoris, dan triangulasi. Analisis deskripsi ini untuk menjelaskan mengapa

memilih partai politik, caleg, anggota DPD, atau capres/cawapres tertentu,

atau tidak memilih partai politik atau capres/cawapres yang lain. Sedangkan

analisis kategoris adalah dipergunakan untuk mengkategorisasikan tipologi

pemilih. Kemudian dilengkapi dengan menggunakan metode triangulasi

yaitu melakukan crosscheck silang dengan teori, data di lapangan, antara

informan utama dengan informan tambahan.

Page 25: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

15

GAMBAR I-2 KERANGKA METODOLOGIS

DESAIN PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

(Beserta Rekomendasinya)

ANALISIS DATA

PENGUMPULAN

DATA

TEKNIK SAMPLING

Wawancara

Mendalam

(In-depth

interview)

Faktor

Eksternal

Menentukan

Pilihan

Faktor Internal

Observasi

Quota/

Purposive

Sampling

STUDI KASUSSURVAI

Kategorisasi

Triangulasi

Deskripsi Kualitatif Tipologi Pemilih

Page 26: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

16

BAB II

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. KONDISI FISIK DAN SOSIAL

1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cilacap

Kabupaten Cilacap, merupakan kabupaten terluas di Propinsi Jawa

Tengah. Dengan luas wilayah 225.361 Hektar (2.138,50 km2), belum termasuk

di dalamnya Pulau Nusakambangan yang merupakan otoritas Kementerian

Hukum dan HAM RI, yang memiliki luas 11.511 Hektar (115,11 km2) (BPS

Kabupaten Cilacap, 2014). Batas-batasnya adalah sebelah selatan dengan

Samudera Indonesia, sebelah utara dengan Kabupaten Banyumas, dan

Brebes. Sebelah timur dengan Kabupaten Kebumen, dan Banyumas.

Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat yang terdiri

dari Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten

Kuningan. Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan rata-rata

198 m di atas permukaan air laut (dpl), sedangkan terendah Kecamatan

Kampung Laut dengan rata-rata 1 m di atas permukaan air laut (dpl).

Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 kecamatan dan 284 desa/kelurahan,

dengan jarak bentang kecamatan terjauh di sebelah tenggara yaitu kecamatan

Nusawunggu dan di sebelah barat laut adalah Kecamatan Dayeuhluhur,

dengan jarak antar kedua ibukota kecamatan tersebut lebih dari 130 km.

Setiap kecamatan terdiri dari desa/kelurahan, yang paling sedikit 5

desa/kelurahan dan paling banyak 17 desa.

Kondisi geografis Kabupaten Cilacap bervariasi, mulai pantai, rawa-rawa,

pulau, pegunungan/perbukitan, hutan, perkebunan. Dengan pekerjaan

penduduk yang bervariasi juga,seperti pekerja proyek, nelayan, petani, TKI di

luar negeri, kontraktor, buruh dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada,

jumlah terbesar pekerjaannya adalah petani/pekebun sebanyak 206.944 jiwa,

diikuti buruh harian lepas 96.392 jiwa, karyawan swasta 46.435 jiwa, buruh

Page 27: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

17

tani/perkebunan 33.186 jiwa, sedangkan nelayan/perikanan sebanyak 7.760

jiwa, dan buruh nelayan/perikanan sebanyak 401 jiwa.

Gambar II-1 Peta Kabupaten Cilacap

Sumber : BPS Kabupaten Cilacap 2014

Page 28: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

18

Tabel II-1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan, dan Penyebaran Per Kecamatan

Di Kabupaten Cilacap

NO KECAMATAN LUAS

WILAYAH (km2)

JUMLAH PENDUDUK

(Jiwa)

KEPADATAN (Jiwa/km2

PENYEBARAN (%)

1 DAYEUHLUHUR 185,06 49.329 267 2,79

2 WANAREJA 189,73 96.922 511 5,48

3 MAJENANG 138,56 127.275 919 7,20

4 CIMANGGU 167,44 97.482 582 5,51

5 KARANGPUCUNG 115,00 73.422 638 4,15

6 CIPARI 121,47 62.135 512 3,51

7 SIDAREJA 54,95 57.302 1.043 3,24

8 KEDUNGREJA 71,43 80.957 1.133 4,58

9 PATIMUAN 75,30 46.211 614 2,61

10 GANDRUNGMANGU 143,19 105.095 734 5,94

11 BANTARSARI 95,54 69.387 726 3,92

12 KAWUNGANTEN 117,43 80.812 688 4,57

13 KAMPUNGLAUT 146,14 17.163 117 0,97

14 JERUKLEGI 96,80 64.757 669 3,66

15 KESUGIHAN 82,31 96.090 1.167 5,43

16 ADIPALA 61,19 79.463 1.299 4,49

17 MAOS 28,05 47.394 1.690 2,68

18 SAMPANG 27,30 37.574 1.376 2,13

19 KROYA 58,83 103.553 1.760 5,86

20 BINANGUN 51,42 66.246 1.288 3,75

21 NUSAWUNGU 61,26 77.956 1.273 4,41

22 CILACAP SELATAN 9,11 78.175 8.581 4,42

23 CILACAP TENGAH 22,15 84.093 3.797 4,76

24 CILACAP UTARA 18,84 69.709 3.700 3,94

JUMLAH 2.138,50 1.768.502 827 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Cilacap, 2014

Page 29: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

19

2. Kondisi Wilayah Kecamatan Cilacap Selatan

Kecamatan Cilacap Selatan, dahulu merupakan bagian dari Kota

Administratif Cilacap. Sekarang, Kota Administratif sudah ditiadakan.

Kecamatan Cilacap Selatan memiliki luas 991 Hektar (9,91 km2), dengan

penduduk per Desember 2013 sebanyak 82.192 jiwa. Secara administratif

terdiri dari 5 kelurahan, 73 RW, dan 440 RT. Kelurahan tersebut adalah

Sidakaya, Cilacap, Tambakreja, Tegalkamulyan, dan Tegalreja. Secara

geografis, hampir semua kelurahan tersebut memiliki wilayah pantai, kecuali

Kelurahan Tegalreja. Wilayah Kecamatan Cilacap Selatan memiliki garis pantai

yang cukup panjang. Banyak terdapat kompleks pertokoan dan kantor

pemerintahan yang berada di kecamatan ini, termasuk Kantor Bupati dan

Kantor DPRD Kabupaten Cilacap

Tabel II-2 Jumlah Penduduk Per Kelurahan Di Kecamatan Cilacap Selatan

(Per Desember 2013)

NO KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK

(JIWA)

1 Sidakaya 10.949

2 Cilacap 18.264

3 Tambakreja 23.904

4 Tegalkamulyan 16.477

5 Tegalreja 12.598

JUMLAH 82.192 Sumber : Dinas Dukcapil Kabupaten Cilacap 2014

3. Kondisi Wilayah Kecamatan Gandrungmangu

Kecamatan Gandrungmangu terletak di barat laut di Kabupaten Cilacap,

dengan jarak 45 km dari Kota Cilacap. Berbatasan dengan banyak kecamatan

Kecamatan Bantarsari, Karangpucung, Kedungreja, Patimuan, Sidareja, dan

Kabupaten Banyumas yaitu Kecamatan Lumbir. Kecamatan Gandrungmangu

Page 30: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

20

memiliki luas wilayah 14.319 Hektar (143,19 km2) dengan jumlah penduduk

101.488 jiwa, yang terdiri dari 28.776 Kepala Keluarga (KK). Secara

administratif terdiri dari 14 desa, 88 RW, dan 582 RT. Desa tersebut adalah

Gandrungmangu, Gandrungmanis, Cisumur, Karanganyar, Cinangsi,

Karanggintung, Rungkang, Sidaurip, Gintungreja, Layansari, Bulusari,

Muktisari, Wringinharjo, dan Kertajaya. Kecamatan Gandrungmangu memiliki

wilayah yang cukup luas dan penduduk yang cukup banyak, sehingga masuk

dalam rencana salah satu kecamatan yang akan dimekarkan.

Tabel II-3 Jumlah Penduduk Per Desa Di Kecamatan Gandrungmangu

(Per Desember 2013)

NO DESA JUMLAH

PENDUDUK (JIWA)

1 Gandrungmangu 9.371

2 Gandrungmanis 8.420

3 Cisumur 9.226

4 Karanganyar 8.089

5 Cinangsi 6.308

6 Karanggintung 8.482

7 Rungkang 2.886

8 Sidaurip 6.850

9 Gintungreja 6.108

10 Layansari 9.475

11 Bulusari 7.183

12 Muktisari 5.947

13 Wringinharjo 7.374

14 Kertajaya 5.769

JUMLAH 101.488 Sumber : Dinas Dukcapil Kabupaten Cilacap 2014

Page 31: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

21

B. KONDISI PEMILU DI KABUPATEN CILACAP

1. Sejarah Pemilu

Berdasarkan sejarah pemilu, kondisi pemilu yang dimulai tahun 1955 di

Kabupaten Cilacap tidak jauh berbeda dengan Kabupaten lain di Jawa

Tengah bagian selatan, yang dikategorikan bukan wilayah santri, atau

wilayah abangan. Partai politik yang mendapatkan kursi besar misalnya PNI,

PKI, NU, dan Masyumi. Kemudian setelah pasca fusi, Golkar (Golongan

Karya) sebagai mayoritas tunggal atau single majority, sebagai partai

pemenang pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kemudian, PPP (Partai

Persatuan Pembangunan) menempati urutan kedua, dan terakhir PDI (Partai

Demokrasi Indonesia). Memasuki pasca reformasi, ketika kembali pada multi

partai, yang diawali pada Pemilu 1999, dominasi pada partai politik PDI

Perjuangan dan Partai Golkar, walaupun partai politik lain ada tren naik dan

turun, fluktuatif.

2. Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014

Peserta Pemilu tahun 2014 yang secara nasional diikuti 12 Partai

Politik. Partai politik dengan nomor urut 1 sampai 10 ditetapkan pada 8

Januari 2013, sedangkan Partai Bulan Bintang (PBB) ditetapkan pada 18

Maret 2013 dan PKP Indonesia (PKPI) pada tanggal 25 Maret 2013. Untuk

partai politik nomor urut 11,12, dan 13 adalah partai politik lokal Propinsi

Nangroe Aceh Darussalam.

Page 32: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

22

Gambar II-2 Partai Politik Peserta Pemilu 2014

Sumber : KPU RI 2013

3. Daerah Pemilihan (Dapil)

Dalam pemilu legislatif untuk DPR RI, Kabupaten Cilacap masuk Daerah

Pemilihan (Dapil) VIII bersama dengan Kabupaten Banyumas. Dalam pemilu

legislatif untuk DPRD Propinsi, Kabupaten Cilacap juga masuk dalam Daerah

Pemilihan (Dapil) VIII bersama Kabupaten Banyumas. Sedangkan dalam

pemilu legislatif DPRD Kabupaten Cilacap terbagi menjadi 6 Dapil yaitu, Dapil

1 terdiri dari kecamatan Nusawungu, Binangun, Kroya, dan Adipala. Dapil 2

terdiri dari Kecamatan Sampang, Maos, Kesugihan, dan Adipala. Dapil 3

terdiri dari Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara.

Dapil 4 terdiri dari Kecamatan Karangpucung, Gandrungmangu, Bantarsari,

Kawunganten, dan Kampung Laut. Dapil 5 terdiri dari Kecamatan Patimuan,

Kedungreja, Sidareja, dan Cipari. Sedangkan Dapil 6 terdiri dari Kecamatan

Cimanggu, Majenang, Wanareja, dan Dayeuhluhur.

Page 33: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

23

Gambar II-3 Pembagian DAPIL dan Jumlah Kursi Dalam Pemilu 2014 di Kabupaten Cilacap

Sumber : KPU Kabupaten Cilacap 2014

4. Anggota Legislatif Kabupaten Cilacap

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, yaitu Undang-

Undang No. 15 Tahun 2011, Tentang Pemilu, penduduk suatu kabupaten/kota

yang lebih dari 1 juta jiwa jumlah kursi DPRD sebanyak 50. Kabupaten Cilacap

jumlah penduduknya lebih dari 1.000.000 jiwa, maka anggota DPRD

Kabupaten Cilacap berjumlah 50 orang. Sebagian dari mereka adalah

incumben/petahana atau anggota DPRD pada periode sebelumnya.

Partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Cilacap

sebanyak 8 partai politik. Pembagian kursinya sebagai berikut : PDI

Perjuangan memperoleh 9 kursi, Partai Golkar 9 kursi, Partai Gerindra 7 kursi,

Page 34: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

24

PKB 6 kursi, PAN 6 kursi, PPP 6 kursi, dan PKS 3 kursi. Partai politik lain,

NasDem, Hanura, PBB, dan PKPI tidak memperoleh kursi.

Tabel II-4 Anggota DPRD Kabupaten Cilacap Hasil Pemilu 2014

Sumber : KPU Kabupaten Cilacap 2014

Page 35: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

25

BAB III

PENGETAHUAN PEMILIH

Dalam pemilu, baik pemilu legislatif, maupun pemilu presiden/wakil

presiden, pengetahuan mengenai kontestan pemilu yang akan dipilih, beserta

kaitannya harus dimiliki oleh pemilih. Indikator pemilu sukses bukan sekedar

tingkat partisipasi yang tinggi, yang dapat dikalkulasi secara matematis. Tetapi,

disisi lain, peningkatan kualitas pemilu dengan adanya kesadaran memilih,

memiliki interest dan juga need dalam memilih. Semuanya didasari adanya

pengetahuan pemilih tentang pemilu dan kontestan pemilu, tata cara mencoblos

yang benar, sehingga memahami ruh pemilu dan ketepatan memilih sesuai akal

pikiran dan rasa, yang disertai kesadaran dan tanggung jawab.

Berkaitan pengetahuan pemilih, sumber daya manusia yang ada di daerah

penelitian cukup terbatas. Dari kelompok nelayan di Kecamatan Cilacap Selatan

yang didominasi laki-laki sebanyak 80 persen, dengan kelompok usia terbanyak

35-40 tahun, 47-52 tahun dan 59-64 tahun, masing-masing sebanyak 20 persen.

Sedangkan kelompok petani yang terdiri dari 50 persen laki-laki dan 50 persen

perempuan, terbanyak usia 47-52 tahun, sebanyak 25 persen. Sedangkan tingkat

pendidikan untuk nelayan didominasi oleh lulusan SD berjumlah 45 persen,

sedangkan kelompok petani di Kecamatan Gandrungmangu juga didominasi oleh

lulusan SD yang berjumlah 75 persen. Berikut tabel tingkat pendidikan pemilih

pada dua kelompok informan yang bisa memiliki korelasi dengan pengetahuan

pemilih.

Page 36: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

26

Tabel III-1 PENDIDIKAN INFORMAN

NO INDIKATOR JUMLAH

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

PETANI (GANDRUNGMANGU)

1 2 3 4

1 SD 9 (45%) 15 (75%)

2 SLTP 7 (35%) 4 (20%)

3 SLTA 3 (15%) 1 (5%)

4 D3 0 (0%) 0 (0%)

5 S1 1 (5%) 0 (0%)

JUMLAH 20 (100%) 20 (100%)

A. PENGETAHUAN TENTANG PEMILU

Pemilu merupakan salah satu perwujudan demokrasi, yang dilakukan

secara rutin 5 tahun sekali. Tetapi tidak semua orang memiliki pengetahuan

tentang pemilu, baik secara umum maupun teknisnya. Pada prinsipnya,

masyarakat mengetahui tentang pemilu, yang intinya memilih

orang/pemimpin dengan istilah coblosan, seperti yang diungkapkan oleh

informan petani MS :

“Pemilu itu kan coblosan, pilihan untuk memilih DPR, presiden, bupati, atau apa lagi ya? Saya tahunya itu, sejak dulu”

Masyarakat lebih mengingat tata cara mencoblos/menandai dengan

menggunakan paku.

Hal tersebut juga diperkuat dengan Ketua Rukun Tani, Mohammad Suparno

yang menyatakan :

“Masyarakat sini tahunya pemilu ya coblosan, memilih presiden, DPR, bupati, terutama yang usia tua tahunya coblosan atau pilihan presiden, atau pilihan bupati, maklum mereka tiap hari mengurus rutinitas bertani, hal-hal yang berbau politik tidak banyak mereka ketahui secara mendalam”

Page 37: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

27

Pemilu legislatif di Indonesia telah berjalan selama 11 kali sejak tahun

1955, dengan perubahan partai politik peserta pemilu. Tahun 1955 pemilu

multi partai, dengan pemilih semua Warga Negara Indonesia termasuk

anggota TNI/Polri. Pemilu 1971 juga masih multi partai, tetapi anggota ABRI

(TNI/Polri) sudah tidak lagi memiliki hak pilih. Setelah fusi partai politik

menjadi 2 partai politik (PPP dan PDI) serta Golongan Karya (Golkar). Dengan

demikian, mulai tahun 1977 sampai 1997 peserta pemilu menjadi 3

kontestan pemilu yaitu, PPP, Golkar dan PDI. Setelah reformasi 1998, pemilu

tahun 1999 kembali menjadi pemilu multi partai kembali. Multi partai juga

ditandai dengan kerja sama banyak partai ditingkat legislatif dan tidak

homogenya pada tingkat eksekutif (Rusadi Kantaprawira, 1992). Sementara

itu, pemilu presiden/wakil presiden mulai diadakan tahun 2004. Dengan

demikian, sampai dengan tahun 2014 pilpres telah berlangsung 3 kali.

B. PENGETAHUAN TENTANG PARTAI POLITIK

Dalam sejarah, pemilu pertama tahun 1955 multi partai, kemudian

saat Orde Baru pemilu 1977 disederhanakan menjadi 3 kontestan pemilu (2

partai politik dan 1 Golongan Karya). Sejak reformasi, muncul banyak partai

politik yang lolos menjadi peserta pemilu. Pemilu tahun 1999 dengan 48

partai politik, pemilu tahun 2004 dengan 24 partai politik, pemilu tahun

2009 dengan 38 partai politik, dan pemilu tahun 2014 dengan 12 partai

politik. Munculnya banyak partai politik merupakan gejala yang umum

disetiap proses transisi. Karena secara konstitusional dan institusional, partai

politiklah yang akan mengisi masa transisi menuju ke demokratis (LKiS,

1999).

Dengan multi partai, kecenderungan, orang tidak hafal/memahami

partai politik satu persatu. Tetapi partai politik yang berbasis pada partai

politik lama yang berjumlah 3 (PPP, Golkar, dan PDI) masyarakat mudah

memahami, seperti yang diungkapkan oleh Shd seorang nelayan :

Page 38: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

28

“Saya tahu PDIP, Golkar, P3 (PPP), sejak dulu kan sudah ada, dan merupakan partai politik jaman dulu ya, jaman Pak Harto sudah ada khan?”

Kedua partai politik tersebut telah lama ada sejak fusi tahun 1973 dan

menjadi kontestan pemilu sejak 1977. PDI menjelma menjadi PDI

Perjuangan, dengan perubahan lambang partai. Sedangkan PPP tetap,

dengan pasang surut perubahan lambang partai, dan saat ini kembali seperti

lambang semula. Sedangkan Partai Golkar, sebelum reformasi tidak mau

dikategorikan sebagai partai politik, sejak kelahirannya 1966, dan menjadi

kontestan pemilu mulai 1971, saat ini berubah nama menjadi Partai Golkar.

C. PENGETAHUAN TENTANG CALEG

Kecenderungan masyarakat lebih memahami calon legislatif pada

lingkup yang kecil, yaitu DPRD Kabupaten. Hal ini dikarenakan mereka

mengenal secara baik, dan memiliki kedekatan tempat tinggal. Seperti yang

diungkapkan nelayan IAP kelompok nelayan :

“Mbak Feni orang sini, dekat, bapaknya merupakan tokoh masyarakat sekitar tempat tinggal sini, saya tahu”

Atau kata Tkn :

“Pak Paijan itu orang sini asli, dan nelayan, ya…kita pilih dia saja”

Sedangkan di kelompok petani sangat mengenal Libanun Muzazin, S.Ag

dan Drs. Musliman karena keduanya merupakan penduduk wilayah dapil 4,

Libanun Muzazin S.Ag merupakan penduduk Kecamatan Gandrungmangu,

sedangkan Drs. Musliman murupakan penduduk Kecamatan Bantarsari, yang

berbatasan langsung dengan Kecamatan Gandrungmangu.

D. PENGETAHUAN TENTANG ANGGOTA DPD

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan calon perseorangan

perwakilan dari setiap propinsi, yang masing-masing propinsi berjumlah 4

Page 39: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

29

anggota DPD, tanpa melihat jumlah penduduk maupun banyaknya

kabupaten/kota dalam satu propinsi. Calon anggota DPD dalam

mengkampanyekan diri, pada propinsi yang luas cukup sulit. Anggota DPD

Jawa Tengah, apabila melakukan sosialisasi secara totalitas, akan

berkampanye di 35 kabupaten/kota. Dengan demikian, anggota DPD yang

merupakan calon perseorangan mewakili daerah propinsi, tidak akan

maksimal di semua kabupaten/kota, tanpa tim sukses yang kuat dan merata

pada setiap kabupaten/kota.

E. PENGETAHUAN TENTANG CAPRES/CAWAPRES

Pemilu presiden/wakil presiden, masyarakat lebih mengenal, karena

calonnya terbatas, tidak sebanyak caleg, atau DPD, serta secara nasional

sama. Pilpres 2014 sangat dikenal masyarakat, karena hanya dua pasang

calon. Dari semua informan, baik pada kelompok nelayan maupun petani,

100 persen mengenal dua pasangan calon presiden/wakil presiden.

Kesemuanya adalah publik figur yang secara massif jauh sebelum masa

kampanye telah di blow up diberbagai media termasuk di sosial media.

Keempat orang yang menjadi pasangan calon yaitu H. Prabowo Subianto, Ir.

H. Hatta Rajasa, Ir. H. Joko Widodo, dan Drs. H. Jusuf Kalla merupakan sosok

yang biasa muncul di publik pada masa sebelum kampanye ataupun

pendaftaran calon.

Page 40: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

30

Tabel III-2 PEMAHAMAN INFORMAN

NO INDIKATOR

JUMLAH

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

PETANI (GANDRUNGMANGU)

YA TIDAK YA TIDAK

1 2 3 4 5 6

1 Paham Pemilu Legislatif 18 (90%) 2 (10%) 13 (65%) 7 (35%)

2 Paham tanda gambar partai 14 (70%) 6 (30%) 13 (65%) 7 (35%)

3 Mengenal calon legislatif 17 (85%) 3 (15%) 19 (95%) 1 (5%)

4 Mengenal Anggota DPD 7 (35%) 13 (65%) 5 (25%) 15 (75%)

5 Mengenal Capres/Cawapres 20 (100%) 0 (0%) 20 (100%) 0 (0%)

6 Informasi selama kampanye 12 (60%) 8 (40%) 9 (45%) 11 (55%)

F. AKSES INFORMASI TERHADAP PEMILU

Dalam era informasi seperti sekarang ini, sebagian besar wilayah atau

penduduk dapat dengan mudah mengakses informasi. Tidak terkecuali akses

informasi terhadap pemilu yang merupakan agenda penting bagi sebuah

negara guna melakukan regenerasi elit dan sirkulasi kepemimpinan, baik

legislatif maupun eksekutif. Akses informasi melalui berbagai bentuk, mulai

media elektronik (televisi dan radio, media cetak (Koran), alat peraga

kampanye, orang parpol/tim sukses, saudara, tetangga, perangkat

desa/kelurahan/RW/RT, tokoh masyarakat. Dalam wilayah penelitian ini

akses informasi pada masyarakat nelayan cukup baik, demikian juga pada

masyarakat petani. Dari data yang ada media televisi memberikan

sumbangan sumber informasi terbanyak, kemudian disusul oleh tokoh

masyarakat (untuk nelayan) dan parpol/tim sukses (untuk petani)

Pemilu merupakan pesta demokrasi yang cukup menyita perhatian

masyarakat. Masyarakat memahami pemilu akan dilaksanakan pada saat

tahun 2014, hanya saja sebagian dari mereka tidak memahami secara detail

Page 41: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

31

dan secara teknis. Beberapa data yang diperoleh dari informan mengenai

sumber informasi yang diperoleh terhadap pemilu.

Tabel III-3 SUMBER INFORMASI TENTANG PILEG/PILPRES

(Satu informan dapat menjawab lebih dari satu jawaban)

NO INDIKATOR JUMLAH

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

PETANI (GANDRUNGMANGU)

1 2 3 4

1 TELEVISI 8 11

2 PARPOL/TIM SUKSES 5 10

3 TOKOH MASYARAKAT 6 0

4 PERANGKAT DESA/KELURAHAN/RW/RT

4 1

5 RADIO 1 0

6 KORAN 1 0

7 ALAT PERAGA KAMPANYE 1 2

8 KELUARGA/SAUDARA 0 3

9 TIDAK ADA INFORMASI 3 0

Page 42: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

32

BAB IV

PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILU 2014

Perilaku memilih merupakan tindakan seseorang saat menjadi pemilih,

dalam menentukan pilihan yang didasar berbagai faktor, baik yang ada dalam

dirinya, maupun faktor luar dari dirinya, yang menjadi daya tarik maupun daya

tolak.

A. KONDISI DI TPS

TPS atau Tempat Pemungutan Suara menjadi pusat kegiatan memilih

yang dilaksanakan pada hari H pelaksanaan pemilu. Terdiri dari bangunan

permanen ataupun non permanen. Didalamnya terdapat ruang ataupun

sekat yang mewadahi seluruh aktivitas pemungutan suara. Sedangkan

tempat intinya adalah kotak suara yang terdapat di dalam bilik suara. TPS

harus terjaga keamanan, kenyamanan, dan bilik suara dapat mendukung

privasi pemilih. Berdasarkan hasil penelitian, semua informan menyatakan

aman, nyaman, dan representatif. Informasi dilakukan crossceck terhadap

informan tambahan yang terdiri dari tokoh masyarakat/agama, perangkat

desa/kelurahan, ketua rukun nelayan/tani, dan mantan anggota KPPS

menyatakan hal yang senada, bilik suara cukup representatif, aman,

nyaman, dan dapat menjaga privasi pemilih.

Seperti yang diungkapkan oleh informan Ryt yang merupakan mantan

anggota KPPS pada pemilu 2014 :

“menurut saya yang pernah jadi anggota KPPS, TPS sudah bagus, aman, nyaman, orang lain juga tidak tahu apa yang dipilih. Kotak dan biliknya juga sudah bagus bahannya”

B. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PILIHAN

Beberapa hal yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan.

Dari dalam diri pemilih dan lingkungannya yang merupakan faktor internal,

sedangkan dari luar pemilih dan lingkungannya merupakan faktor eksternal.

Page 43: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

33

1. Faktor Internal

Beberapa hal yang dapat digolongkan dalam faktor internal, yaitu

faktor yang ada dan mempengaruhi dari dalam diri pemilih. Ada pengaruh

sosiologis dikalangan petani yang dikategorikan sebagaimasyarakat yang

bertempat tinggal di daerah perdesaan yang memiliki kohesivitas

hubungan antar individu. Memiliki tingkat pendidikan yang rendah,

sehingga menerima interaksi dan komunikasi yang sederhana. Tingkat

penghasilan yang cenderung rendah, memunculkan janji-janji maupun

program yang sederhana, pragmatis, dan aplikatif. Sedangkan dari faktor

agama, mereka cenderung memilih yang seagama, sehingga caleg/capres

yang memiliki kesamaan agama memiliki nilai lebih. Sedangkan

masyarakat nelayan, memiliki kecenderungan yang hampir sama untuk

tingkat kohesivitasnya, apalagi organisasi nelayan lebih kuat. Walau

berada di perkotaan, tetapi mereka masuk dalam perkotaan

perkampungan dengan tingkat pendidikan dan penghasilan yang

dikategorikan rendah. Untuk pengaruh faktor agama tidak begitu

dominan, yang lebih dominan adalah kedekatan secara geografis.

Untuk partai politik, pada masyarakat petani partai politik Islam

lebih cenderung bisa diterima, walaupun tidak menolak partai nasionalis.

Sedikit berbeda dengan nelayan, yang cenderung dekat dekat partai

nasionalis yang lama (PDIP), walaupun juga menerima partai politik Islam

yang berbasis pada partai politik lama.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pemilih, seperti

berasal dari parpol/kontestan pemilu, tim sukses, dan orang yang

mendukung parpol/kontestan pemilu. Beberapa faktor eksternal sebagai

berikut : warna/aliran partai politik/kontestan pemilu, ideologi ekstrem

parpol/kontestan pemilu, ketokohan parpol/kontestan pemilu, penistaan

Page 44: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

34

parpol/tokoh/kontestan pemilu, konflik internal parpol/kontestan pemilu,

tekanan/paksaan dalam memilih.

Dari data di lapangan fator eksternal yang mempengaruhi pemilih

lebih pada karakter, ketokohan, kualitas dari caleg

parpol/capres/cawapres, informasi yang bersifat ajakan memilih, dan

janji/visi misi/ program kerja (walaupun untuk poin terakhir semua

kecenderungan baik dan ideal secara normatif).

3. Daya Tarik Dalam Memilih Pada Pileg 2014

Dalam pemilu legislatif ada beberapa hal yang menjadi daya tarik

bagi pemilih untuk menjatuhkan pilihan. Beberapa hal yang terangkum di

bawah ini merupakan daya tarik untuk memilih. Ada beberapa hal yang

menjadi daya tarik dalam pileg, seperti ketokohan, putra daerah, dan

track record masa lalu, terutama bagi incumben. Selain itu, sesuatu yang

dijanjikan, dapat berupa visi misi atau programnya, tetapi lebih

cenderung pada hal-hal yang bersifat pragmatis yang disesuaikan dengan

kondisi pemilih di suatu daerah. Untuk faktor kesamaan agama,

merupakan hal yang penting, walau bukan faktor yang menjadi daya tarik

utama, karena memilih yang sama agamanya bukan hal yang sulit,

terutama bagi penduduk yang mayoritas beraga Islam. Informan nelayan,

menganggap kesamaan agama penting sebesar 70 persen, sedangkan

petani 100 persen. Ketaatan agama juga penting, hanya saja indikator

ataupun bukti otentik tidak mudah. Untuk nelayan ketaatan agama

penting, tanpa harus semuanya mengagap sama agamanya, agama selain

yang dianut informan yang penting taat terhadap agamanya, seperti

diungkapkan Ibu Ksk :

“Agama ora pada ora papa mas, sing penting ngalakokna perintahe agamane, agama apa bae maen koh, mesti mrentahna pengikute temindak sing maen”

Page 45: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

35

Sedangkan untuk informan petani, ketaatan beragama dipilih oleh

85 persen informan. Sebagian dari mereka menganggap ketaatan

hanyalah identik dengan menjalankan ritual keagamaan saja, bukan

bentuk melaksanakan ajatan agama secara totalitas. walau demikian,

secara emosional mereka menganggap kesamaan agama itu sangat

penting. Dengan demikian, peluang caleg yang berbeda agama untuk

dipilih di kalangan masyarakat petani telah tertutup. Dengan demikian, di

kalangan informan petani, sebagian memandang ketaatan agama tidak

identik dengan menjalankan semua aturan agama dalam kehidupan

bermasyarakat, tetapi hanya sekedar ritual ibadah, ataupun gelar

keagamaan semata. Bagi sebagian menganggap lebih penting perilaku

perilaku yang baik, budi pekerti, sopan santun, moral. Seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Sdy :

“untuk apa, sembayang jengkang-jengking, kalo suka korupsi dan tidak mau mengenal orang bawah seperti saya ini, nek dadi DPR kelalen maning”

Menurut tokoh agama setempat, Ngabdan Wal Hamid, bahwa ada

kecenderungsn masyarakat di wilayahnya belum menerima sepenuhnya,

jika calon yang dipilih tidak seagama, walaupun mereka tidak sepenuhnya

menjalankan ajaran agamanya. Kecuali jika calon tersebut sangat luar

biasa populer dengan ketokohan dan kebaikan bagi masyarakat.

Partai politik tidak secara signifikan menjadi daya tarik, karena pada

hakekatnya dalam pileg pemilih adalah memilih caleg bukan memilih

parpolnya. Tidak ada memilih parpol/caleg karena tidak suka dengan

parpol/caleg lain, tidak ada yang dibenci terhadap parpol selain

pilihannya.

Dalam pileg 2014, anggota DPRD Kabupaten Cilacap yang terpilih

kembali sebanyak 24 orang (ketika penetapan satu orang calon terpilih

sudah meninggal dunia, dari PDIP Dapil 4 yaitu Sundjoto). Jadi anggota

Page 46: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

36

DPRD yang terpilih kembali sebanyak 24 orang atau 48 persen dari total

anggota DPRD Kabupaten Cilacap yang berjumlah 50 orang. Perinciannya

untuk Dapil 3 sebanyak 43 persen, dapil 4 sebanyak 44 persen. Incumben

yang terpilih lagi terbanyak dari PDIP 7 orang dan dari Partai Golkar 6

orang, dari Partai Golkar merata dari Dapil 1 sampai Dapil 6 ada

incumben, sedangkan PDIP hanya Dapil 1 yang tidak ada incumben.

Tabel IV-1 DAYA TARIK DALAM PEMILU LEGISLATIF

NO INDIKATOR

JUMLAH

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

PETANI (GANDRUNGMANGU)

YA TIDAK YA TIDAK

1 2 3 4 5 6

1 Memilih parpol karena identitas agama

3 (15%) 17 (85%) 13 (65%) 7 (35%)

2 Memilih parpol karena ada tokohnya

13 (65%) 7 (35%) 14 (70%) 6 (30%)

3 Memilih parpol karena programnya

17 (85%) 3 (15%) 17 (85%) 3 (15%)

4 Memilih parpol karena tidak suka dengan parpol lain

0 (0%) 20 (100%) 0 (0%) 20 (100%)

5 Memilih caleg karena ketokohannya

12 (60%) 8 (40%) 13 (65%) 7 (35%)

6 Memilih caleg karena kesamaan agama

14 (70%) 6 (30%) 20 (100%) 0 (0%)

7 Memilih caleg karena ketaatan beragama

20 (100%) 0 (0%) 17 (85%) 3 (15%)

8 Memilih caleg karena ada sesuatu yang dijanjikan

2 (10%) 18 (90%) 1 (5%) 19 (95%)

4. Daya Tolak Dalam Memilih Pada Pileg 2014

Dalam pemilu legislatif ada beberapa hal yang menjadi daya tolak

bagi pemilih untuk tidak menjatuhkan pilihan. Beberapa hal yang

terangkum di bawah ini merupakan daya tolak untuk memilih. Daya tolak

dalam pileg adalah antitesa dari daya tariknya. Ada beberapa daya tolak,

yaitu track record yang belum diketahui karena caleg bukan orang yang

Page 47: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

37

dikenal. Bukan putra daerah atau orang wilayah setempat. Tidak memiliki

ketokohan, yang merupakan konsekuensi caleg tersebut tidak dikenal

atau kurang populer.

5. Daya Tarik Dalam Memilih Pada Pilpres 2014

Dalam pemilu legislatif, ada beberapa hal yang menjadi daya tarik

bagi pemilih untuk menjatuhkan pilihan. Beberapa hal yang terangkum

dibawah ini merupakan daya tarik untuk memilih. Ada beberapa hal yang

menjadi daya tarik dalam memilih : merakyat, sederhana, militer. Untuk

pasangan nomor urut 1, yaitu H. Prabowo Subianto dan Ir. H. Hatta

Rajasa, daya tariknya adalah pada sosok militer, kewibawaan dan

ketegasannya, hal ini tentu saja dengan menafikan cawapresnya.

Sedangkan untuk pasangan nomor urut 2, yaitu Ir. H. Joko Widodo

dan Drs. H. Jusuf Kalla, juga sosok capresnya yang lebih dominan, dengan

daya tariknya adalah merakyat, kesederhanaan yang menurut persepsi

masyarakat adalah suka blusukan (walau hal ini merupan istilah populer

baru), berbicara dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh

kalangan masyarakat bawah. Untuk pasangan ini sosok wapresnya juga

bukan hal yang sangat menentukan. Beberapa data lapangan informan

dapat dilihat di bawah ini :

Page 48: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

38

Tabel IV-2 DAYA TARIK MEMILIH CAPRES/CAWAPRES

NO INDIKATOR

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

JUMLAH

1 2 3

1 MERAKYAT 4 (20%)

2 VISI-MISI / PROGRAM 3 (15%)

3 TEGAS 1 (5%)

4 MILITER 1 (5%)

5 PARPOL PENGUSUNG 1 (5%)

6 JUJUR 2 (10%)

7 PASANGAN COCOK 1 (5%)

8 SEDERHANA 3 (15%)

9 TIDAK MENJAWAB 4 (20%)

NO INDIKATOR

PETANI (GANDRUNGMANGU)

JUMLAH

1 2 3

1 MERAKYAT 6 (30%)

2 SEDERHANA 2 (10%)

3 ORANG SIPIL 1 (5%)

4 JUJUR 2 (10%)

5 TEGAS 1 (5%)

6 VISI, MISI / PROGRAM 6 (30%)

7 MILITER 1 (5%)

8 TIDAK MENJAWAB 1 (5%)

6. Daya Tolak Dalam Memilih Pada Pilpres 2014

Dalam pemilu presiden/wakil presiden ada beberapa hal yang

menjadi daya tolak bagi pemilih untuk tidak menjatuhkan pilihan.

Beberapa hal yang terangkum di bawah ini merupakan daya tolak untuk

Page 49: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

39

memilih. Beberapa hal yang menjadi daya tolak merupakan antitesa dari

daya tarik seperti militer, atau sipil, tegas atau lemah lembut, sederhana

atau mewah, low profile atau high profile. Hal yang menjadi daya tarik

seseorang bisa menjadi daya tolak seseorang yang lain, kecuali hal-hal

yang bersifat normatif universal kecenderungannya masing-masing orang

memiliki persepsi yang sama, misal kejujuran.

Sedangkan hal hal yang bersifat pilihan, setiap pemilih dapat

berbeda orientasi pilihan, misal sipil-militer, tegas-lemah lembut, low

profile-high profile, sederhana-mewah. Untuk masyarakat nelayan

beberapa hal yang menjadi daya tolak adalah tidak merakyat, bersifat

elitis, terlalu muluk-muluk, bermewah mewah.

Page 50: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

40

BAB V

KORELASI ANTARA PILEG 2014 DENGAN PILPRES 2014

Dalam pemilu 2014, pileg dan pilpres dilaksanakan dengan rentang waktu 3

bulan, pileg pada 9 April 2014, sedangkan pilpres dilaksanakan pada 9 Juli 2014.

Bukan tidak mungkin hal tersebut memiliki korelasi, terutama perilaku memilih

yang terimbas dari dinamika politik antara pileg dan pilpres 2014, walaupun hal

tersebut kadang tidak signifikan. Ada beberapa hal yang dapat menjadi

gambaran korelasi antara pileg dan pilpres 2014.

B. PILIHAN DALAM PILEG DAN PILPRES

Dari semua informan menyatakan menggunakan hak pilihnya dalam

pileg dan pilpres, dapat diidentifikasi pilihannya terhadap kontestan pemilu

sebagai berikut :

1. Pilihan Dalam Pileg 2014

Dalam pemilu legislatif, cukup banyak surat suara yang dicoblos,

yaitu 4 buah. Surat suara yang ditandai dengan warna kuning untuk DPR

RI, warna merah untuk DPD, biru untuk DPRD Propinsi, dan hijau untuk

DPRD Kabupaten. Dari survai yang dilakukan baik pada kelompok nelayan

maupun petani menyatakan bingung dalam menentukan pilihan terhadap

calon anggota DPD, walaupun untuk calon anggota DPD dalam surat

suara ada foto calon. Untuk DPR RI dan DPRD Propinsi beberapa informan

sudah memiliki pilihannya.

Sedangkan DPRD Kabupaten, informan kecenderungan sudah

memiliki pilihan, dan telah mengetahui dan mengenal terhadap

pilihannya.

a. Pilihan Partai Politik

Dalam penelitian ini, yang lebih dominan adalah calegnya, bukan

partainya. Sebagian dari mereka, memiliki pilihan terhadap partai

politik tertentu, tetapi karena caleg yang dipilih bukan dari partai

Page 51: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

41

politik tersebut maka pilihan parpol dinafikan. Berikut ini dapat dilihat

perbandingan keinginan pilihan partai politik dengan realitas partai

politik yang dipilih (das sollen dengan das sein).

Tabel V-1 PILIHAN PARTAI POLITIK

A. Nelayan (Cilacap Selatan)

NO PARTAI POLITIK

JUMLAH

Parpol yang dipilih/disukai

(secara spontan)

Pilihan parpol DPRD

Kabupaten

Pilihan parpol DPRD

Propinsi

Pilihan parpol DPR

RI

1 2 3 4 5 6

1 NASDEM 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

2 PKB 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

3 PKS 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

4 PDIP 8 (40%) 8 (40%) 8 (40%) 8 (40%)

5 GOLKAR 2 (10%) 3 (15%) 2 (10%) 2 (10%)

6 GERINDRA 1 (5%) 1 (5%) 1 (5%) 1 (5%)

7 DEMOKRAT 2 (10%) 0 (0%) 1 (5%) 2 (10%)

8 PAN 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

9 PPP 5 (25%) 7 (35%) 6 (30%) 4 (20%)

10 HANURA 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

11 PBB 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

12 PKPI 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

13 TIDAK JAWAB 2 (10%) 1 (5%) 2 (10%) 3 (15%)

JUMLAH 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%)

Page 52: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

42

B. Petani (Gandrungmangu)

NO PARTAI POLITIK

JUMLAH

Parpol yang dipilih/disukai

(secara spontan)

Pilihan parpol DPRD Kabupaten

Pilihan parpol DPRD

Propinsi

Pilihan parpol DPR RI

1 2 3 4 5 6

1 NASDEM 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

2 PKB 7 (35%) 17 (85%) 5 (25%) 1 (5%)

3 PKS 1 (5%) 0 (0%) 2 (10%) 2 (10%)

4 PDIP 7 (35%) 0 (0%) 5 (25%) 6 (30%)

5 GOLKAR 1 (5%) 0 (0%) 1 (5%) 0 (0%)

6 GERINDRA 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (5%)

7 DEMOKRAT 2 (10%) 0 (0%) 1 (5%) 0 (0%)

8 PAN 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

9 PPP 2 (10%) 1 (5%) 3 (15%) 1 (5%)

10 HANURA 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

11 PBB 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

12 PKPI 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

13 TIDAK JAWAB

0 (0%) 2 (10%) 3 (15%) 9 (45%)

JUMLAH 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%)

b. Pilihan Anggota DPRD Kabupaten Cilacap

Data di lapangan, untuk informan nelayan di Kecamatan Cilacap

Selatan, untuk Dapil 3 (Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan

Cilacap Utara), pilihannya sebagai berikut : Feni Kuswanti, A.Md.KL

sebanyak 40 persen, yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan

(PPP), nomor urutnya 3, merupakan caleg baru, tetapi tidak terpilih

menjadi anggota DPRD Kabupaten Cilacap periode 2014-2019. Dari

Partai Golkar muncul nama Paijan mendapatkan 20 persen dari

informan nelayan. Caleg ini dengan nomor urut 7, merupakan

Page 53: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

43

incumben, dan asli penduduk sekitar wilayah informan, dan memiliki

basis pekerjaan nelayan. Paijan terpilih menjadi anggota DPRD

Kabupaten Cilacap periode 2014-2019. Sedangkan dari PDI Perjuangan

muncul nama Taufiq Nurhidayat mendapatkan pilihan 10 persen.

Taufik Nurhidayat dengan nomor urut 1, dan terpilih menjadi anggota

DPRD Kabupaten Cilacap periode 2014-2019, saat ini menjadi Ketua

DPRD Kabupaten Cilacap. Informan lain, 5 persen menjawab rahasia,

dan yang menjawab lupa 25 persen.

Sedangkan untuk informan petani di Kecamatan Gandrungmangu,

untuk Dapil 4 (Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, Gandrungmangu,

Karangpucung, dan Kampung Laut), pilihannya adalah : Libanun

Muzazin, S.Ag dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor

urut 4, memperoleh suara informan 90 persen. Libanun Muzazin, S.Ag

ini merupakan incumben, anggota DPRD Kabupaten Cilacap

sebelumnya. Tetapi, dalam pemilu legislatif ini tidak terpilih menjadi

anggota DPRD Cilacap 2014-2019. Drs. Musliman mendapatkan 10

persen suara informan, caleg ini juga merupakan incumben, tetapi

pada pileg 2014 tidak terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten

Cilacap.

Tabel V-2 PILIHAN CALEG DPRD KABUPATEN

Nelayan (Cilacap Selatan)

NO INDIKATOR

JUMLAH

CALON LEGISLATIF

FENI KUSWANTI,

Amd.KL (PPP)

PAIJAN (GOLKAR)

TAUFIQ NUR

HIDAYAT (PDIP)

RAHASIA LUPA

1 2 3 4 5 6 7

1 Caleg DPRD Kabupaten yang dipilih

8 (40%) 4 (20%) 2 (10%) 1 (5%) 5 (25%)

Page 54: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

44

Petani (Gandrungmangu)

NO INDIKATOR

JUMLAH

CALON LEGISLATIF

LIBANUN MUZAZIN, S.Ag (PKB)

Drs. MUSLIMAN

(PPP) RAHASIA LUPA

1 2 3 4 5 6

1 Caleg DPRD Kabupaten yang dipilih

18 (90%) 2 (10%) 0 (0%) (0%)

c. Pilihan Anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah

Data di lapangan menunjukkan pada informan masyarakat nelayan,

dalam memilih caleg DPRD Propinsi Jawa Tengah Dapil VIII (Kabupaten

Cilacap dan Banyumas) pilihanya adalah : H. Samirun, SH, MH mendapat

5 persen dari informan, sedangkan rahasia 5 persen, dan menjawab lupa

90 persen. H. Samirun, SH., MH. merupakan caleg dari PDIP dengan

nomor urut 4 dan incumben, dan terpilih menjadi anggota DPRD

Propinsi Jawa Tengah periode 2014-2019. Melihat data tersebut,

informan pada masyarakat nelayan hanya mengingat satu nama saja.

Sedangkan untuk informan masyarakat petani di Kecamatan

Gandrungmangu, untuk pilihan caleg Propinsi Jawa Tengah cukup

bervariatif dan masih banyak yang ingat, sebagai berikut : Abdul Kholiq

SH., M.Si dari PPP dengan nomor urut 5 mendapatkan 15 persen, Arief

Rachmanto SH dari PPP dengan nomor urut 3 mendapakan 5 persen.

Kukuh Birowo, SH. dari Partai Demokrat dengan nomor urut 1

mendapatkan 5 persen. Akhmad Ikhsan, S.Ag dari PKB dengan nomor

urut 4 mendapatkan 5 persen. Hj Siti Rosidah dari PKB dengan nomor

urut 1 mendapakan 5 persen. H. Samirun SH., MH dari PDIP dengan

nomor urut 4 mendapatkan 5 persen, sedangkan yang menyatakan lupa

sebanyak 60 persen. Dari caleg tersebut di atas yang berhasil terpilih

Page 55: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

45

menjadi anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah adalah H. Samirun, SH.,

MH dan Kukuh Birowo, SH.

Tabel V-3 PILIHAN CALEG DPRD PROPINSI

Nelayan (Cilacap Selatan)

NO CALON ANGGOTA DPRD PROPINSI

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

JUMLAH

1 2 3

1 H. SAMIRUN, S.H., M.H. (PDIP) 1 (5%)

2 RAHASIA 1 (5%)

3 LUPA 18 (90%)

Petani (Gandrungmangu)

NO CALON ANGGOTA DPRD PROPINSI

PETANI (GANDRUNGMANGU)

JUMLAH

1 2 3

1 ABDUL KHOLIQ, S.H., M.Si. (PPP) 3 (15%)

2 ARIEF RACHMANTO, S.H. (PPP) 1 (5%)

3 KUKUH BIROWO, S.H. (DEMOKRAT) 1 (5%)

4 AKHMAD IKHSAN, S.Ag. (PKB) 1 (5%)

5 H. SAMIRUN, S.H., M.H. (PDIP) 1 (5%)

6 Hj. SITI ROSIDAH (PKB) 1 (5%)

7 RAHASIA 0 (0%)

8 LUPA 12 60%)

d. Pilihan Anggota DPR RI

Pilihan dalam pemilu legislatif, untuk anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah

VIII (Kabupaten Cilacap dan Banyumas), informan nelayan Kecamatan

Cilacap Selatan memilih : Adisatrya Suryo Sulisto, dari PDIP dengan

Page 56: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

46

nomor urut 1 dengan 5 persen, merupakan pendatang baru dan berhasil

terpilih menjadi anggota DPR RI. Sementara itu informan menyatakan

rahasia 5 persen, dan lupa sebanyak 85 persen.

Sementara itu, informan petani di Kecamatan Gandrungmangu memilih

: Budiman Sujatmiko, M.Sc, M.Phil merupakan caleg dari PDIP nomor

urut 4 sebanyak 25 persen, Hj. Novita Wijayanti, SE, MM dari Partai

Gerindra nomor urut 1 mendapatkan 20 persen. Moh Taufiq

Hidayatulloh dari PKB dengan nomor urut 3 mendapatkan 5 persen. Dr.

Arief Awaluddin SH. M.Hum dari PKS nomor urut 1 mendapatkan 5

persen. Dari semua caleg tersebut di atas, yang berhasil terpilih adalah :

Adisatrya Suryo Sulisto, (PDIP), pendatang baru, Budiman Sujatmiko

M.Sc., M.Phil (PDIP) incumben, merupakan putra daerah Kabupaten

Cilacap, dan Hj. Novita Wijayanti SE., MM. (Partai Gerindra), pendatang

baru pada caleg DPR RI, tetapi pileg periode sebelumnya terpilih

menjadi anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah dari PDIP, dan pernah

menjadi calon bupati Cilacap pada Pilkada 2012, dan merupakan putra

daerah Kabupaten Cilacap.

Tabel V-4 PILIHAN CALEG DPR RI

NO CALON ANGGOTA DPR RI

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

JUMLAH

1 2 3

1 ADISATRYA SURYO SULISTO (PDIP) 2 (10%)

2 RAHASIA 1 (5%)

3 LUPA 17 (85%)

Page 57: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

47

NO CALON ANGGOTA DPR RI

PETANI (GANDRUNGMANGU)

JUMLAH

1 2 3

1 BUDIMAN SUJATMIKO, M.Sc., M.Phil. (PDIP) 5 (25%)

2 Hj. NOVITA WIJAYANTI, SE., MM. (GERINDRA) 4 (20%)

3 MOH. TAUFIQ HIDAYATULLOH (PKB) 1 (5%)

4 Dr. ARIEF AWALUDDIN, S.H., M.Hum. (PKS) 1 (5%)

5 RAHASIA 0 (0%)

6 LUPA 9 (45%)

e. Pilihan Anggota DPD

Dalam pemilu legislatif, anggota DPD kecenderungan tidak dikenal oleh

pemilih, seperti dalam pemilihan anggota DPD yang mewakili Propinsi

Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakan calon anggota DPD merupakan

calon perseorangan, tidak mewakili partai politik, ormas, perguruan

tinggi, LSM, dan sebagainya (Anas Urbaningrum, 2004). Maka, cukup

sulit untuk dapat dikenal oleh pemilih apabila bukan publik figur yang

popular. Informan masyarakat nelayan Kecamatan Cilacap Selatan

menyatakan 5 persen adalah rahasia, sedangkan 95 persen menyatakan

lupa. Dengan demikian, tidak ada satupun yang mengingat pilihan

anggota DPD, hanya dari beberapa informan menyatakan memilih yang

cantik pada foto di surat suara.

Sementara itu, informan kelompok petani di Kecamatan

Gandrungmangu dalam memilih anggota DPD sebagian masih teringat

pilihannya, yaitu : Muhammad Al Habsyi, S.Pd, dengan nomor urut 20

mendapatakan suara dari informan 20 persen, Dr. Sulistyo, M.Pd.

mendapatkan 5 persen suara, Mayjen.(Purn) Drs. H. Kurdi Mustofa

mendapatkan 5 persen, H. Bambang Sadono, SH., MH mendapatkan 5

persen suara informan petani. Sedangkan yang lupa sejumlah 65 persen.

Page 58: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

48

Sebagian besar dari yang lupa menjawab mencoblos calon anggota DPD

perempuan yang cantik dalam gambar surat suara. Berdasarkan data

yang ada, Muhammad Al Habsyi, S.Pd merupakan penduduk kabupaten

tetangga, yaitu Kabupaten Banyumas. Dr. Sulistyo M.Pd. merupakan

ketua PGRI yang mempunyai basis massa luas yaitu di kalangan guru,

dan merupakan incumben anggota DPD RI periode sebelumnya.

Sedangkan H. Bambang Sadono, SH., MH merupakan mantan pengurus

Partai Golkar di Jawa Tengah, dan pernah menjadi Calon Gubernur Jawa

Tengah dalam Pilkada 2013.

Tabel V-5 PILIHAN CALON ANGGOTA DPD

NO CALON ANGGOTA DPD

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

JUMLAH

1 2 3

1 RAHASIA 1 (5%)

2 LUPA 19 (95%)

NO CALON ANGGOTA DPD

PETANI (GANDRUNGMANGU)

JUMLAH

1 2 3

1 MUHAMMAD AL HABSYI, S.Pd. 4 (20%)

2 Dr. H. SULISTYO, M.Pd. 1 (5%)

3 Mayjen. (Purn) Drs. H. KURDI MUSTOFA 1 (5%)

4 Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. 1 (5%)

5 RAHASIA 0 (0%)

6 LUPA 13 (65%)

f. Pilihan Nomor Urut Caleg

Dalam pileg 2014, caleg DPRD Kabupaten, DPRD Propinsi, dan DPR RI

bukan hal yang diperimbangkan. Tetapi dalam realita kecenderungan

Page 59: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

49

caleg nomor urut 1 menjadi pilihan terbanyak pada caleg yang jadi

pada pileg anggota DPRD Kabupaten Cilacap. Berikut tabel caleg yang

terpilih dengan nomor urut, caleg Dapil 3 dan 4, dan caleg pilihan

informan

Tabel V-6 NOMOR URUT CALEG TERPILIH DPRD KABUPATEN CILACAP

NO URUT CALEG JUMLAH

1 24 (48%)

2 6 (12%)

3 2 (4%)

4 7 (14%)

5 2 (4%)

6 1 (2%)

7 4 (8%)

8 1 (2%)

9 3 (6%)

JUMLAH TOTAL 20 (100%)

Tabel V-7 NOMOR URUT CALEG TERPILIH DAPIL 3 & 4

DAPIL 3 KABUPATEN CILACAP

NO URUT CALEG

JUMLAH

1 4 (57%)

5 2 (29%)

7 1 (14%)

JUMLAH TOTAL

7 (100%)

DAPIL 4 KABUPATEN CILACAP

NO URUT CALEG

JUMLAH

1 5 (56%)

4 2 (22%)

7 1 (11%)

8 1 (11%)

JUMLAH TOTAL

9 (100%)

Page 60: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

50

Tabel V-8 NO URUT CALEG PILIHAN INFORMAN

NO URUT CALEG PILIHAN NELAYAN

NO URUT

CALEG JUMLAH

1 2 (10%)

3 8 (40%)

7 4 (20%)

RAHASIA 1 (5%)

LUPA 5 (25%)

JUMLAH TOTAL

20 (100%)

NO URUT CALEG PILIHAN PETANI

NO URUT

CALEG JUMLAH

1 2 (10%)

4 18 (90%)

JUMLAH TOTAL

20 (100%)

Dari data tersebut di atas dapat terlihat dengan jelas, bahwa nomor

urut 1 selalu ada yang memilih di setiap kriteria. Untuk caleg DPRD

kabupaten Cilacap, nomor urut 1 merupakan yang terbanyak yaitu 48

persen, demikian pula pada Dapil 3 terbanyak yaitu sebesar 57 persen,

dan Dapil 4 juga terbanyak dengan 56 persen. Sedangkan untuk daerah

penelitian, informan memilih caleg no urut 1 sebesar 10 persen. Dari

hasil indepth interview, responden yang memiliki pilihan pasti, nomor

urut tidak berpengaruh, hanya saja di kalangan orang tua, selain

nomor yang strategis kadangkala sulit untuk mencarinya. Untu

informan yang tidak memiliki pilihan pasti dan tetap, asal memilih

tidak selalu nomor urut paling atas maupun yang paling bawah.

2. Pilihan Dalam Pilpres 2014

Dalam pemilu presiden/wakil presiden 2014 terdapat 2 pasang

calon, yaitu pasangan nomor urut 1, yaitu H. Prabowo Subianto dan Ir. H.

Hatta Rajasa, pasangan nomor urut 2, yaitu Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H.

Jusuf Kalla. Data dari informan nelayan di Kecamatan Cilacap Selatan,

Page 61: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

51

pasangan calon nomor urut 1 mendapatkan 25 persen, pasangan calon

nomor urut 2 mendapatkan 70 persen, sedangkan tidak menjawab

sebanyak 5 persen. Sedangkan informan petani di Kecamatan

Gandrungmangu menyatakan pilihannya, untuk pasangan calon nomor

urut 1 sebanyak 20 persen, pasangan nomor urut 2 sebanyak 75 persen,

dan tidak menjawab 5 persen. Apabila dicermati, pada kedua kelompok

informan tersebut memiliki kecenderungan komposisi pilihan yang sama.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih

capres/cawapres : merakyat, sederhana, janji/visi/misi/programnya,

ketegasan, orang sipil, suka blusukan, dan ramah. Dari data yang ada

dilapangan informan nelayan menjawab sebagai berikut : merakyat,

sederhana, janji/visi/misi/program, ketegasan, orang sipil, suka blusukan,

ramah. Sedangkan dari informan petani menjawab sebagai berikut :

Tabel V-9 PILIHAN CAPRES/CAWAPRES

NO PILIHAN CAPRES/CAWAPRES JUMLAH

NELAYAN (CILACAP SELATAN)

PETANI (GANDRUNGMANGU)

1 2 3 4

1 PRABOWO - HATTA 5 (25%) 4 (20%)

2 JOKOWI - JK 14 (70%) 15 (75%)

3 TIDAK MENJAWAB 1 (5%) 1(5%)

3. Alternatif Pilihan

Dalam menentukan pilihan, kadangkala ada kebingungan dalam

menjatuhkan pilihan, karena kualitas dan criteria pilihan yang berjumlah

banyak tersebut tidak jauh berbeda. Hal tersebut dapat menimbulkan

dilema dalam menentukan pilihan, karena harus memilih satu pilihan.

Untuk alternatif pilihan lain baik parpol, caleg maupun DPD tidak banyak

pada informan nelayan, parpol 10 persen, dan caleg 10 persen.

Page 62: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

52

Sedangkan pada informan petani, parpol 10 persen, caleg 5 persen, dan

DPD 15 persen. Sedangkan untuk capres/cawapres, semua informan

menyatakan pilihan sudah tetap dan mantap, tidak ada alternatif pilihan

lain, ataupun kebimbangan dalam menentukan pilihan. Dari data tersebut

di atas, dapat diasumsikan pemilih kecenderungan telah memiliki pilihan

yang tetap dan telah mantap. Ini terjadi karena kriteria yang menonjol

dan sesuai dengan pilihan dapat dilakukan rangking, sehingga yang

rangking teratas yang menjadi pilihannya.

4. Korelasi Pilihan Parpol Dengan Caleg Dan Capres/Cawapres

Dalam memilih di Pileg dan Pilpres ada beberapa hal yang cukup

menarik. Pertama, pilihan parpol tidak linear dengan pilihan caleg. Ketika

ditanyakan secara spontan pilihan partai politik, banyak yang berbeda

dengan kenyataan memilih di TPS, jadi antara das sollen dengan das sein

berbeda. Hal ini terjadi karena pemilih lebih mengedepankan calegnya

dibandingkan dengan partai politik. Hanya satu parpol yang dipilih secara

konsisten, yaitu di kalangan nelayan (Cilacap Selatan) dengan pilihan PDIP

sebesar 40 persen untuk pilihan parpol, caleg DPRD Kabupaten, DPRD

Propinsi, dan DPR RI. Kedua, pilihan parpol juga tidak linear dengan

pilihan capres/cawapres. Kecenderungan orang memiliki pilihan partai

dalam das sollen, dan pilihan caleg dalam das sein, tetapi ketika memilih

capres/cawapres semuanya dinafikan dan dinisbikan. Capres/cawapres

lebih dipilih berdasarkan sosok individunya, bukan berdasarkan asal

partai politik atau partai politik pengusungnya. Sekalipun

anjuran/kampanye partai politik/caleg yang untuk memilih

capres/cawapres yang diinginkan, tidak akan berpengaruh secara

signifikan.

Partai politik koalisi pengusung capres/cawapres Jokowi-JK yaitu

PDIP, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI yang dipilih/disukai secara spontan

Page 63: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

53

di masyarakat nelayan secara komulatif hanya berjumlah 40 persen

(hanya ada satu parpol yaitu PDIP sebesar 40 persen), padahal dalam

pilpres pilihan untuk pasangan Jokowi-JK sebesar 70 persen. Sedangkan

di masyarakat petani komulatif berjumlah 70 persen (PKB 35 persen dan

PDIP 35 persen), sedangkan pilihan dalam pilpres, pasangan Jokowi-JK

mendapatkan 75 persen.

Page 64: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

54

BAB VI

TIPOLOGI PEMILIH DAERAH PENELITIAN

Kedua kelompok masyarakat, nelayan dan petani, bila dilihat

karakteristiknya pekerjaan berbeda. Dalam penelitian ini karakteristik wilayah

juga berbeda, nelayan di wilayah perkotaan yaitu Kecamatan Cilacap Selatan,

sedangkan petani wilayah perdesaan yaitu Kecamatan Gandrungmangu. Tetapi,

bila dilihat dari tingkat pendidikan dan penghasilan tidak jauh berbeda, demikian

pula akses terhadap informasi. Dari data yang ada kecenderungan kedua

kelompok masyarakat tersebut dapat digolongkan sebagai masyarakat

marjinal/pinggiran, berdasarkan indikator pendidikan dan penghasilan yang

cenderung pada level rendah.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, data yang ada sebagai berikut :,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemilih di daerah penelitian, baik

kelompok nelayan maupun kelompok petani kecenderungan dapat digolongkan

pada tipologi pemilih tradisional dan skeptis. Pemilih tradisional memiliki

orientasi ideologi yang cukup tinggi, dan tidak terlalu melihat kebijakan partai

politik/kontestan pemilu. Dalam mengambil keputusan, pemilih tradisional

sangat mementingkan kedekatan sosial budaya, nilai, asal usul, paham, dan

agama. Sebagai ukurannya, akan memilih figur dan kepribadian pemimpin, mitos

dan nilai-nilai historis partai politik/kontestan pemilu. Dari data penelitian ini

dapat dilihat, bahwa dalam memilih caleg kecenderungan memilih caleg yang

dekat tempat tinggalnya atau yang putra daerah. Sedangkan dalam memilih

capres/cawapres, kecenderungan memilih figur yang memiliki karakter dan

kebudayaan sesuai kultur yang ada dalam masyarakat pemilih. Salah satu

karakteristik mendasar adalah tingkat pendidikan yang rendah dan konservatif

dalam memegang nilai atau paham yang dianut. Pemilih tradisional adalah

pemilih yang bisa dimobilisasi dalam kampanye.

Page 65: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

55

Sedangkan pemilih skeptis adalah tidak memiliki orientasi ideologi yang

cukup tinggi dengan partai politik/kontestan pemilu. Keinginan atau antusiasme

dalam pemilu juga kurang, karena kaitan ideologi sangat rendah. Antusiasme

dalam arti fanatisme ideologi dan menutup kemungkinan terhadap pilihan

ideologi lain. Golongan ini juga kurang peduli terhadap program kerja, platform

partai politik/kontestan pemilu, atau kebijakan partai politik/kontestan pemilu.

Sebagian dari pemilih ini juga dapat dikategorikan sebagai pemilih skeptis,

karena pada prinsipnya semua program kerja yang diajukan oleh kontestan

pemilu satu dengan kontestan pemilu lainnya kecenderungan sama baiknya,

ideal, serta bersifat normatif.

Page 66: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

56

BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Informan adalah kelompok nelayan di Kecamatan Cilacap Selatan dan

petani di Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah,

dengan rata-rata tingkat pendidikan dan penghasilan yang rendah.

Kelompok ini dapat dikategorikan sebagai kelompok marjinal atau pinggiran.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini, pertama,

perilaku memilih dipengaruhi oleh adanya faktor internal dan eksternal yang

merupakan daya tarik dan daya tolak dalam menjatuhkan pilihan baik dalam

pemilu legislatif maupun pemilu presiden 2014.

Kedua, Tempat Pemungutan Suara atau TPS dianggap representatif,

aman dan dapat menjaga privasi, cara mencoblos kecenderungan pemilih

telah paham, karena pemilu 2014 menggunakan paku dan bantalan,

sehingga kemungkinan kecil terjadi kesalahan karena faktor teknis di TPS.

Ketiga, pengetahuan pemilih tentang partai politik cukup baik, untuk

caleg DPRD Kabupaten kecenderungan paham, sedikit yang paham tentang

caleg DPRD Propinsi dan DPR RI. Untuk anggota DPD kecenderungan pemilih

belum paham, sehingga pemilih cenderung memilih calon anggota DPD yang

tampak cantik di surat suara. Sedangkan untuk Pilpres kecenderungan

sangat paham terhadap capres/cawapres, disamping capres/cawapres

populer, kontestan pemilu capres/cawapres hanya 2 pasangan calon.

Informasi yang diterima tentang pemilu, parpol, caleg, dan

capres/cawapres dari media elektronik dan cetak (televisi, radio, koran), alat

peraga kampanye, orang parpol/tim sukses, keluarga, perangkat

desa/kelurahan/RW/RT, tokoh masyarakat. Namun demikian, informasi

tidak secara keseluruhan dan detail, hanya bersifat global, sehingga

pemahamannya tidak secara komprehensif, tetapi hanya parsial.

Page 67: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

57

Keempat, dalam memilih ada beberapa hal yang menjadi daya tarik :

untuk partai politik daya tarik kecenderungan terletak pada calegnya, karena

masyarakat lebih memilih caleg dibandingkan dengan memilih parpol. Daya

tarik lain dari parpol (walau kecenderungan daya tarik pada calegnya) adalah

karena parpol berbasis parpol lama semasa 3 kontestan pemilu (PPP, Golkar,

dan PDI), ataupun parpol yang ada pasca masa reformasi. Parpol baru atau

parpol kecil cenderung tidak dipilih. untuk caleg DPRD Kabupaten, kecuali

ada calegnya yang menjadi daya tarik yaitu orang yang dikenal, tetangga

atau tempat tinggal dekat, merakyat, ketokohannya. Caleg DPRD Propinsi

dan DPR RI yang menjadi daya tariknya adalah putra daerah,

ketokohan/dikenal, janji/visi misi/program. Anggota DPD daya tariknya,

ketokohan/dikenal, janji/visi misi/program, serta bagi yang tidak mengenal

semua calon anggota DPD daya tarik pada foto visual pada surat suara yaitu

kecantikan. Dalam memilih capres/cawapres daya tariknya kecenderungan

pada kesederhanaan, merakyat, suka blusukan, ketokohan/dikenal, janji/visi

misi/program, jujur, dan sipil. Tetapi disisi lain pemilih melihat daya tarik

pada sisi kewibawaan, ketegasan, dan militer. Sedangkan daya tolak

kecenderungan lawan dari daya tarik yang tidak bersifat normatif, misal sipil-

militer, tegas-lemah lembut, low profile-high profile, berwibawa-kalem.

Kelima, daya tarik dan daya tolak tersebut tidak terlepas dari faktor

internal, yang berasal dari dalam pemilih dan lingkungannya serta faktor

eksternal yang berasal dari luar pemilih dan lingkungannya, yaitu dari

kontestan pemilu, baik parpol, caleg maupun capres/cawapres.

Keenam, pileg dan pilpres 2014 tidak berkorelasi signifikan, karena

memilih pada pileg kecenderungan memilih figur calon dibandingkan

memilih partai politik. Demikian pula dalam memilih capres/cawapres

cenderung memilih figur, terutama figur calon presidennya. Kecenderungan

pemilih tidak tahu partai politik pengusung capres/cawapres. Sehingga tidak

mustahil, pilihan partai politik ketika pileg, bukan partai politik pengusung

Page 68: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

58

pilihan capres/cawapres yang dipilih dalam pilpres 2014. Dengan demikian,

memilih partai politik dengan caleg dan capres/cawapres tidak berjalan

secara linear, pilihan caleg bisa menggugurkan pilihan partai politik, pilihan

capres/cawapres bisa menafikan dan menisbikan pilihan parpol/caleg.

Karena pemilih lebih cenderung pada sosok/figur.

Ketujuh, pemilih di daerah penelitian ini kecenderungan digolongkan

sebagai tipologi pemilih tradisional, rasional dan tipologi pemilih skeptis.

C. REKOMENDASI

Dari hasil penelitian tersebut, ada beberapa hal yang menjadi

rekomendasi demi terwujudnya pemilu, baik pileg maupun pilpres

mendatang yang lebih berkualitas, yaitu :

1. Dalam pileg 2014, partai politik terutama partai politik baru, caleg DPRD

Propinsi, dan DPR RI lebih efektif dalam berkampanye untuk dapat

dikenal oleh pemilih, sehingga pemilih menentukan pilihan memiliki

lebih banyak informasi dan sesuai pilihan yang diinginkan.

2. Untuk calon anggota DPD, lebih merata dalam memperoleh dukungan

maupun tim sukses di setiap kabupaten/kota, dan lebih efektif dalam

mengkampanyekan diri. Sebagai catatan, bahwa kecenderungan

masyarakat tidak mengenal dan kecenderungan memilih hanya karena

faktor foto/visual dalam surat suara.

3. Pendidikan politik perlu dilakukan secara terus menerus, disamping

masyarakat menjadi lebih paham pemilu, juga lebih memahami calon

legislatif dan calon presiden/wakil presiden secara koheren dan

komprehensif.

4. Orientasi dan indikator kesuksesan pemilu tidak hanya ditekankan pada

kuantitas semata yaitu tingkat partisipasi yang tinggi, tetapi juga kualitas,

tingkat pemahaman terhadap pilihan dan bagaimana teknis memilih

yang benar.

Page 69: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

59

5. Adanya konsistensi dalam regulasi cara mencoblos, pengalaman pemilu

2009 dengan cara mencontreng dengan pulpen memiliki kecenderungan

salah mencoblos. Cara mencoblos konvensional dengan menggunakan

paku dan bantalan sangat familiar dan mudah dilakukan oleh pemilih.

Page 70: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

60

DAFTAR PUSTAKA Anas Urbaningrum, 2004, Pemilu Orang Biasa, Katalis dan Penerbit Republika,

Jakarta BPS Cilacap, 2014, Cilacap Dalam Angka, Cilacap Disdukcapil Cilacap, 2014, Buku Profil Disdukcapil Kabupaten Cilacap 2014,

Cilacap Firmanzah, 2007, Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realita, Yayasan

Obor, Jakarta. Hadari Nawawi, 1998, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta KPU Cilacap, 2009, Pemilu 2009 Dalam Angka, Cilacap KPU Cilacap, 2014, Profil Calon Terpilih DPRD Kabupaten Cilacap 2014, Cilacap KPU Cilacap, 2014, DPT Kabupaten Cilacap, Cilacap KPU Cilacap, 2014, Pemilu Dalam Angka, Cilacap KPU Cilacap, 2014, Buku Saku Pemilu DPR, DPD, dan DPRD tahun 2014, Cilacap LKiS, 1999, Tujuh Mesin Pendulang Suara, LKiS, Yogyakarta Masri Singarimbun dan Soffian Effendi (ed.), 1987, Metode Penelitian Survai,

LP3ES, Jakarta Ramlan Surbakti, 2010, Memahami Ilmu Politik, Grasindo, Jakarta Rusadi Kantaprawira, 1992, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru Algensindo,

Bandung Sigit Pamungkas, 2012, Pemilu, Perilaku Pemilih & Kepartaian, IDW, Yogyakarta Sugiyono, 2012, Metodologi Penelitian kuantitatif, Kualitatif, R&D, Alfabeta,

Bandung

Page 71: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu
Page 72: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

DIAGRAM PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN CILACAP

DALAM PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN 2014

( STUDI KASUS PADA NELAYAN DAN PETANI )

A. Diagram Pendidikan Informan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

SD SLTP SLTA D3 S1

9

7

3

01

15

4

10 0

PENDIDIKAN INFORMAN / RESPONDEN

CILACAP SELATAN

GANDRUNGMANGU

Page 73: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

B. Diagram Pemahaman Informan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Paham Pileg Gambar partai

Mengenal caleg

Mengenal DPD

Presiden / wakil

presiden

Informasi kampanye

18

14

17

7

20

12

2

6

3

13

0

8

PEMAHAMAN INFORMANCILACAP SELATAN

YA

TIDAK

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Paham Pileg Gambar partai

Mengenal caleg

Mengenal DPD

Presiden / wakil

presiden

Informasi kampanye

13 13

19

5

20

9

7 7

1

15

0

11

PEMAHAMAN INFORMANGANDRUNGMANGU

YA

TIDAK

Page 74: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

C. Diagram Sumber Informasi Tentang Pileg/Pilpres

D. Diagram Daya Tarik Pemilu Legislatif

02468

1012

8

56

4

1 1 10

3

1110

01

0 02

3

0

SUMBER INFORMASI TENTANG PILEG/PILPRES

CILACAP SELATAN

GANDRUNGMANGU

05

101520

3

14

20

13 1217

0 2

17

6

0

7 83

20 18

DAYA TARIK PEMILU LEGISLATIFCILACAP SELATAN

YA

TIDAK

0

5

10

15

2013

2017

14 1317

0 1

7

03

6 73

20 19

DAYA TARIK PEMILU LEGISLATIFGANDRUNGMANGU

YA

TIDAK

Page 75: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

E. Diagram Daya Tarik Milih Capres / Cawapres

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

CILACAP SELATAN

4

3

1 1 1

2

1

3

4

DAYA TARIK MILIH CAPRES / CAWAPRES

MERAKYAT

VISI-MISI / PROGRAM

TEGAS

MILITER

PARPOL PENGUSUNG

JUJUR

PASANGAN COCOK

SEDERHANA

TIDAK MENJAWAB

0

1

2

3

4

5

6

GANDRUNGMANGU

6

2

1

2

1

6

1 1

DAYA TARIK MILIH CAPRES / CAWAPRES

MERAKYAT

SEDERHANA

ORANG SIPIL

JUJUR

TEGAS

VISI, MISI / PROGRAM

MILITER

TIDAK MENJAWAB

Page 76: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

F. Diagram Pilihan Partai Politik Dalam Pemilu

Partai yang dipilih secara spontan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

CILACAP SELATAN

0 0 0

8

2

1

2

0

5

0 0 0

2

PARTAI PILIHAN SECARA SPONTAN

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

0

1

2

3

4

5

6

7

GANDRUNGMANGU

0

7

1

7

1

0

2

0

2

0 0 0 0

PARTAI PILIHAN SECARA SPONTAN

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

Page 77: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

Partai Pilihan DPRD Kabupaten

0

1

2

3

4

5

6

7

8

CILACAP SELATAN

0 0 0

8

3

1

0 0

7

0 0 0

1

PARTAI PILIHAN DPRD KABUPATEN

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

GANDRUNGMANGU

0

17

0 0 0 0 0 01

0 0 0

2

PARTAI PILIHAN DPRD KABUPATEN

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

Page 78: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

Partai Pilihan DPRD Propinsi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

CILACAP SELATAN

0 0 0

8

2

1 1

0

6

0 0 0

2

PARTAI PILIHAN DPRD PROPINSI

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

GANDRUNGMANGU

0

5

2

5

1

0

1

0

3

0 0 0

3

PARTAI PILIHAN DPRD PROPINSI

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

Page 79: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

Partai Pilihan DPR RI

0

1

2

3

4

5

6

7

8

CILACAP SELATAN

0 0 0

8

2

1

2

0

4

0 0 0

3

PARTAI PILIHAN DPR RI

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

GANDRUNGMANGU

0

1

2

6

0

1

0 0

1

0 0 0

9

PARTAI PILIHAN DPR RI

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA

DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TDK JWB

Page 80: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

G. Diagram Pilihan Caleg DPRD Kabupaten

0

1

2

3

4

5

6

7

8

CILACAP SELATAN

8

4

2

1

5

PILIHAN CALEG DPRD KABUPATEN

FENI KUSWANTI, Amd.KL

PAIJAN

TAUFIQ NUR HIDAYAT

RAHASIA

LUPA

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

GANDRUNGMANGU

18

2

0 0

PILIHAN CALEG DPRD KABUPATEN

LIBANUN MUZAZIN, S.Ag

Drs. MUSLIMAN

RAHASIA

LUPA

Page 81: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

H. Diagram Pilihan Caleg DPRD Propinsi

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

CILACAP SELATAN

1 1

18

PILIHAN CALEG DPRD PROPINSI

H. SAMIRUN, S.H., M.H.

RAHASIA

LUPA

0

2

4

6

8

10

12

GANDRUNGMANGU

3

1 1 1 1 10

12

PILIHAN CALEG DPRD PROPINSI

ABDUL KHOLIQ, S.H., M.Si.

ARIEF RACHMANTO, S.H.

KUKUH BIROWO, S.H.

AKHMAD IKHSAN, S.Ag.

H. SAMIRUN, S.H., M.H.

Hj. SITI ROSIDAH

RAHASIA

LUPA

Page 82: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

I. Diagram Pilihan Caleg DPR RI

0

5

10

15

20

CILACAP SELATAN

21

17

PILIHAN CALEG DPR RI

ADISATRYA SURYO SULISTO

RAHASIA

LUPA

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

GANDRUNGMANGU

5

4

1 1

0

9

PILIHAN CALEG DPR RI

BUDIMAN SUJATMIKO, M.Sc., M.Fhil.

Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.H., M.M.

MOH. TAUFIQ HIDAYATULLOH

Dr. ARIEF AWALUDDIN, S.H., M.Hum.

RAHASIA

LUPA

Page 83: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

J. Diagram Pilihan Caleg DPD

0

5

10

15

20

CILACAP SELATAN

1

19

PILIHAN CALEG DPD

RAHASIA

LUPA

0

2

4

6

8

10

12

14

GANDRUNGMANGU

4

1 1 10

13

PILIHAN CALEG DPD

MUHAMMAD AL HABSYI, S.Pd. Dr. H. SULISTYO, M.Pd.

Mayjend (Purn) Drs. H. KURDI MUSTOFA Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H.

RAHASIA LUPA

Page 84: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

K. Diagram Pilihan Capres / Cawapres

0

2

4

6

8

10

12

14

16

PRABOWO -HATTA

JOKOWI - JK TIDAK MENJAWAB

5

14

1

4

15

1

PILIHAN CAPRES / CAWAPRES

CILACAP SELATAN

GANDRUNGMANGU

Page 85: RISET PENELITIAN PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN …kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/berkas/2016/06/riset_perila... · Tabel II -4 Anggota DPRD Kabu paten Cilacap Hasil Pemilu

Dokumentasi 2015

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap