ringkasan pkm

2
RINGKASAN Periodontitis merupakan salah satu penyakit inflamasi dalam rongga mulut yang saat ini keberadaannya sering kita temui. Periodontitis diderita oleh manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Di Asia dan Afrika prevalensi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Sedangkan di Indonesia, periodontitis ini menduduki urutan ke dua.Etiologi utamanya seperti Plak dan kalkulus, genetik, dan usia. Sedangkan etiologi sekundernya adalah kebiasaan buruk, Iatrogenik dan penyakit sistemik. Penyakit sistemik memegang pengaruh yang besar terhadap bertambah parahnya kerusakan jaringan periodontal seperti pada penderita diabetes mellitus. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam komplikasi yang timbul akibat penyakit sistemik, misalnya neuropati, angiopati, dan fungsi imun yang menurun. Komplikasi tersebut akan menjadi faktor prediposisi yang dapat memperparah keadaan jaringan periodontal yang pada awalnya rusak karena faktor utama. Diabetes millitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang disebabkan gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembulu darah, dengan disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron. Penyebab Penyakit diabetes digolongkan menjadi dua yaitu insulin dependent diabetes millitus (IDDM)atau diabetes millitus tergantung insulin (DMTI) disebabkan oleh dektruksi sel β pulau langerhans akibat proses auto imun. Sedangkan penyebab yang ke dua adalah non insulin dependent diabetes millitus (NIDDM) atau diabetes millitus tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatif sel β dan sesistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Terjadi defisiensi relatif dimana sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin.

Upload: wahyuhidayat

Post on 29-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

RINGKASAN PKM

TRANSCRIPT

RINGKASANPeriodontitis merupakan salah satu penyakit inflamasi dalam rongga mulut yang saat ini keberadaannya sering kita temui. Periodontitis diderita oleh manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Di Asia dan Afrika prevalensi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Sedangkan di Indonesia, periodontitis ini menduduki urutan ke dua.Etiologi utamanya seperti Plak dan kalkulus, genetik, dan usia. Sedangkan etiologi sekundernya adalah kebiasaan buruk, Iatrogenik dan penyakit sistemik.Penyakit sistemik memegang pengaruh yang besar terhadap bertambah parahnya kerusakan jaringan periodontal seperti pada penderita diabetes mellitus. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam komplikasi yang timbul akibat penyakit sistemik, misalnya neuropati, angiopati, dan fungsi imun yang menurun. Komplikasi tersebut akan menjadi faktor prediposisi yang dapat memperparah keadaan jaringan periodontal yang pada awalnya rusak karena faktor utama. Diabetes millitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang disebabkan gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembulu darah, dengan disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron. Penyebab Penyakit diabetes digolongkan menjadi dua yaitu insulin dependent diabetes millitus (IDDM)atau diabetes millitus tergantung insulin (DMTI) disebabkan oleh dektruksi sel pulau langerhans akibat proses auto imun. Sedangkan penyebab yang ke dua adalah non insulin dependent diabetes millitus (NIDDM) atau diabetes millitus tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatif sel dan sesistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Terjadi defisiensi relatif dimana sel tidak mampu mengimbangi resistensi insulin. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui hubungan periodontitis dan diabetes melitus adalah pemeriksaan kadar glukosa darah dan kadar glukosa urin pada pasien periodontitis. Pemeriksaan glukosa darah dapat dilakukan dengan menggunakan sample darah kapiler yang kemudian diletakkan pada monitor glukometer untuk mengetahui kadar glukosa darah tersebut. Sedangkan pemeriksaan glukosa urin dapat dilakukan dengan menggunakan metode reduksi. Prinsipnya adalah dalam suasana alkalis, glukosa dapat mereduksi cupri menjadi cupro (Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah. Intensitas warna merah ini secara kasar menunjukkan jumlah glukosa. Reaksi ini dapat terlihat dengan menggunakan reagen benedict. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pravelensi pasien periodontitis yang diduga mengalami diabetes melitus dengan cara mengukur kadar glukosa darah dan glukosa urin pada pasien periodontitis sebagai indikator ada tidaknya hubungan antara periodontitis dengan diabetes melitus pada pasien tersebut.Program diawali dengan pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urin pada pasien periodontitis diklinik periodonsia yang diduga menderita diabetes mellitus. Program dikatakan berhasil jika mendapatkan sampel pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urin lebih dari normal.