ring of fire

13
Ring of fire www.ppcindo.com Wednesday, June 20, 2012 Apa Yang Di Maksud Dengan Teori Pangea? Pertanyaan nya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai hari ini, maka berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita diami sekarang ini bergerak sangat lambat (dan tak bisa dirasakan oleh kita yang berdiri diatasnya), pergerakan lempeng lempeng benua ini tiap tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan lebih lambat dari pertumbuhan kuku jari tangan kita pertahun nya. Dan dengan ini jelas dibutuhkan ber juta juta tahun bagi daratan benua itu untuk bergerak berjauhan dan membentuk benua yang ada sekarang. Spoiler for Zona: Proses Pangea hingga berubah menjadi benua yang ada sekarang

Upload: meutia-putri

Post on 19-Jan-2016

100 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

persebaran daerah

TRANSCRIPT

Page 1: Ring of Fire

Ring of firewww.ppcindo.com

Wednesday, June 20, 2012

Apa Yang Di Maksud Dengan Teori Pangea?

Pertanyaan nya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai hari ini, maka berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita diami sekarang ini bergerak sangat lambat (dan tak bisa dirasakan oleh kita yang berdiri diatasnya), pergerakan lempeng lempeng benua ini tiap tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan lebih lambat dari pertumbuhan kuku jari tangan kita pertahun nya. Dan dengan ini jelas dibutuhkan ber juta juta tahun bagi daratan benua itu untuk bergerak berjauhan dan membentuk benua yang ada sekarang.Spoiler for Zona:

Proses Pangea hingga berubah menjadi benua yang ada sekarang

Dan tanpa kita sadari pun sekarang benua benua kita telah "bertumbukan" dan proses nya telah berlangsung selama beberapa juta tahun, daratan Afrika telah bertumbukan dengan daratan benua Eropa. Italia, Yunani dan hampir semua kota di bagian Mediteranian merupakan bagian dari alur lempeng Afrika, dan itu telah tercatat pergerakan nya dalam 40 juta tahun terakhir (menurut data geologist). Tanda tanda lain pergerakan tersebut adalah Gunung Alpen Swiss dan pegunungan Pyrenees telah saling mendorong, sehingga menyebabkan gempa bumi yang terkadang

Page 2: Ring of Fire

menyerang wilayah bagian Yunani dan Turki. begitu pula Australia yang diramalkan kedepan nya bila diperhitungkan dengan pergerakan lempeng bumi tersebut, maka Australia akan terus bergerak ke arah Utara hingga membentur Asia Tenggara. begitu pula dengan benua lain seperti benua Amerika.

Spoiler for Pangea:

gambar pergerakan saat partisi pangea menjadi benua yang kita kenal sekarang

gambar diatas menunjukkan bagaimana lempeng bumi bagian atas bisa bergerak

Page 3: Ring of Fire

Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea. Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk 180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika. Jadi sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi, maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi "pangea" selanjutnya, karena bukti bukti penelitian memang menunjukkan hal tersebut. Jadi kurang lebih 250 tahun lagi Bumi ini bisa jadi tak berbentuk lagi seperti sekarang ini demikian penilitian yang di lakukan pihak NASA (Pangea Ultima).

Selain membentuk Samudera, karena teori nya dulu benua kita saling terhubung, maka saat benua ini terpecah pecah menjadi sekarang ini, juga membawa karakteristik vulkanis yang serupa, seperti terbentuknya "ring of fire" atau cincin api yang melingkar dari Peru, terus memanjang hingga ke Meksiko, sepanjang pantai timur Amerika (los angeles), Alaska, Jepang, lalu Piliphina, Indonesia, kepulauan di Pasifik, dan berakhir di Selandia baru.Spoiler for Ring Of Fire:

gambar peta peta bagian negara yang di lalui oleh ring of fire

Page 4: Ring of Fire

Masuk Ring of Fire, Indonesia Rawan Gempa Diposkan oleh Rizky.Hafiz di 21:20

Indonesia kembali berduka setelah Pulau Sumatera di hantam oleh gempa bumi. Tentu ini bukan gempa pertama yang terjadi disana, bahkan Provinsi Aceh yang terletak di posisi paling utara pernah di landa gelombang tsunami 2004 silam.Tapi pernahkah anda terpikir mengapa Pulau Sumatera (dan Jawa) beberapa kali terkena dampak gempa?Ternyata hal ini bisa di jelaskan dengan peta Ring of Fire atau dalam bahasa Indonesia di kenal dengan Cincin Api.Yang di maksud dengan Ring of Fire adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika.

Coba perhatikan gambar di bawah ini

Page 5: Ring of Fire

Warna kuning merupakan wilayah yang di sebut dengan Ring of Fire atau Cincin Api Warna merah menunjukkan lempeng tektonik yang di sekitarnya memiliki guning api ataupun

wilayah rawan gempa (di Indonesia sendiri Pulau Sumatera dan Jawa diliputi oleh lempeng Sunda)

Dan gambar bintang merupakan daerah dengan potensi gempa terbesar dalam lima puluh tahun terakhir (di Indonesia terdapat dua titik bintang, yang mana salah satunya menjadi sumber gempa Sumatera Rabu 11/4).

Dengan begini saya rasa sudah cukup menjelasakan mengapa Sumatera dan Jawa menjadi tempat langganan gemap di banding wilayah lain di daerah Indonesia.Gempa tentunya bencana alam yang tidak dapat di prediksi, tetapi tentu kita semua berharap dengan sistem peringatan dini, evakuasi dan penanganan yang tepat jatuhnya korban bisa di hindari.

Page 6: Ring of Fire

Pacifics Ring of Fire, Bukan Cincin Biasa

Leave a comment

Pernah dengar Pacifics ring of fire? Atau bahasa Indonesianya Cincin Api Pasifik. Ring of fire di sini beda maksud dengan yang ada di pertunjukan sirkus itu lho ya… Istilah ini pasti sudah familiar di telinga para geolog, volkanolog, dan ahli-ahli ilmu bumi lainnya. Tapi bagiku, dan bagi mahasiswa ekonomi lainnya, istilah ini mungkin jarang terdengar. It’s something new! Dan semua hal yang baru itu selalu menarik. hehe…. Jadi, ring of fire adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Wilayah ini sarat akan aktivitas di perut bumi yang memijar dan amat panas. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini.

Bumi kita terdiri dari lempeng-lempeng yang sangat banyak. Dengan adanya aktivitas dalam inti bumi, lempeng-lempeng bumi akan mengalami pergerakan pula. Nah, kadang saat lempeng-lempeng ini bergerak mereka keserempet lempeng lainnya. Lempeng dengan berat jenis lebih besar (biasanya lempeng samudera) menghujam lempeng dengan berat jenis lebih kecil (biasanya lempeng benua). Ring of Fire terjadi karena adanya lempeng-lempeng bumi yang besar.

Dalam setiap penghujaman, di kedalaman sekitar 150 km, terjadi pelelehan sebagian (partial melting) yang disebabkan oleh adanya gesekan secara terus-menerus. Lelehan ini bila menemukan celah akan muncul sebagai gunung api. Jadi wajar jika di sepanjang lingkaran lempeng pasifik terdapat banyak gunung berapi.

Indonesia sendiri merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Hmmm jadi kita mau tak mau harus akrab dengan yang namanya gunung meletus, gempa bumi, bahkan tsunami. Ah, kupikir negara yang rawan gempa hanya Jepang saja. Ternyata negara kita sama rawannya dengan Jepang. Tapi dari segi antisipasi dari bencana, kita jelas kalah jauh.

Tinggal di negara ini jelas memberikan berkah tersendiri. Letusan gunung berapi misalnya, bisa menimbulkan kesuburan bagi tanah. Tapi saat alam  mengamuk, apa pun itu bisa hancur dengan sekejap saja.

Page 7: Ring of Fire

Yah, kadang alam memang menjadi sahabat. Tetapi, kadang alam juga berproses yang membawa konsekuensi terhadap bencana alam. Semua ciptaan-Nya memang memiliki sisi hitam dan putih masing-masing. Tinggal kitanya aja bagaimana, mau menerimanya sebagai berkah atau bencana

Ring Of Fire bagaikan “pedang bermata dua bagi kehidupan”

The Ring Of Fire full of map

Bagaikan sebuah pedang bermata dua, cincin api pasifik memiliki latar belakang, yang dapat menimbulkan efek negatif yang sangat merugikan serta mematikan, atau bahkan mempunyai efek positif yang berguna bagi semua umat manusia yang ada di sekitarnya. Cincin Api atau Ring Of Fire adalah sebutan untuk daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini merupakan wilayah yang paling banyak mengalami gempa di karenakan pergerakan lempeng yang terus menerus terjadi.

Gunung-gunung berapi yang terletak di Indonesia di pengaruhi oleh tiga lempeng tektonik yang saling bertabrakan yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia serta lempeng Pasifik, tumbukan ketiga lempeng tersebut pada akhirnya membentuk rangkaian gunung berapi . Hal ini di sebabkan oleh batuan cair (magma) panas yang keluar melalui celah lempeng tersebut kemudian mengeras di permukaan sehingga membentuk kerucut-kerucut yang menyebabkan munculnya gunung berapi di lempeng-lempeng tersebut.

Zona yang yang bertabrakan antara lempeng benua dan samudra yang bertemu mulai berbentuk sangat luas, di mulai dari sisi selatan barat pulau Sumatera menuju sisi selatan pulau Jawa, kemudian berlanjut menuju Nusa Tenggara yang sejajar dari barat ke arah timur, memotong bagian timur tanah air memutar dari laut Banda ke utara melalui Sulawesi utara.

Ketika gunung –gunung berapi tersebut tercipta, sejarah pun mulai terukir seiring dengan perkembangannya. Daftar peristiwa yang di akibatkan mulai terasa di sekitar umat manusia. Semisal kejadian Krakatau yang memberikan efek global pada tahun 1883, Danau Toba untuk letusan supervolcanic yang diperkirakan terjadi pada 74000SM yang bertanggung jawab atas 6 tahun terjadinya

Page 8: Ring of Fire

musim dingin, Gunung Tambora yang merupakan letusan tersadis yang tercatat dalam sejarah di tahun 1815 serta peristiwa Kelud dan Merapi di Pulau Jawa yang telah membunuh ribuan penduduk.

Lalu Siapa sajakah yang di rugikan ? Apa sajakah efek negatif dan positif  yang di sebabkan oleh gunung berapi  ? Tentu saja yang pertama kali merasakan  dampak dari kejaidan tersebut adalah masyarakat yang berada di dekat  gunung berapi tersebut, meletusnya gunung tersebut memberikan dampak yang positif maupun dampak negatif,  seperti  yang  di jelaskan di bawah ini

Berikut merupakan kerugian (dampak negatif) yang diakibatkan apabila gunung merapi meletus :

A. Sektor pertanian

Pada sub sektor tanaman serta peternakan, meletusnya gunung berapi menyebabkan banyaknya tumbuhan dan hewan yang mati akibat debu vulkanik.

B. Sektor Perikanan Sub perikanan, air tercemar dikarenakan air yang terkena debu vulkanik mengandung asam yang berbahaya bagi ikan-ikan

C. Sektor transportasi

Transportasi udara: Awan vulkanik yang di hamburkan oleh gunung berapi sangat tebal serta sangat berbahaya bagi armada penerbangan untuk melakukan perjalanan dengan kondisi yang tidak mendukung.

Page 9: Ring of Fire

Bahaya debu vulkanik bagi transportasi udara

Transportasi darat: Sama halnya dengan transportasi udara, transportasi melalui darat juga sangat beresiko pada kondisi debu vulkanik menyelimuti daerah tersebut.

Abu vulkanik juga berbahaya bagi transportasi darat

Kunjungan wisatawan berkurang ataupun sebagian menunda, banyak event yang semula akan dilaksanakan banyak yang dialihkan pelaksanaannya atau bahkan dihentikan. Hal ini memberikan dampak pada penurunan penjulan produk kerajinan, usaha kuliner, usaha transportasi turun, dan lainnya.

E. Sektor jasa

Menurunnya wistawan membuat sebagian orang yang menawarkan jasa di rugikan.

F. Sektor konstruksi :

Banyak bangunan yang rusak parah, prasarana seperti jembatan, jalan, dan sebagainya banyak yang rusak karena gunung berapi.

G. Kemudian ada juga efek negative Abu Letusan Gunung tersebut Bagi Kesehatan :

Abu vulkanik mengandung SIO2 atau lebih sering di sebut dengan pasir kuarsa yang biasanya digunakan untuk membuat gelas. Berbeda dengan debu biasa yang kita hirup, abu vulkanik memiliki bentuk yang berujung runcing, sangat berbahaya apabila di bandingkan dengan debu biasa yang berbentuk bulat.

Page 10: Ring of Fire

Selain SIO2 abu vulkanik juga mengandung mineral, bebatuan, dan silika ( debu yang dapat menyebabkan Silicosis).

Belum lagi yang mungkin mengalami stres, kurang istirahat, dan kurang makanan bergizi, sehingga akan mengakibatkan daya tahan tubuh semakin menurun. Lemahnya daya tahan tubuh ditambah paparan silika bisa membuat infeksi semakin mudah menyerang. Pernapasan memang paling mudah terpengaruh oleh abu vulkanik. Tapi besar-kecilnya dampak abu vulkanik sebenarnya bergantung pada sejumlah faktor, seperti konsentrasi partikel di udara yang sebaiknya kurang dari 10 mikron dalam diameter, frekuensi dan lama pemaparan, kandungan abu, cuaca, serta kondisi kesehatan seseorang.

Abu vulkanik yang berujung tajam

Debu biasa yang di hirup sehari-hari ( berbentuk bulat )

Page 11: Ring of Fire

Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi :

1. Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapatahun kedepan. Sementara itu, Abu vulkanik mengandung sulfur dan silica. Jika ini benar, abu vulkanik bisa berfungsi sebagai pemasok unsur hara tanaman. Ada juga pendapat bahwa abu vulkanik mengandung Cu dan Fe yang yang berfungsi sebagai mikroelemen.

2. Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus

3. Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.

4. Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari

5. Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.

6. Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.

7. Terjadinya distribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.

Sekian, pesan penulis pada pembaca “pada dasarnya kita tidak dapat menyimpulkan sesuatu itu buruk atau baik, dikarenakan setiap segala sesuatu yang telah diciptakan mempunyai makna di setiap kehadirannya, syukuri kehadirannya sekecil apapun manfaatnya atau sebesar apapun kerugiannya,

Diolah dan dirangkum dari berbagai sumber, Tempo, dicoverychannelasia.com, dan wikipedia.