riau pos for us

4
33 AHAD 6 FEBRUARI 2011 Riau Pos Kisah Ndit (burung Serindit , maskot fauna Riau) dan Tambun (anak gajah Sumatera) Danau Mengering SAID MUFTI/RIAU POS TERTAWA: Ade tertawa senang memamerkan ikan hasil tangkapannya bersama teman-teman di Danau Tahura SSH, Senin (1/2/2011). Menyibak Danau Cantik di Tahura SSH Cerita tentang Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH), ternyata bukan saja tentang keindahan tingginya puluhan anak tangga yang dibangun memanjat bukit atau pemandangan hutan sekundernya lengkap dengan jogging track-nya. Tetapi ada juga danau cantik di dalamnya yang kerap tak terungkap. Laporan MASHURI KURNIAWAN, Minas [email protected] SECUIL informasi tentang danau cantik yang tersembunyi di Tahura SSH yang direncanakan sebagai ob- jek pengembangan wisata alam, mengantarkan Tim Riau Pos For Us untuk menelusuri keberadaan dan- au tersebut. Tepatnya pada hari per- tama di Bulan Februari. Siang itu, saat tim berkunjung cuaca sedang bersahabat. Hari tidak hujan, padahal sebelumnya hujan selalu turun. Sehingga medan jalan tanah menuju danau itu, tak begitu berat. Walaupun sisa hujan sebel- umnya membuat tim harus melang- kah hati-hati di tengah-tengah jalan yang becek. “Yang aku tahu, ini jalan menuju danau,” ungkap salah satu anggota tim, di sebuah persimpangan yang bertuliskan “hati-hati binatang buas, tempat lintasan hewan” den- gan gambar Harimau Sumatera di bawahnya. Plang itu lokasinya seki- tar 500 meter dari gerbang utama Tahura SSH yang terletak di jalan lintas Pekanbaru-Minas. Bergidik juga saat melewati jalan itu. Untung saja, akses jalan yang cukup lebar dan terang. Terlihat jelas bahwa jalan itu baru dibuka atau diperlebar. Itu terlihat dari tanah yang baru saja digeledor dan pohon hutan yang terpotong ditepi- an. Dengan kondisi itu, tim jadi be- rani untuk melangkah menemukan danau tersebut. Di kiri kanan sepanjang perjalan- an menuju danau, terlihat jelas plang bertuliskan Gerakan Nasion- al Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL). Itu menandakan jalan yang tim lalui bukan hutan primer. Ia merupakan hutan sekunder. Mes- ki demikian kondisi pepohonan di tempat itu sudah lebat. Tumbuh sangat rapat dan terlihat gelap di bawah tajuk-tajuk pohon. Monyet- monyet hitam juga terlihat melom- pat dan bergelantungan di dahan dan ranting-ranting pohon. Selain itu terlihat juga beberapa burung melintas terbang di antaranya. Setelah melangkah sekitar 1,5 ki- lometer dengan jalan yang menan- jak dan menurun, akhirnya tim me- nemukan danau itu. Danau itu membentang cantik di sebuah lem- bah yang dibatasi dua sisi bukit. Say- angnya, bukit yang berada di se- berang tempat tim berdiri adalah hamparan kebun sawit. Sehingga keindahan danau itu hanya terlihat ketika mata ditujukan ke bagian hi- lir tepian bukit yang berasal dari arah tim datang. Mulanya tim berpikir, danau itu tersembunyi di balik Tahura dan tak terakses sebagai tempat wisata. Na- mun setelah melihat kebun sawit di seberangnya dan terlihat dua per- ahu, serta sejumlah anak-anak bergelak tawa dan bermain di bagi- an hulu danau, tim pun menduga ada jalan lain menuju danau terse- but selain lewat medan berat dari tahura. Ternyata benar, setelah tim ber- jalan memutar mencari cara untuk mendekati anak-anak yang terlihat bersenda-gurau tadi, tim menemu- kan akses jalan lebih dekat ke jalan raya dibandingkan lewat Tahura. Tepatnya tak jauh dari bagian bela- kang halaman Hotel Rindu Sepa- dan. Apep, salah seorang petugas Tahura yang keesokannya Riau Pos wawancarai, menyebutkan cerita tentang danau itu memang tak ban- yak terpublikasi. Pasalnya, menurut petugas yang tergolong paling lama bekerja di tahura tersebut, danau itu sebenarnya hanyalah sungai yang dibendung. “Danau itu terbentuk akibat perusahaan ikan arwana membendung Sungai Takuana. Jadi memang tidak ada namanya,” ujar Apep menjawab pertanyaan Riau Pos apa nama danau tersebut. Danau tersebut menyimpan cuk- up banyak ikan. Setidaknya itu ter- lihat dari hasil tangkapan ikan dan cerita anak-anak yang bergelak tawa tadi. Ternyata sambil bermain dan mandi mereka juga menjala ikan. “Cukup banyak ikannya di sini Bang,” ujar salah seorang dari mere- ka. Mereka juga menyebutkan be- berapa jenis ikan yang biasa mere- ka temui di tempat itu. Yakni baung (Macrones planiceps), gabus (Cha- na pleurothalmus), mujair (Tilapia pleurothalmus), sepat (Trichog- aster trichopterus), puyu (Anabas testudeneus), dan jenis ikan air tawar lainnya. *** CERITA danau itu memang tak banyak terungkap. Mengingat Tahu- ra SSH terbilang luas, yakni 6.172 hektare dan meliputi tiga wilayah kabupaten/kota, yakni Kota Pekan- baru, Kabupaten Siak, dan Kampar. Tahura SSH memiliki keane- karagaman hayati yang cukup ting- gi. Terdapat 127 flora dan 42 fauna. Beberapa di antaranya merupakan fauna dan flora langka. Misalnya beruang madu, harimau Sumatera, tapir, burung srigunting, burung gagak, babi hutan, dan jenis hewan lainnya. Dengan berbagai potensi dan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Kawasan tersebut ke depan diproyeksikan menjadi magnet wisata baru di Riau. Itu sebabnya, menurut Pelaksa- na Tugas (Plt) Kepala Unit Pelaksa- na Teknis (UPT) Tahura Dinas Ke- hutanan Provinsi Riau, Ir Fredrick Sully MM, Rabu (2/2) banyak per- baikan yang dilakukan di tahura. Misalnya tentang akses jalan menu- ju danau. Jalan itu, katanya, me- mang baru saja diperlebar dan ban- tuan dari pihak ketiga yang perduli dengan alam. Keindahan danau, tambahnya, yang pemikat pihak ke- tiga tersebut. ‘’Jalan menuju danau memang sedikit rumit karena hanya tanah kuning. Danau ini merupakan anu- gerah bagi kita semua,’’ ujarnya ke- pada Riau Pos saat dihubungi mela- lui selulernya. Dia menyebutkan danau tersebut akan dikembangkan sebagai wisata tirta. Master plan mengenai renca- na pengembagan wisata itu sudah dilakukan Dinas Kehutanan (Dis- hut) Riau. Selain itu, juga akan dikembang- kan berbagai sarana prasarana penunjang rekreasi. Misalnya sepe- da air dan bebek air untuk atau uji nyali dan ketangkasan lewat sarana adventure seperti flying fox, elfis bridge, spider climbing, speed boat, memancing, berenang atau bahkan melihat aneka satwa asli Riau. ‘’Kami ingin membuat pengun- jung merasa tenang di tengah ka- wasan hutan yang eksotis. Layakn- ya magnet baru tujuan wisata bagi warga di Kota Pekanbaru maupun masyarakat di Riau,’’ terang Fre- drick Sulli Selain itu, menurut Fredrick saat ini Tahura telah memiliki berbagai fasilitas. Misalnya guest house den- gan tujuh kamar, pusat informasi, pendopo, gazebo, musala, areal tem- pat bermain, lapangan luas dan bumi perkemahan. Selain itu ada fasilitas jalan menuju bumi perke- mahan Pramuka, Pusat Latihan Ga- jah (PLG), dan Danau Tahura. Hutan Tahura SSH, tambahnya, merupakan track pendidikan atau wisata pendidikan paling pas yang dikembangkan. Menurutnya saat ini sedang trend kegiatan ekstraku- rikuler lingkungan di sekolah- sekolah yang melakukan kunjun- gan-kunjungan ke hutan. Sebagai wisata pendidikan, pengembangan Tahura sebagai sarana pendidikan. Sekaligus juga dalam mendorong peran serta program Corporate So- cial Responsibility (CSR) perusa- haan untuk membantu mengem- bangkan Tahura. Dari penuturan Fredrick, penga- wasan keliling oleh anggota penga- manan hutan secara intens dilaku- kan. Untuk mencegah terjadinya pembalakan liar dan pemburu liar. Sosialisasi kepada masyarakat yang hidup berdekatan dengan hutan Tahura SSH, sambungnya juga di- lakukan. ‘’Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemeliharaan lingkungan hutan juga dilakukan untuk menja- ga kawasan hutan tetap asri dan in- dah. Keseimbangan alam disekitar memang harus dilakukan secara bersama,’’ ujarnya. *** SELAIN memiliki pesona keinda- han, Tahura SSH juga diyakini masih menjadi habitat bagi Hari- mau Su-matera (Panthera tigris suma-trae). Sub-spesies harimau satu-satunya yang masih dimiliki In- donesia setelah dua saudaranya Ha- rimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah. Hal itu menurut Apep, dibukti- kan dari jejak kaki harimau. Jejak harimau tersebut, katanya, dalam bentuk jejak tapak kaki harimau. Diperkirakan ada dua harimau yang masih ada di dalam hutan tersebut. Hanya saja, kata Apep, dua he- wan ini tidak mengganggu manu- sia. Dikarenakan, di dalam kawasan hutan masih ada makanannya. Mereka (dua harimau, red), sam- bungnya, mencari mangsa babi hu- tan. ‘’Babi hutan masih banyak pop- ulasinya di dalam kawasan Hutan Tahura SSH. Harimau ini sudah me- miliki makanan jadi tidak meng- ganggu manusia. Dua ekor saya perkirakan masih ada didalam hu- tan Tahura,’’ sebutnya kepada Riau Pos melalui selulernya seraya men- gatakan hanya saja berapa ukuran panjang dan bobot harimau tidak diketahui. Semoga semua keindahan dan potensi Tahura SSH ini tetap ter- jaga.(ndi)

Upload: rindra-yasin

Post on 29-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Erdeka.com Riau Pos For Us Bentuk kepedulian Riau Pos Group terhadap lingkungan.

TRANSCRIPT

Page 1: Riau Pos For Us

33AHAD 6 FEBRUARI 2011

Riau Pos

Kisah Ndit (burung Serindit , maskot fauna Riau) dan Tambun (anak gajah Sumatera)

Danau Mengering

SAID MUFTI/RIAU POS

TERTAWA: Ade tertawa senang memamerkan ikan hasil tangkapannya bersama teman-teman di Danau Tahura SSH, Senin (1/2/2011).

Menyibak Danau Cantik di Tahura SSHCerita tentang Taman Hutan Raya

Sultan Syarif Hasyim (TahuraSSH), ternyata bukan saja

tentang keindahan tingginyapuluhan anak tangga yang

dibangun memanjat bukit ataupemandangan hutan

sekundernya lengkap denganjogging track-nya. Tetapi ada

juga danau cantik di dalamnyayang kerap tak terungkap.

Laporan MASHURI KURNIAWAN,Minas

[email protected]

SECUIL informasi tentang danaucantik yang tersembunyi di TahuraSSH yang direncanakan sebagai ob-jek pengembangan wisata alam,mengantarkan Tim Riau Pos For Usuntuk menelusuri keberadaan dan-au tersebut. Tepatnya pada hari per-tama di Bulan Februari.

Siang itu, saat tim berkunjungcuaca sedang bersahabat. Hari tidakhujan, padahal sebelumnya hujanselalu turun. Sehingga medan jalantanah menuju danau itu, tak begituberat. Walaupun sisa hujan sebel-umnya membuat tim harus melang-kah hati-hati di tengah-tengah jalanyang becek.

“Yang aku tahu, ini jalan menujudanau,” ungkap salah satu anggotatim, di sebuah persimpangan yangbertuliskan “hati-hati binatangbuas, tempat lintasan hewan” den-gan gambar Harimau Sumatera dibawahnya. Plang itu lokasinya seki-tar 500 meter dari gerbang utamaTahura SSH yang terletak di jalanlintas Pekanbaru-Minas.

Bergidik juga saat melewati jalan

itu. Untung saja, akses jalan yangcukup lebar dan terang. Terlihatjelas bahwa jalan itu baru dibukaatau diperlebar. Itu terlihat daritanah yang baru saja digeledor danpohon hutan yang terpotong ditepi-an. Dengan kondisi itu, tim jadi be-rani untuk melangkah menemukandanau tersebut.

Di kiri kanan sepanjang perjalan-an menuju danau, terlihat jelasplang bertuliskan Gerakan Nasion-al Rehabilitasi Hutan dan Lahan(GNRHL). Itu menandakan jalanyang tim lalui bukan hutan primer.Ia merupakan hutan sekunder. Mes-ki demikian kondisi pepohonan ditempat itu sudah lebat. Tumbuhsangat rapat dan terlihat gelap dibawah tajuk-tajuk pohon. Monyet-monyet hitam juga terlihat melom-pat dan bergelantungan di dahandan ranting-ranting pohon. Selainitu terlihat juga beberapa burungmelintas terbang di antaranya.

Setelah melangkah sekitar 1,5 ki-lometer dengan jalan yang menan-jak dan menurun, akhirnya tim me-nemukan danau itu. Danau itumembentang cantik di sebuah lem-bah yang dibatasi dua sisi bukit. Say-angnya, bukit yang berada di se-berang tempat tim berdiri adalahhamparan kebun sawit. Sehinggakeindahan danau itu hanya terlihatketika mata ditujukan ke bagian hi-lir tepian bukit yang berasal dariarah tim datang.

Mulanya tim berpikir, danau itutersembunyi di balik Tahura dan takterakses sebagai tempat wisata. Na-mun setelah melihat kebun sawit diseberangnya dan terlihat dua per-ahu, serta sejumlah anak-anakbergelak tawa dan bermain di bagi-an hulu danau, tim pun menduga

ada jalan lain menuju danau terse-but selain lewat medan berat daritahura.

Ternyata benar, setelah tim ber-jalan memutar mencari cara untukmendekati anak-anak yang terlihatbersenda-gurau tadi, tim menemu-kan akses jalan lebih dekat ke jalanraya dibandingkan lewat Tahura.Tepatnya tak jauh dari bagian bela-kang halaman Hotel Rindu Sepa-dan.

Apep, salah seorang petugasTahura yang keesokannya Riau Poswawancarai, menyebutkan ceritatentang danau itu memang tak ban-yak terpublikasi. Pasalnya, menurutpetugas yang tergolong paling lamabekerja di tahura tersebut, danau itusebenarnya hanyalah sungai yangdibendung. “Danau itu terbentukakibat perusahaan ikan arwanamembendung Sungai Takuana. Jadimemang tidak ada namanya,” ujarApep menjawab pertanyaan RiauPos apa nama danau tersebut.

Danau tersebut menyimpan cuk-up banyak ikan. Setidaknya itu ter-lihat dari hasil tangkapan ikan dancerita anak-anak yang bergelak tawatadi. Ternyata sambil bermain danmandi mereka juga menjala ikan.

“Cukup banyak ikannya di siniBang,” ujar salah seorang dari mere-ka. Mereka juga menyebutkan be-berapa jenis ikan yang biasa mere-ka temui di tempat itu. Yakni baung(Macrones planiceps), gabus (Cha-na pleurothalmus), mujair (Tilapiapleurothalmus), sepat (Trichog-aster trichopterus), puyu (Anabastestudeneus), dan jenis ikan airtawar lainnya.

***CERITA danau itu memang tak

banyak terungkap. Mengingat Tahu-

ra SSH terbilang luas, yakni 6.172hektare dan meliputi tiga wilayahkabupaten/kota, yakni Kota Pekan-baru, Kabupaten Siak, dan Kampar.

Tahura SSH memiliki keane-karagaman hayati yang cukup ting-gi. Terdapat 127 flora dan 42 fauna.Beberapa di antaranya merupakanfauna dan flora langka. Misalnyaberuang madu, harimau Sumatera,tapir, burung srigunting, burunggagak, babi hutan, dan jenis hewanlainnya.

Dengan berbagai potensi dankekayaan keanekaragaman hayatiyang ada di dalamnya. Kawasantersebut ke depan diproyeksikanmenjadi magnet wisata baru di Riau.

Itu sebabnya, menurut Pelaksa-na Tugas (Plt) Kepala Unit Pelaksa-na Teknis (UPT) Tahura Dinas Ke-hutanan Provinsi Riau, Ir FredrickSully MM, Rabu (2/2) banyak per-baikan yang dilakukan di tahura.Misalnya tentang akses jalan menu-ju danau. Jalan itu, katanya, me-mang baru saja diperlebar dan ban-tuan dari pihak ketiga yang perdulidengan alam. Keindahan danau,tambahnya, yang pemikat pihak ke-tiga tersebut.

‘’Jalan menuju danau memangsedikit rumit karena hanya tanahkuning. Danau ini merupakan anu-gerah bagi kita semua,’’ ujarnya ke-pada Riau Pos saat dihubungi mela-lui selulernya.

Dia menyebutkan danau tersebutakan dikembangkan sebagai wisatatirta. Master plan mengenai renca-na pengembagan wisata itu sudahdilakukan Dinas Kehutanan (Dis-hut) Riau.

Selain itu, juga akan dikembang-kan berbagai sarana prasaranapenunjang rekreasi. Misalnya sepe-

da air dan bebek air untuk atau ujinyali dan ketangkasan lewat saranaadventure seperti flying fox, elfisbridge, spider climbing, speed boat,memancing, berenang atau bahkanmelihat aneka satwa asli Riau.

‘’Kami ingin membuat pengun-jung merasa tenang di tengah ka-wasan hutan yang eksotis. Layakn-ya magnet baru tujuan wisata bagiwarga di Kota Pekanbaru maupunmasyarakat di Riau,’’ terang Fre-drick Sulli

Selain itu, menurut Fredrick saatini Tahura telah memiliki berbagaifasilitas. Misalnya guest house den-gan tujuh kamar, pusat informasi,pendopo, gazebo, musala, areal tem-pat bermain, lapangan luas danbumi perkemahan. Selain itu adafasilitas jalan menuju bumi perke-mahan Pramuka, Pusat Latihan Ga-jah (PLG), dan Danau Tahura.

Hutan Tahura SSH, tambahnya,merupakan track pendidikan atauwisata pendidikan paling pas yangdikembangkan. Menurutnya saat inisedang trend kegiatan ekstraku-rikuler lingkungan di sekolah-sekolah yang melakukan kunjun-gan-kunjungan ke hutan. Sebagaiwisata pendidikan, pengembanganTahura sebagai sarana pendidikan.Sekaligus juga dalam mendorongperan serta program Corporate So-cial Responsibility (CSR) perusa-haan untuk membantu mengem-bangkan Tahura.

Dari penuturan Fredrick, penga-wasan keliling oleh anggota penga-manan hutan secara intens dilaku-kan. Untuk mencegah terjadinyapembalakan liar dan pemburu liar.Sosialisasi kepada masyarakat yanghidup berdekatan dengan hutanTahura SSH, sambungnya juga di-

lakukan.‘’Sosialisasi kepada masyarakat

mengenai pemeliharaan lingkunganhutan juga dilakukan untuk menja-ga kawasan hutan tetap asri dan in-dah. Keseimbangan alam disekitarmemang harus dilakukan secarabersama,’’ ujarnya.

***SELAIN memiliki pesona keinda-

han, Tahura SSH juga diyakinimasih menjadi habitat bagi Hari-mau Su-matera (Panthera tigrissuma-trae). Sub-spesies harimausatu-satunya yang masih dimiliki In-donesia setelah dua saudaranya Ha-rimau Bali (Panthera tigris balica)dan Harimau Jawa (Panthera tigrissondaica) dinyatakan punah.

Hal itu menurut Apep, dibukti-kan dari jejak kaki harimau. Jejakharimau tersebut, katanya, dalambentuk jejak tapak kaki harimau.Diperkirakan ada dua harimauyang masih ada di dalam hutantersebut.

Hanya saja, kata Apep, dua he-wan ini tidak mengganggu manu-sia. Dikarenakan, di dalam kawasanhutan masih ada makanannya.Mereka (dua harimau, red), sam-bungnya, mencari mangsa babi hu-tan. ‘’Babi hutan masih banyak pop-ulasinya di dalam kawasan HutanTahura SSH. Harimau ini sudah me-miliki makanan jadi tidak meng-ganggu manusia. Dua ekor sayaperkirakan masih ada didalam hu-tan Tahura,’’ sebutnya kepada RiauPos melalui selulernya seraya men-gatakan hanya saja berapa ukuranpanjang dan bobot harimau tidakdiketahui.

Semoga semua keindahan danpotensi Tahura SSH ini tetap ter-jaga.(ndi)

Page 2: Riau Pos For Us

SAVE THE EARTHRiau PosHALAMAN 34

Menyelamatkan Lingkungan demi Masa Depan

���

������

���

�� ��

�����

��������������� ������� � ����� � �� ������ ���������� �������� ����������������� ������ � ��������� ����� ���������� �� ���������� ����� ����������� �!��� � ��"� ���������������� �#�� ������

��������� ��

MSDC Selami Dunia Bawah Air

Khasiat Daun SirihTANAMAN bernama ilmiah Piper betle ini terma-suk jenis tumbuhan merambat dan bersandar padabatang pohon lain. Permukaan daun berwarna hijaudan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hi-jau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaankulitnya kasar serta berkerut-kerut.

Bentuk daun sirih pipih menyerupai jantung dantangkainya agak panjang. Buah sirih berupa buahbuni yang berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan.

Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklatkekuningan. Kemampuan tanaman ini untuk me-manjangkan batangnya bisa mencapai puluhanmeter. Hampir di seluruh kawasan Indonesia daunsirih menjadi pelengkap atau media dalam upacara-upacara adat tradisional.

Tanaman ini cukup terkenal di berbagai belahandunia, terutama di kawasan Asia Selatan dan AsiaTenggara. Selain itu, daun ini memiliki nama lokal diberbagai wilayah seperti betel (Perancis), betelhe,vitele (Portugal); sirih (Indonesia), suruh, sedah(Jawa), seureuh (Sunda), ju jiang (China). Sirih da-pat dimanfaatkan untuk :

-Anti oksidanMinyak atsiri dari daun sirih memiliki kandungan

minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati, di-atase, gula dan zat samak dan kavikol yang memilikidaya antioksidasi (mematikan kuman) dan fungisida(anti jamur). Sirih juga mengadung bahan aktif fenoldan kavikol. Daun sirih dapat dimanfaatkan untukpestisida nabati (mengendalikan hama penghisap)

-DiareTumbuk secara bersamaan hingga halus 4-6 lem-

bar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyakkelapa. Kemudian gosokkan bahan yang sudah haluspada bagian perut. Beberapa saat kemudian diare di-jamin akan reda.

-Menghentikan pendarahan gusiDidihkan 4 lembar daun sirih dengan dua gelas

air. Setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang se-cara teratur sampai sembuh.

-Menghentikan pendarahan hidung ataumimisan

Gulung 1 lembar daun sirih sambil di tekan-tekanhingga minyaknya keluar. Kemudian sumbatkan atautempelkan pada hidup yang berdarah karena mimis-an tersebut.

-Sakit gigi berlubangRebus 1 lembar daun sirih dengan 2 gelas air sam-

pai mendidih. Setelah dingin pakailah untuk berku-mur. Ulang terus sampai sembuh. (int/tya-gsj/new)

BELAJAR: MSDC melakukan kuliah bawah air.

INDONESIA merupakannegara maritim dengan 81 per-sen (setelah ditambah denganzona ekonomi ekslusif) daerahteritorialnya berupa perairan.Kesemua itu menyimpankekayaan sumber daya yangtidak bisa dianggap enteng.Baik di atas permukaan mau-pun di bawahnya.

Dunia bawah air, menyim-pan beragam potensi untuk di-manfaatkan. Terutama dalampersoalan lingkungan. Koraldan terumbu karang yangmerupakan potensi bahwa air,merupakan media penyerapkarbon yang besar.

Kesemua itu harus dijagadan dirawat. Untuk menjagan-ya banyak cara dilakukan, mu-lai dari budidaya, pemugaranhingga transplantasi. Namunyang kami lakukan dalamcommunity bahwa air kamiadalah mempelajari dan me-neliti dunia bawah air. Selainsebagai sumber science, dun-ia bawah air juga bisa dijadi-kan hobi paling menarik mela-lui kegiatan diving, snorklingdan yang lebih penting adalahramah lingkungan.

Marine Science Diving Clubatau sering disingkat dengansebutan MSDC di lingkungancivitas akademika ini adalahsebuah klub selam yang didi-rikan pada tanggal 20 Septem-ber 2005 (diresmikan oleh Ju-rusan Ilmu Kelautan pada

tangggal 25 Nopember 2006).Lembaga ini merupakan UnitKegiatan Mahasiswa (UKM)yang berada di bawah naunganJurusan Ilmu Kelautan. Klubini diketuai oleh Ari Anggorodan berada dibawah bimbin-gan Dr Sofyan Husein SiregarM Phill, Ir Elizal M Sc dan ProfDr Thamrin M Sc.

MSDC didirikan sebagaiwadah bagi mahasiswa yangmemiliki ketertarikan pada du-nia bawah air (underwater)baik dengan tujuan penyela-man ilmiah (science), olahra-ga selam, maupun rekreasibawah laut. Selain sebagaiwadah untuk menyalurkanhobi, MSDC juga menjadiwadah bagi mahasiswa ilmukelautan khususnya dalammengaplikasikan ilmunya dibidang kelautan.

Hal tersebut sesuai denganvisi dan misi MSDC. VisiMSDC yaitu sebagai pusat keg-iatan selam mahasiswakhususnya jurusan Ilmu Ke-lautan dan mahasiswa Univer-sitas Riau pada umumnya.Misi MSDC yakni untuk men-ingkatkan keahlian dan poten-si mahasiswa dalam penyela-man ilmiah dan olahraga div-ing.

Kegiatan rutin MSDC lebihsering dilakukan di sekitaranwilayah Pekanbaru. Misalnyadengan memanfaatkan danaubuatan sebagai salah satu me-

dia latihan anggota. Selain itu,secara tetap MSDC memilikiSekretariat di Faperika Uni-versitas Riau. Sebab MSDCsekaligus merupakan aplikasidari ilmu kelautan yang dipel-ajari secara teori oleh para ma-hasiswa kelautan.

Di usia yang terbilangmasih muda ini. tidak menyu-rutkan semangat MSDC untukbersaing dan meniti karir ber-sama masyarakat selam se-In-donesia. Ini dibuktikan den-gan eksistensinya (keikutser-taan) MSDC dalam iven-ivennasional seperti Sail Bunaken2009, Reef Chek Karimunja-wa 2010, serta keikutsertaandalam kegiatan-kegiatan reha-bilitasi penyelamatan terumbukarang, seperti transplantasikarang bersama DivingProklamator Universitas BungHatta Sumatera Barat, Trans-plantasi Karang UniversitasHasanuddin Makassar, Uni-versitas Diponegoro Semarangdan lain-lain.

MSDC juga melakukan keg-iatan dan saling berkoordina-si bersama instansi-instansiluar seperti Latihan PerairanTerbuka Bersama Satuan Bri-mob Provinsi Riau, kerja samadengan POSSI Riau, Loka Ka-wasan Konservasi LautProvinsi Riau.

Baru-baru ini MSDC mena-ja kegiatan pelatihan skin div-ing untuk lingkungan dari civi-

tas akademika Fakultas Peri-kanan dan Ilmu Kelautan Uni-versitas Riau. kemudia dalamwaktu dekat ini MSDC berenca-na untuk melakukan ekspedisidi kepulauan Arwah KabupatenRokan Hilir Provinsi Riau,sekaligus menjadikan salah satupulau yakni Pulau Jemur se-bagai laboratorium alam. Bagiorang luar yang ingin mengenalatau tertarik untuk bergabung

Menelisik Potensi Labi-labiSINARMAS FORESTRY FOR RIAU POS

MENUJU AIR: Labi-labi di kawasan Cagar Biosfer GSK-BB tampak menuju air.

Spesies MacanSunda Ada DuaMACAN Dahan (Clouded leopard ) ternyata memi-liki dua sub-spesies. Para peneliti baru menyadaribahwa ada spesies yang berbeda dari macan dahanyang hidup di Asia, tahun 2007 lalu. Analisis geneti-ka membuktikan bahwa ada dua ciri berbeda antarayang hidup di Sumatera dan yang hidup di Kaliman-tan.

Kelompok hewan ini tergolong sulit dipahami.Hidup menyebar di Asia Tenggara, hingga Cina danIndia. Pola bulunya seperti awan yang lebih lebardibanding macan tutul.

Hingga 2006, golongan ini dikira hanya memilkisatu spesies saja. Berdasarkan studi genetika terse-but diketahui bahwa sebetulnya ada dua spesiesmacan tutul yang berbeda. Macan dahan yang hidupdi Asia daratan lazim digolongkan dalam spesiesNeofelis nebulosa. Sedangkan spesies yang baru dite-mukan di pulau Kalimantan dan Sumatera itu dike-nal dengan macan dahan Sunda (Neofelis diardi).Meski sebelumnya keliru disebut sebagai macan da-han Borneo. Kedua spesies ini diduga terpisah lebihdari satu juta tahun silam.

Sejak 2008, spesies baru itu pun terdaftar di In-ternational Union for the Conservation of Nature.Pada tahun 2010, sebuah tim ilmuan yang bekerja diDermakot Forest Reserve, Malaysia mengumumkanjejak kaki pertama kucing besar itu dari alam liar. Dip-impin oleh Mr Andreas Wilting dari Leibniz Institutefor Zoo and Wildlife Research di Berlin, Jerman, parapeneliti ini mendapatkan foto macan dahan Sundasedang berjalan di jalanan.(int/afra-gsj/new)

di club pencinta dunia bawah airini bisa menghubungi contactperson dengan nomor telpon085268274414 atau081377856280. Dan bisa jugadengan mengirim email [email protected]. MSDCJaya!***

Ari AnggoroKetua MSDC

FAPERIKA UNRI

Labi-labi (Amyda Sp),merupakan hewan

bercangkang lunak yangbernilai ekonomis tinggi.

Perkilogram hidupnyadihargai Rp 35-50 ribu.Bahkan kalau dieksporharganya mencapai Rp

200 ribu. Selain itu, hewanini mengandung Omega 3

(EPA dan DHA), zatpenting untuk kecerdasan

dan lecithin, zat yangberfungsi sebagai obat

untuk hepatitis, Alzheimeratau pikun akut dan

lainnya.

Laporan ANDINOVIRIYANTI, Perawang

[email protected]

KOLAM berair keruh, siangitu, Selasa (1/2) tampak tenangtanpa riak. Seolah tidak adasumber-sumber kehidupan didalamnya. Padahal 58 ekor labi-labi dengan rasio 40 persen jan-tan dan 60 persen betina hidupdi sana. Nun didalam lumpur-lumpur kolam. Labi-labi seolahterlalu enggan untuk menyapatim Riau Pos For Us yang da-tang berkunjung. Padahal hariitu telah dijadwalkan sebagaiwaktu pemotretan bagi hewanbergigi tajam tersebut

Begitu juga saat Jamhur (45)petugas di kolam itu memberiumpan 2,5 kg usus ayam untukdiumpankan kepada hewan se-bangsa kura-kura (ordo Testu-dinata) ini. Makhluk lunak iniseolah tak bergeming. Namunberlahan hasilnya pun terlihat,beberapa ekor labi-labi menon-golkan kepalanya ke permu-

kaan air yang keruh untuk mela-hap usus-usus ayam tersebut.Tapi hanya kepala dan sejenaksaja. Dengan bergegas merekakembali menyembunyikan di-rinya yang kecoklatan tersebut.

“Jadwal makanya pukul tu-juh pagi dan pukul setengahenam. Bahkan kalau sore pukulsegitu, mereka datang menyam-but makanan dari tangan sayasendiri tanpa takut,” ujar Jam-hur, meredakan tanda tanya timRiau Pos For Us yang dicuekinlabi-labi.

Kolam yang terletak tak jauhdari depan Gedung Researchand Development Sinar MasForestry, Perawang, tersebutmerupakan kolam uji coba pe-ngembangan budidaya labi-labi. Hasil kerja sama Sinar MasForestry dan LSM Siak Cerdas.

Menurut Ari Rosadi, envi-ronmental chief officer–flag-ship conservation project SinarMas Forestry, tidak munculnyalabi-labi tersebut karena labi-labi merupakan hewan sensitif.“Labi-labi paling susah untukdidekati terutama pada sianghari. Itu karena hewan ini san-gat sensitif dengan manusia. Se-tiap ada manusia yang me-nde-kat maka dia akan menyembu-nyikan dirinya di dalam lum-pur,” ceritanya.

Bahkan karena sifatnya yangtakut dan sensitif terhadapmanusia ini menbuat fotograferRiau Pos harus uring-uringansaking susahnya makhluk noc-turnal ini muncul ke permu-kaan kolam untuk di foto.

Uji coba pembibitan danpembesaran labi-labi yang telahdirancang sejak 2009 lalu.Menurut Yuyu Arlan, ManagerFlagship Conservation project,

bahwa program pengembanganlabi-labi tersebut sebagai upayauntuk pemberdayaan masya-rakat di kawasan Cagar BiosferGSK-BB. “Di CB GSKBB terma-suk salah satu habitat labi-labi.Labi-labi tersebut memiliki nilaiekonomis yang cukup prospect-able. Nilai jualnya cukup ting-gi, apalagi bila diekspor. Selainitu, sekarang kita bersama LIPItengah meneliti kandunganOmega 3-nya yang sangat pent-ing sebagai zat kecerdasan bagianak,” terangnya.

Selain Omega 3, minyak le-mak labi-labi juga diduga men-gadung lecithin dengan jumlahkandungan 1.500 kali lebih ting-gi dibandingkan dengan kand-ungan lecithin pada tumbuhan(nabati). Lecithin merupakanzat yang berfungsi sebagai pe-mecah kolesterol dalam darah,membantu kelancaran suplaienergi ke sel sel otak, mencegahasterioclerosis, dan meningkat-kan daya tahan tubuh terhadapvirus. Bahkan lecithin bisamembantu mengatasi gang-guan memori, seperti pada pen-

yakit Alzheimer atau pikun akut.Khasiat yang dimilikinya

tersebut membuat labi-labibanyak dicari masyarakat. Sep-erti yang ditemukan oleh timRiau Pos For Us di Pasar BawahPekanbaru, Sabtu (29/1). Didepan sebuah apotik Tionghoa,Ujang (37) duduk menjaga da-gangannya berupa kura-kura,kodok dan labi-labi. “Penjuallabi-labi hanya saya sendiri disini,” ungkapnya sembari me-mbuka karung penutup labi-labi. Ujang mendapatkan he-wan sejenis reptile ini dari paranelayan yang menangkapnyasecara bebas di alam terutamadari sungai di sekitaran Pekan-baru. “Seperti dari Sungai Sail,”sahutnya.

Namun bagi pembeli yangberminat terhadap hewan iniharus datang pagi-pagi sekitarpukul tujuh pagi. Sebab labi-labibukan hanya dibeli eceran olehmasyarakat. Restoran-restoranpun juga turut menjadi pelang-gan Ujang untuk menyajikanmenu labi-labi.

Di antaranya adalah Resto-

ran Anom. Meskipun mengakutidak mamasukkan menu labi-labi sebagai menu utama resto-ran ini. Namun jika ada tamuyang ingin dimasakan menulabi-labi maka pihak restoranakan memasakkannya.

“Untuk labi-labi ukuran 7 kg,kami bisa mendapatkan 15 porsisoup labi-labi dengan harga perporsi Rp 70 ribu,” ujar LilianaHidjrat (30) perwakilan manag-er restoran Anom.

Lili juga menjelaskan bahwarestorannya tidak menyediakandaging labi-labi khusus untukdijadikan menu tetap. Tapi jus-tru tamulah yang membawalabi-labi ke restoran tersebutuntuk minta dimasakkan.

“Biasanya tamu sudah da-tang membawa langsung labi-labinya, kami hanya tinggalmemasakkan,” ungkap lili.

Namun Saat ini labi-labimasih diburu secara bebas olehmasyarakat di alam bebas. Mes-kipun saat ini jumlahnya dialam cukup banyak terutama dihabitatnya Cagar Biosfer GiamSiak Kecil (CB GSK). Namunjika masyarakat terus membu-runya maka tidak mungkin ke-mudian labi-labi juga akanmenjadi kritits dan langka.

“Oleh karena itu, melalui ujicoba pembenihan dan pemb-esaran labi-labi ini, diharap-kan dapat memberikan infor-masi kepada masyarakat ten-tang potensi labi-labi jikadibudidayakan atau dikem-bangbiakan tanpa merusak ke-beradaannya di alam,” jelasSyarial Acong (40) dari yayasanSiak Cerdas.

Semoga, kita dapat memak-simalkan karunia Tuhanini.(tya-gsj/ndi)

DAUN SIRIH : selembar daun sirih yang memilikibanyak manfaat.

INTERNET

TERTANGKAP: Macan Tutul Sunda yang ter-tangkap kamera otomatis yang dipasang lembagaKonservasi Karnivora di Hutan Lindung Tang-kulap, Sabah, Malaysia.

INTERNET

���/��������������������0�� � 1��� ����� ���2����� �����

�3��4 3��5 �� 4 3�������4����������� ������� ����������� �� ������� �

������� �@������� A� � ��B� ����@������� � �@� � �B� ��@�������� C� � ��B� �

������ ��@�������� ��@�������� �@�B� ���@��������� �@������� �@�B� ��@��������� �@������ �@�B� ���@�������� ������ �B �

����� @ @ @ ������� B�����

AHAD6 FEBRUARI 2010

Page 3: Riau Pos For Us

Riau PosHALAMAN 35

AHAD6 FEBRUARI 2011 GREEN HOLIC

���

������

���

�� ��

�����

ISTILAH pemanasan global (globalwarming) sangat familiar di ranahpublik dan menjadi isu sentral dun-ia hari ini. Istilah ini mencuat dis-eantero dunia ketika kerusakanlingkungan hidup yang semakin se-rius menjadi-jadi. Kemudian baru-lah disadari oleh segelintir pakar dariberbagai disiplin ilmu namundemikian berkat lobi-lobi merekaakhirnya PBB melaksanakan konfe-rensi tentang lingkungan hidup diStockholm Swedia pada tanggal 5Juni 1972 yang kemudian hari itudisepakati sebagai “Hari Lingkun-gan Hidup Sedunia”.

Seiring berjalannya waktu, kondi-si lingkungan ternyata semakinmemprihatinkan. Setiap tahun PBBmengadakan konferensi perubahaniklim guna mengatasi pemanasanglobal karena telah mengancam ke-berlangsungan hidup di planet bumi.Konferensi ini dihadiri oleh seluruhnegara maju/industri danberkembang. Konferensi ini meng-hasilkan tekad semua negara di du-nia untuk menyelamatkan planetbumi melalui deklarasi “SustainableDevelopment” dengan menurunkanemisi gas rumah kaca.

Pemanasan global pada dasarn-ya merupakan fenomena peningka-tan temperatur bumi secara globaldari tahun ke tahun karena terjad-inya efek rumah kaca (greenhouseeffect) yang disebabkan oleh men-ingkatnya emisi gas-gas seperti kar-bondioksida (CO

2), metana (CH4),

dinitrooksida (N2O) dan CFC. Seh-

Budidayakan Terumbu Karang Indah dan Asri

Azhari PratamaSiswa SMK MasmurPekanbaru

ingga panas matahari terperangkapdalam atmosfer bumi. Berbagai lit-eratur menunjukkan kenaikan tem-peratur global termasuk Indonesiayang terjadi pada kisaran 2-4 0C padaakhir abad 21. Hal ini akan sangatmengancam bagi negara-negarakepulaun yang terletak di kawasanpesisir seperti Indonesia karenadiprediksi daerah yang berada didaerah pesisir tersebut akan tengge-lam.

Pemanasan global mengakibat-kan dampak yang luas dan seriusbagi lingkungan bio-geofisik. Seper-ti pelelehan es di kutub, kenaikanpermukaan air laut, perluasan gurunpasir, peningkatan hujan dan banjir,perubahan iklim yang sangat ex-treme, punahnya flora dan fauna ter-tentu, migrasi fauna dan hama pen-yakit, dan sebagainya. Sedangkandampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi: gang-guan terhadap fungsi kawasan pesi-sir pantai; gangguan terhadap fungsiprasarana dan sarana seperti jarin-gan jalan, pelabuhan dan bandara;

gangguan terhadap permukimanpenduduk, pengurangan produktiv-itas lahan pertanian; peningkatanresiko kanker dan wabah penyakit,dan sebagainya.

Salah satu cara pengendalian pe-manasan global tersebut adalah den-gan cara melakukan budidaya ter-umbu karang. Karena terumbukarang dapat mengurangi proses pe-manasan global yaitu dengan meny-erap karbon yang ada di lapisan ats-mosfir. Bagaimana prosesnya? Ber-dasarkan referensi yang saya dapat-kan di Ilmu Kelautan bahwa terum-bu karang terdiri dari unsur binatangkarang bernama Polip yang me-lakukan simbiosis mutualismedengan tumbuhan alga, yakni ga-nggang hijau. Pada siang hari algayang ada di terumbu karang danzooxanthella yang hidup sebagaisimbion karang batu menyerapCO

2 dalam proses fotosintesis.

Dalam proses fotosintesis memer-lukan karbon dioksida (CO

2) serta

sinar matahari, yang selanjutnyamenghasilkan oksigen (O

2), air ser-

ta gula. Sehingga panas yang be-rada di atsmosfir akan terserap danberkurang secara bertahap.

Oleh karena itu, pentingnya ke-beradaan terumbu karang ini harusdibudidayakan dan dipelihara se-baik-baiknya untuk mengantisipasiterjadinya perubahan iklim. Seh-ingga barulah tercipta sebuah mot-to “dari indonesia menyelamatkandunia atau from indonesia to savethe world”.***

Satria AntoniMahasiswaIlmu KelautanUniversitas Riau

Beri Danau Itu Sebuah Nama

�������� ��������� �!"�#���� �� ������������� ������� � ���� ����� $ ������ % ���������&���� ����� ��� � ���� � �� �����'����� �������� %�' �� ��������� ���� �������� ������ ������ � ������ �� �����������������������(� % ���$ )����*���� ����������� ��!��� � ��"� ��������������� �#�� ������

����$%��� +����� ������� � �&���� ������� ������ � ���������� �� ��� � ������� %����&���� ����� ��� � ���� � �� �����'����� �������� %�' �� ��������� ���� ������� ������ ������ � ������ ��� ����������������������(!� , ����!)��� , ��� �����)��� , �*��� ����������� ��!��� � ��"� ��������������� �#�� ������

SMK Multi Mekanik Masmur Pe-kanbaru atau yang lebih dikenaldengan SMK Masmur adalah SMKyang peduli dengan lingkungansekolahnya. Terbukti dengan ikutsertanya SMK Masmur dalam lom-ba lingkungan yang diadakan olehRiau Pos di PLTA Koto Panjang2009 lalu. Pada waktu itu SMKMasmur mendapat juara keduadalam bidang menanam. Sekolahkami ini juga terlihat indah danasri karena lingkungannya selaludijaga dan diperhatikan.

Sekolah juga meminta siswa un-tuk peduli dengan lingkungan, sep-erti meminta siswa untuk; mem-buang sampah pada tempatnyadan aktif dalam program peles-tarian lingkungan. Dalam halproses pembelajaran ada kalan-ya siswa-siswi di suruh oleh guruuntuk membawa kesenian daribarang-barang bekas dan botol-botol bekas. Terutama pada saatpelajaran seni budaya.

Kami menggunakan botol-bo-tol bekas yang diisi dengan pasiruntuk dijadikan sebagai alatmusik. Sekolah kami juga aktifdalam kegiatan lomba-lombatentang lingkungan dan selaluberupaya untuk tetap melestari-kan lingkungan.

Sekolah kami juga dibekalidengan fasilitas penunjang sep-erti laboraturium untuk pelaja-ran biologi dan kimia, yang di-manfaatkan untuk pengenalantumbuhan serta ekosistem dari

sebuah wilayah dan lain-lain.Bukan hanya pihak guru beser-

ta jajarannya, para siswanya jugaselalu aktif dalam kegiatan ling-kungan di luar jam sekolah. Setiaptahun di sekolah kami, jika akankenaikan kelas untuk pelajaranseni budaya siswanya diharapkanmembuat sebuah kerajinan senidari barang-barang bekas, sepertitempat uang dari batok kelapa, ser-ta kerajinan anyaman dari bambu.

Selain itu, organisasi di sekolahkami juga aktif dalam bidang ling-kungan, seperti kegiatan PalangMerah Remaja (PMR) yang ikutmengemban misi lingkungan ser-ta aktif dalam kegiatan lingkungan.Baik itu bersifat indoor maupunoutdoor. Di samping PMR ada jugaPasukan Khusus (Pasus) yang jugaaktif dalam kegiatan membantulingkungan agar tetap bersih. OSISjuga ikut serta menjalankan kegia-tan yang bernuansa lingkungan.

Walaupun taman yang ada disekolah kami belum begitu bany-

ak, tetapi setidaknya hal tersebutmasih dapat meningkatkan minatbelajar siswa. Guru-guru juga ikutmengingatkan untuk membersih-kan sampah setiap masuk ke kelas.Siswa juga selalu menjaga kebersi-han kelas demi kenyamanan bela-jar.

Sementara itu, sosialisasi ten-tang pentingnya lingkungan darilembaga atau instansi terkait be-lum pernah ada di sekolah kami.Namun kami mempunyai kesada-ran tentang pentingnya lingkunganuntuk masa depan yang lebih baik.Kami ingin sekolah kami kedepan-nya tidak hanya dikenal karena di-siplin, tempatnya indah dan asri,tetapi kami ingin sekolah kamimenjadi patokan untuk sekolah-sekolah lainnya agar selalu menc-intai lingkungan, serta aktif dalamkegiatan lingkungan yang ada disekolah.

Kami juga berharap semogasekolah kami dapat membangga-kan di mata masyarakat. Bukanhanya karena prestasi akademiktetapi prestasi juga non akademik.Kegiatan peduli lingkungan se-moga dapat terus ditingkatkan.Sebab isu global warming itu me-mang kenyataan yang mengerikanjika tidak di barengi dengankepedulian kita tentang lingkungan.

Kami sebagai siswa SMK MasmurPekanbaru sangat menyadari bahwapermasalahan lingkungan yang ten-gah kita hadapi merupakan tang-gung jawab bersama. ***

Cendawan hutan tumbuh di tanah berhumus. Anak-anak yang menjala ikan di tepian air.Gagak yang terbang tinggi di atas Tahura SSH.

Bunglon (Calotus jubatus) di antara dedaunan.

Labi-labi terilihat malu dari dangkalnya air.

SEEKOR bunglon (Calotus juba-tus) perlahan merayap di atas de-daunan yang gugur berwarna co-kelat, hampir saja hewan yang sukaberganti warna itu terinjak saat timRiau Pos For Us melakukan per-jalanan di dalam kawasan TanamanHutan Raya (Tahura) Sultan SyarifHasyim, Selasa (1/2).

Sedikitpun tak bergerak, matan-ya yang melotot besar seperti tak ter-ganggu dengan kehadiran semut se-mut kecil yang berseliweran di wa-jahnya. Gerakannya terlihat letihketika salah satu kru Riau Pos ForUs mencoba mengangkatnya dariatas tanah lalu memindahkannya kesalah satu dahan pohon.

Perjalanan di lanjutkan denganmengikuti jalur baru yang membelahtaman hutan. Jerit beruk beruk hu-tan dan cicit burung iringi perjalan-an. Jarang- jarang dapat menemuiburung gagak menjerit memekak ditengah hutan tak kala hinggap di atassebuah pohon tinggi tempat merekabersarang.

Jalur yang tak beraspal mengan-tarkan kami di penghujung jalanyang mempertemukan kami dengansatu danau yang hingga kini belummemiliki nama yang lebih tepatnyagenangan air yang memisahkan ant-ara Kawasan hutan Tahura danPerkebunan sawit.

Biota air seperti labi labi dan ikan

kecil dapat dijumpai meski harusmenunggu dengan sabar.

Sejenak kami mengira hanyakami saja pada saat itu berada dilokasi tersebut. Beberapa bocahterlihat tengah asyik menangkapikan dengan menggunakan jalausai pulang sekolah. Jalan yangmelelahkan menembus kawasan

Tahura sedikit membuat kesanyang lucu, karena ternyata jaluryang harus ditempuh menuju ka-wasan air tersebut dapat denganmudah diakses dari Hotel RinduSepadan tanpa harus melalui med-an berat berlumpur dan tak be-raspal seperti yang kami lalui.(muf)

FOTO-FOTO: SAID MUFTI

Page 4: Riau Pos For Us

������������

�����������

AHAD6 FEBRUARI 2011

Riau PosHALAMAN 36 JOURNEY

���

������

���

�� ��

�����

��������

& � �� �

'��&��� �������������(� ���)**�����������

� �������������+�����(� �����,� � �� ��� ��-�'� ����������������

��(�.���������/����%�������� ��/� �����.���� ���� ��-���� ��.��(� �����(������� ����(���0����% ����.�(�����-!$�� ��������#-���� ��� �����������

��������� ��� �����(������1 ��� -%��

Jika kamu anggota Green Student (GSJ/GSA). Silahkan kirim foto-foto dengan tema lingkungan, dan wajib hasilkaryamu sendiri (Min. 5 foto). Foto terbaik akan ditampilkan, plus mendapatkan souvenir cantik dari green student.Email ke [email protected] dan untuk info menjadi anggota call : 085265667775/085265837109.

ISU global mengenai lingkun-gan mulai mencuat beberapadekade ini. Semua dikarena-kan telah timbulnya efek-efeknegatif daritangan-tan-gan manusiayang tidakbertanggungjawab. Seiringdengan itu,banyak pulalahir inisiatifd a r imasyarakatu n t u kmengembali-kan keadaaanseperti sediakala.

Selain itubanyak pulabermunculano r g a n i s a s iatau komuni-tas yang pedu-li terhadaplingkungan. Organisasi ataukomunitas ini seringkali men-ciptakan berbagai terobosanuntuk mengurangi dampaknegatif tersebut.

Tidak terkecuali juga diProvinsi Riau. Bumi LancangKuning yang sebelumnya dih-inggapi title “penghasil polusiudara” yang mulai mencoba

Bawa Bekal ke SekolahNAMA saya Ai-syah FahrizaAlmi. Biasanyateman-temanmemanggil sayaIcha. Sayasekolah di SDNegeri 005 BukitRaya, Pekanba-ru. Sehari-harisaya menjagalingkungan den-gan melakukanhal-hal kecil sep-erti dengan tidak mem-buang sampah sembarangan. Umumn-ya sampah yang dibuang merupakan be-kas dari pembungkus jajanan. Untukmenghindari pemakaian bungkusanpada makanan, maka Icha selalu mem-bawa bekal ke sekolah. Selain karena bisamenimbulkan sampah baru, kata ibu ja-janan itu belum tentu bersih. Icha jugasering mengajak teman-teman yang lainbawa bekal ke sekolah. Dan, selalu rajinpiket membersihkan kelas.***

Merawat Bunga SekolahSAYA bernama Wahyu-tika. Saat ini, saya meru-pakan siswa SD Negeri006 Sukajadi, Pekanbaru.Saya berumur sebelastahun dan duduk di kelasVIC. Sebentar lagi sayaakan mengikuti UjianNasional (UN) untuksiswa sekolah dasar. Jadisaya harus rajin belajar.

Biarpun begitu di sekolah saya dan te-man-teman juga rajin merawat tanamandi tanam sekolah kami. Salah satu keg-iatan yang selalu kami lakukan secarabergantian adalah menyiram bunga-bunga di taman sekolah. Saya dan te-man-teman setiap hari bergantian piketuntuk menyapu lantai, mengepel, men-bersihkan jendela kaca dan menyirambunga. Di sekolah saya punya tanamanbunga, seperti mawar, melati, kasturi,pohon jeruk sankis, kendodong mini,ketapang, ekortupai, herbia dan banyaklagi tanaman yang lain.***

M. Fauzi Abdullah

Lestarikan Titipan CB GSKBB

Foto : Asrul/GSJLokasi : Taman Kota &Perpustakaan Wilayah

MEMILIH spesifikasi note-book yang pas sesuai kebutu-han mungkin menjadi pertim-bangan utama saat mencarinotebook baru. Namun, pili-han produk yang sesuai gayahidup pun tidak kalah pent-ing. Saat ini telah banyak al-ternatif pilihan notebookdengan bermacam warna dandesain. Namun, memilihnotebook yang ramahlingkungan pun kini mulaimenjadi bagian gaya hidup.

Apa maksudnya notebookyang ramah lingkungan? Or-

Aneka RagamSayap-sayapmungilBERANEKA RAGAM hewan dapat dite-mui di seantero dunia ini. Salah satu yangunik adalah kelompok hewan bersayap nanmungil (insekta). Meski kecil mereka cukupmenyita perhatian dengan keindahan dankeunikan bentuknya. Bersembunyi di antararimbunan dedaunan hijau. Mereka turutandil dalam menjaga keseimbangan alam.(asrul-gsj)

Kupu-kupu di daun jambu. Lalat mungil melepas lelah. Sesosok Lebah, “aku hanya singgah”.

Berjuang Melawan KegersanganASRUL-GSJ

DAERAH RAWA: SMPN 33 terletak di atas hamparan tanah gambut berawa-rawa dan memiliki kadar keasaman yang tinggi.

PEMUPUKAN: Para siswa sedang melakukan pemupukan pada bibitjagung yang mulai berdaun.

WAHYUTIKA

A I S Y A HFAHRIZA ALMI

SETIAP orang pasti mengingin-kan suasana yang teduh dan nya-man di sekeliling tempatnya berak-tivitas. Begitupun dengan bebera-pa sekolah di Pekanbaru yang men-yambut dengan antusias tawaranRiau Pos untuk ikut kegiatan Pe-kanbaru Clean Green and Fruitful(CGaF).

SDN 014 Pekanbaru merupakansatu dari beberapa sekolah dasaryang memerlukan penyejukandengan penanaman pohon. Suasa-na yang terik akan terasa ketikamemasuki halaman sekolah dasaryang terletak di jalan Jenderal, Ke-camatan Labuh Baru itu. Hala-mannya yang hanya ditumbuhi be-berapa pohon pelindung tak mam-pu mengurangi cuaca yang meny-engat. Padahal saat itu, Selasa (1/2), cuaca tidak lagi terik.

GSJ berkunjung ke sekolahtersebut dan disambut oleh Has-nah guru di SDN 014. Menurut

Hasnah sekolahnya memang telahterkenal dengan kegersangannya,sehingga ketika kegiatan Pekanba-ru CGaF yang memprogramkanbibit pohon gratis untuk ditanamdi lingkungan sekolahnya pihaksekolah antusias menyambutnya.

Menurutnya pihaksekolah sudah seringberusaha untukmenanam berbagaipohon peneduh dilingkungan sekolah.Namun ancamandari binatang pe-mamah biak berupa kambing dankurangnya perawatan dari penja-ga sekolah menyebabkan penghi-jauan di sekitar sekolah selalu ter-hambat.

“Dari dulu kami selaku guru se-lalu berusaha untuk membeli bibitpohon dan menanamnya di seki-tar sekolah. Namun pihak sekolahsendiri yakni penjaganya tidak

mendukung dengan perawatannyasehingga pohon-pohon tersebutpada akhirnya akan layu kemudi-an mati,” ungkap guru yang sehari-hari mengajar di kelas 6 tersebut.

Tidak hanya para guru, siswa-siswa pun merasakan kegersangan

yang terjadi di SDtersebut. Sepertiyang diungkapkanAditya yang dudukdi kelas 6 mengata-kan bahwa kalausudah tengah hari

terasa panas.“Sepertinya pekarangan sekolah

ini memang perlu di tanami beber-apa pohon lagi sebagai peneduh,”katanya.

Menyikapi kondisi yang menga-ncam kenyamanan belajar menga-jar itu maka Yulinar, salah seorangpengajar di SDN 014 mendaftarkansekolahnya di kegiatan yang diada-kan oleh Riau Pos bekerja sama

Gaya Hidup Hijau Dimulai dari Laptop-muganisasi lingkunganGreenpeace secara rutinmenggelar GreenpeaceElectronics Survey untukmenilai seberapa hijauproduk-produk elek-tronik yangdilempar kep a s a r ,termasuknotebook dia n t a r a n y a .Produk tersebut di-nilai dari material yangdipakai, pembuatannya, danmanajemen perusahaan.

untuk memperbaiki citranyamelalui peresmian Cagar Bio-sfer Giam Siak Keci Bukit Batu(CB GSK-BB) pada tanggal 26

Mei 2009 di Ko-rea Selatan.

Hal ini jugamembuktikanbahwa ProvinsiRiau juga dapatm e m b e r i k a nkontribusi bagilingkungan. Se-lain itu banyakkelebihan padaCB GSK-BB iniyang tidak dimi-liki oleh cagarbiosfer lainnya.Antara lain per-tama, pada as-pek nature. Lalujuga pada aspekculture serta ad-venture.

So, What areyou waiting for?

Kita telah memiliki titipanyang sangat luar biasa.Sekarang tinggal tugas kitamasyarakat Riau untuk terusmemoles dan mempertahan-kan cagar biosfer tersebut. Ser-ta yang harus diingat alam itubukan sekedar warisan, tapititipan yang harus dilestari-kan***

T a h u nlalu seban-yak 12 mod-el notebookdari berbagaivendor dinilaidan diberiperingkat olehG r e e n p e a c e .Hasilnya dipub-

likasikan baru-baru ini dalam ajang

Consumer ElectronicsShow (CES) 2011. Produknotebook yang dikatakan pal-ing tinggi nilainya adalah

b u t ,A s u sm a s u kE n e r g yStar kat-egori A.

Green-p e a c emengata-kan, Asusa d a l a hs a l a h

satu ven-dor yang telah

menerapkan anal-isis siklus produk untuk

Pemupukan Jagung

dengan Pemerintah Kota Pekanba-ru. Sebanyak 30 lubang telah diper-siapkan di sekitar lingkungansekolah. Bahkan di halaman se-kolah yang disemen pun sengajadibongkar dan dibuat lubang un-tuk ditanami pohon. Selain itu pi-haknya juga akan mengusahakanperbaikan pagar sekolah untukmengantisipasi kambing yangsering masuk ke halaman sekolah.

Selain SDN 014, sekolah lainyang menyambut hangat programpenghijauan itu adalah SMPN 033Pekanbaru. Sekolah yang terletakdi jalan Sidorukun, KecamatanTampan itu telah menggali sebany-ak 35 lubang di sekitar lingkungansekolah. Meskipun tanahnya berupagambut berawa-rawa dan mengand-ung kadar asam yang tinggi namunAsrin Hamzah selaku wakil kepalasekolah bersama siswa-siswanyatidak patah semangat. Lubang-lubang yang telah di gali kemudi-

an diberi pupuk hitam dan ditam-bah lagi dengan pupuk kandang.

Asrin berharap sekolah yangbaru berdiri tiga tahun lalu itumenjadi sekolah yang rindang danmampu menjadi sekolah fruitfulsehingga siswa-siswanya tidakakan kesulitan jika ingin mengkon-sumsi buah. Saat ini di sekelilingsekolah tersebut sudah ditanamibeberapa pokok pohon mangga.

“Saya membayangkan sekolahini penuh dengan pelindung yangfruitful, misalnya saja 30 pohonyang berbuah semua siswa di sinipasti tak akan habis memakannya,”ujar guru yang fasih berbahasa Ing-gris ini tertawa.

Demikian juga dengan SMAN 8Pekanbaru, meskipun sekolahtersebut sudah sangat rindang na-mun masih tetap akan menambahtanaman pohonnya dengan ikutserta dalam kegiatan PekanbaruCGaF.(asrul-gsj/new)

SISWA SMAN 1 PangkalanKerinci yang mengikuti Ekstra-kurikuler Peternakan Lebah,Selasa (1/2) melakukan kegiatanpemupukan pada bibit jagungyang telah ditanam beberapalalu yang lalu. Hal ini dilakukanuntuk memperbesar ataumempercepat tumbuhnya bibitjagung tersebut, karena kandun-gan yang terdapat pada pupukakan diserap oleh akar tanamanmelalui tanah.

Pemupukan dipimpin lang-

sung oleh ketua EkstrakurikulerPeternakan Lebah, Agus YogiRadin Pradipta. Agus berharapagar seluruh siswa yang mengiku-ti kegiatan ini dapat menjagalingkungan sekitar dan alam,khususnya pada hal yang terkecilseperti pembibitan jagung ini.

Pemupukan bibit jagung initidak diikuti oleh seluruh anakBeesa namun hanya sebagaiansaja yang hadir dalam pemupu-kan ini. Sebagian tidak bisa hadirdikarenakan kurangnya informasi

dan kesibukan sekolah yangmenumpuk, sehingga sebagiansiswa meminta izin untuk tidakmengikuti kegiatan ini.

Salmiyati, pembina BeeSA,mengungkapakan bahwa kegia-tan ini merupakan tindak lanjutdari kegiatan sebelumnya. Diamenyebutkan kemarin anak-anakpelatihan lebah telah melakukanpembibitan jagung, tentu agartanaman jagung itu cepat tumbuhsubur maka diberi pupuk. (gus-gsj/new)

Asus UL30A. Note-book ini dikatakanterbuat dari materialpaling aman danpaling hemat energidibandingkan den-gan produk lainyang dinilai, seper-ti ToshibaP o r t e g eR700d a nDell Lati-tude Z. KelebihanAsus ada pada konsumsienerginya. Dalam hal terse-

mengetahui energi yang di-habiskan untuk membuatnotebook. Jadi, energi darimendapatkan materi hinggamengirimkan barang diket-ahui. Sayang, total skor Asusmasih tergolong rendah, yak-ni 5,59 dari maksimal 10poin. Salah satu faktornya ad-alah material notebook yangmasih mengandung PVC danBFR, material yang dikatakanberbahaya. Menurut analisisGreenpeace, produk buatanAsus itu sebenarnya bisa sajatersaingi oleh MacBook Pro

MC 374 buatan Apple. Na-mun, karena Apple memu-tuskan untuk tidak ikut me-nyertakan produknya dalamsurvei ini, Greenpeace tidakdapat mengeluarkan hasil au-ditnya.

Asus UL30A berukuran13,3 inci, dilengkapi prosesor1,3 Ghz Intel Core 2 Duo ULVSU7300 dengan sistem op-erasi Windows Vista HomePremium. Beratnya lebihkurang 2 kg dengan RAM 4GB yang bisa di-upgradehingga 8 GB. (int/risky-gsj)