revolusi ketergantungan internasional - pengantar ekonomi pembangunan

11
REVOLUSI KETERGANTUNGAN INTERNASIONAL 1. Abdul Jalil 2. Ahmad Nanang S. 3. Falanni Firyal Fawwaz 4. Irma Fibriana 5. Litafiyanna Alchusna 6. M. Raymond Nova Sudewa

Upload: falanni-firyal

Post on 15-Jul-2015

40 views

Category:

Economy & Finance


5 download

TRANSCRIPT

REVOLUSI KETERGANTUNGAN INTERNASIONAL

1. Abdul Jalil

2. Ahmad Nanang S.

3. Falanni Firyal Fawwaz

4. Irma Fibriana

5. Litafiyanna Alchusna

6. M. Raymond Nova Sudewa

adalah suatu model yang dalil utamanya menyatakan bahwa terjadi dan berlarut-larutnya keterbelakangan di negara-negara dunia ketiga disebabkan oleh aneka kebijakan ekonomi, sosial, politik, dan bahkan budaya eksploitatif yang dimainkan oleh negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang, sehingga tidak ubahnya ketika mereka memberlakukan wilayah jajahannya dimasa sebelumnya.

Model Ketergantungan Neokolonial

Contoh Model Ketergantungan di Indonesia

disebabkan

Model Paradigma Palsu

Strategi pembangunan (saran ekonom barat) berdasarkan model pembangunan yang tidak tepat.

Bahwa negara negara dunia ketiga telah gagal mencapai kemajuan yang cukup berarti karena strategi pembangunan mereka (biasanya disarankan oleh pakar ekonomi barat) didasarkan pada model-model pembangunan yang keliru yang jelas tidak cocok dengan kebutuhan mereka yang mendasar.

Model pembangunan yang selama ini telah mereka terapkan terlalu menekankan pada akumulasi kapital (capital accumulation), tanpa memberi perhatian secukupnya pada perlunya untuk mengadakan perubahan sosial dan kelembagaan.

Pembangunan Monorel di Jakarta

Tesis Pembangunan -Dualistis

Pandangan ini melihat dunia terbagi ke dalam dua kelompok besar, yakni negara kaya dan negara miskin.

Di negara kaya, memang masih ada sebagian penduduk yang miskin dan sebaliknya, di negara miskin pun terdapat segelintir penduduknya yang makmur sejahtera.

Konsep ini menunjukkan adanya jurang pemisah yang kian lama terus melebar antara negara kaya dengan negara miskin serta diantara orang-orang kaya dan miskin ada berbagai tingkatan di setiap negara.

Argumentasi Konsep Tradisional Dualisme

1. Beberapa kumpulan kondisi yang berbeda, unsur-unsur yang sebagian bersifat “superior” yang selebihnya “inferior”.

2. Koeksistensi tersebut bukanlah suatu hal yang bersifat sementara atau transisional melainkan bersifat baku, permanen, atau kronis.

3. Kadar superioritas dan inferioritas bukan hanya menunjukkan tanda-tanda penurunan akan berkurang, tetapi justru menunjukkan kecenderungan peningkatan.

4. Hubungan saling terkait antara unsur superior dan unsur inferior sedemikian timpangnya sehingga keberadaan unsur-unsur superior tidak banyak bermanfaat untuk meningkatkan kedudukan unsur-unsur inferior, apalagi “mengucurkan” (trickle down) manfaat ke bawah.

Kesenjangan