reviu renstra bnnk langkat 2010-2014

46

Upload: bnnkablangkat

Post on 19-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Revie Renstra Bnnk Langkat 2010-1014

TRANSCRIPT

Page 1: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014
Page 2: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 2010-2014 i

KATA PENGANTAR

Rencana stratesi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat tahun2010-2014 yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) tahun anggaran mutlakdilakukan reviu atau melihat kembali kesesuaian dokumen perencanaantersebut dengan berbagai dinamika organisasi,lingkungan strategis dan analisatantangan dan ancaman permasalahan narkoba mutakhir.

Reviu rencana strategis Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkattahun 2010-2014 ini bertujuan untuk mengakselerasi capaian target kinerjasebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 2011, pengembanganorganisasi (vertikalisasi) Badan Narkotika Nasional di tingkat Provinsi danKabupaten/Kota, suksesi program Reformasi Birokrasi di lingkungan BNN danmelaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2011 tentangPelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkoba.

Rencana Strategis BNN Kabupaten Langkat tahun 2010-2014 hasilreviu ini akan menjadi pedoman pelaksanaan program dan kegiatan P4GN diBadan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat.

Stabat, Maret 2012Kepala Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Langkat

Drs. H. SuyosoKompol NRP 62030653

Page 3: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 2010-2014 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iDAFTAR ISI ....................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Kondisi Umum .................................................................................. 11.2 Potensi dan Permasalahan ............................................................... 11

1.2.1 Potensi dan Peluang .............................................................. 111.2.2 Permasalahan dan Tantangan ............................................... 13

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN NARKOTIKANASIONAL KABUPATEN LANGKAT ................................................................... 16

2.1 Visi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat ......................... 162.2 Misi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat ........................ 162.3 Tujuan .............................................................................................. 172.4 Sasaran Strategis BNN ...................................................................... 17

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BADAN NARKOTIKA NASIONALKABUPATEN LANGKAT ..................................................................................... 20

3.1 Arah dan Kebijakan dan Strategi Badan Narkotika Nasional ............ 203.1.1 Sasaran .................................................................................. 213.1.2 Arah Kebijakan ...................................................................... 213.1.3 Strategi .................................................................................. 22

3.2 Arah dan Kebijakan dan Strategi Badan Narkotika NasionalKabupaten Langkat ........................................................................... 22

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 28LAMPIRAN I ...................................................................................................... 30LAMPIRAN II ..................................................................................................... 40

Page 4: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 KONDISI UMUM

Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di

dunia sungguh luar biasa dahsyat. Berdasarkan data dari World

Drugs Report 2009 yang dikeluarkan oleh United Nations Office on

Drug and Crime (UNODC) menunjukkan bahwa setiap tahunnya

negara–negara di seluruh dunia dibanjiri 1.000 ton Heroin, 1.000

ton Kokain, sejumlah besar Ganja, Hashish dan Amphetamine Type

Stimulants (ATS). Selain itu, jumlah current users di seluruh dunia

pada tahun 2005/2006 diperkirakan mencapai sekitar 200 juta

orang, dan pada tahun 2006/2007 meningkat menjadi sekitar 208

juta orang. Dengan fakta ini, maka diperkirakan tingkat

pertumbuhan penyalahguna narkoba di dunia telah mencapai 4%

per tahun.

Page 5: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 2

Laporan UNODC menunjukkan bahwa pada tahun 2006, produksi

Candu di Afghanistan mengalami peningkatan 60%, sehingga dapat

mensupply kebutuhan dunia sebesar 93% atau sebanyak 6.100 ton

Candu, namun hasil survey tahun 2008 dibandingkan tahun 2007

tanaman opium berkurang 19% (157.000 Ha) dan produksi juga

turun 6% (7.700 ton). Pada tahun 2006, kultivasi (penanaman)

gelap tanaman Candu di daerah Golden Triangle (Segitiga emas

yang meliputi: Myanmar, Laos dan Thailand) mengalami

penurunan 29%, dan saat ini hanya memproduksi 5% dari total

produksi dunia, tetapi pada tahun 2007 mengalami sedikit

kenaikan produksi sebesar 5,3% dari total produksi dunia.

Sedangkan di Thailand, melalui program Mae Fah Luang

Foundation kultivasi Candu hampir mendekati 0%, sehingga

persentase Heroin 5% tersebut diduga berasal dari Laos dan

Myanmar. Sisanya sebanyak 2% penyebaran Heroin berasal dari

luar Golden Crescent (Bulan Sabit Emas yang meliputi: Afghanistan,

Pakistan, dan Iran) dan Golden Triangle.

Mengenai peredaran Kokain, diketahui bahwa produsen Kokain

terbesar di dunia adalah Kolumbia, dimana pada tahun 2006

mampu mensupply 70% kebutuhan Kokain dunia. Namun, pada

tahun 2008 terjadi penurunan produksi dan mampu mensupply

sebesar 60 % kebutuhan Kokain dunia. Kolombia juga sebagai

negara penghasil Heroin terbesar ketiga di dunia. Sedangkan di

urutan kedua sebagai negara penghasil Kokain terbesar di dunia

adalah Peru. Dimana pada tahun 2006 mampu mensupply 20%

kebutuhan Kokain dunia. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan

Page 6: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 3

produksi Kokain di Peru dan mampu meningkatkan jumlah supply

kebutuhan Kokain di dunia sebesar 29%. Negara produsen Kokain

terbesar ketiga di dunia adalah Bolivia yang mampu mensupply

kebutuhan Kokain dunia sebesar 10%.

Jika Heroin dan Kokain dapat dipetakan dengan mudah, berbeda

halnya dengan ganja. Hal ini karena jumlah negara yang menanam

ganja sangat banyak, yakni sebanyak 172 negara. Mulai dari yang

ditanam di pot-pot rumah tangga sampai dengan yang ditanam

dalam skala besar. Namun, negara terbesar penghasil Ganja adalah

Maroko yang mampu memasok 70% Hashish (Ekstrak Ganja) ke

Eropa. Diperkirakan ganja kering yang diedarkan secara gelap pada

tahun 2004 sebesar 45.000 ton dan tahun 2005 sebesar 42.000

ton.

Selain heroin, kokain dan ganja, jenis narkoba lain yang beredar di

tingkat internasional adalah ATS yang terdiri dari

Methamphetamine (MA-Shabu), Ecstasy (MDMA), dan

Amphetamine. Pada tahun 2004, Methamphetamine (MA-Shabu)

yang beredar di tingkat internasional sejumlah 291 ton, tahun 2005

sejumlah 278 ton dan pada tahun 2008 terjadi penurunan menjadi

267 ton. Peredaran Ecstasy (MDMA) di dunia pada tahun 2004

sebesar 126 ton, tahun 2005 sebesar 113 ton dan pada tahun 2008

juga mengalami penurunan menjadi 103 ton. Jika peredaran

Methamphetamine (MA-Shabu) dan Ecstasy mengalami

penurunan, tidak halnya dengan Amphetamine. Jika pada tahun

2004 peredaran Amphetamine mencapai 63 ton, tahun 2005

Page 7: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 4

sejumlah 88 ton, maka pada tahun 2008 jumlahnya melonjak tajam

menjadi 126 ton.

Tantangan khusus terhadap ATS adalah sulitnya mengukur berapa

jumlah ATS yang diproduksi, tidak seperti tanaman yang mudah

diukur dalam satuan Ha atau dideteksi melalui pencitraan satelit.

Hal ini dikarenakan Prekursor (Bahan baku ATS) mudah di dapat di

pasaran, rantai supply cukup sulit dideteksi, produsen cepat

menyesuaikan dengan “demand market”, cara pembuatannya

dapat diketahui melalui internet dan mudah diproduksi di

lingkungan perumahan sehingga tidak perlu mendatangkan dari

luar.

Perkembangan yang cukup mengkhawatirkan adalah bentuk

narkotika sintetis baru yang tumbuh secara cepat. Tahun 2008

ditemukan EMCDDA (jenis narkotika sintetis baru) yang

peredarannya tidak di bawah kontrol internasional. Beberapa jenis

narkotika sintetis dapat mengakibatkan kematian serta mudah

didapat melalui internet dengan harga murah.

Situasi produksi dan peredaran narkoba Internasional yang begitu

besar, berpengaruh terhadap kondisi penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba di Indonesia dan juga di Kabupaten

Langkat.Namun, kondisi peredaran gelap dan penyalahgunaan

narkoba di Kabupaten Langkat sedikit mengalami pasang surut.

Berikut adalah data kasus narkoba di Kabupaten Langkat dari tahun

2006-2010.

Page 8: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 5

Tabel 1. Data Kasus Narkoba di Kabupaten Langkat Tahun 2006-

2010

NO TAHUNKASUS

JUMLAHNARKOTIKA PSIKOTROPIKA

1 2006 184 8 192

2 2007 191 12 203

3 2008 79 11 90

4 2009 114 20 134

5 2010 121 - 121

JUMLAH 689 51 740

Sumber : Data Polres Langkat

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa data pengungkapan

kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba mengalami

penurunan. Pada tahun 2006, 184 kasus narkotika dan 8 kasus

psikotropika berhasil diungkap dan pada tahun 2007 data narkotika

yang berhasil diungkap mengalami peningkatan menjadi 191 kasus,

sedangkan kasus psikotropika yang berhasil diungkap sebesar 12

kasus. Pada tahun 2008 terjadi penurunan secara signifikan jumlah

kasus yang berhasil diungkap, untuk kasus narkotika sebanyak 79

kasus dan 11 kasus untuk psikotropika. Setelah mengalami

penurunan pada tahun 2008 pengungkapan kasus penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkoba kembali mengalami peningkatan

pada tahun 2009, sebanyak 114 kasus narkotika dan 20 kasus

psikotropika berhasil diungkap. Pada tahun 2010 angka tersebut

kembali mengalami peningkatan, kasus narkotika yang berhasil

diungkap sebanyak 121 kasus dan tidak ada kasus psikotoropika

yang terungkap.

Page 9: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 6

Secara total sepanjang tahun 2006-2010 terdapat 689 kasus

narkotika dan 51 kasus psikotropika yang berhasil diungkap.

Berdasarkan jumlah pengungkapan kasus Narkotika dan

Psikotropika tersebut, jumlah tersangka tindak kejahatan narkoba

juga mengalami peningkatan dan penurunan sepanjang tahun

2006-2010, hal ini dapat dilihat dari data jumlah tersangka tindak

kejahatan Narkotika dan Psikotropika berikut ini:

Tabel 2. Data Tersangka Kasus Narkoba di Langkat Tahun 2006-2010

NO TAHUNTERSANGKA

JUMLAHNARKOTIKA PSIKOTROPIKA

1 2006 265 12 277

2 2007 267 26 293

3 2008 95 18 113

4 2009 193 - 193

5 2010 174 - 174

JUMLAH 994 56 1050

Sumber : Data Polres Langkat

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah

tersangka tindak pidana Narkotika dan Psikotropika meningkat dari

265 orang pada tahun 2006 menjadi 174 orang pada tahun 2010.

Pada tahun 2009, berdasarkan jumlah tersangka pelaku tindak

pidana Narkotika dan Psikotropika dapat disusun peringkat tingkat

kerawanan masing-masing propinsi yang ada di Indonesia dengan

membandingkan jumlah tersangka tindak pidana Narkotika dan

Psikotropika dengan jumlah populasi usia rentan penyalahgunaan

Page 10: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 7

narkoba (10-59 tahun). Pemetaan ini untuk mengidentifikasi

pemetaan kondisi kerawanan peredaran gelap narkoba di masing-

masing propinsi sekaligus untuk melakukan upaya-upaya

penanggulangannnya. Data propinsi rawan peredaran gelap

narkoba berdasarkan peringkat kerawanan yang dihimpun BNN

pada tahun 2009 sebagai berikut:

Tabel 3. Data Daerah Rawan Peredaran Gelap Narkoba BerdasarkanTingkat Kerawanan

NO PROPINSI RANGKING NO PROPINSI RANGKING

1. DKI Jakarta I 17. Sulteng XVII

2. Kepri II 18. Sumbar XVIII

3. Sumut III 19. Bali XIX

4. NAD IV 20. NTB XX

5. Kalsel V 21. Sultra XXI

6. Babel VI 22. Papua XXII

7. Riau VII 23. Gorontalo XXIII

8. Kaltim VIII 24. Malut XXIV

9. Jambi IX 25. Sulut XXV

10. Kalteng X 26. Jabar XXVI

11. Sumsel XI 27. DIY XXVII

12. Kalbar XII 28. Sulsel XXVIII

13. Lampung XIII 29. Banten XXIX

14. Maluku XIV 30. Jateng XXX

15. Jatim XV 31. NTT XXXI

16. Bengkulu XVI

Sumber : Data Jurnal P4GN BNN Tahun 2009

Page 11: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 8

Berdasarkan hasil survey nasional oleh Badan Narkotika Nasional

pada tahun 2008 menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah

penyalahguna narkoba di Indonesia, yakni berjumlah 3.362.519

orang atau tingkat prevalenisnya meningkat dari 1,75% pada tahun

2004 menjadi 1,9% dari total populasi. Sebanyak 3.362.519 orang

penyalahguna narkoba tersebut, terdistribusi sebanyak 874.255

orang sebagai kelompok coba pakai, 907.880 orang sebagai

kelompok teratur pakai, dan 1.580.384 orang sebagai kelompok

pecandu. Jumlah penyalahguna narkoba tersebut dipetakan

sebanyak 1.355.050 orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa

dan sebanyak 2.007.469 orang dari kalangan bukan pelajar dan

mahasiswa.

Jumlah penyalahguna narkoba coba pakai sebagian besar berasal

dari kalangan pelajar/mahasiswa yakni sebesar 90%, penyalahguna

narkoba kelompok teratur pakai sebagian besar berasal dari

kalangan bukan pelajar/mahasiswa yakni sebesar 60%, dan

penyalahguna narkoba kelompok pecandu sebagian besar juga

berasal dari kalangan bukan pelajar/mahasiswa yakni sebesar 88%.

Baik kelompok penyalahguna narkoba coba pakai, teratur pakai

dan pecandu sebagain besar berasal dari kalangan laki-laki yakni

sebesar 88% dan kalangan perempuan hanya sebesar 12%. Jumlah

penyalahguna tersebar di seluruh daerah/propinsi di Indonesia.

Seluruh propinsi di Indonesia tidak ada yang bersih dari para

penyalahguna narkoba. Berikut adalah data daerah kerawanan

Page 12: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 9

konsumsi narkoba berdasarkan peringkat kerawanan yang

dihimpun BNN pada tahun 2009 sebagai berikut :

Tabel 4. Data Daerah Kerawanan Konsumsi Narkoba BerdasarkanTingkat Kerawanan Daerah

NO PROPINSI RANGKING NO PROPINSI RANGKING

1. DKI Jakarta I 17. Sulut XVII

2. DIY II 18. Jateng XVIII

3. Maluku III 19. Riau XIX

4. Malut IV 20. Sulsel XX

5. Gorontalo V 21. Bali XXI

6. Jambi VI 22. NTT XXII

7. Sulteng VII 23. Sumbar XXIII

8. Sultra VIII 24. Sumsel XXIV

9. Lampung IX 25. NAD XXV

10. Kepri X 26. Kalsel XXVI

11. Jabar XI 27. Papua XXVII

12. Sumut XII 28. Kalbar XXVIII

13. Bengkulu XIII 29. Babel XXIX

14. Jatim XIV 30. NTB XXX

15. Banten XV 31. Kalteng XXXI

16. Kaltim XVI

Sumber : Data Jurnal P4GN BNN Tahun 2009

Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia selama

ini memang masih belum optimal, mengingat upaya pencegahan

yang dilaksanakan BNN selama ini baru mampu membentuk kader

anti narkoba sebanyak 29,960 orang. Dari para kader-kader anti

narkoba yang terbentuk inilah diharapkan upaya pencegahan

Page 13: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 10

dengan konsep snowballing dapat terus bergulir dan semakin

membesar dengan memberikan informasi yang benar mengenai

bahaya penyalahgunaan narkoba kepada anggota masyarakat yang

lainnya.

Terkait upaya pemulihan korban penyalahgunaan narkoba atau

pecandu narkoba yang jumlahnya diperkirakan mencapai 3,3 juta

masih terkendala dengan ketersediaan fasilitas terapi dan

rehabilitasi. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Terapi dan

Rehabilitasi BNN bahwa jumlah fasilitas terapi dan rehabilitasi di

Indonesia sebanyak 377 fasilitas. Fasilitas terapi dan rehabilitasi ini

ada yang berkonsep One Stop Center (OSC), Outreach Center (ORC),

maupun Community Based Unit (CBU).

Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba

mengakibatkan kerugian biaya ekonomi yang sangat tinggi yakni

mencapai Rp. 32,4 trilyun pada tahun 2008. Jumlah kerugian biaya

ekonomi tersebut dimungkinkan akan meningkat seiring dengan

peningkatan jumlah penyalahguna narkoba. BNN memperkirakan

jumlah kerugian ekonomi yang diakibatkan tindak kejahatan

narkoba akan mencapai Rp. 57,0 trilyun pada tahun 2013.

Permasalahan narkoba di Indonesia yang belum sepenuhnya

terkendali sampai saat ini dikarenakan banyak faktor. Salah

satunya adalah kondisi kelembagaan BNN yang belum dapat

sepenuhnya menjalankan tugas dan wewenangnya secara

nasional.

Page 14: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 11

Upaya penanggulangan permasalahan narkoba di Indonesia mulai

menemukan titik terang dengan disahkannya Undang-undang

Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam Undang-undang

tersebut diatur mengenai penguatan kelembagaan BNN dari yang

semula merupakan lembaga non struktural dan hanya mempunyai

tugas dan fungsi koordinasi ditingkatkan menjadi Lembaga

Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Selain itu, BNN memiliki

kewenangan melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait tindak

pidana narkoba serta mempunyai perwakilan di tingkat Provinsi

dan Kabupaten/Kota sebagai instansi vertikal (BNN Provinsi dan

BNN Kabupaten/Kota). Ditambah pula, dalam rangka penguatan

kelembagaan, BNN dapat mempergunakan aset hasil rampasan

tindak pidana narkoba untuk mendukung kepentingan pelaksanaan

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran

gelap Narkoba dan upaya rehabilitasi medis dan sosial.

1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

Dalam penyusunan Rencana Strategis tahun 2010-2014, perlu

dilakukan analisa yang tajam dan kritis mengenai potensi dan

permasalahan yang dihadapi BNNK Langkat. Analisa potensi dan

permasalahan ini sangat penting agar langkah dan strategi yang

diambil BNNK Langkat tepat dan cermat. Berdasarkan situasi dan

kondisi mutakhir, analisa potensi dan permasalahan yang dihadapi

BNNK Langkat dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Page 15: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 12

1.2.1 Potensi dan Peluang

Potensi yang dimiliki Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Langkat adalah sebagai berikut:

1. BNN termasuk BNNK Langkat merupakan duta

masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia di tingkat

Internasional dalam melaksanakan pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.

2. BNN termasuk BNNK Langkat selain mengoordinasikan

instansi pemerintah lainnya dan komponen masyarakat

dalam menyusun kebijakan nasional di bidang

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif

lainnya, juga melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan

kebijakan nasional di bidang pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.

3. Kerjasama dengan berbagai elemen pemerintah dan

masyarakat setempat telah terjalin dengan baik.

Sejalan dengan potensi tersebut, Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Langkat juga memiliki sejumlah peluang yang bila

dimanfaatkan secara maksimal akan dapat mendukung

kinerjanya. Potensi dan peluang yang dimiliki oleh Badan

Narkotika Nasional Kabupaten Langkat sesuai peran dan

fungsinya adalah sebagai berikut:

Page 16: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 13

1. Memiliki akses pada jaringan organisasi internasional

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif

lainnya.

2. Hubungan dengan instansi pemerintah terkait telah

terjalin melalui organisasi BNN lama.

3. Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009

tentang Narkotika dapat dibentuk wadah peran serta

masyarakat yang dikoordinasikan oleh BNN termasuk

BNNK Langkat.

4. Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009

tentang Narkotika, BNNK Langkat diberi kewenangan

penyelidikan dan penyidikan kejahatan narkotika dan

prekursor narkotika.

5. Kemauan masyarakat melalui DPR RI menjadikan BNN

termasuk BNNK Langkat lebih operasional dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang pencegahan

dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.

1.2.2 Permasalahan dan Tantangan

Selain memiliki potensi dan peluang, Badan Narkotika

Nasional Kabupaten Langkat juga dihadapkan pada berbagai

permasalahan dan tantangan dalam rangka melaksanakan

Page 17: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 14

peran dan fungsinya. Permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh Badan Narkotika Nasional termasuk BNNK

Langkat, sebagaimana tertuang dalam RPJMN 20102014

adalah kejahatan narkoba yang tergolong dalam serious

crime, extra ordinary crime, berdimensi transnasional,

cenderung semakin meningkat (dari 1,55% menjadi 1,99%),

dan bersifat gunung es. Selain hal tersebut, permasalah

lainnya yang masih menjadi kelemahan Badan Narkotika

Nasional termasuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Langkat selama 5 (lima) tahun ke depan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan

adiktif lainnya masih bersifat sektoral.

2. Jumlah fasilitas, kapasitas daya tampung dan program

rehabilitasi penyalahguna dan pecandu narkotika,

psikotropika dan bahan adiktif lainnya masih sangat

terbatas.

3. Keterbatasan di bidang sumber daya manusia dan

finansial di tingkat pusat dan daerah.

Adapun tantangan yang harus dihadapi oleh Badan Narkotika

Nasional termasuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Langkat dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut

:

Page 18: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 15

1. Jaringan internasional sindikat peredaran gelap narkotika,

psikotropika dan bahan adiktif lainnya semakin meningkat

baik dari segi kuantitas, kualitas dan pelaku, tidak hanya

dilakukan oleh sindikat West African tetapi juga oleh

jaringan sindikat Chinese dan jaringan sindikat yang berasal

dari kawasan Golden Cresent.

2. Jaringan di dalam negeri menyebar dari kota besar ke

pelosok desa tidak hanya ganja tetapi juga Shabu dan

Ekstasy serta bahan adiktif lainnya.

3. Clandestine Laboratorium berkembang seiring mudahnya

memperoleh prekursor, baik yang diselundupkan ke dalam

wilayah Indonesia maupun adanya penyimpangan jalur

legal.

4. Sebanyak 90% penyalahguna narkoba coba pakai berasal

dari kalangan pelajar/mahasiswa, 60% penyalahguna

narkoba pemakai teratur berasal dari kalangan bukan

pelajar/mahasiswa, dan 88% pencandu berasal dari

kalangan bukan pelajar/mahasiswa.

Page 19: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 16

BAB IIVISI, MISI, TUJUAN

DAN SASARAN STRATEGISBADAN NARKOTIKA

NASIONAL KABUPATENLANGKAT

2.1 VISI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN LANGKAT

Visi yang ditetapkan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat

adalah “Menjadi Perwakilan BNN di Kabupaten Langkat Yang

Profesional dan Mampu Menyatukan dan Menggerakkan Seluruh

Komponen Masyarakat di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.”

2.2 MISI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN LANGKAT

Misi yang ditetapkan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Langkat sebagai upaya mewujudkan visi tersebut adalah “Bersama

seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Langkat

Melaksanakan: 1. Pencegahan; 2. Pemberdayaan Masyarakat; 3.

Penjangkauan dan Pendampingan Penyalahguna dan/atau

Page 20: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 17

Pecandu Narkotika; 4. Pemberantasan; 5. Tata Kelola

Pemerintahan yang Akuntabel.’

2.3 TUJUAN

Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan visi dan misi

tersebut di atas, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat

menetapkan tujuan dalam periode waktu 2010-2014. Tujuan

tersebut adalah:

‘Mendukung tercapainya Tujuan BNN Propinsi Sumatera Utara

dalam mengurangi resiko masyarakat Kabupaten Langkat dari

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang tercermin

pada prevalensi penyalahgunaan narkoba di bawah 3% .’

2.4 SASARAN STRATEGIS BNN KABUPATEN LANGKAT

Lebih lanjut Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat

menetapkan sasaran strategis dalam periode waktu 2010-2014

yang merupakan derivasi dari tujuan tersebut di atas. Adapun

sasaran-sasaran strategisnya sebagai berikut:

A. Sasaran strategis Badan Narkotika Nasional Kabupaen Langkat

pada bidang cegah adalah :

1. Meningkatnya siswa menengah, mahasiswa dan pekerja

yang memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran

tentang bahaya penyalahgunaan narkoba;

Page 21: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 18

2. Meningkatnya siswa menengah, mahasiswa dan pekerja

sebagai kader anti narkoba yang memiliki keterampilan

menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba;

3. Meningkatnya peranan instansi pemerintah dan swasta

dalam mendukung pelaksanaan pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba.

B. Sasaran strategis bidang pemberdayaan masyarakat adalah :

1. Terciptanya lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja

bebas narkoba;

2. Terciptanya lingkungan masyarakat rawan penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkoba di daerah perkotaan dan

pedesaan bebas narkoba.

C. Sasaran strategis bidang penjangkauan dan pendampingan

penyalahguna dan/atau pecandu narkoba adalah :

1. Meningkatnya pelayanan wajib lapor pecandu narkoba;

2. Meningkatnya penyalahguna dan/atau pecandu narkoba

yang menerima pelayanan rehabilitasi melalui

penjangkauan;

3. Meningkatnya mantan penyalahguna dan/atau pecandu

narkoba yang bersedia mengikuti pendampingan

D. Sasaran strategis pada bidang pemberantasan adalah:

1. Meningkatnya pengungkapan tindak kejahatan peredaran

gelap narkoba;

Page 22: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 19

2. Meningkatnya tersangka kejahatan peredaran gelap

narkoba;

3. Meningkatnya jumlah jaringan peredaran narkoba yang

terungkap;

4. Meningkatnya penyitaan narkoba ilegal di pintu masuk

(bandara, pelabuhan dan border land);

5. Meningkatnya nilai aset yang disita dari kejahatan peredaran

gelap narkoba.

E. Sasaran strategis pada bidang pelaksanaan tata kelola

pemerintahan yang akuntabel adalah :

1. Terlaksananya perencanaan dan penganggaran yang

terpadu, berbasis kinerja, dan Kerangka Pengeluaran Jangka

Menengah (KPJM) di lingkungan Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Langkat;

2. Terlaksananya layanan sistem komunikasi informasi

kelembagaan, administrasi kelembagaan, dan pengelolaan

barang milik negara/SIMAK BMN Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Langkat;

3. Terlaksananya tata kelola organisasi dan profesionalisme

pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat;

4. Terlaksananya sistem dan prosedur pembukuan dan

pelaporan keuangan sesuai sistem akuntansi pemerintah/

SAP;

5. Terlaksananya pengawasan dan pengendalian akuntabilitas

kinerja dan keuangan (LAKIP).

Page 23: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 20

BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN

STRATEGIBADAN NARKOTIKA NASIONAL

KABUPATEN LANGKAT

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

Visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

tahun 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang

mandiri, maju, adil, dan makmur. Pencapaian visi Pembangunan

Jangka Panjang 2005-2025 tersebut diukur dari pencapaian

sasaran-sasaran pokok selama 20 tahun mendatang.

Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran pokok tersebut,

ditetapkan tahapan dan skala prioritas yang dijabarkan dalam

agenda pembangunan jangka menengah. Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap II tahun 2010-2014

ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali dan

membangun Indonesia di segala bidang dengan menekankan

upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk

Page 24: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 21

pengembangan kemampuan ilmu dan tekhnologi serta

peningkatan daya saing perekonomian.

3.1.1 SASARAN

Sasaran RPJMN tahun 2010-2014 dalam pembangunan

bidang pertahanan terkait penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkoba adalah menurunnya angka penyalahgunaan

narkoba dan menurunnya peredaran gelap narkoba yang

tercermin pada menurunnya angka prevalensi

penyalahgunaan narkoba menjadi di bawah 1,5 %.

Tercapainya sasaran ini akan membebaskan Indonesia dan

termasuk Kabupaten Langkat dari narkoba pada tahun 2015

dalam arti seluruh masyarakat sadar dan mengetahui akan

bahaya penyalahgunaan narkoba.

3.1.2 ARAH KEBIJAKAN

Berkenaan dengan sasaran tersebut di atas, arah kebijakan

pembangunan bidang pertahanan pada periode 2010–2014,

terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba

adalah :

a. Ekstensifikasi dan intensifikasi pencegahan

penyalahgunaan narkoba.

b. Penyediaan fasilitas terapi dan rehabilitasi bagi korban

penyalahgunaan narkoba yang dapat terjangkau seluruh

lapisan masyarakat.

c. Pemberantasan jaringan narkoba.

Page 25: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 22

3.1.3 STRATEGI

Strategi-strategi yang ditempuh dalam melaksanakan

kebijakan tersebut sebagaimana tertuang dalam RPJMN

tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

a. Mendorong masyarakat menjadi imun narkotika.

b. Membantu korban penyalahgunaan narkoba agar pulih

kembali.

c. Memberantas jaringan pengedar narkoba.

Strategi-strategi ini utamanya akan menggunakan

pendekatan yang bersifat pemberdayaan, baik di lingkungan

kerja, keluarga, dan pendidikan.

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BADAN NARKOTIKA

NASIONAL KABUPATEN LANGKAT

Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap II tahun

2010-2015, arah kebijakan dan strategi BNNK Langkat adalah

sebagai berikut:

3.2.1 Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pencegahan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Strategi

yang dilakukan dengan cara membangun dan meningkatkan

pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat

terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba

Page 26: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 23

3.2.2 Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pemberdayaan

masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Strategi

yang dilakukan dengan cara mendorong peran serta

masyarakat dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba.

3.2.3 Memfasilitasi penyediaan sarana terapi dan rehabilitasi bagi

penyalahguna dan/atau pecandu narkoba. Strategi yang

dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan

pelayanan terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna

dan/atau pecandu narkoba.

3.2.4 Memberantas sindikat jaringan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba baik dari Dalam Negeri. Strategi

yang dilakukan dengan cara memetakan dan mengungkap

sindikat jaringan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba serta menyita aset pelaku tindak kejahatan narkoba

3.2.5 Meningkatkan tata kelola pemerintahan di Lingkungan

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Langkat. Strategi yang

dilakukan dengan cara membangun budaya organisasi yang

menjunjung tinggi Good Governance di lingkungan Badan

Narkotika Nasional Kabupaen Langkat.

Arah kebijakan dan strategi BNN Kabupaten Langkat tersebut

dilaksanakan dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BNN Kabupaten

Langkat sebagaimana hasil Restrukturisasi Program dan Kegiatan

oleh Pemerintah adalah sebagai berikut:

Page 27: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 24

a. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Bahan

Adiktif Lainnya (Program Teknis) yang dituangkan dalam

kegiatan prioritas pada BNN Kabupaten Langkat, yaitu

”Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

di Daerah. Indikator Kinerja Utama program ini adalah sebagai

berikut:

1) Persentase siswa, mahasiswa, pekerja swasta dan pegawai

pemerintah yang bersikap positif terhadap bahaya

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

2) Persentase lingkungan sekolah bebas narkoba

3) Persentase lingkungan kerja swasta bebas narkoba

4) Persentase penyalahguna dan/atau pecandu narkoba

(teratur pakai dan pecandu) yang mengikuti program

Terapi dan Rehabilitasi

Sub kegiatan dan Komponen yang dilaksanakan oleh Badan

Narkotika Nasional Kota Langkat dalam rangka mencapai tujuan

dan sasaran program dan kegiatan tersebut antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Komponen Kegiatan Bidang Pencegahan

a. Pagelaran seni budaya;

b. Diseminasi informasi melalui media cetak;

c. Diseminasi melalui media luar ruang;

d. Diseminasi media elektronik;

e. Kampanye hidup sehat tanpa narkoba;

Page 28: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 25

f. Advokasi P4GN di lingkungan perkantoran pemerintah;

g. Advokasi P4GN di lingkungan pendidikan;

h. Advokasi P4GN pada lingkungan swasta;

i. Advokasi P4GN pada organisasi/ kelompok masyarakat;

j. Pembentukan dan pelatihan kader penyuluh anti narkoba.

2. Komponen Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat

a. Peran serta mahasiswa dalam menciptakan lingkungan

kampus bebas narkoba;

b. Peran serta siswa dalam menciptakan lingkungan SLTA

bebas narkoba;

c. Peran serta pekerja dalam menciptakan lingkungan kerja

bebas narkoba;

d. Gerakan bebas narkoba di lingkungan kerja formal/ in

formal;

e. Pengembangan kemitraan swasta dan organisasi

masyarakat;

f. Pembinaan dan pengembangan pemberdayaan LSM dalam

rangka upaya P4GN;

g. Lokakarya pemberdayaan tokoh masyarakat, agama dan

pemuda;

h. Penjangkauan dalam rangka assessment;

i. Assesment dan pendataan terhadap pengguna wajib lapor;

j. Pembentukan/pembinaan komunitas wajib lapor;

k. Fasilitasi korban penyalahguna narkoba ke tempat

rehabilitasi;

Page 29: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 26

l. Pelaksanaan/pendampingan pasca rehabilitasi;

m. Penjangkauan dan pendampingan pecandu narkoba;

n. Lokakarya pembinaan lanjutan bagi korban penyalahguna

narkoba;

o. Penguatan lembaga rehabilitasi.

3. Komponen Kegiatan Bidang Pemberantasan

a. Fasilitasi peralatan intelijen, penyelidikan dan penyidikan;

b. Pemetaan jaringan;

c. Operasi Interdiksi Darat;

d. Operasi lingkungan masyarakat rentan;

e. Pengawasan terhadap produksi, distributor, penggunaan,

bahan kimia prekursor.

4. Komponen Kegiatan Bagian Tata Usaha

a. Penyusunan Laporan Capaian program P4GN;

b. Penyusunan dan review Renstra;

c. Penyusunan Anggaran;

d. Penetapan Kinerja;

e. Penyusunan LAKIP;

f. Pelaksanaan Murembang;

g. Penyusunan laporan BNNK;

h. Rakoor Lintas Sektor Terkait;

i. Pengkajian capaian kegiatan;

j. Studi penyalahgunaan narkoba;

Page 30: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 27

k. Rapat teknis, sosialisasi dan pelatihan Sistem Informasi

Narkoba;

l. Penyusunan jurnal data P4GN;

m. Sosialisasi UU yang berkaitan dengan narkoba;

n. Diskusi sinergitas BNNK dengan Lintas sektor terkait dalam

mendukung upaya P4GN;

o. Capacity building;

p. Layanan dukungan manajemen operasional perkantoran;

q. Pengelolaan kepegawaian dan organisasi BNNK;

r. Pembukuan dan pelaporan keuangan sesuai Sistem

Akuntansi Instansi/SAI;

s. Pengelolaan administrasi kelembagaan dan barang milik

negara/SIMAK BMN.

Page 31: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 28

BAB IVPENUTUP

Penyusunanan Rencana Strategis (Renstra) BNN Kabupaten Langkat

Tahun 20102014 merupakan bagian dari tahapan perencanaan BNN

Kabupaten Langkat. Penyusunan Renstra BNN Kabupaten Langkat

Tahun 20102014 dimaksudkan untuk mendukung upaya pencapaian

sasaran-sasaran jangka menengah nasional yang telah dirumuskan

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Tahun 20102014, serta mendukung upaya pencapaian tujuan jangka

panjang nasional yang telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.

Renstra BNN Kabupaten Langkat Tahun 20102014 ini memuat visi,

misi, tujuan dan sasaran strategis beserta indikator kinerjanya yang

dioperasionalisasikan dalam program dan kegiatan yang akan dilakukan

BNN Kabupaten Langkat dalam 5 (lima) tahun mendatang. Program dan

kegiatan tersebut dilengkapi dengan rencana pembiayaan yang bersifat

indikatif. Renstra BNN Kabupaten Langkat Tahun 20102014 ini menjadi

Page 32: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 29

acuan BNN Kabupaten Langkat dalam penyusunan rencana aktivitas

tahunan satuan kerja dan Rencana Kerja (Renja) BNN Kabupaten

Langkat pada setiap tahunnya.

Page 33: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 30

Lampiran I

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN LANGKAT

NO PROGRAM OUTCOME INDIKATOR OUTCOMETARGET CAPAIAN UNIT

ORGANISASIPELAKSANA2010 2011 2012 2013 2014

A PROGRAMPENCEGAHAN DANPEMBERANTASANPENYALAHGUNAANDAN PEREDARANGELAP NARKOBA

Meningkatnyapengetahuan,pemahaman, dankesadaran siswa,mahasiswa, pekerja,rentan/resiko tinggiterhadap bahayapenyalahgunaan danperedaran gelap narkoba

% siswa yang bersikappositif terhadap bahayapenyalahgunaan danperedaran gelap narkoba

- - 10% 15% 20%

SeksiPencegahan

% mahasiswa yangbersikap positif terhadapbahaya penyalahgunaandan peredaran gelapnarkoba

- - 10% 15% 20%

% pekerja swasta yangbersikap positif terhadapbahaya penyalahgunaandan peredaran gelapnarkoba

- - 10% 15% 20%

Page 34: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 31

% anggota PNS/TNI/POLRIyang bersikap positifterhadap bahayapenyalahgunaan danperedaran gelap narkoba

- - 10% 15% 20%

Terwujudnyapenyelenggaraanadvokasi bidang P4GNyang efektif dan tepatsasaran

% Instansi Swasta yangdiadvokasi - - 10% 10% 10%

SeksiPencegahan

% Instansi Pemerintahyang diadvokasi - - 10% 10% 10%

Terbentuknya KaderPenyuluh Anti Narkobadari Siswa, Mahasiswadan Pekerja

% Kader Penyuluh AntiNarkoba yang terbentuk - - 10% 10% 10%

SeksiPencegahan

Terciptanya lingkunganpendidikan, lingkungankerja, masyarakatrentan/resiko tinggi, danlingkungan keluargabebas narkoba melaluiperan serta instansipemerintah terkait dankomponen masyarakat,bangsa, dan negara

% lingkungan sekolahbebas narkoba - - 10% 10% 10%

SeksiPemberda-yaanMasyarakat% lingkungan perguruan

tinggi bebas narkoba - - 10% 10% 10%

% lingkungan kerja swastabebas narkoba - - 10% 10% 10%

% lingkungan instansipemerintah bebasnarkoba

- - 10% 10% 10%

Page 35: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 32

Meningkatnya pelayananprogram terapi danrehabilitasipenyalahguna dan ataupecandu narkoba dankapasitas lembagarehabilitasi medis dansosial

% Jumlah Assesment danpendataan terhadappenyalahguna narkobawajib lapor

- - 10% 10% 10% SeksiPemberda-yaanMasyarakat

% penyalahguna dan/ataupecandu narkoba (teraturpakai dan pecandu) yangmengikuti program Terapidan Rehabilitasi

- - 10% 10% 10%

Meningkatnyapelaksanaan programpascarehabilitasipenyalahguna dan/ataupecandu narkoba

Jumlah mantan residenyang mengikuti programpascarehabilitasi

- - - - 3 Orang

SeksiPemberda-yaanMasyarakat

Terciptanya Pemetaanjaringan sindikatperedaran gelapnarkotika dan prekursornarkotika Dalam Daerah

Jaringan sindikat narkobayang dapat dipetakan - - 25% 25% 25%

SeksiPemberan-tasan

Page 36: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 33

NO KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR OUTPUTTARGET CAPAIAN UNIT

ORGANISASIPELAKSANA2010 2011 2012 2013 2014

A.1 PenyelenggaraanDesiminasiInformasi P4GN

Terwujudnya mediadesiminasi informasibidang P4GN di mediaelektronik dan nonelektronik

Iklan Anti Narkoba - - 4 Iklan 4 Iklan 5 IklanSeksiPencegahan

Talkshow Interaktif P4GN - - 3Talkshow

1Talkshow

1Talkshow

Cetak Ulang Buku P4GN - - 1 Judul 1 Judul 1 JudulPagelaran Seni BudayaAnti Narkoba - - 2

Pagelaran2

Pagelaran1

Pagelaran

Media Ruang Ruangan(Baliho) - - 6 Baliho 6 Baliho 6 Baliho

Media Ruang Ruangan(Poster) - - 2000

Poster1000

Poster -

Sosialisasi P4GN untukPelajar dan Mahasiswa - - 6

Lembaga6

Lembaga7

Lembaga

Laporan HasilPemantauan, Evaluasi,dan Pelaksanaan

- - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

A.2 PenyelengaraanAdvokasi

Terwujudnyapenyelenggaraanadvokasi bidang P4GNyang efektif dan tepatsasaran

Instansi Swasta yangdiadvokasi - - 6 Instansi 6 Instansi 6 Instansi

SeksiPencegahan

Instansi Pemerintah yangdiadvokasi - - 6 Instansi 6 Instansi 6 Instansi

Page 37: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 34

Kader Penyuluh AntiNarkoba yang terbentuk - - 1100

Kader1300Kader

1500Kader

Laporan HasilPemantauan, Evaluasi,dan Pelaksanaan

- - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

A.3 PemberdayaanPeran SertaMasyarakat

Terlaksananyapemberdayaanmasyarakat yang efektifdan tepat sasaran

Lembaga Pendidikan yangdiberdayakan - - 6

Lembaga6

Lembaga7

Lembaga

SeksiPemberda-yaanMasyarakatLingkungan Kerja yang

diberdayakan - - 12Instansi

12Instansi

12Instansi

Laporan HasilPemantauan, Evaluasi,dan Pelaksanaan

- - 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan

A.4

RehabilitasiPenyalahgunaNarkoba

Meningkatnya pelayananprogram terapi danrehabilitasipenyalahguna dan ataupecandu narkoba dankapasitas lembagarehabilitasi medis dansosial

Jumlah Assesment danpendataan terhadappenyalahguna narkobawajib lapor

- - 10 Orang 12 Orang 15 Orang

SeksiPemberda-yaanMasyarakat

Jumlah penyalahgunadan/atau pecandunarkoba (teratur pakaidan pecandu) yangmengikuti program Terapidan Rehabilitasi

- - 10 Orang 12 Orang 15 Orang

Page 38: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 35

A.5 PascarehabilitasiPenyalahgunaNarkoba

Terfasilitasinya peranlembaga-lembagapascarehabilitasipenyalahguna dan/ataupecandu narkoba

Peserta programpascarehabilitasipenyalahgunaannarkotika, psikotropika,dan bahan adiktif lainnyakecuali bahan adiktiftembakau dan alkohol

- - - - 10 Orang

SeksiPemberda-yaanMasyarakat

Laporan HasilPemantauan, Evaluasi,dan Pelaksanaan

- - - 1 Laporan 1 Laporan

A.6 PelaksanaanIntelijen BerbasisTeknologi

Tersedianya dataIntelijen yang akurat dibidang pemberantasannarkotika dan prekursornarkotika

Dokumen PerencanaanBidang Intelijen - - 1

Dokumen1

Dokumen1

Dokumen

SeksiPemberan-tasan

Peralatan TeknologiIntelijen - - - 6 Unit -

Laporan Analisis Intelijen - - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Laporan Produk Intelijen - - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Target Intelijen - - 6 Target 6 Target 1 Target

Page 39: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 36

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN LANGKAT

NO PROGRAM OUTCOME INDIKATOR OUTCOMETARGET CAPAIAN UNIT

ORGANISASIPELAKSANA2010 2011 2012 2013 2014

Meningkatnyaperencanaan danpenganggaran yangterpadu, berbasis kinerja,dan berkerangkapengeluaran jangkamenengah di lingkunganBNN

% penyelesaian dokumenperencanaan program anggarandan evaluasi kinerja secara tepatwaktu

- 100% 100% 100% 100%

SubbagianTata Usaha

Nilai Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) BNN

- CC B B A

Meningkatnya layanansistem komunikasiinformasi kelembagaan,administrasikelembagaan, danpengelolaan barang miliknegara/SIMAK BMN

% Tingkat pemahaman dan opinimasyarakat terhadapkelembagaan dan kinerja BNNKota Pematangsiantar

- 60% 65% 70% 75%

SubbagianTata Usaha

% peran serta media massaterhadap pemberitaan kinerjaBNN

- 60% 65% 70% 75%

% ketepatan waktu penyelesaianketatausahaan dankerumahtanggaan serta protokol

- 60% 65% 70% 75%

% ketersediaan sarana danprasarana sesuai kebutuhanlembaga

- 40% 50% 55% 60%

Page 40: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 37

Opini BPK atas Laporan BarangMilik Negara BNN - WTP WTP WTP WTP

Meningkatnyaprofesionalisme pegawaidan kehandalanorganisasi BNN

% pemenuhan kebutuhanpegawai BNN yang sesuaisusunan penataan dan uraianjabatan

- 40% 50% 70% 90%

SubbagianTata Usaha

% penyelesaian layananadministrasi kesejahteraanpegawai BNN

- 50% 70% 80% 90%

% peningkatan kompetensipegawai BNN dalam bidang tugas - 100% 100% 100% 100%

Meningkatnya efektifitasdan efisiensi sistem danprosedur pembukuan danpelaporan keuangansesuai Sistem AkuntansiInstansi/SAI

% penyelesaian laporankeuangan yang sesuai SistemAkuntansi Instansi (SAI)

- 100% 100% 100% 100%

SubbagianTata Usaha

Opini BPK atas laporan keuanganBadan Narkotika Nasional - WTP WTP WTP WTP

Meningkatnya kualitaspenelitian danpengelolaan datainformasi

Skala ketersediaan data daninformasi P4GN yang lengkap,akurat, update danberkesinambungan

- cukup baik baik baik

Meningkatnyapengawasan danpengendalianakuntabilitas kinerja dankeuangan

% tingkat kepatuhan pegawaiBNN terhadap peraturanperundang-undangan

- 75% 80% 90% 90%

% tingkat kepatutan pejabat danpegawai BNN dalam pelaksanaanrencana, program, dan anggaran

- 80% 80% 90% 90%

Page 41: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 38

NO KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR OUTPUTTARGET CAPAIAN UNIT

ORGANISASIPELAKSANA2010 2011 2012 2013 2014

Tersusunnya dokumen-dokumen perencanaan,penganggaran danevaluasi program dananggaran dalam rangkamendukung akuntabilitaskinerja di lingkunganBadan Narkotika Nasional

Dokumen perencanaan - 1Dokumen

2Dokumen

2Dokumen

2Dokumen

SubbagianTata Usaha

Dokumen penganggaran - 2Dokumen

2Dokumen

2Dokumen

2Dokumen

Laporan hasil pemantauan,evaluasi dan pelaksanaan - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Tersedianya layanansistem komunikasiinformasi, administrasikelembagaan, dansarana/prasaranalembaga

Layanan Tata Usaha dan TataPersuratan - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

SubbagianTata Usaha

Logistik Pendukung PelaksanaanTugas BNN - 8 Unit 61 Unit 44 Unit 52 Unit

Layanan Pengelolaan Sarana danPrasarana BNN - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

Laporan Pengelolaan KekayaanMilik Negara - 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan

Sarana Pelayanan Kehumasan - 1 Sarana 1 Sarana 1 Sarana 1 Sarana

Layanan Dokumentasi KegiatanBNN - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

Layanan Perpustakaan BNN - 12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

Bangunan Kantor - 1 Unit - - -Kendaraan - 1 Unit 6 Unit 2 Unit -

Page 42: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 39

Layanan Urusan Administrasi,Rumah Tangga, dan Protokol - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

Terwujudnya sistemmanajemenpengembangan pegawaidan organisasi sertaterpenuhinya kebutuhanpegawai di lingkunganBNN Kabupaten Langkat

Layanan AdministrasiKepegawaian - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

SubbagianTata Usaha

Laporan Monitoring dan Evaluasi - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Layanan Urusan Tata Usaha danRumah Tangga - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

Terwujudnya sistemmanajemen pengelolaankeuangan

Layanan Administrasi KeuanganBNN - 12 Bulan

Layanan12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

12 BulanLayanan

SubbagianTata Usaha

Laporan Keuangan BNN - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

Page 43: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 40

Lampiran II

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010 – 2014BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN LANGKAT

NO PROGRAM / KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014

A PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASANPENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA

1 Wahana Diseminasi Informasi P4GN yang dipublikasikan - - 533,202,000 420,654,000 174,055,0002 Organisasi Pemerintah yang diadvokasi bidang P4GN - - 41,114,000 88,578,000 4,500,0003 Organisasi Swasta yang diadvokasi bidang P4GN - - 43,812,000 63,924,000 4,500,0004 Kader Penyuluh Anti Narkoba yang terbentuk - - 360,080,000 264,860,000 90,100,0005 Lembaga Pendidikan yang diberdayakan bidang P4GN - - 193,824,000 161,700,000 74,550,0006 Lingkungan Kerja yang diberdayakan bidang P4GN - - 360,300,000 218,500,000 14,900,00

Page 44: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 41

7 Penyalahguna/pecandu narkoba yang mengikuti wajib lapor - - 950.000 - -8 Penyalahguna/pecandu narkoba yang dijangkau layananterapi rehabilitasi - - 72.810.000 134,784,000 48,300,0009 Produk (informasi) Intelijen yang dihasilkan - - 285,800,000 340,240,000 208,500,000

10 Dokumen Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja - - 177,680,000 12,100,000 9,200,00011 Bulan Layanan Dukungan Manajemen dan Operasional UnitKerja 135,413,000 696,155,000 164,229,00012 Layanan Perkantoran - - 515,398,000 444,608,000 919,500,00013 Pengadaan Kendaraan Bermotor - 159,000,000 246,030,000 - -14 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi - 43,769,000 76,000,000 76,900,000 46,000,00015 Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran - - 109,520,000 205,930,000 24,000,000

JUMLAH - 202,769,000 3,161,933,000 3,128,933,000 1,719,344,000

Page 45: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014

Rencana Strategis BNNK Langkat (Reviu) Tahun 20102014 42

Page 46: Reviu Renstra Bnnk Langkat 2010-2014