revisi tutor guide nyeri kepala 2010

24
PENDAHULUAN Nyeri kepala adalah keluhan yang sering dijumpai dalam praktek dokter. Nyeri kepala merupakan keluhan subyektif yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab dan selain merupakan masalah medis, nyeri kepala juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi karena sering absen kerja. Secara garis besar nyeri kepala dibagi dalam nyeri kepala primer dan sekunder. Pada nyeri kepala primer nyeri kepala merupakan penyakit tersendiri, sedang pada nyeri kepala sekunder, disini nyeri kepala merupakan gejala dari penyakit lain seperti penyakit tumor, infeksi, metabolik, stroke dll PRASYARAT YANG DIPERLUKAN 1. Fisiologi : mekanisme terjadinya nyeri kepala 2. Farmakologi: - obat-obat analgetik - obat-obat golongan triptan dan ergot - obat-obat profilaksis nyeri kepala DAFTAR KEPUSTAKAAN : Adam RD, Victor M. Principles of Neurology.Edisi ke- 8. Companion, Hand Book, Mc Graw-Hill Inc Health Profession Division, 2005. h..144-167 Gilroy J. Basic Neurology. Third Edisi ke-3. New York: Mc Graw Hill, 2000 . h.123-148. Samuels M. Manual of Neurologic Therapeutics. Edisi ke-7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2004. h. 336-368. 1

Upload: triono-assamsul

Post on 26-Sep-2015

112 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

medical student tutorial

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Nyeri kepala adalah keluhan yang sering dijumpai dalam praktek dokter. Nyeri kepala merupakan keluhan subyektif yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab dan selain merupakan masalah medis, nyeri kepala juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi karena sering absen kerja. Secara garis besar nyeri kepala dibagi dalam nyeri kepala primer dan sekunder. Pada nyeri kepala primer nyeri kepala merupakan penyakit tersendiri, sedang pada nyeri kepala sekunder, disini nyeri kepala merupakan gejala dari penyakit lain seperti penyakit tumor, infeksi, metabolik, stroke dll

PRASYARAT YANG DIPERLUKAN

1. Fisiologi : mekanisme terjadinya nyeri kepala

2. Farmakologi: - obat-obat analgetik

- obat-obat golongan triptan dan ergot

- obat-obat profilaksis nyeri kepala

DAFTAR KEPUSTAKAAN :

Adam RD, Victor M. Principles of Neurology.Edisi ke-8. Companion, Hand Book, Mc Graw-Hill Inc Health Profession Division, 2005. h..144-167

Gilroy J. Basic Neurology. Third Edisi ke-3. New York: Mc Graw Hill, 2000 . h.123-148.

Samuels M. Manual of Neurologic Therapeutics. Edisi ke-7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2004. h. 336-368.

Royden H . Neurology. Netters, International Student Edition, Icon Learning System, New Jersey: 2005.h. 170-186

Cephalalgi. An Int J of Headache. Blackwell Publishing, vol 24 supplI 2004.

Michael JA, David AG, Roger PS. Clinical Neurology. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill Companies Inc, 2005. h. 69-92.

Konsensus Nasional II. Diagnostik & Penatalaksaan Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI, 2005.

Stephen DS, Richard BL, Donald JD. Wolff's Headache and Other Head Pain. Edisi ke-7. New York: Oxford University Press Inc, 2001.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan topik nyeri kepala,mahasiswa harus mencapai kompetensi sebagai berikut :

1. Mengetahui definisi nyeri kepala

2. Menjelaskan patofisiologi dari nyeri kepala

3. Mengetahui klasifikasi nyeri kepala (Konsensus Nasional Nyeri Kepala Perdossi 2005)

4. Mengetahui tentang faktor-faktor pencetus nyeri kepala

5. Mengetahui kasus-kasus emergency nyeri kepala yang harus dirujuk (tumor, perdarahan intra serebral,perdarahan subarahnoid, meningitis, abses otak, dll)

6. Mengetahui indikasi pemeriksaan penunjang untuk nyeri kepala

7. Dapat membuat diagnosa nyeri kepala

8. Mengetahui pelaksanaan nyeri kepala, berupa pengobatan medikamentosa atau non medikamentosa

9. Mengetahui prognosa dari nyeri kepala

SKENARIO

Seorang wanita umur 30 tahun, karyawan swasta sudah sejak 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri kepala, nyeri kepala timbul lebih dari 15 hari per bulan. Nyeri kepala timbul kalau sedang banyak pikiran atau terlalu lama bekerja dengan komputer. Nyeri kepala biasanya berlangsung antara 30 menit sampai beberapa hari. Nyeri kepala tidak berdenyut, tapi seperti ditekan atau diikat dari kedua pelipis sampai belakang kepala disertai rasa nyeri pada otot leher dan bahu. Selama nyeri kepala dia masih bisa melakukan aktivitas rutin sehari-hari dan nyeri kepala tidak bertambah berat dengan aktivitas.Nyeri kepala tidak disertai nausea, vomitus, photophobia atau phonophobia. Sejak 5 hari yang lalu nyeri kepala timbul lagi, dia berobat ke Dokter dikantornya lalu dilakukan pemeriksaan : Laboratorium darah, Urin. Foto cervical, CT-Scan kepala, semua dikatakan masih dalam batas normal, oleh dokter diberi obat tapi keluhan masih ada. Lalu dirujuk ke bagian mata dan bagian THT dikatakan tidak ada kelainan. Akhirnya dia berobat ke Bagian saraf.

Pada pemeriksaan di bagian saraf : Kesadaran : komposmentis

Vital sign

: tensi 120/80, nadi 84x/menit, regular, ekual, isi cukup

suhu 37 oc

Status interna : dalam batas normal Status neurologiTest rangsang meningeal: tak ada kelainanSaraf otak I-XII

: baik

Motorik

: baik

Sensorik

: baik

Reflek fisiologis +/+ (Biseps, triseps,KPR,APR)

Reflek patologis -/-

Fungsi luhur baik

Nyeri tekan pada otot sternocleidomastoideus dan trapezius kiri dan kanan +/+Pada pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan

Laboratorium darah dan urin : normalFoto cervical

: normalCT-Scan kepala

: normal

PEMBAHASAN KASUS

Diagnosa banding :

1 Episodik Tension Type Headache dengan nyeri tekan otot perikranial2. Nyeri kepala servikogenik3. MigrenDIAGNOSA

Chronic Tension Type Headache dengan nyeri tekan otot perikranial Usul pemeriksaan : Lab dan Radiologi atas indikasi untuk menyingkirkan nyeri

kepala sekunder PENATALAKSANAAN :

1. Non farmakologis

Fisioterapi Psikoterapi

2. Farmakologis

Analgetik Obat pelemas otot Anti depresanPROGNOSIS

Ad vitam ad bonam

Ad fungsional ad bonam.

PEMBAHASAN TEORITIS

NYERI KEPALA

Keluhan sering dijumpai di praktek merupakan keluhan subyektif yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab. Secara garis besar dibagi :

nyeri kepala primer

nyeri kepala sekunder

Nyeri kepala primer : nyeri kepala yang bukan merupakan gejala ikutan dari

penyakit lain merupakan penyakit tersendiri : Tension Type Headache

Migren

ClusterNyeri kepala sekunder : nyeri kepala yang timbul sebagai gejala ikutan dari

penyakit lain, seperti :

Infeksi

Tumor

Trauma

Kelainan metabolik

Stroke

Dll

DEFINISI NYERI KEPALA

Nyeri pada bagian atas kepala dari daerah orbita sampai daerah oksiput

PATOFISIOLOGI NYERI KEPALA PRIMER

Sampai saat ini masih belum jelas dan masih diperdebatkan antara lain

Teori sensitisasi nosiseptor miofasial perifer

Teori sensitisasi neuron-neuron ke 2 pada level kornudorsalis medula spinalis

Teori sensitisasi neuron supraspinal

Teori berkurangnya anti nosiseptif dari supraspinal

Teori hiper eksibilitas neuronal

CSD

Aktivasi perifer dan sentral N. trigeminal

Kerusakan periaquavital graymater (PNG)

Genetik

Aktivasi pada jaras simpatis dan parasimpatis kranial

Untuk mempelajari nyeri kepala membuat kita harus mengetahui struktur-struktur peka nyeri di kepala yang dibagi 3 bagian:

A. Struktur intra kranial

B. Struktur ekstra kranial

C. Saraf

STRUKTUR INTRA KRANIAL :

1. Arteri dari duramater (arteri meningea media)2. Arteri di basis kranii

3. Sinus venosus

4. Duramater di basis otak

STRUKTUR EKSTRA KRANIAL

1. Scalp, otot, tendon, fascia daerah kepala dan leher

2. Mukosa sinus, cavumnasi

3. Gigi geligi

4. Telinga luar dan telinga tengah

5. Tulang tengkorak terutama daerah supra orbita, temporal, oksipital bawah, rongga orbita dan isinya

6. Arteri ekstra kranial

SARAF

1. N trigeminus

2. N. Fasialis

3. N. Glossofaringeus

4. N. Vagus

5. Saraf spinal servikalis 1,2,3

Nyeri kepala bisa disebabkan oleh :

tekanan

traksi

pergeseran

proses kimiawi

inflamasi

terhadap nosiseptor pada struktur peka nyeri di kepala

Jika struktur peka nyeri yang terletak difosa anterior dan media dirangsang maka nyeri yang timbul terasa di wajah karena rasa nyeri ini ditransmisi oleh nervus trigeminus (N.V). Sedangkan perangsangan terhadap struktur peka nyeri difossa kranii posterior akan dirasakan di oksipital, sub oksipital dan servikal atas karena rasa nyeri ini ditransmisi oleh saraf spinal servikal atas.

Gambar transmisi nyeri (clinical neurology hal 71)

Tanda bahaya nyeri kepala harus dirujuk ke dokter spesialis saraf :

1. Nyeri kepala yang timbul mendadak, baru pertama kali dirasakan dan hebat

2. Nyeri kepala yang progresif, makin lama makin hebat

3. Nyeri kepala yang bertambah hebat, bila batuk atau mengedan

4. Nyeri kepala disertai :

- Panas

- Muntah proyektil

- Kaku kuduk

- Diplopia

- Hemiparese, hemihipestesi

- Kelumpuhan saraf otak

- Kejang

- Penurunan kesadaran

5. Nyeri kepala dengan awitan pertama pada umur lebih dari 50 tahun

SKALA INTENSITAS NYERI KEPALA

Derajat

0: tidak ada nyeri kepala

1: nyeri kepala ringan, dapat melakukan pekerjaan sehari-hari/aktivitas

normal

2: nyeri kepala sedang, aktivitas terganggu tetapi tidak sampai menghalangi

kegiatan aktivitas normal sehari-hari (tidak membutuhkan istirahat)

3: nyeri kepala berat, tidak dapat melakukan aktivitas normal sehari-hari

(memerlukan istirahat tidur, kalau perlu rawat inap di RS)TENSION TYPE HEADACHE (TTH)

DEFINISI

Nyeri kepala yang terasa seperti ditekan/diikat dari depan kepala sampai oksiput dan leher.

NAMA LAIN :

Muscle Contraction Headache

Psychomyogenic Headache

Ordinary Headache

(clinical neurology hal 91 figure 2-16)Gejala dari TTH :

1. nyeri seperti ditekan/diikat, tidak berdenyut

2. nyeri terasa bilateral

3. intensitas nyeri ringan

4. tidak ada mual, photophobia dan phonophobia, bisa ada salah satu (jarang)

INSIDENSI: Merupakan nyeri kepala tersering 90% dari nyeri kepala.

Perbandingan perempuan: laki-laki 1,4 : 1

UMUR: bisa timbul kapan saja tapi lebih sering pada remaja atau dewasa

muda

KLASIFIKASI DARI TTH MENURUT INTERNATIONAL HEADACHE SOCIETY (IHS)

EPISODIK TENSION TYPE HEADACHE

INFREQUENT: - Nyeri tekan perikranial

Tidak nyeri tekan perikranial

FREQUENT

: - Nyeri tekan perikranial

Tidak nyeri tekan perikranial

CHRONIC TENSION TYPE HEADACHE

Nyeri tekan perikranial

Tidak nyeri tekan perikranial

PROBABLE TENSION TYPE HEADACHEEPISODIK TENSION TYPE HEADACHE

Sedikitnya sudah ada 10 kali nyeri kepala yang memenuhi kriteria di bawah ini:

1. Nyeri kepala kurang dari 15 hari/bulan.

2. Berlangsung antara 30 menit hingga 7 hari.3. Sekurang-kurangnya memenuhi 2 kriteria di bawah ini:

a. nyeri kepala seperti ditekan/ diikat, tidak berdenyut.

b. intensitas ringan sampai sedang.

c. lokasi bilateral.

d. tidak bertambah berat bila melakukan aktifitas rutin sehari-hari.

4. Tidak ada mual atau muntah.

5. Tidak ada photophobia dan phonophobia, tapi kadang (jarang) bisa

ada salah satu.

6. Tidak didapat adanya sebab lain dari nyeri kepala.

Episodik Tension Type Headcache Infrequent bila nyeri kepala kurang

dari 1 hari/bulan Episodik Tension Type Headache Frequent bila nyeri kepala antara 1

hari sampai dengan 2x/minggu atau disabilitas > 3 hari

- Beta blocker: Atenolol : 50-150mg/hari

Metaprolol:100-200mg/hari

Propanolol: 40-240mg/hari

- Anti depresan trisiklik: Amitriptilin : 10-150mg/ tiap malam

Nortriptilin : 10-150mg/tiap malam

- Anti konvulsan: Na valproate : 500-1500mg/hari

Topiramate: dosis awal 25mg/hari dinaikkan bertahap

sampai dosis maintenance 200mg/hari.

- Calsium channel blocker: Flunarizine: 5-10mg/hari

- Antagonis serotonin: Pizotifen: 0.5mg/tiap malam

NYERI KEPALA KLASTER

KRITERIA DIAGNOSTIK

A. Sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan nyeri kepala hebat di orbita, supra

orbita dan atau temporal yang unilateral, berlangsung 15-180 menit bila tidak

diobati.

B. Nyeri kepala setidaknya disertai satu dari tanda berikut:

1. Nyeri konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral

2. Kongesti nasal dan atau rhinorrhea ipsilateral

3. Oedem palpebra ipsilateral

4. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral

5. Miosis atau ptosis ipsilateral

6. Kegelisahan atau agitasi

C. Frekwensi serangan

Dari satu kali tiap 2 hari sampai 8 kali /hari.

D. Tidak berkaitan dengan gangguan lain.

clinical neurology hal 91, figure 2-14

PENGOBATAN NYERI KEPALA KLASTER

1. Inhalasi O2 100% dengan masker muka ( 7 liter/menit ) selama 15 menit

2. Dihidroergotamin 0.5-1.5mg IV

3. Sumatripan inj sub cutan 6mg

4. Zolmitripan 5-10mg peroral

5. Ergotamin 1-2mg peroral

6. Indometasin per rektal

7. Ergotamin aerosol (1-3 inhalasi)

8. Gabapentin atau topiramat

TUTOR GUIDE

BLOK 17

NYERI KEPALA

DISUSUN OLEH :

dr. HARYONO, SpS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNEVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

1