revisi proposal tata tulis karya ilmiah

24
PROPOSAL PENELITIAN TATA TULIS DAN KARYA ILMIAH (REVISI) HUBUNGAN MINAT MASUK SEKOLAH KEJURUAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PDIL PADA SISWA KELAS 1 JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH oleh ABDUL HAMDI MUSTAPA 2010/17630 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Upload: hamdi-eskavis-ii

Post on 03-Jan-2016

90 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

TRANSCRIPT

Page 1: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

PROPOSAL PENELITIAN

TATA TULIS DAN KARYA ILMIAH

(REVISI)

HUBUNGAN MINAT MASUK SEKOLAH KEJURUAN

DENGAN PRESTASI BELAJAR PDIL PADA SISWA KELAS 1

JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH

oleh

ABDUL HAMDI MUSTAPA

2010/17630

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan ketatnya kompetensi, setiap warga negara berlomba-

lomba meningkatkan kemampuan masing-masing terutama dibidang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan pembangunan ekonomi. Kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan pembangunan ekonomi yang sangat cepat,

menuntut peningkatan kualitas pendidikan. Untuk itu diperlukan lembaga

pendidikan sebagai sarana untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan bagi

individu-individu yang akan mengelola pembangunan yang terus menerus

berkembang. Salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja

yang terampil adalah pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK).

SMK adalah lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan

mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai

pengetahuan serta keterampilan tingkat menengah. Hal ini sesai dengan apa

yang dikemukakan oleh Ananymous (1989 : 645) bahwa sekolah teknologi

menengah kejuruan tingkat atas bertujuan untuk memberikan bekal yang

cukup untuk bekerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai yang

dituntut oleh dunia kerja sebagai bekal guna mengembangkan dirinya untuk

memperdalam dan mengembangkan keterampilannnya, serta bekal untuk

dapat belajar pada tingkat yang lebih tinggi.

Page 3: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

Sejalan dengan pendapat di atas Sekolah Teknologi Menengah(STM)

sebagai bagian dari SMK adalah merupakan lembaga pendidikan teknik yang

bertujuan mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai

pengetahuan dan keterampilan sebagai teknisi tingkat menengah sehingga

mampu mengisi lapangan kerja yang tersedia. Pemerintah telah berusaha

meningkatkan kualitas lulusan SMK dengan berbagai hal, seperti penyesuaian

kurikulum dengan kebutuhan lapangan kerja, penataran guru-guru, dan

peningkatan pengetahuan guru dengan jalan mengirimkan para guru untuk

belajar ke lembaga yang lebih tinggi. Usaha-usaha tersebut ditujukan dalam

rangka peningkatan keterampilan lulusan. Namun usaha di atas belum dapat

memenuhi harapan sesuai dengan yang diinginkan.

Prestasi belajar siswa belum tentu semuanya baik sebagaimana tujuan

yang diharapkan dari lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang

mampu berkomunikasi dalam dunia industri. Siswa yang memiliki prestasi

belajar yang baik akan memiliki keterampilan yang baik untuk membekali

dirinya di industri. Sebaliknya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

yang kurang mampu bekerja secara langsung karena belum terjaminnya

pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan lapangan kerja yang

ditawarkan oleh dunia industri merupakan indikasi dari prestasi belajar yang

dimiliki siswa kurang baik. Prestasi belajar yang tinggi dapat dipengaruhi

oleh berbagai macam faktor, baik yang berasal dari faktor internal, yaitu

faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang bersangkutan, maupun faktor

eksternal, yang bersumber dari luar diri siswa yang bersangkutan.

Page 4: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara

lain : (a) Proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar di sekolah tidak

terlepas dari guru, dimana sikap, disiplin, pengetahuan, dan metode

pengajaran guru kepada anak didiknya turut menentukan prestasi siswa, (b)

Status ekonomi keluarga. Faktor ekonomi memiliki peranan yang sangat

penting dalam menunjang belajar anak, karena kebutuhan siswa dalam belajar

memerlukan banyak fasilitas yang sudah disediakan di sekolah. Misalnya

penyedianan buku-buku pendukung, alat-alat gambar/praktek lainnya.

Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka siswa akan mendapatkan

kesulitan dalam belajar yang akhirnya dapat mempengaruhi prestasi siswa, (c)

Inteligensi, yaitu kesanggupan seseorang untuk memikirkan sesuatu dengan

cepat dan tepat. Siswa yang mempunyai inteligensi yang tinggi akan lebih

mampu untuk belajar dan memperoleh hasil yang lebih baik dari siswa yang

memiliki tingkat intiligensi yang rendah, (d) minat. Dalam proses belajar

mengajar minat memiliki peranan penting sebagai mana yang dikemukakan

oleh Bimo Walgito (1981 : 38) yakni minat adalah suatu keadaan dimana

seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan

keinginan untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut. Minat ini

mengarah pada timbulnya dorongan untuk berusaha untuk mencapai tujuan

sesuatu dengan keinginannya.

Dari uraian minat di atas bila dikaitkan dengan data hasil belajar pada

siswa SMK, minat merupakan dorongan yang timbul dari dalam dirinya

untuk lebih mengetahui dan mempelajari ilmu pengetahuan yang ada di SMK

Page 5: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

terutama mata pelajaran teori dan praktek kejuruan yang sangat diharapkan

untuk mendapatkan pekerjaan atau terciptanya lapangan pekerjaan segera

setelah menamatkan pendidikan. Oleh karena itu minat adalah satu hal yang

penting untuk memasuki lembaga pendidikan SMK.

Hambatan yang dihadapi oleh lulusan SMK untuk mendapatkan

pekerjaan adalah lapangan kerja yang sangat terbatas. Oleh karena itu sebagai

mana yang telah diungkapkan di atas, lulusan SMK dipersiapkan bukan hanya

mencari kerja akan tetapi justru mampu untuk mandiri, menciptakan lapangan

kerja agar terhindar dari pengangguran.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan penelitian tentang

pengaruh antara minat masuk SMK dengan prestasi belajar di jurusan listrik

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian

ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Kurangnya minat masuk sekolah kejuruan dari siswa SMK Negeri 2

Payakumbuh

2. Rendahnya hasil belajar siswa SMK bidang keahlian Teknik Listrik pada

mata pelajaran PDIL.

3. Tenaga pengajar kurang memahami tentang pengaruh minat masuk

sekolah kejuruan dengan prestasi belajar siswa, sehingga kurang tanggap

menanggapi persoalan tersebut.

Page 6: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

4. Siswa yang masuk sekolah kejuruan kurang bersungguh-sungguh dalam

menggeluti pelajaran keteknikan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih terarah penelitian yang dilakukan, peneliti membatasi

pembahasan tentang hal – hal yang berhubungan dengan :

1. Minat Masuk Sekolah Kejuruan, yaitu hal yang mendorong siswa untuk

masuk sekolah kejuruan, keinginan, perhatian, perasaan senang terhadap

mata pelajaran teori dan praktek dari siswa kelas 1 jurusan Teknik Listrik

SMK negeri 2 Payakumbuh.

2. Prestasi belajar yaitu hasil belajar PDIL siswa kelas 1 jurusan Teknik

Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh pada tahun ajaran 2012/2013.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan dalam

pendahuluan, dirumuskan pemasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kecendrungan Minat Masuk Sekolah Kejuruan Siswa

Kelas 1 jurusan teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh ?

2. Bagaimana tingkat kecendrungan Prestasi Belajar PDIL dari siswa kelas 1

jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh ?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Minat Masuk Sekolah

Kejuruan dengan Prestasi Belajar PDIL dari siswa kelas 1 jurusan Teknik

Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh ?

Page 7: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan minat masuk sekolah kejuruan

dari siswa kelas 1 jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh.

2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan prestasi belajar pada mata

pelajaran PDIL dari siswa kelas 1 jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 2

Payakumbuh.

3. Untuk mengetahui hubungan antara minat masuk sekolah kejuruan dengan

prestasi belajar PDIL dari siswa kelas 1 jurusan Teknik Listrik SMK

Negeri 2 Payakumbuh.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah memberikan dampak terhadap

judul berdasarkan temuan penelitian.

1. Untuk memberikan informasi tentang hubungan minat masuk sekolah

kejuruan dengan prestasi belajar PDIL.

2. Sebagai bahan masukan untuk penelitian yang relepan khususnya

dalam minat masuk sekolah kejuruan dan disiplin belajar dengan

prestasi belajar PDIL.

3. Untuk menambah pengalaman bagi penulis dalam bidang penelitian

ilmiah

Page 8: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakekat Minat Masuk Sekolah Kejuruan

a. Minat

Minat merupakan sesuatu yang pribadi yang berhubungan erat dengan

sikap. Hal ini berarti minat dan sikap merupakan dasar dari prasangka, minat

dapat menyebabkan seseorang giat melakukan sesuatu kegiatan menuju

sesuatu yang telah menarik minatnya, minat akan mengarahkan seseorang

dalam memilih macam pekerjaan yang dilakukan.

Hurlok (1990 : 114) berpendapat : minat adalah sumber motivasi yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka

bebas memilih. Artinya adalah minat menambah kegembiraan pada setiap

kegiatan yang ditekuni seseorang. Bila seseorang berminat pada suatu

kegiatan, pengalaman mereka akan jauh lebih menenangkan dari pada mereka

merasa bosan. Jika seseorang tidak memperoleh kegembiraan dalam sesuatu

kegiatan, mereka akan berusaha seperlunya saja, akibatnya prestasi mereka

jauh lebih rendah dari pada kemampuan mereka. Winkel (1987 – 32)

berpendapat : minat adalah kecendrungan yang menetap dimana subjek

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan senang berkecimpung

didalamnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Kartini Kartono (1985) yang

mengatakan minat merupakan kecendrungan yang terarah secara intensif

kepada sesuatu objek yang dianggap penting. Sadirman (1992 : 76)

Page 9: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

mengatakan : minat tidak dapat timbul secara tiba-tiba/ spontan melainkan

timbul sebagai akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar

atau bekerja. Poerwadarminta (1984 : 640) Minat adalah perhatian, keinginan,

kecendrungan hati pada sesuatu. Pendapat diatas berarti bahwa minat

merupakan suatu perasaan senang terhadap sesuatu yang dianggap penting dan

berhubungan dengan dirinya, sehingga cenderung memperhatikan dan

berkecimpung didalamnya.

Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa minat adalah sesuatu yang

pribadi yang membuat seseorang tertarik, termotifasi, terdorong untuk

memberikan perhatian yang besar karena menyadari bahwa sesuatu itu

mengandung sangkut paut dengan dirinya. Dengan demikian individu akan

mempelajari objek yang diminati secara intensif untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

2. Sekolah Kejuruan

Winkel (1991 : 19) menyatakan : Pendidikan adalah bantuan yang

diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar dia

mencapai kedewasaan dan sekolah adalah lingkungan pendidikan formal.

Dikatakan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana

dan terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di

dalam kelas yang bertujuan menghasilkan perubahan. Perubahan positif di

dalam diri anak yang sedang menuju kedewasaan, sejauh perubahan-

perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar. Pidarta (1988 : 196)

mengatakan sekolah adalah suatu lembaga untuk mengadakan proses belajar

Page 10: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

mengajar, dan pendidikan adalah suatu l;embaga untuk mengadakan proses

belajar mengajar, dan pendidikan adalah suatu usaha untuk membimbing dan

membantu anak kearah kedewasaan sehingga individu dapat berkembang

kearah yang lebih baik dengan optimal.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah merupakan suatu lembaga

pendidikan teknik kejuruan. Penyelenggaraan sekolah kejuruan dimaksudkan

untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mempunyai sikap terampil dan

terlatih. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hadiwaratama (1993 :

214), yaitu :

“Bahwa sekolah kejuruan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja

kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi

persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta

mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan usaha baru guna

meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja”

Anonymous (1989 : 645) berpendapat bahwa :

“Sekolah Teknologi Menengah kejuruan tingkat atas adalah sekolah yang

bertujuan untuk memberikan bekal yang cukup untuk bekerja sebagai

tenaga kerja tingkat menengah sesuai yang dituntut oleh dunia kerja

sebagai bekal guna mengembangkan dirinya untuk memperdalam dan

mengembangkan keterampilan, serta bekal untuk dapat belajar pada

tingkat yang lebih tinggi”

Selanjutnya dalam Garis – garis Besar Program Pengajaran (GBBP)

kurikulum 1999, tujuan sekolah menengah Kejuruan (SMK) adalah :

1) Menyiapkan siawa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional.

2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi

dan mampu mengembangkan diri.

Page 11: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada saat yang akan

dating.

4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif dan

kreatif.

Dari beberapa kutipan diatas dapat dikatakan bahwa titik berat sekolah

kejuruan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan guna

mempersiapkan lulusannya memasuki lapangan pekerjaan. Berbagai upaya

secara khusus telah dilaksanakan seperti perbaikan kurikulum yang terus

menerus berkembang, penerapan pendidikan sistem ganda (PSG) dan

penyediaan alat-alat praktek yang disesuaikan dengan kebutuhan, karena pada

hakekatnya sekolah kejuruan berorientasi pada dunia kerja, meliputi

pengetahuan dan keterampilan maka kwalitas lulusannya adalah tolak ukur

untuk memenuhi tuntutan lapangan pekerjaan.

B. Hakekat Prestasi Belajar PDIL

Membahas pengertian prestasi belajar tidak terlepas dari pembahasan

mengenai prestasi belajar itu sendiri yaitu belajar merupakan proses dasar

perkembangan hidup manusia. Perubahan – perubahan dilakukan manusia

dengan belajar, sehingga tingkah lakunya berkembang. Belajar bukanlah suatu

usaha yang mudah, usaha ini memerlukan ketekunan, keseriusan, keberanian,

dan kemauan.

Page 12: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

Para ahli memberikan definisi belajar dengan bermacam-macam

penjelasan. Hilgard mengatakan bahwa ”belajar sebagai suatu proses timbul

atau berubahnya tingkah laku melalui latihan (usaha pendidikan) dan

dibedakan dengan perubahan yang tidak dapat digolongkan kepada latihan itu

sendiri (Soejanto, 1979 : 21 )”. Sementara itu Margaret (1994 : 1)

berpendapat : Belajar adalah proses orang memperoleh kecakapan,

ketrampilan, dan sikap. Sudjana (1988) berpendapat bahwa prestasi adalah

penilaian atas hasil usaha atau hasil kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk

angka atau huruf (skor) yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai

seseorang dalam jangka waktu tertentu. Lebih lanjut Sumardi (1995 : 2490)

menyatakan : belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada pokoknya

adalah didapatkannya kecakapan baru, perubahan itu terjadi karena usaha.

Nawawi (1994) berpendapat prestasi belajar adalah: tingkat

keberhasilan seseorang dalam mengikuti pelajaran, yang dinyatakan dalam

bentuk angka atau skor yang diperoleh dari hasil evaluasi. Arifin (1987)

berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai sebelajar. Prestasi itu dapan menjadi bahan

acuan untuk melihat seberapa jauh kecakapan yang diperoleh peserta didik

dalam bidang studi tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dengan

demikian prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar.

Sudjana (1989 : 22) menyatakan hasil belajar merupakan kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Berarti hasil

Page 13: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

belajar sebagai output (keluaran) yang dicapai berkat adanya proses belajar

mengajar.

Menurut Poerwadarmita (1984 : 787) dikatakan pretasi belajar adalah

penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru.

Dalam GBPP Sekolah Menengah Kejuruan (1999) mata pelajaran

PDIL adalah :

1. Mata pelajaran kejuruan untuk memperoleh pengetahuan tentang dasar-

dasar teknik instalasi listrik.

2. Dasar pengembangan keterampilan pada teknik instalasi listrik.

Mata pelajaran PDIL juga mempunyai tujuan supaya siswa memiliki

keterampilan dan pengalaman dalam pemasangan instalasi listrik sebagai

dasar untuk mengembangkan diri dalam pekerjaan .

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

PDIL adalah : keberhasilan siswa dalam mata pelajaran PDIL yang nyata

dapat dilihat berupa angka (skor) yang diperoleh melalui hasil evaluasi yang

mencerminkan hasil yang dicapai seseorang dalam jangka waktu tertentu.

C. Kerangka Konseptual

Sebagaimana telah disimpulkan dalam kerangka teoritis, bahwa orang

mempunyai minat terhadap sesuatu akan merasa senang untuk menggelutinya,

ada rasa ingin tahu lebih banyak, kecendrungan untuk memperhatikannya,

tertarik untuk sesuatu itu. Timbulnya keinginan untuk mengerjakan sesuatu

Page 14: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

dapat dipengaruhi oleh karena seseorang itu berminat sehingga orang itu

belajar lebih banyak dan mengerjakannya dengan semangat serta gembira.

Dengan adanya minat siswa untuk masuk sekolah kejuruan membuat

siswa itu akan lebih senang dan lebih bersungguh-sungguh untuk menggeluti

mata pelajaran yang ada disana seperti mata pelajaran PDIL yang merupakan

kumpulan bahan kajian dan pelajaran teknik tentang dasar-dasar instalasi

listrik dan praktek pemasangan instalasi rumah, sehingga prestasi belajar

siswa untuk PDIL akan semakin baik. Jadi minat diduga berpengaruh dengan

prestasi belajar PDIL dan diduga jika minat masuk sekolah kejuruan tinggi

maka prestasi belajar PDIL akan tinggi pula.

D. Hipotesis

Sesuai dengan masalah yang ada di atas dan berdasarkan kerangka

konseptual maka berikut diajukan hipotesis seperti :

Page 15: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

1. Hipotesis alternatif (H1) : Ada hubungan minat masuk sekolah

kejuruan dengan prestasi belajar PDIL pada siswa kelas 1 jurusan

Teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh tahun ajaran 2012/2013.

2. Hipotesis nihil (Ho) : Tidak terdapat hubungan minat masuk sekolah

kejuruan dengan prestasi belajar PDIL pada siswa kelas 1 jurusan

Teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh tahun ajaran 2012/2013.

Page 16: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat korelasional yang

bertujuan untuk mendeskripsikan serta mengetahui ada tidaknya hubungan

antara variabel minat masuk sekolah kejuruan dengan prestasi belajar siswa

kelas 1 jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh. Arikunto (1996 :

249) menyatakan :

“Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel,

berapa eratnya serta berarti atau tidak hubungan itu”.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Payakumbuh

kelas 1 jurusan Teknik Listrik pada semester I tahun ajaran 2012/2013 yang

berjumlah 32 siswa.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas yang diteliti yaitu minat

masuk sekolah kejuruan, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan defenisi operasional untuk kedua

variabel tersebut.

Minat masuk sekolah kejuruan dalam penelitian ini adalah hal yang

mendorong siswa untuk masuk sekolah kejuruan, keinginan, perhatian,

perasaan senang terhadap mata pelajaran dan praktek, siswa kelas 1 jurusan

Teknik Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh Tahun Ajaran 2012/2013.

Prestasi Belajar adalah hasil belajar PDIL siswa kelas 1 jurusan Teknik

Page 17: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

Listrik SMK Negeri 2 Payakumbuh Tahun Ajaran 2012/2013 yang didapat

dari dokumentasi yaitu Daftar Kumpulan Nilai (DKN).

D. Instrumentasi

1. Alat Pengumpulan Data

Alat untuk mengumpulkan data minat masuk sekolah kejuruan (X)

digunakan angket tertutup. Angket tertutup sangat baik dipergunakan karena

mudah diisi, dapat memusatkan perhatian responden terhadap masalah yang

dinyatakan, waktu pengisian relatif singkat dan mudah ditabulasikan. Hal ini

sesuai dengan pernyatan Faisal (1982) yaitu untuk informasi tertentu angket

tertutup mudah diisi, memerlukan waktu singkat, memusatkan responden

pada pokok permasalahan, relative obyektif juga mudah ditabulasikan.

Sedangkan untuk mendapatkan data prestasi belajar PDIL (Y)

dilakukan dengan mempergunakan dokumentasi yaitu nilai rapor siswa pada

semester II.

2. Penyusunan Instrumen

Penyusunan butir – butir instrumen kuesioner ini dilakukan berdasarkan

indicator sebelumnya. Setiap indikator dideskripsikan menjadi butir-butir

pernyataan (item). Penyusunan item harus dapat mengukur indikator dari

variable minat masuksekolah kejuruan sebenarnya. Untuk itu, dipedomani

ketentuan mengenai minat yang benar menurut pendapat beberapa ahli seperti

yang sudah diuraikan dalam bahasan teori sebelumnya. Instrumen ini dalam

bentuk angket/kuesioner dilakukan dengan pengembangan variable

Page 18: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

menjadikan indikator persepsi berdasarkan kajian teori. Indikator yang

dikembangkan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Kisi-Kisi Angket Minat Masuk Sekolah Kejuruan

NO INDIKATOR /ASPEK YANG DITELITI

1 Hal yang mendorong siswa untuk masuk sekolah kejuruan.

2 Keinginan untuk mempelajari pelajaran yang berkaitan dengan

pelajaran teknik listrik.

3 Perhatian terhadap mata pelajaran kejuruan khususnya teknik listrik.

4 Perasaan senang terhadap pelaksanaan praktek kejuruan yang ada di

jurusan teknik listrik.

3. Skala Instrumen

Pengukuran yang digunakan untuk variabel minat siswa masuk sekolah

kejuruan dilakukan dengan memberikan bobot pada jawaban yang diberikan.

Pernyataan kuesioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Setiap

pernyataan diberi empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyatan positif

diberi skor masing-masing secara berturut-turut 4,3,2,1 dan sebaliknya untuk

pernyataan negatif diberi skor masing-masing 1,2,3,dan 4. Pemberian skor

terhadap setiap item didasarkan kepada model skala likert dengan modifikasi

yaitu meniadakan nilai tengah yang bertujuan agar responden tidak cenderung

memilih nilai tengah (ragu – ragu), sehingga terdiri dari 4 pernyataan diatas.

Page 19: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

E. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

yang digunakan benar-benar valid dan reliabel (handal). Validitas instrumen

adalah kemampuan suatu alat ukur mampu mengukur apa yang harus di ukur

sesuai dengan standarnya, sedangkan reliabelitas adalah kemampuan suatu

alat untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten dalam waktu dan

tempat yang berbeda, juga untuk mengetahui pemahaman responden terhadap

butir-butir pernyataan.

1. Uji Validitas Instrumen

Untuk mengetahui validitas butir angket digunakan rumus Korelasi

Product Moment dari Pearson yang diuraikan Arikunto (1987 : 69),sebagai

berikut:

rxy = 2222 )(.()().(

))((.

YYNXXN

YXXYN

Dimana :

rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y

x = Jumlah skor distribusi X

Y = Jumlah skor total

xY = Jumalah perkalian skor X dan Y

N = Jumlah responden

x2 = Jumlah kwadrat skor distribusi

Y2

= Jumlah kwadrat skor total

Page 20: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

2. Uji Reliabilitas

Uji releabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Alpha

seperti yang dikemukan oleh Arikunto (1993 : 165) seperti berikut:

r11 =

2

2

1)1(

t

b

K

K

Dimana:

r11 = Reliabilitas Instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = Jumlah varians butir

2

t = Varians total

Sebuah instrumen dikatakan mempunyai tingkat releabilitas yang tinggi

apabila test tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hasil perhitungan ini

diketahui keterandalannya dengan menggunakan kriteria yang diberikan oleh

Arikunto (1989 : 167) sebagai berikut:

No. Alpha (α) Tingkat Reliabilitas

1. 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

2. 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

3. 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

4. 0,200 sampai dengan 0,400 Agak rendah

5. 0, 00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Kriteria reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah cukup

reliable, reliabel dan sangat reliabel. Tingkat reliabilitas yang kurang reliabel dan

redah reliabel tidak digunakan karena tidak bisa dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data.

Page 21: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

F. Teknik Analisis Data

1. Mentabulasi data

Untuk mendiskripsikan data-data setiap ubahan penelitian digunakan

teknik eksplorasi, dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu untuk

menentukan nilai rata-rata (M) dan simpangan baku (SD) nilai rata-rata dan

simpangan baku dihitung dengan rumus Arikunto (1993 : 246) yaitu:

M = N

X

Standar deviasi (SD) dihitung dengan rumus yang dikemukan oleh

Sutrisno Hadi (1993 : 260) sebagai berikut:

SD = 22 )()(1

XXNN

2. Mencari Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian

Untuk mengkategorikan data variabel penelitian minat masuk sekolah

kejuruan di analisis dengan mengunakan harga-harga Mean ideal (Mi) dan

Standar Deviasi ideal (SDi) dengan cara:

Mi = 1/2 (Skor ideal maksimum + skor ideal minimum)

SDi = 1/6 (Skor ideal maksimum - skor ideal minimum)

Kemudian data ini dikelompokkan menjadi 4 kategori. Dalam hal ini

Arikunto (1987 : 40) mengajukan batasan sebagai berikut:

Mi + 1,5 SDi keatas = kategori tinggi

Mi + 1,5 SDi = kategori cukup

Mi - 1,5 SDi s/d Mi = kategori kurang

Mi + 1,5 SDi s/d kebawah = kategori rendah

Page 22: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

Sedangkan untuk mengindentifikasi tingkat kecenderungan dari

variabel Prestasi Belajar PDIL diacu kepada kriteria baku yang digunakan

oleh sekolah dimana terdapat batasan-batasan sebagai berikut:

Tabel 2

Kategori Tingkat Kecenderungan

KELAS INTERVAL KELAS KATEGORI

1 90 – 100 Lulus Amat Baik

2 80 – 89 Lulus Baik

3 70 – 79 Lulus cukup

4 <70 Belum Lulus

3. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui normal

tidaknya data yang berkaitan dengan analisis data yang digunakan. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi – kuadrat (X2)

dengan taraf signifikan 5%. Apabila X2h < X

2 tabel pada taraf signifikan

5% disimpulkan normal.

b. Uji kelinieran dan keberartian regresi

Untuk uji kelinieran dan keberartian regrasi terlebih dahulu

ditentukan persamaan regresi sederhana antara variable bebas dan variable

terikat yaitu:

Y = a + bX

Page 23: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

Dengan diperoleh persamaan regresi sederhana tersebut, maka

dapat dilakukan uji linearitas dengan menggunakan rumus yang

dikemukan Sudjana (1982 : 317) yaitu:

Fh = )(

)(

GRJK

TcRJK

Regresi dikatakan linear jika Fh < Ft pada taraf signifikan 5%

dengan derajat kebebasan (k-2) lawan (N-K). Untuk menguji keberartian

regresi sederhana digunakan rumus yang dikemukan Sudjana (1982 : 312)

yaitu:

Fh = )(

)/(

SRJK

abRJK

Persamaan cukup berarti apabila Fh > Ft pada taraf signifikan 5%

dengan derajat kebeban 1 lawan (N-2).

4. Pengujian Hipotesis

Analisa koefisien korelasi jenjang nihil variabel penelitian

dipergunakan untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Perhitungan ini menggunakan rumus korelasi product

moment seperti yang dikemukan oleh Arikunto (1993 : 220)

rxy = 2222 )(.()().(

)()(.

YYNXXN

YXXYN

Hipotesis penelitian ini diterima apabila rXY hitung > r table pada taraf

signifikan 5%.

Page 24: REVISI PROPOSAL TATA TULIS KARYA ILMIAH

DAFTAR PUSTAKA

Ananymous (1989). Produktivitas Dan Tenaga Kerja, Jakarta: Lembaga SIUP.

Bimo, Walgito. (1981). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta :

Fakultas Fsikologi UGM.

Winkel. W.S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.

Sadiman. A.M. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rajawali Perss.

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Margaret. E. Bell Gredles. (1994). Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT. raya

Grafindo.

Sumadi. (1995). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta : UGM

Nanawi, Hadari (1994). Pengaruh Manusia dan Analisa Pendidikan Tahun Ke II

No.2. Jakarta : Depdikbud.

Sudjana, Nana. (1982). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Faisal, Sanafiah. (1982). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alumni