revisi makalah hub. pempus & pemdes

21
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan berbagai aspek urusan. Keduanya sama-sama memiliki wewenang dan kewajiban yang juga saling berkaitan satu sama lain. Kewenangan pemerintah desa dalam melaksanakan roda pemerintahan desa terbagi atas beberapa aspek, salah satunya adalah kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Kalimat dalam Undang-Undang ini sudah sangat mencerminkan bahwa pemerintah desa tidak mungkin terlepas dari pantauan pemerintah pusat meskipun idak secara langsung. Penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa telah memberikan landasan konstitusional bagi pemerintahan desa yang dapat menciptakan kesinergisan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa itu sendiri. Salah satu penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa adalah otonomi desa. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Otonomi Desa tidak lagi menjadi sisa dari Otonomi Daerah melainkan menjadi wujud Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa 1

Upload: sajidatina

Post on 25-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan berbagai aspek urusan. Keduanya sama-sama memiliki wewenang dan kewajiban yang juga saling berkaitan satu sama lain. Kewenangan pemerintah desa dalam melaksanakan roda pemerintahan desa terbagi atas beberapa aspek, salah satunya adalah kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Kalimat dalam Undang-Undang ini sudah sangat mencerminkan bahwa pemerintah desa tidak mungkin terlepas dari pantauan pemerintah pusat meskipun idak secara langsung.

Penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa telah memberikan landasan konstitusional bagi pemerintahan desa yang dapat menciptakan kesinergisan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa itu sendiri. Salah satu penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa adalah otonomi desa. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Otonomi Desa tidak lagi menjadi sisa dari Otonomi Daerah melainkan menjadi wujud pengakuan atas hak asal-usul yang dimiliki desa. Otonomi yang diberikan pemerintah pusat melalui pemerintah daerah untuk dilimpahkan ke pemerintah desa memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian dan pemanfaatan segala sesuatu yang ada dalam potensi pemerintah desa itu sendiri yang mengedepankan sifat berkeadilan, serta mempertimbangkan aspek keuangan antara pusat dengan desa, dengan demikian pemerintah desa diharapkan lebih mengerti dan memahami aspirasi rakyat di daerah yang dipimpinnya agar dapat mendorong prakarsa dan pelaksanaan pembangunan yang merupakan prasyarat keberhasilan pelaksanaan pemerintahan yang baik sehingga akan terciptanya hubungan pemerintah pusat dan desa yang baik serta akan tercapainya tujuan dan cita-cita bersama.

b. Identifikasi Masalah

1. Hubungan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah desa?

2. Apa saja penyebab terjadinya permasalahan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa?

3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung adanya hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa?

4. Siapa saja yang terlibat dalam hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa?

c. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Desa Pagaden ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah desa Pagaden.

2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab apa saja yang menjadi pemicu permasalahan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa Pagaden.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung atas adanya hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa Pagaden.

4. Untuk mengetahui siapa saja yang ikut tergabung dalam hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa Pagaden.

d. Kegunaan Penulisan laporan

d.1. Kegunaan Penulisan Secara Akademis

Secara akademis kegunaan penulisan makalah ini adalah sebagai perbandingan antara teori yang dipaparkan ketika perkuliahan berlangsung dengan praktek yang dilaksanakan. Untuk selanjutnya teori tersebut dipraktekkan dalam menganalisa segala hal yang berkaitan dengan makalah ini. Selain hal yang disampaikan tersebut kegunaan lainnya adalah sebagai syarat pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Pemerintahan Daerah.

d.2. Kegunaan Penulisan Secara Praktis

Secara praktis kegunaan penulisan makalah ini adalah sebagai sarana penambah wawasan bagi penulis serta ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa khususnya pemerintah desa Pagaden, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang.

e. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data

e.1. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode penulisan secara deskriptif yakni penggambaran secara umum mengenai hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa. Sebagai objek instansi yang dianalisa oleh penulis adalah desa Pagaden.

e.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam mengumpulkan data-data dan menyusun makalah ini terdiri atas :

e.2.1. Studi Kepustakaan

Metode atau teknik pengumpulan data secara kepustakaan ini lebih banyak penulis lakukan dengan cara mempelajari artikel-artikel, referensi-referensi, dan dokumen-dokumen yang terdapat dalam e-book. Beberapa sumber tersebut sudah tentu berisi tentang segala hal yang berkaitan dengan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah desa.

e.2.2. Studi Lapangan

Metode atau pengumpulan data secara lapangan ini dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung terhadap objek yang dituju sehingga dapat terlaksananya evaluasi dari perkembangan objek yang dianalisa tersebut.

f. Lokasi dan Waktu Praktek Lapangan

Pelaksanaan tinjauan lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah di kantor desa Pagaden, Jl. Alun-Alun Selatan No.

Pihak yang ditemui saat tinjauan lapangan adalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan merupakan kesinambungan interaksi antara dua pihak atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu dengan yang lainnya. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa sangat dirugikan. Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi. Selain itu, hubungan juga dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak yang saling berkaitan maka hubungan tersebut akan terbawa kepada tingkatan yang lebih tinggi. (Wikipedia.com)

Pemerintah adalah sekelompok orang yang secara bersamaan memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan guna memimpin suatu negara atau badan tertinggi suatu wilayah. Secara umum pemerintah juga dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan atau sekelompok individu yang mempunyai dan melaksanakan wewenang yang sah dan melindungi serta meningkatkan melalui perbuatan dan pelaksanaan berbagai keputusan yang dibuat pemerintah berdasarkan perundang-undangan baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Pemerintah berwenang untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara luas pemerintah berarti penyelenggaraan pemerintahan untuk mencapai tujuan negara, sedangka secara sempit pemerintah berarti penyelenggaraan pemerintahan secara eksekutif dalam ruang lingkup pelayanan kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa definisi lain menurut para ahli. Definisi-definisi tersebut adalah Pemerintah adalah organisasi yang mempunyai kekuatan besar dalam suatu negara, mencakup urusan masyarakat, territorial, dan urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan negara. (Suradinata); Pemerintah adalah kegiatan yang terorganisir mengenai rakyat atau penduduk di wilayah negara itu yang berdasarkan kepada dasar negara dan bersumber kepada kedaulatan untuk mencapai tujuan rakyat atau penduduk di wilayah itu sendiri. (Affan).

Pemerintah pusat adalah penyelenggara pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Presiden yang dibantu oleh Wakil Presiden serta menteri-menteri negara yang terpilih. Pemerintahan pusat berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia. Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk mengurus berbagai urusan yang harus diatasi antara lain urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, dan moneter.

Pemerintah desa merupakan penyelenggara urusan pemerintahan yang berada di sekitar masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah tertentu. Pemerintah desa juga memiliki Badan Permusyawaratan Desa yang selalu berkoordinasi dengan Kepala Desa dalam memantau dan menyeimbangkan segala urusan pemerintahan desa yang berkaitan dengan masyarakat.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 yang membahas tentang Pemerintah Desa sudah sepenuhnya mencakup segala hal tentang desa mulai dari landasan konstitusi, pengaturan keberagaman, kedudukan dan kewenangan, kelembagaan desa, aset desa, keuangan desa, dan pembangunan desa maupun perdesaan.

BAB III

PEMBAHASAN

Pemerintah pusat dalam melakukan interaksi dengan pemerintah desa dilaksanakan melalui tangan pemerintah daerah. Hal ini terjadi karena pemerintah desa hanya sebagai tugas pembantuan atau yang biasa dikenal dengan sebutan medebewind. Tugas pembantuan (medebewind) adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten atau kota atau desa, serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. Jadi meskipun pemerintah desa memiliki kewenangan untuk melaksanakan suatu kebijakan namun pemerintah desa tetap harus mempertanggungjawabkannya kepada pemerintah pusat atau setidaknya kepada pemerintah daerah sebagai perantara dari pemerintah pusat tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dijelaskan bahwa penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa. Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh daerah dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif. Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sebagai daerah otonom kepada kabupaten/kota dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi, antara lain dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas pemerintahan dalam bidang tertentu lainnya, termasuk juga sebagian tugas pemerintahan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota. Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada desa mencakup sebagian tugas-tugas kabupaten/kota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten/kota. Kewenangan tersebut berarti berkaitan dengan adanya hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa dalam hal program kerja pemerintah pusat.

Selain dalam hal program kerja pemerintah pusat pun memiliki hubungan keuangan dengan pemerintah desa dengan memberikan dana APBN kepada pemerintah desa sebesar 10% dari transfer APBN melalui pemerintah daerah. Diperkirakan setiap desa akan mendapatkan kurang lebih Rp 1.400.000.000,00 per tahunnya. Pemerintah desa harus benar-benar memanfaatkan sebaik-baiknya dana yang diberikan oleh pemerintah untuk satu tahun penuh.

Sama halnya dengan program kerja, pemerintah pun membuat Undang-Undang tentang Desa yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. Hal-hal yang dibahas dalam Undang-Undang ini yang berkaitan dengan hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa adalah kewenangan desa. Kewenangan desa terbagi atas empat macam antara lain :

a. Kewenangan berdasarkan hak asal-usul yang merupakan warisan desa itu sendiri sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang ada di wilayah desa tersebut seperti sistem organisasi masyarakat adat, kelembagaan, pranata dan hukum adat, tanah, dan kesepakatan hidup bermasyarakat.

b. Kewenangan lokal berskala desa yang mengatur dan mengurus segala urusan desa oleh pemerintah desa itu sendiri seperti saluran irigasi, pos pelayanan terpadu, perpustakaan desa, dan jalan desa.

c. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota seperti halnya program kerja yang tidak bisa secara langsung dilaksanakan oleh pemerintah pusat sehingga mendelegasikannya terhadap pemerintah desa melalui pemerintah daerah.

d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang diurus oleh Desa Adat. Desa Adat menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 ini dapat berubah status, dapat digabung sesuai Pasal 10 dan 99, dapat dimekarkan sesuai Pasal 8 ayat (1), dapat dihapus, dapat menjadi kelurahan sesuai Pasal 100 maupun sebaliknya.

Dalam suatu hubungan pasti selalu memiliki permasalahan. Permasalahan tersebut tidak akan terjadi jika tidak ada penyebabnya. Begitu pun dengan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang sudah pasti memiliki permasalahan berikut penyebab permasalahannya. Berbagai penyebab terjadinya permasalahan tersebut adalah sebagai berikut

a. Kurangnya koordinasi di antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa. Hal ini dipicu salah satunya karena kelalaian yang terjadi di pemerintah daerah. Kemungkinan besar pemerintah daerah merasa memiliki pekerjaan lain yang lebih penting dan menjadi tanggung jawabnya sendiri untuk dilaksanakan sehingga seolah-olah menomorduakan urusan tugas pembantuan dari pemerintah pusat kepada pemerintah desa. Dalam konteks ini dapat dikatakan di antara pemerintah pusat dan pemerintah desa terjadi kesalahpahaman.

b. Faktor intern. Dengan keberadaan pemerintah pusat yang cukup jauh untuk memantau pemerintah desa secara langsung sehingga pemerintah pusat mendelegasikan pengawasan kepada pemerintah daerah. Karena tidak diketahui oleh pemerintah pusat maka pemerintah daerah maupun pemerintah desa itu sendiri dapat dengan mudah menyalahgunakan wewenang yang diberikan

c. Kekurangan dana. Hal yang paling vital dalam penyelenggaraan suatu pemerintahan baik pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, maupun pemerintahan desa ini tidak bisa lepas dari masalah. Kekurangan dana selain jadi penyebab akan terjadinya suatu masalah juga memiliki penyebab sendiri antara lain kecurangan pihak pemerintah, penggunaan dana secara berlebihan di program sebelumnya, dan mungkin saja gabungan antara keduanya.

d. Kesenjangan yang biasanya terjadi ketika program peemrintah pusat di wilayah pemerintah desa tidak terealisasi dengan baik sehingga menimbulkan kekecewaan bagi pemerintah pusat.

Selain masalah dapat dipastikan adanya berbagai dukungan dalam menjalin hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Faktor-faktor tersebut adalah kinerja pemerintah daerah yang semakin bersinergi untuk menjadi perantara antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa sehingga pemerintah pusat tidak begitu saja melepaskan wewenang kepada pemerintah desa. Faktor yang lain adalah antara pemerintah pusat dan pemerintah desa memiliki cita-cita dan tujuan bersama untuk mewujudkan berbagai program kerja yang didelegasikan sesuai peraturan perundang-undangan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam menyukseskan hubungan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah desa pun cukup banyak namun tetap tidak akan terlepas dari ruang lingkup pemerintah dan masyarakat. Beberapa pihak yang terlibat itu merupakan semua lapisan unsur yang ada mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan juga masyarakat. Pemerintah pusat dalam keterlibatannya berwenang sebagai pembuat keputusan dan sebagai pihak yang mendelegasikan wewenang terhadap pemerintah desa untuk selanjutnya dilaksanakan oleh pemerintah desa. Pemerintah daerah adalah pihak perantara di antara pemerintah pusat dan pemerintah desa. Pemerintah daerah dalam cakupan hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa berkewajiban untuk menyampaikan segala hal yang ditujukan bagi pemerintah desa dari pemerintah pusat. Selain bertanggungjawab kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah juga sebagai penerima tanggung jawab dari pemerintah desa sebagai wujud terealisasinya program kerja pemerintah. Pemerintah desa merupakan pihak-pihak yang menjalankan kebijakan dan delegasi wewenang dari pemerintah pusat terdiri atas kepala desa, musyawarah desa, badan permusyawaratan desa, dan masyarakat. Pemerintah desa melakukan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan berbagai ketentuan program yang harus dilaksakan dari pemerintah pusat. Masyarakat melalui penyampaian aspirasi-aspirasi pendukung gagasan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah ataupun memberikan sebuah kritik terhadap kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah yang diaplikasikan kepada pemerintah desa yang di dalamnya terdapat banyak keanekaragaman, agama, ras serta kebudayaan yang berbeda. Masyarakat adalah unsur yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hubungan pemerintah pusat dengan desa oleh karena itu masyarakat sampai kapanpun tidak akan bisa di pisahkan dari unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan pemerintahan pusat dengan desa.

BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah desa terdapat dalam berbagai aspek diantaranya hubungan program kerja, hubungan keuangan, dan hubungan aturan pemerintah dalam bentuk Undang-Undang. Hubungan-hubungan tersebut tidak pernah lepas dari datangnya masalah yang terjadi disebabkan oleh berbagai penyebab mulai dari koordinasi, keuangan, kesenjangan, bahkan disebabkan oleh faktor intern tersendiri. Terlepas dari masalah sudah tentu ada berbagai dukungan seperti semakin bersinerginya kinerja pemerintah daerah untuk menjadi jembatan penghubung antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan kesamaan kerangka berpikir dalam hal menyepakati tujuan bersama. Semua hubungan, permasalahan, dan dukungan yang terjadi tidak terlepas dari keterlibatan beberapa pihak antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat yang menjadi objek dalam setiap peraturan perundang-undangan.

b. Saran

Antara pemerintah pusat dan pemerintah desa harus memiliki jembatan penghubung yang memiliki tanggung jawab yang kuat untuk menyampaikan segala hal yang ingin ditujukan kepada pemerintah desa dari pemerintah pusat. Sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman atau pun kelalaian dalam melaksanakan berbagai program kerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://brainly.co.id/tugas/112306

http://www.academia.edu/6241649/intisari_UU_no_6_tahun_2014_ttg_Desa_oleh_Try_Raharjanto_

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2008/7TAHUN2008PPPenjel.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan

http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-pemerintah.html

http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2013/12/pengertian-pemerintahan-pusat-daerah.html

http://fatih-io.biz/pengertian-pemerintah-menurut-para-ahli.html

LAMPIRAN

Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah desa14