review rpjmn 2010-2014 bidang air minum dan penyehatan lingkungan

26
REVIEW RPJMN 2010-2014 BIDANG AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN 1 DIREKTUR PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN BAPPENAS SOLO, 28-30 AGUSTUS 2013

Upload: pustaka-perumahan-dan-kawasan-permukiman-piv-pkp

Post on 28-Oct-2015

315 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

disampaikan pada Lokakarya Penjaringan Aspirasi RPJMN 2015-2019 dan RPJMD Jawa Tengah 2013-2017 Bidang Air Minum dan Sanitasi, Solo 28-30 Agustus 2013

TRANSCRIPT

REVIEW RPJMN 2010-2014BIDANG AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN

1

DIREKTUR PERMUKIMAN DAN PERUMAHANBAPPENAS

SOLO, 28-30 AGUSTUS 2013

Latar Belakang

RPJMN merupakan pedoman bagi pemerintah,

masyarakat dan swasta

Saat ini telah di penghujung RPJMN

2010-2014 dan menjelang RPJMN Baru 2015-2019

Diperlukan review terhadap

pencapaian yang sudah dilakukan

2

LOKAKARYA REVIEW RPJMN 2010-2014 SUB

BIDANG AIR MINUM DAN

SANITASI

ARAHAN RPJP 2005-2024 UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

3

Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab

Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum

Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu

Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional

MISI 2005-2024

VISI 2005-2024MAJU, MANDIRI, ADIL, MAKMUR

• Sarana dan Prasarana yang Memadai dan Maju• Fokus pemerintah pada perumusan kebijakan pembangunan

sarana dan prasarana, dan peningkatan peran swasta (KPS)• Pembangunan prasarana sumber daya air • Pembangunan transportasi • Pembangunan pos dan telematika• Pembangunan sarana dan prasarana energi dan ketenagalistrikan• Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi

• Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional dengan mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri

• Pemenuhan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya

• Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi

• Mendayagunakan Sumber Daya Alam yang Terbarukan.• Mengelola Sumber Daya Alam yang Tidak Terbarukan.• Menjaga Keamanan Ketersediaan Energi.• Menjaga dan Melestarikan Sumber Daya Air.• Mitigasi Bencana Alam Sesuai dengan Kondisi Geologi Indonesia.

• Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut

Isu Strategis Infrastruktur

1. Pemenuhan ketersediaan infrastruktur dasar dan standar layanan minimum (5 sub-isu)

2. Ketahanan nasional dalam bidang pangan, air, dan energi (12 sub-isu)

3. Mencapai keseimbangan pembangunan antar wilayah dan mendukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi melalui konektivitas nasional (13 sub-isu)

4. Koordinasi investasi Pusat, Daerah, BUMN dan Swasta

5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur serta pengembangan mekanisme pendanaan alternatif (creative financing scheme)

4

TAHAPAN DAN SKALA PRIORITASPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

RPJM 1(2005 – 2009)

Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan iklim yg lebih kondusif, termasuk membaiknya infrastruktur.

Percepatan pembangunan infrastruktur didorong melalui peningkatan peran swasta dengan meletakkan dasar-dasar kebijakan dan regulasi serta reformasi dan restrukturisasi kelembagaan.

RPJM 2(2010 – 2014)

Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha

Pengembangan jaringan infrastruktur transpor-tasi, serta pos dan telematika

Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan, khususnya bioenergi, panas bumi, tenaga air, tenaga angin, dan tenaga surya untuk kelistrikan

Pengembangan sumber daya air & pengem-bangan perumahan & permukiman.

RPJM 3(2015 – 2019)

Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang

Berkembangnya jaringan transportasi

Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yg handal & efisien

Mulai dimanfaatkannya tenaga nuklir untuk pembangkit listrik

Terwujudnya konservasi sumber daya air dan terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebuthan dasar Pengemb infrastruktur perdesaan mendukung pertanian.

Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang.

Terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.

RPJM 4(2020 – 2024)

Kondisi maju & sejahtera makin terwujud dengan terselenggaranya jari-ngan transportasi pos dan telematika yg andal bagi seluruh masyarakat yang menjangkau seluruh wilayah NKRI

Tercapainya elektrifikasi perdesaan & elektrifikasi rumah tangga;

Terpenuhinya kebutuhan hunian yg dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yg didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

5

6

Pemerintah telah melakukan berbagai langkah strategis……

PROGRAM UTAMA DAN STRATEGIS AMPL (2)

7

PAMSIMAS

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat

Sanitasi Berbasis Masyarakat

Sanitasi Sekolah

SANIMAS SANITASI SEKOLAH1 2 3

PPSP

Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

STBM4 5

PAM

SIM

AS

8

TARGET 2010-2014 : 4.650 DESA

CAPAIAN 2010-2012: 6.930 DESA

Capaian 0

500

1000

1500

2000

2500

3000 2807

1811

2312

201020112012

SPAM IKK

9

TARGET 2010-2014 : 820 IKK

CAPAIAN 2010 - 2012: 540 IKK

Capaian155

160

165

170

175

180

185

190

195

170

178

192

201020112012

SANIMAS

10

TARGET 2010 - 2014 : 265 KAWASAN

CAPAIAN 2010 -2012: 801 KAWASAN

Capaian 0

100

200

300

400

500

600

700

37

129

635

201020112012

Pencapaian PPSP

11

2009 2010 2011 2012 2013

Tidak Rawan Sanitasi Pe-serta PPSP

0 0 9 30 49

Rawan Sanitasi Peserta PPSP

111 42 48 73 75

Total Peserta PPSP 111 42 57 103 124

10

30

50

70

90

110

130

Jumlah Kab/Kota yang Telah Menjadi Peserta PPSP Jumlah Kab/Kota Rawan Sanitasi berdasarkan Status Kepesertaan dalam PPSP hingga Tahun 2013

Kab/Kota Rawan Sanitasi:

328

Peserta PPSP259

Belum menjadi Peserta PPSP

69

Apakah langkah selama ini telah efektif?

12

Apakah telah terjadi sinergi antarpihak?

13

Masih ada Gap…

14

Bagaimana kita mengatasinya?

SEKTOR AIR MINUM

15

Akses Air Minum yang Layak per Provinsi 2011

BengkuluPapua

Sulawesi

Barat

Kalimantan Tengah

Kepulauan Bangka Belitu

ngAce

h

Lampung

Gorontalo

Sulawesi

Tengah

Jawa Barat

Banten

Nusa Tenggara

Barat

Sumatera

Barat

Maluku

Utara

Nusa Tenggara

Timur

Sumatera

Selatan

Maluku

Papua Barat

Sulawesi

Utara

Kalimantan Se

latan

Sulawesi

Selatan

JambiRiau

Sumatera

Utara

INDONESIA

Sulawesi

Tenggara

Kalimantan Bara

t

Jawa Tengah

Kalimantan Tim

ur

Jawa Timur

Kepulauan Riau

DKI Jaka

rta

DI Yogya

karta Bali

0

10

20

30

40

50

60

70

80

31.6

55.04

72.28

Prop

orsi

Pen

dudu

k (%

)

Target MDG's 2015 68.87%

BPS, 2011

ISU STRATEGIS SEKTOR AIR MINUM (3)

Sumber : BPS dan Hasil Perhitungan 2013

Jumlah penduduk yang belum terlayani akses air minum layak (skenario 1)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 20190

20

40

60

80

100

120

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000 47

.62

47.7

9

48.3

1

46.4

5

47.7

1

44.1

9

42.7

6

41.1

8

68.87100.00

53.2

6

55.0

4

57.0

4

59.0

4

61.0

4

63.04

Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Belum Terlayani Capaian MDGs BPSPolynomial (Capaian MDGs BPS) Proyeksi Capaian SR Air Minum

Target Tahun 2019

GAP: 13.83 %

(± 40 juta jiwa) TARGET MDG2015

TARGET: • 2015 : 63,04% (156 juta jiwa)• 2019: 100% penduduk terlayani

Kebutuhan Biaya untuk mencapai target 2015-2019 adalah Rp 133,60 Triliun. Dengan ekspektasi kontribusi pendanaan :

• APBN : Rp44,09 T (33%)• DAK : Rp12,28 T (9%)• APBD/CSR/PIP : RP47,34 T (36%)

• PDAM: Rp18,37 T 912%)• KPS : Rp12,90 T (10%)

ISU STRATEGIS SEKTOR AIR MINUM (3)

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

0

20

40

60

80

100

120

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000 47

.62

47.7

9

48.3

1

46.4

5

47.7

1

44.1

9

42.7

6

41.1

8

68.87 85.00

100.00

53.2

6

55.0

4

57.0

4

59.0

4

61.0

4

63.04

Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Belum Terlayani Capaian MDGs BPSPolynomial (Capaian MDGs BPS) Proyeksi Capaian SR Air Minum

Jiwa

Target Tahun 2019

Target RPJPN 2025

Sumber : BPS dan Hasil Perhitungan 2013

Jumlah penduduk yang belum terlayani akses air minum layak (skenario 2)GAP: 13.83 %

(± 40 juta jiwa)TARGET MDG

2015

TARGET: • 2015 : 63,04% (156 juta jiwa) terlayani• 2019 : 85% (sesuai dengan Road Map to Water for All) • 2015 : 100% penduduk sudah terlayani air minum layak

Isu & Permasalahan Pembangunan Air Minum

19

Masih 45% penduduk Indonesia tanpa akses ke sumber air minum layak di tahun 2011

Cakupan Pelayanan Total Cakupan Perpipaan

Perkotaan 52.16 % 41,88 %

Perdesaan 57,87 % 13,94 %

Nasional 55,04 % 27,05 %

Cakupan Pelayanan Air Minum Tahun 2011

Permasalahan:1. Rendahnya ketersediaan sumber air minum yang

layak2. Masih rendahnya prioritas pembangunan air

minum di daerah3. In-efisiensi operasi dan kelembagaan

penyelenggara air minum dan air baku air minum4. Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dan budaya hemat air5. Penurunan kuantitas, kualitas dan keterjangkauan

air baku air minum6. Ketidaksesuaian supply dengan demand7. Pendanaan non pemerintah masih rendah

Target 2015-2019:• Akses penduduk terhadap air minum

layak100%.

Arah Kebijakan:• Memenuhi kuantitas, kualitas, kontinuitas

dan keterjangkauan (4K) pelayanan air minum untuk standar pelayanan minimum (SPM) dan peningkatan ekonomi

• Restrukturisasi kelembagaan penyelenggara air minum dan air baku air minum

• Mobilisasi peran serta masyarakat / Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

• Integrasi sumber-sumber pendanaan

SEKTOR SANITASI

20

Akses Sanitasi Layak per Provinsi 2011

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

23.82%

55.60%

87.83%

Prop

orsi

Pen

dudu

k (%

)

Target MDG's (2015) 62.40%

BPS 2011

ISU STRATEGIS SEKTOR SANITASI (3)

22

Jumlah Penduduk yang belum terlayani Akses Sanitasi Layak (Skenario I)20

06

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

0

20

40

60

80

100

120

35.0

3

44.2

0

48.5

6

51.1

9

55.5

4

55.6

0

57.3

5

62.4

1

100.

00

Jumlah Penduduk Belum Terlayani Persentase Capaian

Target 2019GAP: 6.81 %(± 23juta jiwa)

Target MDGs 2015

TARGET: • 2015 : 57,35% (137 juta jiwa)• 2019 : 100% penduduk

terlayani

Kebutuhan Biaya untuk mencapai target 2015-2019 adalah Rp 385 Triliun. Dengan ekspektasi kontribusi pendanaan :

• APBN : Rp. 234 Trilyun• APBD : Rp. 75,167 Trilyun• Lainnya: Rp. 76,124 trilyun

ISU STRATEGIS SEKTOR SANITASI (3)

23

Jumlah Penduduk yang belum terlayani Akses Sanitasi Layak (Skenario 2)

• Capaian Akses Sanitasi layak pada tahun 2012 sebesar 57,35% atau sekitar 137 juta jiwa. Dengan tren kenaikan sebesar 2% per tahun, maka akses sanitasi layak yang akan dicapai di tahun 2019 sebesar 77% atau sebanyak 198 juta jiwa terlayani.

Sanitasi Layak Skenario 2

Isu Pembangunan Sanitasi

24

• Masih 71,3% penduduk Indonesia menangani sampah dengan cara yang kurang baik

Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Penanganan Sampah Tahun 2010

No. Cara Penanganan Sampah Perkotaan Perdesaan Nasional

1 Kurang Baik 53,4 90,4 71,3

2 Baik 46,6 9,6 28,7

• Kurang Baik: Dibakar, dibuang ke kali/parit/laut, dibuang sembarangan, dan lainnya

• Baik: Diangkut petugas, ditimbun dalam tanah, dibuat kompos

• Masih 45 % penduduk Indonesia tidak memiliki akses ke sanitasi layak

Cakupan Pelayanan Sanitasi Tahun 2011

Cakupan Pelayanan Total Cakupan

Perkotaan 72,75 %

Perdesaan 38,97 %

Nasional 55,06 %

Permasalahan:1. Rendahnya prioritas investasi sanitasi di semua tingkatan pemerintahan dan lapisan masyarakat2. Praktik 3R yang belum optimal3. 90% limbah cair rumah tangga masih ditangani sistem on-site yang belum dikelola dengan baik4. Tingginya biaya untuk sistem off-site5. Ketersediaan lahan untuk TPA dan IPAL6. Kelembagaan pengelolaan drainase perkotaan yang tumpang tindih7. Lemahnya Regulasi dan enforcement

Skenario Pembangunan Sektor Sanitasi 2015-2019

25

TARGET

Akses penduduk terhadap sanitasi

layak 100%

ARAH KEBIJAKAN

• Meningkatkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan demand atas sanitasi layak

• Implementasi penuh strategi sanitasi pada kabupaten/kota dengan prioritas sanitasi tinggi

• Minimalisasi timbulan sampah, air limbah, dan limpasan air hujan

• Perbaikan sistem on-site dan percepatan sistem off-site

• Peningkatan operasi dan kelembagaan penyelenggaraan pelayanan sanitasi.

TERIMA KASIH