review rencana strategis dinas tenaga kerja ......jl gerilya komplek perkantoran pamongkoran kota...
TRANSCRIPT
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
REVIEW RENCANA STRATEGIS
DINAS TENAGA KERJA KOTA BANJAR
TAHUN 2014-2018
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS TENAGA KERJA
JL GERILYA KOMPLEK PERKANTORAN PAMONGKORAN KOTA BANJAR
DAFTAR ISI
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
DAFTAR ISI ......................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ................................................................ iii DAFTAR TABEL .................................................................... iv DAFTAR GRAFIK ................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... I-1 1.1 Latar Belakang ....................................................... I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ........................................ I-2 1.3 Maksud dan Tujuan ................................................ I-6 1.4 Sistematika Penyusunan .......................................... I-6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI ...................................................... II-8 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ............ II-8
2.1.1 Kepala Dinas .................................................. II-9 2.1.2 Sekretariat ..................................................... II-9 2.1.3 Kepala Bidang Tenaga Kerja ............................. II-13
2.1.4 Kepala Bidang Perluasan, Pengembangan Kesempatan Kerja, Penempatan dan
Transmigrasi ................................................... II-15 2.1.5 Kepala UPTD Balai Latihan Kerja ....................... II-19
2.2 Sumber Daya SKPD ................................................. II-19
2.2.1 Sumber Daya Manusia ...................................... II-19
2.2.2 Pelayanan Pengangguran dan Pencari Kerja ...... II-23 2.2.3 Pelayanan Norma Kerja, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja .............................................. II-25 2.2.4 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri ......................................................... II-26
2.2.5 Pelayanan Ketransmigrasian ............................. II-27 2.2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas ........................................................... II-29
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ... II-30 2.3.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan ............... II-30 2.3.2 Peluang Pengembangan Pelayanan ................... II-30
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI ................................................................. III-31 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD ........................................... III-31 3.1.1 Permasalahan Bidang Ketenagakerjaan ............. III-31 3.1.2 Permasalahan Bidang Ketansmigrasian .............. III-31
3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan
i
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Wakil Kepala Daerah .............................................. III-31
3.3 Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Dinas
Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat ............................ III-32 3.3.1 Renstra Kementrian Tenaga Kerja ..................... III-32 3.3.2 Renstra Dinas Tenaga Kerja ............................. III-33
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis ..................................... III-34
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN............................................................ .. IV-35
4.1 Visi dan Misi ........................................................... IV-35 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ..................... IV-35
4.3 Strategi dan Kebijakan ............................................. IV-37
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V-42
5.1 Program Bidang Tenaga Kerja .................................. V-42 5.3 Program Bidang Transmigrasi .................................. V-45
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD ........................................... VI-52 BAB VII PENUTUP .............................................................. VII-55
ii
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja ................... II-10
iii
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer Berdasarkan Golongan Ruang dan Jenis Kelamin ........ II-20 Tabel 2.2 Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ................................................................ II-21 Tabel 2.3 Daftar Sarana dan Prasarana Perkantoran Dinas
Tenaga Kerja ........................................................... II-22 Tabel 2.4 Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin ........................................................... II-24
Tabel 2.5 Banyaknya Penduduk Pencari Kerja yang Terdaftar .... II-25 Tabel 2.6 Jumlah Transmigrasi Kota Banjar Per Kecamatan ....... II-28
Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar ................................. II-29
Tabel 4.1 Keterkaitan Visi Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Tahun 2014-2018 ....................................... IV-40 Tabel 5.1 Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Dinas
Tenaga Kerja Tahun 2014-2018 Kota Banjar .............. V-46 Tabel 7.1 Tujuan, Sasaran dan Program pembangunan
Kota Banjar ............................................................... VII-52
iv
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
DAFTAR GRAFIK
Gambar 2.2 Grafik Perbandingan Pegawai Berdasarkan Gol. Ruang ............................................................. II-20 Gambar 2.3 Grafik Perbandingan Pegawai Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ............................................................. II-21
v
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah tersebut disusun secara berjangka
yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk
jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
Renstra merupakan dokumen perencanaan strategis sebagai penjabaran
visi, misi dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada
RPJPD dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota dengan
memperhatikan RPJM nasional dan RPJMD provinsi. Isinya memuat arah
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum
dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat
Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Renstra
tersebut akan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis
(Renstra) SKPD dan kemudian dijabarkan kedalam dokumen RKPD dan
Rencana Kerja (renja) Dinas Tenaga Kerja.
Sebagaimana diatur dalam pasal 52 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa proses
penyusunan RPJM meliputi tahapan-tahapan seperti persiapan penyusunan,
penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan
musrenbang, perumusan rancangan akhir dan penetapan peraturan daerah
tentang RPJMD.
I-1
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014-2018 yang akan disusun
merupakan Renstra ketiga dalam periode RPJPD Kota Banjar Tahun 2005-2025.
Melihat perkembangan pembangunan Kota Banjar yang telah dilaksanakan
dalam kurun waktu Tahun 2003 - 2013 telah banyak memberikan hasil yang
positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun demikian
permasalahan pokok yang akan dihadapi pada lima tahun mendatang masih
sangat berat, seperti bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat Kota
Banjar yang selama ini perkembangan peningkatannya paling lambat
dibandingkan dua indikator lainnya dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
yaitu indeks pendidikan dan kesehatan.
Untuk itu, tantangan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, tidak
hanya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi semata tetapi
perlu didukung dengan pemerataan pembangunan, yang diiringi dengan
penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan penciptaan lapangan kerja
yang semakin luas.
Upaya penanganannya dilaksanakan dengan mempertimbangkan
pendekatan sektoral dan kewilayahan perdusun, serta melibatkan partisipasi
aktif dari pemangku kepentingan di Kota Banjar. Dalam rangka meningkatkan
sinergitas, sinkronisasi dan integrasi segenap potensi di Kota Banjar tersebut,
dibutuhkan sebuah rencana pembangunan yang dapat menjadi pedoman bagi
seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi
pembangunan daerah di Kota Banjar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Tenaga Kerja menyusun
Rencana Strategik (Renstra) Tahun 2014-2018.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dalam penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014-2018,
beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan, yaitu
sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 3851);
I-2
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
2) Undang-undang nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar
di Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);
4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
5) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
6) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
7) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
8) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 No 125, Tambahan Lembaran Negara RI
No. 4437) sebagai mana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2008 No. 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
9) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun
2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
10) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
I-3
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Lembaran Negara Nomor 4578);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4663);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara No. 4741);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);
17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517);
18) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 8 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah No. 45);
19) Peraturan Daerah Kota Banjar No. 7 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah
Kota Banjar Th. 2008 No. 7);
20) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008
Nomor 11);
I-4
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
21) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7).
22) Keputusan Wali Kota Banjar Nomor : 02/HUK/I/2007 tentang tugas
pokok, Fungsi dan tata kerja unsur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Banjar.
Perencanaan Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar merupakan salah
satu dokumen perencanaan yang tidak dapat lepas dari substansi dokumen-
dokumen peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan
penyusunan. ketenagakerjaan dan transmigrasi secara hierarki di jabarkan
dalam undang-undang, peraturan pemerintah maupun keputusan-keputusan
yang antara lain meliputi :
a. Ketenagakerjaan
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
- Permenakertrans No. 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Tahapan
Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.
- Permenakertrans No. 14 Tahun 2012 Tentang Optimalisasi Pengawasan
Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kab/Kota.
- Permenakertrans No. 17 Tahun 2012 tentang pelaksanaan penempatan dan
Perlindungan Tenaga KerjaIndonesia di Luar Negeri.
- Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 tentang Outsourcing.
- Permenakertrans No. 20 Tahun 2012 tentang Teknis Pembayaran Santunan
dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
- Permenakertrans No. 7 Tahun 2013 tentang Tentang Pemberian Upah
Minimum.
b. Transmigrasi
- Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian.
- Peraturan Pemerintah No. 3 ahun 2014 Pelaksanaa Undang-Undang Nomor
15 Tahun 1997 tentang Ktransmigrasian Sebagaimana Telah Diubah dengan
Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ktransmigrasian.
I-5
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
- Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1994 tentang Mobilitas Penduduk.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Rencana Strategik Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014-2018 disusun
dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi
seluruh Karyawan Dinas Tenaga Kerja termasuk masyarakat dan dunia
usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Kota Banjar
yang berkesinambungan.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja adalah:
1. arah kebijakan tenaga kerja dan transmigrasi di Kota Banjar.
2. Membantu dalam perencanaan tenaga kerja dan transmigrasi baik
jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
3. Untuk memudahkan pencapaian visi Dinas.
4. Untuk merealisasikan program– program ketenagakerjaan dan
transmigrasi secara terarah, tepat guna dan berhasil guna.
1.4 Sistematika Penyusunan
Rencana Srategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja tahun 2014-2018 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud dan
tujuan dan sistematika penulisan.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI meliputi tugas, fungsi
dan struktur organisasi SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini,
tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.
Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan OPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan
wakil kepala daerah.
Bab IV VISI, MISI, TUJUAN SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
I-6
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Memuat dan menjelaskan visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka
menengah SKPD, serta strategis dan kebijakan dalam menjabarkan
sasaran jangka menengah SKPD.
Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEBIJAKAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 tahun ke depan
yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.
Bab VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja yang terkait
langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota
Banjar.
Bab VII PENUTUP
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Renstra SKPD disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu
menjadi pedoman pembangunan lima tahun kedepan oleh SKPD.
I-7
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Dinas Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksanaan bidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah. Kepala Dinas mepunyai Tugas membantu Walikota dalam
melaksanakan urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi berdasarkan azas
otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja
Kota Banjar mengacu kepada Peraturan Walikota Banjar Nomor : 30 Tahun
2016 tentang” Susunan Organisasi, tata kerja, kedudukan, tugas pokok dan
fungsi perangkat daerah” . Maka Tugas Pokok dan Fungsi struktur organisasi
Dinas Tenaga Kerja dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kepala Dinas;
b) Sekretariat;
c) Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kerja;
d) Kepala Bidang Perluasan, Pengembangan Kesempatan Kerja, Penempatan
Dan Transmigrasi;
e) Kepala UPTD Balai Latihan Kerja;
f) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
g) Kepala Sub Bagian Perencanan dan Keuangan;
h) Kepala seksi Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja;
i) Kepala seksi Penempatan dan Transmigrasi;
j) Kepala seksi Kelembagaan, Jaminan Sosial dan Pengupahan;
k) Kepala seksi Pembinaan, Penanganan Penyelesaian,Perselisihan Hub
Industrial dan Syarat Kerja.
II-8
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
2.1.1 Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan melaksanakan kewenangan daerah sebagai bidang tenaga kerja dan
transmigrasi serta melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan Wali Kota.
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang
Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, Kepala UPTD dan Kepala
seksi. Sedangkan fungsi Kepala Dinas ialah :
1) Perencanaan Program Dinas.
2) Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan tugas.
3) Pelimpahan tugas-tugas kepada bawahan.
4) Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan lembaga non pemerintah
berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan
5) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
2.1.2 Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan
pengendalian ketatausahaan meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan, kepegawaian, pembinaan organisasi dan tata laksana serta
pemberian layanan teknis administrasi kepada satuan Organisasi Dinas.
Sedangkan fungsi Sekretariat adalah :
1) Penyusunan petujuk teknis perencanaan yang meliputi program,
anggaran dan sistem informasi bidang tenaga kerja.
2) Penyusunan petunjuk teknis bidang tenaga kerja.
3) Penyusunan petunjuk teknis tentang penyelenggaraan urusan umum
yang meliputi urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan
organisasi, hubungan masyarakat dan perlengkapan.
4) Penyusunan petunjuk teknis tentang urusan keuangan meliputi
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, fasilitasi ganti rugi dan tindak
lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP).
5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan kesekretariatan lainnya.
6) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor.
7) Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
dinas, dan
8) Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya.
II-9
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
STRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA KOTA BANJAR
Gambar 2.1
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
FFFFUNGSIONAL
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
BIDANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
BIDANG PERLUASAN, PENGEMBANGAN KESEMPATAN KERJA, PENEMPATAN
DAN TRANSMIGRASI
SEKSI PEMBINAAN, PENANGANAN, PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
SYARAT KERJA
SEKSI KELEMBAGAAN, JAMINAN SOSIAL DAN PENGUPAHAN
SEKSI PERLUASAN DAN PENGEMBANGAN
KESEMPATAN KERJA
SEKSI PENEMPATAN DAN TRANSMIGRASI
UPTD
II-10
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris dibantu oleh :
2.1.2.1 Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, perjalanan dinas,
perlengkapan dan pemeliharan barang inventaris serta administrasi
kepegawaian .9
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, sub bagian umum
mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan peralatan, perlengkapan dan aset.
b. Pengelolaan ketatausahaan badan.
c. Pengelolaan rumah tangga.
d. Pengembangan fungsi kelembagaan, ketatalaksanaan dan pengelolaan
administrasi kepegawaian dilingkungan badan.
e. Penyampaian informasi dalam menggunakan tata naskah dinas,
penataan kearsipan dan dokumentasi, serta perpustakaan dilingkungan
badan.
f. Pengumpulan, pengolahan dan penyiapan serta pemeliharaan data
kepegawaian di lingkungan badan.
g. Penyiapan rencana kebutuhan sarana prasarana perlengkapan
dilingkungan badan.
h. Pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi
dan pemeliharaan serta usulan penghapusan aset badan .
i. Penyiapan bahan pengelolaan administrasi perlengkapan dan
perbekalan.
2.1.2.2 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyi tugas pokok melaksanakan
penyusunan rencana ang
garan, pengurusan pembukuan, melakukan verifikasi perhitungan
anggaran serta pembinaan kebendaharaan. Untuk melaksankan tugas
pokok tersebut, sub bagian perencanaan dan keuangan mempunyai
fungsi :
a) Pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk badan
penyusunan program .
b) Pelaksanaan tugas pengumpulan data dan penyajian data statistik.
II-11
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
c) Perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program.
d) Pengelolaan, inventarissasi, pengkajian dan anilisasi, pengkajian dan
analisis laporan.
e) Penginventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan.
f) Penyelenggaraan kerjasama pengawasan.
g) Pelaksanaan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan
program dan proyek.
h) Perencanaan kegiatan dinas berupa Rencana Kerja Anggaran (RKA),
Rencana Kerja Tahunan (RKT), Indikator Kerja Utama (IKU), Perjanjian
Kinerja (PK), Rencana Strategi (RENSTRA), Laporan Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dan laporan lainnya.
i) Penyiapan penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP AP) seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas.
j) Pelaksanaan koordinasi dengan lintas program atau dengan lintas
sektoral.
k) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang tugasnya.
l) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
m) Penyusunan rencana kegiatan urusan perencanaan dan keuangan.
n) Pelaksanaan penyusunan konsep rencana anggaran dinas sebagai
bahan usulan baik anggaran pendapatan maupun belanja.
o) Pelakasanaan penyusunan kebutuhan anggaran dinas.
p) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas.Pelaksanaan
penyiapan bahan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan
belanja dinas.
q) Pelaksanaan proses akuntansi dan pelaporan keuangan dinas.
r) Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi manajemen keuangan.
s) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas sub
perencanaan dan keuangan.
t) Penyusunan rencana kegiatan urusanan perbendaharaan.
II-12
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
u) Pelaksanaan kegiatan urusan akuntansi.
v) Pelaksanaan verifikasi dan perhitungan anggaran belanja dan
pendapatan.
w) Pemberian fasilitas ganti rugi dan tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP).
x) Pengelolaan administrasi keuangan dan pemeliharaan dokumen
keuangan.
y) Penyusunan laporan keuangan dan perbendaharaan.
z) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bidang keuangan.
2.1.3 Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kerja
Kepala Bidang Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok membantu
pimpinan melaksanakan pencegahan dan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di kota,
pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja
bersama untuk perusahaan yang hanya beroperasi dalam satu kota.
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai Fungsi :
1) Pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan di perusahaan.
2) Pelaksanaan fasilitas pembentukan dan pemberdayaan lembaga
kerjasama bipartit di perusahaan.
3) Pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi perselisihan di
perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahan.
4) Pemverifikasi dokumen peraturan perusahaan dengan ruang lingkup
operasi kota.
Dalam penyusunan tugas pokok Kepala Bidang Tenaga Kerja dibantu
oleh :
2.1.3.1 Seksi Pembinaan, Penanganan Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
Seksi Pembinaan, Penanganan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dan Syarat Kerja mempunyai tugas pokok membantu
melaksanakan pembinaan penanganan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial dan syarat kerja terhadap pekerja atau organisasi
II-13
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
pekerjaan dan pengusaha atau organisasi pengusaha tingkat perusahaan.
Untuk melaksakanakan tugas pokok tersebut, Seksi ini mempunyai fungsi
:
a) Fasilitas dan koordinasi pelaksanaan pengawasan tenaga kerja,
Upah Minimum Kota (UMK) dan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di perusahaan.
b) Fasilitas bimbingan terhadap perusahaan yang memperkerjakan
tenaga kerja wanita dan anak.
c) Fasilitasi pelaksanaan fasilitasi dan pemantauan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
d) Pelaksanaan fasilitasi, bimbingan dan peningkatan hubungan
industrial.
e) Penyiapan sumber daya manusia yang memahami pencegahan dan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
f) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan pencegahan dan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan
penutupan perusahaan.
g) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
2.1.3.2 Seksi Kelembagaan, Jaminan Sosial dan Pengupahan
Seksi Kelembagaan, Jaminan Sosial dan Pengupahan mempunyai
tugas pokok mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan
teknis jaminan sosial dan pengupahan. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut, seksi ini mempunyai fungsi:
a) Penyusunan program kerja di seksi kelembagaan, jaminan sosial
dan pengupahan.
b) Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan teknis
kelembagaan, jaminan sosial dan pengupahan.
c) Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di
seksi kelembagaan, jaminan sosial dan pengupahan.
d) Penyelenggaran sidang lembaga kerjasama tripartit.
e) Pelaksanaan pendataan dan inventarisasi organisasi pekerja,
organisasi pengusaha serta lembaga kerjasama bipartit dan
lembaga kerjasama tripartit.
f) Pelaksanaan pembinaan teknis terhadap petugas teknis/perantara,
lembaga kerjasama bipartit dan lembaga kerjasama tripartit.
g) Pelaksanaan pembentukan, pemberdayaan, pemantauan organisasi
pengusaha dan organisasi pekerja.
II-14
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
h) Penyiapan bahan pembinaan yang berkaitan dengan kelembagaan
jaminan sosial dan pengupahan.
i) Pelaksanaan pembinaan mengenai upah tenaga kerja dan jaminan
sosial tenaga kerja bagi pengusaha/pengurus perusahaan, tenaga
kerja dan anggota asosiasi.
j) Pelaksanaan penyusunan dan pengusulan penetapan upah
minimum kabupaten kepada Gubernur.
k) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi di seksi kelembagaan, jaminan sosial tenaga kerja
dan pengupahan.
l) Pelaksanaan tugas lain di seksi kelembagaan, jaminan sosial dan
pengupahan yang diserahkan oleh kepala Bidang.
2.1.4 Kepala Bidang Perluasan, Pengembangan Kesempatan Kerja,
Penempatan dan Transmigrasi
Kepala Bidang Perluasan, Pengembangan Kesempatan Kerja,
Penempatan dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok membantu pimpinan
melaksanakan pelayanan antar kerja di daerah kota, penerbitan izin
Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dalam satu daerah
kota, pengelolaan informasi pasar kerja dalam daerah kota, perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri (pra dan purna penempatan) di
daerah kota, penerbitan perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing
(IMTA) yang lokasi kerja dalam satu kota, pencadangan tanah untuk
kawasan transmigrasi di kota, penataan persebaran penduduk yang berasal
dari satu kota, pengembangan satuan permukiman pada tahap kemandirian.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Bidang perluasan, Pengembangan
Kesempatan Kerja, Penempatan dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
a) Pemberian informasi pasar kerja dalam pelayanan antar kerja kepada
pencari kerja dan pemberi kerja serta perluasan kesempatan kerja
kepada masyarakat.
b) Penyuluhan dan pembinaan jabatan dalam pelayanan antar kerja serta
perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat.
c) Pelaksanaan perantara kerja dalam pelayanan antar kerja serta
perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat.
d) Pemverifikasi penerbitan izin kepada lembaga penempatan tenaga kerja
swasta.
e) Pelayanan pengelolaan informasi passar kerja dala satu kota.
II-15
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
f) Pelaksanaan promosi penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme
bekerja ke luar negeri kepada masyarakat.
g) Pendaftaran, merekrut dan menyeleksi calon Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
h) Pelayanan kelengkapan dokumen ketenagakerjaan calon Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) Keluar negeri.
i) Pelayanan pendatanganan perjanjian kinerja.
j) Penyelesaian permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pra dan purna
penempatan.
k) Pelayanan pemulangan dan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
l) Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Purna.
m) Pelaksanaan penerbitan perpanjangan ijin memperkerjakan tenaga kerja
asing (IMTA) yang berlokasi kerja lebih dari satu daerah kota dalam satu
kota.
n) Pemverifikasi dokumen peraturan perusahaan dengan ruang lingkup
opersi kota.
2.1.4.1 Seksi Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Seksi Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja mempunyai
tugas pokok mendayagunakan tenaga kerja sukarela mandiri (TKSM),
mengembangkan dan menyebarluaskan Terapan Teknologi Tepat Guna
(TTG), memberdayakan penganggur, setengah penganggur dan
masyarakat miskin melalui padat karya dan mengembangan tenaga kerja
sektor informal. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi ini
mempunyai fungsi:
a) Penyusunan program kerja.
b) Pelaksanaan analisa pengembangan kesempatan kerja sektor
informal.
c) Pembinaan, pengembangan dan fasilitasi pendayagunaan potensi
tenaga kerja sektor informal.
d) Pelaksanaan Program perluasan kerja daerah.
e) Fasilitasi penganggur dan setengah menganggur melalui program-
program kegiatan melalui terapan teknologi tepat guna, pemberian
kerja pola padat karya, pendayagunaan tenaga kerja, sukarela
sarjana, tenaga kerja pemuda mandiri profesional, pembentukan
tenaga kerja mandiri dan pembentukan wira usaha baru.
f) Fasilitasi pendaftaran pencari kerja melalui kesempatan kerja
informal.
II-16
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
g) Fasilitasi, pembinaan dan pengembangan tenaga kerja sektor
informal.
h) Fasilitasi dan penyebarluasan informasi program kegiatan perluasan
dan pengembangan kesempatan kerja.
i) Pelaksanaan fasilitasi latihan, magang dan kursus keterampilan
enterpreneur untuk menciptakan kelompok usaha dan wirausahawan
baru.
j) Fasilitasi Pengembangan dan bimbingan lanjut usaha- usaha
kelompok masyarakat.
k) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan
pada Seksi Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja.
2.1.4.2 Seksi Penempatan Dan Transmigrasi
Seksi Penempatan Dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok
membantu melaksanakan fasilitas kegiatan Antar Kerja (AK), fasilitasi
pelayanan tenaga kerja lokal (AKAL), nasional (AKAN) dan antar kerja
antar negara (AKAN), pengelolaan Informasi Pasar Kerja (IPK),
pelaksanaan pelayanan Informasi Pasar Kerja Keliling (INPAK), fasilitasi
perajinan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS), fasilitas
bursa kerja dan Bursa Kerja Khusus (BKK), fasilitas perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI), fasilitas ijin dan penggunaan Tenaga Kerja Asing,
pemberdayaan masyarakat dan pelatihan keterampilan
ketransmigrasian, dan Penyelenggaraan Transmigrasi. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi ini mempunyai fungsi:
a) Penyusunan program kerja Seksi Penempatan dan Transmigrasi.
b) Pelaksanaan analisa pasar kerja dan bursa kerja.
c) Penyebarluasan informasi pasar kerja.
d) Fasilitasi antar kerja lokal, nasional, dan antar negara.
e) Fasilitasi pendaftaran, rekrut, seleksi dan penempatan tenaga
kerja.
f) Pelaksanaan program pengembangan dan peningkatan
kesempatan kerja daerah.
g) Penyusunan dan perencanaan pelaksanaan penyaluran dan
penempatan serta pemulangan tenaga kerja indonesia yang
dilaksanakan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
(PPTKIS).
h) Pelaksanaan pemberian ijin, pemantuan dan penempatan
perusahan penyedia tenaga kerja.
i) Fasilitasi pelaksanaan bursa kerja dan kelembagaan BKK.
II-17
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
j) Pelaksanaan pembinaan ijin penggunaan tenaga kerja warga
negara asing pendatang (TKWNAP).
k) Pelaksanaan analisa data yang berkaitan dengan wajib lapor
lowongan kerja di perusahaan.
l) Perencanaan dan pemberdayaan permukiman transmigrasi dan
transmigran.
m) Pelaksanaan penerangan/penyuluhan dan motivasi
ketransmigrasian.
n) Pelaksanaan publikasi dan Bursa Transmigrasi Online (BTO),
partisipasi masyarakat, mediasi lintas Kabupaten/Kota dan provinsi
serta fasilitasi kerjasama antar Kabupaten/Kota dan provinsi
bidang ketransmigrasian.
o) Pelaksanaan seleksi akhir dan legitimasi calon transmigrasi.
p) Pelaksanaan fasilitas penampungan dan perbekalan calon
transmigran.
q) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan calon transmigran.
r) Penyelenggaraan bimbingan mental calon transmigran.
s) Penyelenggaraan pelatihan kepada kepada calon transmigran.
t) Penyelenggaraan pengawalan pemberangkatan.
u) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan
kegiatan pada Seksi Penempatan dan Transmigrasi.
2.1.5 Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK)
Kepala UPTD Balai Latihan Kerja mempunyai tugas pokok memimpin
mengkoodinasikan dan mengendalikan UPTD dalam melaksanakan sebagian
tugas dibidang Ketenagakerjaan. Fungsi dari UPTD Balai Latihan Kerja ini
adalah :
a) Perencanaan program kerja bidang Kursus Latihan Kerja.
b) Pembagian tugas kepada bawahan menurut prinsip managemen.
c) Pelaksanaan evaluasi tugas bidang Kursus Latiha Kerja.
d) Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga non pemerintah berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
e) Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya.
II-18
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
2.2 Sumber Daya SKPD
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dinas Tenaga Kerja terdiri dari Jabatan 1 Kepala Dinas Tenaga Kerja 1
(Pejabat Eselon II.b), 1 Sekretaris (Eselon III.a), 2 Kepala Bidang (Eselon
III.b), 6 Kepala Sub Bagian dan Seksi (Eselon IV.a). Personil keseluruhan
berjumlah 26 orang, terdiri dari PNS 18 orang dan Honorer 9 orang.
Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 17 orang perempuan 10 orang.
Berdsarkan golongan II/b 3 orang, II/c 3 orang, II/d 1 orang, III/c 4 orang,
III/d 3 orang dan IV/a 3 orang.
Daftar nominatif pegawai berdasarkan golongan ruang dapat dilihat
pada tabel II.1 dan grafik perbandingan pegawai berdasarkan golongan
ruang pada gambar II.2 sedangkan daftar nominatif pegawai berdasarkan
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel II.3 dan grafik perbandingan
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan pada gambar 2.3
II-19
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel II.1
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN
GOL./ RUANG
SEKRETA- RIAT
BIDANG TENAGA KERJA
BIDANG TRANSMIGRASI
BLK JUMLAH TOTAL
L P L P L P L P L P
I/a - - - - - - - - - - -
I/b - - - - - - - - - - -
I/c - - - - - - - - - - -
I/d - - - - - - - - - - -
II/a - - - - - - - - - - -
II/b 1 - - 1 - - - 1 1 2 3
II/c - - 1 - 2 - - - 3 - 3
II/d - 1 - - - - - - - 1 1
III/a - - - - - - - - - - -
III/b - - - - - - - - - - -
III/c - - 1 1 - 1 1 - 2 2 4
III/d 2 - - - - 1 - - 2 1 3
IV/a 1 - 1 - 1 - - - 3 - 3
IV/b - - - - - - - - - - -
IV/c 1 - - - - - - - 1 - 1
IV/d - - - - - - - - - - -
IV/e - - - - - - - - - - -
Honorer 1 2 1 - 3 1 - 1 5 4 9
JUMLAH 6 3 4 2 6 3 1 2 17 10 27
TOTAL 9 6 9 3 27
27
Gambar 2.2
GRAFIK PERBANDINGAN PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN RUANG
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
I/a I/c II/a II/c III/a III/c IV/a IV/c
Gol.
II-20
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel II.2
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
GOL./ RUANG
SEKRETA- RIAT
BIDANG TENAGA KERJA
BIDANG TRANSMIGRASI
BLK JUMLAH TOTAL
L P L P L P L P L P
SD/MI - - - - - - - - - - -
SLTP/MTS - - - - - - - - - - -
SLTA/MA 2 1 1 1 2 - 1 1 6 3 9
D1 - - - - - - - - - - -
D2 - - - - - - - 1 - 1 1
D3 - 1 - - - - - - - 1 1
S.1 3 1 3 - 4 2 - - 10 3 13
S.2 1 - - 1 - 1 - - 1 2 3
JUMLAH 6 3 4 2 6 3 1 2 17 10 27
TOTAL 9 6 9 3 27 27
Gambar 2.3
GRAFIK PERBANDINGAN PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
-
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
SD/MI SLTP SLTA D1 D2 D3 S.1 S.2
PENDIDIKAN
II-21
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel II.3
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN TENAGA KERJA
Nomor Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Bangunan gedung kantor 1 unit 2 Mobil MTU 1 unit
3 Kendaraan roda empat 4 unit
4 Kendaraan roda dua 6 unit
5 Komputer 8 unit 6 Laptop 4 Unit
7 Printer 10 unit
8 Notbook 0 unit
9 Mesin Fax 0 unit 10 Kamera flm 2 unit
11 Mesin penghisap debu 0 unit
12 Slide Proyektor 1 unit
13 Layar proyektor 1 unit 14 Mesin penghancur kertas 0 unit
15 Handicam 0 unit
16 Brankas 0 unit
17 Dispenser 2 unit 18 Mesin ketik 1 unit
19 Kulkas 1 unit
20 AC 0 unit
21 Kipas angin 3 unit
22 Almari kayu 2 unit
23 Almari besi 0 unit
24 Filing Kabinet 4 unit
25 Meja 20 buah 26 Kursi 130 buah
27 Kursi tamu 3 set
28 Televisi 0 unit 29 Loud speaker 0 set
30 Wireless 2 set
31 Jenset 1 unit
32 Alat pemadam portable 0 unit
II-22
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
2.2.2 Pelayanan Pengangguran dan pencari kerja
Sebagai daerah dan negara yang sedang berkembang masalah
pengangguran dan pencari kerja merupakan salah satu masalah yang
sering merepotan dan menjadi topik pembicaran dalam pemecahannya.
Secara sosio – cultural Kota Banjar yang merupakan Kota transit
perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah yang merupakan pintu
gerbang Jawa Barat dan Kota baru. Permasalahan sosial yang ada di Kota
Banjar masih di dominasi oleh permasalahan yang sifatnya sosio – cultural
salah satu diantranya yang cukup dominan adalah pengangguran dan
pencari kerja yang pluktuatif.
Fluktuasi jumlah penduduk dan pengangguran dan pencari kerja di
Kota Banjar terjadi timbul akibat banyaknya pendatang baru menjadi
penduduk Kota Banjar. Kondisi ini harus segera diantisipatif agar
permasalahan sosial lainnya tidak banyak menimbulkan lagi minimal
tereliminasnya permasalahan sosial lainnya. Diharapkan melalui alokasi
Dana APBD kota Banjar program peningkatan pelayanan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja, kesempatan kerja serta penempatan dan
perlindungan tenaga kerja menjadi satah satu prioritas program dan
kegiatan. Program-program dan kegiatan tersebut dapat dikemas dalam
kepelatihan dan pemberian bantuan stimulan Usaha Kerja Mandiri (UKM)
berupa uang atau barang modal kerja dan memberikan layanan informasi
bursa kerja supaya memudahkan masyarakat pengangguran dan pencari
kerja memperoleh informasi ke dunia kerja baik untuk lokal, regional,
nasional maupun internasional, termasuk kualifikasinya.
Jumlah angkatan kerja di Kota Banjar berdasarkan hasil
pendapatan tahun 2006 sebanyak 72.108 orang. Data ini menunjukan
bahwa kurang lebih 43,36% penduduk Kota Banjar adalah penduduk usia
prosuktif. Ini membuktikan bahwa apabila usia penduduk produktif tersebut
dapat dioptimalkan pemberdayaannya akan mendukung terhadap
pendapatan perkapita Kota Banjar.
Akan tetapi sumber daya manusia tersebut, tidak dapat diserap
seluruhnya di sektor industri dan perdagangan di Kota Banjar, dikarenakan
II-23
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
belum banyaknya lahan industrial yang menancapkan layar bisnisnanya di
Kota Banjar.
Oleh Karena itu sebagian besar usia produktif tersebut banyak yang
mencari pekerjaan ke luar wilayah Banjar, terutama ke daerah-daerah
industri. Hal ini memerlukan langkah – langkah antisipatif dari Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, agar dalam menyerap dan menyalurkan
penduduk usia produktif ini harus benar-benar sesuai dengan prosedur dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan agar tidak terjadi
pelanggaran hak-hak asasi manusia.
Sedangkan pengangguran atau pencari kerja untuk Tahun 2006
berdasarkan data dari BPS adalah 12.297 orang atau 7,39% dari jumlah
penduduk dan 17,05% dari angkatan kerja. Jumlah penduduk usia tidak
produktif 44.392 orang dan jumlah penduduk pencari kerja 12.297orang
serta bukan angkatan kerja 49.227 orang total jumlahnya 106.486 orang,
sedangkan yang bekerja 59.811 orang. Jadi, angka beban tanggungan
perbandingannya 1 orang pekerja memikul 2 orang. Hal ini perlu
ditanggulangi dan diselesaikan permasalahannya secara bertahap dan
periodik dan berkelanjutan berdasarkan kemampuan dan skala prioritas.
Tabel 2.4 Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin
di Kota Banjar Tahun 2011-2013
Kecamatan
2011 2012 2013
Laki-Laki Perem-puan
Laki-Laki Perem-puan
Laki-Laki Perem-puan
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
01 Banjar 513 453 580 456 521 442
02 Purwaharja 410 341 335 291 371 333
03 Pataruman 488 435 519 455 531 444
04 Langensari 309 338 363 290 356 335
Jumlah 1.906 1.720 1.797 1.492 1.779 1.554
II-24
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel 2.5 Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Yang Terdaftar
Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Banjar Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
Penduduk Pencari Kerja
Laki-Laki Perempuan Jumlah
[1] [2] [3] [4]
01 Tidak Tamat SD - - -
02 SD/Sdrjt 89 87 176
03 SLTP/Sdrjt 296 238 534
04 SLTA/Sdrjt 1.077 909 1.986
05 D1-D3 80 88 168
06 S1 235 231 466
07 S2 2 1 3
08 Lain-lain - - -
Jumlah 1.779 1.554 3.333
2012 1.797 1.492 3.289
2011 1.720 1.567 3.287
2010 1.906 1.964 3.870
2.2.3 Pelayanan Norma Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Para pekerja pada umumnya menuntut upah yang bersar sedang
pengusaha menginginkan upah pekerja kecil, karena ditinjau dari sudut
manajemen perusahaan akan lebih menguntungkan. Kedua hal keinginan
yang bertolak belakang ini biasanya sering menimbulkan masalah, seperti
; terjadinya buruh yang berdemo menuntut Upah Minimum Kota (UMK)
naik karena tidak sesuai lagi dengan standar kebutuhan kelayakan hidup,
sedangkan perusahaan tidak mampu membayarnya karena merui, bahkan
bangkrut serta terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari dua
sisi yang berbeda itu, perlu difasilitasi dan diselesaikan permasalahannya
agar terjalinya harmonisasi dan ketentraman serta kenyamanan berusaha
dan bekerja.
Isu yang menyangkut permasalahan mengenai pelaksanaan Norma
Kerja diantaranya :
1. Belum semua perusahaan melaksanakan Upah sesuai UMK.
2. Belum seluruh tenaga kerja dimasukan ke dalam program Jamsostek
oleh Perusahaan.
II-25
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
3. Pengaturan waktu kerja di perusahaan, belum seluruhnya
melaksanakan.
Norma keselamatan dan kesehatan kerja :
a. Beberapa perusahaan industri pengolahan belum memberikan alat
pelindung diri bagi karyawannya.
b. Penggunaan peralatan dan pesawat produksi di perusahaan belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh perusahaan.
2.2.4 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri
Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri merupakan upaya alternatif
dalam rangka pengurangan pengangguran, program ini mempunyai nilai
strategis karena tidak hanya usaha penanggulangan pengangguran semata
tetapi juga merupakan penghasil devisa Negara yang cukup besar, akan
tetapi permasalahan yang timbul justru lebih besar pula.
Tata cara penempatan tenaga kerja ke luar negeri telah diatur dalam
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor:
Kep.104.A/MEN/2002 tentang penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar
Negeri, tetapi dalam pelaksanaannya masih saja dihadapkan pada berbagai
masalah yang dapat merugikan tenaga kerja itu sendiri maupun juga
harkat dan martabat Bangsa Indonesia di mata internasional.
Permasalahan yang cukup menonjol diantaranya;
a. Informasi tentang procedural bekerja ke luar negeri tidak diperoleh
dengan jelas dari PJTKI.
b. Kurangnya kemampuan keterampilan TKI itu sendiri.
c. Banyak PJTKI melaksanakan usahanya tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
d. Banyaknya calo yang tidak resmi yang hanya ingin mendapat upah
rekrut dan tidak memperdulikan resiko bagi calon tenaga kerja.
Dalam upaya meminimalisir berbagai permasalahan tersebut perlu
kerjasama berbagai pihak diantaranya mengupayakan koordinasi yang
kontinyu antara Pusat yang menangani masalah TKI dengan aparat di
daerah serta mengadakan program penyuluhan masalah tersebut terhadap
II-26
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
masyarakat dan calon TKI serta petugas dari desa sebagai ujung tombak
yang paling dekat dengan masyarakat. Perlunya ketegasan aparat yang
menangani masalah ini dan memberikan sanksi terhadap PJTKI yang bandel,
sehingga permasalahan yang dihadapi tidak berlarut – larut dalam
pernyelesaiannya.
2.2.5 Pelayanan Ketransmigrasian
Program transmigrasi kini pelaksanaannya dilandasi atas kebutuhan
daerah, diwujudkan dengan inisiatif daerah dan dilaksanakan daerah serta
difasilitasi oleh pusat yang dapat bermanfaat bagi daerah itu sendiri.
Perencanaan dan pelaksanaan program transmigrasi harus memberikan
tempat yang proporsional kepada daerah, baik daerah asal maupun daerah
tujuan transmigran melalui kerjasama antar daerah. Oleh karena itu, peran
pemerintah daerah sebagai pelaksana (rowing) sedangkan pemerintah pusat
sebagai fasilitator dan memberikan arahan (steering) maka dalam
pelaksanaan pembangunan transmigrasi dilakukan dengan pendekatan
demand side, dimana pembangunan transmigrasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan permintaan masyarakat dan pemerintah daerah setempat
yang melibatkan pemerintah provinsi dengan dukungan pemerintah
kabupaten/kota.
Tabel 2.6 Jumlah Transmigrasi Kota Banjar Per Kecamatan
Tahun 2009 s.d 2013
No Kecamatan Jumlah Transmigrasi /Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1. Banjar 2 - 1 7 -
2. Purwaharja 3 - 2 3 6
3. Pataruman 1 - 2 2 -
4. Langensari 4 - 5 13 10
Kota Banjar 10 - 10 25 16
II-27
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Pemerintah Kota Banjar sebagai daerah pengirim calon transmigran
telah bekerjasama dengan provinsi daerah penempatan dalam
penyelenggaraan transmigrasi. Dengan adanya kerjasama tersebut,
diharapkan dapat memudahkan penyelenggaraan transmigrasi sehingga
permasalahan-permasalahan yang ada dapat diminimalisir sedini mungkin.
Selama kurun waktu 2009-2013, Pemerintah Kota Banjar telah
memberangkatkan transmigran total sebanyak 51 KK, yaitu masing-masing
10 KK pada tahun 2010, 25 KK pada tahun 2011, dan 16 KK pada tahun
2013.
2.2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja membutuhkan anggaran. Anggaran tersebut digunakan untuk
membiayai pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, untuk
membangun Kota Banjar.
Selain kinerja pelayanan yang telah dijelaskan di bagian awal, kinerja
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja juga terlihat dari realisasi pendanaannya.
Adapun anggaran dan realisasi pendanaan ditampilkan pada Tabel II.8 :
II-28
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel II-7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja
Kota Banjar
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- (Juta Rp.)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Juta Rp.)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran
Realisasi
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja
41,066 44,00 48,00 50,00 55,00 40,00 43,80 47,92 49,90 54,75 97,40 99,55 99,83 99,80 99,55 47,61 47,27
Pengembangan Pasar Kerja melalui IPK dan Bursa Kerja Onine
19,00 21,00 24,00 26,00 30,00 18,50 20,96 23,97 25,94 29,96 97,37 99,81 99,88 99,77 99,87 24,00 23,87
Optimalisasi LKS Tripartit
45,852 50,00 55,00 60,00 65,00 45,65 49,90 54,93 59,80 64,92 99,56 99,80 99,87 99,67 99,88 55,17 55,04
Penetapan UMK 25,00 29,00 33,00 35,00 38,00 24,76 28,83 32,91 34,67 37,55 99,04 99,41 99,73 99,06 98,82 32,00 31,74
Sosialisasi kesadaran hukum ketenagakerjaan
8,00 10,00 13,00 15,00 18,00 7,86 9,90 12,89 14,93 17,75 98,25 99,00 99,15 99,53 98,61 12,80 12,67
Job Fair 15,00 18,00 20,00 25,00 27,00 14,89 17,90 19,59 24,88 26,79 99,27 99,44 97,95 99,52 99,22 21,00 20,81
Pendataan dan Pembinaan Animo Transmigrasi
8,00 10,00 12,00 15,50 17,50 7,77 9,85 11,76 14,32 16,42 97,13 98,50 98,00 92,39 93,83 12,60 12,02
Kerja sama dengan daerah penerima transmigrasi
25,00 28,00 30,00 33,00 35,00 24,92 27,95 29,91 32,76 34,83 99,68 99,82 99,70 99,27 99,51 30,20 30,07
II-29
Disnaker/ Renstra Tahun 2014-2018
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
2.3.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi :
1. Letak geografis yang mudah terjangkau.
2. Meningkatnya peran serta masyarakat, baik secara individu maupun
institusi dalam kegiatan usaha ketenagakerjaan dan transmigrasi.
3. Terjalinnya kemitraan lintas sektor yang semakin baik.
4. Adanya organisasi kemasyarakatan yang mendukung kegiatan
ketenagakerjaan dan transmigrasi.
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam
pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi.
2.3.2 Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk
pengembangan pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, meliputi :
1. Menggunakan kewenangan yang ada, untuk menetapkan sector tenaga
kerja sebagai pembangunan yang berbasiskan masyarakat.
2. Dengan pegawai yang ada dan motivasi kerja yang tinggi di dukung
kondisi geografis , meningkatkan pelayanan ketenagakerjaan pada
masyarakat.
3. Meningkatkan peran dan fungsi organisasi dengan dukungan kerjasama
yang baik antar pegawai.
4. Dengan kewenangan yang ada, meningkatkan kemitraan lembaga
ketenagakerjaan.
II-30
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
6.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
3.1.1 Permasalahan Bidang Ketenagakerjaan
a. Jumlah pengangguran belum tertangani secara keseluruhan.
b. Masih perlu meningkatkan tentang perlindungan dan pengawasan
tenaga kerja.
c. Masih perlu meningkatkan Upah Kerja Minimum.
d. Informasi lowongan kerj belum tertayangkan dalam sarana WIB.
3.1.2 Permasalahan Bidang Ketransmigrasian
a. Masih kurangnya animo masyarakat untuk melaksanakan transmigrasi.
b. Kurangnya penataan pesebaran penduduk yang serasi dan seimbang.
3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan
penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kota Banjar
sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Tenaga
Kerja sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Banjar tahun 2014 – 2018.
Visi Kota Banjar :
“Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota Banjar yang
Agamis, Mandiri dan Sejahtera”
Misi Kota Banjar :
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada potensi
sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat
kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proposional dari seluruh
pemangku kepentingan kota, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
III-31
Disnaker/ Renstra Tahun 2014-2018
Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Misi 2 : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Misi 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan clean government.
Telaahan terhadap Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah memberi gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Tenaga
Kerja. Hal ini ditunjukan melalui :
a. Melalui misi ke 3 : Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Bidang
Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pada misi tersebut terlihat bahwa peran serta Dinas Tenaga Kerja
memberi pelayanan terhadap peningkatan sumber daya aparatur.
b. Pernyataan misi ke 2 : Meningkatkan prakarsa dan peran aktif
masyarakat dalam pembangunan ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Pada misi tersebut akan berdampak pada lajunya pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
3.3 Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Dinas Tenaga Kerja Provinsi
Jawa Barat
3.3.1 Renstra Kementrian Tenaga Kerja
Berdasarkan mandat dari perangkat perturan dan Undang-Undang
terhadap tugas dan fungsi Kementrian Tenaga Kerja, maka visi Kementrian
Tenaga Kerja adalah:
“TERBANGUNNYA PERMUKIMAN DI KAWASAN TRANSMIGRASI
TERINTERGRASI DENGAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan
Permukiman dan Penempatan Transmigrasi sebagai sub sistem pembangunan
ketransmigrasian mengemban misi sebagai berikut:
1. Mendorong peran serta masyarakat dan badan usaha dalam
pembangunan transmigrasi.
III-32
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
2. Menyediakan tanah yang bebas dari pemilikan dan penguasaan serta
memberikan layanan pertanahan transmigrasi.
3. Menyusun perencanaan kawasan transmigrasi dan perencanaan SDM
transmigrasi.
4. Melaksanakan pembangunan permukiman dan infrastruktur Kawasan
Transmigrasi.
5. Memfasilitasi perpindahan dari penempatan transmigrasi dalam
mendukung penataan keseimbangan persebaran penduduk di daerah asal
dan Kawasan Transmigrasi.
6. Melaksanakan Pembinaan teknis dan manajemen Direktorat Jenderal.
3.3.2 Renstra Dinas Tenaga Kerja Provinsi jawa Barat
Visi Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat adalah mendukung Visi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2014-2018, dimana visi
yang hendak dicapai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah :
“JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan
efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan Misi Provinsi
Jawa Barat, yang didalamnya mengandung gambaran, tujuan serta sasaran
yang ingin dicapai. Adalah:
1. Membangun Masyarakat Yang Berdaya Saing.
2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.
3. Meningkatkan Kinerja Pemerintah, Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik.
4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan Pembangunan Infrastuktur
Strategis yang berkelanjutan.
5. Meningkatkan Kehidupa Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah
Raga Serta Pengembangan Parawisata dalam Bingkai Kreatif Lokal.
III-33
Disnaker/ Renstra Tahun 2014-2018
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telaahan dari beberapa dokumen
perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di bidang tenaga kerja
sebagai berikut :
1. Jumlah pengangguran belum tertangani secara keseluruhan
2. Masih kurangnya pengetahuan tentang wira usaha
3. Masih kurangnya animo masyarakat untuk melaksanakan transmigrasi
4. Kurangnya penataan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang
III-34
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.1.1 Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus
dibawa agar tetap eksis antisipatif dan inovatif.
Dari pengertian tersebut, terkandung makna bahwa suatu organisasi itu
harus mempunyai tujuan yang ingin di capai dalam jangka waktu tertentu.
Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada titik fokus atau sistem nilai yang
dianut oleh organisasi tersebut yang dijabarkan dalam Visi adalah :
“Dengan Iman dan Taqwa Kita Siapkan Tenaga Trampil
Berkualitas Untuk Bersaing Di Dunia Kerja”
4.1.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan
baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan tugas pokok dan
fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar
adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan tenaga kerja produktif pencari kerja.
2. Mewujudkan hubungan dengan perusahaan yang selaras serasi dan
berimbang.
3. Mendorong perluasan kesempatan kerja.
4. Meningkatkan dan mengembangkan sistim informasi ketenagakerjaan.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.2.1 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima)
tahun. Penetapan tujuan dan Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan
permasalahan serta isu utama bidang Tenaga Kerja Kota Banjar. Adapun
rumusan tujuan di dalam perencanaan Strategis Dinas Tenaga kerja Kota
Banjar tahun 2014 – 2018 adalah :
IV-35
Disnaker/ Renstra Tahun 2014-2018
1. Meningkatnya keterampilan kompetensi tenaga kerja dan produktifitas
kerja. Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator:
1. Persentase lulusan peserta pelatihan yang memiliki keterampilan.
2. Jumlah masyarakat yang mendapat pendampingan.
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja
sektor formal. Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan
indikator:
a. Persentase pencari kerja yang ditempatkan.
3. Meningkatnya kondisi hubungan industrial yang kondusif dan berkeadilan
demi kesejahteraan pekerja. Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat
diukur dengan indikator:
a. Terbitnya dokumen UMK.
b. Persentase kasus perselisihan hubungan industrial yang ditangani.
4. Meningkatnya penempatan transmigran yang berkualitas melalui pelatihan.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator:
a. Persentase calon transmigran yang telah mendapat pelatihan.
4.2.2 Sasaran
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang
akan dicapai /dihasilkan secara nyata oleh Dinas Tenaga Kerja dalam jangka
waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”, analisis SMART
digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang
lebih jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria,
yaitu khusus (spesific), terukur (measuable), dapat dicapai (attainable),
nyata (realistic) dan tepat waktu (time bound)
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar
tahun 2014-2018 adalah :
1. Meningkatnya keterampilan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas
kerja. Dapat diukur dengan:
IV-36
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
a. Jumlah peserta yang lulus pelatihan
b. Jumlah peserta yang ikut pelatihan
c. Jumlah masyarakat yang mendapat pendampingan
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan
kerja sektor formal. Dapat diukur dengan:
a. Jumlah pencari kerja yang ditempatkan
b. Jumlah pencari kerja yang terdaftar
3. Meningkatnya kondisi hubungan industrial yang kondusif dan
berkeadilan demi kesejahteraan pekerja. Dapat diukur dengan:
a. Laporan Ketetapan Upah Minimum Regional
b. Jumlah kasus perselisihan yang ditangani
c. Jumlah kasus perselisihan yang ada
4. Meningkatnya penempatan transmigran yang berkualitas melalui
pelatihan. Dapat diukur dengan:
a. Jumlah transmigran yang ditempatkan
b. Jumlah calon transmigran yang dilatih
4.3 Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra)
diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dihasilkan dari
posisi strategi hasil analisa S-O (Strangths – Opportunity) yang mengarah pada
kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada.
Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran
akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi
program kegiatan untuk mencapai tujuan kebijakan dapat bersipat internal, yaitu
kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun
yang bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan
menfasilitasi kekiatan masyarakat.
IV-37
Disnaker/ Renstra Tahun 2014-2018
Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka dapat strategi
Dinas Tenaga Kerja adalah :
1. Sasaran 1 : Meningkatnya keterampilan kompetensi tenaga
kerja dan produktivitas kerja
Strategi : Meningkatkan lulusan peserta pelatihan yang
memiliki ketrampilan
Kebijakan yang
ditempuh
: Mengadakan pelatihan kerja bagi pencari kerja
2. Sasaran 2 : Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja sektor formal
Strategi : Meningkatkan pencari kerja yang ditempatkan
Kebijakan yang
ditempuh
: Fasilitasi pencari kerja dengan kartu angkatan
kerja serta Penyediaan data informasi lowongan
kerja bagi pencari kerja
3. Sasaran 3 : Meningkatnya kondisi hubungan industrial yang
kondusif dan berkeadilan demi kesejahteraan
pekerja
Strategi : Perlindungan tenaga kerja
Kebijakan yang
ditempuh
: Adanya rapat LKS Tripartit, Dokumen Penetapan
UMK, Pencegahan penyelesaian Hubungan
Industrial, Adanya sosialisasi kesadaran hukum
ketenagakerjaan
4. Sasaran 4 : Meningkatnya penempatan transmigran yang
berkualitas melalui pelatihan
Strategi : Penyuluhan dan penyeleksian calon transmigran,
Kerjasama antar daerah serta memfasilitasi
penempatan calon transmigran
Kebijakan yang
ditempuh
: Penempatan calon transmigran ke lokasi
transmigrasi
IV-38
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel IV.1 KETERKAITAN , VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018 DINAS TENAGA KERJA KOTA BANJAR
VISI : DENGA IMAN DAN TAQWA KITA SIAPKAN TENAGA TRAMPIL BERKUALITAS UNTUK BERSAING DI DUNIA KERJA
MISI I : Pelatihan Tenaga Kerja Produktif Pencari Kerja
TUJUAN Indikator Dampak Target Kinerja
SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE
1 2 3 4 5 Mewujudkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten
- Terlatihnya pencari kerja
100% 32 Orang
Meningkatnya keterampilan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas kerja
- Persentase lulusan peserta pelatihan yang memiliki ketrampilan
- Jumlah masyarakat yang
mendapat pendampingan
92% 0
94% 0
96% 0
98% 16
Orang
100% 16
Orang
MISI 2 : Mewujudkan Hubungan dengan Perusahaan yang Selaras Serasi dan Seimbang
TUJUAN Indikator Dampak Target Kinerja
SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE
1 2 3 4 5 Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan kondusif, berkeadilan demi kesejahteraan pekerja
- Dokumen UMK - Kasus Perselisihan
yang ditangani
1 Ketetapa
n
100%
Meningkatnya kondisi hubungan industrial yang kondusif
- Terbitnya dokumen UMK - Persentase kasus
perselisihan hubungan industrial yang ditangani
1 ketetapan 100%
1 ketetapan 100%
1 ketetapan 100%
1 ketetapan 100%
1 ketetapan 100%
IV-39
Disnaker/ Renstra Tahun 2014-2018
MISI 3 : Mendorong Perluasan Kesempatan Kerja
TUJUAN Indikator Dampak Target Kinerja
SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE
1 2 3 4 5 Mewujudkan penempatan tenaga kerja didalam negeri
- Ditempatkannya pencari kerja
15%
Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja sektor formal
Persentase pencari kerja yang ditempatkan
11%
12%
13%
14%
15%
MISI 4 : Meningkatkan dan mengembangkan Sistim Informasi Ketenagakerjaan
TUJUAN Indikator Dampak Target Kinerja
SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE
Mewujudkan transmigran yang mandiri dan berkualitas
- Penempatan calon transmigran ke lokasi transmigrasi
100% Meningkatnya penempatan transmigran yang berkualitas melalui pelatihan
- Persentase penempatan calon transmigran yang telah mendapat pelatihan
100% 100% 100% 100% 100%
IV-40
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian
keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan
kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD
guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan juga
dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar yang direncanakan
untuk periode 2014 – 2018 meliputi :
5.1 PROGRAM BIDANG TENAGA KERJA
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Kegiatan :
Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
Indikator hasil (Outcome) : Terlatihnya pencari kerja
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya pelatihan keterampilan kerja
bagi pencari kerja
Kelompok sasaran : Pencari kerja
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Kegiatan :
a. Pelayanan antar kerja melalui Peningkatan IPK dan Bursa Kerja
Online
Indikator hasil (Outcome) : Terfasilitasinya pencari kerja dalam
memperoleh informasi lowongan kerja dan
terlayaninya pencari kerja dalam memperoleh
AK.1
Indikator keluaran (Output) : Terfasilitasinya masyarakat dalam
memperoleh informasi ketenagakerjaan
Kelompok sasaran : Masyarakat/Pencari kerja/Pembuat AK.1
V-41
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
b. Job Fair
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya lowongan kerja bagi pencari
kerja
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya kegiatan Job Fair
Kelompok sasaran : Masyarakat/Pencari kerja
3. Program Perluasan Kesempatan Kerja
Kegiatan :
Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela Ketenagakerjaan
Indikator hasil (Outcome) : Terlaksananya pendampingan masyarakat
terhadap kegiatan-kegiatan ketenagakerjaan
Indikator keluaran (Output) : Terfasilitasinya masyarakat dalam
memperoleh bimbingan dan kebutuhan yang
berdaya guna
Kelompok sasaran : Penganggur, setengah menganggur, dan
pekerja informal
V-42
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
4. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Kegiatan :
a. Penetapan Usulan UMK
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya dokumen usulan UMK Kota
Banjar
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya penetapan usulan UMK
Kelompok sasaran : Pengusahadan dan pekerja perusahaan
swasta BUMN, BUMD
b. Optimalisasi LKS Tripartit
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya rekomendasi pengembangan
lembaga ketenagakerjaan
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya rapat koordinasi Tripartit
Kelompok sasaran : Lembaga Ketenagakerjaan dan Pemerintah
c. Penghargaan Ketenagakerjaan dan Pencegahan Penanganan
Perselisihan Hubungan Industrian
Indikator hasil (Outcome) : Tercegah dan terselesaikannya perselisihan
hubungan industrial di Kota Banjar
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya pemberian penghargaan
ketenagakerjaan dan terlaksananya
pencegahan/penanganan perselisihan HI di
Kota Banjar
Kelompok sasaran : Perusahaan- perusahaan
d. Sosialisasi Kesadaran Hukum
Indikator hasil (Outcome) : Terbinanya masyarakat dunia usaha akan
kesadaran hukum
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya pembinaan kesadaran hukum
bagi masyarakat dunia usaha
Kelompok sasaran : Pekerja dan pengusaha perusahaan swasta
BUMN, BUMD
V-43
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
5.2 PROGRAM BIDANG TRANSMIGRASI
1. Program Transmigrasi Regional
Kegiatan :
a. Pendataan dan pembinaan animo transmigrasi
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya data animo transmigran
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya kegiatan pendataan dan
pembinaan calon transmigran
Kelompok sasaran : Masyarakat
b. Kerjasama dengan daerah penerima calon transmigran
Indikator hasil (Outcome) : Ditetapkannya rencana calon transmigrasi
dan terjadinya dokumen kesepakatan
bersama dengan daerah penerima calon
transmigran
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya penjajagan dan kesepakatan
bersama dengan daerah penerima calon
transmigran tentang penempatan calon
transmigran
Kelompok sasaran : Masyarakat
c. Penempatan Calon Transmigran
Indikator hasil (Outcome) : Dapat diberangkatkannya calon transmigran
ke lokasi transmigrasi
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya penempatan calon
transmigran
Kelompok sasaran : Masyarakat
V-44
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Tabel V.1 Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014 – 2018
Kota Banjar Misi 1 : Pelatihan Tenaga Kerja Produktif Pencari Kerja
Tujuan Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Data capaian pada tahun awal
perenca-naan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang-gungja-
wab
Lokasi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD Uraian Indikator Uraian Indikator
Target
Rp. Targ
et Rp.
Target
Rp. Targ
et Rp.
Target
Rp. Targ
et Rp.
Mewujudkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten
Terlatihnya pencari kerja
Meningkatnya keterampilan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas kerja
Persentase lulusan peserta pelatihan yang memiliki keterampilan
15.06
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan : Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kerja Bagi Pencari Kerja
Outcome: Terlatihnya pencari kerja Output : Terlaksananya pelatihan keterampilan kerja bagi pencari kerja
92% 41,066 94% 44,00 96% 48,00 98% 50,00 100% 55,00 100% 55,00
Disnaker
Banjar
Jumlah masyarakat yang mendapat pendampingan
20.01
Program: Perluasan Kesempatan Kerja Kegiatan: Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela Ketenagakerjaan
Outcome: Terlaksananya pendampingan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan ketenagakerjaan
0 0 0 16
orang
16 Orang
16
orang
Disnaker
Banjar
V-45
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Output: Terfasilitasinya masyarakat dalam memperoleh bimbingan dan kebutuhan yang berdaya guna
Misi 2 : Mewujudkan Hubungan dengan Perusahaan yang Selaras Serasi dan Seimbang Mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis dan kondusif, berkeadilan demi kesejahteraan pekerja
Dokumen UMK, Kasus perselisihan yang ditangani
Meningkatnya kondisi hubungan industrial yang kondusif dan berkeadilan demi kesejahteraan pekerja
Terbitnya dokumen UMK
17.31 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaa Kegiatan: Penetapan Usulan UMK
Outcome: Tersedianya dokumen usulan UMK Kota Banjar Output: Terlaksananya penetapan UMK
1 Ketetapan
25,00 1
Ketetapan
29,00 1
Ketetapan 33,00
1 Ketetap
an 35,00
1 Ketetap
an 38,00
1 Ketetap
an 38,00
Disnaker
Banjar
17.21 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaa Kegiatan: Optimalisasi LKS Tripartit
Outcome: Terselenggaranya rapat koordinasi Tripartit Output: Tersedianya rekomendasi pengembangan lembaga ketenagakerjaan
4 Kali Rapat
45,85 4 Kali Rapat
46,00 4 Kali Rapat
46,85 4 Kali Rapat
47,00 4 Kali Rapat
47,85
4 Kali Rapat
47,85
Disnaker
Banjar
V-46
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Persentase kasus perselisihan HI yang ditangani
17.23 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaa Kegiatan: Penghargaan Ketenagakerjaan dan Pencegahan penanganan perselisihan hubungan industrial
Outcome: Tercegah dan terselesaikannya perselisihan hubungan industrial di Kota Banjar Output: Terlaksananya pemberian penghargaan ketenagakerjaan dan terlaksananya pecegahan/penanganan perselisihan HI di Kota Banjar
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Disnaker
Banjar
17.29 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaa Kegiatan: Sosialisasi Kesadaran Hukum
Outcome: Terlaksananya pembinaan kesadaran hukum bagi masyarakat dunia usaha Output: Terbinanya masyarakat dunia usaha akan kesadaran hukum
40 Orang
8,00 40
Orang 10,00 40 Orang 13,00
40 Orang
15,00 40
Orang 18,00
40 Orang
18,00
Disnaker
Banjar
V-47
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Misi 3 : Mendorong Perluasan Kesempatan Kerja Mewujudkan penempatan tenaga kerja didalam negeri
Ditempatkannya pencari kerja
Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja sektor formal
Persentase pencari kerja yang ditempatkan
16.21
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan: Pelayanan antar kerja melalui peningkatan IPK dan Bursa Kerja Online
Outcome: Terfasilitasinya pencari kerja dalam memperoleh informasi lowongan kerja dan terlayaninya pencari kerja dalam memperoleh AK.1 Output: Terfasilitasinya masyarakat dalam memperoleh informasi ketenagakerjaan
11% 54,50 12% 54,73 13% 59,38 14% 64,33 15% 69,93 15% 302,87
Disnaker
Banjar
16.25
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan: Job Fair
Outcome: Terlaksananya kegiatan Job Fair Output: Tersedianya lowongan kerja bagi pencari kerja
1
Paket 15,00 1 Paket 17,00 1 Paket 19,00 1 Paket 21,00 1 Paket 22,00 1 Paket 22,00 Disnaker Banjar
V-48
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
Misi 4 : Meningkatkan dan mengembangkan Sistim Informasi Ketenagakerjaan
Mewujudkan transmigran yang mandiri dan berkualitas
Penempatan calon transmigran ke lokasi transmigrasi
Meningkatnya penempatan transmigran yang berkualitas melalui pelatihan
Persentase penempatan calon transmigran yang telah mendapat pelatihan
17.03
Program Transmigrasi Regional Kegiatan: Pendataan dan Pembinaan Animo Transmigrasi
Outcome: Tersedianya data animo transmigarasi Output: Terselenggaranya kegiatan pendataan dan pembinaan calon transmigran
100% 8,00 100% 10,00 100% 12,00 100% 13,00 100% 15,00 100% 15,00
Disnaker
Banjar
17.05
Program Transmigrasi Regional Kegiatan: Kerjasama dengan daerah penerima calon transmigran
Outcome: Terlaksananya penjajagan dan kesepakatan bersama dengan daerah penerima calo transmigran tenatang penempatan calon transmigran Output: Ditetapkannya rencana calon transmigrasi dan terjadinya
1 Kesepakatan
25,00 1
Kesepakatan
26,00 1
Kesepakatan
27,00 1
Kesepakatan
28,00 1
Kesepakatan
29,00 1
Kesepakatan
29,00
Disnaker
Banjar
V-49
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
dokumen kesepakatan bersama dengan daerah penerima calon transmigran
17.06
Program Transmigrasi Regional Kegiatan: Penempatan Calon Transmigran
Outcome: Terlaksananya penempatan calon transmigran ke lokasi transmigrasi Output: Dapat diberangkatkannya calon transmigran ke lokasi transmigrasi
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Disnaker
Banjar
V-50
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Dinas Tenaga Kerja yang mendukung visi, misi, tujuan dan
sasaran RPJMD Kota Banjar tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :
1. Misi 1 : Pelatihan Tenaga Kerja Produktif Pencari Kerja
Tujuan : Mewujudkan tenaga kerja yang terampil dan
kompeten
Sasaran : Meningkatnya keterampilan kompetensi tenaga kerja
dan produktivitas kerja
Indikator : Persentase lulusan peserta pelatihan yang memiliki
keterampilan
No. Indikator
Kondisi
kinerja pada awal
periode RPJMD
Target capaian setiap tahun
Kondisi
kinerja pada akhir
periode RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Persentase
lulusan
peserta
pelatihan
yang
memiliki
keterampilan
90% 92% 94% 96% 98% 100% 100%
VI-51
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
2. Misi 2 : Mewujudkan Hubungan dengan perusahan yang
selaras, serasi dan seimbang
Tujuan : Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan
kondusif, berkeadilan demi kesejahteraan pekerja
Sasaran : Meningkatnya kondisi hubungan industrial yang
kondusif
Indikator : Persentase kasus perselisihan hubungan industrial
yang ditangani
No. Indikator
Kondisi kinerja
pada awal
periode RPJMD
Target capaian setiap tahun
Kondisi kinerja
pada akhir
periode RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Persentase
kasus
perselisihan
hubungan
industrial
yang
ditangani
70% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
VI-52
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
3. Misi 3 : Mendorong Perluasan Kesempatan Kerja
Tujuan : Mewujudkan penempatan tenaga kerja didalam
negeri
Sasaran : Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja sektor informal
Indikator : Persentase pencari kerja yang ditempatkan
No. Indikator
Kondisi kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target capaian setiap tahun
Kondisi kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Persentase
pencari kerja
yang
ditempatkan
10% 11% 12% 13% 14% 15% 15%
Selain indikator-indikator yang telah diuraikan di atas, terdapat juga indikator-
indikator kinerja lain dari Dinas Tenaga Kerja yang secara bersama-sama mendukung
pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan Kota Banjar, adapun indikator-
indikator kinerja tersebut sebagai berikut :
a. Jumlah masyarakat yang mendapat pendampingan.
b. Terbitnya dokumen UMK.
c. Persentase penempatan calon transmigran yang mendapat pelatihan.
VI-53
Disnaker/Renstra Tahun 2014-2018
BAB VII
PENUTUP
Rencana strategik (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar mengandung
rumusan visi, misi, tujuan sasaran, strategi, kebijakan program dan kegiatan. Renstra ini
berfungsi sebagai dokumen perencanaan strategik yang disusun dan dirumuskan untuk
jangka waktu lima tahun 2014 - 2018 (perencanaan jangka menengah).
Rumusan sistematis ini selain didasarkan pada kondisi, potensi, nilai-nilai luhur
juga memperhatikan aspirasi masyarakat Kota Banjar dan mengedepankan isu-isu lokal
yang memerlukan penyelesaian relatif cepat.
Agar Rencana Strategik ini lebih implementatif, maka sebagai prasyaratnya
adalah adanya komitmen dari semua elemen masyarakat Kota Banjar. Bagi masyarakat
non pemerintahan khususnya, komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui partisipasi
dalam pembangunan baik itu proses pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan di
bidang kesejahtertaaan social, ketenagakerjaan dan ketrasmigrasian khususnya.
Akhir kata semoga dimasa mendatang masyarakat Kota Banjar akan lebih
meningkat derajat kesejahteraannya melalui pembangunan ketenagakerjaan yang lebih
kompetitif serta mobilitas penduduk yang merata dan proporsional.
Kepala Dinas Tenaga Kerja
Kota Banjar
Drs.H.Ruswa Sumarna, M.Si
Nip. 19591106 197803 1 002
VII-54