review artikel
DESCRIPTION
nbjTRANSCRIPT
REVIEW ARTIKEL
AN EMPIRICAL EVALUATION OF ACCOUNTING INCOME NUMBER
Ball dan Braw (1968)
1. Hasil review jurnal secara umum
Teori akuntansi umumnya telah mengevaluasi kegunaan dari praktek akuntansi
berdasarkan perjanjianya dengan model analisa tertentu. Pada tiap kasus, metode dari
evaluasi telah dibandingkan dengan praktek yang ada dengan praktek yang lebih dipilih
sebagaimana telah diimplikasikan oleh model atau beberapa standar yang diimplikasikan
oleh model untuk dimiliki oleh setiap proses. Kelemahan dari metode ini tidak
memperdulikan sumber yang signifikan dari pengetahuan didunia, suatu perluasan
dimana prediksi dari model menyesuaikan kepada perilaku yang diobservasi. Tidaklah
cukup untuk membela teori analitis dengan dasar bahwa asumsinya didukung secara
empiris, mengenai bagaimana seseorang untuk mengetahui bahwa menerima semua
asumsi pendukung yang relevan? Dan juga bagaimana seseorang menjelaskan
kemampuan prediksi dari proposisi yang berdasarkan pada asumsi yang belum
diverifikasi seperti maksimalisasi dari fungsi utilitas. Lebih jauh mengenai bagaimana
seseorang menyelesaikan perbedaan antara proposisi yang timbul dengan
mempertimbangkan berbagai aspek dunia?
Keterbatasannya dari pendekatan analitikal secara lengkap pada kegunaa
diilustrasikan dengan argument bahwa” anka laba tidak dapat didefinisikan secara
substansial, dan bahwa hal tersebut juga kekurangan makna dan karenanya utilitasnya
menjadi meragukan. Karena akuntansi kurang dalam kerangka kerja teori yang mampu
menerima semua factor, maka pada prakteknya akan berkembang perbedaan. Sebagai
konsekuensinya laba bersih adalah agregat dari komponen dimana tidak homogeny.
Sehingga dikatakan menjadi angka yang tidak berarti. Tidak seperti perbedaan antara 27
meja dengan 8 kursi . pada pandangan ini laba bersih dapat didifinisikan hanya sebagai
aplikasi dari seperangkat prosedur (x1,x2,…..) pada seperangkat peristiwa (y1,y2,
….. )dengan tidak ada arti substansi definitive sama sekali.
Canning mengovserfasi:
Apa yang dibuat sebagai ukuran dari laba bersih tidak akan dapat diajukan sebagai
fakta kecuali bahwa angka yang dihasilkan ketikan akuntan telah selesai
mengaplikasikan prosedur yang telah dia adopsi.
Bagaimanapun adalah berbahaya untuk menyimpulkan dalam ketiadaan pengujian
empiris lebih lanjut, bahwa kurangnya arti yang substantive berimplikasi sebagai
kurangnya utilitas. Karena laba bersih adalah angka dari sejumlah kepentingan kepada
investor, hasilnya yang kita pergunakan sebagai criteria pediktif adalah keputusan
investasi sebagaimana direfleksikan pada pasar sekuritas. Dalam isi maupun waktu dari
angka laba tahunan eksisting akan dievaluasi karena kegunaan dapat menjadi cacat
karena defisiensi pada keduanya.
2. Sebuah tes empiris
Pengembangan terbaru dalam teori modal menyediakan justifikasi untuk memilih
perilaku dari harga sekuritas sebagai tes operasional dari kegunaan. Sebuah teori yang
utuh mendukung proposisi bahwa pasar modal adalah efesien dan tidak bias jika
informasi adalah berguna dalam membentuk harga asset modal, kemudian pasar akan
menyesuaikan harga asset pada informasi tersebut dengan cepat dan tanpa meninggalkan
kesempatan untuk pengambilan keuntungan yang abnormal. Apabila sebagaimana pada
bukti yang mengidentifikasikan, harga sekuritas akan disesuaikan secara cepat pada
informasi baru pada saat tersedia, sehingga perubahan dalam harga sekuritasakan
terefleksikan pada arus dari informasi kepada pasar. Sebuah revisi yang telah diobservasi
dari harga saham yang diasosiasikan dengan penerbitan laporan laba akan menyediakan
bukti bahwa informasi yang dicerminkan dalam jumlah laba adalah berguna.
Metode kami dalam menghubungkan laba akuntansi pada harga saham yang
dibangun dengan teori dan bukti ini adalah dengan berfokus pada informasi yang unik
pada perusahaan tertentu. Secara spesifik kami membangun dua alternative model dari
laba yang diharapkan pasar dan dengan menyelidiki reaksi pasar ketika ekspektasinya
terbukti salah.
3. Perubahan laba yang diharapkan dan tidak diharapkan.
Secara historis dapat dilihat bahwa laba dari perusahaan-perusahaan cenderung
untuk bergerak bersama-sama. Satu studi menemukan bahwa sekitar setengah dari
variabilitasnya pada tingkat rata-rata laba per saham satu perusahaan dapat diasosiasikan
dengan dampak ekonomi yang luas. Dengan bukti ini setidaknya sebagian dari perubahan
pada laba sebuah perusahaan. Dari satu tahun ke tahun berikutnya dapat diperkirakan.
Jika pada tahun sebelumnya laba dari suatu perusahaan telah berhubungan dengan laba
dari perusahaan-perusahaan yang lain dengan cara tertentu maka pengetahuan dari
hubungan di masa lalu, bersama dengan pengetahuan mengenai laba dari perusahaan-
perusahaan yang lain untuk tahun ini, menghasilkan harapan bersyarat untuk laba tahun
berjalan dari perusahaan tersebut. Sehingga terlepas dari efek konfirmasi, jumlah dari
informasi baru yang tercakup dalam angka laba tahun berjalan dapat dperkirakan dengan
dasar perbedaan antara perubahan actual dalam laba dan harapan bersyaratnya.
Akan tetapi tidak semua perbedaan selalu merupakan informasi baru. Beberapa
perubahan dalam laba pendanaan dan keputusan kebijakan lain yang telah dibuat oleh
perusahaan. Kami mengasumsikan hal tersebut., pada perkiraan yang pertama perubahan
seperti itu akan dicerminkan pada perub ahan rata-rata laba sepanjang waktu.
4. Beberapa isu ekonomi
Satu asumsi dari regresi laba OLS adalah (Mi) dan (ui) tidak berkorelasi. Koreasi
antara keduanya dapat mengambil dua bentuk, yaitu masuknya perusahaan (j) pada
indeks pasar atas laba (Mi), dan keberadaan dampam industry. Yang pertama telah
dieliminasi dengan konstruksi, akan tetapi tidak ada penyesuaian yang dibuat untuk
dampak industry. Telah diperkirakan bahwa dampak industry mungkin bertanggung
jawab atas 10 persen dari variabilitas pada tingkat laba perushaan.
Dalam hal model regresi laba, model hasil saham, sebagaimana telah dijelaskan
diatas, memiliki beberapa pelanggaran yang jelas pada asumsi dari model regresi OLS.
Pertama, indeks hasil pasar yang berkorelasi dengan residual karena indeks pasar
mengandung hasil dari perusahaan j , dan karena dampak indutri. Kedua , pelanggaran
tersebut tidak ada yang serius, karena indeks fisher dikalkulasikan melalui semua saham
yang didaftarkan pada YNSE dank arena dampak industry hanya berdampak maksimum
10 persen dari variabilitas pada tingkat pengembalian hasil rata-rata dari saham.
Pelanggaran kedua berasal dari prediksi kami bahwa pada bulan tertentu sekitar tanggal
pelaporan, nilai yang diharapkan dari (vj) tidaklah 0. Kembali setiap bias seharusnya
memiliki sedikit dampak pada hasil, walaupun rendah.
Data yang dipergunakan pada penelitian ini mencakup tiga data:
a. Isi laporan laba rugi jumlah laba untuk tahun 1946-1966 didapatkan dari
standard an poors compustat tape.
b. Tanggal dari pengumuman pelaporan didapatkan dari the wall street journal.
Ada tiga jenis pengumuman annual report yang dilakukan oleh the wall street
journal, yaitu peramalan laba tahunan, pelaporan awal, dan annual report yang
lengkap.
c. Pergerakan harga sekuritas selama tanggal pengumuman harga sekuritas
relative didapatkan dari center of research in security prices (CRSP) di
universitas Chicago. Data yang dipergunakan adalah data harga penutupan
bulanan di New York Stock Exchange termasuk dividend an perubahan
modal, untuk periode januari 1946 sampai juni 1966.
Perusahaan yang dipergunakan dalam penelitian ini harus memenuhi criteria sebagai
berikut, yaitu:
a. Data laba terdapat di Compustat tape untuk setiap tahun dari tahi 19446-1966
b. Tahun fiskal berakhir pada tanggal 31 desember
c. Data harga tersedia di CRSP untuk 100 bulan terakhir
d. Terdapat tanggal pengumumam laba perusahaan di Wall Street Journal.
5. Kesimpulam
Kami mengasumsikan bahwa pada ketiadaan informasi mengenai perusahaan
tertentu pada suatu periode, tingkat pengembaliannya pada periode tersebut hanya akan
tercermin dengan keberadaan informasi dengan luasan pasar yang berhubungan dengan
keseluruhan perusahaan. Dengan mengabtraksikan dari dampak pasar, kami
mengidentifikasi dmapak dari informasi yang berhubungan dengan perusahaan
individual. Kemudian untuk menentukan jika sebagian dampak dapat dihubungkan
dengan informasi yang terkandung dalam angka laba akuntansi perushaan, kami
memisahkan elemen yang diharapkan dari perubahan laba. Jika kesalahan ramalan laba
tidaklah ada, kami mendefinisikannya sebagai bad new dan memprediksikannya bahwa
jika terdapat hubungan antara angka laba akuntansi dan harga saham, kemudian
pengumuman dari angka laba akan berdampak pada hasil dari sekuritas perusahaan yang
yang akan lebih sedikit dari yang telah diharapkan. Dua model ekspektasi laba telah
didefinisikan yaitu model regresi dan model naïve. Kami melaporkan dalam detail kedua
ukuran laba yaitu net income dan earning per share sebagai variable 1 dan 2 dari model
regresi dan satu ukuran yaitu earning per share sebagai variable 3 untuk naïve model.