review article: teknologi pengendalian hama dalam · pdf filepengendalian dapat difokuskan...

3
Sulawesi Selatan merupakan sentra pertanaman sayur- Penerapan Tehnologi Pengendalian Hama dalam Sisitem Budidaya Sayuran Organik sayuran dengan masalah yang terbesar pada hampir semua sentra tanaman sayuran yang ada di daerah Sistem budidaya organik adalah suatu sistem produksi ini adalah tingginya aplikasi senyawa kimia sintetik pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan termasuk pupuk dan pestisida sintetik. Hasil wawancara penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat dan survei yang dilakukan menunjukkan bahwa masih tumbuh, maupun pestisida. Berbagai tehnologi pengen- banyak petani melakukan aplikasi pestisida sintetik dengan dalian hama dan penyakit dapat diterapkan dalam frekuensi aplikasi yang tinggi yaitu berkisar satu sampai sistem budidaya organik. Tehnologi yang dapat di- dua kali seminggu sehingga aplikasi selama satu musim terapkan yaitu dengan pengelolaan pertanaman dengan tanam dapat mencapai 12 sampai 16 kali (Sjam 2004b). mengatur waktu tanam, pergiliran tanaman, mengatur Sekitar 43.3% petani melakukan aplikasi tiga kali jarak tanam ataupun dengan cara menanam tanaman seminggu (kisaran 30 sampai 50%), 46.6% melakukan secara intercropping/tumpang sari, misalnya penana- aplikasi dua kali seminggu (kisaran 35 sampai 60%) man tanaman utama dengan tanaman yang bersifat dan sekitar 10% melakukan aplikasi satu minggu sekali repelen terhadap hama atau keterpaduan tanaman da- (kisaran 5 sampai 15%). lam suatu bedengan atau areal pertanaman, pengguna- Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kesejahteraan an ekstrak tanaman dalam formulasi bubuk dan cair dan petani karena selain biaya yang dikeluarkan sangat besar pemasangan senyawa yang bersifat atraktan. untuk pembelian pestisida juga penggunaan pestisida Pengelolaan Pertanaman dengan aplikasi yang sangat sering dapat mematikan Pengelolaan pertanaman sangat penting diper- organisme bukan sasaran seperti musuh alami sehingga hatikan dalam upaya untuk mengurangi populasi musuh alami tidak berperan dalam menekan hama. hama. Yang termasuk pengelolaan pertanaman adalah Penggunaan pestisida sintetik juga dapat menyebabkan keterpaduan beberapa tanaman yang ditanam dalam hama menjadi resisten, kerusakan ekosistem atau suatu areal pertanaman atau bedengan dengan sistem lingkungan dan bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan tumpang sari. Tehnik penanaman dapat dilakukan petani yang terpapar dengan pestisida. Produk sayuran dengan menanan tanaman yang berbeda diantara kemungkinan mengandung residu sehingga tidak aman bedengan, menanam tanaman disekitar bedengan atau dikomsumsi karena dapat membahayakan kesehatan melingkari bedengan atau di tengah bedengan. Seperti konsumen padahal sayuran merupakan kebutuhan terlihat pada Gambar 1. penting dalam kehidupan sehari-hari karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Fenomena di atas menunjukkan perlunya upaya pengembangan dan penerapan tehnologi ramah ling- kungan untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas tanpa residu bahan kimia sintetik termasuk pestisida dan pupuk. Sistem budidaya tanaman secara orga- nik dewasa ini dianggap paling menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Review Article: Teknologi Pengendalian Hama dalam Sistem Budidaya Sayuran Organik (Pest Control Technology in Organic Vegetable Cultivation System) SYLVIA SJAM, UNTUNG SURAPATI, ADE ROSMANA, DAN SULAEHA THAMRIN Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, 90245 J. Fitomedika. 7 (3): 142 – 144 (2011) ABSTRACT Organic farming system is an agricultural production system without the use of synthetic agrochemicals, including fertilizers, growth regulators, and pesticides. Numerous control tactics can be applied to suppress damages caused by pests in an organic farming system, namely the uses of appropriate planting time, crop rotation, appropriate planting space, intercropping with repellent plants, pesticides derived from plants, and trapping with chemical attractants. KEY WORDS pest control, organic farming, vegetable Email: [email protected] Gambar 1. Tagetes erecta yang bersifat repelen ditanam diujung dari bedengan.

Upload: nguyenhuong

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review Article: Teknologi Pengendalian Hama dalam · PDF filePengendalian dapat difokuskan pada tanaman tanaman juga bersifat menghambat aktifitas makan, ... Pestisida Ramah Lingkungan

Sulawesi Selatan merupakan sentra pertanaman sayur- Penerapan Tehnologi Pengendalian Hama dalam Sisitem Budidaya Sayuran Organiksayuran dengan masalah yang terbesar pada hampir

semua sentra tanaman sayuran yang ada di daerah Sistem budidaya organik adalah suatu sistem produksi ini adalah tingginya aplikasi senyawa kimia sintetik pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan termasuk pupuk dan pestisida sintetik. Hasil wawancara penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat dan survei yang dilakukan menunjukkan bahwa masih tumbuh, maupun pestisida. Berbagai tehnologi pengen- banyak petani melakukan aplikasi pestisida sintetik dengan dalian hama dan penyakit dapat diterapkan dalam frekuensi aplikasi yang tinggi yaitu berkisar satu sampai sistem budidaya organik. Tehnologi yang dapat di- dua kali seminggu sehingga aplikasi selama satu musim terapkan yaitu dengan pengelolaan pertanaman dengan tanam dapat mencapai 12 sampai 16 kali (Sjam 2004b). mengatur waktu tanam, pergiliran tanaman, mengatur Sekitar 43.3% petani melakukan aplikasi tiga kali jarak tanam ataupun dengan cara menanam tanaman seminggu (kisaran 30 sampai 50%), 46.6% melakukan secara intercropping/tumpang sari, misalnya penana-aplikasi dua kali seminggu (kisaran 35 sampai 60%) man tanaman utama dengan tanaman yang bersifat dan sekitar 10% melakukan aplikasi satu minggu sekali repelen terhadap hama atau keterpaduan tanaman da-(kisaran 5 sampai 15%). lam suatu bedengan atau areal pertanaman, pengguna- Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kesejahteraan an ekstrak tanaman dalam formulasi bubuk dan cair dan petani karena selain biaya yang dikeluarkan sangat besar pemasangan senyawa yang bersifat atraktan.untuk pembelian pestisida juga penggunaan pestisida Pengelolaan Pertanamandengan aplikasi yang sangat sering dapat mematikan Pengelolaan pertanaman sangat penting diper- organisme bukan sasaran seperti musuh alami sehingga hatikan dalam upaya untuk mengurangi populasi musuh alami tidak berperan dalam menekan hama. hama. Yang termasuk pengelolaan pertanaman adalah Penggunaan pestisida sintetik juga dapat menyebabkan keterpaduan beberapa tanaman yang ditanam dalam hama menjadi resisten, kerusakan ekosistem atau suatu areal pertanaman atau bedengan dengan sistem lingkungan dan bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan tumpang sari. Tehnik penanaman dapat dilakukan petani yang terpapar dengan pestisida. Produk sayuran dengan menanan tanaman yang berbeda diantara kemungkinan mengandung residu sehingga tidak aman bedengan, menanam tanaman disekitar bedengan atau dikomsumsi karena dapat membahayakan kesehatan melingkari bedengan atau di tengah bedengan. Seperti konsumen padahal sayuran merupakan kebutuhan terlihat pada Gambar 1.penting dalam kehidupan sehari-hari karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi.

Fenomena di atas menunjukkan perlunya upaya pengembangan dan penerapan tehnologi ramah ling- kungan untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas tanpa residu bahan kimia sintetik termasuk pestisida dan pupuk. Sistem budidaya tanaman secara orga-nik dewasa ini dianggap paling menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Review Article: Teknologi Pengendalian Hama dalam Sistem Budidaya Sayuran Organik

(Pest Control Technology in Organic Vegetable Cultivation System)

SYLVIA SJAM, UNTUNG SURAPATI, ADE ROSMANA, DAN SULAEHA THAMRIN

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas HasanuddinMakassar, Sulawesi Selatan, 90245

J. Fitomedika. 7 (3): 142 – 144 (2011)ABSTRACT Organic farming system is an agricultural production system without the use of synthetic agrochemicals, including fertilizers, growth regulators, and pesticides. Numerous control tactics can be applied to suppress damages caused by pests in an organic farming system, namely the uses of appropriate planting time, crop rotation, appropriate planting space, intercropping with repellent plants, pesticides derived from plants, and trapping with chemical attractants.

KEY WORDS pest control, organic farming, vegetable

Email: [email protected] Gambar 1. Tagetes erecta yang bersifat repelen ditanam

diujung dari bedengan.

user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Sticky Note
user
Sticky Note
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
Page 2: Review Article: Teknologi Pengendalian Hama dalam · PDF filePengendalian dapat difokuskan pada tanaman tanaman juga bersifat menghambat aktifitas makan, ... Pestisida Ramah Lingkungan

Sistem tumpangsari dengan tanaman yang bersifat Tehnologi pengendalian hama dengan memanfaatkan repelen dapat menyebabkan penurunan kepadatan bahan alami bioaktif tanaman pada lahan organik yang populasi hama dibandingkan hanya dengan menanam dikelola berorientasi pada penerapan usahatani berinput satu jenis tanaman dalam satu areal. Berkurangnya rendah. yaitu nisalnya: (1) penggunaan ekstrak tumbuhan populasi hama disebabkan adanya peran senyawa kimia dengan sistem fermentasi, (2) mengelola pertanaman mudah menguap yang dilepas oleh tanaman yang ber- antara lain penempatan tanaman repelen, penanaman sifat repelen sehingga hama yang terdapat pada tanaman secara bertahap dan berganti-ganti (3) penggunaan utama menghindar atau menjauh. bahan alami tanaman dalam bentuk formulasi bubuk

Selain sebagai penanaman tanaman yang bersifat (4). Penggunaan formulasi perekat atraktan dari bahan repelen maka dapat juga dilakukan penanaman tanaman alami bioaktif tanaman. yang bersifat atraktan sebagai tanaman perangkap. Tehnologi pegendalian dengan memanfaatkan bahan Penanaman tanaman perangkap di antara tanaman alami bioaktif tanaman/tumbuhan merupakan alternatif utama dapat diterapkan dalam sistem budidaya secara pengendalian yang aman bagi organisme bukan sasaran organik untuk mengendalikan populasi hama. Dengan dan bersifat non persisten terhadap lingkungan sehingga adanya tanaman perangkap maka hama yang datang dapat dipadukan dengan teknik-teknik pengendalian ketanaman tersebut lebih banyak dibandingkan tanaman lainnya. Selain bersifat toksik penggunaan bahan alami utama. Pengendalian dapat difokuskan pada tanaman tanaman juga bersifat menghambat aktifitas makan, perangkap dengan menggunakan bahan alami tanaman. menolak (repelen), menarik (attraktan) maupun meng- Pemasangan Perangkap dengan Senyawa Atraktan hambat pertumbuhan dan perkembangan hama

Pemasangan senyawa yang bersifat atraktan telah (Sjam 2003). dilakukan di dalam lahan unit uji dengan sistem organik. Tehnologi pengendalian hama dengan meman- Pemasangan senyawa atraktan dilakukan dengan meng- faatkan bahan alami bioaktif tanaman dapat juga di- gunakan perangkap yang dipasang di sela pertanaman lakukan dengan melakukan penyemprotan pada tanaman. atau pada bagian tertentu pada bedengan atau areal Aplikasi dengan penyemprotan tidak dikhawatirkan pertanaman. Perangkap yang mengandung senyawa akan menimbulkan bahaya residu yang besar. Hal ini atraktan yang telah diterapkan adalah menggunakan juga dapat mencegah atau menekan peluang jasad yang formulasi perekat atraktan yang berasal dari tanaman bukan sasaran terkena residu. Persistensi bahan alami Andropogon nardus untuk mengendalikan lalat buah bioaktif tanaman sebagai insektisida adalah singkat pada tanaman tomat, cabe dan ketimun (Gambar 4). kadang-kadang kurang menguntungkan pada tingkat A. nardus bersifat atraktan terhadap lalat buah dan populasi yang tinggi, maka untuk mencapai keefek- dapat menarik lalat buah jantan dan betina (Sjam tifan pengendalian yang maksimum diperlukan aplikasi 2002) dan pemanfaatan senyawa atraktan yang berasal yang berulang-ulang. Namun sifat tersebut memungkin- dari bahan alami bioaktif tanaman cukup aman dan kan untuk dapat diaplikasikan atau digunakan beberapa punya kemampuan sebagai paraferomon yaitu saat menjelang panen. Dalam ekstrak tanaman/ menimbulkan reaksi sebagaimana feromon asli (Martono tumbuhan terdapat beberapa senyawa aktif utama dan Witjaksono l994). selain itu juga terdapat banyak senyawa lain yang

kurang aktif namun keberadaannya dapat mening- katkan aktifitas ekstrak secara keseluruhan atau ber- sifat sinergis. Banyaknya senyawa yang terdapat pada ekstrak tanaman/ tumbuhan menyebabkan serangga hama sasaran tidak mudah menjadi resisten diban- dingkan insektisida yang mengandung senyawa tunggal seperti insektisida sintetik (Sjam 2004). Beberapa tanaman yang terdapat dilahan organik dan merupakan sumber insektisida yaitu Gliricida sepium, Tagetes erecta dan Lantana camara.Gambar 3. Tanaman seledri dipinggir bedengan.

Gambar 2. Tanaman tembakau diantara bedengan. Gambar 4. Bawang daun diantara tanaman pachoi.

143 JURNAL FITOMEDIKA Vol. 7, no. 3, APRIL 2011: 142 - 144

user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight
Page 3: Review Article: Teknologi Pengendalian Hama dalam · PDF filePengendalian dapat difokuskan pada tanaman tanaman juga bersifat menghambat aktifitas makan, ... Pestisida Ramah Lingkungan

Gamal (Gliricida sepium) merupakan tanaman Harnoto, Dodin Koswanuddin dan A. Nugraha. leguminosa yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk 1999. Pengaruh ekstrak biji Lantana camara organik, pestisida nabati dan pakan ternak. Berbagai terhadap beberapa aspek biologi Spodoptera hasil penelitian menunjukkan bahwa daun gamal dapat litura (Lepidoptera, Noctuidae). Prosiding Forum mengendalikan Helicoverpa armigera, (Morallo- Komunikasi Ilmiah Pemanfaatan Pestisida Nabati. Rejesus l987), Aphis spp., Spodoptera sp. (Grainge & Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Ahmed 1987) dan Myzus persicae (kutu daun) (Tukimin Perkebunan.dan Molide 2000). Selain itu Gamal mempunyai Lahadassy, Yusuf. 2006. Potensi gamal sebagai bahan kandungan nitrogen yang cukup tinggi dengan C/N pupuk organic cair melalui perlakuan fermentasi. rendah sehingga biomassa tanaman ini mudah mengalami Jurnal Agrisistem Vol 2, no.1.dekomposisi dan sebagai sumber pembuatan pupuk Sjam. S. 1996. Penggunaan beberapa bahan alami cair organik yang sangat baik. Endapan dari hasil fer- bioaktif tanaman terhadap Acanthoscelides obtectus mentasi perasan daun gamal mempunyai kandungan Say. (Coleoptera:Bruchidae) pada kacang merah nitrogen yang tinggi (Lahadassy 2006). dan Callosobruchus maculates Fab pada kacang

Lantana camara dapat bersifat sebagai racun kontak, hijau. Hibah Bersaing III 1995-1997.Sjam. S. 2002. Atraktan yang berasal dari bahan alami antifeedan, repelen, dan menghambat pertumbuhan

serangga (Grainge & Ahmed 1987). Ekstrak L. camara bioaktif tanaman Andropogon nardus untuk pengen- dapat menyebabkan mortalitas larva dan pupa Spodoptera dalian lalat buah (Batrocera spp.) UBER HAKI, litura dan mempengaruhi perkembangan stadium DIKTI.larva dan imago (Harnoto, Dodin, dan Nugraha 2000) . Sjam, S. 2003. Observasi, Identifikasi dan pengem-

Tagetes erecta L. bersifat sebagai racun kontak bangan Pestisida Nabati, Makalah disampaikan terhadap Aphis craccivora, Plutella xylostella dan sebagai pada Kegiatan Pelatihan Petugas POPT/PHP,UPDT- anti nematoda (Grainge & ahmed l987). Tagetes BPTPH Sulawesi Selatan 7-10 Agustus 2003 di disebut juga sebagai kenikir yang mempunyai rasa Makassar.pahit dan mengandung senyawa saponin dan flavonoid. Sjam, S. 2004a. Pestisida Nabati, Punya Prospekkah?. Hasil pengujian pada Crocidolomia binotalis menunjukan Makalah disampaikan pada Pelatihan Petugas bahwa ekstrak daun kenikir menyebabkan mortalitas Pengawas Pestisida UPTD-BPTPH, Dinas Pertanian yang tinggi pada larva yaitu berkisar antara 32 sampai Tanaman Pangan Hortikultura Prop. Sulawesi Selatan 92.5% pada kisaran konsentrasi sampai 5%. Selain itu (25-29 Juli 2004). Di Hotel Dharma Nusantara, juga menyebabkan penurunan aktivitas makan (Sjam Maros Sulawesi Selatan.1995, Sjam 2004a). Selain sebagai racun kontak maka Sjam, S. 2004b. Penerapan Pengendalian OPT dengan tagetes juga dapat bersifat repelen. Pestisida Ramah Lingkungan. Makalah disampaikan

dalam rangka sosialisasi penggunaan pestisida ramah Kesimpulan lingkungan. (04-06 Agustus 2004).

Sugasti, S., dan Johny. l991. Inventarisasi tanaman Bahan alami bioaktif tanaman sebagai agens obat Indonesia (1). Dep. Kes. RI. Badan Penelitian pengendali merupakan tehnologi pengendalian yang dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.dapat dimanfaatkan dalam sistem budidaya organik.

Tukimin, S.W., M. Syafei, Nur-Asbani, dan M. Rizal. Aplikasi dengan memanfaatkan bahan alami bioaktif 2001. Pengaruh ekstrak daun gamal (Gliricidea tanaman untuk tujuan pengendalian dapat dilakukan sepium) terhadap mortalitas kutu tembakau Myzus dengan mengelola pertanaman dengan mengatur/ persicae Sulzer (Homoptera:Aphididae). Jurnal menanam tanaman yang bersifat repelen diantara Nusantara Kimia No.2.1,Vol (VII). Tahun ke 7, Juli tanaman utama, pemasangan perangkap yang bersifat

atraktan dan penyemprotan menggunakan ekstrak 2000: 187-191.tanaman baik dengan formulasi bubuk atau cair.

Daftar Pustaka

Grainge, M., and S. Ahmed. 1987. Handbook of Plants With Pest-Control Properties. John Wiley and Sons.

Diterima tanggal 8 November 2010; disetujui untuk dipublikasi tanggal 30 Juni 2011

SJAM ET AL.: Teknologi Pengendalian Hama Sayuran 144

user
Highlight
user
Highlight
user
Highlight