reuters / stephane mahe karyawan airbus: … · di lain hal, ue menangga-pi keputusan inggris...

1
19 RABU, 21 DESEMBER 2011 E KONOMI GLOBAL OLYMPUS Corp dikabarkan tengah bersiap-siap mener- bitkan saham baru senilai 100 miliar yen (sekitar Rp11,6 tri- liun). Sony dan Fujilm akan menjadi pembeli potensial. Langkah itu dilakukan Olympus untuk menambah modalnya yang makin susut, seperti dilaporkan harian bisnis Nikkei. Pekan lalu Olympus me- ngatakan telah memperbaiki profil akunnya selama lima tahun terakhir setelah ter- jerat skandal akuntansi senilai US$1,7 miliar (sekitar Rp15,4 triliun). Produsen kamera dan peralatan endoskopi itu menu- tup-nutupi skandal tersebut sejak 1990-an. Hasilnya, aset bersih perusahaan tercatat turun hingga hanya 45,9 mi- liar yen. Perusahaan juga melaporkan adanya kerugian sebesar 32,33 miliar yen sejak pertengahan tahun hingga 30 September. Nikkei menyebutkan perin- cian penerbitan saham baru Olympus akan dirampungkan bulan depan. Panasonic Corp diberitakan juga ikut mengincar sebagian saham Olympus. Olympus mengatakan belum membuat keputusan perihal penambahan modal dan masih mempertimbangkan semua opsi. Di pihak lain, Sony dan Fujifilm menolak memberi komentar. “Beberapa orang melihat hal ini akan menambah aset bersih mereka dan berkontribusi ter- hadap kesehatan nansial per- usahaan, serta menambah value perusahaan,” kata Masayoshi Okamoto, kepala perdagangan di Jujiya Securities, di Tokyo, kemarin Southeastern Asset Manage- ment, perusahaan asal Ten- nesse yang memegang 5% saham Olympus, Senin (19/12), mengatakan khawatir langkah Olympus itu akan meneng- gelamkan seruan untuk meng- angkat kembali mantan CEO Michael Woodford. Woodford adalah pengungkap kasus skandal akuntansi Olympus dua bulan lalu. Kasus itu bermula dari tindak an mantan Presiden Olympus Tsuyoshi Kikuwa dan dua mantan eksekutif se- nior dalam menutupi kerugian perusahaan. Mereka dituduh membuat kesepakatan-kese- pakatan akuisisi meragukan dan beberapa trik akuntansi lainnya.(Reuters/E-1) Olympus bakal Lepas Saham Baru DWI TUPANI M ENTERI-MEN- TERI zona euro pada Senin (19/12), sepakat untuk mendongkrak sumber daya Dana Moneter Interna- sional (IMF) hingga 150 miliar euro (sekitar Rp1.800 triliun) untuk menalangi krisis utang dan memenangkan dukungan dana dari mitra mereka di Uni Eropa (UE). Namun, belum jelas apakah blok dapat men- capai target 200 miliar euro (Rp2.400 triliun) setelah Inggris tidak akan ikut serta. Pascapertemuan 3 jam lewat telekonferensi, menteri-menteri ekonomi UE mengatakan zona euro beserta Republik Ceko, Denmark, Polandia, dan Swedia akan memberi pinjaman pada IMF untuk ikut menyelamatkan 17 negara pengguna euro. “Negara-negara anggota zona euro akan menyediakan 150 miliar euro (Rp1.800 triliun) sumber daya tambahan melalui pinjaman bilateral ke dalam sumber daya umum lembaga (IMF),” ujar para menteri ke- uangan UE dalam pernyataan bersama pascapembicaraan. Namun, UE mengatakan para pendonor tersebut ha- rus terlebih dahulu mendapat persetujuan parlemen masing- masing. Di lain hal, Inggris se- cara terang-terangan mengaku tidak akan turut serta. Seorang pejabat Inggris me- ngatakan Menteri Keuangan Inggris George Osborne memu- tuskan tidak ikut berkontribusi dalam tindakan tersebut. “Kami secara terang-terangan menya- takan tidak akan ikut memberi kontribusi,” ujarnya. Di lain hal, UE menangga- pi keputusan Inggris terse- but secara diplomatis. Dalam pernyataan itu, mereka menulis bahwa London akan memberi keputusan pada awal tahun dalam pembicaraan dengan negara-negara G-20. Penambahan sumber daya IMF merupakan salah satu pilar dalam strategi untuk mem- perkuat kemampuan ‘pema- dam kebakaran’ di zona euro. Di samping itu, langkah itu diperlukan untuk memperkuat daya tahan finansial di masa depan. Pilar lainnya adalah membuat fasilitas bailout ka- wasan yang ada, EFSF, menjadi lebih eksibel untuk mengatasi bencana utang. Keputusan Inggris tersebut membuat zona euro akan lebih bergantung kepada ekonomi seperti China dan Rusia. Dua negara tersebut telah mengata- kan kesiapan mereka untuk memberi lebih banyak pinjaman kepada IMF. Amerika Serikat sendiri masih mempertimbang- kan risiko keterpaparan para pendonor nantinya terhadap krisis di zona euro. Makin berat Dalam pidatonya di hadapan Parlemen Eropa, Presiden Bank Sentral Eropa (European Cen- tral Bank/ECB) Mario Draghi memuji upaya kekompakan fiskal UE sebagai dasar yang kuat untuk menghadapi krisis. Meski begitu, Draghi me- ngatakan tekanan pasar di pasar obligasi zona euro akan terasa sangat signikan pada triwulan I tahun depan. Dalam periode itu, 230 miliar euro (Rp2.760 triliun) obligasi bank, sekitar 300 miliar euro (Rp3.600 triliun) obligasi pemerintah, dan lebih dari 200 miliar euro (Rp2.400 triliun) utang collateralized akan jatuh tempo. “Tekanan yang akan dialami pasar obligasi akan sangat sig- nikan, jika tidak bisa dikatakan belum pernah terjadi sebelum- nya,” kata Draghi. Di sisi lain, dalam pembicara- an para menteri keuangan UE, Finlandia masih menyatakan keberatan mereka tentang cara pengelolaan mekanisme sta- bilitas Eropa (European stability mechanism/ESM). Kondisi tersebut ditambah ketidakpastian terhadap pe- nambahan sumber daya IMF serta keraguan atas kemam- puan EFSF membuat investor mengarahkan sorotan pada ECB. (*/Reuters/E-1) [email protected] Inggris Tolak Selamatkan Zona Euro Tekanan di pasar obligasi zona euro akan signifikan pada triwulan I tahun depan. KARYAWAN AIRBUS: Karyawan Airbus bekerja di bagian kokpit pesawat Airbus A350 di fasilitas Airbus, Prancis, Senin (19/12). Airbus pekan lalu mengumumkan rencana untuk menyewa 4.000 pekerja pada 2012 yang setengah di antaranya adalah warga Prancis. REUTERS / STEPHANE MAHE

Upload: dinhque

Post on 09-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REUTERS / STEPHANE MAHE KARYAWAN AIRBUS: … · Di lain hal, UE menangga-pi keputusan Inggris terse-but secara diplomatis. Dalam pernyataan itu, mereka menulis bahwa London akan memberi

19RABU, 21 DESEMBER 2011 EKONOMI GLOBAL

OLYMPUS Corp dikabarkan tengah bersiap-siap mener-bitkan saham baru senilai 100 miliar yen (sekitar Rp11,6 tri-liun). Sony dan Fujifi lm akan menjadi pembeli potensial.

Langkah i tu di lakukan Olympus untuk menambah modalnya yang makin susut, seperti dilaporkan harian bisnis Nikkei.

Pekan lalu Olympus me-ngatakan telah memperbaiki profil akunnya selama lima tahun terakhir setelah ter-jerat skandal akuntansi senilai US$1,7 miliar (sekitar Rp15,4 triliun). Produsen kamera dan peralatan endoskopi itu menu-tup-nutupi skandal tersebut sejak 1990-an. Hasilnya, aset bersih perusahaan tercatat turun hingga hanya 45,9 mi-liar yen.

Perusahaan juga melaporkan adanya kerugian sebesar 32,33 miliar yen sejak pertengahan tahun hingga 30 September.

Nikkei menyebutkan perin-cian penerbitan saham baru Olympus akan dirampungkan bulan depan. Panasonic Corp diberitakan juga ikut meng incar sebagian saham Olympus.

Olympus mengatakan belum membuat keputusan perihal penambahan modal dan masih mempertimbangkan semua opsi. Di pihak lain, Sony dan Fujifilm menolak memberi komentar.

“Beberapa orang melihat hal ini akan menambah aset bersih mereka dan berkontribusi ter-hadap kesehatan fi nansial per-usahaan, serta menambah value perusahaan,” kata Masayoshi Okamoto, kepala perdagangan

di Jujiya Securities, di Tokyo, kemarin

Southeastern Asset Manage-ment, perusahaan asal Ten-nesse yang memegang 5% saham Olympus, Senin (19/12), mengatakan khawatir langkah Olympus itu akan meneng-gelamkan seruan untuk meng-angkat kembali mantan CEO Michael Woodford. Woodford adalah pengungkap kasus skandal akuntansi Olympus dua bulan lalu.

Kasus itu bermula dari tindak an mantan Presiden Olympus Tsuyoshi Kikuwa dan dua mantan eksekutif se-nior dalam menutupi kerugian perusahaan. Mereka dituduh membuat kesepakatan-kese-pakatan akuisisi meragukan dan beberapa trik akuntansi lainnya.(Reuters/E-1)

Olympus bakal Lepas Saham Baru

DWI TUPANI

MENTERI-MEN-TERI zona euro p a d a S e n i n (19/12), sepakat

untuk mendongkrak sumber daya Dana Moneter Interna-sional (IMF) hingga 150 miliar euro (sekitar Rp1.800 triliun) untuk menalangi krisis utang dan memenangkan dukungan dana dari mitra mereka di Uni Eropa (UE). Namun, belum jelas apakah blok dapat men-

capai target 200 miliar euro (Rp2.400 triliun) setelah Inggris tidak akan ikut serta.

Pascapertemuan 3 jam lewat telekonferensi, menteri-menteri ekonomi UE mengatakan zona euro beserta Republik Ceko, Denmark, Polandia, dan Swedia akan memberi pinjaman pada IMF untuk ikut menyelamatkan 17 negara pengguna euro.

“Negara-negara anggota zona euro akan menyediakan 150 miliar euro (Rp1.800 triliun) sumber daya tambahan melalui

pinjaman bilateral ke dalam sumber daya umum lembaga (IMF),” ujar para menteri ke-uangan UE dalam pernyataan bersama pascapembicaraan.

Namun, UE mengatakan para pendonor tersebut ha-rus terlebih dahulu mendapat persetujuan parlemen masing-masing. Di lain hal, Inggris se-cara terang-terangan mengaku tidak akan turut serta.

Seorang pejabat Inggris me-ngatakan Menteri Keuangan Inggris George Osborne memu-tuskan tidak ikut berkontribusi dalam tindakan tersebut. “Kami secara terang-terangan menya-takan tidak akan ikut memberi

kontribusi,” ujarnya. Di lain hal, UE menangga-

pi keputusan Inggris terse-but secara diplomatis. Dalam pernyataan itu, mereka menulis bahwa London akan memberi keputusan pada awal tahun dalam pembicaraan dengan negara-negara G-20.

Penambahan sumber daya IMF merupakan salah satu pilar dalam strategi untuk mem-perkuat kemampuan ‘pema-dam kebakaran’ di zona euro. Di samping itu, langkah itu diperlukan untuk memperkuat daya tahan finansial di masa depan. Pilar lainnya adalah membuat fasilitas bailout ka-

wasan yang ada, EFSF, menjadi lebih fl eksibel untuk mengatasi bencana utang.

Keputusan Inggris tersebut membuat zona euro akan lebih bergantung kepada ekonomi seperti China dan Rusia. Dua negara tersebut telah mengata-kan kesiapan mereka untuk memberi lebih banyak pinjaman kepada IMF. Amerika Serikat sendiri masih mempertimbang-kan risiko keterpaparan para pendonor nantinya terhadap krisis di zona euro.

Makin beratDalam pidatonya di hadapan

Parlemen Eropa, Presiden Bank

Sentral Eropa (European Cen-tral Bank/ECB) Mario Draghi memuji upaya kekompakan fiskal UE sebagai dasar yang kuat untuk menghadapi krisis.

Meski begitu, Draghi me-ngatakan tekanan pasar di pasar obligasi zona euro akan terasa sangat signifi kan pada triwulan I tahun depan. Dalam periode itu, 230 miliar euro (Rp2.760 triliun) obligasi bank, sekitar 300 miliar euro (Rp3.600 triliun) obligasi pemerintah, dan lebih dari 200 miliar euro (Rp2.400 triliun) utang collateralized akan jatuh tempo.

“Tekanan yang akan dialami pasar obligasi akan sangat sig-

nifi kan, jika tidak bisa dikatakan belum pernah terjadi sebelum-nya,” kata Draghi.

Di sisi lain, dalam pembicara-an para menteri keuangan UE, Finlandia masih menyatakan keberatan mereka tentang cara pengelolaan mekanisme sta-bilitas Eropa (European stability mechanism/ESM).

Kondisi tersebut ditambah ketidakpastian terhadap pe-nambahan sumber daya IMF serta keraguan atas kemam-puan EFSF membuat investor mengarahkan sorotan pada ECB. (*/Reuters/E-1)

[email protected]

Inggris Tolak Selamatkan Zona EuroTekanan di pasar obligasi zona euro akan signifikan pada triwulan I tahun depan.

KARYAWAN AIRBUS: Karyawan Airbus bekerja di bagian kokpit pesawat Airbus A350 di fasilitas Airbus, Prancis, Senin (19/12). Airbus pekan lalu mengumumkan rencana untuk menyewa 4.000 pekerja pada 2012 yang setengah di antaranya adalah warga Prancis.

REUTERS / STEPHANE MAHE