retorika dakwah bi al-lisan kh. syarif rahmat ra,...

138
RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, SQ DALAM PROGRAM DAMAI INDONESIAKU Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: SYEHAB BUDIYANTO NIM: 1110051000112 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017

Upload: vuduong

Post on 08-Mar-2019

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, SQ

DALAM PROGRAM DAMAI INDONESIAKU

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

SYEHAB BUDIYANTO

NIM: 1110051000112

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017

Page 2: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Page 3: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Page 4: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Page 5: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

ABSTRAK

Syehab Budiyanto 1110051000112

Retorika Dakwah KH. Syarif Rahmat RA. SQ. Dalam Program Damai

Indonesiaku

Tugas dakwah merupakan suatu kewajiban yang diemban oleh setiap

orang muslim, menyampaikan kebenaran yang ada dalam Al-Quran dan Hadist

sudah menjadi konsekuensi seorang yang menganggap dirinya beriman, walaupun

yang disampaikannya itu hanya satu ayat. Banyak da’i yang pandai berbicara

sehingga pidato panjang lebar akan tetapi tidak memperoleh apa-apa kecuali

kebosanan, hal ini di sebabkan pembicara banyak mempunyai bahan materi tetapi

tidak mampu mengorganisasikannya. Dakwah akan di terima dengan baik oleh

mad’u apabila penyampaianya seorang da’i dapat menggunakan retorika dengan

baik salah satunya adalah KH. Syarif Rahmat RA, SQ. seorang da’i yang mampu

menyuguhkan dakwahnya dengan retorika yang baik.

Penyampaian pidato yang paling banyak dilakukan juru dakwah sekarang

ini adalah dengan menggunakan ceramah atau disampaikan secara lisan, yakni

melalui ceramah atau pidato dalam pengajian, kenyataan ini dapat dilihat dari desa

maupun kota. Akan tetapi dakwah dengan menggunakan metode ceramah,

haruslah disampaikan dengan cara-cara yang efektif sehingga dapat diterima oleh

sasaran dakwah dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam menerima isi dari pesan

dakwah yang disampaikan untuk itu untuk mewujudkan hal tersebut maka juru

dakwah dibutuhkan untuk menguasai retorika. Retorika adalah seni berbicara

dihadapan masyarakat luas yang mana tujuan dari pengaplikasian terhadap

dakwah ialah dapat merubah pola pikir masyarakat agar kembali pada jalan Allah.

Jadi peran retorika dalam sebuah dakwah tidak dapat dipisahkan.

Berangkat dari sinilah maka peneliti retorika da’i adalah suatu yang

menarik, selanjutnya yang menambah penulis tertarik untuk mengajukan

penelitian ini karena KH Syarif Rahmat RA,SQ. merupakan seorang kiai

sekaligus muballigh yang tidak asing lagi dimasyarakat. Selain itu yang paling

membedakan dari da’i lainnya adalah beliau selalu menggunakan blangkon dalam

setiap berdakwah, hal inilah yang menjadi penerik tersendiri sehingga beliau

disukai oleh banyak jamaah atau karena cara penyampaian beliau yang sesuai

menurut kaidah retorika sehingga beliau banyak diminati.

Dalam penelitian ini penulis terjun langsung pada peristiwa dimana data

diperoleh dan dikumpulkan dari subjek, objek dan orang-orang yang

bersangkutan. Subjek dalam penelitian ini adalah KH. Syarif Rahmat RA,SQ.

kemudian yang dijadikan objek penelitian adalah retorika dakwah. Teori yang

digunakan yaitu teori Jalaluddin Rakhmat, Sedangkan penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif analisis. rumusan masalah yang ditinjau adalah

jenis pidato, teknik penyampaian pidato yang terdiri dari pendekatan Informatif,

persuasif, humor dan konsep pemiliharn materi dalam programn damai

Indonesiaku.

Page 6: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hidarat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga berkat izin-

Nya penulis mampu menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Shalawat beserta

salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna

baik dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari

berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,

sepatutunya diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Suparto M.Ed, Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik. Dr. Hj. Roudhanah MA, selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi dan Suhaimi M. Si, selaku Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran MA, selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Fathurokhmah SS, M.si, selaku Sekertaris Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Prof. Dr. Murodi MA, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan masukan dan membantu penulis selama proses

perkuliahan.

Page 7: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

iii

4. Rubiyanah, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang dengan tulus

memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis serta nasehat-

nasehat yang luar biasa yang semoga bermanfaat bagi penulis.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

sangat berkontribusi dalam memberikan banyak ilmu serta pengetahuan

yang tiada terkira kepada penulis selama menjalani Studi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta serta sluruh straf dan kariawan yang telah

melayani dan menyiapkan fasilitas titelatur, sampai penulis bisa

menyelesaikan studi ini.

7. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

yang telah memfasilitasi penulis untuk mempelajari dan mencari bahan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Para pegawai/ staf Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang

telah memberikan pelayanan yang prima kepada penulis.

9. Kepada kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Ahmad Nurdin dan

ibunda tercinta Evi Sofiah yang telah membesarkan dan merawat

penulis dengan rasa cinta kasih dan sayang. Serta lantunan doa dan

ridho yang tak pernah putus, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Guru besar KH. Syarif Rahmat RA, SQ selaku Pemimpin Pon-Pes

Ummul Qura, selaku ayah dan dan orang tua saya di pesantren.

Page 8: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

iv

11. Teman-teman KPI angkatan 2010, Khusunya teman-teman sekelas KPI

D: Kurnia Prasetio, Abdullah Icshan Baihaqi, Abdurrahman, Agung

Sulistiono Nugroho, Boby Gunawan, Enjang Zaki, Fahmi Hayatudin,

Helmi Afandi, Sumantri, Maulana Fityan, Rahmat Hidayat, Zainun

Najmi Hasmi dan tentunya teman-teman perempuan KPI D yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya,

penulis bangga menjadi bagian dari kalian. Tetap berjuang dan tetap

semangat Semoga kita sama-sama bisa meraih kesuksesan.

12. Keluarga besar Forum komunikasi Alumni Pesantren Ummul Qura

Tangerang Selatan, Teman-teman KKN kompak, RNJ, BORJU, KPPA

Nusantara dan PSHT Komisariat UIN Jakarta dan semua pihak yang

telah membantu, memotivasi, dan memberikan masukan-masukan

selama penulis kuliah dan dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat menyelesaikan

study di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercinta ini.

Jazakumullah khairal jaza. Penulis berharap semoga karya tulis ini

bermanfaat bagi kita semua dan menambah setitik khazanah ilmu pengetahuan.

Jakarta, 21 juni 2017

Syehab Budiyanto

Page 9: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

D. Metodologi Penelitian ........................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 10

F. Sistematika Penulisan......................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI RETORIKA DAKWAH

A. Ruang Lingkup Retorik ...................................................... 14

1. Pengertian Retorika ................................................... 14

2. Lima Hukum Retorika ................................................ 18

3. Jenis Dan Teknik ........................................................ 20

4. Tujuan dan Fungsi Retorika ....................................... 27

B. Ruang Lingkup Dakwah .................................................... 29

1. Pengertian Dakwah ...................................................... 29

2. Unsur-Unsur Dakwah................................................... 34

3. Bentuk- Bentuk Dakwah .............................................. 50

C. Hubungan Retorika dan Dakwah ....................................... 51

Page 10: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

vi

ABAB III PROFIL KH. SYARIF RAHMAT RA, SQ

A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA . 55

B. Gambaran Umum Program Dama Indonesiaku ................. 56

C. Pendidikan Formal, Non Formal dan Organisasi ............... 61

1. Pendidikan Formal ....................................................... 61

2. Pendidikan Non Formal ............................................... 62

3. Organisasi ..................................................................... 64

D. Prestasi Dan Karya Tulis .................................................... 64

E. Aktifitas .............................................................................. 66

BAB IV ANALISIS RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH.

SYARIF RAHMAT RA, SQ DALAM PROGRAM DAMAI

INDONESIAKU

A. Data dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rahmat RA,SQ Dalam

Program Damai Indonesiaku .............................................. 68

B. Analisis Jenis dan Teknik Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif

Rahmat RA,SQ Dalam Program Damai Indonesiaku ........ 83

C. Analisis Teknik Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rahmat RA,SQ

Dalam Program Damai Indonesiaku .................................. 87

D. Konsep Pemilihan Materi Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif

Rahmat RA,SQ Dalam Program Damai Indonesiaku ........ 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 101

B. Saran ................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100

LAMPIRAN

Page 11: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Da‟i atau pelaku dakwah adalah seseorang yang menyampaikan dan

mengajarkan Islam serta berusaha untuk mewujudkan ajaran tersebut dalam

kehidupan.1 Dakwah yang paling banyak dilakukan da‟i pada saat ini adalah

melalui ceramah atau bil-lisan. Dakwah Bi Al-Lisan adalah suatu teknik atau

metode dakwah yang praktis dan banyak diwarnai oleh karakteristik bicara

seorang da‟i atau Muballigh pada waktu aktivitas dakwah, dakwah Bi Al-Lisan

diartikan sebagai tata cara pengutaraan dan penyampaian dakwah di mana

berdakwah lebih berorientasi pada berceramah, pidato, tatap muka dan

sebagainya.

Menyampaikan dakwah dengan diwarnai oleh karakteristik berbicara yang

memakai retorika yang sempurna, sehingga mampu mempengaruhi para

pendengar untuk mengikuti ajaran yang disampaikan. Kesemuanya ini menuntut

agar para da‟i lebih arif dan bijaksana mengetahui siapa yang dihadapinya

sehingga apa yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan dan

menyempurnakan akhlakul karimah.

Karenanya kepandaian retorika seorang juru dakwah sangat dituntut, sebab

dengan penguasaan retorika seorang da‟i dapat memotivasi pendengarnya menuju

tingkah laku atau sikap yang sesuai dengan pesan dakwahnya. Rasulullah SAW

1Dr. M. Tata Taufik, Dakwah Era Digital seri Komunikasi Islam, (Kuningan: Al-Ikhlash,

2013), Cet. Ke-1, hal. 62

Page 12: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

2

sendiri pernah berkata dalam berdakwahnya “Berbicaralah kepada manusia

menurut kadar akal (kecerdasan) mereka masing-masing, (HR. Muslim)2.

Penyampaian dakwah yang dilakukan dengan cara tidak memperhatikan

siapa pendengar yang dihadapinya, maka dapat mengakibatkan pesan dakwah

yang disampaikan tidak mengenai sasaran dan akan menyebabkan keresahan umat

serta kesalah pahaman maksud dan tujuan dari apa yang telah disampaikan.

Dakwah akan diterima dengan baik apabila para da‟i mengetahui secara

tepat kepada siapa dakwah itu di tunjukan, dikarenakan setiap manusia itu tidak

sama, baik dari segi usia, tingkat kecerdasan dan status sosial dalam masyarakat.

Semua itu menuntut agar penyeru dakwah arif dan bijaksana kepada siapa dan

bagaimana ia harus menghadapi jamaah.3

Menguasai materi saja belum cukup untuk meraih sukses dalam dunia

pidato tanpa dibarengi dengan keindahan bahasa. Rangkaian kata dan susunan

bahasa yang indah dan berirama dalam berpidato merupakan akar dalam retorika.

Bung Tomo tokoh 10 November yang dikenal dengan Hari Pahlawan, Soekarno

yang mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk bangkit berjuang

melawan penjajah Belanda dalam dalam meraih kemerdekaan dan Zainuddin MZ.

julukannya adalah "Dai Sejuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh

seluruh lapisan masyarakat. Semua itu kalau kita kaji dan analisa tidak lain

bersumber dari sebuah pidato serta keindahan bahasa yang mampu menggerakan

hati manusia untuk melakukan apa yang orator ingini.

2Fachrudin HS dan Irfan Fachruddin, Pilihan Sabda Rasulullah, (Jakarta: Bumi

Aksara,1978), hal. 346 3M. Bahri Saputra, Buku Ajar Dakwah Lisan (Teknik Khithabah), (Fakultas Dakwah UNI

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), Cet. Ke-1, hal.2

Page 13: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

3

Dalam buku Jalaluddin Rakhmat yang berjudul Retorika Modern

Pendekatan Praktis Aristoteles menyebutkan ada tiga cara untuk mempengaruhi

manusia. Pertama, Anda harus sanggup menunjukan kepada khalayak bahwa

Anda memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan status

terhormat (ethos). Kedua, Anda harus menyentuh hati khalayak: perasaan, emosi,

harapan, kebencian dan kasih sayang mereka (pathos). Kelak para ahli retorika

modern menyebutnya imbauan emosional (emotional appeals). Ketiga, Anda

meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai

bukti. Di sini Anda mendekati khalayak lewat otaknya (logos) .4 Sehingga

terciptalah dakwah yang komunikatif.

Banyak da‟i pada saat ini yang tidak mampu membaca jamaah yang

dihadapi sehingga menghadapi orang kota disamakan dengan menghadapi orang

desa. Dan memberikan ceramah ditengah intelektual atau pelajar tidak

dibedakannya dengan menghadapi orang awam, dikarenakan setiap manusia itu

tidak sama, baik dari segi usia, tingkat kecerdasan dan status sosial dalam

masyarakat. Dan banyak sekali orang yang pandai berbicara sehingga pidato

panjang lebar, akan tetapi tidak memperoleh apa-apa selain kelelahan dan

kebosanan, hal ini disebabkan pembicara banyak mempunyai bahan materi tetapi

tidak mampu mengorganisasikannya. Oleh karena itu, bila seseorang mau menjadi

4Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern, (Bandung: PT: Remaja Rosdakarya, 2014), cet.

Ke-18, hal. 7

Page 14: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

4

ahli pidato, maka perlu memperhatikan dan memahami tahap penyusunan pidato.5

Penggunaan retorika dalam berpidato merupakan persuasi dari da‟i untuk

meyakinkan mad‟u bahwa ajaran Islam sebagai pedoman hidup yang mampu

menyelamatkan manusia untuk hidup di dunia dan akhirat. Retorika akan

berpengaruh pada isi pesan dakwah yang disampaikan da‟i. Ekspresi komunikasi

efektif da‟i dalam menyampaikan dakwah Islam akan dilihat dan didengar oleh

mad‟u, sehingga mad‟u akan mengikuti apa yang disampaikan dan diharapkan

da‟i.

Pada saat ini para da‟i dalam berdakwah menggunakan metode pribadi yang

dapat memberikan perhatian kepada masyarakat. Seiring dengan harapan

kehadiran para da‟i di tengah masyarakat agar memberikan nuansa baru dalam

berdakwah sehingga masyarakat dapat menerima dan mengamalkan apa

disampaikan oleh para da‟i.

Seorang da‟i dituntut untuk mampu menggunakan kata yang baik dan

teratur sehingga pesan dakwah memiliki relevansi dalam kehidupan di masyarakat

yang dapat dimengerti dan difahami oleh mad‟u mengenai pesan dakwah yang

disampaikan. Walaupun ayat dan hadits yang digunakan oleh para da‟i memiliki

kesamaan, namun mereka berbeda dalam menjelaskan ayat dan hadits tersebut,

tergantung pada persiapan dan keilmuan da‟i. Maka retorika berfungsi sebagai

ilmu yang membimbing untuk merancang kata agar tercapai tujuan dakwah.

KH. Syarif Rahmat adalah seorang muballigh yang sudah dikenal luas oleh

masarakat dalam dakwah dan sudah banyak diterima dikalangan masyarakat

5Wahidin Saputra, Buku Ajar Dakwah Lisan (Teknik Khithabah), (Fakultas Dakwah UIN

SYarif Hidayatullah Jakarta, 2006), Cet Ke-1, hal.1

Page 15: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

5

nasional. Dan terbilang sukses dalam penyampaian dakwahnya, beliau tahu apa

yang harus lakukan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia sekarang,

dari berbagai tantangan dakwah beliau terlihat bisa menghadapinya argumen kuat

dan dengan gaya bahasanya yang tegas dan lugas sehingga pesan yang

disampaikan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Beliau juga terkadang

menggunakan media seni pula jadi semua kalangan bisa menerima, karena itulah,

beliau seringkali tampil pada program Damai Indonesiaku yang secara rutin

tayang di TV One setiap hari Sabtu dan Minggu, Program talk show Damai

Indonesiaku merupakan salah satu program acara kerohanian bagi umat Islam

yang sarat akan pesan dakwah, karena sifatnya sendiri komprehensif. Dan

memiliki nuansa yang berbeda dibanding dengan program-program agama lain,

yang memiliki program acara yang sama kaitannya dengan keagamaan. Acara

membahas seputar permasalahan (problematika) yang paling banyak/ramai di

perbicarakan dalam sepekan. Tentunya dengan dilihat dari sudut pandang agama

Islam.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik membahas permasalahan

tersebut pada sebuah skripsi berjudul: “Retorika Dakwah Bi Al-Lisan KH.

Syarif Rahmat RA, SQ dalam Program Acara Damai Indonesiaku”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Peneliti sangat menyadari aktifitas dakwah beliau sangat padat, oleh

karena itu tidak mungkin semua data mengenai dakwah yang disampaikan

saat berdakwah penulis cantumkan pada skripsi ini. Oleh karena itu,

Page 16: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

6

peneliti hanya memfokuskan kepada retorika dakwah KH. Syarif Rahmat

RA, SQ dalam Program Acara Damai Indonesiaku tanggal 2 Januari 2016

di Hotel Mabruk Anyer, Labuan Banten. 10 januari 2016 di Mabes AU

Cilangkap, Jakarta Timur. 28 Februari 2016 di Pendopo Kasepuhan

Keraton Girilaya, Cirebon, Jawa Barat. 14 februari 2016 di Masjid Istiqlal

Jakarta Pusat. 2 November 2016 di Aula Djayoesman Korlantas Polri, Jl

MT Haryono, Jakarta Selatan, 30 oktober 2016 di masjid Siti Raswani,

Bekasi, 10 juni 2016 di Perguruan Bustanul Ulum, Pati, Jawa Tengah, 29

oktober 2016 di Masjid Jami: Al Hidayah, Tebet Dalam III, Jakarta

Selatan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah :

a. Apakah jenis Dakwah Bi Al-Lisan yang biasa digunakan oleh KH.

Syarif Rahmat RA, SQ dalam Program dakwah Damai

Indonesiaku?

b. Bagaimana teknik penyampaian dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif

Rahmat RA, SQ dalam Program Damai Indonesiaku?

c. Bagaimana Konsep Pemilihan Materi Dakwah Bi Al-Lisan KH.

Syarif Rahmat RA, SQ dalam Program Damai Indonesiaku?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Mengacu pada pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka

Page 17: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

7

penelitian dalam skripsi ini yaitu :

a. Untuk mengetahui jenis pidato yang biasa digunakan oleh KH. Syarif

Rahmat RA, SQ dalam Program dakwah Damai Indonesiaku.

b. Untuk mengetahui teknik penyampaian KH. Syarif Rahmat RA, SQ

dalam program dakwah damai Indonesiaku.

c. Untuk mengetahui konsep pemilihan materi KH. Syarif Rahmat RA,

SQ dalam Program dakwah Damai Indonesiaku.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian diantaranya :

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi

pengembangan penelitian melalui pendekatan Ilmu Komunikasi.

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan umumnya bagi yang

lain yang terjun pada dunia dakwah. Yang berkaitan tentang retorika

sebagai alat utama dalam menyiarkan agama Islam.

b. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah akan

menjadi sebuah bahan tambahan bagi para da‟i untuk dapat

menyampaikan dakwah Islam dengan cara yang efektif dan efisien

dalam menyikapi perkebangan dakwah di Indonesia, Khususnya

berkenaan dengan retorika dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ

dalam Program Acara Damai Indonesiaku.

Page 18: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

8

D. Metodologi Penelitian

1. Metode dan Pendekatan Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan representatif dalam

penelitian ini maka, penulis menggunakan metode Kualitatif Deskriptif

Analisis, yaitu metode yang memiliki beberapa langkah penerapan.6

Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang menjadi

bahan utama. Langkah kedua, adalah membahas gagasan primer yang pada

hakikatnya adalah memberikan penafsiran penulis terhadap gagasan yang

dideskripsikan.7

Bagdan dan Taylor dalam buku penelitian kualitatif mendefinisika

“Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriftif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati”.8

Dean J. Champion dalam bukunya mengatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah “Penelitian yang berfungsi untuk mendata atau

mengelompokkan sederet unsur yang terlihat sebagai pembentuk suatu

bidang persoalan yang ada”.9

Penulis mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai factor-faktor, sifat, serta hubunga fenomena

7Mastuhi, Antar Disiplin Ilmu, (Bandung: Dan Pusjarlit Nuansa, 1998). Cet. Ke-1, hal. 45.

8Lexi J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosyada Karya,

1993) Cet. Ke-10, hal. 3 9Lexi J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosyada Karya,

1993) Cet. Ke-10, hal. 186

Page 19: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

9

yang diteliti.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah KH. Syarif Rahmat RA, SQ dan objek

penelitian ini adalah Retorika Dakwah di Program Acara Damai

Indonesiaku.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah prngamatan atau pencatatan secara sistematis

terhadap fenomena yang diselidiki.10

Dengan demikian penulis

mengamati, mengikuti kegiatan-kegiatan ceramah dan mencatat dengan

sistemetis fenomena-fenomena yang diselidiki. Dengan metode ini

penulis akan mengetahui langsung kegiatan dakwah KH. Syarif Rahmat

RA, SQ guna mendapat data yang valid, sehingga data yang diperoleh

dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang

akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah

tertentu, yang sesuai dengan data. Dalam mengumpulkan data-data

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan

wawancara langsung dengan KH. Syarif Rahmat RA, SQ. Teknik

wawancara berbentuk, wawancara secara lisan. maksud wawancara ini

adalah untuk mengungkapkan riwayat hidup, pekerjaan dan lain-lain.

10

Sutrisno Hadi, “Metodologi Research, “(Yogyakarta: Ardi Offset, 1992), cet ke-21 h.

136.

Page 20: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

10

Wawancara semacam ini dilakukan sedemikin rupa, sehingga yang

diwawancarai berbicara, sedangkan pewawancara duduk mendengarkan

dengan baik diselingi dengan sekali-kali mengajukan pertanyaan. Salain

itu, wawancara, wawancara juga dilakukan kepada para jamaahnya

(sebanyak lima orang) dengan tujuan memperoleh data dan fakta yang

akurat tentang retorika dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ.

c. Dokumentasi

Pengambilan dokumentasi berupa foto-foto, rekaman suara dan

video yang dilakukan penulis pada saat penelitian.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan ke dalam tulisan

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.11

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan analisa non statistic yaitu mengambil keputusan atau

kesimpulan yang benar melalui proses pengumpulan data dari hasil

penelitian dengan berwujud kata-kata kedalam tulisan yang lebih luas.12

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut, maka langkah

pertama adalah meninjau pustakaan serta menelaah skripsi-skripsi terdahulu

yang mempunyai objek dan subjek yang hamper sama. Antara lain.

1. Leiza Sixmansyah “Retorika Dakwah KH Muchammad Syarif Hidayat”,

Skrpsi Fakutas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam, tahun 2014. Skripsi ini membahas tentang penerapan Retorika

11

Masi Singarimbun, Sofian Effendi, “Metode Penelitian Survey,” (Jakarta: LP3 ES, 1989),

Cet Ke-1, h. 263. 12

Wardi Bachtiar, “Metode Penelitian Ilmu Dakwah, “(Jakarta: Logos, 1997), h. 27.

Page 21: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

11

Dakwah KH. Muchammad Syarif Hidayat yang mana penerapannya

menggunakan penerapan monologika. Sedangkan dalam skripsi ini penulis

meneliti tentang jenis pidato yang di gunakan, konsep pemilihan materi

dan teknik penyampaian dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ. Dalam

Program damai Indonesiaku.

2. Ari Pratama Putra “Retorika Dakwah KH. Ahmad Damanhuri di Depok”,

Skripsi Fakutas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam, tahun 2011. Skripsi ini membahas Retorika Dakwah KH. Ahmad

Damanhuri di Depok yang mana retorika KH. Ahmad Damanhuri

menggunakan pesan nonverbal berupa bahasa tubuh, gaya, penampilan

sedangkan dalam skripsi ini penulis meneliti tentang jenis pidato yang di

gunakan, konsep pemilihan materi dan teknik penyampaian dakwah KH.

Syarif Rahmat RA, SQ. Dalam Program damai Indonesiaku.

3. Syarifah Sa‟diah “Retorika dakwah KH. Habib ALI Alwi Bin Thahir”

Skripsi Fakutas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam, tahun 2007. Yang mana skripsi ini menjelaskan rumusan masalah

tentang bagaimana pandangan KH. Habib ALI Alwi Bin Thahir dan

retorika apa yang di pakai sedangkan dalam skripsi ini penulis meneliti

tentang jenis pidato yang di gunakan, konsep pemilihan materi dan teknik

penyampaian dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ. Dalam Program damai

Indonesiaku.

Dalam penelitian sebelumnya memang membahas masalah retorika

dakwah yang disampaikan, walaupun mengandung kategori retorika dakwah

Page 22: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

12

namun penyampain para Mubaligh tersebut berbeda dalam retorika

berdakwahnya.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi, “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan

oleh CEQDA tahun 2017.

Untuk Memberikan gambaran secara sederhana agar mempermudah

penulisan skripsi ini, maka penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan

yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN. Bab ini memuat tentang latar belakang

masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN TEORITIS. Bab ini memuat tentang tinjauan

teoritis retorika, terdiri dari pengertian retorika, lima Hukum retorika, tujuan

dan fungsi retorika dan manfaat. Tinjauan teoritis dakwah, yang terdiri dari

pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, bentuk-bentuk dakwah dan hubungan

retorika dengan dakwah.

BAB III. PROFIL KH SYARIF RAHMAT RA, SQ, MA. Bab ini

memuat gambaran umum tentang biografi KH. Syarif Rahmat RA, SQ yang

terdiri dari riwayat hidup, pendifdikan , organisasi, Prestasi, karya-karya dan

aktifitas dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ.

BAB IV. RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KHR SYARIF

Page 23: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

13

RAHMAT RA, SQ, MA. Bab ini merupakan hasil dan analisis tentang

rumusan masalah yang diantaranya memuat tentang, Jenis Dakwah Bi Al-

Lisan, Konsep Pemilihan Materi dan Teknik Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif

Rahmat RA, SQ dalam program Damai Indonesiaku.

BAB V. PENUTUP. Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKAAN

LAMPIRAN

Page 24: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

14

BAB II

LANDASAN TEORITIS RETORIKA DAN DAKWAH

A. Ruang Lingkup Retorika

1. Pengertian Retorika

Kata „retorika‟ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos. Artinya,

kecakapan berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti

pembaca publik, dan terkait dengan kata rhema, yang berarti perkataan.

Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan sebagai kecakapan

berpidato pembicara public yang terbiasa berkata-kata.13

Retorika berarti seni untuk berbicara baik (Kunst, gut, zu reden atau

Ars bene dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan

keterampilan teknis (ars, techne). Dewasa ini retorika diartikan sebagai

kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses

komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti

berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan

suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas,

padat dan mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat

daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengingkapan yang tepat dan

daya pembuktian serta penilaian yang tepat.14

13

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) Cet

ke-1, hal. 1 14

Dori Wuwur Hendrikus, Retorika Trampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,

Bernegosiasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) Cet ke-13, hlm. 14

Page 25: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

15

Dengan demikian dapat dipahami bahwa maksud dari retorika adalah

ilmu tentang seni berbicara untuk memikat perhatian pendengar dan

meresapkan pesan-pesan ke dalam pikiran dan hati pendengar dengan

menggunakan beberapa cara yaitu dengan pemakaian bahasa yang baik

indah dan teratur, nada bicara yang menarikdengan selingan-selingan seni

dan humor yang dapat memikat perhatian pendengar serta penyusunan dan

bentuk pidato yang teratur dan sitematis.

Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa, khususnya ilmu bina bicara.

Retorika sebagi bagian dari ilmu bicara ini mencakup:

a. Monologika

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog,

dimana hanya seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang

tergolong dalam monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah,

ceramah, dan deklamasi.

b. Diologika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog,

dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian

dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dilogika yang penting

adalah diskusi, Tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.

c. Pembinaan Teknik Bicara

Efektif monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik

bicara. Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena

itu pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting

Page 26: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

16

dalam retorika. Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan pada

pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik

membaca dan bercerita.15

Adapun istilah retorika menurut beberapa para ahli berpendapat yaitu

antara lain:

1) Retorika menurut Aristoteles adalah retorika tidak lain daripada

kemampuan untuk menentukan, dalam kejadian tertentu dan

situasi tertentu, metode persuasi yang ada16

2) Retorika menurut E. Young adalah adalah ilmu yang mengajarkan

bagaimana kita menggarap masalah bicara, tutur kata secara

heiristik, epistomologi untuk membina saling pengertian dan

kerjasama.17

3) Retorika menurut Donald C. Bryant adalah proses untuk

menyesuaikan orang dengan ide melalui berbagai macam pesan

(adjusting ideas to people to ideas in messages of all kinds).18

4) Retorika menurut Socrates adalah ilmu yang mempersoalkan

tentang bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai

15

P. Dori Wuwur Hendrikus, Retorika: Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,

Bernegoisasi (Yogyakarta: Kanisius, 1991) hal. 16-17 16 Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern, hal. 7 17

“Pengertian retorika menurut para ahli”. Diakses pada tanggal 26 desember 2016 dari

http//www.pengertianahli.com/2013//11/pengertian-menrut-para-ahli.html 18

Morissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan,

Percakapan, dan Hubungan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), Cet Ke-1 hal. 43

Page 27: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

17

tekniknya. Karena dialog kebenaran dapat timbul dengan

sendirinya.19

5) Retorika menurut Plato adalah kemampuan dalam

mengaplikasikan bahasa lisan yang sempurna dan merupakan

jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas

dan sempurna.20

6) Retorika menurut Gorys Kraf adalah suatu pemakaian bahasa

sebagai seni baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pada

suatu pengetahuan yang tersusun rapi dan baik.21

7) Retorika menurut I Gsti Ngurah Oka adalah ilmu yang

mengajarkan tindakan dan penampilan kultur untuk membina

saling pengertian, dan kerjasama serta kedamaian dalam

kehidupan masyarakat.22

Dengan demikian, penulis dapat memahami dan merangkum

pengertian retorika dari berbagai pendapat adalah suatu pemakaian bahasa

sebagai seni baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pada suatu

pengetahuan yang tersusun rapi dan baik juga untuk memperoleh

pengetahuan yang luas dan sempurna untuk membangun kemampuan

argumentasi berkomunikasi dalam medan pikiran dan menyesuaikan ide

19

“Pengertian retorika menurut para ahli”.

http//www.pengertianahli.com/2013//11/pengertian-menrut-para-ahli.html 20

“Pengertian retorika menurut para ahli”.

http//www.pengertianahli.com/2013//11/pengertian-menrut-para-ahli.html 21

MH. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: CV Firdaus, 1993), cet

ke 6, hal.10 22

I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, (Bandung: Terate, 1976), Cet,

ke-1, hal. 13

Page 28: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

18

dengan orang dengan sistematis, logis dan efektif agar orang lain

terpengaruh dan mau membina saling pengertian, kerjasama serta

kedamaian dalam kehidupan masyarakat.

2. Lima Hukum Retorika

Di buku De Inventione, Marcus Tillius Cicero (106-43 SM)

memperkenalkan lima buah hukum retorika: inventio, disposition,

elocution, memoria, dan pronuntianto. Lima kaidah tersebut, selanjutnya,

menjadi objek pelatihan retorika selama berabad-abad di Imperium

Romawi hingga abad pertengahan. Hukum-hukum retorika itu merupakan

sistem dan panduan untuk berpidato dan menulis, bahkan dianggap sebagai

parameter penilai efektivitas retorika. Karena itu mengkajinya menjadi

conditio sine qua non (syarat mutlak) pada kajian retorika.

Berikut ini lima hukum retorika, diantaranya:

a. Invention (penyusunan data retorika)

Invention merupakan istilah retorika dari bahasa Latin yang di

terjemahkan ke bahasa Inggris dengan istilah invention atau discovery.

Artinya, pencarian.Yang dicari, dalam hal ini, adalah sarana untuk

mendapatkan alasan dan bukti yang shahih untuk membujuk dalam

beretorika.23

b. Dispositio (penyusunan data retorika)

Disposition merupakan hukum kedua dari retorika Cicero yang berisi

tentang tata cara mengatur argument bahan pidato/tulisan, supaya

23

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik, hal-57

Page 29: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

19

tertera rapih dan mudah diutarakan secara efektif. Hukum kedua ini

kelanjutan dari hukum pertama: invention. Sementara inventio

merupakan momen pencarian materi pembicaraan/penulisan,

disposition adalah saat menata materi tersebut.24

c. Elocution (komunikasi publik)

Elocution merupakan hukum ketiga retorika setelah inventio dan

dispositio. Dalam invention, data untuk pidato/tulisan dicari hingga

didapat. Setelah didapat, data tersebut disusun di momen disposition

hingga tersisa pertanyaan bagaimana menyampaikannya? Elocutio

menjawab pertanyaan tersebut dengan memaparkan gaya komunikasi

publik.25

Atau pengungkapan atau penyajian gagasan dalam bahasa

yang sesuai, yang meliputi komposisi bahasa, kerapian, kemahiran,

ketajaman, kesopanan,, kemegahan, dan hiasan pikiran.

d. Memoria (teknik menghafal dalam retorika)

Memoria merupakan senjata orator yang mengingat apa yang di

hendak disampaikan. Ingatan itu penting terutama dalam orasi tanpa

teks. Orator minimal perlu mengingat poin-poin yang hendak

disampaikan berikut argumentasinya. Tanpa ingatan yang baik, orator

tanpa teks tidak dapat berbicara dengan lancer, tentu saja menjadi

tidak menari, dan tidak dapat membujuk pendengarnya. Karena itu,

24

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik, hal-69 25

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik, hal-89

Page 30: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

20

hal ihwal tentang ingatan berikut cara mengingat yang baik menjadi

sesuatu yang fital dalam retorika.26

e. Pronuntiato (teknik penyampaian pidato)

Pronuntiatio (chironamia/delivery) adalah bagian kelima dari seni

retorika yang berisi cara menyampaikan pidato yang baik. Dalam

catatan Gilbert Austin di buku Chironomia: A Treatise on Rhetorical

Delivery disebutkan bahwa mengemukakan pidato yang

baiksedikitnya memerlukan tiga hal: pengaturan suara (voice),

ekspresi raut muka (countenance) dan gerak tubuh (gesture)

setepatnya.27

3. Jenis dan Teknik Pidato

a. Jenis Pidato

Seorang da‟i memiliki varian tersendiri dalam menyampaikan pidato,

ada yang memilih jenis pidato dengan menyampaikan langsung ada yang

terlebih dahulu menuliskan poin-poinnya atau membacakan pidatonya.

Untuk itu dalam berpidato seorang da‟i biasanya mempunyai ciri tersendiri

dalam berpidato yang terlihat dari jenis pidato yang biasa disampaikan.

Sebagaimana yang dipaparkan dalam buku Retorika Modern

Pendekatan Praktis karangan Jalaluddin Rakhmat menerangkan bahwa

jenis pidato terbagi menjadi empat bagian yaitu:

26

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik, hal-105 27

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik, hal-115

Page 31: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

21

1. Impromtu

Bila Anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk

menyampaikan pidato, pidato yang anda lakukan disebut

impromtu. Bagi juru pidato yang berpengalaman, impromtu

memiliki beberapa keuntungan: (1) Impromtu lebih dapat

mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya, karena

pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang

disampaikannya, (2) gagasan dan pendapatnya datang secara

spontan, sehingga tampak segar dan hidup, (3) Impromtu

memungkinkan Anda terus berfikir.

Kerugiannya dapat melenyapkan keuntungan-keuntungan di atas,

lebih-lebih bagi pembicara yang masih “hijau”: (1) Impromtu dapat

menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan

yang tidak memadai, (2) Impromtu mengakibatkan penyampaian

yang tersendat-sendat dan tidak lancer, (3) gagasan yang

disampaikan bisa “acak-acakan” dan ngawur, (4) karena tiadanya

persiapan, kemungkinan “demam panggung” besar sekali.

Impromtu sebaiknya dihindari, tetapi bila terpaksa hal-hal berikut

dapat dijadikan pegangan:

a. Pikirkan lebih dahulu teknik permulaan pidato yang baik.

Misalnya: cerita, hubungan dengan pidato sebelumnya,

bandingan, Ilustrasi dan sebagainya.

Page 32: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

22

b. Tentukan sistem organisasi pesan. Misanya: susunan

kronologis, teknik “pemecahan soal”, kerangka sosial-

ekonomi-politik, hubungan teori dan praktek.

c. Pikirkan teknik menutup pidato yang mengesankan.

Kesukaran menutup pidato biasanya merepotkan pembicara

impromtu.28

2. Manuskrip

Pidato manuskrip ini disebut juga pidato dengan naskah. Juru

pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Di sini

tidak berlaku istilah “menyampaikan pidato”, tetapi” membacakan

pidato”. Manuskrip diperlukan oleh nasional, sebab kesalahan kata

saja dapat menimbulkan kekacauan dan berakibat jelek bagi

pembicara. Manuskrip juga dilakukan oleh ilmuan yang

melaporkan hasil penelitiannya dalam pertemuan ilmiah. Pidato

radio dapat menggunakan manuskrip tanpa kelihatan oleh

pendengarnya.

tentu saja bukan jenis pidato yang baik walaupun memiliki

keuntungan-keuntungan sebagai berikut: (1) kata-kata dipilih

sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan

pernyataan yang gamblang, (2) pernyataan dapat dihemat, karena

manuskrip dapat disusun kembali, (3) kefasihan bicara dapat

dicapai, karena kata-kata sudah disiapkan, (4) hal-hal yang ngawur

28 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 17

Page 33: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

23

atau menyimpang dapat dihindari, (5) manuskrip dapat diterbitkan

atau diperbanyak.

Ditinjau dari proses komunikasi kerugiannya cukup berat: (1)

komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak

berbicara langsung kepada kepada mereka, (2) pembicara tidak

dapat melihat pendengar dengan baik, sehingga akan kehilangan

gerak dan bersifat kaku, (3) umpan balik dari pendengar tidak

dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan, (4)

perbuatannya lebih lama dan sekedar menyiapkan garis-garis

besarnya (outline) saja.

Untuk mengurangi kekurangan-kekurangan di atas, beberapa

petunjuk dapat diterapkan dalam penyususnan dan penyampaian

manuskrip:

a. Susunlah labih dahulu garis-garis besarnya dan siapkan

bahan-bahannya.

b. Tulislah manuskrip seakan-akan Anda bicara. Gunakan

gaya percakapan yang lebih informal dan langsung.

c. Baca naskah itu berkali-kali sambil sambil membayangkan

pendengar.

d. Hafalkan sekadarnya sehingga Anda dapat lebih sering

melihat pendengar.

Page 34: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

24

e. Siapkan manuskrip dengan ketikan besar, tiga spasi dan

batas pinggir yang luas.29

3. Pidato Memoriter

Pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata. Seperti

manuskrip, memoriter memungkinkan ungkapan yang tepat,

organisasi yang berencana, pemilihan bahasa yang teliti, gerak dan

isyarat yang diintegrasikan dengan uraian. Tetapi karena pesan

sudah tetap, maka tidaj terjalin saling hubungan antara pesan

dengan pendengar, kurang langsung, memerlukan banyak waktu

dalampersiapan, kurang spontan, perhatian beralih dari kata-kata

kepada usaha mengingat-ingat. Bahaya terbesar timbul bila satu

kata atau lebih hilang dari ingatan. Seperti penulisan manuskrip,

maka naskah memoriter pun harus ditulis dengan gaya ucapan.30

4. Ekstempore

Ekstempore adalah jenis pidato yang paling baik dan paling sering

dilakukan oleh juru pidato yang mahir. Pidato sudah dipersiapkan

sebelumnya berupa out-line (garis besar) dan pokok-pokok

penunjang pembahasan (supporting points). Tetapi pembicara tidak

berusaha mengingatnya kata demi kata. Out-line itu hanya

merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam

pikiran kita. Keuntungan ekstempore ialah komunikasi pendengar

dengan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung

29 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 18 30 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 19

Page 35: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

25

kepada khalayak, pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan

kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan. Bagi pembicara yang

belum ahli, kerugian-kerugian berikut ini dapat timbul: persiapan

kurang baik bila dibuat terburu-buru, pemilihan bahasa yang jelek,

kefasihan yang terhambat karena kesukaran memilih kata dengan

segera, kemungkinan menyimpang dari out-line, dan tentu saja

tidak dapat dijadikan bahan penerbitan. Beberapa kekurangan

ekstempore yang disebut belakangan sebenarnya dengan mudah

dapat diatasi melalui latihan-latihan yang intensif.31

b. Teknik Pidato

Teknik pidato terbagi menjadi:

1. Informatif

Seperti ditunjukan namanya, bertuajuan untuk menyampaikan

informasi. Khalayak diharapkan mengetahui, mengerti, dan

menerima informasi itu. Ehninger, Monroe, dan Gronbeck

menyebut tiga macam pidato informatif (dalam buku mereka,

yang sering kita kutip, Principles and Type of Speech): (1) Oral

report (laporan lisan): laporan ilmiah, laporan panitia, laporan

tahunan, laporan proyek, dan sebagainya; (2) Oral instruction

(pengajaran): guru yang menjelaskan pelajaran, atasan yang

menerangkan pekerjaan, atau pemimpin yang membagi tugas

kepada bawahannya; (3) Informative Lectures (kuliah):

31 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 19

Page 36: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

26

ceramah umum, presentasi di depan peserta konfrensi,

penyajian makalah, pengajian.

Apa pun jenisnya, pidato informatif merupakan upaya untuk

menanamkan pengertian. Karena itu, secara keseluruhan,

pidato informatif harus jelas, logis, dan sistematis. Khalayak

sulit memahami pesan yang abstrak, meloncat-loncat, dan

kacau.32

2. Persuasif

Tujuan akhir pidato persuasif ialah mempengaruhi manusia.

Retorika sering juga disebut seni persuasi, dan persuasi adalah

proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang

dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang

tersebut bertindak seperti atas kehendak seperti atas

kehendaksnya sendiri, pendapat, sikap dan tindakan adalah

fenomena kepribadian, karena itu seorang orator (ahli pidato)

perlu mengetahui factor-faktor yang menentukan kepribadian

manusia.33

3. Rekreatif

Alan H. Monroe menyebutnya “the speech to entertain”, pidato

untuk menghibur. Anda berbicara tidak untuk menyampaikan

informasi, tidak pula untuk mempengaruhi. Tujuna anda

hanyalah menggembirakan, melepaskan ketegangan,

32 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 89 33 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 102

Page 37: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

27

menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan

yang enak setelah rangkaian acara yang melelahkan. Pidato

rekreatif tidak selalu harus melucu. Anda dapat menceritakan

pengalaman yang luar biasa, eksotik, aneh tetapi nyata. Selama

anda menyampaikan hal-hal yang menarik perhatian

pendengar, mengendurkan saraf mereka, atau membuat mereka

santai. Anda sedang menyampaikan pidato rekreatif.34

4. Tujuan dan Fungsi Retorika

a. Tujuan Retorika

Secara retorika tujuan berbicara kepada massa itu dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. To inform, yaitu membiarkan penerangan dan pengertian kepada

massa, guna memberikan penerangan yang mampu menamkan

pengertian dengan sebaik-baiknya.

2. To convine, yaitu meyakinkan atau menginsyafkan.

3. To inspire, menimbulkan inspirasi dengan teknik dan system

penyampain yang baik dan bijkasana.

4. To entertain, yaitu menggembirakan, menghibur atau

menyenangkan dan memuaskan.

5. To ectuate (to put into action), yaitu menggerakkan dan

mengarahkan mereka untuk bertindak merealisasi dan

34

Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal. 125

Page 38: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

28

melaksanakan ide yang telah di komunikasikan oleh orator di

hadapan massa.35

b. Fungsi Retorika

I Gusti Ngurah Oka menjelaskan bahwa retorika adalah untuk:

1) Menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama

dalam hubungan kegiatan bertuturnya, termasuk kedalam

gambaran ini antara lain gambaran proses kejiwaannya ketika ia

terdorong untuk bertutur ketika ia mengidentifikasi pokok

persoalan dan retorika bertutur ditampilkan.

2) Menampilkan gambaran yang jelas tentang bahasa atau benda

yang biasa diangkat menjadi topik tutur. Misalnya saja gambaran

tentang hakikatnya, strukturnya, fungsi dan sebagainya.

3) Mengemukakan gambaran terperinci tentang masalah tutur

misalnya dikemukakan gambaran tentang hakikatnya, strukturnya,

bagian-bagianya dan sebagainya.

4) Bersama-sama dengan penampilan gambaran ketiga hal tersebut

diatas disiapkan pula bimbingan tentang:

a) Cara-cara memilih topic

b) Cara-cara memandang dan menganalisa topic untuk

menentukan saran ulasan yang persuasive objective.

c) Pemilihan jenis tutur yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dicapai

35

T,A Lathief Rosydy, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi Dan Informasi, (Medan: PT.

Firma Rinbow, 1939) Cet ke-1 hal. 234-235

Page 39: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

29

d) Pemilihan materi bahasan serta penyusunan menjadi kalimat-

kalimat yang padu, utuh, mantap dan bervariasi.

e) Pemilihan gaya bahasa dan gaya tutur dalam penampilan.36

B. Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da‟a, yad‟u,

da‟wan, du‟a, yang diartikan sebagai mengajak/menyeru, memenggil,

seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang

sama dengan istilah-istilah tablig, amr ma‟ruf dan nahi munkar,

mau‟idzhoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta‟lim, dan

khotbah.37

Istilah dakwah dalam Al-Qur‟an diungkapkan dalam bentuk fi‟il

maupun mashdar sebanyak lebih dari seratus kata. Al-Qur‟an

mengkhususkan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan yang

disertai dengan risiko masing-masing pilihan. Dalam Al-Qur‟an, dakwah

dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46 kali, 39 klai dalam arti

mengajak kepada islam dan kebaikan, dan 7 kali mengajak ke neraka atau

kejahatan. Di samping itu, banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan

istilah dakwah dalam konteks yang berbeda.38

Terlepas dari beragamnya makna istilah ini, pemakaian kata dakwah

dalam masyarakat islam, terutama di Indonesia, adalah sesuatu yang tidak

36

I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, Cet ke-1, hal. 65 37 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2006), cet. Ke-4, hal 17 38

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 17

Page 40: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

30

asing. Arti dari kata dakwah yang dimaksudkan adalah “seruan” dan

“ajakan”. Kalau kata dakwah diberi arti “seruan”, maka yang dimaksudkan

adalah seruan kepada islam atau seruan islam. Demikian juga halnya kalau

diberi arti “ajakan”, maka yang dimaksud adalah ajakan kepada islam atau

ajakan islam. Kecuali itu, “islam” sebagai agama disebut “agama dakwah”,

maksudnya agama yang disebar luaskan dengan cara damai, tidak lewat

kekerasan.

Setelah mendata seluruh kata dakwah dapat didefinisikan bahwa

dakwah islam adalah kegiatan mengajak, mendorong, dalam memotivasi

orang lain berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan

istiqomahdijalan Nya serta berjuang bersama meninggikan agama Allah.

Kata “mengajak, mendorong, dan memotivasi” adalah kegiatan

dakwah yang berada dalam ruang lingkup tabligh. Kata “bashirah” untuk

menunjukkan bahwa dakwah harus dengan ilmu dan perencanaan yang

baik. Kalimat “meniti jalan Allah” untuk menunjukan tujuan dakwah,

yaitu mardhotillah. Kalimat “istiqomah dijalan-Nya” untuk menunjukan

bahwa dakwah dilakukan secara berkesinambungan. Sedangkan kalimat

“berjuang bersama meninggikan agama Allah” untuk menunjukkan bahwa

dakwah bukan hanya untuk menciptakan kesalehan social. Untuk

mewujudkan masyarakat yang saleh tidak bisa dilakukan secara sendiri-

sendiri, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama.39

39 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 19

Page 41: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

31

Pada tataran praktik dakwah harus mengandung dan melibatkan tiga

unsur, yaitu: penyampaian pesan, informasi yang disampaikan, dan

penerimaan pesan. Namun dakwah yang mengandung pengertian yang

luas dari istilah-istilah tersebut, karena istilah dakwah mengandung makna

sebagai aktifitas menyampaikan ajaran islam, menyuruh berbuat baik dan

mencegah perbuatan mungkar, serta memberi kabar gembira dan

peringatan bagi manusia.

Oleh karena itu, secara terminologis pengertian dakwah dimaknai dari

aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan

keselamatan dunia akhirat. Sementara itu, para ulama memberikan definisi

yang bervariasi, antara lain:

a. Ali Makhfudh dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin”

mengatakan, dakwah adalah mendorong manusia berbuat

kebajikan dan mengikuti petunjuk [agama], menyeru

mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari

perbuatan mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia

dan akhirat.

b. Muhammad Khidr Husain dalam bukunya “al-dakwah ila

al Ishlah” mengatakan, dakwah adalah upaya untuk

memotivasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan

petunjuk, dan melakukan amr ma‟ruf nahi munkar dengan

Page 42: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

32

tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia

dan di akhirat.40

c. Ahmad Ghalwasy dalam bukunya “ad Dakwah al

Islamiyyah” mengatakan bahwa, ilmu dakwah adalah

ilmu yang dipakai untuk mengetahui sebagai seni

menyampaikan kandungan ajaran islam, baik iyi akidah,

syariat, maupun akhlak.

d. Nasrudin Latif meyatakan, bahwa dakwah adalah setiap

usaha aktivitas dengan lisan yang bersifat menyeru,

mengajak, memenggil manusia lainnya untuk beriman dan

mentaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis akidah

dan syariat serta akhlak islamiyah.

e. Toha Yahya Omar mengatakan bahwa, dakwah adalah

mengajak manusia dengan cara bijak sana kepada jalan

yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk

kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di

akhirat.

f. Masdar Helmy mengatakan bahwa dakwah adalah

mengajak dan menggerakan manusia agar menaati ajaran-

ajaran Allah [islam] termasuk amr ma‟ruf nahi munkar

untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

40 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 20

Page 43: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

33

g. Quraish Shihab mendefinisikannya sebagai serauan atau

ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi

yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat.41

Betapa pun definisi-definisi di atas terlihat dengan redaksi yang

berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan

aktifitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun

masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik.

Lebih dari itu, istilah dakwah mencakup pengertian natara lain:

a) Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat

menyeru atau mengajak kepada orang lain untuk

mengamalkan ajaran islam.

b) Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran islam yang

dilakukan secara sadar dan sengaja.

c) Dakwah adalaha suatu aktivitas yang pelaksanaannya bisa

dilakukan dengan berbagai cara atau metode.

d) Dakwah adalah kegiatan yang direncanakan dengan tujuan

mencari kebahagiaan hidup dengan dasar keridhaan Allah.

e) Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan

untuk mengubah pandangan hidup, sikap bathin dan perilaku

umat yang tidak sesuai ajaran islam menjadi sesuai dengan

41

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 20

Page 44: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

34

tuntutan syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat.42

2. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat

dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah:

a) Subjek Dakwah (da‟i)

Da‟i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan,tulisan,

maupun perbuatan yang dilakukan baik secaraindividu, kelompok,

atau lewat organisasi/ lembaga.43

Secara umum kata da‟i ini sering disebut dengan sebutan mubaligh

(orang yang menyampaikan ajaran islam), namun sebenarnya

sebutan ini konotasinya sangat sempit, karena masyarakat

cenderung mengartikannya sebagai orang yang menyampaikan

ajaran islam melalui lisan, seperti penceramah agama, khatib

(orang yang berkhotbah), dan sebagainya. Siapa saja yang

menyatakan sebagai pengikut Nabi Muhammad hendaknya menjadi

seorang da‟i, dan harus dijalankan sesuai dengan hujjah yang nyata

dan kokoh. Dengan demikian, wajib baginya untuk mengetahui

kandungan dakwah baik dari sisi akidah, syariah, maupun dari

akhlak. Berkaitan dengan hal-hal yang memerlukan ilmu dan

42

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 21 43

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 22

Page 45: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

35

keterampilan khusus, maka kewajiban berdakwah dibebankan

kepada orang-orang tertentu.

Nasaruddin Lathief mendefinisikan bahwa da‟i adalah muslim dan

muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok

bagi tugas ulama. Ahli dakwah adalah wa‟ad, mubaligh

mustama‟in (juru penerang) yang menyeru, mengajak, memberi

pengajaran, dan pelajaran agama islam.44

Da‟i juga harus mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang

Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan

dakwah untuk memberkan solusi, terhadap problem yang dihadapi

manusia, juga metode-metode yang dihadirkannya untuk

menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia tidak salah dan

tidak melenceng.

b) Objek (Mad‟u)

Mad‟u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia

penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai

kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau

dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia

yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak

mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang-

orang yang telah beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan

kualitas iman, Islam, dan ihsan.

44

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 22

Page 46: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

36

Muhammad Abduh membagi mad‟u menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat

berpikir kritis dan cepat dapat menangkap persoalan.

2) Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat

berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum menangkap

pengertian-pengertian yang tinggi.

3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut,

mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas

tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara

mendalam.45

c. Maddah (Materi) Dakwah

Maddah dakwah adalah isi pesan atau meteri yang disampaikan

da‟i kepada mad‟u. dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi

maddah dakwah adalah ajaran islam itu sendiri.

Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat

masalah pokok, yaitu:

1) Masalah Aqidah (keimanan)

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah

islamiyah. Aspek aqidah ini yang akan membentuk moral

(akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan

materi dalam dakwah Islam adalah masalah aqidah atau

keimanan. Aqidah yang menjadi materi utama dakwah ini

45

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 24

Page 47: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

37

mempuyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kepercayaan

agama lain, yaitu:

a) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat). Dengan

demikian, seorang muslim harus selalu jelas identitasnya dan

bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain.

b) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan

bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan tuhan

kelompok atau bangsa tertentu. Dan soal kemanusiaan juga

diperkenalkan kesatuan asal usul manusia. Seluruh ajaran

aqidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib

sangat mudah untuk dipahami.

c) Ketahanan antara iman dan islam atau antara iman dan amal

perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan

manifestasi dari iman dipadukan dengan segi-segi

pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan

kemaslahatan masyarakat yang menuju pada

kesejahteraannya. Karena aqidah memiliki keterlibatan

dengan soal-soal kemasyarakatan.46

Keyakinan demikian yang oleh Al-Qur‟an disebut dengan

iman. Iman merupakan esensi dalam ajaran islam. Iman juga

erat kaitannya antara akal dan wahyu. Dalam Al-Qur‟an

istilah iman tampil dalam berbagai variasinya sebanyak

46

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 25

Page 48: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

38

kurang lebih 244 kali. Yang palin sering adalah melalui

ungkapan. “wahai orang-orang yang beriman,” yaitu 55 kali.

Meski istilah ini ditunjukan kepada para pengikut Nabi

Muhammad SAW, 11 diantaranya merujuk kepada para

pengikut Nabi Musa dan pengikutnya, dan 22 kali kepada

para Nabi lain dan para pengikut mereka, orang yang

memiliki iman yang benar (haqiqiy) itu akan cenderung

untuk berbuat baik, karena ia mengetahui bahwa

perbuatannya itu adalah baik dan akan menjauhi perbuatan

jahat, karena ia tahu perbuatan jahat itu akan berkonsekuensi

pada hal-hal yang buruk. Dan iman haqiqiy itu sendiri dari

atas amal saleh, karena mendorong untuk

melakukanperbuatan yang nyata. Posisi iman inilah yang

berkaitan dengan dakwah Islam dimana amr ma‟ruf nahi

munkar dikembangkan yang kemudian menjadi tujuan utama

dari suatu proses dakwah.

2) Masalah Syariah

Hukum atau syaria sering disebut sebagai cermin peradaban

dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan

sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam

hokum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber

yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan

Page 49: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

39

melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu

menjadi kekuatan peradaban dikalangan kaum muslim.47

Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat kuat dan

mengikat seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak

terpisahkan dari kehidupan umat Islam di berbagai penjuru

dunia, dan sekaligur merupakan hal yang patut dibanggakan.

Kelebihan dari materi syariah Islam antara lain, adalah bahwa ia

tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat

universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan non

muslim, bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan adanya

materi syariah ini, maka tatanan system dunia akan teratur dan

sempurna.

Di samping mengandung dan mencakup kemaslahatan social

dan moral, maka materi dakwah dalam bidang syariah ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar,

pandangan yang jernih, dan kejadian secara cermat terhadap

hujjah atau dalil-dalil dalam melihat setiap persoalan pembruan,

sehingga umat tidak terperosok kedalam kejelekan, karena yang

diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan. Kesalahan dalam

meletakan posisi yang benar dan seimbang di antara beban

syarian sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Islam, maka

47

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 26

Page 50: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

40

akan menimbulkan sesuatu yang membahayakan terhadap

agama dan kehidupan.48

Syariah islam mengembangkan hukum bersifat komprehensif

yang meliputi segenap kehidupan manusiakelengkapan ini

mengalir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang

diciptakan untuk memenuhi ketentuan yang membentuk

kehendak Ilahi. Materi dakwah yang menyajikan unsur syariat

harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang

jelas di bidang hokum yang bersifat wajib, mubbah

(dibolehkan), dianjurkan (mandub), makruh (dianjurkan supaya

tidak dilakukan), haram (dilarang).

3) Masalah Mu‟amalah

Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu‟amalah

lebih besar porsinya daripada urusan ibadah. Islam lebih banyak

memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek

kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh

bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam

mu‟amalah di sini, di artikan sebagai ibadah yang mencakup

hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah

SWT.

Cakupan aspek mu‟amalah jauh lebih luas daripada. Statement

ini dapat dipahami dengan alasan:

48

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 27

Page 51: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

41

a) Dalam Al-Qur‟an dan al-Hadits mencakup proporsi terbesar

sumber hukum yang barkaitan dengan urusan mu‟amalah.

b) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi

ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat

perorangan. Jika urusan ibadah dilakukan tidak sempurna

atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka

kafarat-nya (tebusannya) adalah melakukan sesuatu yang

berhubungan dengan mu‟amalah. Sebaiknya, jika orang tidak

baik dalam urusan mu‟amalah, maka urusan ibadah tidak

dapat menutupinya.

c) Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan

mendapat ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah.

4) Masalah Akhlak

Secara etimologis, kata ahklaq berasal dari bahasa Arab, jamak

dari “Khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, dan

tingkah laku atau tabiat. Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-

segi persamaan dengan perkataan “Khalqun” yang berarti

kejadian, serta erat hubungannya dengan Khaliq yang berarti

pencipta, dan “makhluq” yang berarti yang diciptakan.49

Sedangkan secara terminologi, pembahasan akhlak berkaitan

dengan masalah tabiat atau kondisi temperatur batin yang

memengaruhi perilaku manusia. Ilmu akhlak bagi Al-Farabi,

49

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 28

Page 52: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

42

tidak lain dari bahasan tentang keutamaan-keutamaan yang

dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang

tertinggi, yaitu kebahagiaan, dan tentang berbagai kejahatan atau

kekurangan yang dapat merintangi usaha pencapaian tujuan

tersebut.

Kebahagiaan dapat dicapai melalaui upaya terus menerus dalam

mengamalkan perbuatan terpuji berdasarkan kesadaran dan

kemauan. Siapa yang mendambakan kebhagiaan, maka ia harus

berusaha secara terus menerus menumbuhkan sifat-sifat baik

yang terdapat dalam jiwa potensial, dan dengan demikian, sifat-

sifat baik itu akan tumbuh dan berurat berakar secara actual

dalam jiwa. Selanjutnya Al-Faribi berpendapat bahwa latihan

adalah unsur yang terpenting untuk memperoleh akhlak yang

terpuji atau tercela, dan dengan latihan secara terus-menerus

terwujudlah kebiasaan.

Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlak dalam Islam

pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang

merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya. Akhlak dalam

Islam bukanlah norma ideal yang tidak dapat

diimplementasikan, dan bukan pula sekumpulan etika yang

terlepas dari kebaikan norma sejati. Dengan demikian, yang

menjadi materi akhlak dalam Islam adalah mengenai sifat dan

kriteria perbuatan manusia serta bebagai kewajiban yang harus

Page 53: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

43

dipenuhinya. Karena semua manusia harus

bertanggungjawabkan setiap perbuatannya, maka Islam

mengajarkan kriteria perbuatan dan kewajiban yang

mendatangkan kebahagiaan, bukan siksaan. Bertolak dari

prinsip perbuatan manusia ini, maka materi akhlak membahas

tentang norma luhur yang harus menjadi jiwa dari perbuatan

manusia, serta tentang etika atau tata cara yang harus

dipraktekan dalam perbuatan manusia sesuai dengan jenis

sasaranya.50

Dalam rangka mewujudkan kesempurnaan martabat manusia

dan membangun sebuah tatanan hidup bermasyarakat yang

harmonis, maka harus ada aturan legal formal yang terkandung

dalam syariat dan ajaran etis moral yang terkandung dalam

akhlak. Oleh karna itu, bidang (domain) akhlak Islam memiliki

cakupan yang sangat luas dan memiliki objek yag laus juga.

Islam mengajarkan agar manusia berbuat baik dengan ukuran

yang bersumber pada Allah SWT. Sebagaimana telah

diaktulisasikan oleh Rasulullah SAW. Apa yang menjadi sifat

dan digariskan “baik” olehnya dapat dipastikan “baik” secar

esensial oleh akal pikiran manusia. Dalam konteks ini, ketentuan

Allah SWT. Menjadi standar penentuan kriteria “baik” yang

rumusannya dapat dibuktikan dan dikembangkan oleh akal

50 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 30

Page 54: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

44

manusia. Dalam Al-Qur‟an dikemukakan bahwa kriteria baik

itu, antara lain bertumpu pada sifat Allah SWT. Sendiri yang

terpuji (al-asma‟ al-husna), karna itu Rasulullah SAW.

Memrintahkan umatnya untuk berprilaku baik, sebagaimana

“perilaku” Allah SWT.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa apa yang

menjadi sifat Allah SWT. Pasti dinilai baik oleh manusia ,

sehingga harus dipraktekkan dalam perilaku sehari-hari. Dalam

mewujudkan sifat itu, manusia harus konsisten dengan esensi

dengan kebaikannya sehingga dapat diterapkan secara

proposional.

Materi akhlak ini diorientasikan untuk dapat menentukan baik

dan buruk, akal, dan kalbu berupaya untuk menemukan standard

umum melalui kebiasaan masyarakat. Karena ibadah Islam

sangat erat kaitannya dengan akhlak pemakaian akal dan

pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran Islam. Ibadah

dalamAl-Qur‟an selalu di kaitkan dengan takwa, berarti

pelaksanaan perintah Allah SWT. Dan menjauhi larangannya.

Perintah Allah SWT. Selalu berkaitan dengan perbuatan-

perbuatan baik sedangkan larangannya senantiasa berkaitan

dengan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Kebaikan dan

kebahagiaan, bagi Ibnu Maskawaih, adalah terletak pada

kemampuan untuk mengaktualisasikan secara sempurna potensi

Page 55: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

45

akal pada jiwanya. Manusia yang paling sempurna

kemanusiaanya adalah manusia yang paling benar aktifitas

berfikirnya dan yang paling mulia ikhtiyarnya (akhlaknya).

Dengan demikian, orang bertakwa adalah orang yang mampu

menggunakan akalnya dan mengaktualisasikan pembinaan

akhlak mulia yang menjadi ajaran yang paling dasar dalam

Islam. Karna tujuan ibadah dalam Islam, bukan semata-mata

dioriantasikan untuk menjauhkan diri dari neraka dan masuk

surga, tetapi tujuan yang didalamnya terdapat dorongan babgi

kepentingan dan pembinaan akhlak yang menyangkut

kepentingan masyarakat.masyarakat yang baik dan bahagia

adalah masyarakat yang anggotanya memiliki akhlak mulia dan

budi pekerti luhur.

d. Wasilah (Media ) Dakwah

Wasilah (media) dakwah adalah alat yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad‟u. untuk

menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya, dakwah dapat

menggunakan berbagai wasilah. Hamzah Ya‟kub membagi

wasialah dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan, tulisan,

lukisan, audiovisual, dan akhlak. Lisan adalah media dakwah yang

paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara, dakwah

dengan media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah,

bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.

Page 56: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

46

1. Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku,

majalah, surat kabar, surat menyurat (korespondensi),

spanduk, dan sebagainya.

2. Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur,

dan sebagainya.

3. Audovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang

indra pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti

televise, film slide, OHP, internet, dan sebagainya.

4. Akhlak, yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan

nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang secara

langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh mad‟u.51

e. Thariqah (metode) Dakwah

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki

pengertian “suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang

ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu

tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”. Sedangkan dalam

metodelogi pengajaran ajaran Islam disebutkan bahwa metode

adalah “suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam

mencari kebenaran ilmiah” dalam kaitannya dengan pengajaran

ajaran Islam, maka pembahasan selalu berkaitan dengan hakikat

51

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 32

Page 57: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

47

penyampaian materi kepada peserta didik agar dapat diterima dan

dicerna dengan baik.52

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah

untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam

menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting

peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan

lewat metode yang tidak benar maka pesan itu bisa saja ditolak

oleh si penerima pesan. Ketika membahas tentang metode dakwah,

maka pada umumnya merujuk kepada surat An-Nahl: 125.

Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.

Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu: bil-hikmah;

mau‟izatul hasanah; dan mujadalah billati hiya ahsan.

Secara garis besar ada tiga pokok metode (thariqah) dakwah, yaitu:

52

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 33

Page 58: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

48

1. Bi al-HIkmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan

situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan

pada kemampuan mereka sehingga dalam menjalankan

ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa

terpaksa atau keberatan.

2. Mau „izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan

nasehat-nasehat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam

denagn rasa kasih sayang, sehingga nasehat dan ajaran Islam

yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara

bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-

baiknya dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang

memberatkan kepada komunitas yang menjadi sasaran

dakwah.53

f. Atsar (Efek) Dakwah

Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi.

Artinya, jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da‟i dengan

materi dakwah, wasilah, dan thariqah tertentu, maka akan timbul

respon dan efek (atsar) pada mad‟u (penerimaan dakwah).54

Atsar (efek) sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari

proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi

perhatian para da‟i. kebanyakan mereka menganggap bahwa

53

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 34 54

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 34

Page 59: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

49

setelah dakwah disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal,

atsar sangat berat artinya dalam penentuan langkah-langkah

dakwah berikutnya.tanpa menganalisis atsar dakwah, maka

kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan

pencapaian tujuan dakwah akan terulang kembali. Sebaliknya,

dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka

kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan

penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya (corrective

action). Demikian juga strategi dakwah termasuk didalam

penentuan unsur-unsur dakwah yang dianggap baik dapat

ditingkatkan.

Efaluasi dan koreksi terhadap atsar dakwah harus dilaksanakan

secara radikal dan komprehensif, artinya tidak secara parsial atau

setengah-setengah. seluruh komponen sistem (unsur-unsur)

dakwah harus dievaluasi secara komprehensif. Para da‟i harus

memiliki jiwa terbuka untuk melakukan pembaruan dan perubahan

disamping bekerja dengan menggunkan ilmu. Jika proes efaluasi

ini telah menghasilkan bebrapa konklusi dan keputusan, maka

segera diikuti dengan tindakan korektif (corrective action). Jia

proses ini dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah suatu

mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah. Dalam bahasa

agama, inilah sesungguhnya yang disebut dengan ikhtiar insani.

Page 60: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

50

Jalaluddin Rahmat menyatakan bahwa efek kognitif terjadi bila ada

perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi

khalayak. Efek ini berkaitan dengan tramisi pengetahuan,

keterampilan, kepercayaan, dan informasi. Efek efektif timbul bila

ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci

khalayak, yang meliputi segala yang berhubungan dengan emosi,

sikap serta nilai sedangkan efek behavioural merujuk pada prilaku

nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan,

kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.55

3. Bentuk-bentuk Dakwah

Secara umum dakwah Islam itu dapat dikatagorikan kedalam tiga

macam bentuk, yaitu:

a) Dakwah bi al-Lisan

Dakwah Bi Al-Lisan adalah dakwah yang dilaksanakan melalui

lisannya. Metode ini sangat umum digunakan oleh para da'i di

dalam ceramah, pidato, nasihat, dan lain-lain. Menurut Ki Moesa A.

Machfoed, disebutkan “dakwah ini bentuknya dapat berupa ceramah

keagamaan, pengajian dengan berbagai bentuknya. Dalam ceramahnya

tersebut, dapat juga diselingi dengan humor, baik melalui kata-kata

atau gerakan badan dan mimik wajah”56

55

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 35 56

Ki Moesa A. Machfoed, Filsafat Dakwah dan penerapannya, (Jakarta: PT. Bulan

Bintang, 2004), Cet ke-1, hal. 190

Page 61: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

51

b) Dakwah Bi al-Hal

Yaitu dakwah yang dilakuakan melalui berbagai kegiatan yang

langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai objek dakwah atau

berdakwah melalui perbuatan, melalui dari tutur kata, tingkah laku,

samapai pada kerja bentuk nyata seperti mendirikan panti asuhan, fakir

miskin, sekolah-sekolah, rumah ibadah dll.

c) Dakwah bi al-Qalam

Berbicara dakah tentang dakwah bi al-Qolam tidak terlpas dengan

memahami makna tulisan. Dalam konteks ini, tulisan memiliki dua

fungsi. Pertama, sebagai alat komunikasi atau komunikasi ide yang

produknya berupa ilmu pengetahuan. Kedua, sebagai alat komunikasi

ekspresi yang produknya berupa karya seni (jurnalistik).57

C. Hubungan Retorika, Dakwah dan Jenis, Teknik Pidato (Ceramah)

Menurut Efendi M Siregar retorika adalah “sebuah seni (system)

berpidato menggunakan bahasa lisan, agar dapat menghasilkan kesan terutama

para pendengar. Retorika termasuk seni yang paling tua dalam komunikasi

massa. Karena itu berpidato termasuk salah satu cara dari sekian banyak cara

berkomunikasi yaitu antara yaitu antara sipembicara (komunikator) dengan

sejumlah orang (komunikan/audience). Jadi berpidato termasuk untuk

menyampaikan isi hati, pesan (message), ide (butiran pikiran, program,

perasaan dan sebagainya oleh seseorang kepada ssejumlah orang. Dengan kata

lain pidato merupakan salah satu sarana informasi dan komunikasi yang

57

Nurul Badrutamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi, hal. 175

Page 62: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

52

sangat penting. Karena melalui pidato orang akan menyebarluaskan idenya,

data menanamkan pengaruhnya bahan dapat memberikan arah berfikiran yang

baik dan sistematis, bukan “omong kosong” dan berteriak-triak tidak karuan,

melainkan dengan moral, dan harus didukung oleh rithme, volume, penyajian

dan penampilan yang sempurna”.58

Dakwah dengan menggunakan retorika adalah memaparkan sesuatu

masalah agama dan kemudian orang merasa begitu concern (terlibat) dengan

masalah yang dipaparkan tersebut, sama halnya apabila seorang orator

menyampaikan suatu persoalan kemudian merasa terdorong untuk mencari

sebab deviasi (penyimpangan) dan kemudian membuat keputusan tertentu

untuk mencari pemecahannya.

Dengan kata lain, di dalam proses retorika merupakan usaha untuk

melibatkan emosi dan rasio dari pihak khalayak agar merasa terlibat dengan

masalah atau persoalan yang disajikan merupakan inti dari pemaparan retorika

sebagai sarana menuju tujuan akhir yaitu suatu tindakan yang sesuai dengan

harapan komunikator. Sementara tujuan yang ingin dicapai dakwah antara

lain, agar manusia mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kejahatan, serta

memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Hubungan retorika dengan dakwah menurut T.A Latief Rosyadi dalam

bukunya Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi adalah

“Kemampuan dalam kemahiran menggunakan bahasa untuk melahirkan

58

Efendi M Siregar, Teknik Berpidato dan Menguasai Massa (Jakarta: Yayasan Mari

Belajar, 1992), Cet. Ke-2, hal. 29

Page 63: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

53

pikiran dan perasaan itulah sebenarya hakikat retorika. Dan kemahiran serta

kesenian menggunakan bahasa adalah masalah pokok dalam menyampaikan

dakwah. Karena itu antara dakwah dengan retorika tidak dapat dipisahkan.

Dimana ada dakwah disitu ada retorika”.59

Kesuksesan para da‟i atau mubaligh dalam khutbah lebih banyak

ditunjang dan ditentukan oleh kemampuan retorika yang dimiliki oleh da‟i

tersebut. Dan kalaulah dakwah belum berhasil menurut yang dicita-citakan

dan menurut garis yang telah ditetapkan semula, mungkin karena cara persuasi

(retorika) tidak menjadi perhatian dan tidak terpenuhi oleh para da‟i.

Dan dalam hal ini diungkapkan oleh T.A Latief Rosyadi dalam dalam

bukunya Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi tentang faktor

penyebab kegagalan dalam berdakwah adalah karena kurangnya keberhasilan

kita, baik dalam menanamkan pengertian dan keyakinan, apa lagi dalam

menggunakan massa rakyat untuk membuat, berjuang dan berkorban (sesuai

dengan ajaran Islam), salah satu dari penyebabnya adalah karena kelemahan

kita dalam memanfaatkan retorika dakwah dalam memanfaatkan retorika

dakwah dalam penyampaiyannya.60

Komunikasi dan retorika memiliki kesamaan, terutama dalam hal media

yang dipergunakan. Apakah medium yang digunakan medium lisan, tulisan

dan sebagainya, yang terutama dalam hal ini adalah unsur bahasa yang

59

Efendi M Siregar, Teknik Berpidato dan Menguasai Massa, hal.94 60

Efendi M Siregar, Teknik Berpidato dan Menguasai Massa, hal.95

Page 64: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

54

memegang peranan yang sangat penting dan sangat menentukan yaitu gaya

bahasa yang digunakan oleh seseorang da‟i dalam menyampaikan dakwahnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dakwah dan retorika sangat

berhubungan erat, dakwah bertujuan untuk meningkatkan kehidupan umat

manusia kepada keadaan yang lebih baik sesuai dengan tuntunan al-Qur‟an

dan Hadts. Sedangkan retorika adalah cara bagaimana kita mempengaruhi

orang lain untuk mengikuti apa kemauan kita, yang intinya adalah sama-sama

untuk saling mempengaruhi orang lain.

Page 65: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

55

BAB III

PROFIL KH. SYARIF RAHMAT RA, SQ, MA

A. Riwayat Hidup KHR Syarif Rahmat RA,SQ, MA

KH Syarif Rahmat RA, SQ, MA, dilahirkan di Kampung Sindanglaya, Desa

Sindangsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat; bersamaan

dengan semburat fajar shidiq, pada senin dini hari, tanggal 20 Januari 1964 M.

Beliau putera bungsu dari 8 bersaudara pasangan Kiai Raden Ahmad bin Kiai

Romli (Yogyakarta) dan Nyai Shofiah binti Kiai Hanafiah (Ciamis).

KH Syarif Rahmat mengungkapkan, “Mbah Abdur Rauf, itu pembawa

Thariqah Syathoriyah ke Jawa, setelah delapan tahun bermukim di Makkah dan

di-bai‟at di Jabal Abi Qubays. Beliau pernah membawa Thariqah itu di Aceh,

sekitar dua tahun, baru kembali ke yogya mungkin sekitar 200 tahun yang lalu.

Syekh Abdur Rauf itu, kalau dilihat dari silsilahnya di Banian; beliau itu trah dari

Sayyid Rahmat Kanjeng Sunan Ampel. Beliau juga ada trah, atau cucu dari Mbah

Kiai Syihabuddin, Dongkelan, Patok Nagoro, Yogyakarta. Belakangan, saya dapat

catatan dari Dongklean, bahwa Mbah Kiai Syihabuddin, masih keturunan dari

Sunan Kali Jaga.”61

Secara garis besar dari catatan silsilah leluhur Mbah Raden, jika diurai dari

Sunan Ampel tertera sebagai beriut:

Sayid Rahmat Kanjeng Sunan Ngampel berputra Sayyid Qasim

Kanjeng Pangeran Drajat (Sunan Drajat). Slah satu putra Sunan Drajat bernama

61

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, (Tangerang Selatan: Sabila Press, 2014), Cet. Ke-1, hal. 65

Page 66: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

56

Kanjeng Pangeran Pekik. Dan, dari Pangeran Pekik, secara berurutan kelak

melahirkan keturunan: Kiai Syihabuddin dan Kiai Muhtarom. Kiai Muhtarom

memiliki putra bernama Kiai Abdur Rauf. Dan Kiai Abdur Rauf menikah

dengan puteri Kiai Sihabuddin. Dari pasangan Kiai Abdur Rauf dan puteri

Kiai Syihabuddin inilah yang kem udian melahirkan keturunan sampai ke

Kiai Raden Ahmad alias Mbah Raden.

Sementara dari garis ibu, yakni dari Nyai Shofiah, beliau tidak memberi

keterangan secara rinci. Hanya saja, dari hasil wawancara penulis dengan

masyarakat Sindanglaya (Banjarsari), bahwa kakek beliau dari garis ibu, yakni

Kiai Hanafiah adalah seorang tokoh agama di daerah tersebut yang memiliki

semangat kuat dalam pendidikan Islam. Karenanya, beliau ingin sekali memiliki

menantu yang dapat melanjutkan perjuangannya. Singkat cerita, atas jasa Kiai

Muhdi, Seorang Kiai asal Yogykarta yang tinggal di daerah tersebut,

mempertemukan Raden Ahmad dengan Kiai HAnafiah. Dari pasangan Raden

Ahmad dan Shofiah ini kelak melahirkan delapan orang putra-putri, dan yang

bungsu adalah KHR Syarif Rahmat.62

B. Gambaran Umum Program Damai Indonesiaku

Damai Indonesiaku merupakan program acara dari stasiun tivi TVONE.

Acara ini merupakan acara yang di kemas dengan nuansa Islami sehingga pada

pembukaan acara di awali dengan pembacaam ayat Al-Qur‟an. Dan acara ini juga

berlangsung intraktif, sebab para hadirin dapat mengajukan pertanyaan langsung

62

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, (Tangerang Selatan: Sabila Press, 2014), Cet. Ke-1, hal. 68

Page 67: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

57

kepada narasumber yang berkaitan tentang korupsi. Serta bagaimana pandangan

Islam terhadap kejahatan korupsi dan juga perberantasannya dari Negara ini.

Acara ini memiliki referensi ayat yang di bacakan oleh seorang qori dan

saritilawah. Kemudian narasumber atau da‟i akan memberikan penjelasan dari

ayat ini yang kemudian di sangkut pautkan pada tema acara, kemudian akan di

temukan benang merah antara tema dan ayat.

Damai Indonesiaku bukanlah satu-satunya acara yang Islami di TVONE,

ada juga acara Islami seperti Butiran Ilmu. Akan tetapi acara Damai Indonesiaku

ini merupakan acara Islami yang kontekstual yang di maksud adalah membahas

permasalahan yang sedang hangat terjadi (up to date) baik di masyarakat maupun

pemerintahan dengan merajuk pada ajaran Islam.63

Acara ini juga berhasil karena berkat kerja sama dari para Ulama besar

seperti Yusuf Mansyur, Habib Nabil al Musawa, Habib Mahdi Alatas, Habib

Ahmad Alkaf, Syekh Ali Jabir, Jujun Junaidi dan salah satunya yaitu KH. Syarif

Rahmat RA, SQ. pemilihan narasumber ini juga di tentukan dari tiga hal yakni

tema apa yang akan di bahas, kepopuleran da‟i di tengah masyarakat, sebab hal ini

tidak dapat dipungkiri akan membuat minat masyarakat untukmenyaksikan acara

ini. Selain itu jadwal da‟i yang terkadang selalu berbenturan dengan aktivitas

mereka diluar. adapun pemilihan narasumber ini juga merupakan proses analisis

rating dan juga respon dari masyarakat.

Pemilihan host dalam program Damai Indonesiaku ini juga memiliki

persyaratan yaitu mereka-mereka yang memiliki talenta dan image yang baik di

63 Ali Uraidi, Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Program

Damai Indonesiaku Di TV ONE, (Fak. Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta: 2011),

hal. 43

Page 68: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

58

mata masyarakat. Sehingga ia pantas untuk membawakan acara yang berbasis

Islami. Seorang host juga di tuntut untuk kreatif agar mampu membawakan acara

dengan sangat menarik. Dalam pemilihan host ini juga di pilih dari kaum laki-laki

sebab menganggap laki-laki adalah seorang pemimpin dan sebagian besar

masyarakat Indonesia yang melarang bagi peruempuan berada di depan. Maka

untuk mencari jalan yang baik maka di pilihlah dari kaum laki-laki.

Walaupun acara ini berjudul sangat umum yakni “Damai Indonesiaku”,

tetapi di bawakan dengan basis Islam. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia

adalah Muslim. Sehingga penonton mendapatkan pencerahan dari setiap

permasalahan yang hadir di tengah masyarakat. Dan sebagai pihak TV, hal ini

juga di gunakan untuk menarik peminat penonton acara ini.

Untuk ide pembuatan acara “Damai Indonesiaku” di mulai pada masa-masa

PEMILU 2009 yang mengalami banyaknya gonjang-ganjing yang menimbulkan

keresahan di tengah masyarakat. Sehingga hadirlah acara ini dengan membawa

perubahan yang baru dari acara-acara TV lainnya. Sebab acara ini di bentuk

dengan mengkaji permasalahan yang terjadi dengan sudut pandang Islam. Acara

ini bertujuan untuk mencerdaskan penonton bukan mencerdaskan pemimpin.64

Sehingga masyarakat dapat sedikit menilai tentang pemimpin dari sisi

agama sehingga dapat menentukan pemimpin mana yang pantas untuk di jadikan

seorang pemimpin di Negara ini. Masyarakat juga di harapkan agar tidak terjebak

64

Ali Uraidi, Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Program

Damai Indonesiaku Di TV ONE, hal. 45

Page 69: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

59

dengan permainan politik para calon penguasa yang saling menjatuhkan satu sama

lain dan juga praktek Black Champage.65

Maka dengan kehadiran acara ini selain memberikan edukasi kepada

masyarakat, juga menyatukan segala perbedaan yang terjadi dalam situasi yang

sedang memanas dalam masyarakat. Misalnya saja perdebatan yang terjadi dalam

PEMILU.

Adapun dalam pemilihan tema dalam setiap tayang di dapatkan dari ide

sendiri. Masyarakat pun terkadang mengirimkan ide dalam pembahasan acara ini

seperti mengirimkan ide lewat facebook. Akan tetapi pihak penyelenggara akan

memfokuskan pada ide sendiri.

Tema yang di angkat pun di lihat dari berita-berita yang sedang hangat di

bicarakan di tengah masyarakat seperti bencana, korupsi, kepemimpinan yang

tidak adil dan lain sebagainya. Masalah ini akan di bahas dengan sudut pandang

agama Islam. Misalnya saja dalam penyambutan tahun Baru Hijriah yang di

sangkut pautkan dengan perubahan-perubahan apa yang harus di usung dalam

menjalankan Negara ini atau melihat kemajuan dan kemunduran yang telah terjadi

selama satu tahun terakhir.66

Dalam setiap penayangan program juga masih sering di temukan kendala-

kendala, seperti keterlambatan dari kru untuk datang ke lokasi shooting ataupun

bagian tekhnik yang mengalami permasalahan. Kendala yang juga sering terjadi

65 Ali Uraidi, Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Program

Damai Indonesiaku Di TV ONE, hal. 45 66

Ali Uraidi, Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Program

Damai Indonesiaku Di TV ONE, hal. 45

Page 70: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

60

yakni apabila acara yang sedang berlangsung terkadang tidak mengikuti rundown

yang ada sehingga perlu di buat perubahan. Seperti langsung melakukan diskusi

dengan narasumber dan host acara agar sedapat mungkin menguasai rundown

yang ada. Pada saat seperti ini seorang produser acara dituntut untuk melakukan

improvisasi acara tetap berjalan dengan lancar.

Pada awalnya, acara Damai Indonesiaku tidak memiliki sponsor dengan

kata lain mereka berdiri dengan modal sendiri. Lalu melakukan kerjasama dengan

pihak masjid se-JABOTABEK. Dan sampai saat ini lokasi yang di utamakan

adalah masjid, dengan tujuan membuat masjid sebagai tempat untuk membahas

masalah yang mengenai Negara secara bersama-sama.

Dengan hal ini membuat masyarakat juga akan semakin peduli dengan

permasalan yang di hadapi bangsa ini. Pemilihan masjid juga harus tepat dan

memiliki standarisasi, seperti banyaknya jamaah dan juga masjid yang indah.

Sehingga di carilah masjid-masjid yang bagus yang berada di tengah perumahan

masyarakat, agar masyarakat dapat dengan mudah mengikuti acara ini.67

Pada jam penayangan pun sangat tepat di tayangkan, karena banyak orang yang

telah selesai/ melakuakan sholat ashar, atau telah pulang kerja. Biasanya setelah

itu mereka menyempatkan waktu luang mereka untuk melihat televisi sambil

makan siang. Dan tidak hanya itu alasan acara ini tayang setiap jam 03-00 hari

sabtu dan minggu karena pada waktu itu tidak ada stasiun lain yang menayangkan

acara keagamaan semua menayangkan sinetron yang bersifat hiburan. Dengan

67

Ali Uraidi, Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Program

Damai Indonesiaku Di TV ONE, hal. 46

Page 71: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

61

hadirnya acara “Damai Indonesiaku” di harapakan pesan yang disampaikan dapat

bermanfaat dan mampu memberikan pengetahuan yang di harapkan oleh

masyarakat Indonesia.

C. Pendidikan dan Organisasi KH Syarif Rahmat RA,SQ, MA

1. Pendidikan Formal

Adapun jalur pendidikan yang ditempuh semasa di Ciamis, selain

belajar pada orang tuanya, pada jalur formal, dari tingkat Sekolah Dasar,

beliau bersekolah di SD Negri V Banjarsari. Selanjutnya menempuh

pendidikan di Madrasah Aliah Negri “Darus salam” Ciamis sambil

mondok. Namun di Pesantren modern yang kala itu diasuh oleh KH Irvan

Hielmy (alm.) tersebut, namun beliau tidak sampai tamat; kemudian

melanjutkan di Madrasah Aliah “Al-Ma‟arif” Banjarsari.68

Setelah mengantongi ijazah Aliah (SLTA), beliau lalu melanjutkan

pendidikannya ke Jakarta, yakni kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Al-

Qur‟an (PTIQ) Jakarta; dan dua kali mengenyam Pendidikan Kader

Ulama‟ yang diselenggarakan oleh MUI DKI Jakarta dan Pusat. Dalam

menghafal Al-Qur‟an, ditekuninya di sela-sela kegiatan akademisnya di

Fakultas Syari‟ah PTIQ, hanya dalam waktu sebelas bulan. Lulus dengan

gemilang di PTIQ, melanjutkan lagi di program Paska Sarjana “Institut

Ilmu Al-Qur‟an” (IIQ) Jakarta. Oleh para gurunya, beliau yang dikenal

sebagai mahasiswa jenius diminta untuk melanjutkan pada program S-3.

karena kesibukannya yang luar biasa, untuk program Doktoral tersebut,

68

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, (Tangerang Selatan: Sabila Press, 2014), Cet. Ke-1hal. 69

Page 72: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

62

belum sempat diselesaikan. Namun, tidak sedikit para sahabatnya yang

memanggil sosok Kiai yang penuh sahaja ini dengan sebutan Doktor.

Sehingga tidak jarang pula dalam berbagai acara, beliau dipanggil dengan

gelar Doktor. Mengenai gelar yang satu ini, seorang sahabatnya berkata,

“Sebenarnya secara kualitas keilmuan, beliau ini sudah Doktor, mungkin

diatasnya; hanya secara akademisi saja beliau belum mau

menyelesaikannya.”69

2. Pendidikan Non Formal

Yang dimaksud pendidikan non formal di sini, bukan berarti

pendidikan di luar jalur yang di formalkan oleh Pemerintah, semisal

pendidikan pesantren Salaf dengan system mengaji sorogan atau

blandongan dan sejenisnya, melainkan benar-benar nor formal yakni tidak

diajari oleh seorang guru di alam nyata. Pola pendidikan semacam ini,

biasanya jarang dimasukkan dalam penulisan biografi seorang tokoh,

karena mungkin hanya dianggap sebagai mitos, atau karena tidak

ditemukan fakta empirisnya. Namun dalam hal ini, penulis mendapatkan

beberapa contoh yang hampir serupa dengan apa yang terjadi pada pribadi

KHR Syarif Rahmat.70

Salah satu contoh yang cukup masyhur tentang pendidikan non formal

sebagaimana yang dimaksud, adalah kisah Syaikhona Kholil Bangkalan

(guru dari sebagian besar pendiri NU) saat berguru pada Kiai AbuDzarrin,

6969

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 70 70

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 70

Page 73: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

63

di Desa Winungan, Pasuruan, Jawa Timur. Sesampainya Kholil remaja

kala itu masih berusia 11 tahun di pesantren Kiai Abu Dzarrin, ternyata

Kiai yang di harapkan dapat ditimba ilmunya itu, sudah wafat sejak 7 hari

sebelumnya. Oleh karena itu Kholil menangis seraya berkata, “Kenapa

Kiain wafat sebelum saya mengaji pada panjenengan? Padahal saya masih

ingin mengaji pada Kiai. “Kholil lalu bertawasusul di kuburan Kiai Abu

Dzarrin dengan membaca Al-Qur‟an. Setelah 41 hari kemudian, Kholil

tertidur di sisi pusara Kiainya. Dalam tidurnya Kholil bermimpi didatangi

oleh Kiai Abu Dzarrin dan diajari kitab, selayaknya orang mengaji. Setelah

terbangun, Kholil masih ingat apa yang diajari oleh Kiainya itu, bahkan ia

hafal isi kitab yag dijarkan tersebut, di antaranya adalah kitab Al-Imrithi,

sebuah kitab yang mengulas tentang cabang ilmu bahasa Arab.71

Jika kisah di atas diukur dengan logika, maka dengan musykil, namun

hal tersebut adalah sebuah fakta yang dikisahkan oleh beberapa tokoh

ataupun Kiai yang pernah nyantri pada Syaikhona Kholil. Entah apa dan

bagaimana, semua ini merupakan keistimewaan yang dianugerahkan oleh

Allah SWT pada hamba-hamba yang di kehendaki-nya.

Suatu hal yang hampir sama dengan kisah diatas, diantara terjadi pada

KHR Syarif Rahmat. Dalam beberapa kesempatan, beliau berkisah pada

penulis tentang pelajaran yang di dapatkan di alam mimpi. Menariknya

lagi, hamper setiap mimpinya beliau tulis dengan rapi dalam buku catatam

khusus. Terkadang, isi dari buku khusus tersebut didiskusikan nyambung

71

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 71

Page 74: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

64

pada orang-orang yang mungkin beliau khusus pula. Pendek kata,

tumpukan kitab yang menghiasi ruang tamunya yang menyerupai

perpustakaan, hamper semuanya beliau hafal. Bahkan, dari sekian kitab

tersebut ada yang telah di hafal terlebih dahulu melalui jalur pendidikan

non formal tadi, sebelum mendapatkan fisik kitabnya maka, hamper semua

kitab milik beliau, di bagian pinggir atau dibelakangnya terdapat catatan

atau tulisan tangan beliau. Yang menarik, ternyata dari sekian kitab itu,

sebagian ada yang salah cetak, yang kemudian di koreksinya; serta ada

pula yang di palsukan oleh penerbitnya.72

3. Organisasi

Dalam organisasi; beliau terbilang aktif, selain di Padepokan Sunan

Kalijaga (PADASUKA), beliau juga sebagai pengurus di berbagai

organisasi semisal di: MUI DKI Jakarta dan Pusat, di lingkungan

Nahdlatul Ulama (NU), sebagai Ketua Umum Ikatan Da‟i Media

Nusantara (IDAMAN), dan lain-lain.73

D. Prestasi dan Karya KH Syarif Rahmat RA, SQ

1. Prestasi KH Syarif Rahmat RA, SQ

Mengenai prestasi yang diraih oleh KHR Syarif Rahmat, terbilang

sangat sangat banyak. Di antaranya:

a. Juara Nasional Cerdas Cermat isi dan kandungan Al-Qur‟an.

b. Peserta Musabaqah Tahfizul Qur‟an 30 Juz beserta Tafsirnya.

72

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 71 73

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 74

Page 75: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

65

c. Juara pertama lomba Ceramah antar Mahasiswa PTIQ Jakarta.

d. Juara pertama Musabaqah Syahril Qur‟an DKI Jakarta.

e. Peraih nilai terbaik PKU MUI DKI.

f. Peraih nilai terbaik pada ujian masuk Pasca Sarjana IIQ Jakata.

g. Penghargaan sebagai Pendidik berprestasi dari Lembaga Profil

Indonesia (tahun2001).74

Atas prestasi yang diraihnya, beliau pernah mendapat tawaran

beasiswa studi ke Madinah dann Al-Azhar Mesir, namun karena

kesibukannya, tawaran tersebut tidak diambilnya.

2. Karya Karya KH Syarif Rahmat RA, SQ

Adapun karya tulisnya yang disusun dalam bentuk buku, di antara

lain.

a. Menimbang Amalan Tradisional

b. Barokah

c. Munajat

d. Pemburu Hantu daam Tinajauan Syari‟at

e. SMS Abu-Abu (Salafi melawan Salafi)

f. Terjemahan Qasidah Burdah

g. Perbedaan Pendapat; Sebab-sebab dan Cara Menyikapinya.

h. Tabarukan (Ngalap berkah)

i. Tawassul

j. 40 Goresan Pena Syarif Rahmat (1-5)

74

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 72

Page 76: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

66

E. Aktifitas

Sejak masih duduk di bangku kuliah, KH Syarif Rahmat sudah aktif

mengisi pengajian di beberapa Majlis Ta‟lim,atau pun menjadi Khatib Jum‟at

di berbagai masjid, dan berceramah di berbagai forum. Selanjutnya, beliau

juga mengisi acara di Radio dan Televisi. Kemudian, setelah menikah, beliau

mendirikan pesantren dengan berbagai rintangan yang dihadapi. Ternyata,

pesantren yang pertama didirikan, bukan yang saat ini berada di Pondok Cabe,

Tangerang Selatan, melainkan di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta

Selatan. Namun karena satu dan lain hal, pesantren yang dirintisnya itu

akhirnya harus ditinggalkan, lalu merintis di tempat yang baru.75

Lambat laun pesantren yang beliau rintis di tempat yang baru semakin

bersinar, bahkan kini telah melahirkan santri-santri berprestasi di tingkat

Nasional. Kini, selain mengasuh pondok pesantren yang dirintisnya, yakni

Pondok Pesantren Ummul Qura, yang beralamat di Jalan Raya Pondok Cabe

Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Beliau tetap aktif dalam kegiatan

keagamaan di luar pesantren. Sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen PTIQ

Jakarta serta mengajar di PDU MUI Jakarta Selatan. Bahkan, meskipun jadwal

ceramahnya sangat padat, namun pengajian di berbagai majelis dan masjid

tetap beliau jalani, semisal di Masjid RSUD Pasar Rebo Jsakarta Timur,

Masjid Al-Muhajirin Kabupaten Tangerang, Masjid Jami‟ As-Salafiyah

Pangeran Jayakarta, Jatinegara Kaum, Masjid An-Nashr Bintaro, Islamic

75

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 73

Page 77: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

67

Center Jakarta Utara, di beberapa Kementrian, seperti di: Kemenhut,

Kemenakertans, Kemenpora, dan lain sebagainya.76

Di sela-sela kesibukannya yang luar biasa padat, termasuk mengisi

ceramah di acara Damai Indonesiaku (TV One), Mata Air (SCTV Surabaya),

Suara Anak Negri (Jak TV), Tabligh Akbar (MNC TV), Tafsir Hadits MNC

Muslim, serta ceramah di berbagai acara keagamaan sampai ke luar pulau

semisal ke Kalimantan, NTB, Papua, dan lain-lain; beliau masih sempat secara

rutin menulis untuk Bulletin Jum‟at, Qum.77

76

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 74 77

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam Jejak Sunan

KaliJaga, hal. 64

Page 78: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

68

BAB IV

ANALISIS RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT

RA, SQ DALAM PROGRAM DAMAI INDONESIAKU

A. Data Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rahmat RA, SQ. Dalam Program

Damai Indonesiaku

Berikut beberapa ceramah agama KH. Syarif Rahmat dalam program Damai

Indonesiaku dari tanggal 2, 10 januari, 14, 28 februari, 10 juni , 24 september dan

31 oktober 2016:

Ceramah tanggal 2 januari 2016

Ketika Allah SAW telah menetapkan bahwa manusia itu diciptakan hanya

beribadah kepada Dia “Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya‟buduun” dan aku

tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-

Ku. Sering saya sampaikan bahwa Allah SWT menciptakan makhluk bangsa

golongan jin itu sama dengan penciptaannya manusia agar dia beribadah

menghambakan diri kepada Allah, karena seluruh hidup manusia “liya‟buduun

supaya beribadah kepada Allah. Maka mari kita berusaha dari bangun tidur

Page 79: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

69

sampai bangun lagi semua aktifitas kita, makan kita, minum kita, tidur kita,

berjalan kita, megang kita semua bernilai ibadah dimata Allah SWT. Bahwa

orang yang beranggapan ibadah itu duduk terus di masjid pas lagi ditanya, lagi

di masjid, lagi apa, baca qur‟an sama dzikir ada tamu lagi, kyai lagi dimana,

masih dzikir di masjid. Dari pagi sampai pagi di masjid terus. Benar itu ibadah

tetapi ibadah juga terbatas dan duduk di masjid artinya apa. Ketika Allah SWT

telah mencanangkan bahwa kita di ciptakan oleh Allah SWT supaya beribadah,

berarti seluruh hidup kita bisa bernilai ibadah, seluruh nafas kita, seluruh

kehidupan kita bisa bernilai ibadah dengan catatan. Satu, melakukan karena

Allah SWT dan yang kedua lakukan sesuai ketentuan Allah. Jadi ibadah.

Kita melihat misalnya tukang ojek dari pagi sampai sore terus ngojek, ada

tukang becak dari pagi sampai sore terus boseh beca, ada sopir taksi ada pilot

ada apa saja kita beranggapan mereka sedang mencari dunia, benar mencari

dunia tapi dai hadapan Allah dia bias bernilai ibadah “banyak amaliyah yang

tampilan lahiriyahnya itu amaliyah dunia menjadi bernilai akerat ibadah di

hadapan Allah karena baik niatnya, sebaliknya “banyak amaliyah ibadah tetapi

menjadi amal dunia karena buruknya niat.78

Ceramah tanggal 10 januari 2016

Di sisi Allah itulah kunci-kunci ghaib, selama ini disebut ghaib biasanya

bayangannya itu genderuwo, kuntilanak, wewe, suster ngesot, tuyul dan mba yul,

atau simanis jembatan ancol. Itu pikiranmu… kalau saya berpendapat jin itu

78

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA,SQ, Bekerja Dengan Beribadah dan Jujur, Damai

Indonesiaku, Hotel Mambruk Anyer, Jl Raya Karang Bolong, Labuan , Banten, 2 Januari 2016

Page 80: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

70

bukan makhluk ghaib kenapa, karena jin juga termasuk makhluk yang wajib

beriman pada yang ghaib berarti jeruk minum jeruk, kalau saya ngomong ghaib-

ghoib makin kuat saja orang yang nyebut saya dukun karena pakaian saya hitam-

hitam. Allah tahu semua yang didaratan maupun dilautan tidak satu daunpun

jatuh kecuali Allah pasti tau dan tidak usah nunggu waktu jatuh tau dan tidak ada

bebijian dikegelapan bumi tidak yang kering tidak yang basah kecuali semua itu

sudah ada didalam kitabul mubin”. Kotak hitam, lewat batu hitam hajar aswad

dibersihkan dosa-dosa manusia, lewat kotak hitam pesawat kita tahu rahasia air

asia, Apa yang kita ambil yang pertama bahwa Allah SWT punya kuasa mutlak

diatas teori manusia tidak ada satupun peristiwa kecuali itu sudah ada di dalam

plening Allah. Jauh sebelum Allah menciptakan manusia jauh sebelum Allah

menciptakan alam dunia dan seisinya, rencana sudah selesai program sudah

tuntas sekarang tinggal pelaksanaan jadi apa yang terjadi wajib di yakini sudah

takdirnya Allah.

Hamba-hamba Allah yang dimulyakan Allah SWT telah mengumumkan

“walabnuannakum bi sayyiiminal khoufi wal juu‟iwanaksim minal amwali wal

angfusi wassamaroot wabassirissobiriin” dan kami akan pasti menguji kamu

dengan sedikit ketakutan, kelaparan kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

Dan sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar. Ini apa

artinya, ini peringatanya serius kamu akan mengalami ujian kenapa ini di

umumkan jarak jauh supaya saat ujian dating siap ngisi ujian dengan benar, jauh

hari Allah sudah mengumumkan, pengumumannya bukan satu, dua minggu sejak

Al-Qur‟an di turunkan seluruh manusia akan mengalami ujian pada hidupnya

Page 81: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

71

dari kecil sampai tua ada ujiannya, mungkin anak kecil ujiannya gak punya

mainan, remaja mungkin ujiannya gak bias pacaran, yang kawin

mungkinujiannya gak punya turuna dan yang tua mungkin ujiannya bingung

mungkin ujiannya bikin kuburan, bisa saja. Itu ujian semua. Ada rasa cemas,

lapar ada rasa sakit itu semua ujian tinggal kita memaknai ujian itu. Aku pasti

menguji kamu semua khouf rasa takut, khawatir, lapar, kurang buah-buhan

kurang jiwa satu pesan Allah jika ujian sudah datang kepamu semuanya satu

pesan Allah “wabassirissobiriin” kanda ke karo wong kang sabar kabeh,

bejakeun kanu jelema nu sabar siapa yang sabar “aladzina idza asobathum

musibatun koluu innalillahi wa inna ilaihi rojiun” yaitu orang-orang yang punya

satu bangsa satu negara satu kompi ketika ketimpa musibah ngisi ujiannya apa

ujian lisannya apa ujian tulisnya ridho ujian lisannya di tulis apa “inna lilahi

wainnalilaihi rojiun” setan kadang ngasih jawaban tapi jawabannya salah kata

setan kamu ngmong aja sompret nah itu jawaban setan jawaban setan danco itu

jawaban setan jawaban Allah Cuma satu yaitu “inna lillahi wa innalillaihi

rojiun” .79

Ceramah tanggal 14 februari 2016

Rosulullah pernah di tanya tentang hari senin, beliau menjawab “

fihi wulidtu wa fihi ungzila alaya” “pada hari itu aku di lahirkan dan pada

hari itu di turunkan kepada Al Qur‟an”. Maka aku berpuasa hari senin karena

hari senin aku di lahirkan dan hari senin untuk pertama kali Al-Qur‟an di

79

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA,SQ. manusia harus yakin dengan takdir, Damai

Indonesiaku, Mabes AU Cilangkap, Jakarta Timur, 10 Januari 2016

Page 82: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

72

turunkan. Hadits ini menjadi isyarat, apa? Pertama saudara-saudara kita yang

senang dengan hari peringatan maulid nabi. Dua, kalau nabi puasa hari senin

karena hari senin, hari kelahiran beliau maka ini menjadi isyarat, karena

sunahnya puasa weton kalau lahirnya hari rabu sunah puasa hari rabu syukur

pada Allah. Nah kalau lahirnya tanggal empat belas februari, sunah puasa empat

belas februari, tapi tidak harus puasa wujud syukurnya itu bisa dengan puasa

bisa dengan sedekah bisa dengan Tabligh Akbar kaya gini, ini sudah Udkhulu

fisilmi kaffah. jadi ulang tahun TV One yang ke delapan ini termasuk kedalam

fisilmi kaffah anut kepada kanjeng nabi SAW. Nah terus bagaimana ada orang

yang tidak suka, jangan sampai kemasukan termasuk yang khutuwatissyaiton.

Kan sudah jelas nabi mengenang kelahirannya dengan puasa, jangan di slahkan

sebab itu “khuwatussyaiton” jelas apa jelas.. kalua saya lahir hari senin nabi

lahir hari senin enak bener tiap senin puasa, kalua mau.. nah bagaimana nanti

kalua ada orang saudara-saudara kita yang tidak suka.. lain masalah itumah

masing-masing tapi inget “wala tatabiu khutuwatissyaiton jangan sampai ikut

langkah-langkah syetan sebab syetan itu apa “ayuki‟a bai kumul adzab watawal

baghdo” hobinya syetan menyaksikan perpecahan umat islam, maka ada celah-

celah yang membuat umat islam akan terpecah siapapun melkukannya kita harus

kompak dan serentak. Siapa contohnya? Nabi Ibrahim “ wa auhayna ilayka

anitabi‟a ibrohima hanifau wama kana minal musrikiin”

“Nabi Ibrahim disuruh nyembelih anaknya, pas akan dilaksanakan datang

syetan, penampilannya seperti Ustadz juga, dia datang. Bro, syetan manggil

nama nabi Ibrahim namanya, seharusnya manggil nabi dengan sayidina,

Page 83: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

73

makanya nanti ada orang yang baca Allahumma sholi ala sayidina Muhammad,

dibilang sayidina bid‟ah itu namanya… jelas apa jelas. Gitu aja kok repot. „Bro

apa set‟ katanya kamu disuruh sembelih anak kamu ya, siapa yang nyuruh.

Allah.kapan nyuruhnya. Tadi malam, Dari mana, Dalam mimpi, Owalah bro, bro

mungkin yang nyuruh kamu sembelih anak kamu itu bukan Allah tapi syetan

padahal dia sendiri syetan. Nama nabi Ibrahim tidak mau banayak bicara,

siapapun yang mengganggu ibadahku kepada Allah walaupun jenggotnya

panjang celananya cingkrang pasti syetan dia. Kemudian nabi Ibrahim ambil

batu, lempar, dia minggat, dia lapor pada bosnya, priwen kang? Gagal bos.

Syetan datang sama Ismail, katanya kamu mau dipotong ya sama bapak kamu ya.

Iya, ko abang tau. Dari youtub. Emang syetan ngajinya sam youtube enggak mau

qira‟atuul qutub, kalau habib bacanya hadits bukan buka hardits, tau gak

ilmungkin kamu di sembelih bapakmu bukan karena perintah Allah tapi karena

takut kamu jual kebon buat beli motor, tau sendiri anak majlis Rosulullah naek

motor mulu, mobil kaga gableg. Ismail tidak mau banyak bicara ambil batu,

lempar.Syetannya lapor bosnya. Priwen kang, gagal maning bos.”80

Ceramah pada tanggal 28 Februari 2016

“Sesungguhnya orang-orang siapa saja oranng jawa, orang sunda orang

arab, orang barat, cino, londo siapa saja yang mengatakan tuhan kami adalah

Allah kemudian istoqomah pasti akan terus menerus turun atas mereka siapa

malaikatu malaikat dalam ayat ini Allah mengatakan “Ada dua amaliyah

80

Ceramah Damai Indonesiaku, jangan mengikuti langkah-langkah syetan, Damai

Indonesiaku, Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 14 Februari 2016

Page 84: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

74

manusia siapa yang melakukannya, siapa saja yang memilikinya pasti akan

memperoleh sesuatu yang sangat mahal, apa itu.Satu meyakini tuhannya adalah

Allah.Bukan bulan, bukan bintang, bukan matahari, bukan hewan, bukan benda,

bukan pepohonan. Tauhid dulu,(Tsummastaqomu) kemudian mereka istiqomah,

apa yang dimaksud istiqomah sederhana saja, mereka mengerjakan apa

konsekuensi dari tauhidnya, mereka melakukan konsekuensi dari Robbunallah

kalau Robnya Allah, istiqomahnya berarti semua ucapannya, semua rasa dan

semua perbuatanya dilakukan semata-mata karena Allah. Tidur itu kegiatan

manusia, semua manusia ingin tidur tapi mari berusaha tidurnya itu bernilai

ibadah. Tanpa ada ayat perintahpun orang pasti makan, tanpa ada ayat Waquluu

wasyrobuu, manusia pasti ingin makan tetapi mari semua supaya makan kita

bernilai ibadah dimata Allah

Apa buah bagi orang yang telah beriman kepada Allah kemudian

mengamalkan, mempraktekan apa yang akan menjadi syareat Allah “tatanazalu

alahumul malaikatu” malaikat akan terus menerus turun kepada mereka.

tatanazalu berbeda sama tanzilu kalua tanzilu Cuma sekali turun kalua kalua

tatanazalu terus nonstop terus jadi malikat akan dating kepada orang itu dengan

bersip secara bergantian untuk apa, “ala takhofu” kamu jangan cemas, aja

khawatir ayem bae aja briben briben ko… “ala takhofu” jangan khawatir, jangan

cemas apa khouf itu ada rasa tidak nyaman karena mengkhawatirkan sesuatu

yang belum terjadi menata masa depan jangan khawatir ayem bae wes enyong

seng ngadepi kon, ngerti ora.. tong salempang tong hawatos anjeun…

menghadapi hari depan la takhofu, wala tahzanu dan jangan kamu tenggelam

Page 85: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

75

dalam bersedih karena menerima sesuatu yang sudah terjadi, malaikat dating

menghibur bagi kita semuanya, malaikat dating menjadi penghibur orang-orang

yang istiqomah yang menegakkan syareat Allah “wa‟ab siru bil jannati kuntum tu

aduun” dan bergembiralah kamu semua dengan surge yang telah di janjikan

kepadamu semua apa keuntungannya. Satu, tidak cemas menghadapi hari depan.

Dua, tidak bersedih ketika berhadapan dengan sesuatu yang terjadi dan yang

ketiga surge telah menunggumu Amiiin… aminnya amin surga apa amin

istiqomah?

Terus apa kata malaikat “nahnu auliyaukum fil; hayati dunnia”kami ini wali-

wali kamu semua di dunia dalam kehidupan dunia ini kami adalah penolong-

penolong kamu, kami pembantu-pembantu kamu, kami orang yang akan

em,ndampingi mengawal kamu “fil hayati dunnia” dalam kehidupan dunia

artinya apa? malikat di dunia ini akan menjadi pengawal kita ketika kita akan di

ganggu orang, orang yang istiqomah berhadapan dengan malaikat Allah ketika

kita akan disakiti orang, malaikat menghibur kita mengawal kita mengibur kita

membesarkan hati kita dan menjaga kita sehingga siapapun yang mengganggu

orang yang istiqomah berhadapan langsung dengan malaikat-malaikat Allah

yang turunkan Allah SWT yang membentengi orang-orang yang istiqomah “fil

hayati dunnia wa fil akhiroh” dan dalam masalah akirat artinya apa, ketika

orang yang istiqomah sedang mengerjakan ibadah-ibadah kepada Allah malaikat

ikut berjamaah, jamaahnya malaikat membengkakkan pahala kita, saat kita

berdzikir malaikat ikut berdoa mendampingi orang yang istiqomah maka

Page 86: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

76

besarlah pahalanya saat kita sedang berdoa untuk urusan akhirat malaikat akan

mengamini doa kita semuanya Allhumma Amiiin… “81

Ceramah tanggal 10 juni 2016

“Islam Indonesia seharusnya menjadi penentu dan pemimpin bukan hanya di

negri ini, tetapi di dunia tetapi jangan akan memimpin di duinia untuk merebut

kepemimpinan negri ini pun gagal total mengapa. Pertama, karena yang mimpin

Islam tidak tau jalan sementara penumpangnya ngantuk-ngantuk tidak berani

bicara dan yang kedua ketika sudah ketemu jalannya ternyata terlalu banyak

arahnya terlalu banyak mazhabnya, simpangannya terlalu banyak jadi tidak

sampai. Padahal para pendiri bangsa ini sudah berhasil menciptakan satu

kondisi yang belum pernah di buat oleh bangsa manapun kecuali Rasulullah. Al

Hasan dan Umar bin Abdul Aziz belum pernah umat manusia di persatukan

melebihi kehebatan Indonesia jong jawa, jong ambon, jong selebes, jong Sumatra,

semua beda bahasa beda muka beda agama,beda keyakinan. Bisa bersatu dengan

“Bhineka Tunggal Ika”. Para pemimpin umat pada saat ini lupa.

Hamba Allah yang di mulyakan saudara-saudara kita syiah dan wahabi

terlibat perang fisik bukankah tahun lalu saya mengatakan itu sampai saya

angkat kitabnya, kenapa itu terjadi mereka bukan orang bodoh mereka ulama

yang hebat-hebat mereka masayikh mereka kenapa bertengkar karena memahami

pesan yang di sampaikan Rosulullah pesan keragaman di fahami dengan pesan

tarjim mohon maaf disini banyak orang alim. Rosulullah pernah berkata “Aku

81

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Hubungan Antara Amal Sholeh dan Keimanan,

Damai Indonesiaku, Pendopo Kasepuhan Keraton Girilaya, Cirebon, Jawa Barat, 28 Februari 2016

Page 87: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

77

tinggalkan kamu dua perkara yang jika kamu berpegang teguh kepada keduanya

maka selamanya kamu tidak akan tersesat itu kitabullah dan sunnah

Rasulullah”tapi di sisi lain Rasulullah pernah berkata “Dua perkara yang di

tinggalkan Rasulullah kitabullah dan ahlul baitku” ini pesan Rasulullah bukan

untuk di pertentangkan artinya alternative engkau boleh ikut ahlul bait engkau

juga boleh ikut ahlussunnah kalau dua-duanya di amalkan dengan semangat

untuk kebersamaan beres dunia ini tetapi sayangnya sudah seribu tahun lebih

para ulama yang membaca hadits ini membacanya semangatnya tarjih yang

hebat yang ini, ini lebih lemah, ini lebih kuat, tidak ada yang lemah tidak ada

yang kuat dua-duanya shoheh tergantung yang mengamalkannya salahnya

dipertentangkan ini dia yang satu ini semangat kita harus ahlul bait yang tidak

ahlul bait bid‟ah dzolalah yang satu mengatakan sunnah yang tidak sunnah

bid‟ah dzolalah ini bertentangan seharusnya dua jalan ini alternatif. Saya kesini

ada dua jalan sebetulnya mungkin akan lebih cepat lewat Kp Rambutan lurus

kejati waringin tapi saya juga bolehkan kesini kerumah Bangka ini lewat ke

cawing masuk lalu ke asrama haji lalu kekiri resikonya macet sedikit wajar saja

namanya juga jamaah.

Hamba Allah yang di mulyakan bangsa Indonesia dulu belum banyak gang

aman dan damai luar biasa tapi anak bangsa tidak puas dengan yang di bawa

para ulama, walisongo, para habaib, para kyaitidak puas kita kemudian kita

terbujuk oleh rayuan oleh macam-macam Islam yang model-model yang berbeda-

beda kita tidak boleh tidak pernah salah tetapi kurang baik dan menjadi masalah.

Page 88: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

78

Salahnya mentri agama bungkam mungkin tidak mengerti juga dia, salahnya

presiden juga diam mungkin tidak bisa baca Al Qur‟an dia belum pernah ngetes.

Saudara-saudaraku, sekarang iran dan Saudi sedang berperang. Saudi

wahabiyah, Iran syiah. Tolong Indonesia, saya tidak megatakan syiah itu sesat

engkau saudaraku saya tidak menyebutkan wahabiyah sesat, engkau

keluargaku.Tapi engkau tidak perlu ada disini, karena apa, biarlah kami akan

datang kerumahmu dan membereskan rumahmu, supaya engkau seperti kami,

karena apa, kami sudah membuktikan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia Islamnya

bisa meredakan panas dalam. Kalian lagi panas dalam biarkan kami yang

mengobatinya, jadi tolong engkau tidak perlu datang kesini. Izinkan abi dan

teman-teman datang kesana, tapi saya pesan, kembalilah kalian dengan pakaian

Indonesia.ini mah pantes orang Arab gagah dong hidungnya mancung bedannya

jangkung duitnya banyak .pantes, sudah ini badan pendek, idung pesek, duit

sedikit pake udeng-udeng kaya pentol korek. Kembalikan baju Indonesiamu tidak

akan jatuh harkat martabatmu dengan itu. Pamerkan pada dunia tolong iran dan

Saudi Arabia ayo kita damai lihatlah kami Indonesia dengan ribuan sukunya,

jutaan penduduknya dan alirannya bisa berdamai, mengajilah kesini. Satu, Islam

Indonesia adalah Islam yang tawasuh Islam yang pertengahan pemahamannya.

Dua, Islam Indonesia adalah Islam yang Tawadzun Islam yang menjaga

keseimbangan yang ketiga Islam Indonesia adalah Islam yang tasamuh toleran

Page 89: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

79

dalam perbedaan terserah cap nya apa yang penting satu harus ada larutan

penyegarnya”82

Ceramah tanggal 24 september 2016

Ujian biasanya di berikan kepada orang yang sudah di beri pelajaran tidak

ada orang yang ujug-ujug di beri ujian walaupun ada sarjana palsu diamah ujian

enggak di ajar henteu, ijazah aya keun da etamah jelema gelo kos kitumah, yg

gila bukan sarjananya yang gila rektornya. Dua cobaan itukan sedang mengetes

sedang di cobain biasanya dimana? silat, cik di coba bisa teu nangkis, kalau

siksaan nah itu nah itu habis nyolong ayam di uber-uber ketemu digebugin nah

itu siksaan. Kita sudah di ajar, kita sudah di latih terus oleh Allah SWT

rumangsane iman kita sudah dewasa di uji oleh Allah. Bener nih iman kamu

sudah dewasa tiap hari “Laillaa ha ilallah” jeger di uji ternyata imannya masih

kuntet. Sudah di ajari, sudahkah ayat yang kau dengar, sudahkah nasehat tiap

hari membekas di hatimu, di tes. Makanya sering saya katakana teman-teman

yang mengamalkan kitab kitab munajat, kitab yang terbaik dari Al Qur‟an.

Alhamdulillah hampir seluruh nusantara sudah mengamalkan nanti bapa ibu

kebagian semuanya di bagi asal beli, asal beli… tidak usah beli asal bilang ke

saya nanti saya tunjukan tempatnya. Saya bilang ketika engkau mengamalkan

do‟a munajat, baca do‟a para nabi semuanya itu akan di uji, kenapa? Sebab do‟a

para nabi ada paketnya “Robbanaa Dzolamna” nabi Adam krisis ekonomi,

“Robbanaa Amwalihim”nabi Musa di uber-uber oleh Firaun jadi kalian

82

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Membangun Silaturrahmi Merajut Kebersamaan,

Damai Indonesiaku, Perguruan Islam Bustanul Ulum, Pagerharjo Wedarijaksa pati, Jawa Tengah

10 juni 2016

Page 90: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

80

mengamalkan munajat yang ada dalam Qur‟an di uber-uber kemudian di sakiti di

uji oleh Allah. Sabar ibarat itu orang yang kena demam berdarah sedang muncak

panasnya, itu pertanda ada saat turunnya di uji, di coba kadang-kadang orang

merasa lengah merasa sudah selesai. Jangan merasa sudah selesai dan di siksa

karena ada orang yang tidak mau dengerin aturan Allah ngeyel saja sudah di

kandani jek ngono wae ora manut koe yen ngono tak jewer sisan tapi Allah

biasanya masih bisa di beri kesempatan “La alla kum Yarji‟un” punten inimah

bukan dosanya orang garut yah bukan bukan dosa kita semua siapa suruh

pohonnya di tebang-tebang kan kita se/mua sudah bilang cukup yang glinding di

kali kau ambil kenapa yang bongkahannya yang di bongkar semuanya airnya

turun tidak terkira cobalah tengok dahan ranting pohon dan kebun longsor

semua, ceuk Qur‟an mah “Dzoharol Fasadu fil bahri wal bahri lama kasabats

aidinnas” semua kerusakan teh usaha tangan manusia, terus “Liyudikohum ba

dzolladi amilu” itu biar sengaja kami pasti menimpakan sebagian yang mereka

lakukan, lakukan apa? “Laallakum Yarji‟un” ben opo ben dadi uwong seng becek

“Laallakum Yarji‟un” supaya babaleg pikir ulah di tutuluykeun.83

Ceramah tanggal 31 oktober 2016

“Telah kukenal cinta, yang semenjak aku mengenal cinta ya Tuhan dan ku

kunci rapat rapat hatiku ini dari selain diri Mu dan dikegelapan mala mini aku

sekarang sedang merintih menyerumu wahai engkau yang menyaksikan semua

rahasia hati dan sama sekali aku tak dapat menatap Mu”

83

Ceramah Agama, KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Pokok-Pokok Ajaran Islam, Pertanyaan

Jamaah: Perbedaan Antara Ujian, Cobaan dan Azab (siksaan), Damai Indonesiaku, Masjid Al

Hidayah, Jl Sukatani Pelita, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. 24 September 2016

Page 91: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

81

Kucinta diri MU ya Allah dengan dua cinta yang pertama hubbul hawa yang

kedua karena engkau yang layak di cintai adapun cinta yang berangkat dari

cintaku dia yang menyebabkan aku meyebut nama Mu dan tidak pernah menyebut

yang lain ada pun cinta yang layak di cintai, engkau singkapkan diri Mu ya

Tuhan sampai aku menatap wajah Mu, aku tak menyaksikan lagi pujian disani

dan disitu tapi sebenarnya untuk Mu cintaku disana dan disitu dan tak akan

pernah aku mengadukan cinta ini kepada seorangpun di antara ciptaan Mu aku

telah rela memiliki cinta Mu saja”

Hamba Allah yang di mulyakan, kita semua ada makhluk di dalam diri kita

itu ada yang namanya rasa cinta selagi dia makhluk hidup pasti dia punya rasa

cinta. Cinta indra kita adalah stasiun cinta, mata punya cinta, hidung punya

cinta, mulut punya cinta, tangan punya cinta, farji punya cinta. Cintai segala

sesuatu menurut versinya sendiri, dia mengatakan itu cinta yang indah tapi bias

jadi cinta itu akan merusak dirinya sendiri, kaidahnya jangan puaskan mulutmu

tapi berbahaya lagi lambung dan perutmu. Banyak orang yang mencintai sesuatu

sebenarnya yang di cintainya itu membahayakan dirinya. Disini Allah

mengatakan “bisa jadi kau mencintai sesuatu itu buruk bagi dirimu sendiri dan

bias jadi kau benci sesuatu sebenarnya itu baik buat dirimu yang tau Allah kamu

itu tidak tau apa-apa” berarti cintailah versi Allah SWT.

Ketika seseorang mencintai sesuatu pasti ada alasannya. Mengapa dia

mencintainya dan alasan itu bias jadi berbeda dengan yang lainnya, mana

faktanya bedanya pilihan ketika seseorang mencintai laguku keroncong misalnya

dia punya alasan mungkin dia adem di hati tetapi orang lain tidak menyukainya

Page 92: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

82

beda dengan dirinya jangan di salahkan dia puny acara pandang sendiri tentang

lagu tadi, seorang pria mencintai wanita pasti ada alasannya dan alasan seorang

pria yang satu berbeda dengan pria yang lain buktinya mana ketika memilih istri

tidak sama, ada yang milihnya itu wanita yang kurus tapi anehnya ada pria yang

megatakan aneh pria yang pertama tadi ko ada yang seneng wanita gemuk, Pasti

punya alasannya silahkan alasan-alasan itu tadi kau pergunakan, silahkan kau

cintai yang kurus alasannya itu tadi buat ngirit bahan pakaian, silahkan kau

cintai yang gemuk biar alasannya kalua ada yang nubruk tidak roboh, silahkan.

Tetapi versi-versimu itu bukan ukuran bahagia, jika engkau ingin bahagia dengan

istrimu versinya kau mesti ikut yang tau rahasia bahagi.

Kata Nabi “wanita umumnya di nikahi karena empat” ada orang salah

paham, nikahi wanita dengan empat, bukan umumnya manusia akan menikahi

wanita itu pertimbangannya empat ada yang karna hartanya, ada yang karna

wajahnya, ada yang karna keturunannya ada yang karna agamanya, anehnya

oleh Nabi yang disebut adalah agamanya, tapi Nabi mengingatkan kalua pilihan-

pilihan ini ada semua, pilih wanita dasarnya agama kalua pilihnya agama jelek

wajahnya kurang sedikit hartanya kurang baik turunannya, kalu sudah

agamanya, bahagia hidupmu. Beruntung tanganmu kau memegang sesuatu yang

membahagiakan kamutapi umumnya kita kurang mau mencintai wanita yang

seharusnya menurut versi Nya menurut versi Allah SWT.

Sok punteun kalua bapak kalau waktu istri kita dulu itu pertimbangannya

agamanya apa wajahnmya? Bahwa misalnya agamanya bagus wajahnya jelek itu

nasibmu... sebaliknya ibu-ibu ketika dengan seorang pria akan memilih seorang

Page 93: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

83

menantu atau suami macem-macem ada yang turunannya ada juga jabatannya

dan lain-lainya, tapi jika mengatakan “jika ada seorang pria yang dating

kerumahmu melamar anakmu seng ayu dan laki-laki itu sudah baik agama dan

akhlaknya cepat kawinkan ia jangan menunda waktu sebab apa, jika tidak kata

Nabi “aka nada banyak persoalan kekacauan di hiduponya dan bumi ini ada

kerusakan yang besar, dan kekacauan Indonesia sebahagiannya karna ibu-ibu

milih pertimbangannya harta bukan cinta karna Allah, milih pemimpin macem-

macem pertimbangannya, ada yang “dia kan jendra, gagah” memangnya

tugasnya nembakin rakyat, “dia kan politisi” memang tugasnya di uber-uber

maling, ada juga yang wani piro.. ada. Tapi Islam telah menentukan memilih

seorang pemimpin, memilih seorang imam, memilih istri, memilih suami, memilih

temanhidupdasarnya adalah cinta karena Allah SWT siapa mereka, mereka

adalah orang-orang yang dekat dalam dirinya ada nama Allah SWT.84

B. Analisis Jenis dan Teknik Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rahmat RA,

SQ. Dalam Program Damai Indonesiaku

Analisis teks ceramah 1

Judul : Bekerja Dengan Beribadah

1. Ayat tentang penciptaan manusia

2. Pembahasan : bahwa beribadah itu tidak selalu duduk dan dzikir di masjid

karena beribadah itu ada batasannya maka dari itu mari kita berusaha

dalam kegiatan kita dalam sehari-hari dan seluruh hidup kita bernilai

84

Ceramah Agama, KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Cinta dan Benci Karena Allah SWT, Damai

Indonesiaku, Masjid Jami: Al Hidayah, Tebet Dalam III Jkarta Selatan, 24 September 2016

Page 94: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

84

ibadah dengan catatan. Satu, melakukan kerena Allah SWT dan yang

kedua lakukan sesuai ketentuan Allah SWT.

Analisis teks ceramah 2

Judul : manusia harus yakin dengan takdir

1. Pembahasan : Allah SWT punya kuasa mutlak diatas teori manusia, tidak

satupun peristiwa kecuali itu sudah ada di dalam rencana Allah SWT, jadi

apa yang terjadi wajib di yakini sudah takdirnya Allah SWT.

Analisis teks ceramah 3

Judul : Jangan mengikuti langkah-langkah syetan

1. Ayat tentang jangan mengikuti langkah-langkah syetan.

2. Pembahasan: menghargai perbedaan antar antar mazhab, dan antar budaya

tapi ingat jangan mengikuti langkah-langkah syetan kerena syetan

menyukai perpecahan umat Isalam.

Analisis teks ceramah 4

Judul : Hubungan Antara Amal Sholeh Dan Keimanan

1. Ayat tentang mengimani bahwa tiada tuhan yang pantut di sembah

melainkan Allah SWT.

2. Pembahasan: ada dua amaliyah manusia siapa yang melakukannya akan

memperoleh sesuatu yang mahal ganjarannya yang pertama meyakini

tuhan yang pantut di sembah melainkan Allah SWT dan yang dua

Page 95: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

85

istiqomah yaitu mereka melaksanakan apa yang menjadi konsekuensi dari

tauhidnya mereka melaksanakan konsekuensi dari apa yang mereka

katakana bahwa Robbunallah kalua Rabb nya Allah istiqomah berarti

semua ucapannya semua rasa dan perbuatannya dilakukan semata-mata

karena Allah SWT.

3. Pembahasan: Ganjaran bagi orang yang beriman kepada Allah kemudian

mengamalkannya maka Allah akan menurunkan malaikat untuk

melindungi orang-orang yang beriman.

Analisis teks ceramah 5

Judul: membangun silaturrahmi merajut kebersamaan

1. Pembahasan: Indonesia hebat karena Indonesia bias saling memahami

semua beda Bahasa beda muka beda keyakinan bias bersatu dengan

bhineka tuggal ika.

Analisis teks ceramah 6

Judul: perbedaan antara ujian, cobaan dan azab (siksaan)

1. Pembahasan: Ujian biasanya di berikan kepada yang sudah di beri

pelajaran.

2. Pembahasan: Cobaan itu Allah sedang menguji hambanya apakah iaman

kita sudah dewasa apa belum.

3. Pembahsan: Azab atau siksaan merupakan suatu penderitaan yang di

terima oleh seseorang atau lain sebagainya.

Page 96: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

86

Analisis teks ceramah 7

1. Syair cinta kepada Allah

2. Pembahasan: Cintailah sesuatu karena Allah karena mencintai karena

Allah akan di ridhoi Allah.

3. Pembahasan: jika kau tidak mencintai sesuatu karena Allah maka yang di

cintanya itu akan membahayakan bagi dirimu dan Allah benci siapa yang

tidak mencintai sesuatu itu kecuali semata-mata karena Allah SWT.

Melihat dari analisis pidato di atas, KH Syarif Rahmat cenderung dalam

berpidato menggunakan jenis ekstempore. Ketika berpidato dalam program damai

Indonesiaku KH Syarif Rahmat menyampaikan pidato secara garis besar atau inti

yang kemudian menjabarkan dengan mengacu kepada Al-Qur‟an dan sunah nabi.

Mengingat acara sudah di program Damai Indonesiaku maka jenis pidato

ekstempore adalah yang paling sesuai disampaikan.

Jenis pidato yang di pakai para da‟i baik dari jenis improptu, manuskrip,

memoriter dan ekstempore masing-masing digunakan sesuai dengan kemampuan

dan kebutuhan dari pembicara namun yang lebih baik digunakan pada saat

berpidato adalah jenis ekstempore, karena pembicara sudah menguasai materi

maupun wawasan sehingga apa yang ia sampaikan dan jelaskan dapat dipahami

oleh masyarakat atau pendengar. Jenis pidato ini merupakan jenis pidato yang

lebih baik dari semua jenis pidato yang lain, karena pembicara berbicara langsung

sehingga kesan yang disampaikan dapat di ubah sesuai dengan kebutuhan yang

lebih spontan.

Page 97: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

87

Agar kegiatan pidato yang dilakukan menarik hati dan perhatian pendengar,

seorang pembicara harus mampu memilih jenis pidato yang baik. Berpidato

dengan cara ekstempore sangat fleksibel. Pembicara dituntut oleh kerangka yang

dibuatnya. Kerangka itu dikembangkan secara langsung dan dilihat saat

diperlakukan saja. Pembicara juga bebas menyesuaikan dengan reaksi dan situasi

pendengar. Kalau kerangka pidato yang dibuat sudah dapat di ingat pembicara

dapat tampil tanpa membawa secarik kertas. Hal ini tentu lebih baik lagi, karena

pembicara lebih konsentrasi meningkatkan kualitas pidatonya agar lebih menarik.

C. Analisis Teknik Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rahmat RA, SQ. Dalam

Program Damai Indonesiaku

Analisis ceramah 1

1. Bukti informatif: banyak amaliyah yang tampilan lahiriyahnya itu

amaliyah dunia tetapi menjadi bernilai akhirat di hadapan Allah itu karena

baik niatnya, sebaliknya banyak amaliyah ibadah atau akhirat tetapi

menjadi amaliyah dunia itu karena buruk niatnya.

2. Bukti persuasif: maka mari kita berusaha dari bangun tidur sampai

bangun lagi semua aktifitas kita semua menjadi bernilai ibadah di mata

Allah

3. Bukti rekreatif: tidak ada

Analisis ceramah 2

1. Bukti informatif: Allah tahu semua yang didaratan maupun di lautan tidak

semua daunpun jatuh kecuali Allah pasti tahu dan jauh sebelum Allah

Page 98: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

88

menciptakan manusia jauh sebelum Allah menciptakan alam dunia dan

seisinya, rencana sudah selesai program sudah tuntas sekarang tinggal

pelaksanaan jadi apa yang terjadi wajib di yakini sudah takdirnya Allah.

2. Bukti persuasif: bersabarlah karena orang yang bersabar mereka itulah

orang-orang yang memperoleh ampunan dan rahmat dari tuhannya, dan

mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

3. Bukti rekreatif: selama ini yang di sebut ghoib biasanya bayangannya itu

genderuwo, kuntilanak, wewe, suster ngesot, tuyul dan mba yul atau

simanis jembatan ancol, itu pikiranmu…

Analisis ceramah 3

1. Bukti informatif: Rosulullah berpuasa hari senin karena Rosulullah di

lahirkan hari senin dan untuk pertama kali Al-Qur‟an di turunkan.

2. Bukti persuasif: kita harus kompak dan serentak agar umat Islam tidak

terpecah belah.

3. Bukti rekreatif: ismail mau banyak bicara ambil batu, lempar. Syetanya

lapor bosnya “priwen kang? Gagal maning bos”

Analisis ceramah 4

1. Bukti informatif: ada dua amaliyah manusia siapa yang melakukannya,

siapa yang memilikinya pasti memperoleh sesuatu yang sangat mahal

ganjarannya apa itu satu meyakini tuhannya adalah Allah dan yang kedua

adalah istiqomah.

Page 99: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

89

2. Bukti persuasif: mari kita berusaha kegiatan dalam hidup kita bernilai

ibadah di hadapan Allah SWT.

3. Bukti rekreatif: ayem bae wes enyong seng ngadepi kon, ngerti ora…

Analisis ceramah 5

1. Bukti informatif: saudara-saudaraku sekarang Iran dan Saudi berperang.

Saudi wahabiyah dan Iran syiah.

2. Bukti persuasif: tolong Iran dan Saudi mari kita damai, lihatlah kami

Indonesia denganm ribuan sukunya, jutaan, penduduknya dan alirannya

bisa berdamai.

3. Bukti rekreatif: orang arab gagah dong, hidungnya mancung, badannya

jangkung, duitnya banayak, pantas. Sudah ini badan pendek, hhidung

pesek, duit sedikit pake udeng-udeng kaya pentol korek.

Analisis ceramah 6

1. Bukti informatif: ujian biasanya diberikan kepada orang yang sudah

diberi pelajaran.

2. Bukti persuasif: jangan merasa sudah selesai dalam menghadapi ujian

karena kita tidak tau kedepannya, minta perlindunganlah kepada Allah

hanya kepada Allah lah sebaik-baiknya perlindungan.

3. Bukti rekreatif: karena ada orang tidak mau dengerin aturan Allah ngeyel

saja sudah dikandani jek ngono wae ora manut koe yen ngono tak jewer

sisan.

Page 100: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

90

Analisis ceramah 7

1. Bukti informatif: Rosulullah mengatakan ada empat perkara untuk

menikahi seorang wanita. Pertama, karena hartanya. Dua, rupanya. Tiga,

keturunannya. Empat, agamanya.

2. Bukti persuasif: cintailah sesuatu karena semata-mata karena Allah SWT.

3. Bukti rekreatif: tapi kalupun ada yang dapat agamanya bagus tapi

wajahnya jelek itu nasibmu…

Jadi kesimpulannya dari ketiga pengertian pendekatan dakwah melalui teknik

informatif, persuasif maupun rekreatif atau humor yang digunakan KH. Syarif

Rahmat sebagai salah satu upaya bagi setiap da‟i dalam mememelihara dan

menjaga perdamaian dan mempererat jalinan silaturrahmi sesame muslim

walaupun ada perbedaan diantaranya. Karena pendekatan komunikasi persuasif,

informatif, dan rekreatif atau humor merupakan salah satu metode komunikasi

sosial dan dalam penerapannya menggunakan teknik atau cara tertentu sehingga

dapat menyebabkan orang bersedia melakukan sesuatu dengan senang hati,

dengan suka rela dan tanpa merasa dipaksa oleh siapapuna.

Dengan paparan diatas maka teknik yang dibawakan oleh KH. Syarif Rahmat

dalam pelaksanaan dakwahnya, sesuai dengan apa yang ada didalam ilmu retorika

yang penulis pelajari, mengembangkan pokok bahasan seperti jenis pidato, konsep

pemilihan materi dan teknik penyampaian dakwah, pembicaraanya menarik

sealalu dikembangkan dengan ilustrasi dan percontohan dan dapat dipahami

situasi dan kondisi di masyarakat saat ini.

Page 101: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

91

Dalam penyampaian dakwah KH. Syarif Rahmat RA.SQ. sendiri lebih santai

lebih rileks tapi tidak mengurangi dari pada isi dakwahnya, lebih persuasif, lebih

dinamis tetapi dengan muatan-muatan sungguh luar biasa sehingga inilah yang

diminati banyak kalangan, bukan hanya umat muslim bahkan setiap kalangan

semua golonganpun menyukai dari pada penyampaian dakwahnya dalam program

damai Indonesiaku jadi banyak teknik-teknik di dalam dakwah KH. Syarif

Rahmat RA. SQ. Cara penyampaian yang sederhana tidak menggebu-gebu tetapi

masuk kedalam isi atau subtansi permasalahan yang ada di bangsa ini. KH. Syarif

Rahmat RA. SQ juga mengatur strategi dalam berpidatonya kapan harus

menggunakan Metode Dakwah yang Hanif (Lembut) kapan saat menggunakah

metode dakwah yang Jahar (Keras), kapan harus bercakap-cakap dengan objek

dakwah dan kapan juga harus monolog. Jadi kesimpulannya untuk teknik

penyampaian dalam program damai Indonesiaku lebih santai dan santun dan

beliau mengetahui saat menggunakan metode yang lembut dan juga yang keras

akan tetapi tidak mengurangi isi dari ceramah itu sendiri, juga lebih persuasif

tetapi masuk meresap pada esensi permasalahan yang ada, tidak harus keras, tidak

harus teriak tetapi masuk kedalam permasalahan.85

Orang yang akan kita nasihati

adalah manusia yang memiliki beragam adat, budaya, kecenderungan,

pengetahuan dan latar belakang sosial lainnya. Semua itu membuat manusia

menjadi makhluk unik yang harus didekati dengan cara yang berbeda-beda juga.

Menurut KH. Syarif Rahmat dak wah akan berhasil dengan baik tidak lain

dan tidak bukan adalah da‟i harus lebih dulu melaksanakan apa yang kita

85

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017

Page 102: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

92

sampaikan, kita lebih dulu mengerjakan apa yang kita ajakan sehingga apa yang

kita sampaikan dan kita ajakan masuk relung hati dari pada mad‟u dan menjadi

kesuksesan dalam berdakwah.Tetapi da‟i nya juga belum melaksanakan nah ini

yang menjadi masalah dalam dakwah.Pinter mengajak tapi tidak pintar

mencontohkan.86

Penyebab permasalahan awal dari gagalnya dakwah itu adalah niat yang ada

dalam seorang da‟i dan mad‟unya dalam beraktifitas, kalau da‟i nya niat karena

Allah dan mad‟unya karena Allah pasti akan masuk dan sampai, tapi salah

satunya tidak karena Allah pasti dia akan terganjal diluar hatinya sehingga

dakwah itu tidak bisa merubah tatanan kehidupan umat bahkan bikin menjadi

perpecahan dalam umat itu sendiri, oleh karena itu awali setiap langkah kita

khususnya seorang da‟i semuanya niatnya karena Allah bukan karena selain Allah

SWT. Jadi semuanya ada kuncinya pada seorang da‟i adapun nanti mad‟unya bisa

terpengaruh bisa terbawa dengan niat atau kebesaran seorang da‟i betul-betul bisa

mengerjakan tugas dan fungsinya sebagai orang yang bisa merubah dari

kehidupan umat beragama yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang jauh

menjadi dekat, yang dekat semakin dekat dan yang dekat benar-benar

mengapresiasi nilai-nilai agama dan kehidupan sehari-hari.87

86

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017 87

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017

Page 103: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

93

D. Konsep Pemilihan Materi Dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rah 4at RA,

SQ Dalam Program Damai Indonesiaku.

Dari segi pesan atau materi yang disampaikan, pelaku dakwah sangatlah

penting dan mulia karena dia merupakan penyeru kepada Allah SWT serta

mengantarkan manusia kepada Ridha-Nya. Hal ini sebagaimana firman

AllahSWT:

Artinya: siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushilat

33).

Pada dasarnya materi dakwah Islam itu kembali kepada tujuan dakwah, apa

yang terdapat dalam materi dakwah bergantung pada tujuan dakwah yang ingin

dicapai. Sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur‟an bahwa: “Tujuan umum

dakwah adalah mengajak ummat manusia (meliputi orang mukmin maupun kafir

atau musyrik) kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar manusia

hidup bahagia dan sejahtera didunia maupun diakhirat”.

dilakukan KH. Syarif Rahmat RA. SQ. dalam dakwahnya selalu berdakwah

menyampaikan tema-tema yang sedang update atau masalah-masalah yang sedang

terjadi pada masyarakat sehingga dakwahnya menjadi jelas atau penerang bagi

masyarakat walaupun dalam masyarakat ada yang pro dan kontra, itu hal yang

biasa tapi bagi orang-orang berilmu maka dakwah ini adalah benar-benar yang

Page 104: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

94

bisa menjadi solusi atau informasi yang sangat penting dan menjadi obat di

masyarakat sehingga permasalahan yang terjadi dimasyarakat itu menjadi terang

dan jelas.

Materi yang di angkat harus relevan dengan kondisi atau yang tengah menjadi

perhatian masyarakat saat ini, Dalam Program damai Indonesiaku KH Syarif

Rahmat membawakan konsep ke-Indonesiaan yaitu menggunakan blangkon88

,

karena memang materi yang dibawakan mempunyai ciri khas dalam berdakwah.

Misalnya yang pertama yaitu menjadikan selalu Islam Nusantara, meneguhkan

komitmen keIslaman dalam bingkai kebangsaan. materi dakwah dalam program

damai Indonesiaku selalu menyampaikan tema-tema yang sedang update atau

masalah-masalah yang sedang terjadi pada masyarakat sehingga dakwahnya

menjadi jelas atau penerang bagi masyarakat walaupun dalam masyarakat ada

yang pro dan kontra, itu hal yang biasa tapi bagi orang-orang berilmu maka

dakwah ini adalah benar-benar yang bisa menjadi solusi atau informasi yang

sangat penting dan menjadi obat di masyarakat sehingga permasalahan yang

terjadi dimasyarakat itu menjadi terang dan jelas. KH. Syarif Rahmat selalu

menyampaikan dengan konsep Al-Qur‟an dengan metode atau pemilihan konsep

yang selalu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam Al-

Qur‟an Jadi walaupun baik didalam program damai Indonesiaku atau diluar

program damai Indonesiaku selalu mengedepankan kisah-kisah didalam Al-

Qur‟an, lalu dikisahkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi.89

Jadi apapun

88

Blangkon adalah tutup kepala dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari

pakaian adat tradisional jawa. 89

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017

Page 105: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

95

yang disampaikan seorang da‟i dalam proses dakwah untuk mengajak umat

manusia kepada jalan yang diridhai Allah, serta mengubah sikap mad‟u agar mau

menerima ajaran-ajaran Islam serta memanifestasikannya, agar mendapatkan

kebaikan dunia akhirat, itulah yang disebut materi dakwah yang harus

disampaikan, lebih jelasnya perlu mencermati firman Allah SWT dalam QS. Ali

Imran :104

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang

munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran :104)

Bagi seorang da‟i pemilihan materi tidak dapat dilakukan secara asal-asalan.

Sebab pemilihan materi secara asal-asalan akan menjauhkan da‟i dari tujuan

dakwah yakni melakukan perubahan positif terhadap mad‟u. materi dakwah tidak

dianjurkan untuk normative seperti dalam Al-Qur‟an dan sunnah tetapi harus juga

bersifat empiris dan operasional. Moh Ali Aziz menyatakan bahwa ada enam hal

yang perlu diperhatikan oleh da‟i dalam menentukan materi dakwah yaitu Harus

mengetahui adat dan tradisi penerima dakwah (mad‟u), mampu menyesuaikan

materi dakwah dengan masalah konteporer yang mempengaruhi pola hidup

masyarakat, meninggalkan materi yang bersifat emosional dan penamaan

fanatisme golongan, mengabaikan budaya golongan, menghayati seluruh ajaran

Page 106: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

96

Islam secara mendalam dan Harus menyesuaikan tingkah lakunya dengan materi

dakwah yang disampaikannya.90

Manurut KH Syarif Rahmat, dalam memilih materi yang akan di sampaikan

da‟i harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Materi yang yang

beliau sajikan berasumber dari Al-Qur‟an, hadits, fatwa ulama dan lain

sebagainya yang sesuai dengan materi yang akan di bahas. Serta materi yang

diangkatpun harus yang sedang menjadi pembicaraan masyarakat, di kemas secara

mendalam dengan gaya bahasa yang menarik, karena dengan ini maka pidato

yang disampaikan akan mengena kepada tujuan atau sasaran.91

Setelah penulis menghadiri beberapakali ceramah beliau, dalam program

damai Indonesiaku, beliau menggunakan materi atau topic dakwah sesuai dengan

metode yang penulis gunakan pada bab dua yaitu: Pertama, masalah aqidah

(keimanan), masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah

Islamiyah, aspek aqidak ini yang akan membentuk moral manusia. Kedua,

masalah syar‟iyah, hokum atau syariyah di sebut sebagai cermin peradaban dalam

pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban

mencerminkan dirinyadalam hokum-hukumnya. Materi dakwah yang menyajikan

unsur syar‟iyah harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang

jelas di bidang hokum dalam bent uk status hokum yang bersifat wajib, mubah,

haram. Ketiga, masalah mu‟amalah, Islam merupakan agama yang melakukan

urusan mu‟amalah lebih besar porsinya dari pada urusan ibadah. Ibadah dalam

90

Ali Aziz, Muhammad, M. Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. Ke-1, hal. 108 91 Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017

Page 107: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

97

mu‟amalah di sini, di artikan sebagaiibadah yang mencakup hubungan kepada

manusia dalam rangka mengabdi kepada Allah. Beliau selalu menganjurkan agar

kita selalu menjaga tali silaturrahmi kepada siapapun, karena itu akan

menyebabkan turunnya rahmat kepada kita, seperti di panjangkan umurnya dan di

permudah rezekinya. Keempat, masalah akhlak Islam yang mengajarkan agar

manusia berbuat baik dengan ukuran yang bersumber kepada Allah. Sebagaimana

telah di aktualisasikan oleh Rosulullah SAW.

Materi dakwah yang sempat beliau sampaikan dapat diketahui dari

pembukaan yang beliau gunakan. Apakah materi itu tentang Maulid, Isra Mi‟raj,

ataupun acara lainnya. contoh judul materi yang akan beliau sampaikan tentang

hari kelahiran:

Artinya: "Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu diturunkan kepada

(Al-Quran)." (HR. Muslim).

Berikut ini materi ceramah yang pernah di KH. Syarif Rahmat sampaikan:

Maka aku berpuasa hari senin karena hari senin aku di lahirkan dan hari

senin untuk pertama kali Al-Qur‟an di turunkan. Hadits ini menjadi isyarat, apa?

Pertama saudara-saudara kita yang senang dengan hari peringatan mauled nabi.

Dua, kalau nabi puasa hari senin karena hari senin, hari kelahiran beliau maka

ini menjadi isyarat, karena sunahnya puasa weton kalau lahirnya hari rabu sunah

puasa hari rabu syukur pada Allah. Nah kalau lahirnya tanggal empat belas

Page 108: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

98

februari, sunah puasa empat belas februari, tapi tidak harus puasa wujud

syukurnya itu bisa dengan puasa bisa dengan sedekah bisa dengan Tabligh Akbar

kaya gini, ini sudah Udkhulu fisislmi kaffah. jadi ulang tahun TV One yang ke

delapan ini termasuk kedalam Udkhulu fisislmi kaffah anut kepada kanjeng nabi

SAW. Nah terus bagaimana ada orang yang tidak suka, jangan sampai

kemasukan termasuk yang khutuwatissyaiton. Kan sudah jelas nabi mengenang

kelahirannya dengan puasa…”92

Hal penting yang harus di sadari yaitu, semua ajaran yang di sampaikan itu

(materi dakwah), bukanlah semata-mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud

Allah SWT, akan tetapi bagaimana menumbuhkan kesadaran mendalam, agar

mampu mewujudkan atau memanifestasikan Aqidah, Syar‟iyah, dan Akhlak

dalam ucapan, pikiran, dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut KH. Syarif Rahmat salah satu penyebab kegagalan dakwah karena

da‟i kurang mempersiapkan topik atau materi yang akan di bahas, sebab jika

kurang persiapan dalam berdakwah maka da‟i akan bingung sendiri apa yang

harus ia sampaikan, otomatis karena kurang persiapan maka dakwah akan gagal.

Oleh karena itu persiapan materi dalam berpidato menjadi salah satu faktor yang

utama dalam berdakwah dan Paling penting adalah pemilihan materi yang tepat

untuk penerima dakwah yang sesuai Materi harus pula disesuaikan dengan tingkat

pendidikan yang menjadi sasaran dakwah. Karena tugas dakwah adalah juga

92

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Damai Indonesiaku, Memperingati Hari kelahiran,

Damai Indonesiaku, Masjid Siti Raswani, Bekasi, 30 oktober 2016

Page 109: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

99

untuk merubah manusia, maka dalam kesempatan perlu juga diperhatikan fungsi

mendidik rakyat.93

Menurut KH. Syarif Rahmat dak wah akan berhasil dengan baik tidak lain dan

tidak bukan adalah da‟i harus lebih dulu melaksanakan apa yang kita sampaikan,

kita lebih dulu mengerjakan apa yang kita ajakan sehingga apa yang kita

sampaikan dan kita ajakan masuk relung hati dari pada mad‟u dan menjadi

kesuksesan dalam berdakwah.Tetapi da‟i nya juga belum melaksanakan nah ini

yang menjadi masalah dalam dakwah.Pinter mengajak tapi tidak pintar

mencontohkan.94

Penyebab permasalahan awal dari gagalnya dakwah itu adalah niat yang ada

dalam seorang da‟i dan mad‟unya dalam beraktifitas, kalau da‟i nya niat karena

Allah dan mad‟unya karena Allah pasti akan masuk dan sampai, tapi salah

satunya tidak karena Allah pasti dia akan terganjal diluar hatinya sehingga

dakwah itu tidak bisa merubah tatanan kehidupan umat bahkan bikin menjadi

perpecahan dalam umat itu sendiri, oleh karena itu awali setiap langkah kita

khususnya seorang da‟i semuanya niatnya karena Allah bukan karena selain Allah

SWT. Jadi semuanya ada kuncinya pada seorang da‟i adapun nanti mad‟unya bisa

terpengaruh bisa terbawa dengan niat atau kebesaran seorang da‟i betul-betul bisa

mengerjakan tugas dan fungsinya sebagai orang yang bisa merubah dari

kehidupan umat beragama yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang jauh

93 Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017 94

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017

Page 110: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

100

menjadi dekat, yang dekat semakin dekat dan yang dekat benar-benar

mengapresiasi nilai-nilai agama dan kehidupan sehari-hari.95

95

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA.SQ, Pondok Cabe, 10 mei 2017

Page 111: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan retorika dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ

dalam program Damai Indonesiaku dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan analisis jenis pidato yang digunakan oleh KH. Syarif

Rahmat adalah jenis ekstempore yang merupakan jenis pidato yang

menyampaikan judul dan garis-garis besar uraian dengan kreatifitas

orator, jenis ini yang paling baik dan paling sering dilakukan oleh juru

pidato yang mahir dan merupakan jenis prestasi yang paling baik untuk

dilakukan dibanding jenis lainnya. Kelebihan dari jenis ini adalah

materi yang di sampaikan dapat di ungkapkan secara terurut dan

sistematis dan komunikasi pendengar dengan pembicara lebih karena

pembicara berbicara langsung kepada khalayak.

2. Berdasarkan analisis dalam penyampaian dakwah Bi Al-Lisan KH.

Syarif dalam program damai Indonesiaku. KH. Syarif memakai teknik

pidato yang menggabungkan dari pada teknik informative, persuasif

dan rekreatif atau humor. Pertama, teknik informatif adalah pidato

yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada publik dan

dapat di yakini dengan fakta sebagai alat konkritisasi dalam penyajian.

Kedua, teknik persuasif adalah mengajak atau membujuk orang lain

dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai dengan

keinginan komonikator. Ketiga, teknik rekreatif atau humor adalah

Page 112: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

102

yang bertujuan untuk menggembirakan, melepaskan ketegangan,

menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan yang enak

setelah rangkaian yang melelahkan.

Dan penyampaian dakwah Bi Al-Lisan KH. Syarif Rahmat dalam

program damai Indonesiaku tegas, lugas lebih santai dan santun akan

tetapi tidak mengurangi isi dalam kandungan ceramah itu sendiri dan

lebih persuasif tetapi juga masuk kedalam esensi permasalahan yang

ada, tidak harus keras, tidak harus teriak tetapi masuk kedalam inti

permasalahan yang ada dalam kandungan ceramah tersebut

3. Materi dakwah KH. Syarif Rahmat materi yang dibawakan

mempunyai ciri khas dalam berdakwah. Pertama, Islam Nusantara

sebagai landasan kaum muslim di Indonesia dalam konsep ber-Agama.

dalam artian Islam di jadikan sebagai konsepsi nilai bukan hanya

semata sebagai kostum yang terlihat dari luar, Islam yang dipaparkan

dalam nuansa keagamaan, agama yang dibingkai kebangsaan. Selalu

meneguhkan komitmen ke-Islaman dalam sebuah bingkai yang

bernama Kebangsaan. Kedua, materi dakwah selalu menyampaikan

tema-tema yang sedang update atau permasalahan-permasalahan umat

yang marak terjadi atau menjadi fenomena yang terjadi di masyarakat.

B. Saran-Saran

1. Keberhasilan pidato dilihat dari diterimanya pesan pidato yang

disampaikan oleh pembicara kepada pendengar. Agar itu semua bisa

terwujud, kita harus menguasai semua teknik-teknik yang berkaitan

Page 113: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

103

dengan berpidato. Mulai dari menulis naskah pidato, hendaknya kita

menulis naskah pidato yang sesuai dan diminati pendengar. Selain itu

kita juga harus mengetahui kiat-kiat apa saja yang harus kita lakukan

agar pendengar tertarik untuk mendengarkan pidato yang kita

sampaikan serta tidak menyinggung perasaan pendengar. Selain itu

kita harus banyak berlatih agar pidato yang kita sampaikan dapat

berjalan dengan lancar dan kita tidak mengalami demam panggung

yang dapat mengganggu konsentrasi dan penampilan kita dalam

menyampaikan pidato dan da‟i tidak hanya terpaku pada konsep

sehingga menjadi mudah menjalankan dari pada perbedaan.

2. Da‟i harus memperluas keilmuan, memperluas wawasan dan jangan

bosan belajar dengan kondisi yang ada sehingga dari itu menjadi solusi

bagi permasalahan umat.

3. Da‟i kedepan harus lebih cerdas lagi sehingga benar-benar menjadi

harapan dari pada agama ini yang bisa melahirkan dari pada konsep-

konsep yang membawa pencerahan kepada umat.

Page 114: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

104

DAFTAR PUSTAKA

A. Referensi Buku

Asmuni Sukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993

Ali Uraidi, Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap

Program Damai Indonesiaku Di TV ONE, Fak. Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, UIN Jakarta: 2011

Boerre, George . Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prisma Sophi, 2008

Dori Wuwur Hendrikus, Retorika Trampil Berpidato, Berdiskusi,

Berargumentasi, Bernegosiasi, Yogyakarta: Kanisius, 2009

Efendi M Siregar, Teknik Berpidato dan Menguasai Massa, Jakarta: Yayasan

Mari Belajar, 1992

Fachrudin HS dan Irfan Fachruddin, Pilihan Sabda Rasulullah, Jakarta: Bumi

Aksara,1978

I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, Bandung: Terate,

1976

Jalaludin Rahmat, Retorika Modern, Bandung: PT: Remaja Rosdakarya, 2014

Ki Moesa A. Machfoed, Filsafat Dakwah dan penerapannya, Jakarta: PT.

Bulan Bintang, 2004

Page 115: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

105

Lexi J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosyada Karya, 1993

Maarif Zainul, Retorika Metode Komunikasi Publik, Jakarta: Rajawali Pers,

2015

Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah Islam, Jakarta:

Pustaka Setia, 1997

Masi Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3 ES,

1989

Mastuhi, Antar Disiplin Ilmu, Bandung: Dan Pusjarlit Nuansa, 1998

MH. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, Jakarta: CV Firdaus,

1993

Morissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator,

Pesan, Percakapan, dan Hubungan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009

Muhammad Ali Rahman, Padasuka Kelahiran dan Perjuangannya, Rekam

Jejak Sunan KaliJaga, Tangerang Selatan, Sabila Press, 2014

Munir, Muhammad dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006

Sutrisno Hadi, “Metodologi Research, Yogyakarta: Ardi Offset, 1992

T,A Lathief Rosydy, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi Dan Informasi,

Medan: PT. Firma Rinbow, 1939

Page 116: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

106

Wardi Bachtiar, “Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997

B. Referensi Internet:

“Pengertian retorika menurut para ahli”, Diakses pada tanggal 26 desember

2016 dari http//www.pengertianahli.com/2013//11/pengertian-menrut-para-

ahli.html

C. Vidio

Ceramah Agama, KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Pokok-Pokok Ajaran Islam,

Pertanyaan Jamaah: Perbedaan Antara Ujian, Cobaan dan Azab (siksaan),

Damai Indonesiaku, Masjid Al Hidayah, Jl Sukatani Pelita, Cimanggis,

Depok, Jawa Barat. 24 September 2016

Ceramah Damai Indonesiaku, Jangan Mengikuti Langkah-Langkah Syetan,

Damai Indonesiaku, Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 14 Februari 2016

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Damai Indonesiaku, Perguruan Islam

Bustanul Ulum, Pagerharjo Wedarijaksa pati, Jawa Tengah 10 juni 2016

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Hubungan Antara Amal Sholeh dan

Keimanan, Damai Indonesiaku, Pendopo Kasepuhan Keraton Girilaya,

Cirebon, Jawa Barat, 28 Februari 2016

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA, SQ, Membangun Silaturrahmi Merajut

Kebersamaan (Damai Indonesiaku, Perguruan Islam Bustanul Ulum,

Pagerharjo Wedarijaksa pati, Jawa Tengah 10 juni 2016).

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA,SQ, Bekerja Dengan Beribadah dan Jujur,

Damai Indonesiaku, Hotel Mambruk Anyer, Jl Raya Karang Bolong,

Labuan , Banten, 2 Januari 2016

Page 117: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

107

Ceramah KH. Syarif Rahmat RA,SQ. Dalam Peristiwa kehidupan dan

Kematian selalu ada sebab akibat, (Damai Indonesiaku, Mabes AU

Cilangkap, Jakarta Timur, 10 Januari 2016).

D. Wawancara

Wawancara pribadi dengan KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA, Pondok Cabe,

April 2017

Wawancara pribadi dengan Hilalludin, Cibinong, Bogor, 1 April 2017

Wawancara pribadi dengan Subhan, Cibinong, Bogor, 1 April 2017

Wawancara pribadi dengan Subhan Syamsuri, Cibinong, Bogor, 1 April 2017

Wawancara pribadi dengan Zulfikar Ahmad Syarif, Cibinong, Bogor, 1 April

2017

Page 118: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Page 119: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

WAWANCARA

Nama : KH. Syarif Rahmat RA, SQ

Hari/ Tanggal : Rabu 10 mei 2017

Tempat : Kediaman Rumah Beliau diPondok Cabe Ilir, pamulang, Tangerang Selatan

Jam/ Waku : 8.30 WIB s/d Selesai

Pertanyaan-Pertanyaan

1. Apakah jenis pidato yang biasa digunakan oleh Abi dalam program dakwah damai

Indonesiaku?

Jawab: Abi selalu berdakwah menyampaikan bertemakan tema yang sedang in atau up

date atau masalah-masalah yang sedang terjadi pada masyarakat sehingga dakwahnya

menjadi jelas atau penerang bagi masyarakat walaupun dalam masyarakat ada yang pro

dan kontra, itu hal yang biasa tapi bagi orang-orang berilmu maka dakwah ini adalah

benar-benar yang bisa menjadi solusi atau informasi yang sangat penting dan menjadi

obat di masyarakat sehingga yang terjadi dimasyarakat itu menjadi tenang atas informasi

yang disampaikan.

2. Bagaimana konsep pemilihan materi pidato Abi dalam program damai

Indonesiaku?

Jawab: Program damai Indonesiaku adalah salah satu media yang ada di televisi yang

sangat dinanti-nantikan oleh setiap umat, karena memang da’i-da’i yang ada dalam

program damai Indonesiaku adalah da’i-dai yang sudah terseleksi. Lalu ketika kita ada

dengan konsep keIndonesiaan yaitu menggunakan blangkon akhirnya menjadi salah satu

rating yang tertinggi. Kenapa, karena memang materi yang dibawakan mempunyai ciri

khas dalam berdakwah. Misalnya yang pertama yaitu menjadikan selalu Islam Nusantara,

Page 120: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

Islam yang dibingkai dalam nuansa keagamaan, agama yang dibingkai kebangsaan. Yang

kedua materi dakwah dalam dalam konsep damai Indonesiaku adalah selalu

menyampaikan permasalahan-permasalahan umat yang marak terjadi atau menjadi

fenomena yang membuat umat menjadi bingung dengan konsep Al-Qur’an dengan

metode atau pemilihan konsep yang selalu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang

terjadi dalam Al-Qur’an dan sejarah yang terjadi pada zaman para nabi. Jadi walaupun

baik didalam program damai Indonesiaku atau diluar program damai Indonesiaku selalu

menggunakan kisah-kisah yang tersurat didalam Al-Qur’an, lalu dikisah-kisah tersebut

dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman sekarang

3. Bagaimana teknik penyampaian pidato Abi dalam program damai Indonesiaku?

dan mohon penjelasannya tentang teknik pidato informatif, persuasif dan rekreatif

dalam hal ini humor, menurut abi?

Jawab: Abi syarif lebih santai dan rileks tapi tidak mengurangi dari pada isi

dakwahnya, lebih persuasif, lebih dinamis tetapi dengan materi dan metode yang berbeda

dengan yang lain sehingga inilah yang diminati banyak kalangan, bukan hanya umat

muslim bahkan setiap kalangan semua golonganpun menyukai dari pada penyampaian

dakwahnya dalam program damai Indonesiaku jadi banyak teknik-teknik atau materi-

materi yang memang sangat up to date di dalam dakwah Abi. Dengan penyampaian yang

sederhana tidak menggebu-gebu tetapi masuk kedalam isi atau substansi permasalahan

yang ada di bangsa ini. Jadi kesimpulannya untuk teknik penyampaian dalam program

damai Indonesiaku lebih santai tetapi tidak mengurangi isi lebih persuasif tetapi juga

masuk esensi pada permasalahan yang ada, tidak harus keras, tidak harus teriak tetapi

masuk kedalam permasalahan. Apa itu persuasif, persuasif adalah dakwah yang

menghendaki reaksi penyimak mad’u untuk melakukan atau meninggalkan perilaku,

sikap, atau keyakinan tertentu sesuai dengan harapan pembicara atau pendakwah.

Page 121: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

informatif yaitu informasi-informasi yang berkembang dimasyarakat, hal-hal yang terjadi

atau fenomena yang berkembang dimasyarakat. Contoh kasus ketika terjadi perdebatan

atau masalah timbulnya Pemburu Hantu di televisi, di masyarakat terjadi atau perbedaan

pendapat satu ada yang bilang musyrik dan lain sebagainya, lalu kita hadir untuk

menyelesaikan masalah tersebut dengan penyampaian bahwa hal itu memang ada dan

pernah ada dijaman Rasulullah sehingga umat mendapatkan pencerahan dan

mendapatkan jawaban owh ternyata itu ada, sehingga informatif dan persuasif itu

berdampingan selalu bersamaan. Berbicara humor memang dibutuhkan didalam dakwah

tujuannya agar tidak terjadi kejenuhan dan kebosanan bagi umat atau mad’u. nah

membawakan humor-humor juga harus dibawakan dengan cerdas bukan humor-humor

yang memang asal gobleg atau humor yang tidak bermutu, sehingga humornya sedikit

tapi nyelekit. Humor-humor yang dibawakan itu harus berkenaan dengan fenomena

yang ada sehingga tanpa sadar umat mendapatkan pencerahan dari pada humor yang

cerdas itu.

4. Bagaimana pengertian retorika dakwah menurut Abi?

Jawab: Retorika itu adalah seni dalam berbicara, ketika kita menjadi seorang pendakwah

maka sangat dibutuhkan apa yang namanya retorika, karena tanpa retorika, dakwah tidak

akan sampai, tanpa retorika, dakwah tidak akan masuk, tanpa retorika, dakwah menjadi

hambar. Nah disinilah pentingnya seorang da’i harus mempelajari ilmu retorika,

siapapun yang ingin menjadi pemimpin, menjadi orang-orang yang berpengaruh dalam

setiap hal, maka ilmu yang harus dikuasai adalah ilmu retorika selain ilmu seni berbicara

juga retorika merupakan ilmu atau seni mempengaruhi orang lain agar orang lain mau

mengikuti apa yang kita sampaikan atau orang lain ingin mengikuti apa yang kita

dakwahkan oleh karena itu ilmu retorika sangat dibutuhkan.

Page 122: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

5. Seberapa penting penggunaan retorika dalam berdakwah menurut Abi?

Jawab: Penggunaan retorika sangatlah penting dalam dunia dakwah bahkan bukan

hanya dunia dakwah saja, dunia politik, dunia usaha dan dunia lainnya semuanya perlu

menggunakan yang namanya ilmu retorika, karena ilmu retorika adalah salah satu

pendukung untuk menyampaikan atau menjadi media untuk tersampainya tujuan kita

dalam berdakwah dengan ilmu retorika ini kita akan mempunyai ciri atau mempunyai

kelebihan dalamnya ada instrument ada artikulasi ada penguasaan materi sehingga tanpa

sadar mereka mau nurut, tunduk, patuh terhadap apa yang disampaikan. Sekali lagi

penggunaan retorika sangatlah penting dalam dunia dakwah.

6. Apa tujuan dakwah menurut Abi?

Jawab: Tujuan dakwah itu kembali pada makna dakwah diambil dari kata da’a yad’u

ud’u adalah mengajak atau memanggil jadi tujuan dakwah itu adalah mengajak orang

untuk mau mengikuti apa yang kita dakwahkan, tujuan dakwah itu adalah untuk

memanggil orang-orang agar bisa ikut bersama kita, karena kita menjadi penerus dari

pada perjuangan baginda Rasulullah dalam berdakwah mensyiarkan agama Islam maka

bagaimana dari pada tujuan dakwah kita ini agar bisa mengajak orang-orang yang

tadinya jauh dari agama menjadi dekat dengan agama, orang yang tidak tau menjadi tau,

orang yang sudah dekat dan tau mau melaksanakan apa-apa yang ada didalam ajaran

kita, sehingga tujuan dakwah kita benar-benar tepat dan sampai sasaran atau menuju

sasaran. Jadi tujuan dakwah itu adalah mengajak orang-orang untuk mengikuti ajaran

yang dianutnya, memanggil orang-orang untuk bersama-sama menjalankan perintah-

perintah Allah SWT sehingga kita menjadi manusia yang selamat dunia dan akhirat.

7. Bagaimana metode dakwah yang tepat dan efektif menurut Abi?

Jawab: Metode dakwah yang tepat dan efektif tidak lain dan tidak bukan adalah kita

mengikuti dakwahnya Rasulullah SAW, baginda Rasulullah menjadi seorang Nabi yang

Page 123: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

sukses dakwahnya, satu dari rahasia baginda adalah akhlak maka semua akan tunduk

dengan akhlak semua orang bisa mengikuti ajaran Rasulullah SAW, yang ke dua dari

pada metode dakwah yang tepat dan efektif adalah dakwah bil hal tidak hanya berbicara

tapi juga melaksanakan. Ada ungkapan adalah Ibda binafsikh memulai dari diri sendiri,

ketika seorang da’i sudah melaksanakan apa yang didakwahkanya maka mad’u atau

orang yang diajak tidak ada alasan menolaknya dan tidak ada untuk mengembalikan

kata-katanya dan juga apa yang disampaikan akan masuk dalam hati orang yang

diajaknya. Karena apa, karena yang diajak sudah merasakan dari pada apa yang diajak

atau yang diajak sudah merasakan dari pada ajakan itu benar-benar masuk dalam hatinya.

Sehingga tanpa sadar mereka juga mengikuti apa yang diajak oleh seorang da’i yang

sudah mengamalkan apa yang sudah diajaknya itu, bukan hanya mengajak tapi da’i nya

juga belum melaksanakan nah ini yang menjadi masalah dalam dakwah. Pinter mengajak

tapi tidak pintar mencontohkan. Jadi kesimpulannya adalah metode dakwah yang tepat

dan efektif adalah kita sebagai da’i harus lebih dulu melaksanakan apa yang kita

sampaikan, kita lebih dulu mengerjakan apa yang kita aja ajakan sehingga apa yang kita

sampaikan dan kita ajakan masuk relung hati dari pada mad’u dan menjadi kesuksesan

dalam berdakwah.

8. Bagaimana strategi dakwah agar mad’u tertarik mendengar dan mengikuti

dakwah Abi?

Jawab: Ketika seorang da’i akan menyampaikan materi dan materi itu akan menjadi

rujukan atau landasan agar mad’u mau mengikuti pastinya seorang da’i harus

mempunyai strategi harus mempunyai teknik atau mempunyai konsep dalam berdakwah

sehingga mad’u tertarik untuk mendengar dan mengikuti seorang da’i. untuk mengajak

orang itu biasanya kita dalam berdakwah tidak harus atau tidak langsung masuk kedalam

inti permasalahan agar menjadi suatu ketertarikan dari pada mad’u kita berikan materi-

Page 124: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

materi ringan tetapi mengena materi-materi yang mungkin bisa menyegarkan suasana

sehingga tanpa sadar mad’u mau mendengarkan kita ketika mad’u sudah merasa nyaman

dengan apa yang disampaikan dari awal tanpa sadar pula mereka mengikuti apa yang kita

sampaiakan atau materi yang kita ingin masukan kedalam hati atau pikiran mereka jadi

strategi agar mad’u tertarik mendengar dan mengikuti, kita harus mempunyai strategi

yang khusus, strategi yang ringan tetapi tidak keluar dari koridor dengan menyampaikan

informasi-informasi yang berkembang dan juga dengan humor-humor yang sesuai

dengan apa yang terjadi sehingga mad’u menjadi penasaran dengan apa isi yang akan

disampaiakan oleh seorang da’i.

9. Bagaimana pandangan dakwah pada saat ini menurut Abi?

Jawab: Dakwah sekarang ini sudah banyak bermunculan da’i-da’i muda dengan

berbagai macam konsep yang ada ditengah masyarakat, tetapi sayangnya semakin

banyak da’i yang ada bukannya menambah kesan umat untuk dekat dengan agamantya

bahkan semakin jauh dan makin jauh. Nah pertanyaannya ada pa dengan dakwah

sekarang ini, ini menjadi PR buat kita semua sehingga dakwah yang ada ini hanya masuk

dalam tataran menjadi seremonial saja tidak menjadi suatu kegitan yang bisa merubah

tatanan kondisi umat atau akhlak umat atau tata cara ibadah umat, berarti ada suatu yang

perlu kita luruskan dalam dakwah sekarang ini, bisa jadi yang salah da’i nya dalam niat

menyampaikan dakwahnya atau sebaliknya umat yang salah niat mengikuti dari pada

pengajian atau ustadz-ustadz, da’i- da’i yang ada sehingga banyak tabligh akbar, banyak

media dakwah tapi anehnya tidak ada perubahan yang signifikan terhadap tatanan Islam

itu sendiri sehingga ini menjadi PR kita semua orang-orang yang ada dalam dunia

dakwah.

Page 125: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

10. Apa yang menyebabkan kegagalan dalam berdakwah menurut Abi?

Jawaban: sesuai dengan apa yang disampaikan diatas banyak kegagalan dalam

berdakwah. Dakwah itu harus ada dua faktor atau dua unsur didalamnya yang pertama

da’i yang kedua mad’u, da’i adalah orang yang menyampaiakan mad’u, mad’u adalah

orang yang diajak dalam dakwah oleh seorang da’i, ketika seorang da’i yang niat

awalnya bukan karena Allah maka pasti dalam dakwahnya tidak masuk kedalam hati

mad’unya sebaliknya ketika jamaah, mad’u atau audience yang mengikuti suatu

pengajian atau kegiatan dakwah bukan karena Allah niatnya pun tidak akan masuk pada

hati madunya. Oleh karena itu penyebab permasalahan awal dari gagalnya dakwah itu

adalah niat yang ada dalam seorang da’i dan mad’unya dalam beraktifitas, kalau da’i nya

niat karena Allah dan mad’unya karena Allah pasti akan masuk dan sampai, tapi salah

satunya tidak karena Allah pasti dia akan terganjal diluar hatinya sehingga dakwah itu

tidak bisa merubah tatanan kehidupan umat bahkan bikin menjadi perpecahan dalam

umat itu sendiri, oleh karena itu awali setiap langkah kita khususnya seorang da’i

semuanya niatnya karena Allah bukan karena selain Allah SWT. Jadi semuanya ada

kuncinya pada seorang da’i adapun nanti mad’unya bisa terpengaruh bisa terbawa

dengan niat atau kebesaran seorang da’i betul-betul bisa mengerjakan tugas dan

fungsinya sebagai orang yang bisa merubah dari kehidupan umat beragama yang tadinya

tidak tau menjadi tau, yang jauh menjadi dekat, yang dekat semakin dekat dan yang

dekat benar-benar mengapresiasi nilai-niali agama dan kehidupan sehari-hari.

11. Bagaimana da’i yang professional menurut Abi?

Jawab: da’i yang propesional itu adalah seorang da’i yang tau akan tugas dan fungsinya

karena da’i itu bukan menjadi salah satu mata pencaharian atau menjadi salah satu

profesi da’i itu adalah suatu kewajiban bagi setiap umat beragama wabil khusus memang

orang-orang yang ditunjuk oleh Allah SWT menjadi manusia pilihan dalam meneruskan

Page 126: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

dakwahnya baginda Rosulullah SAW. Ketika orang itu telah menjadi manusia yang telah

ditunjuk oleh Allah menjadi seorang da’i maka orang itu atau da’i itu harus benar-benar

sesuai dengan apa yang dilakukan oleh baginda Rasulullah. Akan ilmunya disiapkan

akan akhlaknya dan disiapkan segala hal-hal yang berhubungan dengan apa yang

menjadi tugas dan tanggung jawab seorang da’i sehingga da’i bukan hanya menjadi

suatu kebnggaan, da’i bukan suatu hal yang menjadi suatu sumber kehidupan tapi benar-

benar menjadi da’i yang ingin memperjuangkan agama Allah dengan apa-apa yang Allah

sudah berikan kepada orang itu, berupa ilmu, berupa tugas dan tanggung jawab maka dia

harus bisa menjalankan tugas dan fungsinya ditengah-tengah masyarakat.

12. Apa nasehat atau pesan Abi untuk calon-calon da’i pada masa mendatang?

Jawab: kedepan tantangan dakwah semakin berat, kedepan tantangan dari pada

kehidupan masyarakatpun semakin kompleks oleh karena itu da’i harus selalu terus

memperdalam dari pada ilmu-ilmunya terus memperluas wawasan cakrawala ilmunya

sehingga da’i tidak kaku, da’i tidak hanya terpaku pada konsep sehingga menjadi mudah

menjalankan dari pada perbedaan, da’i kedepan harus lebih cerdas lagi sehingga benar-

benar menjadi harapan dari pada agama ini yang bisa melahirkan dari pada konsep-

konsep yang membawa pencerahan kepada umat. Intinya adalah da’i kedepan harus

memperluas keilmuan, memperluas wawasan dan juga jangan bosan belajar dengan

kondisi yang ada sehingga dari itu menjadi solusi bagi permasalahan umat, bukan

menjadi provokator bagi umat atau menjadi sumber masalah bagi umut. Hasbunallah

Wani’mal wakil.

Narasumber

KH. Syarif Rahmat RA.SQ.

Page 127: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

Nama : Subhan Samsuri

Jabatan : Jamaah Damai Indonesiaku

Hari/ Tanggal : 1 april 2017

Tempat : Masjid Syuhada, Cibinong, Bogor

1. Bagaimana pendapat anda tentang figur KH Syarif Rahmat?

Jawab: Menurut saya beliau adalah seorang ulama yang ilmunya yang tidak diragukan

lagi, semua ilmu-ilmu agama dapat beliau sampaikan dengan sebaik mungkin, tentu saja

dengan rujukan-rujukan kitab ulama terdahulu yang sudah masyuhur, pengetahuan ilmu

agamanya serta ulama salafusshalih. Bahkan ketika saya kerumahnya, dirumahnya

terdapat banyak sekali kitab-kitab dan beliau bisa menerjemahkan, menafsirkan dan

memahami seluruh kitab-kitab tersebut

2. Apakah anda menyukai cara penyampaian dak’wah yang dilakukan beliau?

Alasanya!

Jawab: Tentu saja sangat suka dengan penyampaian beliau, karena cara penyampaian

tidak menoton dan dakwahnya di kaitkan dengan keadaan terkini yang sedang terjadi

khususnya dinegri ini, karena beliau memiliki komitmen keIslaman dalam bingkai

kebangsaan. Selain itu beliau bisa membawa suasana dalam pengajian itu hidup.

3. Bagaimana pandangan anda tentang penyampaian isi ceramah yang dilakukan KH

Syarif Rahmat?

Jawab: Pandangan saya tentang penyampaian beliau Alhamdulillah beliau langsung

kepada sumber rujukannya, bahkan beliau sering membawa beberapa kitab-kitab dan

menjelaskannya langsung kepada jamaah. Karena pada zaman ini dimana jarang kita

temukan para ustadz atau kyai yang mampu membaca kitab-kitab bahkan kebanyakan

Page 128: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

ustadz-ustadz zaman sekarang materi penyampaiannya searching media online tanpa

berguru kepada ulama yang benar-benar alim dan sholih.

4. Tanggapan anda tentang, keefektifan dak’wah KH Syarif Rahmat terhadap

masyarakat/ mad’u?

Jawab: Beliau adalah sosok yang dicintai oleh jamaah karena selera ceramahnya yang

begitu baik begitu pula perangai beliau terhadap jamaah serta beliau begitu merakyat.

5. Apakah retorika yang beliau gunakan sudah cukup bagus,apa alasannya?

Jawab: Sudah bagus sekali, karena retorika yang beliau sampaikan tidak menoton,

membahas tentang perkara agama saja namun tidak jarang beliau menyanyikan lagu-lagi

klasik yang sesuai dengan isi ceramah beliau, karena menurut saya, retorika beliau dalam

berdakwah, mengikuti cara-cara sunan kalijaga, jika sunan kalijaga menggunakan wayang

beliau Kyai Syarif menggunakan Organ atau lagu-lagu.

6. Seberapa sering KH Syarif Rahmat memberikan ceramah diselingi humor?

Jawab: Tidak sering, karna beliau adalah ulama bukan pelawak, yang mana beliau adalah

sosok yang tegas dalam berijtihad, dan menyampaiakan isi ceramah itu. Namun beliau

pasti diselingi humor untuk memecah suasana dan agar para jamaah tidak mengantuk.

Beliau sosok yang tegar dan humoris namun tidak keseringan humornya.

Jamaah Damai Indonesiaku

Subhan Syamsuri

Page 129: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

Nama : Zulfikar Ahmad Syarif

Jabatan : Jamaah Damai Indonesiaku

Hari/ Tanggal : 1 april 2017

Tempat : Masjid Syuhada, Cibinong, Bogor

1. Bagaimana pendapat anda tentang figur KH Syarif Rahmat?

Jawab: Beliau seorang yang berpengetahuan luas, tegas dan berani berpendapat.

2. Apakah anda menyukai cara penyampaian dak’wah yang dilakukan beliau?

Alasanya!

Jawab: Iya, karna karena hamper disetiap isi ceramah beliau jelas dan kongkrit, dengan

bahasa yang mudah dipahami oleh jamaah khususnya orang awam seperti saya.

3. Bagaimana pandangan anda tentang penyampaian isi ceramah yang dilakukan KH

Syarif Rahmat?

Jawab: Dalam isi ceramah beliau terkadang menyisipkan topic-topik hangat seperti

politik dan lain-lain, menurut saya beliau adalah orang yang update dalam masalah-

masalah yang ada dinegara ini dan tidak jarang beliau mengkritik masalah yang ada

dinegri ini dan di kaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.

4. Tanggapan anda tentang, keefektifan dak’wah KH Syarif Rahmat terhadap

masyarakat/ mad’u?

Jawab: Menurut saya cara berdakwah beliau sangat efektif bagi jamaah yang

mendengarkan dan dengan tema-tema ceramah yang menarik dan tidak jarang isi ceramah

beliau menyangkutkan tentang apa yang sedang terjadi dinegri saat ini.

5. Apakah retorika yang beliau gunakan sudah cukup bagus,apa alasannya?

Jawab: Iya, ya itu beliau selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak

jarang beliau menggunakan bahasa daerah seperti jawa dan sunda.

Page 130: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

6. Seberapa sering KH Syarif Rahmat memberikan ceramah diselingi humor?

Jawab: Hampir disetiap isi ceramah beliau ada humornya, karna menurut saya humor

adalah salah satu bagian ceramah yang harus ada disetiap penceramah.

Jamaah Damai Indonesiaku

Zulfikar Ahmad Syarif

Page 131: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

Nama : Nurhilaludin

Jabatan : Jamaah Damai Indonesiaku/ Mahasiswa PTIQ

Hari/ Tanggal : 1 april 2017

Tempat : Masjid Syuhada, Cibinong, Bogor

1. Bagaimana pendapat anda tentang figur KH Syarif Rahmat?

Jawab:Beliau adalah salah satu Kyai/ Ulama yang masih berpegang teguh dengan

kebangsaan dan budaya

2. Apakah anda menyukai cara penyampaian dak’wah yang dilakukan beliau?

Alasanya!

Jawab: saya sangat menyukai karena beliau Ulama yang menyampaikan ceramahnya

dengan berbagai macam-macam daerah contohnya jawa dan sunda.

3. Bagaimana pandangan anda tentang penyampaian isi ceramah yang dilakukan KH

Syarif Rahmat?

Jawab: Karna bertutur kata yang baik dan menyampaikannya dengan berdasarkan Al-

Qur’an, Hadits, Ijma dan Qias.

4. Tanggapan anda tentang, keefektifan dak’wah KH Syarif Rahmat terhadap

masyarakat/ mad’u?

Jawab: Sangat efektif, kita sebagai jamaah bisa dengan mudah memahami isi ceramah

beliau dikarenakan beliau bisa menyesuaikan kondisi para jamaah.

5. Apakah retorika yang beliau gunakan sudah cukup bagus,apa alasannya?

Jawab: Beliau adalah salah satu ulama yang menyampaikan dakwahnya santai, tegas dan

Jelas.

Page 132: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

6. Seberapa sering KH Syarif Rahmat memberikan ceramah diselingi humor?

Jawab: Tidak terlalu sering, karna beliau bisa mengkondisikan untuk menyampaikan

humornya.

Jamaah Damai Indonesiaku

Nur Hilalludin

Page 133: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

Nama : Faisal Amrullah SH

Jabatan : Jamaah Damai Indonesiaku

Hari/ Tanggal : 1 april 2017

Tempat : Masjid Syuhada, Cibinong, Bogor

1. Bagaimana pendapat anda tentang figur KH Syarif Rahmat?

Jawab: Beliau seorang yang berkarismatik, mempunyai pengetahuan yang luas, ramah

dan suka bergaul kesemua kalangan.

2. Apakah anda menyukai cara penyampaian dak’wah yang dilakukan beliau?

Alasanya!

Jawab: Iya saya sangat suka, menarik dan mudah dipahami.

3. Bagaimana pandangan anda tentang penyampaian isi ceramah yang dilakukan KH

Syarif Rahmat?

Jawab: Beliau suka memberikan isi ceramah yang menarik dan memiliki dasar-dasar yang

jelas seringkali mengambil atau mengqiaskan hal-hal yang sedang terjadi dengan yang

telah terjadi pada masa terdahulu.

4. Tanggapan anda tentang, keefektifan dak’wah KH Syarif Rahmat terhadap

masyarakat/ mad’u?

Jawab: Iya sangat efektif sekali, karena penyampaianya lemah lembut dan mudah

dipahami dan cenderung memberi doktrin-doktrin kedamaian.

5. Apakah retorika yang beliau gunakan sudah cukup bagus,apa alasannya?

Jawab: Iya bagus, karena pada awal penyampaian beliau selalu membuat jamaah

penasaran.

Page 134: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

6. Seberapa sering KH Syarif Rahmat memberikan ceramah diselingi humor?

Jawab: Hampir disetiap ceramah beliau selalu diselingi humor agar jamaah tidak teralalu

jenuh, akan tetapi porsi humornya tidak terlalu banyak jadi inti yang disampaikan akan

selalu diingat oleh jamaah.

Jamaah Damai Indonesiaku

Faisal Amrullah

Page 135: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA

Lampiran: Beberapa gambar aktifitas dakwah KH. Syarif Rahmat RA, SQ.

Page 136: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Page 137: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Page 138: RETORIKA DAKWAH BI AL-LISAN KH. SYARIF RAHMAT RA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40245/1/SYEHAB... · A. Riwayat Hidup KHR Syarif Syarif Rahmat RA, SQ, MA