resume tes intelegensi

Upload: rudolf24

Post on 14-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tes intelegensi

TRANSCRIPT

RESUME TES INTELEGENSI

Tes inteligensi adalah suatu tes inteligensi yang terdiri atas dua seri tugas dengan kesulitan bertingkat yanmg telah dibakukan pada suatu sampel yang repsentatif.Ada 2 jenis tes intelegensi :1. Psycometric instruments yaitu tes-tes yang mengkualifikasi atribut-atribut psikologi, seperti kepribadian dan kemampuan intelektual.2. Intellegence test adalah alat ukur yang didesign untuk mengeumpulkan data tingkat kemampuan kognitif individu untuk menbandingkan orang-orang yang ada dipopulasinya. Macam alat tes intelegensi berdasarkan aspek yang diukur : WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) Wechsler Preschool and Primary Scale for Intelligence Tes BINET IST (Intelegences Struktural Test) SPM (Standard Progressive Matrices) TIKI (Tes Intelegensi Kolektif Indonesia) CIFT Coloured Progressive Matrices Advanced Progressive MatricesDi bawah ini akan dijelaskan secara lebih mendetail mengenai beberapa jenis tes intelegensi yang telah dipaparkan di atas, yaitu sebagai berikut :THE CALIFORNIA TEST OF MENTAL MATURITY (CTMM) The California Test of Mental Maturity (CTMM) telah dikonstruksikan dengan teliti dan dibakukan dengan mengadakan pengukuran secara luas terhadap berfungsinya kapasitas yang didasarkan pada belajar, pemecahan masalah, dan tanggapan terhadap situasi yang baru. Tes ini menyajikan untuk tujuan-tujuan survey dan analisis bagi para pendidik, konselor, ahli psikologi, dan para pekerja dalam suatu situasi testing dengan variasi yang luas. Tahap tes ini bermanfaat dalam program kualifikasi sekolah dan program konseling di sekolah menengah, dan juga dalam program seleksi dan penempatan personel. Masing-masing intrumen dalam tes ini dirancang untuk membantu memenuhi keperluan testing dalam pengukuran, evaluasi, dan diagnosis. CTMM sebagai suatu instrument yang peling komprehensif dan secara diagnostic berorientasi pada seri CTMM menyajikan perbedaan analisis yang paling lengkap terhadap kemampuan mental individu dan kelompok. The California Test of Mental Maturity (CTMM) revisi tahun 1963, berisi 12 unit tes yang menyajikan penggunaan atau kemampuan mental yang berbeda. 12 unit tes CTMM ini dikelompokkan sesuai dengan 5 faktor yang digambarkan berikut dan semua soal berupa tipe pilihan ganda dan ditata sesuai dengan tingkat kesukaran yang meningkat dalam masing-masing unit.BINET-SIMON Binet dan Simon pada tahun 1904 mulai mengembangkan skala intelegensi yang pertama yang ditujukan untuk membedakan anak-anak lemah mental dengan anak-anak normal. Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika membuat banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Ia menetapkan indeks numerikyang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara usia mental (mental age) dengan usia kronologis (chronological age). Hasil perbaikan ini disebut tes Stanford-Binet. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun. Tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet dinilai masih terlalu umum. Para ilmuwan kemudian mengetahui bahwa intelegensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum, namun juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Binet dan simon mengatakan bahwa intelegensi terdiri dari 3 komponen. Ketiga komponen tersebut merupakan kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut dilakukan, dan kemampuan untuk mengkritik atau mengkoreksi diri sendiri. WECHSLER Berdasarkan teori Binet-Simon,dikembangkanlah teori yang disebut teori faktor. Alat yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak. Skala ini lebih dikenal dengan skala Wechsler, yang melihat intelegensi sebagai kapasitas seseorang untuk mengatasi masalah sehari-hari menggunakan pengetahuan yang dia miliki.David Wechsler merancang tes intelegensi yang cocok untuk berbagai rentangan umur. Berikut ini merupakan 3 tipe utama dari tes intelegensi Wechsler yaitu:a. Wechsler pre-school and primary scale of intelligence (WPPSI) Tes ini ditujukan untuk anak berusia3-7 tahunb. Wechsler intelligence scale for children (WISC) Tes ini ditujukan untuk anak berusia 7-16 tahunc. Wechsler adult intelligence scale (WAIS) Tes ini ditujukan untuk anak berusia 16 tahun atau lebih atau dewasa. Tes intelegensi yang pertama dikembangkan oleh Wechsler adalah Wechsler-Bellevue intelligence scale (Wechsler, 1939) yang kemudian diganti pada tahun 1955 oleh Wechsler adult intelligence scale (WAIS), selanjutnya pada tahun 1981 direvisi menjadi WAIS. Revisi berikutnya berlangsung di US tahun 1977 dan waktu sekarang, edisi berikutnya, edisi 3 tahun berikutnya, dikenal dengan WAIS-II. Terjemahan revisi hampir 80% pada formulir yang asli. Nomor perbaikan WAIS (R) menjadi standar pada sebuah contoh dari 1,800 U.S subjek, jarak dari 16 ke 74 tahun. Ibu adalah contoh yang sangat sederhana. Gagal dalam 9 perbedaan kelompok umur. Nomor yang sama digunakan pada laki-laki dan perempuan, seperti subjek yang putih dan tidak putih, dalam garis dengan angka sersus. Lebih lanjut ke dalam 4 wilayahgeografi U>S dan 6 kategori pekerjaan. Ini juga sebuah percobaan untuk menyeimbangkan subjek kota pedesaan. Artinya IQ untuk masing-masing kelompok umur pada tes ini adalah 100, dengan standar deviasi 15. skala WAIS mempunyai kesan reliabel dan validitas. Ini dalam perbedaan adaptasi pada skala oleh negeri. Contohnya, di Australia mereka memiliki penyesuaian terhadap WAIS-R (1989) Australia. Seperti II subtes, yang mana. Ke dalam skala verbal (6 subtes) dan skala performance (5 subtes) Seorang mengambil menerima tes dengan skor IQ skala lengkap, skor IQ verbal, skor IQ performance, seperti skala skor pada masing-masing subtes.SKALA WAIS1. Informasi 29 pertanyaan ( ukuran dalam pendidikan umum). 2. Rentan digit : Subjek dibubuhi beberapa digit untuk mengulang permulaan dari depan lalu dari belakang. Tes ini untuk perdengaran dan bebas dari gangguan/kebingungan. 3. Kata-kata : mendefinisikan 35 kata, mengukur dari ekspresi kata-kata. Hubungannya sangat tinggi dengan skala penuh IQ. 4. Ilmu hitung : 14 bagian masalah dari ilmu hitung. Test kemampuan sebaik menurut urutan angka. 5. Perbandingan :16 pertanyaan dari memfokuskan dalam masalah kepedulian sosial. 6. Persamaan :Sebuah ukuran dari formasi. Subjek diminta untuk mengatakan bagaimana 2 persamaan dan perbedaan dan menjadi satu kesamaan. 7. Penyelesaian gambar : 20 gambar kecil yang semuanya mempunyai satu hal terlewatkan/hilang. Sebuah test menyimak untuk menemukan hal yang detail. 8. Merangkai gambar : 10 buah gambar. Dimana subjek diminta utnuk merangkainya ke dalam bentuk yamg logis. 9. Design blok : Menunjukkan/menaruh block secara bersamaan kedalam kartu pola. 10. Symbol digit :Meliputi penggandaan kode11. Kumpulan benda : 4 tipe teka-teki. TEST STANDARD PROGRESSIVE MATRICES (SPM) Test Standard Progressive Matrices (SPM) dikembangkan oleh , John C. Raven, yang disusun atas dasar teori faktor g dari Spearman untuk mengungkap tentang kemampuan intelektual (intelegensi umum) individu. Test Standard Progressive Matrices ini terdiri atas 60 butir soal (matrices) atau pola-pola, yang terbagi lagi dalam lima perangkat (set) yaitu: Set A, B, C, D, dan Set E, dan masing set terdiri atas 12 butir tes. Butir-butir soal tersebut disusun dari yang termudah sampai yang tersukar. Sampai saat ini test inteligensi umum jenis ini secara luas digunakan (tidak terbatas pada lingkungan budaya tertentu) karena butir-butir soal tes yang dicakup berupa gambar-gambar yang Sederhana tanpa menggunakan bahasa tertulis maupun lisan dalam mengerjakan butir-butir soal tes. Disebabkan karena tes ini berbentuk gambar-gambar maka kepada testi dituntut untuk mampu memahami suatu bentuk yang diamati dengan melihat hubungan di antaranya dan sekaligus memahami hakikat bentuk untuk melengkapi setiap sistem yang ada. Di samping itu kepada testi juga dituntut untuk mampu mengembangkan suatu metoda penalaran yang sistematis. Lima perangkat tes inteligensi dari John C. Raven ini memberikan kesempatan kepada testi untuk menggunakan cara atau metoda tertentu dan mengadakan lima penilaian secara berkelanjutan terhadap kemampuan intelektual. Setiap butir soal yang berupa gambar-gambar atau bentuk-bentuk tertentu yang pada salah satu sudutnya yaitu sudut kanan bawah seakan-akan ada bagian yang terpotong. Testi diminta untuk memilih potongan yang hilang sesuai dengan altematif jawaban (bentuk kemungkinan jawaban) yang tersedia. Salah atu contoh adalah Set A (A5) dan Set E (El) yang terdiri dari enam alternatif jawaban, di mana testi harus mencari pasangan yang tepat atau cocok untuk mengisi potongan yang dihilangkan dari soal di atas. Jadi jawaban yang benar untuk soal A5 adalah nornor 6 dan soal El adalah nomor 7. Aspek-aspek yang diungkap dalam tes SPM adalah kemampuan penalaran ruang, menganalisis, mengintegrasi, mencari dan memahami sistem hubungan di antara bagian-bagian, dan kemampuan ketepatan. (Ukuran kemampuan intelektual seseorang siswa akan dapat dilihat dari skor total yang dicapai masing-masing individu siswa. Test Standard Progressive Matrices mi digunakan untuk mengungkap kemampuan intelektual individu yang berusia 14 sampai 40 tahun (SMTP kelas II, SMTA, dan PT).

CATTELL Cattell berpendapat bahwa intelegensi atau general (g) intelligence terdiri dari dua faktor, yaitu fluid intelligence dan crystalized intelligence. Fluid intelligence merupakan kapasitas seseorang untuk berpikir secara logis dan menyelesaikan masalah dalam situasi yang baru, dan mandiri dalam mengumpulkan penegetahuan yang dibutuhkan sedangkan crystallized intelligence merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan ketrampilan, pengetahuan dan pengalamannya. Hal ini membuat crystallized intelligence berkembang berdasarkan pertambahan usia seseorang. Cattell mengembangkan tes intelegensi yang disebut Culture Fair Intelligence Test (CFIT). CFIT terdiri dari tiga jenis tes atau skala, yaitu skala 1, skala 2, skala 3. Skala 1 digunakan untuk mengukur intelegensi kecerdasan anak-anak berumur empat sampai dengan delapan tahun dan orang- orang yang lebih tua namun memiliki kesulitan belajar. Skala 2 digunakan untuk mengukur intelegensi anak berumur delapan sampai empat belas tahun dan orang dewasa yang memiliki kecerdasan normal. Skala 3 dipergunakan untuk mengukur intelegensi orang berusia 14 tahun ke atas dan orang dewasa yang memiliki taraf kecerdasan superior. Skala CFIT 2 dan skala CFIT 3 memiliki bentuk pararelnya, yaitu form A dan form B. hal ini membuat skala CFIT 2 terdiri dari CFIT 2A dan 2B, sedangkan skala CFIT 3 terdiri dari CFIT 3A dan 3B. Unit skala yang digunakan untuk menunjukkan skor intelegensi disebut IQ (intelligence quotient). Berdasarkan hail pengukuran atau tes intelegensi terhadap sampel yang dipandang mencerminkan populasinya, maka dikembangkan suatu sistem norma ukuran kecerdasan sebagai berikut : IQ ( Intellegence Quotient)Klasifikasi

140 ke atasJenius

130 139 Sangat cerdas

120 129Cerdas

110 119Di atas normal

90 109 Normal

80 89 Di bawah normal

70 79 Bodoh

50 69 Terbelakang (moron/debil)

49 ke bawahTebelakang (imbecile dan idiot)

Sumber : Sukardi, Dewa Ketut. 1990. Analisis Tes Psikologis. Jakarta : PT. Rineka Cipta.Suryabrata. Sumadi. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta : Adi Yogyakarta.