resume statistika

Upload: gilang-septian

Post on 16-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume Statistika

TRANSCRIPT

  • 1

    TUGAS

    UJIAN TENGAH SEMESTER STATISTIKA

    RESUME MATERI, SOAL, DAN PEMBAHASAN STATISTIKA

    Oleh:

    Muhammad Anang Setiawan

    (110411100060)

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

    2013

  • 2

    DAFTAR ISI

    1. DISTRIBUSI FREKUENSI .. 3

    2. MEAN .. 5

    3. MEDIAN. 8

    4. MODUS.. 10

    5. QUARTIL .. 12

    6. DESIL . 16

    7. PERSENTIL 19

    8. JANGKAUAN 22

  • 3

    BAB I

    DISTRIBUSI FREKUENSI

    A. Jumlah Kelas

    K = 1 + 3,322 log n

    Dimana:

    K = banyaknya kelas

    1dan 3,322 = merupakan nilai ketetapan

    N = jumlah data

    Contoh: Misalkan jumlah data (n=80) maka banyak kelas adalah!

    Pembahasan:

    K =1 + 3,322 log n

    =1 + 3,322 log 80

    =1 + 3,322 . 1.9

    =7,31

    Jadi banyaknya kelas sebaiknya 7

    B. Panjang Interval

    Dimana:

    C = Perkiraan panjang interval

    K = banyaknya kelas

    Xn = nilai observasi terbesar

    X1 = nilai observasi terkecil

    Contoh:

    Suatu penelitian dilakukan oleh mahasiswa informatika mengenai usia teman-teman satu

    kelasnnya, adapun hasil penilaian adalah sebagai berikut :

    Buatlah tabel frekuensinya dan hitung panjang Intervalnya (C) ?

    Berapa persen mahasiswa yang berusia antara 18-23 ?

    k

    XXC n 1

  • 4

    Pembahasan:

    Data Usia mahasiswa informatika:

    17 20 25 27 21 25 18

    19 22 21 29 30 18 19

    23 26 17 30 21 26 25

    27 19 18 17 19 21 19

    23 31 21 22 29 28 25

    19 18 27 26 22 29 30

    18 21 27 25 26 27 21

    Tabel frekuensi

    Batas Kelas Frekuensi

    17 19 14

    20 22 11

    23 25 7

    26 28 10

    29 31 7

    Total 49

    Table Frekuensi Relatif

    Batas Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

    17 19 14 14

    20 22 11 11

    23 25 7 7

    26 28 10 10

    29 31 7 7

    Total 49 49 %

    C = 31-17

    5

    = 2,8

    k

    XXC n 1

  • 5

    BAB II

    MEAN

    Mean adalah rata-rata dari sejumlah data.

    Dimana :

    = Mean

    X = Jumlah nilai dalam distribusi

    N = Jumlah Individu

    A. Nilai Mean jika Data Homogen

    Contoh:

    No Nama Gol (X)

    1 Ronaldo 35

    2 Benzema 20

    3 Di Maria 16

    4 Higuain 25

    5 Ozil 9

    Total 105

    Pembahasan:

    = X

    N

    = 105/5

    = 21

    Jadi, nilai Mean adalah 21

    N

    XX

    N

    XX

  • 6

    B. NILAI MEAN JIKA DATA HETEROGEN

    Dimana :

    : Jumlah nilai yang dikalikan frekuensi

    Contoh:

    Usia (X) Frekuensi (F) F.X

    25 1 25

    24 5 120

    23 3 59

    22 2 44

    21 2 42

    Total 13 290

    = 290 / 13

    = 22,3

    N

    XfX

    .

  • 7

    C. NILAI MEAN DARI DISTRIBUSI KELOMPOK

    Contoh:

    Diketahui terdapat data sebagai berikut:

    NO INTERVAL USIA TITIK TENGAH (X) FREKUENSI (F) F.X

    1 21 25 23 3 69

    2 16 20 18 2 36

    3 11 15 13 1 13

    4 6 10 8 5 13

    5 1 - 5 3 6 18

    JUMLAH 17 149

    Pembahasan:

    = 149 / 17

    = 8,76

    N

    XfX

    .

    N

    XfX

    .

  • 8

    BAB III

    MEDIAN

    Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang sudah terurut/diurutkan.

    Contoh

    Data Nilai :

    10, 30, 20, 70, 40, 50, 60

    Berapakah Mediannya?

    Pembahasan:

    Nilai median adalah nilai tengah sehingga nilainya adalah : (diurutkan lebih dahulu)

    10, 20, 30, 40, 50, 60, 70

    Jika diketahui terdapat 2 nilai Median dalam suatu kelompok data, maka 2 nilai Median

    tersebut dijumlahkan dan dibagi 2.

    Contoh:

    Tentukan Mediannya :

    10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80

    Median = (40 + 50)/2

    = 45

    # MEDIAN DISTRIBUSI KELOMPOK

    Me = Tb + I [n/2 - fk]

    fme

    Me = Median

    Tb = Tepi Bawah Kelas

    i = Panjang Interval

    n = Jumlah seluruh data

    fk = Frekuensi komulatif sebelum kelas median

    fme = frekuensi klas median

  • 9

    Contoh:

    Diketahui data berat badan Sekolah Dasar X sebagai berikut:

    Berat Badan F FK

    60 62 5 5

    63 65 18 23

    66 68 42 65

    69 71 27 92

    72 74 8 100

    Total 100

    Pembahasan:

    Me = Tb + [n/2 - fk] x i

    Fme

    - mencari nilai n/2

    = 100 / 2

    = 50

    Median kelompok berada pada urutan ke 50.

    Data tersebut berada pada kelas ke 3 (66 - 68)

    - Me = 65,5 + [50 - 23] x 3

    42

    = 65,5 + 1,9

    = 67,4

  • 10

    BAB IV

    MODUS

    Modus adalah nilai data yang sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak.

    A. Modus data tak dikelompokkan

    Contoh:

    Diketahui nilai mahasiswa X sebagai berikut:

    70 80 70 70 90 60

    Pembahasan:

    Modusnya adalah 70. Karena 70 muncul sebanyak 3 kali.

    B. Modus data kelompok

    Mo = Tb + [ d1 ] x i

    d1+d2

    Dimana:

    Mo = Modus

    Tb = Tepi bawah

    d1 = selisih frekuensi kelas yang mengandung Mo kelas sebelumnya

    d2 = selisih frekuensi kelas yang mengandung Mo kelas sesudahnya

    I = Interval kelas

    Contoh:

    Diketahui tabel frekuensi berat badan siswa TK X sebagai berikut:

    Berat Badan (Kg) F FK

    60 62 5 5

    63 65 18 23

    66 68 42 65

    69 71 27 92

    72 74 8 100

    Jumlah 100

  • 11

    - Langkah pertama, cari data dengan frekuensi paling tinggi. Didapat hasil bahwa pada

    Bera badan antara 66 68, dengan frekuensi 42.

    Mo = 65,5 + [ 42 18 ] x 3

    (42 18) + (42 27)

    = 67,3

    = 67 (dibulatkan)

  • 12

    BAB V

    KUARTIL

    Kuartil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke

    dalam empat bagian yang sama besar. Disimbolkan sebagai kuartil 1 (Q1), kuartil 2 (Q2),

    kuartil 3 (Q3)

    Untuk mencari Q1, Q2, dan Q3 diguunakan rumus sebagai berikut:

    Untuk data tunggal:

    Qn = 1 + ( n/4n fkb )

    Fi

    Untuk data kelompok

    Qn = 1 + ( n/4n fkb ) x i

    Fi

    Keterangan:

    Qn = kuartil yang ke-n. karena titik kuartil ada tiga buah, maka n dapat diisi dengan

    bilangan:

    1,2, dan 3.

    Tb = lower limit ( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn).

    N = Number of cases.

    Fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang mengandung Qn.

    Fi = frekuensi aslinya (yaitu frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn).

    I = interval class atau kelas interval.

  • 13

    Contoh perhitungan kuartil data tunggal:

    Distribusi frekuensi nilai hasil UNAS dalam bidang studi MTK dari 60 orang siswa SMA

    jurusan ipa, dan perhitungan Q1, Q2, dan Q3.

    Nilai F FK

    10 3 20

    9 8 17

    8 3 9

    7 5 6

    6 1 1

    Total 20

    Pembahasan:

    - Titik Q1 = .n

    = .20

    = 5 (terletak pada nilai 70)

    Jadi: fi = 5; fkb = 1

    Q1 = Tb + ( n/4n - fkb )

    Fi

    = 6,5 + ( 5 1 )

    5

    = 6,5 + 0,8

    = 7,3

    - Titik Q2 = 2/4.n

    = 2/4.20

    = 10 (Terletak pada nilai 9)

    Jadi: fi=8 ; fkb=9

    Q2 = Tb + ( n/4n - fkb )

    Fi

    = 8,5 + ( 10 9 )

    8

    = 8,5 + 1,125

    = 9,625

  • 14

    - Titik Q3 = .n

    = .20

    = 15 (terletak pada nilai 9)

    Jadi: fi= 8 ; fkb= 9

    Q3 = Tb + ( n/4n - fkb )

    Fi

    = 8,5 + ( 10 9 )

    8

    = 8,5 + 1,125

    = 9,625

    Contoh perhitungan data kelompok:

    Distribusi frekuensi nilai hasil UNAS dalam bidang studi IPA dari 50 orang siswa SMA

    jurusan ipa, dan perhitungan Q1, Q2, dan Q3.

    Nilai(x) F FK

    91 100 4 20

    81 90 3 16

    71 80 8 13

    61 70 2 5

    51 60 3 3

    Total 20

    Pembahasan:

    - Titik Q1 = .n

    = .20

    = 5

    Jadi: Tb= 60,5 ; fi= 2 ; fkb= 3 ; i= 10

    Q1 = Tb + ( n/4n fkb )

    Fi

    Xi = 60,5 + ( 5 - 3 ) x 10

    2

    = 60,5 + 10

    = 70,5

  • 15

    - Titik Q2 = 2/4.n

    = 2/4.20

    = 10

    Jadi: Tb= 70,5 ; fi= 8 ; fkb= 5 ; i= 10

    Q1 = Tb + ( n/4n fkb )

    Fi

    Xi = 70,5 + ( 10 - 5 ) x 10

    8

    = 70,5 + 6,25

    = 76,75

    - Titik Q3 =3/4.n

    = 3/4.20

    = 15

    Jadi: Tb= 80,5 ; fi= 3 ; fkb= 13 ; i= 10

    Q1 = Tb + ( n/4n fkb )

    Fi

    Xi = 80,5 + ( 15 - 13 ) x 10

    3

    = 80,5 + 6,67

    = 87,17

  • 16

    BAB VI

    DESIL

    Desil ialah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari

    data yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing-masing sebesar

    1/10 N.

    Lambang dari desil adalah D. jadi 9 buah titik desil dimaksud diatas adalah titik-titik:

    D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.

    Untuk mencari desil, digunakan rumus sebagai berikut:

    Untuk data kelompok:

    Dn= 1 +(n/10N fkb)

    Fi

    Untuk data kelompok:

    Dn= 1+ (n/10N- fkb) xi

    Fi

    Keterangan:

    Dn = desil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan:1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, atau 9.

    1 = lower limit( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung desil ke-n).

    N = number of cases.

    Fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang mengandung desil ke-n.

    Fi = frekuensi dari skor atau interval yang mengandung desil ke-n, atau frekuensi aslinya.

    I = interval class atau kelas interval.

  • 17

    Contoh perhitungan data tunggal:

    Perhitungan desil ke-1, desil ke-5 dari data yang tertera pada table kuartil.

    Nilai (x) F FK

    7 9 30

    6 4 21

    5 6 17

    4 2 11

    3 9 9

    Total 30

    - Mencari D1:

    D1 = 1/10.n

    = 1/10.30

    = 3 (terletak pada nilai 3)

    Jadi: Tb= 2,5 ; fkb = 0 ; fi = 9

    D1 = Tb + ( 1/10.n fkb )

    Fi

    = 2,5 + ( 3 0 )

    9

    = 2,5 + 0,33

    = 2,83

    - Mencari D5:

    D5 = 5/10.n

    = 5/10.30

    = 15 (terletak pada nilai 5)

    Jadi: Tb= 4,5 ; fkb = 11 ; fi = 6

    D1 = Tb + ( 5/10.n fkb )

    Fi

    = 4,5 + ( 15 11 )

    6

    = 4,5 + 0,67

    = 5,17

  • 18

    Contoh perhitungan data kelompok:

    Perhitungan desil ke-3 dan desil ke-7 dari data yang tertera pada table di bawah ini:

    Nilai (x) F FK

    50 - 59 3 20

    40 49 2 17

    30 39 7 15

    20 29 4 8

    10 19 4 4

    Total 20

    D3 = 3/10.n

    = 3/10.20

    = 6 (terletak pada nilai 20-29)

    Jadi: Tb= 19.5; fkb= 4; fi=4; i=10

    D3 = Tb + ( 3/10.n fkb ) x i

    Fi

    = 19,5 + ( 6 - 4 ) x 10

    4

    = 19,5 + 5

    = 24,5

    D7 = 7/10.n

    = 7/10.20

    = 14 (terletak pada nilai 30-39)

    Jadi: Tb= 29.5; fkb= 8; fi=7; i=10

    D7 = Tb + ( 7/10.n fkb ) x i

    Fi

    = 29,5 + ( 14 - 8 ) x 10

    7

    = 29,5 + 8,6

    = 38,1

  • 19

    BAB VII

    PERSENTIL

    Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai yang membagi suatu

    distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena itu persentil sering disebut

    ukuran perseratusan.

    Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar itu ialah

    titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, dan seterusnya, sampai dengan P99. jadi disini kita

    dapati sebanyak 99 titik persentil yang membagi seluruh distribusi data ke dalam seratus

    bagian yang sama besar, masing-masing sebesar 1/ 100N atau 1%, seperti terlihat pada kurva

    dibawah ini:

    Untuk mencari persentil digunakan rumus sebagai berikut:

    Untuk data tunggal:

    Pn= 1 +(n/100N fkb)

    Fi

    Untuk data kelompok:

    Pn= 1+ (n/100N- fkb) xi

    Fi

    Pn = persentil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan-bilangan:1, 2, 3, 4, 5, dan

    seterusnya sampai dengan 99.

    1 = lower limit( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung persentil ke-n).

    N = number of cases.

    Fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang mengandung

    persentil

    ke-n.

    Fi = frekuensi dari skor atau interval yang mengandung persentil ke-n, atau frekuensi

    aslinya.

    I = interval class atau kelas interval.

  • 20

    Contoh perhitungan data tunggal:

    Diketahui nilai para siswa sekolah dasar X kelas 6 terdata pada tabel dibawah ini, cari

    persentil ke 5 dan persentil ke 8:

    Nilai (x) F FK

    10 12 40

    9 7 28

    8 11 21

    7 4 10

    6 6 6

    Total 40

    Persentil ke-5:

    P5 = 5/100.n

    = 5/100.40

    = 2 (terdapat di nilai 6)

    Jadi: Tb= 5,5 ; fi= 6 ; fkb= 0

    P5 = Tb + ( 5/100.n fkb )

    Fi

    = 5,5 + ( 2 - 0 )

    6

    = 5,5 + 0,3

    = 5,8

    Persentil ke-8:

    P8 = 8/100.n

    = 8/100.40

    = 3,2 (terdapat di nilai 6)

    Jadi: Tb= 5,5 ; fi= 6 ; fkb= 0

    P5 = Tb + ( 8/100.n fkb )

    Fi

    = 5,5 + ( 3,2 - 0 )

    6

    = 5,5 + 0,53

    = 6,03

  • 21

    Perhitungan data kelompok:

    Diketahui nilai Toni selama semester 4, carilah P6 dan P9 dari data dibawah ini:

    Nilai (x) F FK

    90 94 12 40

    85 89 7 28

    80 84 11 21

    75 79 4 10

    70 74 6 6

    Total 40

    P6 = 6/100.n

    = 6/100.40

    = 2,4 (terletak diantara nilai 70-74)

    Jadi: Tb= 69,5 ; Fi= 6; fkb= 0; i= 5

    P6 = Tb + ( 6/100.n - fkb ) x 5

    Fi

    = 69,5 + ( 2,4 0 ) x 5

    6

    = 69,5 + 2

    = 71,5

    P9 = 9/100.n

    = 9/100.40

    = 3,6 (terletak diantara nilai 70-74)

    Jadi: Tb= 69,5 ; Fi= 6; fkb= 0; i= 5

    P9 = Tb + ( 9/100.n - fkb ) x 5

    Fi

    = 69,5 + ( 3,6 0 ) x 5

    6

    = 69,5 + 3

    = 72,5

  • 22

    BAB VIII

    JANGKAUAN (RANGE)

    Jangkauan (Range, R)

    Jangkauan atau ukuran jarak adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai terkecil data

    Jangkauan Data Tunggal

    Bila sekumpulan data tunggal, X1, X2, X3, .......Xn maka jangkauannya adalah Xn X1

    Contoh :

    1, 4, 7, 8, 9, 11

    Maka jangkauannya adalah :

    Jangkauan = Xn X1

    = 11 1

    = 10

    Jangkauan Data Berkelompok

    Untuk jangkauan data berkelompok, jangkauan dapat ditentukan dengan dua cara

    yaitu menggunakan titik atau nilai tengah dan menggunakan tepi kelas.

    1. Jangkauan adalah selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas terendah

    2. Jangkauan adalah selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas terendah

    Contoh :

    Tabel Tinggi badan 50 Mahasiswa :

    Nilai (x) Frekuensi

    50 54 5

    55 59 3

    60 64 9

    65 69 7

    70 74 6

    Total 30

    Titik tengah kelas terendah : 52

    Titik tengah kelas tertinggi : 72

    Tepi bawah kelas terendah : 49,5

  • 23

    Tepi atas kelas tertinggi : 74,5

    Jangkauan = Titik tengah kelas tertinggi titik tengah kelas terendah

    = 72 52

    = 20

    Jangkauan = Tepi atas kelas tertinggi tepi bawah kelas terendah

    = 74,5 49,5

    = 25

    Jangkauan Antarkuartil dan Jangkauan Semi Interkuartil

    Jangkauan antarkuartil adalah selisih antara nilai kuartil atas (Q3) dan kuartil bawah

    (Q1).

    Dirumuskan:

    JK = Q3 Q1

    Jangkauan Semi kuartil atau simpangan kuartil adalah setengah dari selisih kuartil (Q3)

    dengan kuartil bawah (Q1) dirumuskan

    Qd = (Q3-Q1)

    Contoh :

    1. Tentukan jangkauan antar kuartil dan jangkauan semi interkuartil dari data berikut :

    3, 1, 5, 7, 11, 10, 12

    Jawab :

    Q1 = 1

    Q2 = 7

    Q3 = 10

    JK = Q3 Q1

    = 10 1

    = 9

    Qd = (Q3 Q1)

    = (10 1)

    = 4,5

    2. Tentukan jangkauan antarkuatil dan jangkauan semi interkuartil distribusi frekuensi

    berikut :

  • 24

    Interval nilai F FK

    13 15 4 20

    10 12 7 16

    7 9 1 9

    4 6 5 8

    1 3 3 3

    Jumlah 20

    n.4

    1 = .20 = 5 (terletak pada fk = 8 interval 4 - 6)

    Batas bawah (Bb) = 4 0,5 =3 ,5

    Fre kumulatif dibawah kuartil fkb = 3

    Frek pada interval yang mengandung kuartil fd = 5

    Iebar interval = 3

    Maka harga kuartil 1 adalah :

    Q1 = Bb + ( .n - fkb ) x i

    Fd

    = 3,5 + ( 5 3 ) x 3

    5

    = 3,5 + 1,2

    = 4,7

    Kuartil 3:

    Interval nilai F FK

    13 15 4 20

    10 12 7 16

    7 9 1 9

    4 6 5 8

    1 3 3 3

    Jumlah 20

    .n = .23 = 17,25 (terletak pada fk 20 interval 13 - 15)

    Batas bawah (Bb) = 13 0,5 =12 ,5

    Fre kumulatif dibawah kuartil fkb = 16

    Frek pada interval yang mengandung kuartil fd = 4

  • 25

    Iebar interval = 3

    Maka harga kuartil 3 adalah :

    Q3 = Bb + ( .n - fkb ) x i

    Fd

    = 12,5 + ( 17,25 16 ) x 3

    4

    = 12,5 + 0,94

    = 13,44

    Jangkauan Semi kuartil atau simpangan kuartil adalah setengah dari selisih

    kuartil (Q3) dengan kuartil bawah (Q1) dirumuskan

    Qd = (Q3-Q1)

    = (13,4 4,7)

    = 8,7