resume sistem saraf

Upload: melda-amalia-sikumbang

Post on 06-Mar-2016

258 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistim saraf manusia

TRANSCRIPT

Sistim Saraf Pusat

Sistim Saraf Pusat

Muncul pada awal minggu ketiga

Ujung-ujung tabung saraf membentuk neuroporus kranialis (penutupan terjadi pada stadium 18 sampai somit/ hari ke25 dan kaudalis - rongga amnion di atasnya (sekitar 2 hari kemudian)Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan tiga dilatasi, vesikel otak primer : (a) prosensefalon, atau otak depan (forebrain); (b) mesensefalon, atau otak engah (midbrain); dan (c) rombensefalon, atau otak belakang (hindbrain). Secara bersamaan ujung ini membentuk dua fleksura: (a) fleksura servikalis di taut otakbelakang dan korda spinalis dan (b) fleksura sefalika di regio otak tengah.

Ketika mudigah berusia 5 minggu, prosensefalon. terdiri dari dua bagian: (a) telensefalon yang dibentuk oleh bagian tengah dan dua kantong luar lateral, hemisferium serebri primitif dan (b) diensefalon yang ditandai oleh pertumbuhan keluar vesikel mata (vesikula optika). Suatu alur dalam,istmusrombensefalon, memisahkan mesensefalon dari rombensefalon (tediri dua bagian yakni metensefalon-membentuk pons pada serebelum dan mielensefalon).

Batas antara kedua bagian ini ditandai oleh fleksura pontina.

KORDA SPINALIS

Lapisan Neuroepitel, Mantel, dan Marginal

Dinding tabung saraf yg baru tertutup , tdd sel neuroepitel

Sel2 ini tdp di seluruh dinding dan membentuk epitel bertingkat semu yg tebal. Sel2 ini dihubungkan oleh kompleks taut di lumen.

Sel2 neuroepitel ini membentuk lapisan neuroepitel (neuroepitelium)

Setelah tabung saraf tertutup, sel neuroepitel jenis lain nukleus besar,bulat nukleoplasma pucat dan nukleolus gelap membentuk sel saraf primitif (neuroblas). Sel2 ini membentuk lap mantel (mantle layer)zona di lap neuroepitel.

Lap mayer adalah substansia grisea korda spinalis

Lap paling luar korda spinalismembentuk lap marginal (serabut2 saraf yg keluar dari neuroblas di lap mantel).

Akibat mielinisasi serabut saraf, lap ini tampak putih disebutsubstansia alba korda spinalis

Lempeng Basal, Alar, Atap, dan Lantai

Akibat penambahan neuroblas memperlihatkan penebalan ventral (mengandung sel komu motorik ventral membentuk area motorik korda spinalis) dan dorsal (mengandung lempeng alar membentuk area sensorik).

Batas antara keduanya merupakan alur longitudinal, sulkus limitans dikenal sebagai lempeng atap dan lantai yang berfungsi sebagai jalur serabut sarafTerdapat sekelompok neuron diantara ventral dan dorsal membentuk kornu intermediat kecil. Kornu ini, yang mengandung neuron-neuron bagian simpatis sistem saraf otonom, hanya terdapat di level torakal (T1-T12) dan lumbal atas (L2 atau L3) korda spinalis.

Dfiferensiasi Histologis

Sel Saraf

Neuroblas pembelahan sel sel neuroepitel.Neuroblas (sel saraf primitif)pembelahan sel neuroepitel

Neuroblas melalui prosesus seentral lumen (dendrit transien). Migrasi ke lap mantel ,prosesus lenyapneuroblas tampak bulat dan apolar

Selanjutnya tumbuh 2 prosesus sitoplasma di sisi berlawananneuroblas bipolar.

Prosesus ujung sel: memanjangakson primitif, prosesus ujung lain: dendrit primitifneuroblas multipolarsel saraf dewasa (Neuron)

Akson dari neuron di kornu sensorik dorsal (lempeng alar) menembus lap marginal kordaneuron asosiasi (neuron penghubung)

Sel Glia

Sel Gliablas terbentuk oleh sel neuroepitel stlh pembentukan neuroblas berhenti. Gliablas bermigrasi dari lapisan neuroepitel ke lapisan mantel dan marginal. Di lap. Manteldiferensiasiastrosit protoplasma dan astrosit fibrilar

Jenis lain dari sel gliablas yaitu sel oligodendroglia (pada lapisan marginalselubung mielin mengelilingi akson asendens) dan desendens (pada lap. Marginal)Selanjutnya perkembangan Sel Mikrogliayang muncul di SSP berasal dari mesenkim

Ketika berhenti menghasilkan neuroblas dan gilablas, sel neuroepitel diferensiasi menjadi sel ependim, melapisi kanalis sentralis korda spinalis.

Sel Krista Neuralis

Sel krista neuralis berasal ektodermmigrasi ke lateralgangglion sensorik (gangglion radiks dorsal) saraf spinal dan tipe sel lain

Neuroblas gangglion sensorik membentuk 2 prosesus radiks Sensorik dorsal saraf spinal (prosesus yang tumbuh kearah tengah sampai dorsal ditabung saraf )dan neuron radiks dorsal (prosesus yang tumbuh kearah perifer+serabut-serabut radiks motorik ventral)Sel2 krista neuralis diferensiasi neuroblas simpatis, sel schwan, sel pigmen, odontoblas, meningen, mesenkim arkuSaraf spinal

Mg ke-4 Sel saraf berasal di lempeng basal (kornu ventral)menyatu berkas radiks saraf ventral. Radiks saraf dorsal terbentuk sbg kumparan serabut yg berasal dari sel gangglion radiks dorsal (gangglion spinal)

Prosesus distal bergabung radiks saraf ventral membentuk saraf spinal; terbagi mjd ramus primer dorsal dan ventral.

Ramus primer dorsal mensarafiotot aksial dorsal, sendi vertebra dan kulit punggung. Ramus primer ventral anggota badan dan dinding tubuh ventral serta membentuk pleksus2 saraf utama (brakialis dan lumbosakralis)Mielinasi

Sel Schwann membentuk selubung mielin pada saraf tepi dengan tiap sel menyelubungi satu akson. Sel2 ini dari krista neuralismigrasi ke tepi, dan membungkuskan diri mengelilingi akson membentuk selubung neurilema

Pada minggu ke 4, serabuut saraf tampak keputihan akibat pengedapan mielin yg dibntuk oleh kumparan membran sel schwann. Selubung mielin yang mengelilingi serabut saraf di korda spinalis berasal dari sel oligodendroglia, dan satu oligodendroglia dapat membentuk selubung mielin hingga 50 akson. Perubahan Posisi Korda Spinalis

Bln ke-3 korda spinalis terentang di seluruh panjang mudigah, dan saraf2 spinal sampai pada foramen intervertebrale .Bertambahnya usia, kolumna vertebralis dan dura memanjang lebih cepat daripada tabung saraf dan ujung terminal korda spinalisbergeser ke level yang lebih tinggi.

Saat lahir, ujung ini berada setinggi vertebra lumbal ke-3pertumbuhan yang tidak seimbang saraf2 spinal dari oblik segmen asalnya di korda spinalis kolumna vertebralis yang sesuai. Dura tetap melekat ke kolumna vertebralis setinggi koksigeus.

Dewasakorda spinalis berakhir di ketinggian L2 sampai L3, sedangkan kantong dura dan ruang subaraknoid meluas hingga ke S2. Di bawah L2 sampai L3,terdapat filum terminale . Serabut-serabut saraf di bawah ujung terminal korda membentuk kauda ekuina.

Korelasi Klinik Kelainan Cacat Tabung Saraf:

Adalah: Kelaianan yang terjadi akibat gangguan penutupan lipatan saraf pada minggu ketiga dan keempat perkembangan

Jenis: 1). Spina Bifida Okulta- cacat pada arkus-arkus vertebrae yang ditutupi oleh kulit dan terjadi diregio sakral(S1-s4), 2). Spina Bifida sistika/ meningokel/ mielomeningokel-NTD dengan jaringan saraf dan melalui defek diarkus vetebrae dan kulit untuk membentuk kantong seperti kista dan terjadi pada lumbosakral dan berkaitan dengan neurologisOTAK

terdapat lempeng basal dan lempeng alar di kedua sisi dari garis tengah di rombensefalon dan mesensefalon yang merepresentasikan daerah motorik dan sensorik.

Pada prosensefalon, lempeng alar mengalami aksentuasi sementara lempeng basal mengalami regresi.

Rombensefalon : Otak Belakang

Rombensefalon terdiri dari mielensefalon, bagian paling kaudal vesikel otak, dan metensefalon yang berjalan dari fleksura pontina ke istmus rombensefalon.

Mielensefalon

Adalah vesikel otak yang menghasilkan medula oblongata.

Lempeng alar dan basal yang dipisahkan oleh sulkus limitans dapat dibedakan dengan jelas.

Lempeng basal, serupa dengan yang terdapat di korda spinalis,mengandung nukleus2 motorik.

Nukleus-nukleus ini dibagi menjadi tiga kelompok:

kelompok eferen somatik medial kelompok eferen viseral khusus intermediat

(c) kelompok eferenviseral umum lateral.

kelompok eferen somatik mengandung neuron-neuron motorik membentuk lanjutan sel kornu anterior ke arah sefalik. Berlanjut ke arah rostal ke mesensefalon disebut kolumna motorik eferen somatik. Meliputi, neuron2 nervus hipoglosus yang menyarafi otot lidah

Di metensefalon dan mesensefalon kolumna masing-masing mengandung neuron nervus abdusens, nervus troklearis dan nervus okulomotorius. Saraf-saraf ini menyarafi otot mata.

Kelompok eferen viseral khusus Intermediat memanjangke metensefalon, membentuk kolumna motorik eferen viseral khusus. Neuron2 motoriknya menyarafi otot lurik arkus faring.

Di mielensefalon kolumna ini diwakili oleh neuron-neuron nervus aksesorius, nervus vagus, dan nervus glosofaringeus.

Kelompok eferen viseral umum mengandung neuron2 motorik yang menyarafi otot involunter saluran napas, saluran cerna, dan jantung.

Lempeng alar 3 kelompok nukleus pemancar sensorik (sensory relay nuclei)

Paling lateral, kelompok aferen somatik (sensorik)menerima impuls dari telinga dan permukaan kepala melalui nervus vestibulokoklearis dan nervus trigeminus.

Kelompok intermediat (aferen viseral khusus) menerima impuls dari papil pengecap lidah dan dari palatum, orofaring, dan epiglotis

Kelompok medial,(aferen viseral umum,)menerima informasi interoseptif dari saluran cerna dan jantung.

Lempeng atap mielensefalonlapisan sel ependim yang ditutupi oleh mesenkim vaskular, pia mater.

Kombinasi keduanya dikenal sebagai tela koroidea. Proliferasi aktif mesenkim vaskular invaginasi ke rongga ventrikel di bawahnyapleksus koroideus yang menghasilkan cairan serebrospinal.

Metensefalon

Metensefalon, serupa dengan mielensefalon, ditandai oleh lempeng basal dan alar

Serebelum- suatu pusat koordinasi utk postur dan gerakan

Pons- jalur serabut saraf antara korda spinalis dan korteks serebri serta korteks serebeli.

Lempeng basal Metensefalon tdd 3 Klp neuron motorik :

kelompok eferen somatik medialnukleus nervus abdusens;

kelompok eferen viseral khususnukleus nervus trigeminus dan nervus fasialis, yang menyarafi otot arkus faring 1 & 2

kelompok eferen viseral umum yang akson2n ya menyarafi keleniar submandibula dan sublingual.

Lapisan marginal lempeng basal metensefalon sampai jembatan serabut2 saraf menghubungkan korteks serebri & korteks serebeli dgn korda spinalis disebut pons

Lempeng alar metensefalon sama dengan mielensefalon Serebelum

Metensefalon pada kaudal, bibir ini terpisah jauh ke bawah mesensefalon kedua bibir ini saling mendekat di garis tengah. Fleksura pontina makin dalam, bibir2 rombik menekan ke sefalokaudallempeng serebelum.

Mudigah 12 mg, memperlihatkan bagian tengah (vermis), dan dua bagian lateral,hemisfer. Terbentuk alur transversal yang memisahkan nodul dari vermis dan flokulus lateral dari hemisfer. lobus flokulonodularis adalah bagian primitif serebelum.

Awalnya Lempeng serebelum terdiri lapisan neuroepitel, mantel, dan marginal. Sel yang terbentuk oleh neuroepitelmigrasi ke permukaan serebelum membentuk lapisan granular eksterna. Sel-sel lapisan ini mempertahankan kemampuannya untuk membelah dan membentuk suatu zona proliferatif di permukaan serebelum.

Bulan ke-6 lapisan granular eksterna menghasilkan berbagai jenis sel yang bermigrasisel Purkinje, yg berdiferensiasi dan menghasilkan sel granular.

Sel keranjang (basket cell) dan sel stelata dihasilkan sel-sel proliferatif di substansia alba serebelum. Korteks serebeli yang terdiri dari sel Purkinje, neuron Golgi II, dan neuron yang dihasilkan oleh lapisan granular eksterna, mencapai ukuran definitifnya setelah lahir. Nukleus-nukleus serebelum dalam, misalnya nukleus dentatus, mencapai posisi akhirnya sebelum kelahiran.

Mesensefalon: Otak Tengah

lempeng basal ,tdd 2 kelompok nukleus motorik:

kelompok eferen somatik medial, yang diwakili oleh nukleus okulomotorius dan nervus troklearis yang menyarafi perototan mata;

kelompok eferen viseral umum kecil yang diwakili oleh nukleus Edinger-Westphal yang menyarafi m. sfingter pupilae.

Lapisan marginal masing-masing lempeng basal membesar dan membentuk krus serebriberfungsi sebagai jalur untuk serabut saraf yang turun dari korteks serebri ke pusat-pusat yang lebih rendah di pons dan korda spinalis

Lempeng Alar Mesensefalon :

2 elevasi longitudinal dipisahkan oleh cekungan dangkal di garis tengah

2 kolikulus anterior /superior berfungsi sebagai pusat korelasi dan reflek impuls penglihatan

2 kolikulus inferior /posterior berfungsi sbg stasiun pemancar sinaptik utk refleks auditorik

Kolikulus dibentuk neuroblas, migrasi scr bergelombang menuju zona marginal di atasnyamenjadi lapisan2.

Prosensefalon: Otak Depan

Terdiri dari telensefalon yang membentuk hemisferium serebri, dan diensefalon, yang membentuk cawan optik (optic cup) dan tangkai optik (optic statk), hipofisis, talamus, hipotalamus, serta epifisis.

Dientsefailon

Lempeng atap dan Epifisis

Diensefalon berkembang dari bagian medial prosensefalon, diperkirakanj tdd lempeng atap dan dua lempeng alar tetapi tidak memiliki lempeng lantai dan basal

lempeng atap diensefalon tdd 1 lapis sel ependim ditutupi oleh mesenkim vaskular

Bersama-sama lapisan ini menghasilkan pleksus koroideus ventrikel ketiga.

Lempeng atap (lempeng tipis sel ependimal)mjd korpus pineale (epifisis)

Sel2 ependimal + pia mater pleksus koroid

Mg ke-7 korpus pinealeevaginasi organ solid di atap mesensefalon yang berfungsi sebagai saluran penghantar gelap dan terang sehingga mempengaruhi irama endokrin dan perilaku

Lempeng alar

Lempeng alar dinding lateral diensefalon. Sulkus hipotalamikusmembagi lempeng mjd bagian dorsal (talamus) dan ventral (hipotalamus)

Talamus

Menonjol ke dalam lumen diensefalom

Ekspansipada sisi kiri &kanan regio talamus menyatu di garis tengahmassa interrmedia (koneksus intertalamikus)

Hipotalamus

Diferensiasi mjd sejumlah area nukleus yg mengatur fungsi alat dalam, termasuk tidur, pencernaan, suhu tubuh, dan perilaku emosi.

korpus mamilare, membentuk suatu tonjolan tersendiri di permukaan ventral hipotalamus di kedua sisi garis tengah.

Hipofisis

Terbentuk dari dua bagian yg berbeda :

penonjolan ektoderm stomodeum tepat di depan membrana bukofaringealis sebagai kantong Rathke: Tampak sekitar mg ke-3 dan tumbuh ke arah dorsal menuju infundibulum

Akhir mg ke-2 kantong ini kehilangan hubungannya dgn rongga mulut (stomodeum) dan kemudian berhubungan erat dgn infundibulum

Sel2 dinding anterior kantong Ratkhe bertambah banyak lobus anterior (adenohipofisis)

Pars tuberalis mengelilingi tangkai pars nervosa

perluasan ke arah bawah dari diensefalon, infundibulum.

Infundibulum menghasilkan tangkai (stalk) dan pars nervosa (lobus posterior hipofisis/neurohipofisis) yang terdiri dari sel-sel neuroglia dan sebagian mengandung serabut sraaf yang berasal dari hipotalamusKorelasi Klinik:

Defek Hipofisis

Penyebab: sebagian kecil dari kantong Rathke menetap diatap faring (hipofisis faring)

Kraniofaringioma

Penyebab: dari sisa Kantong Rathke, dapat teerbentuk didalam sela tursika atau sepanjang tangkai hipofisis tetapi biasanya terletak diatas sela tursika- tumor ini dapat menyebabkan hidrosefalus dan disfungsi hipofisis.

TelensefalonBag paling rostral vesikel otak, Tdd 2 penonjolan lateral yaitu :

Hemisferium dan Bag tengah lamina Terminalis.

Rongga-rongga hemisfer, ventrikel lateral, berhubungan dengan lumen diensefalon melalui foramen interventrikulare Monro.

Hemisferium Serebri

Muncul awal mg ke-5 sebagai evaginasi bilateral di dinding lateral prosensefalon.

Pertengahan Bln ke-2, bagian basal dari hemisfer (yaitu bagian yang pada awalnya membentuk perluasan talamus ke arah depan) tumbuh menonjol ke lumen ventrikel lateral dan ke dalam lantai foramen Monro. Regio ini ni tampak bergaris-garis (korpus striatum).

Hemisfer menutupi aspek lateral diensefalon, mesensefalon, dan bagian sefalik metensefalon. Korpus striatum,merupakan bagian dari dinding hemisfermeluas ke arah posterior dan dibagi menjadi dua bagian:

a) bagian dorsomedial, nukleus kaudatus,

b) bagian ventrolateral, nukleus lentiformis.

Pembagian ini dilakukan oleh akson2 dari dan ke korteks hemisfer menembus massa nukleus korpus striatumserabut kapsula interna.

Hemisferium serebritumbuh ke arah anterior, dorsal dan inferior, terbentuk lobus frontalis, temporalis dan oksipitalis.

Perlambatan pertumbuhan bagian di atas korpus striatum, daerah antara lobus frontalis dan lobus temporalis menjadi tertekan dikenal insula. Tahap akhir kehidupan janin permukaan hemisfer tumbuh pesat shg muncul Girus (tonjolan)di pisahkan fisura dan sulkus permukaan Perkembangan Korteks

Perkembangan Korteks. Korteks serebri berkembang dari palium yang memiliki dua regio: (a) paleopalium, atau arkipalium, tepat lateral dari korpus striatum, dan (b) neopalium, antara hipokampus dan paleopalium.

Di neopalium, gelombang2 neuroblas bermigrasi ke posisi subpia berdiferensiasi menjadi neuron matur.

Gelombang neuroblas berikutnya tiba, sel-sel tersebut bermigrasi melalui lapisan sel yang telah terbentuk sampai mencapai posisi subpia.sehingga neuroblas yang terbentuk awal memperoleh posisi yang lebih dalam di korteks, sedangkan yang terbentuk belakanganposisi lebih superfisial.

Saat lahir, korteks tampak berlapis-lapis akibat diferensiasi sel dalam lapisan-lapisan. Korteks motorikmengandung sel piramidalis. dan area sensorik ditandai oleh sel granular.

Bulbus Olfaktorius.

Diferensiasi sistem olfaktorius bergantung pada interaksi epitel-mesenkim.

Interaksi sel krista neuralis dan ektoderm prominensia frontonasalis membentuk plakoda olfaktoria

Interaksi sel krista neuralis yang sama dengan lantai telensefalon membentuk bulbus olfaktorius.

Sel-sel di plakoda nasalis berdiferensiasi neuron sensorik primer epitel nasal yang akson2nya tumbuh dan berkontak dengan neuron sekunder dalam pembentukan bulbus olfaktorius.

Mg ke-7, kontak ini terbentuk sempurna.

Pertumbuhan otak, bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius neuron sekunder memanjang, dan bersama- sama keduanya membentuk nervus olfaktorius

Komisura.

Pd orang Dewasa berkas serabut, komisura yang menyilang garis tengah, menghubungkan paruh kanan dan kiri hemisfer

Berkas serabut terpenting lamina terminalis.

Berkas pertama kali tampak komisura anterior tdd serabut menghubungkan bulbus olfaktorius & area otak terkait di satu hemisfer dgn hemisfer sisi lainnya.

Komisura kedua yang muncul adalah komisura hipokampus (komisura forniks) Serabut dari hipokampus di lamina terminalis dekat dgn lempeng atap diensefalon. Kemudian Serabut-serabut tsbsistem arkus tepat di luar fisura koroidea, ke korpus mamilare dan hipotalamus.

Komisura yang terpenting adalah korpus kalosum. Yg muncul mg ke-10 menghubungkan area nonolfaktorius korteks serebri kiri dan kanan.

Tiga komisura lain yg muncul yaitu dua diantaranya komisura posterior dan komisura habenularum, tepat di sebelah bawah dan rostral tangkai kelenjar pineal., yg ketiga kiasma optikum, muncul di dinding rostral diensefalon mengandung serabut-serabut dari separuh medial retina.

Korelasi Klinik:

Defek Kranium

Holoprosensefalus

Adalah Abnormalitas yang ditandai dengan hilangnya struktur-struktur digaris tengah sehingga menyebabkan malformasi pada otak dan wajah. Penyebab: 1). Ventrikel lateral menjadi satu membentuk vesikel telesenfalon, 2). Bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius serta korpus kalosum mengalami hipoplasia atau tidak terbentuk, 3) gangguan biosintesis kolesterol yang menyebabkan sindrom Smith-Lemli-Opitz ( kelainan resesif autosom yang disebabkan 7-dehidrokolesterol redutase) dan 4) mutasi pada faktor transkripsi sine occulis homeobox 3(SIX3), TG-Interacting Factor(TGIF) dan Zinc Finger protein(ZIC2).

Skizensefalus

Adalah kelainan ditandai dengan adanya celah besar di hemisferium serebri dapat menyebabkan lenyapnya jaringan otak. Penyebab: Mutasi gen homeobox EMX2 Hidrosefalus

Ditandai dengan akumulasi abnormal cairan Serebrospinal (CSS) didalam sistem ventrikel. Penyebab: 1). Obstruksi pada Akueduktus Sylvii (stenosis akueduktus)-obstruksinya mencegah cairan serebrospinal didalam ventrikel lateral menekan otak dan tulang tengkorak, 2). Satura kranial belum menyatu sehingga ruang diantara sutura melebar dngan membesar kepalaAnesefalus

Adalah: tidak menutupnya lipatan saraf kranial. Penyebab: lipatan gagal menutup, jaringan saraf berntakan dan terpajan terhadao caran amnnionyang menyebabkan nekrosis dan hilangnya jaringanMikrosefalus

Adalah: Ukuran kubah tengkorak yang lebih kecil dari normal. Penyebab: kelainan perkembangan otak, cedera pranatal seperti infeksi/ pejanan obat teratogenDefek Osifikasi pada tulang tengkorak

Menyebabkan : Meningokel (lubang dios oksipitale kecil dan hanya meningen yang menonjol melalui lubang tersebut), meningoensefalokel,(sebagian otak dan sebagian ventrikel menembus melalui lubang masuk kantong meningen) dan meningohidroensefalokel.

SARAF KRANIAL

Mg ke-4 nukleus2 utk 12 saraf kranial telah ada, kecuali nervus olfaktorius (I) dan nervus optikus (II) berasal dari batang otak, dan dari saraf-saraf ini hanya nervus okulomotorius (III) yang berasal dari luar regio otak belakang.

Di otak belakang, pusat proliferasi di neuroepitel 8 segmen berbeda yang disebut rombomer. Rombomer-rombomer ini membentuk nukleus motorik untuk saraf kranial IV, V, VI, VII, IX, X, XI, dan XII.

Neuron motorik untuk nukleus kranialis terdapat di dalam batang otak, sedangkan ganglion sensorik terletak di luar otak. Rik.Ganglion sensorik saraf kranial berasal dari sel krista neuralis dan plakoda ektoderm. Plakoda ektodermplakoda nasalis, plakoda otika, dan 4 plakoda epibrankialis yang bermanifestasi sbg penebalan ektoderm dorsal dari arkus faring (brankial). Plakoda epibrankialis membentuk ganglion untuk saraf-saraf arkus faring (V, VII, IX, dan X). Ganglion parasimpatis (eferen viseralis) berasal dari sel krista neuralis, dan serabut-serabutnya dibawa oleh saraf kranial lll, VII, IX, dan X.

TABEL 17. 1 Asal Saraf Kranial dan Komposisinya

Saraf KranialRegio OtakTipePersarafan

N. olfaktorius (l)TelensefalonAVKEpitel hidung (penghidu)

N. optikus (ll)MesensefalonASKRetrna (penglihatan)

N. okulomotoriusESUM, relctus sup, inf. med., m, obliKuus

(III)Miesensefaloninf,, m. levator palpebra sup.

EVU (ganglion siliare)M sfirgrer pupilae. M. silirris

N, trol