resume lantai 7a

22
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN Striktur Urethra LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN Striktur Urethra Nama Mahasiswa : Subhan N I M : 010030170 B Ruang : Bedah D Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo. Pengkajian diambil tanggal : 2 September 2002. Jam 10.30 BBWI 1. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. Supriyadi No. Regester : 10 17 19 03 Umur/tgl lahir : 23 tahun. Jenis Kelamin : pria Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Pekerjaan : Karyawan PT Ajinomoto Pendidikan : SMA Bahasa yang digunakan : jawa/Indonesia Alamat : Kupang jati, mojokerto. Surabaya Kiriman dari : Unit rawat Jalan Tanggal MRS : 2 September 2002.jam 09.45 a Masuk : Lewat Poli Rawat Jalan bedah Urologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya Diagnosa Medis : Striktur Urethra pers bulbo membranca post priapus Eks sachsa Alasan Dirawat : Adanya keluhan mengompol kencing sedikit- sedikit, Pancaran urine kecil dan bercabang, menetes dan kurang lancar dan setiap mau kencing, disertai dengan mau BAB

Upload: riska-nurwati-khacije

Post on 29-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hghgfh

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Lantai 7a

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN Striktur Urethra

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGANStriktur Urethra

Nama Mahasiswa : SubhanN I M : 010030170 BRuang : Bedah D Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.Pengkajian diambil tanggal : 2 September 2002. Jam 10.30 BBWI

1.          IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Supriyadi No. Regester : 10 17 19 03Umur/tgl lahir : 23 tahun.Jenis Kelamin : priaSuku/Bangsa : Jawa/IndonesiaAgama : IslamStatus Perkawinan : KawinPekerjaan : Karyawan PT AjinomotoPendidikan : SMABahasa yang digunakan : jawa/IndonesiaAlamat : Kupang jati, mojokerto. SurabayaKiriman dari : Unit rawat JalanTanggal MRS : 2 September 2002.jam 09.45

Cara Masuk : Lewat Poli Rawat Jalan bedah Urologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Diagnosa Medis : Striktur Urethra pers bulbo membranca post priapus Eks sachsaAlasan Dirawat : Adanya keluhan mengompol kencing sedikit-sedikit, Pancaran urine kecil dan bercabang, menetes dan kurang lancar dan setiap mau kencing, disertai dengan mau BAB

Keluhan Utama : Berkemih kurang lancar. Upaya yang telah dilakukan : Berobat ke RSUD Bagian rawat jalan poli Bedah Urologi

2.          RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

a)         Riwayat Penyakit DahuluPada masa sebelumnya pada awal bulan januari 2002 klien pernah mengalami kecelakaan sehingga dirawat di RSD dan pindah rawat di RS mojokerto, dilakukan operasi Cystostomi dan riwayat dilakukan trepanasi dan pernah riwayat kateterisasi juga Dan pada tanggal 5 juni 2002 klien masuk RS kedua kalinya dan Dirawat RSI Hasanah mojokerto dimana dilakukannya operasi sachse karena adanya striktur urethra, false route diakibatkan berkemihan yang tidak lancar..

b)         Riwayat Penyakit Sekarang

Page 2: Resume Lantai 7a

Klien datang ke Ruang perawatan Bedah urologi melewati poli rawat jalan khususnya poli Bedah Urologi RSUD Dr. Soetomo dengan keluhan seringnya ngompol, berkemih tidak lancar dan kecil, keluhan ini sudah dirasakan sejak ± 1 bulan yang lalu ketika ± 9 bulan yang lalu baru sembuh dari kecelakaan.

c)         Riwayat Kesehatan KeluargaAnggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien saat ini.Bapak dari klien mempunyai riwayat Hipertensi dan penyakit lainnya seperti, Diabetes Militus.dan asma.tidak ada

d)         Keadaan Kesehatan LingkunganKlien mengatakan bahwa Lingkungan rumah tempat tinggal cukup bersih.dengan ukuran rumah 7x10 m2

3.          OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

Pada awal pengkajian 2 September 2002a)         Keadaan Umum :

Kesadaran compos mentis, penampilan klien cukup rapi, klien tampak sakit, BB : 58 kg, TB 162

b)         Tanda-tanda vitalSuhu : 37, 0CNadi : 80 X/menit. lemah dan teraturTekanan darah : 140/90 mmHg.Respirasi : 20 x/menit

c)         Body Systems(1)       Pernafasan (B 1 : Breathing)

Inspeksi : suara stridor inspirasi dan ekspirasi (-), Pernafasan normal vesikuler, Frekuensi 20 x/menit, Irama teratur, tidak terlihat gerakan cuping hidung, tidak terlihat pucat /anemi pada sekitar bibir, mulut dan dasar kuku, tidak terdengar suara nafas tambahan ronkhi, whizziing (-) bentuk dada simetris, batuk-batuk disertai dengan dahak. (-)Palpasi : pergerakkan asimetris kiri dan kanan, fremitus raba sama pada kiri dan kanan dinding dada , Perkusi : adanya suara sonor pada kedua paru, suara redup pada batas paru dan hepar, Auskultasi terdengar adanya suara vesikuler dikedua lapisan paru, suara amporik tidak ada Hasil foto Thorax foto tanggal 5 agustus2002Tidak tampak inflitrat perivesekuler dan sekret pada daerah paru kiri dan kanan,tidak tampak kelainan kedua sinus phrenicostalis tajam, tulang tidak tampak osteolitik osteoblastik , kesanthorak, cor, paru dan tulang normal.

(2)       Dada / Cardiovascular (B 2 : Bleeding)Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan kiri, denyut jantung pada ictus cordis. Pulsasi jantung tidak tampak, Palpasi : fremitus dada simeteris kanan dan kiri, Pada palpasi tidak teraba pula pada daerah dada benjolan/masssa frekuensi Nadi 80 X/menit lemah dan teratur, tekanan darah 140/80 mmHg, Suhu 37, 0C, perfusi hangat. Perkusi terdengar suara pekak. Auskultasi Cor S1 S2 tunggal,S3 S4 tidak ada. irama reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada.Hasil foto Thorax foto tanggal 5 agustus 2002, cor, paru dan tulang normal

(3)       Persyarafan (B 3 : Brain)Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan pada saat sesudah disentuh (4)Verbal : Orientasi baik, penuh mampu orientasi waktu, tempat, orang, siapa dirinya, berada dimana, tanggal, hari. (5)Motorik : mampu menurut perintah, mengangkat tangan, menunjukkan jari dan angka yang ditunjukkan pemeriksa (6)Compos Mentis : Pasien sadar baik.

Page 3: Resume Lantai 7a

Keadaan nervus I –XII tidak ada kelainan

(4)       Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)Inspeksi :Jumlah urine 200 ml/ 8 jam, warna urine kuning.gangguan perkemihan ada ngompol, urine stream (urine memancur) kurang lancar, menetes dan kecil. Pemeriksaan genetalia eksternal tidak ada infeksi, jamur, ulkus, lesi dan keganasan, tanda-tanda radang pada ginjal, penis dan testis tidak ada, tidak adanya kelainan kongenital pada penis seperti hypospadia, phymosisi, scrotum dan testis Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar inguinalis, nyeri tekan.tidak ada, adanya keluarnya sekret dari urethra, adanya penyempitan di urethra, dan pada prostat tidak ditemukan adanya pembesaran dan nyeri tekan.Perkusi ; tidak ada nyeri pada perkusi daerah ginjal

(5)       Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)Inspeksi : mulut dan tenggorokan tampak baik, Abdomen normal tidak ada kelainan, keluhan nyeri, gangguan pencernaan tidak ada, , tidak kembung, tidak terdapat obstipasi maupun diare, klien buang air besar 3 X/hari.palpasi : hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, anoreksia, tidak ada nyeri tekanperkusi : suara tympani (+) pada abdomen, kembung tidak ada suara pekak pada daerah hepar,auskultasi : Peristaltik normal

(6)       Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)Kemampuan pergerakan sendi range of mation baik, bebas.Tonos otot pada ekstrimitas baik dengan nilai (5) kekuatan sama dibandingkan sisi lain kanan dan kiriEkstrimitas : Tidak ada kelainanAtas : Tidak ada kelainanBawah : ada pembengakakan akibat asam uratTulang Belakang : Tidak ada kelainanWarna kulit : Tidak ada kelainanAkral : HangatTurgor : BaikTidak terdapat kontraktur maupun dikubitus.

Pola aktivitas sehari-hari(1)       Pola Persepsi Dan Tata Laksana Hidup Sehatan

Saat sehat : klien mempunyai kebiasaan olah raga setiap pagi hari sehari, tetapi kadang-kadang, klien juga sering mengikuti senam tiap hari lamanya 1 jam dan diselingi dengan jalan-jalan.Pada saat sakit : klien tidak pernah berolah raga sejak ia mengalami sakit, tidak dan beraktivitas seperti biasanya selama sakit.

(2)       Pola Nutrisi dan MetabolismeSaat sehat : klien makan teratur 3 x sehari, klien minum perhari sebanyak 1,5 liter air dan terbiasa minum susu, tidak ada kesulitan menelan, klien tidak pernah diet khusus , BB 58 kg postur tubuh sedang dengan tinggi badan 162 cmSaat sakit : klien makan teratur (porsi makan tidak dihabiskan) dengan alasan makanannya tidak enak, minum 5-6 gelas sehari Adanya, BB 58 kg dengan tinggi badan 162 cm dan tidak ada diet khusus.

(3)       Pola EliminasiSaat sehat : klien BAB dengan jumlah feses sedikit-sedikit, warna feses kuning dan berbau khas, pasien BAK dengan Jumlah urine 400 ml / 8 jam, warna urine kuning muda dengan kejernihan : Jenih. Pada eliminasi alvi relatif tidak ada gangguan. Klien buang air besar 1 X/hari.Saat sakit :. BAK jumlah 200 ml/8 jam dengan keluhan ngompol, kencing tidak lancar, kecil dan bercabang dan sulit kencing, tidak lancar mancurnya kecil dan menetes sehingga ngompol.

(4)       Pola tidur.dan Istirahat

Page 4: Resume Lantai 7a

Saat sehat : Klien mempunyai kebiasaan sehari-hari klien lebih banyak istirahat selama 8 jam mulai jam 21.00 – 05.00 pagi, klien mengatakan kalau sudah bangun sulit untuk bisa tidur lagi dan biasanya sering bangun terlalu awal. Pasien terbiasa tidur dengan suasana tenang.Saat sakit : klien mengatakan pada awal masuk klien tidak dapat tidur sama sekali karena perasaan mau kencing dan BAK dengan disertai dengan mau BAB dan pola berkemih yang tidak tuntas dan menetes

(5)       Pola Aktivitas dan latihanSaat sehat : Untuk aktivitas sehari-hari klien mengatakan lebih banyak dilakukan ditempat kerjanya sebagai seorang seorang karyawan PT Ajinomoto . apabila ada waktu senggang klien menggunakan waktu untuk jalan-jalan bersama istrinya.Saat sakit : Untuk aktivitas dan latihan kecendrungan kurang lebih sama seperti saat sehat karena tidak ada gangguan aktivitas akibat penyakitnya.Aktivitas di RS lebih banyak istirahat di Tempat Tidur dan aktivitas terbatas di Temapt Tidur dan jalan-jalan membeli resep dan periksa

(6)       Pola Hubungan dan PeranSaat sehat dan sakit : Hubungan klien dengan orang lain dan keluarga baik, sebagai kepala keluarga, klien termasuk orang yang kooperatif dengan sesamanya, selama sakit klien tidak bisa menjalankan peran sepertinya biasanya.

(7)       Pola Sensori dan KognitifSaat sehat Klien mampu melihat dan mendengar serta meraba dengan baik, klien tidak mengalami disorientasi.reflek (+)Saat sakit : proses melihat, mendengar, mencium dan meraba cukup baik, berfikir lancar, isi pikiran dapat dimengerti namun daya ingatnya baik, klien mengerti akan pertayaan yang diberikan

(8)       Pola Persepsi Dan Konsep DiriSaat sehat : selama sehat klien mengatakan sering ditegur melakukan kebiasaan jelek seperti makan tidak sabaran dan susah menunggu dengan sabar Klien mengatakan juga sangat senang ngobrol dan berkumpul dengan keluaraga maupun teman-temannya Saat sakit : selama perawatan, menyebabkan klien mengalami kecemasan dan gangguan peran pada keluarga (self esteem). Selain itu klien mengalami cemas karena Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan. Tampak tidak ada kontak mata yang jarang dilakukan.

(9)       Pola Seksual dan Reproduksi Pasien sudah menikah dan istrinya lagi hamil tua

(10)    Pola mekanisme/Penanggulangan Stress dan kopingDalam menghadapi sakit yang dideritanya sekarang ini klien mengatakan apa yang sudah terjadi biarlah terjadi dan berlalu toh engga bisa berubah lagi.klien mengatakan lebih baik memikirkan bagaimana sekarang bisa sehat, klien tampak berlapang dada dengan menerima keadaannya berbesar hati,. Masalah emosi masa mudanya merupakan masalah yang sering menjadi stressor menyebabkan strees pada klien, tapi klien termasuk orang yang terbuka baik dengan keluargnya dan istrinya untuk dipecahkan bersama.

(11)    Pola Tata Nilai dan KepercayaanAdanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta penyakit striktur yang dialaminya ini tidak menghambat klien dalam melaksanakan ibadah walaupun tetap merubah pola ibadah yang biasanya klien lakukan seperti biasanya.

Personal HigieneKebiasaan di rumah klien mandi 2 X/hari, gosok gigi 2 X/hari, dan cuci rambut 1 X/minggu.

Page 5: Resume Lantai 7a

KetergantunganKarena penyakit striktur urethra yang dideritanya sehingga klien mempunyai ketergantungan mentaati hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mencetus parahnya penyakit

Aspek PsikologisKlien terkesan cemas akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit stress akibat apa yang harus dialami

Aspek Sosial/InteraksiHubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat tinggalnya biasa sangat baik dan akrab.

Aspek SpiritualKlien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama Islam, ajaran agama dijalankan setiap saat. Klien sangat aktif menjalankan ibadah dan aktif mengikuti kegiatan agama yang diselenggarakan oleh mesjid di sekitar rumah tempat tinggalnya maupun oleh masyarakat setempat.Saat ini klien tidak merasa terganggu pemenuhan kebutuhan spiritualnya

DIAGNOSTIC TEST / PEMERIKSAAN PENUNJANG

tanggal 15 agustus 2002S ; Kontras (post sachse gaal di RSU mojokerto dan pada tanggal 8 agustus 2002 terpasang cystostomy , paasien masih bisa ereksiO : st loka urologi fl terpasang-/-, vu terpasang kateter 20 f, lancar urine

Ts Yth Bipola voiding uretrocystografhyKontras urografi yang tidak diencerkan dimasukkan melalui kateter cystostomy kedalam buli-buli, kemudian penderita disuruh kencing,tampak ontras mengisi uretra pars prostatica dan membranacaKemudian kontar dimasukkan melaluiout dengan kanul tampakkontra mengisi uretra pars cavernoso dan pars bulbosa sedikit, tampak penyempitan, pada pars bulbomembranaca sepanjang 0,4 cmTak tampak adanya ekstravasasi kontras.Kesimpulan : tampak strikture urethra pars bulbomembranaca sepanjang 0,4 cm

tanggal 4-8-02TS . Fhoto thorak PACor : besardan bentuk normalPulmo : tidak tampak infiltrat tidak tampak ada kelainan, kkedua sinus phrenicocostalis tajamTulang tak tampak osteolitik osteoblastikKesan : fhoto thorak tidak ada kelainan, cor, paru dan tulang kesan normal.

Page 6: Resume Lantai 7a

Hasil pemeriksaan Laboratorium :

Tanggal 13 agustus 2002Pemeriksaan Hasil Hasil Normal

DarahBleeding time 2 mnt 0,5 dt 1.00 3.00 menitCloting time 7 mt 43 dt 0.00 0.00

Darah LengkapLeukocyt 10.30 4.70 10.30 ribuEritrocyt 5.40 4.50 5-10 jutaHeamoglobin 15.90 14.00 18.00 gr %PCV/Hematokrit 49.00 40.00 54..00 %Mcv 28.90 27.00- 31.00Mchc 31.40 33.00 – 37.00 gr/dlTrombocyte 226.00 150.00 350.00 ribuBBS /laju endap darah 5.15 5.00 18.00Differcential o/o/o/77/22/1 0.00 0.00

Elektrolit TerlampirNatrium 131.00 135.00 155.00 mEg /dlKalium 3.20 3.60 5.50 mEg

Faal ginjalBlood urea nitrogen 6.52 10.00 20.00 mEg/dlSerum creatinin 1.10 0.00 180 mg %

Faal hatiBilirubin direct 0,06 0.00 0,25 mg %Bilirubin total 0,67 0.36 0,96SGOT 40.00 0.00 37.00 u/lSGPT 18.00 0.00 40.00 u/l

Tanggal 19-8-2002Kultur urine positifHitung koloni >100.000 kuman/m Positif >/= 100.000Hasil biakan : eshericia coli (hasil kepekaan kuman tertampir

Page 7: Resume Lantai 7a

Hasil Uji Kepekaan AntibiotikTanggal 29 agustus 2002

No Jenis obat Keterangan1 Amoxycillin I2 Ampicillin R3 Ciprofloxacin R4 Cefradoxil S5 Cefotaxim6 Ceferoxim S7 Ceftriaxone I8 Chloramphenicol R9 Clindamysin10 Frytromycin S11 Gentamicin S12 Carbenicillin13 Contrimoxazole14 Doxycyclin R15 Kanamysin16 Lineomysin S17 Nitrofurantoin R18 Nalidixie acid S19 Oflaxacin20 Penicillin21 Streptomycin22 Sulphatrimetroprim R23 Tetracyclin S24 Norfloxacine

Keterangan : I :intermidiete R : Resisten S : Sensitif

Urinary tract infection, bila hitung koloni :1.       Lebih besar atau sama dengan 100.000 kuman/ml urine2.       1000 sampai 10.000 kuman /ml : kultur perlu diulang3.       lebih kecil atau sama engan 1.000 kuman /ml urine suda mendapat pengobatan paa diuresis atau buka

U.T.I(kontaminan)

Page 8: Resume Lantai 7a

ANALISA DAN SINTESA DATANO/TGL D A T A/ ETIOLOGI MASALAH

12-09-2002

Pre OperatifData subjektifKlien mengatakan sulit kecing, sering ngompol BAK keluarnya sedikit dan disertai mau mengejan BABData objektifKlien tampak sakit, tidak nyaman dan tidak puas, frekwensi kencing sering, sedikit-sedikit dan ada keinginan mengejanNgompol dicelana akibat urine netes

Striktur urethra

stressor

penyempitan lumen urethra

retensi urine

gangguan eliminasi BAKGangguan rasa nyaman

Gangguan eliminasi urine

23-09-2002

Data Subjektif: Klien mengatakan merasa takut akan dilakukan pembedahan, “klien mengatakan mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apaData Objektif :

o   Klien tampak sering sering bertanya tentang proses pembedahan yang akan dilakukan padanya.

o  Klien tampak gelisah

Pembedahan/mastektomy

stressor

stimulus respon perilaku/mekanisme

pertahananan diri/perilaku koping, respn neuroendokrin

maladaptif

cemas

Ansietas

3tanggal 3-09-02

jam 19.00

Post operasi Data Subjektif : Klien mengeluh adanya nyeri daerah operasi

Data Objektif :     Klien tampak menyeringai,

kesakitan dan memegang daerah yang sakit

Pembedahan

trauma/rusaknya jaringan

keluarnya stimuli kimia prostalagnin, serotonin, bradikinin, norefinefrin, ion hidrogen, ion kalium dan subtance

Nosiseptor

nyeri

Nyeri akut

4tanggal 3-09-02

Data Subjektif :-

Data Objektif :Adanya luka bekas operasi

Resiko infeksi

rusaknya jaringan

respon radang

pontensial terinfeksi kuman

Resiko terjadinya infeksi

Page 9: Resume Lantai 7a

DIAGNOSA KEPERAWATANPre operasi

1.       Perubahan eliminasi urine: frekuensi, urgensi, resistancy, inkontinensi, retensi, nokturia atau perasaan tidak puas setelah miksi sehubungan dengan obtruksi mekanik: striktur urethra

2.       Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pra dan pascaoperasi dan takut akan kecacatan Post operasi

3.          gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan terputusnya continuitas jaringan ditandai dengan klien tampak kesakitan bila menggerakan lengan dan wajah tampakmenyeringai

4.          resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi

Page 10: Resume Lantai 7a

RENCANA TINDAKAN

Tujuan :Jangka pendek : 2 x 30 klien dapat mempertahankan pola BAK

Jangka panjang : setelah di rawat selama 1 hari klien memiliki Klien dapat berkemih dalam jumlah normal, tidak teraba distensi kandung kemih , Residu pasca berkemih kurang dari 50 ml,

NoDiagnosa

KeperawatanP e r e n c a n a a n

Kriteria hasil Intervensi Rasional

Page 11: Resume Lantai 7a

1 Perubahan eliminasi urine: frekuensi, urgensi, resistancy, inkontinensi, retensi, nokturia atau perasaan tidak puas setelah miksi sehubungan dengan obtruksi mekanik: striktur urethra Tujuan: Pola eliminasi normal.

Kriteria hasil : o   Klien dapat berkemih

dalam jumlah normal, tidak teraba distensi kandung kemih

o   Residu pasca berkemih kurang dari 50 ml

o   Klien dapat berkemih volunter

o   Urinalisa dan kultur hasilnya negatif

o   Hasil laboratorium fungsi ginjal normal

1.      Jelaskan pada klien tentang perubahan dari pola eliminasi .

2.      Dorong klien untuk berkemih tiap 2 – 4 jam dan bila dirasakan .

3.      Anjurkan klien minum sampai 3000 ml sehari, dalam toleransi jantung bila diindikasikan

4.      Perkusi / palpasi area supra pubik

5.      Observasi aliran dan kekuatan urine, ukur residu urine pasca berkemih. Jika volume residu urine lebih besar dari 100 cc maka jadwalkan program kateterisasi intermiten.

6.      monitor laboratorium: urinalisa dan kultur, BUN, kreatinin.

7.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat: antagonis Alfa - adrenergik (prazosin)

1.      Meningkatkan pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan keperawatan.

2.      Meminimalkan retensi urine, distensi yang berlebihan pada kandung kemih

3.      Peningkatan aliran cairan, mempertahankan perfusi ginjal dan membersihkan ginjal dan kandung kemih dari pertumbuhan bakteri.

4.      Distensi kandung kemih dapat dirasakan di area supra pubik.

5.      Observasi aliran dan kekuatan urine untuk mengevaluasi adanya obstruksi

6.      Mengukur residu urine untuk mencegah urine statis karena dapat beresiko infeksi

7.      Statis urinarias potensial untuk pertumbuhan bakteri, peningkatan resiko ISK. Pembesaran prostat dapat menyebabkan dilatasi saluran kemih atas (ureter dan ginjal), potensial merusak fungsi ginjal dan menimbulkan uremia.

8.      Mengurangi obstruksi pada buli-buli, relaksasi didaerah prostat sehingga gangguan aliran air seni dan gejala-gejala berkurang.

Tujuan :Jangka pendek : setelah 2 X 30 menit klien mau terbuka dan berkomunikasi dengan perawat serta mengungkapkan

ketakutannya.dan kecemasannya.Jangka panjang : setelah di rawat selama 1 hari klien memiliki koping mekanisme positif dan dapat menerima keadannya tanpa rasa

takut yang berlebihan.

Page 12: Resume Lantai 7a

NoDiagnosa

KeperawatanP e r e n c a n a a n

Kriteria hasil Intervensi Rasional

2 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pra dan pascaoperasi dan takut akan kecacatan .

o   Klien mau menatap muka bila bicara.

o   Ekspresi wajah rilekso   Kegelisahan klien berkurango   Klien mampu

mengungkapkan ketakutannya

o   Klien mengungkapkan penerimaan terhadap kondisi yang dialami.dan prosedur dan proses penyakitnya

o   Gaya bicara lancar

1. ciptakan hubungan saling percaya dan Lakukan pendekatan secara empati2. Jaga lingkungan tetap tenang.

a.       Bantu klien menurunkan keluhan yang dirasakan saat ini.

b.       Yakinkan bahwa keadaan ini tidak hanya dirasakan oleh individu banyak orang lain yang telah berhasil mengatasi kondisi seperti ini.

c.        Bantu individu mengepresikan perasaannya.

d.       Bantu individu berhubungan dengan sumber koping yang ada.

e.       Dorong keluarga mengerti keadaan yang sedang dialami klien.

              Membentuk rasa saling percaya

              Untuk mengurangi stresor negatif yang dapat memperparah kondisi psikologis klien.

              Sebagai suatu upaya distraksi dalam mengurangi beban klien.

              Sebagai inforcement bahwa klien tidak sendiri

              Katarsis dapat menurunkan beban psikologis klien

              Untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dalam upaya membentuk koping yang adaptif.

       Memberi penguatan dan dukungan psikologis.

Tujuan :Jangka pendek : Setelah di rawat selama 30 menit klien mampu mendemontrasikan model /cara mereduksi nyeri melalui nafas dalam, distraksi

pada daerah kontralateral, memberikan bacaan .Jangka panjang: Setelah 2 hari nyeri terkontrol, skala nyeri berkisar antara 1- 4

3 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya continuitas jaringan ada stimuli pada nosiseptor

Mendemonstrasikan bebas nyeri dengan kriteria

o   ekspresi wajah rileks,o   luka kering, o   menyatakan nyeri berkurang

1.     Untuk meminimalkan nyeri scrotum/penis : anjurkan untuk melakukan aktivitas terbatas pada daerah yang sakit

2. Lakukan latihan nafas dalam dan distraksi nyeri dengan aktivitas yang disukai klien

3.Beri analgesik dan evaluasi keefektifannya dan obat antibiotik

              Rasa nyaman merupakan prioritas dalam pemberian perawatan pasien demgam post operasi Kontrol rasa nyeri butuh narkotik dosis tinggi.

              Napas dalam dan batuk kuat meregangkan membran pleura dan menimbulkan nyeri dada pleuritik. . Anti batuk menekan pusat batuk di otak

              Dengan relaksasi akan mampu mengalihkan rangsangan nyeri serta menghambat respon nyeri pada sistem “ Paint gate kontrol “ di thorakal 7-8 dan daerah spinothalamik sehingga rangsangan nyeri menjadi berkurang.

Page 13: Resume Lantai 7a

4.Kaji vital sign dan skala nyeri.

              Untuk memblokir sistem penghataran reseptor H1 sehingga rasa nyeri berkurang. Antitusif mengurangi batuk sehingga menurunkan tekanan intra thorakal yang berakibat penurunan kualitas maupun kuantitas nyeri akibat penekanan pada viseral paru.

              Peningkatan nyeri sering disertai dengan peningkatan vital sign.

Tujuan :Jangka pendek : tanda ifeksi sekunder tidak terjadi, luka kering dan bersih.Jangka panjang : Setelah 4 hari tindakan keperawatan , infeksi sekunder tidak terjadi

4. resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi.

- tanda infeksi sekunder tidak terjadi

- luka kering dan bersih- suhu tubuh normal.

       rawat luka dengan tehnik aseptik

       anjurkan kien untuk menjaga kebersihan luka operasi

       berikan diet cukup tinggi kalori dan protein

   observasi tanda-tanda radang

   kolaborasi denan tim dokter dlam pemberian antibiotik

   kaji keadaan penyembuhan luka.

              Menghinari terjadinya kontaminasi (infeksi sekunder)

              Menjaga kebersihan dan terhindarnya kontaminasi

              diet TKTP membantu untuk merangsang pertumbuhan jaringan

              mendeteksi sedini mungkin terjadinya infeksi

              fungsi interdependent perawat, untuk mencegah pertumbuha kuman.

              Mendeteksi sedini mungkin keadaan penyembuhan luka.

- Agar klien dan keluarga siap, mengingat tumor paru bukan merupakan penyakit tunggal.

Page 14: Resume Lantai 7a

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI (SOAP)

I.                     Pelaksanaan dan Evaluasi

Dx. kep Hari/tgl Implementasi Evaluasi1 selasa,

3-09-02jam 16.00 wib

menjelaskan pada klien tentang perubahan dari pola eliminasi .

mendorong klien untuk berkemih tiap 2 – 4 jam dan bila dirasakan .

        menganjurkan klien minum sampai 3000 ml sehari, dalam toleransi jantung bila diindikasikan

        memperkusi / palpasi area supra pubik         mengobservasi aliran dan kekuatan

urine, ukur residu urine pasca berkemih. Jika volume residu urine lebih besar dari 100 cc maka jadwalkan program kateterisasi intermiten.

        memonitor laboratorium: urinalisa dan kultur, BUN, kreatinin.

        berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat: antagonis Alfa - adrenergik (prazosin)

Data Subjektif :Klien mengatakan frekwensi BAK sudah mulai membaik tidakada keluahan seperti sebelumnya

Data Objektif :         klien mulai tampak tenang

A : Tujuan tercapai sebagianP : Intervensi terus dilakukan

2 Selasa, 3–09 –2002

07.00

       menciptakan hubungan saling percaya dan melakukan pendekatan secara empati

a.       membantu klien menurunkan keluhan yang dirasakan saat ini. Dengan menyakinkan bahwa keadaan ini tidak hanya dirasakan oleh individu banyak orang lain yang telah berhasil mengatasi kondisi seperti ini.

b.       membantu individu mengepresikan perasaannya.

c.        membantu individu berhubungan dengan sumber koping yang ada.

d.       Memberikan penjelasan tenang penyakit klien dan resiko-resiko yang akan terjadi

Data Subjektif :Klien mulai mengerti tentang keadaan penyakitnya dan klien mengatakan yang sudah lalu biarlah berlalu

Data Objektif :         klien mulai menyadari sepenuhnya tentang

penyakitnya dapat mengulangi apa yang telah dijelaskan sebagian besarA : Tujuan tercapai sebagian

P : Intervensi terus dilakukan

3 selasa, 3–09 –2002

15.30

19.00

1.       mengajarkan klien untuk meminimalkan nyeri dada pad scrotumnya : menganjurkan untuk tidak terlalu beraktivitas

        melakukan latihan nafas dalam dan distraksi nyeri dengan aktivitas yang disukai klien

        memberi analgesik dan evaluasi keefektifannya dan obat seperti

Jam 20.00S : pasien mengatakan nyeri berkurang, skala 2O : rileks, tenang, A : masalah belum teratasiP : rencana intervensi dipertahankan

Page 15: Resume Lantai 7a

memberikan obat ; cefotaxim 3 x 1gr kaltrofen 3 x 1 amp

4. Kaji vital sign dan skala nyeri..

4 rabu 4-09–2002

16.00

19.00

       merawat luka dengan tehnik aseptik        menganjurkan kien untuk menjaga

kebersihan luka operasi       memberikan diet cukup tinggi kalori dan

protein   mengobservasi tanda-tanda radang        berkolaborasi denan tim dokter dlam

pemberian antibiotik       mengkaji keadaan penyembuhan luka

Jam 20.00S : -O : luka masih tampak basah, tanda-tanda peradangan

tidak adaA : masalah belum teratasi

P : rencana intervensi dipertahankan

Page 16: Resume Lantai 7a

TANGGALDIAGNOSA KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Selasa,3 Agustus 2002Jam 07.00 wib

Ansietas

Data Subjektif :Klien mengatakan setelah dijelaskan panjang lebar klien mengatakan mulai mengerti, dan siap dioperasi jam 08,00 wibData Objektif :

  klien tampak bersemangat mendengarkan penjelasan  kegelisahan klien tampak mulai berkurang , klien tampak mulai tenang  klien dapat mengulangi apa yang telah dijelaskan sebagian besar

A : masalah teratasiP : intervensi dihentikan

selasa, 3 september 2002Jam 16.00 wib

Ansietas

Data Subjektif :Klien mengatakan BAK sudah lancar dan tapi masih mengeluh nyeri akibat bekas insisi operasiData Objektif :

    Klien tak tampak tenang

A : masalah teratasi P : intervensi teruskan

rabu 4 Agustus 2002Jam 10.30 wib

Ansietas

Data Subjektif : Klien mengatakan keluhan nyeri akibat insisi bedah mulai berkurang Data Objekktif : Tampak klien sudah mampu untuk mengangkat kaki kiri dan kanan

Rabu, 4 Agustus 2002Jam 09.30 wib

Ansietas

Data Subjektif :-Data Objektif :Tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi tidak ada, luka mulai mengering.