resume intan kusuma

27
RESUME KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II Dosen: Siti Santy Romauli, S.Kep, Suryagustina, S.Kep.NS, dan Zia Abdul Aziz, S.Kep.NS Disusun Oleh: Intan Kusuma Fabriyani 2014.B.15.0373

Upload: intan-kusuma-fabriyani

Post on 10-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume Intan Kusuma

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Intan Kusuma

RESUME

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II

Dosen: Siti Santy Romauli, S.Kep, Suryagustina, S.Kep.NS, dan Zia Abdul

Aziz, S.Kep.NS

Disusun Oleh:

Intan Kusuma Fabriyani

2014.B.15.0373

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

2015

Page 2: Resume Intan Kusuma

MATERI

KONSEP DASAR LUKA

Dosen: Siti Santy Romauli, S.Kep

A. Pengertian Luka

Suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat

menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat menganggu aktifitas

sehari-hari.

Jenis-jenis luka berdasarkan sifat kejadian :

1. Luka disengaja.

2. Luka tidak disengaja terdiri dari:

- Luka tertutup = tidak terjadi robekan.

- Luka terbuka = terjadi robekan dan terlihat. Luka terbuka :

Luka Abrasio yaitu luka akibat gesekan Luka Puncture yaitu luka akibat tusukan Luka hautration yaitu luka akibat alat perawatan luka

Berdasarkan penyebab luka terdiri dari:

1. Luka Non mekanik, luka akibat zat kimia, radiasi atau sengatan listrik.

2. Luka Mekanik:

1) Vulnus Scissum, luka sayat akibat benda tajam. Pinggir luka tampak rapi.2) Vulnus Contusum, luka memar dikarenakan cedera pd jaringan bawah

kulit akibat benturan benda tumpul.3) Vulnus Laceratum, luka robekan akibat terkena mesin atau benda lainnya

yang menyebabkan robeknya jaringan rusak yang dalam4) Vulnus Punctum, luka tusuk yang kecil di bagian luar (bagian mulut luka)

akan tetapi besar di bagian dalam luka.5) Vulnus Seloferadum, luka tembak akibat tembakan peluru. Bagian tepi

luka tampak kehitam-hitaman.6) Vulnus Morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka.7) Vulnus Abrasio, luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak

sampai ke pembuluh darah.B. Proses Penyembuhan Luka

Proses penyembuhan luka melalui 4 tahap yaitu:

1. Tahap respons inflamasi akut terhadap cedera, tahap saat terjadinya luka.

Terjadi proses hemostatis yang ditandai pelepasan histamin dan mediator lain

lebih dari sel-sel yang rusak disertai proses peradangan.

Page 3: Resume Intan Kusuma

2. Tahap destruktif, tahap pembersihan jaringan yang mati.

3. Tahap Poliferatif, tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat

dan menginfiltrasi luka.

4. Tahap maturasi, tahap terjadi reepitelisasi, konstraksi luka dan organisasi

jaringan ikat.

Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka yaitu:

1. Vaskularisasi = untuk pertumbuhan atau perbaikan sel.

2. Anemia = membutuhkan protein yang cukup.

3. Usia = kecepatan perbaikan sel berlangsung pertumbuhan atau kematangan

usia.

4. Penyakit lain seperti deabetes dan ginjal.

5. Nutrisi seperti vitamin:

1) Vitamin A berfungsi untuk proses epitelisasi atau penutupan luka.

2) Vitamin B Kompleks berfungsi untuk kofaktor pada sistem enzim yang

mengatur metabolisme protein, KH dan Lemak.

3) Vitamin C berfungsi untuk mencegah timbulnya infeksi dan membentuk

kapiler-kapiler darah.

4) Vitamin K berfungsi sebagai zat pembekuan darah.

6. Obesitas, obat-obatan, merokok dan stres.

Masalah yang terjadi pada luka yaitu:

1. Perdarahan.

2. Infeksi.

3. Dehiscene yaitu pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor spt. Kegemukan, malnutrisi, trauma.

4. Eviceration yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam ke arah luar melalui

luka.

C. Askep Pada Masalah Luka

1. Pengkajian Luka

Melihat penampilan luka(tanda penyembuhan luka) seperti adanya :1) Perdarahan

2) Proses inflamasi

3) Proses granulasi jaringan

4) Adanya parut(scar) atau bekas luka

Page 4: Resume Intan Kusuma

Selain itu perlu dikaji drainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap dan

nyeri pada daerah luka.

2. Diagnosa Keperawatan

1) Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan pada

daerah luka.

2) Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan.

3. Perencanaan Keperawatan

Tujuan : mencegah terjadinya infeksi dan mengurangi nyeri dan mempercepat

proses penyembuhan luka.

Rencana Tindakan :

1) Mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga atau mempertahankan

agar luka tetap dalam keadaan bersih.

2) Mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan luka dengan

cara melakukan perawatan luka secara aseptik.

4. Pelaksanaan Kep

1) Cara merawat luka.

2) Cara menjahit luka.

3) Cara mengangkat atau mengaambil jahitan.

5. Evaluasi

Evaluasi terhadap masalah luka secara umum dapat dinilai dari

sempurnanya proses penyembuhan luka, tidak ditemukan adanya tanda radang,

tidak ada perdarahan, luka dalam keadaan bersih dan tidak ada keloid atau

skiatrik.

Page 5: Resume Intan Kusuma

MATERI

KONSEP PEMBERIAN OBAT

Dosen: Siti Santy Romauli, S.Kep

A. Pengertian Obat

Obat  adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau

kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang  tepat atau layak dapat menyembuhkan,

meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.

B. Tujuan Pemberian Obat

1. Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.

2. Sebagai pencegahan penyakit tertentu.

3. Meminimalkan efek samping.

4. Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasien.

C. Prinsip Pemberian Obat 6 Benar

1. Benar nama pasien.

2. Benar nama obat.

3. Benar dosis obat.

4. Benar waktu pemberian.

5. Benar cara pemberian obat.

6. Benar pendokumentasian.

D. Peran Perawat

1. Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat.

2. Mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.

3. Perawat harus mengetahui tentang manfaat dan efek samping obat.

4. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan pasien dengan mendorong pasien untuk

lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.

E. Dosis untuk anak

1. Rumus Young (untuk anak usia ≤ 8 tahun)

Usia ( tahun )Usia+12

Page 6: Resume Intan Kusuma

2. Rumus Dilling (Untuk anak ≥ 8 tahun)

Usia ( tahun )20

Menurut ISO Indonesia :

- Bayi : 0-12 Bulan.

- Anak : 1-15,5 tahun.

- Dewasa : lebih dari 16 tahun.

3. Rumus Fried

Usia ( bulan )150

F. Rumus menghitung obat dengan syringe pump

G. Rumus Perhitungan Darah Untuk Transfusi

1. Rumus :

Keterangan :

- Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normal

- Hb pasien = Hb pasien saat ini

- Jenis darah = darah yang dibutuhkan

- PRC dikalikan 3

- WB dikalikan 6

H. Cara Pemberian Obat

1. Melalui mulut (obat oral)

a. Ditelan.

b. Sub lingual.

Hb normal – Hb pasien = hasil

hasil x BB x jenis darah

Page 7: Resume Intan Kusuma

c. Bukal.

2. Obat topikal

a. Melalui kulit.

b. Melalui hidung.

c. Melalui mata.

d. Melalui telinga.

e. Melalui vagina.

f. Melalui anus/rektum/rectal

3. Melalui obat parenteral

a. Intra Cutan (IC).

b. Sub Cutan (SC).

c. Intra Muskular (IM).

d. Intra Vena (IV).

Page 8: Resume Intan Kusuma

MATERI

CAIRAN INFUS, KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT, DAN

RESUSITASI CAIRAN

Dosen: Suryagustina, S.Kep.NS

A. Infus

Infus adalah sediaan steril yang berupa larutan yang diberikan melalui

intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok.

Merupakan sediaan parenteral volum besar (Large Volume Parenteral =

LVP's) yang diberikan untuk menambah nutrisi, cairan tubuh atau elektrolit,

volume 250 ml atau lebih.

Infus tidak boleh mengandung zat bakteriostatik dan dikemas dalam wadah

besar dosis tunggal serta dapat juga ditambahkan antibiotik atau obat lainnya ke

dalam infus.

B. Penggolongan Sediaan Parenteral Volum Besar Berdasarkan

Komposisi Dan Kegunaannya

1. Infus elektrolit

Digunakan untuk mengatasi perbedaan atau penyimpangan jumlah normal

elektrolit dalam darah.

Ada 2 kondisi plasma darah yang menyimpang:1) Asidosis, yaitu kondisi plasma darah yg terlalu asam akibatnya adanya ion

Cl yg berlebihan.

2) Alkalosis, yaitu kondisi plasma darah yang terlalu basa sehingga jumlah

ion Na, K, dan Ca dalam jumlah berlebih.

Beberapa istilah:

1) Hipovolemia: kehilangan natrium.

2) Dehidrasi: kekurangan air.

3) Asidosis metabolik: kekurangan asam karbonat.

4) Hipokalemia: kekurangan kalium.

5) Asidosis: berkaitan dengan proses fisiologis yg menyebabkan penurunan

pH darah.

6) Asidemia: keadaan pH arteri < 7,35.

Page 9: Resume Intan Kusuma

C. Distribusi Cairan Dalam Tubuh

1. Cairan Intraselular (CIS).

2. Cairan Ekstraselular (CES).

- Cairan interstitial (CIT).

- Cairan intravaskuler (CIV).

- Cairan transseluler (CTS).

D. Proses Perpindahan Cairan Dan Elektrolit

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut:

1. Membran

Setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran permeabel selektif

yang memungkinkan gerakan air dan beberapa zat terlarut.

Meskipun molekul kecil seperti urea dan air bergerak dengan bebas

diantara semua kompartemen.

Substansi tertentu sedikit bergerak.

Permeabilitas membran yang selektif membantu untuk mempertahankan

komposisi unik dari setiap kompartemen sementara memungkinkan

gerakan nutrien dari plasma ke sel-sel dan gerakan produk sisa ke luar dari

sel dan akhirnya ke dalam plasma

Membran semipermiabel tubuh meliputi :

Membran sel : memisahkan Cairan intra sel dari cairan insterstitiil dan

terdiri dari lipid dan protein.

Membran kapiler : memisahkan cairan intra vaskuler dari cairan interstitiil.

Membran epitelial : memisahkan cairan interstitiil dan cairan intra

vaskuler dari cairan trans sel. Contoh dari membran epitelial meliputi

epitelium mukosa dari lambung dan usus, membran sinovial, dan tubulus

ginjal.

E. Macam-Macam Sifat Larutan

1. Isotonik adalah suatu larutan yang osmolalitasnya sama dengan plasma darah.

Pemberian larutan isonik melalui intravena akan mencegah perpindahan cairan

dan elektrolit dari kompartemen intrasel.

2. Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut lebih rendah

dari plasma, sehingga akan membuat air berpindah ke dalam sel.

Page 10: Resume Intan Kusuma

3. Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut lebih lebih

besar dari plasma, sehingga akan membuat air keluar dari dalam sel.

1) Pengaturan Cairan Tubuh

Intake cairan, diatur melalui mekanisme rasa haus oleh pusat rasa haus

di hipotalamus akibat hemokonsentrasi dan penurunan volume darah.

2) Pengaturan Elekrolit

- Pengaturan Natrium (Na)

Ion natrium terlibat dalam mempertahankan keseimbangan air,

mentransmisi impuls saraf, dan kontraksi otot. Nilai laboratorium normal

untuk natrium serum adalah 135 sampai 145 mEq/L. Natrium diatur oleh

asupan garam, aldosteron, dan keluaran urin. Sumber utama natrium

adalah garam dapur, daging olahan, makanan ringan, dan makanan kaleng.

Individu yang memiliki fungsi renal yang normal, dapat

meningkatkan ekskresi natrium.

F. Gangguan Yang Berhubungan Dengan Cairan Infus

1. Hiponatremia

Penyebab :

- Pemberian deuritik yang lama.

- Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal (diare, muntah) tanpa

cairan pengganti.

- Minum yang berlebihan.

- Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang berlebihan secara

parenteral.

- Penyakit ginjal.

- Insufisiensi adrenal.

- Pengeluaran keringat meningkat.

- Asidosis metabolik.

- Gangguan pompa natrium-kalium disertai penurunan kalium sel dan

natrium serum.

Tanda dan gejala :

- Kejang perut, mual, diare, muntah.

- Hipotensi postural.

Page 11: Resume Intan Kusuma

- Cemas, takut, bingung.

- Kasus berat ; nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun, kulit dingin

dan lembab, konvulsi, koma.

- Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium <135

meq/L, osmolalitas serum <280 mOsm/kg dan Bj urine <1,010.

2. Hipernatremia

Penyebab :

- Diare.

- Nafas cepat.

- Penurunan masukan cairan karena koma lama.

- Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang mengandung kadar

natrium tinggi.

- Dialisa peritoneal yang menggunakan cairan glukosa hipertonik.

- Sekresi aldosteron yang berlebihan.

3. Hipokalemia

Penyebab :

- Kehilangan cairan gastro intestinal (diare, muntah).

- Pemberian deuritik.

- Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium secara

berlebihan.

- Penggunaan steroid berlebihan.

- Alkalosis metabolik.

- Sindarom cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon adrenal

- Poliuria.

- Pengeluaran keringat berlebihan.

Pengaturan Kalsium

- Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur membran sel,

konduksi jantung yang adekuat, koagulasi (pembekuan) darah,

pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan relaksasi otot.

- Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram kalsium.

Page 12: Resume Intan Kusuma

Pengaturan Magnesium

- Magnesium merupakan kation terpenting kedua dalam cairan intrasel

dan sangat penting untuk aktifitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas

otot.

- Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah 1,5 sampai 2,5

mEq/L.

Pengaturan Klorida

- Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.

- Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan

ekskresi serta reabsorbsi renal.

Pengaturan Fosfat

1) Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrsel dan ekstrasel.

2) Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan dan memelihara tulang

dan gigi.

3) Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5 sampai 4,5 mg/100

ml.

Pengaturan Bikarbonat

1) Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion

bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan intrasel.

2) Nilai laboratorium normal bikarbonat arteri adalah 22 sampai 26 mEq/L.

di dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui kandungan karbon

dioksida dan nilai bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah 24

sampai 30 mEq/L.

G. Resusitasi Cairan

Resusitasi cairan adalah pemberian cairan intravena secara adekuat dalam

waktu relatif cepat atau segera pada penderita gawat akibat kekurangan cairan.

H. Distribusi Cairan Tubuh

Air merupakan 60 % dari berat tubuh, dipisahkan oleh membran sel menjadi

cairan intraseluler yang berjumlah 40 % dan cairan ekstraseluler yang berjumlah

20 % dari berat tubuh.

Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan intertstisial (antar sel) sebesar 15%

dan plasma darah 5%.

Page 13: Resume Intan Kusuma

Fungsi cairan tubuh yaitu:

Cairan intraseluler terlibat dalam proses-proses metabolik yang mengubah

nutrien menjadi energi.

Sementara cairan ekstraseluler mempertahankan sistem sirkulasi,mengangkut

nutrien kedalam sel, dan membuang zat sisa.

Reaksi metabolisme.

Nutrient.

Integritas sirkulasi.

Osmolaritas tubuh

Termoregulasi

Ada tiga macam cairan yang perlu diberikan pada penderita mengalami

kekurangan cairan mendadak yaitu :

1. Kristaloid : Nacl 0,9 % , Ringer laktat, Ringer asetat.

2. Koloid : Gelafusin, Gelafundin, HAES, Expafusin, Hemacel, Dextrans 40,

Albumin.

3. Whole blood.

I. Larutan Isotonik, Hipotonik, Dan Hipertonik

1. Larutan isotonik, cairan infus dengan tekanan osmolaritas sama seperti cairan

tubuh normal. Contoh : Normal Salin (Nacl 0,9%), Ringer Laktat (RL), Ringer

Asetat (Asering).

2. Larutan hipotonik, cairan infus dengan tekanan osmolaritas lebih rendah dari

cairan tubuh. Contoh : Dextrose 5 %, ½ N (0,45% Nacl).

3. Larutan hipertonik, cairan infus dengan tekanan osmolaritas lebih tinggi dari

plasma darah. Contoh : D5 N/S, Nacl 3%.

Page 14: Resume Intan Kusuma

MATERI

KEBUTUHAN NUTRISI

Dosen: Zia Abdul Aziz, S.Kep.NS

A. Saluran Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari:

1. Mulut

2. Faring dan esofagus

3. Lambung

4. Usus halus

5. Usus besar

1. Mulut

Terdiri dari luar (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi dan

bagian dalam yang terdiri atas rongga, proses mekanis seperti mengunyah dan

terdapat kelenjar saliva untuk melicinkan bolus sehingga makanan mudah ditelan.

2. Faring dan Esofagus

Terletak dibelakang hidung, mulut dan laring. Esofagus panjangnya 20-25

cm yang terletak dibelakang trakea dan di depan tulang punggung kemudian

masuk melalui torak menembus diafragma dan menyambung dengan lambung.

Kedua ujung osefagus dilindungi oleh dua sfingter proses penghantaran makanan

dilakukan dengan kerja peristaltik.

3. Lambung

Berhubungan langsung dengan osofagus melalui orifisium atau kardia dan

dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Letaknya dibawah diafragma dan

didepan pankreas. Adapun fungsi motoris seperti menampung makanan,

memecah makanan, menjadi partikel kecil dan mencampurnya dengan asam

lambung. Serta fungsi sekresi seperti mensekresi pepsin dan HCl yang akan

memecah protein menjadi pepton.

4. Usus Halus

Terdiri atas duodenum dengan panjang 25 cm, jejunum dengan panjang 2 m,

ileum dengan panjang 1 m.

Page 15: Resume Intan Kusuma

5. Kolon

Panjangnya 1,5 m terdiri atas yaitu asenden, tranfersum, desenden, sigmoid,

dan berakhir di rektum. Fungsi mengabsorbsi air (90%), elektrolit, vitamin dan

sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air mencapai 5000cc/hari. Flora yang berada

dalam usus besar berfungsi untuk mensintesis vitamin K dan B serta

memunginkan pembusukan sisa makanan.

Organ asesoris:

1. Hati

2. Kantong empedu

3. Pankreas

1. Hati

Letak hati dibagian teratas rongga abdomen disebelah kanan dibawah

diafragma. Berat hati 1500 gr. Fungsi utama adalah menghasilkan cairan empedu,

memfagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, membuat sel darah merah dan

menyimpan glikogen.

2. Kantung Empedu

Letaknya berada dibawah kanan hati, panjangnya 8-12 cm. Fungsi kantung

empedua adalah tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan

empedu, mengekskresi zat yang tidak digunakan oleh tubuh. Cairan empedu

mengandung air, garam empedu, lemak, colesterol, pigmen fosfolipid dan sedikit

protein.

3. Pankreas

Fungsi utama adalah eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas berisi

enzim dan elektrolit, endokrin.

B. Nutrisi

Fungsi utama nutrisi adalah eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas

berisi enzim & elektrolit, endokrin. Nutrisi adalan ilmu yang mempelajari zat

makanan (nutrient) serta kerjanya, interaksi dan keseimbangannya dalam

hubungan dengan kesehatan dan penyakit melalui proses ingesti, absorpsi,

transportasi, pemakaian dan ekskresi dari makanan.

Page 16: Resume Intan Kusuma

Jadi nutrisi adalah Substandi organik yang dibutuhkan organisme untuk

fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan sampai dengan pemeliharaan

kesehatan.

1. Nutrisi sebagai kebutuhan dasar manusia

1) Zat makanan/ nutrien yang di dapat dari pemasukan mkanan → materi-

materi yang dibutuhkan oleh tubuh.

2) Nutrien begitu penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan,

pemeliharaan serta fungsi normal dari sel tubuh.

3) Nutrien akan digunakan untuk memproduksi energi berupa ATP

(Adenosin triphospat) untuk seluruh aktivitas tubuh yaitu pergerakan otot,

tranmisi saraf impuls, proses berpikir, produksi panas.

4) Nutrien dibutuhkan untuk membuat zat-zat penting seperti hormon dan

enzim.

2. Fisiologi nutrisi

1) Ingesti yaitu proses masuknya mkanan kedalam tubuh. Koordinasi otot

lengan dan tangan membawa makanan ke dalam mulut, proses, proses

menelan sampai akhir dari ingesti di tujukan ke esofagus masuk lambung.

2) Digesti yaitu rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang

dibawa ke dlm tubuh, penyederhanaan zat makanan sehingga mudah di

absorpsi oleh saluran intestinal meliputi mulut, faring, esofagus, lambung,

usus halus dan usus besar.

3) Absorpsi yaitu ada proses yang telah dibentuk paling sederhana oleh usus,

nutrien yang diserap yaitu glukosa karbohidrat, asam amino, asam lemak

dan gliserol, vitamin mineral dan air, setelah diserap oleh usus dilanjutkan

ke saluran darah dan getah bening sampai masuk ke hati melewati vena

aorta.

4) Metabolisme yaitu bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh.

Proses ini meliputi semua proses kimia yang dialami zat makanan ejak

diserap oleh usus sampai hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.

5) Eksreksi yaitu eksresi atau eliminasi sampai pekerjaan tubuh untuk

membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk

keperluan tubuh (defekasi, miksi, diaporesis, ekspirasi).

Page 17: Resume Intan Kusuma

Makanan → mulut (enzim ptialin diair ludah → amilum → maltose →

lambung → usus 12 jari → amilum yang belum diubah menjadi maltose akan

diubah seluruhnya menjadi maltose oleh amilase pankreas → usus halus

mengeluarkan enzim maltase → mengubah maltose menjadi 2 molekul glukosa

dan sukrose menjadi fruktose & glukosa sedangkan enzim laktase mengubah

laktose menjadi glukosa dan galaktosa.

Mineral tidak membutuhkan pencernaan → mudah memprosesnya →

diserap secara difusi pasif atau transport aktif diusus halus.

Vitamin, terdiri dari vitamin larut lemak dan larut air. Vitamin larut lemak

diserap oleh sistem transport aktif. Sedangkan vitamin larut air → transportaktif.

Air, tubuh manusia terdiri atas50-70% air. Bayi memiliki proporsi air lebih

banyak dibanding orang dewasa, semakin tua maka proporsi air dalam tubuh nya

semakin berkurang. Pada orang dewasa asupan cairan berasal dari minuman1200-

1500cc/hari (1900cc sebagai batas optimum), makanan sekitar 500-900cc perhari,

dan hasil akhir proses oksidasi.

C. Keseimbangan Energi

Energi → kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas yang dapat di ukur

melalui pembentukan panas. Keseimbangan energi dari kebutuhan kalori dasar

atau basal dan tingkat aktifitas. Rumus kebutuhan kalori basal:

(Berat Badan Ideal x 10 : KKB).

D. Metabolisme Basal

Merupakan energi yg dbutuhkan seseorang, dalam keadaan istirahat dan

nilainya disebut dengan basal metabolisme rate (BMR). Nilainya beda-beda

karena di pengaruhi oleh faktor usia, kehamilan, malnutrisi, komposisi tubuh, JK,

hormon dan suhu tubuh.

E. Macam Diet

- Makanan biasa, tujuan diet makanan biasa memberikan makanan sesuai

kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan

tubuh.

- Makanan lunak, tujuan diet makanan lunak adalah memberikan

makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan sesuai kebutuhan gizi

dan keadaan penyakit.

Page 18: Resume Intan Kusuma

- Makanan saring, tujuan diet makanan saring adalah memberikan

makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati

kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai

proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.

- Makanan cair, tujuan diet makanan cair jernih adalah untuk memberikan

makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh

yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa (residu) dan

mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.

- Diet energi tinggi protein tinggi, tujuan diet energi tinggi protein tinggi

adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat

untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, menambah

berat badan hingga mencapai berat badan normal.

- Diet garam rendah, tujuan diet garam rendah adalah membantu

menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan

menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

- Diet serat tinggi, tujuan diet serat tinggi adalah untuk memberi makanan

sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat merangsang

peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.

F. Gangguan Atau Masalah Yang Berhubungan Dengan Nutrisi

1. Obesitas peningkatan berat badan lebih dari 20% batas normal berat badan.

2. Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi

pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak

sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhab nutrisi terdiri dari:

1. Pengetahuan.

2. Ekonomi.

3. Prasangka.

4. Kesukaan.

5. Kebiasaan.

G. Tindakan Untuk Mengatasi Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

1. Menghidangkan makanan dan minuman kepada pasien yang dapat

makan sendiri.

Page 19: Resume Intan Kusuma

2. Memberikan makanan dan minman kepada pasien yg tdk dapat makan

dan minum sendiri.

3. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga lambung.