resume daskom 13 public speaking
TRANSCRIPT
MK DASAR-DASAR KOMUNIKASI (KPM 210)
Oleh: Siti Noviani Lufilah A44090029
Asisten: Elva Lestari I34100027Mutmainna I34100063
RESUME BAB XIIIBERBICARA DI DEPAN PUBLIK
(PUBLIC SPEAKING)
1) Pengertian berbicara di depan publikMenurut DeVito (1996) berbicara didepan umum merupakan bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah yang relatif besar dengan pembicaraan yang relatif kontinu, biasanya bertemu muka. Pemahaman studi tentang komunikasi publik perlu mengingat hal-hal berikut:
a) Keterampilan berbicara didepan umum dapat diterapkan diberbagai bidang akademik, sosial dan pribadi
b) Senantiasa ada kekhawatiran berbicara didepan umum, hal ini bersifat alamiah, yang pentung tidak merusak pembicaraan.
c) Untuk meningkatkan keterampilan berbicara didepan umum perlu banyak latihan. Dengan berlatih berbicara didepan umum bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Dalam setiap proses komunikasi, terutama komunikasi publik setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu :
Partisipan, meliputi orang-orang yang terlibat dalam komunikasi publik tersebut
Setting, tempat, waktu, dan atmosfer emosional antar orang dalam peristiwa
Maksud, tujuan, dan topik komunikasi.Secara Operasional, komunikasi publik dapat diartikan sebagai: “penyampaian pesan tentang topik tertentu kepada sejumlah orang, umumnya lebih dari 10 orang dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti informasi, pengajuan usul, mempengaruhi opini, dan menghibur.”
2) Maksud komunikasi publikSecara umum komunikasi publik memiliki dua maksud yaitu umum dan khusus. Maksud yang bersifat umum disebut sebagai maksud komunikasi publik dan maksud yaang bersifat khusus merupakan tujuan komunikasi publik.Terdapat tiga maksud yang bersifat umum dalam komunikasi publik menurut Adler dan Rodman (1994) yaitu:
Menghibur (to entertain). Memberikan pengalaman yang menyenangkan selama mendengarkan pembicaraan.
Menginformasikan sesuatu (to inform). Memperluas wawasan atau memberi
informasi pendengar (audience) melalui proses belajar akan sesuatu.
Mempengaruhi (to persuade). Mendorong terjadinya perubahan sikap atau perilaku baru pada audience.
Ketiga maksud diatas berhubungan satu sama lain.
3) Tujuan komunikasi publikTujuan komunikasi publik yang baik sebagai berikut: Pernyataan tujuan harus menjelaskan akibat
yang diinginkan dari komunikasi publik. Pernyataan tujuan harus spesifik. Pernyataan tujuan harus realistik (dapat
dicapai dan dilaksanakan).4) Langkah-langkah persiapan berbicara didepan
publik Ada delapan langkah persiapan berbicara didepan publik:1. Memilih topik dan tujuan
Topik : memilih topik harus jeli yaitu topik yang cukup bernilai dan menarik bagi khalayak sasaran.Tujuan : berbicara didepan umum memiliki dua tujuan yaitu tujuan informatif dan tujuan persuasif.
2. Menganalisis khalayak 3. Meneliti topik 4. Merumuskan tesis dan identifikasi beberapa
masalah pokoknya 5. Mendukung gagasan pokoknya 6. Mengorganisasikan bahan pembicaraan
Ada banyak cara pengorganisasian bahan pembicaraan diantaranya: Pola Temporal menyusun pokok-pokok
bahasan berdasarkan hubungan temporal atau urutan waktu, diawali dengan tahapan yang paling dini dan dikuti terus hingga tahap akhir
Pola Pensolusian Masalah menyajikan beberapa ide pokok dalam bentuk solusi. Pembicaraan terbagi menjadi dua bagian: pembicaraan pertama tentang permasalahannya dan pembicaraan kedua tentang solusinya.
Pola Topik : membagi pembicaraan dalam beberapa pola topik dan sebaiknya setiap topik dibagi mejadi beberapa sub-topik.
7. Menyiapkan kalimat dalam pidato 8. Menyusun pendahuluan dan kesimpulan
5) Penyampaian pesan di depan publik (Public Speaking)Michail Beatty diacu DeVito (1997) mengemukakan ada lima faktor penyebab demam panggung,yaitu sebagai berikut :
Hal baru Status rendah Kesadaran Perbedaan Pengalaman masa lalu
Perasaan gelisah pada saat berbicara didepan khalayak dapat diatasi dengan beberapa cara berikut:
Melakukan persiapan dan latihan. Mencari pengalaman. Menganggap demam panggung secara
wajar. Melakukan kegiatan fisik dan tarik nafas. Menyampaikan pesan
a) Metode umum penyampaian pembicaraan Terdapat empat metode penyampaian pesan pada saat berpidato,ceramah, diskusi dan sebagainya, yaitu : Metode Impromptu
Tanpa persiapan khusus, cukup menentukan topik selanjutnya pembicaraan bisa dimulai.
Metode Naskah (manuscript)Pembicara membacakan teks naskah yg telah disiapkan sebelumnya
Metode Menghafal (memorized) Pembicara menghafal pesan yang disampaikan
Metode Ekstemporer (extemporaneous)Penyampaian secara spontan, berdasarkan materi pesan yang telah disiapkan.
b) Penggunaan suara efektifLima elemen suara yang harus diperhatikan apabila ingin menyampaikan pesan: Volume :Mengacu pada intensitas relatif
suara. Kecepatan Nada (Pitch) Artikulasi dan Pengucapan Jeda (pause)
Lima aspek gerakan tubuh yang penting diperhatikan apabila ingin menyampaikan pesan:
Kontak Mata Ekspresi Wajah Postur tubuh (posture) Gestur (gesture) Gerakan (movement)
6) Pidato Informatif (Informatif Speaking)Pidati Informatif dapat dikategorikan berdasarkan tiga aspek (Adler dan Rodman,1994), yaitu :
a) Berdasarkan format: Briefing: informasi yang disamapaikan
ketika pembicara perlu menyampaikan begitu banyak informasi dalam waktu singkat.
Laporan: tipe pembicaraan yang bersifat informatif yang disampaikan pada saat menyajikan infomasi yang berasal dari sebuah kajian spesifik.
b) Berdasarkan substansi (konten): Pembicaraan tentang obyek: berkaitan
dengan bahasan tentang sesuatu yang tampak, bisa dilihat atau disentuh.
Pembicaraan tentang proses: sangat sering ditemui
Pembicaraan tentang kejadian: menyangkut topik-topik yang secara jelas terjadi, telah terjadi atau mungkin terjadi.
Pembicaraan tentang konsep: berkaitan dengan ide-ide yang tamapak secara nyata seperti kepercayaaan, teori dan prinsip-prinsip.
c) Berdasarkan maksud pembicaraan: Pembicaraan tentang deksripsi: melibatkan
analisis audience dan pembicara harus membagi pembicaraan berdasarkan komponen objek yang dibicarakan untuk memudahkan audience menyerap inti pembicaraan.
Pembicaraan tentang eksplanasi: asumsi dasarnya adalah audience sudah mengetahui gambaran umum tentang topik yang dibahas dan pembicara memfokuskan substansi pada aspek analisis yang mejawab tentang mengapa.
7) Pidato Persuasif (Persuasive Speaking)
Dalam pendekatan persuasi, penyampaian pesan dapat dilihat berdsarkan tiga hal yaitu:
ProposisiBerdasarkan komposisinya ada tiga kategori topik persuasi yaitu: a) Proporsisi fakta : pembicara menyajikan
pesan yang melingkupi dua bukti yang saling bertentangan. Pendengar diminta untuk memilih yang benar untuk diri mereka sendiri.
b) Proporsisi nilai : salam komunikasi publik lebih mengeksplorasi ide, individu, atau obyek dan tidak sekedar isu benar atau salah.
c) Proposisi kebijakan : lebih mendalam dari pada proposisi fakta dan nilai serta menyangkut rekomendasi untuk tindakan khusus.
Hasil atau target yang diharapkan:a) Meyakinkan: ketika komunikasi publik itu
menargetkan hasil untuk meyakinkan orang, yang diharapkan terjadi pada audience adalah mengubah cara berpikirnya.
b) Pernggerakan: pembicara berharap dan menganjurkan audience untuk melakukan suatu tindakan khusus (perilaku) atau bahkan menghentikan tindakan tersebut.
Kelangsungan (directcness) dalam pendekatan, yaitu langsung dan tak langsung.
8) Efektivitas komunikasi publika) Beradaptasi terhadap audienceb) Membangun kredibilitas sebagai pembicara
Adler dan Rodman (1994) menekankan tiga K atau disebut juga tiga C untuk meningkatkan kredibilitas seseorang, yaitu : Kompeten (competence): merujuk
keahlian atau kepakaran pembicara pada suatu topik. Kompetensi dapat berkembang karena pengalaman pribadi ataupun karena persiapan yang matang.
Karakter (character): kepercayaan diri akan meningkat ketika orang memiliki karakter seperti integritas diri, jujur, adil, dan terbuka.
Karisma (charisma): merupakan kombinasi dari antusiasme pembicara dan
disukai oleh khalayak. Seseorang yang berkarisma akan membawa semangat dan situasi yang dinamis bagi sekelilingnya.
c) Penggunaan alat