resume dari buku cisco ccnp dan jaringan komputer

6
Nama : Rizki Rivaldi N Kelas : XII TKJ B - Hierarki WAN Cisco mendefinisikan tiga lapisan hirarki 1. The core layer: Backbone Core Layer bertanggung jawab untuk mengangkut sejumlah besar lalu lintas yang baik, andal, dan cepat. Lalu lintas diangkut melintasi Core secara umum bagi sebagian besar pengguna. Jika ada kegagalan di Core, setiap pengguna dapat terpengaruh. Oleh karena itu, toleransi kesalahan pada Core Layer adalah masalah. Mengingat fungsi Core Layer, berikut adalah beberapa hal yang kita jangan lakukan: 1. Jangan melakukan apa pun untuk memperlambat traffic. Ini termasuk menggunakan daftar akses, routing antara jaringan virtual area lokal (VLAN), dan packet filtering. 2. Jangan mendukung akses workgroup sini. 3. Hindari memperluas Core (yaitu, menambahkan router) ketika mengembangkan internetwork. Jika kinerja bermasalah, dan masalahnya yang berasal dari inti, pilihannya upgrade selama masih bias dikembangkan. 2. The distribution layer: Routing Fungsi utama dari layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering, dan akses WAN, dan untuk menentukan bagaimana paket dapat mengakses inti, jika diperlukan. Lapisan distribusi adalah tempat untuk mengimplementasikan kebijakan untuk jaringan. Dan di sini adalah beberapa tindakan yang umumnya harus dilakukan di layer distribusi: 1. Routing 2. Pelaksanaan alat seperti daftar akses, dari packet filtering, dan antrian 3. Pelaksanaan kebijakan keamanan dan jaringan, termasuk terjemahan alamat dan firewall 4. Redistribusi antara protokol routing, termasuk routing statis 5. Routing antara VLAN dan fungsi workgroup pendukung lainnya 6. Pendefinisi Broadcast dan Multicast Domain

Upload: iqbal-nur-fadhilah

Post on 07-Aug-2015

256 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Dari Buku Cisco Ccnp Dan Jaringan Komputer

Nama : Rizki Rivaldi NKelas : XII TKJ B

- Hierarki WANCisco mendefinisikan tiga lapisan hirarki

1. The core layer: BackboneCore Layer bertanggung jawab untuk mengangkut sejumlah besar lalu lintas yang baik, andal, dan cepat. Lalu lintas diangkut melintasi Core secara umum bagi sebagian besar pengguna. Jika ada kegagalan di Core, setiap pengguna dapat terpengaruh. Oleh karena itu, toleransi kesalahan pada Core Layer adalah masalah.Mengingat fungsi Core Layer, berikut adalah beberapa hal yang kita jangan lakukan:

1. Jangan melakukan apa pun untuk memperlambat traffic. Ini termasuk menggunakan daftar akses, routing antara jaringan virtual area lokal (VLAN), dan packet filtering.

2. Jangan mendukung akses workgroup sini.3. Hindari memperluas Core (yaitu, menambahkan router) ketika mengembangkan

internetwork. Jika kinerja bermasalah, dan masalahnya yang berasal dari inti, pilihannya upgrade selama masih bias dikembangkan.

2. The distribution layer: RoutingFungsi utama dari layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering, dan akses WAN, dan untuk menentukan bagaimana paket dapat mengakses inti, jika diperlukan. Lapisan distribusi adalah tempat untuk mengimplementasikan kebijakan untuk jaringan.Dan di sini adalah beberapa tindakan yang umumnya harus dilakukan di layer distribusi:

1. Routing2. Pelaksanaan alat seperti daftar akses, dari packet filtering, dan antrian3. Pelaksanaan kebijakan keamanan dan jaringan, termasuk terjemahan alamat dan firewall4. Redistribusi antara protokol routing, termasuk routing statis5. Routing antara VLAN dan fungsi workgroup pendukung lainnya6. Pendefinisi Broadcast dan Multicast Domain

3. The access layer: SwitchingLapisan Access mengendalikan akses pengguna dan workgroup ke sumber internetwork.Berikut ini adalah beberapa fungsi yang akan disertakan pada lapisan akses:

1. Melanjutkan (dari lapisan distribusi) kontrol akses dan kebijakan2. Penciptaan collision domain yang terpisah (segmentasi)3. Workgroup konektivitas ke dalam lapisan distribusi

Teknologi seperti DDR dan Ethernet switching sering terlihat pada lapisan akses. Routing statis (bukan protokol routing dinamis) terlihat di sini juga.

Resume dari Buku CISCO CCNP DAN JARINGAN KOMPUTERKarangan Iwan Sofana

Page 2: Resume Dari Buku Cisco Ccnp Dan Jaringan Komputer

- VLAN1. Jenis-jenis VLANVLAN adalah sebuah cara yang untuk memecah network menjadi beberapa network yang lebih kecil.Vlan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, seperti :a. Berdasarkan membership type

Static VLANAnggota VLAN ditentukan berdasarkan port pada switch yang hanya dapat diubah dengan memindahkan kabel yang terhubung ke port tersebut

Dynamic VLANAnggota VLAn ditentukan secara logika, berdasarkan MAC Address, username, IP Address, atau tipe protocol yang digunakan oleh paket data

b. Berdasarkan boundaries End to end VLAN

Anggota VLAN dihubungkan oleh beberapa switch yang berjauhanBiasanya jenis ini memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi user. Dimana pun dia berada user akan tetap memperoleh keanggotaan yang sama

Local VLANAnggota VLAN dihubungkan dengan switch yang berdekatanSetiap switch hanya menangani sebuah VLAN

2. Kelebihan VLAN- Pemakaian bandwidth yang optimal- Pembentukan network logika- Meningkatkan security- Memudahkan pembuatan IP subnet- Memudahkan administrasi

- Trunking

1. Kegunaan - Trunk port digunakan untuk trunk link- Trunk link merupakan link point to point berkecepatan tinggi (100 sampai 1000

Mbps)- Dapat menghubungkan beberapa VLAN

Page 3: Resume Dari Buku Cisco Ccnp Dan Jaringan Komputer

- STP (Spanning Tree Protocol)- Jenis-jenis

1. Common Spanning Tree (CST)Hanya mengizinkan sebuah proses STP untuk semua VLAN. Semua CST BPDU akan melalui trunk link menggunakan native VLAN dengan untagged frames

2. Per-VLAN Spanning Tree (PVST)Dapat mengaktifkan banyak instan STP. Masing-masing VLAN ditangani oleh instan STP yang berbeda.PVST dibuat dan dimiliki oleh Cisco, jadi hanya dapat digunakan oleh perangkat Cisco.

3. Per-VLAN Spanning Tree Plus (PVST+)Mendukung CST dan PVST sehingga menduung perangkat non-Cisco

- Memproteksi STP1. Root Guard

Root bridge akan selalu mencari Root Port dan Alternate Port untuk proses pembentukan TreeRoot Guard dapat mencegah switch yang salah/tidak diharapkan menjadi root

2. BPDU GuardDapat mencegah network loop jika switch lain dihubungkan dengan port Portfast

3. Loop GuardMencegah network loop yang mungkin terjadi jika sebuah port melakukan transisi dari blocking state ke forwarding state

- Frame RelayFrame relay merupakan salah satu alternative dari semakin banyaknya protocol atau teknologi yang diimplementasikan pada WAN.Frame relay tidak dapat dikirimi frame broadcast sehingga frame relay disebut non-broadcast multi-access network atau NBMA.Komponen utama dari frame relay adalah Frame Relay Switch yaitu perangkat yang bekerja pada cloudCloud frame relay bisa terdiri dari beberapa buah switch frame relay.Pada saat frame relay bekerja maka akan terbentuk semacam jalur virtual (Virtual Circuit atau VC).Komunikasi akan dilakukan antar DTE melalui VC. Kemudian setiap DTE harus memiliki alamat frame relay atau ID yang disebut DLCI (Data Link Connection Identifier). DLCI merupakan nomor yang tidak boleh sama untuk DTE yang berada pada satu jalur VC, namun boleh sama jika jalur VC-nya berbeda.Jika perangkat mengirim pada perangkat lain melalui frame relay maka dia akan melakukan enkapsulasi paket ke bentuk frame dengan cara menambahkan header atau trailer milik frame relay. Kemudian frame dikirim melalui VC. Di dalam header sudah ada DLCI sehingga switch frame relay dapat mengetahui tujuan frame tersebut.

Page 4: Resume Dari Buku Cisco Ccnp Dan Jaringan Komputer

Resume dari buku TCP/IP “DALAM DUNIA INFORMATIKA & TELEKOMUNIKASI” karangan Oscar Rachman dan Gin Gin Yugianto dan diterbitkan oleh penerbit INFORMATIKA.

- Protocol WAN (halaman 96-97)

Wan protocols adalah protocol yang mendefinisikan karakteristik jaringan, seperti alamat fisik, topologi jaringan, penanganan error, pembentukan frames, dan flow control. Beberapa jenis WAN protocols yang digunakan diantaranya sebagai berikut;

1. X.25 ProtocolMerupakan standar protocol dari ITU-T (International Telecommunication Union

Telecomunication, Standardization Section) untuk komunikasi WAN. X.25 merupakan salah satu protocol utama yang digunakan saat ini.

Dengan Protocol ini, transfer CDR, OMC (Operation & Maintenance Centre) Control, Alarm Monitoring, Traffic Monitoring, HLR (Home Location Register) Access seluruhnya dilakukan. Traffic system informasi TCP/IP, sebagian melalui protocol ini pula. Peralatan untuk menyediakan layanan protocol ini adalah PFC dari Netrix Corp.

2. Frame Relay ProtocolMerupakan standar protocol yang mampu menangani multiple virtual circuits dengan

menggunakan encapsulasi HDLC (High-Level Data Link Control) diantara peralatan-peralatan yang terkoneksi. Frame Relay menawarkan performance dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan X.25.

Frame Relay disebut-sebut merupakan pengembangan dari X.25, dikarenakan fasilitas link antara peralatan Frame Relay memiliki Bit Error Rate yang rendah, sehingga kemampuan retransmission yang ada pada protocol X.25 tidak dibutuhkan lagi. Awalnya Frame Relay memakai konsep Permanent Virtual Circuit (PVC).

3. Point to Point Protocol (PPP)Merupakan standar protocol encapsulasi yang awalnya diciptakan untuk menangani trafik IP

pada jaringan point to point antar peralatan IP (router) yang berbeda. Biasanya router CISCO menggunakan protocol HDLC untuk koneksi jaringan point to point.

Dari ketiga protocol tersebut, jika digunakan untuk jaringan koneksi yang memiliki BER tinggi akan lebih baik menggunakan protocol X.25. Namun, jika digunakan untuk jaringan yang tidak memerlukan bandwidth besar terus menerus, dapat menggunakan protocol Frame Relay. Sedangkan, untuk jaringan yang membutuhkan bandwidth besar terus menerus dan arah aliran data tidak berubah, PPP atau protocol HDLC lebih baik, karena protocol ini yang tercepat.