respon paper merger, akuisisi dan divestasi

5
Nama : Rani Dwi Anggraini NIM : 14314037 Pendidikan Profesi Akuntansi MERGER, AKUISISI, DAN DIVESTASI 1. Pengertian Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Menurut PSAK No. 2 par 08 tahun 1999: Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis asset baik dalam bentuk financial atau barang,dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki olej perusahaan. Divestasi dapat berupa voluntary divestiture dan involuntary divestiture. voluntary divestiture dilakukan oleh perusahaan dengan alasan-alasan ekonomis, sedangkan involuntary divestiture dilakukan karena pelanggaran hukum. Motif divestasi antara lain: efficiency gain, information effect, welath transfer, alasan perpajakan, dan kebutuhan akan kas. 2. Bentuk Dasar Akuisisi

Upload: rani-dwi-a

Post on 04-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Manajemen Keuangan Lanjutan

TRANSCRIPT

Page 1: Respon Paper Merger, Akuisisi Dan Divestasi

Nama : Rani Dwi Anggraini

NIM : 14314037

Pendidikan Profesi Akuntansi

MERGER, AKUISISI, DAN DIVESTASI

1. PengertianMerger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di antaranya

tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama

dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Menurut PSAK

No. 2 par 08 tahun 1999: Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha dimana

salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan

operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui

suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis

asset baik dalam bentuk financial atau barang,dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang

dimiliki olej perusahaan. Divestasi dapat berupa voluntary divestiture dan involuntary

divestiture. voluntary divestiture dilakukan oleh perusahaan dengan alasan-alasan ekonomis,

sedangkan involuntary divestiture dilakukan karena pelanggaran hukum. Motif divestasi

antara lain: efficiency gain, information effect, welath transfer, alasan perpajakan, dan

kebutuhan akan kas.

2. Bentuk Dasar Akuisisi

a. Merger atau konsolidasi, Misalkan PT. A mengambil alih PT. B dalam suatu merger.

Pemegang saham PT. B setuju bahwa setiap lembar saham mereka diganti dengan dua

lembar saham PT. A. Dengan demikian, setelah merger saham PT. B hilang, dan yang

ada hanya saham PT. A. Dalam kasus consolidation, saham PT. A dan B diganti dengan

saham PT dengan nama lain (missal PT. C).

b. Akuisisi saham, adalah membeli saham perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai,

ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau obligasi).

c. Akuisisi assets, Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan

membeli aktiva perusahaan tersebut. Dilakukan dengan cara pemindahan hak

kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli.

Salah satu motif untuk melakukan akuisisi atau merger adalah menciptakan sinergi.

Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar

Page 2: Respon Paper Merger, Akuisisi Dan Divestasi

dari penjumlahan nilai sebelum merger dan akuisisi. Dihasilkan melalui kombinasi aktivitas

secara simultan dari kekuatan elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga

menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah aktivitas perusahaan jika

bekerja sendiri. Ada 4 sumber yang menyebabkan timbulnya sinergi, yaitu penghematan operasi,

penghematan keuangan, perbedaaan efisiensi dan peningkatan penguasaan pasar.

3. Efek Samping Akuisisi Terhadap Keuangan

Hal ini dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama adalah dilihat dari sisi perusahaan yang

melakukan akuisisi dan yang kedua adalah dilihat dari sisi perusahaan yang diakuisisi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Murni Hadiningsih, menyimpulkan bahwa pada

perusahaan pengakuisisi current ratio, quick ratio, debt to equity ratio dan net profit

mengalami penurunan pada satu tahun setelah merger dan akuisisi dan mengalami

peningkatan pada tahun kedua. Pada perusahaan yang diakuisisi mengalami kebalikannya,

pada tahun pertama meningkat namun pada tahun kedua terjadi penurunan.

4. Biaya Pemegang Saham Atas Berkurangnya Risiko

Sebelum berinvestasi pada satu instrumen investasi, maka perlu mempelajari dan

memahami biaya transaksi termasuk pajak yang perlu dibayar. Perhitungan imbal hasil

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai adalah berdasarkan imbal hasil bersih setelah

dikurangi biaya dan pajak. 

5. NPV Dari Suatu Merger

Nilai sekarang bersih  atau net present value (NPV) perusahaan setelah merger adalah

merupakan selisih pendapatan ekonomis dan biaya.

NPV = Gains – Costs

 = PVAB – ( PVA + PVB ) – ( Cash – PVB )  

Jika NPV positif,  maka merger layak dilaksanakan, dan sebaliknya jika NPV negatif,

maka merger tidak layak dilaksanakan.

6. Pengambilalihan Perusahaan (Friendly versus Hostile Takeovers)

Apabila merger dilakukan secara friendly merger, maka manajemen kedua perusahaan

akan melakukan perundingan yang diusulkan kepada pemilik perusahaan. Jika manajemen

perusahaan yang akan diakuisisi tidak setuju dengan usulan-usulan yang diajukan, maka

proses akuisisi ini akan dilakukan dengan cara hostile takeover. Hostile takeover berarti cara

akuisisi yang dilakukan dengan tidak mengajak berunding perusahaan yang akan diakuisisi.

Page 3: Respon Paper Merger, Akuisisi Dan Divestasi

7. Taktik Defensif

Strategi defensif dapat meningkatkan ketangguhan setiap keunggulan bersaing yang

dimiliki perusahaan bila dikombinasikan dengan strategi ofensif untuk meningkatkan

keunggulan bersaing perusahaan. Jenis strategi defensif dapat dibagi dalam dua bagian besar,

yaitu strategi menangkis (deterrence) dan strategi tanggapan (response).

8. Apakah Merger Memberikan Nilai Tambah

Secara lebih rinci, keuntungan merger itu bisa berasal dari beberapa hal. (1)Pengurangan

tenaga kerja, (2)Pencapaian tingkat skala ekonomi (economies of scale), (3)Penguasaan

teknologi baru. (4)Meningkatkan jangkauan pasar perusahaan, (5)Peluang memperoleh

pembiayaan yang lebih besar.

9. Dampak Perpajakan Dari Akuisisi

Apabila suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain, transaksi tersebut mungkin

terkena pajak mungkin pula tidak. Dalam peristiwa taxable acquisition, pemegang saham dari

perusahaan yang diakuisisi diperlakukan sebagai menjual saham yang mereka miliki, dan

karenanya akan memperoleh capital gains (yang akan dikenakan pajak) atau loss. Dalam

peristiwa akuisisi yang taxable, perusahaan yang mengakuisisi mungkin melakukan revaluasi

atas aktiva tetap dari perusahaan yang diakuisisi.

10. Akuntansi Akuisisi

Penggabungan badan-badan usaha tersebut dapat dipengaruhi oleh metode akuntansi

yang diterapkan untuk mencatat akuisisi dan merger. Berdasarkan pendapat Beams (2002:6),

ada dua macam metode akuntansi yang dikembangkan di Amerika Serikat dan kemudian

dipakai di Indonesia yaitu: (1) Polling of interest method (metode penyatuan kepemilikan),

(2) Purchase method (metode pembelian).

11. Going Private dan Leverage Buyout

Leverage Buyout adalah transasksi going private yang dibiayai dengan hutang. Ciri LBO

adalah pembelian dilakukan dengan kas, bukan dengan saham. “Going private” mengacu

pada tranformasi perseroan publik menjadi perusahaan yang dimiliki swasta. Leverage

Buyout adalah akuisisi, yang dibiayai sebagian besar oleh pinjaman, atas saham atau aktiva

dari perusahaan yang saat itu merupakan perusahaan publik oleh sekelompok kecil investor.

Kelompok pembeli dapat disponsori oleh spesialis buyout atau oleh bank investasi.