respon imun terhadap virus dan bakteri

Upload: dhonat-flash

Post on 02-Jun-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    1/45

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    2/45

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    3/45

    Aktifitas yang berkaitan dengan sistem pertahanan :

    1.Pertahanan terhadap patogen penginvasi

    2.Pengeluaran sel sel yang aus, debris jaringan

    3.Identifikasi dan destruksi sel abnormal / mutan yangberasal dari tubuh sendiri surveilans imun

    4.Respon imun yang tidak sesuai yang menimbulkan alergi

    5.Penolakan sel sel jaringan asing transplantasiorgan

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    4/45

    Sasaran utama sistem imun :

    1.Bakteri , mikroorganisme sel tunggal, tidakberinti dan memiliki perangkat essensial untukhidup dan berproduksi

    2.Virus DNA / RNA yang terbungkus selubung

    protein

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    5/45

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    6/45

    Sel - sel efektor pada sistem imun : Leukosit, ttd :

    1.Neutrofil Sel fagositik yang dapat memakan dan menghancurkan

    bahan bahan yang tidak perlu

    2.Eosinofil Mengeluarkan zat zat kimiawi yang menghancurkancacing parasit dan berperan dalam manifestasi alergi

    3. Limfosita.Limfosit BBerubah menjadi sel plasma yang mengeluarkan antibodi yangsecara tidak langsung menyebabkan destruksi zat asing.b.Limfosit T

    Berperan dalam imunitas selular dengan destruksi langsung melaluicara nonfagosit

    4. MonositBerubah menjadi makrofag

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    7/45

    Semua leukosit berasal dari sumsum tulangkecuali limfosit

    Limfosit : dari jaringan limfoidJaringan Limfoid mencakup :Kel. Limfe, limpa, timus, tonsil, adenoid,apendiks, bercak peyer (GALT)

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    8/45

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    9/45

    Sumsum tulang

    Kel. Limfe, tonsil, adenoid,apendiks, GALT

    Limfa

    Asal sel darah Tempat pematangan limfosit B

    Pertukaran limfosit dengan limfe Menghasilkan antibodi danmensensitisasi sel T Limfe Membersihkan mikroba dan debris

    Pertukaran limfosit dengan limfe Menghasilkan antibodi dansensitisasiSel T darah Membersihkan mikroba dan debris Menyimpan sel darah merah

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    10/45

    Respon Imun :

    1. Spesifik : Menghancurkan senyawa asingyang sudah dikenalnya.

    2. Non Spesifik : Lini pertama terhadap sel sel

    atipikal (sel asing, mutan yang cedera)Mencakup : Peradangan, interferon, sel NK

    dan sistem komplemen.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    11/45

    Perbedaaan Sifat Respon Imun Spesifik dan Non Spesifik

    Non Spesifik Spesifik

    Resistensi

    Spesifitas

    Sel yang penting

    Molekul yang penting

    Tidak Berubah oleh infeksi

    Umumnya efektif terhadapsemua mikroorganisme

    Fagosit

    Sel NK

    LizosimKomplemenInterferon

    Membaik oleh infeksiberulang

    Spesifik utkmikroorganisme yangsudah mensensitisasisebelumnya

    Limfosit

    AntibodiSitokin

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    12/45

    Respon Imun Non Spesifik

    1.Peradangan Cedera jaringan, yang berperan : fagositik, neutrofildan makrofag

    2 .Interferon protein yang menjaga tubuh dari Infeksi virus

    3.Sel NK Infeksi virus dan sel kanker

    4.Sistem komplemen Dapat diaktifkan oleh benda asing dan antibodi

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    13/45

    Respon Peradangan :

    1.Pertahanan oleh makrofag Residen

    2.Vasodilatasi lokal aliran darah Leukosit fagositik dan proteinplasma

    3.Peningkatan permeabilitas kapiler protein plasma lolos ke jaringan

    4.Edema lokal akibat pergeseran keseimbangan cairan

    5.Pembatasan daerah yang meradang. Cedera fibrin membentuk bekuan cairaninterstisium di ruang sel. Bakteri enzim plasminogen plasmin yangmelarutkan bekuan fibrin.

    7.Emigrasi Leukosit. Melibatkan marginasi, diapedesis, gerakan amuboid dankemotaksis

    8.Destruksi bakteri oleh leukosit

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    14/45

    Fagosit mengenali sasaran untuk dihancurkanmelalui :

    1. Jaringan mati / zat asing memiliki karakteristikpermukaan yang berbeda dengan sel normal.

    2. Zat asing dilapisi dengan zat 2 kimia yangdihasilkan oleh sel imun opsonin .

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    15/45

    Interferon

    Menghasilkan resistensi non spesifik terhadapinfeksi virus sementara menghambatreplikasi virus.

    Memperkuat aktifitas imun lain : Sel NK & SelT

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    16/45

    Sel NK:

    Menghancurkan sel yang terinfeksi virus & sel kankerdengan langsung melisiskan membran sel tersebut.

    Sistem komplemenprotein protein plasma yang dihasilkan oleh hatiinaktif

    Fungsi :1.Komponen komplemen C5 C9 aktif membrane

    Attack Complex, yang melubangi sel sasaran

    2.Komponen komplemen aktif lain memperkuatperadangan :-Sebagai kemotoksin -Merangsang histamin-Sebagai opsonin -Mengaktifkan kinin

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    17/45

    Respon Imun Spesifik

    1.Imunitas yang diperantarai oleh AB turunan limfosit B2.Imunitas yang diperantarai oleh sel limfosit T

    Limfosit BAntibodi berdasarkan aktifitas biologis, dibagi :

    1.Imunoglobulin M, Ig MReseptor permukaan sel B, tempat antigen melekat

    2.IgG, dihasilkan >> jika tubuh terpajan ulang antigen samaIgG & IgM Bakteridan beberapa jenis virus

    3.IgE, untuk respons alergi seperti asma, biduran.

    4.IgA, dalam seleksi sistem pencernaan, pernafasan, genitourinaria, air susu dan airmata.

    5.IgD, dipermukaan sel B, fungsi belum jelas.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    18/45

    Sel B berikatan dengan antigen Sel plasma yang menghasilkanantibodi dan sel memori yang tetap dorman sampai seseorang mendapatpajanan ulang dengan antigen yang sama .

    Antibodi dikeluarkan ke dalam darah / limfe memperoleh akses kedarah Globulin / Imunoglobulin sampai 2000/ detik

    Antibodi mengidentifikasi zat asing dan meningkatkan aktivitasberbagai sistem pertahanan melalui :

    1.Pengaktifan sistem komplemen2.Peningkatan fagositosis3.Stimulasi sel pembunuh

    Setiap antigen merangsang klon limfosit B yang berbeda untukmenghasilkan antibodi Imunitas aktif : Pembentukan antibodi akibat pajanan ke suatu antigen Imunitas pasif : Imunitas yang diperoleh segera setelah menerima

    antibodi yang sudah dikenal

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    19/45

    Activation of B Cells to Make AntibodyThe B cell uses its receptor to bind a matching antigen,which it proceeds to engulf and process. Then itcombines a fragment of antigen with its special marker,the class II protein. This combination of antigen andmarker is recognized and bound by a T cell carrying amatching receptor. The binding activates the T cell,which then releases lymphokines interleukins thattransform the B cell into an antibody-secreting plasmacell.Plasma cell

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    20/45

    Lymphocytes originate as stem cells in the bone marrow. Some migrate tothe Thymus& develop into T-cells;others remain in the Bone marrow &develop into B-cells. Both B-& T-cells then migrate to lymphoid tissue.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    21/45

    Limfosit T

    Sel T diaktifkan oleh antigen asing hanya apabila antigen tersebutmembawa identitas individu yang bersangkutan

    Terdapat 3 sub populasi Sel T: 1.Sel T sitotoksik mengancurkan sel pejamu yang memilikiantigen asing (contoh : virus, kanker)

    2.Sel T penolong menaikkan perkembangan sel B aktif selplasma Memperkuat sel T sitotoksik dan sel T penekan. Mengaktifkan makrofag

    3.Sel T penekan Menekan produksi antibody sel B dan aktifkansel T sitotoksik, sel T penolong

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    22/45

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    23/45

    MEKANISME SISTEM IMUN TERHADAP VIRUS Definisi Virus

    Virus ( bahasa latin yang artinya toxin atau racun) adalah suatu partikelsub-mikroskopik (ukurannya berkisar antara 15-600 nm) yang dapatmenginfeksi sel dari suatu organisme biologis. Mengandung inti dari DNA /RNA.

    Beberapa kelompok virus :I: Double-stranded DNA (e.g. Adenoviruses, Herpesviruses, Poxviruses)II: Single-stranded (+)sense DNA (e.g. Parvoviruses)

    III: Double-stranded RNA (e.g. Reoviruses)IV: Single-stranded (+)sense RNA (e.g. Picornaviruses, Togaviruses)V: Single-stranded (-)sense RNA (e.g. Orthomyxoviruses, Rhabdoviruses)VI: Single-stranded (+)sense RNA with DNA intermediate in life-cycle(e.g.Retroviruses)VII: Double-stranded DNA with RNA intermediate (e.g. Hepadnaviruses)Virus dapat bereplikasi sendiri jika menginfeksi host cell(bereplikasi diDALAM tubuh inang menggunakan sistem enzimatik inang, oleh karena inidia tidak dapat bereproduksi sendiri.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    24/45

    Virus dapat menyebabkan penyakit yangserius bagi manusia seperti AIDS, HIV, rabies

    dll. Terapi untuk menangani virus viraldiseases seperti antibiotik tidak memberikanefek terapi terhadap virus dan penggantinya

    adalah antiviral. Proses adaptasi membuat memori imunologis

    dan membuat perlindungan yang lebih efektif

    selama pertemuan di masa depan denganpatogen tersebut. Proses imunitas yangditerima adalah basis dari vaksinasi.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    25/45

    Strukturvirus yang komplit memiliki virion, dimanaasam nukleatnya dikelilingi olek protectivecoat yang disebut kapsid (protein). Capsidterdiri dari protein yang di kode oleh viral

    genome

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    26/45

    Invasi Patogen Keberhasilan patogen bergantung pada kemampuannya untuk

    menghindar dari respon imun. Patogen telah mengembangkan beberapametode yang menyebabkan mereka dapat menginfeksi sementarapatogen menghindari kehancuran akibat sistem imun.Bakteri seringmenembus perisai fisik dengan mengeluarkan enzim. yang mendalami isiperisai, contohnya dengan menggunakan sistem tipe II sekresi. Sebagaikemungkinan, patogen dapat menggunakan sistem tipe III sekresi. Merekadapat memasukan tuba palsu pada sel, yang menyediakan saluranlangsung untuk protein agar dapat bergerak dari patogen ke pemilik

    tubuh; protein yang dikirim melalui t kronik Kemajuan besar dari pengobatan telah mengembangkan strain viralyang telah dibunuh dan dilumpuhkan untuk immunisasi terhadap polio,mumps dan campak.

    Infeksi HIV tampaknya terbatas pada sel yang membawa reseptorpermukaan CD4. Populasi limfosit Thelper adalah yang paling kaya akanreseptor CD4, menjelaskan kemampuan tropisme dan lisis oleh HIVterhadap sel ini. Monosit, makrofag, dan mikroglia juga mengandungreseptor permukaan CD4, namun kepadatannya sangat rendah. Inimungkin menjelaskan mengapa makrofag sering mengandung virus,namun jarang lisis, membuat mereka efektif sebagai reservoir viral.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    27/45

    Siklus Hidup VirusTerdiri dari 5 tahap yaitu :1. AttachmentAttachment adalah ikatan khas diantara viral capsid proteins and specificreceptors pada permukaan sel inang. Virus akan menyerang sel inang yangspesifik, contohnya human immunodeficiency virus (HIV) hanyamenginfeksi manusia pada sel T.2. PenetrationViruse masuk ke sel inang menembus reseptor secara endocytosis ataumelalui mekanisme lain.3. UncoatingUncoating adalah proses terdegradasinya viral kapsid oleh enzim viralatau host enzymes yang dihasilkan oleh viral genomic nucleic acid.4. ReplicationReplikasi virus :

    Dapat dilakukan dengan litik atau lisogenik.5.ReleaseVirus dilepaskan dari sel inang melalui lisis. Enveloped viruses (e.g., HIV)dilepaskan dari sel inangnya melalui budding .

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    28/45

    Mekanisme Sistem Imun Khusus Untuk VirusHost Immune ResponseBagian yang paling pertama menghadapi virusadalah sistem imun alami . Bagian ini terdiridari berbagai sel dan mekanisme lain untuk

    melindungi sel inang dari infeksi secara nonspesifik. Ini berarti sistem imun alamimengenal dan merespon patogen secarapintas, lain halnya dengan sistem imundapatan, respon tersebut tidak bertahan lamadalam melindungi sistem imun sel inang.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    29/45

    Ketika sistem imun dapatan dari suatu vertebratadimasuki virus, sel inang akan memproduksiantibodi spesifik yang akan mengikat virus danakan mempertahankan keadaan normalnya.Sistem ini disebut imunitas humoral . Dua tipeantibodi yang penting adalah IgM(sangat efektifuntuk menetralisir virus tetapi hanya diproduksioleh sel sistem imun dalam beberapa minggu .Anti bodi yang lainnya adalah IgG yang diproduksidalam waktu tak terbatas . Kehadiran IgM dalamdarah pada sel inang digunakan untuk tes infeksi

    akut dimana IgG mengindikasikan infeksi yangpernah terjadi(memori). Dua tipe antibodi inidiukur ketika melakukan tes imun

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    30/45

    Pertahanan kedua dari vertebrata dalammelawan virus disebut cell-mediated immunity

    meliputi sel imun yang dikenal dengan sel T. Seltubuh selalu menyajikan fragmen-fragmen kecilproteinnya ke permukaan sel. Dan jika sel Tmengenali terdapatnya fragmen viral yang asing,maka sel inang akan merusak dengan sel T killerdan virus specific T-cells proliferate. Makrofage merupakan antigen presentation utama.

    Produksi interferon juga merupakan mekanismeyang penting dalam pertahanan sel inang.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    31/45

    Proses adaptasi membuat memori imunologis danmembuat perlindungan yang lebih efektif selamapertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. Proses

    imunitas yang diterima adalah basis dari vaksinasi.

    Cara virus menghindar HIV menghindari sistem imun dengan selalu mengubah

    asam amino dari protein pada permukaan virion. Viruspersisten juga selalu menghindari kontrol imun dengan

    1. pengasingan .2. blokade antigen presentation.3. resistensi sitokin .

    4. menghindari aktivitas NK sel .5. menghindari sel dari apoptosis dan antigen shift.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    32/45

    Imunitas spesifik, yang terdiri dari imunitashumoral dan seluler. Secara umum pengontrolan

    infeksi intraselular seperti infeksi virus, protozoa, jamur dan beberapa bakteri intraselular fakultatifterutama membutuhkan imunitas yang diperanioleh sel yang dinamakan imunitas selular ,

    sedangkan bakteri ekstraselular dan toksinmembutuhkan imunitas yang diperani olehantibodi yang dinamakan imunitas humoral .Secara keseluruhan pertahanan imunologik dan

    nonimunologik (nonspesifik) bertanggung jawabbersama dalam pengontrolan terjadinya penyakitinfeksi.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    33/45

    Mekanisme pertahanan tubuh terhadap bakteri Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang

    mengandung mikroba patogen di sekelilingnya.Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi.

    Stres emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lainuntuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi olehsistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag,dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan.

    Respons pejamu yang terjadi juga tergantung dari jumlah mikroba yangmasuk. Mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yangberbahaya meliputi

    1. Pertahanan fisik dan kimiawi , seperti kulit, sekresi asam lemak dan asamlaktat melalui kelenjar keringat, sekresi lendir, pergerakan silia, sekresi airmata, air liur, urin, asam lambung serta lisosom dalam air mata

    2. Simbiosis dengan bakteri flora normal yang memproduksi zat yang dapatmencegah invasi mikroorganisme

    3. Innate immunity (mekanisme non-spesifik), seperti sel polimorfonuklear(PMN) dan makrofag, aktivasi komplemen, sel mast, protein fase akut,interferon, sel NK (natural killer) dan mediator eosinofil

    4. Imunitas spesifik , yang terdiri dari imunitas humoral dan seluler

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    34/45

    Secara umum pengontrolan infeksi intraselular seperti infeksi virus,protozoa, jamur dan beberapa bakteri intraselular fakultatif terutamamembutuhkan imunitas yang diperani oleh sel yang dinamakan imunitas

    selular , sedangkan bakteri ekstraselular dan toksin membutuhkan imunitasyang diperani oleh antibodi yang dinamakan imunitas humoral . Secarakeseluruhan pertahanan imunologik dan nonimunologik (nonspesifik)bertanggung jawab bersama dalam pengontrolan terjadinya penyakitinfeksi.

    Simbiosis dengan bakteri flora normal yang memproduksi zat yang dapatmencegah invasi mikroorganisme Innate immunity (mekanisme non-spesifik), seperti sel polimorfonuklear (PMN) dan makrofag, aktivasikomplemen, sel mast, protein fase akut, interferon, sel NK (natural killer)

    dan mediator eosinofil Imunitas spesifik , yang terdiri dari imunitashumoral dan seluler .

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    35/45

    Strategi menghindari digunakan oleh beberapa patogen untukmengelakan sistem imun bawaan adalah replikasi intraselular (jugadisebut patogenesis intraselular). Disini, patogen mengeluarkanmayoritas lingkaran hidupnya kedalam sel yang dilindungi darikontak langsung dengan sel imun, antibodi dan komplemen.Beberapa contoh patogen intraselular termasuk virus, racunmakanan, bakteri Salmonella dan parasit eukariot yangmenyebabkan malaria (Plasmodium falciparum) dan leismaniasis(Leishmania spp.). Bakteri lain, seperti Mycobacterium tuberculosis,hidup didalam kapsul protektif yang mencegah lisis olehkomplemen. Banyak patogen mengeluarkan senyawa yangmengurangi respon imun atau mengarahkan respon imun ke arahyang salah. Beberapa bakteri membentuk biofilm untuk melindungidiri mereka dari sel dan protein sistem imun. Biofilm ada padabanyak infeksi yang berhasil, seperti Pseudomonas aeruginosakronik dan Burkholderia cenocepacia karakteristik infeksi sistikfibrosis. Bakteri lain menghasilkan protein permukaan yang melilitpada antibodi, mengubah mereka menjadi tidak efektif; contohtermasuk Streptococcus (protein G), Staphylococcus aureus (proteinA), dan Peptostreptococcus magnus (protein L)

    C b k i k l l hi d

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    36/45

    Cara bakteri ekstraseluler menghindar

    Bakteri ekstraseluler biasanya mudah dihancurkan oleh sel fagosit. Pada keadaan tertentubakteri ekstraseluler tidak dapat dihancurkan oleh sel fagosit karena adanya

    1. sintesis kapsul antifagosit, yaitu kapsul luar (outer capsule) yang mengakibatkan adesi yangtidak baik antara sel fagosit dengan bakteri, seperti pada infeksi bakteri berkapsul

    Streptococcus pneumoniae atau Haemophylus influenzae. Selain itu, kapsul tersebutmelindungi molekul karbohidrat pada permukaan bakteri yang seharusnya dapat dikenalioleh reseptor fagosit. Dengan adanya kapsul ini, akses fagosit dan deposisi C3b padadinding sel bakteri dapat dihambat. Beberapa organisme lain

    2. mengeluarkan eksotoksin yang meracuni leukosit. Strategi lainnya adalah dengan

    3. pengikatan bakteri ke permukaan sel non fagosit sehingga memperoleh perlindungan dari

    fungsi fagosit . Beberapa bakteri juga dapat mempercepat pemecahan komplemen melaluiaksi produk mikrobial yang mengikat atau menghambat kerja regulator aktivasikomplemen. Bahkan beberapa spesies dapat menghindari lisis dengan cara mengalihkanlokasi aktivasi komplemen melalui

    4. sekresi protein umpan (decoy protein) atau posisi permukaan bakteri yang jauh darimembran sel. Beberapa organisme Gram positif mempunyai lapisan

    5. peptidoglikan tebal yang menghambat insersi komplek serangan membran C5b-9 padamembran sel bakteri . Bakteri enterik Gram negatif pada usus mempengaruhi aktivitasmakrofag termasuk

    6. menginduksi apoptosis7. meningkatkan produksi IL-1

    8. mencegah fusi fagosom-lisosom dan mempengaruhi

    9. sitoskleton aktin10. Strategi berupa variasi

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    37/45

    antigenik juga dimiliki oleh beberapa bakteri, seperti variasi lipoprotein permukaan, variasi enzim yang terlibat dalam sintesis struktur permukaandan variasi antigenik pili.Keadaan sistem imun yang dapat menyebabkanbakteri ekstraseluler sulit dihancurkan adalah gangguan pada mekanisme

    fagositik karena defisiensi sel fagositik (neutropenia) atau kualitas responsimun yang kurang (penyakit granulomatosa kronik).Mekanisme pertahanan tubuh

    Respons imun terhadap bakteri ekstraseluler bertujuan untukmenetralkan efek toksin dan mengeliminasi bakteri . Respons imunalamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil, monosit serta

    makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam dinding bakteri Gram negatifdapat mengaktivasi komplemen jalur alternatif tanpa adanya antibodi.Hasil aktivasi ini adalah C3b yang mempunyai efek opsonisasi, lisis bakterimelalui serangan kompleks membran dan respons inflamasi akibatpengumpulan serta aktivasi leukosit. Endotoksin juga merangsangmakrofag dan sel lain seperti endotel vaskular untuk memproduksi sitokinseperti TNF, IL-1, IL-6 dan IL-8. Sitokin akan menginduksi adesi neutrofildan monosit pada endotel vaskular pada tempat infeksi, diikuti denganmigrasi, akumulasi lokal serta aktivasi sel inflamasi. Kerusakan jaringanyang terjadi adalah akibat efek samping mekanisme pertahanan untukeliminasi bakteri. Sitokin juga merangsang demam dan sintesis proteinfase akut.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    38/45

    Netralisasi toksinInfeksi bakteri Gram negatif dapat menyebabkan pengeluaran endotoksin yang akan menstimulasi makrofag. Stimulasi yang berlebihan terhadapmakrofag akan menghasilkan sejumlah sitokin seperti IL-1, IL-6 dan TNF.Proses ini akan memacu terjadinya reaksi peradangan yang menyebabkankerusakan sel, hipotensi, aktivasi sistem koagulasi, gagal organ multipeldan berakhir dengan kematian. Antibodi yang mengandung reseptorsitokin dan antagonisnya, berperan dalam menghilangkan sejumlah sitokindalam sirkulasi dan mencegah sitokin berikatan pada sel target.Antibodi yang beredar dalam sirkulasi akan menetralisasi molekulantifagositik dan eksotoksin lainnya yang diproduksi bakteri. Mekanismenetralisasi antibodi terhadap bakteri terjadi melalui dua cara. Pertama ,melalui kombinasi antibodi di dekat lokasi biologi aktif infeksi yaitu secaralangsung menghambat reaksi toksin dengan sel target. Kedua , melaluikombinasi antibodi yang terletak jauh dari lokasi biologi aktif infeksi yaitudengan mengubah konformasi alosterik toksin agar tidak dapat bereaksidengan sel target. Dengan ikatan kompleks bersama antibodi, toksin tidak

    dapat berdifusi sehingga rawan terhadap fagositosis, terutama bila ukurankompleks membesar karena deposisi komplemen pada permukaan bakteriakan semakin bertambah.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    39/45

    OpsonisasiOpsonisasi adalah pelapisan antigen oleh antibodi, komplemen,fibronektin, yang berfungsi untuk memudahkan fagositosis.Opsonisasi ada dua yaitu opsonisasi yang tidak tergantung antibodidan yang ditingkatkan oleh antibodi.dengan sel target. Denganikatan kompleks bersama antibodi, toksin tidak dapat berdifusisehingga rawan terhadap fagositosis, terutama bila ukurankompleks membesar karena deposisi komplemen pada permukaanbakteri akan semakin bertambah.

    Pada opsonisasi yang tidak tergantung antibodi, protein pengikatmanose dapat terikat pada manose terminal pada permukaanbakteri, dan akan mengaktifkan C1r dan C1s serta berikatan denganC1q. Proses tersebut akan mengaktivasi komplemen pada jalurklasik yang dapat berperan sebagai opsonin dan memperantaraifagositosis. Lipopolisakarida (LPS) merupakan endotoksin yang

    penting pada bakteri Gram negatif. Sel ini dapat dikenal oleh tigakelas molekul reseptor. Sedangkan opsonisasi yang ditingkatkanoleh antibodi adalah bakteri yang resisten terhadap prosesfagositosis akan tertarik pada sel PMN dan makrofag bila telahdiopsonisasi oleh antibodi.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    40/45

    Proses penelanan bakteri oleh fagosit diawali dengan pembentukan tonjolan pseudopodia yang berbentuk kantong fagosom untuk mengelilingi bakteri, sehingga bakteri akanterperangkap di dalamnya, selanjutnya partikel granular di dalam fagosom akanmengeluarkan berbagai enzim dan protein untuk merusak dan menghancurkan bakteri

    tersebut.Mekanisme pemusnahan bakteri oleh enzim ini dapat melalui proses oksidasi maupunnonoksidasi, tergantung pada jenis bakteri dan status metabolik pada saat itu. Oksidasi dapatberlangsung dengan atau tanpa mieloperoksidase. Proses oksidasi dengan mieloperoksidaseterjadi melalui ikatan H2O2 dengan Fe yang terdapat pada mieloperoksidase. Proses inimenghasilkan komplek enzim-subtrat dengan daya oksidasi tinggi dan sangat toksik terhadapbakteri, yaitu asam hipoklorat (HOCl).Proses oksidasi tanpa mieloperoksidase berdasarkan ikatan H2O2 dengan superoksida danradikal hidroksil namun daya oksidasinya rendah. Proses nonoksidasi berlangsung denganperantaraan berbagai protein dalam fagosom yaitu flavoprotein, sitokrom-b, laktoferin,lisozim, kaptensin G dan difensin. Pada proses pemusnahan bakteri, pH dalam sel fagositdapat menjadi alkalis. Hal ini terjadi karena protein yang bermuatan positif dalam pH yangalkalis bersifat sangat toksik dan dapat merusak lapisan lemak dinding bakteri Gram negatif.

    Selain itu, bakteri juga dapat terbunuh pada saat pH dalam fagosom menjadi asam karenaaktivitas lisozim. Melalui proses ini PMN memproduksi antibakteri yang dapat berperansebagai antibiotika alami (natural antibiotics).Apabila organisme yang diopsonisasi terlalu besar untuk difagosit, maka fagosit dapatmengatasi organisme tersebut melalui mekanisme ekstraseluler, yaitu Antibody-DependentCellular Cytotoxicity (ADCC).

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    41/45

    INFEKSI BAKTERI INTRASELULER Strategi pertahanan bakteri

    Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu bakteri intraselulerfakultatif dan obligat . Bakteri intraseluler fakultatif adalah bakteriyang mudah difagositosis tetapi tidak dapat dihancurkan olehsistem fagositosis. Bakteri intraseluler obligat adalah bakteri yanghanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel hospes. Halini dapat terjadi karena bakteri tidak dapat dijangkau oleh antibodidalam sirkulasi, sehingga mekanisme respons imun terhadapbakteri intraseluler juga berbeda dibandingkan dengan bakteriekstraseluler. Beberapa jenis bakteri seperti basil tuberkel danleprosi, dan organisme Listeria dan Brucella menghindariperlawanan sistem imun dengan cara hidup intraseluler dalammakrofag , biasanya fagosit mononuklear, karena sel tersebutmempunyai mobilitas tinggi dalam tubuh. Masuknya bakteri dimulaidengan ambilan fagosit setelah bakteri mengalami opsonisasi.Namun setelah di dalam makrofag, bakteri tersebut melakukanperubahan mekanisme pertahanan.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    42/45

    Bakteri intraseluler memiliki kemampuanmempertahankan diri melalui tiga mekanisme,

    yaitu 1) hambatan fusi lisosom pada vakuola yangberisi bakteri, 2) lipid mikobakterial sepertilipoarabinomanan menghalangi pembentukanROI (reactive oxygen intermediate) seperti anionsuperoksida, radikal hidroksil dan hidrogenperoksida dan terjadinya respiratory burst, 3)menghindari perangkap fagosom dengan

    menggunakan lisin sehingga tetap hidup bebasdalam sitoplasma makrofag dan terbebas dariproses pemusnahan selanjutnya

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    43/45

    Mekanisme pertahanan tubuh terhadap bakteri intraselulerCellular Mediated Immunity, CMI sangat penting dalam mengatasiorganisme intraseluler. Sel T CD4 akan berikatan dengan partikelantigen yang dipresentasikan melalui MHC II pada permukaanmakrofag yang terinfeksi bakteri intraseluler. Sel T helper (Th1) iniakan mengeluarkan sitokin IFN yang akan mengaktivasi makrofagdan membunuh organisme intraseluler, terutama melaluipembentukan oksigen reaktif intermediat (ROI) dan nitrit oxide(NO). Selanjutnya makrofag tersebut akan mengeluarkan lebihbanyak substansi yang berperan dalam reaksi inflamasi kronik.Selain itu juga terjadi lisis sel yang diperantarai oleh sel T CD8.

    Beberapa bakteri ada yang resisten sehingga menimbulkanstimulasi antigen yang kronik. Keadaan ini menimbulkanpengumpulan lokal makrofag yang terkativasi yang membentukgranuloma sekeliling mikroorganisme untuk mencegah penyebaran.Hal ini dapat berlanjut pada nekrosis jaringan dan fibrosis yang luasyang menyebabkan gangguan fungsi. Oleh karena itu, kerusakan jaringan terutama disebabkan oleh respons imun terhadap infeksibakteri intraseluler.

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    44/45

    Sistem imun sekretoriPermukaan mukosa usus mempunyai mekanisme pertahanan spesifikantigen dan nonspesifik. Mekanisme nonspesifik terdiri dari peptidaantimikrobial yang diproduksi oleh neutrofil, makrofag dan epitel mukosa.

    Peptida ini akan menyebabkan lisis bakteri melalui disrupsi padapermukaan membran. Imunitas spesifik diperantarai oleh IgA sekretoridan IgM, dengan dominasi IgA1 pada usus bagian awal dan IgA2 pada ususbesar. Antibodi IgA mempunyai fungsi proteksi dengan cara melapisi (coating) virus dan bakteri dan mencegah adesi pada sel epitel dimembran mukosa. Apabila agen infeksi berhasil melewati barier IgA, makalini pertahanan berikutnya adalah IgE. Adanya kontak antigen dengan IgEakan menyebabkan pelepasan mediator yang menarik agen respons imundan menghasilkan reaksi inflamasi akut. Adanya peningkatanpermeabilitas vaskular yang disebabkan oleh histamin akan menyebabkantransudasi IgG dan komplemen, sedangkan faktor kemotaktik terhadapneutrofil dan eosinofil akan menarik sel efektor yang diperlukan untukmengatasi organisme penyebab infeksi yang telah dilapisi oleh IgG spesifik

    dan C3b. Penyatuan kompleks antibodi-komplemen pada makrofag akanmenghasilkan faktor yang memperkuat permeabilitas vaskular dan proseskemotaktik

  • 8/10/2019 Respon Imun Terhadap Virus Dan Bakteri

    45/45

    TERIMA KASIH

    Telah memberi perhatian