resistor

7
RESISTOR A. Bahan Pembuatan Resistor Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri. Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 10M Ω, resistor logam dengan kisaran resistansi 1Ω hingga 1MΩ, oksida logam dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 1MΩ, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47Ω hingga 22KΩ dan lilitan kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1Ω hingga 22KΩ. Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang mengalir. Satuan nilai resistansi suatu Resistor adalah Ohm (Ω) diberi lambang huruf R. Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable. B. Macam-macam Resistor : Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable. 1. Resistor Tetap (Fixed Resistor) Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap. Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis pada bodinya dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka. Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna.

Upload: noenu-nurjanna

Post on 07-Jul-2015

3.284 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resistor

RESISTOR

A. Bahan Pembuatan Resistor

Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah

resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai

untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar

resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor

tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut

dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 10M Ω, resistor logam

dengan kisaran resistansi 1Ω hingga 1MΩ, oksida logam dengan kisaran resistansi 10Ω

hinnga 1MΩ, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47Ω hingga 22KΩ dan lilitan

kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1Ω hingga 22KΩ.

Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan,

berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi

sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang mengalir. Satuan nilai resistansi

suatu Resistor adalah Ohm (Ω) diberi lambang huruf R. Ada dua macam Resistor yang

dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable.

B. Macam-macam Resistor :

Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu

Resistor tetap dan Resistor variable.

1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap.

Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis pada bodinya

dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi

Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan

Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai

resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan

angka.

Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai

resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5

cincin warna.

Page 2: Resistor

Kuning

Biru

Oranye

Dari gambar resistor disamping diketahui

bahwa cincin I = Kuning = 4

cincin II = Biru = 6

cincin III = Oranye = 000

cincin IV = Emas = 5%

Maka nilai resistor tersebut adalah

46000Ω 5% atau 46K Ω 5%

Emas

Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt,

dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan

5 cincin warna.

Untuk menetukan nilai dari resistor tetap dengan menggunakan cincin warna,

maka dapat kita hitung dengan menggunakan tabel panduan kode warna sebagai

berikut :

Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor

No

Warna Kode

Cincin ke-1

Cincin ke-2

Cincin ke-3 Cincin ke 4

Angka ke-1

Angka ke-2

Jumlah nol Toleransi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Hitam Coklat Merah Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas Perak

- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 - -

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 - -

- 0 00 000 0000 00000 000000 0000000 00000000 000000000

0.1 0.01

- 1 %

- - - - - - - -

5% 10%

Gambar 1. Simbol Fixed Resistor Gambar 2.

Fixed Resistor 1 KΩ 5%/2 Watt

Gambar 3. Fixed Resistor 133 Ω 3% /25 Watt

Gambar 4.

Fixed Reistor 0.01 Ω 5% /5 Watt 850C

Page 3: Resistor

Sedangkan untuk tahanan tetap yang nilainya terdapat pada badan atau bodi

resistor dapat kita baca dengan cara sebagai berikut :

Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:

82KΩ 5% 9132W (82KΩ berarti besarnya resistansi 82KΩ, 5% berarti besarnya

toleransi 5%, 9132W adalah nomor serinya)

5W 0,22ΩJ (5W kemampuan daya Resistor besarnya 5W , 0,22Ω berarti besarnya

resistansi 0,22Ω, J berarti besarnya toleransi 5%)

5W 22R J (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, 22R berarti

besarnya resistansi 22Ω dan J berarti besarnya toleransi 5%)

5W R1K (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, R1K berarti

besarnya resistansi 1KΩ)

RSN 2P 22K K (RSN 2P sebagai nomor seri resistor, 22K berarti besarnya resistansi

22KΩ dan K berarti besarnya toleransi 5%)

Rangkaian resistor

a) Rangkaian Seri

Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh

resistor yang dirangkai.

R1 + R2 + R3

RT = R1 + R2 + R3 …. RT = Resistansi Total

Contoh :

Dari Gambar diatas, maka kita dapat menghitung besar nilai Resistansi totalnya,

yaitu :

RT = 1KΩ + 1KΩ + 1KΩ = 3KΩ 5%

b) Rangkaian Paralel

Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil

perbandingan nilai masing-masing.

Page 4: Resistor

TotalsisisRTRR

RxRRT tanRe

21

21RdstRRRT

1...

2

1

1

11

%5500%52000

%51000000

%51000%51000

%51000%51000

2

1

RT

x

R

RRT

%5500%51000

2

%51000

111

%51000

1

%51000

1

2

1

1

11

RT

RRRT

71215001 KKRP

%533.1701

%533.1%51700

31

RT

RT

RPRPRT

33.16

8

24

24

22

223

K

K

KK

KxK

KRP

KxRPRP

KKKRP 4312

Atau

Contoh :

c) Rangkaian Seri Paralel

Rangkaian seri paralel adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri

yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari

keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui

penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel.

Contoh :

RPRRT 1

321 RRRP41

41

RRP

RxRPRP

Page 5: Resistor

Gambar 4. Simbol Variabel Resistor

Gambar 6.

Konstruksi dan symbol potentiometer karbon

2. Resistor Variabel

Resistor variable disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat, yaitu yang

besarnya resistansi dapat diubah-ubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang

terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 5 di bawah ini

Selain potensio tersebut resistor variabel yang sering digunakan adalah Trimpot

dimana resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio

dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator

atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:

Selain Resistor tetap dan Resistor variable, masih ada lagi jenis Resistor yang khusus yang

dibuat untuk keperluan-keperluan tertentu, misalnya nilai hambatannya dipengaruhi oleh

faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:

Gambar 5. Potentio

Gambar 7 Simbol Trimpot

Gambar 8 Bentuk dan Jenis-Jenis Trimpot

(6)

Page 6: Resistor

a) Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.

1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)

Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin

besar nilai hambatanya.

2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)

Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai

hambatannya.

b) LDR (Light Dependent Resistor), nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya.

Jenis resistor ini memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya

berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Dua jenis bahan yang sering

digunakan dalam pembuatan LDR adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida

(CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan

puncaknya pada sekitar 0.6 mikrometer untuk CdS dan 0.75 mikrometer untuk CdSe.

Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1MΩ dalam kondisi gelap gulita

dan kurang dari 1KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Makin besar

intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.

Gambar 9. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik PTC

(b) (c)

+tOC

(a)

Resistansi

Suhu

-tOC

Resistansi

Suhu

Gambar 10. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik

NTC

(b) (c)

(a)

Page 7: Resistor

c) VDR (Voltage Dependent Resistor)

VDR (Voltage Dependent Resistor), jenis komponen yang satu ini banyak digunakan

pada motor-motor penggerak, misalnya motor penggiling. Resistor kendali tegangan atau

VDR yaitu suatu nilai tahanan yang dikendalikan oleh besar-kecilnya sebuah tegangan,

sehingga semakin besar tegangan maka nilai tahanan yang dihasilkan akan semakin kecil

dan begitu pun sebaliknya. Sifat dari komponen ini adalah semakin tinggi tegangan supply

diantara terminalnya, semakin berkurang nilai resistansinya.

Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga

sebenarnya adalah harga yang tertera ± harga toleransinya.

V

(b)

Gambar 12 (a) Simbol (b) Bentuk fisik VDR

(a)

(b)

Gambar 11 (a) Simbol (b) Bentuk fisik LDR

(a)