resensi ilmu kalam pak nurkilimmmm buku pemikiran kalam karya hm laily mansyur

43
PENDAHULUAN a. Latar Belakang Arus rasionalisasi yang demikian cepat melanda dunia Islam abad modern ini telah membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan ilmu-ilmu keislaman. Sejalan dengan berkembangnya kajian-kajian Islam kajian kalam pun harus dipertahankan karena kalam merupakan salah satu persoalan esensial dalan kajian keagamaan. Karena dengan ilmu kalam kita dapat mengetahui dan mengenal Allah lebih dalam, dan agar kita menjadi hamba Allah dan khalifahnya. Pokok-pokok Isi Bahasan Di dalam buku ini terdapat beberapa pembahasan tentang ilmu kalam, yaitu: mengenal Filsafat Yunani, penerjemahannya, Neo platonisme, Gnosticisme, pengaruh Agama-agama, lahirnya ilmu kalam, politik dan masalah keagamaan, lahirnya Teologi Islam, aliran-aliran kalamiyah, aliran Khawarij, aliran Murji’ah, aliran Jabariah dan Qadariyah, aliran Syi’ah, aliran Mu’tazilah, aliran AhluSunnah wal jama’ah, aliran Salaf. Pemikiran kalam modern diantaranya adalah Jamaluddin Al Afgani, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Abul A’la Maududi,

Upload: tirta-wahyudi

Post on 30-Dec-2015

649 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

sdfg

TRANSCRIPT

Page 1: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Arus rasionalisasi yang demikian cepat melanda dunia Islam abad modern ini telah

membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan ilmu-ilmu keislaman. Sejalan

dengan berkembangnya kajian-kajian Islam kajian kalam pun harus dipertahankan karena

kalam merupakan salah satu persoalan esensial dalan kajian keagamaan. Karena dengan

ilmu kalam kita dapat mengetahui dan mengenal Allah lebih dalam, dan agar kita menjadi

hamba Allah dan khalifahnya.

Pokok-pokok Isi Bahasan

Di dalam buku ini terdapat beberapa pembahasan tentang ilmu kalam, yaitu: mengenal

Filsafat Yunani, penerjemahannya, Neo platonisme, Gnosticisme, pengaruh Agama-agama,

lahirnya ilmu kalam, politik dan masalah keagamaan, lahirnya Teologi Islam, aliran-aliran

kalamiyah, aliran Khawarij, aliran Murji’ah, aliran Jabariah dan Qadariyah, aliran Syi’ah,

aliran Mu’tazilah, aliran AhluSunnah wal jama’ah, aliran Salaf. Pemikiran kalam modern

diantaranya adalah Jamaluddin Al Afgani, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Abul A’la

Maududi, Sayyid Qutub, Muhammad Syaltut. Pokok-pokok isi bahasan dalam buku ini di

rinci kedalam empat bagian.

Page 2: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

BAB I

BERTEMU WARISAN DUNIA

Mengenal Filsafat Yunani

Filsafat yunani merupakan hasil dari pemikiran bebas yang tidak terikat oleh agama dan

pemikiran semata. Bertrand Russel menuturkan, para dewa bagi kebanyakan bangsa

dinyatakan sebagai pencipta alam, tapi agama-agama Yunani tidaklah demikian. Pandangan-

pandangan keagamaan yang khas itu mempengaruhi horizon filsafat yunani.

Jiwa filsafat Yunani dalam mengamati segala sesuatu bertolak dari rasio, kemudian berusaha

memberikan tafsiran-tafsiran sejauh mungkin kepada wujud itu sendiri. Jiwa filsafatnya juga

secara lugas tidak memberikan tempat kepada kemampuan lain yang melebihi kemampuan

rasional, dan hanya kemampuan rasional yang mampu menyingkap tabir rahasia dai segala

wujud walau yang gaib sekalipun.

Pada mulanya kaum muslimin tidak mengetahui apa itu filsafat dan belum mengenal filsafat

Yunani. Tapi ketika Islam berada pada zaman keemasaan, kaum muslimin banyak

berkenalan dengan berbagai aliran pikiran dan filsafat. Sesuai dengan ajaran Islam yang

mendorong kepada pemeluknya untuk selalu memperdalam ilmu pengetahuan dari

manapun datangnya. Pikiran-pikiran filsafat itu terutama yang sudah tertuang ke dalam

buku-buku di usahaka untuk dipelajari kembali dengan jalan menerjemahkannya ke dalam

bahasa Arab, atau melalui guru-guru langsung dari aslinya walaupun berlainan agama.

Kaum muslimin mengenal tokoh-tokoh Alexandria seperti John Philophonus, Sargius dari

Rass al’Ain, Paul dari Aegina, dan lain-lain, dengan metode pembahasan yang dipergunakan

Page 3: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

yaitu logika Aristoteles. Ternyata Alexandria telah menjadi tempat studi penting dalam

filsafat yunani, kemudian berlanjut dengan lahirnya perguruan Antioch, dari perguruan ini

tampil dua tokoh filsafat yaitu Ibrahim al-Marwazi dan Yohanna bin Hailan. Filsafat

Aristoteles yang diajarkan di perguruan ini berdasarkan literatur dari syarah-syarah yang

diberikan oleh Alexander Aprodisias. Perguruan Alexander umumnya diwarnai oleh ajaran-

ajaran Platonisme.

Dari perguruan Jundi Shapur datang pula John Bar Maswi, yang oleh khalifah Ma’mun

dijadikan pelopor pendirian perpustakaan besar dan kemudian dikenal dengan Baitul

Hikmah. Dengan berdirinya Baitul Hikmah, usaha penerjemahan buku-buku ilmu

pengetahuan, filsafat, dan kedokteran semakin maju dan meluas. Gerakan penerjemahan ini

merupakan gerakan kebangunan ilmu pengetahuan sepanjang abad.

Penerjemahan

Bahasa Arab ditingkatkan sebagai penggati bahasa Persia dan Yunani. Banyak buku-buku

ilmu pengetahuan di terjemahkan ke dalam bahasa Arab. Berkat kegiatan perpustakaan

Baitul Hikmah, penerjemahan semakin pesat. Buku tentang astronomi karangan Shiddarta

diterjemahkan oleh Muhammad bin Ibrahim Al-Farisi, yang dikenal sebagai orang pertama

yang mendirikan astrolable dan merupakan laboratorium astronomi pertama dalam islam.

Penerjemahan Timaeus karya Plato oleh Yahya, syarah De Anima karya Aristoteles oleh Ibnu

Al-Bitriq, dalam versi Themistius.

Al-Ma’mun, khalifah Abbasiyah yang terkenal bukan hanya mendorong gerakan keilmuan

itu, tetapi seperti disebut Fihrist, menulis uraian tentang ajaran Tauhid dalam Islam,

menyusun puisi dan sebagainya.

Page 4: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Figur yang terkenal dalam sejarah penerjemahaan filsafat dan ilmu-ilmu Yunani adalah

Hunain bin Ishaq pengikut dan sahabat Ibnu Maskawih, yang menerjemahkan menurut garis

seni dan ilmiah. Dalam bidang ilmu dan filsafat karya Hunain mengagumkan, antara lain

Gramatika bahasa Yunani, Risalah tentang air pasang, Risalah tentang warna, Risalah

tentang pelangi. Penerjemah lainnya adalah Ibnu Na’imah al-Himsi, Abu Bishir Matta, Yahya

bin A’di, Abu Utsan Ad Dimasyqi, Abu Ali bin Zur’a, Al-Hasan bin Suwar, Ibnu Khammar dan

Tsabit bin Qurrah.

Neo Platonisme

Pengaruh filsafat Neo Platonisme dalam pikiran Islam cukup jelas sebagaimana ditegaskan

oleh Al-Qifthi, Ibnu Nadhim dan Syahrastani. Tokoh-tokoh Neo Platonisme: Plotinus (204-

270), Malcus (232-304), Jamblichus (meninggal 330), Proclus (412-485), dan lain-lain.

Peletak dasar aliran ini disebut Ammonius Saccas pada abad II. Yang terkemuka diantaranya

Plotinus dan diantara karyanya adalahEnneda.

Alam pikiran metafisika Plotinus yang terpenting, membahas tritunggal suci yaitu the one,

spirit, dan soul. Menurut Betrand Russell, ketiga oknum itu sebagai satu kesatuan. The one

(Yang Esa), ia kadang-kadang disebut dengan Tuhan (God), wujud yang teratas, menyatakan

dia ada. Dengan kata lain, the first (Yang Pertama), kemudian the spirit atau yang disebut

juga dengan the divine mind atauNous dan kemudian the soul. The One atau the

first disamakan dengan Allah, the spirit atau Nous atau the divine mind disamakan dengan

isa a.s yang mengandung segala form (bentuk-bentuk) dan kemudian the soul yang

merupakan hubungan antara the spirit atau nous atau divine mind dan material

universe (alam semesta). Ketiga hal ini menjadi satu yang disebut tritunggal suci.

Page 5: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Paham Neo Platonis itu mewarnai seluruh karya Theologia Aristoteles, yang merupakan

karya Diodochus Proclus (m. 485 M) salah seorang pengikut setia Plotinus. Karya itu diberi

judul oleh Proclus dengan elements of theology yang di dalam kumpulan karangan-karangan

berbahasa arab berujud Pseudo Aristoteles dengan judul kumpulan Al-Khir Al-Mahdi.

Gnosticisme

Gnosticisme berasal dari kata Yunani Gnosis yang berarti “pengetahuan yang bersifat

rahasia” (the secret knowledge) yang di dalam bahasa arab disebutGhunusiyah yang

bermakna Al-Ma’rifah Al-Ilahiyah atau Ilmul Asrar. Dapat dikatakan, kelahiran Gnosticisme

sebagai gerakan keagamaan dan filsafat ketika akhir zaman Yunani kuno dan permulaan

zaman masehi. Menurut Gnosticisme, Tuhan berada pada tingkat tertinggi, wujud yang

terpisah dengan alam materi. Adanya wujud materi bersumber dari Tuhan.

Para pengikut Gnosticisme memilki ajaran atau doktrin yang bersifat rahasia. Diantara

ajaran-ajarannya antara lain a) Tuhan adalah akal (God is intelect), b) hubungan dengan

Tuhan cukup dilakukan dengan akal melalui ma’rifah Ilahiyah dan tidak perlu dengan

ibadah , c) keselamatan (salvation) dan kebajikan (good works)lebih baik diperolah

dengan ma’rifah Ilahiyah daripada melalui agama itu sendiri, d)ma’rifah Ilahiyah itu hanya

didapat oleh orang-orang tertentu saja, e) manusia dapat bersatu dengan Tuhan.

Pengaruh besar Gnosticisme terhadap agama Kristen, sebagaimana dikemukakan oleh W.

Windelband adalah saturninus, carpocrates, Basilides, Valentinus dan Bardesanes.

Perkembangan dan integrasi Gnosticisme memuncak dalam perkembangan pemikiran filsuf

Kristen yang dikenal dengan Marcion.

Page 6: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Menurut Ibnu Nadim dalam Al-fahrits ada beberapa orang yang terpengaruh dengan fahan

Gnosticisme itu (dikenal dengan orang-orang Zindik) seperti Ibnu Thalut, Ibnu Akhi Syakir,

Ibnu Al ‘Adi Al Husyairy., Shaleh bin Abdul Qudus dan Abdul Karim bin Abi Al Auja’. Pada

umumnya yang menerima faham Gnosticisme itu adalah golongan karamithah dan Ghulatus

Syi’ah.

Di kalangan tasawuf ada yang terpengruh dengan Gnosticisme itu seperti al-Hallaj,

Suhrawardi al-Maqtul, muhiddin Ibnu Arabi, Abdul Karim Al-Jilli, di mana mereka menekan

pentingnya seorang memiliki ilmu israr sebagai limpahan dari Tuhan (Al-Faidhul Ilahy) bagi

sufi-sufi tertentu dan di dalam ajaran-ajaran mereka mengabaikan peribahan dan

membelakangi syari’at agama.

Pengaruh Agama-agama

Filsafat india menyatakan bahwa dalam memecahkan masalah maya, hendaknya jangan

melalui kemampuan ratio, tapi membahasnya lewat batin. Sebagaimana Plato dan Kant dari

barat dan Nagarjuna dan Samkara dari India menyatakan bahwa pikiran kita hanya

bersangkut paut dengan hal-hal yang relative dan tidak berkait dengan hal yang

mutlak.Tuhan adalah tempat yang paling dalam, pagkal kebersamaan semesta. Dunia adalah

bentuk lahir dari padanya. Dengan melalui pengaruh yang mendalam dari filsafat Neo

Platonisme dan Gnosticisme, doktrinTrinitas (yang istilahnya tidak ditemukan dalam Bibel

sendiri) menjadi lebih kuat dan hubungan kesatuan antara manusia dan Tuhan lebih

dirasakan sebagaimana realitas dalam diri Yesus Kristus.

Tatkala kaum muslimin membuka daerah Persia, agama majusi telah terpecah kepada

beberapa paham dan aliran. Majusi adalah agama Persia kuno yang dikenal dikalangan

Islam. Salah satu aliran yang besar pengaruhnya adalah aliran Manes yang dikalangan

Page 7: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Teologi Islam dikenal dengan sebutan kaum Zindik. Pengaruh dari aliran Manes itu kedalam

alam pikiran Islam adalah batin (kerohanian) dengan segala kesucian dan kebersihannya,

hidup uzlah dan zuhud serta masalah kerohanian lainnya.

Orang-orang Yahudi memalsukan hadits-hadits (maudhu’) yang menimbulkan bermacam-

macam masalah tajsim tasybih (anthroporphisme) dan mempengaruhi sekelompok orang

baik di kalangan para teolog maupun di kaum sufi.

BAB II

LAHIRNYA ILMU KALAM

-Politik dan Masalah Keagamaan

Ketika Rasulullah meninggal tidak ada pesan siapa yang akan menjadi penggantinya. Tidak

ada juga ketentuan bagaimana cara menentukan siapa pengganti Rasulullah sebagai kepala

pemerintahan. Hanya di dalam Al-Qur’an dan kemudian menjadi tradisi kaum muslimin di

bawah pimpinan Nabi, untuk melaksanakan permusyawaratan dalam memecahkan

masalah-masalah duniawi termasuk masalah kenegaraan.

Sesuai dengan tradisi itulah para pemimpin puncak, baik dari kalangan Anshar maupun

Muhajirin, melaksanakan musyawarah memilih pengganti Nabi dalam urusan kenegaraan

di Sakifah Bani Sa’idah dan kemudian di baiat oleh umat di Mesjid Nabawi.

Dan begitu seterusnya memilih pemimpin (khalifah) dengan cara musyawarah.

Perpecahan di kalangan umat islam sejak Utsma bin Affan memerintah dan kemudian

dilanjutkan oleh Ali, disebabkan oleh masalah-masalah politik. Terutama setelah perang

Page 8: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Siffin. Pertentangan-pertentangan ini menimbulkan partai-partai seperti, Syi’ah, Khawarij,

Mu’awiyah, Murjiah. Kalangan partai-partai politik itu menampilkan bentuk isu-isu

keagamaan hingga masalah itu sendiri selalu dikaitkan dengan kaidah-kaidah agama.

-Lahirnya Teologi Islam

Ilmu kalam atau yang disebut juga dengan Teologi Islam adalah ilmu yang membahas

tentang ushul sebagai suatu aqidah tentang keesaan Allah swt, wujud dan sifat-sifat-Nya,

rasul-rasul-Nya, itab-kitab-Nya dan sebagainya yang diperkuat dengan dalil-dalil akal dan

meyakinkan.

Sebelum ilmu kalam lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri, ia termasuk dalam Al-Fiqhu

Akbar atau Al- Fiqhu Din menurut Imam Abu Hanifah. Ilmu kalam lahir sebagai ilmu yang

berdiri sendiri pertama kalinya lahir pada masa Khalifah Ma’mun.

Imam Al-Ghazali menuturkan: “Allah SWT dengan perantaraan Rasul-rasul-Nya, telah

mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya dasar-dasar kepercayaan yang benar dan

mengandung kebaikan bagi mereka di dunia dan di akhirat, sebagaimana diterangkan di

dalam Al-Qur’an dan Hadits. Karena itu Allah swt mentakdirkan adanya golongan ahli ilmu

kalam yang tampil untuk membela Sunah dengan keterangan dan alasan yang tersusun rapi,

hingga dapat menjelaskan kepalsuanbid’ah yang menyalahi sunah itu.

Page 9: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

BAB III

ALIRAN-ALIRAN KALAMIAH

-Aliran Khawarij

Nama Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Semula Khawarij adalah

golongan politik yang menolak sikap Ali bin Abi Thalib dan keluar dari golongan Ali.

Golongan ini disebut juga dengan nama Haruriah, karena setelah memisahkan diri dari Ali

menetapkan pimpinan baru di suatu kampung yang bernama Harura. Meskipun Khawarij

pada mulanya adalah golongan politik, namun dalam perkembangan selajutnya ia beralih

menjadi aliran kalam.

Aliran Khawarij membolehkan seorang khalifah (kepala Negara) atau Imam dipilih dari

bukan golongan kaum Quraisy, boleh dari orag biasa ataupun hamba sahaya. Bagi aliran ini

seorang khalifah berfungsi mewakili semua kepentingan rakyat dengan sifat-sifat yang adil,

jujur dan menjauhi segala hal yang akan merusakannya. Khalifah juga wajib mempunyai

ilmu yang luas da bersifat zuhud. Seorang khalifah yang menyimpang dari ajaran-ajaran

Islam, merusak keadilan, dan kemaslahatan, wajib dihukum atau dibunuh. Ali ditolak sejak

Ali melaksanakan tahkim.

Golongan An-Najdat adalah pengikut Najdah Ibnu Amir al- Hanafi dari Yamamah. Bagi

golongan ini, keimanan dan keislaman seseorang ditentukan oleh kewajiban mengimani

Allah dan Rasul-Rasul-Nya, mengetahui haram hukumnya membunuh orang islam dan

percaya pada seluruh yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya. orang yang tidak peduli

terhadap hal-hal tersebut tidak beriman dan tidak dapat diampuni.

Page 10: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Golongan al-Muhakkimah, misalnya menetapkan bahwa Ali, Mu’awiyah dan semua pengikut

yang membenarkan tahkim, semuaya kafir.

Golongan al-Azariqah adalah kelompok khawarij di bawah pimpinan Nafi Ibnu Azraq dengan

pandangan yang lebih ekstrim di banding golongan-golongan lainnya. Golongan ini

berpendirian bahwa orang-orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka adalah musyrik,

kekal selama-lamanya didalam neraka, walaupun ia dalam usia anak-anak. Yang tergolong

beriman adalah mereka sendiri dan para pengikutnya, selain golongan mereka semuanya

musyrik dan harus dibunuh.

Pengikut dari Ziad ibnu Asfar disebut As-Sufriah. Golongan ini juga termasuk golongan

ekstrim akan tetapi ada di antara pendirian mereka yang lunak, seperti: anak-anak orang

musyrik dilarang di bunuh, orang-orang sufiah yang tidak ikut hijrah tidak dipandang kafir,

kafir bagi mereka ada dua, kufur ni’mat dan kufur rububiyah. Dari sini kafir tidak selamanya

harus keluar dari islam.

-Aliran Murji’ah

Aliran Murji’ah mendasarkan kepada pemikiran yang bersifat netral, yang pada dasarnya

tidak mau terlibat di dalam pertentangan dan permusuhan itu. Murji’ah berasal dari

kata Arja’a berarti sesuatu yang berada dibelakang. Arja’a juga berarti pengharapan atau

Irja’a yang berarti menunda. Al-Baghdadi membagi golongan Murji’ah kedalam tiga golong

besar, yang pertama, golongan Murji’ah yang dipengaruhi faham Qadariah, kedua, golongan

Murji’ah yang dipengaruhi faham Jabariyah, ketiga, golongan Murji’ah yang dipengaruhi

oleh faham Qadariyah dan Jabariyah.

Page 11: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Tokoh-tokoh Murji’ah, diantaranya, Hasan bin Muhammad, Sa’id bin Zubair, Abu Hanifah,

Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, dan lain-lain.

Orang-orang Murji’ah selalu berusaha dalam pemikiran netral. Mereka tidak mau

memberikan pendapat, siapa yang bersalah dan siapa yang keluar dari Islam sampai kafir,

dan semuanya itu mereka tangguhkan penyelesaiannya pada hari perhitungan yang akan

datang dihadapan Tuhan.

Bagi golongan Murji’ah, yang diutamakan adalah iman, sedang amal perbuatan adalah soal

kedua. Perbuatan setelah iman atau dengan kata lain orang yang melakukan dosa besar

masih ada harapan untuk mendapat ramhat, ampunan, dan masuk kedalam surga.

Golongan Yunusiah pengikut Yunus bin Ain Numairi berpendapat bahwa iman itu adalah

ma’rifah kepada Allah, tunduk dan cinta secara yakin. Seseorang yang berbuat jahat dan

maksiat tidaklah merusak iman.

Golongan Tsaubaniyah pengikut Abi Tsauban al-Murji berpendapat bahwa iman adalah

ma’rifah dan ikrar atas Allah dan Rasul-Nya. Bagi golongan Ghassaniah, iman itu adalah ikrar

atau mencintai dan membersihka. Iman tidak berkurang atau berlebih.

Bagaimanapun juga uraian diatas mengenai pendapat mereka tentang iman, rasanya sulit

untuk diterima kaum muslimin. Dengan hanya menekan keutamaannya iman sedang amal

perbuatan tidak dianggap penting dan tidak menentukan tetap dalam Islam atau kufurnya

seseorang, membawa konsekuensi-konsekuensi yang lebih jauh, berbahaya, dan tidak

menggambarkan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya.

Page 12: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Tetapi banyak juga diantara mereka berpendirian lunak dan dengan pandangan yang

obyektif. Mereka menyatakan bahwa orang islam yang berdosa besar masih tetap mukmin,

mereka bukanlah kafir dan tidak kekal di dalam neraka, tetapi akan di siksa di dalam neraka

sesuai dengan besarnya dosa yang dilakukan.

-Faham Jabariyah dan Qadariyah

Jabariyah berasal dari kata jabaran yang berarti memaksa. Imam Syahrastani

menggambarkan arti jabariyah adalah penolakan atas perbuatan yang hakekatnya berasar

dari manusia dan menimpakannya kepada Tuhan.

Faham Jabariyah ini dalam perkembangan pemikiran Teologi Islam mirip faham fatalism

atau filsafat yang beranggapan secara deternis bahwa manusia tidak mempunyai kekuasaan

dan kebebasan karena segala-galanya telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga mereka tidak

dapat berbuat apa-apa selain menerima takdir yang dipaksakan kepadanya.

Adapun faham Qadariyah lahir pertama kali di dalam sejarah pemikiran islam dari Ma’bad

al-juhani. Yang pertama kalinya dilontarkan oleh Ma’bad al-juhani disebarluaskan oleh

Ghailan ad-Dimasyqy, menurutnya manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya. Bila

berbuat baik atau berbuat yang buruk semua itu atas kemauannya bebas dari manusia itu

sendiri. Faham Qadariyah menolak adanya qadha dan qadar.

-Aliran Syi’ah

Syi’ah adalah golongan yang mendukung Ali dan menganggap suatu pemerintahan yang

tidak dipimpin oleh Ali dan keturunannya, maka pemerintahan itu tidak sah dan

Page 13: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

menyeleweng. Syi’ah berdiri sebagai suatu aliran teologi dan kini mempunyai pengikut yang

tersebar di dunia. Bagi Ahlus Sunnah, pokok-pokok dasar aqidah islam itu adalah at-Tauhid,

an-Nubuwwah, al-ma’ad, dan kemudian amal yang dibina di atas tiang agama, yaitu

syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Bagi syi’ah disamping hal-hal tersebut ditambah lagi

dengan satu pokok dasar yaitu I’tikad dengan imamah. Aliran Syi’ah terpecah belah menjadi

beberapa golongan, yang terbesar diantaranya adalah Ghulatus syi’ah, Syi’ah imamiah,

Rafidhah dan Zaidiah.

Menurut Al-Baghdadi, golongan sabaiyah mempercayai bahwa Ali itu adalah Tuhan dan

menyerupai dengan zat Tuhan. Al-Milithy menyatakan kafir golongan ini, dianggap sebagai

orang-orang tidak berada diatas hujjah yang benar. Golongan Bayaniyah menyatakan bahwa

Tuhan tercipta dari cahaya yang terbentuk tubuh sebagaimana manusia, sedangkan Ali

memiliki sifat-sifat ketuhanan dan sebagian dari Tuhan menjadi badan Ali. Demikianlah

sebagian dari faham Ghulatus syi’ah dan Rafidhah umumnya berpendirian tajsim dan

tasybih juga percaya dengan hulul dan tanasukh.

Berbeda dengan pendapat aliran Ghulat, Syi’ah Imamiah berpendapat sama dengan aliran

Mu’tazilah yang menolak adanya sifat-sifat berdiri atas zat. Golongan ini berpendapat

bahwa Tuhan Maha Esa, tidak serupa dengan segala sesuatu atas-Nya, tidak disifatkan

dengan sifat yang juga disifatkan kepada makhluk, bukan jisim, bukan bentuk, bukan jauhar,

bukan ‘aradh. Tidak ada ukuran berat, tidak gerak atau diam, tidak bertempat, tidak

beranak, dan tidak diperanakan. Syi’ah Imamiah cenderung mengkafirkan orang yang

berpendirian tasybih.

Page 14: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Menurut golongan Ismailiah, Tuhan itu tidak dikatakan bagi-Nya maujud tidak maujud, tidak

alim, tidak jahil, tidak qadir dan tidak ajiz. Imam syahrastani, menyataka bahwa golongan

Ismailiah merupakan segolongan orang yang menolak sifat-sifat hakiki bagi Tuhan,

melepaskan semua sifat atas zat Tuhan. Tetapi setelah masuknya filsafat yunani di masa

khalifah Ma’mun secara intensif mereka mengawinkan filsafat dengan ajaran-ajaran agama,

maka dari sinilah mulai terjadi penyimpangan-penyimpangan, khususnya di kalangan

Ikhwanus shafa yang berasal dari golongan ini.

Imam Syahrastani menuturkan, syi’ah adalah segolongan kaum muslimin yang mendukung

Sayyidina Ali r.a. dan berpendirian bahwa beliaulah yang memimpin Negara atas ketetapan

Rasulullah, dan imamah tidak boleh keluar dari keturunannya.

-Aliran Mu’tazilah

Aliran Mu’tazilah tidak bisa dipisahkan dengan washil bin ‘Atha, nama lengkapnya Abu

Huzail Washil bin ‘Atha, lahir di madinah 80 H (689M) dan meniggal pada tahun 131 H (749)

di Basrah. Dasar umum pikiran dalam aliran Mu’tazilah, tersimpul dalam lima ajaran pokok,

yang disebut dengan Ushul al-Khamsah, yaitu:

1. Tauhid. Tuhan Maha Esa, tidak mempunyai sifat yang sama dengan makhluk-Nya,

tidak sama dengan sesuatu,tidak dapat dilihat dengan mata, maha qadim yang

tidak ada kesamaannya.

2. Keadilan Tuhan. Tuhan tidak menyukai kerusakan, tidak menciptakan perbuatan

orang dan tidak memaksanya. Dasar prinsip keadilan ini terletak

Page 15: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

dalamkemampuan akal untuk berbuat baik, dan keadilan tuhan terletak di dalam

kebaika itu.

3. Al wa’ad wal wa’id. Janji dan ancaman Tuhan pasti akan terlaksana, yaitu janji

berupa limpahan pahala dan ancaman berupa siksaan.

4. Manzilah baina manzilatain. Seorag mukmin yang berbuat dosa besar tidak

dihukumkan sebagai mukmin juga tidak dihukumkan sebagai kafir, tapi ia berada

di tempat diantara dua tempat. Apabila ia meninggal tetapi belum bertaubat maka

ia jatuh kedalam neraka.

5. Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Prinsip ini merupakan kewajiban untuk dilaksanakan

sesuai dengan dasar-dasar berfikir aliran ini yaitu kekuasaan akal.

Aliran Mu’tazilah yang dikenal sebagai aliran yang menggali sifat Tuhan itu lahir sebagai

reaksi atas aliran Tasybih dan Tajsim. Washil berpendapat, manusialah sepenuhnya pencipta

buruk dan baik atas perbuatannya, iman dan kafir, taat dan maksiat, semua mendapat

balasan.

-Aliran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

Golongan terbanyak dari Salafus Shaleh adalah mereka yang menetapkan sifat-sifat azali

atas Allah swt, seperti ilmu, qodrat, hayat, iradah, sama’, bashar, kalam, dan sebagainya.

Mereka tidak membedakan anatara sifat-sifat zat dan sifat-sifat fi’il atau perbuatan.

Apabila Mu’tazilah menolak sifat-sifat atas Tuhan, mereka ini dinamakan sebagai orang-

orang yang menggali sifat-sifat atas Tuhan. Adapun Salafus Shaleh membiarkannya

sebagaimana adanya, sebab manusia tidak mengetahui arti yang sesungguhnya, dan

tidaklah manusia diberati untuk mengetahui ta’wil daripada ayat-ayat tersebut. Tapi yang

Page 16: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

ditekanka bagi mereka adalah I’tiqad yang benar bahwa Dia Maha Esa, tidak ada sekutu

bagi-Nya, dan yang demikian mereka yakini dengan seyakin-yakinnya.

Dari para ulama salaf itu, salah seorang diantaranya yang tidak terang-terangan menolak

ta’wil dan tidak pula condong kepada tasybih adalah Malik bin Anas, Imam Ahmad bin

Hambal, Sufyan Tsauri, Daud bin Ali al-Asfahani. Kemudian menyusul Abdullah bin Said al-

Kullabi, Abdul Abbas al-Kalanisi, Al-Harits bin Asad al-Muhasibi yang tergolong kaum salaf

yang punya andil memecahkan masalah-masalah ilmu kalam, sehingga mereka kemudian

memperkuat aqaid-aqaid salaf dengan metode kalam, sampai berkembang secara khusus

dalam pemikiran Imam Abul Hasan al-asy’ari.

Konsep Imam Asy’ari merupakan dasar pikiran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sebagai konsepsi

jalan tengah di antara dua kutub pendapat yang ekstrim. Disatu pihak

aliran Mu’tazilah dengan penolakan dan penanggalan atas sifat-sifat Tuhan, dan di pihak lain

ada aliran Tasybih dan Tajsim yang secara harfiah dan dengan pikiran yang amat sempit

menyamakan bahwa Tuhan adalah sama dengan mahluk biasa. Di dalam hal ini al-Makhrizi

menyatakan:”Hakekat aliran Asy’ari (Rahimmullah) adalah jalan tengah yang menolak sifat-

sifat yaitu Mu’tazilah dan yang berlebih-lebihan menetapkan sifat yaitu Tajsim.

Imam Asy’ari membahas masalah zat dan sifat di atas dasar pembahasan yang asasnya

adalah Naqal dan akal, dengan secara hati-hati menyisihkan adanyaTasybih (keserupaan

antara Tuhan dengan makhluk). Dalam kitabnya Al-Luma“Tatkala engkau menyatakan

bahwa Tuhan tidak menyerupai seluruh makhluk, katakanlah bahwa jika sekiranya

menyerupainya tentulah hukumnya sama dengan hukum yang baru. Jika diserupakan maka

tentu tidak lepas dari seluruhnya atau sebagiannya, dan jika diserupakan, keseluruhannya

Page 17: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

maka keadaannya sama dengan yang hadits keseluruhannya, dan jika sebagian maka

keadaannya serupa untik sebagian dengan yang hadits. Yang demikian adalah semuanya

mustahil bagi yang qadim.”

Imam Asy’ari menetapkan 7 sifat yang azali lazim bagi zat Tuhan, beliau berkata:”Allah

Ta’ala Maha Tau dengan ilmu-Nya, dan Maha Berkehendak denganIradah-Nya, Maha

Berkuasa dengan Qodrat-Nya, Maha Berkata-kata dengan Kalam-Nya, Maha Melihat

dengan Bashar-Nya, Maha Hidup dengan Hayat-Nya.”

Pendapat Imam Asy’ari mendapat tentangan dari filsuf Andalusia yaitu Ibnu Rusyd, yang

menyatakan bahwa konsep Asy’ari membawa kepada Tajsim, akan tetapi pendapat-

pendapat Asy’ari tidaklah sebagaimana yang dikatakan Ibnu Rusyd. Taftazani menunjuk

kepada kitabnya” menerangkan kepada Syeikh kami bahwa Allah Ta’alaa adalah hidup dan

bagi-Nya hayat yang azali, bukanlah yang demikian itu ‘aradh dan tidaklah mustahil bersifat

baqa…”

Berbeda dengan aliran Mu’tazilah, Ahlus Sunah Wal Jama’ah berpendapat bahwa manusia

dan perbuatannya adalah makhluk Allah, baik dan buruknya adalah Tuhan yang

menjadikannya. Ahlus Sunah menolak pendapat yag menyatakan bahwa makhluk

menciptakan perbuatannya sendiri,sebab pendapat yang demikian membawa kepada

adanya dua pencipta dan barang siapa yang berpendapat demikian akan berakibat kepada

syirik dalam penciptaan dan sudah tentu membawa kepada kekufuran.

Ahlus Sunah Wal Jama’ah menetapkan, manusia mempunyai kesanggupan yang dijadikan

Allah atas hamba-Nya berbarengan dengan perbuatan hamba, tidak mendahului dan tidak

Page 18: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

kemudian dari perbuatan itu. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai kesanggupan atas

perbuatan dengan kesanggupan yang diberikan oleh Tuhan kepadanya.

Ahlus Sunah Wal Jama’ah menolak pendapat Jabariyah yang menyatakan bahwa Allah-lah

yang memaksa manusia berbuat maksiat sesuai dengan takdirnya, kemudian orang itu

diazab. Penolakan ini berdasarkan hadits-hadits Rasulullah dan Al-Qur’an, dan juga tertolak

oleh pikiran, jika sekiranya Tuhan berbuat demikian, maka bearti Tuhan adalah dzalim.

Jelaslah bahwa Ahli Sunah percaya terhadap Allah swt. Sebagai pencipta perbuatan

manusia, berbeda dengan Mu’tazilah yang menyatakan bahwa manusialah pencipta

perbuatannya, dan berbeda pula dengan Jabariah yang menyatakan bahwa manusia pada

asasnya tidak memiliki kekuasaan apa-apa, sedang Ahlus Sunah berpendapat manusia

mempunyai amal ikhtiar. Dan demikian Tuhan sebagai pencipta dan mengadakan, namun

manusia berusaha dan berikhtiar.

Maka segala amal perbuatan manusia yang dikerjakannya itu pada hakekatnya kembali

kepada Allah swt karena Allah-lah yang menciptakannya dan memberi pertolongan

kepadanya. Dalam hal ini meskipun segala perbuatan dan hasil perbuatan itu pada

hakikatnya dari Allah, namun tidak pada tempatnya menyandarkan hal-hal yang buruk

kepada Allah swt.

Secara ijma’ Ahlus Sunah menetapkan perlunya Imamah atau khalifah untuk seluruh kaum

muslimin, dan caranya melalui pemilihan oleh Ahlul Halli Wal ‘Aqdi. Di dalam Imamah atau

khalifah diperlukan benerapa syarat, menurut Ibnu Khaldun bahwa syarat-syarat Imamah itu

antaralain, memiliki ilmu pengetahuan yang luas, adil, kompeten, dan sempurna keadaan

indar tubuhnya.

Page 19: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Jumhur Ulama Ahlu Sunah, menetapkaan syarat-syarat Imamah itu antara lain dengan

empat syarat:

1. Quraisy, pada dasarnya siapa saja dapat diangkat menjadi khalifah, tetapi lebih

afdhal dan jika mungkin adalah yang dari Quraisy.

2. Bai’at, seorang khalifah dalam memangku tugasnya dimulai setelah dilakukan

bai’at. Bai’at menurut Ibnu Khaldun adalah janji untuk taat.

3. Demokrasi, ajaran islam mengenai Negara dan rakyat di dasarkan kepada

demokras. Karena itu pula maka dalam menentukan kepada Negara atau imam,

haruslah dilalui syarat-syarat demokrasi itu. Dalam menetapkan segala kebijakan

harus dengan bermusyawarah karena dengan bermusyawarah itu membawa

segala kebijaksanaan menjadi terlaksana dan dengan kesepakatan

permusyawaratan itu membawa persatuan bangsa.

4. Keadilan, syarat mutlak bagi suatu pemerintahan khalifah yaitu keadilan.

Seperti firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 135:

“ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak

keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan

kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya.

Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan

jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya

Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

Page 20: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

-Aliran Salaf

Aliran Salaf adalah orang-orang Hanabilah (pengikut Ahmad bin Hanbal) yang berusa

menghidupkan dan mempertahankan teologi ulama-ulama Salaf yang berpucak pada ajaran

Ahmad bin Hanbal, muncul pada abad IV Hijri. Keterikatan Ahmad bin Hanbal dengan teks-

teks Al-Qur’an dan sunah Rasulullah telah membuat pandangan begitu sederhana dengan

suatu pendirian yang teguh.

Kesederhanaan dan pendiriannya yang teguh itu Nampak ketika ia menghadapiMinhat yaitu

pemeriksaan yang dilakukan oleh Gubernur Baghdad terhadap Ahmad bin Hanbal.

Kejadian minhat merupakan peristiwa besar yang diketahui dan dirasakan oleh seluruh

kaum muslimin serta meninggalkan pesan abadi agar mempertahankan nash-nash agama di

atas segala pertimbagan rasional.

Ciri khas mereka adalah kembali kepada penafsiran harfiah atas nash-nash dan

memunculkan tradisi kalam dan hukum sebagaimana ketika perkembangan pertama dalam

islam, terutama pemikiran Ahmad bin Hanbal, serta menolak dominasi akal dalam

memecahkan berbagai masalah keagamaan. Bagi Ahmad bin Hanbal Iman adalah perkataan

dan perbuatan, iman akan bertambah dengan melakukan perbuatan yang baik dan akan

berkurang jika melakukan kemaksiatan. Ia juga menyatakan , Tuhan bersifat zat-Nya yang

tinggi dengan sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam,dan lain sebagainya. Ia

menetapkan seperti yang terdapat di Al-Qur’an dan Hadits Nabi.

Ahmad bin Hanbal menetapkan kewajiban mengimani qadar baik dan buruk serta wajib

menaati perintah Allah. Tokoh terkenal yang membangkitkan Faham Hanbali tersebut

Page 21: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

adalah Ibnu Hazm, lahir pada hari terakhir Ramadhan 384 H bertepatan dengan 7 November

994 M di Cordova dan wafat pada tahun 456 H atau 1604 M di Andalusia.

Menurut Ibnu Hazm Al-Qur’an banyak menyebut dengan kata Asma’ bukan dengan kata

sifat. Dan lafadz sifat itu ditimbulkan oleh Mu’tazilah. Ibnu Hazm tidak membenarkan

menyembah, meminta, serta berdo’a kepada selain Allah, karena hanya Allah lah satu-

satunya Tuhan yang berhak disembah dan dimintai pertolongan-Nya. tidak ada orang yang

dianggap suci kecuali para Nabi dan Rasul karenanya bersifat ma’shum. Dengan demikian

ditolak wasilah dalam memohon kepada Allah, karena perbuatan yang sedemikian itu

adalah syirik.

Iman itu meliputi pengakuan dalam hati, dinyatakan dengan lisan, dan diamalkan dengan

anggota. Iman menurut Ibnu Hazm adalah, mengenal, meyakinka, membenarkan, semua

rukun Iman disertai mentaati semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ibnu Taimiyah tokoh pemikiran islam Salafus Shaleh di bagian Timur, dilahirkan di Harran

pada tahun 661 H/1263 M, dan meninggal di Damaskus 728 H/1328 M. Bagi Ibnu Taimiyah,

Al-Qur’an sebagai dasar Syari’ah dapat diterima oleh akal yang benar dan bathin yang

bersih. Apalagi Al-Qur’an telah diperjelas oleh Hadits dan dimanifestasikan dalam tingkah

laku para Salafus Shaleh. Dengan kata lain menurut dia Islam yang benar adalah bersumber

kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi di ikuti sahabat Salafus Shaleh. Mengapa Salafus Shaleh?

karena nash sendiri menetapkan bahwa generasi Salafus Shaleh adalah generasi terbaik

setelah generasi Rasulullah.

Dari mereka itulah yang kemudian dikenal dengan Salafus Shaleh yaitu mereka para sahabat

yang berpegang teguh kepada Syara’ yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, Atsar, dan

Page 22: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Ijma’, percaya kepada Allah dengan segala sifat-sifat-Nya, para Rasul dan Nabi, kitab-kitab

yang diturunkan kepada mereka, para Malaikat, pada hari akhir, surga dan neraka, dan

percaya kepada Qadha dan Qadar baik dan buruknya.

BAB IV

PEMIKIRAN KALAM MODERN

-Jamaludin Al-Afghani

Sayid Jamaludin al-Afghani dilahirkan di Kunar, Asarabah, Afganistan tahun 1254 H/1839 M.

meniggal di Istambul, Turki pada 1314 H/1897 M. Pengembaraannya ke berbagai negri

diantaranya, India, Prancis, Rusia, Persia, Turki, Mesir, dan lain-lain. Satu-satunya karya

Jamaluddin al-Afghani yang berupa buku yang diterbitkan adalah Al Raddu ala al

Dahriyin. Selain buku itu, banyak tulisan-tulisan pada berbagai majalah, khususnya

majalah al-Urwatul Wutsqa.

Ia telah melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang kemudian bergema diseluruh dunia.

Pemikiran-pemikiran itu disampaikan dengan dua cara, yang pertama melalui pengajian di

rumahnya yang dihadiri oleh para ulama-ulama terkemuka dengan pembahasan kitab-kitab

politik, tasawuf, logika, dan filsafat. Kedua, melalui ceramah dan diskusi yang sifatnya

intelektual yang pada umumnya dihadiri oleh sastrawan, seniman, budayawan, politikus,

dan agamawan.

Page 23: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Disini ia berusaha membelokan orientasi sastra selama ini yang semula kepada keagungan

dan gemerlap kalangan atas ke arah kalangan bawah yaitu rakyat jelata dengan segala

penderitaan, keterbelakangan dan kemisikinan mereka.

Di dalam bukunya ” Al Raddu ala al Dahriyin.” Ada beberapa catatan penting, yaitu: Agama

mengajarkan kepada manusia, paling tidak dalam tiga kebenaran

fundamental. Pertama, manusia memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi sehingga ia

merupakan makhluk yang tertinggi. Kedua, dasar keimanan umat beragama terletak kepada

keunggulan kebenaran yang dianutnya sehingga akan membedakan mereka dengan

kelompok lain. Ketiga,agama membawa kepada keyakinan tentang kehidupan manusia di

dunia ini sebagai persiapan bagi kehidupan abadi yang bebas dari segala penderitaan.

Selain itu agama telah menanamkan dalam diei pemeluknya tiga karakter: 1.Kerendahan

hati, yang memelihara dari semua tindakan jahat dan mendorong ke arah taubat,

2. Jujur, yang merupakan benteng bagi suatu Negara hukum yang sehat, 3. Dapat

dipercaya. Jamaluddin menguraikan tentang agama islam: “Agama Islam adalah agama yang

paling dibutuhkan manusia, karena ia mengandung berbagai keistimewaan yang tidak

dimiliki agama-agama lainnya.”

Pertama, Aqidah Tauhid. Dengan aqidah tauhid akal manusia menjadi bersih dan

cemerlang, dan selalu terhindar dari keraguan. Kedua, Islam menghapus faham yang

mengistimewakan seseorang atau satu kelompok. Ketiga, aqidah islam didasarkan kepada

kepuasan batin dan kemantapan akal dan bukan kepada taqlid atau meniru-niru apa yang

diyakini oleh nenek moyang. Islam tidak menerima orang yang ikut-ikutan tanpa dalil.

Keempat, Islam menyeru umatnya untuk mengajak kepada kebenaran dan mencegah dari

kemungkaran.

Page 24: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

- Muhammad Abduh

Syeikh Muhammad Abduh , lahir dimesir 1266 H/1848 M. Ayahnya bernama Abduh Hasan

dan ibunya bernama Junainah, yang menurut riwayat berasal dari bangsa Arab dengan

silslah meningkat sampai kepada Umar bin Khattab. Pada usia 12 tahun ia sudah hafal Al-

Qur’an. Dari Jamaluddin lah Muhammad Abduh banyak belajar bermacam-macam ilmu

pengetahuan modern seperti filsafat, sejarah, hukum, ketatanegaraan dan lain-lain. Tapi

yang paling menonjol adalah semangat berbakti kepada masyarakat dan berjihad

menentang kekolotan. Cara berfikir yang fanatik dirubahnya dengan cara berfikir yang maju

dan modern.

Setelah menamatkan kuliahnya di Universitas Al-Azhar, Cairo, beliau diangkat menjadi

dosen di Darul Ulum dan di Al-Azhar. Pada tahun 1889 ia diangkat menjadi hakim

pengadilan negri, dua tahun kemudian ia diangkat menjadi Hakim Tertinggi pada pengadilan

Tinggi mesir. Ia terpilih menjadi anggota pimpinan tertinggi al-Azhar 1894, pada tahun 1899

menjadi mufti dimesir dan pada tahun itu juga ia diangkat menjadi anggota perundang-

undangan parlemen .

Syeikh Muhammad Abduh wafat pada tahun 1323 H/1905 M, di Alexandria. Diantara

beberapa karya Muhammad Abduh yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Risalah Tauhid

2. Syarah al-Bashair al-Nashiriyah Fil Mantiq

3. Hassyah ‘ala Syarah al-Dawani Lil’Aqaid al-Adudiyah

4. Al-Islam wan Nasraniyah ma’al Ilmi wal Madaniyah

Page 25: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

5. Syarah Maqamat Badi’as Zaman al-Hamazani

6. Taqrir Fi Ishlahi Al-Mahakim Al-Syar’iyah

-Muhammad Iqbal

Muhammad Abduh dilahirkan di Sialkot (Punjab), 22 februari 1873.

a. Tentang Tuhan

Tuhan menyatakan diri-Nya dalam pribadi terbatas, dan karena itu dalam usaha

mendekatkan diri kepada-Nya hanya dimungkinkan lewat pribadi. Dengan demikian,

mencari Tuhan bersifat kondisional terhadap pencarian diri sendiri. Demikian pula, Tuhan

tidak bisa diperoleh dengan meminta dan memohon semata, karena hal itu menunjukan

kelemahan dan ketidakberdayaan.

b. Kedudukan Manusia

Kedudukan manusia amat penting dan tertinggi diantara semua makhluk dan yang

membuat manusia amat berharga adalah pribadi atau ego yang dimilikinya. Menurut Iqbal,

ego dinilai sebagai poros dari seluruh kegiatan dan amal perbuatan kita. Ego merupakan

intisari wujud kepribadian kita. Pada pokoknya ego bersifat memberikan penghargaan dan

menghargai dirinya sendiri dalam kegiatannya sendiri.

c. Masalah Takdir

Sekalipun Tuhan telah menciptakan manusia, dan perbuatan-perbuatannya, namun segala

yang terjadi adalah sesuai dengan kodratnya, dalam pengertian ini yang membuat takdir

adalah manusia sendiri. Kegiatan kreatif Tuhan tidak pernah terhenti, kapan saja Da

mengkendaki sesuatau akan terjadi cukuplah ia berkata Kun fayakun.

Page 26: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

d. Negara Islam

Konstitusi Negara Islam, yang mencerminkan doktrin tauhid, didasarkan atas dua dalil

pokok. Supremasi hukum Islam (hukum Tuhan) atau syari’at dan persamaan mutlak diantara

para anggota. Hukum islam itu suatu hukum komprehensif, yang merupakan cetak biru

masyarakat islam, hukum tersebut meliputi semua bidang kehidupan. Kewajiban-kewajiban

kepada Tuhan dan kepada manusia.

-Abul A’la al Maududi

Dilahirkan di Aurangabad 25 september 1903. Buku-buku karyanya amat banyak,

sebenarnya ia telah menyumbangkan tidak kurang dari 60 buku yang menjelaskan tentag,

sistem moral Islam, sistem sosial Islam, sistem politik Islam, sistem ekonomi Islam, sistem

kerohanian Islam dan lain sebagainya.

a. Iman, Islam, Kufur

Iman adalah persetujuan, bentuk janji antara manusia dengan Tuhan. Ia bukan saja

pengakuan, belaka tentang kepercayaan kepada Allah, tapi juga pengakuan atas kenyataan

bahwa hanya Allah sajalah Tuhan yang berdaulat dan yang memerintah. Al- Maududi

mengatakan hubungan iman dan Islam seperti hubungan benih dan pohon, pohon tidak

tumbuh kecuali dengan benih. Jadi, mustahil seseorang menjadi muslim tanpa uman dalam

hatinya, meskipun ada kemungkinan iman ada didalam hatinya tapi Islamnya tidak

sempurna.

Kufur adalah kafir, karena ia menutupi fitrahnya dan menyelubunginya dengan segala

selubung dengan kebodohan dan kepicikan akal. Kufur itu suatu kedzaliman, bahkan

kedzaliman yang amat besar dan paling dimurkai. Makna kedzaliman itu adalah meletakan

Page 27: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

sesuatu tidak pada tempatnya yang layak baginya, dan anda mempergunakan secara paksa

ditempat yang tidak sesuai dengan fitrahnya.

-Sayyid Kutub

Beliau diperkirakan lahir tahun 1906 di Qaha, Mesir. Ia hafal Al-Qur’an pada usia 10 tahun.

Bukunya yang terkenal adalah Maalim Fii at-Thariq .

a. Aqidah dan Teologi

Sayyid Qutublah pencetus dan penggerak lahirnya konsep ideologi Islam. Keistimewaannya

dalam konsep ideologi Islam itu ialah kaitannya dengan iman, sehingga ideologi bersifat

mutlak. Islam adalah akidah revolusioner yang aktif, dengan kata lain, kalau ia menyentuh

hati manusia dengan cara yang benar, maka didalam hati akan terjadi suatu revolusi,

revolusi yang berdasarkan persamaan mutlak antara seluruh umat manusia.

b. Aqidah dan Jihad

Fungsi akidah sangat berpengaruh dalam kehidupan kita, sebuah rahasia kekuatan akidah

yang berada di dalam jiwa, yang dibesarkan oleh akidah agama. Akidah agama sajalah yang

mampu membuat seseorang tabah hidup tanpa kekayaan, tabah menghadapi gangguan,

dan tabah berjuang. Akidah itulah yang mendorong seseorang manusia rela mati untuk

memperoleh kehidupan yang baka, berkorban untuk meraih kemenangan atau mati syahid.

c. Aqidah dan Kebudayaan

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang melaksanakan Islam secara aqidah dan ibadah,

secara syari’at dan sistem, secara budi pekerti dan tingkah laku.

Page 28: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

Masyarakat jahili adalah masyarakat yang tidak melaksanakan Islam, tidak diperintah oleh

aqidah dan konsepsi Islam, secara syari’at dan sistem, secara budi pekerti dan tingkah laku.

Ciri-ciri khas Islam: rabbaniyah, al-tsabat, syumul (menyeluruh), tawazun (keseimbangan),

ijabiyah (kepastian), waqiliyah (realitas), tauhid (keesaan).

-Mahmud Syaltut

Prof. Dr. syeikh Mahmud Syaltut adalah seorang putra mesir dilahirkan 23 April 1893.

a. Dasar Aqidah

Dasar keimanan dalam Islam adalah, iman kepada Allah. Kenyataannya yang menyebabkan

al-Qur’an dapat menarik perhatian akan iman kepada Allah. Kitab suci itupun memberikan

pedoman kepada kita mengenai nama-nama indah dan sifat-sifat Allah, yang semua itu

menggambarkan kekuasaan-Nya, dan keutamaan-Nya.

b. Dasar keagamaan

Kewajiban al-Qur’an yang dipikulkan kepada masyarakat, hanya dapat dipenuhi masyarakat

yang mewakilkan kepada salah seorang diantara mereka, ialah seseorang yang berakal

sehat, memiliki kesanggupan dan kecakapan, yang memungkinkannya mewakili keseluruhan

pikiran dan kerjasama dalam menunaikan kewajiban yang diperlukan untuk kesejahteraan

umum. Orang yang terpilih disebut Khalifah atau Imam.

Khalifah atau imam sebagai pemimpin dalam islam berkewajiban menguatkan dan

mempersatukan pendapat umum, melakukan putusan hakim, mengatur alat-alat

pemerintahan, meneguhkan keimanan dalam mengamalkan keyakinannya, seperti shalat,

Page 29: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

mengeluarkan zakat dan mengawasi kepentingan umum, dan bimbingan suatau demokrasi

parlementer, sebagai dasar pemerintahan dalam Islam.

Kesimpulan

Al-Qur’an dan Sunnah memberi dasar kepada penggunaan akal melalui ijtihad dan dari sini

berkembang pemikiran Islam. Kebebasan berfikir yang pertama dalam Islam ditemui dalam

ilmu kalam. Beda pendapat pertama dikalangan kaum muslimin tampak ketika memecahkan

masalah-masalah keimanan dan politik.Dalam buku ini membahas tentang, Neo platonisme,

Gnosticisme, pengaruh Agama-agama, lahirnya ilmu kalam, politik dan masalah keagamaan,

lahirnya Teologi Islam, aliran-aliran kalamiyah, aliran Khawarij, aliran Murji’ah, aliran

Jabariah dan Qadariyah, aliran Syi’ah, aliran Mu’tazilah, aliran Ahlus-Sunnah wal jama’ah,

aliran Salaf. Dan tokoh kalam modern diantaranya adalah Jamaluddin Al Afgani, Muhammad

Abduh, Muhammad Iqbal, Abul A’la Maududi, Sayyid Qutub, Muhammad Syaltut.Dalam

pembahasan-pembahasan tersebut ternyata ada diantaranya yang membawakan

pemikiran-pemikiran ekstrim, bukan hanya dimonopoli oleh ahli kalam klasik, akan tetapi di

kalangan ahli kalam modern, walaupun jumlahnya sedikit sekali.

Page 30: Resensi Ilmu Kalam Pak Nurkilimmmm Buku Pemikiran Kalam Karya Hm Laily Mansyur

RESENSI BUKU

PEMIKIRAN KALAM DALAM ISLAM

KARYA Drs. H.M. Laily Mansur, LPh

NAMA : TIRTA WAHYUDINIM : 210 323 66 90