reproduksi wanita

111
SISTEM REPRODUKSI WANITA Prof.Dr.Hj Qomariyah RS MS PKK DK AIFM 1

Upload: herrysetyaa

Post on 24-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRODUKSI WANITA

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Prof.Dr.Hj Qomariyah RS MS PKK DK AIFM

1

Page 2: REPRODUKSI WANITA
Page 3: REPRODUKSI WANITA

““Dan apabila Dan apabila hamba-hambaKu bertanya hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku maka sesungguhnya Aku

dekat, dekat, Aku mengabulkan Aku mengabulkan

permohonan orang yang permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa berdoa apabila ia berdoa

kepadaKu.” kepadaKu.” [QS. Al-Baqarah: 186][QS. Al-Baqarah: 186]

Page 4: REPRODUKSI WANITA

Sistem reproduksi wanita terdiri dari alat genitalia eskterna dan interna. Ovarium, seperti juga testis, mempunyai fungsi menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron) dan fungsi reproduksi yaitu menghasilkan telur.

4

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Page 5: REPRODUKSI WANITA

Dengan tidak adanya testosteron, maka sistem reproduksi seorang janin akan berkembang kearah wanita. Mulai minggu ke-3 kehidupan janin, oogonium akan berkembang menjadi oogonia. Pada minggu ke 8-13, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer dan akan menetap sampai pubertas5

Page 6: REPRODUKSI WANITA

Pada waktu lahir, bayi wanita mengandung 1 juta folikel ovarium dan tidak dibentuk yang baru lagi. Setiap bulan setelah pubertas, seorang wanita akan mengeluarkan 1 telur. Kira-kira hanya 400 telur yang akan dikeluarkan sampai akhir hidupnya

6

Page 7: REPRODUKSI WANITA

Ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron. Estrogen dihasilkan di sel-sel granulosa folikel, sel theca interna dan sel-sel lutein corpus luteum. Jaringan stroma ovarium juga dapat menghasilkan androgen dan estrogen. Sel-sel granulosa hanya dapat membuat estradiol dari androgen.

7

FUNGSI ENDOKRIN OVARIUM

Page 8: REPRODUKSI WANITA

Sel-sel theca interna mengandung banyak reseptor LH, dan LH melalui AMP siklik akan merangsang konversi kolesterol menjadi androstenedion. Sebagian dari androstenedion akan konversi menjadi estradiol dan masuk ke sirkulasi darah. Sel-sel theca interna juga akan menyalurkan androstenedion yang dibentuknya ke sel-sel granulosa.

8

Page 9: REPRODUKSI WANITA

Di sini androstenedion akan diaromatisasikan menjadi estradiol. Sel-sel granulosa mengandung banyak reseptor FSH akan merangsang sekresi estradiol yakni dengan merangsang aromatisasi.Progesteron dibentuk sebagai hasil antara (lihat bagan 7). Progesteron juga dibuat di sel-sel Lutein ovarium. Estrogen dan pregesteron pada kehamilan dihasilkan oleh plasenta.

9

Page 10: REPRODUKSI WANITA

10

FUNGSI ENDOKRIN OVARIUM

Page 11: REPRODUKSI WANITA

11

FUNGSI ENDOKRIN OVARIUMHampir seluruh estrogen plasma berasal dari ovarium dan terdapat 2 puncak sekresi, yakni sesaat sebelum ovulasi dan pada fase midluteal.Setelah menopause sekresi estrogen sangat menurun dan mencapai kadar yang sangat rendah.

Page 12: REPRODUKSI WANITA

12

SIKLUS OVARIUM

Page 13: REPRODUKSI WANITA

13

SIKLUS OVARIUM

Page 14: REPRODUKSI WANITA

14

Ovarium mengalami 2 fase :

Fase folikulerFase ini ditandai dengan folikel yang matur.

Fase lutealFase ini ditandai dengan dibentuknya korpus luteum

Page 15: REPRODUKSI WANITA

15

KORELASI ANTARA KADAR HORMON, SIKLUS OVARIUM DAN PERUBAHAN UTERUS

Pada fase folikel disekresi estrogen dibawah pengaruh FSH dan LH. Kadar estrogen yang rendah tapi terus meningkat akan menyebabkan umpan balik negatif terhadap hipofisis anterior dan hipotalamus sehingga menghambat sekresi FSH.

Page 16: REPRODUKSI WANITA

16

FSH menurun selama bagian akhir fase folikuler dan menekan LH, tetapi tidak seluruhnya sehingga sekresi LH meningkat terus selama fase folikuler. Bila kadar estrogen sudah mencapai puncak, merangsang sekresi LH dan FSH pada pertengahan siklus (umpan balik positif).

Page 17: REPRODUKSI WANITA

17

Kira-kira 18 jam sebelum ovulasi kadar LH meningkat 6 – 10 kali lipat dan FSH meningkat 2 kali lipat. Konsentrasi estrogen plasma yang tinggi bekerja langsung pada hipotalamus untuk meningkatkan frekwensi GnRH sehingga sekresi FSH dan LH meningkat.

Page 18: REPRODUKSI WANITA

18

Pada awal fase folikel terdapat banyak pembuluh darah pada endometrium uterum dan pada akhir fase folikuler peningkatan progesteron dan estrogen membentuk lingkungan yang baik untuk implantasi (fase sekresi).

Page 19: REPRODUKSI WANITA

19

Peningkatan kadar LH menyebabkan 4 perubahan dalam folikel

1. Penghentian pembentukan estrogen oleh sel folikel, sel granulosa mulai memproduksi progesteron.

2. Perkembangan folikel.3. Merangsang produksi

prostaglandin lokal, untuk merangsang ovulasi dengan merusak diding folikel.

4. Terjadi deferensiasi sel folikel menjadi sel luteal.

Page 20: REPRODUKSI WANITA

20

LH menginduksi perubahan marfologi sel granulose dan sel theka menjadi sel luteal. Pembentukan korpus luteum selesai ± 5 hari setelah ovulasi dan umur korpus luteum kira-kira 12-15 hari. Dibawah pengaruh LH korpus luteum menghasilkan estrogen dan progesteron.

Page 21: REPRODUKSI WANITA

21

Plasma progesteron meningkat pada awal fase luteal. Pada folikuler tidak dibentuk progesteron, oleh karena itu fase folikuler didominasi oleh estrogen dan fase luteal oleh progesteron. Progensteron menghambat LH dan FSH sehingga kadarnya terus menurun.

Page 22: REPRODUKSI WANITA

22

Selama fase luteal korpus luteum berdegenerasi ± setelah 2 minggu jika tidak terjadi pembuahan. Bila korpus luteum berdegenerasi progesteron dan estrogen dengan nyata menghilangkan hambatan terhadap FSH dan LH sehingga kadar kedua hormon ini meningkat lagi, merangsang pembentukan folikel kembali.

Page 23: REPRODUKSI WANITA

23

Pada fase luteal tidak disekresi inhibin. Penurunan estrogen dan progesteron menyebabkan menstruasi.

Page 24: REPRODUKSI WANITA

24

Siklus menstruasi di endometrium terdiri dari 3 fase :

Fase menstruasi.Fase proliferatif.Fase sekresi..

Page 25: REPRODUKSI WANITA

25

Menstruasi umumnya berlangsung selama 3-5 hari (yang terpendek 1 hari dan yang terpanjang 8 hari) pada seseorang dengan siklus 28 hari. Penurunan hormon estrogen dan progesteron merangsang pengeluaran prostaglandin uterus dan mencapai puncaknya pada saat menstruasi.

FASE MENSTRUASI

Page 26: REPRODUKSI WANITA

26

Prostaglandin menyebabkan spasme pembuluh darah endometrium, pnrnan aliran darah shgg jaringan yg diperdarahi mjd nekrosis. Disamping itu dgn menurunnya estrogen dan progesteron dilepaskan enzim lisosom yg melisiskan jaringan serta kontraksi uterus yg ritmik dan ringan dari miometrium dibwh pengaruh prostaglandin, maka lapisan endometrium yg mati akan terlepas bersama darah.

Page 27: REPRODUKSI WANITA

27

Darah menstruasi dilepaskan ke rongga uterus dan dikeluarkan melalui vagina. Selama menstruasi dikeluarkan darah kira-kira 30 ml (spotting sampai 80 ml). pada keadaan normal darah menstruasi tidak beku oleh karena fibrinolisis dikeluarkan bersama jaringan yang fibrotik.

Page 28: REPRODUKSI WANITA

28

Pada darah dan jaringan emdometrium yang rusak dijumpai sejumlah leukosit untuk pertahanan endometrium yang terbuka terhadap infeksi. Bila kadar prostaglandin berlebihan, kontraksi uterus meningkat menimbulkan “dysmenorrhea”.

Page 29: REPRODUKSI WANITA

29

Faktor psikis dapat menyebabkan gangguan/ketidakteraturan siklus seksual wanita.

Page 30: REPRODUKSI WANITA

30

Sesudah menstruasi berhenti, hanya tinggal satu lapis tipis stroma endometrium. Dibawah pengaruh estrogen terjadi perangsangan proliferasi epitel, kelenjar dan pembuluh darah di endometrium yang berlangsung dengan cepat. Waktu ovulasi tebal endometrium ± 3-4 mm.

FASE PROLIFERATIF

Page 31: REPRODUKSI WANITA

31

Pada fase ini kelenjar serviks mensekresi mukus yang encer seperti benang-benang membentuk saluran untuk mengarahkan sperma masuk ke uterus. Fase proliferatif berlangsung ± 14 hari (dari akhir menstruasi pertama sampai terjadi ovulasi).

Page 32: REPRODUKSI WANITA

32

Setelah ovulasi akan terbentuk korpus luteum yang mensekresi sejumlah estrogen dan progesteron. Progesteron merangsang perkembangan sekretorik endometrium, kelenjar berkelok-kelok dan pertumbuhan pembuluh darah endometrium.

FASE SEKRESI

Page 33: REPRODUKSI WANITA

33

Kelenjar endometrium mensekresi glikogen yang diperlukan untuk pertumbuhan awal embrio. 3-4 hari sebelum menstruasi estrogen dan progesteron menurun dengan mendadak sehingga terjadi menstruasi

Page 34: REPRODUKSI WANITA

34

Fase sekresi berlangsung kira-kira 14 hari yaitu dari ovulasi sampai menstruasi berikutnya. Fase sekretorik lamanya selalu tetap (14 hari), jika siklus menstruasi berubah, yang berubah adalah fase proliferatif.

Page 35: REPRODUKSI WANITA

35

Fungsi utama yaitu merangsang proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ kelamin dan jaringan organ lain yang berhubungan dengan organ reproduksi. Pada masa kanak-kanak estrogen disekresi sedikit, pada pubertas sekresi meningkat sampai 20 kali lipat dibawah pengaruh hipofisis anterior.

FUNGSI ESTROGEN

Page 36: REPRODUKSI WANITA

36

1. Pertumbuhan uterus, vagina, tuba Falopii, labium mayora dan lanbium minora menyerupai dewasa.

2. Pembentukan epitel vagina dari tipe kuboid menjadi epitel bertingkat yang lebih tahan terhadap infeksi dan trauma.

3. Kelenjar berproliferasi untuk memberikan nutrisi kepada ovum dan uterus.

EFEK ESTROGEN

Page 37: REPRODUKSI WANITA

37

4. Pembuluh darah dan sel epitel bersilia yang mengelilingi tuba Falopii bertambah banyak, bergerak kearah uterus untuk mendorong ovum.

5. Pada payudara, pertumbuhan jaringan stroma, perkembangan sistem duktus dan penambahan deposit lemak meningkat.

EFEK ESTROGEN

Page 38: REPRODUKSI WANITA

38

6. Aktivitas osteoblas meningkat pada tulang rangka, sehingga laju pertumbuhan waktu pubertas meningkat beberapa tahun, pada wanita lebih cepat berhenti.

7. Merangsang proliferasi sel granulosa dan pematangan folikel.

EFEK ESTROGEN

Page 39: REPRODUKSI WANITA

39

8. Pematangan telur.9. Meningkatkan transport

sperma dengan merangsang kontraksi uterus kearah atas dan kontraksi tuba Falopii.

10.Merangsang pertumbuhan endometrium dan miometrium.

EFEK ESTROGEN

Page 40: REPRODUKSI WANITA

40

11.Merangsang sintesis reseptor progesteron di endometrium dan reseptor oksitosin di miometrium pada kehamilan.

12.Mengontrol sekresi GnRH dan gonadotropin.

13.Menghambat aksi prolaktin terhadap sekresi ASI selama kehamilan.

EFEK ESTROGEN

Page 41: REPRODUKSI WANITA

41

14. Protein total tubuh meningkat, terjadi keseimbangan nitrogen tubuh.

15. Deposisi lemak pada subkutan, payudara dan bokong.

16. Kulit jadi lembut dan halus akibat peningkatan androgen adrenal, jumlah keringat meningkat sehingga timbul akne.

17. Retensi air dan natrium di tubulus ginjal, tetapi jumlahnya kecil.

EFEK ESTROGEN

Page 42: REPRODUKSI WANITA

42

1. Merangsang sekretorik pada endometrium selama setengah akhir siklus seksual wanita dan menyiapkan lingkungan yang baik untuk memberi makan embrio/fetus yang tumbuh.

2. Merangsang pembentukan mukus serviks yang kental.

3. Menghambat sekresi GnRH dan gonadotropin.

EFEK ESTROGEN FUNGSI PROGESTERON

Page 43: REPRODUKSI WANITA

43

4. Merangsang perkembangan alveolus dan lobuler kelenjar mammae.

5. Pada tuba Falopii meningkatkan sekresi untuk nutrisi dari ovum yang dibuahi.

6. Menghambat aksi prolaktin terhadap pengeluaran ASI selama kehamilan.

EFEK ESTROGEN FUNGSI PROGESTERON

Page 44: REPRODUKSI WANITA

44

7. Menghambat kontraksi uterus selama kehamilan

8. Katabolisme protein yang dialirkan ke janin.

EFEK ESTROGEN FUNGSI PROGESTERON

Page 45: REPRODUKSI WANITA

45

Pada usia 8 tahun telah mulai terjadi kehidupan seksual dan mencapai puncaknya pada 11-16 tahun. Pada anak-anak sekresi GnRH, estrogen dan gonadotropin rendah.Pubertas dimulai oleh karena adanya perubahan sensitivitas hipotalamus terhadap umpan balik negatif estrogen.

EFEK ESTROGEN PUBERTAS

Page 46: REPRODUKSI WANITA

46

Akibatnya sekresi GnRH meningkat demikian juga FSH, LH dan estrogen. Menarche adalah menstruasi pertama, biasanya pada usia 12 tahun, bergantung kepada beberapa faktor antara lain terutama jumlah lemak dalam tubuh (body fat).

EFEK ESTROGEN PUBERTAS

Page 47: REPRODUKSI WANITA

47

A. Pubertas prekoksiaa.Pubertas prekoksia sejati

Disebabkan oleh tumor/lesi di hipotalamus yang menyebabkan kematangan perkembangan seks sebelum usia pubertas yang normal. Seks sekunder adalah wanita. Ovulasi dapat terjadi pada usia 5½ tahun dan dapat melahirkan bayi sehat dengan sectio caesaria.

EFEK ESTROGEN KELAINAN FUNGSI OVARIUM

Page 48: REPRODUKSI WANITA

48

Pubertas prekoksiab.Pubertas prekoksia tidak sejati

Disebabkan oleh tumor ovarium, tidak ada stimulasi dari gonadotropin hipofisis anterior. Estrogen berasal dari kelenjar adrenal. Di sini tidak terjadi ovulasi. Tumor ovarium bila menghasilkan androgen terjadi maskulinisasi, bila menghasilkan estrogen terjadi perkembangan seks lebih awal.

Page 49: REPRODUKSI WANITA

49

B. Kelainan menstruasi1.Siklus anovulatoir (menstruasi tanpa ovulasi)

Normal dapat terjadi 1-2 tahun sesudah menarche atau menjelang menopause. Pada keadaan patologis disebabkan oleh kelainan hormonal.

EFEK ESTROGEN KELAINAN FUNGSI OVARIUM

Page 50: REPRODUKSI WANITA

50

2. Amenorrhea

Amenorrhea primer yaitu belum pernah menstruasi walau sudah waktunya, biasanya disertai dengan tanda seks sekunder tidak berkembang.

Page 51: REPRODUKSI WANITA

51

Amenorrhea sekunder, pernah menstruasi kemudian berhenti. Normal bila terjadi kehamilan, atau bila mengalami stress. Patologis bila terjadi kelainan ovarium, penyakit sistemik, gangguan hipotalamus/hipofisis anterior.

Page 52: REPRODUKSI WANITA

52

3. Oligomenorrhea yaitu menstruasi dengan perdarahan sedikit.

4. Menorrhagia (hipermenorea) yaitu menstruasi dengan perdarahan banyak.

5. Metrorrghagia, pendarahan diantara saat-saat menstruasi.

6. Dysmenorrhea yaitu nyeri hebat diwaktu menstruasi.

Page 53: REPRODUKSI WANITA

53

C. Stein-eventhal Syndrome = sindroma ovarium polikistik.

Pada keadaan ini kapsul ovarium menebal, dengan kista-kista folikuler yang biasanya terdapat pada kedua ovarium. Tidak terjadi ovulasi sehingga terjadi infertil dan dijumpai amenorrhea, maskulinisasi dan hirsutisme.

Page 54: REPRODUKSI WANITA

54

D. Kelainan sekresi ovarium

Hipogonadisme yaitu sekresi ovarium menurun yang disebabkan karena ovarium tidak terbentuk normal. Tidak terjadi menstruasi selama beberapa bulan atau amenorrhea.Enuchisme yaitu keadaan dimana ovarium tidak terbentuk sejak lahir, organ seks infantil, pertumbuhan tulang panjang berlebihan.

Page 55: REPRODUKSI WANITA

55

Menopouse/pengangkatan ovarium, disini uterus dan vagina mengecil dan epitel vagina menipis.Hipersekresi ovarium. Kadar estrogen meningkat sehingga menekan hipofisis anterior, sekresinya menurun. Endometrium menjadi hipertrofi dan perdarahan tidak teratur. Penyebab biasanya tumor sel granulosa ovarium.

Page 56: REPRODUKSI WANITA

56

Wanita usia 45-55 tahun siklus menstruasi tidak teratur, tidak terjadi ovulasi karena tidak cukup estrogen untuk merangsang peningkatan LH. Pada menopause ovarium mengalami atrofi, tidak responsif terhadap gonadotropin

EFEK ESTROGEN MENOPAUSE

Page 57: REPRODUKSI WANITA

57

Penurunan estrogen menyebabkan hambatan umpan balik terhadap LH dan FSH sehingga sekresi LH dan FSH meningkat.Rasa panas/hangat yang menjalar dari dada sampai wajah (hot flushes), berkeringat malam hari sehingga menimbulkan rasa letih di pagi hari.

Page 58: REPRODUKSI WANITA

58

Psikis (gelisah, cemas) bila hebat diberi estrogen dan psikoterapi. Dorongan seks tidak berkurang, mungkin meningkat.

Page 59: REPRODUKSI WANITA

59

Rangsang seksual dapat disebabkan oleh rangsangan fisik pada daerah perineum, introitus vagina dan klitoris atau rangsangan psikis misalnya fikiran/melihat gambar erotis.Rangsangan akan melalui N.pudendus yang dihantarkan ke sakral.

AKSI SEKSUAL PADA WANITA

Page 60: REPRODUKSI WANITA

60

Dari sakral ke serebrum atau melalui parasimpatis bilateral akan merangsang sekresi kelenjar bartolini. Mukus bagian depan introitus vagina dari mukus epitel vagina. Bila rangsangan mencapai klimaks akan timbul reflek :Kontraksi otot perineal yang ritmik.

Page 61: REPRODUKSI WANITA

61

Gerakan uterus dan tuba Falopii meningkat, agar sperma mudah mencapai ovum.Kanalis servikalis mjd lebar selama 1½ jam, agar sperma mdh masuk.Ketegangan otot tbh meningkat, mencapai kepuasan. Stlh beberapa menit tjd relaksasi dan resolusi (orgasmus = klimaks pada wanita, pd pria disbt ejakulasi).

Page 62: REPRODUKSI WANITA

62

Umur ovum ± 24 jam, sperma dapat tahan dalam saluran reproduksi selama 72 jam. Bila ingin hamil, maka hubungan seksual dilakukan 1 hari sebelum, saat ovulasi dan 1 hari sesudah ovulasi.

MASA SUBUR

Page 63: REPRODUKSI WANITA

63

Hanya satu sperma yang dapat membuahi ovum. Pembuahan terjadi di 1/3 luar (lateral) tuba Falopii, setelah ovum dibuahi akan membentuk dinding yang dapat ditembus sperma lain. Zigot (ovum yang telah dibuahi) akan bergerak ke uterus.

KEHAMILAN

Page 64: REPRODUKSI WANITA

64

Zigot berada di ampula ± 1-3 hari, sambil terjadi mitosis dan terbentuk morula yang kemudian didorong ke uterus. 4-3 hari setelah ovulasi, korpus luteum mensekresi progesteron merelaksasikan tuba sehingga morula dengan cepat didorong ke uterus.

Page 65: REPRODUKSI WANITA

65

Fertilisasi harus terjadi dalam waktu 24 jam setelah ovulasi, sedangkan sperma dapat hidup 53-72 jam setelah diejakulasikan ke dalam vagina.

Page 66: REPRODUKSI WANITA

66

Zygote berada di ampula kira-kira 1-3 hari, sambil terjadi mitosis dan terbentuk morula 3-4 hari setelah ovulasi korpus luteum sudah cukup mensekresikan progesteron yang dapat merelaksasikan tuba sehingga morula dengan cepat didorong ke dalam uterus oleh gelombang peristaltik tuba.

Page 67: REPRODUKSI WANITA

67

Nidasi terjadi pada hari ke 6-7 sesudah ovulasi dan pada saat itu endometrium sudah siap untuk terjadinya implantasi dan waktu itu morula sudah berproliferasi dan berdegenerasi menjadi blastosit.

Page 68: REPRODUKSI WANITA

68

Nidasi di mulai saat sel trofoblas dari blastosit mengeluarkan enzim proteolitik dan mencerna endometrium tempat blastosit melekat sehingga memberi jalan untuk taju-taju jaringan trofoblas menembus endometrium.

Page 69: REPRODUKSI WANITA

69

Sel endometrium yang berhubungan dengan trofoblas akan berubah menjadi sel desidua dan kaya dengan makanan. Blastosit akan tenggelam dalam sel desidua dan sel trofoblas terus mencerna sel desidua sekitarnya untuk menyediakan makanan bagi embrio sampai trofoblas terbentuk.

Page 70: REPRODUKSI WANITA

70

Pada hari ke-12 lapisan trofoblas terdiri dari 2 lapisan sel yang tebal yang disebut korion. Korion mengeluarkan enzim dan terus melakukan ekspansi dan akan terbentuk rongga dalam desidua. Rongga akan terisi darah ibu yang juga tidak membeku oleh karena adanya antikoagulans yang disekresi oleh korion.

Page 71: REPRODUKSI WANITA

71

Taju-taju korion akan masuk kedalam rongga yang berisi darah ibu tersebut dan dalam perkembangan selanjutnya akan menjadi vili-vili plasenta yang kaya dengan jaringan kapiler.

Page 72: REPRODUKSI WANITA

72

Plasenta terbentuk dengan baik pada minggu ke-5 setelah implantasi dan pada saat ini jantung bayi juga sudah berkembang dan memompakan darah ke dalam plasenta. Selama kehamilan plasenta berfungsi sebagai sistem pencernaan, sistem respirasi dan ginjal bagi janin.

Page 73: REPRODUKSI WANITA

73

Zat nutrisi dan O² dari darah ibu berdifusi melalui barier plasenta yang masuk ke sirkulasi janin, sedang CO² dan zat-zat sampah dari janin ditransfer ke darah ibu.

Page 74: REPRODUKSI WANITA

74

Beberapa zat dapat menembus barrier plasenta dengan sistem transpor khusus dan ada yang dapat berdifusi secara sederhana. Beberapa zat kimia seperti aspirin, alkohol, zat terdapat dalam asap rokok dan mungkin juga organisme/virus seperti virus AIDS dapat menembus barrier plasenta.

Page 75: REPRODUKSI WANITA

75

Plasenta berfungsi sebagai barrier untuk menjaga embrio dari reaksi penolakan ibu secara imunologik. Embrio walau bagaimanapun dianggap sebagai benda asing, oleh karena secara genetik mengandung faktor dari orang lain (ayah). Selain itu plasenta juga berfungsi sebagai organ endokrin.

Page 76: REPRODUKSI WANITA

76

Saat terjadi kehamilan, HCG (Human Chorionic Gonadotropin) akan mempertahankan korpus luteum sampai ± 10 minggu karena LH yang mempertahankan korpus luteum pada fase luteal ditekan oleh peningkatan progesteron (umpan balik negatif).

ENDOKRINOLOGI KEHAMILAN

Page 77: REPRODUKSI WANITA

77

Plasenta pada awalnya belum dapat mensekresi estrogen dan progesteron karena tidak mempunyai enzim yang lengkap.

Page 78: REPRODUKSI WANITA

78

Page 79: REPRODUKSI WANITA

79

Setelah 8 minggu kehamilan, fungsi korpus luteum menurun, tetapi akan tetap dipertahankan selama kehamilan disebut “Corpus Luteum of Pregnancy”. Sekresi HCG menurun setelah mencapai puncaknya pada hari ke-60 kehamilan, tetapi estrogen dan progesteron meningkat sampai waktu mendekati kelahiran.

Page 80: REPRODUKSI WANITA

80

HCG dapat dideteksi pada urin wanita hamil dan akan memberikan hasil positif setelah 2 minggu amenore. Plasenta menghasilkan estrogen, progesteron dan human chorionic somatomamotropin.Morning sickness dapat terjadi pada ibu hamil muda karena peningkatan HCG yang merangsang chemoreceptor trigger zone.

Page 81: REPRODUKSI WANITA

81

Pada kehamilan ditemukan hal-hal sebagai berikut :1.Sekresi hipofisis anterior meningkat, prolaktin dan ACTH meningkat, tetapi sekresi LH dan FSH menurun oleh karena hambatan dari estrogen dan progesteron.2.Korteks adrenal, sekresi aldosteron dan kortisol meningkat.

HORMON PADA KEHAMILAN

Page 82: REPRODUKSI WANITA

82

3. Plasenta, mensekresi estrogen, progesteron dan HCG.

4. Neurohipofisis, sekresi vasopressin meningkat.

5. Ginjal, sekresi renin meningkat.6. Kelenjar tiroid, sekresi tiroksin

meningkat. Hormon tiroid diperlukan mulai dari kehidupan janin, setelah lahir kadarnya meningkat sampai 6 tahun.

Page 83: REPRODUKSI WANITA

83

Setelah usia 6 tahun kadarnya menurun dan berhenti (sangat menurun) pada usia ± 20 tahun.

7. Paratiroid, sekresi parathormon meningkat untuk mempertahankan kadar calsium dalam cairan esktraseluler dalam batas normal.

Page 84: REPRODUKSI WANITA

84

8. BMR meningkat, glukosa plasma meningkat, glukoneogenesis, mobilisasi lemak meningkat oleh karena respons terhadap insulin menurun oleh efek antagonis insulin.

Page 85: REPRODUKSI WANITA

85

1. Estrogen, merangsang pertumbuhan dan kekuatan uterus.

2. Progesteron Mencegah uterus tidak berkontraksi pada waktu kehamilan.

HORMON PLASENTA DAN FUNGSINYA

Page 86: REPRODUKSI WANITA

86

Merangsang pembentukan lobus alveoli kelenjar mammae.

Mempersiapkan kelenjar mammae untuk laktasi.

Merangsang sintesis reseptor oksitosin pada akhir

kehamilan. Membentuk mukus serviks

yang kental untuk mencegah infeksi.

Page 87: REPRODUKSI WANITA

87

3. Human chorionic somatomamotropin (HCS) = laktogen plasentao Merangsang enzim untuk pembentukan ASI.o mengurangi utilisasi glukosa ibu,

sehingga lebih banyak glukosa yang digunakan janin.o Mempertahankan keseimbangan protein.

Page 88: REPRODUKSI WANITA

88

3. Human chorionic somatomamotropin (HCS) = laktogen plasentao Merangsang enzim untuk pembentukan ASI.o mengurangi utilisasi glukosa ibu,

sehingga lebih banyak glukosa yang digunakan janin.o Mempertahankan keseimbangan protein.

Page 89: REPRODUKSI WANITA

89

4. Relaksin, melemaskan serviks dan ligamen uterus pada saat melahirkan.

Page 90: REPRODUKSI WANITA

90

Kehamilan berlangsung ± 270 hari (40 minggu) bila dihitung dari pembuahan, atau 284 hari bila dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Pada akhir kehamilan terjadi penurunan rasio progesteron dan estrogen dalam plasma, hal ini akan merangsang sensitivitas miometrium terhadap oksitosin yang selanjutnya

PERSALINAN

Page 91: REPRODUKSI WANITA

91

terhadap oksitosin yang selanjutnya merangsang sekresi prostaglandin di uterus sehingga kontraksi uterus meningkat. Serviks pada akhir kehamilan menjadi lembut dan dilatasi karena pengaruh hormone relaksin.

Page 92: REPRODUKSI WANITA

92

terhadap oksitosin yang selanjutnya merangsang sekresi prostaglandin di uterus sehingga kontraksi uterus meningkat. Serviks pada akhir kehamilan menjadi lembut dan dilatasi karena pengaruh hormone relaksin.

Page 93: REPRODUKSI WANITA

93

PERSALINAN

Page 94: REPRODUKSI WANITA

94

1. Menghambat sekresi FSH dan LH melalui GnRH yang menekan siklus menstruasi.

2. Mencegah ovulasi.3. Mencegah kehamilan.

PENGARUH LAKTASI

Page 95: REPRODUKSI WANITA

95

A. Menghambat transport sperma ke ovum 1. Pantang berkalaTdk mengadakan hbgn seks 3 hr sblm dan 3 hari sesudah ovulasi. Cara ini sering gagal sebab antara lain lama siklus menstruasi yg tdk lengkap, shg perkiraan ovulasi tdk tepat.

KONTRASEPSI PADA WANITA

Page 96: REPRODUKSI WANITA

96

2. Zat kimiaBerupa spermicidal yaitu suatu zat yang toksik terhadap sperma yang berlangsung kira-kira 1 jam (jelly atau cream).

3. Metode barierWanita memakai diafragma yang menutupi serviks, alat ini terus dipakai selama 6 jam sesudah hubungan seks.

Page 97: REPRODUKSI WANITA

97

Diafragma sering dikombinasi dengan spermicidal.

4. Tubektomi pada wanita, tuba diikat kemudian dipotong.

5. “Coitus interruptus” mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi.

Page 98: REPRODUKSI WANITA

98

B. Mencegah ovulasi (Hormonal)

Dasar metode ini ialah menekan sekresi gonadotropin yang menghambat sekresi LH dan FSH sehingga tidak terjadi pematangan folikel.

KONTRASEPSI PADA WANITA

Page 99: REPRODUKSI WANITA

99

1. Pil Berisi estrogen dan progesteron,

cara kerja menekan ovulasi Minipil, berisi progesteron dosis kecil, tidak menekan ovulasi, tetapi menyebabkan sekret serviks menjadi kental dan menghambat fase proliferasi endometrium.

Page 100: REPRODUKSI WANITA

100

2. Suntikan Berisi progesteron dosis besar, mencegah ovulasi. Dapat diberikan tiap 3 atau 2 bulan.

3. ImplantasiBerisi derivat progesteron, mencegah ovulasi. Susuk diganti tiap 5 tahun.

Page 101: REPRODUKSI WANITA

101

C. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR = IUD)

Cara kerja dengan merangsang respon inflamasi lokal untuk mencegah implantasi ovum yang sudah dibuahi.

KONTRASEPSI PADA WANITA

Page 102: REPRODUKSI WANITA

102

Page 103: REPRODUKSI WANITA

103

Page 104: REPRODUKSI WANITA

104

Page 105: REPRODUKSI WANITA

105

Page 106: REPRODUKSI WANITA

106

Hypothalamus

GnRH

LH

Ovary

Corpus luteum

Moderate levels of Estrogen

High levels of progesteron

+

+ +

+

-

-Anterior pituitary

Page 107: REPRODUKSI WANITA

107

Page 108: REPRODUKSI WANITA

108

Page 109: REPRODUKSI WANITA

Ya Tuhanku,Ya Tuhanku,Berilah kami kebaikan di DuniaBerilah kami kebaikan di Dunia

Dan Kebaikan di Akhirat,Dan Kebaikan di Akhirat,Serta selamatkan kamiSerta selamatkan kamiDari Siksa Api Neraka.Dari Siksa Api Neraka.

( QS. Al-Baqarah : 201 )( QS. Al-Baqarah : 201 )

Page 110: REPRODUKSI WANITA
Page 111: REPRODUKSI WANITA

111