reproduksi bunyi

19
REPRODUKSI BUNYI Ternyata bukan hanya hanya makhluk hidup saja yang dapat bereproduksi, seiring dengan kemajuan teknologi sekarang bunyi dapat direproduksi, kebanyakan bunyi terdengar hanya dalam waktu cukup singkat saja lalu kemudian hilang. Saat ini terdapat dua cara untuk menyimpan bunyi dan memunculkannya kembali, yaitu mengonversi dan menyimpan bunyi dengan memanfaatkan bentuk energi lain, misalnya listrik dan magnet, dan mengubah dan menyimpan bunyi dalam rangkaian pola yang disebut mode DIGITAL. A. ALAT-ALAT REPRODUKSI BUNYI 1. MIKROFON Mikrofon (bahasa Inggris : microphone) adalah suatu jenis transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik . Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon 1

Upload: aziskamera

Post on 13-Aug-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TEKNIK

TRANSCRIPT

Page 1: Reproduksi Bunyi

REPRODUKSI BUNYI

Ternyata bukan hanya hanya makhluk hidup saja yang dapat bereproduksi, seiring dengan

kemajuan teknologi sekarang bunyi dapat direproduksi, kebanyakan bunyi terdengar hanya

dalam waktu cukup singkat saja lalu kemudian hilang. Saat ini terdapat dua cara untuk

menyimpan bunyi dan memunculkannya kembali, yaitu mengonversi dan menyimpan bunyi

dengan memanfaatkan bentuk energi lain, misalnya listrik dan magnet, dan mengubah dan

menyimpan bunyi dalam rangkaian pola yang disebut mode DIGITAL.

A. ALAT-ALAT REPRODUKSI BUNYI

1. MIKROFON

Mikrofon (bahasa Inggris: microphone) adalah suatu jenis transduser yang mengubah

energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon merupakan

salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak

alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta

televisi.

Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang

berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alat bantu dengar untuk

suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal

perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon,

1

Page 2: Reproduksi Bunyi

kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam pemancar radio

hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktis sangat penting

pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telah membuat mikrofon

primitif sebelum Alexander Graham Bell.

Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon. Ia

merupakan orang pertama yang membuat “mikrofon frasa". Selanjutnya, pada tahun

1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon pertama yang digunakan sebagai

pemancar suara telepon. Mikrofon praktis komersial pertama adalah mikrofon karbon

yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun

1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam perkembangan mikrofon

karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami perkembangan hingga tahun 1920-an.

James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam

perkembangan mikrofon. Mereka mempatenkan temuan mereka yaitu mikrofon

elektrik pada tahun 1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu

yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga rendah, sehingga dapat

dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah perkembangan mikrofon

ialah revolusionalisasi mikrofon dalam industri dimana memungkinkan masyarakat

umum untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya.

Lalu pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser mulai

dikembangkan. Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh karena

itu, hingga saat ini mikrofon tersebut digunakan dalam dunia penyiaran.

Kegunaan

Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu

dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya.

Pada dasarnya mikrofon berguna untuk merobah suara memjadi getaran listrik sinyal

Analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan

berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi

lebih keras terakhir diumpan ke-Speaker.

2

Page 3: Reproduksi Bunyi

Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk

mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal.

Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang

antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara

kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound

sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya.

Karakteristik

Karakteristik mikrofon yang harus diperhatikan ketika akan memilih sebuah mikrofon

adalah:

1. Prinsip cara kerja mikrofon

2. Daerah respon frekuensi suara yang mampu dicuplik mikrofon

3. Sudut atau arah pencuplikan mikrofon

4. Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon

5. Bentuk fisik mikrofon

Jenis

Mikrofon karbon

Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam yang

terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja

mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dimana terdapat sebuah penghubung

yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon.

Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah

sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon.

Mikrofon reluktansi variabel

Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma

berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut.

Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka

celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi

3

Page 4: Reproduksi Bunyi

semakin berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di

dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan

sinyal yang keluar dari mikrofon.

Mikrofon kumparan yang bergerak

Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan

induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan

pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah udara suatu magnet permanen.

Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma yang terbuat

dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang

ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet,

sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan

sinyal listrik.

Mikrofon kapasitor

Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan

logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat,

sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya

getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak. Diafragma yang bergerak

menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah antara diafragma dengan pelat statis

sehingga mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini

memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat

statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-

ubah seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.

Mikrofon elektret

Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber

muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber

muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon.

Bahan teflon tersebut diproses sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-

muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang

tak terbatas. Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung

4

Page 5: Reproduksi Bunyi

muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap

pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk

kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga

membuat jarak antara diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya,

nilai kapasitansi berubah dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.

Mikrofon piezoelektris

Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan

ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi

tidak membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk

suatu irisan pada bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektrode atau

lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah

bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi perpindahan muatan

sesaat di dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan mengakibatkan adanya

perbedaan potensial di antara kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut

dapat langsung menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah

diafragma, sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon

lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.

Mikrofon pita

Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan

teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak

metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang

ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan

berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena

mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat

menampilkan suara paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera

memanfaatkan mikrofon ini pada awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan

pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis

mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah perekaman yang

menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon buatan

perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio

perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE dan Golden Age.

5

Page 6: Reproduksi Bunyi

Mikrofon mengubah gelombang bunyi menjadi arus listrik yang cukup kecil. Di

dalamnya terdapat piringan tipis yang sangat fleksibel (disebut diafragma) yang dapat

bergetar jika terkena gelombang bunyi. Gerak ke atas dan ke bawah dari sebuah lilitan

kawat yang tersambung dengan diafragma akan berinteraksi dengan magnet

menghasilkan arus listrik kecil yang dapat disimpan dan diperdengarkan kembali.

2. PIRINGAN HITAM

Sebelum CD menjadi sangat populer, lagu-lagu disimpan dalam sebuah piringan dari

plastik khusus atau vinyl. Piringan yang dapat menyimpan bunyi yang terdengar

selama satu jam disebut sebagai piringan hitam. Alat ini bekerja dengan cara

menyimpan bunyi berupa tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan. Kedua sisi

piringan dapat digunakan.

3. PITA KASET

Kaset audio populer pada tahun 1980-an dan 1990-an, namun kini telah menjadi

barang kuno. Gulungan pita di dalamnya menyimpan bunyi dalam bentuk pola pulsa

magnetis yang terekam sepanjang pita. Ketika pita dimainkan pada pemutar kaset,

pulsa magnetik tadi akan berubah menjadi listrik dan bunyi.

6

Page 7: Reproduksi Bunyi

4. MP3

Banyak orang kini mendengarkan musik yang disimpan dalam fail digital yang

disebut MP3. Fail ini dapat diunduh baik dengan komputer biasa maupun diekstrak

(ripped) dari CD dengan sebuah program. Fail tersebut dapat dengan mudah

dipidahkan ke pemutar MP3 portabel dan didengar dengan menggunakan headphone

atau disambungkan ke perangkat pengeras suara.

5. BUNYI DIGITAL

Suara dapat disimpan dalam bentuk digital dengan menggunakan peralatan elektronik

yang mengubah suara menjadi serangkaian pola bilangan. Sebuah CD (compact disc)

menyimpan bunyi di bagian permukaannya sebagai kumpulan tonjolan kecil.

Tonjolan kecil ini mempresentasikan pola-pola bilangan tertentu yang dapat diubah

kembali menjadi gelombang bunyi dengan menggunakan sebuah pemutar CD. Bunyi

digital mudah dimodifikasi dengan bantuan komputer.

Gelombang bunyi

Gelombang bunyi disimpan secara digital melalui suatu proses yang disebut sebagai

sampling (pencuplikan). Amplitudo gelombang yang ingin disimpan diukur setiap

saat dan disimpan berbentuk pola bilangan. Seluruh bagian gelombang bunyi ini

disimpan sebagai pola bilangan yang sangat panjang. Makin banyak gelombang bunyi

yang dicuplik, makin bagus hasil rekaman suara yang dihasilkan.

7

Page 8: Reproduksi Bunyi

B. PENGUAT

Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang

dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio,

amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan

tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tengangan yang lebih besar

(daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan

istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio,

gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.

Sebuah penguat suara elektronik

Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di

bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini

biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini dinyatakan sebagai

berikut:

G(dB)=10log(Pout/Pin)).

Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian

inputnya.

Dalam bagian rangkaian amplifier pada proses penguatan audio ini terbagi menjadi

dua kelompok bagian penting yaitu bagian penguat signal tegangan (V) kebanyakan

menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus susunannya

transistor paralel dan masing-masing transisistor berdaya besar dan menggunakan

8

Page 9: Reproduksi Bunyi

sirip pendingin untuk membuang panas ke udara, sekarang ini banyak yang

menggunakan transistor simetris komplementer.

1. OP-AMP (Operational Amplifier)

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog

yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-

amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter,

integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa

aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting

differensiator dan integrator.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif

dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan

penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan

umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.

Op-amp ideal

Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang

memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting

dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka)

yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan

oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar

104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan

penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative

feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi

aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).

Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus

input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741

memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat

besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan

karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden

9

Page 10: Reproduksi Bunyi

rule, yaitu :

Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+

= v- )

Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian

op-amp.

II. Karakteristik Dasar Op-Amp

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah

sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input

masukan yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari

penguat diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1 : Penguat Diferensial

Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-

v2) dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan

sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan

sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan

tengangan vout.

Diagram Blok Op-amp

Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat

10

Page 11: Reproduksi Bunyi

diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser

level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat

push-pull kelas B. Gambar-2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang

terdiri dari beberapa bagian tersebut.

gambar 2 (a) : Diagram Blok Op-Amp

gambar 2 (b) : Diagram Schematic Simbol Op-Amp

Simbol op-amp adalah seperti pada gambar 2 (b) dengan 2 input, non-inverting (+)

dan input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –

Vee) namun banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol

rangkaian di dalam op-amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah

op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout

adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah

nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.

Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-

amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap

pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya

dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari

11

Page 12: Reproduksi Bunyi

Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan

desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain

12

Page 13: Reproduksi Bunyi

2. Oscilator

Oscilator adalah proses pengulanganbentuk gelombang tertentu pada amplitudo dan

frekuensi yang tetap tanpa eksternal input. Oscilator sering digunakan pada radio,

televisi, komputer, dan pesawat komunikasi. Oscilator terdiri dari beberapa macam

jenisnya, walaupun begitu, oscilator oscilator itu mempunyai prinsip kerja yang sama.

Prinsip kerja oscilator

Oscilator adalah amplifier umpan balik ( feed back) yang outputnya diumpan balikkan

keinput melalui rangkaian umpan baliknya. Kalau sinyal umpan baliknya adalah suatu

besaran atau fasa, maka rangkaian akan menghasilkan sinyal bolak balik atau tegangan.

Asal usul oscilator dinyatakan pada gambar berikut ini yang menerangkan awal mula

tidak ada tegangan input. Prinsip kerja ini dinamakan umpan balik positif (positif feed

back). Persamaannya adalah :

vd vf vin

vo Av vd

v f Bv o

Dengan menggunakan hubungan ini maka persamaan menjadi

vo Av

vin 1 Av B

Dimana v in 0 dan vo 0 didapat Av B 1

Dialihkan kebentuk polar adalah : Av B 1 0 o atau 360 o

13