representasi dan dominasi lingual dalam wacana · pdf fileii representasi dan dominasi lingual...

37
i REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA PARIWISATA: ANALISIS WACANA KRITIS I NENGAH LABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Upload: nguyenanh

Post on 07-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

i

REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM

WACANA PARIWISATA: ANALISIS WACANA

KRITIS

I NENGAH LABA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

ii

REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM

WACANA PARIWISATA: ANALISIS WACANA

KRITIS

I NENGAH LABA

NIM 1190171004

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 3: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

iii

REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM

WACANA PARIWISATA: ANALISIS WACANA

KRITIS

Disertasi untuk memperoleh Gelar Doktor

pada Program Doktor, Program Studi Linguistik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I NENGAH LABA

NIM 1190171004

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 4: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

iv

Disertasi ini diujikan pada ujian Tertutup

Tanggal, 1 November 2016

Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

Nomor: 5176/UN14.4./HK/2016

Ketua : Prof. Ketut Artawa, MA., Ph.D.

Anggota:

1. Prof. Dr. Drs. I Ketut Riana, S.U. (Promotor)

2. Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. (Kopromotor I)

3. Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. (Kopromotor II)

4. Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A.

5. Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum.

6. Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A.

7. Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, M.Hum.

Page 5: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : I Nengah Laba

NIM : 1190171004

Jurusan/Program Studi : Linguistik

Fakultas/Program : Program Doktor, Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi ini bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun

2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 11 November 2016

Saya yang membuat pernyataan,

I Nengah Laba

Page 6: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa/ Ida

Sanghyang Widhi Wasa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat

merampungkan disertasi yang berjudul, “Representasi dan Dominasi Lingual

dalam Wacana Pariwisata: Analisis Wacana Kritis” ini. Proses penyusunan

disertasi ini memerlukan waktu dan perjuangan yang sangat berat serta penulis

telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang tulus, penghargaan, dan penghormatan kepada

semua pihak terkait.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam

kepada Prof. Dr. Drs. I Ketut Riana, S.U. selaku promotor yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi yang sangat berarti sehingga

penulis dapat menyelesaikan disertasi ini; Prof. Dr. I Made Budiarsa, M.A. selaku

kopromotor I dan Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. selaku kopromotor II yang

dengan tekun dan kritis telah memberikan masukan, kritikan, dan ide-idenya yang

sangat berarti, baik menyangkut substansi maupun teknis penulisan disertasi.

Berikutnya, ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi

ditujukan kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas

dukungan dana melalui beasiswa BPPDN dan hibah penelitian melalui skim hibah

disertasi doctor tahun 2015; Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Ketut

Suastika, Sp. PD.-KEMD. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mendapatkan fasilitas pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas

Udayana; Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S(K) selaku Direktur PPs Unud,

Page 7: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

vii

Prof. Dr. I Made Budiarsa, M. A. selaku Asdir I dan Prof. Made Sudiana

Mahendra, Ph. D. atas kesempatan yang diberikan kepada penulis menjadi

mahasiswa Program Pascasarjana Unversitas Udayana.

Rasa apresiasi dan ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada

anggota tim penguji, yakni Prof. Dr. Ida Bagus Putra Yadnya, M. A., Prof. Dr. I

Ketut Artawa, M.A., Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, MA., Dr. Ni Luh Seri

Malini, M.Hum., dan Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A. yang dengan tekun dan

teliti mengkritisi disertasi penulis melalui pertanyaan, sanggahan, saran dan

koreksi yang diberikan untuk lebih sempurnanya disertasi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Nengah Sudipa,

M.A. dan Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M. Hum. selaku ketua dan sekretaris

Program Doktor Linguistik, Program Pascasarjana, Universitas Udayana yang

telah banyak memberikan arahan dan saran-saran baik formal maupun informal,

dan kepada seluruh staf pengajar pada Program Doktor Linguistik diantaranya

Prof. Dr. Aron Mbete, Prof. Drs. I Dewa Komang Tantra, M.Sc., Ph. D., Prof. Dr.

N.L. Sutjiati Beratha, M.A., Prof. Drs. I Made Suastra, Ph.D., Dr. Ni Made

Dhanawaty, M.S., yang telah memberikan kuliah yang sangat berarti sehingga

dapat membuka wawasan penulis terutama dalam bidang ilmu linguistik.

Ucapan terima kasih penulis juga sampaikan kepada Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Udayana, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. beserta staf

yang telah memberi fasilitas penulis untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

formal pada program studi Doktor (S3) ilmu linguistik.

Page 8: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

viii

Penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tidak

terhingga kepada Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, I Nyoman Gede

Astina, M.Pd., CHA., Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional, I Made

Sudjana, SE.,MM., CHA.; para puket Drs. I Made Kornelius, M.Pd., Drs. I Wayan

Arcana, M.Pd., I Gusti Agung Nyoman Winda, dan Drs. I Nyoman Urbanus,

M.Si. yang telah memotivasi penulis untuk melanjutkan kuliah jenjang Doktor;

apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada Ketua Program Studi Manajemen

Pariwisata yang telah mengizinkan penulis untuk meninggalkan tugas administrasi

mengajar dan seluruh rekan kerja di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional

atas pengertian dan motivasinya sehingga penulis mampu merampungkan

disertasi ini.

Ungkapan rasa terima kasih penulis tujukan kepada Pak Yan, Pak Oka,

Pak Ming, Pak Sueca, Pak Bin, Pak David, Pak Panca, Bu Murni, Bu Yun, Bu

Ari, Bu Tu Adri, Bu Dewi, Bu Arini, Pak Agus, Pak Chan, Pak Tu, Tunik dan

seluruh pegawai SPB/STPBI atas canda tawa yang diberikan sehingga proses

merampungkan disertasi terasa lebih “ringan”. Terima kasih dan penghargaan

juga disampaikan kepada seluruh staf Administrasi pada Program Studi Magister

dan Program Doktor Linguistik, I Ketut Ebuh, S.Sos., I Nyoman Sadra, S.S., I

Gusti Ayu Putu Supadmini, Nyoman Adi Triani, SE., Nyoman Sukartini dan

Nyoman Sumerti yang dengan sabar melayani kebutuhan administrasi dalam

proses penyelesaian studi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada adik Veny dan rekan-rekan

seangkatan 2011 Program Doktor Linguisik, baik konsentrasi Linguistik maupun

Page 9: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

ix

konsentrasi Wacana Naratif yang banyak diajak berdiskusi dan para senior dan

teman-teman di Program Doktor Linguistik yang telah banyak memberikan saran

dan masukan dalam proses penulisan disertasi ini. Terima kasih yang tulus dan

penuh rasa hormat penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Enno Schmoll selaku

supervisor dalam penyelesaian program PKPI 2015 di Jade University of Applied

Sciences, Jerman dan Joachim Ziegler yang telah dengan teliti membimbing dan

memberi semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi Doktor.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis

sampaikan kepada orang tua, I Ketut Tapuk (Alm) dan Ni Wayan Rindi (Alm),

Mbok Ngah, Mbok Tut, Bli Kubing dan Bli Wayan yang telah mampu menuntun

dan mengarahkan penulis dalam mengarungi kehidupan ini; mertua Bapak I Made

Oker Riadi dan Ibu Ni Wayan Artini serta istri, Kadek Oka Erapartiwi dan anak-

anak tersayang, Gede Fabian dan Made Larix Reynand yang telah meluangkan

waktu dan memberi semangat dalam segala hal kepada penulis demi keberhasilan

penyelesaian jenjang pendidikan Doktor (S3) ini.

Akhir kata, penulis berharap disertasi ini akan berguna dan dapat memberi

kontribusi dalam pengembangan ilmu linguistik, khususnya linguistik kritis.

Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan tulisan sederhana ini

dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu, saran, kritik, dan

masukan positif-konstruktif sangat diperlukan dari para pembaca untuk lebih

sempurnanya disertasi ini.

Denpasar, 11 November 2016

Penulis

Page 10: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

x

ABSTRAK

REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA

PARIWISATA: ANALISIS WACANA KRITIS

Penelitian ini mengkaji wacana pariwisata di media cetak nasional untuk

menjawab empat rumusan masalah, yakni 1) implementasi strategi wacana; 2)

representasi lingual yang tersaji dalam wacana pariwisata; 3) dominasi lingual

yang tersaji dalam wacana pariwisata; dan 4) ideologi. Jenis penelitian ini adalah

perpaduan antara kualitatif-deskriptif dan kuantitatif dengan sistematika penulisan

kajian yang berangkat dari teori ke pengamatan terhadap keberadaan data

(Bungin, 2008:23-24). Kerangka teori utama yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teori analisis wacana kritis model van Leeuwen (2005; 2008), representasi

dan dominasi lingual oleh Burton (2008; 2012) dan konsepsi ideologi oleh

Thompson (2003) dengan teori pembongkaran teks yang dikemukakan oleh

Fairclough (1989; 1995) sebagai teori penunjang. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa implementasi berbagai strategi wacana banyak terdapat

dalam wacana pariwisata di media cetak nasional. Kategorisasi determinasi dan

fungsionalisme dalam representasi lingual menunjukkan adanya refleksi dan

rekonstruksi fenomena kepariwisataan. Dilihat dari perspektif dominasi lingual

yang digunakan oleh media cetak nasional menggambarkan berbagai efek yang

mencakup 1) perubahan sikap, 2) perubahan kognitif; 3) reaksi kolektif; 4) reaksi

personal; 5) penetapan agenda; 6) sosialisasi; 7) kontrol sosial; 8) mendefinisikan

realitas; dan 9) penyokongan terhadap ideologi dominan. Kajian ideologi dalam

wacana pariwisata ditemukan bahwa terdapat hubungan yang tidak simetris antara

para pemilik modal dengan penduduk lokal yang ditunjukkan dengan berbagai

leksikon seperti kata pragmatis, watak kapitalisme, konsumtif dan marjinalisasi

sosial sehingga ideologi loco-sosialis melalui pola hidup nyama braya dan gotong

royong didominasi oleh watak kapitalis. Kenyataan ini menunjukkan ideologi

yang berkembang dalam wacana pariwisata adalah ideologi kapitalisme.

Disamping menggunakan data kualitatif, penjaringan data juga dilakukan

melalui metode survei dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Instrumen

kuesioner digunakan untuk menjaring data kuantitatif tentang persepsi pembaca

selaku pengkonsumsi teks terhadap penggunaan fitur-fitur lingual dalam wacana

pariwisata. Analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa responden memberikan

persetujuan dengan rata-rata nilai signifikansi di atas 87 % terhadap penggunaan

berbagai bentuk implementasi strategi wacana, representasi dan dominasi lingual

serta ideologi yang merambat dalam wacana pariwisata di media cetak nasional.

Konstruksi teoretis yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahwa analisis

wacana kritis melibatkan tiga parameter wacana, yakni 1) target; 2) proses; dan 3)

konsensus yang selanjutnya disebut dengan Tri Karma Wacana. Konsepsi teoretis

Tri Karma Wacana dan temuan empiris menunjukkan bahwa distribusi wacana

pariwisata bersifat dinamis dan terdistribusi dari atas ke bawah dengan munculnya

istilah-istilah lingual dalam khazanah bahasa Indonesia seperti leksikon

agrowisata dan wisata bahari.

Kata kunci: wacana kritis, representasi lingual, dan pariwisata

Page 11: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xi

ABSTRACT

LINGUAL REPRESENTATION AND DOMINATION IN TOURISM

DISCOURSE: CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS

This study examines tourism discourse in the national printed media to

answer four research questions, namely 1 ) the implementation of discourse

strategy; 2) lingual representation presented in the tourism discourse; 3) lingual

domination presented in the tourism discourse; and 4) ideology. This study uses

qualitative and quantitative research methodology. A phenomenological approach

using the phenomenon of the use of language in national printed media is

employed in this study. The grand theories used in this research are the theory of

Critical Discourse Analysis (CDA) model proposed van Leeuwen (2005, 2008),

lingual representation and lingual domination by Burton (2008, 2012) and the

conception of ideology enumerated by Thompson (2004 ) with a supporting

theory of Critical Discourse Analysis proposed by Fairclough (1989, 1995). The

research results of this study indicate the implementation of the discourse strategis

which include nominalization, objectivation-abstraction, nomination categories,

nomination-identification, assimilation-individualization and association-

disassociation used in the tourism discourse presented in the national printed

media. The Categorization of determination and functionalism prescribed on

lingual representation show that social reflection and reconstruction are also

presented in the tourism discourse.

The perspective of lingual domination used by the national printed media

show social effects on 1) attitude change; 2) cognitive change; 3) collective

reactions; 4) personal reactions; 5) agenda setting; 6) socialization; 7) social

control; 8 ) defining reality; and 9) endorsement of dominant ideology. Study of

ideology in tourism discourse found that there is no symmetrical relationship

investors and local people who are dominated by the capitalist character. This fact

shows the ideology that developed in tourism discourse is the ideology of

capitalism. Besides using qualitative data obtained from the news articles from the

national printed media of Kompas, Bali Post and Nusa Bali, quantitative data is

also obtained through survey method using questionnaire. Questionnaire is used

to collect quantitative empirical data on the reader's perception as to the use of

text-consuming features in the tourism discourse. Empirical data is analyzed using

statistical calculation on Likert scale. Quantitative data analysis shows that the

perception of respondents is on an average value of significance above 87%

regarding the use of various forms of discourse strategy implementation, lingual

representation and domination as well as ideology propagated in tourism

discourse.

Theoretical construction resulting from this research is that critical

discourse analysis involves three parameters. They are target, process; and

consensus hereinafter called the Tri Karma Wacana. Tri Karma Wacana

conception and empirical findings show that the distribution of tourism discourse is dynamic and is distributed top-down.

Keywords: critical discourse, lingual representation, and tourism

Page 12: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ............................................................................................... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................. vi

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... xi

ABSTRACT ........................................................................................................ xii

RINGKASAN .................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................... lxxii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ lxxv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... lxxvi

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ............................................... lxxvii

DAFTAR LAMPIRAN . ................................................................................. lxxix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 12

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................ 13

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................... 13

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14

1.4.1 Manfaat Teoretis ........................................................................................ 15

1.4.1.1 Bagi Pengembangan Linguistik .............................................................. 15

1.4.1.2 Bagi Pengembangan Bahasa Indonesia ................................................... 15

1.4.2 Manfaat Praktis .......................................................................................... 16

1.4.2.1 Bagi Akademisi Pariwisata ..................................................................... 16

1.4.2.2 Bagi Pelaku Pariwisata ............................................................................ 17

1.4.2.3 Bagi Pemerintah ...................................................................................... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 19

2.2 Konsep ........................................................................................................... 40

2.2.1 Representasi Lingual .................................................................................. 40

2.2.2 Dominasi Lingual ....................................................................................... 41

2.2.3 Wacana Pariwisata ..................................................................................... 43

2.2.4 Media Cetak Nasional ................................................................................. 45

2.3 Landasan Teori .............................................................................................. 46

2.3.1 Teori Analisis Wacana Kritis ..................................................................... 46

2.3.2 Teori Representasi Lingual ......................................................................... 66

2.3.3 Teori Dominasi Lingual .............................................................................. 68

2.3.4 Teori Ideologi ............................................................................................. 72

Page 13: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xiii

2.4 Model Penelitian ........................................................................................... 76

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian .................................................................................... 80

3.1.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................ 80

3.1.2 Jenis Penelitian ........................................................................................... 82

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 82

3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 83

3.4 Instrumen Penelitian....................................................................................... 84

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 86

3.5.1 Teknik Dokumentasi .................................................................................. 87

3.5.2 Teknik Observasi ....................................................................................... 88

3.5.3 Teknik Survei ............................................................................................. 90

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................................... 90

3.7 Analisis Data ................................................................................................. 95

3.8 Penyajian Hasil Analisis Data ....................................................................... 96

BAB IV STRATEGI WACANA DALAM WACANA PARIWISATA

4.1 Pengantar ..................................................................................................... 103

4.2 Strategi Wacana .......................................................................................... 103

4.2.1 Strategi Eksklusi ........................................................................................ 105

4.2.1.1 Pemasifan ............................................................................................... 105

4.2.1.2 Nominalisasi ........................................................................................... 110

4.2.1.3 Penggantian Kalimat .............................................................................. 112

4.2.2 Strategi Inklusi ......................................................................................... 113

4.2.2.1 Diferensiasi-indiferensiasi....................................................................... 113

4.2.2.2 Objektivasi-abstraksi ............................................................................... 114

4.2.2.3 Nominasi-kategorisasi ............................................................................ 117

4.2.2.4 Nominasi-identifikasi ............................................................................. 121

4.2.2.5 Determinasi-indeterminasi ..................................................................... 126

4.2.2.6 Asimilasi-individualisasi ........................................................................ 131

BAB V REPRESENTASI LINGUAL DALAM WACANA PARIWISATA

5.1 Pengantar ..................................................................................................... 147 5.2. Representasi ............................................................................................... 147

5.2.1 Tindakan Representasi ............................................................................. 148

5.2.2 Sasaran dan Eksplanasi Representasi ....................................................... 149

5.2.3 Representasi Lingual ................................................................................ 150

5.2.3.1 Determinasi ........................................................................................... 151

5.2.3.2 Fungsionalisme ..................................................................................... 157

BAB VI DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA PARIWISATA

6.1 Pengantar ..................................................................................................... 171

6.2 Dominasi Lingual ........................................................................................ 171

6.2.1 Perubahan Sikap ....................................................................................... 173

6.2.2 Perubahan Kognitif .................................................................................. 175

Page 14: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xiv

6.2.3 Reaksi Kolektif ......................................................................................... 177

6.2.4 Reaksi Personal ........................................................................................ 180

6.2.5 Penetapan Agenda .................................................................................... 183

6.2.6 Sosialisasi ................................................................................................. 186

6.2.7 Kontrol Sosial............................................................................................ 187

6.2.8 Mendefinisikan Realitas ........................................................................... 190

6.2.9 Penyokongan terhadap Ideologi Dominan ............................................... 193

6.4 Efek-efek Dominasi Lingual ....................................................................... 195

6.5 Deskripsi dan Eksplanasi Dominasi ............................................................ 197

BAB VII IDEOLOGI DALAM WACANA PARIWISATA 7.1 Pengantar ..................................................................................................... 226

7.2 Ideologi ........................................................................................................ 226

7.3 Ideologi dalam Wacana Pariwisata ............................................................. 231

BAB VIII TEMUAN PENELITIAN 8.1 Pengantar ..................................................................................................... 242

8.2 Temuan Teoretis .......................................................................................... 242

8.3 Temuan Metodologis .................................................................................. 247

8.4 Temuan Empiris .......................................................................................... 248

BAB IX SIMPULAN DAN SARAN

9.1 Pengantar ..................................................................................................... 250

9.2 Simpulan ..................................................................................................... 250

9.3 Saran ............................................................................................................ 255

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 257

LAMPIRAN

Page 15: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Paradigma Pluralis dan Pandangan Kritis tentang Media .............................. 20

2.2 Kerangka Kerja Representasi di Media........................................................... 67

2.3 Hubungan antara Parameter Teori dengan Aspek Analisis ............................ 74

3.1 Kriteria Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 91

3.2 Hubungan antara Rumusan Masalah, Sumber Data, Teknik

Pengumpulan Data dan Jenis Data ................................................................. 94

7.1 Ideologi Bekerja melalui Perantara Teks ..................................................... 228

Page 16: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Hubungan Antara Media, Wacana dan Ideologi ............................................ 10

2.2 Model Penelitian ............................................................................................ 78

3.1 Teks sebagai Objek Penelitian ....................................................................... 89

3.2 Operasionalisi Data ke Analisis Data ............................................................. 95

9.1 Segitiga Tri Karma Wacana ......................................................................... 247

Page 17: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xvii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

AI : Asimilasi-individualisasi

AWK : Analisis Wacana Kritis

BP : Bali Post

DI : Determinasi-indeterminasi

DIN : Diferensiasi-indiferensiasi

FGD : Forum Group Discussion

N : Nominalisasi

NB : Nusa Bali

NI : Nominasi-identifikasi

NK : Nominasi-kategorisasi

KM : Kompas

OA : Objektivasi-abstraksi

P : Pemasifan

PK : Penggantian Kalimat

SE : Strategi Eksklusi

SI : Strategi Inklusi

SN : Strategi Nominalisasi

SP : Strategi Pemasifan

= Hubungan kausal

= Hubungan resiprokal

= Cakupan

Page 18: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xviii

= Batasan Definisi dan/atau Eksplanasi

Page 19: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

xix

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Penjaring Data Teknik Dokumentasi .............................................. 263

Lampiran 2 Penjaring Data Teknik Observasi ................................................... 264

Lampiran 3 Penjaring Data Teknik Survei......................................................... 265

Lampiran 4 Data Responden .............................................................................. 270

Lampiran 5 Korpus Data .................................................................................... 288

Lampiran 6 Korpus Data Mentah ....................................................................... 300

Lampiran 7 Peta Lokasi Penelitian ................................................................... 301

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 302

Page 20: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peran vital dalam proses komunikasi dan interaksi sosial

di tengah masyarakat. Perkembangan dunia pariwisata memengaruhi dinamika

bahasa. Hal ini tampak dari kenyataan bahwa industri pariwisata dapat

memperkaya khazanah kosakata dan istilah dalam bahasa Indonesia, misalnya

leksikon restoran dan akomodasi. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan

pariwisata tidak hanya berpengaruh di bidang ekonomi, sosial-budaya dan

lingkungan alam, tetapi juga berpengaruh terhadap dinamika bahasa Indonesia.

Persinggungan antarbahasa di dalam dunia pariwisata telah menjadi fenomena

sentral dalam masyarakat posmodern (bdk. Fox, 2008:13-15; Beratha, 2004: 68).

Hubungan antara bahasa dan pariwisata merupakan hubungan yang saling

memengaruhi dan saling mendukung.

Kuper dan Kuper (1996: 625-627) menyatakan bahwa media massa telah

menjadi institusi sosial baru yang berkaitan dengan produksi dan distribusi

pengetahuan. Di era global, media massa menggunakan teknologi modern untuk

memproduksi dan menyebarkan pesan, memiliki struktur oraganisasi yang

sistematis dan dapat mendoktrin audiens melalui pesan tersembunyi. Dalam

konteks ini, media massa beroperasi dalam dimensi publik yang dapat menjadi

sarana representasi dan dominasi pada strata dan lapisan sosial. Sehubungan

dengan tersebut, media massa cenderung akan menjadi arena pergulatan

kepentingan yang tercermin dari implementasi berbagai strategi wacana sehingga

Page 21: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

2

memunculkan berbagai representasi dan dominasi lingual. Media massa

sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai

kepentingan, konflik, fakta yang kompleks dan beragam sehingga berbagai

representasi dan dominasi lingual akan tercermin dalam teks media. Bahkan,

media massa dipandang sebagai instrumen manipulatif, representatif, dan

dominatif yang dapat mengancam nilai-nilai budaya, norma keagamaan, dan

demokrasi (bdk. Kuper dan Kuper, 1996; Thornborrow, 2006: 78-79). Konstruksi

lingual pada judul berita:“Izin Pembangunan Akomodasi Pariwisata akan Distop

Sementara ”yang dimuat di harian umum Bali Post (BP) pada Jumat, 7

September 2012 menampilkan adanya proses determinasi melalui penyerapan

leksikon „akomodasi‟ ke dalam bahasa Indonesia. Pemilihan leksikon distop

menunjukkan adanya representasi dan dominasi lingual bahasa Inggris terhadap

bahasa Indonesia. Ketika adagium bahasa menunjukkan bangsa dipahami secara

utuh menyeluruh, tidakkah pemilihan leksikon „distop‟ pada teks berita di atas

menggambarkan representasi dan dominasi bangsa asing melalui unsur lingual

telah terjadi di tengah masyarakat kita.

Proses pemasifan dalam konstruksi berita, artikel opini atau tajuk rencana

di media massa dapat memengaruhi kesan pada khalayak umum. Kasus seperti itu

dicontohkan seperti dalam kalimat aktif: “Pemerintah Provinsi Bali

menelantarkan konsep pariwisata budaya.” diubah ke dalam kalimat pasif

“Konsep pariwisata budaya di Bali ditelantarkan”. Terlihat jelas bahwa

pemasifan dapat menghilangkan aktor yang semestinya bertanggung jawab dalam

upaya pengembangan konsep pariwisata budaya. Bentuk kalimat pasif yang

Page 22: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

3

menghilangkan aktor (pemerintah) pada kalimat di atas dapat membuat khalayak

pembaca tidak kritis. Sebab, khalayak tidak dapat melihat aktor atau pelaku yang

menelantarkan konsep pariwisata budaya untuk dikritisi. Aktor sosial yang

bertanggung jawab dalam penelantaran konsep pariwisata budaya dikeluarkan

pada teks. Dari contoh ini diketahui bahwa teks media yang mewacanakan

pariwisata adalah juga hasil proses wacana yang mengandung nilai-nilai

representasi dan dominasi lingual, yakni pemilihan dan penggunaan unsur dan

struktur lingual untuk menyebarkan ide-ide tertentu.

Disamping itu, melalui wacana individu ataupun lembaga dalam

masyarakat tidak hanya didefinisikan, melainkan juga dibentuk dan dikendalikan

dengan berbagai tanda bahasa dan stigma. Misalnya, kalimat pernyataan:

“Kebudayaan Bali sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia adalah landasan

utama pembangunan kepariwisataan Bali, yang mampu menggerakkan potensi

kepariwisataan dalam dinamika kehidupan lokal, nasional, dan global serta

jargon di tengah masyarakat bahwa pariwisata Bali adalah pariwisata budaya”

sebagaimana juga tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun

2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali. Pernyataan stigmatis-tekstual ini

dipersepsikan sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat kebanyakan sehingga hal

tersebut tidak perlu lagi diperdebatkan. Inilah yang menjadi titik awal mengapa

tiap wacana perlu dianalisis lebih lanjut untuk membongkar pesan yang belum

terungkap ke permukaan dan yang masih berada pada wilayah pembenaran.

Menurut Pastika (2013), media massa mempunyai peran yang sangat

penting dalam memberi informasi kepada masyarakat dan sekaligus dapat

Page 23: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

4

menggiring pandangan mereka terhadap suatu persoalan. Pada konteks ini, media

massa memiliki berbagai peran di tengah masyarakat. Berdasarkan berbagai

kemungkinan peran yang dapat dimainkan itu, media massa memiliki kekuatan

nilai tawar yang sangat diperhitungkan secara sosial. Dalam berbagai analisis

tentang kehidupan sosial, ekonomi dan politik, media sering ditempatkan sebagai

variabel kunci. Media massa dalam posisinya sebagai perlambang institusi

informasi dapat dipandang sebagai faktor yang paling menentukan dalam

fenomena sosial, budaya, dan politik di tengah masyarakat (lihat Matheson, 2005:

58).

Dari uraian di atas, tergambar bahwa media massa sebagai perlambang

konstruksi informasi dapat menjadi faktor kunci atas penerapan ideologi tertentu.

Dengan demikian, orang yang mempunyai akses informasi yang kuat dan

memahami wacana yang sedang berkembang yang akan mampu bertahan dalam

percaturan konstruksi sosial. Ini berarti, dalam menyajikan suatu informasi media

massa tidak akan terlepas dari beragam konflik kepentingan yang sering

disebabkan oleh adanya berbagai keinginan untuk menanamkan ideologi tertentu.

Media juga dimanfaatkan sebagai ruang untuk merepresentasikan diri dan

mendominasi wacana sosial. Analisis wacana kritis diperlukan untuk melihat

bagaimana suatu kelompok masyarakat direpresentasikan dan mendominasi

kelompok lainnya melalui perantara teks di mana teks tidak hanya sekadar tulisan

di atas kertas, namun suatu produksi yang berupa kode (lihat Sim dan van Loon,

2008: 23-24).

Page 24: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

5

Menurut van Leeuwen dan Machin (2007:60-61), wacana juga dapat

mentransformasikan praksis sosial melalui berbagai elemen dan konteks

kepentingan. Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa wacana yang berkembang di

media massa akan dapat menjadi instrumen representatif dan dominatif untuk

memengaruhi konstruksi dan realitas sosial di tengah-tengah masyarakat. Ini

berarti, makna terhadap sesuatu ataupun seseorang sangat tergantung dari cara kita

merepresentasikannya, tergantung pada cara kita memahami simbol-simbol

lingual dan seberapa besar pemahaman kita terhadap proses dominasi yang sedang

berlangsung. Melalui konstruksi lingual di media massa, proses penggunaan

bahasa dapat membentuk suatu wacana tersendiri. Santoso (2012)

mengungkapkan bahwa bahasa tidak hanya digunakan untuk alat berinteraksi,

bekerja sama, dan mengindentifikasi diri tetapi bahasa juga digunakan sebagai

instrumen pendominasi. Dalam pandangan paradigma kritis, bahasa bukanlah

medium yang bersifat netral melainkan sebagai representasi yang berperan dalam

membentuk subjek ataupun objek tertentu, tema-tema wacana sekaligus strategi

wacana di dalamnya. Sehubungan dengan itu, analisis wacana kritis dapat

digunakan untuk memaparkan dan menjelaskan segala sesuatu yang ada di dalam

setiap proses penggunaan bahasa di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena objek

analisis wacana bersifat kompleks, maka upaya untuk menguak identitas objek

analisis memerlukan adanya pijakan konstruksi lingual. Sebab, konstruksi lingual

yang terdapat dalam berita, artikel opini, pernyataan pejabat dan teks sejenis yang

dimuat di media massa dapat menimbulkan ketimpangan informasi. Misalnya,

dalam satu topik berita yang sama bisa didapat kesan berbeda ketika diberitakan

Page 25: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

6

oleh dua atau lebih kelompok media. Dalam konteks ini, analisis wacana kritis

dapat dijadikan alat untuk membedah simbol-simbol lingual seperti teks yang

menggunakan sistem-sistem semiotik seperti bahasa tulis, pencitraan visual

dan/atau bunyi (bdk. van Leeuwen, 2005).

Media massa merupakan alat bagi kelompok yang dominan untuk

menguasai dan memarjinalkan kelompok yang tidak dominan. Media massa

membantu kelompok dominan menyebarkan gagasannya, mengontrol kelompok

lain, dan membentuk konsensus antaranggota komunitas. Dengan demikian,

media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dan kelompok dalam

masyarakat apa adanya, tetapi kelompok dan ideologi yang dominan itulah yang

akan tampil dalam pemberitaan yang terungkap dalam berbagai bentuk teks yang

tidak terlepas dari aspek lingual (Burton, 2012: 190). Burton lebih lanjut

menegaskan teks-teks di media massa akan mengalami berbagai konstruksi dan

rekonstruksi lingual melalui berbagai pilihan kata, frasa, klausa, ataupun struktur

kalimat untuk mempertegas ideologi penyertanya.

Berkaitan dengan proses konstruksi dan rekonstruksi lingual tersebut, bias

berita akan terungkap atau sengaja diungkap oleh media massa. Hal tersebut

dikarenakan media tidak berada dalam ruang yang bebas nilai. Media massa

sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai

kepentingan, konflik, fakta yang kompleks dan beragam. Menurut Wazis

(2012:13), media massa juga tidak bisa dilepaskan dari perannya dalam

mengontrol persoalan yang terjadi di masyarakat. Artinya, sebuah media dalam

hubungannya dengan kehidupan sosial dapat menempati posisi yang sangat

Page 26: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

7

strategis. Hal ini dikarenakan kemampuannya sebagai sarana pengontrol ataupun

sebaliknya sebagai alat legitimasi dan penanaman suatu bentuk ideologi.

Sehubungan dengan hal ini, media massa cenderung akan menjadi arena

pergulatan ideologi yang saling berkompetisi antara satu ideologi dan ideologi

lainnya. Media massa bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, sebagai

alat legitimasi sekaligus sebagai kontrol wacana publik. Namun, pada sisi lain

media massa juga bisa menjadi alat resistensi terhadap konstruksi tertentu. Media

bisa menjadi alat untuk membangun kultur dan ideologi yang dominan bagi

kepentingan kelas dominan, sekaligus bisa juga menjadi instrumen perjuangan

bagi kaum tertindas untuk membangun kultur dan ideologi tandingan.

Teks di dalam media cetak sebagai salah satu bentuk media massa adalah

hasil proses wacana yang mengandung nilai-nilai representasi, dominasi dan

ideologi sebagai penyerta sehingga media cetak sering belum mampu bersikap

netral dalam menjelaskan realitas sosial. Artinya, media akan mengikutsertakan

perspektif dan cara pandang mereka dalam menjelaskan realitas sosial. Mereka

memilihnya untuk menentukan aspek-aspek yang ditonjolkan ataupun

dihilangkan, menentukan struktur berita yang sesuai dengan kehendak mereka,

dari sisi mana peristiwa yang ada disoroti, bagian mana dari peristiwa yang

didahulukan atau dilupakan serta bagian mana dari peristiwa yang ditonjolkan

atau dihilangkan. Intinya, pandangan wacana kritis memandang bahwa media

ditempatkan sebagai ruang atau forum publik tempat terjadinya kompetisi

identitas kepentingan. Konsekuensinya, setiap unsur masyarakat berkompetisi

untuk mewacanakan sesuatu yang mampu merepresentasikan identitas mereka

Page 27: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

8

masing-masing atau mendominasi masyarakat lainnya, termasuk dalam bidang

pariwisata sebagai bagian integral dari praksis sosial. Inilah yang menjadi titik

pijak munculnya wacana pariwisata.

Untuk mengetahui bagaimana media cetak menjalankan praktik

konstruksinya, penggunaan bahasa menjadi unsur penting untuk diamati.

Sehubungan dengan itu, konstruksi lingual dalam wujud kata, frase, kalimat

ataupun ungkapan tertentu pada wacana pariwisata memiliki alasan masing-

masing dan pilihan ini bukan suatu kebetulan dan bukan juga arbitrase.

Diasumsikan bahwa pilihan yang dilakukan memiliki perspektif tertentu, agenda

tertentu dan ideologi tertentu, contohnya, dalam kalimat:“alih fungsi lahan

produktif untuk pariwisata sudah pada tingkat mengkhawatirkan”. Kalimat ini

menunjukkan gejala atau keadaan alih fungsi lahan dengan menampilkan objek

pariwisata tanpa menunjukkan siapa yang menyebabkan alih fungsi lahan.

Berkaitan dengan berbagai fenomena tekstualitas dalam wacana pariwisata

di atas, analisis wacana kritis diperlukan untuk melihat aspek lingual dalam

wacana pariwisata yang akan berfokus pada (a) bagaimana teks menggambarkan

situasi pariwisata yang sedang terjadi, (b) mengapa wacana pariwisata pada

konteks tertentu yang berkembang, dan sebaliknya mengapa wacana yang lain

tidak berkembang, (c) mengapa istilah pariwisata berkelanjutan begitu

berkembang dan memperoleh nilai positif di tengah masyarakat, dan mengapa

ungkapan “eksploitasi dan eksplorasi lahan produktif untuk pariwisata” menjadi

bernilai negatif dan sejenisnya.

Page 28: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

9

Wacana yang muncul dalam berbagai bentuk teks bersama konteks di

media cetak tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral,

tetapi merupakan bentuk pertarungan ideologis. Dalam konteks kajian ini,

pertarungan ideologis dapat terjadi antara pemilik modal (kapitalis) dengan

masyarakat. Ideologi yang berada di balik penghasil teks akan selalu mewarnai

bentuk wacana tertentu. Pemroduksi teks yang berideologi kapitalisme ataupun

sosialisme tentu akan menghasilkan wacana yang memiliki karakter tersendiri.

Dari paparan ini diperoleh pemahaman bahwa analisis wacana kritis

menempatkan bahasa dalam sistem terbuka sesuai dengan konteks sosialnya.

Analisisnya akan selalu mengungkap bagaimana teks dan konteks diproduksi dan

direproduksi akibat suatu kepentingan representasi dan dominasi yang selanjutnya

dijadikan instrumen dalam penanaman ideologi tertentu.

Berdasarkan kenyataan di atas,diasumsikan bahwa media cetak bukanlah

institusi dengan entitas yang tidak memihak, tetapi media cetak dikuasai oleh

kelas dominan. Dalam pengertian ini, media cetak dapat dijadikan instrumen

representatif dan dominatif dalam kehidupan bermasyarakat. Media cetak adalah

sarana diskusi publik karena tiap kelompok sosial saling bertarung dan

menyajikan perspektif dengan wacananya masing-masing untuk menguasai

medan makna atas suatu permasalahan demi menentukan representasi,

mewujudkan dominasi ataupun sebagai sarana penanaman ideologi melalui

perantara teks. Inilah fenomena menarik yang dikaji lebih lanjut dan merupakan

titik temu terhadap persinggungan antara media, wacana dan ideologi yang

Page 29: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

10

dijembatani oleh sarana bahasa dengan berbagai konstruksi lingual yang dapat

membentuk realitas sosial.

Hubungan antara media, wacana, dan ideologi dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 1.1

Hubungan antara Media, Wacana dan Ideologi

(Sumber: Burton, 2012:75 dimodifikasi oleh Peneliti)

Gambar di atas mendeskripsikan bahwa representasi seseorang atau

kelompok berkepentingan memerlukan institusi media beserta segala instrumen

operasionalnya untuk membuka ruang wacana dalam melakukan dominasi melalui

pelbagai konstruksi lingual sebagai upaya menanamkan ideologi, baik secara

nyata maupun terselubung, kepada khalayak (masyarakat). Ideologi akan

menunjukkan efek-efek yang berkaitan dengan sikap dan perilaku khalayak

sebagai penyebab terjadinya konstruksi sosial yang akan melahirkan realitas sosial

dan kembali memerlukan ruang untuk merepresentasikan dirinya. Pada konteks

ini, analisis wacana kritis dapat digunakan sebagai bingkai kerja untuk

membongkar representasi dan bentuk-bentuk dominasi dalam kehidupan sosial

Khalayak (masyarakat)

Sasaran Dominasi

Institusi Media Teks Media

Entitas Pendominasi Ungkapan Mendominasi

KONSTRUKSI LINGUAL

Konstruksi Sosial

dan individual

Representasi Realitas Sosial

Page 30: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

11

yang dapat terlihat maknanya dalam realitas sosial melalui konstruksi lingual yang

dimunculkan melalui berbagai strategi wacana yang digunakan (bdk. van

Leeuwen, 2005:95; Laba, Riana, dan Schmoll, 2015:190-191).

Wacana tidak cukup hanya didasarkan pada konstruksi lingual yang

muncul dipermukaan, namun harus juga dilihat bagaimana konstruksi tersebut

diproduksi sehingga diperoleh pemahaman yang utuh mengapa sebuah teks

muncul (lihat van Dijk, 1997: 4-7). Misalnya, kalau ada suatu teks yang

memarjinalkan masyarakat Bali di bidang pariwisata, maka analisis wacana kritis

diperlukan untuk melihat bagaimana suatu kelompok masyarakat

direpresentasikan atau mendominasi kelompok lainnya melalui perantara teks

dalam konteks wacana pariwisata. Sebab, seperti yang dinyatakan oleh Scollon

(2001: 139) bahwa persoalan sosial-kemasyarakatan di dunia pada saat ini secara

masif dikaitkan dengan kemunculan teks di media massa. Lebih lanjut, Scollon

menjelaskan bahwa tindakan sosial sering terwujud dari bentuk teks yang kita

pilih dan gunakan. Pilihan kata atau bentuk gramatikal lainnya bisa menunjukkan

bagaimana aktor dalam sebuah peristiwa diwacanakan. Hal ini dapat dihubungkan

ke dalam tiga aspek utama yakni; aspek ideologis pada pilihan teks yang

digunakan; (b) aktor tertentu yang dibahasakan dengan kata-kata tertentu; dan (c)

pemaknaan yang diterima oleh khalayak berdasarkan pilihan kata dan frasa yang

digunakan.

Berkaitan dengan fenomena pelbagai konstruksi lingual di media cetak

nasional, kajian lebih lanjut diperlukan untuk membongkar berbagai implementasi

strategi wacana, bentuk representasi dan dominasi lingual untuk mengungkap

Page 31: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

12

proses produksi serta reproduksi teks dalam wacana pariwisata di media cetak

nasional melalui teropong analisis wacana kritis. Sebab, pariwisata sebagai salah

satu entitas sosial memainkan peran penting dalam kehidupan sosio-budaya dan

sosio-ekonomi di tengah masyarakat sehingga berbagai kepentingan dan ideologi

berkecimpung didalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji

kepariwisataan yang telah dan sedang berkembang, bukan dari aspek sosial dan

ekonomi, melainkan dari aspek kebahasaan (linguistik) yang tentunya menjadi

unsur tak terpisahkan dan menjadi entitas primer dalam wacana pariwisata.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan seperti berikut ini.

1. Bagaimanakah implementasi strategi eksklusi dan inklusi dalam wacana

pariwisata di media cetak nasional?

2. Bagaimanakah representasi lingual disajikan dalam wacana pariwisata di media

cetak nasional?

3. Bagaimanakah dominasi lingual disajikan dalam wacana pariwisata di media

cetak nasional?

4. Ideologi apakah yang terungkap dalam wacana pariwisata di media cetak

nasional?

Page 32: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

13

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena penggunaan bahasa dan

berbagai bentuk konstruksi lingual di media cetak nasional dilihat dari perspektif

analisis wacana kritis. Adapun tujuan penelitian ini dijabarkan ke dalam tujuan

umum dan tujuan khusus yang diuraikan sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum kajian linguistik dan media dalam penelitian ini memiliki

dua tujuan, yakni 1) untuk menelaah dan memaparkan secara lebih rinci tentang

implementasi strategi wacana dalam ranah wacana pariwisata dan kaitannya

dengan konteks sosial yang berkembang melalui piranti analisis wacana kritis, dan

2) untuk menjelaskan secara mendalam tentang representasi dan dominasi lingual

yang tersembunyi di balik wacana pariwisata sehingga ideologi terungkap secara

lebih gamblang melalui kajian bahasa. Kajian ini juga diharapkan dapat

memberikan gambaran secara utuh menyeluruh tentang hubungan antara wacana

pariwisata dengan ideologi dalam kemasan linguistik.

1.3.2 Tujuan Khusus

Searah dengan tujuan umum di atas, tujuan khusus penelitian ini adalah; 1)

mengungkap, mengkaji, dan menemukan strategi eksklusi yang mencakup strategi

pemasifan, nominalisasi, dan penggantian kalimat dan bagaimana strategi inklusi

yang mencakup diferensiasi-indiferensiasi, objektivasi-abstraksi, nominasi-

kategorisasi, nominasi-identifikasi, determinasi-indeterminasi, asimilasi-

Page 33: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

14

individualisasi, dan asosiasi-disasosiasi dalam wacana pariwisata di media cetak

nasional sehingga berbagai strategi wacana bidang pariwisata dapat diungkap

secara lebih jelas; 2) mengkaji, menjelaskan, dan menemukan bentuk

implementasi representasi lingual yang menampilkan adanya sirkulasi

kepentingan dalam wacana pariwisata di media cetak nasional sehingga wujud

determinasi dan fungsionalisme dapat diungkap secara jelas; 3) mengkaji,

menjelaskan, dan menemukan bentuk implementasi dominasi lingual yang

menampilkan adanya konstruksi dan rekonstruksi sosial dalam wacana pariwisata

di media cetak nasional sehingga berbagai efek seperti perubahan sikap,

perubahan kognitif, kepanikan moral, tanggapan emosional/reaksi personal,

penetapan agenda, sosialisasi, kontrol social, mendefinisikan realitas, dan

penyokongan terhadap ideologi dominan dapat diungkap secara jelas; dan 4)

mengkaji, menjelaskan, dan menemukan ideologi yang melatarbelakangi

munculnya teks tulis berkenaan dengan wacana pariwisata di media cetak

nasional.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui kajian dan penjelasan mendalam tentang representasi lingual,

dominasi lingual, dan ideologi dalam wacana pariwisata dari aspek linguistik dan

melalui penelusuran berbagai strategi wacana eksklusi dan inklusi, penelitian ini

diharapkan memberikan manfaat teoretis dan praktis yang diuraikan secara rinci

di bawah ini.

Page 34: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

15

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah (a) sebagai

sumbangan pengembangan dunia linguistik secara makro dan (b) bagi

pengembangan bahasa Indonesia ranah pariwisata. Uraian manfaat teoretis dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1.4.1.1 Bagi Pengembangan Linguistik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam memperkaya ranah kajian linguistik, khususnya hubungan antara linguistik

dan wacana dengan topik-topik yang berkaitan dengan (a) bahasa dalam ranah

pariwisata, (b) kosakata dalam ranah pariwisata, (c) titik temu antara teori

linguistik dan kajian ideologi, (d) linguistik kritis dan wacana pariwisata, dan (e)

ideologi yang memengaruhi penggunaan bahasa di media cetak nasional. Temuan

konsep struktur wacana pariwisata bermanfaat untuk mempolakan struktur bahasa

sebagai praktik sosial, khususnya praktik sosial ranah pariwisata.

1.4.1.2 Bagi Pengembangan Bahasa Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan akademik

bagi pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam komunikasi

media dan penggunaannya dalam bidang peraturan dan penyusunan Rencana

Induk Pengembangan Daerah (RIPDA) bidang pariwisata. Dengan diakuinya

pariwisata sebagai ilmu mandiri pada tahun 2008, kajian ini juga diharapkan

bermanfaat dan berkontribusi bagi pengembangan ilmu pariwisata melalui kajian

aspek kebahasaan.

Page 35: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

16

Selain itu, pada tataran pengembangan pariwisata budaya yang menjadi

ikon pariwisata Bali, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi piranti

akademik dalam rangka pembinaan dan penguatan penggunaan bahasa Indonesia

dalam bidang pariwisata. Misalnya, untuk mengurangi representasi dan dominasi

penggunaan bahasa asing yang acapkali salah kaprah. Dalam konteks semacam

ini, diharapkan akan menumbuhkan kebanggaan terhadap penggunaan bahasa

Indonesia. Hasil penelitian ini juga diharapkan bermanfaat dalam penggunaan dan

pengembangan bahasa Indonesia ranah pariwisata secara baik dan benar.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah (1) sebagai

kontribusi bagi akademisi pariwisata, (2) bagi pelaku pariwisata, dan (c) bagi

pemerintah. Uraian manfaat praktis dapat dijabarkan secara lebih rinci sebagai

berikut.

1.4.2.1 Bagi Akademisi Pariwisata

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan

pemahaman para akademisi pariwisata di perguruan tinggi baik dalam skala lokal

Bali maupun nasional tentang piranti dan energi bahasa yang termuat dalam

media cetak nasional. Dengan tambahan pengetahuan tersebut, para akademisi

pariwisata dapat memberikan apresiasi dan tanggapan terarah, utamanya melalui

pemilihan leksikon dan struktur bahasa yang lugas dalam mengungkap fenomena

Page 36: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

17

kebahasaan dari perspektif paradigma kritis ketika mengkaji permasalahan

pariwisata.

1.4.2.2 Bagi Pelaku Pariwisata

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dan menambah khasanah

praktis dalam memahami ideologi yang berada di balik pembangunan pariwisata

secara nasional, khususnya di Bali. Melalui kegiatan desiminasi hasil penelitian

ini, pelaku pariwisata seperti para pemandu wisata, karyawan hotel, dan penyedia

jasa paket pariwisata dapat memahami pergulatan berbagai kepentingan dalam

dunia pariwisata. Dari pemahaman tersebut, para pelaku pariwisata diharapkan

tidak lagi terpengaruh dengan jargon Bali untuk pariwisata, akan tetapi mampu

berpikir sebaliknya bahwa pariwisata ada untuk kemajuan Bali dan Indonesia. Di

samping itu, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat praktis

bagi pelaku pariwisata untuk menggunakan istilah dan struktur bahasa Indonesia

secara baik dan benar dalam dunia pariwisata sehingga istilah-istilah asing dapat

dikurangi.

1.4.2.3 Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh pemerintah selaku

pengambil kebijakan bidang pariwisata dalam memetakan kegiatan

kepariwisataan secara tertulis melalui undang-undang atau peraturan sejenis

lainnya. Penelitian ini akan memberi sumbangan dalam pemilihan berbagai

strategi wacana ketika menyusun draf undang-undang atau peraturan dimaksud.

Page 37: REPRESENTASI DAN DOMINASI LINGUAL DALAM WACANA · PDF fileii representasi dan dominasi lingual dalam wacana pariwisata: analisis wacana kritis i nengah laba nim 1190171004 program

18

Kebijakan bidang pariwisata yang akan dituangkan ke dalam undang-undang atau

peraturan lainnya penting dibuat secara komprehensif dengan menggunakan

pemilihan strategi wacana yang tepat. Inilah contoh nyata bagaimana penelitian

ini akan bermanfaat bagi pemerintah. Sebab, secara praktis hasil penelitian ini

memberikan acuan awal untuk menjembatani persoalan pariwisata yang

bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui proses komunikatif dan

koordinatif lewat perantara bahasa dengan berbagai strategi wacana, representasi

lingual dan dominasi lingual yang dituangkan ke dalam kebijakan dan peraturan

bidang Pariwisata.