representasi citra muslimah dalam iklan wardah...

100
REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH EXCLUSIVE SERIES VERSI DEWI SANDRA IN PARIS Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ILADIENA ZULFA NIM: 1113051000117 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Upload: vuongtu

Post on 10-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN

WARDAH EXCLUSIVE SERIES VERSI DEWI SANDRA

IN PARIS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ILADIENA ZULFA

NIM: 1113051000117

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN

WARDAH EXCLUSIVE SERIES VERSI DEWI SANDRA

IN PARIS

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memenuhi Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh:

Iladiena Zulfa

1113051000117

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 3: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai
Page 4: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai
Page 5: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

i

ABSTRAK

Iladiena Zulfa

Representasi Citra Muslimah dalam Iklan Wardah Exclusive Series

versi Dewi Sandra in Paris

Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai perusahaan

barang maupun jasa untuk meningkatkan jumlah penjualannya. Iklan yang tayang di

televisi dianggap lebih memengaruhi khalayak untuk membeli produk tersebut,

dibandingkan iklan di media cetak. Oleh karena itu, tak heran jika copywriter televisi

harus memiliki kreativitas yang tinggi untuk menciptakan iklan yang menarik. Iklan

Wardah yang tayang di televisi kerap memasukkan unsur keagamaan seperti ikon

jilbab yang menjadi kewajiban muslimah untuk menutup aurat. Seperti halnya iklan

Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat rumusan masalah. Adapun

pertanyaan mayornya yaitu bagaimana citra muslimah direpresentasikan dalam iklan

Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris menurut semiotika Charles

Sanders Peirce? Dan pertanyaan minornya yaitu bagaimana muslimah

direpresentasikan dalam iklan tersebut?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi

muslimah dalam iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in yang dijelaskan

menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce. Kemudian manfaat dari penelitian

ini yaitu untuk memberikan kontribusi pengembangan kajian ilmu komunikasi terkait

memaknai iklan televisi melalui semiotika bagi akademisi, praktisi dan seluruh

lapisan masyarakat.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Charles

Sanders Peirce. Charles Sanders Peirce membagi tanda berdasarkan icon (ikon), index

(indeks), dan (symbol) simbol yang didasarkan atas relasi di antara representamen dan

objeknya. Subjek dalam penelitian ini yaitu iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi

Sandra in Paris, sedangkan objek penelitiannya yaitu tanda-tanda berupa teks,

gambar, dan bunyi dalam iklan tersebut.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

semiotika bersifat kualitatif. Data yang didapatkan adalah beberapa potongan gambar

dari beberapa scene pada iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris

dan ditambah dengan observasi buku dan dokumentasi.

Setelah melihat tanda-tanda dari 10 scene yang ada di dalam iklan Wardah

Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris, sosok muslimah yang ditunjukkan

memperlihatkan visualisasi muslimah dengan gaya hidup modern kelas sosial atas.

Gaya hidup Kota Paris yang diperlihatkan dalam iklan tersebut menunjukkan

bagaimana seorang muslimah berada pada status sosial yang cukup tinggi. Kosmetik

Wardah yang menampilkan sosok wanita berjilbab dalam iklan tersebut mengarahkan

khalayak agar menganggap bahwa kegiatan tersebut merupakan sosok muslimah

modern masa kini yang patut dicontoh oleh khalayak (muslimah).

Kata Kunci: Semiotika, Representasi, Iklan, Kosmetik Wardah, Peirce.

Page 6: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi berjudul

“Representasi Citra Muslimah dalam Iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi

Sandra in Paris” ini dengan baik. Shalawat dan salam turut penulis haturkan kepada

Baginda Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam yang telah membimbing umatnya

dalam cahaya peradaban.

Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai halangan dan rintangan tidak akan

terlewati dengan baik tanpa dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, sebelumnya

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,

diantaranya:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan, M.A.,

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr Suprapto, M.Ed Ph.D., M.A., dan Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag., serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Suhaimi, M.Si.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan Sekretaris Konsentrasi

Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA yang telah meluangkan waktu untuk

membantu penulis menyelesaikan tugas kuliah.

3. Dosen Pembimbing Skripsi, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si yang telah menyediakan

banyak waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing penulis dan

memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

Page 7: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

iii

Terima kasih atas bimbingan, ilmu, dan pencerahan yang telah bapak berikan

selama mengerjakan skripsi.

4. Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai referensi dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Ibunda Ratih Ganingrat dan Ayahanda Bambang Sukiyatno yang dengan penuh

kasih sayang selalu mendoakan putri tercintanya agar dapat menyelesaikan

skripsinya dengan baik.

6. Kakak dan adik penulis yaitu Miftah Fadhlillah, Fariduddin Rabbani, Azka

Dieniha dan Firda Hanifa yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan

berbagai bantuan kecil yang bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Sahabat sehati dan seperjuangan yaitu Dina Karomatunisa yang telah menjadi

pendengar yang baik, selalu memberi support dan masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat terbaik Grup BIG yaitu Anzalia Silma Dzikron, Lulu Mawaddah,

Jasmine Nurfitri Yamandharlie dan Putri Husnul Aprilia. Semoga mimpi besar

kita tercapai.

9. Teman-teman RDK FM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

banyak wawasan dan pengalaman terkait media massa dalam praktiknya.

10. Teman-teman Jurnalistik A dan B angkatan 2013 yang telah sama-sama berjuang

di bangku perkuliahan untuk meraih masa depan gemilang.

Page 8: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

iv

11. Teman-teman Kost-an Alphabet yaitu Samha, Lala, Dita, Lulu dan Nunu yang

selalu menyediakan tempat dan tak pernah bosan menerima kedatangan penulis

untuk beristirahat dan melanjutkan penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberi banyak manfaat kepada para pembaca, baik dari

sisi akdemis maupun praktis. Tentunya penulis merasa skripsi ini masih memiliki

beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis perlukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jakarta, 28 September 2017

Penulis

Page 9: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................v

DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................5

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................5

F. Metodologi Penelitian ...............................................................................9

G. Sistematika Penulisan .............................................................................12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Representasi ............................................................................................13

B. Citra.........................................................................................................17

C. Perempuan dalam Iklan...........................................................................23

D. Konsep Muslimah dalam Islam ..............................................................26

E. Semiotika

1. Tinjauan Umum Semiotika ...............................................................36

2. Semiotika Charles Sanders Peirce ....................................................38

Page 10: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

vi

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kosmetik Wardah .....................................................43

B. Deskripsi Iklan Televisi Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in

Paris.........................................................................................................45

C. Sinopsis Iklan Televisi Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in

Paris.........................................................................................................45

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika dalam Iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi

Sandra in Paris ........................................................................................46

B. Interpretasi Peneliti .................................................................................69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................78

B. Saran .......................................................................................................79

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................80

LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................................84

Page 11: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 4.1: Jenis Tanda dan Cara Kerjanya ...............................................41

Tabel 4.1: Scene 01 ...................................................................................................46

Tabel 4.2: Scene 02 ...................................................................................................48

Tabel 4.3: Scene 03 ...................................................................................................51

Tabel 4.4: Scene 04 ...................................................................................................54

Tabel 4.5: Scene 05 ...................................................................................................56

Tabel 4.6: Scene 06 ...................................................................................................58

Tabel 4.7: Scene 07 ...................................................................................................60

Tabel 4.8: Scene 08 ...................................................................................................62

Tabel 4.9: Scene 09 ...................................................................................................65

Tabel 4.10: Scene 10 .................................................................................................67

Page 12: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklan dalam bisnis media pada dasarnya merupakan sumber

pemasukan dan keuntungan selain dari penjualan produk media itu sendiri,

misalnya dalam menjual eksemplar koran dan majalah maupun durasi di

televisi dan radio1.

Di televisi, setiap programnya didukung oleh iklan berbagai produk

barang maupun jasa. Iklan di televisi dikemas sedemikian rupa oleh produsen

untuk memikat hati para penonton agar tertarik membeli produk yang

ditawarkannya.

Tugas utama iklan adalah menjual barang atau jasa bukan menghibur.

Horace Schwerin mengatakan bahwa rasa suka kepada iklan-iklan dan

termakan oleh iklan-iklan di televisi tidak ada hubungannya. Namun, para

copywriter dan visualizer iklan televisi tidak lagi mematuhi kata-kata

Schwerin tersebut. Menjual barang atau jasa sambil menghibur (di televisi)

merupakan hal menarik2.

Hal tersebut menunjukkan bahwa iklan juga menghibur para

pemirsanya lewat cerita yang dibangun oleh perusahaan pengiklan. Bahkan,

cerita yang dibangun tersebut kerap melekat di pikiran khalayak. Selain itu,

cerita yang dibangun juga memuat pesan dari tanda-tanda yang dimunculkan

1Rulli Nasrullah, “Semiotika Naratif Greimasian dalam Iklan Busana Muslim”.

Kawistara, vol. 3 no.3 (Desember 2013): h. 243. 2Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), h. 111.

Page 13: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

2

dalam iklan tersebut.

Sebagai media audio visual, televisi mampu merebut 94% saluran

masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia melalui pikiran,

mata dan telinga. Televisi mampu untuk membuat orang pada umumnya

mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi

walaupun hanya sekali ditayangkan. Secara umum, orang akan mengingat

85% dari apa yang mereka lihat di televisi, setelah 3 jam kemudian dan 65%

setelah 3 hari kemudian3.

Televisi dapat dikatakan sebagai media bisnis atau biro iklan yang

efektif untuk menyampaikan pesannya kepada khalayak. Dengan visualisasi

kreatifnya, iklan televisi selalu mempunyai andil yang cukup besar dalam

kelangsungan produksi siaran televisi. Tak heran jika media televisi berlomba-

lomba membuat program yang bagus agar pengiklan tertarik memasang

iklannya di media tersebut.

Cerita-cerita yang terdapat dalam iklan televisi dapat membentuk citra

merek maupun citra model yang membintanginya. Seperti halnya dalam iklan

kosmetik Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris yang erat

kaitannya dengan citra perempuan atau muslimah saat ini.

Iklan tersebut menayangkan keseruan seorang muslimah yang berlibur

ke luar negeri, menikmati keindahan alam dan merasakan eloknya budaya

setempat. Dengan kata lain, iklan tersebut dianggap memperlihatkan gaya

hidup seorang muslimah yang terkesan modern, yang berada pada tataran

sosial atas, yang ditunjukkan dari kegiatan yang dilakukannya selama

3Wahidah Suryani, “Dakwah dan Fenomena Wanita dalam Iklan”, Jurnal Dakwah

Tabligh, vol.13 no.1, (Juni 2012): h. 65.

Page 14: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

3

berwisata di Kota Paris.

Iklan Wardah dipilih menjadi subjek penelitian karena kerap

menampilkan sosok muslimah dalam beberapa iklannya, baik di media cetak

maupun elektronik. Tampilan muslimah tersebut dianggap menjadi pelengkap

dari label halal yang diusung Wardah, agar lebih membuat calon pembeli

merasa yakin akan kehalalan yang terkandung dalam kosmetik tersebut.

Dengan label halal yang erat kaitannya dengan keislaman itu, Wardah

juga menjadi perhatian banyak orang termasuk akademisi. Hal tersebut

terbukti dari banyaknya penelitian berupa skripsi dan jurnal ilmiah yang

membahas cerita-cerita yang dibangun oleh produsen Wardah. Itulah yang

mendasari keinginan penulis untuk meneliti iklan Wardah menggunakan

metode semiotika Charles Sanders Peirce.

Iklan Wardah tersebut tidak hanya membentuk citra mereknya yang

mengusung label halal, namun juga membentuk citra muslimah yang

membintangi iklannya.

Sosok wanita yang tayang di televisi kerap terlihat sebagai sosok yang

selalu memperhatikan penampilan diri, baik dari riasan wajah maupun busana

yang dikenakannya. Seorang wanita yang enggan memperhatikan penampilan

dirinya kerap dianggap sebagai wanita yang kuno atau tidak menarik.

Dalam kajian semiotika, iklan memiliki tanda-tanda dalam cerita yang

dikemasnya. Begitu pula dalam iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi

Sandra in Paris. Dalam penelitian ini, tanda-tanda tersebut akan dimaknai

melalui pendekatan semiotika dengan paradigma kritis.

Page 15: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

4

Dengan paradigma kritis, penulis berusaha menemukan sesuatu yang

tidak tampak dari sebuah realitas. Tanda-tanda yang muncul dalam iklan

tersebut pada akhirnya akan menunjukkan bagaimana citra seorang muslimah

yang erat kaitannya dengan gaya hidup terkini yang modern, gaya hidup

dengan rujukan kehidupan Kota Paris, dan bagaimana muslimah tersebut

memposisikan diri sebagai wanita yang berada pada status sosial atas.

Kehidupan wanita yang terkesan sangat mengidam-idamkan sebuah

kesenangan kerap terlihat pada beberapa iklan televisi. Pada akhirnya

kesenangan yang dirasakan wanita menjadi sebuah komoditas dalam

mempromosikan produk barang maupun jasa.

Dari beberapa pernyataan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “REPRESENTASI CITRA

MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH EXCLUSIVE SERIES VERSI

DEWI SANDRA IN PARIS.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka penulis membatasi

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu hanya pada iklan

Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana citra

muslimah direpresentasikan dalam iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi

Sandra in Paris menurut semiotika Charles Sanders Peirce?

Page 16: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra muslimah yang

direpresentasikan dalam iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in

Paris menurut semiotika Charles Sanders Peirce.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

pengembangan kajian ilmu komunikas dan menjadi tambahan referensi bahan

pustaka, khususnya semiotika Charles Sanders Peirce dalam mengetahui

makna dari sebuah iklan di televisi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan deskripsi dalam

membaca makna yang terkandung dalam iklan televisi melalui semiotika

Charles Sanders Perice

E. Tinjauan Pustaka

Studi tentang semiotika iklan sudah banyak dilakukan oleh beberapa

penelitian terdahulu, antara lain:

1. Jurnal Berjudul Semiotika Naratif Greimasian dalam Iklan Busana

Muslim karya Rulli Nasrullah, dosen komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil dari penelitian ini adalah iklan busana muslim ZeaTM Zenura

menunjukkan bahwa busana muslim yang berfungsi sebagai pakaian

Page 17: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

6

sehari-hari bergeser fungsinya menjadi pakaian yang cocok dipakai saat

hari raya Idul Fitri. Adanya tradisi mudik menimbulkan mitos bahwa di

hari raya atau di hari kemenangan, mudik dan berkumpul bersama keluarga

harus ditunjukkan dengan kesuksesan yang ditandai dengan pakaian baru.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian di atas adalah subjek

penelitian yang digunakan, yaitu sama-sama meneliti iklan di media

massa. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian di atas yaitu ada

pada teori yang digunakan. Jika penelitian di atas menggunakan teori

semiotika naratif Greimasian, maka penelitian penulis menggunakan teori

semiotika Charles Sanders Peirce.

2. Skripsi berjudul Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan

(Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan

dalam TVC Berrygood “Bikin Good Mood”) karya Ignatius Prasetyo

Wicaksono, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya bukti bahwa eksploitasi perempuan

dilakukan dalam iklan Berrygood melalui jingle iklan tersebut. Perempuan

tidak hanya dicitrakan sebagai daya tarik, tetapi juga sebagai pemuas

kebutuhan seks. Hal ini ditandai dari kata enak diemut yang sebenarnya

bermaksud untuk menunjukkan nikmatnya makanan ringan (wafer stick)

tersebut, namun secara narasi dan dilihat dari gambarnya menunjukkan arti

oral seks.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian di atas adalah sama-sama

membahas tentang representasi perempuan dalam iklan televisi. Perbedaan

Page 18: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

7

penelitian penulis dengan penelitian di atas terletak pada fokus penelitian.

Jika penelitian di atas berfokus terhadap bagaimana perempuan

dieksploitasi dalam sebuah iklan, maka penelitian penulis berfokus pada

bagaimana seorang muslimah direpresentasikan dalam iklan Wardah

Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris.

3. Jurnal berjudul Representasi Citra Perempuan dalam Iklan Shampo

Tresemme Keratin Smooth di Majalah Femina karya Ardiyanti

Pradhika Putri, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam iklan shampo

Tresemme Keratin Smooth di Majalah Femina, seorang perempuan

walaupun memiliki wajah cantik dan badan yang proporsional belum dapat

dikatakan ideal jika tidak memiliki rambut panjang yang indah.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian di atas adalah sama-sama

membahas representasi citra perempuan, sedangkan perbedaannya ada

pada teori yang digunakan. Jika penelitian di atas menggunakan teori

semiotika Roland Barthes, maka penelitian penulis menggunakan teori

semiotika Charles Sanders Peirce untuk menemukan tanda yang tidak

tampak dalam iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris.

4. Skripsi berjudul Representasi Sensual Wanita dalam Iklan (Analisis

Semiotika Roland Barthes terhadap Iklan Parfum Axe versi Heaven

On Earth di Televisi) karya Akhmad Padila, mahasiswa jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Page 19: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

8

Hasil penelitian ini adalah adanya representasi sensualitas wanita yang

ditunjukkan melalui pakaian seksi, pakaian bidadari dengan sayap

berwarna putih, keadaan di dalam kamar, dan ekspresi bahagia (kepuasan)

beberapa wanita yang mengelilingi satu pria. Wujud wanita yang seperti

itulah yang menjadikannya mitos bahwa sosok bidadari ada dengan rupa

yang menawan. Padahal, sampai saat ini sosok bidadari belum diketahui

keberadaannya dan wujud aslinya.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian di atas adalah sama-sama

membahas representasi seorang wanita, sedangkan perbedaannya ada pada

metode yang digunakan. Penelitian di atas menggunakan metode

semiotika Roland Barthes, sedangkan penelitian penulis berfokus pada

representasi muslimah yang digambarkan melalui iklan Wardah Exclusive

Series versi Dewi Sandra in Paris dengan menggunakan semiotika Charles

Sanders Peirce.

Dari keempat penelitian di atas dapat dikatakan bahwa terdapat

persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis. Persamaannya adalah

sama-sama membahas iklan yang hadir di media massa. Sedangkan

perbedaanya terdapat pada subjek penelitian dan metode semiotika yang

digunakan. Penelitian penulis lebih berfokus pada iklan Wardah yaitu iklan

Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris yang dianalisis

menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce.

Page 20: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

9

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif ini menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan

kajian utama penelitian kualitatif4.

Riset kualitatif bermaksud untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Dalam

riset ini, populasi atau sampling tidak diutamakan, bahkan populasi atau

samplingnya sangat terbatas5.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma Penelitian dapat dikatakan sebagai kumpulan dari

sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

mengarahkan cara berpikir dalam penelitian. Paradigma penelitian

kualitatif meliputi: klasik, kritis, dan konstrukstivis 6.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kritis, untuk menemukan realitas di balik kenyataan yang tidak tampak.

Menurut Neumann, dalam teori kritis atau critical theory, penampakan di

permukaan yang seringkali didominasi oleh ilusi dijadikan proses untuk

4Rulli Nasrullah, “Metode Penelitian Media, Modul Mata Kuliah Riset Media”.

h.8. 5Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007), h. 56. 6Fita Fathurokhmah, “Paradigma Penelitian Kualitatif”. Dalam Materi Kuliah

Metodologi Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, 2016), h. 8.

Page 21: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

10

mencari jawaban, untuk mengubah dan membangun kondisi masyarakat

agar lebih baik7.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini yaitu iklan Wardah Exclusive Series versi

Dewi Sandra in Paris, sedangkan objek penelitiannya adalah tanda-tanda

berupa teks, gambar, dan suara yang ada dalam iklan tersebut.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu lima bulan, terhitung

mulai Maret hingga Agustus 2017.

5. Tenik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan dua metode

pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi dalam penelitian kualitatif berarti memperhatikan dan

mengikuti, atau berarti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran

perilaku yang dituju8. Dalam penelitian ini, observasi diartikan sebagai

mengamati subjek (iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra

in Paris) dan objek (tanda-tanda berupa teks, gambar, dan bunyi yang

7Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013), h. 52. 8Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika,

2010), h. 131.

Page 22: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

11

ada dalam iklan tersebut) secara langsung. Pada penelitian ini, peneliti

hanya menggunakan analisis dokumen sebagai instrumen observasi.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik yang sering digunakan dalam

mengumpulkan data. Bentuk dokumen dibagi menjadi dua yaitu

dokumen publik dan dokumen privat. Dokumen publik meliputi

laporan polisi, berita-berita surat kabar, transkrip acara televisi, dan

lainnya. Sedangkan dokumen privat meliputi memo, surat-surat

pribadi, catatan telepon, buku harian individu, dan lainnya9. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi publik yaitu

melalui televisi dan internet.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

menganalisis tanda-tanda yang ada berupa teks, gambar, dan bunyi dalam

iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris. Dalam

menganalisis data, penulis menggunakan teori semiotika Charles Sanders

Peirce yang membagi berdasarkan icon (ikon), index (indeks), dan

(symbol) simbol yang didasarkan atas relasi di antara representamen dan

objeknya.

Tanda-tanda yang muncul berdasarkan ikon, indeks, dan simbol juga

akan dianalisis menggunakan teori representasi Stuart Hall. Melalui ikon

gambar dan suara yang muncul, analisis tanda akan dilakukan dengan

9Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007), h. 118.

Page 23: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

12

melihat adanya kemiripan dan persamaan serta hubungans sebab akibat

yang bekaitan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

Latar Belakang, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB Il:LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL

Representasi, Citra, Perempuan dalam Iklan, Konsep Muslimah

dalam Islam, Tinjauan Semiotika Secara Umum, dan Semiotika

Charles Sanders Peirce.

BAB III: GAMBARAN UMUM

Gambaran Umum Kosmetik Wardah, Deskripsi Iklan Televisi

Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris, dan Sinopsis

Iklan Televisi Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Temuan dan Analisis dalam Iklan Wardah Exclusive Series versi

Dewi Sandra in Paris serta Interpretasi Peneliti.

BAB V: PENUTUP

Kesimpulan dan Saran.

Page 24: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

13

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL

A. Representasi

Representasi merupakan suatu cara untuk mempresentasikan suatu hal

kepada orang lain menggunakan bahasa. Wujud representasi sendiri meliputi

gambar, sekuen, cerita dan sebagainya untuk mewakili ide, emosi, fakta dan

sebagainya. Jika dipahami secara kultural dalam pembelajaran bahasa dan

penandaan, representasi bergantung pada tanda dan citra yang sudah ada.

Melalui pandangan-pandangan baru yang menghasilkan pemaknaan baru,

representasi dapat dikatakan pula sebagai upaya untuk mengonstruksi. Inilah

yang disebut sebagai proses penandaan, praktik yang membuat sesuatu hal

bermakna sesuatu1.

Penggunaan tanda berupa gambar, bunyi dan sebagainya merupakan

bentuk representasi yang bermaksud untuk menghubungkan, menggambarkan,

memotret atau memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera atau dirasakan

dalam bentuk fisik. Bisa dikatakan bila proses menaruh X dan Y secara

berbarengan itu sendiri, sulit untuk menentukan makna X=Y. Menurut Charles

Sanders Peirce, bentuk fisik aktual dari representasi X, dapat dikatakan

sebagai representamen (secara literal berarti “yang merepresentasikan”).

Peirce mengistilahkan Y dirujuk sebagai objek representasi (X=Y) sebagai

1Ardiyanti Pradhika Putri. “Representasi Citra Perempuan dalam Iklan Shampo

Treseme Keratin Smooth di Majalah Femina”. Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.2 no.2. h

160.

Page 25: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

14

interpretan. Seluruh proses menentukan makna dan representamen tersebut

merupakan interpretasi2.

Terdapat hal-hal yang dimunculkan oleh representasi, misalnya jilbab.

Sebagai sebuah objek dalam pandangan islam, jilbab merupakan pakaian

penutup aurat yang wajib dikenakan muslimah. Namun seiring perkembangan

zaman, objek jilbab bila dipresentasikan (secara literal “presentasikan

kembali), tidak hanya digunakan wanita untuk menutup auratnya saja.

Pesatnya perkembangan dunia maya yang identik dengan penggunaan

media sosial menunjukkan bagaimana jilbab dikategorikan sebagai bagian dari

fashion dalam islam. Secara lahir sah-sah saja jika jilbab dikembangkan

menurut fashion. Namun, beberapa kalangan hanya menggunakan jilbab

sebagai bagian dari gaya. Maka tak heran jika kerap terlihat seorang wanita

beragama islam yang kerap terlihat mengenakan jilbab, namun kerap pula

mengenakan pakaian yang tidak menutup aurat, bahkan dapat dikatakan

sebagai pakaian yang tidak sopan.

Untuk menangkap makna dari sebuah tanda (misalnya jilbab tadi),

dibangun dalam setiap representamen bukan hanya oleh pembuatnya,

melainkan juga oleh konsep pra-ada tertentu yang bersifat relatif terhadap

budaya tempat representamen dibuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa

representasi jilbab di kalangan orang yang benar-benar memahami arti dari

perintah Tuhan untuk melindungi diri wanita, akan berbeda dari representasi

jilbab yang muncul di kalangan orang-orang yang menganggap jilbab hanya

2Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika

dan Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 24.

Page 26: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

15

bagian dari fashion belaka, yang hanya dikenakan di waktu-waktu tertentu

saja.

Dalam jurnal ilmiah yang membahas tentang representasi perempuan

dalam iklan, dikatakan bahwa manusia dapat memaknai apapun konsep yang

ada di pikiran manusia melalu representasi. Dapat dikatakan bahwa

representasi menjadi penghubung antara konsep dan bahasa yang membuat

manusia mampu untuk melihat sesuatu yang nyata maupun khayalan. Sebagai

objek representasi, sebuah gelas (terbuat dari kaca dan dapat diisi air) yang

berada di atas meja akan menimbulkan konsep gelas dalam pikiran seseorang.

Tidak adanya gelas pun masih bisa menimbulkan konsep gelas dalam pikiran

seseorang3.

Stuart Hall menjelaskan representasi dalam bukunya yang berjudul

Representation: Cultural Representasi and Signifying Practices,

“Representation connect meaning and language to culture. Representation is

an essential part of process by which meaning is produce and exchangced

between members of culture.” Suatu makna diproduksi dan dipertukarkan

antar anggota masyarakat melalui representasi. Secara singkat, representasi

dapat dikatakan sebagai salah satu cara untuk memproduksi makna. Sistem

representasi terdiri atas komponen penting, yaitu konsep dalam pikiran dan

bahasa. Melalui kedua komponen itulah representasi bekerja dan terdapat

relasi pula antara kedua komponen tersebut. Namun tanpa bahasa, makna

tidak akan dapat dikomunikasikan. Misalnya, kita mengetahui konsep sisir

(alat untuk merapikan rambut). Tentu kita mengomunikasikan maknanya

3Titi Nur Vidyarini. “Representasi Kecantikan dalam Ikan Kosmetik The Face

Shop”. Jurnal Ilmiah Scriptura vol.1 No.2 (Juli 2007): h.86.

Page 27: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

16

melalui bahasa yang dapat dimengerti orang lain. Hal tersebut menunjukkan

bahwa, untuk menciptakan suatu pemahaman yang hampir sama, diperlukan

produksi dan pertukaran makna dengan baik yang dilakukan oleh kelompok

yang memiliki latar belakang pengetahuan yang sama4.

Stuart Hall mengatakan, “Member of the same culture must share

concept, images, and ideas which enable them to think and feel about the

world in roughly similar ways. They must share, boardly speaking, the same

cultural code. In this sense, thinking and feeling are themselves system of

representation.” Menurut Hall, berpikir dan merasa merupakan sistem

representasi. Kedua hal tersebut juga berfungsi untuk memaknai sesuatu. Oleh

sebab itu, diperlukan latar belakang pemahaman yang sama terhadap konsep,

gambar dan ide untuk memaknai sesuatu. Dalam budaya atau kelompok

masyarakat yang berlainan, pemaknaan sesuatu dapat sangat berbeda karena

adanya cara tersendiri yang dimiliki masing-masing budaya atau kelompok

masyarakat untuk memaknai sesuatu. Suatu makna yang diproduksi oleh

kelompok masyarakat tidak akan dapat dipahami oleh kelompok masyarakat

lain yang memiliki pemahaman tidak sama terhadap kode-kode budaya

tertentu. Suatu makna terlihat seolah-olah alamiah dan tidak dapat diubah

karena dikonstruksi dengan tegas oleh manusia. Melalui sistem representasi

dan verifikasi kode, dikonstruksilah sebuah makna. Hal tersebutlah yang

membuat adanya kesamaan pemahaman dalam suatu kelompok budaya, yang

telah melewati proses konvensi secara sosial. Contohnya, kita

4Abi Ardianda, dkk. “Representasi Kecantikan dalam Video Klip Bercahaya

(Analisis Semiotika John Fiske dalam Iklan Kosmetik Ponds)”. Jurnal Ilmu Komunikasi h

3.

Page 28: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

17

mengomunikasikan suatu hal (misalnya kue) kepada orang lain dengan

menggunakan kata-kata. Hal ini senada dengan kata-kata yang telah disepakati

dalam masyarakat kita untuk memaknai suatu konsep. Contohnya, kata rumah

yang merupakan kode dengan arti (dalam pikiran kita) tempat berlindung atau

berkumpul bersama keluarga. Dengan demikian, melalui kode terbangun

korelasi antara sistem konseptual yang ada dalam pikiran kita dengan sistem

bahasa yang kita gunakan5.

Contoh di atas menunjukkan bahwa proses untuk memproduksi makna

dari konsep (di pikiran kita) melalui tanda (bahasa) disebut representasi.

Hadirnya sistem representasi tersebut memungkinkan adanya proses produksi

sebuah makna. Akan tetapi, latar belakang pengetahuan dan pemahaman suatu

kelompok sosial terhadap suatu tanda juga berpengaruh dalam proses

pemaknaan tersebut. Kesamaan pengalaman untuk memaknai sesuatu dengan

cara yang hampir sama merupakan hal yang harus dimiliki suatu kelompok.

B. Citra

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), citra

memiliki arti yang begitu banyak, diantaranya6: “Rupa, gambar atau

gambaran; gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi,

perusahaan, organisasi atau produk; kesan mental atau bayangan visual

yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat dan merupakan

unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; dan data atau

informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi.”

Menurut Katz, cara pandang pihak lain terhadap sebuah perusahaan,

seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas juga disebut citra. Dalam konteks

5Abi Ardianda, dkk. “Representasi Kecantikan dalam Video Klip Bercahaya

(Analisis Semiotika John Fiske dalam Iklan Kosmetik Ponds)”. Jurnal Ilmu Komunikasi h

4. 6“KBBI Online, diakses pada 5 April 2017 dari http://kbbi.co.id/arti-kata/citra

Page 29: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

18

perusahaan, semakin banyak orang yang memandang sebuah perusahaan,

semakin banyak pula citra yang dimiliki perusahaan tersebut. Citra itu sendiri

bisa berasal dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf

perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang dan gerakan

pelanggan di sektor perdagangan yang memiliki pandangan terhadap

perusahaan lain7.

Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan seseorang atau individu

tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan

pengalamannya. Solomon mengemukakan bahwa sikap seseorang atau sesuatu

bergantung pada citra seseorang tersebut tentang orang atau obyek yang

dipandangnya8.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa citra

didefinisikan sebagai kesan seseorang atau masyarakat terhadap berbagai hal

di sekitarnya, baik terhadap seseorang, organisasi, maupun perusahaan. Citra

bisa berarti pendapat atau pandangan yang ada di benak seseorang atau

masyarakat, baik pandangan yang positif maupun negatif.

Dalam kajian kehumasan, citra digambarkan sebagai imajinasi atau

kepribadian yang menghasilkan ide yang ditunjukkan oleh seseorang,

organisasi dan sebagainya9.

Selain itu, terdapat lima jenis citra yang erat kaitannya dengan dunia

kehumasan, diantaranya10:

7Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation (Bandung:

Penerbit PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 113. 8Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 114. 9 Sandra Oliver, Strategi Public Relation (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001) h.50. 10Frank Jefkin, Public Relation (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002) h.20.

Page 30: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

19

1. Citra Bayangan (mirror image), merupakan pandangan orang dalam

terhadap pihak luar. Dikatakan sebagai citra bayangan karena citra ini

tidak memiliki informasi yang memadai, sehingga orang dalam

(anggota organisasi) kerap menerka-nerka apa yang dipikirkan pihak

luar tentang pihak dalam.

2. Citra yang Berlaku (current image), merupakan pandangan pihak luar

terhadap suatu organisasi. Citra yang berlaku cenderung bersifat

negatif karena kurangnya informasi yang dimiliki pihak luar.

3. Citra yang Diharapkan (wish image), merupakan pandangan baik yang

diharapkan muncul dari seseorang atau perusahaan lain. Citra ini

biasanya diinginkan oleh pihak manajemen.

4. Citra Perusahaan, merupakan citra sebuah perusahaan atau lembaga,

yang erat kaitannya dengan sejarah, keberhasilan, stabilitas keuangan,

kualitas produk, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai

pencipta lapangan pekerjaan, kesediaan memikul tanggung jawab

sosial, dan komitmen mengadakan riset.

5. Citra Majemuk, merupakan pandangan yang berbeda yang dimiliki

oleh setiap pegawai perusahaan. Karena banyaknya pegawai, maka

jumlah citra pun akan banyak pula.

Citra selalu erat kaitannya dengan sikap berupa keyakinan dan

preferensi konsumen terhadap suatu merek. Jika suatu merek memiliki citra

yang positif di mata konsumen, maka lebih memungkinkan konsumen tersebut

untuk membeli produk yang dipasarkannya. Oleh karena itu, membangun citra

Page 31: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

20

merek sangat penting untuk meningkatkan penjualan, yang salah satunya

dilakukan dengan cara promosi pemasaran melalui iklan11.

Dalam kaitannya dengan media massa, iklan televisi sejatinya

memiliki tugas untuk menjual barang atau jasa, bukan menghibur. Horace

Schwerin mengatakan bahwa rasa suka kepada iklan-iklan dan termakan oleh

iklan-iklan di televisi tidak ada hubungannya. Namun, para copywriter dan

visualizer iklan televisi tidak lagi mematuhi kata-kata Schwerin tersebut.

Menjual barang atau jasa sambil mengibur (di televisi) merupakan hal

menarik12.

Dorongan kapitalisme membuat para copywriter iklan televisi

menjadikan iklan sebagai medium pencitraan terhadap produk-produk yang

ditawarkannya. Walaupun mereka (copywriter) mengetahui bahwa tidak ada

hubungan antara iklan tertentu dengan keterpengaruhan pemirsa, namun

kapitalisme telah mendorong mereka untuk melakukan pekerjaannya. Dengan

kekuatan pencitraan yang kuat, para copywriter yakin bahwa iklan-iklan yang

besar akan memiliki kekuatan yang lebih besar juga untuk memengaruhi

pemirsa. Terlebih lagi, copywriter kerap melakukan pencitraan dengan

mengombinasikan iklan dengan konstruksi realitas sosial, walaupun hanya

realitas yang semu. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari pencitraan yang ada

terbentuklah theater of mind dalam dunia kognitif masyarakat yang dihasilkan

dari sebuah teknologi13.

11Ma’ruf Abdullah, Manajemen Komunikasi Periklanan (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2017), h. 64. 12Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa. 2008. Jakarta. Kencana Prenada

Media Group. h. 111. 13Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 121.

Page 32: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

21

Pencitraan yang dikonstruksi ini amat penting dalam mengendalikan

kemampuan copywriter atau produsen, karena pencitraan dilakukan oleh

mereka. Ketika pencitraan itu dimaknakan oleh pemirsa sebagaimana

kemauan copywriter, maka sesungguhnya terjadi kesadaran semu terhadap

realitas semu yang digambarkan dalam iklan sebagai suatu hiper-realitas

(psedorealistis).

Umumnya pencitraan dalam iklan televisi disesuaikan dengan

kedekatan jenis objek iklan yang diiklankan, walaupun tidak jarang pencitraan

dilakukan secara ganda, artinya iklan menggunakan beberapa pencitraan

terhadap satu objek iklan.

Dalam kaitannya dengan wanita dalam iklan televisi, Tomagola dalam

Burhan Bungin menggambarkan citra perempuan sebagai berikut14:

1. Citra Pigura

Dalam banyak iklan terjadi penekanan terhadap perempuan untuk

selalu tampil memikat dengan mempertegas sifat kewanitaannya secara

biologis, seperti memiliki waktu menstruasi (iklan-iklan pembalut wanita),

memiliki rambut panjang (iklan sampo Pentiene), dan lainnya. Pencitraan

perempuan dengan citra pigura semacam ini ditekankan lagi dengan menebar

isu ‘natural anomi’ bahwa umur perempuan, ketuaan perempuan sebagai hal

yang ditakuti dalam kehidupan perempuan.

2. Citra Pilar

14Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008), h. 122.

Page 33: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

22

Maraknya isu kesetaraan gender, citra pilar menggambarkan

perempuan sebagai tulang punggung utama keluarga. Namun karena

kodratnya berbeda dengan laki-laki, maka perempuan digambarkan memiliki

tanggung jawab yang besar terhadap rumah tangganya. Lebih jelasnya,

persoalan domestik menjadi tanggung jawab perempuan. Ruang domestik

perempuan tersebut meliputi ‘keapikan’ fisik rumah (iklan Super Pell),

pengelolaan sumber daya rumah tangga, dan sebagai istri dan ibu yang baik

dan bijaksana (iklan Pepsodent dan iklan susu Dancow). Selain itu, seorang

ibu juga digambarkan sebagai sumber penentu kebijakan bagi anak-anaknya

(iklan Dancow Madu).

3. Citra Pinggan

Citra pinggan menggambarkan bahwa perempuan selalu berhubungan

erat dengan dapur karena dapur adalah dunia perempuan (iklan Indomie, iklan

Salam Mie).

4. Citra Pergaulan

Citra ini ditandai dengan pergulatan perempuan untuk masuk ke dalam

kelas-kelas tertentu yang lebih tinggi di masyarakatnya, perempuan

dilambangkan sebagai makhluk yang anggun, menawan (iklan sabun Lux dan

iklan sabun Giv).

Page 34: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

23

C. Perempuan dalam Iklan

Eksistensi perempuan dalam iklan di media massa bukanlah hal baru dalam

perkembangan teknologi komunikasi massa. Pada tahun 1880 saja, iklan obat

merek Borax sudah menampilkan gambar wanita. Inilah kali pertama wanita

dipergunakan sebagai ilustrasi iklan. Di Eropa, pada tahun 1920 sampai 1930-

an, iklan mulai mempergunakan model perempuan, meskipun produk yang

diiklankan bukan ditujukan untuk konsumen perempuan. Contohnya adalah

Bier Itam Serimpi.

Sejak saat itu, terbukalah kesempatan kerja bagi wanita untuk menjadi

model iklan. Model perempuan dalam iklan menjadi stereotifikal untuk

memberi citra dan persuasi barang produksi. Visualisasi yang stereotip tentang

perempuan dalam iklan tetap dominan. Stereotip ini dimanfaatkan habis-

habisan untuk menggaet konsumen di tengah-tengah pasar yang sangat tajam

persaingannya15.

Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita dalam media massa mempunyai

daya tarik untuk menarik para konsumen. Tidak hanya iklan produk kecantikan

saja, produk otomotif yang erat kaitannya dengan dunia laki-laki pun kerap

menggunakan model wanita sebagai bintang iklannya.

Melalui televisi, gagasan tentang gender perempuan benar-benar

dikonstruksi. Bahkan, untuk mengidentifikasi aspek-aspek spesifik dari

konstruksi tersebut bukanlah hal mustahil. Seperti halnya pada penampilan

fisik. Penampilan fisik merupakan hal penting untuk mengedepankan gagasan

tentang keperempuanan atau feminitas–rambut, make-up, busana. Semua itu

15Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 65.

Page 35: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

24

merupakan unsur-unsur penting yang digunakan untuk menggiring asumsi

khalayak perihal posisi perempuan.

Wajah atau paras sangat berhubungan dengan proyeksi seksualitas, yang

dalam beberapa sisi tidak berlaku pada laki-laki. Televisi sebagai bagian dari

aparatus budaya memiliki andil dalam mensosialisasi perempuan muda agar

memprioritaskan penampilan dan mengukur identitas diri dan harga diri

mereka berdasarkan apa yang mereka lihat (di televisi). Hal tersebut erat

kaitannya dengan adanya serangkaian program televisi yang secara eksplisit

(program fashion dan iklan ) dan secara lebih implisit menegaskan bahwa

penampilan adalah segalanya. Kebanyakan dari mereka memproyeksikan

gagasan simplistis bahwa penampilan fisik mengandung makna nilai sosial dan

penghargaan diri personal, tanpa pernah menjelaskan bagaimana hubungan itu

dibuat atau bagaimana hubungan itu berproses dalam dunia nyata16.

Dalam memproduksi beragam iklan yang menggunakan model perempuan,

beberapa perusahaan melihat fakta-fakta atau kenyataan tentang perempuan

sebagai berikut17:

a. Tubuh, yaitu perawatan tubuh, kosmetik, fashion, dan aksesoris.

b. Dapur yaitu melayani makan seluruh keluarga.

c. Kasur yaitu melayani suami di tempat tidur.

d. Asah, asih asuh yaitu merawat, mengasuh, dan mendidik anak.

e. Kantor, yaitu urusan yang berhubungan dengan pekerjaan, karena pada

umumnya wanita kini bekerja.

16Graeme Burton. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kajian Televisi

(Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 253. 17Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 66.

Page 36: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

25

Poin pertama yaitu ‘tubuh’ terlihat lebih dominan dalam produksi iklan

televisi yang melibatkan wanita. Hal tersebut menunjukkan bagaimana

keindahan fisik wanita sangatlah penting untuk meperindah visualisasi iklan

televisi sehingga dapat menggaet konsumen yang lebih banyak.

Goffman mengemukakan bahwa kita melihat perempuan seolah-olah ia

ber-akting. Perempuan hanyalah seorang model. Dalam pemahaman ini, akan

terlihat bagaimana positioning mental seorang perempuan dalam iklan. Istilah

‘model’ juga mengandung pengertian sesuatu yang terkonstruksi. Konotasi

‘model’ menyulap perempuan, bukan laki-laki. Maka tak heran ketika

mendengar kata ‘model’, pikiran kita kerap akan mengarahkan pada sosok

perempuan18.

Begitu banyaknya iklan yang menggunakan perempuan sebagai model

menimbulkan anggapan bahwa perempuan merupakan sosok yang dekat

dengan kehidupan yang konsumtif. Maka dari itu, tak heran jika banyak

penelitian ilmiah yang membahas tentang wanita yang selalu erat dengan

kesenangan diri.

Iklan televisi Ice Cream Magnum versi “Undian Berhadiah Wisata Belanja

di Lima Kota Besar di Dunia” ini menggambarkan kesenangan dan

kebahagiaan yang diingikan masyarakat berupa materi seperti uang, benda,

serta segala sesuatu yang bernilai harga mahal dan mewah, yang mengarahkan

setiap individu atau masyarakat berperilaku hedonis19.

18Graeme Burton. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kajian Televisi

(Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 262. 19Rafsan Jani Alquddus, “Hedonisme dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Ice

Cream Magnum versi Undian Berhadiah Wisata Belanja di Lima Kota Besar di Dunia”,

Jurnal Ilmu Komunikasi, h.6.

Page 37: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

26

Selain itu, iklan Magnum versi lain mengemukakan bahwa wanita sosialita

yang direpresentasikan pada iklan Magnum Pink and Black berhubungan

dengan ideologi kapitalisme. Iklan tersebut menggambarkan bahwa siapapun

yang bekerja keras bisa menjadi kaya, di bawah kapitalisme. Simbol-simbol

kekayaan terlihat pada Magnum Cafe yang mewah, pakaian yang berkelas,

pesta di diskotik yang ekslusif, serta penggunaan mobil mewah. Selain itu,

kapitalisme menciptakan kemakmuran untuk semua. Hal ini terlihat dari

banyaknya tamu pesta di diskotik, yang menunjukkan bahwa mereka adalah

orang-orang kaya20.

Dari kedua penelitian di atas terlihat bahwa selain mementingkan sebuah

penampilan fisik, seorang perempuan dalam iklan televisi kerap digambarkan

sebagai sosok yang selalu ingin memanjakan dirinya dengan kegiatan-kegiatan

berkelas, yang tidak dapat dinikmati semua orang. Hal tersebut menunjukkan

bahwa tujuan hidup seorang perempuan hanyalah tentang kehidupan dunia.

D. Konsep Muslimah dalam Islam

1. Kewajiban Menutup Aurat

Menurut islam, muslimah merupakan wanita yang menjalankan segala

kewajiban dan perintah Allah SWT yang terkandung dalam kitab suci al-

Qur’an21.

20Adrina Inayati Utami, dkk, “Representasi Wanita Sosialita dalam Iklan (Analisis

Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Magnum versi Pink and Black), Jurnal Ilmu

Komunikasi, h.7. 21“Wanita Muslimah Menurut Islam”, artikel diakses pada 21 Desember 2016

pukul 21.29 WIB dari http://dalamislam.com/akhlaq/wanita-muslimah-menurut-islam.

Page 38: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

27

ين زينتهن إل ما ظهر من وقل بصرهن ويحفظن فروجهن ول يبدلمؤمنت يغضضن من أ ها ل

ه و ءابائهن أ عول ين زينتهن إل ل ول يبد هن جيوب مرهن لع ن ولضبن ب

و أ

هن أ و ءاباء بعول

و هن أ ت خو

أ و بن

هن أ ن إخو و بن

هن أ ن و إخو

هن أ بناء بعول

و أ

هن أ بنائ

و ما ملكت أ

هن أ سائ ن

و يمنهن أ

بعي أ ول ٱلت

رب غي أ جال ة من ٱل و ٱلر

فل أ ين ٱلط عورت ٱل لع ساء لم يظهروا ٱلن

إل وتوبوا علم ما يفي من زينتهن رجلهن لأ ول يضبن ب يه ٱلل

لعلكم ٱلمؤمنون جيعا أ

٣١تفلحون

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah

mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah

mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari

padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,

dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,

atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,

atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,

atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara

perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang

mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai

keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang

aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar

diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu

sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu

beruntung. (An-Nur: 31)22

Dalam kitab Fiqih Shahih Wanita yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Al-

Utsaimin, ayat tersebut juga ditafsirkan sebagai perintah kepada wanita

22Qur’an Surat An-Nur ayat 31.

Page 39: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

28

muslimah akan kewajiban mengenakan jilbab atau menutup auratnya dari

semua laki-laki yang bukan mahramnya23.

Aurat memiliki kehormatan dan dibawa oleh rasa malu. Oleh karena itu,

agar tidak menimbulkan birahi atau membangkitkan nafsu lawan jenis, maka

aurat harus ditutupi dan dipelihara24.

Dari penafsiran QS. An-Nur ayat 31 di atas dapat dikemukakan bahwa

perempuan atau wanita beragama Islam atau yang kerap disebut muslimah

tidak boleh memperlihatkan auratnya kepada lelaki lain selain mahramnya

guna menjaga kehormatan dirinya.

2. Muslimah Menetap di Rumah

Firman Allah tidak hanya menjelaskan wanita berdasarkan kewajibannya

menutup aurat saja, tetapi juga menjelaskan setiap hal yang berkaitan dengan

wanita, baik dari segi memperoleh hal belajar, bekerja, dan bermasyarakat.

Allah SWT berfirman:

ج وقرن ول ٱلجهلية ف بيوتكن ول تبجن تبقمن ٱل

ة وأ لو ة وءاتي ٱلص كو عن ٱلز ط

وأ

إنما يريد ۥ ورسول ٱلل ذهب عنكم ٱلل جس ل هل ٱلر ركم تطه ٱليت أ ٣٣ ياويطه

Artinya: “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah

kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang

dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan

Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa

23Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Shahih Fiqih Wanita Menurut Al-

Qur’andan Sunnah (Jakarta, Akbarmedia, 2009), h. 559. 24 Fuad Fachruddin, Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam (Jakarta, CV.

Pedoman Ilmu Jaya), h.10.

Page 40: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

29

dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”

(QS. Al-Ahzaab [33]: 33) 25

Kitab Fiqih Shahih Wanita karya Syaikh Muhammad al-Utsaimin

menafsirkan ayat tersebut dengan menganggap bahwa perempuan hendaklah

tetap tinggal di rumah, dan suami-suami mereka berhak melarang istrinya

untuk pergi ke pasar. Dalam kitab tersebut, wanita yang meninggalkan rumah

ke pasar bermaksud untuk menampakkan dirinya, seolah menampakkan

kekuatannya kepada semua orang, dan bercanda tawa bersama teman-temannya

merupakan suatu perilaku yang menyimpang dari ajaran-ajaran Islam26.

Sependapat dengan Syaikh Muhammad al-Utsaimin, al-Qurthubi (671 H)

juga menafsirkan agama menuntut perempuan-perempuan agar tetap tinggal di

rumah dan keluar jika ada keadaan darurat saja27.

Namun, ulama Quraish Shihab menentang kedua pendapat di atas dengan

alasan terdapat keanehan dalam penafsiran tersebut. Beliau merasa tidak wajar

jika perempuan yang tidak bersalah harus dihukum dan tetap berada di rumah

terus menerus, bahkan hanya diperbolehkan keluar rumah jika dalam keadaan

mendesak saja. Dalam al-Qur’an, wanita yang diharuskan berada di dalam

rumah secara terus menerus merupakan suatu hukuman28.

Menanggapi berbagai pendapat yang melarang perempuan pergi keluar

rumah, Quraish Shihab menghubungkannya dengan QS. an-Nisa ayat 15

sebagai berikut:

25Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 33. 26Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Shahih Fiqih Wanita Menurut Al-

Qur’an dan Sunnah (Jakarta, Akbarmedia, 2009), h. 561. 27Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Shahih Fiqih Wanita Menurut Al-

Qur’an dan Sunnah (Jakarta, Akbarmedia, 2009), h. 561. 28M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 390.

Page 41: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

30

ت تي وٱلشة يأ كم ف ٱلفح سائ من ن كوهن ٱستشهدوا مس

نكم فإن شهدوا فأ ربعة م

عليهن أ

هن ٱليوت ف يتوفى و ي ٱلموت حت عل أ ١٥لهن سبيل ٱلل

Artinya: “Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan

keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang

menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian,

maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka

menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya.(QS.

an-Nisa [4]: 15)29

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menetapkan hukuman bagi

perempuan yang berzina untuk menetap di rumah, tidak keluar sama sekali

sehingga ia wafat atau diberi jalan keluar lain, yakni adanya ketetapan hukum

baru atau dia memperoleh suami. Demikian terlihat bahwa mewajibkan

perempuan di rumah atau tidak boleh keluar kecuali ada keadaan mendesak

dinilai oleh al-Qur’an sebagai hukuman. Oleh karena itu, beliau merasa jika

perempuan yang tidak bersalah tidak pantas diperlakukan seperti orang yang

melakukan kesalahan berzina30.

Kata “rumah” dalam QS. al-Ahzaab [33]: 33 di atas hanya menekankan

perlunya perempuan–apalagi yang telah berumah tangga–agar memprioritaskan

perhatian mereka kepada pembinaan rumah tangganya. Sayyid Quthub (1958

M) dalam tafsirnya menulis bahwa: “Ayat ini menegaskan bahwa bukan berarti

mereka tidak boleh meninggalkan rumah. Ia hanya mengisyaratkan rumah

29Qur’an Surat An-Nisa ayat 15. 30M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 391.

Page 42: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

31

tangga adalah tugas pokoknya, karena di samping itu ada tempat di mana ia

tidak menetap/bukan tugas pokoknya”31.

Pandangan-pandangan yang melarang sama sekali perempuan keluar

rumah tidak dapat bertahan atau dipertahankan. Perempuan dapat terlibat dalam

berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Mengabaikan perempuan

berarti menyia-nyiakan paling tidak setengah dari potensi masyarakat.

3. Muslimah yang Belajar dan Bekerja

Belajar adalah hak setiap muslim, baik muslim perempuan maupun

muslim laki-laki.

ملس لس ةضير ىلع ل لل

“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim”

(HR. ath-Thabarani melalui Ibnu Mas’ud ra).32

Walaupun hadits di atas tidak mencantumkan kata muslimah, namun kata

muslim di atas sudah mencakup muslim laki-laki dan perempuan. Hal ini

dikaitkan dengan beberapa teks al-Qur’an yang kerap menyetarakan makna

maskulin dan feminis, selama tidak ada indikator yang menghalanginya33.

Beberapa literatur keagamaan kerap mencantumkan tugas pokok

perempuan untuk mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu, agar bisa mendidik

anak dengan baik perempuan berhak mengenyam pendidikan dengan baik pula,

yaitu dengan belajar. Untuk mendidik anak menjadi generasi yang cerdas

31M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 392. 32M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 395. 33M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 395.

Page 43: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

32

diperlukan peran ibu (mendidik) dengan baik karena ibu adalah sekolah

pertama bagi anak-anaknya34.

Berkenaan dengan firman Allah dalam al-Qur’an, hak belajar setiap

manusia terdapat pada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad

saw, yaitu kata Iqra’. Wahyu tersebut bukan hanya ditujukan kepada Nabi

Muhammad saw tetapi juga kepada umatnya, baik laki-laki maupun

perempuan.

4. Hak Lelaki dan Perempuan

Dalam ajaran Islam, laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang

sama dalam hak-hak dan kewajiban Syari’ah Islamiah, di hadapan pengadilan,

pajak, dan lain sebagainya. Ajaran-ajaran Islam menetapkan hak-hak umatnya

dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap mereka memiliki kebebasan serta

memiliki hak milik pribadi, hak dalam bidang sipil, dan lain sebagainya35.

Laki-laki dan perempuan juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab

dalam hal menerima pemerintahan, serta mengikuti apa saja larangan yang

ditetapkan pemerintah yang dapat menimbulkan hukum pidana atau yang

lainnya. Dalam hukum Islam, mereka juga mendapat ganjaran dan siksaan yang

sama, bahkan juga dalam hal memohon ampunan dengan bertaubat kepada

Allah SWT, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah sebagai berikut:

1. An-Nahl: 97

نث وهو مؤمن فلنحيينه من و أ

ن ذكر أ بة ولجزينهم ۥعمل صلحا م ة طي حيو

34M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 395. 35Fuad Fachruddin, Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam (Jakarta, CV.

Pedoman Ilmu Jaya), h.44.

Page 44: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

33

حسن ما كنوا يعملون أ جرهم ب

٩٧أ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan

Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan

Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl: 97)36

2. An-Nisaa: 124

لحت يعمل من ومن ولئك ي ٱلصنث وهو مؤمن فأ

و أ

ٱلنة دخلون من ذكر أ

١٢٤ول يظلمون نقيا

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-

laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk

ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS. An-

Nisa: 124)37

3. An-Nisaa: 32

ل ول تتمنوا ما فض ه ٱلل ا ۦب م يب م جال نص لر ل بعض بعضكم لع ٱكتسبوا

ا م يب م ساء نص لن ول لوا وس ٱكتسب إن ۦ من فضله ٱلل ء عليما ٱلل شكل ٣٢كن ب

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang

dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian

yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang

mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang

mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. An-Nisa:

32)38

36Qur’an Surat An-Nahl ayat 97. 37Qur’an Surat An-Nahl ayat 124. 38Qur’an Surat An-Nisa ayat 32.

Page 45: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

34

4. An-Nuur: 21

ها يأ ين ۞ي ت ٱل ءامنوا ل تتبعوا خطو يطن ت ٱلش يطن ومن يتبع خطو نه ٱلش ۥفإ

مر ب ولول فضل ٱلمنكر و ٱلفحشاء يأ حد ۥعليكم ورحته ٱلل

ن أ ما زك منكم م

بدا و ن أ لك و ٱلل من يشاء

يزك ٢١سميع عليم ٱلل

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti

langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah

syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan

yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan

rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu

bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya,

tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. An-Nuur: 21)39

5. Al-Maidah: 38

ارق ارقة و وٱلس ف ٱلس ن ٱقطعوا ل م ما كسبا نك ب يهما جزاء يد أ و ٱلل ٣٨عزيز حكيم ٱلل

Artinya: Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,

potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka

kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana (QS. Al-Maidah: 38)40

Dalam beberapa ayat di atas dijelaskan bahwa Allah memberikan

hukuman atau ganjaran yang sama kepada perempuan dan laku-laki atas

perbuatan mereka di dunia. Selain itu, perempuan juga bertanggung jawab atas

segala persoalan yang menyangkut masyarakat umum, seperti persoalan

keejahteraan keluarga, rumah tangga, dan dalam bermasyarakat. Seperti yang

dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:

39Qur’an Surat An-Nur ayat 21. 40Qur’an Surat Al-Ma’idah ayat 38..

Page 46: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

35

ٱلمؤمنت و وٱلمؤمنون مرون ب يأ اء بعض ول

ويقيمون نكر ٱلم وينهون عن ٱلمعروف بعضهم أ

ة لو ة ويؤتون ٱلص كو يعون ٱلز ويط ولئك سيحهم ۥ ورسول ٱلل أ إن ٱلل ٧١ عزيز حكيم ٱلل

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang

lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang

munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah

dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah: 71)41

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah tidak melarang perempuan untuk

melakukan amr makruf dan nahi munkar dengan alasan itu hanyalah tugas laki-

laki. Sesungguhnya, jika tugas tersebut hanya diserahkan kepada laki-laki,

maka itu merupakan sebuah ketidakwajaran – dengan anggapan hanya laki-laki

yang mampu mengerjakannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa laki-laki dan

perempuan memiliki sasaran atau lapangan dakwah yang berbeda, namun tetap

dengan tanggung jawab yang sama42.

Selain menjelaskan tentang kewajiban wanita dan hak-hak wanita dalam

al-Qur’an, wanita dewasa kerap identik dengan hal-hal yang berhubungan

dengan kegiatan jual beli atau pemasaran yang dilakukan berbagai perusahaan.

Mulai dari perusahaan penyedia produk makanan, kecantikan sampai otomotif,

kerap menggunakan wanita sebagai model untuk memikat para calon pembeli.

Tak heran jika berbagai perusahaan kerap menggunakan model wanita

untuk menaikkan jumlah penjualan produknya. Hal tersebutlah yang seolah

menunjukkan bahwa wanita identik dengan kehidupan yang penuh dengan

41Qur’an Surat At-Taubah ayat 71. 42Fuad Fachruddin, Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam (Jakarta, CV.

Pedoman Ilmu Jaya), h.46.

Page 47: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

36

kesenangan, yang terlihat dari gaya hidup, berbusana, berwisata, hingga

berbelanja. Tak luput dari perhatian para akademisi, jurnal berbau senada pun

mudah ditemui di portal-portal jurnal online.

Pandangan islam menjelaskan perilaku konsumtif seperti di atas dalam

ayat berikut:

ه ٱلقرب ذا وءات بيل ٱبن و ٱلمسكي و ۥحق يرا ٱلس ر تبذ ٢٦ول تبذ

Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan

haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan

janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS.

Al-Isra: 26)43

E. Semiotika

1. Tinjauan Umum Semiotika

Semiotika berasal dari kata Yunani yaitu semeion, yang berarti tanda.

Piliang menjelaskan bahwa semiotika sebagai metode kajian dalam pelbagai

cabang keilmuan ini dikarenakan adanya kecenderungan untuk memandang

pelbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa. Dapat dikatakan bahwa

bahasa dijadikan model dalam pelbagai wacana sosial. Berdasarkan

pandangan semiotika, jika seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai

fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda. Hal ini

dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri44.

Hal tersebut menegaskah bahwa pengertian tanda begitu luas sehingga

berbagai wacana yang dihasilkan dari tanda-tanda yang ada akan beragam

43Qur’an Surat Al-Isra ayat 27. 44Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009),

h.11.

Page 48: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

37

pula penafsirannya. Untuk mengkaji tanda tersebut diperlukan suatu ilmu atau

metode analisis yang disebut semiotika. Analisis semiotika menggunakan

tanda-tanda yang dipakai dalam upaya mencari jalan di dunia ini, di tengah-

tengah manusia dan bersama manusia45.

Semiotika atau disebut juga semiotik merupakan ilmu tentang tanda-

tanda. Tanda-tanda tersebut di antaranya bisa berupa fisik maupun mental, ada

di dunia maupun di jagat raya, ada di dalam pikiran manusia maupun sistem

biologi manusia dan hewan46.

Analisis semiotik bermaksud untuk menemukan makna tanda

mencakup hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan, berita).

Hal tersebut dikarenakan adanya sistem tanda yang bersifat amat konstekstual

dan bergantung pada pengguna tanda tersebut. Berbagai konstruksi sosial juga

memengaruhi pemikiran dari penggunaan tanda tersebut. Contohnya, kita

dapat menanyakan: “mengapa iklan mobil menampilkan model cewek yang

duduk di atas mobil?; apa makna sosial lirik lagu?; mengapa berita

menggunakan frase atau kalimat tertentu ketika menggambarkan kelompok

tertentu?;” dan sebagainya47.

Analisis semiotika atau semiologi (semiological analysis) dalam

penerapannya membuka kemungkinan untuk menyingkap lebih banyak makna

teks yang tersirat secara utuh, daripada yang dimungkinkan hanya dengan

mengikuti aturan tata bahasa tertentu atau mengonsultasikan makna kata-kata

dari kamus secara terpisah. Kelebihan dari analisis ini yaitu dapat diterapkan

45Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.15. 46Benny H. Hoed, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya (Depok: Penerbit

Komunitas Bambu, 2014), h.5) 47Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007), h. 266.

Page 49: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

38

kepada ‘teks’ yang melibatkan lebih dari satu sistem tanda seperti gambar

visual dan suara – yang tidak memiliki tata bahasa yang mapan dan tidak ada

kamus khusus yang tersedia. Akan sangat sulit bagi Williamson (1978) untuk

melakukan studi yang berpengaruh mengenai iklan ini tanpa semiologi48.

Sebuah pengetahuan secara menyeluruh dari budaya asal dan genre

tertentu menjadi isu yang diberikan melalui analisis semiologi. Menurut

Burgelin, secara jelas media massa tidak membentuk budaya sendiri yang

utuh, melainkan hanya sebuah bagian-bagian dari sistem semacam itu yang

merupakan kebutuhan budaya asal mereka. Selain itu, hal tersebut mengikuti

teori yang ditentukan, dan maka dari itu bersifat objektif, terlepas dari tujuan

yang terbuka dari pengirim maupun penafsiran yang selektif dari penerima49.

2. Teori Semiotika Charles Sanders Peirce

Manusia memaknai sesuatu yang ada di luar dirinya yang disebut dengan

sign (tanda). Dalam semiotika, menurut Charles Sanders Peirce, proses dari

penerapan sesuatu dengan indra manusia yang kemudian diolah oleh kognisi

manusiaa tersebut merupakan semiosis50. Semiosis baginya merupakan proses

pemberian makna. Tahap awal semiosis menggambarkan bagaimana sebuah tanda

dicerap oleh manusia. Pada tahap inilah sesuatu yang diindra tersebut dinamakan

ground atau representamen. Pada tahap selanjutnya, kognisi manusia secara instan

mengolah hal tersebut atau yang disebut object. Setelah ada waktu untuk

48Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,

2011), h. 88. 49Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, h. 88. 50Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya (Depok: Penerbit

Komunitas Bambu, 2014), h.4

Page 50: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

39

mengolah lebih lanjut sebuah object, maka terdapat proses semiosis berupa

penafsiran yang disebut interpretant51.

Peirce menegaskan bahwa semiosis adalah tanda dan pemaknaan yang

diproses secara kognitif atau apat dikatakan sebagai proses pemaknaan dan

penafsiran tanda. Proses semiosis sendiri memiliki tiga tahap, diantaranya52:

1. Tahap pencerapan aspek representamen tanda (melalui pancaindra);

2. Tahap menghubungkan secara spontan representamen dengan pengalaman

dalam kondisi manusia yang memaknai representamen tersebut (disebut

object); dan

3. Tahap menafsirkan object sesuai dengan keinginannya (interpretant).

Dasar pemikiran yang mengatakan bahwa object tidak selalu sama dengan

realitas yang diberikan oleh representamen, merupakan cara pemaknaan yang

dilakukan melalui kaitan-kaitan antara representamen dan object. Object timbul

karena pengalaman memberi makna pada tanda. Secara spontan, representamen

yang berkaitan dengan object dalam kognisi manusia dan kemudian diberi

penafsiran oleh manusia (interpretant) merupakan proses pembentukan tanda

(semiosis)53.

Adanya tiga tahap pemaknaan tersebut mengarahkan proses semiosis yang

bersifar trikotomis (terpihak). Melalui semiosis munculah representamen baru

yang pada tahap ini merupakan sesuatu yang terdapat dalam pikiran manusia.

Proses pemaknaan (semiosis) pun dapat berlanjut tanpa akhir (unlimited semiosis).

51Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h.4. 52 Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h.8. 53Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h.9.

Page 51: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

40

Peirce mengemukaan teori yang menjadi grand theory dalam semiotik.

Karena gagasannya bersifat menyeluruh, maka terdapat deskripsi struktural dari

semua sistem penandaan. Dalam hal ini, Peirce bermaksud mengidentifikasi

partikel dasar dari tanda tunggal. Secara keseluruhan, semiotik ingin membongkar

bahasa seperti ahli fisika membongkar sesuatu zat dan kemudian menyediakan

model teoritis untuk memperlihatkan bagaimana semuanya bertemu di dalam

sebuah struktur54.

Teori semiotik Peirce mendefinisikan tanda sebagai “something that

represents something else”. Secara teoritis, dapat diterjemahkan bahwa tanda

adalah representamen yang secara spontan mewakili object. Dalam konteks ini,

mewakili berarti berkaitan secara kognitif yang secara sederhana dapat dikatakan

sebagai proses pemaknaan, memiliki kaitan antara “realitas” dan “apa yang

berada dalam kognisi manusia”. Pengertian ini lebih lanjut dijelaskan melalui tiga

kategori tanda berdasarkan sifat hubungan antara representamen dan object

menurut Peirce atau tipologi tanda55.

Peirce melakukan upaya klasifikasi terhadap tanda melalui kekhasannya

yang bisa dibilang tidak sederhana. Upaya tersebut dilakukan dengan

membedakan tipe-tipe tanda menjadi: ikon (icon), indeks (index) dan simbol

(symbol) yang didasarkan atas relasi di antara representamen dan objeknya56.

1. Ikon merupakan tanda adalah tanda yang mengandung kemiripan ‘rupa’

sehingga tanda itu mudah dikenali oleh para pemakainya. Kesamaan dalam

beberapa kualitas terwujud dalam ikon hubungan antara representamen dan

54Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 99. 55Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h.9. 56Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), h. 18.

Page 52: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

41

objeknya. Misalnya, gambar mobil merupakan ikon dari bentuk mobil itu

sendiri, karena menggambarkan bentuk yang memiliki kesamaan dengan

objek yang sebenarnya.

2. Indeks adalah tanda yang memiliki berhubungan dengan fenomenal atau

eksistensial di antara representamen dan objeknya. Bisa dikatakan bahwa

indeks merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai penanda yang

mengisyaratkan petandanya. Misalnya, jejak telapak kaki di atas permukaan

tanah, merupakaan indeks dari seseorang atau binatang yang telah lewat di

sana, ketukan pintu merupakan indeks dari kehadiran seorang ‘tamu’ di rumah

kita.

3. Simbol merupakan jenis tanda yang sesuai kesepakatan atau konvensi

sejumlah orang atau masyarakat dengan sifatnya yang abriter dan

konvensional. Pada umumnya, tanda-tanda kebahasaan merupakan simbol-

simbol. Misalnya, bendera kuning merupakan representamen yang makna

sosialnya berarti ‘ada orang yang meninggal’.

Tabel 2.1 Jenis tanda dan cara kerjanya57

Jenis

Tanda

Ditandai dengan Contoh Proses Kerja

Ikon - persamaan (kesamaan)

- kemiripan

Gambar, foto, dan

patung

- dilihat

Indeks - hubungan sebab akibat

- keterkaitan

- asap ----api

- gejala -----

- diperkirakan

57Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi, h. 19.

Page 53: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

42

penyakit

Simbol - Konvensi atau

- Kesepakatan sosial

- Kata-kata

- Isyarat

- dipelajari

Tabel di atas menjelaskan bagaimana Charles Sanders Peirce membagi

tanda dan cara kerjanya ke dalam tiga kategori. Meski demikian, dalam

praktiknya, tidak dapat dilakukan secara ‘mutually exclusive’ karena dalam

konteks-konteks tertentu ikon dapat menjadi sebuah simbol. Banyak simbol yang

berupa ikon. Selain menjadi indeks, sebuah tanda sekaligus juga berfungsi sebagai

simbol58.

58Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi, h. 19.

Page 54: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kosmetik Wardah

1. Profil Wardah

Berada di bawah naungan PT Paragon Technology Innovation,

Wardah diciptakan pada tahun 1995. Dengan membawa visi yang sederhana

yaitu memenuhi kebutuhan akan kosmetik halal, Wardah terinspirasi untuk

menjadi bagian penting dari hidup wanita Indonesia1.

Karena sifatnya yang alami dan elegan, Wardah memahami kecantikan

wanita Indonesia pada kepribadiannya. Ideologi Wardah yang sangat diterima

wanita Indonesia dikarenakan adanya dukungan dari tim yang kompak serta

konsep produk yang modern.

Inspirasi yang dihadirkan Wardah berawal dari rekomendasi dari

mulut ke mulut. Dari rekomendaasi-rekomendasi tersebut hiduplah sebuah

cerita yang membuktikan bahwa kualitas berjalan seiring adanya ikatan

emosional. Dengan menggunakan proses teknolgi modern dan pengawasan

ahli serta dokter kulit, Wardah berpegang pada tiga prinsip yaitu: (1) Pure and

Safe; (2) Beauty Expert; dan (3) Inspiring Beauty.

2. Sekilas Perjalanan Bisnis Wardah

Dengan mengusung label halal, PT Paragon Technology Innovation

(PTI) menciptakan kosmetik Wardah untuk menyasar para muslimah

1“Wardah” diakses pada 10 Mei 2017 dari http://www.pti-

cosmetics.com/brands/wardah.

Page 55: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

44

Indonesia. Di tahun 1999, pabrik PTI mendapatkan sertifikasi halal dari

LPPOM MUI, dengan brand Wardah sebagai pionir brand halal di Indonesia.

Pada tahun 2002, Wardah mulai memasuki retail dan merelokasi pabriknya ke

Kawasan Industri Jatake, Tangerang.

Pada tahun 2007, Wardah semakin memperbanyak jenis produknya,

dan mulai meluncurkan ulang kemasan baru produknya pada tahun 2009. Pada

tahun 2011, Wardah mendapatkan penghargaan 2nd Indonesia Original Brand

(IOB) 2011 pada majalah SWA. Selain itu, di tahun yang sama Wardah juga

membuka store pertamanya di fX Sudirman, mengikuti Halal & Heatlh

Product Fair di CNR Expo, Istanbul, Turki, juga menerima Halal Award 2011

untuk kategori kosmetik halal.

Pada tahun 2012, Wardah mendapatkan penghargaan sebagai 1st

Indonesia Original Brand tahun 2012 versi majalah SWA, menambah luas

pabrik menjadi 21.950 meter persegi di kawasan Jatake, Tangerang juga

membangun pabrik baru dengan total luas 41.500 meter persegi di lokasi yang

berbeda. Pada tahun yang sama, Wardah juga menerima penghargaan CEO

Inovatif untuk Negeri 2012 dan membuka gerai Wardah pertama di Malaysia.

Pada tahun 2013, karyawan Wardah mencapai 4500 orang dan sudah

membuka 22.000 outlet di Indonesia dan Malaysia. Pada tahun yang sama,

Wardah juga menjadi 1st local brand dengan penjualan tertinggi di Matahari

Dept. Store dan menduduki rangking tiga dari seluruh brand (lokal dan

global).

Page 56: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

45

B. Deskripsi Iklan Televisi Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris

Dari sekian banyak iklan Wardah yang tayang di televisi, penulis berfokus

untuk meneliti dua iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris.

Dengan menggunakan model iklan yaitu Dewi Sandra, iklan tersebut

menceritakan perjalanan seorang muslimah di kota besar dunia seperti Paris.

Iklan yang tayang di televisi pada tahun 2013 tersebut menampilkan

rangkaian kegiatan Dewi Sandra saat berwisata ke Kota Paris, seperti

mengunjungi kafe, bergabung dengan kegiatan konser musik jalanan dan

pelukis jalanan, hingga menaiki balon udara.

C. Sinopsis Iklan Televisi Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris

Iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris

Iklan berdurasi 30 detik ini juga menampilkan keseruan perjalanan

Dewi Sandra berlibur ke Kota Paris. Tampilan awal iklan ini digambarkan

dengan Dewi Sandra yang sedang asyik mengambil gambar atau memotret

pemandangan Kota Paris. Tidak hanya itu, iklan ini juga menggambarkan

beberapa kegiatan yang Dewi Sandra lakukan di Kota Paris, seperti

mengunjungi tempat wisata, menaiki balon udara, dan ikut serta dalam

kegiatan konser jalanan yang diadakan masyarakat setempat. Iklan yang

dilengkapi dengan keterangan atau narasi voice over ini mengenalkan produk

Wardah berupa eye shadow, lipstick, dan bedak Exclusive series.

Page 57: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

46

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika Iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris

Tabel 4.1: Scene 01, detik 1-3. Tidak ada narasi

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut tampak seorang wanita berjilbab sedang

memotret suasana Kota Paris menggunakan kamera digitalnya.

Indeks Gambar suasana Kota Paris yang dipotret wanita tersebut

menunjukkan bahwa Kota Paris sebagai objek wisata dunia erat

hubungannya dengan modernitas. Dapat dikatakan bahwa

dengan ikon jilbab yang ada menegaskan sosok muslimah

modern (pengguna kosmetik Wardah) yang masuk ke dalam

suatu gaya hidup tertentu, yang diperkuat dengan ikon suasana

Kota Paris.

Ikon Menara Eiffel yang nampak dalam gambar tersebut tidak

hanya menunjukkan Paris sebagai pusat mode dunia, melainkan

juga menunjukkan sosok muslimah masa kini yang fashionable

dengan kegiatan bertualangnya di negara tersebut.

Page 58: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

47

Sebuah artikel menyebutkan bahwa Paris menempatkan

dirinya sebagai pusat mode utama di Eropa. Ada banyak

para desainer yang lahir dari kota tersebut dan

memenangkan berbagai macam penghargaan dalam

beberapa ajang bergengsi. Serta terdapat banyak rumah

mode yang terkenal hingga keseluruh dunia. Hal ini

terbukti bahwa Paris merupakan kota yang dapat

membuat seseorang terlihat sangat bergaya1.

Seseorang yang berkunjung atau melakukan kehidupan di Kota

Paris juga seolah menempatkan dirinya berada dalam tataran

sosial atas. Dengan kehidupan glamornya, menunjukkan bahwa

hanya kalangan atas saja yang dapat menikmati beragam

tawaran kenikmatan di Kota Paris.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa Kota Paris merupakan

simbol fashion dunia. Dewi Sandra sebagai ikon wanita

bejilbab yang menjadi penguat dalam iklan tersebut

menegaskan bahwa ia adalah seorang muslimah. Hal tersebut

menunjukkan bahwa muslimah yang melakukan kegiatan di

Kota Paris merupakan muslimah yang berada dalam modernitas

dan berada dalam kelas sosial tertentu.

Sosok muslimah yang direpresentasikan iklan Wardah dalam gambar di

atas memberikan kesan tersendiri melalui gaya hidupnya di Kota Paris.

Produk Wardah dalam bungkusan islami yang sering ditampilkan dalam

beberapa iklannya mengarahkan khalayak (muslimah) agar menjadi bagian

dari suatu kelas sosial atas dan masuk ke dalam tataran gaya hidup yang

ditawarkan kosmetik Wardah.

1“Sejarah Paris sebagai Kota Mode Dunia” diakses pada 3 Oktober 2017 dari

http://washingfactory.com/sejarah-paris-sebagai-kota-mode-dunia/

Page 59: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

48

Tabel 4.2: Scene 02, detik 4-5. Narasi: Setiap langkah punya cerita bermakna

Visualisasi

Ikon Pada gambar tesebut terlihat seorang wanita yang menggunakan

jilbab jenis turban sedang berjalan di sebuah jalanan yang

dikelilingi bangunan tua.

Indeks Gambar bangunan tua yang tampak dalam gambar tersebut

menunjukkan sisi Kota Paris yang masih erat dengan

modernitas bernuansa fashion. Dalam hal ini, fashion melekat

pada jenis jilbab yang digunakan Dewi Sandra.

Pada tahun 2013 (waktu tayangnya iklan tersebut),

model jilbab jenis turban banyak digemari muslimah

Indonesia. Ciri-ciri jilbab tersebut berupa lipatan kain

membentuk simpul yang dililit di atas kepala2.

Selain itu, tampilan bangunan tua pada gambar tersebut

menunjukkan bahwa Dewi Sandra merupakan seorang turis

yang sedang menikmati keindahan pemandangan di sekitarnya.

Sebagai seorang turis, Dewi Sandra tampak menikmati

keelokan dan keindahan yang ditawarkan Kota Paris untuk

menghabiskan waktu liburan.

2Risyad Samawa, “Trend Jilbab 2013”, artikel diakses pada 26 Juli 2017 dari

http://www.alquran-syaamil.com/2013/01/trend-jilbab-2013.html

Page 60: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

49

Ikon Dewi Sandra yang terlihat sedang berjalan di antara

bangunan tersebut menunjukkan bahwa berwisata ke tempat

yang dikelilingi bangunan tua yang eksotis merupakan hal yang

tidak boleh terlewatkan ketika berkunjung ke Paris.

Hal tersebut (kembali) menunjukkan bagaimana sosok

muslimah digambarkan dalam latar Kota Paris. Dengan ikon

kamera digital yang menggantung di lehernya juga menegaskan

bahwa Dewi Sandra akan membidik beberapa suasana Kota

Paris.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa perpaduan antara jenis

jilbab turban yang melambangkan hijab stylish dengan

bangunan tua yang nampak di sekitarnya menunjukkan simbol

modernitas seorang muslimah dalam lingkup Kota Paris.

Narasi pada scene kedua adalah: setiap langkah punya cerita bermakna.

Narasi tersebut memperkuat citra muslimah yang ada dalam nuansa kehidupan

Kota Paris. Kata “bermakna” dalam kalimat tersebut menegaskan bahwa

sebuah cerita saat berwisata dapat dikatakan bermakna jika dilakukan di Kota

Paris.

Kalimat tersebut memperlihatkan adanya bangunan makna dalam gambar

itu. Jika mempunyai cerita bermakna yang dilalui seorang muslimah di Kota

Paris, maka muslimah tersebut dikatakan sebagai sosok muslimah modern.

Modernitas dalam hal ini tampak terlihat dari gaya jilbab yang dikenakan

Dewi Sandra serta pemandangan yang berada di sekitarnya.

Page 61: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

50

Modernitas identik dengan kota karena di dalam kota terdapat

kemajuan teknologi dan budaya sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi

konsumtif3. Hal tersebut menegaskah bahwa modern secara luas diartikan

sebagai hal yang identik dengan gaya hidup dan daya tarik dari sisi-sisi kota

seperti tempat perbelanjaan, hiburan, dan sarana-sarana lainnya yang

menyediakan fasilitas untuk mengeskpresikan diri.

Jenis jilbab yang digunakan Dewi Sandra dalam scene tersebut juga

tidak terlepas dari perkembangan fashion busana muslim yang mengikuti

kemajuan zaman. Berikut perkembangan jenis jilbab di Indonesia4:

1. Sebelum Indonesia merdeka dan saat awal-awal Indonesia merdeka,

penggunaan jilbab masih sangat sederhana, hanya berupa kain yang

disampirkan di kepala. Pada masa ini penggunaan jilbab masih sangat

sederhana, mereka menggunakannya hanya ditaruh di atas kepala atau

disampirkan seperti selendang.

2. Pada tahun 70-80an sempat terjadi larangan untuk berjilbab. Pada

masa ini jilbab yang digunakan dibentuk menyerupai jilbab segitiga

atau hanya ditaruh di atas kepala.

3. Di tahun 90an jilbab gaya klasik menjadi trend dan masih eksis sampai

sekarang. Gaya jilbab ini memang sangat simpel dengan menggunakan

ciput, kemudian jilbab dipasangkan di kepala dan dipasangkan peniti

di bawah dagu.

4. Jilbab ikat sangat eksis pada era tahun 2000-an awal, praktis hanya

dengan dililitkan di leher

Penggunaan jilbab ini hanya dengan melilitkannya ke leher saja.

5. Tren jilbab masa kini (2010 hingga sekarang), dengan banyak pilihan

motif dan gaya. Lebih colorfull dan menarik. Terlebih ketika

kebebasan berjilbab yang boleh dipakai siapapun. Pada masa ini,

terdapat beragam bentuk jilbab dengan padu padan busana yang keren,

termasuk penggunaan jilbab turban yang terkesan rumit.

3Dyah Sarianti Martha, “Perilaku Konsumtif Mahasiswi Yang Berstatus Sales

Promotion Girl (SPG)”. Paradigma, vol.3 no.1 (2015): h.2. 4“Perkembangan Hijab Wanita Indonesia dari Dulu Hingga Sekarang” diakses

pada 20 November 2017 dari https://www.hipwee.com/style/perkembangan-hijab-wanita-

indonesia-dari-dulu-hingga-sekarang-dari-fatmawati-hingga-dian-pelangi/

Page 62: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

51

Dengan menggunakan jenis jilbab yang trendi ketika berkunjung ke

Kota Paris membuat Dewi Sandra sebagai muslimah modern semakin terlihat

bahwa ia merupakan sosok yang fashionable. Sebagai seorang turis yang

melancong ke kota mode dunia, mengenakan busana yang sesuai dengan

perkembangan zaman menjadikan dirinya tampil gaya agar sesuai dengan

nuansa kota yang selalu memancarkan cahayanya dalam perkembangan mode

dunia.

Tabel 4.3: Scene 03, detik 10. Narasi: Ada keindahan yang menyatu dengan

hati

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang wanita berbusana putih

sedang membaca buku di sebuah kafe.

Indeks Gambar suasana kafe pada iklan tersebut menunjukkan bahwa

melakukan kegiatan di Kota Paris tak lengkap jika belum

mengunjungi sebuah kafe. Berada dalam suasana kafe juga

menunjukkan bahwa seseorang yang mengunjungi tempat

tersebut juga menjadi bagian dari kehidupan Kota Paris.

Ikon buku dalam gambar tersebut juga memperlihatkan apa saja

Page 63: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

52

kegiatan yang dapat dilakukan di sebuah kafe selain untuk

sekadar minum teh atau kopi.

Litteraire Cafe atau kafe sastra yang identik dengan beberapa

buku di dalamnya merupakan kafe yang cukup bergengsi di

Kota Paris. Kafe tersebut kerap dijadikan tempat nongkrong

untuk berdiskusi oleh para sastrawan Prancis seperti Ernest

Hemingway, Scott Firzgerals, atau Pablo Picasso5.

Hal tersebut menunjukkan muslimah yang berwisata ke Kota

Paris dan menyempatkan diri ke Litteraire Cafe menegaskan

bahwa muslimah tersebut dekat dengan pengetahuan.

Ikon buku pada scene tersebut menunjukkan bahwa muslimah

tersebut tidak berkunjung ke kafe biasa. Dengan banyaknya

buku yang tersedia di kafe tersebut memperlihatkan bahwa

sebagai sosok muslimah modern dalam iklan tersebut, Dewi

Sandra digambarkan sebagai muslimah yang cerdas dan

memiliki daya intelektual yang tinggi.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa muslimah yang

menghabiskan waktu di kafe sastra melambangkan wanita

modern yang tidak hanya cantik secara fisik, tapi juga cerdas

dan senang dengan ilmu pengetahuan.

5Lona Hutapea, Voila La France: Paris, Si Kota Cahaya (Yogyakarta: B First,

2014) h.11.

Page 64: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

53

Narasi pada scene ketiga adalah: ada keindahan yang menyatu dengan

hati. Narasi tersebut memperkuat citra muslimah yang digambarkan Wardah

dalam ruang Kota Paris. Kata “keindahan” dalam kalimat tersebut

menunjukkan bahwa sosok muslimah yang sedang duduk sambil membaca

buku di sebuah kafe merupakan sebuah keindahan.

Jika hal tersebut dipadukan dengan kegiatan membaca buku di sebuah kafe

dan narasi “menyatu dengan hati”, maka akan menimbulkan bangunan makna.

Penggunaan jilbab stylish dan riasan wajahnya diartikan sebagai keindahan

fisik, sedangkan kegiatannya membaca buku di kafe tersebut merupakan

keindahan yang menyatu dalam hatinya. Artinya, keindahan dalam hati tersirat

melalui pengetahuan yang dimiliki muslimah tersebut. Keindahan dalam hati

tersebut dapat dikatakan sebagai keindahan non materil atau keindahan yang

tak kasat mata.

Seiring perkembangan zaman, wanita dituntut untuk selalu cerdas.

Kini tidak hanya pria saja yang akan terlihat cerdas, wanita modern harus

menunjukkan bahwa dirinya juga tak kalah cerdas6.

Citra muslimah dalam gambar tersebut digambarkan sebagai sosok yang

tidak hanya cantik secara fisik, tetapi juga cerdas dan dekat dengan ilmu

pengetahuan. Dengan demikian, wujud keindahan dalam scene tersebut

memperlihatkan bagaimana modernitas seorang muslimah ditampilkan dalam

Kota Paris.

6“Simak Tips Gaya Hidup Modern untuk Wanita yang Bisa Dicontek” diakses pada

20 November 2017 dari http://www.ngetren.co.id/lifestyle/simak-tips-gaya-hidup-

modern-untuk-wanita-yang-bisa-dicontek-ini

Page 65: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

54

Tabel 4.4:Scene 04, detik 11. Tidak ada narasi

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut tampak seorang wanita berjilbab turban

sedang merias kelopak matanya ketika berada di sebuah kafe.

Indeks Masih berkaitan dengan scene sebelumnya, pada scene ini

terlihat Dewi Sandra sedang merias wajahnya di tengah

kegiatannya membaca buku di sebuah kafe.

Dari gambar tersebut, kehidupan Kota Paris yang fashionable

sedang ditunjukkan. Fashionable dalam hal ini dijelaskan

melalui penggunaan jenis jilbab turban yang erat dengan hal

kebaruan dan modernitas. Selain itu, kegiatan bersolek juga

menunjukkan bahwa penggunaan kosmetik memperkuat citra

wanita yang fashionable.

Selain pintar dan cerdas, wanita modern juga harus

memiliki penampilan yang cantik dengan cara selalu

merawat diri. Setiap orang selalu menilai awal

seseorang dari penampilannya7. Tampil cantik dengan

kulit dan tubuh terawat juga meningkatkan kepercayaan

diri wanita modern8.

7“Simak Tips Gaya Hidup Modern untuk Wanita yang Bisa Dicontek” diakses pada

20 November 2017 dari http://www.ngetren.co.id/lifestyle/simak-tips-gaya-hidup-

modern-untuk-wanita-yang-bisa-dicontek-ini 8“Wanita Modern Percaya Diri Berkat Prosedur Perawatan Wajah” diakses pada 20

November 2017 dari

Page 66: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

55

Kegiatan mempertahankan riasan merupakan hal yang sangat

penting bagi wanita yang melakukan kegiatan di Kota Paris.

Citra Kota Paris yang memberikan kesan gaya pada setiap

orang yang berkunjung ke tempatnya (scene satu) diperlihatkan

dalam gambar tersebut. Mempertahan riasan wajah agar terlihat

tetap menawan menegaskan bahwa muslimah harus tetap tampil

gaya di setiap kesempatan.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa kosmetik dan jilbab

stylish yang digunakan Dewi Sandra dalam scene tersebut

melambangkan modernitas seorang muslimah. Keindahan

wajah yang tetap terjaga menegaskan maksud dari simbol pada

scene sebelumnya.

Citra muslimah dalam gambar di atas mengarahkan wanita agar selalu

memperhatikan riasan wajahnya di segala kesempatan. Ikon kafe yang berada

di Kota Paris menegaskan bahwa mempertahankan riasan wajah merupakan

bagian penting dari denyut kehidupan Kota Paris yang identik dengan gaya.

Mempertahakan riasan dalam hal ini dimasukkan ke dalam sebuah gaya hidup

di Kota Paris yang erat kaitannya dengan penampilan.

http://lifestyle.kompas.com/read/2014/05/14/1707080/Wanita.Modern.Percaya.Diri.berka

t.Prosedur.Perawatan.Wajah.

Page 67: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

56

Tabel 4.5: Scene 05, detik 13. Narasi: Juga kelembutan yang memberiku

kekuatan untuk berbagi ceria

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang wanita sedang bercermin

sambil mengaplikasikan lipstick merah pada bibirnya.

Indeks Sama halnya dengan scene sebelumnya, scene kelima ini masih

menggambarkan kegiatan muslimah merias wajahnya. Ikon

kaca spion yang memantulan wajahnya tersebut menunjukkan

bahwa Dewi Sandra berada di sebuah mobil dan siap untuk

bepergian.

Hal tersebut kembali menunjukkan bagaimana kehidupan Kota

Paris erat dengan penampilan dan gaya. Sebelum bepergian,

seorang wanita digambarkan harus selalu memperhatikan riasan

agar lebih percaya diri. Mempertahankan riasan baik memoles

kelopak mata atau bibirnya menggunakan kosmetik,

menegaskan bagaimana sosok muslimah digambarkan agar

tetap tampil menawan saat berada di Kota Paris.

Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa lipstick yang

Page 68: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

57

Simbol digunakan untuk mempertahankan riasan wajahnya

melambangkan modernitas. Seperti yang dijelaskan pada scene

sebelumnya bahwa tampil cantik di setiap kesempatan

merupakan ciri dari gaya hidup wanita modern.

Narasi pada scene kelima adalah: juga kelembutan yang memberiku

kekuatan untuk berbagi ceria. Narasi tersebut memperkuat citra muslimah

yang dapat berbagi ceria melalui kegiatan bertualangnya di Kota Paris. Ikon

kaca spion yang meunjukkan bahwa Dewi Sandra berada di sebuah mobil

menunjukkan bahwa ia akan pergi ke suatu tempat menggunakan mobil

tersebut dan akan membagikan keceriaan.

Kecerian dalam hal ini diartikan sebagai hal-hal yang membahagiakan diri

selama di berwisata di Kota Paris. Dengan segala tawaran kenikmatan dan

objek wisata yang ada di Kota Paris menunjukkan bahwa hal-hal tersebut

merupakan sumber keceriaan. Kegiatan Dewi Sandra merias wajahnya

tersebut juga menunjukkan bagaimana ia mendapatkan kecerian untuk dirinya

sendiri.

Dalam hal ini khalayak diarahkan agar menganggap bahwa sumber

keceriaan seseorang akan muncul jika melakukan kegiatan yang

menyenangkan di luar negeri.

Page 69: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

58

Tabel 4.6: Scene 06, detik 16. Tidak ada narasi.

Visualisasi

Ikon Pada gambat tersebut terlihat seorang wanita sedang

mengendarai mobil klasik berwarna merah.

Indeks Terlihat pada gambar tersebut Dewi Sandra sedang

mengendarai sebuah mobil di sebuah jalan yang dikelilingi

pepohonan. Berwisata dan mengelilingi kota menggunakan

sebuah mobil menjadi bagian penting yang tidak boleh

terlewatkan saat berkunjung ke Paris. Terlebih lagi, mobil yang

digunakan merupakan mobil mewah klasik jenis sedan dengan

merek Chevrolet Convertible Havana yang harganya lebih dari

1 miliar rupiah.

Jenis mobil mewah dengan harga yang tidak murah ini juga

menunjukan bagaimana seorang muslimah digambarkan dekat

dengan kemewahan dalam ruang Kota Paris. Menggunakan

mobil tersebut untuk berkeliling kota menegaskan bahwa

muslimah dalam konteks wisata di Paris merupakan muslimah

yang termasuk ke dalam kelas sosial tertentu.

Page 70: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

59

Ikon mobil mewah tersebut menggambarkan bagaimana

kemewahan Paris dijelaskan melalui sosok seorang muslimah

yang berada pada status sosial yang cukup tinggi, mengingat

tidak semua kalangan bisa menggunakan mobil jenis tersebut.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa mobil klasik dengan

nilai jual yang mahal menambah prestise seseorang yang

menggunakannya. Dengan demikian, tampaklah modernitas

yang ditandai oleh penggunaan barang-barang mewah.

Citra muslimah yang digambarkan dalam scene di atas menunjukkan

bagaimana kemewahan dinikmati seorang muslimah saat berkeliling kota

menggunakan mobil mewah. Walaupun modernitas kerap identik dengan hal

yang bersifat kebaruan, tetapi mobil antik yang terbilang sulit dicari

Barang antik kadang memiliki nilai jual yang lebih besar daripada

barang terkini. Mobil kuno jenis sedan merek Chevrolet Convertible

produksi 1959 ketika dipamerkan dalam ajang Indonesia International

Motor Show (IIMS) 2017, disebut senilai lebih dari 2 miliar rupiah.

Karena sulit dicari, mobil tersebut enggan dijual oleh pemiliknya walau

ditawar dengan harga 1 miliar rupiah9.

Hal tersebut menunjukkan bagaimana kehidupan modern erat kaitannya

dengan penggunaan barang-barang antik. Harga tinggi sebuah barang kerap

dianggap sebagai hal yang meningkatkan prestise penggunanya. Oleh karena

itu, tak heran jika penggunaan barang-barang mewah menjadi bagian dari

kehidupan hedonis yang identik dengan kesenangan dan kepuasan diri.

9“Foto di Ajang IIMS 2017 Juga Dipamerkan Mobil Kuno Harganya Fantastis”

diakses pada 20 November 2017 dari http://jambi.tribunnews.com/2017/05/03/foto-di-

ajang-iims-2017-juga-dipamerkan-mobil-kuno-harganya-fantastis

Page 71: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

60

Menurut Susanto dalam Sudarsih, atribut kecenderungan gaya hidup

hedonis meliputi lebih senang mengisi waktu luang di mall, cafe dan

restoran- restoran makanan siap saji (fast food), serta memiliki

sejumlah barang- barang dengan merk prestisius. Martha dalam

Sudarsih, menyebutkan bahwa remaja yang memiliki kecenderungan

bergaya hidup hedonis biasanya akan berusaha agar sesuai dengan

status sosial hedonis, melalui gaya hidup yang tercermin dengan

simbol- simbol tertentu, seperti merk- merk yang digunakan dalam

kehidupan sehari- hari, dan segala sesuatu yang berhubungan serta

dapat menunjukan tingkat status sosial yang tinggi. Menurut Sujanto

dalam Sudarsih, gaya hidup hedonis identik dengan pencarian identitas

diri melalui penggunaan simbol-simbol status seperti mobil, pakaian,

dan memiliki barang-barang lain yang dapat terlihat10.

Tabel 4.7: Scene 07, detik 18. Tidak ada narasi.

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang wanita sedang bergabung

dengan pertunjukan musik di jalanan.

Indeks Gambar tersebut menunjukkan Dewi Sandra yang bergabung

dengan konser musik jalanan. Di kota-kota besar di Eropa

seperti di Roma (Italia), Budapest (Hongaria), dan Praha

(Republik Ceko), konser musik jalanan merupakan penghias di

sudut-sudut kota.

10Ratu Aulia Rahammi Bernata, “Gaya Hidup Hedonis di Kalangan Remaja (Studi

Pada Komunitas Mobil LSC 81 Club),” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Lampung, 2017), h. 13.

Page 72: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

61

Bergabung dengan konser musik jalanan erat kaitannya dengan

Paris sebagai pusat fashion dunia. Fashion dalam hal ini

melekat pada kegiatan konser jalanan yang dimaksudkan untuk

menghias jalan-jalan di sudut kota.

Sosok muslimah yang digambarkan dalam scene tersebut

menunjukkan bahwa mengikuti kegiatan konser jalanan di kota

besar seperti Paris merupakan salah satuh hal yang tidak boleh

dilewatkan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa bergabung

dengan konser jalanan merupakan bagian dari kenikmatan yang

ditawarkan Kota Paris. Dapat dikatakan bahwa segala hal yang

ada di Kota Paris termasuk kegiatan konser jalanan menjadikan

citra muslimah seolah semakin terlihat sempurna.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa bergabung dengan

konser jalanan merupakan salah satu kegiatan menarik yang

ditawarkan Kota Paris.

Citra muslimah yang digambarkan dalam scene tersebut menunjukkan

bagaimana kesenangan seorang muslimah saat mengikuti konser jalanan di

Kota Paris. Kota Paris yang erat kaitannya dengan penampilan menunjukkan

bagaimana kotanya semakin terlihat indah dengan penampilan konser-konser

jalanan yang mempercantik sudut-sudut kotanya.

Kota Paris yang identik dengan gaya memperlihatkan bagaimana

keindahan kota ditata rapih untuk menarik wisatawan. Walaupun secara

khusus fashion atau mode merupakan gaya berpakaian yang populer dalam

Page 73: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

62

suatu budaya, namun secara umum, fesyen termasuk masakan, bahasa, seni,

dan arsitektur11.

Artinya, penataan Kota Paris berkaitan dengan citra fashion yang melekat

pada dirinya. Dengan demikian, orang yang berada di dalamnya, bahkan

seorang turis sekalipun dapat merasakan kecantikan Kota Paris melalui

kegiatan-kegiatan yang ditampilkan di kota tersebut.

Modernitas kerap berkaitan dengan bersolek dan berhias untuk menunjang

sebuah penampilan, begitu pun pada kota. Dalam scene tersebut, kesan

modern seorang muslimah tampak dalam ruang wisata dengan bentuk

bergabung dengan pemusik jalanan.

Tabel 4.8: Scene 08, detik 20. Narasi: Wardah Exclusive Series.

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang wanita berjilbab sedang

merias wajahnya menggunakan bedak Wardah Exclusive Series

di tengah keramaian.

Indeks Tampilan Dewi Sandra yang sedang menggunakan bedak

11“Mode” diakses pada 27 November 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Mode

Page 74: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

63

tersebut menunjukkan bahwa seorang muslimah harus tetap

mempertahankan riasan wajahnya di setiap kesempatan.

Setelah melakukan berbagai kegiatan di Kota Paris, gambar

tersebut memperlihatkan bagaimana seorang muslimah sangat

perhatian terhadap penampilannya.

Merias wajah di sebuah keramaian termasuk ke dalam sebuah

bagian dari nuansa kehidupan Kota Paris yang modern.

Tampil cantik dengan kulit dan tubuh terawat juga

meningkatkan kepercayaan diri wanita modern12.

Kegiatan memanjakan diri, mematut diri seperti yang terlihat

pada gambar tersebut menegaskan bagaimana setiap orang yang

ada di Kota Paris selalu peka terhadap penampilan mengingat

penampilan bagian dari fashion itu sendiri.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa penggunaan kosmetik

berupa bedak melambangkan modernitas seorang wanita masa

kini. Latar tempat berupa keramaian memberikan penekanan

bahwa bagi wanita modern bersolek bisa dilakukan di mana

saja.

Pada scene-scene sebelumnya terdapat gambar yang menunjukkan wanita

sedang menggunakan lipstick dan eye shadow untuk mempertahankan riasan

wajahnya. Selain menikmati keindahan objek wisata yang dikunjungi Dewi

12“Wanita Modern Percaya Diri Berkat Prosedur Perawatan Wajah” diakses pada

20 November 2017 dari

http://lifestyle.kompas.com/read/2014/05/14/1707080/Wanita.Modern.Percaya.Diri.berka

t.Prosedur.Perawatan.Wajah.

Page 75: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

64

Sandra, kegiatan bersolek menunjukkan bagaimana seorang wanita semakin

terlihat percaya diri dengan riasan wajah yang menawan.

Citra muslimah yang digambarkan dalam iklan tersebut menunjukkan

bagaimana seorang muslimah juga patut untuk menjaga penampilan dengan

merias wajahnya kembali di setiap kesempatan. Kegiatan merias wajah kerap

identik dengan penampilan dan penampilan tersebut pada akhirnya membuat

seseorang tampil lebih fashionable.

Narasi pada scene ke delapan berupa: Wardah Exclusive Series

menunjukkan bagaimana Wardah menawarkan produk eksklusifnya melalui

runtutan cerita yang terlihat pada scene-scene sebelumnya. Beragam kegiatan

Dewi Sandra seperti memotret suasana Kota Paris, mengunjungi sebuah kafe,

mengendarai mobil klasik, hingga bergabung bersama pemusik jalanan

menegaskan bagaimana eksklusifnya produk-produk yang ditawarkannya

melalui eksklusifnya kegiatan yang dilakukan Dewi Sandra di pusat mode

dunia.

Dalam KBBI, eksklusif berarti terpisah; mengeksklusifkan berarti

mengkhususkan13. Eksklusif dalam iklan Wardah dapat diartikan sebagai

produk yang dikhususkan bagi muslimah dalam kelas sosial atas. Hal tersebut

terlihat dari bagaimana Wardah mencitrakan muslimah sebagai muslimah

yang ekslusif, yang melakukan kegiatan bernuansa modern, yang tidak dapat

dirasakan semua kalangan.

13“Ekslusif” diakses pada 22 November 2017 dari https://kbbi.web.id/eksklusif

Page 76: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

65

Tabel 4.9: Scene 09, detik 23. Tidak ada narasi.

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang wanita sedang dijadikan

objek lukisan oleh seorang seniman jalanan.

Indeks Suasana ramai yang terlihat dalam gambar tersebut

menunjukkan Dewi Sandra sedang dijadikan objek lukisan oleh

seorang pelukis jalanan. Berwisata di Kota Paris dan

berkunjung ke sebuah tempat yang penuh dengan pelukis

jalanan merupakan salah satu objek wisata yang tidak boleh

terlewatkan bagi seorang wisatawan. Sama halnya seperi

bergabung dengan pemusik jalanan (scene 07), mengunjungi

tempat-tempat artistik yang menawarkan kegiatan lukis melukis

bersama pelukis jalanan merupakan bagian dari wisata di Kota

Paris.

Kegiatan seniman yang identik dengan penataan kota

menunjukkan kembali bagaimana sebuah keindahan ditorehkan

dalam sebuah kegiatan di jalanan.

Sebuah tempat bernama Place du Tertre di Kota Paris memang

Page 77: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

66

diramaikan dengan pelukis jalanan serta lukisan yang

dipamerkannya di sisi-sisi jalan. Oleh karena itu, tak heran jika

lokasi tersebut kerap diburu oleh wisatawan agar menjadi

bagian dari kegiatan lukis melukis tersebut.

Pemerintah Kota Paris mengantisipasi dengan mendaftar

dan menyeleksi seniman yang boleh bekerja di kawasan

ini. Para seniman di sini bisa menjajakan lukisan hasil

karyanya atau menawarkan turis-turis yang lewat untuk

dilukis dengan gaya siluet, karikatur, atau potret.

Harganya bervariasi dan bisa ditawar14.

Sosok muslimah yang menjadi bagian dari nuansa Kota Paris

tersebut menegaskan bahwa perjalanan wisata seorang

muslimah di kota mode semakin lengkap jika ikut serta dalam

kegiatan lukis melukis tersebut.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa seni lukisan yang

ditawarkan Kota Paris kepada wisatawan melambangkan

sebuah modernitas. Sisi keindahan yang tampak untuk

menghiasi kota melalui kegiatan tersebut menunjukkan

bagaimana penampilan Kota Paris terus dipersolek agar

memikat hari para wisatawan.

Citra muslimah yang digambarkan dalam iklan tersebut menunjukkan

kegiatannya saat menjadi objek pelukis jalanan. Selain menjadi hal yang

banyak diminati para wisatawan, menjadi objek dari pelukis jalanan juga

14“10 Hal di Paris yang Tak Boleh Terlewatkan” diakses pada 22 November 2017

dari https://plesirankeluarga.com/2016/12/01/10-hal-di-paris-yang-tak-boleh-dilewatkan-

part-1/

Page 78: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

67

merupakan bagain penting yang tidak boleh terlewatkan saat berwisata ke

Kota Paris.

Coretan-coretan seniman pada kanvas-kanvasnya menjadikan kota

semakin terlihat berwarna dan tidak membosankan. Dengan demikian,

keindahan-keindahan yang tampak menggambarkan kecantikan kota melalui

penataan yang baik.

Muslimah yang dicitrakan dalam scene tersebut mengarahkan khalayak

agar hidup dengan gaya yang modern seperti plesir ke luar negeri dan

menikmati setiap sisi yang ditawarkan di negara tersebut. Selain membuat

seseorang semakin tampil gaya, melakukan kegiatan-kegiatan tak biasa atau

istimewa di luar negeri dapat meningkatkan prestise dalam diri.

Tabel 4.10: Scene 10, detik 24. Narasi: Kemewahan untuk kesempurnaan

dalam hidupku

Visualisasi

Ikon Pada gambar tersebut terlihat Dewi Sandra sedang menaiki

balon udara yang melayang di dekat bangunan sebuah kastil.

Indeks Gambar balon udara yang melayang menunjukkan nuansa Kota

Paris dengan salah satu bangunan berupa kastil. Hal tersebut

menunjukkan bahwa menaiki balon udara sambil menikmati

keindahan Paris dengan bangunan kastilnya merupakan bagian

Page 79: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

68

yang tak boleh terlewatkan saat berada di Kota Paris,

khususnya untuk mengakhiri kegiatan berwisata.

Di Paris, menikmati pemandangan indah rumah bangsawan

berupa kastil merupakan hal yang nampak seperti di negeri

dongeng. Menikmati keindahan negeri dongeng menjadi hal

yang kerap diinginkan banyak orang.

Simbol Dari ikon yang ada menunjukkan bahwa balon udara yang

digemari wisatawan melambangkan modernitas. Modernitas

terlihat dari sebuah kemewahan nilai berwisata menggunakan

balon udara tersebut, mengingat biaya untuk menaikinya dan

bisa menikmati keindahan negeri dongeng tidaklah murah.

Citra muslimah yang digambarkan dalam scene tersebut menunjukkan

bahwa menaiki balon udara merupakan kegiatan wisata yang cocok untuk

mengakhiri perjalanan wisata sambil menikmati pemandangan di sore hari.

Dengan ciri balon udara dan bangunan kastil yang identik dengan

kemewahan, menunjukkan bahwa penggunanya merupakan bagian dari

masyarakat kelas atas. Runtutan cerita pada scene-scene sebelumnya juga

menunjukkan bagaimana wanita tersebut menunjukkan status sosialnya. Tidak

hanya sekadar plesir ke luar negeri, gaya hidup modern yang ditampilkan

dalam iklan tersebut juga menggambarkan bahwa jika berwisata ke luar negeri

harus mengunjungi dan melakukan kegiatan-kegiatan modern yang lekat

dengan citra negara tersebut.

Page 80: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

69

Muslimah yang dicitrakan dalam gambar tersebut mengarahkan khalayak

agar tidak hanya tampil mempesona di setiap kesempatan, tetapi juga patut

menunjukkan siapa dirinya kepada dunia.

Selain itu, terdapat narasi berupa: kemewahan untuk kesempurnaan dalam

hidupku. Keindahan-keindahan fisik yang terdapat di Kota Paris tentu

beragam jenisnya, termasuk hal-hal yang bersifat artistik. Begitu pula terhadap

ikon kastik yang menggambarkan sebuah keindahan. Bahkan ketika musim

semi, keindahan suasana kastil ditambah dengan pemandangan kebun anggur,

pedesaan dengan rumah batu, hingga kebun bunga matahari15.

Namn demikian, kata-kata mewah dan sempurna yang menjadi narasi

penutup dalam iklan tersebut mengarahkan khalayak bahwa sebuah

kesempurnan dalam hidup diukur dari sebuah kemewahan. Dengan jelas iklan

tersebut melibatkan beragam aspek yang terdapat dalam ruang Kota Paris

untuk menunjukkan sebuah kemewahan. Tidak hanya tempat yang dikunjungi

Dewi Sandra, penggunaan barang antik seperti mobil menggambarkan seorang

muslimah yang selalu tampil gaya dan memukau untuk menunjukkan status

sosialnya.

B. Interpretasi Peneliti

Sehubungan dengan penelitian ini, maka analisis yang dilakukan

merupakan analisis representasi citra muslimah dalam iklan Wardah Exclusive

Series versi Dewi Sandra in Paris menurut pandangan Charles Sanders Peirce.

15“Destinasi Wisata Balon Udara Paling Memukau” diakses pada 9 Oktober 2017

dari http://news.lewatmana.com/7-destinasi-wisata-balon-udara-paling-memukau/

Page 81: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

70

Dalam iklan tersebut sosok muslimah direpresentasikan sebagai sosok yang

senang akan dunia fashion. Tidak hanya soal busana, dalam iklan tersebut

sosok muslimah tampak gemar dan senang dengan hal-hal mewah.

Cerita yang dibangun dalam iklan tersebut menyebutkan bahwa Kota Paris

dianggap sebagai kota kesempurnaan yang dapat dinikmati seorang muslimah.

Artinya, setiap kesempurnaan hidup barulah terjadi jika seseorang merasakan

kemewahan di Kota Paris (scene 10). Dalam iklan tersebut menceritakan

bagaimana Dewi Sandra sedang memotret suasana Kota Paris, mengunjungi

sebuah kafe, mempertahankan kecantikan wajahnya dengan bermake-up,

bergabung bersama kegiatan pemusik dan pelukis jalanan, hingga menikmati

keindahan alam dari atas balon udara. Gambaran-gambaran pada potongan

scene tersebut pada akhirnya mencitrakan kesan gaya yang harus dinikmati

muslimah modern.

Beragam produk “exclusive series” yang ditawarkan dalam iklan tersebut

menunjukkan bagaimana sebuah produk dicitrakan melalui kegiatan-kegiatan

yang eksklusif pula. Berwisata ke Kota Paris dan menikmati baragam

kenikmatan yang ditawarkannya merupakan bentuk eksklusif atau

keistimewaan seorang muslimah yang dicirikan dalam iklan tersebut. Citra

muslimah digambarkan dengan modernitas Kota Paris yang seolah ingin

menunjukkan siapa dirinya di mata dunia.

Menurut KBBI, eksklusif berarti terpisah; mengeksklusifkan

berarti mengkhususkan16.

Kategori exclusive series menunjukkan bahwa jenis kosmetik Wardah

tersebut adalah jenis yang berbeda atau yang dibandrol dengan harga lebih

16“Ekslusif” diakses pada 22 November 2017 dari https://kbbi.web.id/eksklusif

Page 82: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

71

mahal dari pada jenis kosmetik Wardah lainnya. Dalam hal ini, keterkaitan

antara harga yang lebih mahal dengan iklan yang menampilkan sosok

muslimah modern menunjukkan bahwa pengguna kosmetik tersebut memang

dikhususkan untuk wanita yang berada dalam kelas sosial atas.

Citra gaya hidup modern seorang muslimah digambarkan melalui kegiatan

plesir ke luar negeri dan menikmati objek wisata dengan harga yang terbilang

mahal. Ditambah lagi, jenis kosmetik yang digunakan merupakan jenis

kosmetik yang bernilai mahal pula.

Dari narasi yang ada, terdapat beberapa kata yang dengan tegas

menunjukkan bagaimana gaya hidup modern seorang muslimah yang terkesan

kontradiktif dengan ciri muslimah yang terkandung dalam al-Qur’an. Kata-

kata berupa keindahan, ceria, kemewahan dan kesempurnaan, menegaskan

gaya hidup muslimah modern tak terlepas dari kesenangan diri.

Ikon Menara Eiffel yang menunjukkan Kota Paris menunjukkan bahwa

berkeliling Kota Paris termasuk mengunjungi Menara Eiffel merupakan hal

utama atau hal pokok yang harus dilakukan muslimah saat berwisata ke kota

tersebut. Kesan glamor yang lekat dengan Kota Paris menggambarkan bahwa

hanya orang-orang dari kalangan tertentu saja yang dapat berwisata ke kota

tersebut. Untuk masuk ke kawasan Menara Eiffel saja, wisatawan dikenakan

biaya masuk sebesar € 4,50 sampai € 11,50 atau sekitar Rp 71.000,- sampai

Rp 182.000,-17.

Dengan citra gaya dan glamor yang identik dengan Kota Paris

memperlihatkan seorang muslimah yang ada dalam kota tersebut dicitrakan

17Sari Musdar, Panduan Hemat Keliling Amsterdam, Brussel, Paris, Luxemburg, &

Trier (Yogyakarta: B First, 2010), h. 18.

Page 83: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

72

sebagai muslimah yang senang dengan dunia fashion, senang dengan dunia

yang mengajak kita menjadi orang yang selalu memanjakan diri, baik dari

kegiatan wisata maupun merias wajah.

Sebagai kosmetik yang kerap menampilkan sosok muslimah dalam

beberapa iklannya, dalam iklan ini Wardah tampak menunjukkan sesuatu yang

harus dilakukan muslimah modern. Sosok muslimah yang ditunjukkan

Wardah melalui kegiatannya di Kota Paris, dikatakan sebagai sosok muslimah

yang berbeda yang dibentuk oleh produsen kosmetik tersebut, yang tidak

sesuai dengan syariat islam.

Dalam pandangan islam, seorang muslimah diwajibkan untuk menutup

aurat hingga menutupi dadanya. Seperti yang terkandung dalam Qur’an Surat

An-Nuur ayat 31 berikut:

ينتهن إل ين ز ن ويحفظن فروجهن ول يبد ه ر ن أبص ت يغضضن م ن لمؤم وقل ل

ن ينتهن إل لبعولته ين ز ول يبدن ن على جيوبه ه بن بخمر نها وليضر ما ظهر م

ن ن أو بني أو ءابائه نه ن أو إخو ن أو أبناء بعولته ن أو أبنائه أو ءاباء بعولته

ين غير أول بعنهن أو ٱلت ن أو ما ملكت أيم ن أو نسائه ته ن أو بني أخو نه ي إخو

ربة بن ٱل ت ٱلن ساء ول يضر ين لم يظهروا على عور فل ٱلذ جال أو ٱلط ن ٱلر م

نون لعلك يعا أيه ٱلمؤم جم وتوبوا إلى ٱللن ينته ن ز ن ليعلم ما يخفين م م بأرجله

٣١تفلحون

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah

mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah

mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari

padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,

dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,

atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,

atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,

Page 84: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

73

atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara

perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang

mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai

keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang

aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar

diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu

sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu

beruntung. (An-Nur: 31)18

Dalam iklan tersebut, sosok muslimah yang ditampilkan terlihat tidak

menutup jilbabnya hingga menutupi dada. Tren jilbab jenis turban yang

dikenakan Dewi Sandra mencirikan bagaimana muslimah masa kini harus

mengikuti tren jilbab yang berkembang di masyarakat, sekalipun hal tersebut

tidak sesuai dengan syariat islam. Ikon berupa busana yang dikenakan Dewi

Sandra juga menunjukkan modenitas atas kebaruan atau dapat dikatakan

pakaian yang trendi untuk menyelaraskan diri dengan latar Kota Paris.

Ikon Dewi Sandra sebagai model yang membintangi iklan tersebut dipilih

karena dianggap enerjik oleh manajemen produsen.

Kosmetik Wardah bisa memenuhi kebutuhan para perempuan

dengan beragam karakter. Inneke contohnya, lebih ke arah elegan.

Sementara Dewi, lebih ke pribadi yang enerjik dan senang

bereksperimen.

Beragam kegiatan yang dilakukan Dewi Sandra di Kota Paris

menunjukkan bahwa ketika berwisata ke luar negeri, seorang muslimah harus

tampil enerjik dan lincah. Berkeliling kota dengan mengendarai mobil mewah

klasik. Penggunaan mobil mewah klasik jenis Chevrolet Convertible Havana

memperlihatkan bahwa Wardah ingin menunjukkan bagaimana muslimah

yang dibalut dengan kemewahan di Kota Paris.

Beberapa ikon yang nampak dalam iklan tersebut dijelaskan dalam indeks

yang mengarahkan pemaknaan terkait citra muslimah modern. Sisi modernitas

18Qur’an Surat An-Nur ayat 31.

Page 85: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

74

tidak hanya ditonjolkan melalui penggunaan kosmetik dan busana yang trendi,

melainkan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dewi Sandra saat

berwisata di Kota Paris. Berada dalam sebuah lingkup yang elegan dengan

beragam hiburan yang dirasakan Dewi Sandra di Kota Paris menunjukkan

muslimah modern yang selalu memperhatikan hal-hal terkait kesenangan diri.

Selain erat dengan kemewahan, citra wanita dalam iklan tersebut dapat

dikatakan memperkuat stereotip yang beredar di masyarakat. Stereotip

tersebut menyebutkan bahwa kecantikan wanita hanyalah terlihat dari

keindahan wajah dan fisiknya saja. Namun sayangnya, hal tersebut juga

dijadikan patokan oleh perusahaan barang maupun jasa untuk meningkatkan

jumlah pernjualannya dengan menampilkan wanita berparas cantik dalam

iklannya.

Penampilan fisik merupakan hal penting untuk mengedepankan

gagasan tentang keperempuanan dengan keindahan rambut, make-

up, dan busana. Wajah atau paras sangat berhubungan dengan

proyeksi seksualitas, yang dalam beberapa sisi tidak berlaku pada

laki-laki. Televisi sebagai bagian dari aparatus budaya memiliki

andil dalam mensosialisasi perempuan muda agar memprioritaskan

penampilan dan mengukur identitas diri dan harga diri mereka

berdasarkan apa yang mereka lihat (di televisi)19.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Wardah sebagai kosmetik yang kerap

memasukkan nilai-nilai islam dalam memasarkan produknya, memiliki teknik

yang tidak berbeda dengan cara produsen lain memasarkan produknya.

Produsen Wardah dalam hal ini terjebak oleh anggapan-anggapan yang

menyatakan bahwa cantik hanya sekadar fisik yang dilihat dari bentuk tubuh,

bentuk mata, hidung, hingga warna kulit. Padahal sebuah kecantikan juga

19Graeme Burton. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kajian Televisi

(Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 262.

Page 86: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

75

dapat terlihat dari bagaimana seorang wanita berperan dalam sebuah

masyarakat.

Akibatnya, iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris yang

menampilkan kegiatan berwisata seorang muslimah tersebut terlihat

memberikan kesan negatif seorang wanita. Modernitas hanya ditunjukkan

melalui kesenangan memanjakan diri dan kepuasan dalam mengonsumsi

barang atau pun jasa di tempat wisata. Padahal, wanita juga bertanggung

jawab atas persoalan keejahteraan keluarga, rumah tangga, dan dalam

bermasyarakat.

Perempuan dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat

bagi masyarakat20. Zaman sekarang wanita dituntut untuk selalu

cerdas. Wanita harus bisa pandai berbicara maupun jago

bernegosiasi di muka umum. Kini tidak hanya pria saja yang akan

terlihat cerdas, wanita modern harus menunjukkan bahwa dirinya

juga tak kalah cerdas. Selain itu, wanita juga dituntut harus

bisa multitasking. Wanita harus pinta-pintar mengatur segala hal,

baik urusan rumah tangga, anak, keuangan, pekerjaan, maupun

pertemanan21.

Perempuan yang berperan dalam kemajuan masyarakat dapat dikatakan

sebagai wanita yang memanfaatkan kecerdasannya untuk kepentingan sesama.

Wanita modern merupakan wanita cerdas yang tidak hanya memerhatikan

dirinya saja, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya. Dengan kata lain,

wanita juga bisa mengamalkan amr makruf dan nahi munkar, seperti yang

dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:

20M. Quraish Shihab, Perempuan (Tangerang, Penerbit Lentera Hati, 2011), h. 392. 21“Simak Tips Gaya Hidup Modern untuk Wanita yang Bisa Dicontek” diakses pada 20

November 2017 dari http://www.ngetren.co.id/lifestyle/simak-tips-gaya-hidup-modern-untuk-

wanita-yang-bisa-dicontek-ini

Page 87: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

76

تووٱلمؤمنون ٱلمؤمن ب ون مريأ بعض ولاء

أ وفبعضهم ٱلمعر عن ويقيمونٱلمنكروينهون

ة لو ةويؤتونٱلص كو ويطيعونٱلز رسٱلل ولو همۥ ئكسيح ول

هأ ٱلل إن ٱلل ككيم ٧١عزيزح

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang

lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang

munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah

dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah: 71)22

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah tidak melarang perempuan untuk

melakukan amr makruf dan nahi munkar dengan alasan itu hanyalah tugas

laki-laki.

Dari ayat tersebut, penulis menganggap bahwa seorang muslimah modern

seharusnya tidak terjebak dalam kepeduliannya tentang fisik belaka. Istilah

modern yang identik dengan kebaruan, kecepatan, dan kecanggihan

bersinggungan dengan muslimah yang patut berperan dalam pembangunan.

Seperti yang dijelaskan pada ayat di atas yaitu tentang kewajiban wanita

melakukan amr makruf nahi munkar. Dalam hal ini, penulis menganggap

bahwa muslimah modern sebaiknya digambarkan sebagai sosok yang berperan

dalam kesejahteraan masyarakat dalam lingkup kecil. Misalnya, berperan aktif

untuk kesejahteraan wanita di sekitar tempat tinggalnya, membuat wanita-

wanita di sekitarnya memiliki pendidikan, dan berjuang agar masyarakat tidak

selalu memperhatikan soal fisik belaka.

Oleh karena itu, gaya hidup modern yang melekat dalam iklan tersebut

dapat mengarahkan khalayak untuk meniru dan mengikuti kegiatan-kegiatan

22Qur’an Surat At-Taubah ayat 71.

Page 88: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

77

Dewi Sandra yang dipamerkan melalui ruang Kota Paris. Bahkan, dengan

penggunaan kosmetik Wardah dengan label halalnya dapat menimbulkan

persepsi bahwa Dewi Sandra dalam iklan tersebut dijadikan role model bagi

para muslimah agar terlihat lebih fashionable dengan gaya hidup modern yang

ditampilkan dalam iklan tersebut.

Page 89: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menguraikan dan menjelaskan apa yang ditemukan dalam

iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris, maka terdapat

kesimpulan sebagai berikut:

Representasi citra muslimah yang terdapat dalam iklan tersebut

menggambarkan sosok muslimah yang modern. Sayangnya, modernitas

seorang muslimah dalam iklan tersebut hanya ditunjukkan melalui

kegiatannya di Kota Paris, yang erat dengan kesenangan diri. Selainitu,

iklan tersebut juga menampilkan kesan mewah kehidupan seorang

muslimah, yang ditandai oleh kesenangan memanjakan diri dan kepuasan

dalam mengonsumsi barang atau pun jasa (yang ekslusif) di tempat wisata.

Tidak hanya itu, representasi citra muslimah dalam iklan tersebut

juga memperkuat stereotip yang beredar di masyarakat. Stereotip tersebut

menyebutkan bahwa kecantikan wanita hanyalah terlihat dari keindahan

wajah dan fisiknya saja. Pada akhirnya, produsen Wardah dalam hal ini

terjebak oleh anggapan-anggapan yang menyatakan bahwa cantik hanya

sekadar fisik. Padahal sebuah kecantikan juga dapat terlihat dari

bagaimana seorang wanita berperan dalam sebuah masyarakat.

Sebagai kosmetik yang kerap memasukkan unsur-unsur agama

dalam memproduksi iklannya, Wardah tidak melihat esensi lain dalam diri

wanita yang dapat diangkat untuk memperkuat citra muslimah. Artinya,

Page 90: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

79

iklan tersebut kembali mengonstruksi pikiran masyarakat dengan

anggapan bahwa kecantikan wajah adalah hal paling penting yang harus

dinomorsatukan oleh wanita, sekalipun ia seorang muslimah.

B. Saran

1. Saran akademis, mahasiswa diharapkan lebih banyak memahami teori

komunikasi massa terkait periklanan agar dapat menganalisis iklan-

iklan lain yang mencitrakan seorang muslimah.

2. Saran praktis, sosok muslimah diharapkan tidak terjebak dalam sosok

idealis yang ditanamkan dalam iklan-iklan kosmetik yang hanya

mementingkan dan mempedulikan diri berdasarkan kecantikan fisik

dan kegiatan bersenang-senang saja. Sosok seorang muslimah

diharapkan dapat muncul melalui muslimah yang punya peran dalam

masyarakat dan berkontribusi dalam kesejahteraan orang-orang di

sekitarnya.

Page 91: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

80

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf. Manajemen Komunikasi Periklanan. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2017.

Ardianda, Abi. “Representasi Kecantikan dalam Video Klip Bercahaya (Analisis

Semiotika John Fiske dalam Iklan Kosmetik Ponds)”. Jurnal Ilmu

Komunikasi h. 1-10.

Aulia Rahammi Bernata, Ratu. “Gaya Hidup Hedonis di Kalangan Remaja (Studi

Pada Komunitas Mobil LSC 81 Club),” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Lampung, 2017.

Budiman, Kris. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas.

Yogyakarta: Jalasutra, 1999.

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008.

Burton, Graeme. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kajian Televisi.

Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika

dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra,

2010.

Fachruddin, Fuad. Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam. Jakarta: CV.

Pedoman Ilmu Jaya.

Fathurrokhmah, Fita. “Paradigma Penelitian Komunikasi.” Dalam Materi Kuliah

Metodologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, 2016.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba

Humanika, 2010.

Hoed, Benny H. Semiotik & Dinamika Sosial Budaya. Depok: Penerbit

Komunitas Bambu, 2014.

Hutapea, Lona. Voila La France: Paris, Si Kota Cahaya. Yogyakarta: B First,

2014.

Page 92: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

81

Inayati Utami, Adrina dkk, “Representasi Wanita Sosialita dalam Iklan (Analisis

Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Magnum versi Pink and Black),

Jurnal Ilmu Komunikasi, h.7.

Jani Alquddus, Rafsan. “Hedonisme dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Ice

Cream Magnum versi Undian Berhadiah Wisata Belanja di Lima Kota Besar

di Dunia”, Jurnal Ilmu Komunikasi, h.6.

Jefkin, Frank. Public Relation. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.

Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007.

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa.

Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,

2011.

Muhammad, Syaikh bin Shalih al-Utsaimin, Shahih Fiqih Wanita Menurut Al-

Qur’an dan Sunnah. Jakarta: Akbarmedia, 2009.

Musdar, Sari. Panduan Hemat Keliling Amsterdam, Brussel, Paris, Luxemburg, &

Trier. Yogyakarta: B First, 2010.

Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010.

Nasrullah, Rulli. “Semiotika Naratif Greimasian dalam Iklan Busana Muslim.”

Kawistara vol. 3 no.3, (Desember 2013). h. 243-244.

Nasrullah, Rulli. “Metode Penelitian Media, Modul Mata Kuliah Riset Media.”

Oliver, Sandra. Strategi Public Relation. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001.

Padila, Akhmad. “Representasi Sensual Wanita dalam Iklan (Analisis Semiotika

Roland Barthes terhadap Iklan Parfum Axe versi Heaven on Earth di

Televisi).” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Pradhika Putri, Ardiyanti. “Representasi Citra Perempuan dalam Iklan Shampo

Tresemme Keratin Smooth di Majalah Femina.” Jurnal Ilmu Komunikasi

vol.2 no.2, (2014). h. 104-115.

Prasetyo Wicaksono, Ignatius. “Representasi Eksploitasi Perempuan dalam

Iklan.” Jurnal Ilmu Komunikasi vol.9 no.2, (Desember 2012). h. 149-168.

Prasetyo Wicaksono, Ignatius. “Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan

(Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam

Page 93: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

82

TVC Berrygood versi Bikin Goodmood).” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2012.

Rahadhini, MD. “Peran Public Relation dalam Membangun Citra Perusahaan

Melalui Program Corporate Social Responsibility”. Jurnal Ekonomi dan

Kewirausahaan, vol. 10 no.1. h 11-21.

Rivers, William L dkk, Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada

Media Group, 2008.

Sarianti Matha, Dyah. “Perilaku Konsumtif Mahasiswi Yang Berstatus Sales

Promotion Girl (SPG)”. Paradigma, vol.3 no.1. h.2.

Shihab, M. Quraish. Perempuan. Tangerang: Penerbit Lentera Hati, 2011.

Seto Wahyu Wibowo, Indiawan. Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,

2013.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Suryani, Wahidah. “Dakwah dan Fenomena Wanita dalam Iklan.” Jurnal Dakwah

Tabligh vol.13 no.1, (Juni 2012). h. 63-79.

Tendean, Christian S. “Peranan Humas dalam Pencitraan Universitas SAM

Ratulangi Manado”. Jurnal, vol 2 no.4. h 1-16.

Tinarbuko, Sumbo . Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2009.

Vidyarini, Titi Nur. “Representasi Kecantikan dalam Ikan Kosmetik The Face

Shop”. Jurnal Ilmiah Scriptura vol.1 No.2 (Juli 2007). h. 82-97.

SUMBER LAIN

“10 Hal di Paris yang Tak Boleh Terlewatkan”. Artikel diakses pada 22

November 2017 dari https://plesirankeluarga.com/2016/12/01/10-hal-di-

paris-yang-tak-boleh-dilewatkan-part-1/

“Citra”. Artiel diakses pada 5 April 2017 dari http://kbbi.co.id/arti-kata/citra.

“Ekslusif”. Artikel diakses pada 22 November 2017 dari

https://kbbi.web.id/eksklusif.

Page 94: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

83

“Foto di Ajang IIMS 2017 Juga Dipamerkan Mobil Kuno Harganya Fantastis”.

Artikel diakses pada 20 November 2017 dari

http://jambi.tribunnews.com/2017/05/03/foto-di-ajang-iims-2017-juga-

dipamerkan-mobil-kuno-harganya-fantastis.

Ikawati, Kartika. “Destinasi Wisata Balon Udara Paling Memukau”. Artikel

diakses pada 9 Oktober 2017 dari http://news.lewatmana.com/7-destinasi-

wisata-balon-udara-paling-memukau/

“Mode”. Artikel diakses pada 27 November 2017 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Mode.

“Perkembangan Hijab Wanita Indonesia dari Dulu Hingga Sekarang”. Artikel

diakses pada 20 November 2017 dari

https://www.hipwee.com/style/perkembangan-hijab-wanita-indonesia-dari-

dulu-hingga-sekarang-dari-fatmawati-hingga-dian-pelangi.

Samawa, Risyad. “Trend Jilbab 2013”. Artikel diakses pada 26 Juli 2017 dari

http://www.alquran-syaamil.com/2013/01/trend-jilbab-2013.html.

“Sejarah Paris sebagai Kota Mode Dunia”. Artikel diakses pada 3 Oktober 2017

dari http://washingfactory.com/sejarah-paris-sebagai-kota-mode-dunia/

“Simak Tips Gaya Hidup Modern untuk Wanita yang Bisa Dicontek”. Artikel

diakses pada 20 November 2017 dari

http://www.ngetren.co.id/lifestyle/simak-tips-gaya-hidup-modern-untuk-

wanita-yang-bisa-dicontek-ini.

“Wanita Muslimah Menurut Islam”. Artikel diakses pada 21 Desember 2016

pukul 21.29 WIB dari http://dalamislam.com/akhlaq/wanita-muslimah-

menurut-islam.

“Wanita Modern Percaya Diri Berkat Prosedur Perawatan Wajah”. Artikel

diakses pada 20 November 2017 dari

http://lifestyle.kompas.com/read/2014/05/14/1707080/Wanita.Modern.Perca

ya.Diri.berkat.Prosedur.Perawatan.Wajah.

“Wardah”, diakses pada 10 Mei 2017 dari http://www.pti-

cosmetics.com/brands/wardah.

Page 95: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Naskah iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris

FADE IN

SC . 01. EXT. BALKON GEDUNG (PARIS) – SIANG

DEWI SANDRA MENGGUNAKAN BAJU BERWARNA PUTIH,

SERTA CELANA DAN JILBAB BERWARNA TAN. IA

TERLIHAT SEDANG MENGAMBIL GAMBAR PEMANDANGAN

KOTA PARIS.

(VO) Setiap langkah adalah cerita bermakna.

CUT TO

SC. 02. EXT. JALANAN KOTA – SIANG

DEWI SANDRA TAMPAK SEDANG MELIHAT-LIHAT KACA-

KACA TOKO YANG MEMAMERKAN GAMBAR-GAMBAR ATAU

LUKISAN UNIK.

(VO) Ada keindahan yang menyatu dengan hati,

CUT TO

SC. 03. INT. PERPUSTAKAAN / TOKO BUKU – SIANG

DEWI SANDRA MENGGUNAKAN PAKAIAN BERNUANSA PUTIH

DAN ABU-ABU, DENGAN KOMBINASI WARNA MERAH MUDA

DI JILBABNYA. IA KEMBALI MEMBACA BUKU DI SEBUAH

PERPUSTAKAAN ATAU TOKO BUKU YANG LETAKNYA TIDAK

JAUH DARI TEMPAT IA BERASA. DI SELA-SELA

MEMBACA BUKU, IA SEMPATKAN DIRI UNTUK

MENGGUNAKAN EYE SHADOW WARDAH.

(VO) juga kelembutan yang memberiku kekuatan

CUT TO

Page 96: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

85

SC. 04. EXT. JALANAN KOTA – SIANG

DEWI SANDRA MENGGUNAKAN PAKAIAN BERWARNA PUTIH

DAN HITAM. IA TAMPAK SEDANG MEMAKAI LIPSTICK DI

MOBIL DAN SEGERA BERKELILING KOTA MENGGUNAKAN

MOBIL TERSEBUT.

(VO) untuk berbagi ceria.

CUT TO

SC. 05. EXT. JALANAN KOTA – SIANG

DEWI SANDRA IKUT SERTA DALAM ACARA PENTAS YANG

DIADAKAN DI JALANAN. IA MENARI DAN BERTEPUK

TANGAN, MERASAKAN KESERUAN DALAM PENTAS

TERSEBUT. IA PUN KEMBALI BERJALAN KAKI

MENGELILINGI KOTA SAMBIL MENGAMBIL BEBERAPA

GAMBAR DI KAMERANYA. SELANJUTNYA, IA

MENGGUNAKAN BEDAK WARDAH SEBELUM DIJADIKAN

OBJEK SENIMAN UNTUK DILUKIS WAJAHNYA.

(VO) Wardah Exclusive Series. Kemewahan untuk

kesempurnaan dalam hidupku.

CUT TO

SC.06. EXT. BALON UDARA - SIANG

DEWI SANDRA MENGGUNAKAN PAKAIAN BERWARNA

JINGGA. IA TERLIHAT SEDANG BERADA DI BALON

UDARA YANG TERBANG DI ATAS HAMPARAN SAWAH,

DENGAN LATAR PEMANDANGAN PEGUNUNGAN YANG INDAH.

(VO) Wardah, Earth, Love, Life.

FADE OUT

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 97: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

86

B. Laporan Hasil Observasi Pada Iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi

Sandra in Paris

Dari 10 scene yang menjadi bahan penelitian, penulis menganalisis dengan

cara mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju (iklan

Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra in Paris) secara langsung. Secara

singkatnya akan dijelaskan pada tabel berikut:

1. Sinopsis Scene 01

Seorang muslimah sedang memotret

suasana Kota Paris dari kejauhan.

Observasi dilakukan dengan

mengamati benda yang digunakan

Dewi Sandra dan objek yang di bidik

kameranya.

2. Sinopsis Scene 02

Seorang muslimah sedang berjalan

di antara bangunan-bangunan tua.

Observasi dilakukan dengan

mengamati penampilan Dewi Sandra

dan apa saja yang ada di sekitarnya.

3. Sinopsis Scene 03

Seorang muslimah sedang membaca

buku di sebuah kafe sastra atau

litteraire cafe.

Observasi dilakukan dengan

mengamati suasana tempat dan benda

yang dipegang Dewi Sandra.

4. Sinopsis Scene 04

Seorang muslimah sedang bercermin

sambil memoleskan eye shadow ke

kelopak matanya.

Observasi dilakukan dengan

mengamati mimik wajah, benda yang

memantulkan wajahnya, dan suasana

kafe yang ada.

5. Sinopsis Scene 05

Seorang muslimah sedang bercermin

sambil mengaplikasikan lipstick

Observasi dilakukan dengan

mengamati benda yang digunakan

Dewi Sandra dan memantulkan

Page 98: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai

87

merah pada bibirnya. wajahnya.

6. Sinopsis Scene 06

Seorang muslimah sedang

mengendarai mobil klasik berwarna

merah di sepanjang jalan yang

dikelilingi pepohonan.

Observasi dilakukan dengan

mengamati kegiatan dan merek mobil

yang digunakan Dewi Sandra.

7. Sinopsis Scene 07

Seorang muslimah sedang

menikmati alunan musik yang

dibawakan oleh seniman jalanan.

Observasi dilakukan dengan

mengamati ekspresi dan suasana di

sekitar Dewi Sandra.

8. Sinopsis Scene 08

Seorang muslimah sedang

menggunakan bedak di tengah

keramaian.

Observasi dilakukan dengan

mengamati benda yang digunakan

Dewi Sandra untuk mempercantik

wajahnya dan suasana ramai di

sekitarnya.

9. Sinopsis Scene 9

Seorang muslimah menjadi objek

lukisan dari seorang seniman.

Observasi dilakukan dengan

mengamati gerak gerik seorang pria

dengan kuas di tangannya dan lokasi

yang kerap dipenuhi pelukis jalanan.

10. Sinopsis Scene 10

Seorang muslimah bersama sedang

menaiki balon udara yang melayang

di dekat bangunan sebuah kastil.

Observasi dilakukan dengan

mengamati benda yang digunakan

Dewi Sandra dan suasana di

sekitarnya.

Page 99: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai
Page 100: REPRESENTASI CITRA MUSLIMAH DALAM IKLAN WARDAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37890/1/ILADIENA... · Iklan merupakan media pemasaran yang dilakukan berbagai