repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/skripsi_kondradus liwop_nim.1452007… · v 8. istri ku...

103

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu
Page 2: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu
Page 3: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu
Page 4: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

iii

MOTTO

Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja

keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri,

supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan

(Efesus 4:28)

Kesuksesan tanpa kerja keras adalah omong kosong belaka

(Penulis)

Saat anda percaya bahwa anda bisa, anda telah setengah jalan menuju

kesana

( Theodore Roosevelt)

Page 5: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Bunda Maria Tuhan Yesus

Kristus, yang telah memberikan, cinta, kasih dan kekuatan. Sehingga penyusunan

skripsi ini dapat selesai tepat waktu. Adapun skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Kepada Bunda Maria yang telah memberikan cinta, kasih, pertolongan dan

kekuatan kepada para anak-anaknya;

2. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan cinta, kasih dan kekuatan

kepada makhluk-makhluk terkasihnya;

3. Terima kasih untuk Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh hull kudus,

atas penyertaannya dalam perjalanan hidupku. Sehingga akhirnya saya,

bisa menyelesaikan penyusunan skripsi tepat waktu;

4. Almamaterku, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat

Desa”APMD”Yogyakarta;

5. Bapak ku tersayang, Kornelis Liwop yang berada di distrik Kouh yang

selalu memberikan doa dan motivasi;

6. Mama ku tercinta, Walburga Ujat, yang selalu memberikan doa dan

motivasi untuk putra tercinta;

7. Ibu mertua tercinta Benedikta Tukorop dan ibu Maria Ndirik yang selalu

memberikan doa dan motivasi. Selama 4 tahun kuliah di Yogyakarta;

Page 6: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

v

8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri

ku tercinta, yang selalu memberikan doa, motivasi, dana dan inspirasi;

9. Putra-puteri ku yang ganteng dan cantik Maria Liwo, Anak Romulus

Banggion, Desi Wombangen, Musa Konojop, Nikodemus Liwop dan

Akhenes Liwop. Kalian semua adalah motivasi dan penyemangat dari

keluarga besar Liwop dan Kekeyak ;

10. Adik-adik ku di kampung Panggrasius Liwop, Paulus Ujat, Eginasius

Liwop, Magdalena Liwop, Lena Liwop, Yeremias Kekeyak, Thadius

Kekeyak, Martha Ollap, Yosefina Gewo, Agustina Ujat dan Edi Sawi

Terima kasih atas dukungannya. Selama empat tahun kuliah di

Yogyakarta. Semoga Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus selalu

memberikan cinta, kasih dan kekuatan kepada kalian semua. Sehingga

cita-cita kalian dapat terwujud;

11. Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Bovendigoel, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis. Untuk melanjutkan pendidikan

di Yogyakarta;

12. Kawan-kawan terbaik ku yang selalu membantuku mulai dari proses

pendaftaran mahasiswa sampai dengan wisuda hari ini, yaitu: Arta

Mahendra, S.IP, Alex Waremba, S.IP, Marthen Luther Gewo, S.IP, Rahab

Harek Weremba, S.IP, Rudiyanto, Tugoro Glamop, M.Dev, Saferinus

Yaluwo, Daniel Mitop, S.Sos, Yehuda Glamop, Yanuaris Kekeyak, Maria

Ndirik dan Yeremias Ndirik Semoga Tuhan Yesus Kristus selalu

Page 7: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

vi

memberikan cinta, kasih dan kekuatan kepada kalian semua. Sehingga

cita-cita kalian dapat terwujud.

Page 8: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji pada Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus,

yang telah memberikan, cinta, kasih dan kekuatan. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi, dengan judul PENGELOLAAN LEMBAGA

KEMASYARAKATAN DI PEDUKUHAN NGEMPLAK DESA

PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON

PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, dapat diselesaikan dengan

baik. Tugas akhir ini merupakan, salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh

mahasiswa dan mahasiswi. Untuk memperoleh gelar sarjana srata 1 (S-1) dari

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ”APMD” Yogyakarta.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki banyak kekurangan dan

keterbatasan. Sehingga bantuan dan dukungan moril maupun materil dari semua

pihak sangat membantu penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,pada kesempatan

ini penyusun akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak HABIB MUHSIN, S.Sos, M.Si selaku ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa”APMD” Yogyakarta;

2. Bapak GREGORIUS SAHDAN, S.IP, M.A. selaku ketua program studi

ilmu pemerintahan yang telah memberikan banyak ide, gagasan dan

motivasi;

3. Bapak Drs SUMARJONO, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik

yang selalu memberikan motivasi, petunjuk, bimbingan dan arahan selama

penulis kuliah di STPMD”APMD” Yogyakarta;

Page 9: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

viii

4. Bapak Drs.YB.WIDYOHARI MURDIANTO, M.Si, selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak kritik dan saran, demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini;

5. Bapak Drs. JAKA TRIWIDARYANTA, M.Si, selaku dosen penguji

samping satu yang telah memberikan banyak kritik dan saran, demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini;

6. Bapak Drs. HASTOWIYONO, M.Si, selaku dosen penguji samping dua

yang telah memberikan banyak kritik dan saran, demi kesempurnaan

penyusunan skripsi ini;

7. Bapak dan ibu dosen pengajar di Program Studi Ilmu Pemerintahan

STPMD”APMD”Yogyakarta, yang telah mengajar, mendidik dan

membagikan ilmunya kepada penulis. Selama 4 tahun kuliah di

STPMD”APMD” Yogyakarta tercinta ini. Terima kasih atas semua ilmu

yang telah Bapak dan Ibu bagikan. Semoga penulis dapat mempergunakan

sebaik-baiknya ilmu itu. Untuk meraih jabatan yang lebih baik, dan tidak

lupa pula semoga cita-cita yang Bapak dan Ibu kehendaki segera tercapai;

8. Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Istimewa Yogyakarta yang

telah memberikan izin penelitian ke kabupaten Kulon Progo kepada

penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu;

9. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu kabupaten Kulon Progo

yang telah memberikan izin penelitian penulis ke desa Pagerharjo;

10. Pemerintah desa Pagerharjo yang telah memberikan izin penelitian di desa

Pagerharjo;

Page 10: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

ix

11. Kawan-kawan seperjuangan dari Jurusan Ilmu pemerintahan STPMD

”APMD” Yogyakarta, khususnya angkatan 2014, yang selalu bersama-

sama saat suka maupun duka. Dimulai dari Sosialisasi Intern Kampus

(SIKAM) sampai dengan wisuda saat ini. Semoga cita-cita kalian semua

menjadi kenyataan. Semua cerita yang pernah kita buat dan kita lalui

bersama takkan pernah hilang ditelan waktu, hingga maut memisahkan

kita;

12. Semua pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung, dalam

penulisan skripsi ini yang penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu.

Penulis merasa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik

dan saran sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga apa

yang penulis paparkan, dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, baik

penulis, maupun para pembaca yang terkasih.

Yogyakarta, 27 Agustus 2018Penulis

Kondradus Liwop

Page 11: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

x

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL………........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………............. ii

MOTTO……………………………………………………………………………........ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………... iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………… xiv

INTISARI………………………………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………... 1

A.Latar Belakang…………………………………………………………………… 1

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………... 6

C.Tujuan Penelitian…………………………………………………………………. 6

D.Manfaat Penelitian………………………………………………………………... 6

E.Kerangka Konseptual……………………………………………………………... 7

1.Sejarah lahirnya filosofi kepemimpinan………………………………………... 7

a.Filosofi kepemimpinan barat………………………………………………...... 7

b.Filosofi kepemimpinan nusantara…………………………………………… 9

2.Hakikat pemimpin dan kepemimpinan………………………………………… 14

3.Teori asal usul pemimpin……………………………………………………… 15

4.Gaya kepemimpinan…………………………………………………………… 22

5.Sifat kepemimpinan dalam kehidupan bermasyarakat………………………… 26

6.Kepemimpinan kepala desa……………………………………………………… 31

Page 12: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

xi

7.Konsep kelembagaan……………………………………………………………….. 36

a.Pengertian kelembagaan……………………………………………………………. 36

b.Jenis-jenis lembaga………………………………………………………………… 37

8.Konsep institusi lokal……………………………………………………………….. 39

a.Pengertian institusi lokal…………………………………………………………… 39

b.Pengelolaan institusi lokal………………………………………………………….. 40

9.Lembaga kemasyarakatan desa……………………………………………………... 44

10.Hubungan kepemimpinan dan lembaga kemasyarakatan………………………….. 56

F.Ruang Lingkup……………………………………………………………………….. 57

G.Metode Penelitian……………………………………………………………………. 57

1.Jenis Penelitian…………………………………………………………………….. 57

2.Subyek Penelitian………………………………………………………………….. 58

3.Teknik pengumpulan data…………………………………………………………. 60

4.Teknik analisis data………………………………………………………………... 62

BAB II PROFIL DESA PAGERHARJO……………………………………………. 64

1.Pembagian wilayah desa…………………………………………………………… 64

a.Batas wilayah…………………………………………………………………….. 64

2.Kondisi geografis…………………………………………………………………... 65

3.Demografi………………………………………………………………………….. 65

a.Jumlah penduduk…………………………………………………………………. 65

b.Tingkat pendidikan……………………………………………………………...... 66

c.Mata pencaharian…………………………………………………………………. 66

d.Agama……………………………………………………………………………… 67

Page 13: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

xii

4.Lembaga kemasyarakatan desa……………………………………………………… 67

5.Sarana dan prasarana desa……………………………………………………………. 68

a.Sarana dan prasarana air bersih…………………………………………………….. 68

b.Jumlah sarana sanitasi……………………………………………………………… 69

c.Sarana ibadah………………………………………………………………………. 69

d.Sarana olahraga…………………………………………………………………….. 70

e.Sarana kesehatan masyarakat………………………………………………………. 70

f.Prasarana kesehatan masyarakat……………………………………………………. 71

g.Prasarana pendidikan……………………………………………………………….. 71

h.Prasarana penerangan umum………………………………………………………... 72

i.Pariwisata lokal…………………………………………………………………….... 72

6.Struktur organisasi pemerintah desa Pagerharjo…………………………………….. 73

7. Profil dusun Ngemplak……………………………………………………………... 77

a. Sejarah dusun Ngemplak………………………………………………………….. 77

b.Geografis…………………………………………………………………………... 79

c.Demografis………………………………………………………………………….. 79

d.Sarana dan prasarana dusun Ngemplak………………………………………….... 82

e.Kelembagaan dusun Ngemplak……………………………………………………… 84

BAB III PENGELOLAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN…………………. 87

1.Latar belakang pembentukan lembaga kemasyarakatan…………………………….. 87

2.Proses pembentukan lembaga kemasyarakatan……………………………………... 90

3.Proses pembekalan dan pembinaan………………………………………………….. 92

4.Program peningkatan kapasitas……………………………………………………… 94

Page 14: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

xiii

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… 98

1.Kesimpulan…………………………………………………………………………. 98

2.Saran………………………………………………………………………………… 99

Daftar pustaka

Page 15: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Kondisi geografis………………………………………………………….. 65

Tabel 1I.2 Jumlah penduduk………………………………………………………….. 65

Tabel 1I.3 Tingkat pendidikan………………………………………………………... 66

Tabel 1I.4 Mata pencaharian………………………………………………………….. 66

Tabel 1I.5 Agama……………………………………………………………………... 67

Tabel 1I.6 Sarana dan prasarana air bersih…………………………………………… 68

Tabel 1I.7 Jumlah sarana sanitasi…………………………………………………….. 69

Tabel 1I.8 Jumlah sarana ibadah…………………………………………………….. 69

Tabel II.9 Sarana olahraga…………………………………………………………... 70

Tabel II.10 Sarana kesehatan masyarakat…………………………………………… 70

Tabel II.11 Prasarana kesehatan masyarakat…………………………………………. 71

Tabel II.12 Prasarana pendidikan……………………………………………………... 71

Tabel II.13 Prasarana penerangan umum……………………………………………... 72

Tabel II.14 Pariwisata lokal desa……………………………………………………... 72

Tabel II.15 Jumlah penduduk dusun Ngemplak…………………………………………. 79

Tabel II.16 Jumlah penduduk dusun Ngemplak menurut usia…………………………... 80

Tabel II.17 Agama yang dianut oleh warga dusun Ngemplak…………………………... 81

Tabel II.18 Mata pencaharian warga dusun Ngemplak………………………………….. 81

Tabel II.19 Tingkat pendidikan warga dusun Ngemplak………………………………... 82

Tabel II.20 Sarana keagamaan dusun Ngemplak………………………………………... 82

Tabel II.21 Sarana pendidikan di dusun Ngemplak……………………………………... 83

Tabel II.22 Sarana kesehatan di dusun Ngemplak………………………………………. 83

Page 16: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

xv

Tabel II.23 Sarana keamanan di dusun Ngemplak……………………………………… 84

Tabel II.24 Nama lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak……………………… 84

Tabel II.25 Kegiatan lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak…………………… 85

Page 17: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

xvi

INTISARI

Dusun Ngemplak, merupakan salah satu dusun yang terletak di desaPagerharjo, kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Permasalahanumum yang jamak terjadi di dusun Ngemplak adalah gagalnya institusi lokalRT dan RW dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dikarenakan minimnyaperhatian yang diberikan pemerintah desa Pagerharjo kepada lembagakemasyarakatan yang telah ada di dusun Ngemplak. Berdasarkan uraian di atasmaka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam tentangpengelolaan lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak.

Rumusan masalah yang diajukan adalah pertama, bagaimana pengelolaaninstitusi lokal RT dan RW di dusun Ngemplak. Kedua, hambatan dalam prosespengelolaan institusi lokal RT dan RW di dusun Ngemplak?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang pengelolaanlembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak. Manfaat penelitian ini adalahdiharapkan dapat menambah referensi khususnya dibidang pengelolaaninstitusi lokal ditingkat dusun dan dapat memberikan masukan kepadapemerintah desa Pagerharjo dalam proses pengelolaan institusi lokal didusunNgemplak. Ruang lingkup penelitian ini meliputi: latar belakang pembentukanlembaga kemasyarakatan di pedukuhan Ngemplak, proses pembentukanlembaga kemasyarakatan di pedukuhan Ngemplak, proses pembekalan danpembinaan lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak dan programpeningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan di pedukuhan Ngemplak. Jenispenelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian iniadalah pemerintah desa Pagerharjo dan pengurus lembaga kemasyarakatan didusun Ngemplak. Teknik menentukan informan menggunakan teknikpurposive. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, interviewdan dokumentasi. Proses analisis data akan dilakukan dengan cara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka penulis dapatmengambil empat kesimpulan yaitu pertama, latar belakang pembentukanlembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak di dasari oleh adanya kebutuhanmasyarakat dan pemerintah akan sebuah lembaga yang dapat menampung danmenyalurkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah desa Pagerharjo. Kedua,proses pembentukan lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak melaluiproses musyawarah. Ketiga, proses pembekalan dan pembinaan lembagakemasyarakatan dilakukan dengan cara menghadirkan orang-orang yang telahberpengalaman untuk diajak bertukar pikiran dalam rangka untuk mencarisolusi terbaik atas persoalan yang sering dihadapi oleh warga masyarakatdusun Ngemplak. Keempat, proses peningkatan kapasitas kelembagaandiselenggarakan oleh pemerintah desa Pagerharjo bekerja sama denganpemerintah kabupaten Kulon Progo.Kata Kunci : Pengelolaan, Lembaga kemasyarakatan, Dusun

Page 18: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa lalu ketika Negara kesatuan republik Indonesia belum

berdiri dan bangsa asing seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan

Jepang datang ke nusantara. Untuk mengambil seluruh sumber daya alam

yang ada di nusantara. Desa merupakan kesatuan masyarakat adat yang

dikelola oleh kepala adat atau kepala suku, demi mencapai kesejahteraan

warganya. Secara etimologis atau asal usul kata istilah desa pada awalnya

berasal dari bahasa sansekerta dhesi/deca yang artinya tanah kelahiran/tanah

asal/tanah air. Di daerah lain istilah desa disebut dengan istilah gampong

Aceh, kampung Sunda, nagari Padang, wanus Sulawesi Utara dan huta Batak.

Tatakelola desa dari waktu ke waktu selalu berubah-ubah tergantung dari

kebijakan politik yang diambil oleh rezim yang sedang berkuasa. Pada masa

sebelum kedatangan bangsa asing ke nusantara, tata kelola desa yang kala itu

masih bernama desa adat. Menurut beberapa literatur yang ada sudah berjalan

sesuai dengan keinginan dan tradisi yang berkembang didalam masyarakat

adat saat itu. Saat bumi nusantara berada dibawah kekuasaan bangsa asing,

desa menjadi obyek pembangunan penjajah, melalui tangan kanan mereka

yang bernama kepala desa. Pada saat itu kepala desa berwenang untuk

menentukan tanah yang akan ditanami tebu, cengkeh, kopi, sawit ataupun

tanaman yang lain sesuai dengan permintaan dan perintah langsung dari

pemerintah kolonial yang berkuasa saat itu. Sebagai timbal baliknya

Page 19: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

2

pemerintah kolonial memberikan upah setiap bulan nya kepada para kepala

desa. Pada masa itu posisi kepala desa lebih sebagai mandor perkebunan milik

pemerintah kolonial daripada, sebagai pemimpin yang selalu memperjuangkan

kesejahteraan dan melindungi rakyatnya dari penindasan yang dilakukan oleh

kaum penjajah.

Pada Saat Negara kesatuan republik Indonesia sudah terbentuk dan di

proklamasikan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945. Lahirlah UU No 22 tahun

1948 dan UU No 19 tahun 1965 yang mengatur tentang tatacara pembangunan

desa selaku daerah otonomi tingkat III. Tetapi karena situasi politik dan

keamanan pada saat itu tidak kondusif, dikarenakan banyaknya

pemberontakan yang terjadi di beberapa daerah serta masih kuatnya keinginan

pemerintah Belanda untuk menguasai kembali Indonesia, maka pada saat itu

pembangunan desa pada awal kemerdekaan tidak berjalan sebagaimana

mestinya sampai dengan presiden Sukarno turun tahta. Setelah pemberontakan

G30S PKI meletus dan presiden Sukarno, dipaksa lengser dari jabatannya,

setelah pidato pertanggungjawabannya ditolak oleh MPRS, maka Soeharto lah

yang naik ke pucuk jabatan tertinggi di republik ini yaitu menjadi seorang

presiden. Era kepemimpinan Soeharto yang kala itu lebih dikenal dengan

nama orde baru, membuat beberapa terobosan baru dalam kebijakan yang

berkaitan dengan tata kelola desa. Demi memacu pertumbuhan ekonomi di

desa.

Pada saat pemerintah orde baru berkuasa selama kurang lebih 32

tahun. Desa dijadikan sebagai arena/obyek proyek pemerintah pusat. Semua

Page 20: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

3

departemen yang dibentuk oleh pemerintahan orde baru saat itu pasti selalu

mempunyai proyek di desa setiap tahun nya, kecuali departemen luar negeri.

Proyek itu dikerjakan bersama dengan kepala desa yang memiliki wewenang

penuh untuk mengatur dan menentukan tanah atau wilayah yang akan

dijadikan proyek oleh pemerintah pusat, demi memacu pertumbuhan ekonomi

desa. Walaupun pada akhirnya kebijakan ini tidak begiu sukses. Hal ini

ditandai oleh, banyak kades bermasalah yang digulingkan oleh warganya

sendiri pada pertengahan tahun 1998, dikarenakan beberapa perbuatan

menyimpang, yang pernah dilakukan oleh kepala desa, selama dia berkuasa.

Setelah era orde baru tumbang oleh demonstrasi besar-besaran yang dilakukan

oleh mahasiswa dan ditandai dengan era keterbukaan atau yang lebih dikenal

dengan era reformasi. Kebijakan yang berkaitan dengan tata kelola desa selalu

berubah-ubah. Hal ini ditandai dengan dikeluarkan UU no 22 tahun 1999

tentang pemerintah daerah, yang salah satu isi nya membahas tentang

pembatasan masa jabatan kepala desa, pengurangan wewenang yang dimiliki

oleh kepala desa dan dibentuknya badan perwakilan desa yang menjadi cikal-

bakal pembentukan badan permusyawaratan desa sebagai lembaga yang

melakukan kontrol dan pengawasan terhadap kebijakan yang dibuat oleh

kepala desa. Setelah UU tersebut dianggap memberikan wewenang yang

terlalu berlebihan kepada BPD, maka direvisi lah UU tersebut dan kemudian,

lahirlah UU No 32 tahun 2004 yang isinya memgembalikan kekuasaan kepala

desa seperti pada masa orde baru . Tetapi kekuasaan tersebut tetap diawasi dan

di kontrol oleh BPD. Karena adanya berbagai macam pertimbangan dan

Page 21: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

4

dinamika politik yang berkembang. Pada akhirnya pemerintah pusat

mengeluarkan PP no 72 tahun 2005, sebagai aturan turunan dari UU No 32

tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang telah beberapa kali mengalami

revisi. PP ini ternyata belum mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal yang

sudah ada dan berkembang di dalam masyarakat desa. Setelah melalui

perjuangan yang panjang dan melelahkan akhirnya Negara kesatuan republik

Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah memiliki undang-undang

khusus yang mengatur tentang desa atau yang lebih dikenal dengan UU No 6

tahun 2014 tentang desa. Perbedaan yang paling mencolok antara UU No 6

tahun 2014 tentang desa dengan PP No 72 tahun 2005 adalah Negara

mengakui adanya desa adat. Masyarakat yang tinggal di desa yang masih

berbentuk desa adat, dapat membangun desa tersebut sesuai dengan

kebutuhan masyarakat setempat dan aturan adat istiadat yang berlaku.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang masih

memegang teguh adat-istiadat budaya jawa. Walaupun saat ini di Yogyakarta

sendiri sangat sulit ditemukan adanya desa adat, sebagaimana yang jamak

terjadi di provinsi Kalimantan Barat ataupun di provinsi Papua. Di Daerah

Istimewa Yogyakarta, warga masyarakat desa terbiasa menyampaikan

aspirasi melalui lembaga desa yang bernama RT atau RW. Tetapi sayangnya

RT dan RW yang seharusnya dijadikan lembaga yang menampung aspirasi

masyarakat desa dan menyalurkan aspirasi tersebut kepada pemerintah desa

melalui forum musyawarah rencana pembangunan desa, belum berjalan

sebagaimana mestinya dikarenakan belum maksimalnya dukungan pemerintah

Page 22: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

5

desa dalam memberikan dukungan kepada para ketua dan pengurus RT dan

RW yang ada di desa, seperti kasus yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo

beberapa waktu lalu.

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu Kabupaten yang

terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki julukan jewel of Java

yang berarti mutiara dari Jawa. Hal ini dikarenakan Kulon Progo memiliki

berbagai macam sumber daya alam yang melimpah dan 2 tahun lagi Kulon

Progo akan menjadi pintu masuk/halaman depan dari Daerah Istimewa

Yogyakarta. Karena adanya pembangunan bandara New Yogyakarta

International Airport.

Pedukuhan Ngemplak merupakan sebuah dusun yang terletak di desa

Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Permasalahan

umum yang dihadapi oleh dusun Ngemplak adalah gagalnya institusi lokal

RT dan RW dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dikarenakan minimnya

perhatian yang diberikan pemerintah desa Pagerharjo kepada lembaga

kemasyarakatan yang ada di pedukuhan Ngemplak.

Perhatian dalam bentuk peningkatan kapasitas dan pembinaan dilakukan

agar RT dan RW mampu bekerja membantu pemerintah Desa dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan. Saya meyakini bahwa tanpa

perhatian yang serius dan pembinaan yang berkelanjutan. lembaga

kemasyarakatan yang bernama RT dan RW tidak akan pernah bisa

berkembang, mengikuti perubahan zaman yang semakin cepat berubah.

Page 23: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

6

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul”pengelolaan lembaga kemasyarakatan

di pedukuhan Ngemplak desa Pagerharjo kecamatan Samigaluh

kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan institusi lokal RT dan RW di pedukuhan Ngemplak?

2. Apa hambatan dalam proses pengelolaan institusi lokal RT dan RW di

pedukuhan Ngemplak?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan tentang pengelolaan lembaga kemasyarakatan di

pedukuhan Ngemplak

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi khususnya

dibidang pengelolaan institusi lokal ditingkat pedukuhan;

2. Pemerintah Desa Pagerharjo

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pemerintah desa Pagerharjo dalam proses pengelolaan institusi lokal di

pedukuhan Ngemplak, khususnya institusi lokal RT dan RW.

Page 24: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

7

E. Kerangka Teori

1. Sejarah Lahirnya Filosofi Kepemimpinan

a. Filosofi Kepemimpinan Barat

Menurut Ahmad Suhelmi (2001), landasan awal lahirnya filosofi

kepemimpinan barat, di pengarui oleh pemikiran dari para ilmuwan

yang berasal dari Yunani kuno dan Romawi kuno. Para ilmuwan

Yunani kuno, mengajarkan kepada dunia barat tentang bentuk-bentuk

negara, hakikat pemerintahan, hukum yang harus mengontrol Negara,

revolusi sosial dan yang terakhir adalah seorang pemimpin harus

memiliki sifat adil,bijaksana, cerdik dan berani.

Para ilmuwan Romawi kuno mengajarkan kepada dunia barat,

bahwa kedaulatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh para penguasa

merupakan kedaulatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh rakyat, yang

kemudian didelegasikan kepada penguasa melalui sebuah mekanisme

yang saat ini dikenal dengan nama pemilu. Penguasa bertanggung

jawab penuh kepada rakyat. Apabila kekuasaan yang diberikan disalah

gunakan oleh penguasa, maka penguasa tersebut akan kehilangan

legitimasi dari rakyatnya. Karena rakyat memiliki hak politik yang

sama atau yang dikenal dengan istilah equal rights.

Menurut Hamdan Dimyati (2014), sejak era millennium filosofi

kepemimpinan barat banyak dipengarui oleh hasil pemikiran dari John

Maxwell. Beliau membagi kepemimpinan kedalam lima tingkatan yaitu

Page 25: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

8

tingkat pertama bernama posisi: seseorang mengikuti pemimpin, karena

posisi pemimpin tersebut yang lebih tinggi di dalam sebuah stuktur

organisasi. Tingkat kedua yaitu hubungan: seseorang anak

buah/bawahan mengikuti seorang pemimpin. Karena dia merasa senang

dan nyaman dengan kebijakan yang dibuat oleh sang pemimpin.

Tingkat ketiga bernama hasil: Seorang bawahan/anak buah mengikuti

seorang pemimpin, dikarenakan sang pemimpin telah terbukti sukses

dalam memimpin sebuah organisasi. Tingkat keempat disebut dengan

reproduksi: Seorang bawahan/anak buah mengikuti seorang pemimpin,

dikarenakan sang pemimpin telah membuat beberapa kebijakan yang

telah terbukti berhasil mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki

oleh para bawahannya. Tingkat kelima yaitu respek: seorang

bawahan/anak buah mengikuti seorang pemimpin, dikarenakan sang

pemimpin telah memberikan contoh yang baik selama memimpin

organisasi. Segala kebijakan yang dulu pernah dibuat menjadi inspirasi

bagi para bawahannya untuk melanjutkannya dan menambahkan

beberapa hal yang dirasa masih kurang.

Di dunia barat teori ini sangat cepat menyebar. Tetapi sangat lama

untuk berkembang dikarenakan sangat tergantung dengan kebijakan

penguasa setempat. Inggris yang merupakan salah satu Negara Eropa

barat, yang sedikit demi sedikit mulai menerapkan pemikiran para

tokoh zaman romawi kuno. Hal ini ditandai dengan lahirnya Magna

Charta atau yang lebih dikenal dengan istilah piagam agung pada

Page 26: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

9

tanggal 15 Juni 1215. Isi dari Magna Charta pada intinya adalah

pembatasan kekuasaan raja yang pada saat itu sangat mutlak atau

absolut. Sehingga rakyat banyak dirugikan karena sifat sewenang-

wenang raja kepada rakyat.

Sebelum pemikiran John Maxwell masuk ke Indonesia. Pemikiran

ini telah berkembang pesat di Inggris pada awal 1990an sampai dengan

lahirnya sebuah karya monumental dari David Osbourne dkk yang

berjudul memangkas birokrasi dan mewirausahakan birokrasi. Kedua

tokoh diatas ingin merubah kepemimpinan organisasi milik pemerintah

yang selama ini sangat kaku dengan berbagai peraturan yang

membelenggung. Berubah menjadi organisasi yang fleksibel, yang

dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan

pelanggan/masyarakat yang semakin hari semakin komplek. Tanpa

perlu menabrak peraturan yang berlaku di dalam suatu Negara/daerah.

b. Filosofi Kepemimpinan Nusantara

Menurut Hamdan Dimyati (2014), jauh sebelum Negara kesatuan

republik Indonesia berdiri dan Negara barat datang ke kepulauan yang

ada di nusantara untuk berdagang. Indonesia yang saat itu masih

bernama nusantara telah memiliki landasan filosofi tersendiri tentang

kepemimpinan, sesuai dengan karakteristik budaya dan masyarakat

yang berkembang pada saat itu. Landasan itu berpijak pada ajaran yang

dibawa oleh Prabu Arjuna Sasrabahu. Seorang tokoh mitologi yang

berasal dari cerita pewayangan Jawa kuno. Tokoh ini digambarkan

Page 27: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

10

sebagai seorang raja yang sakti mandraguna dan memimpin sebuah

Negara yang bernama Maespati. Selama dia menjadi pemimpin di

Maespati, Prabu Arjuna Sasrabahu selalu mencintai perdamaian dan

mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah. Perang

merupakan jalan terakhir yang ditempuh, apabila jalan musyawarah

sudah tertutup. Kisah perjalanan hidup Prabu Arjuna Sasrabahu ditulis

kembali oleh seorang pujangga yang hidup pada masa kerajaan

Majapahit, yaitu Mpu Tantular didalam Kakawin Arjuna Wijaya.

Kakawin inilah yang kemudian menjadi pedoman dan pegangan utama

bagi Mahapatih Gadjah Mada dalam menjalankan roda pemerintahan

kerajaan Majapahit bersama dengan sang raja Hayam Wuruk. Pedoman

itu terkenal dengan istilah Panca Titi Darmaning Prabu atau lima

kewajiban seorang pemimpin, yaitu

1) Handayani Hanyakra Purana: Seorang pemimpin harus selalu

senantiasa memberikan dorongan, motivasi dan kesempatan

yang sama bagi generasi mudanya yang menjadi anggota dalam

sebuah organisasi. Untuk maju berkembang dan melangkah ke

depan. Hal ini dilakukan agar proses regenerasi kepemimpinan

berjalan dengan baik dan menghindari ketergantungan yang

sangat besar pada seorang pemimpin.

2) Nadya Hanyakrabawa: Seorang pemimpin di dalam mengambil

sebuah keputusan harus mengutamakan musyawarah untuk

mufakat. Keputusan yang diambil harus mengutamakan

Page 28: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

11

kebutuhan masyarakat. Selain itu seorang pemimpin dituntut

harus mampu membimbing masyarakatnya, sesuai dengan

perkembangan zaman.

3) Ngarsa Hanyakrabawa: Seorang pemimpin harus mampu

memberikan contoh yang baik, bagi bawahan dan masyarakat

sekitarnya.

4) Nir Bala Wikara: Seorang pemimpin harus selalu

mengutamakan jalur lobi politik dan diplomasi dalam

menyelesaikan setiap masalah yang timbul dengan para lawan

politiknya. Kekuatan dan kekuasaan digunakan sebagai jalan

terakhir untuk mengalahkan para lawan politiknya.

5) Ngarsa Dana Upaya: Seorang pemimpin harus memberikan

seluruh pikiran, jiwa, raga, tenaga, waktu dan materi, untuk

kepentingan masyarakat, atau dikenal dengan istilah

kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi.

Di dalam kancah perpolitikan nasional Indonesia filosofi Panca Titi

Darmaning Prabu, secara perlahan-lahan mulai diterapkan oleh

Presiden RI Ir Joko Widodo, dalam menyelesaikan beberapa isu yang

sempat menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah warga

masyarakat. Salah satu contoh adalah Presiden Joko Widodo

mengundang sejumlah tokoh nasional, untuk makan siang bersama di

Istana Negara. Jokowi panggilan akrab dari Presiden Joko Widodo,

mengundang sejumlah tokoh yang selama ini dianggap oleh sebagian

Page 29: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

12

masyarakat sebagai tokoh yang selalu berseberangan pemikiran dan

kebijakan dengan pemerintah pusat. Tokoh yang diundang adalah

Presiden Ke 6 RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak

Prabowo Subianto. Acara makan siang bersama di Istana Negara

Jakarta, juga membicarakan sejumlah isu yang sedang berkembang

dimasyarakat, seperti pembahasan RUU Ormas dan RUU Pemilu yang

sedang dibahas di DPR. Acara ini sekaligus sebagai ajang untuk

melakukan klarifikasi langsung kepada yang bersangkutan, tentang

beberapa berita yang selama ini berkembang di masyarakat, diantaranya

adalah Presiden Ke 6 RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono merasa

dipersulit untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan yang kedua

adalah Bapak Prabowo Subianto, dianggap melakukan kegiatan yang

dapat menganggu stabilitas politik nasional sebagai akibat dari

kekalahan tipis yang dialami oleh Bapak Prabowo Subianto saat

mengikuti pemilihan Presiden tahun 2014.

Pada masa-masa awal pergerakan nasional Indonesia, muncullah

seorang tokoh yang nantinya akan menjadi tokoh penting didalam dunia

Pendidikan Indonesia yaitu Bapak Suryadi Suryaningrat atau akrab di

panggil dengan nama Ki Hajar Dewantara. Beliau mengajarkan tiga hal

Kepada para calon pemimpin dan para pemimpin yang sedang berkuasa.

Ajaran yang pertama adalah Ing Ngarso Sung Tuladha yang artinya

setiap pemimpin harus mampu memberikan contoh yang baik kepada

para anggotanya. Ajaran yang kedua adalah Ing Madya Mangun Karsa

Page 30: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

13

yang artinya setiap pemimpin harus mau hadir ditengah-tengah

anggotanya untuk memberikan semangat kepada para anggotanya.

Sehingga mereka mampu mengembangkan potensi dan bakat yang

dimiliki. Ajaran yang ketiga adalah Tut Wuri Handayani yang artinya

setiap pemimpin harus mampu memberikan dorongan dan motivasi dari

belakang, kepada para anggotanya. Hal ini dilakukan, agar mereka

memiliki kematangan dalam berpikir, berbicara dan bertindak.

Buah pikiran kedua tokoh tersebut menjadikan landasan utama

kepemimpinan nasional yang dipergunakan saat ini. Ada tiga hal pokok

yang disampaikan oleh Mahapatih Gadjah Mada dan Ki Hajar

Dewantara yaitu seorang pemimpin harus memiliki idealisme. Idealisme

ibarat kompas yang akan menunjukkan tujuan akhir dari sebuah

perjalanan panjang. Tanpa idealisme sebuah Negara tidak akan

mengalami kemajuan. Di Indonesia idealisme ini tertuang didalam

pancasila. Seluruh peraturan hukum dan Visi Misi Presiden, sampai

dengan kepala desa harus sesuai dengan pancasila. Kedua, seorang

pemimpin harus memiliki sisi realisme, yang berarti seorang pemimpin

harus memahami kondisi dan situasi sesungguhnya yang sedang terjadi

di negara/daerah yang sedang dia pimpin. Hal ini dilakukan agar

kebijakan yang dibuat nantinya berdasarkan kebutuhan warga

masyarakat, bukan kebutuhan segelintir elit politik saja. Ketiga, seorang

pemimpin harus memiliki rasa optimisme, yang berarti tujuan atau cita-

cita yang kita miliki saat ini suatu saat akan tercapai dengan diiringi doa

Page 31: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

14

dan kerja keras seluruh warga masyarakat dan pejabat yang berwenang.

Rasa optimisme ini perlu dibangun, dirawat dan dijaga, agar tujuan

akhir sebuah organisasi/Negara bisa tercapai. Sebagus apapun visi, misi

dan program kerja seorang pemimpin. Jika tidak diiringi dengan

keyakinan, maka visi, misi dan program kerja yang dibuat hanya

merupakan sebuah pekerjaan yang sia-sia belaka.

2. Hakikat Pemimpin dan Kepemimpinan

Menurut Hamdan Dimyati (2014), istilah pemimpin dan

kepemimpinan pada awalnya berasal dari kata dasar” pimpin. Akan

tetapi kata tersebut digunakan dalam konteks yang berbeda-beda.

Pemimpin atau di dalam bahasa Inggris sering dikenal dengan

istilah leader merupakan orang yang memiliki kelebihan dan kecakapan

pada satu bidang. Sehingga dengan kelebihan yang dia miliki dia

mampu mempengarui orang lain untuk bersama-sama melakukan

kegiatan tertentu, demi mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam

konteks tata kelola desa, kelebihan individu yang dimiliki oleh calon

kepala desa akan sangat menentukan kemajuan desa. Salah satu contoh

adalah calon kepala desa yang memiliki latar belakang pendidikan

pertanian dan telah berpengalaman di bidang pertanian, diharapkan saat

menjadi kepala desa nanti bisa membuat kebijakan yang dapat

meningkatkan kesejahteraan petani dan dapat meningkatkan pendapatan

asli desa melalui sektor pertanian.

Page 32: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

15

Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan

dan pengaruh yang dimiliki oleh seseorang atau setiap orang. Oleh

karena itu, kepemimpinan dapat dimiliki oleh seorang pemimpin

maupun orang yang bukan”pemimpin”. Di dalam sebuah organisasi

pemerintah khususnya desa, keterampilan dan pengaruh seorang

sekretaris desa atau sering disebut dengan istilah ”carik” bisa saja jauh

lebih besar daripada kepala desa itu sendiri. Hal ini dikarenakan kinerja

sekretaris desa yang memang lebih baik dari kepala desa atau sekretaris

desa yang menjabat saat ini merupakan anak mantan kepala desa.

3. Teori Asal-Usul Kepemimpinan

Menurut Sondang P Siagian (2015), kepemimpinan merupakan

salah satu bagian yang sangat penting di dalam sebuah

organisasi/institusi apapun yang ada dan berkembang ditengah-tengah

masyarakat. Sampai saat ini masih terjadi perdebatan sengit diantara

para ilmuwan, praktisi, dosen dan para pakar yang telah lama

melakukan penelitian dan pengkajian tentang kepemimpinan. Ada dua

teori/pandangan tentang asal-usul munculnya karakter/jiwa

kepemimpinan. Kedua teori tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemimpin itu dilahirkan ( Leaders are born)

Para ahli yang mendukung teori ini berpandangan bahwa

seseorang akan menjadi pimpinan/pemimpin. Karena dia

dilahirkan dengan bibit dan bakat kepemimpinan. Pandangan

ini sangat mempercayai adanya takdir. Seseorang bisa menjadi

Page 33: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

16

pemimpin atau pimpinan, dikarenakan memang sudah”

ditakdirkan” oleh Tuhan yang maha esa melalui wahyu dalam

keyakinan umat Islam, atau wangsit didalam budaya kejawen

jawa dan Roh kudus dalam keyakinan orang Katholik dan

Kristen.

Teori kepemimpinan ini, biasanya berkembang pesat di

dunia timur, salah satunya adalah Indonesia. Indonesia

merupakan Negara yang sangat kaya dengan sumber daya

alamnya, budaya, bahasa, destinasi wisata dan kekayaan

kulinernya. Tetapi dibalik anugerah yang begitu melimpah

ruah yang ada di bumi pertiwi, sebagian besar warga

masyarakatnya masih sulit untuk berpikir secara rasional

terutama dalam hal memilih pimpinan dan memahami

bagaimana proses dan perjalanan hidup seseorang sehingga dia

bisa sukses menjadi seorang pimpinan. Mereka hanya berhenti

pada pemahaman” dia memang sudah ditakdirkan untuk

menjadi seorang pemimpin”. Salah satu contoh yang bisa

diambil, untuk memperjelas teori diatas adalah sebagai berikut

Kabupaten Bovendigoel merupakan salah satu Kabupaten

baru, hasil dari pemekaran Kabupaten Merauke, disana

tinggallah sebuah suku yang bernama Wambon atau orang

barat lebih mengenalnya dengan nama suku Mandobo yang

artinya pemimpin wilayah. Kepala suku Mandobo bertugas

Page 34: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

17

mengatur kehidupan sehari-hari warga Mandobo yang terdiri

dari 12 etnis atau yang lebih dikenal dengan istilah anak suku

yang terdiri dari suku Mandobo selaku suku induk, Kombay,

Koroway, Talemonari, Lumjajanea, Kotagut, Saukambon,

Wambonsalb, Ombay, Kwa Kambon, Wanggom dan Molap

Kambon. Aturan yang dibuat meliputi aturan tentang tata cara

bercocok tanam, berburu, berperang, menikah, merawat hewan

ternak, berobat dan menjaga tanah adat. Aturan tersebut dibuat

berdasarkan musyawarah adat dan petunjuk yang diberikan

oleh leluhur melalui perantara kepala suku, begitu pentingnya

peran kepala suku sehingga tidak setiap orang yang berasal

dari suku Mandobo bisa menjadi kepala suku Mandobo.

Mekanisme penentuan kepala suku, biasanya dilakukan

melalui upacara pemanggilan roh leluhur atau kepala suku

yang saat ini menjabat bersemedi di gua atau gunung keramat

untuk meminta petunjuk dari leluhur, mengenai siapa kepala

suku yang akan memimpin Mandobo pada periode berikutnya.

Leluhur akan memberi jawaban melalui mimpi mengenai siapa

yang”ditakdirkan” menjadi kepala suku selanjutnya.

Keputusan yang telah dibuat oleh leluhur tidak boleh

dipertanyakan. Karena apabila dipertanyakan, suku Mandobo

beserta keturunan nya akan mendapatkan hukuman dari para

leluhur dalam bentuk bencana yang akan datang secara terus

Page 35: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

18

menerus. Orang yang terpilih akan, diangkat menjadi kepala

suku melalui serangkaian upacara adat dan akan memakai

kalung yang terbuat dari anyaman pohon melinjo yang

ditambah dengan hiasan yang dibuat dari gigi babi hutan.

Aturan adat suku Mandobo yang paling terkenal dan disegani

banyak orang adalah Apabila ada orang luar /orang asing

masuk ke Kabupaten Bovendigoel, lalu kemudian menabrak

hewan peliharaan milik warga setempat seperti anjing, babi,

ayam dan lain sebagainya, maka orang tersebut harus

membayar ganti rugi kepada pemiliknya, berupa uang atau

hewan peliharaan yang memiliki harga dan kualitas yang sama.

Jumlah ganti rugi ditentukan sendiri oleh pemilik hewan

tersebut. Setiap wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang

ingin datang ke Bovendigoel, disarankan memiliki pemandu

wisata atau mengajak penduduk asli setempat yang sudah

memahami wilayah dan aturan adat yang berlaku di kabupaten

Bovendigoel.

b. Pemimpin itu dibentuk dan ditempa ( Leaders are made)

Para ahli yang mendukung teori ini berpandangan bahwa

jiwa/karakter kepemimpinan seseorang dapat dibentuk/ditempa

sejak dini, melalui pendidikan didalam keluarga atau yang

lebih dikenal dengan pendidikan informal, lalu dilanjutan

dengan pendidikan formal melalui lembaga pendidikan dari

Page 36: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

19

mulai PAUD sampai dengan perguruan tinggi, ditambah

dengan mengikuti kegiatan pendidikan non

formal/ekstrakurikuler seperti pramuka, Palang merah remaja (

PMR), Karang Taruna dan organisasi-organisasi lain yang

berada di lingkungan sekitarnya.

Dari berbagai kegiatan yang diperoleh mulai dari

pendidikan informal, formal dan non formal, diharapkan seorang

individu dapat memperoleh ilmu dan juga pengalaman hidup

guna menemukan” jati dirinya”, serta secara perlahan-lahan

dapat membentuk gaya kepemimpinan yang dianggap cocok

dengan kepribadiannya dan keinginan masyarakat disekitarnya.

Teori kepemimpinan ini pada awalnya berkembang pesat di

dunia barat, terutama perusahaan- perusahaan swasta yang

menerapkan aturan reward and punishment yang artinya

pegawai yang berprestasi akan diberi penghargaan dan pegawai

yang malas dalam bekerja akan diberikan sanksi/hukuman dari

perusahaan. Salah satu kunci sukses agar karyawan terhindar

dari sanksi adalah bekerja sesuai dengan perintah dari

perusahaan. Bekerja pada era saat ini bukan hanya

membutuhkan otot semata. Tetapi juga otak yang cerdas melihat

peluang dan ancaman yang ada disekitar kita. Untuk

mendapatkan otak yang cerdas tentu membutuhkan pendidikan

yang terarah dan intensif ditambah dengan pengalaman kerja

Page 37: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

20

yang mumpuni agar menghasilkan karyawan yang mampu dan

mau bekerja sesuai dengan target perusahaan. Untuk mensiasati

hal ini biasanya perusahaan memberikan tugas belajar kepada

karyawan ke universitas terdekat. Untuk menuntut ilmu sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

Di Indonesia teori ini mulai berkembang pada awal tahun

1960an di era presiden Sukarno, dengan dikeluarkan nya perpres

no 12 tahun 1961 yang berisi setiap pegawai negeri sipil yang

belum memenuhi persyaratan secara pendidikan untuk

menduduki sebuah jabatan struktural di instansinya wajib,

menempuh pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan

kebutuhan instansi yang bersangkutan. Cara yang ditempuh bisa

melalui pemberian tugas belajar atau pemberian izin belajar bagi

pegawai negeri sipil. Hal ini disempurnakan dengan lahirnya

surat edaran menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi nomor 04 tahun 2013 tentang pemberian

tugas belajar dan izin belajar. Kedua aturan hukum ini

sebenarnya ingin memberi pesan yang jelas dan tegas kepada

para pegawai negeri sipil, bahwa menjadi pimpinan yang duduk

dalam sebuah struktur organisasi yang tergabung didalam satuan

kerja perangkat daerah, tidak hanya cukup berbekal bakat

kepemimpinan yang sudah ada sejak lahir dan pengalaman kerja

yang mumpuni. Tetapi juga pendidikan yang memadai, sesuai

Page 38: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

21

dengan tugas pokok dan fungsi jabatan yang nanti akan

ditempati setelah selesai menempuh pendidikan di perguruan

tinggi. Seorang pimpinan didalam sebuah struktur organisasi,

bukan hanya dituntut untuk mampu melaksanakan program

kerja yang telah dibuat bersama. Tetapi mampu merencanakan

dengan matang sebuah program kerja yang tepat sasaran dan

mudah diterapkan dilapangan. Hal ini tentu dibutuhan ilmu

pengetahuan yang mumpuni, yang akan dijadikan landasan

teoritik dalam proses perencanaan program kerja di dalam

satuan kerja perangkat daerah.

Pada era millennium ini pemberian tugas belajar atau izin

belajar, bukan hanya monopoli oleh para aparatur sipil Negara.

Tetapi juga diberikan kepada para pamong desa. Tetapi dikemas

dalam bentuk yang berbeda, walaupun tujuan nya tetap sama

yaitu memberikan ilmu pengetahuan bagi para pamong desa.

Salah satu contoh yang bisa diambil adalah Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa ”APMD” Yogyakarta, saat ini

membuka kelas khusus bagi para pamong desa. Hal ini

dilakukan, agar kemampuan pamong desa dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya berjalan sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku. Bakat kepemimpinan yang

dibawa sejak lahir, kesempatan kerja yang terbuka dan

pengalaman kerja yang mumpuni belumlah cukup untuk

Page 39: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

22

menjadi pamong desa handal, dibutuhkan ilmu pengetahuan

yang memadai tentang tata kelola desa. Hal ini agar para

pamong desa dapat memahami secara teoritik tentang tata cara

membuat perencanaan program yang akan dilaksanakan di desa

tersebut, agar nantinya program yang dibuat tepat sasaran dan

dapat dirasakan oleh sebagian besar masyarakat.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa kepala desa sangat partisipatif

dalam membuat kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia para

pamong desa. Hal yang diharapkan dari kebijakan ini adalah pamong desa

mampu menguasai konsep dan aplikasi pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat desa.

4. Gaya Kepemimpinan

Menurut Prasetyo dalam Hamdan Dimyati (2014), gaya

kepemimpinan adalaha cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan,

yang diimplementasikan dalam bentuk perilaku kepemimpinan seseorang,

untuk mempengarui orang lain. Agar orang lain mau melaksanakan

perintah yang dia berikan. Menurut University of Lowa Studies, yang

dikutip Robbins dan Coulter dalam Hamdan Dimyati (2014). Ada lima

gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi yaitu:

a. Gaya Kepemimpinan Diktator/Otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang

memusatkan seluruh keputusan dan kebijakan pada diri seorang

pemimpin secara mutlak. Disini pemimpin mengendalikan

Page 40: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

23

seluruh aspek kegiatan organisasi, mulai dari perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan tahap

evaluasi program kerja. Gaya kepemimpinan ini cocok

diterapkan pada organisasi militer dan organisasi yang memiliki

anggota/bawahan dengan tingkat kompetensi/pendidikan rendah,

tetapi memiliki semangat kerja yang tinggi. Tipe gaya

kepemimpinan ini sangat tidak cocok diterapkan pada organisasi

yang sudah memiliki sumber daya manusia yang mumpuni, baik

dari segi karakater bawahan, pendidikan dan pengalaman kerja.

b. Gaya Kepemimpinan Autokrasi

Gaya kepemimpinan autokrasi adalah gaya kepemimpinan

yang menggunakan pendekatan kekuasaan untuk

mengembangkan organisasi dan mencapai keputusan. Hal ini

dapat dilihat pada keseharian pemimpinnya yaitu membagi tugas

setiap anggotanya sesuai dengan, keinginannya sendiri,

membuat aturan yang berisi tentang cara menyelesaikan tugas

yang diberikan, membuat keputusan secara sepihak, Partisipasi

karyawan dikontrol dan dibatasi. Gaya kepemimpinan ini cocok

diterapkan di negara yang masih menganut sistem pemerintahan

monarki konstitusional dan monarki parlementer. Seperti di

Inggris, Thailand, Denmark dan lain sebagainya.

c. Gaya Kepemimpinan Paternalistik

Page 41: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

24

Tipe kepemimpinan paternalistik tumbuh subur di

lingkungan masyarakat yang masih tradisional, dengan

pekerjaan utama sehari-hari dibidang agraris seperti menjadi

petani, peternakan dan perikanan. Ada beberapa faktor yang

mendorong faham paternalistik ini berkembang pesat di

sebagian besar wilayah benua Asia. Adapun faktor-faktor

tersebut adalah sebagai berikut:

a.Kuatnya ikatan primordial

b. Kuatnya sistem kekeluargaan atau yang lebih dikenal

dengan istilah “ extended family system”

c. Kehidupan masyarakat yang masih sangat komunalistik

d. Peraturan adat masih dijadikan pedoman utama masyarakat

dalam kegiatan sehari-hari

e. Masih memberikan rasa hormat yang tinggi kepada orang

tua, atau orang yang dituakan. Hal ini sangat tampak

didalam budaya Jepang dan Korea Selatan, dimana

seseorang perdana menteri wajib membungkuk kan sedikit

badan nya apabila sedang bersalaman dengan Kaisar

f. Rasa gotong royong dan kebersamaan antar sesama anggota

warga masyarakat, masih sangat kuat.

d. Gaya Kepemimpinan Partisipatif/Demokratis

Model kepemimpinan ini lebih menekankan pada peran para

bawahan yang diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk

Page 42: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

25

mengungkapkan ide, gagasan dalam sebuah forum pemgambilan

keputusan. Pada awalnya gaya ini muncul dan berkembang pesat

di perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Inggris, pada

pertengahan dekade 1980an sampai dengan awal 1990an.

Mereka berpandangan bahwa untuk meningkatkan daya saing

perusahaan, maka diperlukan keterlibatan secara langsung

maupun tak langsung dari seluruh elemen yang ada

diperusahaan dalam setiap rapat pengambilan keputusan. Hal ini

dilakukan agar nantinya keputusan yang diambil sesuai dengan

kebutuhan karyawan dan perusahaan.

e. Gaya Kepemimpinan Laisser Faire ( Bebas)

Model kepemimpinan ini lebih menekankan kepada

bawahannya artinya seorang pemimpin meletakkan tanggung

jawab pengambilan keputusan sepenuhnya kepada bawahan nya.

Seorang pemimpin hanya memberikan instruksi/perintah secara

umum dan sedikit sekali atau bahkan tidak pernah memberikan

pengarahan langsung kepada bawahannya. Pemimpin

menganggap bahwa bawahannya sudah memahami hak dan

kewajiban masing-masing. Sehingga bawahannya sudah tahu

apa yang harus dilakukan apabila ada tugas dari perusahaan atau

perusahaannya sedang mengalami masalah ( Isjoni, 2007: 58).

Gaya kepemimpinan ini biasanya diterapkan di perusahaan-

perusahaan swasta yang bergerak dibidang teknologi seperti

Page 43: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

26

Microsoft dan apple yang sudah memiliki sumber daya manusia

dan sumber daya teknologi yang telah teruji pengalaman dan

kualitasnya.

Semua gaya kepemimpinan pasti memiliki nilai plus dan minusnya,

tergantung dari sudut mana kita memandang. Tugas seorang pemimpin

adalah bagimana dia memilih dan memilah gaya kepemimpinan yang

cocok diterapkan didalam organisasi yang dia pimpin. Beberapa

pertimbangan yang dapat mempengarui gaya kepemimpinan adalah

permasalahan yang sedang dihadapi oleh organisasi, hubungan dengan

mitra kerja, karakter bawahan dan kondisi lingkungan sekitar organisasi.

5. Sifat Kepemimpinan dalam Kehidupan Bermasyarakat

Menurut Hamdan Dimyati (2014), belajar dan memahami tentang

sebuah konsep kepemimpinan tidak bisa lepas begitu saja dari sifat-sifat

yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Mempelajari kepemimpinan sama

saja dengan mempelajari sifat-sifat kepemimpinan.

Winardi dalam Hamdan Dimyati (2014), membagi sifat

kepemimpinan ke dalam sepuluh sifat. Pembagian ini berdasarkan, pada

penelitian sejumlah orang yang dikenal menjadi pemimpin, dan kemudian

mempelajari sifat-sifat yang dimiliki oleh mereka. Kesepuluh sifat tersebut

adalah sebagai berikut. Seorang pemimpin harus memiliki:

a. Memiliki energi dan fisik yang kuat;

b. Mengenal tujuan dan arah;

c. Antusiasme;

Page 44: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

27

d. Ramah dan Afeksi;

e. Memiliki integritas

f. Memiliki kemampuan teknis;

g. Dapat mengambil keputusan;

h. Inteligensi;

i. Mampu mengajarkan sesuatu;

j. Kepercayaan.

Kepercayaan ibarat bahan bakar minyak dalam sebuah kendaraan.

Tanpa bahan bakar minyak semewah apapun kendaraannya, tidak akan

dapat berjalan sebagaimana mestinya, begitu pula organisasi. Sebuah

organisasi akan dapat berjalan dengan baik, jika antara pemimpin dan para

anggotanya tumbuh rasa saling percaya antara satu sama lain. Jika

kepercayaan ini dapat dibangun , maka tujuan dan arah organisasi bisa kita

capai, melalui kerja sama antar anggota. Selain kepercayaan yang

memegang peranan penting didalam sebuah organisasi, maka ada beberapa

sifat lain yang akan menentukan kemajuan sebuah organisasi. Sifat-sifat

tersebut akan dijelaskan lebih detail oleh Imam Munawir berikut ini,

Imam Munawir dalam Hamdan Dimyati (2014), membagi sifat

kepemimpinan kedalam dua puluh satu sifat kepemimpinan. Kedua puluh

satu sifat tersebut adalah sebagai berikut. Seorang pemimpin harus

memiliki:

a. Kuat akidah, sederhana dan jujur;

b. Mampu secara jasmani dan rohani;

Page 45: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

28

c. Berjiwa integrasi ( Pemersatu);

d. Tidak mementingkan diri sendiri;

e. Percaya kepada diri sendiri;

f. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan;

g. Ramah dan penuh pengertian;

h. Memiliki reputasi yang menyeluruh;

i. Cerdas dan memilikikecakapan teknis;

j. Memiliki semangat berjuang yang tinggi untuk mencapai tujuan;

k. Sabar dalam menghadapi masalah dan dapat bersikap adil dalam

segala hal;

l. Mampu merumuskan program secara jelas dan terperinci;

m. Rendah hati dan ikhlas;

n. Tegas, bijaksana dan bertanggung jawab;

o. Selalu waspada, siaga dan memiliki penglihatan sosial yang

tajam;

p. Penuh daya tarik dan fleksibel;

q. Memiliki inisiatif, kreatif dan disipin;

r. Mau dan mampu mendengarkan, menimbang dan menyeleksi;

s. Selalu obyektif dalam menganalisis sesuatu;

t. Memiliki rasa humor yang segar, mendidik dan cakap;

u. Mampu menanamkan rasa kebersamaan.

Selain kepercayaan factor lain yang akan menentukan maju-

mundurnya sebuah organisasi adalah memiliki pemimpin yang memiliki

Page 46: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

29

sifat tidak mementingkan diri sendiri. Semua fasilitas, kewenangan,

kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki harus dipergunakan sebaik-baiknya

untuk kepentingan masyarakat. Ki Hajar Dewantara, salah satu tokoh

pemikir dari Indonesia juga, memiliki kriteria tersendiri tentang

bagaimana sifat dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,

agar mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, sebagaimana

diuraikan dibawah ini.

Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama kecil Soewardi

Soeryaningrat adalah tokoh pendiri perguruan Taman siswa dan bapak

pendidikan Nasional. Beliau mengutarakan ada tiga sifat yang harus

dimiliki seorang pemimpin yaitu:

a. Tetep, teteg, antep lan manteb

Tetep artinya mempunyai ketetapan pendapat dan pikir, kalau

sesuatu itu telah diyakininya. Tidak mudah termakan isu, tidak

mudah diombang-ambingkan. Sikap tegas, apa yang dikatakan yang

diyakini itu benar, tetap dilaksanakan. Pikiran yang telah diyakini

kebenarannya, itu harus dilaksanakan dalam satuan tugasnya, dengan

sikap cinta kasih penuh kelembutan dan pengertian. Masyarakat pasti

menurutinya dengan hati yag senang, malahan mereka tidak merasa

diperintah atau dipengaruhi, namun malahan membantu dalam

mendukung dengan setulus dan sepenuh hati. Teteg artinya tidak

tergoyahkan oleh godaan atau rayuan apapun. Godaan yang sering

menyebabkan kehancuran karir seseorang adalah harta, tahta dan

Page 47: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

30

wanita. Ambisi yang sangat besar terhadap harta, dapat

menimbulkan berbagai tindakan negatif. Seperti melakukan korupsi,

penyalah gunaan anggaran. Ambisi yang terlalu besar pada suatu

jabatan/kedudukan tertentu, dapat menimbulkan persaingan yang

tidak sehat dan dapat mengakibatkan masak sebelum waktunya.

Ambisi terlalu besar pada wanita, dapat menimbulkan kerusakan

pada hati, pikiran, tindakan, keluarga dan karir seseorang. Antep

artinya, berisi, berilmu, berpengetahuan. Setiap kesempatan

pemimpin harus belajar apa saja, untuk bekal pergaulan dan

keberhasilan dalam memimpin. Beliau mengatakan, sebenarnya

orang yang bijak ialah orang yang banyak membaca. Karena

memang ilmu itu didapatkan dari buku-buku. Ilmu apa saja dibaca

kalau ingin pandai. Mantep, artinya yakni dengan seyakin-yakinnya

bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan baik. Dalam

penugasan dimanapun ditugaskan harus mantep, siap dan berangkat.

b. Ngandel, Kendel, Kandel dan Bandel

Ngandel, artinya percaya, iman dan takwa kepada Tuhan yang

maha esa. Kendel berarti berani mengambil keputusan dan yakin

dengan keputusan tersebut. Kandel, artinya penuh ilmunya, penuh

pengetahuannya, matang jiwanya. juga tabah hatinya hingga dapat

mengatasi segala persoalan. Bandel berarti berani karena benar dan

takut karena salah.

c. Ning, Neng, Nung lan Nang

Page 48: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

31

Ning berarti suci, iklas dan segala tindakannya tanpa pamrih.

Neng berarti seorang pemimpin harus mampu menenangkan hati dan

pikirannya. Nung berarti sanggup melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya seberat apapun. Nang berarti seorng pemimpin memiliki

rasa optimistis, bahwa kerja keras dan perjuangan yang kita lakukan

saat ini suatu saat nanti akan membawa kemenangan/keberhasilan.

Landasan filosofi diatas harus senanstiasa diterapkan oleh para

pemimpin di Indonesia agar masyarakatnya sejahtera secara lahir dan

batin.

6. Kepemimpinan Kepala Desa

Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan

keterampilan, kecakapan dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang.

Oleh karena itu, kepemimpinan dapat dimiliki oleh orang yang duduk

dalam sebuah organisasi atau institusi.

Menurut Seokarto (1983), kepemimpinan merupakan kemampuan

dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengarui,

mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, dan jika perlu memaksa

orang lain agar menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu

yang dapat membantu pencapaian tujuan tertentu.

Menurut Thoha (1983), kepemimpinan merupakan titik sentral dan

penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengarui perilaku orang lain

agar bersedia diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 49: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

32

Menurut Robbins (2002), kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengarui suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

Dari beberapa pendapat para ahli/pakar diatas dapat kita ambil

kesimpulan bahwa esensi dari kepemimpinan adalah Kemampuan yang

dimiliki seorang individu untuk mempengarui orang lain, demi mencapai

tujuan tertentu.

Jika kita kaitkan dengan kepemimpinan lokal/daerah khususnya

desa, maka kepemimpinan seorang kepala desa sangat menentukan maju

mundur nya sebuah desa. Kepala desa adalah orang yang dituakan atau

orang yang dianggap punya kemampuan lebih dibandingkan orang lain

yang tinggal dilingkungan sekitar. Kepala desa diberi mandat oleh warga

desa melalui mekanisme pemilihan kepala desa yang telah diatur secara

lebih rinci di dalam Permendagri no 112 tahun 2014 tentang pemilihan

kepala desa. Untuk mencapai Visi dan Misi sebuah desa, maka kepala desa

harus mampu mempengarui, meyakinkan dan mendorong para warga yang

terdiri dari Warga desa, para ketua RT dan RW, Kepala Dusun, PKK,

Karang Taruna, Dasa Wisma, Ketua BPD beserta Jajaran nya, agar

program kerja yang dihasilkan melalui musyawarah rencana pembangunan

desa harus selaras dan relevan dengan visi dan misi desa. Musyawarah

rencana pembangunan desa harus dijadikan panglima tertinggi dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan rencana pembangunan

jangka menengah desa dan rencana kerja pemerintah desa.

Page 50: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

33

Gaya/Model Kepemimpinan yang bisa digunakan dan

dikembangkan oleh seorang kepala desa didalam forum musrenbagdes

adalah dua macam yaitu:

a.Partisipatif

Model kepemimpinan ini lebih menekankan pada peran

para bawahan yang diberikan kesempatan seluas-luasnya

untuk mengungkapkan ide, gagasan dalam sebuah forum

pemgambilan keputusan. Didalam kontek musyawarah

rencana pembangunan desa, model ini bisa diterapkan

dengan cara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

kepada Perangkat desa, Warga desa, para ketua RT dan

RW, Kepala Dusun, PKK, Karang Taruna, Dasa Wisma,

dan Ketua BPD beserta Jajaran nya. Untuk menyampaikan

ide/gagasan yang berkaitan dengan program kerja apa saja

yang harus direncanakan dan dilakukan agar desa ini

semakin tambah maju.

b. Laisser Faire (bebas)

Model kepemimpinan ini lebih menekankan kepada

bawahannya artinya seorang pemimpin meletakkan

tanggung jawab pengambilan keputusan sepenuhnya kepada

bawahan nya. Ia hanya sedikit sekali atau bahkan tidak

pernah memberikan pengarahan kepada bawahannya.

Pemimpin menganggap bahwa bawahannya sudah

Page 51: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

34

memahami hak dan kewajiban masing-masing. Sehingga

bawahannya sudah tahu apa yang harus dilakukan apabila

institusinya sedang mengalami masalah.

Didalam kontek musyawarah rencana pembangunan desa, model

ini bisa diterapkan dengan cara meletakkan tanggung jawab pengambilan

keputusan kepada Perangkat desa, Warga desa, para ketua RT dan RW,

Kepala Dusun, PKK, Karang Taruna, Dasa Wisma, dan Ketua BPD

beserta Jajaran nya. Tetapi perlu diingat bahwa wewenang/tanggung

jawab besar yang diberikan Bebas bukan berarti bebas tanpa batas. Tetapi

bebas yang bertanggung jawab, yang artinya segala keputusan yang

diambil didalam musyawarah rencana pembangunan desa harus sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c.Paternalistik

Tipe kepemimpinan paternalistik tumbuh subur di

lingkungan masyarakat yang masih tradisional, dengan

pekerjaan utama sehari-hari dibidang agraris seperti

menjadi petani, peternakan dan perikanan. Ada beberapa

faktor yang mendorong faham paternalistik ini berkembang

pesat di sebagian besar desa-desa yang ada di Indonesia.

Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

d. Kuatnya ikatan primordial

e. Kuatnya sistem kekeluargaan atau yang lebih dikenal

dengan istilah “ extended family system”

Page 52: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

35

f. Kehidupan masyarakat yang masih sangat komunalistik

g. Peraturan adat masih dijadikan pedoman utama

masyarakat dalam kegiatan sehari-hari

h. Masih memberikan rasa hormat yang tinggi kepada orang

tua atau orang yang dituakan. Hal ini sangat tampak

didalam budaya jawa, dimana seseorang harus

membungkuk kan sedikit badan nya apabila sedang

bersalaman dengan orang tua atau orang yang dituakan

i. Rasa gotong royong dan kebersamaan antar sesama

anggota warga masyarakat, masih sangat kuat. Hal ini

tampak pada nama panggilan kepada orang yang lebih tua

atau orang yang lebih dihormati pada budaya suku

Mandobo dengan panggilan Kakak. Nama panggilan ini

digunakan, agar sesama warga suku Mandobo saling

menjaga dan untuk meminimalisir terjadinya permusuhan

antar sesama warga yang mungkin bisa terjadi sewaktu-

waktu.

Kalau kita kaitkan dengan desa Pagerharjo, khususnya dusun

Ngemplak, tempat dimana kami melaksanakan seluruh program kuliah

kerja nyata selama 50 hari. Keadaan masyarakat dusun Ngemplak

berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan kami selama 50 hari

bahwa sebagian besar warga dusun Ngemplak, masih memegang teguh

adat istiadat jawa. Hal ini bisa dilihat saat beberapa warga membungkuk

Page 53: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

36

sedikit badannya saat menyambut kedatangan kepala desa untuk

meninjau, sejauh mana pelaksanaan program kuliah kerja nyata di dusun

Ngemplak.

7. Konsep Kelembagaan

a. Pengertian kelembagaan

Menurut Koentjaraningrat dalam Wibowo (2011), kelembagaan

menunjuk kepada sesuatu yang bersifat mantap (established) yang hidup

(constitued) di dalam masyarakat. Suatu kelembagaan adalah suatu

pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu kelompok orang,

sehingga kelembagaan merupakan sesuatu yang stabil, mantab, dan

berpola, berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat;

ditentukan dalam sistem sosial tradisional dan modern, atau bisa

berbentuk tradisional dan modern; dan berfungsi untuk mengefisiensikan

kehidupan sosial.

Menurut Hendropuspito dalam Wibowo (2011), merupakan suatu

bentuk organisasi yang secara tetap tersusun dari pola-pola kelakuan,

peran-peran dan relasi sebagai cara mengikat guna tercapainnya

kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.

Menurut Saharuddin dalam Wibowo (2011), mengatakan bahwa

kelembagaan merupakan seperangkat hubungan norma-norma,

keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang nyata, yang terpusat pada

kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang penting dan

berulang.

Page 54: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

37

Menurut Taneko dalam Wibowo (2011) mendefinisikan kelembagaan

sebagai adanya norma-norma dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat

dalam situasi tersebut. Dengan demikian lahirnya kelembagaan di

masyarakat sebagai bentuk aturan (rule) yang ada dan mengikat guna

untuk memperoleh serta memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

kehidupan sosialnya.

Dari definisi diatas, dapat kita disimpulkan bahwa kelembagaan hadir

di masyarakat karena kondisi masyarakat dipenuhi oleh berbagai aturan

dan perilaku dengan melihat aturan-aturan tersebut. Untuk mengatur

perilaku manusia maka kelembagaan sebagai media atau wadah dalam

membentuk pola-pola yang telah mempunyai kekuatan yang tetap dan

aktivitas guna memenuhi kebutuhan harus dijalankan melalui pola yang

ada di kelembagaan.

b. Jenis-jenis lembaga yang berkembang di masyarakat

Wibowo (2011), menjelaskan bahwa ada lima jenis lembaga yang

biasanya ada di dalam kehidupan masyarakat yaitu:

1) Lembaga keluarga

Lembaga keluarga merupakan tempat pertama untuk anak menerima

pendidikan dan pembinaan. Meskipun diakui bahwa sekolah

mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan, namun sekolah tidak

mulai dari “ruang hampa”. Sekolah menerima anak setelah melalui

berbagai pengalaman dan sikap serta memperoleh banyak pola tingkah

laku dan keterampilan yang diperolehnya dari lembaga keluarga.

Page 55: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

38

2) Lembaga agama

Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia. Ia

memberikan landasan normatif dan kerangka nilai bagi kelangsungan

hidup umatnya. Ia memberikan arah dan orientasi duniawi di samping

orientasi ukhrowi (eskatologis). Dalam konteks ini, secara sosiologis

agama merupakan sistem makna sekaligus sistem nilai bagi pemeluknya.

Tetapi di era modern ini peran agama tergeser oleh perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

3) Lembaga ekonomi

Lembaga ekonomi ialah lembaga yang mempunyai kegiatan bidang

ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Fungsi lembaga

ekonomi adalah memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.

Kedua, memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang. Ketiga,

memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara

pengupahan. Keempat, memberi pedoman tentang cara pemutusan

hubungan kerja. Kelima, memberi identitas diri bagi masyarakat.

4) Lembaga politik

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam

masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,

khususnya dalam negara.

5) Lembaga pendidikan

Page 56: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

39

Lembaga pendidikan adalah sebuah wahana untuk melakukan usaha

secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kelima lembaga diatas berperan penting dalam membentuk manusia

yang memiliki kecerdasan secara afektif, kognitif dan psikomotorik.

8.Konsep Institusi Lokal

a. Pengertian institusi lokal

Menurut Uphoff dalam Wibowo (2011), institusi lokal merupakan

asosiasi komunitas setempat yang bertanggung jawab atas proses kegiatan

pembangunan setempat. Contoh kongkret yaitu, rukun tetangga, arisan,

kelompok pengajian, kelompok ronda dan sejenisnya. Institusi ini

memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat.

Menurut Purwo Santoso dalam Wibowo (2011), institusi lokal

adalah regulasi perilaku kolektif, di mana sandarannya adalah etika sosial.

Sehingga institusi lokal mampu menghasilkan kemampuan mengatur diri

sendiri dari kacamata normatif.

Pada masa kini peran institusi lokal sangat sentral dalam merawat

dan mengembangkan kearifan lokal dan nilai-nilai kehidupan sosial yang

telah ada ditengah-tengah masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu.

Tantangan institusi lokal adalah menangkal dampak negatif dari

Page 57: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

40

globalisasi yang telah merasuki seluruh sendi-sendi kehidupan warga

masyarakat. Hal ini untuk mencegah pudarnya tatanan sosial yang sudah

dibangun oleh masyarakat secara turun temurun.

b. Pengelolaan institusi lokal

Wibowo (2011), pengelolaan dan pengembangan kelembagaan lokal

adalah menciptakan atau menghidupkan suatu lembaga yang berfungsi

untuk mendorong dan memperlancar proses pelaksanaan inovasi. Hal ini

dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan di pedesaan,

khususnya menekankan pada perbaikan produktivitas dan kesejahteraan

masyarakat.

Esman dalam Wibowo (2011), mengatakan bahwa pengelolaan dan

pengembangan institusi atau kelembagaan lokal fokus pada perubahan

dan rekayasa organisasional melalui metode pendekatan proses belajar

atau learning process approach. Kedua, pendekatan peningkatan kinerja

atau performance improvement approach. Ketiga, pendekatan

peningkatan-kapasitas pembangunan pedesaan atau yang lebih dikenal

dengan istilah the rural development capacity-building approach.

Pendekatan proses belajar atau yang lebih dikenal dengan learning

process approach adalah sebuah pendekatan ini lebih menitik beratkan

pada peran serta masyarakat dalam proses pembangunan. Proyek-proyek

pembangunan yang selama ini dilakukan oleh lembaga donor lebih

mendikte masyarakat melalui pembuatan kerangka program atau

blueprint pada intervensi pembangunan tanpa melihat kebutuhan dan

Page 58: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

41

pengetahuan dalam memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat,

sehingga program yang dilakukan tidak merangsang proses pembangunan

yang berkelanjutan. Melalui proses pendekatan belajar, masyarakat

diberikan wewenang oleh lembaga sehingga mereka mampu

mengendalikan kehidupannya sendiri melalui pengelolaan dan

pengembangan kelembagaan. Keefektifan dalam pengembangan

kelembagaan lokal menurut Korten (1980), dilakukan dengan

mengkombinasikan berbagai sumber dari luar/external resources dengan

pengetahuan kebutuhan lokal atau local needs and knowladge guna

memecahkan masalah pembangunan secara timbal balik. Sehingga

pemecahan masalah yang muncul diharapkan dapat sistematik dari suatu

proses bersama antara spesifikasi masalah, perumusan strategi, tindakan

analisis terhadap pengalaman dan umpan balik terhadap usaha-usaha

spesifik ulang.

Kedua, pendekatan peningkatan kinerja atau performance

improvement approach. Pengelolaan dan pengembangan

kelembagaan/institusi lokal dengan cara menegakkan perubahan dalam

pengembangan organisasi yang menghasilkan peningkatan kinerja

melalui pemenuhan fungsi-fungsi standar tertentu. Fungsi yang dimaksud

adalah manejemen umum yang mencakup tujuan yang jelas dan terarah,

kesepakatan mengenai strategi dan cara mencapai tujuan, persetujuan dan

penggambaran peran serta tanggung jawab, penerapan insentif dan sanksi

pada perilaku serta tindakan, mekanisme respon balik, pedoman dan

Page 59: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

42

adaptasi. Kedua, menciptakan dukungan anggota dan menilai perubahan-

perubahan yang dibawa dengan tujuan agar organisasi mampu mengatur

dirinya sendiri untuk tampil lebih baik melalui pembangunan hubungan

dengan lingkungan yang akan mempertahakannya pada kinerja tinggi

sepanjang waktu. Ketiga, pemanfaatan model tim yang peka terhadap

struktur sosial organisasi melalui pelatihan anggota, dimana pembentukan

keterampilan staf disesuaikan dengan kebutuhan jangka pendek

organisasi dan prioritas untuk membantu organisasi memperkuat

kemampuan dalam rangka memenuhi fungsi-fungsi manejemen.

Ketiga, Pendekatan peningkatan-kapasitas pembangunan pedesaan

atau yang lebih dikenal dengan istilah the rural development capacity-

building approach. Pendekatan ini lebih menekankan pada perubahan

organisasional pada model peningkatan performa dan keyakinan pada

pendekatan proses pembelajaran yang berpusat pada rakyat. Tujuan dari

pendekatan ini lebih menyarankan pada pencapaian yang melampaui

batas sasaran organisasi untuk menciptakan hubungan vertikal dengan

aktor pembuat kebijakan bersama dengan peningkatan organisasi. Selain

itu, pendekatan ini juga menekankan perlunya memahami masyarakat

menjadi sasaran intervensi pengembangan masyarakat baik secara

peningkatan kemampuan masyarakat untuk menentukan dan mengatur

pembangunan maupun struktur sosio-kultural yang mempengaruhi

masyarakat dapatkan. Menurut Honandle (1981) terdapat dua faktor

Page 60: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

43

dalam pembangunan-kapasitas dalam proses pengelolaan dan

pengembangan kelembagaan atau institusi lokal.

Adapun kedua faktor tersebut adalah faktor proses atau process factors

yang terdiri dari pembagian resiko antara klien dengan penyedia layanan,

pelibatan aktor dengan berbagai level, menunjukkan keberhasilan atau

manfaat teknologi baru atau perilaku pada pendahulunya,

menggabungkan gaya penerapan dan tindakan bersama dan menekankan

pada pembelajaran. Kedua, faktor struktur atau structural factor yang

terdiri dari insentif yang pantas dan menggunakan sumber daya yang ada.

Menurut Esman (1984) keuntungan pemerintah setempat jika

menggunakan institusi atau lembaga lokal sebagai mitra strategis dalam

menjalankan program kerja adalah lembaga lokal dapat meningkatkan

efisiensi pembangunan. Karena dapat membantu menyediakan informasi

yang akurat dan reperesentatif tentang kebutuhan, prioritas dan

kemampuan masyarakat serta umpan balik terhadap inisiatif dan

pelayanan pemerintah. Kedua, lembaga lokal dapat memfasilitasi

kemampuan adaptasi program-program pembangunan terhadap variasi

lingkungan fisik dan sosial yang beragam dan dengan demikian

membantu meningkatkan efesiensi program. Ketiga, lembaga lokal dapat

membantu meningkatkan efesiensi program melalui kemampuan

mengembangkan komunikasi kelompok. Keempat, lembaga lokal dapat

membantu meningkatkan efesiensi program melalui sumber daya

masyarakat melalui kegiatan gotong royong. Keempat, pengetahuan lokal

Page 61: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

44

yang didapat dari pengalaman kolektif yang panjang dapat diolah dan

dimanfaatkan bagi efesiensi dan keberhasilan pembangunan. Kelima,

pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas dan layanan pada umumnya juga

dapat dilakukan dengan baik melalui keterlibatan lembaga lokal. Keenam,

lembaga lokal dapat dikembangkan partisipasi dan kerjasama masyarakat

dalam pelaksanaan program yang melibatkan perubahan-perubahan

sosial, ekonomi dan teknologi. Dengan demikian, keberadaan lembaga

lokal dapat membuat kegiatan komunikasi lebih efektif karena kekuatan-

kekuatan yang ada di masing-masing individu dihimpun untuk

menghadapi tekanan dan permasalahan dalam kehidupan. Pengalaman-

pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing anggota akan menjadi

sesuatu yang efektif untuk digunakan dalam penentuan sikap dan

pengambilan keputusan dalam penanganan masalah atau kegiatan

pembangunan.

9. Lembaga Kemasyarakatan Desa

a. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan

1) Robert Mac lver dan Charles H. Page : Tata cara atau prosedur

yang dibuat untuk mengatur hubungan antar manusia dalam

kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi.

2) Leopold Von Wiese dan Howard Becker: Proses hubungan antar

manusia dan antar kelompok, yang berfungsi untuk memelihara

hubungan tersebut serta pola-polanya sesuai dengan kepentingan

manusia dan kelompok.

Page 62: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

45

3) Summer: Perbuatan, cita-cita, sikap dan pelengkap kebudayaan

bersifat kekal dan serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan masyarakat.

Menurut Gillin dan Gillin, dari pengertian lembaga masyarakat

diatas terdapat beberapa ciri umum sebuah lembaga kemasyarakatan

yaitu. Pertama, suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi

pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud dalam aktivitas

kemasyarakatan. Kedua, suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri

semua lembaga kemasyarakatan. Ketiga, lembaga kemasyarakatan

mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. Keempat, lembaga

kemasyarakatan mempuyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan

untuk memcapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Kelima, setiap

lembaga memiliki ciri khas masing-masing. Keenam, suatu lembaga

kemasyarakatan biasanya memiliki tradisi lisan dan tertulis.

Lembaga masyarakat pada awalnya dibentuk untuk mengatur

hubungan antar sesama manusia yang ada didalam sebuah kelompok. Hal

ini dilakukan agar tercipta suasana aman dan nyaman di dalam

masyarakat. Menurut Gilin and Gilin lembaga kemasyarakatan

dikelompokan kedalam beberapa bagian yaitu:

a) Crescive institutions adalah lembaga yang secara tak disengaja

tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: hak tanah adat,

perkawinan dan agama;

Page 63: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

46

b) Basic institutions dianggap sebagai lembaga kemasyarakatan yang

sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib

dalam masyarakat. Contoh: keluarga dan sekolah;

c) Sanctioned institution merupakan lembaga-lembaga yang diterima

oleh masyarakat. Seperti, sekolah, lembaga keagamaan dan

perusahaan dagang;

d) Unsanctioned institution, merupakan lembaga yang ditolak/dilarang

keberadaannya oleh masyarakat. Walaupun masyarakat kadang-

kadang sangat sulit memberantasnya. Contoh kelompok geng

motor, kartel narkoba, kelompok perjudian dan kelompok

perdagangan manusia.

Pengelompokkan lembaga kemasyarakatan ini berdasarkan kebutuhan yang

diinginkan oleh masyarakat. Lembaga yang dianggap dapat merusak tatanan

atau sendi-sendi kehidupan yang ada didalam masyarakat, pasti akan ditolak

keberadaan oleh masyarakat. Walaupun lembaga tersebut selalu berusaha

untuk memperlihatkan dan mempertahankan eksistensinya ditengah-tengah

masyarakat dengan beragam cara.

Kehadiran lembaga kemasyarakatan ditengah hiruk pikuk kehidupan

masyarakat diharapkan dapat menjaga keutuhan masyarakat. Kedua,

memberikan pedoman dalam bertingkah laku terutama menyangkut

penyelesaian persoalan hidup sehari-hari. Ketiga, lembaga kemasyarakatan

merupakan sistem pengendalian sosial dimasyarakat

b.Pengertian Lembaga Kemasyarakatan Desa

Page 64: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

47

1) Menurut UU no 6 tahun 2014 tentang Desa, bab 12 pasal 94 ayat 1 dan 2.

Lembaga kemasyarakatan desa adalah sebuah wadah yang disediakan oleh

Negara kepada warga desa sebagai mitra kerja pemerintah desa. Untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan fungsi penyelenggaraan pemerintah desa,

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa.

2) Permendagri nomor 5 tahun 2007: Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat

sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam

memberdayakan masyarakat.

c.Tugas lembaga kemasyarakatan desa menurut PP no 43 tahun 2014

1) Melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa

2) Ikut serta dalam musyawarah rencana pembangunan desa, untuk

merencanakan berbagai macam program dari berbagai bidang, yang nantinya

akan dimasukkan kedalam RPJMDes dan RKPDes.

3) Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat desa

d.Fungsi lembaga kemasyarakatan desa menurut PP no 43 tahun 2014

1) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa;

2) Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan, gotong royong

dan saling tolong menolong antar sesama warga desa;

3) Meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan public dari

pemerintah desa kepada masyarakat desa;

Page 65: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

48

4) Menyusun rencana, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan,

mengembangkan, mengevaluasi, menjaga dan melestarikan hasil

pembangunan desa secara partisipatif;

5) Menumbuhkan, mengembangkan, menggerakkan dan menjaga rasa gotong

royong dan partisipasi masyarakat;

6) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat desa;

7) Meningkatkan kesejahteraan keluarga.

e. Contoh Lembaga kemasyarakat yang ada di Desa

J.Sukardi dan Siti Waridah memberikan beberapa contoh lembaga

kemasyarakat yang pada umumnya tumbuh di desa-desa yang ada di

Indonesia yaitu:

1) Lembaga pemberdayaan masyarakat desa ( LPMD): lembaga atau

wadah yang dibentuk atas prakarsa dari masyarakat sebagai mitra

pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta

kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan;

2) Lembaga adat: lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat

adat yang bertugas untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan

permasalahan kehidupan bermasyarakat berdasarkan adat istiadat dan

hukum adat yang berlaku;

3) Tim pengerak PKK desa: lembaga kemasyarakatan yang memiliki fungsi

fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak program PKK;

4) RT: Lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat

dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan;

Page 66: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

49

5) RW: Lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT diwilayah

kerjanya;

6) Karang Taruna : Lembaga kemasyarakatan yang dibentuk sebagai wadah

pengembangan generasi muda, agar nantinya generasi muda memiliki

kesadaran dan tanggung jawab sosial yang tinggi kepada warga

masyarakat sekitar.

Lembaga kemasyarakat lahir dan berkembang ditengah-tengah

masyarakat desa, dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan sebuah

organisasi yang mampu menampung, menyalurkan aspirasi dan memberikan

solusi tas permasalahan yang dihadapi oleh warga masyarakat yang tinggal di

desa.

e. Peran dan Fungsi Lembaga kemasyarakat yang ada di Desa

M.Sitorus menjelaskan secara lebih rinci tentang peran dan fungsi

masing-masing lembaga kemasyarakatan. Uraian selengkapnya adalah

sebagai berikut:

1) Peran LPMD

a) Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif

b) Melaksanakan dan menyelenggarakan pembangunan

c) Menggerakkan swadaya dan gotong royong

2) Fungsi LPMD

a) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dibidang

pembangunan desa

Page 67: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

50

b) Meningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah desa

kepada masyarakat desa

c) Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan

masyarakat desa

d) Menyusun rencana pelaksanaan dan pengembangan hasil

pembangunan di desa

e) Menumbuhkan dan menggerakkan partisipasi, gotong royong dan

swadaya masyarakat desa

f) Mengali, memberdayakan dan mengembangkan sumber daya

alam sesuai prinsip lingkungan hidup

3) Peran lembaga adat

a) Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di

bidang keagamaan, budaya dan kemasyarakatan adat

b) Melaksanakan hukum adat dan adat istiadat yang berlaku di desa

adat

c) Mengembangkan dan membina nilai-nilai adat

d) Mengali,memanfaatkan, memelihara dan menjaga kekayaan desa

adat

4) Fungsi lembaga adat

a) Mewakili masyarakat adat dalam forum musyawarah desa. Untuk

memeperjuangkan kepentingan masyarakat adat

b) Mengelola harta kekayaan masyarakat adat, demi

mensejahterakan warga masyarakat adat

Page 68: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

51

c) Menyelesaikan setiap permasalahan/perselisihan yang timbul

ditengah-tengah kehidupan warga masyarakat adat, secara hukum

adat

d) Membantu menyelenggarakan upacara/ritual adat/keagaamaan

pada waktu yang telah disepakati bersama oleh masyarakat adat.

5) Peran RT dan RW

a) Melancarkan pelayanan masyarakat, dalam hal ini meningkatkan

kinerja pemerintah tingkat desa atau kelurahan dalam menangani

warga

b) Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan Pancasila

dan UUD 1945

c) Memaksimalkan peran serta masyarakat dengan gotong royong

maupun swadaya dan kegiatan-kegiatan lainnya

d) Mendorong stabilitas nasional dari susunan paling kecil di dalam

masyarakat dengan menjaga keamanan serta ketertiban wilayah

tersebut

e) Menjadi sarana penghubung yang paling dekat antara masyarakat

dan pemerintah dan secara langsung berhubungan dengan

masyarakat

f) Memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat atas

program pemerintah

g) Mendukung pelaksanaan program pemerintah dengan mendorong

masyarakat untuk ikut serta melakukan dukungan dan partisipasi

Page 69: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

52

h) Membina warga untuk meningkatkan kualitas hidup dalam

wilayah tersebut.

6)Fungsi RT dan RW

a) Membuat data penduduk akan survey tertentu yang diperlukan

sebagai arsip desa atau kelurahan

b) Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan

yang berada di dusun/kampung

c) Membuat gagasan berdasarkan aspirasi warga

d) Melakukan koordinasi atas masyarakat serta organisasi itu sendiri

e) Merawat dan memelihara fasilitas milik warga masyarakat seperti

gardu ronda, papan pengumuman dan lain-lain

f) Menjamin hubungan antarwarga dan Pemerintah Desa atau

Kelurahan.

7) Peran Tokoh Agama

a) Pengendali sosial: tokoh agama berperan untuk mengawasi dan

mengendalikan perubahan dan perkembangan sosial yang

berkembang di tengah-tengah masyarakat, sesuai dengan ajaran

agama dan keyakinan masing-masing setiap warganya

b) Penggerak perjuangan: tokoh agama harus terus-menerus

berusaha memperjuangan, menanamkan dan melaksanakan tri

kerukunan umat beragama yang meliputi: kerukunan antar sesama

umat beragama yang seiman, kerukunan antar umat beragama

Page 70: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

53

yang berbeda iman dan yang terakhir adalah kerukunan antar

umat beragama dengan pemerintah setempat.

8)Fungsi Tokoh Agama

a) Menyebarkan ajaran agama yang dianut kepada warga masyarakat

sekitar

b) Memberikan contoh yang baik, bagi warga sekitar

c) Menjaga perdamaian, kerukunan dan toleransi antar umat

beragama di lingkungan sekitar.

9) Peran PKK

a) Merencanakan, melaksanakan dan membina pelaksanaan program

kerja PKK sesuai dengan keadaan dan kebutuhan warga

masyarakat

b) Menghimpun, menggerakkan dan membina potensi masyarakat

khususnya keluarga. Demi terlaksananya program kerja PKK

c) Memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan menfasilitasi tim

penggerak PKK yang berada dibawahnya

d) Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada ketua

dewan penyantun tim penggerak PKK yang berada di level yang

sama atau berada di level diatasnya

e) Mengadakan supervisi, pelaporan dan monitoring terhadap

program kerja PKK.

10) Fungsi PKK

Page 71: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

54

a) Penyuluhan, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan

mampu melaksanakan program kerja PKK

b) Fasilitator, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaan

dan pembimbing gerakan PKK.

11) Peran Karang Taruna

a) Menanggulani berbagai masalah kesejahteraan sosial sesuai

dengan kemampuan

b) Mengembangkan bakat dan potensi para anak muda kearah yang

lebih baik dari saat ini

12) Fungsi Karang Taruna

a) Menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial

b) Penyelenggara pendidikan dan pelatihan masyarakat

c) Penyelenggara kegiatan pemberdayaan masyarakat

d) Penyelenggaraan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan

jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan

e) Menumbuhkan dan mengembangkan pentingnya rasa tanggung

jawab kepada diri sendiri maupun orang lain

f) Menumbuhkan dan mengembangkan rasa kebersamaan antar

sesama anak muda

g) Memupuk dan mengembangkan kreatifitas anak muda

h) Penyelenggara kegiatan pendampingan, rujukan dan advokasi

sosial

Page 72: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

55

i) Penguatan komunikasi, jaringan, kerjasama, informasi dan

kemitraan

j) Menyelenggarakan usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk

menjauhkan anak muda dari perilaku yang menyimpang dan

menyebabkan permasalahan sosial di masyarakat.

Proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa hanya bisa berjalan

jika lembaga kemasyarakatan desa memiliki peran dan fungsi yang jelas.

Sehingga saat warga masyarakat mengalami sebuah masalah, warga sudah paham

kemana dia harus mengadukan permasalahannya tersebut. Kedua dengan adanya

peran dan fungsi yang jelas, maka kinerja lembaga kemasyarakatan desa akan

mudah dilihat dan diukur oleh para pakar yang berkecimpung dibidang penelitian

dan pengkajian desa, maupun dilihat dan diukur oleh warga desa setempat

berdasarkan apa yang mereka dengar, apa yang mereka rasakan dan apa yang

mereka lihat. Hasil pengukuran kinerja secara ilmiah oleh para pakar, maupun

secara otodidak yang dilakukan oleh warga masyarakat, akan dijadian bahan

pertimbangan bagi pemerintah desa beserta pimpinan lembaga kemasyarakat desa.

Untuk melakukan perbaikan pada beberapa bagian yang masih ada masalah, agar

kedepannya lembaga kemasyarakatan desa, bukan hanya menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat. Tetapi mampu memberikan solusi yang cerdas

bagi warga desa.

Page 73: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

56

10. Hubungan antara kepemimpinan kepala desa dengan lembaga

kemasyarakatan

Menurut Erma (2003), hubungan antara kepemimpinan kepala desa

dengan lembaga kemasyarakatan desa adalah simbosis mutualisme. Hal ini

dikarenakan perkembangan lembaga kemasyarakat sebuah desa tergantung dari

kebijakan yang diambil selama masa kepemimpinan kepala desa. Jika kepala desa,

memandang lembaga kemasyarakatan sebagai alat kekuasaan untuk melindungi

kebijakan-kebijakan yang diambil kepala desa, maka lembaga kemasyarakatan

seperti bonekanya kepala desa. Perkembangan lembaga kemasyarakat sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan kepala desa. Tetapi jika lembaga

kemasyarakatan dipandang sebagai alat komunikasi warga masyarakat, maka

perkembangan lembaga kemasyarakat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

warga masyarakat.

Layu atau mekarnya sebuah lembaga kemasyarakatan desa tergantung dari

kebijakan yang diambil selama masa kepemimpinan seorang kepala desa. Jika

tujuan seseorang menjadi kepala desa, hanya untuk mencari pekerjaan dan

mencari nafkah, maka lembaga kemasyarakatan desa dimungkinkan hanya

dijadikan mesin atm kepala desa. Tetapi, jika tujuan seseorang menjadi kepala

desa, demi memenuhi panggilan jiwa dan mengikuti aspirasi warga desa yang

berkembang, maka lembaga kemasyarakatan bisa berkembang dengan berbagai

kebijakan yang dibuat oleh kepala desa bersama dengan BPD dan lembaga

kemasyarakatan desa.

Page 74: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

57

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian tentang pengelolaan lembaga masyarakat di dusun

Ngemplak adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang pembentukan lembaga kemasyarakatan di pedukuhan

Ngemplak

2. Proses pembentukan lembaga kemasyarakatan di pedukuhan Ngemplak

3. Proses pembekalan dan pembinaan lembaga kemasyarakatan di

pedukuhan Ngemplak

4. Program peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan di pedukuhan

Ngemplak

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016), jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif, dimana penelitian ini lebih mengutamakan kualitas analisis dan bukan

pada data-data yang bersifat statistik. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dapat memaparkan dan menghasilkan

secara deskriptif atau menggambarkan penjelasan-penjelasan tentang beberapa hal

yang menyangkut permasalahan tersebut. Penelitian kualitatif berdasarkan atas

fakta-fakta yang ada, sehingga penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat suatu prediksi tertentu.

Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah metode deskriptif atau

memaparkan suatu objek masalah ini bertujuan untuk menjelaskan,

Page 75: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

58

mengungkapkan dan mendapatkan deskripsi yang tepat tentang pengelolaan

lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak.

Adapun sifat-sifat umum yang terdapat dalam metode penelitian deskriptif

kualitatif adalah :

1.Merumuskan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

sekarang dan masalah-masalah yang aktual.

2.Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian

dianalisis.

2. Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah para aktor desa dan dusun yang berkaitan

dengan obyek penelitian. Adapun yang akan menjadi informan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel I.I

Deskripsi informan

No Nama JenisKelamin

Umur( Tahun)

Pendidikanterakhir

Jabatan

1. Hidayat L 47 SMA Kepala desaPagerharjo

2. Bambang Lantoro L 47 S-1 KasiePemerintahan

3. Sukirno L 49 S-1 Kepala dusunNgemplak

4. Nasriana P 49 SMA Warga dusunNgemplak

5. Sukirno.K L 67 SMA Warga dusunNgemplak

6. Parsinah P 47 SMA Warga dusunNgemplak

7. Yakobus Sumardiono L 55 SMA Ketua RT 12

8. Saieko L 61 SMA Warga dusunNgemplak

9. Giman L 62 SMP Ketua RT 11

Page 76: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

59

10. Suharto L 53 S-1 Warga dusunNgemplak

11. Kadari L 70 SMA Ketua RW12 Suhardi L 55 SMA Warga dusun

Ngemplak13 Senijo Sutomo L 62 SMA Warga dusun

Ngemplak14 Sutikno L 47 SMA Warga dusun

NgemplakSumber : diolah dari data primer, 2018

Teknik penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling

yaitu suatu teknik memilih informan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh

peneliti. Informan yang dipilih harus memiliki kualifikasi, kapasitas dan

bersinggungan langsung dengan judul penelitian. Hal ini dilakukan agar penulis

bisa mendapatkan data yang valid.

3.Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016), didalam penelitian kualitatif pengumpulan data

dilakukan pada natural setting atau sering dikenal dengan istilah kondisi yang

alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi/pengamatan, interview/wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hal diatas, penulis menggunakan tiga macam teknik

pengumpulan data yaitu: Interview/wawancara, observasi/pengamatan dan

dokumentasi.

a. Metode interview/wawancara

Metode yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara

lisan antara peneliti dengan narasumber untuk menjamin keakuratan data.

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2016), interview atau wawancara

adalah “merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

Page 77: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

60

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu

topik tertentu.

Dari pengertian diatas, penulis kemudian menyimpulkan bahwa teknik

pengumpulan data dengan metode interview atau wawancara adalah: suatu

penelitian yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung

kepada narasumber dan jawaban disampaikan secara lisan saja.

b. Metode Observasi/Pengamatan

Metode yang di lakukan dengan cara pengamatan dan mencatat

dengan sistematik terhadap fenomena-fenomena yang di selidiki. Adapun

dalam arti luas, observasi ini tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dari subyek-subyek

penelitian. dalam kaitanya dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis,

maka data yang dipakai dalam metode observasi adalah data-data yang

tersedia di kantor desa. Sesuai dengan yang dibutukan dalam hal ini data

yang berkaitan dengan persoalan yang akan di teliti sehigga dapat di peroleh

gambaran yang lebih jelas.

c.Metode dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016), dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang. Contoh dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan,

kebijakan. Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain sebagainya. Dokumen yang berbentuk karya

Page 78: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

61

misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-

lain.Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dokumentasi dapat dipahami sebagai

laporan tertulis untuk menyimpan atau meneruskan keterangan mengenai sesuatu

yang mencakup pemanfaatan data-data sekunder yang sudah tersedia di

perpustakaan berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik, arsip, peta lokasi

penelitian, geografis dan demografik.

4.Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016), analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berdasar pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode analisis yang

digunakan menggunakan metode kualitatif yaitu hasil penelitian data dan

informasi kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif atau gambaran umum dari

hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.

Menurut Sugiyono (2016), teknik analisis data dalam penelitian kualitatif

meliputi data reduction (reduksi data), penyajian data (display data), dan

conclusion drawing/verification. Berangkat dari pendapat tersebut, maka penulis

menggunakan tiga tahap dalam proses analisis data yaitu :

Page 79: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

62

a. Data reduction atau reduksi data, adalah merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan;

b. Data display atau dikenal dengan istilah penyajian data dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Menurut Sugiyono ( 2016), menyatakan bahwa yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif;

c. Conclusion Drawing/verification, langkah ke tiga dalam analisis

data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan

demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

Page 80: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

63

mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa

masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada

di lapangan.

Page 81: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

64

BAB II

PROFIL DESA PAGERHARJO

A. Pembagian wilayah Desa

1.Batas wilayah

Desa Pagerharjo merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan

Samigaluh, kabupaten Kulon Progo. Batas wilayah desa Pagerharjo adalah

sebagai berikut:

a.Sebelah utara : berbatasan dengan desa Paripurna Salaman kabupaten

Magelang, desa Sedayu, dan desa Loano, kabupaten Purworejo

b.Sebelah timur : berbatasan dengan desa Ngargosari dan desa Banjarsari

kabupaten Kulon Progo

c.Sebelah selatan :berbatasan dengan desa Pucung Roto Kali Gesing kabupaten

Purworejo

d.Sebelah barat : berbatasan dengan desa Sedayu, Loano kabupaten Purworejo

Desa Pagerharjo merupakan sebuah desa yang unik. Karena berbatasan

langsung dengan beberapa desa yang secara wilayah territorial sudah tidak

termasuk ke dalam Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pagerharjo disebelah

utara berbatasan dengan desa Paripurna Salaman kabupaten Magelang, desa

Sedayu, dan desa Loano, kabupaten Purworejo provinsi Jawa Tengah. Di

Sebelah selatan :berbatasan dengan desa Pucung Roto Kali Gesing kabupaten

Purworejo provinsi Jawa Tengah. Di sebelah barat : berbatasan dengan desa

Sedayu, Loano kabupaten Purworejo provinsi Jawa Tengah.

Page 82: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

65

B. Kondisi Geografis

1.Keadaan geografis

Tabel II.1

Kondisi Geografis Desa Pagerharjo

Ketinggian Tanah dari permukaan laut : 600-700 MdplCurah Hujan : 2500-3000 mm/tahun

Topografi : dataran tinggiSuhu udara rata-rata : 18-30 C

Jarak dari Pusat Kecamatan : 6 KmJarak dari Ibukota Kabupaten : 40 KmJarak dari Ibukota Provinsi : 45 KmJarak dari Ibukota Negara : 500 Km

Sumber : data sekunder monografi desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.1 diatas maka dapat kita simpulkan bahwa desa Desa

Pagerharjo merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Samigaluh yang

memiliki curah hujan yang tinggi dan suhu yang dingin dibandingkan desa-desa

lainnya yang berada di kabupaten Kulon Progo.

C.Demografi

Berdasarkan data penduduk yang masuk sampai dengan akhir tahun 2015. Jumlah

penduduk Desa Pagerharjo sebanyak 5074 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki

sebanyak 2597 jiwa dan perempuan sebanyak 2477 jiwa. Data selengkapnya adalah

sebagai berikut:

2.Jumlah penduduk

Tabel II.2

Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah(Org)

Persentase(%)

1.2.

Laki-lakiPerempuan

2.5972.477

5149

Jumlah 5074 100Sumber : data sekunder demografi desa Pagerharjo, 2015

Page 83: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

66

Berdasarkan tabel II.2 diatas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah

penduduk desa Pagerharjo, yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2597

orang dan perempuan berjumlah 2477 orang. Sehingga total penduduk desa

Pagerharjo, sebesar 5074 orang.

3.Tingkat pendidikan

Tabel II.3

Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Laki-laki(Org)

Perempuan(Org)

1. SD 697 7962. SMP 424 4143. SMA 597 5344. D-1 7 135. D-2 14 296. S-1 60 467. S-2 2 1

Jumlah 2357 2334Sumber : data sekunder demografi desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.3 diatas, dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar

penduduk desa Pagerharjo, memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar, yang

terdiri dari 697 laki-laki dan 796 perempuan.

4.Mata pencaharian

Tabel II.4

Mata pencaharian penduduk

No Jenis mata pencaharian Laki-laki(Org)

Perempuan(Org)

1. PNS 86 652. TNI 3 03. POLRI 12 04. Petani 986 10605. Dosen 1 0

Page 84: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

67

6. Pedagang 10 157. Pengusaha 45 148. Perawat 0 4

9Pengobatan Tradisional 2 3

10Seniman 1 0

11Karyawan Swasta 185 108

12TKI 1 0

Jumlah 1332 1269Sumber : data sekunder demografi desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.4 diatas, dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar

penduduk desa Pagerharjo, memiliki pekerjaan sebagai petani, yang terdiri dari 986

laki-laki dan 1060 perempuan.

5.Agama

Tabel II.5

Agama

No Nama Laki-laki(Org)

Perempuan(Org)

1. Islam 2233 21102. Katholik 78 843. Kristen 284 2804. Kejawen 2 35. Jumlah 2597 2477

Sumber : data sekunder demografi desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.5 diatas, dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar

penduduk desa Pagerharjo, memeluk agama islam.

D. Lembaga Kemasyarakatan Desa Pagerharjo

a. Badan Permusyawaratan Desa

b. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

c. PKK

Page 85: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

68

d. Gapoktan

e. Karang Taruna

f. Fkamp

g. Pokdarwis

h. Badan Usaha Milik Desa

i..KSB

j.RT

k. RW

l. LKD

m. BMT

n. .Cukata

E. Sarana dan Prasarana Desa

1.Sarana dan prasarana air bersih

Tabel II.6

Jumlah sarana air bersih

No Nama sarana air bersih Jumlah(Unit)

1.2.3.4.5.

Sumur galiSumur pompa

PDAMEmbung desa

Mata air pegunungan

28267

115

Jumlah 212Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.6 diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar warga Desa Pagerharjo menggunakan mata air pegunungan untuk

memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Page 86: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

69

2.Sanitasi

Tabel II.7

Jumlah sarana sanitasi

No Jenis sarana sanitasi Jumlah(Unit)

1.2.3.

Sumur resapanMCK umum

Jamban

125074

1250

Jumlah 5074Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.7 diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

menjaga kesehatan warga desa, maka di Desa Pagerharjo ada beberapa jenis

sarana sanitasi yang biasanya digunakan untuk menampung limbah. Beberapa

diantaranya adalah sumur resapan sebanyak 1250 unit, MCK umum 74 unit dan

jamban 1250 unit.

3. Sarana ibadah

Tabel II.8

Jumlah sarana ibadah

No Nama sarana ibadah Jumlah(Unit)

1.2.3.4.

MasjidMushola

Gereja KatholikGereja Kristen jawa

281311

Jumlah 43Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.8 diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

meningkatkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka di Desa Pagerharjo

Page 87: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

70

terdapat 30 unit masjid, 13 unit mushola 1 unit gereja katholik dan 1 unit gereja

Kristen jawa.

4. Sarana olahraga

Tabel II.9

Nama dan jumlah sarana olahraga

No Nama sarana olahraga Jumlah(Unit)

1.2.3.4.

Lapangan sepakbolaLapangan bulutangkis

Lapangan voliMeja tenis

1141

Jumlah 7Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.9 diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

membudayakan gerakan hidup sehat serta menfasilitasi warga desa yang gemar

berolahraga, maka pemerintah Desa Pagerharjo menyediakan lapangan sepakbola

sebanyak 1 unit, lapangan bulutangkis 1 unit, lapangan voli 4 unit dan meja tenis

1 unit.

5. Sarana kesehatan masyarakat

Tabel II.10

Nama dan jumlah sarana kesehatan

No Nama sarana kesehatan Jumlah(Org)

1.2.3.4.

DokterPerawatBidanTabib

51226

Jumlah 25Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Page 88: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

71

Berdasarkan tabel II.10 diatas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga

kesehatan yang siap sedia melayani warga Desa Pagerharjo yang mengalami

masalah kesehatan terdiri dari dokter, sebanyak 5 orang, perawat 12 orang, bidan

desa 2 orang dan tabib 6 orang.

6. Prasarana kesehatan masyarakat

Tabel II.11Nama dan jumlah prasarana kesehatan

No Nama prasarana kesehatan Jumlah(Unit)

1.2.3.4.5.

PuskesmasPosyandu

Praktik dokterKlinik rawat inap

Pustu

120111

Jumlah 24Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.11 diatas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah fasilitas

kesehatan yang siap sedia melayani warga Desa Pagerharjo yang mengalami

masalah kesehatan terdiri dari puskesmas 1 unit, Posyandu 20 unit, praktik dokter 1

unit, klinik rawat inap 1 unit dan pustu 1 unit.

7.Prasarana pendidikan

Tabel II.12

Nama dan jumlah prasarana pendidikan

No Nama prasarana kesehatan Jumlah(Unit)

1.2.3.4.5.6.7.

Gedung PAUDGedung TKGedung SD

Gedung SMPGedung SMA

Gedung perpustakaan desaGedung pendidikan agama

7551113

Jumlah 23Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Page 89: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

72

Berdasarkan tabel II.12 diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

mencetak sumber daya manusia yang unggul dan memiliki karakter yang kuat sejak

dini, maka di Desa Pagerharjo terdapat beberapa fasilitas pendidikan yang terdiri

dari gedung PAUD berjumlah 7 unit, gedung TK berjumlah 5 unit, gedung SD 5

unit, gedung SMP 1 unit, gedung SMA 1 unit, gedung perpustakaan desa 1 unit dan

gedung pemdidikan agama 3 unit..

8.Prasarana penerangan umum

Tabel II.13

Nama dan jumlah prasarana penerangan umum

No Nama prasarana penerangan Jumlah(Unit)

1. Listrik PLN 2500

JumlahSumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Berdasarkan tabel II.13 diatas maka dapat disimpulkan bahwa sumber penerangan

utama, yang digunakan oleh seluruh warga Desa Pagerharjo adalah listrik yang

bersumber dari PLN.

9.Pariwisata lokal berskala desa

Tabel II.14

Jenis pariwisata lokal

No Jenis pariwisata lokal Jumlah(Unit)

1.2.

Kebun teh menorehAir terjun

11

Jumlah 2Sumber : data sekunder sarana prasarana desa Pagerharjo, 2015

Page 90: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

73

Berdasarkan tabel II.14 diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis

pariwisata lokal yang ada di Desa Pagerharjo, terdiri dari kebun teh menoreh dan

air terjun.

10. Susunan Organisasi Pemerintah Desa Pagerharjo

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa Pagerharjo

1. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Desa

Susunan Organisasi dan Struktur Pemerintah Desa Pagerharjo terdiri dari

pimpinan pemerintah desa, yaitu Kepala Desa/Lurah Desa, Carik Desa atau

Sekretaris Desa, pelaksana bagian-bagian yang terdiri dari urusan keuangan,

urusan umum, urusan program dan seksi pemerintahan, seksi pembangunan,

seksi kemasyarakatan yang masing-masing bagian dan seksi di kepalai oleh

seorang pamong desa dan kemudian di bagian pelayanan kepada masyarakat

ada 14 orang staf pamong desa yang melaksanakan tugas pelayanan kepada

masyarakat. Selain itu dukuh/padukuhan juga dibawah garis komando dan

koordinasi langsung dari Lurah Desa.

KEPALA DESA BPD

SEKRETARIS DESA

KAURKEUANGAN

KAURPERENCANAAN

KAURUMUM

Page 91: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

74

a. Kepala Desa/Lurah Desa

Kepala Desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah di desa, yang

berada langsung di bawah Bupati dan bertanggungjawab kepada Bupati

melalui Camat. Kepala Desa mempunyai fungsi memimpin penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Kepala Desa

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan

dan kemasyarakatan serta tugas-tugas lain yang dilimpahkan kepada desa.

Wewenang Kepala Desa adalah, memimpin penyelenggaraan

pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.

Kedua, mengajukan rancangan peraturan desa. Ketiga, menetapkan

peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD. Keempat,

menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa

untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD. Kelima, membina kehidupan

masyarakat desa. Keenam, membina perekonomian desa. Ketujuh,

mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif. Kedelapan,

mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Kesembilan, melaksanakan wewenang lain sesuai dengan

peraturan perudang-undangan.

Kewajiban Kepala Desa yaitu memegang teguh dan mengamalkan

Pancasila. Kedua, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945. Ketiga, mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Keempat, meningkatkan kesejahteraan

Page 92: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

75

masyarakat. Kelima, memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat.

Keenam, melaksanakan kehidupan demokrasi. Ketujuh, melaksanakan

prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi

dan nepotisme. Kedelapan, menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra

kerja pemerintahan desa. Kesembilan, menaati dan menegakan seluruh

peraturan perundang-undangan. Kesepuluh, menyelenggarakan administrasi

pemerintahan desa yang baik. Kesebelas, melaksanakan dan

mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa. Kedua belas,

melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa. Ketiga belas,

mendamaikan perselisihan masyarakat di desa. Keempat belas

mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa. Kelima belas membina,

mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat.

Keenam belas, memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.

Ketujuh belas, mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup.

Kewajiban lain yang harus dilakukan oleh Kepala Desa adalah

memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati.

Kedua, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD.

Ketiga, menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa

kepada masyarakat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa disampaikan kepada

Bupati melalui camat (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Kedua, laporan

keterangan pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan 1 (satu) kali

Page 93: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

76

dalam 1 (satu) tahun dalam musyawarah BPD. Ketiga, laporan akhir masa

jabatan kepala desa disampaikan kepada Bupati melalui camat dan kepada

BPD.

1) Sekretaris Desa/Carik Desa

Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu Kepala

Desa dan memimpin Sekretariat Desa. Sekretaris Desa mempunyai tugas

mengkoordinir dan menjalankan administrasi pemerintahan,

pembangunan, kemasyarakatan dan keuangan desa serta memberikan

pelayanan administrasi bagi pemerintah desa dan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,

Sekretaris Desa mempunyai fungsi, pertama, pelaksana urusan surat-

menyurat, kearsipan dan laporan. Kedua, pelaksana urusan administrasi

keuangan. Ketiga, pelaksana administrasi pemerintahan, pembangunan

dan kemasyarakatan. Keempat, pelaksana tugas dan fungsi kepala desa

apabila kepala desa berhalangan.

2) Kepala Urusan Umum dan Tata Usaha

Kepala Urusan Umum berkedudukan sebagai unsur sekretariat

yang bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa. Tugas

kepala urusan umum adalah membantu kepala desa di bidang teknis dan

administratif pembinaan kehidupan masyarakat desa. Kedua,

melaksanakan urusan surat menyurat serta pelayanan umum. Ketiga,

memelihara dan melestarikan asset-aset pemerintah. Keempat,

melaksanakan urusan keuangan dan pelaporan. Kelima, membina dan

Page 94: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

77

melayani administrasi kependudukan. Keenam, membina dan melayani

perizinan.

Fungsi kepala urusan umum adalah sebagai pelaksana kegiatan

bidang pembinaan kehidupan masyarakat desa. Kedua, pelaksana

inventarisasi, pembinaan dan pelestarian kebudayaan yang berlaku di desa

dan yang terakhir adalah pelaksana kegiatan perencanaan bidang

kemasyarakatan dan sosial budaya desa.

3) Kepala urusan keuangan

Melakukan pembukuan terhadap seluruh arus keluar masuk uang yang

bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja desa.

4) Kepala urusan perencanaan

Menyusun rancangan perdes dan RAPBDES. Setelah berkoordinasi

dengan kepala desa, sekretaris desa, BPD dan pihak-pihak yang

berkepentingan.

F. Profil pedukuhan Ngemplak

1.Sejarah Pedukuhan Ngemplak

Pedukuhan Ngemplak merupakan salah satu pedukuhan yang tergabung

dalam wilayah administrasi Kelurahan Plono. Pedukuhan Ngemplak sudah ada

sebelum Indonesia merdeka. Pada zaman dahulu Pedukuhan Ngemplak terbagi

dalam beberapa nama tempat atau wilayah kecil. Wilayah RT 09 mereka beri

nama Sebalak yang artinya tempat peperangan antar kelompok dengan

menggunakan ilmu, wilayah tempat bapak dukuh mereka diberi nama Turusan,

yang artinya tempat menanam pohon yang tidak mempunyai akar namun bisa

Page 95: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

78

tumbuh. Wilayah RT 10 mereka beri nama Gabahan yang artinya wilayah

persawahan. Wilayah RT 12 mereka beri nama Ngemplak yang artinya wilayah

gersang, tandus atau tempat yang sangat panas. Meskipun wilayah pedukuhan

Ngemplak tersebut terbagi beberapa nama namun hal tersebut bukan menjadi

faktor untuk membatasi mereka dalam bekerjasama bahu membahu dan tolong

menolong. Karena pada zaman dahulu masih menggunakan surat-menyurat

untuk memberi kabar kepada keluarga atau lain sebagainya, maka masyarakat

pedukuhan Ngemplak memberi nama pedukuhannya adalah Ngemplak

Gabahan karena diwilayah lain ada juga yang namanya Ngemplak. pada tahun

1947 Kelurahan Plono, Kalirejo dan Gegerbajing digabungkan menjadi satu

Desa yang mereka beri nama Pagerharjo (Pa=Plono. Ger=Gegerbajing.

Harjo=Kalirejo). Dengan adanya penggabungan tersebut, secara otomatis

pedukuhan Ngemplak ikut tergabung diwilayah administrasi desa Pagerharjo.

Adapun nama-nama kepala dusun yang pernah memimpin dusun

Ngemplak adalah sebagai berikut:

a) Kepala Dukuh I : Brojo Darmo

b) Kepala Dukuh II : Atmo Wardoyo

c) Kepala Dukuh III : Jemingun (Plt)

d) Kepala Dukuh IV : Seiko

e) Kepala Dukuh V : Harjo Tikoro (Plt)

f) Kepala Dukuh VI :Sukirno

Page 96: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

79

2.Geografis

Pedukuhan Ngemplak, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh

Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan 1 (satu)

dari 20 (dua puluh) Pedukuhan yang ada di desa Pagerharjo. Yang mempunyai

jarak 5 KM dari pusat ibu kota kecamatan. Secara Geografis pedukuhan

Ngemplak berbatasan dengan;

a) Sebelah Utara : berbatasan dengan Pedukuhan Nggilinggo Timur;

b) Sebelah Timur : berbatasan dengan Pedukuhan Plono Barat;

c) Sebelah Barat : berbatasan dengan Pedukuhan Jobolawang;

d) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Pedukuhan Geger Bajing.

Pedukuhan Ngemplak terdiri dari 2 Rukun Warga (RW) 4 Rukun Tetangga

(RT) Dengan potensi pemimpinnya terdiri dari seorang Kepala Dukuh, Ketua

RW dan Ketua RT. Dengan jumlah penduduk 187 orang, yang terdiri dari 99

laki-laki dan 88 perempuan dan 62 Kelapa Keluarga (KK).

3.Demografis

a) Jumlah penduduk

Tabel II.15

Jumlah penduduk menurut RT

No RT Laki-laki(Org)

Perempuan(Org)

Jumlah(Org)

Persentase(%)

1 RT 09 30 27 57 30,48 %2 RT 10 18 20 38 20,32 %3 RT 11 20 17 37 19,78 %4 RT 12 28 27 55 29,41 %

Total 99 88 187 100Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Page 97: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

80

Dari tabel II.15 diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk

dusun Ngemplak berjumlah 187 orang, yang terdiri dari 99 laki-laki dan 88

perempuan. Jumlah kepala keluarga sebanyak 62 KK.

b) Jumlah penduduk menurut usia

Tabel II.16

Usia penduduk dusun Ngemplak

No Usia Jumlah(Org)

Persentase(%)

1 0-6 Tahun 12 6,41 %2 7-12 Tahun 12 6,41 %3 13-18 Tahun 11 5,88 %4 19-24 Tahun 17 9,09 %5 25-30 tahun 7 3,74 %6 31-36 12 6,41 %7 37-42 17 9,09 %8 43-48 27 14,43%9 49-54 13 6,95 %10 55-60 12 4,41 %11 61-66 15 8,02 %12 67-72 16 8,55 %13 75 keatas 16 8,55 %

Total 187 100 %Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari tabel II.16 diatas dapat kita simpulkan bahwa jumlah penduduk

dusun Ngemplak berjumlah 187 jiwa. Warga yang tinggal di dusun

Ngemplak 14,43% adalah warga yang berada pada fase usia produktif.

Keuntungan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah dusun

Ngemplak dalam setiap proses pembangunan dan pemberdayaan yang

diselenggarakan di dusun Ngemplak.

Page 98: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

81

c) Agama

Tabel II.17

Agama yang dianut oleh warga dusun Ngemplak

No Agama Jumlah(Org)

Persentase(%)

1 Katolik 25 13, 36 %2 Islam 162 86. 63 %

Total 187 100Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari data pada tabel II.17 dapat kita ketahui bahwa mayoritas penduduk

dusun Ngemplak memeluk agama Islam.

d) Mata Pencaharian

Tabel II.18

Mata Pencaharian warga dusun Ngemplak

No Jenis Pekerjaan Jumlah(Org)

Persentase(%)

1 Belum Bekerja 25 13,36 %2 ASN 3 1,60 %3 Pensiunan 7 3,74 %4 Guru 3 1,60 %5 Swasta 6 3,20 %6 Karyawan Swasta 19 10,16 %7 Wiraswasta 29 15,50 %8 Petani 67 35,82 %9 Pelajar 22 11,76 %10 Ibu Rumah Tangga 5 2.67 %11 Perangkat Desa 1 0,53 %

Total 187 100Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari data pada tabel II.18 dapat kita ketahui bahwa mayoritas penduduk

dusun Ngemplak bekerja sebagai petani. Hal ini sesuai dengan karakteristik

Page 99: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

82

dusun Ngemplak yang merupakan salah satu dusun agraris di desa

Pagerharjo, Samigaluh Kulonprogo.

e) Tingkat Pendidikan

Tabel II.19

Pendidikan warga dusun Ngemplak

No Tingkat Pendidikan Jumlah(Unit)

Persentase(%)

1 Belum Sekolah 19 10,16 %2 SD 44 23,52 %3 SMP 28 14,97 %4 SMA 87 46,52 %5 D1 1 0,53 %7 DIII 5 2,67 %8 S1 3 1,60 %

Total 187 100Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari data pada tabel II.19 dapat kita ketahui bahwa mayoritas

penduduk dusun Ngemplak bekerja sebagai petani. Hal ini sesuai dengan

karakteristik dusun Ngemplak yang merupakan salah satu dusun agraris

di desa Pagerharjo, Samigaluh Kulonprogo.

4. Sarana dan prasarana dusun Ngemplak

a) Sarana keagamaan

Tabel II.20

Sarana Ibadah

No Nama Gedung Jumlah(Unit)

1 Masjid 2Jumlah 2

Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Page 100: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

83

Dari data pada tabel II.20 diatas dapat kita ketahui bahwa mayoritas

di dusun Ngemplak tersedia dua buah masjid sebagai tempat ibadah.

b) Sarana Pendidikan

Tabel II.21

Sarana pendidikan

No Nama Gedung Jumlah(Unit)

1 PAUD 12 TK 12 SD 14 SMA/SMK 1

Jumlah 4Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari data pada tabel II.21 diatas dapat kita ketahui bahwa di dusun

Ngemplak tersedia 4 unit bangunan sebagai sarana pendidikan yaitu satu

unit gedung PAUD, satu unit gedung TK, satu unit gedung SD dan satu

unit gedung SMA.

c) Sarana Kesehatan

Tabel II.22

Sarana kesehatan

No Nama Gedung Jumlah(Unit)

1 Posyandu 12 Pukesmas 1

Jumlah 2Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari data pada tabel II.22 diatas dapat kita ketahui bahwa di dusun

Ngemplak memiliki satu unit posyandu dan satu unit puskesmas yang

Page 101: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

84

siap membantu warga dusun Ngemplak yang mengalami gangguan

kesehatan.

d) Saran Keamanan

Tabel II.23

Sarana keamanan

No Nama Gedung Jumlah(Unit)

1 Pos ronda 1Jumlah 1

Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

Dari data pada tabel II.23 diatas dapat kita ketahui bahwa di dusun

Ngemplak terdapat satu unit pos ronda sebagai pos penjaga keamanan.

5.Kelembagaan dusun Ngemplak

a) Nama lembaga kemasyarakatan

Tabel II.24

Nama dan jumlah lembaga kemasyarakatan dusun Ngemplak

Sumber : Data sekunder dusun Ngemplak, 2015

No Nama Organisasi Jumlah(Unit)

1 PKK 12 Perkumpulan RW 23 Perkumpulan RT 44 Karang Taruna 15 Kelompok Tani 16 Kelompok Perikanan 17 Kelompok Lansia 18 Perkumpulan Kader Kesehatan 19 Sanggar seni Bekso Turonggo 1

Jumlah 13

Page 102: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

85

Dari data pada tabel II.24 diatas dapat kita ketahui bahwa di dusun

Ngemplak terdapat tiga belas lembaga kemasyarakatan yang terdiri dari

PKK, RT, RW, Karang taruna, Gapoktan, kelompok lansia, kader

kesehatan dan sanggar kesenian.

b) Kegiatan lembaga kemasyarakatan di dusun Ngemplak

Tabel II.25

Nama dan jenis kegiatan lembaga kemasyarakatan

No Nama lembagakemasyarakatan

Jenis kegiatan

1.

2.

3.

PKK

Gapoktan

RT dan RW

1.Sosialisasi dan aplikasi pembuatan dan pemasarangula aren

2. Sosialisasi bela dan beli Kulonprogo3.Pelatihan penanaman dan pemanfaatan tanaman

apotik hidup4.Sosialisasi dan aplikasi pembuatan makanan

tradisional khas Kulonprogo5.Sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana

alam6.Lomba memasak cemilan lokal dalam rangka HUT

RI dan kabupaten Kulonprogo tahun 20187.Pengajian dan tausiyah rutin khusus ibu ibu setiap

minggu malam8.Arisan rutin setiap minggu malam. Maing-masing

Rp 10.000,001.Sosialisasi dan aplikasi budidaya ikan Nila

varietes unggul2.Sosialisasi peningkatan kualitas dan pemasaran

produksi teh lokal Kulonprogo3.Penanaman 100 bibit pohon jati di beberapa RT

yang rawan longsor4. Renovasi saluran irigasi pertanian5.Sosialisasi dan aplikasi pembuatan kandang ternak

yang tahan gempa dan tahan longsor6.Praktik pola penanaman tanaman pangan di ladang

terasering1.Sosialisasi jadwal ronda malam2.Pengadaan tenda dan kursi untuk keperluan acara

hajatan dan acara kematian3.Renovasi pos ronda yang terdampak longsor

Page 103: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/530/1/SKRIPSI_KONDRADUS LIWOP_NIM.1452007… · v 8. Istri ku tercinta, Yosefina Kekeyak selaku istri dan mama dari putra-puteri ku tercinta, yang selalu

86

4

5

6

7

Karang taruna

Sanggar budayaBekso Turonggo

Posyandu

Kelompok lansia

4.Lomba tenis meja antar RT khusus untuk dewasa5.Melestarikan budaya lokal melalui latihan jathilan,

mocopat dan angguk khusus untuk orang dewasa6. Pengajian dan tausiyah rutin khusus bapak-bapak

setiap malam jumat kliwon7.Arisan rutin setiap 40 hari sekali8.Sosialisasi dan simulasi penanganan tanah longsor

1.Pengajian dan tausiyah rutin khusus anak-anak danremaja

2.Arisan rutin setiap satu bulan sekali masing-masinganggota Rp 5.000,00

3.Melestarikan budaya lokal melalui latihan jathilankhusus anak-anak dan remaja

4.Lomba sukaneka dalam rangkat HUT RI ke 73 danHUT kabupaten Kulonprogo

1.Melestarikan budaya lokal melalui latihan danpentas seni jathilan, gamelan, angguk, mocopatkhusus untuk anak-anak, remaja dan orang tua

2.Sosialisasi dan praktik merti dusun

1.Penimbangan berat badan bayi secara rutin2.Sosilaisasi bahaya stunting dan pemberian makanan

tambahan bagi bayi dan balita2.Sosialisasi bahaya penyakit rubella/campak Jerman

dan pemberian vaksinasi MR pada bayi dibawahlima tahun

1.Sosialisasi menghadapi penyakit pengapuran padatulang bagi lansia

2.Senam sehat lansia3.Sosialisasi dan penerapan pola makan dan pola

hidup sehatSumber : data sekunder dusun Ngemplak, 2017

Berdasarkan pada tabel II.25 diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kegiatan

lembaga kemasyarakatan secara umum sudah ada dan berjalan. Walaupun kegiatannya

belum sebanyak lembaga kemasyarakatan di dusun yang lain.