replikasi dna pada eukariotik
TRANSCRIPT
Genetika hari senin. Offr C 2012
Elsa Dewi Nur Bawati & Khoirum Mawarti
Replikasi DNA Pada Eukariotik
Duplikasi kromosom pada eukariot tidak hanya replikasi DNA saja tetapi juga
sintesis protein histon dan non histon. Replikasi kromosom pada eukariot sebenarnya
hamper sama dengan pada prokariot, hanya mungkin ada beberapa perbedaan.
Replikasi pada eukariot juga berjalan lebih lambat disbanding pada prokariot.
Daur Sel
Daur sel pada eukariot lebih kompleks dibanding prokariot. Kondensasi kromosom
dan terjadinya segresi pada saat mitosis terjadi pada waktu yang sangat cepat.
Seringkali sintesis DNA terjadi pada fase interfase selama bebrapa jam. Pada
eukariot, biasanya setelah mitosis terjadi fase G1, yang didahuluui oleh sintesis DNA.
Ada pula interval lain yang terjadi setelah sintesis DNA terjadi yang selanjutnya
terjadi pembelahan mitosis. Interfase dapat dibagi menjadi fase G1, S dan G2. Daur
sel secara keseluruhan yitu: G1 S G2 M G1.
Replikasi semikonservatif pada eukariot
JH Taylor, P wood, dan W Hughes menemukan bahwa pada eukariot juga melakukan
replikasi secara semikonservatif. Mereka menemukan hal ini dengan cara merendam
akar Vicia faba pada radioaktif thymidine selama 8 jam (kurang dari satu daur sel)
dan kemudian setelah 8 jam dicuci dan dipindah ke medium yang tidak radioaktif dan
mengandung colchicine. Dengan adanya colcichine akan mencegah berkembangnya
benang-benang spindle, sehingga sel tidak akan melakukan pembelahan
anafasesecara normal, sehingga jumlah kromosomnya menjadi dua kali lipatnya
setelah adanya tebahan colchicine. Pada tahap c metaphase (colchicine metaphase)
pertama terdapat 12 pasang kromatid dan pada tahap c metaphase kedua terdapat 24
pasang kromatid. Pada tahap c metaphase pertama semua kromatid terlabeli dengan
radioaktif, namun pada c metaphase kedua hanya sebagian saja yang terlabeli.
Sehingga mereka menyimpulkan bahwa eukariot melakukan pembelahan
semikonservatif.
Multiple replicon pada eukariot
Ketika sel eukariot direndam dengan thymidine kemudian diamati, ternyata terlihat
banyak sekali bekas awal replikasi. Dan apabila direndam di radioaktif kemudian di
rendam sebentar di nonradioaktif terlihat adanya daerah yang lebih tebal dan lebih
tipis. Sebuah segmen kromosom, yang replikasinya berasal dari 1 daerah asal dan
dengan 2 termini, disebut replicon. Pada organisme prokariot, saat melakukan
replikasi hanya terdapat 1 replicon, sedangkan pada eukariot terdapat banyak replicon
karena materi genetiknya lebih besar. Dengan adanya banyak replicon seperti ini
menyebabkan seplikasi berlangsung lebih cepat.
Komponen replikasi pada eukariot
Pada eukariot telah teridentifikasi 4 DNA polymerase, yaitu alfa, beta, delta, dan
gamma. Polymerase alfa, beta, dan delta terletak di dalam nucleus, sehingga secara
tak langsung nucleus juga merupakan apparatus dalam replikasi, sedangkan
polymerase gamma terletak dalam mitokondria dan kloroplas.
Pada virus 40 (sv40), suatu viral protein yaitu T antigen ibutuhkan saat replikasi.
Selain membutuhkan viral protein, virus ini juga membutuhkan polymerase alfa dan
delta dari host sel. Helicase juga turut berperan dalam replikasi eukariot, yakni
berfungsi dalam membuka ikatan DNA. Beberapa protein tertentu juga turut berperan
dalam melakukan replikasi, selain itu par ahli uga memperkirakan adanya sinyal yang
merangsang replikasi pada organisme multiselular.
Pertanyaan
1. Apakah semua persamaan antara replikasi eukariot dan prokariot benar-benar
mirip?
Jawab
1. Iya, secara umum hamper mirip. Replikasi semi konservatif para prokariot
dan eukariot juga hamper sama.