renstra perwakilan bkkbn provinsi papua 2015 -...

46
JAYAPURA, 2017

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

 

       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAYAPURA, 2017

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015 - 2019 

iv  

4.1.3 Sasaran Program (Outcome) Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga .. 25

4.1.4 Sasaran Program (Outcome) Pelatihan, Penelitian

dan Pengembangan Pengelolaan Program KKBPK 25

4.1.5 Sasaran Program (Outcome) Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKKBN 26

4.1.6 Sasaran Program (Outcome) Program Pengawasan

dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN . 27

4.1.7 Sasaran Kegiatan (Outcome) dan Indikator Kinerja

Kegiatan ............................................................... 27

4.2 Kerangka Pendanaan

4.2.1 Pendanaan Sasaran Strategi ................................. 28

4.2.2 Pendanaan Program (Outcome) dan Indikator

Kinerja Program ................................................... 29

4.2.3 Pendanaan Kegiatan (Output).............................. 30

BAB V PENUTUPAN ............................................................................... 31

Matriks Rencana Strategis (Renstra) 2015 – 2019 .................................... 33

Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015 - 2019

i

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009

tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,

menyatakan bahwa BKKBN memiliki tugas dalam melaksanakan

Pengendalian Penduduk dan menyelenggarakan Keluarga Berencana, dan

berdasarkan pasal 56 ayat (2) BKKBN memiliki 6 (enam) fungsi yang

diantaranya (pada huruf “a”) BKKBN memiliki fungsi dalam perumusan

kebijakan nasional.

Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua ini merupakan dokumen

perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)

yang akan dilaksanakan langsung oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Papua,

bermitra dengan SKPD-KB Kabupaten/Kota, Lintas Sektor dan Stakeholder

terkait untuk kurun waktu tahun 2015-2019.

Tantangan Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga makin bertambah berat, kompleks, dan bahkan

terkadang tidak terduga. Oleh sebab itu pembangunan Kependudukan dan

Keluarga Berencana dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika

kependudukan, perubahan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan,

kerja sama lintas sektoral serta mendorong peran serta aktif masyarakat.

Mempertimbangkan berbagai isu strategis yang berkembang saat ini,

khususnya perubahan pendekatan dari money follow function menjadi money

follow program, serta perubahan pendekatan perencanaan pembangunan

nasional yang holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial, maka perlu dilakukan

beberapa penyesuaian pada Restra Perwakilan BKKBN Provinisi Papua

2015-2019 yang sebelumnya telah disusun dan ditetapkan melalui Peraturan

Kepala BKKBN Nomor: 2121/PER/B1/2015 tanggal 11 Juni 2015.

Revisi Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015-2019 ini

secara umum tidak merubah Sasaran Pembangunan dan indikator-indikator

utama yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019. Revisi lebih

diarahkan untuk mempertajam strategi pelaksanaan Program Kependudukan,

Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015 - 2019

ii

KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) agar dapat diimplementasikan

dengan lebih efektif dan efisien, memiliki daya ungkit terhadap upaya

pencapaian target/sasaran, berkontribusi secara langsung terhadap upaya

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia (Nawa Cita kelima).

Revisi Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015-2019 ini telah

melalui beberapa langkah penyempurnaan dengan melakukan beberapa

penyesuaian dan penajaman pada sasaran, outcome/output, kegiatan, IKK,

Komponen dan sub Komponen dengan melibatkan seluruh komponen internal

di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua. Selanjutnya dalam

implementasinya melaui Renja, ADIK dan RKA-KL ke depan, diharapkan

seluruh Unit Kerja di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dapat

mengacu pada dokumen Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015-

2019 hasil revisi ini.

Akhirnya, dengan segala upaya dari seluruh jajaran Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua, kami berharap agar seluruh target sebagaimana

telah ditetapkan di dalam dokumen Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua 2015-2019 ini dapat tercapai sehingga akan menggambarkan

suksesnya implementasi program KKBPK secara utuh dan menyeluruh di

semua tingkatan wilayah.

Jayapura, Maret 2017

KEPALA PERWAKILAN

BADAN KEPENDUDUKAN DAN

KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PROVINSI PAPUA,

Sarles Brabar, SE. M.Si NIP. 196609121994011001

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum  

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, penduduk harus

menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala

bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan

kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta

memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi

kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang

kehidupan bangsa. Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam membahas

integrasi penduduk dan pembangunan, yaitu: 1) penduduk tidak hanya

diperlakukan sebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan. Paradigma

penduduk sebagai obyek telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam

pembangunan, 2) ketika penduduk memiliki peran sebagai subyek

pembangunan, maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan

hak penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan.

Hal ini menyangkut pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

Selanjutnya, terkait dengan integrasi penduduk dengan pembangunan

diperlukan penguatan kebijakan dalam pembangunan berwawasan

kependudukan. Secara garis besar, pembangunan berwawasan

kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan

kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk harus dijadikan titik sentral

dalam proses pembangunan, penduduk harus dijadikan subyek dan obyek

dalam pembangunan, dimana pembangunan dilaksanakan oleh penduduk

dan untuk penduduk. Selain itu pembangunan berwawasan kependudukan

merupakan pembangunan sumber daya manusia, dimana pembangunan

lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia

dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur semata.

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berwawasan

kependudukan, maka Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

 

2

Nasional (BKKBN) turut memperkuat pelaksanaan pembangunan

kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas dan peningkatan

kualitas penduduk, dan mengarahkan persebaran penduduk. Pembangunan

kependudukan juga merupakan upaya untuk mewujudkan keserasian kondisi

yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang dapat

berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dilakukan melalui

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan

sejahtera, serta diharapkan juga dapat memberikan kontribusi terhadap

perubahan kuantitas penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah,

struktur, komposisi dan persebaran penduduk yang seimbang sesuai dengan

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Provinsi Papua secara Topografi merupakan daerah kepulauan dan

pegunungan yang terletak antara 130˚ - 140˚ Bujur Timur dan antara 2˚25̀ ̛

- 9˚ Lintang Selatan dan memiliki luas 317.062 Km2 atau sekitar 17.04 persen

dari luas Indonesia (1.860.539,67 Km2), yang sekaligus merupakan provinsi

terluas di Indonesia, dengan batas wilayah: Bagian Utara berbatasan dengan

Lautan Pasifik; Bagian Selatan berbatasan dengan Selat Tores; Bagian Barat

berbatasan dengan Provinsi Papua Barat; Bagian Timur berbatasan dengan

Negara Papua New Guinea.

Khusus di Provinsi Papua terdapat pembagian 5 (lima) wilayah adat,

(a) Anim Ha yang terdiri dari 4 (empat) Kabupaten yaitu Merauke, Asmat,

Mappi, Boven Digul; (b) Mee Pago terdiri dari 6 (enam) Kabupaten yaitu:

Mimika, Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya; (c) Mamta terdiri dari

5 (lima) Kabupaten Yaitu: Kota Jayapura, Kab.Jayapura, Keerom, Sarmi dan

Mamberamo Raya; (d) Saireri terdiri dari 4 (empat) Kabupaten yaitu: Biak

Numfor, Kepulauan Yapen, Waropen dan Supiori; (e) La Pago terdiri dari 10

(sepuluh) Kabupaten yaitu: Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Lanny Jaya,

Yahukimo, Tolikara, Yalimo, Nduga, Puncak Jaya, Mamberamo Tengah dan

Puncak.

3

Dengan memperhatikan pembagian menurut 5 (lima) wilayah adat

tersebut, maka Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dalam melaksanakan

program KKBPK melalui pendekatan kewilayahan dan kearifan lokal,

sehingga tidak berbenturan dengan wilayah adat sebagai garapan

pelaksanaan program.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan

Pelayanan Dasar yang kewenangannya secara konkuren menjadi

kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Dalam Undang-undang ini

secara tegas dijelaskan 4 (empat) Sub urusan yang menjadi kewenangan

bersama, yaitu: 1) Pengendalian Penduduk, 2) Keluarga Berencana (KB), 3)

Keluarga Sejahtera, dan 4) Standarisasi Pelayanan KB dan Sertifikasi

Tenaga Penyuluh KB (PKB/PLKB).

Terkait dengan hal-hal tersebut di atas, maka perlu segera dilakukan

penyempurnaan kelembagaan BKKBN di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk

menjabarkan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh Undang-undang nomor

PETA PEMBAGIAN 5 WILAYAH ADAT DI PAPUA

 

4

23 tahun 2014, untuk Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2015-2019 yang

mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019 dan dijabarkan ke dalam struktur program dan anggaran

melalui penetapan dan pelaksanaan program prioritas, perubahan

manajemen secara berjenjang dengan penuh amanah, konsekuen dan

berintegritas demi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

amanat perubahan reformasi birokrasi yang menyangkut delapan area utama

yakni: (1) organisasi, (2) tatalaksana, (3) peraturan perundang-undangan, (4)

sumber daya manusia, (5) pengawasan, (6) akuntabilitas, (7) pelayanan

publik dan (8) monitoring, evaluasi dan pelaporan.

eberapa aspek penting lainnya yang harus menjadi perhatian dalam

perumusan arah kebijakan dan strategi melalui pengembangan indikator

kinerja dan pengembangan kegiatan prioritas beserta aspek pembiayaannya,

adalah;

Perubahan pendekatan perencanaan yang semula bersifat money follow

function diubah menjadi money follow program. Dalam hal ini bahwa

dari sisi pembiayaan, tidak seluruh fungsi harus dibiayai secara merata,

melainkan harus selektif dengan mempertimbangkan prioritas program

dan kegiatannya. Kementerian/Lembaga (K/L) harus dapat memangkas

program yang nomenklaturnya tidak jelas dan mengutamakan

pembiayaan untuk program/kegiatan yang memiliki daya ungkit terhadap

upaya pencapaian target/sasaran dan memiliki manfaat yang secara

langsung dapat diterima oleh masyarakat.

Perubahan pendekatan perencanaan pembangunan nasional yang

holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial. Dalam konteks pendekatan

holistik, Program KKBPK harus dapat dilaksanakan dengan mobilisasi

seluruh potensi dan sumber daya, baik di lingkungan BKKBN maupun

bersama-sama dengan Pemangku Kepentingan dan Mitra Kerja di

seluruh tingkatan wilayah. Pada pendekatan tematik, Program KKBPK

akan difokuskan pada tema sesuai Sasaran Pembangunan Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana yang telah ditetapkan dalam RPJMN.

Pada pendekatan terintegrasi, BKKBN mengembangkan keterpaduan dan

sinergitas program dan kegiatan lintas sektor Program KKBPK baik

5

dengan Pemangku Kepentingan maupun dengan Mitra Kerja di semua

tingkatan wilayah. Selanjutnya terkait dengan pendekatan spasial,

Program KKBPK akan lebih difokuskan pada wilayah kabupaten/kota,

kecamatan, dan desa/kelurahan atau wilayah tertentu yang menjadi

prioritas.

Memperhatikan pendekatan penganggaran yang berbasis kinerja, terpadu

(unified budgeting), serta mengacu pada Kerangka Pengeluaran Jangka

Menengah (KPJM). Dalam konteks penganggaran berbasis kinerja,

secara umum pengeluaran anggaran harus dapat dikaitkan dengan hasil

(output) dari kegiatan yang telah dibiayai. Terkait dengan penganggaran

terpadu, BKKBN harus mampu mengintegrasikan perencanaan anggaran

untuk seluruh jenis belanja guna mencapai hasil (output) kegiatan.

Kemudian dari sisi KPJM, penetapan penganggaran berdasarkan

kebijakan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun

anggaran, atau dapat memperkirakan implikasi anggaran sesuai peta

kerja (road map) dalam pengembangan program dan kegiatan di masa

yang akan datang.

1.2 Potensi dan Permasalahan   

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

menetapkan bahwa urusan pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana

merupakan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dan

merupakan urusan bersama antara pemerintah pusat dan daerah atau urusan

konkuren. Sebagaimana ditetapkan pada pasal 12 ayat 2 Undang-undang

Nomor 23 tahun 2014, bahwa urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan

Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

Penyelenggaraan urusan Bidang pengendalian penduduk dan KB termasuk

Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

Kemudian mencermati ketentuan di dalam Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah, juga membuka peluang yang luas bagi daerah untuk

mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan

prioritasnya masing-masing. Sehingga dengan berlakunya kedua undang-

 

6

undang tersebut di atas membawa konsekuensi bagi daerah dalam bentuk

pertanggungjawaban atas pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara

yang efisien dan efektif, khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan

dan pelayanan umum kepada masyarakat.

Prinsip otonomi daerah dalam penyelenggaraan urusan pengendalian

penduduk dan Keluarga Berencana merupakan langkah konkrit untuk

mengatasi rentang kendali manajemen pelayanan program KB antara

pemerintah dengan pemerintah daerah khususnya di Kabupaten dan Kota.

Hal ini tentunya dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan

peningkatan kualitas pelayanan pengendalian penduduk dan KB kepada

masyarakat, yang diindikasikan dengan adanya keberpihakan ketersediaan

infrastruktur instrumen regulasi yang mendukung penyelenggaraan program,

penempatan personil Tenaga Penyuluh dan Pelayanan KB, rancang bangun

program yang tertuang dalam Arah Kebijakan Umum Daerah, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis

Daerah (Renstrada) yang tergambar dalam Rencana Kerja Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah-Keluarga Berencana (RKA SKPD-KB). Jika seluruh

hal tersebut dapat disinkronkan secara harmonis, maka dapat dipastikan

bahwa penyelenggaraan program akan semakin baik.

Kemudian beberapa isu strategis dan permasalahan pengendalian

kuantitas penduduk, sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2015-2019 Buku

II (Bab II – Bidang Sosial budaya) yang harus mendapat perhatian khusus

adalah:

a. Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

tentang Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang pelaksanaannya masih

dihadapkan dengan beberapa permasalahan antara lain: (1) masih

lemahnya komitmen dan dukungan stakeholders terhadap program

KKBPK, yaitu terkait kelembagaan, kebijakan, perencanaan program dan

penganggaran; (2) masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari

setiap keluarga di Papua, yaitu sekitar 2,4 sampai dengan 2,5 anak

sementara angka kelahiran total sebesar 3,50 (SDKI 2012), angka ini

mengalami kenaikan dari tahun 2007 (TFR 2,9; SDKI 2007); (3)

pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang ditandai dengan

7

pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi sudah mencapai 56,7% dari

PUS, namun tidak diikuti dengan perilaku untuk menjadi peserta KB

(19,1% SDKI 2012); (4) masih terjadinya kesenjangan dalam memperoleh

informasi tentang program KKBPK baik antar kabupaten, antar wilayah

perdesaan-perkotaan maupun antar tingkat pendidikan dan pengeluaran

keluarga; (5) pelaksanaan advokasi dan KIE mengenai KB yang belum

responsif gender, tergambar dengan masih dominannya peran suami

dalam pengambilan keputusan untuk ber-KB; (6) muatan dan pesan dalam

advokasi dan KIE belum dipahami secara optimal; dan (7) peran bidan

dan tenaga lapangan KB dalam konseling KB belum optimal.

b. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang merata untuk dapat

mengatasi permasalahan pelayanan KB, antara lain: (1) Angka pemakaian

kontrasepsi cara modern tidak ada kenaikan, bahkan mengalami

penurunan sebesar 5,4 persen yaitu dari sebesar 24,5 persen pada tahun

2007 menjadi sebesar 19,1 persen pada tahun 2012; (2) Kebutuhan ber-

KB yang tidak terpenuhi (unmet need) masih sangat tinggi, yaitu sebesar

47,8 persen atau 23,8 persen apabila dengan menggunakan metode

formulasi baru; (3) Masih terdapat kesenjangan dalam kesertaan ber-KB

(contraceptive prevalence rate/CPR) dan kebutuhan ber-KB yang belum

terpenuhi (unmet need), baik antar Kabupaten/Kota, antara wilayah,

maupun antar tingkat pendidikan, dan antar tingkat pengeluaran keluarga

(4) Tingkat putus pakai penggunaan kontrasepsi (drop out) yang masih

tinggi, yaitu 37,6 persen; (5) Penggunaan alat dan obat Metode

Kontrasepsi Jangka Pendek (non MKJP) terus mengalami penurunan dari

17,4 persen menjadi 13,6 persen (SDKI 2007 dan 2012), sementara

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) juga cenderung mengalami

penurunan, dari 7,2 persen menjadi 5,6 persen; (6) rendahnya kesertaan

KB Pria, yaitu sebesar 0,2 persen (SDKI 2007 dan 2012); (7) kualitas

pelayanan KB (supply side) belum sesuai standar, yaitu berkaitan dengan

ketersediaan dan persebaran fasilitas kesehatan/klinik pelayanan KB,

ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan yang kompeten dalam

pelayanan KB, kemampuan bidan dan dokter dalam memberikan

penjelasan tentang pilihan metode KB secara komprehensif termasuk

mengenai efek samping alokon dan penanganannya, serta komplikasi dan

 

8

kegagalan. Selanjutnya yang berkenaan dengan ketersediaan dan

distribusi alkon difasilitas kesehatan (faskes) atau klinik pelayanan KB

(supply chains); (8) Jaminan pelayanan KB belum seluruhnya terpetakan

pada fasilitas pelayanan KB, terutama dalam rangka pelaksanaan Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan.

c. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan

reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga sangat penting dalam

upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan menurunkan resiko kematian

Ibu melahirkan. Permasalahan kesehatan reproduksi remaja antara lain:

(1) Angka kelahiran pada perempuan remaja usia 15-19 tahun masih

tinggi, yaitu 48 per 1.000 kelahiran (SDKI 2012), dan remaja perempuan

15-19 tahun yang telah menjadi ibu dan atau sedang hamil anak pertama

meningkat dari sebesar 2,2 persen menjadi sebesar 2,5 persen; (2) Masih

banyaknya perkawinan usia muda, yang ditandai dengan median usia

kawin pertama perempuan yang rendah yaitu 19,9 tahun (usia ideal

pernikahan menurut kesehatan reproduksi adalah 21 tahun bagi

perempuan dan 25 tahun bagi pria); (3) terdapat kesenjangan dalam

pembinaan pemahaman remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

(KRR) yang tergambar pada tingkat kelahiran remaja (angka kelahiran

remaja kelompok usia 15-19 tahun); (4) Tingginya perilaku seks pra nikah

di sebagian kalangan remaja yang berakibat pada kehamilan yang tidak

diinginkan masih tinggi; (5) Pengetahuan remaja mengenai kesehatan

reproduksi dan perilaku beresiko masih rendah; dan (6) Cakupan dan

peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) belum

optimal.

d. Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan

keluarga yang ditandai dengan peningkatan pemahaman dan kesadaran

fungsi keluarga. Dalam rangka pembinaan ketahanan dan kesejahteraan

keluarga yang meliputi juga pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB

masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain: (1) Masih

tingginya jumlah keluarga PRAS dan KS I, yaitu sebesar 78,23 persen dari

sebanyak 567,548 keluarga Papua (Keluarga Pra Sejahtera/KPS sebesar

45,21 persen dan Keluarga Sejahtera I / KS-1 sebesar 33,02 persen

(Pendataan Keluarga, BKKBN 2013); (2) Pengetahuan orang tua

9

mengenai cara pengasuhan anak yang baik dan tumbuh kembang anak

masih rendah; (3) Partisipasi, pemahaman dan kesadaran keluarga/orang

tua yang memiliki remaja dalam kelompok kegiatan pembinaan ketahanan

dan kesejahteraan keluarga masih rendah; (4) Kualitas hidup lansia dan

kemampuan keluarga dalam merawat lansia masih belum optimal; (5)

Terbatasnya akses keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan

informasi dan konseling ketahanan dan kesejahteraan keluarga; (6)

Pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga akan peran

dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal dalam mendukung

pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB. Disamping itu juga Kelompok

Kegiatan/Poktan, yang terdiri dari: Bina Keluarga Balita (BKB), Bina

Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha

Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal

dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat akan pentingnya ber-

KB/pelestarian Peserta KB Aktif (PA); dan (7) Terbatasnya materi program

KKBPK dalam kelompok kegiatan serta terbatasnya jumlah dan kualitas

kader/tenaga kelompok kegiatan.

e. Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi pelaksanaan

pembangunan bidang KKB. Penguatan landasan hukum dan penyerasian

kebijakan pembangunan bidang KKB memiliki beberapa permasalahan

antara lain: (1) Landasan hukum dan penyerasian kebijakan

pembangunan bidang KKB belum memadai, yaitu masih terdapat

beberapa peraturan pemerintah dari UU no. 52 tahun 2009 yang belum

disusun dan ditetapkan, dan masih banyaknya kebijakan pembangunan

sektor lainnya yang tidak sinergi dengan pembangunan bidang KKB; (2)

Komitmen dan dukungan pemerintah daerah (Provinsi dan

Kabupaten/Kota) terhadap kebijakan pembangunan bidang KKB masih

rendah, yaitu kurangnya pemahaman tentang program KKBPK, dan belum

semua kebijakan perencanaan program dan penganggaran yang terkait

dengan bidang KKB dimasukan dalam perencanaan daerah, serta

peraturan perundangan yang belum sinergis dalam penguatan

kelembagaan pembangunan bidang KKB; dan (3) Koordinasi

pembangunan bidang KKB dengan program pembangunan lainnya masih

lemah (antara lain; dengan program bantuan pemerintah seperti Program

 

10

Keluarga Harapan/PKH, Jamkesmas/Jamkesda, Jampersal, PNPM, dan

SJSN Kesehatan), dan penanganan kebijakan pembangunan bidang KKB

selama ini masih bersifat parsial.

f. Penguatan Data dan Informasi Kependudukan, KB dan KS. Terdapat

beberapa sumber data pembangunan kependudukan, KB dan KS,

diantaranya administrasi kependudukan yang mencatat registrasi

pendudukan dan registrasi vital; sensus penduduk dan beberapa survei

terkait bidang kependudukan dan KB; serta data sektoral pembangunan

kependudukan dan KB termasuk data-data kajian dan evaluasi

pembangunan Kependudukan dan KB. Data Sektoral memegang peranan

penting dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan evaluasi

pembangunan bidang Kependudukan dan KB. Namun, data sektoral yang

diperoleh melalui statistik rutin pendataan kependudukan, KB, dan

keluarga belum dapat digunakan secara optimal dalam pengawasan,

pemantauan, pengendalian dan evaluasi program KKBPK, dikarenakan

sistem pengolahan data masih kurang berkualitas.

Beberapa permasalahan di atas memberikan informasi yang cukup

mendalam tentang pencapaian Program KKBPK di Provinsi Papua, dan harus

dijadikan fokus dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi dalam

Rencana Strategis BKKBN 5 (lima) tahun ke depan (2015-2019).

11

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

 

Secara garis besar Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima)

aspek penting, yaitu: Pertama berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara

lain jumlah, struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk,

serta persebaran penduduk. Kedua, berkenaan dengan kualitas penduduk

yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat

pendidikan, dan angka kemiskinan. Ketiga adalah mobilitas penduduk, seperti

tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk antar wilayah, baik

antar pulau maupun antara perkotaan dan perdesaan. Keempat adalah data

dan informasi penduduk; dan kelima adalah penyerasian kebijakan

kependudukan.

Dalam rangka memperkuat implementasi Program Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama yang

meliputi ke-5 (lima) aspek di atas, maka diperlukan penguatan program dan

kegiatan melalui penajaman tujuan dan sasaran srategis BKKBN yang harus

bermuara pada visi pembangunan Nasional 2015-2019 yaitu “Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong” dan

visi pembangunan Provinsi Papua yaitu “Papua Bangkit, Mandiri dan

Sejahtera”.

2.1 Visi dan Misi  

Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019,

seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut serta mensukseskan

Visi dan Misi Pembangunan Nasional dan memperhatikan Visi

Pembangunan Provinsi Papua, maka Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

menetapkan visi Kelembagaan dan Program menjadi “LEMBAGA YANG

HANDAL DALAM MEWUJUDKAN PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG

SERTA KELUARGA BERKUALITAS MENUJU PAPUA BANGKIT,

MANDIRI DAN SEJAHTERA”.

 

12

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua melalui program KKBPK

mendorong perwujudan:

1. Penduduk tumbuh seimbang merupakan cita-cita besar yang akan

dicapai oleh BKKBN melalui perwakilan-perwakilan yang ada di

Tingkat provinsi, yang ditandai dengan Total Fertility Rate/angka

kelahiran total (TFR) = 2,1 dan Net Reproduction Rate/angka reproduksi

neto (NRR) =1.

2. Papua bangkit, dimana orang Papua mampu berdiri tegak dengan

harkat dan martabat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia tanpa menghilangkan identitas diri dan kekhususan ke-

Papua-an yang terjadi di level individu, keluarga, komunitas, maupun

regional dalam berbagai level dan bidang pembangunan termasuk

dalam Program KKBPK dengan memberikan ruang untuk

mengaktualisasikan diri dan mengambil peran sesuai dengan daya

dukung lingkungan secara kontekstual.

3. Papua mandiri dimana masyarakat Papua mampu mewujudkan

kualitas hidup yang lebih baik dengan mengandalkan kemampuan dan

kekuatan sendiri (potensi lokal) untuk kemajuan ekonomi berbasis

keluarga dan masyarakat dengan jiwa kewirausahaan serta ekonomi

kampung tumbuh dan berkembang.

4. Papua sejahtera dimana semua masyarakat Papua tanpa terkecuali

dapat memenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan

budaya terutama pangan, sandang, dan papan secara merata dan

berkualitas, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan yang tinggi

kepada pemerintah sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu

dan maju serta memiliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya.

Dalam rangka mendukung upaya perwujudan visi kelembagaan dan

program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga tersebut dilakukan

melalui Misi sebagai berikut :

1. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan

2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga dan Ketahanan Keluarga

13

4. Membangun dan Menerapkan Budaya Kerja Organisasi secara

konsisten, serta

5. Mengembangkan Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

serta jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

6. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Berdasarkan ketentuan pasal 56 ayat (2) Undang-Undang Nomor 52

Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga, dan ketentuan Lampiran huruf (n) Undang-undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, BKKBN mempunyai tugas melaksanakan

pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan KB. Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut,

BKKBN Sesuai Keputusan Kepala BKKBN Monor 82 tahun 2011 tentang

Organisasi dan tata Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Pasal 2, Perwakilan

BKKBN Provinsi mempunyai fungsi:

a. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan nasional

di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana

dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan

keluarga;

b. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan norma, standar,

prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk,

penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,

keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

c. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian

penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan

reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

d. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, penggerakan

hubungan antar lembaga, bina lini lapangan serta pengelolaan data dan

informasi di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan

pemberdayaan keluarga;

 

14

e. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan

di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana

dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan

keluarga;

f. Pelaksanaan tugas administrasi umum;

g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggungjawabnya;

h. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya badan kependudukan dan

keluarga berencana daerah provinsi, kabupaten, dan kota.

2.2 Tujuan 

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi kelembagaan dan program

Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga, serta sesuai dengan tugas /

fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, maka ditetapkan tujuan:

1. Meningkatkan pemahaman kebijakan Pembangunan Berwawasan

Kependudukan

2. Menguatkan akses pelayanan KB yang merata, berkualitas dengan

pola pendekatan Kesehatan Reproduksi dan Pengaturan Jarak

Kelahiran melalui program 1.000 hari pertama kehidupan.

3. Meningkatkan pembinaan Peserta KB, baik menggunakan MKJP

maupun non-MKJP.

4. Meningkatkan pembinaan ketahanan keluarga dan kesehatan

reproduksi remaja.

5. Meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja terhadap program

KKBPK.

6. Menguatkan tata kelola, penelitian, dan pengembangan bidang

keluarga berencana.

7. Menerapkan Budaya Kerja Organisasi Cerdas, Tangguh, Kerjasama,

Integritas, dan Ikhlas (CETAK TEGAS)

8. Menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia sejak dini menuju

perwujudan generasi emas Papua.

15

2.3 Sasaran Strategis 

Berdasarkan visi, misi dan tujuan tersebut di atas, maka sasaran

strategis program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga Provinsi

Papua tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Menurunya Angka Kelahiran Total (TFR)

2. Meningkatnya prevalensi kontrasepsi (CPR) Modern;

3. Menurunnya Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need);

4. Meningkatnya peserta KB Aktif yang menggunakan Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP);

5. Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi.

Kegiatan Strategis :

1. Promosi dan pelayanan KB MKJP di wilayah khusus transmigrasi dan

KB perkotaan

2. Pelayanan KB di Wilayah Kepulauan, pesisir Pantai Aliran Sungai

3. Promosi Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak di wilayah Pegunungan

dan perbatasan

4. Kampanye Gerenasi Berencana (GenRe) Sosialisasi Pendewasaan

Usia Perkawinan (PUP )

5. Sosialisasi dan Promosi melalui PIK Remaja/mahasiswa dan BKR

(Bina keluarga remaja)

6. Sosialisasi BKB holistic integratitif

7. Fasilitasi penguatan dan pembinaan BKB Holistik

8. Sosialisasi dan fasilitasi Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)

menjadi Lansia Tangguh

9. Sosialisasi promosi Pemberdayaan ekonomi keluarga / Pembentukan

dan pembinaan kelompok UPPKS

10. Fasilitasi kegiatan dan pembentukan PPKS disemua tingkatan wilayah

(Distrik)

11. Pembinaan kelompok BKL .

12. Sosialisasi dan desiminasi kebijakan dan strategi Dalduk.

13. Sosialisasi dampak Kependudukan dan pengembangan model solusi

 

16

trategik.

14. Peningkatan kerja sama pendidikan kependudukan .

15. Pendataan Keluarga Sejahtera

16. Penguatan Advokasi dan KIE

17. Penguatan Lini Lapangan dan Kelembagaan di daerah.

17

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi 

Arah kebijakan dan strategi nasional dalam pembangunan

kependudukan dan keluarga berencana yang tertera pada RPJMN 2015-

2019, dimana yang menjadi fokus dalam pelaksanaan program

kependudukan dan keluarga berencana selama lima tahun ke depan adalah:

a. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan

reproduksi yang merata dan berkualitas.

b. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan

obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kesehatan KB dan

jejaring pelayanan, serta pemberdayaaan fasilitas kesehatan untuk

pelayanan KB

c. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk

mengurangi resiko drop-out maupun menggunaan non MKJP dengan

memberikan informasi secara berkesinambungan untuk

keberlangsungan kesertaan ber-KB serta pemberian pelayanan KB

lanjutan dengan mempertimbangkan prinsip rasional, efektif dan

efisien.

d. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan

tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lembaga di tingkat

masyarakat untuk mendukung penggerakan dan penyuluhan KB.

e. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan

pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta

promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam penggunaan alat

dan obat kontrasepsi KB

f. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi

remaja melalui pendidikan, sosialisasi mengenai pentingnya wajib

belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan perkawinan, dan

peningkatan intensitas layanan KB bagi pasangan usia muda guna

mencegah kelahiran usia remaja.

 

18

g. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarg melalui kelompok

kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB

dan memberikan pengaruh kepada keluarga calon akseptor untuk ber-

KB

h. Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB melalui

penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data dan informasi

kependudukan dan KB

i. Penguatan bidang KKB melalui penyediaan informasi dan hasil

penelitian/ kajian kependudukan, keluarga berencana dan ketahanan

keluarga serta peningkatan kerjasama penelitian dengan universitas

terkait pengembangan KKBPK.

3.2 Arah kebijakan dan strategi penggarapan program KKBPK di Provinsi Papua 

Sesuai isi yang terkandung dalam Undang – undang Nomor 52 tahun

2009 dimana mengamanatkan bahwa titik sentral dalam pembangunan

adalah penduduk. Untuk mengimplementasikan atau mencapai sasaran yang

akan dicapai, maka perlu disusun kebijakan dan strategi BKKBN Provinsi

Papua sebagai berikut:

a. Memperluas jangkauan pelayanan KB dan akses di seluruh

kabupaten/kota se Provinsi Papua

Mengingat kondisi obyektif geografis dari wilayah Provinsi

Papua yang jangkauannya sering terkendala dalam melakukan

kegiatan pelayanan KB dan akses terhadap masyarakat, maka perlu

melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan intensitas pelayanan KB dengan pendekatan kontekstual

(keruangan dan wilayah adat) baik secara statis maupun pelayanan

secara mobile.

2. Peningkatan layanan akseptor KB secara sinergis berdasarkan

karakteristik penduduk dan jenis alat kontrasepsi

3. Penguatan jejaring dan komitmen tenaga di tingkat lini lapangan untuk

pelaksanaan program KB di kecamatan dan desa/kampung atau

kelurahan.

19

4. Pemberdayaan dan penguatan peran aktor dan potensi lokal sebagai

penggerak pelaksanaan program KB di tingkat desa/kampung

b. Meningkatkan kualitas pelayanan KB

Secara normatif kualitas pelayanan KB di Provinsi Papua sudah

cukup baik, hal ini salah satu pendorongnya adalah pada tahun 2013 –

2014 BKKBN bekerjasama dengan P2KS Provinsi Papua telah melatih

tenaga medis tentang pemasangan kontrasepsi Implant dan IUD bagi

bidan. Untuk itu sebagai tindaklanjut penggarapan program perlu

peningkatan kualitas pelayanan melalui:

1. Menyelenggarakan pelatihan pemasangan CTU dan konseling bagi

bidan seProvinsi Papua

2. Menyelenggarakan pelatihan MOP dan MOW bagi tenaga dokter

seProvinsi Papua

3. Menyelenggarakan pelatihan bagi aktor lokal di tingkat desa/kampung

sebagai penggerak program KKBPK

4. Mendistribusikan dan menjamin ketersediaan alokon secara merata

sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik calon peserta KB di setiap

fasilitas pelayanan kesehatan

c. Menguatkan advokasi dan KIE KB Pemahaman tentang program KB bagi masyarakat di Provinsi

Papua masih kurang, hal ini berkaitan dengan terlalu luasnya wilayah

yang akan digarap, sehingga kegiatan advokasi dan KIE terhadap

tokoh formal maupun non formal di tingkat kabupaten/kota perlu

ditingkatkan. Untuk meningkatkan jangkauan advokasi dan KIE di

daerah, maka perlu kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan komitmen lintas sektor dan pimpinan daerah, pimpinan

lembaga non formal (adat, agama dan perempuan) tentang penting

dan strategisnya program KKBPK dalam mewujudkan generasi emas

Papua

2. Penggalangan sekutu dalam membangun kemitraan yang mendorong/

mendukung pelaksanaan program KKBPK dalam mewujudkan

generasi emas Papua

 

20

3. Peningkatan pendekatan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama,

tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda untuk menjadi leading

sektor dalam menjelaskan tentang program KKBPK.

d. Meningkatkan aktifitas ketahanan keluarga

1. Meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi

dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

a. Peningkatan advokasi, KIE dan konseling kesehatan reproduksi

remaja dengan melibatkan orang tua, teman sebaya, toga/toma,

sekolah, LSOM, instansi terkait dengan memperhatikan perubahan

paradigma masyarakat akan pemahaman nilai-nilai pernikahan dan

penanganan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja.

b. Peningkatan peran dan fungsi serta kualitas dan kuantitas kegiatan

PIK Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dengan mendorong

remaja/mahasiswa untuk mempunyai kegiatan yang positif dengan

memperoleh pendidikan, menjaga kesehatan, meningkatkan

ketrampilan hidup dan jiwa kepemimpinan

c. Pengembangan dan peningkatan fungsi dan peran kegiatan

kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai wahana untuk

meningkatkan kepedulian keluarga dalam pengasuhan dan

pembinaan remaja.

d. Peningkatan jumlah dan kapasitas SDM kader BKR dalam

memberikan KIE dan konseling kepada remaja dan orang tua.

2. Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pengasuhan

anak dan perawatan lanjut usia

a. Penyuluhan tentang pemahaman keluarga/orang tua mengenai

pentingnya keluarga dalam peran dan fungsi tribina (BKB, BKR,

BKL) serta penguatan 8 fungsi keluarga (agama, sosial, cinta kasih,

perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan)

berdasarkan pendekatan wilayah adat di Provinsi Papua

b. Meningkatkan pengetahuan serta penyuluhan tentang peran dan

tugas orang tua dalam tumbuh kembang balita, anak dan remaja

c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam

perawatan dan pemberdayaan lansia

21

3. Mengembangkan dan memantapkan pemberdayaan keluarga .

a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan

hidupnya secara mandiri melalui penyelenggaraan advokasi KIE

berbasis kontekstual tentang akses terhadap sumber daya ekonomi

bagi keluarga.

b. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan berwirausaha bagi

keluarga pra sejahtera khsususnya anggota usaha peningkatan

pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) melalui sinergisitas

dengan pihak lain.

4. Fasilitasi kegiatan dan pembentukan pusat pelayanan keluarga sejahtera (PPKS)

Terlaksananya penyelenggaraaan pelayanan data dan

informasi kependudukan dan KB, konsultasi dan konseling balita

dan anak, layanan konseling bagi keluarga remaja dan remaja,

konseling pranikah, konseling KB dan kesehatan reproduksi,

konseling keluarga harmonis, konseling keluarga lansia dan lansia,

pembinaan usaha ekonomi keluarga melalui balai penyuluhan KB

yang ada tiap tingkat distrik.

e. Meningkatkan ketersediaan kualitas data informasi kependudukan yang memadai

a. Penyediaan data kependudukan yang akurat dan tepat waktu

b. Peningkatan cakupan registrasi vital dan pengembangan registrasi

terpadu

c. Peningkatan desiminasi, aksesibiltas dan pemanfaatan data dan

informasi kependudukan terutama sensus dan survei bagi seluruh

pihak termasuk swasta dan akademisi

d. Peningkatan diseminasi, aksesibilitas dan pemanfaatan data dan

informasi kependudukan yang bersumber dari registrasi penduduk.

e. Peningkatan koordinasi termasuk fasilitasi seluruh instansi dalam

pemanfaatan data dan informasi kependudukan untuk perencanaan

dan evaluasi kebijakan pembangunan

 

22

f. Peningkatan kapasitas manajemen data dan informasi

kependudukan.

f. Memperkuat penelitian dan pengembangan pengelolaan program

KKBPK

1. Penguatan penelitian kependudukan, KB dan ketahanan keluarga

2. Penyediaan dan publikasi hasil penelitian kependudukan, KB dan

ketahanan keluarga

3. Pengembangan pendidikan dan pelatihan bidang KKBPK

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

23

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

 

4.1 Target Kinerja 

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) Tahun 2015-2019 dan Peraturan Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan

Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019 maka

BKKBN menyusun dan menetapkan Rencana Strategis BKKBN 2015-2019

dengan target kinerja dan kerangka pendanaan selama kurun waktu 5 (lima)

tahun. Penyusunan Renstra BKKBN 2015 - 2019 telah mengacu kepada

Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita) khususnya agenda nomor 5

yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Di dalam agenda

pembangunan manusia dan masyarakat, BKKBN berperan di dalam

Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana sehingga seluruh

sasaran dan indikator kinerja diarahkan untuk mendukung agenda prioritas

pembangunan.

4.1.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis BKKBN adalah kondisi yang akan dicapai

secara nyata oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Papua yang

mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya outcome dari

beberapa program. Sebagai bentuk penjabaran tujuan strategis,

BKKBN menetapkan Sasaran Strategis Tahun 2015-2019 sebagai

berikut:

1. Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)

2. Meningkatnya prevalensi kontrasepsi (CPR)

3. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

4. Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

5. Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi

 

24

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis

BKKBN Tahun 2015-2019, maka Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

menetapkan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:

Tabel 4.1

Indikator Kinerja Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

Tahun 2015-2019

NO INDIKATOR BASELINE

2014 2015 2016 2017 2018 2019

2015-2019

1

Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-19 thn)

2,5 2,5 2,5 2,49 2,49 2,48

2,48

2

Persentase Pemakaian Kontrasepsi (Contraceptive prevalence rate/CPR)

24,6 24,6 25,6 26,7 27,6 29,9

29,9

3

Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet need)(%)

41,99

(PK 2014) 41,99 % 41,00 % 40,00 % 39,99 % 38,00 %

38,00 %

4 Persentase Peserta KB Aktif (PA) MKJP

9,5 9,50 13,50 17,30 20,80 26,90

26,90

5 Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi (%)

37,6 34,6 34,6 34,6 34,6 34,6

34,6

4.1.2 Sasaran Program (Outcome) dan Indikator Kinerja Program 

Sasaran Program (Outcome) merupakan hasil yang akan

dicapai dari suatu program dalam rangka pencapaian sasaran strategis

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2015-2019. Perwakilan

BKKBN Provinsi merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian

(LPNK), sebagai perwakilan dari BKKBN Pusat di Tingkat Provinsi,

sehingga dalam pelaksanaan Program kegiatan masih berkiblat pada

BKKBN Pusat, namun juga disesuaikan dan disinkronkan dengan

kondisi di daerah (Provinsi,Kabupaten sampai ditingkat lini paling

bawah) dan bermitra dengan Pemerintah Daerah, SKPD-KB. Merujuk

25

pada Renstra BKKBN Pusat 2015-2019, yang hanya mempunyai 1

(satu) Program Teknis yaitu Program Kependududukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga serta 3 (tiga) Program

Generik yaitu: 1) Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan

serta Kerjasama Internasional BKKBN; 2) Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya; 3) Program

Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN, maka

Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi menyesuaikan kebijakan program

dari BKKBN, namun tetap memperhatikan dan menyesuaikan dengan

kondisi di Daerah (Provinsi, Kabupaten, Distrik).

1. Sasaran Program (Outcome) Kependududukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga.

Sasaran Program (Outcome) Program Kependududukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga adalah Terlaksananya

Program KKBPK diseluruh tingkatan wilayah. Untuk mengukur

keberhasilan pencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan

Indikator Kinerja Program Kependudukan, KB dan Pembangunan

Keluarga sebagai berikut:

- Jumlah Peserta KB Baru (juta)

- ASFR 15 – 19 Tahun

- Persentase PUS yang memiliki Pengetahuan dan Pemahaman

tentang semua jenis metode kontrasepsi modern

- Persentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran

tentang fungsi keluarga

- Indeks Pengetahuan remaja tentang Generasi Berencana

- Persentase masyarakat yang mengetahui tentang isu

kependudukan

- Jumlah ketersediaan data dan informasi keluarga (pendataan

keluarga) yang akurat dan tepat waktu.

2. Sasaran Program (Outcome) Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan serta Kerjasama Internasional BKKBN

Sasaran Program (Outcome) Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan serta Kerjasama Internasional BKKBN Perwakilan

 

26

BKKBN Provinsi Papua adalah meningkatnya kualitas SDM

Aparatur Penyelenggara Program, Kerjasama Internasional serta

Penelitian dan Pengembangan program KKBPK.

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian hasil (outcome),

maka ditetapkan Indikator Kinerja Program Pelatihan, Penelitian

dan Pengembangan pengelolaan Program KKBPK Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua sebagai berikut:

Tabel 4.2 Indikator Kinerja Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta

Kerjasama Internasional BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

Tahun 2015-2019

NO INDIKATOR BASELIN

E 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2015-2019

1

Jumlah Pelaksanaan kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan di Provinsi

1

1

1

1

1

1

1

3. Sasaran Program (Outcome) Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya BKKBN

Sasaran Program (Outcome) Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya adalah tersedianya dukungan

manajemen dalam rangka penyelenggaraan Program KKBPK.

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian hasil (outcome), maka

ditetapkan Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya sebagai berikut:

Tabel 4.3 Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis lainnya Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2015- 2019

27

NO INDIKATOR BASELIN

E 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2015-2019

1

Jumlah dukungan manajemen pengelolaan Program Kependudukan, KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga di Provinsi.

1

1

1

1

1

1

1

4. Sasaran Program (Outcome) Program Pengawasan dan

Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN

Sasaran Program (Outcome) Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur BKKBN adalah meningkatnya akuntabilitas

pengelolaan Program KKBPK. Untuk mengukur keberhasilan

pencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan Indikator Kinerja

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

BKKBN sebagai berikut:

Tabel 4.4 Indikator Kinerja Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

Tahun 2015-2019

NO INDIKATOR BASELIN

E 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2015-2019

1

Jumlah pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur di satker perwakilan BKKBN Provinsi

1

1

1

1

1

2

5

4.1.3. Sasaran Kegiatan (Output) dan Indikator Kinerja Kegiatan

Sasaran Kegiatan (Output) adalah keluaran yang dihasilkan

oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran program. Sasaran kegiatan merupakan

 

28

sasaran strategis yang akan dicapai oleh Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua, dengan ukuran tingkat keberhasilan

pencapaiannya melalui indikator kinerja program kegiatan, prioritas

dan strategis BKKBN Tahun 2015-2019 yang telah disusun

sebagaimana pada matriks lampiran Renstra ini.

4.2. KERANGKA PENDANAAN 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L), Pemerintah

menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

setiap tahun untuk penyelenggaraan fungsi pemerintahan untuk

mencapai tujuan bernegara. Dokumen penyusunan anggaran yang

dibutuhkan sebelum APBN ditetapkan oleh Pemerintah dan DPR,

adalah RKA/KL dan Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum

Negara (RDP BUN). RKA-K/L merupakan dokumen rencana

keuangan tahunan K/L yang disusun menurut Bagian Anggaran

Kementerian/Lembaga, sedangkan RDP BUN adalah rencana kerja

dan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang

memuat rincian kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran

belanja maupun pembiayaan dalam rangka pemenuhan kewajiban

Pemerintah Pusat dan transfer kepada daerah yang

pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri

Keuangan selaku Bendara Umum Negara. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010 juga mengatur bahwa

penyusunan RKA-K/L harus menggunakan pendekatan Kerangka

Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), penganggaran terpadu

(unified budgeting) dan penganggaran berbasis kinerja (PBK).

Dukungan anggaran BKKBN untuk pelaksanaan Program

KKBPK bersumber dari APBN rupiah murni, PHLN dan Dana

Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB (yang baru dimulai pada tahun

2008). Anggaran tersebut dialokasikan ke Perwakilan BKKBN

Provinsi dan Anggaran DAK dialokasikan ke Kabupaten/Kota.

29

4.2.1. Pendanaan Sasaran Strategis

Untuk mendukung tercapainya sasaran strategis program

KKBPK, baseline anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp

54.951.105.000,- namun dengan adanya APBN-P 2014 pagu

anggaran tersebut bergeser menjadi Rp 48.003.723.000,- Pada

tahun 2015 telah dianggarkan pagu sebesar Rp.

54.463.710.000 dan pada akhir tahun RPJMN (2019)

dianggarkan sebesar Rp 84.740.317.300,- sehingga kerangka

pendanaan sasaran Strategis merupakan alokasi anggaran

Perwakilan BKKBN secara keseluruhan (total anggaran).

4.2.2 Pendanaan Program (Outcome) dan Indikator Kinerja

Program

Pendanaan Program Teknis, baseline anggaran pada

tahun 2014 sebesar Rp. 33.330.942.000,- untuk tahun 2015

telah dianggarkan sebesar Rp 38.544.336.000,- dan pada akhir

tahun RPJMN (2019) dianggarkan sebesar Rp 56.432.762.300,-

Sedangkan untuk pendanaan Program Generik, baseline

anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp 14.672.781.000,- untuk

tahun 2015 telah dianggarkan sebesar Rp 15.919.374.000,- dan

pada akhir tahun RPJMN (2019) dianggarkan sebesar Rp

28.307.554.900,-.

Tabel.4.5.

Rancangan Kerangka Pendanaan Program BKKBN

Tahun 2015-2019

PROGRAM

BASELINE

ALOKASI

2014

ALOKASI ANGGARAN

2015-2019

2015

2016

2017

2018

2019

1

.

PROGRAM

KEPENDUDUKA

N, KB DAN

PEMBANGUNAN

33.330.942 38.544.336 42.398.769 46.638.646 51.302.511 56.432.762

235.317.024

 

30

KELUARGA

2 PROGRAM

PELATIHAN,

PENELITIAN DAN

PENGEMBANGA

N PROGRAM

KKBPK DI

PROVINSI.

3.431.288 2.821.600 3.103.760 3.414.136 3.755.549 4.131.104

17.226.149

3 PROGRAM

DUKUNGAN

MANAJEMEN

DAN

PELAKSANAAN

TUGAS TEKNIS

LAINNYA

11.206.493

13.022.774

19.325.051

20.757.556

22.333.312

24.066.643

99.505.336

4 PROGRAM

PENGAWASAN

DAN

PENINGKATAN

AKUNTABILITAS

APARATUR

PERWAKILAN

BKKBN

PROVINSI

35.000 75.000 82.500 90.750 99.825 109.807

457.882

4.2.3. Pendanaan Bidang dan Kegiatan (Output)

Pendanaan Kegiatan (Output) merupakan anggaran untuk mendukung

keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang

dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran program. Di

dalam Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) terdapat 4 (empat) Bidang: Bidang Pengendalian Penduduk

(DALDUK), Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

(KBKR), Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga

(KSPK) dan Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN).

Pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya (DKM) terdapat 1 (satu) Bidang Sekretariat, dan pada

Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan terdapat 1 (satu)

Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Latbang).

Rincian pendanaan Kegiatan dapat dilihat pada Lampiran I. : Matriks

Kinerja dan Pendanaan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun

2015-2019.

31

BAB V

PENUTUP

Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2015-2019 ini merupakan

dokumen perencanaan sebagai bagian dari Renstra BKKBN Pusat dan

RPJMN 2015-2019 Nasional, Visi dan Misi yang telah ditetapkan dapat

mengubah orientasi Pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang semula hanya

menekankan pada upaya pengendalian secara kuantitatif, namun secara

bertahap diubah menjadi upaya peningkatan kualitas SDM untuk mewujudkan

pembangunan yang berwawasan kependudukan. Secara umum dokumen

Rencana Strategis ini adalah sebuah garis kebijaksanaan yang disusun

sebagai acuan dalam membuat kebijakan dan pedoman untuk melaksanakan

pembangunan yang berwawasan kependudukan dengan mengembangkan

kreatifitas, inovasi dan kemampuan dalam berkolaborasi dengan mitrakerja

terkait dalam pelaksanaan KKBPK, Secara teknis Renstra ini dijabarkan oleh

Perwakilab BKKBN Provinsi papua lebih lanjut dalam bentuk program-

program kerja, yang selanjutnya menjadi acuan bagi jajaran Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua agar tercipta sinergi dalam pelaksanaannya.

Dalam Upaya Peningkatan dan penguatan Program Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tidak terlepas dari

berbagai permasalahan dan kendala yang kemudian cukup tergambar pada

kondisi pencapaian Program KKBPK di Provinsi papua selama lima tahun

terakhir (Renstra 2010-2014), dimana target/sasaran yang telah ditetapkan

belum berhasil dicapai secara maksimal. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

harus lebih meningkatkan komitmen bersama, dan lebih membangun

kerjasama lintas sektor dengan seluruh mitra kerja utama, untuk bekerja lebih

keras dalam upaya pencapaian target/sasaran yang telah ditetapkan di dalam

Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2015-2019.

Akhirnya, segala upaya dalam implementasi Program Kependudukan,

KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang telah direncanakan didalam

dokumen Renstra ini diharapkan mendapat dukungan sepenuhnya dari

seluruh Unit Kerja di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi papua. Segala

 

32

permasalahan yang ada di dalam implementasi Program KKBPK ke depan

merupakan tantangan bersama yang harus dihadapi melalui berbagai

strategi yang telah disiapkan.

Dengan tersusunnya Rencana Strategi (Renstra) ini, diharapkan

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dapat meningkatkan akuntabilitas

pelaksanaan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) untuk mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan dapat

menciptakan Keluarga Berkualitas menuju Papua Bangkit, Mandiri dan

Sejahtera.

Lampiran I:

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 48.003.723,0 54.463.710,0 64.910.081,0 70.901.089,1 77.491.197,5 84.740.317,3 352.506.394,9

1 2,5 2,5 2,5 2,49 2,49 2,48 2,482 24,6 24,6 25,6 26,7 27,6 29,9 29,93 41,99 % (PK 2014) 41,99% 41, 00 % 40, 00 % 39, 99 % 38, 00 % 38, 00 %4 9,5 9,50 13,50 17,30 20,80 26,90 26,905 37,6 34,6 34,6 34,6 34,6 34,6

33.330.942,0 38.544.336,0 42.398.769,6 46.638.646,6 51.302.511,2 56.432.762,3 235.317.025,7 1 46,8 47,90 49,10 50,30 51,50 52,70 52,702 47 per 1000 perempuan

15-19 tahun 47 per 1000 perempuan 15-19 tahun

47 per 1000 perempuan 15-19 tahun

46 per 1000 perempuan 15-19 tahun

46 per 1000 perempuan 15-19 tahun

45 per 1000 perempuan 15-19 tahun

45 per 1000 perempuan 15-19 tahun

3 57,1 (SDKI 2012) 58,5 59,1 59,4 59,6 59,9 59,94 45,8 46,26 46,72 47,19 47,99 47,995 43,2 (skala 0-100) *Survey

RPJMN 2014)43,2 44,9 46,7 48,6 50,5 50,5

6 49,5 (RPJMN 2014) 49,5 49,5 50,1 51,5 52,5 52,57 1 1 1 1 1 1 1

2.157.000,0 1.135.300,0 1.248.830,0 1.373.713,0 1.511.084,3 1.662.192,7 6.931.120,0 1.109.000,0 650.709,0 715.779,90 787.357,89 866.093,68 952.703,05 3.972.643,5

a Inventarisasi kebijakan pembangunan berwawasan Kependudukan Tk. Prov, Kab/Kota 2

2 2 2 2 2 10

b Sosialisasi dan Desiminasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Penduduk Tk Provinsi/Tk. Kab dan kota

2

2 2 2 2 2 10

c Penyusunan analisis parameter dan profil penduduk kewilayahan 2 2 2 2 2 2 10

d Desiminasi data parameter kependudukan dan profil penduduk kewilayahan kepada stakeholders/mitra sektor prioritas

2

2 2 2 2 2 10

565.500,0 128.600,0 141.460,0 155.606,0 171.166,6 188.283,3 785.115,9

a Forum/pertemuan Koalisi Kependudukan Kab/Kota 10 5 10 10 10 10 45

b Inventarisasi kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan tk Provinsi dan kabupaten dan kota

2

2 2 2 2 2 10

c Advokasi dan Sosialisasi hasil penyerasian kebijakan pembangunan sektor dengan pembangunan KKB tk Provinsi dan kabupaten dan kota

2

2 2 2 2 2 10

248.500,0 139.800,0 153.780,0 169.158,0 186.073,8 204.681,2 853.493,0

a Pengembangan model solusi strategik dampak kependudukan kewilayahan

11 1 1 1 1 5

b Sosialisasi kebijakan dampak kependudukan yang disesuaikan dengan kondisi wilayah

11 1 1 1 1 5

c Pengembangan kebijakan analisis dampak kependudukan dan model solusi strategik analisis dampak kependudukan

2

1 2 2 2 2 9

234.000,0 216.191,0 237.810,1 261.591,1 287.750,2 316.525,2 1.319.867,7

a Penggandaan/ pengembangan/ adaptasi/ penggandaan Modul pendidikan kependudukan

11 1 1 1 1 5

b Forum kerjasama/Koordinasi lintas sektor terkait/ mitra kerja/ stakeholder kerjasama pendidikan kependudukan

2

2 3 3 3 3 14

c Diseminasi Pendidikan Kependudukan kepada khalayak antara lain melalui lomba penulisan, pidato, dan lain-lain

2

2 3 3 3 3 14

16.307.632,0 9.132.483,0 10.045.731,3 11.050.304,4 12.155.334,9 13.370.868,4 55.754.722,0 1253 1935 2167 2373 2582 2787 11844 652.500,0 1.499.000 1.648.900 1.813.790 1.995.169 2.194.686 9.151.545

1 1 1 1 1 1 5

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

TERCAPAINYA PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG

PERWAKILAN

BKKBN PROV.

Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 t h )Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive

l t /CPR)Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) (%)Persentase Peserta KB Aktif (PA) MKJPTingkat putus pakai kontrasepsi (%)

I Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga

Terlaksananya Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga diseluruh tingkatan wilayah

PERWAK

ILAN BKKBN PROV. PAPUA

Jumlah peserta KB baru /PB (juta)ASFR 15-19 Tahun

Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman t t j i t d k t i dPersentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran t t f i k lIndeks Pengetahuan remaja tentang Generasi Berencana

Persentase masyarakat yang mengetahui tentang isu k d d kJumlah Ketersediaan data dan informasi keluarga (pendataan k l ) k t d t t kt

18 Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga Provinsi

Terlaksananya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga diseluruh tingkatan wilayah

Provinsi Perwakilan BKKBN Provinsi

1812 Pemaduan kebijakan pengendalian penduduk

18.13 Jumlah sosialisasi kebijakan dampak kependudukan dan

18.1 Jumlah cakupan sinkronisasi (penyerasian) kebijakan 18.11 Jumlah sosialisasi dan diseminasi kebijakan dan strategi

1811 Pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi kebijakan

18.12 Jumlah kegiatan penyerasian kebijakan pengendalian

1813 Pelaksanaan sosialisasi kebijakan dampak

18.14 Peningkatan kerjasama pendidikan kependudukan1814 Peningkatan kerjasama pendidikan

18.2 Cakupan pembinaan kesertaan ber-KB dan peningkatan kualitas 18.21 Jumlah pelaksanaan Sosialisasi dan desiminasi

1821 Sosialisasi dan desiminasi kebijakan, strategi

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

a Sosialisasi Surveilan Pasca Pelayanan (SPP) Tk. Kab/Kota

5 6 6 7 8 27 -

b Sosialisasi peningkatan kualitas penggerakan pelayanan KB era JKN - SJSN Kesehatan

1 1 2 2 2 2 9 -

c Sosialisasi dan desiminasi akses dan kualitas Pembinaan kesertaan KB jalur Galciltas, wilayah khusus (termasuk kepulauan dan kumuh miskin perkotaan) dan sasaran khusus

1 4 4 5 5 5 23 -

d Pembinaan kelestarian peserta KB dengan mitra kerja

1 1 1 3 -

e Pengembangan dan sosialisasi model pelayanan KB jalur Swasta (ke Bidan Praktek Mandiri, Klinik KB Perusahaan dan RS Swasta)

1 2 2 4 4 12 -

f Peningkatan sosialisasi kesertaan MKJP (Jalur pemerintah dan swasta) Tk. Kab/Kota

20 20 20 20 20 80 -

g Pengembangan kebijakan, strategi dan materi promosi dan konseling Kesehatan dan hak-hak Reproduksi sesuai kondisi wilayah

1 1 2 2 4 4 13 -

h Monitoring Dan Pembinaan Pelayanan KB di rumah sakit Pemerintah dan Swasta

23 28 30 34 38 42 172 -

i Dukungan KB MKJP dan sarana pendukung pelayanan KB di fasyankes

1200 1900 2100 2300 2500 2700 11500 -

3044 3889 4408 4714 4914 5076 23001 1.550.635 1.030.075 1.133.083 1.246.391 1.371.030 1.508.133 6.288.711

a MOP 44 88 96 100 110 120 514b MOW 450 659 728 792 810 840 3829c IUD 320 332 364 372 384 396 1848d IMPLANT 2230 2810 3220 3450 3610 3720 16810

a MOPb MOWc IUD 12 14 16 18 20 80d IMPLANT 465 470 478 487 494 2394

a IUD 5 7 9 11 13 15 55b MOP 1 1 1 1 1 1 5c MOW 4 4 4 4 4 4 20d Implant 23 23 23 23 23 23 115

a Pelayanan pencabutan implant 5686 5830 6210 6670 6940 7120 32770b Pelayanan ayoman kegagalan 22 22 24 26 28 30 130

3.718.300,0 1.260.000,0 1.386.000 1.524.600 1.677.060 1.844.766 7.692.426

a Penyusunan peta kerja dan strategi pelayanan KB di wilayah dan sasaran khusus

8 8 8 8 8 8 40

b Koordinasi pelayanan KB Mobile di wilayah dan sasaran khusus dengan mitra terkait

8 8 8 8 8 8 40

c Pelayanan KB mobile di wilayah dan sasaran khusus dengan mitra terkait

14 14 14 14 14 14 70

d Evaluasi penggarapan KB di wilayah dan sasaran khusus

8 8 8 8 8 8 40

e Peningkatan kemitraan dalam penggarapan KB dan KR di Wilayah dan Sasaran Khusus

18 18 18 18 18 18 90

f Monev pembinaan kesertaan KB dan KR di wilayah dan sasaran khusus tk Kabupaten

886.161,0 510.988,0 562.087 618.295 680.125 748.138 3.119.633

a Sosialisasi Kebijakan peningkatan kualitas pelayanan MKJP di Klinik KB yang bekerjasama dengan SJSN Kesehatan

b Penguatan jejaring pelayanan MKJP jalur pemerintah dan swasta di Tk. Kab/Kota

c Penggerakan klinik Yan KB (Faskes) melalui petugas lapangan

18.22 Jumlah penggerakan pelayanan KB (PB MKJP), pelayanan 1822 Penggerakan pelayanan KB Baru MKJP (PB)

1823 Penggerakan pelayanan KB ganti cara

1824 Pelayanan komplikasi berat

1825 Pelayanan Pencabutan Implant dan Kegagalan

18.26 Jumlah penggerakan pelayanan KB di wilayan Khusus 1826 Pelayanan KB mobile di wilayah khusus dan

18.27 Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh tingkatan 1827 Faskes KB (pemerintah dan swasta) yang

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

d Peningkatan pencapaian akseptor baru khususnya MKJP KB pasca persalinan, pasca keguguran melalui KB era JKN-SJSN Kesehatan

e Refreshing bagi dokter yang telah mengikuti TOT IUD implant

f Refreshing bagi bidan yang telah mengikuti TOT IUD implant

g Pelatihan Kualifikasi CTU bagi provider (tim/ 2 orang)

181.636,0 132.420,0 145.662,0 160.228,2 176.251,0 193.876,1 808.437,3

a Pengembangan Life Cycle Kesehatan Reproduksi di Faskes KB

1 1 1 1 1 5

b Promosi dan sosialisasi peningkatan kesertaan Faskes KB dalam Kesehatan Reproduksi serta pemahaman masyarakat terhadap hak-hak reproduksi

18 20 22 24 26 110

c Sosialisasi dan penyebarluasan informasi Kesehatan dan hak-hak reproduksi bagi faskes

9 10 11 12 13 55

9.318.400,0 4.700.000,0 5.170.000 5.687.000 6.255.700 6.881.270 28.693.970,0

a Pelaksanaan kegiatan KB Kencana

6 6 6 6 6 6 30

b Pemetaan jaminan ketersediaan Alokon era JKN

16 16 16 16 16 80

c Pemetaan jaminan ketersediaan Sarana dan Prasarana Faskes dalam Pelayanan KB

9 9 9 9 9 9 45

d Monitoring ketersediaan Alokon dan Sarpras Pelayanan KB di Seluruh tingkatan wilayah

7.159.868,0 6.203.300,0 6.823.630,0 7.505.993,0 8.256.592,3 9.082.251,5 37.871.766,8 2.165.709,0 1.607.784,0 1.768.562,4 1.945.418,6 2.139.960,5 2.353.956,6 9.815.682,1

a Sosialisasi Kebijakan strategi pembinaan Ketahanan Keluarga (BKB, BKR, BKL, dan PEK/UPPKS) Tk. Prov dan Kab/Kota

2 keg 1 keg 2 keg 3 keg 3 keg 3 keg 12 keg

b Sosialisasi materi dan informasi pembinaan Ketahanan Keluarga (BKB, BKR, BKL, dan PEK/UPPKS) Tk. Prov dan Kab/Kota

18 15 keg 15 keg 15 keg 16 keg 16 keg 77 keg

c Penyusunan peta kerja KSPK kewilayahan

_ _ 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 4 keg

d Fasilitasi dan pemetaan penyediaan dukungan pembinaan Ketahanan Keluarga Tk. Kab/Kota

10 keg 15 keg 16 keg 17 keg 18 keg 19 keg 86 keg

e Pengembangan Kebijakan pelaksanaan kegiatan serta materi dan informasi pembinaan Ketahanan Keluarga (BKB, BKR, BKL, dan PEK/UPPKS) yang sesuai dengan kondisi kewilayahan

_ _ 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 10 keg

3.217.495,0 847.478,0 932.225,8 1.025.448,4 1.127.993,2 1.240.792,5 5.173.937,9

a Dukungan kegiatan PPKS Provinsi 6 Kab/Kota 9 Kab/Kota 10 Kab/Kota

11 Kab/Kota

12 Kab/Kota

13 Kab/Kota

55 Kab/Kota

b Sosialisasi PPKS diseluruh tingkatan wilayah

8 Kab/Kota 9 Kab/Kota 11 Kab/Kota

13 Kab/Kota

15 Kab/Kota

17 Kab/Kota

65 Kab/Kota

c Pengembangan materi dan media KIE PPKS untuk disebarluaskan keseluruh tingkatan wilayah

4 Kab/Kota 2 Kab/Kota 5 Kab/Kota

8 Kab/Kota

11 Kab/Kota

13 Kab/Kota

39 Kab/Kota

d Fasilitasi pembentukan PPKS tingkat kecamatan (minimal 1 disetiap kabupaten)

0 3 Distrik 4 Distrik 5 Distrik 6 Distrik 7 Distrik 25 Distrik

e Peningkatan kapasitas SDM Pengelola PPKS diseluruh tingkatan wilayah

8 Pengelola 8 Pengelola

10 Pengelola

11 Pengelola

12 Penegelol

a

13 Pengelola

63 Pengelola

f Dukungan pengembangan dan pembinaan pengelolaan PPKS sebagai salah satu kegiatan utama di Balai Penyuluhan

8 8 10 11 12 13 54

294.300,0 1.598.000,0 1.757.800,0 1.933.580,0 2.126.938,0 2.339.631,8 9.755.949,8

a Sosialisasi BKB HI 1 keg _ 3 keg 4 keg 5 keg 6 keg 18 kegb Fasilitasi pembentukan dan

pengembangan kelompok BKB HI52 klp 57 klp 60 klp 63 klp 66 klp 69 klp 315 klp

18.28 Persentase Faskes yang melakukan promosi dan 1828 Peningkatan promosi Kesehatan dan hak-hak

18.29 Jumlah Provinsi yang mengembangkan manajemen 1829 Pengembangan manajemen pelayanan KB dan

18.3 Pembinaan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga 18.31 Jumlah pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi kebijakan

1831 Sosialisasi dan diseminasi kebijakan Keluarga

18.32 Jumlah Fasilitasi Kegiatan dan pembentukan PPKS 1832 Fasilitasi Kegiatan dan pembentukan PPKS

18.33 Jumlah provinsi yang melaksanakan BKB Holistic 1833 Fasilitasi Penguatan dan pembinaan BKB Holistic

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

c Dukungan sarana dan prasarana kelompok BKB HI

1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 6 keg 21 keg

d. Dukungan operasional pembinaan kelompok BKB HI

87 klp 40 klp 42 klp 44 klp 46 klp 48 klp 220 klp

e. Capacity Building bagi pengelola, kader BKB dan PLKB

1 keg 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 16 keg

f. Dukungan pendampingan kelompok BKB HI

0 20 klp 22 klp 24 klp 26 klp 28 klp 120 klp

g. Monitoring dan Evaluasi kelompok BKB HI

8 Kab/Kota 7 Kab/Kota 9 Kab/Kota

11 Kab/Kota

13 Kab/Kota

15 Kab/Kota

55 Kab/Kota

876.158,0 1.325.800,0 1.458.380,0 1.604.218,0 1.764.639,8 1.941.103,8 8.094.141,6

a Sosialisasi dan Promosi GenRe melalui PIK R/M

1 keg 1 keg 3 keg 4 keg 5 keg 6 keg 19 keg

b Rakornis pembentukan dan pengembangan kelompok PIK R/M

1 keg 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 15 keg

c Fasilitasi sarana dan prasarana PIK R/M

1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1keg 1 keg 6 keg

d Capacity Building bagi pengelola, Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya

1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 2 keg 2 keg 8 keg

e Dukungan pembinaan PIK R/M 1 keg 2 keg 2 kegf Dukungan penggerakan PIK R/M 3 keg 7 keg 8 keg 9 keg 9 keg 10 keg 43 keg

a. Sosialisasi dan Promosi GenRe melalui BKR

1 keg _ 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 10keg

b. Rakornis pembentukan dan pengembangan kelompok BKR

_ 1 keg 1 keg 2 keg 2 keg 2 keg 8 keg

c. Fasilitasi sarana dan prasarana BKR

1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 6 keg

d. Capacity Building bagi Kader Kelompok BKR

1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 6 keg

e. Dukungan pembinaan BKR 2 klp 3 klp 6 klp 9 klp 12 klp 15 klp 45 kegf Dukungan penggerakan BKR 40 klp 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 16 keg

120.600,0 144.000,0 158.400,0 174.240,0 191.664,0 210.830,4 879.134,4

a Sosialisasi Lansia Tangguh _ 1 keg 2 keg 4 keg 6 keg 8 keg 21 kegb Dukungan pembinaan Kelompok

BKL20 klp 29

Kab/Kota29

Kab/Kota29

Kab/Kota29

Kab/Kota29

Kab/Kota29 Kab/Kota

c Pembentukan Kelompok BKL 6 klp 3 klp 5 klp 7 klp 9 klp 11 klp 35 klpd Pengembangan kapasitas SDM

pengelola BKL0 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 16 keg

e Fasilitasi sarana dan prasarana Lansia Tangguh

0 0 1 keg 2 keg 2 keg 2 keg 7 keg

f Evaluasi Pengembangan Lansia Tangguh

0 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 5 keg

g. Dukungan fasilitasi pembentukan Kelompok BKL

10 klp 11 klp 12 klp 13 klp 14 klp 15 klp 65 klp

485.606,0 680.238,0 748.261,8 823.088,0 905.396,8 995.936,5 4.152.921,0

a Sosialisasi dan Promosi pemberdayaan ekonomi keluarga

1 keg 2 Kab/Kota 5 kab/kota

7 kab/kota

9 kab/kota

11kab/kota

34 kab/kota

b Rakornis pembentukan dan pengembangan kelompok UPPKS

0 6 keg 7 keg 8 keg 9 keg 10 keg 40 keg

c Fasilitasi perolehan modal serta sarana/prasarana kelompok UPPKS pada sektor permodalan terkait

1 keg 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 15 keg

d. Capacity Building bagi pengelola dan anggota kelompok UPPKS

1 keg 0 3 keg 5 keg 7 keg 9 keg 11 keg

e. Dukungan pembinaan kelompok UPPKS

400 klp 40 klp 43 klp 46 klp 49 klp 52 klp 230 klp

f. Dukungan pembentukan kelompok UPPKS

0 13 kec

g. Fasilitasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) di kecamatan

0 13 kec 14 kec 15 kec 16 kec 17 kec 75 kec

h. Pendampingan Kelompok UPPKS 0 40 klp 43 klp 46 klp 49 klp 52 klp 230 klp

i. Monitoring, evaluasi dan pembinaan kelompok UPPKS

1 keg 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 15 keg

j. Koordinasi/fasilitasi dengan mitrakerja yang memiliki akses peningkatan kualitas bagi Klpk UPPKS

1 keg 1 keg 2 keg 3 keg 4 keg 5 keg 15 keg

0% 30% 45% 60% 70% 80% 80% 2.196.150,0 2.523.955,0 2.776.350,5 3.053.985,6 3.359.384,1 3.695.322,5 15.408.997,7 3 kali/Thn/Prov 3

kali/Thn/Prov

3 kali/Thn/

Prov

3 kali/Thn/

Prov

3 kali/Thn/

Prov

3 kali/Thn/

Prov

3 kali/Thn/Prov 1.289.000,0 787.500,0 866.250,0 952.875,0 1.048.162,5 1.152.978,8 4.807.766,3

18.34 Jumlah provinsi yang melaksanakan Pembinaan Genre 1834 Pembentukan dan Pembinaan PIK R/M di

1835 Pembentukan dan pembinaan kelompok BKR

18.36 Jumlah kelompok BKL yang terbentuk dan mendapat 1836 Pembentukan dan pembinaan kelompok BKL

18.37 Jumlah kelompok UPPKS yang terbentuk dan mendapat 1837 Pembentukan kelompok UPPKS dan pembinaan

18.4 Persentase Stakeholders/mitra kerja dan masyarakat diseluruh 18.41 Jumlah Pembinaan dan sosialisasi kebijakan, strategi dan

materi advokasi dan KIE pembangunan KKB

1841 Pembinaan dan sosialisasi kebijakan, strategi dan

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

a Pengembangan advokasi dan KIE "below the line" tentang keseluruhan program KKBPK (seluruh Bidang) di Tk. Prov dan Kab/Kota

1 1 1 1 1 1 5

b Pengembangan koordinasi kemitraan dengan media masa lokal Tk. Prov dan Kab/Kota

3 kali/Thn/Prov 3 kali/Thn/Pr

ov

3 kali/Thn/P

rov

3 kali/Thn/P

rov

3 kali/Thn/P

rov

3 kali/Thn/P

rov

3 kali/Thn/Prov

c Sosialisasi KIE MKJP di wilayah galciltas, wilayah khusus dan sasaran khusus

1 1 1 1 1 1 5

d Sosialisasi dan Intensifikasi Informasi/penyebaran - Leaflet/booklet/poster/media advokasi below the line tentang seluruh Program (bagi FASYANKES)

3 3 3 3 3 3 15

12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 300.000,0 695.000,0 764.500,0 840.950,0 925.045,0 1.017.549,5 4.243.044,5

a Pengembangan dan produksi media advokasi KIE KKB yang mencakup seluruh Bidang program (meliputi pesan inti, pesan pendukung, pesan janji, dan pesan aksi)

4 4 4 4 4 4 20

b Media Elektronik (TV daerah/Radio daerah)

2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek

c Media Masa Cetak (Surat Kabar/Majalah/Tabloid daerah)

12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek

d Pengembangan/pencetakan media lini bawah (below the line)

12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek

e Media Luar Ruang (Billboard/Spanduk)

2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek 2 Frek

f Pengembangan KIE berbasis komunitas (contoh: Radio komunitas, Komunitas pedagang pasar, komunitas petani dll)

12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek 12 Frek

33 Prov dan 511 Kab/Kota

33 Prov dan 547

Kab/Kota

34 Prov dan 547

Kab/Kota

34 Prov dan 547

Kab/Kota

34 Prov dan 547

Kab/Kota

34 Prov dan 547

Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

607.150,0 1.041.455,0 1.145.600,5 1.260.160,6 1.386.176,6 1.524.794,3 6.358.186,9

a Pengembangan dan Reproduksi berbagai materi dan informasi KKB dalam operasional Mupen

33 33 34 34 34 34 34

b Peningkatan penggerakan MUPEN sebagai sarana KIE peningkatan MKJP di Tk. Kab. Kota

33 Prov dan 511 Kab/Kota

33 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

c Fasilitasi peningkatan gerak Mupen Kab/Kota ke Kecamatan dan Desa/Kelurahan

33 Prov dan 511 Kab/Kota

33 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

100% dari 22.481 PLKB/PKB

100 100 100 100 100 100 826.642,0 7.464.600,0 8.211.060,0 9.032.166,0 9.935.382,6 10.928.920,9 45.572.129,5

81.259 Desa/Kelurahan

81.259 Desa/Kelur

ahan

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x

12 Frek

407.800,0 4.019.400,0 4.421.340,0 4.863.474,0 5.349.821,4 5.884.803,5 24.538.838,9

a Dukungan penggerakan KKB Kab/Kota ke Kec

6.929 Kec 6.929 Kec 6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

b Dukungan penggerakan KKB Kecamatan ke Desa/kelurahan

81.259 Desa/Kelurahan

81.259 Desa/Kelur

ahan

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x

12 Frek

c Penggerakan program KKBPK Tingkat RW/Dusun

480.478 RW/Dusun 480.478 RW/Dusun

480.478 RW/Dusu

n x 12 Frek

480.478 RW/Dusu

n x 12 Frek

480.478 RW/Dusu

n x 12 Frek

480.478 RW/Dusu

n x 12 Frek

480.478 RW/Dusun x 12 Frek

d Pembinaan KKB bagi PLKB ke PPKBD/Sub PPKBD/Kader

Jumlah PLKB/PKB x 4 Frekuensi

Jumlah PLKB/PKB

x 3 Frekuensi

Jumlah PLKB/PK

B x 12 Frekuensi

Jumlah PLKB/PK

B x 12 Frekuensi

Jumlah PLKB/PK

B x 12 Frekuensi

Jumlah PLKB/PK

B x 12 Frekuensi

Jumlah PLKB/PKB x 12 Frekuensi

81.259 Desa/Kelurahan

81.259 Desa/Kelur

ahan x 2 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x

12 Frek

418.842,0 3.445.200,0 3.789.720,0 4.168.692,0 4.585.561,2 5.044.117,3 21.033.290,5

a Rakor KKB tingkat Kecamatan 6.929 Kec 6.929 Kec 6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

6.929 Kec x 12 Frek

b Rakor KKB tingkat Desa/Kelurahan

81.259 Desa/Kelurahan

81.259 Desa/Kelur

ahan x 2 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x 12 Frek

81.259 Desa/Kelurahan x

12 Frek

18.42 Jumlah Penayangan informasi KKB melalui berbagai 1842 Penayangan informasi KKB melalui berbagai

18.43 Jumlah Advokasi dan KIE program KKBPK melalui mupen

1843 Pelaksanaan Advokasi dan KIE program KKBPK

18.5 Persentase petugas lini lapangan (PLKB/PKB) yang mendapat Dukungan Operasional program KKBPK

18.51 Jumlah Penggerakan Pembinaan KKB bagi mitra kerja di setiap tingkatan wilayah

1851 Dukungan Penggerakan Pembinaan KKB bagi

18.52 Jumlah Pembinaan mekanisme operasional dalam penguatan pelayanan dasar masyarakat

1852 Pembinaan mekanisme operasional dalam

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

33 prov dan 497 kab/kota

33 prov dan 511 kab/kota

34 prov dan 547 kab/kota

34 prov dan 547 kab/kota

34 prov dan 547 kab/kota

34 prov dan 547 kab/kota

34 prov dan 547 kab/kota

1.513.000,0 1.887.110,0 2.075.821,0 2.283.403,1 2.511.743,4 2.762.917,8 11.520.995,3

35% sosialisasi program KKBPK

prov.

20% kab/kota

40% kab/kota

60% kab/kota

80% kab/kota

100% kab/kota

100% kab/kota 1.513.000,0 1.887.110,0 2.075.821,0 2.283.403,1 2.511.743,4 2.762.917,8 11.520.995,3

a Peningkatan dukungan dan fasilitasi stakeholder dan mitra kerja tingkat Provinsi dan Kab/Kota dalam rangka penggerakkan operasional program KKBPK

5 mitra per prov 5 mitra sampai dengan kab/kota

5 mitra sampai dengan kab/kota

5 mitra sampai dengan kab/kota

5 mitra sampai dengan kab/kota

5 mitra sampai dengan kab/kota

20 mitra sampai dengan kab/kota

b Sosialisasi penguatan program KKBPK meliputi kelembagaan, program, sarana prasarana, dan SDM di Tk. Prov dan Kab/Kota

35% sosialisasi SPM kab/kota

20% sosialisasi 4 urusan prov dan kab/kota

40% sosialisasi 4 urusan prov dan kab/kota

60% sosialisasi 4 urusan prov dan kab/kota

80% sosialisasi 4 urusan prov dan kab/kota

100% sosialisasi 4 urusan prov dan kab/kota

100% sosialisasi 4 urusan prov dan

kab/kota

c Peningkatan kapasitas mitra kerja dalam melaksanakan program KKBPK sampai dengan Tk. Kab/Kota

1 kali per tahun 2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

10 kali

d Pembentukan Jejaring kemitraan KKB (Bupati/Walikota dan DPRD)

35% sosialisasi program KKBPK

prov.

20% kab/kota

40% kab/kota

60% kab/kota

80% kab/kota

100% kab/kota

100% kab/kota

e Fasilitasi bagi lintas sektor pemerintah dan non pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kab/kota yang mendapatkan tanda kehormatan dan penghargaan

1 kali per tahun 1 kali per tahun

1 kali per tahun

1 kali per tahun

1 kali per tahun

1 kali per tahun

5 kali

4 jenis data dan informasi di setiap prov (keluarga, RR,

MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap prov (keluarga, RR,

MS, RPJMN)

3.170.650,0 10.197.588,0 11.217.346,8 12.339.081,5 13.572.989,6 14.930.288,6 62.257.294,5

4 jenis data dan informasi di setiap prov (keluarga, RR,

MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap prov (keluarga, RR,

MS, RPJMN)

2.098.750,0 9.218.528,0 10.140.380,8 11.154.418,9 12.269.860,8 13.496.846,8 56.280.035,3

a Pendataan keluarga (Orientasi kader pendata, oprs pendataan keluarga, sarasehan)

1 disetiap prov (pendataan keluarga)

1 disetiap prov

(pendataan keluarga)

1 disetiap prov

(pendataan

keluarga)

1 disetiap prov

(pendataan

keluarga)

1 disetiap prov

(pendataan

keluarga)

1 disetiap prov

(pendataan

keluarga)

1 disetiap prov (pendataan keluarga)

b Statistik rutin 2 di setiap prov (Dallap dan Pelkon)

2 di setiap prov

(Dallap dan Pelkon)

2 di setiap prov

(Dallap dan

Pelkon)

2 di setiap prov

(Dallap dan

Pelkon)

2 di setiap prov

(Dallap dan

Pelkon)

2 di setiap prov

(Dallap dan

Pelkon)

2 di setiap prov (Dallap dan Pelkon)

c Updating data dan informasi program KKBPK

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan

informasi di setiap prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

4 jenis data dan informasi di setiap

prov (keluarga, RR, MS, RPJMN)

1 disetiap Kab/Kota (MDK)

1 disetiap Kab/Kota

(MDK)

1 disetiap

Kab/Kota (MDK)

1 disetiap

Kab/Kota (MDK)

1 disetiap

Kab/Kota (MDK)

1 disetiap

Kab/Kota (MDK)

1 disetiap Kab/Kota (MDK)

1.071.900,0 979.060,0 1.076.966,0 1.184.662,6 1.303.128,9 1.433.441,7 5.977.259,2

a Pengumpulan dan pengolahan data hasil pelayanan kontrasepsi dan pengendalian lapangan berbasis IT

1 disetiap prov (MDK) 1 disetiap prov (MDK)

1 disetiap prov

(MDK)

1 disetiap prov

(MDK)

1 disetiap prov

(MDK)

1 disetiap prov

(MDK)

1 disetiap prov (MDK)

b Updating data micro keluarga di Kab/Kota

1 disetiap Kab/Kota (MDK)

1 disetiap Kab/Kota

(MDK)

1 disetiap Kab/Kota

(MDK)

1 disetiap Kab/Kota

(MDK)

1 disetiap Kab/Kota

(MDK)

1 disetiap Kab/Kota

(MDK)

1 disetiap Kab/Kota (MDK)

18.6 Jumlah wilayah yang mendapatkan dukungan pendampingan kemitraan dalam pembangunan KKB diseluruh tingkatan wilayah

18.61 Persentase kesertaan stakeholder dan mitra kerja dalam implementasi program KKBPK

1861 Peningkatan kesertaan stakeholder dan mitra

18.7 Pengelolaan Data dan informasi program KKBPK di Provinsi

18.71 Jumlah pengelolaan data dan informasi program KKBPK di provinsi

1871 Peningkatan pengelolaan data dan informasi

18.72 Jumlah sistem informasi kependudukan dan keluarga yang dimanfaatkan

1872 Pengembangan, peningkatan kualitas dan

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

c Analisis dan Evaluasi data hasil Pelayanan kontrasepsi dan Pengendalian Lapangan (bulanan)

1 1 1 1 1 1 5

d Analisis dan Evaluasi data hasil Pendataan Keluarga (tahunan)

1 1 1 1 1 1 5

e Penyajian dan pemutakhiran data dan Informasi hasil Pelayanan kontrasepsi

1 1 1 1 1 1 5

f Penyajian dan pemutakhiran data dan Informasi Pengendalian Lapangan

1 1 1 1 1 1 5

g Penyajian dan pemutakhiran data dan Informasi Pendataan Keluarga

1 1 1 1 1 1 5

h Pengembangan dan pendayagunaan Jejaring STIK KKB

1 1 1 1 1 1 5

i Inventarisasi Faskes pemerintah dan swasta yang melakukan pelayanan KB SJSN Kesehatan (fasilitasi registrasi Faskes/klinik KB yang melakukan pelayanan KB MKJP

1 1 1 1 1 1 5

j Up dating data base Faskes yang melayani KB SJSN secara on line

33 Prov dan 511 Kab/Kota

33 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

34 Prov dan 547 Kab/Kota

11.206.493,0 13.022.774,0 19.325.051,4 20.757.556,5 22.333.312,2 24.066.643,4 99.505.337,5 1 1 1 1 1 1 1

11.206.493,0 13.022.774,0 19.325.051,4 20.757.556,5 22.333.312,2 24.066.643,4 99.505.337,5 12 12 12 12 12 12 12 6.805.349,0 7.009.058,0 7.709.963,8 8.480.960,2 9.329.056,2 10.261.961,8 42.791.000,0

a Pembayaran gaji 13 13 13 13 13 13 13b Pembayaran uang makan 12 12 12 12 12 12 12c Pembayaran tunjangan kinerja

(remunerasi)13 13 13 13 13 13 13

1.219.740,0 1.280.727,0 1.408.799,7 1.549.679,7 1.704.647,6 1.875.112,4 7.818.966,4

a Pemeliharaan kendaraaan dinas (Roda 2, 4 dan 6)

12 12 12 12 12 12 12

b Pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran (termasuk mesin-mesin dan instalasi)

12 12 12 12 12 12 12

c Pemeliharaan gedung/bangunan kantor, gudang, rumah dinas

12 12 12 12 12 12 12

d Perjamuan tamu 12 12 12 12 12 12 12e Outsourcing ( satpam,cleaning

service,penanggung jawab gudang alkon, dll )

12 12 12 12 12 12 12

3.181.404,0 4.732.989,0 10.206.287,9 10.726.916,7 11.299.608,4 11.929.569,2 48.895.371,1

a Sosialisasi pengembangan kebijakan dan strategi Perencanaan Program dan Anggaran

4 kali per tahun 2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

b Diskusi penyusunan/pengembangan data basis untuk perencanaan program dan anggaran Provinsi dan Kab/Kota

4 kali per tahun 2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

c Diskusi Struktur Program dan Anggaran sesuai dengan Rencana Kerja (Renja) tahunan

4 kali per tahun 2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

d Konsolidasi Perencanaan program KKBPK Pusat dan Provinsi (KOREN I)

1 1 1 1 1 1 5

e Konsolidasi Perencanaan program KKBPK Pusat dan Provinsi (KOREN II)

1 1 1 1 1 1 5

f Korenda - 1 1 1 1 1 5g Fasilitasi konsultasi perencanaan

Program dan Anggaran4 kali per tahun 4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per tahun

a Pelaksanaan pembinaan kepegawaian

12 bulan per tahun 12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

b Fasilitasi Pelayanan SK (Mutasi, SKKP, PAI, SK Jabatan fungsional), Kartu Taspen, Bapertarum, LHKPN

12 bulan per tahun 12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

12 bulan per tahun

c Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

- 1 1 1 1 1 5

d Pengelolaan arsip dan Dokumentasi Pegawai Provinsi

Sekretariat Perwakilan

BKKBN Provinsi

KL

II Program Dukungan M j d

Tersedianya Dukungan M j

Provinsi

2342 Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan

Perwakilan BKKBN P i i

Jumlah Dukungan manajemen pengelolaan program Kependudukan, Terselenggaranya dukungan manajemen pengelolaan program Kependudukan, KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga di Provinsi

Provinsi 23.4 Dukungan Manajemen di Provinsi (termasuk gaji/001 dan

23.41 Persentase ketepatan Pembayaran Gaji dan uang makan 2341 Pelaksanaan Pembayaran gaji, uang makan dan

23.42 Jumlah penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan

2343 Peningkatan kualitas perencanaan program dan

2344 Peningkatan kualitas kompentensi pegawai

2345 Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

23.43 Jumlah penyelenggaraan Manajemen di Provinsi

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

a Persiapan dan pelaksanaan Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan BMN

2 2 2 2 2 2 2

b Validasi data laporan keuangan BKKBN

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

c Implementasi Pengelolaan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

1 1 1 1 1 1 1

d Analisa data Laporan Keuangan BKKBN

- - 1 1 1 1 1

e Finalisasi hasil rekonsiliasi BKKBN

- - 1 1 1 1 1

f Identifikasi dan Pemantauan Pelaksanaan Pembukuan Bendahara

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

g Analisa DIPA dan RKAKL 2 kali per tahun 2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

h Konsultasi Pelaksanaan Anggaran 1 kali per tahun 2 kali per tahun

i Evaluasi realisasi anggaran Pusat dan Provinsi

1 1 1 1 1 1 1

a Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan terkait Bidang Pengendalian Penduduk dan KB

- 1 1 1 1 1 1

b Sosialisasi NSPK Bidang Pengendalian Penduduk dan KB

1 1 1 1 1 1 1

c Sosialisasi Pedoman/Juklak Bidang Pengendalian Penduduk dan KB

- 1 1 1 1 1 1

d Fasilitasi Bimbingan Teknis Pelaksanaan NSPK Bidang Pengendalian Penduduk dan KB di kabupaten/kota

2 1 1 1 1 1 1

e Uji Petik implementasi NSPK Bidang Pengendalian Penduduk dan KB di kabupaten/kota

- - 1 kali per 29

Kab/Kota

1 kali per 29

Kab/Kota

1 kali per 29

Kab/Kota

1 kali per 29

Kab/Kota

1 kali per 29 Kab/Kota

a Pengadaan Sarana Prasarana perkantoran

24 Paket

b Renovasi/Perbaikan/Pembangunan Gedung dan bangunan

2 Paket 3 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket

c Pengadaan Kendaraan Dinas (Roda 2/4/6)

- 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 5 Unit

a Monitoring dan evaluasi terpadu - pelaksanaan program KKBPK

1 kali per 8 Kabupaten / Kota

1 kali per 29

Kabupaten / Kota

2 kali per 29

Kabupaten / Kota

2 kali per 29

Kabupaten / Kota

2 kali per 29

Kabupaten / Kota

2 kali per 29

Kabupaten / Kota

2 kali per 29 Kabupaten / Kota

b Fasilitasi/koordinasi/konsolidasi pelaksanaan program KKBPK

- - 1 kali per 29

Kabupaten / Kota

1 kali per 29

Kabupaten / Kota

1 kali per 29

Kabupaten / Kota

1 kali per 29

Kabupaten / Kota

1 kali per 29 Kabupaten / Kota

35.000,0 75.000,0 82.500,0 90.750,0 99.825,0 109.807,5 457.882,5 1 1 1 1 1 1 1 1

35.000,0 75.000,0 82.500,0 90.750,0 99.825,0 109.807,5 457.882,5 35.000,0 75.000,0 82.500,0 90.750,0 99.825,0 109.807,5 457.882,5

a Pelaksanaan SPIP 2 kali per tahun 2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

2 kali per tahun

b Uji Petik Kab/Kota 1 kali per tahun 1 kali / thn / 1

Kab/Kota

1 kali / thn / 5

Kab/Kota

1 kali / thn / 10

Kab/Kota

1 kali / thn / 8

Kab/Kota

1 kali / thn / 5

Kab/Kota

1 kali / thn / 29 Kab/Kota

c Fasilitasi Pemeriksaan Khusus 1 kali / thn / 1 Kab/Kota

1 kali / thn / 2

Kab/Kota

1 kali / thn / 5

Kab/Kota

1 kali / thn / 9

Kab/Kota

1 kali / thn / 8

Kab/Kota

1 kali / thn / 5

Kab/Kota

1 kali / thn / 29 Kab/Kota

d Konsolidasi Pengawasan - 1 1 1 1 1 5 e Evaluasi Pengawasan 4 2 2 2 2 2 2 f Sosialisasi Penerapan ZI WBK - - 1 1 1 1 1 g Koordinasi dengan mitra kerja

pengawasan eksternal2 kali per tahun 4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per

tahun4 kali per tahun

h Evaluasi ZI WBK - - 1 1 1 1 1 3.431.288,0 2.821.600,0 3.103.760,0 3.414.136,0 3.755.549,1 4.131.104,0 17.226.149,1

1 1 1 1 1 1 1 1

1.928.788,0 1.726.100,0 1.898.710,0 2.088.581,0 2.297.439,1 2.527.183,0 10.538.013,1 1.928.788,0 1.726.100,0 1.898.710,0 2.088.581,0 2.297.439,1 2.527.183,0 10.538.013,1

a Pembinaan SDM provinsi 129 142 157 173 190 210b Peningkatan pengetahuan tokoh

agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat

227 305 336 370 407 448

c LDU PLKB/PKB (PNS) 41 46 51 56 62 68d LDT OLKB/PKB Kontrak (Non

PNS) 5 15 20 22 24 27

2346 Peningkatan pelaksanaan NSPK dan pengelolaan

2347 Sarana dan prasarana perkantoran

2348 Peningkatan kualitas pelaksanaan program

III Program Pengawasan dan P i k t

MENINGKATNYA AKUNTABILITA

Provinsi Perwakilan BKKBN P i i

Jumlah pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur di satker Terwujudnya akuntabilitas pelaksanaan pengawasan lainnya di provinsi

Provinsi Inspektorat Perwakilan

BKKBN Provinsi

KL26.2 Jumlah pelaksanaan pengawasan dan peningkatan akuntabilitas

26.21 Jumlah peningkatan pelaksanaan pengawasan lainnya 2621 Peningkatan pelaksanaan pengawasan lainnya

KL 30.2

IV Program Pelatihan,

liti d

Meningkatnya Kualitas SDM A t

Provinsi Perwakilan BKKBN P i i

Jumlah pelaksanaan kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan Terselenggaranya kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan di Provinsi

Provinsi Bidang LATBANG Perwakilan

BKKBN Provinsi

Jumlah SDM provinsi (SDM Aparatur dan tenaga Fungsional, 30.21 Jumlah Pembinaan dan Pengembangan SDM (SDM

3021 Pembinaan dan Pengembangan SDM provinsi

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

No.PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR (REVISI RENSTRA DARI BSC) BASELINE TARGET 2014

TARGET KINERJA 2015-2019 BASELINE

ALOKASI 2014

ALOKASI (JUTA RUPIAH)TOTAL ALOKASI

2015 s.d 2019 LOKASI PRIORITAS (N/B/KL)2015

PRAKIRAAN MAJU

e Refreshing PLKB/PKB (PNS dan Non PNS) 135 150 165 182 200 220

f Pelatihan Teknis bagi PLKB/PKB 64 71 80 88 97 107

g Pelatihan Teknis bagi Bidan 289 318 350 385 424 466h Pelatihan Teknis bagi Dokter 47 52 58 64 70 77i Pelatihan lain sesuai dengan

standarisasi kompetensi SDM Aparatur dan Tenaga Fungsional

150 165 182 200 220 242

1.502.500 1.095.500 1.205.050 1.325.555 1.458.110 1.603.921 6.688.136 1.502.500 1.095.500 1.205.050 1.325.555 1.458.110 1.603.921 6.688.136

a Pelaksanaan penelitian dan pengembangan KKBPK 131 67 73 80 88 98

b Pengembangan model-model pengembangan program KKBPK 12 31 34 38 42 46

30.3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan program KKBPK di B 30.31 Jumlah hasil-hasil penelitian dan pengembangan program

3031 Pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan