renstra - bpbd.bantulkab.go.id · rancangan renstra bpbd 2016-2021 5 bab ii gambaran pelayanan skpd...
TRANSCRIPT
RENSTRA
BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2016-2021
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2016
i
Kata Pengantar
Rancangan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021 disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bantul 2016-2021, yang terdiri dari empat misi yang merupakan rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Kabupaten Bantul.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul tergolong dalam misi yang
keempat RPJMD yaitu, meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,
pemanfaatan SDA dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko
bencana. Keseluruhan prioritas pembangunan tersebut secara lebih lanjut dijabarkan dalam
Rancangan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul tahun 2016-
2021 yang memuat rencana program dan kegiatan, serta indikasi alokasi pendanaannya sampai
5 (lima) tahun kedepan.
Rancangan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul tahun
2016-2021 ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi unit kerja di lingkungan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, dengan memperhatikan kaidah-kaidah
pelaksanaannya dalam mewujudkan keberdayaan masyarakat yang partisipatif. Semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua dalam upaya melindungi masyarakat dari
dampak kebencanaan.
Bantul, 29 April 2016
Kepala Pelaksana BPBD,
Drs. Dwi Daryanto, MSi
Nip. 196304141991031006
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .………………………………………..………………………………………………………………………………….. i
Daftar Isi …………..………………………………………….…………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN .………………………………………………………………………………….…………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 1
1.2 Landasan Hukum ……………….………………………………………………………. 2
1.3 Maksud dan Tujuan …..………….……………………………………………………... 3
1.4 Sistematika Penulisan …………………………………………………………………… 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ……………………….………………….…………….... 5
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ..................…….…………………. 5
2.2 Sumberdaya BPBD …..…...........……………………………………………………. 9
2.3 Kinerja Pelayanan BPBD …..........…………………………………………………. 9
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD …………… 10
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI …………..………. 12
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD .…. 12
3.2 Telaah Visi dan Misi Kepala Daerah ………………………..…………………… 13
3.3 Telaah Renstra BNPB …..............................………………………………….. 14
3.4 Telaah RTRW Kabupaten …………………………………………………………….. 15
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis …………………………………………………………. 16
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .................. 18
4.1 Visi dan Misi BPBD ………...........……………………………………………………. 19
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah …..…………………………………… 20
iii
4.3 Strategi dan Kebijakan BPBD ………..........……………………………………. 22
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ……….…………………………………… 24
BAB VI INDIKATOR KINERJA BPBD ……………….…………………………………............... 28
BAB VII PENUTUP ............................................................................................... 33
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis merupakan sebuah perencanaan jangka menengah yang
sangat dibutuhkan oleh sebuah lembaga. Perencanaan strategis dapat dijadikan
acuan bagi kebijakan dan tindakan kedepan yang akan dilakukan sebuah lembaga
pemerintah. Sebagai sebuah institusi pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul membutuhkan acuan bagi kebijakan dan tindakan dalam
penanggulangan bencana (sebelum, saat, dan setelah kejadian). Rencana Strategis
juga dapat menjadi alat justifikasi bagi pengalokasian anggaran tahunan. Tanpa
sebuah perencanaan strategis maka sulit diketahui rencana kerja sebuah lembaga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul baru definitif berdiri
pada tanggal 14 Januari 2011 dan diatur dalam Perda Nomor 06 Tahun 2010
tanggal 22 Juli 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Renstra Penanggulangan Bencana yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan
Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul ini
menyajikan pendekatan dan strategi yang dirancang Pemerintah di tingkat
kabupaten untuk mengurangi risiko bencana. Beberapa dinas dan badan di
Kabupaten Bantul, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui kemitraan dengan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat maupun mitra pembangunan internasional,
telah mengembangkan dan melaksanakan program-program yang bertujuan untuk
mengurangi risiko dan dampak bencana.
Kabupaten Bantul setelah diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan HVCR
(Hazard, Vulnerability, Capacity, and Risk) ternyata merupakan daerah yang rawan
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
2
terhadap bencana. Sedikitnya ada sembilan jenis bencana yang ada di Kabupaten
Bantul seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, banjir,
kekeringan, gelombang pasang, abrasi pantai, kebakaran, dan dampak letusan
gunung berapi. Kesembilan jenis ancaman yang rutin terjadi adalah angin puting
beliung, tanah longsor dan kebakaran walaupun sifatnya hanya lokal namun
kejadian tersebut banyak merusak sarana infrastruktur dan kerugian harta benda.
Dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Bantul adalah kabupaten yang
rawan bencana, maka Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
diharapkan dapat memberikan gambaran umum rencana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul 5 tahun ke depan.
1.2 Landasan Hukum
Dari aspek kelembagaan, keberadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46
Tahun 2008 dan Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2008. Disamping itu
Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS) pada tanggal 24 Januari 2007 meluncurkan Rencana Aksi Nasional
untuk Pengurangan Risiko Bencana (RAN PRB). Selanjutnya, pada tanggal 26
Januari 2007 disahkan dan diundangkan secara resmi Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang tercantum dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66 RAN PRB dan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang merupakan dua
perangkat hukum dan kebijakan yang mencerminkan komitmen Pemerintah untuk
mengurangi risiko bencana dan menciptakan lingkungan kehidupan yang lebih
aman dan tanggap terhadap ancaman bencana.
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 ini disusun dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan RPJPD Kabupaten Bantul 2006-
2025 (Perda Nomor 12 Tahun 2010), serta Rancangan RPJMD Kabupaten Bantul
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
3
Tahun 2016-2015. Renstra Penanggulangan Bencana akan menjadi landasan untuk
memasukkan aspek-aspek pengurangan risiko bencana ke dalam Rencana Kerja
Tahunan BPBD Kabupaten Bantul.
Selain itu, juga berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14
Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2005 Seri D
Nomor 14); Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul (Lebaran Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 8); Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan
Pilihan Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D
Nomor 11).
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rancangan Renstra ini dimaksudkan untuk menjabarkan lebih lanjut
perencanaan jangka menengah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di
bidang penanggulangan bencana dengan mengacu pada Rancangan RPJMD
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.
Sedangkan tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dan referensi bagi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dalam menyusun segala
program dan kegiatan tahunan secara terpadu, terarah, dan terukur sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
1.4 Sistematika Penulisan
Selanjutnya, Rancangan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul 2016-2021 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
4
Bab I PENDAHULUAN, yang berisi latar belakang penyusunan Rancangan Renstra
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, landasan
hukum, maksud dan tujuan, serta dasar penilaian kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi penjabaran tugas pokok , fungsi dan
struktur organisasi serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, yang berisi
Identifikasi Permasalahan, Telaah Visi dan Misi Kepala Daerah, Telaah RTRW
Kabupaten Bantul, serta Penentuan Isu-Isu Strategis.
Bab IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, yang berisi
Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Strategi dan Kebijakan,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF, yang berisi uraian tentang
program-program SKPD, dan permasalahan yang dihadapi.
Bab VI INDIKATOR KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN BANTUL, yang berisi indikator kinerja SKPD yang mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD.
Bab VII PENUTUP, yang berisi kesimpulan dan saran ataupun rekomendasi dalam
perencanaan penanggulangan bencana secara teknis dan administratif.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul adalah salah satu
SKPD yang ada di Pemerintah Kabupaten Bantul, yang membidangi sebagian
urusan pemerintahan, khususnya urusan penanggulangan bencana daerah. Tugas
yang diemban oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
diantaranya adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam
menghadapi kejadian bencana alam yang tidak dapat diduga dan diprediksi
kedatangannya baik dari aspek waktu maupun tempat, baik sebelum (pra),
selama, maupun setelah (pasca) terjadi bencana.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul
Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
terdiri atas:
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat Unsur Pelaksana;
c. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Seksi Kedaruratan dan Logistik;
e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sesuai dengan Pasal 3 ayat 2 Perda Kabupaten Bantul Nomor 6 Tahun 2010, Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris
Daerah Kabupaten Bantul.
Sekretariat Unsur Pelaksana dipimpin oleh seorang Sekretaris Pelaksana yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana. Masing-
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
6
masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan unsur pendukung
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala
Pelaksana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Badan ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanggulangan bencana daerah.
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
Sekretaris Pelaksana mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan rencana
program dan peraturan perundang-undangan, melaksanakan urusan kesekretariatan
yang meliputi kepegawaian, keuangan, perpustakaan, rumah tangga, ketatausahaan,
pemantauan, penilaian dan pengumpulan data.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris Pelaksana mempunyai fungsi:
Kepala
Pelaksana
Sekretaris
Pelaksana
Kelompok Jabatan
Fungsional
Seksi Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Seksi Kedaruratan
dan Logistik
Seksi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
7
a. Pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan BPBD;
b. Pengkoordinasian, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis BPBD;
c. Pemmbinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum, dan peraturan
perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
persandian, perlengkapan, dan rumah tangga BPBD;
d. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol di lingkungan
BPBD;
e. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah Penanggulangan
Bencana;
f. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan BPBD.
Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebiajakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada
bencana serta pemberdayaan masyarakat;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat;
c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat;
d. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan
umum bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat.
Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
8
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Kedaruratan dan Logistik
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistiki;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan
logistik;
c. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;
d. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;
e. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik.
Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
mempunyai tugas:
a. Perumusan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
c. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasaca
bencana;
d. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.
Kelompok jabatan fungsional untuk saat ini belum terisi.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
9
2.2 Sumber Daya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Jumlah Pegawai yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul adalah 26 orang dengan komposisi sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pangkat/Golongan:
IV : 1 orang III : 12 II : 3 orang
I : 9 orang
2. Berdasarkan Pendidikan :
S2 : 2 orang
S1 : 3 orang D4 : 2 orang
D3 : 1 orang SLTA : 5 orang SMP : 11 orang
SD : 1 orang
3. Berdasarkan Latihan Jabatan
Diklatpim : 2 orang
Adum : 2 orang
2.3 Kinerja Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul
Dalam rangka melaksanakan Standar Pelayanan Minimum maka Badan
Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan pelayanan fasilitasi kelembagaan
sebagai berikut:
a. Semua unsur di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana daerah
Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dilingkungan sendiri maupun
hubungan antar lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
10
b. Setiap pimpinan satuan organisasi Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana
wajib melaksanakan sistem pengendalian intern di lingkungan masing-masing
yang memungkinkan terlaksananya mekanisme uji silang;
c. Setiap pimpnan satuan organisasi Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana
bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-
masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan.
d. Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi Unsur
Pelaksana Penanggulangan Bencana wajib melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap satuan organisasi diabawahnya.
e. Fungsi koordinasi Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana dilasanakan
melalui koordinasi dengan lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah,
lembaga usaha, lembaga internasional dan/atau pihak lain yang dipandang
perlu pada tahap pra bencana dan pasca bencana.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dari berbagai permasalahan yang dihadapi dan kondisi saat ini terdapat beberapa
tantangan yakni:
a. Terbangunnya koordinasi dan legitimasi peran Badan Penanggulangan Bencana
Daerah dalam penanggulangan risiko bencana.
b. Menyamakan persepsi dan langkah koordinasi lintas sektor.
c. Mendorong keterlibatan tanggungjawab sosial pihak ketiga (Community Social
Responsibility) di wilayah perdesaan.
Di samping itu, juga terbuka beberapa peluang diantaranya:
a. Dukungan paradigma pembangunan dengan fokus penanggulangan dan mitigasi
bencana.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
11
b. Tersedianya kebijakan alokasi pembiayaan penguatan kelembagaan bersumber
dari APBN/BNPB dan APBD.
c. Tersedianya alokasi pembiayaan tanggungjawab sosial dari pihak ketiga (CSR)
melalui peran lembaga swadaya masyarakat (NGO) baik di dalam negeri maupun
asing.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
12
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Di dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, BPBD Kabupaten Bantul sering
berhadapan dengan berbagai permasalahan baik yang bersifat eksternal maupun
yang bersifat internal. Yang bersifat eksternal adalah permasalahan sosial
kemasyarakatan, dan yang bersifat internal adalah permasalahan
sumberdaya/resources. Permasalahan sosial kemasyarakatan yang ditemui
berkaitan dengan kurangnya pemahaman masyarakat akan risiko bencana alam
dan daerah rawan bencana alam.
Untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana perlu diterapkan upaya-
upaya khusus untuk bencana yang telah dipetakan, demi pengurangan dampak
bencana secara terstruktur, terukur dan menyeluruh dalam kewenangan Kabupaten
Bantul. Selain itu, memberikan perlindungan kepada masyarakat yang berada di
daerah bencana yang tergolong kedalam kelompok rentan. Untuk itu, maka perlu
upaya-upaya yang terencana dan sistematis kepada:
a) Pencegahan dan Mitigasi Bencana
Pencegahan bencana dilaksanakan dengan memberikan perlakuan di sumber
bencana untuk menghilangkan ancaman sehingga kejadian bencana dapat
diminimalisir dampaknya. Mitigasi bencana dilaksanakan dengan membangun
zona penghalang antara potensi bencana dengan faktor risiko yang ada. Mitigasi
dapat berupa struktural yaitu dengan memperkuat bangunan dan infrastruktur
yang berpotensi terkena bencana seperti membuat kode bangunan, desain
rekayasa dan lain-lain, maupun dengan melakukan mitigasi non-struktural
dengan meningkatkan pemahaman akan besarnya potensi bencana, menjaga
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
13
kepekaan dan kesiapsiagaan agar melakukan tindakan akurat sebelum atau
ketika bencana.
b) Kesiapsiagaan Bencana
Kesiapsiagaan merupakan kebijakan yang perlu diambil bila upaya pencegahan
dan mitigasi belum dirasa optimal. Kunci keberhasilan kesiapsiagaan adalah
keberhasilan proses evakuasi masyarakat yang didukung oleh sistem
pendeteksian ancaman dan sistem peringatan dini. Kolaborasi antara kultur dan
teknologi sangat penting dalam mewujudkan sistem kesiapsiagaan yang efektif.
3.2 Telaah Visi dan Misi Kepala Daerah
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Bantul ditetapkan Visi
Kepala Daerah yaitu: “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas
dan sejahtera berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, nasionalisme dan religiusitas dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi Kabupaten Bantul yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang adalah Bantul yang sehat jasmani, rohani dan
sosial, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, produktif, mandiri, memiliki
tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial, peduli,
saling menghargai dan mengembangkan semangat gotong royong, memiliki rasa
patriotisme cintah tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan
pembangunan, serta beriman, menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi
beragama.
Misi merupakan pernyataan tujuan operasional pemerintah yang diwujudkan
dalam produk dan pelayanan, sehingga dapat mengikuti irama perubahan zaman pada
pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Sebagai penjabaran dari Visi
yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi tersebut.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
14
Adapun Misi dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, efisien dan bebas dari
KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil, dan
berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan
pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,
progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
3.3 Telaah Renstra BNPB
Visi dalam RENSTRA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2015-2020 adalah Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana.
Dengan peran dan tanggungjawab yang diembankan oleh Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2007 maka BNPB harus mampu mengoptimalkan perannya koordinasi
penanggulangan bencana baik di pusat maupun di daerah. Selain itu, BNPB akan terus
mendorong upaya keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana serta membangun kesadaran masyarakat dalam upaya
pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Misi: Sesuai kondisi faktual lingkungan strategis upaya penanggulangan bencana,
baik yang menyangkut kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) serta kemampuan untuk mewujudkan visi
“Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana” secara sistematis dan bertahap
yang menuntut adanya kesiapan dalam menghadapi potensi bencana serta kemampuan
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
15
untuk menanggulangi bencana pada saat maupun setelahnya. Untuk itu, misi BNPB
dirumuskan sebagai berikut:
1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan risiko bencana;
2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal;
3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh.
Upaya pencapaian misi pembangunan tersebut diperlukan suatu kerjasama yang
sinergis antar kementerian, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, pemerintah
daerah, serta masyarakat, untuk dapat melaksanakan program kegiatan dalam BNPB
sesuai dengan arah kebijakan dan sasaran kinerja yang direncanakan.
3.4 Telaah RTRW Kabupaten
Telah dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) yang
melaksanakan regulasi tentang penataan ruang, terkoordinirnya berbagai sektor dalam
pengendalian tata ruang, dan adanya dokumen perencanaan penataan ruang.
Namun, masih terdapat beberapa kelemahan yakni kurangnya sosialisasi tentang
peraturan penataan ruang dan produk dokumen perencanaan, belum semua wilayah
kecamatan memiliki dokumen rencana detail tata ruang, minimnya sumber daya
manusia yang menguasai masalah penataan ruang, belum optimalnya pengendalian
pelaksanaan pemanfaatan ruang, dan mutlaknya keyakinan masyarakat terhadap hak
milik.
Sekalipun demikian, masih ada peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu adanya
Undang-Undang tentang penataan ruang, adanya Perda tentang rencana tata ruang
wilayah Provinsi DIY, dan adanya program-program pemerintah terkait penataan ruang.
Seiring dengan itu, juga muncul tantangan berupa semakin besarnya kebutuhan
akan lahan yang disebabkan semakin tingginya investasi, dan adanya undang-undang
tanaman pangan berkelanjutan.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
16
Sementara itu, mencuatnya isu-isu strategis berkaitan dengan RTRW ini yakni:
a. Pemantapan aksesibilitas wilayah dengan kawasan luar;
b. Pemantapan dan peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan;
c. Pengembangan dan pemantapan kawasan lindung dan budidaya berdasarkan
kondisi dan pola ruang yang telah ada;
d. Pemantapan pusat-pusat pertumbuhan;
e. Pengembangan ruang yang diperkaya dengan konsep pengembangan
kawasan strategis;
f. Peningkatan pemahaman tentang tata ruang.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh BPBD maka isu-isu strategis yang
diangkat adalah sebagai berikut:
Seperti halnya pembangunan, upaya penanggulangan bencana harus dilakukan
secara komprehensif dan sistematis, namun hal ini masih terkendala dua masalah
utama, yaitu:
1) Belum memadainya kinerja aparat dan kelembagaan penanggulangan
bencana; hal tersebut terkait dengan keterbatasan kapasitas dalam
pelaksanaan tanggap darurat serta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi
wilayah pasca bencana;
2) Masih rendahnya kesadaran terhadap risiko bencana dan pemahaman
terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana; meliputi rendahnya
kesadaran terhadap upaya pengurangan risiko bencana serta kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana. Secara rinci masalah yang dihadapi terkait
dengan kesadaran terhadap upaya pengurangan risiko bencana antara lain:
(a) Keterbatasan jaringan informasi dan komunikasi yang efektif dalam
penyebaran informasi kebencanaan kepada masyarakat; (b) Belum
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
17
terintegrasinya pengurangan risiko bencana dalam perencanaan
pembangunan secara efektif dan komprehensif; (c) Penjabaran kebijakan
nasional ke dalam kebijakan daerah.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
18
BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Dalam rangka penugasan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 06 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut:
1. Tugas:
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi,
serta rekonstruksi secara adil dan merata;
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati setiap
bulan dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
g. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBD;
h. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi:
BPBD menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
19
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, selanjutnya dijabarkan
menjadi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
4.1 Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul
Berdasarkan peran dan mandat Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsinya dalam
menyelenggarakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten Bantul, dirumuskan Visi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul sebagai cerminan
gambaran peran dan kondisi yang ingin diwujudkan di masa depan.
Rumusan visi yang diangkat dalam Renstra Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021 merupakan arah kebijakan dalam penyusunan
program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dalam lima tahun ke
depan, yaitu: “Mewujudkan ketangguhan dan kesiapsiagaan Masyarakat
Kabupaten Bantul dalam menghadapi bencana.”
Rumusan Visi ini mengacu pada Visi Kabupaten Bantul sebagaimana tertuang
dalam Rancangan RPJMD Tahun 2016-2021. Di dalam Visi tersebut terkandung
keinginan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul sebagai
instansi yang bersifat koordinatif, komando dan pelaksana yang menangani
penanggulangan bencana di Kabupaten Bantul untuk mewujudkan rasa aman,
ketangguhan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang
mampu menjadi faktor pendorong dan penarik (push and pull factor) dalam
mendukung pembangunan dan pergerakan perekonomian Kabupaten Bantul dimasa
mendatang. Hal ini tentu didukung pengembangan konsep, regulasi dan Standar
Operasional Prosedur (SOP), Protap, Penanggulangan Bencana mulai dari tahapan
pencegahan sampai pada tahap Pemulihan Keadaan Bencana, Proses Tanggap
Darurat sampai pada tahap Pemulihan Keadaan dengan Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi infrastruktur yang mengalami kerusakan.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
20
Dalam mewujudkan pencapaian Visi yang telah dirumuskan tersebut maka
implementasinya dijabarkan melalui Misi dengan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai, yang selanjutnya akan dituangkan dalam rumusan program kegiatan
nantinya. Sebagai arah tindak operasional organisasi, maka perumusan misi
dilakukan dengan tetap mengacu dan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi
organisasi.
Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul yang ditetapkan
merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai visi dimaksud.
Rumusan Misi yang diangkat didalam Renstra Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021, didasarkan pada isu-isu strategis lingkup
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul untuk lima tahun ke
depan, yang merupakan penjabaran dari Visi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul, yaitu:
1. Melindungi masyarakat Kabupaten Bantul dari ancaman bencana melalui
pengurangan resiko bencana;
2. Membangun Sistem Penanggulangan Bencana yang handal;
3. Menyelenggarakan Penanggulangan Bencana secara Terencana, Terpadu dan
Menyeluruh.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah:
1. Memadukan upaya penanggulangan bencana dalam rencana pembangunan
daerah Kabupaten Bantul;
2. Melindungi masyarakat dari ancaman bencana dan dampak bencana melalui
usaha pemberian informasi dan pengetahuan, pendidikan, pelatihan,
peningkatan ketrampilan dan lain-lain;
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
21
3. Melaksanakan tanggap darurat sejak kaji cepat, menentukan tingkat bencana,
penyelamatan dan evakuasi korban, penanganan kelompok rentan, dan
menjamin pemenuhan kebutuhan dasar, hak dasar masyarakat korban bencana;
4. Memulihkan dan meningkatkan secara baik kehidupan sosial ekonomi, budaya
dan lingkungan, serta perbaikan infrastruktur, fasilitas umum dan sosial yang
rusak akibat bencana;
5. Mengalokasikan dan menyediakan dana untuk penanggulangan bencana secara
memadai dalam setiap tahapan penyelenggaraan.
Kemudian untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, ditetapkan delapan sasaran
yaitu:
1. Menyediakan sarana dan prasarana aparatur BPBD yang memadai didalam
melaksanakan tugas dan fungsinya agar dapat berlangsung dengan baik dan
maksimal;
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan staf BPBD, pemangku kepentingan
terkait, dan warga masyarakat didalam upaya penanggulangan bencana;
3. Menyusun program dan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana;
4. Menyusun program dan kegiatan kedaruratan dan logistik bencana, dan
membentuk Satuan Tugas Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam upaya kaji cepat
penanggulangan bencana;
5. Membentuk Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana
(Pusdalops PB) yang berfungsi menerima data dan informasi kebencanaan,
mencatat, mengolah dan mendistribusikan pada pihak terkait, yang pada kondisi
tanggap darurat akan ditingkatkan fungsinya menjadi Pos Komando Tanggap
Darurat Bencana;
6. Menyusun program kerja peningkatan, peran serta dan kapasitas masyarakat
dalam penanggulangan bencana;
7. Menyusun program kerja dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
22
8. Meningkatkan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelayanan publik
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana melalui penerapan prinsip-
prinsip good governance.
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan Rancangan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 sebagai
berikut:
1. Tersusunnya Struktur Organisasi BPBD dan uraian tugas pokok dan fungsi
masing-masing bagian (job description) serta sosialisasi kepada aparat;
2. Tersusunnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang berwawasan
penanggulangan bencana;
3. Diterapkannya dan dikembangkannya prinsip paradigma pengarusutamaan risiko
bencana dalam usaha penanggulangan bencana, akuntabilitas pelayanan prima
dan akuntabilitas publik dalam pelaksanaan tugas pemerintah dan tugas
penanggulangan bencana;
4. Meningkatnya peran serta masyarakat sebagai aktor utama penanggulangan
bencana dan dunia usaha dalam upaya penanggulangan bencana, memberi
pelayanan yang optimal mulai dari fase pra-bencana, tanggap darurat dan pasca
bencana;
5. Dikembangkannya kerjasama lintas program, lintas SKPD, bantuan teknis
dengan instansi vertikal, otonom dan non-instansi dalam pelaksanaan tugas
pokok;
6. Tersusunnya program penanggulangan bencana berdasarkan rencana strategis
yang terkoordinasi, sinkronisasi dan tepat sasaran;
7. Tersedianya sarana pendukung yang optimal seperti penyediaan peralatan,
sarana dan prasarana yang memadai untuk menangani kebencanaan;
8. Bertambahnya tenaga personil teknis operasional sesuai kapasitas anggaran;
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
23
9. Dikembangkannya kebijakan yang mengatur program kesiapsiagaan bencana
melalui sosialisasi, simulasi, pendidikan dan latihan;
10. Diterapkannya Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Kepala BPBD
yang berhubungan dengan program penanggulangan bencana, serta
penyebarluasannya informasi kepada masyarakat terkait regulasi tersebut,
sehingga masyarakat dapat mengerti dan memahami apa yang menjadi
tanggungjawabnya dalam upaya penanggulangan bencana, serta bagaimana
upaya pencegahan, mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
Dalam meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel
sesuai tugas dan fungsi BPBD Kabupaten Bantul, ditetapkan beberapa kebijakan
antara lain:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pada penyelenggara penanggulangan
bencana di daerah dan didukung sarana dan prasarana penanggulangan
bencana yanhg memadai;
2. Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan teknis
kegiatan simulasi penanggulangan bencana, secara profesional terhadap
berbagai program/kegiatan penanggulangan bencana;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat melalui program Reaksi Cepat
pemantauan/pengawasan terhadap kejadian bencana dan upaya
penanggulangan;
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha, dalam upaya
penanggulangan bencana.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
24
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sejalan dengan tugas dan fungsi di bidang penanggulangan bencana serta
dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang akan dihadapi dalam lima tahun ke
depan, Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021 disusun dengan memperhatikan pencapaian program dan kegiatan yang
telah dilakukan dalam agenda pembangunan pada lima tahun sebelumnya.
Program dan kegiatan internal difokuskan pada upaya-upaya menata
kelembagaan dan ketatalaksanaan serta mengefektifkan kinerja BPBD, dengan
mendayagunakan Satuan Tugas yaitu Tim Reaksi Cepat, Pemadam Kebakaran,
Pusdalops dan Tim SAR.
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 386 Tahun 2014 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
diamanatkan bahwa IKU yang ditetapkan merupakan acuan ukuran kinerja yang
digunakan oleh masing-masing SKPD dalam, (a) Menetapkan rencana kinerja tahunan;
(b) menyampaikan rencana kerja dan anggaran; (c) menyusun dokumen penetapan
kinerja; (d) menyusun laporan akuntabilitas kinerja; (e) melakukan evaluasi pencapaian
kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2016-2021. Oleh karena itu, maka telah dilakukan revisi Rencana
Kinerja Tahunan dan Revisi Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul menetapkan 5 (lima)
Sasaran Strategis yaitu:
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
25
1. Meningkatnya kesiapsiagaan warga masyarakat menghadapi bencana dengan
Indikator Kinerja Utama adalah Persentase Desa Tangguh. Formulasi
pengukurannya adalah Jumlah desa tangguh dibagi seluruh desa se-Kabupaten
Bantul dikalikan seratus persen.
2. Sasaran strategis kedua adalah tersedianya personil satuan tugas yang trampil dan
profesional serta sarana dan prasarana yang memadai didalam melaksanakan tugas
dan fungsinya agar dapat berlangsung dengan baik, lancar dan maksimal. Indikator
kinerjanya adalah Persentase Kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana.
3. Sasaran strategis yang ketiga adalah terlatihnya siswa-siswa sekolah dalam
pencegahan dan kesiapsiagaan bencana. Indikator kinerjanya adalah Persentase
Sekolah Siaga Bencana.
4. Sasaran Strategis yang berikutnya adalah penyiapan lahan, rumah, dan fasilitas
umum bagi korban warga masyarakat yang terdampak ancaman tanah longsor atau
berada di zona merah. Indikator Kinerjanya adalah Persentase Relokasi Warga.
5. Sasaran Strategis yang kelima adalah meningkatnya kualitas kelembagaan,
ketalaksanaan, dan pelayanan publik dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana melalui penerapan prinsip-prinsip good governance.
PROGRAM PRIORITAS
Berkurangnya Risiko Bencana:
1. Pemetaan dan zonasi daerah rawan bencana.
2. Diseminasi informasi daerah rawan bencana dan cara-cara pengurangan risiko
bencana.
3. Pendayagunaan pengetahuan modern dan tradisional tentang kebencanaan.
4. Penguatan dan pengembangan potensi budaya masyarakat tentang
kebencanaan.
5. Kampanye kesiapsiagaan bencana.
6. Penguatan sistem kedaruratan penanggulangan bencana.
7. Pengembangan sistem peringatan dini.
8. Pengelolaan lingkungan berwawasan penanggulangan bencana.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
26
Semua sektor Pro Aktif terhadap Penanggulangan Bencana
1. Pembentukan forum dan focal point dalam rangka Penanggulangan Bencana
(perguruan tinggi, media, lembaga swadaya masyarakat, bisnis, pemerintah dan
lain-lain).
2. Pembentukan Lembaga Penanggulangan Bencana di tingkat desa.
Terciptanya Budaya Sadar Bencana
1. Kampanye Penanggulangan Bencana melalui media.
2. Memasukkan pengetahuan Penanggulangan Bencana dalam sistem pendidikan
formal dan informal.
3. Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat dalam Penanggulangan
Bencana.
Meningkatkan Kualitas SDM Lembaga Penanggulangan Bencana
1. Profesionalisasi personil Penanggulangan Bencana (soal kode etik sudah
termaktub dalam profesionalisasi).
2. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan (Diklat) Penanggulangan Bencana.
3. Pendidikan dan latihan transformasi birokrasi dalam Penanggulangan Bencana
atau pelatihan fasilitator (Trainning of trainners/TOT) Penanggulangan Bencana.
4. Penelitian kebencanaan.
5. Sertifikasi sumber daya manusia (SDM) Penanggulangan Bencana.
Pemulihan Pasca Bencana
1. Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum.
2. Perbaikan dan Pembangunan lingkungan daerah bencana.
3. Memberikan bantuan perbaikan rumah masyarakat.
4. Pemulihan Sosial Fisiologis.
5. Rekonsiliasi dan Resolusi konflik.
6. Pemulihan sosial ekonomi dan budaya.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
27
7. Peningkatan partisipasi organisasi kemasyarakatan dunia usaha.
8. Peningkatan fungsi pelayanan publik.
Penguatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1. Pusat sumber daya (resource centre) penanggulangan bencana.
2. Pengembangan teknologi informasi penanggulangan bencana.
3. Penguatan manajemen bencana pada institusi penanggulangan bencana.
4. Koordinasi unit gawat darurat (emergency).
5. Kesiapsiagaan terhadap bencana.
6. Jabatan fungsional penanggulangan bencana.
Terintegrasikannya Penanggulangan Bencana ke dalam Arus Utama dan
Pengembangan Pemerintah
1. Musyawarah pembangunan berwawasan penanggulangan bencana.
2. Penysusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berwawasan
penanggulangan bencana.
3. Peraturan Daerah RPB, RAD Penanggulangan Bencana.
4. Penyediaan anggaran untuk aktivitas penanggulangan bencana.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
28
BAB VI
INDIKATOR KINERJA BPBD
KABUPATEN BANTUL
Sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021,
proritas dalam Misi 4 terkait Penanggulangan Risiko Bencana adalah sebagai berikut:
Pengurangan risiko bencana melalui penataan permukiman dan merelokasi
penduduk dari wilayah rawan bencana dengan tiga prioritas:
1. Pembuatan rencana penataan permukiman berbasis mitigasi bencana;
2. Sosialisasi dan peningkatan kewaspadaan masyarakat siaga bencana;
3. Peningkatan kelembagaan dan kapasitas masyarakat.
Indikator kinerja BPBD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD tersebut
ditampilkan pada Tabel berikut ini:
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No
Indikator
Kinerja/Aspek
Kondisi Kinerja pada awal RPJMD
Target
Capaian
Setiap
Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Persentase Desa Tangguh
20 %
22,66 %
25,34 %
28 %
30,66 %
33,34 %
33,34 %
2. Persentase Sekolah Siaga Bencana
2,19 %
2,69 %
3,19 %
3,70 %
4,20 %
4,70 %
4,70 %
3. Kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana
90 %
94 %
97 %
98 %
99 %
100 %
100 %
4. Persentase Relokasi Warga
9,09 %
27,28 %
45,46 %
63,64 %
81,82 %
100 %
100 %
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
29
Keempat Indikator Kinerja pada lajur (2) diatas adalah merupakan domain atau
kewenangan Pejabat Eselon III. Sedangkan yang menjadi domain/kewenangan Eselon
IV adalah sebagai berikut:
1) Pembangunan Early Warning System (Sistem Peringatan Dini);
2) Cakupan Jalur Evakuasi;
3) Cakupan Forum PRB;
4) Dokumen RPB;
5) Jumlah Sekolah Siaga Bencana (SSB) yang terbentuk;
6) Jumlah Siswa Sekolah yang terlatih;
7) Sarpras yang tersedia untuk kesiapsiagaan;
8) IKM dalam Penanggulangan Bencana;
9) Capaian SPM Pertolongan Pemadam Kebakaran;
10) Ketersediaan tempat relokasi;
11) Pemberdayaan Sosial Ekonomi;
12) Bina Lingkungan dan Penataan; dan
13) Rekayasa desain bangunan tahan gempa.
Sasaran Strategis dalam Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 diarahkan dan dikendalikan oleh Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, serta dilaksanakan oleh tiga Seksi
yaitu Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Seksi Kedaruratan dan Logistik, dan Seksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi serta Sekretariat Unsur Pelaksana dengan fungsi internal
kantor.
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021
bersifat fleksibel dan dapat berubah dengan mempertimbangkan hasil evaluasi atas
kondisi obyektif yang berkembang dan berkaitan dengan keperluan strategis yang
mendesak.
Posisi Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2016-2021 adalah bagian dari manajemen keseharian Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dalam periode tersebut.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
30
Untuk melaksanakan kebijakan strategis Renstra Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021, unit pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 6.2 Unit Pelaksanaan Rencana Strategis
BPBD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
No Pejabat Pelaksana Kedudukan
1 Kepala BPBD Kabupaten Bantul Penanggungjawab Umum dan Pengendalian Program
2 Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten
Bantul
Penanggungjawab Pelaksanaan
Dan Pengendalian Kegiatan
3 Para Kepala Seksi di Lingkungan BPBD
Kabupaten Bantul
Penanggungjawab Pelaksanaan
Dan Pengendalian Kegiatan
Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil dilaksanakan dalam bentuk pengukuran kinerja yang
sekaligus dirangkaikan dengan pelaksanaan evaluasi kinerja guna mendukung
peningkatan kualitas perencanaan kebijakan dan manajemen kinerja serta
akuntabilitasnya.
Pengukuran hasil dilakukan terhadap capaian kinerja atas indikator dan
target kinerja program yang disusun melalui proses restrukturisasi program dan
selanjutnya ditetapkan sebagai acuan dalam Renstra Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021.
Untuk dimensi perencanaan tahunan, indikator kinerja Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021 diuraikan
kedalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang memuat ukuran capaian atas
sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun rencana. Penjabarannya pada
setiap seksi dilakukan melalui indikator kinerja masing-masing seksi.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
31
Konsistensi Dukumen Perencanaan
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-
2021 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul 2016-2021. Selanjutnya pada perencanaan
tahunan, Renja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
sebagai dokumen perencanaan tahunan, harus mengacu pada Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2012, serta
memperhatikan arahan pada Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja
Pemerintah pada tahun bersangkutan.
Pembiayaan
Sumber dana untuk menjalankan Renstra Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021 berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten, swadaya masyarakat dan dunia usaha, serta sumber lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi
Kegiatan Pengawasan, Pengendalian, dan Evaluasi merupakan bagian dari
manajemen pelaksanaan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul 2016-2021, yang dilaksanakan secara berjenjang. Pelaksanaan
fungsi Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bantul, sedangkan
Pengendalian dan Evaluasi dikoordinasikan oleh Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Terhadap pelaksanaan program dan kegiatan strategis dilakukan
perbandingan antara sasaran yang ingin dicapai dengan hasil yang telah diraih;
perbandingan hasil nyata dan yang direncanakan sebagai progress capaian baik
kegiatan maupun program.
Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Renstra Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021 dilakukan dengan tertib dan
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
32
obyektif serta disampaikan dalam bentuk laporan tertulis. Setiap tahun dilakukan
pengukuran kinerja yang dilaksanakan sekaligus dalam rangkaian kegiatan
pengendalian dan evaluasi, dan dilaporkan secara rutin dalam bentuk laporan tri-
bulanan dan laporan tahunan seperti LAKIP, LPPD dan LKPJ kepada Bupati
melalui Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Pada akhir tahun 2021 dilaksanakan evaluasi umum pelaksanaan Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021, yang
merupakan evaluasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul dalam melaksanakan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul 2016-2021, sekaligus sebagai pertimbangan dalam penyiapan
Rencana Strategis periode selanjutnya.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
33
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah menjadi sangat penting
artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan pembangunan khususnya di bidang
kebencanaan sebagai wujud nyata dari tanggungjawab Pemerintah dalam menghadapi
berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan berbasis pada
masyarakat (community base development) dengan keterlibatan lebih banyak para
pemangku kepentingan dalam menciptakan good governance atau empathic
governance.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa
Yogyakarta yang tergolong sebagai daerah rawan bencana. Berdasarkan catatan
kejadian bencana oleh Data dan Informasi Bencana Indonesia dan BPBD Kabupaten
Bantul teridentifikasi 6 jenis bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Bantul. Bencana
yang pernah terjadi ini berpotensi terjadi kembali di Kabupaten Bantul jika tidak ada
penanganan yang serius terhadap potensi bencana. Keenam jenis bencana tersebut
adalah (1) Banjir, (2) Cuaca ekstrim, (3) Abrasi, (4) Gempa bumi, (5) Kekeringan, dan
(7) Tanah longsor. Untuk itu, ada 7 (tujuh) aspek yang menjadi isu utama pada periode
tahun 2016 hingga 2021, yakni:
1. Pengurangan risiko bencana;
2. Semua sektor pro-aktif terhadap masalah penanggulangan bencana;
3. Terciptanya budaya sadar bencana;
4. Meningkatnya kualitas SDM di lembaga penanggulangan bencana;
5. Pemulihan pasca bencana;
6. Penguatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
7. Terintegrasikannya penanggulangan bencana ke dalam arus utama dan
pembangunan Pemerintah.
Rancangan Renstra BPBD 2016-2021
34
Oleh karena itu, pencegahan dan kesiapsiagaan serta mitigasi bencana mutlak
perlu dilaksanakan untuk mengantisipasinya. Kebijakan yang direkomendasikan terkait
kebijakan yang bersifat administratif dan kebijakan yang bersifat teknis. Berkaitan
dengan dua hal kebijakan tersebut maka kebijakan-kebijakan pengurangan risiko
bencana meliputi (1) perkuatan regulasi dan kapasitas kelembagaan, (2) perencanaan
penanggulangan bencana terpadu, (3) penelitian, pendidikan dan pelatihan, (4)
peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat, (5) perlindungan masyarakat dari
bencana, dan (6) penanganan bencana. Berdasarkan hal diatas, maka Pemerintah
Kabupaten Bantul diharuskan menyusun Rencana Penanggulangan Bencana Daerah
yang didasari oleh Kajian Risiko Bencana dalam upaya perlindungan masyarakat dari
ancaman bencana yang berpotensi di Kabupaten Bantul, sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.