rencana strategis (renstra) ikip mataram...
TRANSCRIPT
i
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
IKIP MATARAM
2013-2018
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM JUNI 2013
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 2
C. Dasar Hukum 2
D. Proses Penyusunan 3
BAB II PROFIL IKIP MATARAM
A. Sejarah IKIP Mataram 5
B. Kelembagaan Bidang Pendidikan 9
C. Sarana dan Prasarana Pendidikan 10
D. Sumber Daya Manusia 15
E. Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 17
F. Kerjasama Kelembagaan 19
BAB III ANALISIS SWOT (STRENGTHS, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES, THREATS)
A. Analisis SWOT Bidang Pendidikan 21
B. Analisis SWOT bidang Penelitian 28
C. Analisis SWOT bidang Pengabdian kepada Masyarakat 30
D. Analisis SWOT bidang Kerjasama 31
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi 32
B. Misi 32
C. Tujuan 33
D. Sasaran 34
BAB V RENCANA STRATEGI IKIP MATARAM
A. Bidang Pendidikan 36
B. Bidang Penelitian 39
C. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat 40
D. Bidang Kerjasama 41
BAB VI PENUTUP
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amanah Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945
salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka
mengimplementasikan amanah tersebut, maka disahkan UU RI Nomor 20
Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional“, di mana perguruan tinggi
sebagai lembaga pelayanan jasa pendidikan tinggi dituntut untuk dapat
mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mencapai
harapan tersebut, Dirjen Pendidikan Tinggi menetapkan Higher Education
Long Term Strategy (HELTS) 2003 – 2010.
Dalam HELTS 2003-2010 dinyatakan bahwa pengembangan
pendidikan tinggi Indonesia hendaknya bertumpu pada 3 pilar utama: (1)
kontribusi perguruan tinggi pada peningkatan daya saing bangsa (nation’s
competitiveness), (2) pemberian otonomi dan desentralisasi wewenang dan
tanggung jawab kepada perguruan tinggi (autonomy), (3) penciptaan
kesehatan organisasi perguruan tinggi secara internal (organizational health)
agar dapat mengembangkan kegiatan dan produk bermutu tinggi,
memberikan kesempatan dan kesetaraan warga negara untuk memperoleh
pendidikan, dan tercapai efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam
pengembangan pendidikan tinggi. Di samping itu, Kementerian Pendidikan
Nasional telah menetapkan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional
Jangka Panjang (RPPNJP) tahun 2005-2025 yang tertuang dalam Renstra
Depdiknas dengan mengusung 4 (empat) tema pembangunan pendidikan
nasional, yaitu: (1) peningkatan kapasitas dan modernisasi, (2) penguatan
layanan, (3) daya saing regional, dan (4) daya saing internasional.
IKIP Mataram sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi telah
menjabarkan kebijakan dasar dalam HELTS dan RPPNJP dalam Rencana
Startegi (Renstra) IKIP Mataram 2013-2018 yang difokuskan pada
pengembangan Tridharma perguruan tinggi dengan peningkatan kapasitas
2
dan modernisasi, penguatan dan peningkatan layanan, serta peningkatan
daya saing regional. Penguatan dan peningkatan tersebut dilakukan pada 4
(empat) bidang utama, yaitu bidang pendidikan dan pembelajaran,
penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan kerjasama. Renstra IKIP
Mataram 2013-2018 dikembangkan berpedoman pada potensi dan kekuatan
internal yang dimiliki, berupa potensi sumber daya manusia, keunggulan dan
ketersediaan sarana dan prasarana. Selain itu, berpedoman pada situasi dan
perkembangan masyarakat sekitar, serta perkembangan IPTEKS. Dengan
mempertimbangkan hal-hal tersebut maka dalam Renstra IKIP Mataram
2013-2018 diusung visi baru IKIP Mataram, yaitu ”Mewujudkan IKIP Mataram
sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Terkemuka yang
Inovatif, Produktif, dan Berkarakter pada Tahun 2019.” Dalam menjamin
terwujudnya visi tersebut, maka disusun misi, tujuan dan sasaran serta
strategi dan tahap pencapaian, yang selanjutnya akan dideskripsikan dalam
bagian tersendiri dalam dokumen Renstra ini.
Perencanaan merupakan salah satu komponen penting dalam
pengembangan institusi. Perencanaan yang terstruktur dan secara konsisten
dilaksanakan sangat mutlak diperlukan dalam pembangunan pendidikan
tinggi. Melalui pembenahan fungsi perencanaan, penelitian dan
pengembangan, dapat dihasilkan rencana yang bersifat strategis dan
mantap, sehingga pengembangan, penggunaan dan pendayagunaan
sumberdaya dapat dilakukan secara efektif dan efisien dengan pencapaian
hasil kegiatan yang optimal.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Strategis IKIP Mataram tahun 20013-
2018 adalah untuk memberikan arah bagi pengembangan IKIP Mataram.
Rencana tersebut perlu dituangkan dalam program dan kegiatan utama
beserta sasaran dan tahapan pencapaiannya. Sementara itu, tujuan
penyusunan Rencana Strategis IKIP Mataram tahun 2013-2018 adalah
tersusunnya program dan kegiatan utama yang menjadi acuan dalam
pengembangan IKIP Mataram dalam 5 (lima) tahun ke depan agar dapat
3
mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah disepakati bersama.
C. Dasar Hukum Dasar yang dijadikan sebagai landasan hukum di dalam
penyusunan Renstra IKIP Mataram tahun 2013-2018 antara lain:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
4. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 5. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 6. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 7. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 8. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 9. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional 10. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru 11. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen 12. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan 13. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
14. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
15. Renstra Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014 16. Statuta IKIP Mataram tahun 2013-2018.
D. Proses Penyusunan
Rencana Strategis IKIP Mataram tahun 2013-2018 merupakan
revisi dari Renstra 2009-2019. Proses penyusunan Renstra IKIP Mataram tahun 2013-2018 dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Melakukan kajian yang cermat dan mendalam terhadap berbagai
persoalan mendasar yang dihadapi IKIP Mataram dalam proses
pengembangannya selama 1 (satu) dekade terakhir.
2. Mengkaji ulang dokumen-dokumen perencanaan yang ada termasuk
Rencana Strategis IKIP Mataram Tahun 2009-2019. Hasil dari kajian
ini menunjukkan perlu adanya revisi dan pengembangan rencana
strategis baru yang dapat mewadahi berbagai perubahan yang telah
4
terjadi dalam proses pengembangan IKIP Mataram selama ini serta
dapat menjadi acuan bagi pengembangan IKIP Mataram lima tahun
ke depan.
3. Tim Penyusun Rencana Strategis IKIP Mataram menyusun
rancangan awal dengan mempertimbangkan dokumen-dokumen,
data, situasi, kondisi dan perkembangan IKIP Mataram dalam
beberapa tahun terakhir.
4. Rancangan awal Renstra tersebut dikonsultasikan kepada pemangku
kepentingan di IKIP Mataram termasuk ke Yayasan untuk dilakukan
penyempurnaan.
5. Tim Renstra IKIP Mataram memperbaiki konsep awal Rencana
Strategis IKIP Mataram dengan mengakomodasi masukan yang ada
sehingga dapat menjadi dokumen rencana strategis yang memadai.
6. Renstra kemudian diserahkan kepada Rektor IKIP Mataram untuk
selanjutnya disahkan oleh Senat IKIP Mataram sebagai dokumen
resmi IKIP Mataram.
5
BAB II PROFIL IKIP MATARAM
A. Sejarah IKIP Mataram
Periode 1967-1989 IKIP Mataram didirikan pada tanggal 1 April 1967 atas restu Panca
Tunggal Nusa Tenggara Barat (Pemprov sekarang) yang ditindak-lanjuti
dengan berdirinya Yayasan Pembina IKIP Mataram dengan akte Pendirian
Nomor 6 tanggal 13 Juli 1968 yang selanjutnya diubah dengan nomor dan
tanggal perubahan terakhir Nomor 62 tanggal 21 Mei 1986. Sejak 1 Juli 1968,
IKIP Mataram berstatus terdaftar atas dasar SK Direktorat Pendidikan Tinggi
c.q. Dinas Perguruan Tinggi Swasta/Kedinasan Pusat Nomor 171/PT/III/1968
tanggal 29 Juli 1968. Saat itu, IKIP Mataram memiliki 3 (tiga) fakultas, yaitu: (1)
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan jurusan Pendidikan Umum, (2)
Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) dengan jursan Ilmu Pasti Alam, (3)
Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS) dengan Jurusan Bahasa dan Sastra
Inggris. Pada tahun 1974, FKIE dan FKSS ditutup sementara karena
keterbatasan mahasiswa dan selanjutnya dibuka kembali pada tahun 1980.
Pada tahun 1975, FIP berkembang pesat dan dibuka jurusan baru, yaitu (1)
Jurusan Bimbingan dan Konseling dengan status terdaftar dari Kopertis
Wilayah VI Nomor 89 A/5/1976 Tanggal 17 Mei 1976, (2) Jurusan Administrasi
Pendidikan (tahun 1978), (4) Jurusan Pendidikan Sosial (Tahun 1979). Pada
tahun 1980, FKIE dengan jurusan Biologi dan FKSS dengan jurusan
Bahasa Inggris diaktifkan kembali dengan surat Kopertis Wilayah VI tanggal 6
Agustus 1980 Nomor 496/i-a/KPT-6/1980. Dengan surat yang sama, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Keolahragaan (FKIK) dengan jurusan Olah Raga
Pendidikan dibuka.
Berdasarkan SK Mendikbud tanggal 29 Nopember 1984 Nomor
0603/0/1984 tentang Penyesuaian Jalur, Jenjang dan Program Pendidikan
dan Penataan Kembali nama unit, jurusan, program studi, status terdaftar
pada perguruan tinggi swasta dalam lingkungan Kopertis Wilayah VIII, IKIP
Mataram memiliki 4 (empat) fakultas dan 7 (tujuh) jurusan dengan status
terdaftar:
1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) a. Jurusan Pendidikan Umum (PU) Program S1
6
b. Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan (BP) Program S1 dan D3
c. Jurusan Administrasi Pendidikan (AP) Program S1
d. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Program S1 2. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA) dengan
Jurusan Pendidikan Biologi Program S1 dan D3
3. Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) dengan Jurusan Pendidikan
Olah Raga Program S1 dan D3;
4. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) dengan Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris Program S1 dan D3.
Kekurangan guru Matematika pada tahun 1986 membuka peluang
bagi IKIP Mataram untuk membuka jurusan pendidikan Matematika di
FPMIPA.
Periode 1990-2010 Pada tahun 1990, IKIP Mataram memiliki 7 (tujuh) jurusan dengan
STATUS DIAKUI, yaitu:
1. Jurusan Pendidikan Umum 2. Jurusan Bimbingan dan Konseling 3. Jurusan Administrasi Pendidikan 4. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah 5. Jurusan Pendidikan Biologi 6. Jurusan Pendidikan Olah Raga 7. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Pada tahun 1995, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor 0217/V/1995 tentang Kurikulum Nasional
Program Studi Pendidikan Sarjana Pendidikan, jurusan di IKIP Mataram
mengalami perubahan dan penyesuaian sebagai berikut:
1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
a. Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP)
b. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB)
c. Administrasi Pendidikan (AP)
d. Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
2. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA)
a. Pendidikan Biologi
7
b. Pendidikan Matematika
3. Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) dengan Program Studi
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi 4. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) dengan Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris
Pada tahun 2010, prodi yang terdapat di IKIP Mataram adalah sebagai berikut:
1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) a. Bimbingan dan Konseling (BK) b. Teknologi Pendidikan (TP) c. Administrasi Pendidikan (AP) d. Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
2. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) a. Pendidikan Biologi b. Pendidikan Matematika yang merupakan perubahan dari D3 ke S1
dengan no. SK 71/Dikti/Kep/1998 tanggal 4 Maret 1998 c. Pendidikan Kimia (dibuka tahun 1998)
d. Pendidikan Fisika (dibuka tahun 2006) ijin penyelenggaraannya No. 1196/D/T/2006 tanggal 12 April 2006
3. Fakultas Pendidikan Olah Raga (FPOK) dengan Program Studi
Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan
4. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Berdasarkan hasil penilaian Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN- PT), status akreditasi masing-masing Program Studi di
berbagai fakultas di IKIP Mataram sampai dengan tahun 2010 ditunjukkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Status Akreditasi Jurusan di IKIP Mataram sampai tahun 2010
No Fakultas Prodi
Akreditasi
1. FIP a.
b.
c.
d.
Bimbingan dan Konseling
Teknologi
Pendidikan
Administrasi
Pendidikan
Pendidikan Luar
Sekolah
C
B
B
C
2. FPMIPA a.
b.
c.
d.
Pendidikan Biologi
Pendidikan
Matematika
Pendidikan Kimia
Pendidikan Fisika
B
B
B
C
3. FPOK Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan
B
8
4. FPBS Pendidikan Bahasa Inggris B
Untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, IKIP
Mataram juga mempunyai dua lembaga yaitu: (1) Lembaga Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) dan (2) Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan Tinggi (LPMPT), pada tahun 2011 LPMPT namanya berubah
menjadi Lembaga Penjamin Mutu Internal (LPMI). Lembaga Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) mempunyai tugas utama
mengkoordinasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
dan/atau mahasiswa yang terhimpun dalam berbagai fakultas dan pusat-
pusat penelitian. Lembaga Penjamin Mutu Internal (LPMI) memiliki tugas
utama menjamin terciptanya input mahasiswa berkualitas, menjamin
terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas, akuntabel dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan menjamin kualitas lulusan
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan IKIP Mataram.
Periode 2011 - 2013
Sampai dengan tahun 2013, IKIP Mataram telah memiliki program
studi baru yaitu Program Pascasarjana (PPs) dengan program studi
Magister (S2) Pendidikan Bahasa Inggris, sehingga jumlah prodi di IKIP
Mataram sebanyak 11 prodi. Akreditasi masing- masing program studi di
masing-masing fakultas di IKIP Mataram berdasarkan penilaian BAN-PT
sampai dengan saat ini ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Status Akreditasi Jurusan di IKIP Mataram sampai tahun 2013 No Fakultas Prodi Akreditasi
1. FIP a.
b.
c.
d.
Bimbingan dan Konsling
Teknologi
Pendidikan
Administrasi
Pendidikan
Pendidikan Luar
Sekolah
C
C
C
C
2. FPMIPA a.
b.
c.
d.
Pendidikan Biologi
Pendidikan
Matematika
Pendidikan Kimia
Pendidikan Fisika
C
C
B
C
3. FPOK Pendidikan Olah Raga
Kesehatan
dan C
9
4. FPBS Pendidikan Bahasa Inggris
C
5. Program Pascasarjana
S2 Pendidikan Bahasa Inggri
s C
B. Kelembagaan Bidang Pendidikan
Secara fungsional, kelembagaan yang mengelola kegiatan
pendidikan dan pembelajaran di IKIP Mataram dikelompokkan dalam tiga
gugus, yaitu:
1. Gugus Teknis Pendidikan
Secara teknis, pendidikan di IKIP Mataram berlangsung di tiap-tiap
Fakultas, dan Jurusan/prodi. Saat ini IKIP Mataram mempunyai 4
Fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni (FPBS), dan Fakultas Pendidikan Olah Raga dan
Kesehatan (FPOK). Dari 4 (empat) fakultas tersebut terdapat 10
(sepuluh) Program Studi yang semuanya adalah program studi S1
Reguler, dan terdapat satu Program Pascasarjana yaitu Program Studi
Magister Pendidikan Bahasa Inggris (S2).
Jumlah fakultas dan program studi di IKIP Mataram sudah cukup
untuk dapat menampung pelanggan jasa pendidikan tinggi yang
permintaannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun
demikian, terdapat sejumlah program studi yang mempunyai mahasiswa
cukup banyak, misalnya Program Studi Pendidikan Olah Raga dan
Kesehatan (FPOK) dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
(FPBS), dan di sisi lain terdapat program studi dengan jumlah mahasiswa
yang kurang dari daya tampungnya, misalnya Program Studi Pendidikan
Luar Sekolah (PLS), Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), dan
Program Studi Teknologi Pendidikan (TP).
2. Gugus Pelayanan Administrasi Pendidikan
Pelayanan administrasi pendidikan terdapat di tingkat institut dan
10
fakultas. Pelayanan administrasi pendidikan di tingkat institut
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
(BAAK), yang terdiri atas 2 Bagian yaitu: (1) Bagian Akademik, dan (2)
Bagian Kemahasiswaan. Sementara itu, pelayanan adminsitrasi
pendidikan di tingkat fakultas dikoordinasi oleh Tata Usaha (TU) Fakultas.
Pelayanan administrasi pendidikan, baik di tingkat institut maupun
fakultas secara umum berjalan lancar dan memadai. Hal tersebut karena
koordinasi antar kepala Biro/Bagian/Sub-Bagian yang ada di tingkat
institut dengan Kepala Bagian/Sub-Bagian di tingkat fakultas telah
berlangsung cukup intensif sehingga setiap ada kebutuhan dan
masalah yang muncul segera dapat teratasi.
3. Unit Pelayanan Teknis
Untuk memperkuat dan memantapkan tercapainya tujuan pendidikan
dan pengajaran, maka di IKIP Mataram terdapat beberapa Unit
Pelayanan Teknis (UPT) yaitu: UPT Perpustakaan, UPT Pusat Komputer,
UPT Pusat Bahasa, dan UPT Klinik. UPT-UPT tersebut telah
menunjukkan peranan yang cukup baik dalam menyediakan jasa
penunjang dan memberikan pelayanan kepada dosen dan mahasiswa
guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran yang
berkualitas. Namun demikian, jumlah dan variasi unit pelayanan teknis ini
masih perlu ditambah misalnya dengan mendirikan unit-unit baru seperti
UPT Bimbingan dan Konseling (yang menjadi sarana dan wahana bagi
konsultasi dan upaya pemecahan permasalahan mahasiswa, dosen dan
masyarakat umum).
C. Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana yang terkait langsung dengan kegiatan
pendidikan dan pembelajaran, yaitu: ruang perkuliahan, ruang
administrasi, laboratorium, dan kolam renang.
11
1. Ruang Kuliah
Ruang kuliah di IKIP Mataram tersebar pada 5 (lima) gedung utama:
Gedung Pratama (GP), Gedung Dwitya (GD), Gedung Trisya (GT),
Gedung Catur (GC), dan Gedung Pascasarjana (GPs). Jumlah total
ruang kuliah dari 5 (lima) gedung tersebut berjumlah 54 unit ruang kuliah
(data selengkapnya pada Tabel 3). Semua ruang perkuliahan di IKIP
Mataram telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang, yaitu
LCD/proyektor. Ukuran dan/atau jumlah ruang kuliah tersebut sudah
cukup memadai dan telah dikelola dengan baik, yaitu dengan
menerapkan prinsip pemanfaatan yang maksimal untuk perkuliahan.
2. Laboratorium
Terdapat 11 jenis laboratorium di IKIP Mataram dengan jumlah 13
unit/ruang laboratorium, yaitu masing-masing 2 (dua) unit untuk Lab
Bahasa dan Lab BK, dan masing-masing satu unit untuk ruang Lab
Micro Teaching, Lab Olahraga, Lab Biologi, Lab Kimia, Lab Fisika, Lab
Matematika, Lab TP, Lab Komputer, dan Lab TOEFL (data selengkapnya
termasuk ukuran Lab pada Tabel 3). Ukuran dan/atau jumlah ruangan
dari sebagian besar jenis laboratorium yang ada cukup memadai untuk
mendukung proses perkuliahan. Ruang laboratorium dilengkapi dengan
fasilitas (sarana, alat, dan bahan) yang memadai dalam mendukung
pelaksanaan pembelajaran dan perkuliahan secara umum.
3. Perpustakaan
Bangunan fisik perpustakaan IKIP Mataram terletak di deretan
bangunan di lingkungan IKIP Mataram. IKIP Mataram memilki 1 (satu)
perpustakaan pusat, 1 ruang baca pascasarjana, dan 4 (empat) ruang
baca yang tersebar di masing-masing fakultas. Jumlah perpustakaan
cukup memadai untuk koleksi bahan pustaka dalam mendukung proses
perkuliahan.
12
4. Kolam Renang
Kolam renang IKIP Mataram terletak di Jl. Sonokeling, Lingsar,
Lombok Barat yang berdiri di area tanah seluas 3 Ha. Kolam renang telah
dilengkapi dengan fasilitas standar internasional, di mana keberadaannya
sangat mendukung proses perkuliahan terutama untuk jurusan
pendidikan olahraga dan kesehatan.
Selain sarana dan prasarana yang telah disebutkan di atas, IKIP
Mataram memiliki prasarana yang mendukung pelaksanaan pendidikan
dan pembelajaran di IKIP Mataram, seperti yang ditunjukkan pada Tabel
3 dan Tabel 4.
Tabel 3. Prasarana pelaksanaan kegiatan di IKIP Mataram
No.
Jenis Prasarana
Jumlah
Unit
Total Luas
(m2)
Kepemilikan Kondisi
Milik
Sendiri
Sewa/
Pinjam/
Kerjasama
Terawat
Tidak
Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Perkantoran/administrasi
Gd. Dwitya ( Rektorat & Fakultas Ilmu Pendidikan )
Ruang Rektor 1 47 m2 √ - √ -
Ruang BAU 1 99 m2 √ - √ -
Ruang BAAK 1 89 m2 √ - √ -
Ruang Warek I 2 47 m2 √ - √ -
Ruang Warek II 2 47 m2 √ - √ -
Ruang Warek III 2 47 m2 √ - √ -
Ruang LPMI 2 47 m2 √ - √ -
UPT. Komputer 1 24 m2 √ - √ -
Ruang Prodi (FIP) 1 91 m2 √ - √ -
Ruang TU (FIP) 1 93 m2 √ - √ -
Ruang LPPM 1 54 m2 √ - √ -
Gd. Pascasarjana ( S2 Bahasa Inggris )
Ruang UPT.
Perpustakaan
1
79 m2
√
-
√
-
Ruang TU
Pascasarjana
1
30 m2
√
-
√
-
Ruang UPT.
Bahasa
1
21 m2
√
-
√
-
Gd. Pratama ( Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni )
Ruang TU (FPBS) 1 41 m2 √ - √ -
13
Ruang Wadek
(FPBS)
1
21 m2
√
-
√
-
Ruang Prodi
(FPBS)
1
26 m2
√
-
√
-
Gd. Catur ( Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA )
Ruang TU FPMIPA 1 69 m2 √ - √ -
Ruang Dekan &
Wadek
1
69 m2
√
-
√
-
Ruang Prodi 1 79 m2 √ - √ -
Ruang Baca &
PKPSM
1
80 m2
√
-
√
-
Gd. Trisya ( Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan )
Ruang Dekan &
Wadek
1
99 m2
√
-
√
-
Ruang TU FPOK 1 99 m2 √ - √ -
2 Ruang Kuliah
Gd. Pratama 17 1.632 m2 √ - √ -
Gd. Dwitya 6 480 m2 √ - √ -
Gd. Trisya 10 960 m2 √ - √ -
Gd. Catur 16 1.536 m2 √ - √ -
Gd. Pasca 6 360 m2 √ - √ -
3 Ruang Rapat (FPBS) 1 26 m2 √ - √ -
4 Ruang Kerja Dosen
Ruang Dosen FIP 1 98 m2 √ - √ -
Ruang Dosen
FPMIPA
1
58 m2
√
-
√
-
Ruang Dosen
FPOK
1
99 m2
√
-
√
-
Ruang Dosen 1 40 m2 √ - √ -
FPBS
Ruang Dosen
Pascasarjana
1
30 m2
√
-
√
-
5 Laboratorium/studio/bengkel/dsb
Lab. Bahasa 2 173 m2 √ - √ -
Lab. BK 2 83 m2 √ - √ -
Lab. Olahraga 1 241 m2 √ - √ -
Lab. Biologi 1 104,16 m2 √ - √ -
Lab. Kimia 1 133,16 m2 √ - √ -
Lab. Fisika 1 96 m2 √ - √ -
Lab. TP 1 57 m2 √ - √ -
Lab. Komputer 1 65 m2 √ - √ -
Lab. TOEFL 1 88 m2 √ - √ -
Laboratorium
Matematika
1
48 m2
√
-
√
-
14
6 Ruang Perpustakaan
UPT. Perpustakaan 1 259 m2 √ - √ -
Perpustakaan
Pascasarjana
1
79 m2
√
-
√
-
Perpustakaan
FPBS
1
39 m2
√
-
√
-
7 Ruang Olah Raga 1 80 m2 √ - √ -
8 Ruang Sidang
Ruang Sidang
Rektor
1
27 m2
√
-
√
-
Ruang Sidang
Bacalah
1
93 m2
√
-
√
-
Ruang Sidang
Pascasarjana
1
29 m2
√
-
√
-
9 Ruang/Lab. Micro
Teaching
1
95 m2
√
-
√
-
10 Poliklinik 1 40 m2 √ - √ -
Luas Seluruhnya
Tabel 4. Prasarana pendukung pelaksanaan pendidikan di IKIP Mataram
No.
Jenis Prasarana
Pendukung
Jumlah
Unit
Total
Luas (m2)
Kepemilikan Kondisi
Milik
Sendiri
Sewa/
Pinjam/Kerj
asama
Terawat
Tidak
Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ruang Kegiatan Mahasiswa
Ruang BEM-
DPM Fakultas
4
44 m2
√
-
√
-
Ruang BEM
Institut
1
18 m2
√
-
√
-
Ruang UKM 9 99 m2 √ - √ -
2 Sarana Olahraga Mahasiswa dan Dosen
Lapangan
Basket
1
422 m2
√
-
√
-
Lapangan Voli 1 176 m2 √ - √ -
Lapangan Tenis 1 262 m2 √ - √ -
Wall Climbing 1 15 m √ - √ -
Lapangan
Sepak Takraw
1
91 m2
√
-
√
-
3 Sarana Ibadah
(Musholla)
1
260 m2
√
-
√
-
4 Aula Handayani 1 754 m2 √ - √ -
Luas Seluruhnya 2.141 m2
15
D. Sumber Daya Manusia
1. Dosen (Tenaga Pendidik)
Jumlah dosen IKIP Mataram sampai dengan tahun 2013 adalah
sebanyak 405 orang yang tersebar di 4 (empat) fakultas yang ada di
IKIP Mataram, termasuk di Program Pascasarjana. Jumlah tersebut
terdiri dari 212 dosen tetap (termasuk dosen DPK/kopertis) dan 193
dosen tidak tetap. Adapun spesifikasi pendidikan dan gelar akademik
dosen ditunjukkan pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5. Daftar Dosen Tetap IKIP Mataram
No.
Pendidikan
Gelar Akademik
Total Guru
Besar
Lektor
Kepala
Lektor Asiste
n
Ahli
Tenaga
Pengajar
1 S-3 3 2 2 - 1 8
2 S-2 4 20 74 73 171
3 S-1 - 2 2 16 13 33
Total
3 8 24 90 87 212
Tabel 6. Daftar Dosen Tidak Tetap IKIP Mataram
No.
Pendidikan
Gelar Akademik
Total Guru
Besar
Lektor
kepala
Lektor Asiste
n
Ahli
Tenaga
Pengajar 1 S-3 1 7 - - 2 10
2 S-2 - - - - 123 123
3 S-1 - - - - 60 60
Total
1 7 - - 185 193
Peningkatan kualitas pendidikan dosen telah mulai dilaksanakan
melalui jalur BPPS dan kerjasama, yaitu kerjasama IKIP Mataram
dengan beberapa universitas antara lain Universitas Negeri Surabaya
(Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), dan yang lainnya yang setiap
tahunnya akan menerima dosen IKIP Mataram untuk menempuh
pendidikan lanjut baik pada jenjang S2 maupun S3. Jumlah dosen
yang ditugaskan dalam rangka peningkatan kompetensi melalui
tugas/izin belajar mulai dari 2011 sampai dengan 2013, ditunjukkan pada
Tabel 7.
16
Tabel 7. Jumlah dosen yang sedang tugas/izin belajar
No.
Kegiatan
Peningkatan
Kompetensi
Jumlah yang Ditugaskan pada
Jumlah
2011
2012
2013
1 S-2 14 7 - 21
2 S-3 9 4 5 18
Total
23 11 5 39
2. Pegawai (Tenaga Kependidikan) Jumlah pegawai (tenaga kependidikan) di IKIP Mataram sampai
dengan tahun 2013 adalah sebanyak 121 orang dengan beragam
latar belakang pendidikan. Jumlah tenaga kependidikan berdasarkan
jenis tenaga kependidikan dan spesifikasi pendidikannya ditunjukkan
pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah tenaga kependidikan di IKIP Mataram
No.
Jenis Tenaga
Kependidikan
Jumlah Tenaga Kependidikan
dengan
Pendidikan Terakhir
Jumlah
S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA/SM/
SMP/SD
1 Pustakawan 1 1 5 2 9
2 Laboran/ Teknisi/
Analis/
Operator/
Programer
9
2
5
16
3 Administrasi 16 2 1 20 39
4 Lainnya :
Satpam/Proto
kol/ Cleaning
Service
1
1
55
57
Total
1 27 10 1 82 121
3. Mahasiswa
Jumlah mahasiswa IKIP Mataram dari berbagai jenjang
pendidikan yang terdaftar aktif sampai dengan tahun 2012 adalah
sebanyak 9284, sebarannya menurut Tabel 9.
Tabel. 9. Jumlah mahasiswa IKIP Mataram dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
Tahun Akademik
Jumlah
Total Mahasiswa
Jumlah
Reguler Transfer
2010
6670
255 6925
17
2011
8075
309 8384 201
2
9038
246 9284
Mahasiswa yang terseleksi di IKIP Mataram secara umum
mempunyai kualitas yang cukup baik. Hal ini karena IKIP Mataram
mempergunakan 2 (dua) tahap penerimaan: (a) tahap ujian/tes tulis
dan (b) tahap ujian/tes wawancara. Tes tulis dilaksanakan secara
mandiri dan hasilnya diumumkan secara luas melalui koran lokal dan
internet. Calon mahasiswa yang tersaring melalui tes tulis selanjutnya
mengikuti tes wawancara dan hasilnya juga diumumkan melalui
media koran dan internet. Dengan demikian, IKIP Mataram dapat
menyeleksi calon mahasiswa dengan kualitas lebih baik dari calon-
calon lainnya.
E. Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat di IKIP Mataram dilaksanakan di bawah koordinasi Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IKIP Mataram.
LPPM IKIP Mataram terdiri dari ketua, sekretaris, KTU dan staf LPPM.
Secara teknis kegiatan di LPPM juga didukung oleh operator yang
tersebar di setiap program studi yang ada di IKIP Mataram dan pusat
studi di tingkat institut, juga telah diinisiasi pembentukan pusat-pusat
kajian di setiap Fakultas.
Pada tahun 2012, Rektor IKIP Mataram telah menunjuk tim teknis
yang dikoordinasikan oleh Ketua LPPM untuk menyusun Rencana Induk
Penelitian (RIP) dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat
(RIPM) Tahun 2013-2018, yang merupakan salah satu acuan dalam
rencana pengembangan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian
pada masyarakat di IKIP Mataram. Sejumlah target capaian dalam bidang
penelitian, publikasi ilmiah, pengabdian dan kerjasama strategis juga
disertakan dalam RIP dan RIPM ini, termasuk angka partisipasi dosen
dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat setiap tahun
yang direncanakan ke depan. Dokumen RIP dan RIPM dibuat terpisah
18
untuk lebih memfokuskan target kegiatan dan indikator kerja tiap bagian.
Dalam rangka memfasilitasi kegiatan penelitian dosen IKIP Mataram,
telah juga disusun pedoman penelitian internal IKIP Mataram, yang
dijadikan acuan oleh semua dosen dalam pelaksanaan penelitian, baik
yang dilaksanakan secara mandiri maupun dana internal IKIP Mataram.
Sedangkan pedoman untuk kompetisi pada hibah DP2M Dikti mengacu
pada buku panduan atau pedoman yang dikeluarkan DP2M Dikti setiap
tahunnya. Dalam rangka memenuhi Tridharma Perguruan Tinggi, setiap
dosen IKIP Mataram diwajibkan untuk melakukan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat setiap tahunnya. Meskipun demikian,
angka partisipasi dosen dalam kegiatan tersebut baru mengalami
peningkatan pada dua tahun terakhir.
Kewajiban untuk memenuhi kaidah ilmiah dan etika penelitian
merupakan hal yang sangat ditekankan kepada setiap peneliti, terutama
yang melakukan penelitian atas nama atau dengan berafiliasi kepada IKIP
Mataram. Hal ini tercantum dalam SK Rektor Nomor
185 Tahun 2012 tentang Panduan Penyelenggaraan Penelitian IKIP
Mataram. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti memiliki 4
(empat) tanggung jawab, yaitu: (1) Terhadap proses penelitian yang
memenuhi standar baku ilmiah, (2) Terhadap hasil penelitiannya yang
memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan kesejahteraan manusia,
(3) Kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang
keilmuan peneliti tersebut sebagai bagian dari peningkatan peradaban
manusia, dan (4) Bagi kehormatan lembaga yang mendukung
pelaksanaan penelitiannya. Sebaliknya, Hak atas Kekayaan Intelektual
(HKI) yang melekat pada hasil penelitian dosen atau tim peneliti diberikan
sepenuhnya kepada dosen atau tim peneliti yang bersangkutan, kecuali
ada perjanjian lain yang dibuat secara khusus antara IKIP Mataram
dengan dosen atau tim peneliti yang bersangkutan.
Untuk mendorong minat dosen dalam meneliti, IKIP Mataram
secara rutin menyediakan dana internal yang diperoleh secara kompetitif
oleh dosen tetap IKIP Mataram, baik Dosen PNS DPK maupun Dosen
Tetap Yayasan. Setiap usulan akan di review oleh reviewer internal dan
19
reviewer eksternal yang ditunjuk untuk kegiatan Desk Evaluasi. Di
samping dana institusi, kegiatan penelitian di IKIP Mataram juga
diselenggarakan menggunakan dana hibah dari DP2M Dikti pada Skim
desentralisasi maupun kompetitif nasional. Beberapa sumber pendanaan
lainnya ditargetnya dapat diperoleh dalam kerangka kerjasama dengan
lembaga mitra lainnya di dalam maupun luar negeri.
Angka partisipasi dosen IKIP Mataram dalam melaksanakan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir ditunjukkan pada Tabel 10 dan Tabel 11.
Tabel 10. Angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian.
No. Sumbe
r
Pembiayaan
Jumlah Judul Penelitian Total
2011 2012 2013
1 Biaya mandiri 15 15 17 47
2 Dana internal IKIP Mataram 30 36 43 109
3 Dana DIKTI 0 17 37 54
Total
45 68 97 210
Tabel 11. Angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
No. Sumber
Pembiayaan
Kegiatan PkM
Jumlah Kegiatan PkM
Jumlah 2011 2012 2013
1 Biaya Mandiri 15 22 23 60
2 Dana internal IKIP Mataram 0 0 40 40
3 Dana DIKTI 0 1 2 3
Total
15 23 65 103
F. Kerjasama Kelembagaan
Penyelenggaraan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi
di IKIP Mataram juga dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai
pihak. Saat ini IKIP Mataram telah menjalin kerjasama dengan beberapa
perguruan tinggi lainnya, instansi pemerintahan, perusahaan yang ada di
NTB, dan instansi lain di luar negeri (data selengkapnya ditunjukkan
pada Tabel 12 dan Tabel 13). Kesepakatan kerjasama dituangkan dalam
bentuk MoU (Memorandum of Understanding) dan/atau bentuk-bentuk
nota kesepakatan lainnya yang berasaskan saling menguntungkan.
20
Kerjasama dan kesepakatan kerjasama dapat dilakukan pada tingkat
institut, fakultas, pascasarjana, program studi ataupun pusat studi
universitas dan pusat studi fakultas, bergantung pada subtansi, teknis
pengelolaan, dan pertimbangan strategis lainnya. Kerjasama IKIP
Mataram dikoordinasi oleh Humas IKIP Mataram. Kesepakatan pada
tingkat institut ditandatangani oleh Rektor IKIP Mataram atau Ketua
LPPM atas sepengetahuan dan seizin Rektor, sedangkan kesepakatan
di tingkat fakultas, pascasarjana, program studi ataupun pusat-pusat
studi ditandatangani oleh pimpinan lembaga terkait atas sepengetahuan
dan seizin Rektor. Bentuk-bentuk kesepakatan atau perjanjian kerja
sama diatur secara khusus dalam peraturan tersendiri.
Tabel 12. Kerjasama dengan instansi dalam negeri
No.
Nama
Instansi
Jenis
Kegiatan 1. Universitas Gajah Mada (UGM) Pengembangan SDM dan
pembelajaran 2. Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Pengembangan SDM dan pembelajaran 3. Universitas Negeri Malang (UM Malang) Pengembangan SDM dan pembelajaran 4. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Pengembangan SDM
5. Universitas Mataram (UNRAM) Pembinaan Institusi
6. STIE Perbanas Pengembangan SPMI
7. Dikpora Kota Mataram Pengembangan sarana dan
pelaksanaan PPL-KKN
8. Dikbudpora KLU. Pelaksanaan PPL-KKN dan penelitian 9. Dikpora Loteng. Pelaksanaan PPL-KKN dan penelitian 10. Dikpora Lotim. Pelaksanaan PPL-KKN dan penelitian 11. Dikpora Lobar. Pelaksanaan PPL-KKN dan penelitian 12. Dikpora Sumbawa Pelaksanaan PPL-KKN dan penelitian 13. PT. XL Axiata Mataram Perluasan informasi
14. Korem 162 Wirabhakti Mataram Pengembangan SDM bidang ketahanan 15. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Mataram Pengembangan seni dan budaya.
16. BNI 46 Cabang Mataram Pembayaran SPP dan beasiswa.
Tabel 13. Kerjasama dengan instansi luar negeri
No.
Nama
Instansi
Jenis
Kegiatan 1. Kedutaan Besar Amerika Serikat SDM dan pembelajaran
21
BAB III ANALISIS SWOT (STRENGTHS, WEAKNESSES,
OPPORTUNITIES, THREATS)
Analisis SWOT IKIP Mataram sampai dengan tahun 2013
teridentifikasi berbagai kekuatan (strength), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) sebagai berikut.
A. Analisis SWOT bidang Pendidikan 1. SWOT Kelembagaan Pendidikan
Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
Visi dan Misi IKIP Mataram menggambarkan
unsur-unsur strategis dalam pengembangan
Tridharma Perguruan Tinggi.
Fungsi dan integrasi organisasi internal antar
pimpinan dan unit belum bersinergi secara
optimal.
2. Fasilitas gedung dan sarana perkuliahan
memadai, dan didukung oleh sistem berbasis
ICT. Potensi ini perlu diberdayakan dengan
menumbuhkan kesadaran akan pemanfaatan
dan pemberdayaan fasilitas secara optimal.
2. Penataan kelembagaan termasuk program
studi yang ada belum maksimal,
membutuhkan usaha kolaboratif tiap unsur
di IKIP Mataram yang menjamin
keberlangsungan pendidikan.
3. IKIP Mataram telah mampu melaksanakan
pendidikan dengan biaya mandiri mengandalkan
sumber pembiayaan dari mahasiswa.
3. Akreditasi program studi rata-rata C
berdasarkan penilaian Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
4. SDM dosen (tenaga pendidik) memiliki kualifikasi
pendidikan rata-rata S2.
4. Program studi yang ada di IKIP Mataram
belum mengakumulasi kebutuhan
masyarakat secara umum dan
perkembangan IPTEKS khususnya,
sehingga perlu untuk dibuka prodi-prodi
baru yang relevan sesuai kebutuhan
masyarakat dan perkembangan IPTEKS.
5. Jumlah dosen yang melanjutkan studi lanjut
semakin meningkat.
5. Keberadaan sarana dan prasarana yang
memadai tidak diikuti oleh pemanfaatan
yang optimal.
6. Forlap (informasi lapangan) DIKTI menyatakan
IKIP Mataram sebagai institusi yang sehat.
6. Pembiayaan pendidikan hanya
mengandalkan sumber dari mahasiswa.
7. Struktur dan sistem Organisasi Tata Kerja (OTK)
tertata dengan baik yang menjamin
keberlangsungan instutusi.
7. Pemutakhiran Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Standar Pelayanan
Minimum dalam pelaksanaan pendidikan
kurang optimal.
22
8. IKIP Mataram memiliki Statuta yang
menjamin pemilihan dan kinerja organisasi
berjalan dengan baik
9. Sistem penjaminan mutu internal IKIP Mataram
telah dikontrol dan berjalan dengan baik.
10. Prosedur tata kerja dan tata kelola di setiap unit
di IKIP Mataram telah terstandar dan dijamin
oleh suatu sistem baku di IKIP Mataram.
8. Kinerja Lembaga Penjaminan Mutu Internal
(LPMI) belum optimal.
9. Institusi belum optimal dalam memberikan
pelatihan berkesinambungan bagi dosen
dan pegawai dalam memberikan pelayanan
berkualitas kepada mahasiswa.
10. Masih ada dosen kualifikasi pendidikan S1
masih aktif mengajar.
11. Jumlah dosen bersertifikat pendidik
(sertifikasi) sangat minim jika dilihat dari
jumlah dosen yang ada.
12. Layanan perpustakaan berbasis TIK belum
optimal.
13. Kualitas input mahasiswa baru masih di
bawah rata-rata.
14. Institusi belum optimal dalam memantau
kualitas dan daya saing lulusan secara
berkala dan selanjutnya memberi pelatihan
lanjutan.
15. Institusi belum membuka program vokasi
yang disesuaikan dengan kesempatan kerja
yang ada di masyarakat.
16. Pelaporan kinerja institusi tidak dilakukan
setiap tahun secara berkesinambungan,
transparan dan akuntabel kepada pihak-
pihak terkait.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
23
1. Adanya kebijakan pemerintah daerah untuk
meningkatkan sumber daya manusia
melalui pendidikan.
2. Masyarakat memandang IKIP Mataram memiliki
pengalaman dan reputasi sebagai LPTK swasta
terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3. Minat masyarakat untuk mengikuti pendidikan
di Perguruan Tinggi termasuk IKIP Mataram
terus meningkat dan akan berdampak pada
meningkatnya kualitas input.
4. Terbitnya regulasi dan peraturan perundang-
undangan di bidang pendidikan yang
mendorong penyelenggaraan pendidikan yang
lebih berkualitas.
5. Telah diterbitkannya Peraturan Menteri No 24
Tahun 2012 tentang pendidikan jarak jauh.
6. Perkembangan TIK memungkinkan pengelolaan
perguruan tinggi untuk lebih efektif dan efisien.
7. Tersedianya beasiswa internal (institusi) dan
eksternal (pemerintah) bagi dosen untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Profesi guru masih sangat dibutuhkan
khususnya di NTB.
1. Perubahan peraturan perundang-undangan
tidak (selalu) sinkron dengan PTS dan lebih
mengutamakan kepentingan PTN.
2. Perkembangan jumlah perguruan tinggi
dalam dan luar negeri menyebabkan tingkat
persaingan perguruan tinggi cukup tinggi
sehingga mempengaruhi kualitas input.
3. Adanya perguruan tinggi LPTK lain yang
mematok biaya pendidikan lebih rendah.
4. Beberapa perguruan tinggi non Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
tertarik untuk mengembangkan program
kependidikan.
5. Lulusan perguruan tinggi lain memiliki
kualitas output yang lebih baik.
6. Para pemangku kepentingan eksternal
menuntut akuntabilitas pengelolaan
perguruan tinggi yang semakin meningkat,
transparan, dan akuntabel.
7. Daya beli/guna masyarakat relatif rendah.
24
2. SWOT Pembelajaran
Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
1. Tersedianya pedoman dan peraturan
penyelenggaraan akademik sebagai panduan
pelaksanaan akademik di IKIP Mataram.
2. Tersedianya SOP (standard operating
procedure) proses perkuliahan
3. Peninjauan dan penyempurnaan kurikulum prodi
dilaksanakan secara berkala.
4. Dosen-dosen telah mengikuti
pelatihan/lokakarya kurikulum yang diterapkan
prodi.
5. Adanya Sistem Informasi Akademik (SIAKAD).
6. Adanya pelatihan rutin kepada dosen dalam
berinovasi dan mengembangkan pembelajaran.
7. Tersedianya silabus, SAP, modul/diktat, buku
teks (referensi) tiap matakuliah.
8. Khusus untuk prodi di fakultas PMIPA,
pengembangan pembelajaran dan pemutakhiran
referensi didampingi oleh Pusat Kajian
Pendidikan Sains dan Matematika (PKPSM) IKIP
Mataram.
9. Kehadiran dosen tiap perkuliahan telah terpenuhi.
1. Beberapa prodi belum melaksanakan
peninjauan dan penyempurnaan kurikulum
berstandar nasional.
2. Ilmu dasar mahasiswa baru belum setara.
3. Belum melakukan analisis untuk menjamin
keserasian matakuliah dengan kompetensi
lulusan tiap prodi.
4. Beberapa dosen mengampu matakuliah
yang tidak sesuai dengan spesifikasi bidang
pendidikan dan keahliannya.
5. Prodi tidak sepenuhnya menyediakan
referensi perkuliahan tiap mata kuliah,
sehingga referensi perkuliahan berasal dari
dosen bersangkutan.
6. Prodi belum melaksanakan pemutakhiran
referensi ajar secara berkala.
7. Minat dosen dalam menulis buku ajar
sangat rendah.
8. Rasio ruang kuliah tiap mahasiswa belum
mencapai ideal.
9. Rasio dosen dengan mahasiswa belum
mencapai ideal di semua prodi.
10. Inovasi pembelajaran tiap matakuliah yang
dilaksanakan dosen belum didasari kajian-
kajian dalam penelitian dosen.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
1. Diterbitkannya Undang-Undang no 12 tahun
2012 tentang pendidikan Tinggi.
2. Meningkatnya minat perguruan tinggi lain untuk
menjalin kerjasama dalam mengembangkan
pembelajaran.
3. Tersedianya hibah eksternal yang dapat
dimanfaatkan dalam memperkuat infrastruktur
yang menunjang kegiatan akademik.
1. Perubahan peraturan perundang-undangan
tentang kurikulum tidak (selalu) sinkron
dengan kurikulum yang ada.
2. Sistem anggaran pemerintah lebih
mengutamakan PTN sehingga
memunculkan berbagai hambatan
penyelenggaraan kegiatan akademik di
PTS.
25
26
3. SWOT Laboratorium dan Praktikum Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
1. Tersedianya ruang laboratorium yang memadai
yang mampu mengakomodir kegiatan praktikum
melalui pemanfaatan yang optimal.
2. Tersedianya peralatan laboratorium yang
memadai yang dapat menunjang kegiatan
praktikum.
3. Tersedianya buku pedoman/modul praktikum
1. Rasio ruang laboratorium per mahasiswa
belum mencapai ideal.
2. Belum melaksanakan pemutakhiran
peralatan praktikum di laboratorium secara
berkala sesuai spesifikasi terbaru.
3. Buku pedoman/panduan tiap acara
praktikum belum semuanya dipatenkan,
untuk semua acara praktikum, bahkan untuk
prodi pendidikan fisika memiliki buku pedoman
praktikum ber-ISBN yang ditulis dosen.
4. Tersedianya tehnisi laboratorium yang kualifikasi
keahliannya sesuai.
5. Pembiayaan pelaksanaan praktikum sangat
memadai.
6. Tersedianya SOP (standard operating
procedure) kegiatan praktikum.
minimal ber-ISBN.
4. Tehnisi laboratorium yang sesuai
kualifikasinya terasa masih kurang
mengingat kompleksitas acara praktikum
dan terkait dengan pengelolaan
laboratorium yang optimal.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
1. Penggunaan laboratorium oleh beberapa pihak
sebagai sarana (tempat) penelitian.
2. Peminjaman ruang/alat/bahan laboratorium
membawa income tersendiri bagi laboratorium.
3. Anggaran dana yang selalu tersedia dari pihak
institusi.
1. Optimalisasi penggunaan laboratorium
justru menurunkan kualitas alat
laboratorium.
2. Penataan ruang laboratorium harus
dikontrol secara ketat mengingat beberapa
laboratorium berisi alat dan bahan kimia
yang rentan bahaya.
3. Prosedur kerja harus dikuasai dengan baik
mengingat alat dan bahan laboratorium
rentan menimbulkan bahaya.
27
4. SWOT Minat, Bakat dan Kreativitas Mahasiswa
Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
1. Orientasi mahasiswa baru telah terpola dengan
baik.
2. Institusi mendorong dan men-support segala
bentuk kreativitas mahasiswa.
3. Wahana dan kegiatan ekstrakurikuler yang
sangat beragam.
4. Ketersediaan fasilitas dan sarana bagi
mahasiswa untuk mengembangkan minat,
bakat, dan kreativitas mahasiswa.
5. IKIP Mataram selalu mendelegasikan
mahasiswa untuk ikut dalam even olahraga baik
tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
6. IKIP Mataram sudah mulai mendelegasikan
mahasiswa untuk mengikuti olimpiade tingkat
nasional, even seni dan budaya tingkat nasional.
1. Tidak semua mahasiswa tertarik dan
ikutserta dalam organisasi kemahasiswaan
intra kampus (BEM, DPM, UKM).
2. Jumlah mahasiswa yang ikutserta dalam
even olahraga nasional dan internasional
masih minim padahal daya dukung institusi
sangat tinggi.
3. Jumlah mahasiswa yang ikutserta dalam
even seni dan budaya nasional masih minim
padahal daya dukung institusi sangat tinggi.
4. Jumlah mahasiswa yang ikutserta dalam
olimpiade nasional masih minim, dan
mahasiswa belum pernah mengikuti
olimpiade tingkat internasional padahal daya
dukung institusi sangat tinggi dan SDM
mahasiswa sangat baik.
5. Kreativitas mahasiswa yang mempuni belum
mampu teraktualisasi dalam kancah
nasional maupun internasional.
6. Jumlah mahasiswa yang ikutserta dalam
kegiatan PKM masih minim.
7. Belum pernah mengikuti kegiatan PIMNAS.
28
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
1. Wadah organisasi dan kreativitas mahasiswa
yang didukung oleh berjalannya mekanisme
penyaluran dana kemahasiswaan, layanan
kemahasiswaan, beasiswa, pelayanan santunan
mahasiswa, pelayanan poliklinik, dan layanan
lainnya telah termanfaatkan dengan baik.
2. Antusiasme mahasiswa dalam mengikuti even-
even atau kejuaraan tingkat nasional dan
internasional semakin berkembang dan
bertambah.
3. DIKTI mengalokasikan dana hibah yang sangat
besar bagi kreativitas mahasiswa, semisal
“Program Hibah PKM.”
4. Banyaknya even-even tingkat lokal, nasional,
maupun internasional yang mampu
mengembangkan minat, bakat, dan kreatifitas
mahasiswa, antra lain even olahraga, seni dan
budaya, olimpiade dan lain-lain.
5. Support institusi terhadap segala jenis kegiatan
mahasiswa yang berkintribusi bagi
pengembangan institusi.
6. Reward dari pemerintah pusat, daerah maupun
perusahaan swasta sangat besar bagi
mahasiswa berprestasi pada even-even nasional
maupun internasional.
1. Kreativitas mahasiswa dalam bidang
ekstrakurikuler dapat mengganggu
kegiatan akademik mahasiswa yang
bersangkutan.
2. Riward yang pantas dari institusi harus
membarengi prestasi mahasiswa baik di
bidang olahraga, seni budaya, maupun
akademik, jika tidak maka motivasi
berprestasi mahasiswa akan turun.
B. Analisis SWOT bidang Penelitian
Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
1. Keberadaan RIP (Rencana Induk Penelitian).
2. Terdapat Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
sebagai acuan penulisan karya ilmiah dosen dan
mahasiswa.
3. Lembaga pengelola kegiatan penelitian telah
terkoneksi dengan SIMLITABMAS DIKTI yang
memudahkan akses bagi dosen untuk mengikuti
hibah penelitian DIKTI.
4. Budaya penelitian di kalangan dosen sudah
tumbuh dan berkembang dengan baik, seperti
ditunjukkan dengan raihan dana penelitian
eksternal dari DIKTI yang bersifat kompetitif.
Kultur ini merupakan potensi untuk meng-upgrade
posisi institusi dalam bersaing pada tingkat
nasional.
5. Budaya publikasi karya ilmiah di kalangan dosen
1. Penataan lembaga pengelola kegiatan
penelitian belum optimal.
2. Keberadaan pusat-pusat penelitian dosen
belum tersosialisasi.
3. Kerjasama antara lembaga pengelola
penelitian dan pusat-pusat penelitian di
tingkat fakultas atau unit lainnya belum
tertata.
4. Belum dikembangkannya payung penelitian
sesuai dengan minat dan bidang kepakaran
dosen.
5. Pengembangan akses dan manajemen
informasi penelitian tidak dibarengi dengan
tingginya minat dosen dalam penelitian.
6. Pusat-pusat penelitian belum dilengkapi
dengan sarana penunjang yang memadai.
29
telah tumbuh dan berkembang dengan baik, hal
ini dapat dilihat dari jumlah dosen yang melakukan
publikasi hasil penelitian dalam jurnal nasional
mengalami peningkatan tiap tahunnya.
6. Pelatihan penulisan proposal penelitian dilakukan
secara berkesinambungan.
7. Kualifikasi dosen baik untuk mendukung budaya
riset.
8. Dosen sudah mulai melibatkan mahasiswa dalam
penelitian, baik penelitian internal atau eksternal
(DIKTI).
9. Telah ada pusat kajian semisal Pusat Kajian
Pendidikan Sains dan Matematika (PKPSM) IKIP
Mataram, yang mewadahi kreativitas dosen dan
mahasiswa dan mengembangkan Tridharma
Perguruan Tinggi di IKIP Mataram.
10. IKIP Mataram telah memiliki 8 (delapan) jurnal
ilmiah nasional ter-ISSN yang dapat mewadahi
dosen dalam melakukan publikasi hasil penelitian.
11. Tersedianya SOP (standard operating
procedure) penelitian.
7. Jumlah pendanaan penelitian internal dosen
masih kurang terutama dalam membiayai
penelitian yang domain penelitiannya lebih
luas.
8. Perolehan dana penelitian masih
mengandalkan sumber dari institusi dan
DIKTI.
9. Jumlah proposal penelitian yang didanai
baik oleh dana internal (institusi) maupun
dari DIKTI belum optimal jika dibandingkan
dengan jumlah dosen yang ada.
10. Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian
dosen sangat rendah.
11. Jumlah dosen yang melakukan publikasi
dalam jurnal nasional ter-ISSN non
akreditasi dan dalam jurnal nasional
terakreditasi sangat kecil jika dibandingkan
dengan jumlah dosen yang ada.
12. Belum ada dosen yang melakukan publikasi
dalam jurnal internasional.
13. Belum ada jurnal institusi yang terakreditasi
secara nasional.
14. Belum ada dosen yang memperoleh HKI.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
1. Dana hibah penelitian dari DIKTI tiap periode
sangat banyak dan terbuka bagi dosen.
2. Sistem Informasi Penelitian dari DIKTI secara
online dan telah sangat mudah untuk diakses
oleh dosen.
3. Pengalokasian dana hibah internal institusi
setiap tahun.
4. Kerjasama dalam bidang penelitian dengan
berbagai lembaga, baik nasional maupun
internasional sangat terbuka.
5. Hibah penelitian/riset internasional yang berasal
dari negara-negara luar sangat banyak.
1. Hibah penelitian DIKTI bersifat kompetitif.
2. Kesadaran akan kerjasama bidang
penelitian baik secara nasional maupun
internasional yang kurang terimplementasi,
akan menyebabkan hilangnya peluang.
30
C. Analisis SWOT bidang Pengabdian kepada Masyarakat
Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
1. Lembaga pengelola kegiatan pengabdian pada
masyarakat telah terkoneksi dengan
SIMLITABMAS DIKTI yang memudahkan akses
bagi dosen untuk mengikuti hibah pengabdian
DIKTI.
2. Budaya penelitian di kalangan dosen sudah tumbuh
dan dengan baik, seperti ditunjukkan dengan raihan
1. Kegiatan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat masih dikelola dalam satu
lembaga secara bersama, yaitu LPPM
(Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat), sehingga perlu melakukan
penataan untuk optimalisasi tugas, fungsi
dan peran lembaga pengelola pengabdian
dana pengabdian pada masyarakat eksternal dari
DIKTI yang bersifat kompetitif. Kultur ini merupakan
potensi untuk meng-upgrade posisi institusi dalam
bersaing pada tingkat nasional.
3. Pelatihan penulisan proposal pengabdian pada
masyarakat dilakukan secara berkesinambungan.
4. Dosen sudah mulai melibatkan mahasiswa dalam
kegiatan pengabdian pada masyarakat baik
dengan dana internal atau eksternal (DIKTI).
5. Tersedianya SOP (standard operating procedure)
pengabdian pada masyarakat.
pada masyarakat.
2. Rencana Induk Pengabdian pada
Masyarakat (RIPM) belum tersedia.
3. Belum ada pedoman baku pelaksanaan
pengabdian pada masyarakat.
4. Perolehan dana pengabdian pada
masyarakat masih mengandalkan sumber
dari institusi dan DIKTI.
5. Kemampuan dosen dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
pengabdian pada masyarakat belum
optimal, hal ini dapat dilihat dari laporan
pengabdian dosen.
6. Angka partisipasi dosen yang melaksanakan
pengabdian pada masyarakat masih kurang
jika dilihat dari jumlah dosen yang ada.
7. Angka partisipasi mahasiswa dalam
melakukan kegiatan pengabdian pada
masyarakat di luar kegiatan KKN masih
minim jika dilihat dari jumlah mahasiswa.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
1. Dana hibah pengabdian pada masyarakat dari
DIKTI tiap periode sangat banyak dan terbuka
bagi dosen.
2. Sistem informasi pengabdian pada masyarakat
dari DIKTI secara online dan telah sangat mudah
untuk diakses oleh dosen.
3. Pengalokasian dana hibah internal institusi setiap
tahun untuk melaksanakan pengabdian pada
masyarakat.
4. Kerjasama dalam bidang pengabdian pada
masyarakat dengan berbagai lembaga, baik
nasional maupun internasional sangat terbuka.
1. Hibah pengabdian DIKTI bersifat kompetitif.
2. Kesadaran akan kerjasama bidang
pengabdian pada masyarakat dengan
pihak lain yang kurang terimplementasi,
akan menyebabkan hilangnya peluang.
31
D. Analisis SWOT bidang Kerjasama
Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)
1. Reputasi IKIP Mataram sebagai institusi swasta
terbesar dan tertua di NTB telah mampu menarik
perhatian berbagai pihak untuk melakukan
kerjasama.
2. Jumlah kerjasama dengan instansi lain dalam
negeri cukup banyak.
3. Institusi telah menjalin kerjasama dengan instansi
luar negeri.
4. Institusi telah menjalin kerjasama dengan
perusahaan lokal.
1. Kerjasama dengan perguruan tinggi lain
hanya terbatas pada pengembangan SDM
(Studi Lanjut)
2. Institusi belum maksimal menindak lanjuti
hasil kerjasama
3. Kerjasama luar negeri masih sangat kurang.
4. Kerjasama dengan instansi/perusahaan
lokal dan nasional masih minim.
5. Institusi telah menjalin kerjasama dengan BUMN
semisal BNI 46 dan Jamsostek.
6. Institusi terbuka terhadap kerjasama selama
menguntungkan institusi dalam hal
pengembangan institusi.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
Instansi (PT/Lembaga/Perusahaan) membuka
peluang untuk meningkatkan kerjasama, selama
masih bersifat mutualisme.
Setiap kerjasama membutuhkan
pendanaan yang tidak sedikit.
32
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. VISI Pernyataan Visi IKIP Mataram:
Menjadi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang terkemuka
inovatif, produktif, dan berkarakter.
Penjelasannya:
LPTK Terkemuka dimaksudkan IKIP Mataram mampu menunjukkan posisi daya
saing dan keunggulan prestasi dalam dunia pendidikan,
khususnya di wilayah Indonesia timur.
LPTK inovatif dimaksudkan IKIP Mataram mampu menunjukkan daya saing
dalam berpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru terkait
aspek tridarma perguruan tinggi baik pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
LPTK produktif dimaksudkan IKIP Mataram mampu menunjukkan daya saing
dalam mewujudkan hasil pemikiran untuk menciptakan
sesuatu yang baru terkait aspek tridarma perguruan tinggi
baik pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
LPTK berkarakter dimaksudkan IKIP Mataram mampu menunjukkan daya saing
dalam membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkannya terkait aspek tridarma
perguruan tinggi baik pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
B. MISI Pernyataan Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi kependidikan dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional sesuai tuntutan pembangunan dan kebutuhan masyarakat;
2. Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) di bidang pendidikan;
3. Mendarmabhaktikan keahlian dalam bidang IPTEKS untuk kepentingan masyarakat;
4. Mengembangkan iklim akademik pendidikan tinggi yang kondusif yang sesuai dengan etika dan budaya bangsa;
5. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dengan prinsip saling menguntungkan demi kemajuan IKIP Mataram;
6. Mengembangkan IKIP Mataram sebagai pusat unggulan dalam pendidikan dan pelatihan khususnya pendidikan olahraga, pendidikan sains dan matematika sekolah;
33
7. Mengembangkan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia dalam upaya peningkatan kualitas kelembagaan IKIP Mataram;
8. Membangun sistem berbasis IT untuk pengelolaan IKIP Mataram yang berkualitas dan berkelanjutan
C. TUJUAN Pernyataan Tujuan
Untuk merealisasikan misi tersebut maka ditetapkan tujuan IKIP Mataram
sebagai berikut
Tujuan Bidang Pendidikan:
1) Menghasilkan lulusan yang profesional sesuai tuntutan pembangunan dan kebutuhan masyarakat;
2) Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas bagi pengembangan kualitas kelembagaan IKIP Mataram;
3) Menciptakan iklim akademik pendidikan tinggi yang kondusif yang sesuai dengan etika dan budaya bangsa;
4) Terwujudnya IKIP Mataram sebagai pusat unggulan dalam pendidikan dan pelatihan khususnya pendidikan olahraga, pendidikan sains dan matematika sekolah; dan
5) Terwujudnya sistem pengelolaan institusi berbasis IT yang berkualitas dan berkelanjutan.
Tujuan Bidang Penelitian:
1) Menata dan mewujudkan kelembagaan penelitian yang sehat dan berkualitas, yang mampu menghasilkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) di bidang pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa;
2) Memanfaatkan sarana, prasarana dan pembiayaan dari berbagai sumber secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni; dan
3) Menciptakan peneliti yang profesional dan berdaya saing tinggi untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Tujuan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat:
1) Menata dan mengembangkan kelembagaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sehat dan berkualitas, yang mampu melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat berdasarkan keahlian bidang IPTEKS yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat dan pembangunan nasional;
2) Mengusahakan sarana, prasarana dan pembiayaan dari berbagai sumber secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
3) Mengembangkan minat dan keahlian dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan Bidang Kerjasama:
34
1) Menciptakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk kemajuan IKIP Mataram;
2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kerja sama dengan berbagai pihak dan lembaga baik lokal, regional, nasional dan internasional yang mendukung peningkatan kinerja dan mutu IKIP Mataram;
3) Meningkatkan sumber penerimaan (revenue generating) melalui pemanfaatan secara optimal seluruh sumber daya yang ada; dan
4) Meningkatkan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia dengan menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dan lembaga.
D. SASARAN
Sasaran Bidang Pendidikan
1) Tersedia program studi yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang profesional sesuai tuntutan pembangunan dan kebutuhan masyarakat;
2) Tersedia mekanisme pengembangan kualitas sumber daya manusia (dosen, pegawai dan mahasiswa) secara terencana dan berkesinambungan dengan menyiapkan pembiayaan pendidikan yang cukup serta sarana prasaranamemadai untuk mengembangkan kualitas kelembagaan IKIP Mataram;
3) Tersedia mekanisme seleksi mahasiswa baru, mekanisme pengembangan proses pembelajaran, mekanisme pembinaan penalaran, minat dan bakat mahasiswa, dan mekanisme pemantauan kualitas dan kinerja alumni untuk selanjutnya dapat mengembangkan kualitas kelembagaan IKIP Mataram;
4) Tersedia pedoman dan aturan pelaksanaan akademik untuk menciptakan iklim akademik yang kondusif sesuai dengan etika dan budaya bangsa;
5) Tersedia pusat kajian dan pelatihan pendidikan khususnya pendidikan olahraga, dan pendidikan sains dan matematika sekolah; dan
6) Tersedia sistem pengelolaan institusi berbasis IT yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sasaran Bidang Penelitian
1. Tercipta lembaga pengelola penelitian yang sehat dan berkualitas yang mampu menghasilkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) di bidang pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa;
2. Terlaksana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara efektif, efisien, berkesinambungan dan optimal dengan memanfaatkan sarana, prasarana dan sumber pembiayaan yang ada; dan
3. Dihasilkan peneliti yang profesional dan berdaya saing tinggi untuk dapat pengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Sasaran Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
1. Tercipta lembaga pengelola pengabdian kepada masyarakat yang sehat dan berkualitas, yang mampu melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
35
masyarakat berdasarkan keahlian bidang IPTEKS yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat dan pembangunan nasional;
2. Tersedia sarana, prasarana dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat dari berbagai sumber yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat sasaran; dan
3. Meningkatnya minat dan keahlian dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Sasaran Bidang Kerjasama
1. Tercipta kerja sama dengan berbagai pihak untuk kemajuan IKIP Mataram; 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jejaring kerja sama dengan berbagai
pihak dan lembaga baik lokal, regional, nasional dan internasional yang mendukung peningkatan kinerja dan mutu IKIP Mataram;
3. Meningkatnya sumber penerimaan (revenue generating) melalui pemanfaatan secara optimal seluruh sumber daya yang ada; dan
4. Meningkatnya keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia dengan menjalin hubungan kerjasama.
36
BAB V RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN IKIP MATARAM
Berdasarkan analisis SWOT IKIP Mataram, maka pengembangan
IKIP Mataram difokuskan pada kelemahan-kelemahan yang ada untuk
mewujudkan Visi IKIP Mataram dan menguatkan kapasitas lembaga
dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi. Rencana strategi
pengembangan IKIP Mataram beserta target capaiannya sebagai berikut:
A. Bidang Pendidikan Rencana Pengembangan Spesifik bidang Pendidikan
No Item pengembangan Kondisi saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1. Penataan kelembagaan pendidikan termasuk program studi yang ada
70% 80% 85% 90% 95% 100%
2. Akreditasi minimal B untuk semua program studi
B (9%)
B (64%)
B (91%)
B (91%)
B (100%)
B (100%)
3. Pembukaan program studi baru sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan IPTEKS
10-S1 dan 1-S2
10-S1 -
10-S1 -
10-S1 -
12-S1 -
13-S1 dan 1-S2
4. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
70% 75% 80% 85% 90% 95%
5. Pembiayaan pendidikan yang memadai
70% 75% 80% 80% 85% 90%
6. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Standar Pelayanan Minimum dalam pelaksanaan pendidikan
80% 85% 90% 100% 100% 100%
7. Peningkatan kinerja Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI)
70% 75% 80% 85% 90% 100%
8. Pelatihan berkesinambungan bagi dosen dan pegawai dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada mahasiswa
70% 80% 90% 100% 100% 100%
9. Kualifikasi pendidikan dosen minimal S2
80% 100% 100% 100% 100% 100%
10. Jumlah dosen bersertifikat pendidik 10% 20% 30% 50% 75% 90%
11. Layanan perpustakaan berbasis TIK. 70% 80% 90% 100% 100% 100%
12. Kualitas input mahasiswa baru Cukup Baik Baik Baik Baik
Sangat baik
13. Kualitas dan daya saing lulusan melalui pelatihan lanjutan
10% 35% 50% 75% 80% 90%
14. Pembukaan program vokasi sesuai dengan kesempatan kerja yang ada di masyarakat
- - - - 1 2
15. Pelaporan kinerja setiap tahun secara berkesinambungan, transparan dan akuntabel serta diaudit oleh lembaga audit independen
10% 40% 50% 65% 85% 100%
37
Rencana pengembangan spesifik pada pembelajaran
No Item Pengembangan Kondisi Saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1.
Peninjauan dan penyempurnaan kurikulum berstandar nasional
40% 60% 70% 80% 90% 100%
2. Penyetaraan ilmu dasar mahasiswa baru
Belum setara
Setara Setara Setara Setara Setara
3.
Keserasian mata kuliah dengan kompetensi lulusan tiap program studi.
40% 60% 70% 80% 90% 100%
4. Kesesuaian spesifikasi dosen dengan mata kuliah yang diampu
75% 90% 95% 95% 95% 100%
5. Ketersediaan silabus dan SAP tiap mata kuliah
100% 100% 100% 100% 100% 100%
6. Ketersediaan modul/diktat tiap mata kuliah
100% 100% 100% 100% 100% 100%
7. Ketersedian buku ajar (ISBN) yang ditulis dosen pengampu mata kuliah
5% 25% 40% 60% 70% 80%
8. Ketersedian buku teks tiap mata kuliah
80% 100% 100% 100% 100% 100%
9. Rasio ruang kuliah tiap mahasiswa
0,4m2
0,4m2 0,6m
2 0,6 m
2 1 m
2 1 m
2
10. Kehadiran dosen dalam proses perkuliahan
90% 95% 95% 95% 95% 95%
11. Inovasi pembelajaran tiap mata kuliah
70% 90% 90% 100% 100% 100%
12. Multi modus evaluasi proses dan hasil pembelajaran mata kuliah
70% 90% 90% 100% 100% 100%
13. Ketersediaan SOP proses perkuliahan
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Rencana pengembangan spesifik pada praktikum No Item Pengembangan Kondisi
Saat ini Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1. Ketersediaan ruang laboratorium
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
2. Rasio ruang laboratorium per mahasiswa
0,13m2 0,13m
2 0,13m
2 0,50m
2 0,50m
2 1 m
2
3. Peralatan laboratorium penunjang praktikum tiap mata kuliah praktikum
90% 100% 100% 100% 100% 100%
4. Buku pedoman/panduan tiap acara praktikum
80% 90% 100% 100% 100% 100%
5. Ketersediaan teknisi laboratorium yang sesuai kualifikasi
100% 100% 100% 100% 100% 100%
6. Ketersediaan SOP Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
38
laboratorium
Rencana pengembangan spesifik pada minat, bakat dan kreativitas mahasiswa
No Item pengembangan Kondisi Saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1. Pengembangan pola orientasi mahasiswa baru
Baku Baku Baku Baku Baku Baku
2. Keikutsertaan dalam organisasi kemahasiswaan intra kampus (BEM, DPM, UKM)
70% 90% 100% 100% 100% 100%
3. Keikutsertaan dalam even olahraga nasional
25 Org
70 org
100 org
120 org
140 org
150 org
4. Keikutsertaan dalam even olahraga internasional
10 Org
20 org
25 org 30 org 40 Org
50 org
5. Keikutsertaan dalam even seni dan budaya nasional
3 org 50 org 60 org 70 org 80 org 100 org
6. Keikutsertaan dalam kegiatan PKM
1 org 20 org 25 org 30 org 35 org 40 org
7. Keikutsertaan dalam kegiatan PIMNAS
- terlibat terlibat terlibat Terlibat terlibat
8. Keikutsertaan dalam olimpiade nasional
10 Org
30 org
50 org
60 Org
80 Org
100 org
B. Bidang Penelitian Rencana pengembangan spesifik pada Penelitian
No Item Pengembangan
Kondisi saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1. Penataan lembaga pengelola kegiatan penelitian
80% 85% 90% 95% 100% 100%
2. Pengembangan RIP
100% 100% 100% 100% 100% 100%
3. Pengembangan pusat-pusat penelitian sesuai dengan minat dan bidang kepakaran dosen
Belum ada
2 3 4 5 6
4. Penataan dan peningkatan kerjasama antara lembaga pengelola penelitian dan pusat-pusat penelitian di tingkat fakultas atau unit lainnya.
Belum tertata
Tertata Tertata Tertata Tertata Tertata
5. Pengembangan program payung penelitian
Belum ada
Ada (60%) Ada
(85%) Ada
(95%) Ada
(100%) Ada
(100%)
6. Pengembangan akses dan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
39
Rencana pengembangan spesifik pada Penelitian
No Item Pengembangan
Kondisi saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
manajemen informasi penelitian
7. Melengkapi pusat-pusat penelitian dengan sarana penunjang yang memadai
Belum 2 2 3 4 6
8. Pendanaan penelitian internal
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9. Pelatihan penulisan proposal peneltian secara berkesinambungan
Sudah ter-
laksana Terlaksana
Ter-laksana
Ter-laksana
Ter-laksana
Ter-laksana
10. Partisipasi dosen dalam bidang penelitian
80% 85% 90% 95% 95% 100%
11. Jumlah sumber dana penelitian
2 3 4 5 6 6
12. Jumlah proposal penelitian yang didanai
80 judul 85 judul 100 judul 100 judul
100 judul
100 judul
13. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen
0,25% 1% 2% 3% 4% 5%
14. Jumlah dosen yang melakukan publikasi dalam jurnal nasional (ISSN) non akreditasi
105 212 212 212 212 212
15. Jumlah dosen yang melakukan publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi
0 4 8 12 20 24
16. Jumlah dosen yang melakukan publikasi internasional
0 2 4 6 8 10
17. Menerbitkan jurnal ilmiah kependidikan di tingkat institusi dan prodi secara berkesinambungan dan terakreditasi nasional
11 belum
terakreditasi)
11 belum
terakreditasi)
11 (4 jurnal
terakreditasi)
11 (6 jurnal terakreditasi)
11 (8 jurnal terakreditasi)
11 (semua jurnal terakreditasi)
18.
Penyusunan Pedoman
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
40
Rencana pengembangan spesifik pada Penelitian
No Item Pengembangan
Kondisi saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
Penulisan Karya Ilmiah sebagai acuan penulisan karya ilmiah dosen dan mahasiswa
19. Ketersediaan SOP penelitian
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
C. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Rencana pengembangan spesifik pada Pengabdian pada Masyarakat
No Item pengembangan Kondisi saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1.
Penataan dan optimalisasi tugas, fungsi dan peran lembaga pengelola pengabdian kepada masyarakat
80% 85% 90% 95% 100% 100%
2. Pengembangan RIPM 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3.
Pengembangan prasarana gedung/ruang untuk mendukung kelancaran dan kesinambungankegiatan pengabdian kepada masyarakat
Belum tertata
Tertata Tertata Tertata Tertata tertata
4.
Pengembangan sarana atau fasilitas operasional lembaga pengelola pengabdian kepada masyarakat
Belum ada
Ada (30%)
Ada (60%)
Ada (70%)
Ada (90%)
Ada (100%)
5. Sumber dana pengabdian kepada masyarakat
3 3 4 4 5 5
6.
Kemampuan dosen dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Baik Sangat
baik Sangat
baik Sangat
baik Sangat
baik Sangat
baik
7. Peningkatan angka partisipasi dosen yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
20 judul 70
judul 85
judul 90
judul 100 judul
120 judul
8. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM dosen
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9. Pelatihan dan pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) bagi mahasiswa
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10. Ketersediaan SOP pengabdian kepada masyarakat
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
41
D. Bidang Kerjasama Rencana pengembangan spesifik pada Kerjasama
No Item pengembangan Kondisi saat ini
Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
1. Kerjasama dengan institusi/perguruan tinggi dalam negeri
6 8 9 10 11 12
2. Kerjasama dengan institusi/perguruan tinggi luar negeri
1 2 3 4 5 6
3. Kerjasama dengan instansi/perusahaan lokal dan nasional
3 7 8 10 12 15
4. Kerjasama dengan instansi/Dinas/Pemda di Provinsi NTB.
7 10 10 11 12 12
42
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) IKIP Mataram tahun 2013-2018
merupakan acuan bagi institusi dalam mengembangkan dan mewujudkan
IKIP Mataram sebagai LPTK terkemuka yang inovatif, produktif, dan
berkarakter pada tahu 2019. Implementasi dari Renstra mencerminkan
target-target terukur yang akan dicapai setiap tahun.
Penyusunan Renstra IKIP Mataram disesuaikan dengan kemampuan
sumberdaya yang dimiliki, regulasi peraturan yang berlaku, kebutuhan
masyarakat dan perkembangan IPTEKS. Oleh karena itu, program-program
dan kegiatan-kegiatan utama akan dilakukan penyesuaian (adjusment)
seperlunya, sehingga tetap relevan dengan perwujudan IKIP Mataram
sebagai LPTK terkemuka yang inovatif, produktif, dan berkarakter pada tahu
2019. Renstra IKIP Mataram 2013-2018 juga merupakan bagian tak
terpisahkan dari target dan posisi yang dicita-citakan pada tahun 2025, yaitu
menjadi sebuah world class university in education. Dengan demikian, pada
kurun waktu 2019-2025 IKIP Mataram harus mengembangkan diri untuk
dapat menjadi simpul jaringan institusi internasional yang turut berperan
dalam pembangunan pendidikan nasional.
Akhirnya keberhasilan dalam pelaksanaan Renstra ini sangat
tergantung kepada komitmen, integritas, dedikasi dan konsistensi para
pemangku kepentingan di IKIP Mataram dan semua sivitas akademika,
beserta dukungan dari beberapa pihak termasuk masyarakat yang perduli
dengan pengembangan institusi. Semoga Allah SWT selalu memberikan
petunjuk dan melimpahkan rahmat-Nya, Amiin.
43