rencana strategis dinas pelayanan pajak 2009-2013.pdf

43
Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada atau yang mungkin muncul. Dengan demikian Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran, strategi dan kebijakan yang realistis guna mengantisipasi perkembangan masa depan. Renstra memiliki fungsi sebagai pedoman dalam melakukan kontrol terhadap semua aktivitas baik yang sedang maupun yang akan datang, mengukur outcome (hasil) yang harus dicapai dan sebagai sarana untuk meminimalisir resiko, mengoptimalkan hasil yang akan dicapai dan sebagai alat untuk mengukur kemajuan pelaksanaan tugas. Pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana Strategis merupakan titik awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah dan memerlukan integritas antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis nasional dan global. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung dilakukan melalui beberapa langkah perencanaan dan dirumuskan melalui suatu proses yang demokratis dan partisipatif dengan melibatkan unsur- unsur organisasi di lingkungan Dinas Pedapatan Kota Bandung, sehingga perencanaan yang dirumuskan dapat memenuhi kriteria suatu rencana yang : a. dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan What/Which, Why, When, Where, How dan Who; b. pragmatis, yaitu disertai dengan perhitungan–perhitungan konkret berdasarkan asumsi-asumsi logis dan rasional;

Upload: ikakartika0112

Post on 18-Feb-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

strategi dinas pelayanan pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) berorientasi pada hasil yang ingin dicapai

selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada atau yang mungkin muncul.

Dengan demikian Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran,

strategi dan kebijakan yang realistis guna mengantisipasi perkembangan

masa depan.

Renstra memiliki fungsi sebagai pedoman dalam melakukan kontrol

terhadap semua aktivitas baik yang sedang maupun yang akan datang,

mengukur outcome (hasil) yang harus dicapai dan sebagai sarana untuk

meminimalisir resiko, mengoptimalkan hasil yang akan dicapai dan sebagai

alat untuk mengukur kemajuan pelaksanaan tugas.

Pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana

Strategis merupakan titik awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi

pemerintah dan memerlukan integritas antara keahlian sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan

perkembangan lingkungan strategis nasional dan global.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung

dilakukan melalui beberapa langkah perencanaan dan dirumuskan melalui

suatu proses yang demokratis dan partisipatif dengan melibatkan unsur-

unsur organisasi di lingkungan Dinas Pedapatan Kota Bandung, sehingga

perencanaan yang dirumuskan dapat memenuhi kriteria suatu rencana yang :

a. dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan What/Which, Why, When,

Where, How dan Who;

b. pragmatis, yaitu disertai dengan perhitungan–perhitungan konkret

berdasarkan asumsi-asumsi logis dan rasional;

Page 2: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 2

c. operasional, yaitu dapat dilaksanakan dengan kemampuan yang ada;

d. ambisius tetapi sesuai dengan realita;

e. berkelangsungan/berkelanjutan, yaitu sesuatu yang telah dimulai,

hendaknya dapat terus dilaksanakan sampai selesai;

f. fleksibel, yaitu sewaktu-waktu dapat diadakan penyesuaian dengan

tuntutan dan kondisi di lapangan tanpa mengurangi pencapaian sasaran;

g. komprehensif;

h. berdasarkan skala prioritas.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 Tahun 2009

sebagai pengganti Peraturan Daerah Tingkat II Bandung No 13 Tahun 2007,

Dinas Pendapatan mempunyai tugas pokok “ Melaksanakan sebagian

urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pendapatan” . Dalam

menjalankan tugas pokoknya, Dinas Pendapatan Kota Bandung mempunyai

fungsi, sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan teknis operasional di bidang pendapatan;

2. Melaksanakan tugas teknis pendapatan yang meliputi perencanaan,

pajak daerah, pajak bukan pajak daerah dan pengendalian;

3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif dinas;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan

daerah yang penting untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang No.28 Tahun

2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 2 ayat (2) jenis pajak

yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Kota

Bandung yaitu : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir,

Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Bea Perolehan Hak

Atas Tanah dan Bangunan serta Pajak Bumi dan Bangunan yang akan

dipungut mulai bulan Januari 2013.

Page 3: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 3

Permasalahan yang dihadapi oleh daerah pada umumnya adalah

berkaitan dengan penggalian sumber-sumber pajak daerah dan retribusi

daerah yang belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

penerimaan daerah secara keseluruhan. Untuk itu dibutuhkan rencana

strategis Dinas Pendapatan dalam peranannya sebagai pengelola pendapatan

daerah untuk mendukung pembangunan Kota Bandung. Dengan visi, misi

dan strategis yang jelas maka diharapkan Dispenda akan dapat

menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi.

Rencana Strategis bersama dengan pengukuran kinerja serta

evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting.

Disamping itu, Rencana Strategis merupakan salah satu tahapan dan

sekaligus menjadi bagian integral dari upaya Dispenda dalam membangun

suatu sistem manajemen kepemerintahan yang transparan, efektif, efisien

dan akuntabel. Penyusunan rencana strategis tersebut didasarkan pada

pendekatan analisis lingkungan strategis, isu-isu strategis dan sejumlah

faktor kunci keberhasilan.

Kebijakan Pemerintah Kota Bandung periode tahun 2009-2013

tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),

dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08

Tahun 2011, tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09

Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2009-2013. RPJMD termaksud merupakan dasar dari

penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung yang

kemudian diterjemahkan ke dalam Rencana Kerja pada setiap tahunnya.

Ketiga komponen yang terdiri dari RPJMD, Renstra dan Renja tersebut, saling

terkait dan menghasilkan sinergi yang cukup kuat dalam menciptakan

pedoman strategis bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung terutama dalam

mendukung pencapaian Misi ke enam yaitu : Meningkatkan Kapasitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan Pembangunan Kota yang

Akuntabel dan Transparan dalam Menunjang Sistem Pemerintahan

yang Bersih dan Berwibawa.

Page 4: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 4

Dalam rangka menjalankan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka penyusunan

Renstra ini dimaksudkan untuk merevisi Renstra terdahulu agar sesuai

dengan sistematika yang ditetapkan dalam peraturan tersebut. Revisi

Renstra ini juga disesuaikan dengan isi dari Revisi RPJMD 2009-2013, namun

lebih terfokus pada strategi untuk jangka waktu 2012-2013 tanpa

mengabaikan isi Renstra terdahulu.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum Penyusunan Rencana Strategis Dinas

Pendapatan Kota Bandung Tahun 2009-2013 adalah :

1. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437 jo. Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Page 5: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 5

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5049);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah yang

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 59 Tahun

2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) sebagaimana telah diubah menjadi

Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Kota

Bandung Tahun 2004 Nomor 02 jo. Lembaran Daerah Kota Bandung

Tahun 2006 Nomor 03);

11. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintah Daerah Kota Bandung (Lembaran Daerah Kota Bandung

Tahun 2007 Nomor 08);

Page 6: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 6

12. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan

Dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung (Lembaran

Daerah Kota Bandung Tahun 2007 Nomor 13);

13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bandung

Tahun 2008 Nomor 08);

14. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung

Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2011

Nomor 08);

15. Peraturan Walikota Nomor 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas

Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Dinas Daerah Kota

Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan

Kota Bandung adalah untuk memberikan pedoman dan arahan strategis

bagi seluruh aparat Dinas Pendapatan dalam mendukung kebijakan

Pemerintah Daerah Kota Bandung periode 2009 – 2013.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota

Bandung adalah dimilkinya dasar rencana tindak operasional dalam

implementasi kebijakan Dinas Pendapatan Kota Bandung, sehingga

tercapai pengelolaan pendapatan daerah secara efektif dan efisien

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 : Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan

tujuan, landasan hukum keberadaan organisasi dan

perencanaan anggaran serta sistematika penulisan

Renstra Dinas Pendapatan

Page 7: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 7

BAB 2 : Gambaran Pelayanan Dinas Pendapatan

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)

SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya

yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan

fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting

yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra

SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian

program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan

mengulas hambatan-hambatan utama yang masih

dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra

SKPD ini

BAB 3 : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Menguraikan tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Organisasi serta Kedudukan dan Susunan Struktur

Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung. Isu-isu

strategis yang muncul dikaitkan dengan visi dan misi

Kepala Daerah terpilih dan lingkungan hidup strategis

BAB 4 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan

Kebijakan

Menguraikan tentang Visi, Misi, tujuan dan sasaran

dari setiap misi serta strategi dan kebijakan Dinas

Pendapatan Kota Bandung

BAB 5 : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Menguraikan tentang Kebijakan Organisasi, Program

Organisasi serta kegiatan organisasi periode 2009 –

2013

Page 8: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 8

BAB 6 : Indikator Kinerja Dinas Pendapatan yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Menguraikan tentang cara dan metode pengukuran

serta evaluasi kinerja, serta bagaimana kesimpulan

hasil evaluasi tersebut

BAB 7 : Penutup Menguraikan tentang bagaimana kesimpulan dari

rencana strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung

secara keseluruhan

Page 9: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 9

BAB 2

GAMBARAN PELAYANANAN DINAS PENDAPATAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan

Pembentukan Dinas Pendapatan dilaksanakan berdasarkan Perda

Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 sebagai penyempurnaan dari Perda

Nomor 5 Tahun 2001 sebagai pengganti Perda Kota DT II Bandung No. 11

Tahun 1989, Dinas Pendapatan berkedudukan sebagai unsur pelaksana

Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah. Tugas Pokok

Dinas adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang

pendapatan daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan.

TUGAS POKOK

Merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang Pendapatan

yang merupakan sebagian kewenangan Daerah Kota Bandung;

FUNGSI

1. Merumuskan kebijakan teknis operasional di bidang pendapatan

2. Menyelenggarakan pelayanan umum di bidang pendapatan

3. Menyelenggarakan kesekretariatan

Kedudukan dan Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan dan Program

Page 10: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 10

c. Bidang Perencanaan, membawahi :

1. Seksi Data dan Potensi Pajak

2. Seksi Program

3. Seksi Analisa dan Pelaporan

d. Bidang Pajak, membawahi :

1. Seksi Pelayanan dan Pengaduan

2. Seksi Penetapan dan Pembukuan

3. Seksi Penagihan

e. Bidang Pengendalian, membawahi :

1. Seksi Pembinaan Internal

2. Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan

3. Seksi Penyuluhan, evaluasi dan Monitoring

f. Bidang Pendapatan Bukan Pajak Daerah, membawahi :

1. Seksi Administrasi Bagi hasil Pajak Pusat

2. Seksi Administrasi Bagi hasil Pajak Propinsi

3. Seksi Administrasi Pelaporan Pendapatan Bukan Pajak Daerah

g. UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemungutan Pajak. Struktur Organisasi

dan Tata Kerja (SOTK) UPT ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota

Nomor 543 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota

Bandung Nomor 413 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Dan Susunan

Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Dan Dinas

Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung). UPT Pemungutan Pajak

meliputi 5 (lima) wilayah, yaitu :

1. UPT Wilayah Bandung Utara

2. UPT Wilayah Bandung Barat

3. UPT Wilayah Bandung Tengah

4. UPT Wilayah Bandung Timur

5. UPT Wilayah Bandung Selatan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 11: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 11

2.2. Sumber Daya Dinas Pendapatan 2.2.1 Sumber Daya Manusia

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai

sangat dipengaruhi oleh modal sumber daya manusia (human capital) yang

dimiliki. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendapatan

Kota Bandung didukung oleh sumber daya manusia (pegawai) yang

mempunyai latar pendidikan dan dengan struktur kepangkatan yang

beragam. Jumlah pegawai Dinas Pendapatan Kota Bandung pada Bulan

Desember Tahun 2011 sebanyak 363 orang. Adapun keragaman jumlah

pegawai berdasarkan pendidikan disajikan seperti pada tabel di bawah ini :

Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Bandung

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Bulan Desember 2011

NO UNIT KERJA PENDIDIKAN

JUMLAH SD SMP SMA D1 D3 S1 S2

1 Sekretariat 1 3 8 0 1 28 4 45

2 Bidang Perencanaan 0 1 3 0 0 7 2 13

3 Bidang Pengendalian 1 1 8 0 1 9 3 23

4 Bidang Pajak Daerah 8 8 77 1 14 43 3 154

5 BPPBPD 0 1 49 0 3 14 1 68

6 UPT Bandung Timur 0 0 5 0 0 7 0 12

7 UPT Bandung Utara 0 0 5 0 0 7 0 12

8 UPT Bandung Barat 0 0 5 0 0 6 1 12

9 UPT Bandung Selatan 0 0 5 0 0 6 1 12

10 UPT Bandung Tengah 0 0 6 0 0 6 0 12

TOTAL PEGAWAI 10 14 171 1 19 133 15 363

Berdasarkan data pegawai seperti yang diuraikan pada tabel diatas,

secara umum tingkat pendidikan pegawai Dinas Pendapatan berpendidikan

SMA yaitu sebanyak 171 orang, Sarjana (Strata 1) sebanyak 133 orang dan

Magister (S2) sebanyak 15 orang. Dengan berdasarkan tingkat pendidikan

tersebut, hal ini merupakan sebuah potensi yang perlu untuk terus

ditumbuhkembangkan dari segi SDM sebagai salah satu upaya dalam

Page 12: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 12

optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan dalam

meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak daerah.

Keragaman jumlah pegawai berdasarkan kepangkatan disajikan

seperti pada tabel di bawah ini :

Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Bandung

Berdasarkan Kepangkatan

Bulan Desember 2011

NO UNIT KERJA

GOLONGAN JUMLA

H I II III IV

a b C d a b C D a b c D a b c d e

1 Sekretariat 0 0 0 0 8 0 2 1 10 14 5 3 1 0 1 0 0 45

2 Bidang Perencanaan 0 0 0 0 3 0 1 0 3 2 0 1 2 1 0 0 0 13

3 Bidang Pengendalian 1 0 0 0 2 1 2 0 3 5 4 3 1 1 0 0 0 23

4 Bidang Pajak Daerah 1 2 0 0 41 4 10 5 34 39 9 8 1 0 0 0 0 154

5 BPPBPD 0 0 0 0 20 3 13 1 14 11 1 4 0 1 0 0 0 68

6 UPT Bandung Timur 0 0 0 0 3 0 2 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 12

7 UPT Bandung Utara 0 0 0 0 3 0 2 0 3 2 0 2 0 0 0 0 0 12

8 UPT Bandung Barat 0 0 0 0 3 2 0 0 3 2 0 1 1 0 0 0 0 12

9 UPT Bandung Selatan 0 0 0 0 3 2 0 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 12

10 UPT Bandung Tengah 0 0 0 0 3 0 0 2 3 0 2 2 0 0 0 0 0 12

JUMLAH 2 2 0 0 89 12 32 9 79 79 23 26 6 3 1 0 0 363

Berdasarkan data pegawai berdasarkan kepangkatan, seperti yang

terdapat pada tabel diatas, pegawai Dinas Pendapatan Kota Bandung secara

umum adalah pegawai dengan golongan III yaitu sebanyak 207 orang ,

golongan II sebanyak 142 orang dan golongan IV sebanyak 10 orang.

Sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku, bahwa untuk

menduduki jabatan struktural diwajibkan telah mengikuti pendidikan dan

latihan jabatan.Berdasarkan pada pendidikan dan pelatihan kepemimpinan

yang telah diikuti, pegawai Dinas Pendapatan Kota Bandung yang telah

Page 13: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 13

mengikuti Diklatpim II, Diklatpim III, Diklatpim IV dan Adum dapat diuraikan

sebagai berikut :

NO DIKLATPIM JUMLAH KETERANGAN

1 Diklatpim II 1 Orang

2 Diklatpim III 8 Orang

3 Diklatpim IV 17 Orang 4 Adum 14 Orang

JUMLAH KESELURUHAN 40 Orang

Untuk mendukung Tupoksi yang dimiliki Dinas Pendapatan, telah

pula dilakukan Pendidikan Teknis, yaitu Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS), dan menurut data dari kepegawaian Dinas Pendapatan Kota

Bandung, sampai sekarang aparatur Dispenda yang telah memiliki keahlian

sebagai PPNS ini sebanyak 41 orang.

2.2.2 Sumber Daya Informasi

Fasilitas penunjang lainnya yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan

Kota Bandung antara lain fasilitas online sistem perpajakan daerah serta

server sebagai penyimpan data perpajakan daerah.

Dinas Pendapatan Kota Bandung memiliki beberapa sistem

pengolahan data berbasis teknologi informasi yaitu : sistem pelaporan secara

on line yang menghubungkan Bank Jabar Banten (BJB) dengan kantor

validasi BPHTB, sistem pelaporan on line dari Bendahara Kas Penerima

(BKP) ke ruang penetapan dan pembukuan, serta perangkat on line system

yang di pasang pada beberapa wajib pajak Hotel dan Restoran. Hal-hal di atas

menandakan bahwa Dinas Pendapatan Kota Bandung telah mengoptimalkan

pemanfaatan Infomasi Teknologi (IT) dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya.

2.2.3 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Page 14: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 14

Keberadaan Dinas Pendapatan Kota Bandung telah didukung oleh

sarana dan prasarana yang meliputi sarana perkantoran, sarana mobilitas

dan fasilitas penunjang lainnya. Dinas Pendapatan Kota Bandung menempati

perkantoran yang terletak di Jalan Wastukancana No. 2 Bandung. Adapun

untuk mendukung ke-5 (lima) UPT, lokasi gedung kantor tersebar di lima

wilayah yaitu : Unit Pelayanan Teknis Bandung Timur yang berlokasi di Jalan

Gede Bage, Unit Pelayanan Teknis Bandung Utara yang berlokasi di Jalan

Sadang Serang, Unit Pelayanan Teknis Bandung Barat yang berlokasi di Jalan

Sarijadi, Unit Pelayanan Teknis Bandung Selatan yang berlokasi di Jalan

Pelindung Hewan, dan Unit Pelayanan Teknis Bandung tengah berlokasi di

Jalan Cianjur.

Disamping sarana perkantoran, Dinas Pendapatan Kota Bandung

didukung pula dengan sarana mobilitas berupa kendaraan roda empat dan

roda dua. Kendaraan roda empat yang dimiliki Dinas Pendapatan Kota

Bandung berjumlah 14 unit dan dalam kondisi baik. Sedangkan kendaraan

roda dua sebanyak 61 unit.

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan

Dinas Pendapatan Kota Bandung memiliki tugas pokok untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pendapatan daerah

(PAD) yang berasal dari pajak daerah. Target Kinerja Dispenda dalam RPJMD

tahun 2009-2013, memiliki satu Indikator Kinerja Daerah yaitu Pendapatan

dari Pajak Daerah Indikator Kinerja ini dikaitkan dengan Misi ke enam dalam

RPJMD tahun 2009-2013. Adapun Target pencapaian Kinerja yang telah

diamanatkan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Page 15: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 15

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS PENDAPATAN KOTA BANDUNG

NO

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun

ke-

Rasio Capaian

pada Tahun

ke-

4 5 4 5 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Pendapatan dari Pajak Daerah

- - - 523,600,000.000.00 775,000,000,000.00 - - - -

Tabel 2.2

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN

KOTA BANDUNG

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke-

Realisasi Anggaran

pada Tahun

ke-

Rasio antara

Realisasi dan

Anggaran Tahun

ke-

Rata-rata Pertumbuhan

4 5 4 5 4 5 Angga

ran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Belanja Tidak Langsung

Rp. 48.702.627.029,71 Rp. 56.449.986.210,00 15.91% -

Belanja langsung

Rp. 21.535.559.816,00 Rp. 21.535.559.816,00 - -

Rp. 70.238.186.845,71 Rp. 77.985.546.026,00 - -

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Pendapatan

Faktor kunci keberhasilan dari suatu organisasi pemerintah atau

instansi, tergantung kepada sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan

juga dukungan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang

melingkupinya. Analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan

Page 16: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 16

menjadi landasan kritis dalam merancang strategi DISPENDA KOTA

BANDUNG, hal ini dilakukan melalui metode analisis SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities and Threats).

1. KEKUATAN (STRENGTHS)

a. Adanya Political Will dari Kepala Daerah.

b. Pertumbuhan wisata dan pelaku usaha wisata yang tinggi.

c. Adanya komitmen yang tinggi dari seluruh pegawai.

d. Jumlah petugas pajak yang memadai.

e. Potensi pajak masih besar.

f. Pengalihan kewenangan Pengelolaan Pajak dari Pusat dan

Pemerintah Provinsi.

2. KELEMAHAN (WEAKNESSES)

a. Terbatasnya kualitas Sumber Daya Aparatur dan Penempatan

pegawai masih belum optimal.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana di wilayah UPT.

c. Terdapatnya Peraturan Perundangan yang menimbulkan multi tafsir.

d. Masih lemahnya koordinasi dengan unit kerja terkait.

3. PELUANG (OPPORTUNITIES)

a. Adanya Political Will dari pusat tentang perpajakan,

b. Adanya globalisasi yang mendorong percepatan perekonomian dan

pariwisata daerah.

c. Adanya otonomi daerah yang memberikan keleluasaaan pemerintah

daerah untuk bergerak dan berkembang.

d. Perubahan Undang-undang Pajak dan Retribusi Daerah yang

menambah jenis pajak baru untuk Kabupaten/Kota serta propinsi.

4. ANCAMAN (THREATS)

Page 17: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 17

a. Tunggakan pajak masih besar

b. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya PAD dari Stakeholder.

c. Terjadinya pengenaan pajak pusat dan pajak daerah terhadap objek

pajak yang sama.

Berdasarkan analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang ada maka Dinas Pendapatan Kota Bandung merumuskan strategi yang

akan ditempuh dengan memperhatikan faktor-faktor kunci keberhasilan

untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi dalam melaksanakan misi

guna mencapai visi organisasi sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan perangkat aturan daerah sebagai dasar

pelaksanaan pemungutan pajak;

2. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur guna mendukung

pelaksanaan tugas;

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kewajiban

perpajakan

4. Meningkatkan mutu administrasi perpajakan dengan di dukung teknolgi

IT

5. Meningkatkan mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel guna

memudahkan wajib pajak melaksanakan kewajibannya

6. Meningkatkan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan mutu

pelayanan;

7. Meningkatkan upaya penjaringan Wajib Pajak guna optimalisasi atas

potensi yang ada;

8. Meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan kewajiban pajak oleh Wajib

Pajak;

9. Meningkatkan upaya penagihan guna memperkecil tunggakan;

10. Meningkatkan upaya penegakan hukum di bidang Perpajakan Daerah

11. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait baik pusat maupun

daerah;

Page 18: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 18

12. Meningkatkan upaya pengkajian untuk menggali potensi yang dimiliki

daerah

13. Meningkatkan kesiapan daerah guna menerapkan PBB sebagai pajak

daerah

Page 19: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 19

BAB 3

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan

Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Daerah diharapkan lebih

mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya

melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber-sumber penerimaan daerah

yang potensial harus digali secara maksimal di dalam koridor peraturan

perundang-undangan yang berlaku termasuk pajak daerah oleh Dinas

Pendapatan Kota Bandung sebagai lembaga teknis penghasil PAD dalam

bidang pajak daerah. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Dinas

Pendapatan Kota Bandung dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu :

a. Terbatasnya kualitas Sumber Daya Aparatur dan Penempatan

pegawai masih belum optimal.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana di wilayah UPT.

c. Terdapatnya Peraturan Perundangan yang menimbulkan multi tafsir.

d. Masih lemahnya koordinasi dengan unit kerja terkait.

e. Tunggakan pajak masih besar

f. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya PAD dari Stakeholder.

g. Terjadinya pengenaan pajak pusat dan pajak daerah terhadap objek

pajak yang sama

3.2 Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Sesuai dengan amanat dalam RPJMD, bahwa Visi Kota Bandung

Tahun 2009-2013 adalah : “ Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota

Jasa Bermartabat. ”

Page 20: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 20

Kota Bermartabat diartikan sebagai kota yang memiliki jati diri,

harga diri, dan kebanggaan bagi seluruh warganya, memiliki pelayanan

publik prima tanpa membedakan status. Arus visi tersebut adalah

memerankan Kota Bandung sebagai Kota Jasa. Kota Bandung sebagai pusat

pertumbuhan sektor jasa yang memberikan manfaat bagi warga Bandung

khususnya, Jawa Barat dan Nasional pada umumnya.

Kota Jasa Bermartabat memiliki dimensi :

1. Pemenuhan kondisi lingkungan hidup yang bersih, sehat, indah, hijau,

dan berbunga;

2. Pemenuhan kondisi lingkungan sosial yang aman, tertib, stabil, dan

dinamis;

3. Pemenuhan kondisi lingkungan ekonomi sehingga tercapai kemakmuran

ekonomi warganya;

4. Pemenuhan kondisi lingkungan keagamaan yang penuh toleransi,

berahlak mulia, dan kesadaran perikehidupan majemuk;

5. Pemenuhan kondisi tata ruang yang seimbang dan harmonis;

Dalam mencapai visi tersebut juga dijunjung motto juang

“Bermartabat”, yaitu : bersih, Makmur, Taat, Bersahabat.

Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 merupakan penjabaran dari Misi

Tahap II dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran

yang akan dicapai pada Misi Tahap II tersebut. Adapun Misi tersebut terdiri

atas :

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Berahlak,

Profesional, dan Berdaya Saing;

2. Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing dalam

menunjang penciptaan lapangan kerja dan Pelayanan Publik serta

Meningkatkan Peranan Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota;

3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Mengembangkan Budaya Kota

yang Tertib, Aman, Kreatif, Berprestasi dalam Menunjang Kota Jasa

Bermartabat;

4. Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu yang Berwawasan

Lingkungan;

Page 21: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 21

5. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota yang Efektif, Efisien, Akuntabel

dan Transparan dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota

Metropolitan;

6. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan

Pembangunan Kota yang Akuntabel dan Transparan dalam menunjang

Sistem Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa.

Agenda Prioritas diartikan sebagai penjabaran pelaksanaan misi

dalam pencapaian visi yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan program

dan kegiatan Walikota Bandung 5 (lima) tahun ke depan. Penetapan agenda

prioritas mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan

tanpa mengabaikan penyelesaian permasalahan lain. Secara umum untuk

Tahun 2009-2013 akan dilakukan berbagai macam program pembangunan.

Dengan mempertahankan substansi program-program yang sudah berjalan

pada periode sebelumnya serta mempertimbangkan kampanye Walikota,

maka disusun 7 Agenda Proritas Walikota Bandung untuk Tahun 2009-

2013 sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan

2. Bidang Kesehatan

3. Bidang Kemakmuran

4. Bidang Lingkungan Hidup

5. Bidang Seni dan Budaya

6. Bidang Olah raga

7. Bidang Agama

Berkaitan dengan visi dan misi Kepala Daerah dan 7 Agenda Proritas

Walikota Bandung untuk Tahun 2009-2013, Dinas Pendapatan Kota Bandung

memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan yang

direncanakan oleh Kepala Daerah, Dalam hal ini berkaitan dengan

penyediaan dana yang dibutuhkan dalam rangka menunjang pelaksanaan

pembangunan melalui peningkatan penerimaan pajak daerah.

Page 22: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 22

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Pada dasarnya, penetapan Rencana Stategis Dinas Pendapatan Kota

Bandung merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Dikaitkan dengan Renstra kementrian/lembaga

maupun renstra provinsi tidak terdapat korelasi langsung yang

mempengaruhi penyusunan Renstra Dinas Pendapatan Kota Bandung.

Namun adanya kebijakan pengalihan pajak pusat menjadi pajak

daerah yaitu PBB dan BPHTB serta Pajak Propinsi menjadi Pajak

Kabupaten/Kota merupakan permasalahan tersendiri yang harus

diantisipasi oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung, khususnya berkaitan

dengan persiapan dalam rangka pengalihan pajak tersebut. Hal ini perlu

dilakukan agar pada saat pelaksanaan pemungutan pajak daerah tersebut

tidak ada kendala yang signifikan yang mempaengaruhi penerimaan pajak

daerah.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun

2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029,

Kota Bandung ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Metropolitan Bandung dan merupakan Kawasan Andalan Cekungan Bandung

dengan kegiatan utama pengembangan SDM, jasa, agribisnis, pariwisata dan

industri.

Adapun berdasarkan Revisi RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2030

bahwa secara umum arah dan kebijakan ruang di Kota Bandung diantaranya

adalah Fungsi Kota Bandung : Pemerintahan dan Perkantoran, Jasa

Perdagangan, Industri, Pendidikan, Wisata, Litbang, Jasa Kesehatan dan

Perumahan.

Page 23: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 23

Mengamati hal-hal termaksud di atas, Dinas Pendapatan Kota

Bandung menegaskan bahwa untuk melaksanakan pemungutan pajak daerah

di wilayah Kota Bandung dilakukan pada wajib pajak yang memiliki izin

usaha sesuai dengan peruntukan lokasi tempat berdirinya usaha,

berdasarkan RTRW yang telah ditetapkan. Pada intinya, Dinas Pendapatan

melaksanakan pemungutan pajak by ijin. Hambatan yang tentunya muncul

yaitu banyaknya wajib pajak yang lalai atau belum mengurus perizinan usaha

mereka sehingga belum dapat ditarik pajaknya. Namun tentunya akan

mendorong para petugas pajak agar mampu mensosialisasikan pengurusan

izin usaha kepada para wajib pajak. Rumusan arah dan kebijakan umum

pembangunan Kota Bandung bidang pendapatan daerah untuk lima tahun ke

depan, yaitu

Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dan pembiayaan

pembangunan kota yang akuntabel dan transparan dalam menunjang

sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa mendorong Dinas

Pendapatan Kota Bandung untuk berubah dan menata sistem dan prosedur

pemungutan dan meningkatkan kinerjanya.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan hasil telaahan tersebut diatas, Dinas Pendapatan Kota

Bandung menetapkan beberapa isu strategis yang perlu ditangani dalam

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung, yaitu:

1. Adanya Pengalihan Pajak Pusat dan Pajak Propinsi ( PBB, BPHTB dan

PAT) menjadi Pajak Daerah.

2. Terjadinya perubahan sistem pemungutan pajak daerah.

3. Belum optimalnya koordinasi dengan SKPD terkait dalam implementasi

penggalian potensi pajak.

Dengan ditetapkannya isu-isu strategis tersebut, maka Renstra

Dinas Pendapatan Kota Bandung diarahkan untuk menghadapi dan

mengatasinya yang tertuang dalam penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran

Dinas Pendapatan Kota Bandung.

Page 24: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 24

BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pendapatan

Visi

Untuk menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang

diharapkan, maka dirumuskan suatu keadaan ideal yang dinginkan

organisasi yang dituangkan dalam suatu visi yang berkaitan dengan kondisi

masa depan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian. Di dalam

perjalanan organisasi, visi memegang peran yang menentukan dalam

dinamika perubahan lingkungan, sehingga organisasi dapat bergerak maju

menuju masa depan lebih baik. Visi yang tepat bagi masa depan organisasi

dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah, dan

karena itu organisasi berkembang dan maju. Kekuatan visi harus berperan

sebagai perekat anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

Bagi suatu organisasi visi memiliki peran dan fungsi (1) memberikan

arah, menciptakan kesadaran untuk mengendalikan dan mengawasi ( sense of

control ), (2) mendorong anggota organisasi untuk menunjukan kinerja yang

lebih baik (outperform), dan (3) menggalakkan anggota organisasi untuk

bersaing, serta (4) menciptakan daya dorong untuk perubahan dan

mempersatukan anggota organisasi.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pendapatan

Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan

visi Dinas Pendapatan Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi

dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan

serta dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah

Page 25: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 25

sebagaimana diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan

otonomi yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia

aparatur yang mampu mengelola unsur-unsur organisasi secara optimal,

efektif dan efisien serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang

implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Guna

mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas Pendapatan Kota Bandung telah

menetapkan Visinya yaitu:

“PROFESIONAL DALAM PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH, PRIMA

DALAM PELAYANAN MENUJU KOTA JASA YANG BERMARTABAT”

Dalam pernyataan visi tersebut terdapat tiga unsur sebagai berikut :

1. Profesionalisme;

2. Pengelolaan Pendapatan Daerah

3. Prima dalam Pelayanan

1. Profesionalisme

Profesionalisme artinya suatu kondisi yang harus ada dan dimiliki dalam

melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsi meliputi kompetensi dalam

arti mempunyai keterampilan dan pengetahuan serta sikap dan perilaku

yang harus dimiliki oleh setiap aparatur agar dapat melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya secara berdayaguna dan berhasil guna serta

memiliki komitmen, tanggung jawab, kritis dan cepat tanggap.

2. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 34

Tahun 2000 (perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah). Menurut Undang-undang

tersebut dan berdasarkan potensi yang ada, jenis pajak yang dikelola oleh

Dinas Pendapatan Kota Bandung terdiri dari:

Page 26: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 26

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

f. Pajak Parkir;

g. Pajak Air Tanah;

h. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

Dalam rangka menjalankan amanat dari Undang-Undang No.28

tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Dispenda juga akan

melakukan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang pengalihan

kewenangan pengelolaannya dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

Daerah akan berlangsung pada bulan Januari 2013. Persiapan yang telah

dilaksanakan yaitu : penyusunan Perda No.20 tahun 2011 tentang Pajak

Daerah, dan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah

serta mempersiapkan sarana prasarana seperti : gedung dan penunjukan

Bank Persepsi yang akan terkoneksi dengan Dispenda secara On Line.

Sehingga pada tahun 2013 secara resmi Pendapatan Daerah bertambah satu

mata pajak dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

3. Prima Dalam Pelayanan

Pelayanan yang terbaik artinya pelayanan yang diberikan dalam bidang

administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi

umum kepada Wajib Pajak secara akomodatif, efektif dan efisien.

Akomodatif yaitu mampu memenuhi tuntutan pelaksanaan kewenangan

tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

B. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan,

disusun misi organisasi yang merupakan dasar/alasan keberadaan suatu

Page 27: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 27

organisasi. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010,

Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik

membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta

menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD

bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi

penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi

SKPD.

Misi disusun untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan

dalam rangka mencapai perwujudan visi SKPD. Oleh karena itu, pernyataan

misi sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah

dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.

Mengacu kepada uraian tersebut diatas, sebagai bentuk nyata dari visi

organisasi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan 2 (dua) misi Dinas

Pendapatan yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya dilaksanakan

dalam rangka mencapai visi tersebut, yaitu :

1. Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah

2. Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan

Akuntabel

Penjelasan Misi

Misi 1 : Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah

Misi ini menegaskan keberadaan dan peran Dinas Pendapatan Kota Bandung

dalam mendukung pencapaian misi Kepala Daerah, dimana alasan utama

didiirikannya Dinas Pendapatan Kota Bandung adalah dalam rangka

mengelola pendapatan daerah khususnya Pajak Daerah. Selain itu misi ini

juga menegaskan visi Dinas Pendapatan Kota Bandung yaitu “PROFESIONAL

DALAM PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH, PRIMA DALAM

PELAYANAN MENUJU KOTA JASA YANG BERMARTABAT” dimana

profesionlisme dalam pengelolaan pendapatan daerah sangat dikedepankan

Page 28: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 28

agar pajak daerah dapat terealisir secara optimal dan menjadi sumber utama

pendapatan daerah.

Misi 2 : Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan

dan Akuntabel

Misi ini berkaitan erat dengan misi Kepala Daerah, khususnya misis ke-enam

yaitu “Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan

Pembangunan Kota yang Akuntabel dan Transparan dalam menunjang

Sistem Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”. Selain itu misi ini

menegaskan kembali visi Dinas Pendapatan Kota Bandung yaitu prima

dalam pelayanan .

Dengan misi ini Dinas Pendapatan Kota Bandung ingin menegaskan bahwa

trnsparansi dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan,khususnya

pengelolaan pendapatan daerah dari pajak daerah merupakan hal yang

sangat mendasar untuk dilaksanakan. Dengan pengelolaan pendapatan yang

transparan dan akuntabel akan menghasilkan pelayanan yang prima dan

berdampak pada penerimaan pendapatan pajak daerah yang optimal.

Beberapa hal penting yang terkandung dalam misi ini antara lain :

- Adanya aturan main dan system serta prosedur yang transparan

dalam pengelolaan pajak daerah.

- Adanya system pencatatan yang akurat sehingga terhindar dari

kemungkinan kesalahan pencatatan dan pembebanan dalam

pengelolaan pajak daerah

- Adanya dukungan sarana prasarana yang memadai yang akan

memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk melaksanakan

kewajibannya.

- Adanya tenaga yang professional yang akan melayani wajib pajak

dengan baik

- Berjalannya upaya penegakan hukum yang akan memberikan rasa

keadilan bagi masyarakat

Page 29: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 29

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendapatan

Tujuan Dinas Pendapatan

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi yang merupakan

suatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1

(satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Rumusan tujuan merefleksikan

konteks pembangunan yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung dan

memiliki keterkaitan dengan visi Dinas Pendapatan Kota Bandung yang ingin

dicapai.

Pernyataan tujuan akan diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin

dicapai. Dalam menentukan tujuan tidaklah mutlak harus terukur, kuantitatif,

ataupun tangible, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.

Karakteristik rumusan tujuan yang mendasar adalah harus realistis dan

dapat dicapai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perumusan tujuan

pembangunan antara lain:

1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi SKPD yang

telah ditetapkan. Untuk mewujudkan suatu misi, dapat dicapai melalui

beberapa tujuan;

2. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah; dan

3. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami

Berdasarkan uraian diatas, maka Dinas Pendapatan Kota Bandung

menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam upaya mewujudkan visi Dinas

Pendapatan Kota Bandung sebagai berikut :

1. Meningkatnya penerimaan Pajak Daerah secara Optimal;

2. Tercapainya Penerimaan Pendapatan Bukan Pajak Daerah sesuai hak

Daerah;

3. Terlaksananya pengelolaan PBB sebagai Pajak Daerah

4. Meningkatnya mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel;

5. Meningkatnya sistem pengelolaan pajak daerah

Page 30: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 30

Tujuan 1, 2 dan 3 merupakan tujuan yang ditetapkan dalam rangka

melaksanakan misi ke-1, sementara tujuan 4 dan 5 ditetapkan dalam rangka

melaksanakan misi ke-2.

Sasaran Dinas Pendapatan

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan

dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan.

Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis

pemerintah daerah. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi

sumberdaya dalam kegiatan organisasi/pemerintah daerah. Sasaran harus

bersifat spesifik, dapat dinilai, terukur, menantang, namun dapat dicapai,

berorientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam periode 1 (satu) tahun

kedepan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka Dinas Pendapatan Kota

Bandung menetapkan sasaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan

adalah sebagai berikut :

1. Tujuan ke-1 Meningkatnya penerimaan Pajak Daerah secara Optimal ,

sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah;

b. Tercapainya Penerimaan pajak daerah sesuai potensi yang dimiliki;

c. Terkendalinya pengelolaan Tunggakan Pajak Daerah;

d. Terlaksananya pengawasan atas penerapan sistem pemungutan pajak

Self Assesment.

2. Tujuan ke-2 Tercapainya Penerimaan Pendapatan Bukan Pajak Daerah

sesuai hak Daerah, sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi

daerah;

b. Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak provinsi sesuai potensi

daerah

Page 31: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 31

3. Tujuan ke-3 Terlaksananya pengelolaan PBB sebagai Pajak Daerah

sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Tersusunnya perangkat aturan berkaitan dengan pengelolaan PBB;

b. Tersedianya sarana prasarana pendukung pengelolaan PBB;

c. Tersedianya tenaga profesional berkaitan dengan pengelolaan PBB;

d. Tersusunnya data wajib PBB yang akurat;

e. Tercapainya penerimaan PBB sesuai target yang ditetapkan

4. Tujuan ke-4 Meningkatnya mutu pelayanan yang transparan dan

akuntabel, sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Meningkatnya transparansi pelayanan;

b. Meningkatnya akuntabilitas pelayanan

5. Tujuan ke-5 Meningkatnya sistem pengelolaan pajak daerah, sasaran

yang ingin dicapai adalah:

a. Meningkatnya pemahaman pegawai atas peraturan perundangan

terkait;

b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasana pelayanan

Hubungan antara tujuan, sasaran, indicator sasaran beserta targetnya

dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tujuan dan sasaran jangka menengah Pelayanan Dinas

Pendapatan Kota Bandung

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

4 5

1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkatnya

penerimaan Pajak Daerah secara Optimal

1 Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah

1 Rasio ketersediaan Perda dan Perwal untuk masing-masing jenis pajak

%

100 100

2 Tercapainya Penerimaan pajak daerah sesuai potensi yang dimiliki

1 Rasio realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target tahun berjalan

%

Page 32: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 32

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

4 5

1 2 3 4 5 6 7 P.Hotel %

100 100

P. Rest % 100 100

P.Hib % 100 100

P.Rekl % 100 100

P.Parkir % 100 100

P.Pen.Jln % 100 100

P.Air Tnh % 100 100

BPHTB % 100 100

PBB % 100

2 Rasio penerimaan pajak yang berasal dari target murni tahun berjalan dibandingkan dengan total penerimaan (untuk setiap jenis pajak)

%

P.Hotel % 100 100

P. Rest % 100 100

P.Hib % 100 100

P.Rekl % 100 100

P.Parkir % 100 100

P.Pen.Jln % 100 100

P.Air Tnh % 100 100

BPHTB % 100 100

PBB % 100

3 Rasio Penyelesaian BPHTB yang tepat waktu terhadap total validitas BPHTB

% 90 90

3 Terkendalinya pengelolaan Tunggakan Pajak Daerah

1 Rasio jumlah penyelesaian piutang secara administrasi dibandingkan dengan jumlah penunggak pajak

% 100 100

Page 33: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 33

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

4 5

1 2 3 4 5 6 7 4 Terlaksananya

pengawasan atas penerapan sistem pemungutan pajak Self Assesment

1 Rasio jumlah wajib pajak yang diperiksa terhadap total WP (untuk setiap jenis pajak)

% 3.6 4.2

2 Rasio Pemanfaatan LHP sebagai dasar penetapan Pajak

% 100 100

2 Tercapainya Penerimaan Pendapatan Bukan Pajak Daerah sesuai hak Daerah

1 Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah

1 Rasio realisasi perimaan bagi hasil pajak pusat dibandingkan dengan target

% 100 100

2 Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak provinsi sesuai potensi daerah

1 Rasio realisasi perimaan bagi hasil pajak provinsi dibandingkan dengan target

% 100 100

3 Terlaksananya pengelolaan PBB sebagai Pajak Daerah

1 Tersedianya sarana prasarana pendukung pengelolaan PBB

1 Sistem Aplikasi Unit 14 14

2 Tersedianya tenaga profesional berkaitan dengan pengelolaan PBB

1 tenaga Appraisal Orang 45 45

3 Tersusunnya data wajib PBB yang akurat

1 Data WP PBB WP 448.103 448.103

4 Meningkatnya mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel

1 Meningkatnya transparansi pelayanan

1 Tersusunnya SOP dan Standar Pelayanan untuk setiap jenis pajak

% 100 0

Page 34: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 34

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

4 5

1 2 3 4 5 6 7 2 Tersusunnya

Standar Waktu Pelayanan untuk setiap jenis pajak

% 100 100

3 Terlaksananya sosialisasi atas setiap pelayanan

kegiatan 5 8

2 Meningkatnya akuntabilitas pelayanan

1 % Ketersediaan media pengaduan masyarakat

unit 1 1

2 Rasio kasus pengaduan yang terselesaikan

% 75 80

5 Meningkatnya sistem pengelolaan pajak daerah

1 Meningkatnya pemahaman pegawai atas peraturan perundangan terkait

jumlah pegawai yang mengikuti diklat

orang 50 45

2 Meningkatnya sarana prasana pelayanan

1 Ketersediaan sistem teknologi informasi

unit 3 0

2 Tersediannya barang cetakan

dokumen 131 131

3 tersedianya gedung kantor dan UPT

unit 6 4

4 Tersedianya sarana transportasi

unit 52 0

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendapatan

Dalam era otonomi daerah, pemerintah Kabupaten dan Kota

diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus

rumah tangganya sendiri. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan

pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk

memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), selain untuk

menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya

Page 35: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 35

inovasi. Sejalan dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Daerah

diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya

untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan

di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber-sumber

penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal, di dalam

koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pajak

daerah dan retribusi daerah.Untuk mengatasi segala permasalahan tersebut,

maka dilakukan identifikasi nilai-nilai, lingkungan strategis, faktor-faktor

kunci keberhasilan, tujuan dan sasaran organisasi Dinas Pendapatan Kota

Bandung. Hal itu sangat menentukan keberhasilan lembaga Dinas

Pendapatan Kota Bandung.

Faktor kunci keberhasilan memungkinkan Dinas Pendapatan Kota Bandung

untuk mengembangkan suatu rencana strategik yang lebih mudah untuk

mengkomunikasikan dan menerapkannya, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparat, melalui berbagai

pendidikan dan pelatihan;

2. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat wajib pajak secara

kontinue serta membuat solusi apabila ditemukan suatu permasalahan;

3. Menegakan sanksi hukum bagi petugas dan wajib pajak yang melanggar

Peraturan Perundang-undangan;

4. Meningkatkan sistem penagihan yang mempermudah dan mempercepat

wajib pajak dalam pembayaran, dengan memperbanyak tempat

pembayaran dan penagihan;

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana; dan

6. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui implementasi UPT

di 5 (lima) wilayah di Kota Bandung.

Prinsip-prinsip kebijakan adalah beberapa asas atau dasar pemikiran

yang harus dipertimbangkan apabila akan dilaksanakan suatu kebijakan yang

terdiri dari 4 (empat) prinsip yaitu :

a. Prinsip Pertama : Kebijakan pemerintah harus mengandung tujuan-

tujuan penting untuk kesejahteraan masyarakat.

Page 36: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 36

b. Prinsip Kedua : Perumusan kebijakan pemerintah harus fleksibel.

c. Prinsip Ketiga : Kebijakan pemerintah harus melibatkan berbagai

disiplin ilmu.

d. Prinsip Keempat : Adanya lembaga-lembaga kebijakan dan perumusan

kebijakan yang profesional.

Berdasarkan prinsip-prinsip kebijakan di atas dan sebagai tindak

lanjut dari penetapan sasaran umum, arah Kebijakan Dinas Pendapatan Kota

Bandung adalah sebagai berikut:

1. Profesionalisme Sumber Daya Manusia Dispenda Kota Bandung.

2. Sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang operasional

pengelolaan Pajak Daerah.

3. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Pusat Penelitian dan Pengkajian,

dalam penyelenggaraan penelitian dan pengembangan mengenai

intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Daerah.

4. Jaringan kerjasama penelitian dan pengembangan dalam mewujudkan

sistem informasi dan database yang berorientasi Teknologi Informasi.

5. Pengelolaan proses organisasi melalui ISO 9001 ; 2008.

6. Pelimpahan kewenangan perpajakan baru (UU no 28 tahun 2009) yang

memperluas basis pajak daerah.

BAB 5

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Page 37: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 37

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun

dalam rangka kerja sama dengan masyarakat guna mencapai sasaran

tertentu.

Program selalu berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan tertentu

sebagaimana ditetapkan dalam strategi. Dalam menetapkan program telah

dipertimbangkan “siapa melakukan apa” dan jangka waktu penyelesaiannya.

Dengan demikian proram adalah salah satu Cara untuk Mencapai Tujuan dan

Sasaran Merupakan rencana aksi terpadu yang meliputi:

Penetapan kebijakan

Program operasional

Kegiatan/aktivitas

Kegiatan merupakan tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu

yang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan

dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan

tujuan. Kegiatan merupakan titik awal menuju perwujudan misi dan visi.

Kriteria Kegiatan adalah sebagai berikut:

Spesifik

Terukur

Agresif

Berorientasi kepada hasil

Memiliki jangka waktu tertentu

Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan serta dalam

rangka pencapaian target kinerja sesuai dengan indikator kinerja Dinas

Pendapatan Kota Bandung dalam RPJMD 2009-2013 yaitu pencapaian target

pendapatan daerah maka program-program yang akan dilaksanakan

meliputi :

(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Page 38: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 38

(3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

(4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.

(5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

(6) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Adapun perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada lampiran 1

dan 2.

Page 39: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 39

BAB 6

INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung Tahun 2009-2013 disusun dengan salah satu tujuannya adalah

sebagai pedoman bagi seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung

dalam menyusun Renstra periode 2009-2013. Dinas Pendapatan Kota

Bandung yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksa sebagian

urusan pemerintahan dibidang pendapatan daerah berdasarkan azas

otonomi dan pembantuan, terkait pada Misi ke enam yaitu : Meningkatkan

Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan Pembangunan Kota

yang Akuntabel dan Transparan dalam Menunjang Sistem

Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa. Sesuai dengan misi tersebut,

indikator kinerja Dispenda adalah pencapaian target pendapatan pajak

daerah ditambah dengan beberapa indikator lainnya yang dapat diuraikan

dari tabel berikut :

Tabel 6.1

Indikator Kinerja Dinas Pendapatan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada awal

periode RPJMD (Rp)

Target Capaian Setiap Tahun (Rp)

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 4 Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 PAJAK HOTEL

65.186.749.663,00 90.000.000.000,00 102.000.000.000,00

2 PAJAK RESTORAN/RM

56.916.009.253.00

80.000.000.000,00 80,000,000,000,00

3 PAJAK HIBURAN

19.995.781.467,00

34.000.000.000,00 30,000,000,000,00

Page 40: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 40

4 PAJAK REKLAME

16.663.702.588,00

22.000.000.000,00 14.000.000.000,00

5 PPJ

50.263.640.386,00 96.000.000.000,00 105.000,000,000,00

6 PAJAK PARKIR

5.206.427.588,00 7.000.000.000,00 6,500,000,000,00

7 PAJAK AIR TANAH

0,00 4.600.000.000,00 2,500,000,000,00

8 BPHTB 0,00 190.000.000.000,00 225,000,000,000,00

9 PBB 0,00 0,00 210,000,000,000,00

JUMLAH 214.268.203.487,00 523.600.000.000,00 775,000,000,000.00

Page 41: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 41

BAB 7 PENUTUP

Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu

berotonomi yaitu terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya,

daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali

sumber-sumber keuangan sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan

sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pusat harus

seminimal mungkin, sehingga PAD khususnya pajak dan retribusi daerah

harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar, yang didukung oleh

kebijakan perimbangan keuangan Pusat dan Daerah sebagai prasyarat

mendasar dalam sistem pemerintahan negara.

Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi sumber-sumber PAD

perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk

itu diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan.

Dalam jangka pendek kegiatan yang paling mudah dan dapat segera

dilakukan adalah dengan melakukan intensifikasi terhadap obyek atau

sumber pendapatan daerah yang sudah ada terutama melalui pemanfaatan

teknologi informasi. Dengan melakukan efektivitas dan efisiensi sumber atau

obyek pendapatan daerah, maka akan meningkatkan produktivitas PAD

tanpa harus melakukan perluasan sumber atau obyek pendapatan baru yang

memerlukan studi, proses dan waktu yang panjang. Dukungan teknologi

informasi secara terpadu guna mengintensifkan pajak mutlak diperlukan

karena sistem pemungutan pajak yang dilaksanakan selama ini cenderung

tidak optimal. Masalah ini tercermin pada sistem dan prosedur pemungutan

yang masih konvensional dan masih banyaknya sistem berjalan secara

parsial, sehingga besar kemungkinan informasi yang disampaikan tidak

konsisten, versi data yang berbeda dan data tidak up-to-date.

Page 42: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 42

Permasalahan pada sistem pemungutan pajak cukup banyak, misalnya : baik

dalam hal data wajib pajak/retribusi, penetapan jumlah pajak, jumlah

tagihan pajak dan target pemenuhan pajak yang tidak optimal.

Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota

Bandung dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui

optimalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah , antara lain dapat

dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Memperluas basis penerimaan : Tindakan yang dilakukan untuk

memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang

dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu

mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar

pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian,

menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan.

2. Memperkuat proses pemungutan : Upaya yang dilakukan dalam

memperkuat proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat

penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tarif pajak daerah dan

peningkatan SDM.

3. Meningkatkan pengawasan : Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara

lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala,

memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap

penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan

pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah.

4. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya

pemungutan. Tindakan yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain

memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan

admnistrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis

pemungutan.

Page 43: Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak 2009-2013.pdf

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Bandung 43

5. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang

lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi

dengan instansi terkait di daerah.

Selanjutnya, ekstensifikasi perpajakan juga dapat dilakukan, yaitu

melalui arah kebijaksanaan Pemerintah untuk memberikan kewenangan

perpajakan yang lebih besar kepada daerah pada masa mendatang. Untuk itu,

perlu adanya perubahan dalam sistem perpajakan Indonesia sendiri melalui

sistem pembagian langsung atau beberapa basis pajak Pemerintah Pusat

yang lebih tepat dipungut oleh daerah.