rencana strategis btip 2010-2014

24
  B  A L   A  I    T E L  E  K  O  M  U  N  I    K  A  S   I    A  N  I    N  F   O  R  M  A  T  I    K  A  P E  R E  S   A  A  N  Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 Jakarta, 2009 

Upload: tjahjo-tri-hartono

Post on 20-Jul-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 1/24

 

B  A L   A  I    T E L  E  K  O M U N I    K  A  S   I   D A  N I    N F   O

 R  M A  T  I    K  A  P E  R DE  S   A  A  N

 Rencana Strategis

Tahun 2010 s/d 2014

Jakarta, 2009 

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 2/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014

B  A L   A  I    T E L  E  K  O M U N I    K  A  S   I   D A  N I    N F   O

 R  M A  T  I    K  A  P E  R DE  S   A  A  N

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1

  B. Maksud dan Tujuan …………………………………………………… 3

II. PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 

A. Perkembangan saat ini ………………………………………………. 4

B. Perkembangan lingkungan strategis ……………………………….. 4

C. Permasalahan …………………………………………………………. 5

D. Kondisi yang diharapkan ……………………………………………… 7

III. ARAH PEMBANGUNAN 

A. Dasar Pemikiran ………………………………………………………. 8

B. Visi dan Misi …………………………………………………………… 8

C. Strategi Pembangunan ……………………………………………….. 9D. Arah Kebijakan ………………………………………………………… 10

IV. CARA PENCAPAIAN TUJUAN 

A. Tujuan …………………………………………………………………. 12

B. Sasaran ………………………………………………………………… 12

C. Kebijakan ………………………………………………………………. 12

D. Program ………………………………………………………………… 13

V. PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN 

A. Dasar …………………………………………………………………… 18  B. Pelaksanaan …………………………………………………………… 20

V. PENUTUP ……………………………………………………………………. 22

 

Lampiran-lampiran

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 3/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 1 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar penduduk Indonesia saat ini masih bertempat

tinggal di kawasan permukiman perdesaan (sekitar 60 persen, data

Sensus Penduduk tahun 2000). Selama ini kawasan perdesaan

dicirikan antara lain oleh rendahnya tingkat produktivitas tenaga

kerja, masih tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya kualitas

lingkungan permukiman perdesaan. Rendahnya produktivitas

tenaga kerja di perdesaan bisa dilihat dari besarnya tenaga kerja

yang ditampung sektor pertanian (46,26 persen dari 90,8 juta

penduduk yang bekerja), padahal sumbangan sektor pertanian

dalam perekonomian nasional menurun menjadi 15,9 persen

(Susenas, 2003).

Sementara itu tingginya tingkat kemiskinan di perdesaan bisa

ditinjau baik dari indikator jumlah dan persentase penduduk miskin

(head count ), maupun tingkat kedalaman dan keparahan

kemiskinan. Pada tahun 2003, jumlah penduduk miskin adalah 37,3

 juta jiwa (17,4 persen), di mana persentase penduduk miskin di

perdesaan 20,2 persen, lebih tinggi dari perkotaan yang mencapai

13,6 persen.

Dengan penduduk dan angkatan kerja perdesaan yang akan terus

bertambah sementara pertumbuhan luas lahan pertanian relatif

tidak meningkat secara signifikan, maka penyerapan tenaga kerja

di sektor pertanian menjadi tidak produktif. Oleh karena itu sangat

penting untuk mengembangkan lapangan kerja non pertanian (non- 

farm activities ) guna menekan angka kemiskinan dan migrasi ke

perkotaan yang terus meningkat. Pengembangan ekonomi lokal

yang bertumpu pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah )

dan Koperasi, dan berbasis sumberdaya perdesaan serta terkait

dengan kegiatan di kawasan perkotaan berpotensi menyediakan

lapangan kerja berkualitas bagi penduduk perdesaan.

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 4/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 2 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

Bersamaan dengan usaha pertanian yang semakin modern, UMKM

dan Koperasi yang berkembang sehat di perdesaan akan

membentuk landasan yang tangguh bagi transformasi jangka

panjang dari masyarakat agraris ke arah masyarakat industri.

Sejalan dengan itu, ketersediaan infrastruktur di perdesaan juga

perlu ditingkatkan, baik yang berfungsi untuk mendukung aktivitas

ekonomi maupun peningkatan kualitas lingkungan permukiman di

perdesaan. Kawasan perdesaan yang mampu menyediakan

lapangan kerja produktif dan lingkungan permukiman yang sehat

dan nyaman akan menjadi penahan bagi berpindahnya penduduk

dari desa ke kota.

Sejalan dengan pertumbuhan perdesaan, industri telekomunikasi

semakin pesat pertumbuhannya akan tetapi ketersediaan

infrastruktur dan layanan telekomunikasi belum terjadi secara

merata, sehingga masih banyak diwilayah perdesaan yang belum

terfasilitasi oleh telekomunikasi. Memasuki periode terakhir RPJM

2004-2009 sedang dilaksanakan Penyediaan Jasa Akses

Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan KPU/USO untuk

31.824 desa yang belum memiliki layanan telepon umum.

Kebutuhan akses telekomunikasi berjalan secara bertahap yangpada awalnya wilayah perdesaan lebih menitikberatkan kepada

akses telekomunikasi atau berupa akses telepon umum yang

secara bertahap berdasarkan pertumbuhan ekonomi sebagai

akibat masuknya industri telekomunikasi sehingga mendorong

meningkatnya kebutuhan atas akses telekomunikasi.

Ketimpangan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi tidak saja

terjadi antara Indonesia dengan negara lain, tetapi juga antara satu

daerah di Indonesia dengan daerah lain. Sampai dengan tahun

2008, sebagian besar (86 persen) dari infrastruktur yang ada

terdapat di Sumatera, Jawa dan Bali (Tabel 24). Dengan demikian,

hanya 14 persen dari infrastruktur eksisting terdapat di wilayah

Indonesia timur. Kesenjangan infrastruktur juga terjadi antara

wilayah perkotaan dan perdesaan. Teledensitas wilayah

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 5/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 3 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

Jabodetabek dan daerah perkotaan lainnya masing-masing telah

mencapai 35 persen dan 11-25 persen, sedangkan wilayah

perdesaan baru mencapai 0,25 persen. Hingga tahun 2009 telah

terdapat 43 ribu desa (64 persen dari total desa) yang memiliki

fasilitas telekomunikasi sekurang-kurangnya 1 telepon umum.

Untuk mengatasi masalah rendahnya ketersediaan fasilitas

telekomunikasi di perdesaan, pemerintah melanjutkan program

Universal Service Obligation (USO) sejak tahun 2008. Program ini

bertujuan untuk menyediakan fasilitas akses telekomunikasi di

wilayah perdesaan yang secara ekonomi kurang menguntungkan

termasuk daerah perintisan, perbatasan, pedalaman, pinggiran dan

terpencil sebanyak 31.824 desa. Saat ini pemerintah masih

menyelesaikan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2005

tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

Berlaku pada Departemen Kominfo yang mengatur perubahan tarif

kontribusi penyelenggara telekomunikasi semula sebesar 0,75

persen menjadi 1,25 persen dari pendapatan kotor sebagai sumber

pembiayaan program USO. Dengan demikian, pelaksanaan

program USO tahun 2009 diharapkan dapat berkembang tidak

hanya memfasilitasi akses telekomunikasi saja akan tetapi lebih

kepada pembentukan masyarakat berbasis informasi dan

dukungan dalam program ICT Fund.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud

Perwujudan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur di

wilayah perdesaan dengan merealisasikan pengembangan fasilitas

telekomunikasi perdesaan menjadi fasilitas informatika perdesaan.

Tujuan

Optimalisasi sumber daya manusia perdesaan melalui

pemberdayaan kemampuan berakses telekomunikasi sejalan

dengan tingkat kebutuhannya melalui pemanfaatan infrastruktur

telekomunikasi dan informatika perdesaan.

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 6/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 4 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

II. PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

A. Perkembangan saat ini

Kondisi status ICT di Indonesia adalah jumlah pelanggan telepon

tetap sebanyak 8.758.096, pelanggan FWA sebanyak 9.069.827,

pelanggan telepon seluler 81.834.590, pelanggan internet

2.543.649 (data tahun 2006), pengguna internet 25 juta, pengguna

fix broadband 241 ribu, pengguna mobile broadband 5.5 juta, dan

densitas telepon sebesar 3.89% untuk PSTN, 4.03% untuk FWA,

36.39% untuk telepon seluler dan total PSTN dan telepon seluler

sebesar 44.31% sedangkan untuk daerah rural baru terfasilitasi 1

telepon untuk 1 desa.

B. Perkembangan lingkungan strategis

Perkembangan lingkungan strategis untuk Indonesia dibandingkan

dengan negara-negara dilingkungan ASEAN didapatkan kondisi

sebagaimana dimaksud dalam tabel dibawah ini.

Roadmap Produk Industri Telekomunikasi Dalam Negeri

Sumber : Ristek

2007 2008 2009 2010

TEKNOLOGI

Application E-banking E-business E-telemedicine

EWS Entertainment

NMS HSS

Control MSC GSM 900/1800

Transport DMR (SDH) IP Transport

Access BTS GSM 900/1800

CPE MS GSM & CDMA

FWT GSM & CDMA

Application NMS

SCF Unified Messaging

Application Servers IP-TV

Control Softswitch

TGW

SGW

Transport Gigabit Router

Access AGW

IP-DSLAM

CPE SIP-Phone GPON

STB IP-TV

Application NMS

Billing Centre

Access BS 2.3 GHz (802.16d) BS 2.3 GHz (802.16e)

CPE SS 2.3 GHz (802.16d) SS 2.3 GHz (802.16e)

IP v.6 Gigabit Router

STB DVB-S

STB DVB-T

Ancillaries 

Power supply Power supply Power supply Power supply

Antenna Antenna Antenna Antenna

Repeater Repeater Repeater

Keterangan: Tower Tower Tower Tower

INTI

INTI-PISMA

QUARSAR

HARIFF

IP + Wireless (Access) 

IP + Wireline (NGN) 

PRODUKMobile 

Broadcasting 

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 7/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 5 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

GCI, HDI, TECH INDEX, INOVATION INDEX

Sumber : Ristek

Posisi Daya Saing Tahun 2003

Sumber : Ristek

C. Permasalahan

Tingkat kesiapan dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam

mengakses dan memanfaatkan telekomunikasi ditentukan oleh dua

aspek, yaitu supply  yang terkait dengan kemampuan

pembangunan penyedia infrastruktur telekomunikasi, dan demand 

yang terkait dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Tidak

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 8/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 6 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

seimbangnya supply-demand  pada akhirnya akan menyebabkan

rendahnya tingkat kesiapan dan kemampuan mengakses dan

memanfaatkan telekomunikasi. Ketidakseimbangan tersebut

disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

Terbatasnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Saat ini,

penyediaan infrastruktur telekomunikasi belum dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat. Keterbatasan infrastruktur telekomunikasi

Indonesia dapat diamati melalui perbandingan dengan negara lain

di Asia. Teledensitas (tingkat penetrasi) layanan telepon tetap,

telepon bergerak, dan pengguna internet Indonesia pada tahun

2003 masing-masing baru mencapai 3,65 persen, 5,52 persen dan

3,77 persen. Pada tahun yang sama, rata-rata negara Asia telah

mencapai 13,64 persen, 15,03 persen, dan 6,74 persen.

Tidak meratanya penyebaran infrastruktur telekomunikasi.

Jangkauan infrastruktur telekomunikasi masih sangat terbatas dan

lebih banyak terkonsentrasi di wilayah barat Indonesia dan wilayah

perkotaan. Hingga tahun 2003, 84 persen infrastruktur pos

komersial dan 86 persen infrastruktur telekomunikasi terdapat di

Sumatera dan Jawa. Pada tahun yang sama, infrastruktur pos dan

telekomunikasi masing-masing baru menjangkau 51 persen dan 36persen desa. Sementara itu, masih terdapat 20 persen penduduk

yang belum terjangkau infrastruktur penyiaran televisi dan radio.

Terbatasnya kemampuan pembiayaan penyedia infrastruktur

telekomunikasi. Keterbatasan kemampuan pembiayaan sangat

dirasakan terutama pada sektor-sektor yang memanfaatkan

teknologi tinggi, seperti pos dan telematika. Perkembangan

teknologi telekomunikasi dan komunikasi yang sangat cepat

membawa dampak kepada meningkatnya kebutuhan akan

investasi baru dalam waktu yang lebih singkat sehingga investasi

 jangka panjang menjadi tidak menarik lagi. Sementara itu,

pembangunan infrastruktur telekomunikasi itu sendiri

membutuhkan perencanaan dan implementasi yang cukup

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 9/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 7 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

panjang, serta mempunyai waktu pengembalian modal yang

panjang

D. Kondisi yang diharapkan

Berdasarkan gambaran kondisi saat ini dan lingkungan strategis

maka didorong tumbuhnya pengguna telepon tetap menjadi 10 juta

pelanggan, pelanggan FWA menjadi 11 juta, pelanggan telepon

seluler menjadi 100 juta, pelanggan internet menjadi 3 juta,

pengguna internet menjadi 30 juta, pengguna fix broadband

menjadi 300 ribu, pengguna mobile broadband menjadi 6 juta, dan

densitas telepon menjadi 4% untuk PSTN, 4.5% untuk FWA, 40%

untuk telepon seluler dan total PSTN dan telepon seluler sebesar

47% sedangkan untuk daerah rural diharapkan telah teraksesminimal 1 telepon dan 1 internet untuk setiap desa

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 10/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 8 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

III. ARAH PEMBANGUNAN

A. Dasar Pemikiran

1. Pergeseran paradigma pembangunan infrastruktur dari

berbasis aset menjadi berbasis layanan

2. Pergeseran paradigma dekonsentrasi tugas pokok dan fungsi

pemerintah pusat dan daerah

3. Pergeseran paradigma perkembangan industri telekomunikasi

konvergensi dengan penyiaran

4. Pergeseran paradigma enterprising government

5. Pergeseran paradigma pemanfaatan teknologi advance dimulai

dari desa

6. Pergeseran paradigma pengenalan dan penguasaan teknologi

dimulai dari desa

B. Visi dan Misi

Visi

Pionir penyediaan infrastruktur telematika perdesaan sebagai

landasan bagi pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial

serta ekonomi dalam upaya pengentasan masyarakat dari

kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan pengembangan

wilayah dan masyarakat serta menjembatani kesenjangan digital

Misi

• Melaksanakan kegiatan pembiayaan jasa penyediaan sarana

dan prasarana telematika perdesaan, dan pengusahaan serta

pengawasannya secara transparan, profesional dan akuntabel 

• Menyediakan akses dan layanan telematika perdesaan yang

dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan dan terjangkau

oleh masyarakat 

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 11/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 9 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

C. Strategi Pembangunan

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Telekomunikasi Perdesaan

KPU/USO

Kebijakan jangka pendek BTIP-BLU adalah melakukan

penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi melalui

program KPU-USO dalam rangka memfasilitasi seluruh

perdesaan di wilayah Indonesia yang belum terjangkau baik

layanan dan fisik infrastruktur telekomunikasi sebagai bentuk

peningkatan teledensitas, pemerataan pembangunan nasional,

percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi regional sekaligus

memelihara NKRI.

Kebijakan jangka pendek meliputi tiga program yaitu: program

desa berdering, revitalisasi sarana dan prasarana

telekomunikasi dan optimalisasi tugas pokok dan fungsi

kelembagaan

2. Perkuatan Sarana dan Prasarana Telekomunikasi Perdesaan

KPU/USO

Kebijakan jangka menengah BTIP-BLU adalah melakukanlanjutan penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi

melalui program KPU-USO dalam rangka perkuatan fasilitasi

seluruh perdesaan di wilayah Indonesia yang sudah terjangkau

baik layanan dan fisik infrastruktur telekomunikasi sebagai

bentuk peningkatan teledensitas, pemerataan pembangunan

nasional, percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi regional sekaligus

memelihara NKRI.

Kebijakan ini merupakan pengembangan terhadap kebijakan

 jangka pendek dalam rangka mengoptimalkan program-

program yang telah dilaksanakan pada periode kebijakan

dimaksud. Kebijakan jangka menengah meliputi tiga program

yaitu: program desa pinter, optimalisasi sarana dan prasarana

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 12/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 10 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

telekomunikasi dan revitalisasi perangkat pendukung

Pengendalian Sarana dan Prasarana Telekomunikasi

3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Telekomunikasi

Perdesaan KPU/USO

Kebijakan jangka panjang BTIP-BLU adalah melakukan

lanjutan penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi

melalui program KPU-USO dalam rangka membentuk

masyarakat berbasis telekomunikasi sebagai bentuk

peningkatan teledensitas, pemerataan pembangunan nasional,

percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi regional sekaligus

memelihara NKRI.

Kebijakan ini merupakan pengembangan terhadap kebijakan

 jangka menengah dalam rangka mengoptimalkan program-

program yang telah dilaksanakan pada periode kebijakan

dimaksud.

Kebijakan jangka panjang meliputi tiga program yaitu: program

masyarakat berbasis telekomunikasi, fasilitasi integrasi sarana

dan prasarana telekomunikasi dan revitalisasi tugas pokok dan

fungsi kelembagaan.Kebijakan ini dilaksanakan pada tahun

2019 s.d 2025 dan dilakukan evaluasi setiap periodenya dalam

rangka pengembangan dan penyempurnaan rencana strategis

BTIP-BLU

D. Arah Kebijakan

1. Kebijakan Penyediaan

penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi berbasis

penyediaan jasa untuk daerah yang belum terjangkau layanan

infrastruktur telekomunikasi berupa penyediaan 1 (satu) satuan

sambungan layanan (SSL) untuk 1 desa.

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 13/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 11 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

2. Kebijakan Perkuatan

penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi berbasis

penyediaan jasa untuk daerah yang telah terjangkau layanan

infrastruktur telekomunikasi melalui pengembangan layanan

internet perdesaan untuk setiap desa

3. Kebijakan Revitalisasi Infrastruktur

Revitalisasi perangkat sarana dan prasarana telekomunikasi

perdesaan tahun 2003 dan 2004 sebanyak 5.354 desa yang

diawali dengan evaluasi dan pendataan ulang dalam rangka

memfungsikan kembali dan mengoptimalkan pengoperasian

dan pemeliharaannya

4. Kebijakan ICT Fund

Optimalisasi tugas pokok dan fungsi kelembagaan secara

intensifikasi dan ekstensifikasi

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 14/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 12 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

IV. CARA PENCAPAIAN TUJUAN

A. Tujuan

Mewujudkan kemudahan akses dan informasi dalam rangka

pemberdayaan masyarakat dan wilayah

B. Sasaran

1. Terwujudnya 1 telepon untuk 1 desa pada tahun 2009 untuk +

31.824 desa di seluruh Indonesia

2. Terwujudnya 1 internet untuk 1 desa dengan

mengimplementasikan layanan akses telekomunikasi diseluruh

kecamatan untuk telekomunikasi cuaca, harga komoditi,

pendidikan dan kebutuhan lainnya dalam rangka kemudahantelekomunikasi untuk masyarakat

3. Terwujudnya ketermanfaatan infrastruktur perdesaan dalam

rangka optimalisasi layanan telekomunikasi mendukung

kebijakan desa pinter

4. Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan efisien dalam

rangka penyediaan jasa akses telekomunikasi dan informatika

perdesaan KPU/USO

C. Kebijakan

1. Kebijakan Desa Berdering

Penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi berbasis

penyediaan jasa untuk daerah yang belum terjangkau layanan

infrastruktur telekomunikasi berupa penyediaan 1 (satu) satuan

sambungan layanan (SSL) untuk 1 desa.

2. Kebijakan Desa Pinter

Penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi berbasis

penyediaan jasa untuk daerah yang telah terjangkau layanan

infrastruktur telekomunikasi melalui pengembangan layanan

internet perdesaan untuk setiap desa

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 15/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 13 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

3. Kebijakan Revitalisasi Infrastruktur Telekomunikasi Perdesaan

Revitalisasi perangkat sarana dan prasarana telekomunikasi

perdesaan tahun 2003 dan 2004 sebanyak 5.354 desa yang

diawali dengan evaluasi dan pendataan ulang dalam rangka

memfungsikan kembali dan mengoptimalkan pengoperasian

dan pemeliharaannya

4. Kebijakan ICT Fund

Optimalisasi pendanaan melalui pembiayaan kepada industri

ICT

D. Program

1. Program Desa Berdering

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Akses Telekomunikasi dan

Informatika Perdesaan KPU/USO.

Kegiatan ini sebagai bentuk implementasi desa berdering

dilakukan penyediaan maksimal 31.824 desa dan minimal

setiap desa memiliki 1 (satu) satuan sambungan layanan

(SSL).

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan periode

penyediaan fisik paling lama 12 bulan yang berakhir pada

Desember 2009 dan dilanjutkan dengan periode penyediaan

layanan paling lama 51 bulan yang berakhir pada bulan

Desember 2013.

Periode dimaksud merupakan tahap 1 dan akan dilanjutkan

kembali pada tahap 2 dengan diawali evaluasi terlebih

dahulu terhadap desa-desa yang telah terfasilitasi dalamrangka menetapkan wilayah dimaksud yang telah dapat

dilepas sebagai wilayah non-KPU/USO.

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 16/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 14 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

 

Kegiatan Penyediaan Jasa Akses Telekomunikasi dan

Informatika Perdesaan KPU/USO

No. Kegiatan Tahun2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode

Layanan

31.824 31.824 31.824  31.824 31.824

 

Catatan. Untuk tahun 2014 pembiayaan 10% dari nilai kontrak

b. Kegiatan Pengukuran Kinerja Penyediaan Jasa Akses

Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan

Kegiatan ini adalah implementasi fungsi pengawasan

terhadap realisasi kegiatan penyediaan jasa aksestelekomunikasi dan informatika perdesaan dalam

penyediaan 31.824 desa untuk minimal setiap desa memiliki

1 (satu) satuan sambungan layanan (SSL) meliputi 3 paket

yaitu Paket 1 (Sumatera dan Kalimantan), Paket 2 (Jawa,

Bali, NTT dan NTB) dan Paket 3 (Sulawesi, Maluku, dan

Irian Jaya).

Kegiatan Pengukuran Kinerja Penyediaan Jasa Akses

Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan

No. KegiatanTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode

Pengawasan

dan Evaluasi

3 paket 3 paket 3 paket  3 paket 3 paket

 

2. Program Desa Pinter

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Akses Internet Perdesaan

KPU/USO

Kegiatan ini adalah kelanjutan penyediaan sarana dan

prasarana telekomunikasi berbasis penyediaan jasa untuk

daerah yang telah terjangkau layanan infrastruktur

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 17/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 15 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

telekomunikasi melalui pengembangan layanan internet

perdesaan.

Program Desa Pinter memiliki target penyediaan jasa akses

layanan internet perdesaan dengan tahap 1 dari tahun 2009

s/d tahun 2014 yang diawali dengan beberapa tahapan

penyediaan jasa akses layanan internet dalam periode

kebijakan jangka pendek diperkirakan sampai dengan tahun

2013 dan kemudian secara menyeluruh sebanyak 37.178

desa (31.824 desa bagian dari program desa berdering dan

5.354 desa merupakan bagian dari program revitalisasi

infrastruktur telekomunikasi).

Kegiatan penyediaan jasa akses internet perdesaan

KPU/USO

No KegiatanTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode Fisik 7078

desa

7000

desa

8000

desa

15000

desa

2. Periode Layanan 100

desa

7178

desa

14178

desa

22178

desa

37178

desa

b. Kegiatan Publik Edukasi Telekomunikasi dan Informatika

KPU/USO

Kegiatan ini adalah sosialisasi program KPU/USO melalui

pengenalan pemanfaatan telekomunikasi dan informatika

berdasarkan budaya lokal.Kegiatan ini dilaksanakan dalam

rangka rencana implementasi kebijakan desa pinter yang

pada akhirnya menuju kepada masyarakat berbasis

informasi. Pelaksanaan kegiatan mencakup seluruh wilayah

WPUT yang akan diseleksi berdasarkan tingkat kabupaten

terseleksi.

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 18/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 16 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

Kegiatan Publik Edukasi Telekomunikasi dan Informatika

KPU/USO

3. Program Revitalisasi Aset

a. Kegiatan Pengamanan Aset

Kegiatan ini adalah kelanjutan dari inventarisasi aset hasil

pembangunan fastel tahun 2003 dan 2004 di 5.354 desa

dalam rangka penyelematan aset BMN untuk ditindaklanjuti

pada kegiatan berikutnya. Tujuan dari pengamanan aset

adalah penggudangan aset pada tempat yang akan

ditentukan untuk memudahkan melakukan program

penghapusan, hibah dan atau pelelangan.

Kegiatan Pengamanan Aset

b. Kegiatan Penghapusan Aset

Kegiatan ini adalah lanjutan dari pengamanan aset hasil

pembangunan fastel tahun 2003 dan 2004 di 5.354 desa

dalam rangka penghapusan aset BMN. Tujuan dari

penghapusan aset adalah menghilangkan beban

pengoperasian dan pemeliharaan aset mengingat sudah

memiliki nilai ekonomis lebih dari 5 tahun.

Kegiatan Penghapusan Aset

No. KegiatanTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode

Pelaksanaan

16 paket 18 paket 20 paket  22 paket  24 paket

No. KegiatanTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode

Pelaksanaan

1 paket - - - -

No. Kegiatan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode

Pelaksanaan

1 paket  - - - -

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 19/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 17 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

 4. Program Kerjasama Pembiayaan ICT

Kegiatan ini adalah pemanfaatan dan pengelolaan KKPU untuk

mendukung industri ICT dalam rangka pembentukan

masyarakat berbasis informasi melalui pembiayaan backbone,

PKS warnet dan wartel masyarakat dan kegiatan lainnya berupa

fasilitasi ICT kepada masyarakat umumnya dan khususnya

lintas sektor terkait serta pengembangan SDM ICT.

Program Kerjasama Pembiayaan ICT

No. Kegiatan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Periode

Pelaksanaan

pembiayaan

backbone

Paket 1 Paket 2 Paket 3 Paket 4 Paket 5

2 Pembiayaan

pinjaman usaha

warnet dan wartel

masyarakat

250 wartel

dan 750

warnet

250 wartel

dan 750

warnet 250 wartel

dan 750

warnet 250 wartel

dan 750

warnet 250 wartel

dan 750

warnet 3 Fasilitasi

perangkat ICT

5.000

PC/Laptop

7.000

PC/Laptop

10.000

PC/Laptop  12.000

PC/Laptop  15.000

PC/Laptop

4 Pengembangan

SDM ICT

1.000

SDM

2.000

SDM  3.000

SDM  4.000

SDM  5.000

SDM 

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 20/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 18 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

V. PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN

A. Dasar

1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun

2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002

 jo Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun

2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementrian Lembaga / Negara;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2005 tentang Tarif atas

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada

Departemen Komunikasi dan Informatika; 

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

134/PMK.06/2005, tentang Pedoman Pembayaran Dalam

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

08/PMK.02/2006, tanggal 16 Februari 2006 tentang

Kewenangan Pengadaan Barang atau Jasa Pada Badan

Layanan Umum;

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 21/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 19 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

09/PMK.02/2006, tanggal 16 Februari 2006 tentang

Pembentukan Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum;

13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

10/PMK.02/2006, tanggal 16 Februari 2006 tentang Pedoman

Penetapan Renumerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan

Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum;

14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

66/PMK.02/2006, tanggal 16 Februari 2006 tentang Tata Cara

RBA dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan

Umum;

15. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia Nomor 35/PER/M.KOMINFO/11/2006, tanggal 30

November 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan;

16. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1006/KMK.05/2006

tanggal 21 Desember 2006 tentang Penetapan Balai

Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan Pada Departemen

Komunikasi dan Informatika Sebagai Instansi Pemerintah Yang

Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum.

17. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 tahun

2007 tanggal 28 Februari 2007, tentang Petunjuk Pelaksanaan

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Kontribusi

Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi /  Universal 

Service Obligation;  

18. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 50 tanggal

26 Juli 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh Satuan Kerja

Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum (PK-BLU).

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 22/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 20 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

19. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 67 tanggal

11 Oktober 2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian Laporan

Keuangan Badan Layanan Umum ke Dalam Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga.

20. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B

2735/M.PAN/2006, tanggal 29 November 2006.

B. Pelaksanaan

1. Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian

a. Koordinasi lintas sektor dan lembaga terkait

Kebijakan ini adalah pelaksanaan kegiatan yang terintegrasi

dengan sektor lainnya dengan memperhatikan tahapanpelaksanaan yang dapat atau wajib dikoordinasikan dengan

sektor lainnya dalam rangka optimalisasi hasil implementasi

kebijakan dan menghindari terjadinya duplikasi kegiatan

b. Pengukuran kinerja

Kegiatan ini adalah pemantauan dan pengendalian terhadap

perencanaan kerja yang telah diterjemahkan kedalam

parameter-parameter pemantauan dan pengendalian

sehingga memudahkan dalam melaksanakan evaluasi baiksecara kualitatif dan kuantitatif yang dapat memberikan hasil

apakah telah sesuai dengan hasil yang diharapkan terhadap

hasil yang telah direalisasikan.

c. Pengawasan audit internal dan eksternal

Kegiatan ini adalah pemantauan dan pengendalian terhadap

pemanfaatan anggaran dan kesesuaian hasil yang

direncanakan dan ketertiban didalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi sehingga hasil yang diharapkan dapat

berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 23/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 21 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

2. Program Pemantauan dan Pengendalian

a. Koordinasi lintas sektor dan lembaga terkait

1) Tim interdep KPU/USO

Melaksanakan koordinasi dengan melibatkan Depdagri,

PDT, BPS, Menkoperekonomian, Depdiknas, LKPP,

Depkes, Pemda dan Bappenas sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya masing-masing

2) Tim monitoring pelaksanaan KPU/USO

Melaksanakan Monitoring pelaksanaan KPU/USO secara

intern dan ekstern dengan melibatkan unsur terkait seperti

BPKP, Depkeu, dan sektor terkait lainnya.

b. Pengukuran kinerja

1) Kegiatan pengukuran kinerja pelaksanaan KPU/USO

Melakukan pengukuran terhadap pelaksanaan kegiatan

dengan melaksanakan survey lapangan dan wawancara

kepada sektor terkait

2) Optimalisasi Network Monitoring System (NMS USO)

Melakukan monitoring terhadap pengoperasian fasilitas

telekomunikasi berdasarkan data yang diberikan oleh

pelaksana KPU/USO untuk mengecek status dari pada

pengoperasian fasilitas

3) Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen (SIM USO)

Melakukan publikasi, visualisasi dan analisa rekomendasi

terhadap hasil kegiatan pengukuran kinerja dan

monitoring yang dilaksanakan oleh NMS USO

c. Pengawasan audit internal dan eksternal

1) Audit akuntan publik laporan keuangan tahunan

2) Audit reguler kegiatan tahunan

3) Koordinasi audit dengan auditor internal pemerintah

terhadap kegiatan strategis

5/17/2018 Rencana Strategis BTIP 2010-2014 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rencana-strategis-btip-2010-2014 24/24

 

Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 - 22 - 

    B    A    L    A    I    T    E    L    E    K     O    M    U    N    I    K    A     S    I    D    A    N    I    N    F     O    R    M    A    T    I    K    A    P    E    R    D    E     S    A    A    N

VI. PENUTUP

Rencana strategis tahun 2010 dan 2014 merupakan kegiatan yang

memerlukan koordinasi dan diskusi dengan unit terkait dan sektor terkait

mengingat keberadaan daripada sub-sub sektor telekomunikasi umumnya dan

khususnya program KPU/USO adalah kegiatan yang membutuhkan dukungan

dan integrasi dengan sektor terkait mengingat cakupannya yang strategis dan

nasional serta output yang dituntut untuk mendukung pemerataan

pembangunan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkuat

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta mendorong peningkatan

perekonomian wilayah.