rencana strategi komunikasi paus franciscus dalam mengembalikan citra suci vatikan
DESCRIPTION
Uniknya, sederet permasalahan pun permunculan seiring dengan pengunduran dirinya di 28 Februari 2013. Permasalahan pastoral di berbagai belahan dunia terkait penyimpangan seks, praktik homoseksual, pemerasan, dan korupsi menjadi headline di sejumlah media massa, dan cukup menggangu keuskupan agung ini. Vatikan pun mulai berbenah untuk segera melaksanakan Konklaf, guna menemukan pengganti Paus bernama asli Joseph Ratzinger ini. 12 maret 2013, menjadi hari perdana pada pemilihan Paus baru dengan mengumpulkan 115 kardinal atau keuskupan dari berbagai negara. Berdasarkan wilayahnya, para kardinal tersebut berasal dari Afrika (11 orang), Asia (10 orang) termasuk Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja selaku perwakilan Indonesia, Eropa (60 orang), Amerika Latin (19 orang), Amerika Utara (14 orang) dan Australia (1 orang). Alhasil, dalam waktu kurang dari 2 hari, keputusan konklaf selesai dengan 77 suara atau sekitar 60% suara dalam memilih Kardinal Jorge Mario Bergoglio yang berasal dari Argentina, Amerika Selatan menjadi Paus pengganti Benekdiktus. Paus Francis berusia 76 tahun ini, menjadi paus ke-266 Gereja Katolik Roma merupakan paus pertama yang berasal dari luar benua Eropa sejak Paus Gregorius III, asal Suriah di abad VIII. Dia juga merupakan paus pertama dari benua Amerika dan berlatar belakang ordo Jesuit. Vatikan patut bersuka ria terhadap terpilihnya Paus Francis, namun sejumlah masalah yang ditinggalkan Paus Benekdiktus XVI haruslah diselesaikan untuk dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat Vatikan dan dunia terhadap pusat landasan Gereja Katolik dunia, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana susunan rencana strategi komunikasi Paus Franciscus untuk dapat kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia terhadap Vatikan ?TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI
PAUS FRANCISCUS DALAM
MENGEMBALIKAN CITRA SUCI VATIKAN
Introduction to Coorporate Communication
EVRY JELITA PURBA
212121 003
CORPORATE COMMUNICATION
PARAMADINA GRADUATE SCHOOL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PARAMADINA
2013
I. LATAR BELAKANG
Vatikan atau Stato della Città del Vaticano, dalam bahasa Italia yang merupakan
negara merdeka terkecil di dunia, dari segi luas wilayah dan jumlah penduduk.
Negara seluas 44 hektar adalah sebuah enklaf yang berada di dalam wilayah kota
Roma di Italia, tempat tinggal Paus, sebagai pemimpin negara dan wilayah Takhta
Suci (pusat pemerintahan Gereja Katolik).
Awalnya Vatikan merupakan bagian kota Roma yang tidak dihuni dianggap suci,
bahkan sebelum kedatangan agama Kristen. Namun sejak tahun 326, tepat saat gereja
pertama dibangun diatas makam Santo Petrus menjadikan ekspansi tempat ini
semakin banyak dihuni.
Para Paus dalam peran sekuler mulai memperluas pengaruh mereka pada daerah-
daerah sekitar dan melalui berbagai negara Paus memerintah banyak daerah di
semenanjung Italia selama lebih dari seribu tahun hingga pertengahan abad ke-18
ketika seluruh Italia dipersatukan. Pada saat itu daerah negara Paus disita oleh
Kerajaan Italia yang baru didirikan.
Lalu pada tahun 1870, dalam gerakan penyatuan Italia, wilayah kekuasaan para
pemimpin gereja dimasukkan ke dalam wilayah Italia dan wilayah kekuasaan Paus
lebih dikurangi lagi ketika Roma dianeksasi. Namun gereja katolik Roma tidak
menerima hal ini dan timbullah konflik antara gereja dan kerajaan Italia yang
akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Lateran.
Perjanjian ini mengatur pengakuan atas Negara Vatikan yang berdaulat dan
independen di bawah pemerintahan Tahta Suci, status istimewa bagi agama Katolik di
Italia, dan ganti rugi terhadap Vatikan atas kerugian yang diderita ketika negara Italia
didirikan. Perjanjian Lateran ini tetap diakui, meskipun setelah perang dunia II sistem
kerajaan Italia berakhir dan berubah menjadi negara republik.
Perekonomian Vatikan cukup unik, dimana prosesnya ditunjang oleh aktivitas non-
komersial, yang terdiri dari sumbangan dari para umat Katolik seluruh dunia,
penjualan prangko, koin-koin, souvenir turis, mainan kunci, rosario, salib kristus,
iuran masuk museum-museum, iuran perpustakaan, sokongan Italia, sokongan
2
Prancis,bea masuk turis, visa turis, album rohani gereja, bea ibadah, penjualan
beberapa buku,majalah dan blanko serta festival seni.
Secara demografi, Vatikan memiliki 890 warga (per tahun 2012) yang seluruhnya
beragama Katolik, yang terdiri dari rohaniawan/rohaniawati dan Garda Swiss atau
unit tentara bayaran dari Swiss yang secara tradisi telah menjadi pasukan pengawal
Paus dan Vatikan semenjak tahun 1506.
Pimpinan Negara
Pemilihan Pimpinan Negara biasanya dilakukan dengan melibatkan rakyat untuk
penentuannya, namun Vatikan memiliki cara berbeda yaitu dengan pertemuan tertutup
yang sangat rahasia atau dikenal dengan konklaf (conclave).
Secara teknis, semua umat pria katolik Roma dapat dipilih menjadi paus. Akan tetapi
sejak tahun 1379, setiap paus dipilih dari salah seorang kardinal yang dikumpulkan
dari seluruh dunia untuk mengikuti konklaf tersebut.
Sebagai catatan, kardinal merupakan pembantu paus yang disebar di berbagai negara
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kepadatan umat. Kardinal diangkat oleh paus
dan dipilih dari salah satu uskup yang ada di suatu negara atau wilayah. Sebagian
kardinal bekerja di Vatikan, tetapi kebanyakan tersebar di berbagai belahan dunia
untuk membantu paus menangani berbagai isu sosial, politik dan keagamaan.
Jika tiba masanya untuk konklaf, maka semua kardinal yang berusia dibawah 80
tahun akan berkumpul di Roma. Konklaf kali ini akan dihadiri sekitar 115 kardinal.
Berdasarkan wilayahnya, para kardinal tersebut berasal dari Afrika (11 orang), Asia
(10 orang), Eropa (60 orang), Amerika Latin (19 orang), Amerika Utara (14 orang)
dan wilayah Oceania yang meliputi Australia dan kepulauan Pasifik hanya diwakili
oleh kardinal George Pell dari Australia.
Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja menjadi perwakilan Indonesia berumur 78
tahun, akan tetapi ia tidak dapat berpartisiasi dalam konklaf kali ini karena alasan
kesehatan.
3
Setelah para kardinal berkumpul, konklaf akan diawali dengan misa (doa) pagi di
Basilika Santo Petrus dan dilanjutkan dengan pemilihan di sore hari ke Kapel Sistina,
Proses pemilihan berlangsung sangat tertutup dan rahasia dibalik pintu yang dijaga
ketat. Para kardinal pun tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi apapun.
Petugas keamanan Vatikan memeriksa setiap sudut untuk mendeteksi microchips
ataupun kamera tersembunyi.
Pemilihan bisa berlangsung beberapa hari dan selama itu pula para kardinal
dikarantina dari dunia luar. Setiap kardinal menerima selembar kertas untuk
menuliskan nama calon paus berikutnya. Nama tersebut harus dituliskan di bawah
tulisan: “Eligo in Summen Pontificem” (kurang lebih artinya: Yang saya pilih sebagai
Paus). Nama yang dituliskan tentu saja salah satu dari kardinal yang hadir, kecuali
namanya sendiri.
Paus terpilih adalah kardinal yang memperoleh setidaknya 2/3 suara. Bila dalam
pelaksanaan satu putaran, belum ada yang mencapai kuorum, maka pemilihan
diulang. Bila pemilihan berlangsung alot, dalam satu hari bisa berlangsung 4 putaran,
dua di pagi hari dan dua di sore hari. Bahkan bisa berlanjut ke hari-hari berikutnya.
Proses ini akan disertai dengan pembakaran kertas suara, dimana adanya asap hitam
menandakan belum adanya Paus yang terpilih dan asap putih menjadi pertanda
terpilihnya pemimpin Vatikan tersebut.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
Pengunduran diri Paus Benediktus XVI berusia 85 tahun, yang merupakan pemimpin
tertinggi negara Vatikan, menjadi tantangan terberat bagi negara Tahta Suci ini.
Penyakit tua dan jantung menjadi alasannya, tidak lagi merasa kuat untuk memimpin
gereja dengan sederet agenda di usia lanjut.
Uniknya, sederet permasalahan pun permunculan seiring dengan pengunduran dirinya
di 28 Februari 2013. Permasalahan pastoral di berbagai belahan dunia terkait
penyimpangan seks, praktik homoseksual, pemerasan, dan korupsi menjadi headline
di sejumlah media massa, dan cukup menggangu keuskupan agung ini.
4
Vatikan pun mulai berbenah untuk segera melaksanakan Konklaf, guna menemukan
pengganti Paus bernama asli Joseph Ratzinger ini.
12 maret 2013, menjadi hari perdana pada pemilihan Paus baru dengan
mengumpulkan 115 kardinal atau keuskupan dari berbagai negara. Berdasarkan
wilayahnya, para kardinal tersebut berasal dari Afrika (11 orang), Asia (10 orang)
termasuk Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja selaku perwakilan Indonesia, Eropa
(60 orang), Amerika Latin (19 orang), Amerika Utara (14 orang) dan Australia (1
orang).
Alhasil, dalam waktu kurang dari 2 hari, keputusan konklaf selesai dengan 77 suara
atau sekitar 60% suara dalam memilih Kardinal Jorge Mario Bergoglio yang berasal
dari Argentina, Amerika Selatan menjadi Paus pengganti Benekdiktus.
Paus Francis berusia 76 tahun ini, menjadi paus ke-266 Gereja Katolik Roma
merupakan paus pertama yang berasal dari luar benua Eropa sejak Paus Gregorius III,
asal Suriah di abad VIII. Dia juga merupakan paus pertama dari benua Amerika dan
berlatar belakang ordo Jesuit.
Vatikan patut bersuka ria terhadap terpilihnya Paus Francis, namun sejumlah masalah
yang ditinggalkan Paus Benekdiktus XVI haruslah diselesaikan untuk dapat
mengembalikan kepercayaan masyarakat Vatikan dan dunia terhadap pusat landasan
Gereja Katolik dunia, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana susunan rencana strategi komunikasi Paus Franciscus untuk dapat
kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia terhadap Vatikan ?
III. STRATEGIC MISSION
Beberapa isu yang berkembang pasca mundurnya Paus Benediktus adalah :
Penyimpangan seks
Adanya perilaku menyimpang dari Alkitab ini tak hanya dilakukan pada lawan
namun jua sesama jenis yang sebenarnya sudah berakar sejak zaman Paus
5
terdahulu, Steven IV (http://www.fimadani.com/9-paus-paling-kontroversial-
di-vatikan/).
Beberapa laporan diantaranya, kelompok komunitas korban kejahatan seks
pastur, Survivors Network of Those Abused by Priests (SNAP) yang
mengungkapkan jutaan anak tetap di Amerika Tengah dan Selatan tetap
terancam oleh para pastur paedofil karena Gereja Katolik belum mengubah
kebijakannya menutup-nutupi laporan skandal seks dengan memindahkan para
pastur ke tempat-tempat lain yang tidak menaruh curiga.
Selanjutnya, penyimpangan seks sesama jenis jua diungkapkan Kardinal
Inggris Keith O'Brien akhirnya mengakui perilaku seksualnya yang berada
jauh di bawah standar dan telah menyampaikan permohonan maaf kepada
publik (http://www.guardian.co.uk/world/2013/mar/03/cardinal-keith-obrien-
admits-sexual-misconduct)
Dugaan korupsi dan pemerasan
Dugaan ini terkuak setelah Paus dengan mengutus tiga kardinal yang
tergabung dalam satu tim investigasi dalam mencari kebenaran tersebut.
Hasilnya terkuak pada 17 Desember 2012, dimana terdapat 2 berkas laporan
setebal 300 halaman yang mengungkapkan kasus pemerasan, penyalahgunaan
keuangan dan skandal seks gay yang tersimpan rapi dalam jaringan tahta suci
Vatikan.
Kabarnya, jaringan gay tersebut sering mengadakan acara seks di Vatikan dan
Roma. Kegiatan-kegiatan tersebut sempat tercium oleh kalangan internal
Vatikan dan memicu tindakan pemerasan.
Ada pula laporan yang lebih mengejutkan berasal dari Bank Vatikan, Institute
for Religious Works (IOR). Ada beberapa transaksi rahasia yang
mencurigakan selama 9 bulan terakhir, diduga terjadi penyelewengan yang
menguras isi kas Vatikan.
6
http://www.news.com.au/world-news/pope-benedict-resigned-after-being-
handed-report-into-gay-sex-and-corruption-in-vatican-says-newspaper/story-
fndir2ev-1226583285843
Terkait permasalahan tersebut maka strategis misi yang akan dicapai adalah
untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia akan keagungan Vatikan
sebagai landasan utama agama Katolik agar sejalan dengan ajaran Yesus
Kritus.
IV. STAKEHOLDERS
Menurut Van Riel dan Fombrun (2007), ada lima grup stakeholder, yaitu karyawan,
pelanggan, investor, pemerintah dan masyarakat. Masyarakat seringkali
direpresentasikan oleh aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
mengidentifikasi diri mereka dengan isu strategi yang penting.
Dalam memperbaiki citra Vatikan dengan target masyarakat Katolik di seluruh dunia
sebagai konsumennya, ada beberapa stakeholder yang dilibatkan, yaitu:
a. Pemerintahan Vatikan
b. Masyarakat Vatikan dan Roma
c. Pemerintahan Roma
d. Kardinal seluruh dunia
e. Masyarakat Katolik seluruh dunia
f. Pimpinan agama lain ; Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konguchu, dan lainnya
g. Turis mancanegara
h. Media
i. Lembaga Swadaya Masyarakat terkait korupsi Vatikan dan hubungan sesama jenis
(gay/ lesbian)
7
STAKEHOLDERS PROGRAM AKTIVITAS TIMELINE
Pemerintahan
Vatikan
Memaksimalkan pembentukan
tim dari eksternal untuk
mengungkap kasus pemerasan,
penyalahgunaan keuangan, dan
skandal seks gay berdasarkan
laporan hasil investigasi 3
kardinal lalu.
Membentuk tim independen pencari fakta (dari luar keuskupan
seperti dosen, guru, mantan anggota pembantu/ penasehat
Paus) dan bekerjasama dengan Signatura Apostolik (semacam
Mahkamah Agung) untuk mulai memanggil pihak-pihak yang
diduga melakukan kasus pemerasan, penyalahgunaan
keuangan, dan skandal seks gay berdasarkan laporan hasil
investigasi 3 kardinal lalu.
Memanggil nama-nama yang masuk dalam daftar
mencurigakan akan dugaan penyelewengan dana kas Vatikan
berdasarkan Bank Vatikan, Institute for Religious Works
(IOR).
Memberikan perlindungan penuh pada whistle blowser
(pengungkap masalah homoseksual) agar dapat menceritakan
pemetaan kejanggalan transgender ini.
1 tahun
dengan
laporan setiap
3 bulan.
Selama Paus
Fransiscus
menjabat
Masyarakat Vatikan
dan Roma
Melakukan pencegahan dengan
pendekatan melalui remaja
Melakukan kampanye melalui gereja-gereja/sekolah di
lingkungan wilayah masing-masing untuk memberikan
1 tahun
dengan
disekitar Vatikan penyuluhan Alkitab kepada remaja terkait maraknya
homoseksual di Vatikan.
Penyuluhan dapat melalui acara pentas musik untuk dapat
menjaring anak muda Vatikan dan Roma.
laporan setiap
3 bulan.
Pemerintahan Roma Bekerjasama dibidang keuangan
Bekerjasama dibidang
pendidikan
Menjalin kerjasama untuk memburu aset-aset dugaan
penyelewengan dana kas Vatikan melalui Bank Vatikan,
Institute for Religious Works (IOR), karena wilayahnya yang
masih berdekatan memungkinkan pelaku untuk mengubah atas
nama aset tersebut, untuk menghilangkan jejak.
Menjalin kerjasama di bidang pendidikan melalui gereja-
gereja/sekolah di lingkungan wilayah masing-masing untuk
memberikan penyuluhan Alkitab kepada remaja terkait
maraknya homoseksual di Vatikan.
Terutama bagi putra-putri yang ingin hidup selibat dan
mengabdi pada Tuhan.
2 tahun
dengan
laporan setiap
3 bulan.
Kardinal seluruh
dunia
Meningkatkan ajaran Katolik
disesuaikan dengan kondisi
modern saat ini
Memberantas dugaan akar-akar
homoseksual
Secara khusus, mengundang kardinal-kardinal yang diduga
terkait dengan masalah penyimpangan seks dan membahas akar
permasalahannya serta mencari solusinya. Misalnya, Kardinal
Inggris Keith O'Brien, Ceko, Mesiko, Australia, dan lainnya
yang ada dalam Daftar Survivors Network of those Abused by
2 tahun
dengan
laporan setiap
3 bulan.
9
Memetakan kondisi agama
Katolik di era modern melalui
kardinal-kardinal (perwakilan)
yang ada di seluruh dunia
Priests (SNAP)
http://edition.cnn.com/2013/03/06/world/europe/vatican-pope-
selection
Secara umum, membuka dialog dengan 115 perwakilan
kardinal dari seluruh dunia mengungkapkan permasalahan dan
mencari solusi di masing-masing negara.
Mengajak kardinal berbagai negara untuk membentuk tim
khusus pendalaman psikologi dalam calon pastur, putra altar
(pembantu pastur), dan biarawati guna meluruskan arti hidup
selibat (tidak menikah), sehingga mereka tahu kelebihan,
kekurangan melayani Tuhan.
Masyarakat Katolik
seluruh dunia
Melakukan keterbukaan
informasi untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat Katolik
dunia akan Vatikan
Mengumumkan hasil kerja hasil investigasi tim independen
pencari fakta terkait kasus pemerasan, penyalahgunaan
keuangan, dan skandal seks gay setiap 3 bulan sekali dalam
kurun waktu 1 tahun.
Jika ditemui pelanggaran, meminta Paus secara tegas dan
obyektif mengumumkan tersangka dari ketiga kasus yang
menjadi pendalaman untuk memberikan efek jera
Membuka dialog melalui sosial media seperti Twitter,
Facebook, dan website Vatikan terkait makin meluasnya
2 tahun
dengan
laporan setiap
3 bulan.
3 bulan
10
penyimpangan homoseksual, kelebihan dan kekurangan agama
Katolik di era modern.
Pimpinan agama lain Melakukan dialog dengan
pemuka agama lain untuk
mencari solusi 3 masalah
Vatikan
Mengunjungi pimpinan agama lain di masing negaranya untuk
dapat berdiskusi terkait penyelesaian kasus korupsi dan
penyimpangan seks melalui ajaran agama pimpinan dan
melihat kebudayaan lingkungan di masing-masing negara
tersebut.
3 bulan
Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM)
Melibatkan LSM yang concern
terhadap korupsi dan hubungan
sesama jenis (gay/ lesbian) untuk
dapat memetakan masalah yang
telah lama tertutupi di Vatikan
Berdiskusi dan menindaklanjuti terkait temuan-temuan LSM
seperti SNAP atau lainnya terkait kasus pemerasan,
penyalahgunaan keuangan, dan skandal seks gay.
3 bulan
Media Melakukan keterbukaan
informasi untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat Katolik
dunia akan Vatikan
Bekerjasama untuk mengumumkan hasil kerja hasil investigasi
tim independen pencari fakta terkait kasus pemerasan,
penyalahgunaan keuangan, dan skandal seks gay setiap 3 bulan
sekali dalam kurun waktu 1 tahun.
Jika ditemui pelanggaran, meminta Paus secara tegas dan
obyektif mengumumkan tersangka dari ketiga kasus yang
menjadi pemdalaman untuk memberikan efek jera
1 tahun
dengan
laporan setiap
3 bulan.
11
Membuka dialog melalui sosial media seperti Twitter, Facebook,
dan website Vatikan terkait makin meluasnya penyimpangan
homoseksual, kelebihan dan kekurangan agama Katolik di era
modern.
Turis mancanegara Memperbaiki proses wisata
perjalanan rohani untuk makin
meningkatkan pemasukan bagi
Vatikan yang bergantung pada
kehadiran wisatawan
Memperbaruhi website wisata dan manajemen biro perjalanan
resmi Vatikan guna menarik minat wisatawan mancanegara
pasca ramainya berita homoseksual yang menurunkan derajat
Tahta Suci Vatikan
3 bulan
12
Teori James digunakan untuk menganalisa pembentukan strategi dalam mengatasi ketiga
masalah terkait korupsi dan pelecehan seksual Gereja di Vatikan.
James Lukaszewski, 1997 dalam Smith (2005) mengungkapkan adanya 6 langkah dalam
memperbaiki organisasi / perusahaan ketika mengalami krisis yaitu :
1. Principle of existing relations.
Dalam teori diungkapakan komunikasi intensif harus segera dilakukan dengan para
karyawan, volunter, stakeholder, pendonor, komunitas perusahaan, pemerintah dan
kolega lainnya untuk membangun kembali aktivitas keseharian pasca krisis terjadi.
Dalam ketiga kasus yang dialami Vatikan, langkah Paus Benediktus dalam
menanggapi kasus yang terjadi terkesan lambat. Hal itu terlihat dari adanya hasil
temuan tim investigasi yang tidak segera ditanggapi dengan mengundang berbagai
pihak yang ada di dalam laporan tersebut.
Alhasil, beberapa pihak yang merasa dirugikan (koban) melakukan langkah pribadi
dengan memberikan laporan tersebut ke media. Kemudian sipang-siur kasus pun
terjadi sehingga Vatikan yang dirugikan, sampai akhirnya Paus Benediktus
mengundurkan diri karena tak sanggup menghadapinya.
Adanya program kepada pihak internal, Pemerintahan Vatikan yaitu memaksimalkan
pembentukan tim dari eksternal untuk mengungkap kasus pemerasan, penyalahgunaan
keuangan, dan skandal seks gay berdasarkan laporan hasil investigasi 3 kardinal lalu
diharapkan dapat segera membuahkan hasil.
2. Principle of Media-as-Ally.
Berkawan dengan media merupakan salah satu langkah preventif untuk
mengembalikan citra masyarakat terhadap organisasi / perusahaan yang terkena krisis.
Membuka diri terhadap publik melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter
yang dilakukan Paus Benediktus memberikan banyak perubahan bagi Vatikan.
Secara langsung, berbagai umat Katolik dan non-Katolik dapat menyampaikan
pendapatnya pada pimpinan tertinggi umat Katolik ini. Hal ini dapat diteruskan oleh
Paus Fransiscus untuk dapat menjelaskan siatusi Vatikan terkini pasca krisis
menerjang.
Pada program dengan Media, Paus Fransiscus tak hanya dapat berdiskusi namun
dapat mengumumkan hasil kerja yang telah dilakukan dalam 2 tahun di masa
kepemimpinannya, karena publik yang dipimpinnya saat ini banyak berasal dari
kalangan muda yang sangat tergantung dengan mobile technology, dimana semua
informasi dapat diakses dalam waktu singkat dan berada dimana saja.
Tentunya, pemberian statement harus diedit melalui rapat internal Vatikan dan
memanfaatkan pihak public relation untuk dapat menuliskan berita yang padat dan
berisi, sehingga kepercayaan masyarakat Katolik dunia akan Vatikan makin
meningkat.
3. Principle of Reputational Priorities
Pembuatan strategi sangat dibutuhkan untuk membantu internal perusahaan dalam
memperbaiki keadan perusahaan yang ada di masa krisis.
Dalam ketiga kasus yang dialami Vatikan, pendekatan strategi internal dan eksternal
kepada Pemerintahan, masyarakat Vatikan, kardinal seluruh dunia hingga para turis
yang datang berkunjung dapat menjadi langkah untuk mengembalikan citra Vatikan
sebai landasan Katolik yang suci.
4. Principle of Quick Response
Segera mengungkapkan sesuatu kepada publik, walaupun itu bukanlah langkah
perbaikan yang telah diputuskan, dapat menjadi pilihan untuk mengatasi krisis pada
perusahaan.
Dalam hal ini, Vatikan tergolong lambat dalam segera berkomunikasi dengan publik
terutama masyarakat Vatikan terkait desas-desus ketiga kasus yang telah berhembus
selama setahun, sebelum Paus Benediktus mengundurkan diri.
Namun segera berbenah dalam kepemimpinan Paus Fransiscus yang baru dalam
menjadi perbaikan yang dapat menyelamatan Vatikan.
14
Segera menganalisa situasi terkini dari ketiga kasus dapat menjadi latarbelakang
untuk menentukan strategi yang objektif untuk dilakukan selama Paus asal Argentina
ini selama masa kepemimpinannya.
Managerial melalui LSM yang concern terhadap korupsi dan hubungan sesama jenis
(gay/ lesbian) dan kardinal seluruh dunia dapat menjadi salah satu kunci untuk dapat
memetakan masalah yang telah lama tertutupi di Vatikan dan menyelesaikannya.
Melibatkan kardinal di seluruh dunia dengan menetapkan program intensif seperti
pembentukan tim khusus pendalaman psikologi dalam calon pastur, putra altar
(pembantu pastur), dan biarawati guna meluruskan arti hidup selibat (tidak menikah),
dapat menjadi cara jitu, meminimalisir kembali terjadinya kasus homoseksual di
lingkungan gereja dapat terulang kembali.
5. Principle of Full Disclosure
Diam itu emas. Tak selama menjadi pepatah yang dapt digunakan untuk
menyelesaikan masalah ketika perusahaan / organisasi mengalami krisis. Namun
dengan “berkawan” dengan media, dan mengungkapkan sedikit demi sedikit
permasalahan dan solusinya menjadi langkah cemerlang dalam meningkatkan
kepercayaan masyarakat.
Penerapan ini sesuai dengan yang dilakukan juru bicara Vatikan, Pastor Federico
Lombardi, ketika Paus Benediktus mengundurkan diri seiring dengan kembali
berhembusnya kasus korupsi dan pelecehan seksual di kalangan gereja.
Feredico “berkawan” dengan media dengan mengungkapkan bahwa Vatikan masih
menelusuri fakta-fakta terkait. Kemunduran Paus murni karena masalah kesehatan.
Hal ini lebih elegan dibandingkan jika juru bicara memilih diam dan mengabaikan
pertanyaan sejumlah media, yang dapat menyimpang-siurkan dan memperbesar
masalah yang telah ada.
15
Selanjutnya, langkah terbuka dengan publik dengan mengungkapkan agenda yang
akan dilakukan Paus Fransiscus dapat menjadi pengalihan isu yang cukup baik sambil
menunggu selesainya hasil investigasi.
Nantinya, jika ditemui pelanggaran, juru bicara pun harus siap membujuk Paus secara
tegas dan obyektif mengumumkan tersangka dari ketiga kasus untuk memberikan efek
jera dan mengembalikan kepercayaan ppublik bahwa Vatikan adalah basis gereja
Katolik dunia.
6. Principle of One Voice
Keberadaan satu juru bicara menjadi langkah yang ampuh untuk meluruskan /
mengalihkan masalah dalam perusahaan yang sedang mengalami krisis.
Jika dibutuhkan juru bicara lebih dari satu orang, maka koordinasi akan kesamaan
fakta / informasi terkait perusahaan harus selaras agar tidak menambah masalah yang
telah ada.
Pastor Federico Lombardi, selaku juru bicara Vatikan telah mengabil llangkah yang
tepat ketika meengungkap beberapa fakta ketika kemunduran Paus Benediktus terjadi.
Langkah ini patut dipertahankan Vatikan, agar informasi yang keluar sama dan telah
disepakati di dalam tim internal.
Adapun Paus Fransiscus yang akan mengikuti jejak Paus Benediktus dalam ber-
twitterr ria harus diseleksi juga oleh juru bicara sehingga tidak ada kebocoran /
dualisme informasi.
Selain itu, para pengurus gereja dan pemerintah Vatikan juga harus sering melakukan
koordinasi terkait ketiga permasalahan. Jika ada wartawan yang berusaha untuk
mewawancara pihak Gereja selain juru bicara, mereka dapat menolak dengan sopan /
berpura-pura tidak tahu serta mengalihkan untuk menghubungi juru bicara.
16
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Smith, Ronald D. Strategic Planning for Public Relations. Second Edition. New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates, 2005.
Wasesa, Agung. Katolik Sebagai Dasar Iman . Cet II. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2006.
Banik, G. C. Effective Public Relations in Private and Public Sector. Second
Impression. Mumbai: Jaico Publishing House, 2004.
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Cet VII. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
Jefkins, Frank. Public Relations. Ed V. Jakarta: Erlangga, 2007.
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga, 2007.
Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relations – Teori dan Aplikasi.Cet II.
Jakarta: PT Grasindo, 2004.
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Cet III. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002.
17
Website
http://www.guardian.co.uk/world/2013/mar/03/cardinal-keith-obrien-admits-sexual-
misconduct
http://news.detik.com/read/2013/03/07/110251/2188274/1148/puluhan-kandidat-paus-
dituding-pernah-tutup-tutupi-kasus-seks-pastur?
http://www.voa-islam.com/counter/christology/2012/05/27/19271/pemimpin-vatikan-
paus-benediktus-ditimpa-skandal-korupsi/
http://ciar-ciar.blogspot.com/2012/12/pakai-twitter-paus-latah.html
http://nasional.kompas.com/read/2013/03/14/03382520/Ini.Profil.Paus.Francis
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/14/117423315/Kepala-Pelayan-Paus-
Benediktus-XVI-Segera-Diadili
http://internasional.kompas.com/read/2010/03/25/12255480/
Kasus.Pelecehan.dalam.Gereja.Katolik.Terus.Bermunculan
http://news.detik.com/read/2013/03/14/112613/2193690/1148/paus-fransiskus-punya-
tugas-besar-untuk-hentikan-kejahatan-seks-pastur
http://www.kaskus.co.id/post/514112bf5a2acf6133000006
http://uniqpost.com/65989/skandal-seks-gay-dan-korupsi-di-vatikan-penyebab-paus-
benediktus-xvi-mundur/
http://edition.cnn.com/2013/03/06/world/europe/vatican-pope-selection
http://adeltuslolok.com/2013/03/tatacara-pemilihan-paus/
http://www.fimadani.com/9-paus-paling-kontroversial-di-vatikan/
18
LAMPIRAN
Beberapa ayat-ayat Alkitab terkait gambaran homoseksualitas adalah dosa dan kekejian
di mata Allah yaitu :
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan
kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka … kepada
hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan
persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami
meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-
nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka
melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki … (Roma 1:24-27)
Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, karena itu suatu kekejian. (Imamat 18:22)
Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian … (Imamat 20:13)
… sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan
cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang
tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada
semua orang. Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga
mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat
semua yang mulia di sorga (Yudas 1:7-8)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul,
penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit (homoseksual),
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9-10)
19
PROFILE PAUS BENDIKTUS
Berikut adalah data diri Paus Benediktus melalui situs wikipedia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Benediktus_XVI) :
Papal begins 19 April 2005
Papacy ended February 28, 2013
Predecessor John Paul II
Successor Francis I [1] [2] [3]
Assignment
Ordination June 29, 1951
by Michael von Faulhaber
Consecration May 28, 1977
by Josef Stangl
Become
Cardinal
June 27, 1977
The data itself
20
Birth Name Aloisius Joseph Ratzinger
Birth 16 April 1927 (age 85)
Marktl , Bayern , Germany
Citizenship German (also citizenship of the Vatican )
Denomination Roman Catholic
Parents Joseph Ratzinger, Sr.. , Maria Ratzinger
Previous
position
Archbishop of Munich and Freising,
Germany (1977-1982)
Cardinal-Priest of Santa Maria Consolatrice al
Tiburtino(1977-1993)
President of the International Theological
Commission(1981-2005)
Prefect of the Congregation for the Doctrine of
the Faith(1981-2005)
President of the Pontifical Biblical
Commission (1981-2005)
Cardinal-Bishop of Velletri-Segni (1993-2005)
Head of the College of Cardinals (2002-2005)
Cardinal-Bishop of Ostia (2002-2005)
Motto cooperatores Veritatis
(workers the truth) [4] [5]
Signature
Symbol
21
PROFILE PAUS FRANSISCUS
Berikut adalah data diri Paus Fransiscus melalui situs wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Pope_Francis :
Francis
Pope Francis in March 2013
Papacy began 13 March 2013
Predecessor Benedict XVI
Orders
Ordination 13 December 1969
by Ramón José Castellano
Consecration 27 June 1992
by Antonio Quarracino
Created
Cardinal
21 February 2001
by John Paul II
Personal details
Birth name Jorge Mario Bergoglio
22
Born 17 December 1936 (age 76)
Buenos Aires, Argentina
Nationality Argentine with Vatican citizenship
Previous post Provincial Superior of theSociety of Jesus in
Argentina(1973–1979)
Auxiliary Bishop of Buenos Aires(1992–1997)
Titular Bishop of Auca (1992–1997)
Archbishop of Buenos Aires(1998–2013)
Cardinal-Priest of St. Roberto Bellarmino (2001–2013)
Ordinary of the Ordinariate for the Faithful of the
Eastern Rites in Argentina (1998–2013)
President of the Argentine Episcopal
Conference (2005–2011)
Motto Miserando atque Eligendo[a]
Signature
Coat of arms
23