rencana perawatan perforasi bifurkasi

3
Perawatan yang dapat dilakukan pada kasus di scenario meliputi perawatan endodontic ataupun eksodonsi. Untuk kasus gigi yang mengalami perforasi bifurkasi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan rencana perawatan yang akan diberikan. Pertimbangan – pertimbangan tersebut adalah : 1. Level Perforasi dapat terjadi pada bagian koronal, tengah ataupun pada bagian sepertiga apical dari gigi. Prognosis perforasi radikular pada sepertiga apical dan sepertiga tengah gigi lebih baik daripada sepertiga koronal gigi atau pada lantai pulpa pada gigi yang memiliki akar multiple. 2. Lokasi Perforasi terjadi secara circum,ferensial pada aspek distal, bukal, lingual atau mesial dari akar. Akses ke bagian ini merupakan pertimabnagn yang harus diambil ketika memilih rencana perawatan. 3. Ukuran dan bentuk Dimensi dan bentuk perforasi mempengaruhi penutupan yang baik. Semakin besar perforasinya, semakin banyak area yang harus ditutup. 4. Waktu

Upload: resti-ayu-indriana

Post on 27-Sep-2015

103 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Perawatan yang dapat dilakukan pada kasus di scenario meliputi perawatan endodontic ataupun eksodonsi. Untuk kasus gigi yang mengalami perforasi bifurkasi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan rencana perawatan yang akan diberikan. Pertimbangan – pertimbangan tersebut adalah

TRANSCRIPT

Perawatan yang dapat dilakukan pada kasus di scenario meliputi perawatan endodontic ataupun eksodonsi. Untuk kasus gigi yang mengalami perforasi bifurkasi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan rencana perawatan yang akan diberikan. Pertimbangan pertimbangan tersebut adalah :1. Level

Perforasi dapat terjadi pada bagian koronal, tengah ataupun pada bagian sepertiga apical dari gigi. Prognosis perforasi radikular pada sepertiga apical dan sepertiga tengah gigi lebih baik daripada sepertiga koronal gigi atau pada lantai pulpa pada gigi yang memiliki akar multiple.

2. Lokasi

Perforasi terjadi secara circum,ferensial pada aspek distal, bukal, lingual atau mesial dari akar. Akses ke bagian ini merupakan pertimabnagn yang harus diambil ketika memilih rencana perawatan.

3. Ukuran dan bentuk

Dimensi dan bentuk perforasi mempengaruhi penutupan yang baik. Semakin besar perforasinya, semakin banyak area yang harus ditutup.

4. Waktu

Perforasi yang terjadi pada gigi mengakibatkan reaksi inflamasi pada jaringan di dekatnya. Oleh karena itu, untuk mengurangi kehilangan perlekatan yang lebih lanjut, perforasi harus ditutup sesegera mungkin.

Perawatan endodontic dapat berupa penutupan perforasi dengan menggunakan MTA apabila ukurannya kecil. Namun di scenario tidak dijelaskan seberapa besar perforasi tersebut terjadi serta bagaimana kondisi jaringan periodontalnya sehingga sulit untuk mengetahui apakah gigi tersebut layak dipertahankan atau tidak di dalam rongga mulut. Namun, jika ingin dilakukan terapi endodontic, selain melakukan penutupan bifurkasi dokter gigi juga harus melakukan apeksifikasi. MTA juga dapat digunakan untuk prosedur apeksifikasi pada kasus di scenario, karena MTA terbukti menginisisasi pembentukan sementum lebih cepat daripada kalsium hidroksida. Namun demikian, sebelum menentukan perawatan yang akan dilakukan, dokter gigi harus mempertimbangkan empat aspek yang telah disebutkan di atas serta keinginan pasien apakah giginya ingin dipertahankan ataukah dicabut saja. Sumber :

Coste Lucci, Armaldo. 2008. The Use of Mineral Trioxide Aggregate to Repair Iatrogenic Perforations (Journal)