rencana penelitian tesis

7
RENCANA PENELITIAN TESIS RESPON BIBIT KELAPA SAWIT (Elaesis guineensis Jacq) TERHADAP KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) PADA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA DI POLYBAG RIZKA AMALIA

Upload: rizka-amalia-hrp

Post on 07-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

RENCANA PENELITIAN TESIS

TRANSCRIPT

RENCANA PENELITIAN TESIS

RESPON BIBIT KELAPA SAWIT (Elaesis guineensis Jacq) TERHADAP KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) PADA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA DI POLYBAG

RIZKA AMALIA

MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JAMBI2014RENCANA PENELITIAN TESIS

JUDULRespon Bibit Kelapa Sawit (Elaesis guineensis Jacq) terhadap Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) pada Tanah Bekas Tambang Batubara di PolybagLATAR BELAKANGKelapa sawit merupakan salah satu komoditi subsektor perkebunan unggulan bagi Indonesia. Kelapa sawit juga digunakan secara luas di dalam berbagai industri pangan seperti minyak goreng, mentega dan di dalam industri non pangan digunakan sebagai bahan baku minyak alkohol, sabun, lilin, farmasi dan industri kosmetika. Perkembangan kelapa sawit di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2010 luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia meningkat menjadi 8.385.394 ha dengan volume produksi CPO sebesar 21.958.120 ton dan pada tahun 2012 luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia meningkat lagi menjadi 9.074.621 ha dengan volume produksi CPO sebesar 23.521.071 ton (Direktorat Jendral Perkebunan, 2012). Perkembangan kelapa sawit di Provinsi Jambi juga cukup pesat. Pada tahun 2012 produksi kelapa sawit mencapai 1.714.684 ton dengan luas 630.614 ha dan produktivitas sebesar 3.415 ton/ha. Masalah dalam perluasan areal kelapa sawit pada masa sekarang adalah ketersediaan lahan semakin menurun dengan adanya alih fungsi lahan pertanian untuk kegiatan di luar pertanian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas lahan marginal agar dapat kembali berfungsi sebagai tanah pertanian. Salah satu lahan marginal di Provinsi Jambi yang berpotensi untuk dialihfungsikan menjadi lahan pertanian adalah lahan bekas tambang batubara. Provinsi Jambi memiliki 757.241,10 ha areal Izin Usaha Penambangan Batubara (IUP) (Dinas Sumber Daya Energi Dan Mineral Provinsi Jambi, 2010). Berdasarkan dari data tersebut terlihat bahwa lahan yang akan menjadi lahan bekas tambang batubara sangat luas dan dapat dimanfaatkan untuk pembibitan kelapa sawit.Ketersediaan unsur hara yang terdapat pada lahan bekas tambang batubara sangat sedikit. Horison-horisonnya sudah bercampur antara yang satu dengan yang lain, banyak terdapat batuan induk sehingga kandungan C-organik sangat rendah. Kondisi lainnya adalah kemasaman tanah dengan pH