rencana pembangunan jangka menengah gampong … · a. latar belakang ... daerah ini sengaja di...

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG (RPJMG) PEUNAYONG

TAHUN 2010-2016

PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH KECAMATAN KUTA ALAM

TAHUN 2016

i Gampong Peunayong (2010-2016)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan berkah dan karuniaNya kita masih diberikan kesehatan, kesempatan, tenaga, kelapangan waktu dan pikiran sehingga kita masih dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan oleh masyarakat, Bangsa dan Negara. Kami selaku Tim Perencanaan Gampong Peunayong Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, sudah dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun kedepan yaitu tahun 2010-2016. Selawat beserta salam senantiasa kita kirimkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat sekalian.

Pada kesempatan ini kami selaku Tim Perencanaan Gampong Peunayong mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang telah membimbing dan mendampingi kami serta semua pihak yang telah terlibat dan ikut berpartisipasi dalam penyusunan RPJMG ini sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami selaku Tim Perencanaan Gampong Peunayong menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan RPJMG, hal ini karena keterbatasan waktu dan data yang sulit untuk diperoleh sehingga banyak hal yang tidak dapat diuraikan dengan baik dan jelas, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan serta kesilapan-kesilapan, maka kami sangat mengharapkan masukan dan saran, guna menuju kesempurnaan dan kemajuan bagi kita semua.

Keuchik Gampong Peunayong

( Sharifuddin Adi )

Banda Aceh, Juni 2016 Tim Perencana Gampong

( T. Mirwan Sahputra )

ii Gampong Peunayong

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Landasan Hukum ..................................................................... 1 C. Tujuan serta Manfaat ................................................................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI GAMPONG ........................................ 3 A. Asal Usul dan Sejarah Gampong ............................................... 3 B. Kondisi Umum Gampong .......................................................... 9 C. Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong ............................ 12 D. Potensi Gampong ...................................................................... 13

BAB III VISI DAN MISI PEMERINTAHAN GAMPONG .................................. 15 A. Visi ........................................................................................... 15 B. Misi .......................................................................................... 15

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN GAMPONG ......................................... 16 A. Permasalahan Gampong ........................................................... 16 B. Perumusan Tindakan Permasalahan ......................................... 19 C. Tindakan Pemecahan Masalah Gampong .................................. 20

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN GAMPONG ..................................... 22 A. Kebijakan Umum APBG ............................................................ 22 B. Pendapatan Gampong ............................................................... 22 C. Kebijakan Perencanaan Belanja Gampong ................................ 22 D. Kebijakan Pembangunan Gampong ........................................... 23

BAB VI KEBIJAKAN UMUM ....................................................................... 24 A. Kebijakan Umum ...................................................................... 24 B. Pendapatan Daerah .................................................................. 24 C. Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah .................................... 24 D. Kebijakan Pembangunan Kota .................................................. 24

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN GAMPONG ........................................ 27 BAB VIII PENUTUP .................................................................................... 29 LAMPIRAN ................................................................................................. 30

Rencana pembangunan Jangka Menengah Gampong 2010 - 2016

1 Gampong Peunayong

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa dan desa adat

atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut gampong. Gampong adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai gampong adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan hak adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di kota, maka sebuah gampong diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan pertisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di gampong, maka gampong diharuskan mempunyai RPJMG ataupun RKPG.

RPJMG ini merupakan rencana strategis Gampong Peunayong untuk mencapai tujuan dan cita-cita gampong. RPJMG tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingkat kota. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik, maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada gampong untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good gavernance) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas. B. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Banda Aceh;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

9. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penghapusan Kelurahan dan Pembentukan Gampong dalam Kota Banda Aceh;

10. Qanun Kota Banda Aceh Nomor ….. Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017.


2 Gampong Peunayong

C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG)

ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Tujuan RPJMG

a. Dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Gampong Peunayong; b. Memiliki dokumen perencanaan pembangunan gampong dalam lingkup skala

gampong yang berkesinambungan dalam waktu 6 (enam) tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan kota;

c. Sebagai masukan penyusunan RAPBG Peunayong. 2. Manfaat RPJMG

a. Memberi arah seluruh kegiatan pembangunan di gampong; b. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program

pembangunan dari pemerintah; c. Rencana induk pembangunan gampong yang merupakan acuan pembangunan

gampong; d. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.


3 Gampong Peunayong

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI GAMPONG

A. Asal Usul dan Sejarah Gampong

Peunayong berasal dari kata Peumayong yang berarti tempat berteduh, karena pada tempo dulu daerah ini banyak ditumbuhi pohon-pohon besar yang sangat rimbun sampai ke daerah Ujong Peunayong (saat ini Gampong Lampulo) yang menjadi tempat persinggahan. Berawal dari sinilah masyarakat menjuluki kata Peumayong menjadi Peunayong, hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam pengejaan kata oleh sebagian besar masyarakat sehingga lebih mudah menyebutnya Peunayong. Penyebutan ini terus melekat dan menjadi kebiasaan bagi masyarakat setempat dan sekitarnya.

Wilayah Gampong Peunayong tempo dulu sampai ke Gampong Lampulo yang dulunya disebut Ujong Peunayong. Gampong Peunayong telah dimekarkan menjadi 5 (lima) gampong administratif yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kuta Alam diantaranya adalah Gampong Mulia, Gampong Lampulo, Gampong Lam Dingin, Gampong Laksana dan Gampong Keuramat. Sejak dulu Peunayong memang telah menjadi daerah internasional. Pada zaman kepemimpinan Sultan Iskandar Muda daerah ini dijadikan sebagai kota “spesial”. Julukan spesial karena Sultan memberikan rasa aman kepada para tamu yang datang ke daerah ini, bahkan tak jarang Sultan juga menjamu para tamu kerajaan yang datang dari Eropa maupun Tiongkok.

Hubungan Aceh dan Tiongkok semakin kuat ketika Laksamana Cheng Ho melakukan kunjungan ke Kerajaan Samudera Pasai di Utara Aceh pada tahun 1415. Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam disambut baik bagaikan keluarga. Bahkan bukti kedekatan tersebut hingga saat ini masih ada bukti sebuah lonceng yang berada di Komplek Museum Aceh yang dikenal dengan Lonceng Cakradonya. Tidak hanya pada saat zaman kesultanan saja, tetapi keberadaan Peunayong tetap dipertahankan sampai pada zaman penjajahan Belanda, dimana daerah ini sengaja di desain dan dibangun dengan konsep kampung pecinan yang sampai saat ini masih terlihat sejumlah bangunan peninggalan tempo dulu sebagai saksi bisu kemegahan Aceh pada masa lampau.

Pada tanggal 26 Desember 2004 tsunami menyapu daratan Aceh, Peunayong termasuk salah satu daerah yang tersapu gelombang yang maha dahsyat tersebut. Kawasan ini lumpuh total, puing-puing bekas bangunan berserakan. Mayat bergelimpangan. Peunayong berubah menjadi kota mati. Para penghuninya memilih mengungsi ke propinsi tetangga, Sumatera Utara dan daerah lainnya. Namun kini kondisi Peunayong semakin tertata rapi dengan taman pohon rindang yang tumbuh di sepanjang median jalan. Bahkan kehidupan pedagang pun semakin menggeliat. Sebagai basis dari etnis Tionghoa, Peunayong memang menjadi pusat perdagangan di Kota Banda Aceh sampai dengan saat ini. 1. Sejarah Pembangunan Gampong

Pembangunan Gampong Peunayong berdasarkan sejarah mulai dari tahun 1963 sampai dengan sekarang seperti terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Sejarah Pembangunan Gampong

No. Tahun Peristiwa Dampak Nara Sumber Ket

1. 1963 – 1970

H. Rahman (Alm.)

(Keuchik)

Perencanaan

Pembangunan Jalan

Gampong

Membuka jalan baru untuk

mempermudah akses

masyarakat.

Sharifuddin Adi (Keuchik

Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)


4 Gampong Peunayong


2.

1970 – 1976

H. Ridwan (Alm.)

(Keuchik)

Pembangunan Jalan

Dalam Gampong

Dengan adanya jalan

gampong

mempermudahkan

masyarakat dalam

melaksanakan aktivitas

sehari-hari .


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

3. 1976 – 1981

Zakaria (Alm.)

(Keuchik)

Penimbunan dan

pengerasan jalan dan

lorong.

Kenyamanan bagi

masyarakat dalam berlalu

lintas.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

4. 1981 – 1991

Misnan Khalidi

(Lurah)

Perencanaan

pembangunan Mesjid Al

Muttaqin Peunayong

Kenyamanan masyarakat

dalam melaksanakan

ibadah.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

5. 1991 – 1993

Mohd. Thaher

(Lurah)

Melanjutkan yang

dilakukan oleh keuchik

sebelumnya.

Pembangunan Los

Pisang Peunayong.

Kenyamanan bagi

masyarakat dan lingkungan

sekitar dalam beribadah.

Peningkatan pendapatan

bagi masyarakat dan

gampong dan tertibnya

pedagang dalam berjualan.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

6. 1993 – 2004

Sulaiman Abdullah

(Alm.)

(Lurah)

Pembangunan Mesjid Al

Muttaqin Gampong

Peunayong

Pembangunan Kantor

Keuchik Gampong

Peunayong di samping

masjid peunayong (saat

sudah menjadi tempat

pintu air)

Kenyamanan bagi



Tertibnya administrasi

pemerintahan gampong

dan kenyamanan bagi

masyarakat dalam

mendapatkan pelayanan.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

7. 2004 – 2005

Nurfan

(Pj. Lurah)

Rekonstruksi gampong

yang hancur

Melanjutkan yang


sebelumnya

(pembangunan masjid).

Pembangunan Pasar Ikan

Peunayong.


bagi masyarakat dan

gampong.

Kenyamanan bagi




bagi masyarakat dan

gampong dan tertibnya

pedagang dalam berjualan.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)


5 Gampong Peunayong


8. 2005 – 2008

Fuadi Hasan

(Lurah)

Melanjutkan yang


sebelumnya


Pembangunan SMPN 4

dan SMPN 9 Banda

Aceh.

Pembangunan rumah-

rumah bantuan tsunami

sebanyak 40 unit (20 unit

dari BRR dan 20 unit

dari P2KP).

Pembangunan Pasar

Sayur Peunayong.

Pembangunan Pasar

Daging Peunayong.

Kenyamanan bagi



Memudahkan masyarakat

dalam mendapatkan

pendidikan.

Peningkatan kesejahteraan

masyarakat bagi korban

tsunami.


bagi masyarakat dan

gampong.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

9. 2008

Said Fauzan, S.STP

(Pj. Lurah)

Meneruskan apa yang

sudah dijalankan oleh

keuchik sebelumnya.


bagi masyarakat dan

gampong.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

10. 2008 – 2009

Harapan M. Husen, BA

(Lurah)

Melanjutkan yang


sebelumnya


Mengaktifkan kembali

organisiasi

kemasyakatan sudah ada.

Pembenahan Sarana &

prasa rana aparatur

gampong

Pembangunan WC

Kumunal.

Pembangunan Rex

Peunayong.


bagi masyarakat dan

gampong.

Lembaga yang ada

digampong dapat terlibat

aktif dalam pembangunan

dan pembardayaan

masyarakat gampong.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

11. 2009 – 2010

Drs. H. Kurnia Lahna,

MT

(Pj. Keuchik)

Meneruskan apa yang


keuchik sebelumnya.


bagi masyarakat dan

gampong.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

12. 2010

Reza Kamilin, S.STP

(Pj. Keuchik)

Meneruskan apa yang


keuchik sebelumnya.


bagi masyarakat dan

gampong.


Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)

13. 2010 – 2016

Sharifuddin Adi

(Keuchik)

Melanjutkan yang


sebelumnya


Pembangunan Pos

Kamling.

Kenyamanan bagi




Gampong Peunayong

periode 2010 s.d. 2016)


6 Gampong Peunayong


Pembangunan Kios

Gampong untuk BUMG.

Pembangunan Balai

Musyawarah Al

Muttaqin.

Mengaktifkan kembali

pengurus PKK, Pemuda,

dan Pemuda Gampong.

Meningkatkan keamanan

dan ketertiban bagi

masyarakat.

Meningkatkan pendapatan

masyarakat dan PAG.

Terlibat aktif dalam

kegiatan dan pembangunan

gampong.


7 Gampong Peunayong

2. Sejarah Pemerintahan Gampong Kepala Pemerintahan Gampong Peunayong dari tahun 1963 sampai dengan sekarang

sudah dipimpin oleh 13 (tiga belas) orang Keuchik/Lurah. Adapun kondisi pemerintahan seperti terlihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Sejarah Pemerintahan Gampong

No. Tahun Keuchik/Lurah Kondisi Pemerintahan Nara

Sumber Ket

1. 1963 – 1970 H. Rahman (Alm.)

(Keuchik)

Roda pemerintahan berjalan apa adanya

karena pada saat itu masih dalam

persiapan dan pembentukan perangkat

desa beserta kelembagaan desa lainnya

di Gampong Peunayong.

Sharifuddin

Adi

2. 1970 – 1976 H. Ridwan (Alm.)

(Keuchik)

Roda pemerintahan desa berjalan aktif

dan aparatur desa lengkap. Banyak

program-program yang dilakukan oleh

Keuchik H. Ridwan baik dalam

pembangunan infrastruktur fisik dan

juga dalam peningkatan kapasitas

kelembagaan desa.

Sharifuddin

Adi

3. 1976 – 1981 Zakaria (Alm.)

(Keuchik)

Roda pemerintahan berjalan aktif dan

aparatur desa lengkap beserta

kelembagaan desa. Banyak program-

program yang dilakukan pada saat

dipimpin oleh Keuchik Mohd. Thaher

baik dalam pemberdayaan masyarakat

maupun dalam pembangunan

infrastruktur fisik lainnya.

Sharifuddin Adi

4. 1981 – 1991 Misnan Khalidi

(Lurah)


aparatur kelurahan lengkap beserta

kelembagaan kelurahan. Banyak

program-program yang dilakukan pada

saat dipimpin oleh Lurah Mohd. Thaher




Sharifuddin Adi

5. 1991 – 1993 Mohd. Thaher

(Lurah)


aparatur kelurahan lengkap beserta

kelembagaan kelurahan. Banyak

program-program yang dilakukan pada

saat dipimpin oleh Lurah Mohd. Thaher




Sharifuddin Adi

6. 1993 – 2004 Sulaiman Abdullah (Alm.)

(Lurah)

Terlaksananya pemerintahan kelurahan

dalam melaksanakan pelayanan dan

kegiatan kelurahan lainnya dan ketika

pada masa itu terjadi konflik yang

melanda aceh antara Pemerintah R.I.

dengan GAM sehingga keadaan

pemerintahan berjalan apa adanya.

Sharifuddin Adi

7. 2004 – 2005 Nurfan

(Pj. Lurah)

Terjadinya musibah Gempa dan Tsunami Pada tanggal 26 Desember 2004 menyebabkan kondisi roda pemerintahan menjadi lumpuh total dan meninggalnya lurah hancurnya berbagai infrastruktur pemerintahan dan lainnya dan menelan banyak korban jiwa di

Sharifuddin Adi


8 Gampong Peunayong


Sumber Ket

Kelurahan Peunayong, sehingga pada saat itu roda pemerintahan di pimpin oleh Nurfan sebagai Pejabat Lurah Peunayong. Tahun 2005 tercapai kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang disebut dengan MoU Helsinki (Filandia). Sejak saat itu suasana damai dan aman mulai dirasakan lagi oleh seluruh warga serta pembangunan rehab rekon pun di mulai salah satunya adalah membangun barak penampungan di lapangan smap peunayong untuk menampung para pengungsi dari Kelurahan Peunayong, Mulia dan Sekitarnya serta pelaksanaan roda pemerintahan berjalan apa adanya.

8. 2005 – 2008 Fuadi Hasan

(Lurah)

Roda pemerintahan mulai aktif kembali

dan membentuk lembaga gampong yang

sebelumnya banyak yang meninggal

dunia ketika terjadi gempa dan tsunami

dan juga mengaktifkan kembali kegiatan

di kelurahan serta menertibkan

administrasi penduduk yang sebelumnya

telah hilang dan melakukan pendataan

kembali.

Sharifuddin Adi

9. 2008

Said Fauzan, S.STP

(Pj. Lurah)


aparatur kelurahan lengkap. Pada saat

itu beliau terus melanjutkan program-

program lurah sebelumnya dan pada

pertengahan tahun 2008 digantikan oleh

Lurah Definitif yang baru yaitu Harapan

M. Husen, BA.

Sharifuddin Adi

10. 2008 – 2009

Harapan M. Husen, BA

(Lurah)


banyak program-program pembangunan

serta peningkatan kapasitas

kelembagaan yang ada di kelurahan, dan

juga pada akhir masa jabatan beliau saat

itu masa peralihan dari kelurahan

menjadi gampong.

Sharifuddin Adi

11. 2009 – 2010

Drs. H. Kurnia Lahna, MT

(Pj. Keuchik)

Roda pemerintahan gampong berjalan

aktif dan juga pada saat itu adalah masa

peralihan dari Kelurahan menjadi

Gampong. Pada saat itu pejabat keuchik

memiliki tanggungjawab untuk

membentuk tuha peuet gampong dan

mempersiapkan pemilihan Keuchik

yang Definitif.

Sharifuddin Adi


9 Gampong Peunayong


Sumber Ket

12. 2010

Reza Kamilin, S.STP

(Pj. Keuchik)

Roda pemerintahan gampong berjalan

aktif. Pejabat Keuchik memiliki

tanggungjawab untuk menyukseskan

pelaksanaan Pemilihan Keuchik definitif

yang dipilih secara langsung.

Sharifuddin Adi

13. 2010 – 2016

Sharifuddin Adi

(Keuchik)

Roda pemerintahan gampong

berlangsung aktif dan aparatur gampong

lengkap. Banyak program-program

pembangunan yang dilakukan melalui

sumber yang di alokasikan oleh

Pemerintah Kota Banda Aceh,

Pemerintah Provinsi Aceh dan

Pemerintah Pusat yaitu ADG, BHP,

PNPM Mandiri, BKPG, dan Dana Desa

dan juga banyak terobosan-terobosan

baru yang dilakukannya dalam penataan

gampong seperti pembangunan

infrastruktur gampong, penertipan pasar,

peningkatan keamanan dan ketertiban di

dalam gampong dan penegakan syariat

islam. Pada masa kepemimpinan beliau

peunayong telah melaunching website

pemerintah gampong yaitu:

www.peunayong.desa.id sebagai media

informasi yang dapat diakses oleh

masyarakat dan pihak terkait yang

bertujuan untuk mempermudah

masyarakat dalam memperoleh

informasi tentang perkembangan dan

pembangunan gampong. Website resmi

pemerintah gampong ini dikelola oleh

aparatur gampong peunayong.

B. Kondisi Umum Gampong 1. Geografis

Gampong Peunayong merupakan gampong yang letaknya berada di pusat kota dengan luas wilayah 31.3 Ha dengan batas sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Mulia • Sebelah Selatan berbatasan dengan Krueng Aceh

• Sebelah Barat berbatasan dengan Krueng Aceh • Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Laksana


10 Gampong Peunayong

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Gampong Peunayong

Secara administrasi Gampong Peunayong terbagi menjadi 4 (empat) dusun yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Adapun dusun-dusun dalam wilayah Gampong Peunayong seperti yang terlihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Dusun dalam Gampong Peunayong

No. Nama Dusun Luas Total (m2/kaki2)

Luas Wilayah (Ha)

1. Dusun Garuda 52.982,93 m² 5,298293 2. Dusun Cendrawasih 37.579,33 m² 3,757933 3. Dusun Merpati 96.754,78 m² 9,675478 4. Dusun Gajah Putih 126.073,72 m² 12,607372

Total 31.339.076

2. Iklim Gampong Peunayong sebagaimana gampong-gampong lain di wilayah Aceh mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, hal ini memiliki dampak langsung bagi masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.

3. Penduduk Berdasarkan data laporan pemerintahan Gampong Peunayong Bulan Juni 2016 jumlah penduduk sebanyak 3.039 jiwa, yang tersebar di empat dusun dengan rincian seperti pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk (Bulan Juni 2016)

No. Dusun Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. Dusun Garuda 286 243 529 2. Dusun Cendrawasih 286 245 531 3. Dusun Merpati 816 732 1.548 4. Dusun Gajah Putih 225 206 431

Total 1.613 1.426 3.039



4. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat berdasarkan data laporan pemerintahan Gampong Peunayong Bulan Juni 2016 seperti terlihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Tingkat Pendidikan Masyarakat (Bulan Juni 2016)



1. Tidak/Belum Bersekolah 260 256 516 2. Belum Tamat SD/Sederajat 113 95 205 3. Tamat SD/Sederajat 130 138 268 4. SLTP/Sederajat 249 257 506 5. SLTA/Sederajat 699 519 1.218 2. Diploma I/III 8 16 24 3. Akademi/D. III/Sarjana Muda 48 54 102 4. Diploma IV/Strata I 95 86 181 5. Strata II 11 4 15 6. Strata III 1 0 1

Total 1.614 1.425 3.039 5. Mata Pencaharian

Mata Pencaharian masyarakat berdasarkan data laporan pemerintahan Gampong Peunayong Bulan Juni 2016 seperti terlihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Mata Pencaharian Masyarakat (Bulan Juni 2016)



1. Akuntan 1 0 1 2. Apoteker 0 2 2 3. Belum/Tidak Bekerja 299 304 603 4. Biarawati 0 3 3 5. Bidan 0 3 3 6. Buruh Harian Lepas 1 1 2 7. Dokter 1 3 4 8. Dosen 2 1 3 9. Guru 4 6 10 10. Industri 1 1 2 11. Karyawan BUMD 1 0 1 12. Karyawan BUMN 0 1 1 13. Karyawan Honorer 3 2 5 14. Kayawan Swasta 134 46 180 15. Lainnya 1 0 1 16. Mekanik 6 0 6 17. Mengurus Rumah Tangga 0 579 579 18. Nelayan/Perikanan 1 0 1 19. Notaris 1 0 1 20. Pastur 1 0 1 21. Pedagang 42 8 50



22. Pelajar/Mahasiswa 337 269 606 23. Pembantu Rumah Tangga 0 3 3 24. Penata Rambut 2 0 2 25. Pendeta 1 0 1 26. Pensiunan PNS 5 6 11 27. Perancang Busana 7 2 9 28. Perawat 0 2 2 29. Perdagangan 18 5 23 30. Petani/Pekebun 0 1 1 31. PNS 15 10 25 32. POLRI 3 0 3 33. Seniman 1 0 1 34. Sopir 4 0 4 35. TNI 2 1 3 36. Tukang Batu 1 0 1 37. Tukang Cukur 1 0 1 38. Tukang Gigi 3 0 3 39. Tukang Jahit 3 2 5 40. Tukang Kayu 2 0 2 41. Wartawan 1 0 1 42. Wiraswasta 710 163 873

Total 1.615 1.424 3.039 6. Agama

Mata Pencaharian masyarakat berdasarkan data laporan pemerintahan Gampong Peunayong Bulan Juni 2016 seperti terlihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7 Agama yang dianut (Bulan Juni 2016)



1. Islam 737 532 1.269 2. Kristen 151 168 319 3. Katholik 76 83 159 4. Hindu 0 1 1 5. Budha 650 641 1.291

Total 1.614 1.425 3.039 C. Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong

Gampong Peunayong Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh menurut sistem kelembagaan pemerintahan gampong memiliki struktur dengan pola minimal seperti yang terlihat pada Gambar 2.2.



Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Gampong Peunayong

D. Potensi Gampong

Gampong Peunayong yang terletak di pusat kota memiliki potensi seperti yang terlihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8 Potensi Gampong

Sumber Daya

Jenis Lokasi Volume Kondisi/Pemanfaatan

Alam Sungai Peunayong 1 Buah - Baik - Transportasi - Belum dimanfaatkan

Situs Budaya Kota Tua Dusun Merpati 1 Dusun - Belum direnovasi

Manusia Jumlah Penduduk Peunayong 3.039 Jiwa

Sarjana S3 Peunayong 1 Orang



D.III/Sarjana Muda Peunayong 126 Orang

PNS (non guru) Peunayong 3 Orang

Guru Peunayong 4 Orang

Pengusaha/ Wiraswasta

Peunayong 163 Orang

Ekonomi Simpan Pinjam Bergulir PNPM Mandiri

Peunayong 1 Unit Aktif sampai dengan saat ini dan ada beberapa yang macet

Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

Peunayong 1 Unit Aktif sampai saat ini dan ada beberapa yang macet

Home Industri Rumah Tangga

Peunayong 1 Kelompok

Adanya kelompok ibu-ibu dan remaja putri

Koperasi Wanita Seulanga

Peunayong 1 Unit Berjalan dengan baik.

Sosial Kelompok Pengajian Majelis Taklim

Peunayong 2 Kelompok

Aktif sampai dengan saat ini.



Sumber Daya

Jenis Lokasi Volume Kondisi/Pemanfaatan

Gampong Laki-laki dan perempuan.

Kepemudaan Peunayong 1 Kelompok

Berjalan dengan baik.

PKK Peunayong 1 Kelompok

Berjalan dengan baik.

TPA Nurul Huda Al Muttaqin

Peunayong 1 Unit Aktif, tetapi belum memiliki bangunan

Sarana Prasarana

Masjid Peunayong 3 Unit Sudah ada bangunan

Kios Gampong Peunayong 2 Unit Sudah ada bangunan

Balai Gampong Peunayong 1 Unit Belum ada bangunan.

Sekretariat Pemuda Peunayong 1 Unit Belum ada bangunan.

Posyandu Peunayong 1 Unit Belum ada bangunan.

PKK Peunayong 1 Unit Belum ada bangunan.

Pasar Ikan, Pasar Daging, Pasar Sayur, Pasar Kelapa, Pasar Buah.

Peunayong 5 Buah Dikelola oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.

Rex Peunayong Gajah Putih 1 Buah Dikelola oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.

Tanah Kuburan Gampong

Lam Peudaya -Aceh Besar

1 Ha Baik dan digunakan.

BUMG Peunayong Peunayong 1 Unit Belum ada bangunan

Pos Kamling Peunayong 1 Unit Aktif sampai dengan saat ini.



BAB III VISI DAN MISI PEMERINTAH GAMPONG

A. Visi

Berdasarkan cita-cita pemerintah gampong untuk program 6 (enam) tahun yang akan datang yang tertuang kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Peunayong Tahun 2010-2016. Adapun Visi dan Misi Pemerintah Gampong Peunayong yang telah dirumuskan untuk jangka 6 (enam) tahun kedepan yaitu:

“Mewujudkan kemandirian gampong dengan meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan, penyertaan modal usaha dan partisipatif dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera”

.

B. Misi Selain visi, juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat pernyataan yang harus

dilaksanakan oleh pemerintah gampong agar tercapainya visi pemerintah gampong. Pernyataan Visi selanjutnya dijabarkan kedalam misi pemerintah gampong agar dapat dilaksanakan dan dikerjakan sebagaimana Visi dan Misi yang telah dirumuskan menggunakan pertisipatif dan pertimbangan potensi gampong yang ada serta kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat Gampong Peunayong. Adapun misi pemerintah gampong untuk 6 (enam) tahun kedepan yaitu: 1. Meningkatan kedisiplinan, profesionalitas dan rasa tanggung jawab Aparatur Pemerintah

Gampong serta menjalin kemitraan yang harmonis dengan berbagai lembaga dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Penataan pembangunan infrastuktur yang proporsional, berkualitas dan berkelanjutan sehingga akan terwujud gampong yang bernuansa kota.

3. Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dalam upaya menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera;

4. Memasyarakatkan program pendidikan kepada masyarakat baik formal maupun non formal.

5. Meningkatkan pengamalan syariat islam melalui penegakan hukum dan pertisipasi masyarakat.

6. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu serta sosialisasi kesehatan kerumah-rumah masyarakat dalam penanggulangan demam berdarah.

7. Memelihara sifat kegotongroyongan pada setiap kegiatan masyarakat gampong. 8. Memberdayakan lembaga generasi muda melalui kegiatan kesenian dan olahraga. 9. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta lembaga dan organisasi masyarakat dalam

pembangunan gampong. 10. Menciptakan suasana gampong yang tertib dan aman bagi masyarakat.



BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN GAMPONG

A. Permasalahan Gampong

Berdasarkan hasil musyawarah dalam menggagas program untuk masa 6 (enam) tahun 2010-2016, dengan menggunakan form pemetaan permasalahan gampong yang gunanya untuk menentukan skorsing peringkat permasalah gampong. Permasalahan yang dihimpun dari informasi yang didapatkan dari hasil pengkajian secara langsung dengan menggali informasi kepada masyarakat maupun permasalahan yang terjadi akibat kejadian alam dan keadaan yang tak terduga lainnya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dan didukung dengan potensi yang ada di gampong, maka perlu dilakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Rangkuman permasalahan, penyebab, potensi dan tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dimaksud dirangkum dalam uraian sebagai berikut:

Tabel 4.1 Permasalahan Gampong

No. Masalah Penyebab Potensi Gampong

Pendukung Target Kinerja

Penyelesaian Masalah Tindakan Yang Layak /

Jenis Kegiatan 1. Pembayaran

penghasilan tetap dan tunjangan

Penghasilan Tetap dan Tunjangan Keuchik dan Aparatur gampong serta Tunjangan Tuha Peuet Gampong dan staf sekretariat TPG masih belum optimal.

Keuchik, Aparatur Gampong, Tuha Peuet Gampong dan Staf Sekretariat TPG aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Meningkatnya kesejahteraan Keuchik, Perangkat Gampong, Tuha Peuet Gampong dan Staf Sekretariat TPG.

Menyediakan Penghasilan Tetap dan Tunjangan bagi Keuchik dan Aparatur serta Tunjangan bagi Tuha Peuet Gampong dan Staf Sekretariat.

2. Operasional Perkantoran Pemerintah Gampong

Masih kurangnya perlengkapan untuk mendukung kegiatan operasional perkantoran.

Aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat gampong.

Meningkatkan ketersediaan perlengkapan untuk mendukung kegiatan pelayanan kepada masyarakat gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional perkantoran.

3. Operasional Tuha Peuet Gampong

Masih kurangnya perlengkapan untuk mendukung kegiatan Operasional TPG.

Aktif dalam melaksanakan fungsi kelembagaan.

Meningkatkan fungsi pengawasan di tingkat gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan Tuha Peuet Gampong.

4. Operasional Ulee Jurong

Masih kurangnya perlengkapan untuk mendukung kegiatan Operasional Ulee Jurong.

Aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat ditingkat jurong.

Meningkatkan fungsi ulee jurong dalam melaksanakan tugasnya.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan Ulee Jurong.

5. Pendataan Gampong Belum adanya data gampong yang valid.

Adanya pemukiman penduduk dan kegiatan usaha masyarakat.

Melakukan pendataan kepada masyarakat dan unit-unit kegiatan usaha masyarakat gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pendataan gampong.

6. Penyelenggaraan Musyawarah Gampong

Setiap perencanaan perlu di musyawarahkan terlebih dahulu ditingkat gampong.

Adanya hal-hal yang strategis yang perlu disepakati di tingkat gampong.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan di tingkat gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan musyawarah gampong.

7. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Gampong

Sulitnya masyarakat dalam memperoleh informasi tentang perkembangan gampong.

Adanya masyarakat gampong dan tersedia fasilitas pendukung teknologi informasi.

Membuat website gampong dan menunjuk petugas pengelola informasi gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi.

8. Penyelenggaraan Perencanaan Gampong

Setiap gampong wajib menyusun perencanaan pembangunan dan keuangan gampong.

Adanya Keuchik baru dan jalannya roda pemerintah gampong.

Menyusun dokumen RPJMG, RKPG dan APBG.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan Penyelenggaraan Perencanaan Gampong.

9. Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan Pemerintahan

Kondisi pemerintahan dan penduduk gampong.

Adanya sistem pemerintahan dan penduduk gampong.

Penginputan Profil Gampong

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung Penyelenggaraan Evaluasi






Jenis Kegiatan Tingkat Perkembangan Pemerintahan.

10. Pembangunan/Pemeliharaan Jalan Gampong

• Jalan yang diakses oleh warga masih berlumpur.

• Jalan gampong banyak yang rusak.

Adanya lorong dan gang-gang yang menjadi akses pejalan kaki yang digunakan oleh masyarakat.

• Membangun jalan baru dilingkungan masyarakat.

• Memelihara jalan gampong yang sudah rusak atau hancur.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara jalan gampong.

11. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Pemukiman

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman masyarakat.

• Sarana dan Prasarana lingkungan pemukiman masyarakat ada yang hancur dan rusak.

Adanya sarana dan prasarana lingkungan pemukiman masyarakat gampong.

• Membangun sarana dan prasarana dilingkungan pemukiman masyarakat.

• Memelihara sarana dan prasarana di lingkungan masyarakat yang hancur dan rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana lingkungan pemukiman masyarakat.

12. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana tempat ibadah.

• Sarana dan Prasarana tempat ibadah ada yang hancur dan rusak.

Adanya Sarana dan Prasarana Tempat ibadah.

• Membangun sarana dan prasarana tempat ibadah.

• Memelihara sarana dan prasarana tempat ibadah yang hancur dan rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana tempat ibadah.

13. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Pertemuan Gampong

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana balai pertemuan gampong.

• Sarana dan prasarana balai pertemuan gampong ada yang rusak.

Adanya sarana dan prasarana balai pertemuan gampong

• Membangun sarana dan prasarana balai pertemuan gampong.

• Memelihara sarana dan prasarana balai pertemuan gampong yang rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana balai pertemuan gampong.

14. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Lembaga Gampong

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana lembaga gampoong.

• Sarana dan prasarana lembaga gampong ada yang hancur dan rusak.

Adanya sarana dan prasarana lembaga gampong

• Membangun sarana dan prasarana lembaga gampong.

• Memelihara sarana dan prasarana lembaga gampong yang hancur dan rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana lembaga gampong.

15. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aset Gampong

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana aset gampong.

• Sarana dan prasarana aset gampong ada yang hancur dan rusak.

Adanya sarana dan prasarana aset gampong

• Membangun sarana dan prasarana aset gampong.

• Memelihara sarana dan prasarana aset gampong yang hancur dan rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana aset gampong.

16. Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Gampong dan Kios/Toko

Belum maksimalnya pembangunan dan pengelolaan pasar gampong dan kios/toko.

Adanya pasar gampong dan kios/toko.

Membangun dan mengelola pasar gampong dan kios/toko.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan mengelola pasar gampong dan kios/toko.

17. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Posyandu

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana posyandu.

• Sarana dan prasarana posyandu ada yang rusak.

Adanya sarana dan prasarana posyandu.

• Membangun sarana dan prasarana posyandu.

• Memelihara sarana dan prasarana posyandu yang rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana posyandu.






Jenis Kegiatan 18. Pembangunan/Peme

liharaan Sarana dan Prasarana Taman Pendidikan Al Qur’an

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana taman pendidikan al qur’an.

• Sarana dan prasarana taman pendidikan al qur’an ada yang rusak.

Adanya sarana dan prasarana taman pendidikan al qur’an.

• Membangun sarana dan prasarana taman pendidikan al qur’an.

• Memelihara sarana dan prasarana taman pendidikan al qur’an yang rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana taman pendidikan al qur’an.

19. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pos Keamanan Gampong

• Belum maksimal pembangunan sarana dan prasarana pos keamanan gampong.

• Sarana dan prasarana pos keamanan gampong ada yang rusak.

Adanya sarana dan prasarana pos keamanan gampong.

• Membangun sarana dan prasarana pos keamanan gampong.

• Memelihara sarana dan prasarana pos keamanan gampong ada yang rusak.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sarana dan prasarana pos keamanan gampong.

20. Pengelolaan Pemakaman Gampong

Belum adanya sarana dan prasarana TPU gampong.

Adanya taman pemakaman umum gampong.

Membangun sarana dan prasarana taman pemakaman umum gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sarana dan prasarana TPU gampong.

21. Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong

Belum terbentuknya badan usaha milik gampong.

Gampong peunayong merupakan pusat perdagangan di kota banda aceh.

Membentuk badan usaha milik gampong dan memperbanyak unit-unit usaha untuk meningkatkan PAG gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pembentukan dan pengelolaan badan usaha milik gampong.

22. Penanganan dan Pengelolaan Sampah

Belum dilakukan penanganan dan pengelolaan sampah secara baik.

Banyaknya sampah rumah tangga dan sampah usaha masyarakat.

Memyediakan tong sampah disetiap toko dan rumah masyarakat.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk penanganan dan pengelolaan sampah.

23. Fasilitasi Kelompok Rentan, Masyarakat Miskin, Perempuan, Masyarakat Adat dan Difabel

Belum pernah difasilitasi terhadap kelompok rentan dan masyarakat miskin gampong.

Masih ada kelompok rentan dan masyarakat miskin yang belum difasilitasi di gampong.

Perlu diberdayakan dan difasilitasi agar lebih mandiri.

Menyediakan kebutuhan dan keperluan untuk memfasilitasi kelompok rentan dan masyarakat miskin di gampong.

24. Pembinaan Generasi Muda

Belum terlaksananya pembinaan bagi generasi muda secara optimal.

Adanya remaja dan pemuda gampong dan organisasi yang perlu dilakukan pembinaan.

Memberikan pelatihan ketrampilan bagi pemuda dan ramaja gampong secara berkelanjutan serta melakukan pembinaan terhadap organisasi kepemudaan.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pembinaan generasi muda.

25. Pembinaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Gampong

Belum terlaksananya pembinaan bagi organisasi lembaga masyarakat gampong secara optimal.

Adanya lembaga dan organisasi masyarakat yang perlu dilakukan pembinaan.

Memberikan pelatihan penguatan kapasitas kepada lembaga dan organisasi masyarakat gampong secara berkelanjutan.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pembinaan lembaga dan organisasi gampong.

26. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini

Belum terlaksananya pembinaan pendidikan anak usia dini secara optimal.

Adanya pendidikan anak usia dini yang perlu dilakukan pembinaan.

Pengelolaan serta penyelenggaraan pendidikan kepada anak usia dini secara terus menerus.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini.

27. Pelaksanaan Kegiatan Kegotongroyongan Gampong

Masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk kebersihan lingkungan.

Pemukiman masyarakat, tampat ibadah, TPU gampong.

Mengadakan kegiatan gotongroyong gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan kegotongroyongan gampong.

28. Peningkatan peranserta masyarakat dalam Bidang Keagamaan

Masih kurangnya keterlibatan masyarakat dalam bidang keagamaan.

Adanya kelompok pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya.

Mengaktifkan balai pengajian, kelompok belajar agama bagi masyarakat dan pembinaan keagamaan.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk peningkatan peranserta masyarakat dalam bidang keagamaan.

29. Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu

Belum terlaksananya pembinaan bagi kader

Adanya kader posyandu gampong.

Melatih kader posyandu secara berkelanjutan

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk






Jenis Kegiatan posyandu secara optimal.

serta melakukan pembinaan secara rutin.

pengelolaan dan pembinaan posyandu.

30. Pembinaan Sanggar Belajar dan Sanggar Seni Budaya

Belum terlaksananya pembinaan untuk sanggar belajar dan sanggar seni budaya secara berkelanjutan.

Adanya sanggar belajar dan sanggar seni budaya.

Melakukan pembinaan secara rutin kepada sanggar belajar dan sanggar seni budaya.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pembinaan sanggar belajar dan sanggar seni budaya.

31. Pembinaan Keamanan, Ketertiban dan Ketentraman Wilayah dan Masyarakat Gampong

Belum terlaksananya pembinaan keamanan dan ketentraman wilayah dan masyarakat gampong.

Adanya petugas keamanan gampong.

Melakukan pembinaan secara rutin kepada petugas keamanan gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk pembinaan keamanan, ketertiban dan ketentraman wilayah dan masyarakat gampong.

32. Pelatihan Ketrampilan Manajemen Usaha Milik Gampong

Manajemen pengelolaan BUMG belum maksimal.

Adanya pengurus BUMG.

Melatih pengurus BUMG dalam pengelolaan manajemen usaha.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk Pelatihan ketrampilan manajemen usaha milik gampong.

33. Pelatihan Ketrampilan Usaha Industri Kerajinan

Ketrampilan usaha industri kerajinan belum maksimal.

Adanya kelompok industri kerajinan.

Melatih kelompok industri kerajinan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk Pelatihan ketrampilan usaha industri kerajinan.

34. Peningkatan dan Pembinaan Pengurusan Fardhu Kifayah

Belum terlaksananya pembinaan fardhu kifayah.

Adanya pengurus fardhu kifayah dan masyarakat gampong.

Meningkatkan pembinaan serta memberikan pelatihan fardhu kifayah kepada masyarakat gampong.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk Peningkatan dan pembinaan fardhu kifayah fardhu kifayah.

35. Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung)

Belum terpilihnya keuchik baru.

Sudah berakhirnya masa jabatan keuchik lama.

Membentuk P2K, melaksanakan pemilihan keuchik langsung dan pelantikan keuchik terpilih.

Menyediakan kebutuhan yang diperlukan untuk Pemilihan keuchik langsung.

B. Perumusan Tindakan Permasalahan � Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong

1. Pembayaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan 2. Operasional Perkantoran Pemerintah Gampong 3. Operasional Tuha Peuet Gampong 4. Operasional Ulee Jurong 5. Pendataan Gampong 6. Penyelenggaraan Musyawarah Gampong 7. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Gampong 8. Penyelenggaraan Perencanaan Gampong 9. Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan

� Bidang Pelaksanaan Pembangunan Gampong

1. Pembangunan/ Pemeliharaan Jalan Pemukiman Gampong 2. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman 3. Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah 4. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Pertemuan Gampong 5. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aset Gampong 6. Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Gampong dan Kios/Toko 7. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Posyandu 8. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Pendidikan Al

Qur’an 9. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana/Prasarana Pos Keamanan Gampong 10. Pengelolaan Pemakaman Gampong



11. Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong 12. Penanganan dan Pengelolaan Sampah

� Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

1. Fasilitasi Kelompok Rentan, Masyarakat Miskin, Perempuan, Masyarakat Adat, dan Difabel

2. Pembinaan Generasi Muda 3. Pembinaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Gampong 4. Pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini 5. Pelaksanaan Kegiatan Kegotongroyongan Gampong 6. Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Bidang Keagamaan 7. Pengelolaan dan pembinaan posyandu 8. Pembinaan Sanggar Belajar dan Sanggar Seni Budaya 9. Pembinaan Keamanan, Ketertiban dan Ketentraman Wilayah dan Masyarakat

Gampong.

� Bidang Pemberdayaan Masyarakat 1. Pelatihan ketrampilan manajemen badan usaha milik Gampong 2. Pelatihan ketrampilan usaha industri kerajinan 3. Peningkatan dan Pembinaan Pengurusan Fardhu Kifayah 4. Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung)

C. Tindakan Pemecahan Masalah Gampong

Analisis yang dilakukan melewati serangkaian musyawarah oleh Tim Perencana Pembangunan Gampong, selanjutnya dilakukan penentuan prioritas kegiatan dengan menggunakan 3 variabel: manfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat, dampak positif bagi perkembangan pendapatan masyarakat, peningkatan pendidikan masyarakat.

Tabel 4.2 Tindakan Pemecahan Masalah

No. Tindakan Yang Layak /

Jenis Kegiatan

Kriteria-Kriteria

Man

faat

Pe

ning

kata

n

Ke

seha

tan

Ma

sya

raka

t

Pe

rke

mb

ang

an

Pe

ndap

atan

Ma

sya

raka

t

Pe

nin

gka

tan

Pen

did

ikan

M

asy

ara

kat

Jum

lah

tota

l

Sko

ring

Bidang

1 2 3 4 5 6 7 8 1. Pembayaran Penghasilan Tetap dan

Tunjangan 3 3 3 9 1

Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong

2. Kegiatan Operasional Kantor Keuchik 3 3 3 9 2


3. Kegiatan Operasional Tuha Peut Gampong 3 3 3 9 3


4. Kegiatan Operasional Dusun 3 3 3 9 4


5. Kegiatan Pendataan Gampong 2 3 2 7 13


6. Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah Gampong

3 3 3 9 10 Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong

7. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Gampong


8. Kegiatan Penyelenggaraan Perencanaan Gampong


9. Kegiatan Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan Pemerintahan Gampong


10. Pembangunan/Pemeliharaan Jalan Gampong

2 2 2 6 16 Pelaksanaan Pembangunan Gampong



No. Tindakan Yang Layak /

Jenis Kegiatan

Kriteria-Kriteria

Man

faat

Pe

ning

kata

n

Ke

seha

tan

Ma

sya

raka

t

Pe

rke

mb

ang

an

Pe

ndap

atan

Ma

sya

raka

t

Pe

nin

gka

tan

Pen

did

ikan

M

asy

ara

kat

Jum

lah

tota

l

Sko

ring

Bidang













17. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Posyandu


18. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Pendidikan Al Qur’an




20. Pengelolaan Pemakaman Gampong 1 2 1 4 34

Pelaksanaan Pembangunan Gampong

21. Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong


22. Penanganan dan Pengelolaan Sampah 3 1 1 5 30



1 2 3 6 19


24. Pembinaan Generasi Muda 3 3 3 9 7

Pembinaan Kemasyarakatan Gampong

25. Pembinaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Gampong

3 3 3 9 6 Pembinaan Kemasyarakatan Gampong

26. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini


27. Pelaksanaan Kegiatan Kegotongroyongan Gampong




29. Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu 3 3 3 9 8


30. Pembinaan Sanggar Belajar dan Sanggar Seni Budaya



1 3 2 6 21


32. Pelatihan Ketrampilan Manajemen Usaha Milik Gampong

1 2 3 6 22 Pemberdayaan Masyarakat Gampong

33. Pelatihan Ketrampilan Usaha Industri Kerajinan


34. Peningkatan dan Pembinaan Pengurusan Fardhu Kifayah


35. Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung) 1 1 1 3 35

Pemberdayaan Masyarakat Gampong



BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN GAMPONG

A. Kebijakan Umum APBG

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mengamanatkan bahwa Pemerintahan Gampong melaksanakan bidang kewenangan berdasarkan hak asal usul, kewenangan lokal berskala desa, kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota sesuai dengan ketentuan Peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku.

Arah kebijakan pembangunan gampong pada tahun-tahun tertentu mengacu pada rangkaian rencana yang telah disusun sebelumnya dan dituangkan dalam dokumen kebijakan umum anggaran. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu juga memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Banda Aceh.

B. Pendapatan Gampong

Kebijakan umum pendapatan gampong diarahkan untuk mendorong peningkatan pendapatan gampong melalui mobilisasi pendapatan asli gampong dan penerimaan gampong lainnya. Konteks dalam pengelolaan pendapatan di Gampong Peunayong sesuai dengan proporsi sumber pendapatan utama daerah yaitu Pendapatan Asli Gampong (PAG) dengan proporsi rata-rata dibawah 10% dari total pendapatan daerah, maka perlu adanya strategi-strategi dalam rangka peningkatan PAG diwaktu yang akan datang. Selain itu, sumber-sumber pendapatan lainnya juga perlu ditingkatkan, antara lain bagi laba Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), pendapatan lain yang sah dan Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak dan Restribusi Daerah, sehingga dalam kurun waktu 6 tahun mendatang proporsi dana transfer secara bertahap dapat dimulai digantikan dengan sumber-sumber pendapatan yang dapat diupayakan dari sektor lain oleh gampong.

C. Kebijakan Perencanaan Belanja Gampong

Belanja gampong secara umum diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban gampong. Besarnya anggaran belanja akan sejalan dengan besarnya anggaran pendapatan. Untuk itu, dalam menghitung perkiraan anggaran belanja masih berpedoman pada perkiraan perolehan anggaran pendapatan dan belanja gampong yang dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan berdasarkan hak asal usul, kewenangan lokal berskala gampong. Selain diarahkan untuk membiayai program pembangunan, belanja gampong juga diarahkan untuk membiayai belanja rutin berupa pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan perangkat gampong, belanja barang dan jasa untuk operasional kegiatan pemerintahan gampong maupun kegiatan pemeliharaan rutin lainnya. Disamping itu terdapat pula jenis belanja lainnya yang bersifat pemberian subsidi, bantuan maupun hibah serta belanja yang ditujukan untuk penanganan kondisi darurat dalam bentuk belanja tidak terduga.

Kebijakan anggaran diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efesien dan efektif. Kebijakan dalam penyusunan belanja gampong berdasarkan pendekatan anggaran berbasis kinerja. Melalui pendekatan tersebut, maka pelaksanaan penyusunan anggaran belanja gampong bertujuan meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran dimaksud.



D. Kebijakan Pembangunan Gampong Pembangunan Gampong Peunayong diarahkan untuk mewujudkan Visi dan Misi

Gampong Peunayong yaitu: 1. Peningkatan pengamalan syariat islam melalui penegakan hukum dan partisipasi

masyarakat. a. Meningkatkan wawasan ilmu agama islam melalui pendidikan, kajian dan dakwah

bagi masyarakat. b. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan melalui peran orang tua, tokoh-tokoh

agama, pendidik dan masyarakat, terutama kepada remaja dan generasi muda. c. Meningkatkan penindakan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran perda/qanun

dalam rangka peningkatan ketertiban dan penegakan syariat islam. d. Menanam nilai budaya dan adat istiadat bagi masyarakat gampong. e. Meningkatkan kegiatan pengajaran dan pengamalan Al-Qur'an dalam keluarga dan

masyarakat. f. Meningkatkan pemahaman tentang norma hukum, syariat Islam, tata tertib,

hubungan sosial melalui sosialisasi hukum, norma adat dan norma sosial; g. Memupuk semangat toleransi bagi masyarakat gampong.

2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia. a. Peningkatan kualifikasi, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui

pendidikan formal dan pelatihan. b. Mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan administrasi pemerintahan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). c. Intensifikasi sumber daya kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

ditingkat gampong. 3. Peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat

a. Memberdayakan kelompok industri kerajinan di gampong melalui pendidikan dan pelatihan;

b. Memberdayakan kelompok masyarakat gampong dengan memberikan bantuan modal usaha melalui program ekonomi produktif;

c. Memberdayakan industri rumah tangga dengan bantuan sarana dan prasarana untuk meningkatkan pendapatan keluarga;

d. Memberikan pelatihan ketrampilan bagi generasi muda, kelompok masyarakat, dan remaja produktif di gampong;

e. Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan bagi masyarakat. 4. Pelaksanaan pembangunan gampong

a. Membangun sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan perekonomian gampong;

b. Pembangunan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman masyarakat gampong; c. Menyediakan sarana transportasi gampong; d. Menyediakan sarana dan prasarana pengolahan sampah di gampong. e. Meningkatkan peran badan usaha milik gampong.

5. Mengoptimalkan kapasitas perempuan dalam berbagai bidang. a. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung

program pemberdayaan perempuan; b. Meningkatkan akses perempuan dan anak terhadap arus informasi; c. Peningkatan sosialisasi kesehatan reproduksi bagi perempuan dan remaja; d. Peningkatan kapasitas perempuan di gampong dan menciptakan kemandirian

perekonomian gampong; e. Melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat gampong; f. Menurunnya tingkat pengguna narkoba di kalangan pelajar, mahasiswa dan remaja.



BAB VI KEBIJAKAN UMUM

A. Kebijakan Umum

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah melaksanakan bidang kewenangan urusan wajib dan urusan pilihan. Arah pembangunan Kabupaten/Kota pada suatu tahun tertentu mengacu pada rangkaian rencana yang telah disusun sebelumnnya dan dituangkan dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran.

B. Pendapatan Daerah

Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah melalui mobilisasi pendapatan asli daerah dan penerimaan daerah lainnya. Dalam konteks pengelolaan pendapatan daerah di Kota Banda Aceh, proporsi sumber pendapatan utama daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan proporsi rata-rata dibawah 20% dari total pendapatan daerah, maka perlu adanya strategi-strategi dalam rangka peningkatan PAD di waktu yang akan datang. Disamping itu, sumber-sumber pendapatan lainnya juga perlu ditingkatkan, antara lain bagian laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), lain-lain pendapatan yang sah, dana perimbangan bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, sehingga dalam kurun waktu lima tahun mendatang, proporsi DAU secara bertahap dapat mulai digantikan oleh sumber–sumber pendapatan yang dapat diupayakan oleh daerah. C. Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah

Belanja daerah secara umum diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah. Besarnya anggaran belanja akan sejalan dengan besarnya anggaran pendapatan. Untuk itu dalam menghitung perkiraan anggaran belanja masih berpedoman pada perkiraan perolehan anggaran pendapatan. Belanja Daerah dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Banda Aceh yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Selain diarahkan untuk membiayai program pembangunan, belanja daerah juga diarahkan untuk membiayai belanja rutin berupa pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, belanja barang dan jasa untuk operasional kegiatan pemerintahan daerah maupun kegiatan pemeliharaan rutin lainnya. Disamping itu terdapat pula jenis belanja lainnya yang bersifat pemberian subsidi, bantuan maupun hibah serta belanja yang ditujukan untuk penanganan kondisi darurat dalam bentuk belanja tidak terduga.

Kebijakan anggaran belanja tahun 2016 diupayakan dengan pengaturan polapembelanjaan yang proporsional, efesien dan efektif. Kebijakan dalam penyusunan belanja daerah Kota Banda Aceh berdasarkan pendekatan anggaran berbasis kinerja. Melalui pendekatan tersebut, maka pelaksanaan penyusunan anggaran belanja daerah bertujuan meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran sertamemperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran dimaksud. Target belanja daerah selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun tersebut rata-rata realisasi anggaran belanja sebesar 93,48 persen dari yang ditargetkan. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan realisasi belanja daerah Kota Banda Aceh dapat dilihat pada tabel berikut :



D. Kebijakan Pembangunan Kota Tahun 2016, pembangunan kota Banda Aceh diarahkan untuk mewujudkan visi Kota

Banda Aceh yaitu: ”Mewujudkan Banda Aceh Model Kota Madani”. Sesuai dengan RPJMK Banda Aceh Tahun 2012-2017, Kebijakan Umum

Pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2016 masih difokuskan pada: 1. Peningkatan pengamalan syariat Islam melalui penegakan hukum dan partisipasi

masyarakat. a. Meningkatkan wawasan keilmuan agama Islam dan amal kebajikan melalui

pendidikan, kajian dan dakwah untuk masyarakat terutama kepada anak-anak dan para remaja.

b. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan melalui peran orang tua, tokoh-tokoh ulama, pendidik dan masyarakat, terutama kepada para remaja dan generasi muda.

c. Meningkatkan penindakan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran perda/qanun dalam rangka peningkatan ketertiban dan penegakan syariat islam.

d. Meningkatkan penyebaran informasi keagamaan yang jelas dalam rangka menghambat penyebaran aliran sesat dan pengaruh globalisasi.

e. Meningkatkan adat istiadat yang menunjang pelaksanaan syariat Islam. f. Meningkatkan kegiatan pengajaran dan pengamalan Al-Qur'an dalam keluarga dan

masyarakat. g. Meningkatkan pemahaman tentang norma hukum, syariat Islam, tata tertib,

hubungan sosial melalui sosialisasi hukum, norma adat dan norma sosial. h. Tersedianya legal drafting qanun dan peraturan perundangan sebagai dasar

pelaksanaan pembinaan masyarakat. i. Mensosialisasikan dan mengarahkan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan

yang halalan thayyiban. j. Meningkatkan pendidikan diniyah dan manajemen pendidikan islami.

2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia. a. Peningkatan kualifikasi, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui

pendidikan formal dan pelatihan. b. Menyiapkan lulusan yang bermutu, cerdas, terampil, Islami dan mampu bersaing di

tingkat nasional, regional dan internasional. c. Mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan administrasi pemerintahan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). d. Intensifikasi sumber daya kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. e. Penerapan e-health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana

pelayanan kesehatan pemerintah. f. Pelayanan kesehatan yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). g. Mutu pelayanan kesehatan yang terstandarisasi/ISO, JCI.

3. Mempromosikan peluang dan potensi investasi daerah. a. Seluruh potensi sosial budaya, wisata, peninggalan sejarah dan tsunami dikelola dan

dipromosikan secara profesional serta dijadikan referensi untuk kreasi inovatif tanpa menghilangkan ciri-ciri keacehan.

b. Seluruh pengelolaan SDA dilaksanakan dengan sistem yang menjamin keberlanjutan dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar.

c. Seluruh potensi investasi dan informasi pasar dapat diakses secara online dan terintegrasi antar SKPD.

d. Memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan kredit lunak perbankan. e. Memberlakukan standard pelayanan minimal dalam pengurusan perizinan. f. Pengesahan Qanun, Perwal dan RUPM penanaman modal dipercepat.



4. Peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat. a. Setiap kecamatan memiliki komoditas unggulan dan sentra pelatihan produksinya

serta pendampingan kewirausahaan dan lembaga keuangan mikro yang mampu menjamin pembiayaan komoditas unggulannya.

b. Setiap komoditas unggulan menerapkan standar mutu, desain dan kemasan yang kompetitif serta pasar di manca negara.

c. Setiap kecamatan/gampong memiliki industri rumah tangga dan pasar yang mampu menjamin pemasaran produk unggulan wilayahnya serta ketersediaan sembako (bahan pokok) dan input produksi dengan harga terjangkau.

d. Mengadakan pelatihan ketrampilan dan mengoptimalkan fungsi BLK. e. Penyaluran kredit usaha melalui sistem gramein bank. f. Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui peningkatan produktivitas pertanian dan

perikanan. g. Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan. h. Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana perikanan. i. Pengoptimalan fungsi pasar. j. Meningkatkan peran instansi terkait dalam pembinaan dan pendampingan.

5. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang sesuai standar. a. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai akses pengembangan ekonomi

dan wisata. b. Seluruh lokasi objek wisata, kawasan komersial memiliki sarana ibadah, pusat

informasi, air bersih, drainase, sanitasi, ruang terbuka hijau, fasilitas umum dan transportasi.

c. Pembangunan prasarana transportasi dan drainase kota. d. Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan sampah di Kota Banda Aceh. e. Tersedianya sistem mitigasi bencana yang efektif. f. Tersedianya sarana pengolahan limbah cair medis di puskesmas dalam Kota Banda

Aceh. g. Peningkatan penataan RTH yang dapat mendorong tercapainya penyediaan kawasan

RTH seluas 20% dari wilayah Kota Banda Aceh. h. Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta

kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa. 6. Mengoptimalkan kapasitas perempuan dalam berbagai bidang.

a. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung program pemberdayaan perempuan

b. Meningkatkan akses perempuan dan anak terhadap arus informasi c. Meningkatkan kualitas perempuan melalui sosialisasi kesetaraan dan keadilan

gender di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif d. Kaderisasi perempuan potensial e. Menyediakan sarana dan prasarana yang responsive gender f. Peningkatan sosialisasi kesehatan reproduksi bagi perempuan dan remaja g. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) h. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera i. Peningkatan kapasitas perempuan diperdesaan dan menciptakan kemandirian

perekonomian perdesaan j. Percepatan dan perluasan pendidikan tentang keadilan gender pada pendidikan

formal dan non formal k. Menurunnya tingkat pengguna narkoba di kalangan pelajar, mahasiswa dan remaja l. Tersedianya fasilitas rehabilitasi yang memadai



BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN GAMPONG

Adapun skenario pembangunan yang akan dilakukan di Gampong Peunayong

Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh seperti yang terlihat pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1 Skenario Pembangunan Gampong

No. Jenis Kegiatan Lokasi Skenario

1. Pembayaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kantor Keuchik Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

2. Kegiatan Operasional Pemerintah Gampong Kantor Keuchik Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS, PBP

3. Kegiatan Operasional Tuha Peut Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

4. Kegiatan Operasional Ulee Jurong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

5. Kegiatan Pendataan Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, BHP

6. Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

7. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Gampong

Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

8. Kegiatan Penyelenggaraan Perencanaan Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

9. Kegiatan Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan Pemerintahan Gampong

Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG

10. Pembangunan/Pemeliharaan Jalan Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS


Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS, PBP, PBK


Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS, PBK


Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS, PBP


Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS




Peunayong Menggunakan Sumber Dana, PBP

17. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Posyandu Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS, PBK

18. Pembangunan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Pendidikan Al Qur’an

Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, BHP, PBK



20. Pengelolaan Pemakaman Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS

21. Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS, PBP

22. Penanganan dan Pengelolaan Sampah Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS


Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS, PBK

24. Pembinaan Generasi Muda Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, BHP, DDS, PBK

25. Pembinaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS, BHP, PBK, PBP

26. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS

27. Pelaksanaan Kegiatan Kegotongroyongan Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG


Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, BHP, DDS

29. Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS, PBP

30. Pembinaan Sanggar Belajar dan Sanggar Seni Budaya Menggunakan Sumber Dana, ADG, DDS



32. Pelatihan Ketrampilan Manajemen Usaha Milik Gampong Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS

33. Pelatihan Ketrampilan Usaha Industri Kerajinan Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG



No. Jenis Kegiatan Lokasi Skenario

34. Peningkatan dan Pembinaan Pengurusan Fardhu Kifayah Peunayong Menggunakan Sumber Dana, ADG, BHP

35. Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung) Peunayong Menggunakan Sumber Dana, DDS



BAB VIII PENUTUP

Demikian Lampiran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG)

Peunayong yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Reusam Gampong Peunayong tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Peunayong Tahun 2010-2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Peunayong ini wajib menjadi rujukan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan gampong dan menjadi tolak ukur keberhasilan penyelenggaraannya. Terutama menjadi tolak ukur dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat di Gampong Peunayong. Mudah-mudahan pada tahun 2016 visi dan misi Gampong Peunayong dapat tercapai.

Semoga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Peunayong bisa dilaksanakan dengan benar dan tepat yang dapat dijadikan acuan bagi rencana pembangunan yang partisipatif dan dikehendaki bersama. Kiranya dengan pedoman perencanaan ini dapat mewujudkan budaya pemerintahan yang bersih, terbuka dan bertanggungjawab guna terciptanya masyarakat yang mandiri, sejahtera, demokratis dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral agama.

Menyadari atas segala keterbatasan dan kemampuan kami dalam penyusunan dan pelaksanaan program yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Peunayong, kiranya seluruh masyarakat dan pihak-pihak lain diharapkan dapat memberikan masukan untuk menuju masa depan gampong kearah yang lebih baik.

Banda Aceh, Juni 2016 Keuchik Gampong Peunayong

Sharifuddin Adi

PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH KECAMATAN KUTA ALAM

GAMPONG PEUNAYONG JL. H. T. Daudsyah No. 67 Telp. (0651) 32592 Kode Pos 23122

BANDA ACEH

MUSYAWARAH PENETAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG PEUNAYONG

Berkaitan dengan Rencana Pelaksanaan Musrenbang Gampong Tahun 2016 bertempat di Gampong Peunayong Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, dalam rangka Penyusunan dan Pembahasan RPJMG dan RKPG pada:

Hari/Tanggal : …………/..……………. 2016 Pukul : 14.00 WIB s.d. Selesai Tempat : Kantor Keuchik Gampong Peunayong

Telah dilaksanakan Musrenbang Gampong yang dihadiri oleh wakil-wakil dari dusun, tokoh masyarakat, pemuda serta unsur lain yang terkait di gampong sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan dan Narasumber adalah: A. Materi atau Topik Musyawarah Gampong untuk menjaring dan menentukan usulan di gampong untuk

Penyusunan RPJMG Tahun 2015-2021. B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pimpinan Rapat : T. Mirwan Sahputra Notulensi : Arnida, S.T. Narasumber : 1. Sharifuddin Adi selaku Keuchik Gampong 2. T. Mirwan Sahputra selaku Sekretaris Gampong 3. Zulfahri perwakilan BPM Kota Banda Aceh 4. Masriyanto, ST perwakilan Pemuda 5. Erawati, S.Sos.I. perwakilan Perempuan

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas, selanjutnya seluruh peserta Musrenbang Gampong menyetujui serta memutuskan beberapa hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari Musrenbang Gampong yaitu: 1. Menentukan usulan yang akan diajukan dari tahun 2010-2016. 2. Penentuan peringkat usulan di gampong. 3. Pengelompokan usulan. 4. Menyusun proposal RPJMG. Keputusan ini diambil secara musyawarah mufakat/aklamasi dan pemungutan suara/voting. Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Gampong Peunayong Tanggal …………… Bulan …………. Tahun 2016.

Pimpinan Musrenbang

T. Mirwan Sahputra

Notulensi

Arnida, S.T.

Mengetahui:

Keuchik Gampong Peunayong

Sharifuddin Adi

Mengetahui dan Menyetujui Wakil Peserta Musrenbang Gampong

No. Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

DAFTAR HADIR

Hari/Tanggal : …………./…………………..2016 Pukul : 14.00 WIB s.d. Selesai Tempat : Kantor Keuchik Gampong Peunayong Tentang : Penjaringan dan Penentuan Usulan di Gampong untuk

Penyusunan RPJMG Tahun 2010-2016 No. Nama Alamat Tanda Tangan 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 13. 14. 14. 15. 15. 16. 16. 17. 17. 18. 18. 19. 19. 20. 20.

Pimpinan Rapat

( …………………………. )

PEMERINTAH GAMPONG PEUNAYONG

KECAMATAN KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH

KEPUTUSAN KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG NOMOR 32 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH GAMPONG PEUNAYONG

KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, perlu membentuk Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Peunayong Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh;

b. bahwa untuk kelancaran penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong, perlu menetapkan dalam suatu kepeutusan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Banda Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3247);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

8. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penghapusan Kelurahan dan Pembentukan Gampong dalam Kota Banda Aceh (Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 seri D Nomor 1);

9. Qanun Kota Banda Aceh Nomor …. Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KESATU : Membentuk Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Gampong Peunayong dengan susunan personaliannya sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Tim Penyusun RPJMG Peunayong sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut: a. Penyelarasan arah kebijakan pembangunan kota; b. Pengkajian keadaan gampong; c. Penyusunan rancangan RPJMG; dan d. Penyempurnaan rancangan RPJMG.

KETIGA : Tim Penyusun RPJMG Peunayong adalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Keuchik Gampong Peunayong.

KEEMPAT : Segala biaya yang ditimbulkan akibat dikeluarkan keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Peunayong Tahun Anggaran 2016.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Peunayong Pada Tanggal 27 Mei 2016

KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG

SHARIFUDDIN ADI

Lampiran: Keputusan Keuchik Gampong Peunayong Nomor 32 Tahun 2016 Tanggal 27 Mei 2016

SUSUNAN PERSONALIA TIM PENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG PEUNAYONG

No. Nama Jabatan Kedudukan

dalam Tim 1. Sharifuddin Adi Keuchik Pembina 2. T. Mirwan Sahputra, ST Sekretaris Gampong Ketua 3. Masriyanto, ST LPM/Unsur Pemuda Sekretaris 4. Juliana, SE Kepala Urusan Pemerintahan Anggota 5. Sri Ayu Fitri Kepala Urusan Keuangan Anggota 6. Drs. A. Basir Jalal Tokoh Agama Anggota 7. Steph Nawi Kepala Dusun Merpati Anggota 8. Nurul Fitriani Kader Jemantik Anggota 9. M. Beni Irawan Pemuda/Karang Taruna Anggota 10. Fitriati A. Gani Kader Posyandu Anggota 11. Nursyiah, S. Ag. Sekretaris TP-PKK Anggota


SHARIFUDDIN ADI

PEMERINTAH GAMPONG PEUNAYONG

KECAMATAN KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH

REUSAM GAMPONG PEUNAYONG NOMOR TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

GAMPONG PEUNAYONG TAHUN 2010-2016

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

KEUCHIK PEUNAYONG,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, dipandang perlu menetapkan Reusam Gampong Peunayong tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Peunayong Tahun 2015-2021;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Rancangan Reusam Gampong Peunayong tentang Rencanan Pembangunan Jangka Menengah Gampong Peunayong Tahun 2015-2021 menjadi Rancangan Reusam Gampong Peunayong tentang Rencanan Pembangunan Jangka Menengah Gampong Peunayong Tahun 2010-2016.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 (Drt) Tahun l956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Banda Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3247);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

8. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penghapusan Kelurahan dan Pembentukan Gampong dalam Kota Banda Aceh (Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 seri D Nomor 1);

9. Qanun Kota Banda Aceh Nomor …. Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017.

Dengan Persetujuan Bersama TUHA PEUT GAMPONG PEUNAYONG

DAN KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : REUSAM GAMPONG PEUNAYONG TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG PEUNAYONG TAHUN 2015-2021.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Reusam Gampong ini dimaksud dengan: 1. Kota adalah Kota Banda Aceh. 2. Walikota adalah Walikota Banda Aceh. 3. Gampong adalah Gampong Peunayong. 4. Pemerintah Gampong adalah Pemerintahan Gampong Peunayong. 5. Keuchik adalah Keuchik Gampong Peunayong. 6. Tuha Peuet Gampong yang disingkat dengan TPG adalah TPG Peunayong. 7. Musyawarah Gampong atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah

antara TPG, Pemerintah Gampong dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh TPG untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

8. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Gampong atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara TPG, Pemerintah Gampong dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Gampong untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan dan kebutuhan Pembangunan Gampong yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong, swadaya masyarakat gampong dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota.

9. Reusam Gampong adalah Peraturan Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh Keuchik setelah dibahas dan disepakati bersama TPG.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong selanjutnya disingkat RPJMG adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Gampong untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.

11. Rencana Kerja Pemerintah Gampong selanjutnya disingkat RKPG adalah Penjabaran dari RPJMG untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

12. Daftar Usulan RKPG adalah Penjabaran RPJMG yang menjadi bagian dari RKPG untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Gampong kepada Pemerintah Kota melalui mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah.

13. Aset Gampong adalah barang milik gampong yang berasal dari kekayaan asli gampong, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong atau diperoleh dari pihak lain yang sah.

14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong selanjutnya disebut APBG adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Gampong.

15. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi gampong yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota dan digunakan untuk membiayai Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong, Pelaksanaan Pembangunan Gampong, Pembinaan Kemasyarakatan Gampong dan Pemberdayaan Masyarakat Gampong.

16. Alokasi Dana Gampong selanjutnya disingkat dengan ADG adalah dana perimbangan yang diterima kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

17. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat LPM atau dengan sebutan lain Tuha Lapan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Gampong dalam memberdayaan masyarakat.

18. Kader Pemberdayaan Masyarakat Gampong yang selanjutnya disingkat KPMG adalah anggota masyarakat gampong yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

19. Sistem Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat SISKEUDES adalah Aplikasi Sistem Keuangan yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

0,-

BAB II TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMG

Pasal 2

1. Rancangan RPJMG disusun oleh Pemerintah Gampong. 2. Penyusunan Rancangan RPJMG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memperhatikan aspirasi yang berkembang dimasyarakat yang diwadahi oleh Tuha Lapan atau LPM.

3. Rancangan RPJMG sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Keuchik kepada pemangku kepentingan untuk dibahas dalam Musrenbang Gampong.

4. Setelah melakukan Musrenbang Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (3) maka Pemerintah Gampong menyelenggarakan musyawarah penetapan persetujuan TPG atas rancangan RPJMG menjadi RPJMG.

5. Rancangan Reusam Gampong tentang RPJMG sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diajukan ke Walikota untuk dievaluasi.

6. Rancangan Reusam yang sudah dievaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh Keuchik menjadi Reusam Gampong.

BAB III SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJMG

Pasal 3

1. RPJMG Peunayong Tahun 2010-2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan BAB II : Gambaran Umum Kondisi Gampong BAB III : Visi dan Misi BAB IV : Strategis Pembangunan Gampong BAB V : Arah Kebijakan Keuangan Gampong BAB VI : Kebijakan Umum BAB VII : Program Pembangunan Gampong BAB VIII : Penutup Lampiran

2. RPJMG Peunayong Tahun 2010-2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran Reusam yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Reusam Gampong ini.

3. Isi RPJMG Peunayong Tahun 2010-2016 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Gampong dalam melaksanakan program pembangunan gampong.

BAB III

PENUTUP

Pasal 4 Reusam Gampong ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengudangan Reusam Gampong ini dengan penempatannya dalam Lembaran Gampong.

Ditetapkan di Peunayong Pada Tanggal 2016 M 1437 H


SHARIFUDDIN ADI Diundangkan di Peunayong Pada Tanggal 2016 M 1437 H SEKRETARIS GAMPONG PEUNAYONG TEUKU MIRWAN SAHPUTRA Lembaran Gampong Peunayong Tahun 2016 Nomor ….

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMG)

Peunayong 2010-2016 Website: www.peunayong.desa.id

Email: [email protected] Alamat Kantor: Jl. H. T. Daudsyah No. 67 Telp. (0651) 32592

Kode Pos 23122 Banda Aceh

rencana pembangunan jangka menengah gampong … · a. latar belakang ... daerah ini sengaja di...

Documents