rencana pembangunan iptek dan endidikan...

24
R ENCANA P EMBANGUNAN I PTEK DAN P ENDIDIKAN T INGGI M ENUJU RPJMN 2020 - 2024 Amich Alhumami Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Apresiasi Riset dan Pengembangan Perguruan Tinggi Swasta Jakarta, 23 Oktober 2018

Upload: others

Post on 17-Feb-2020

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

RENCANA PEMBANGUNAN IPTEK DANPENDIDIKAN TINGGI MENUJU RPJMN 2020-2024

Amich Alhumami

Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan

Kementerian PPN/Bappenas

Disampaikan dalam Apresiasi Riset dan Pengembangan Perguruan Tinggi Swasta

Jakarta, 23 Oktober 2018

RPJPN DAN TAHAPAN UNTUK RPJMN

TAHUN 2020-2024

2

REPUBLIK INDONESIA

3

Visi Pembangunan 2005-2025

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

RPJPN 2005-2025 dan Tahapn Pelaksanaan

Mewujudkan masyarakat

Indonesiayan mandiri, maju,

adil, dan makmur melalui

percepatan pembangunan di

berbagai bidang dengan

menekankan terbangunnya

struktur perekonomian yang

kokoh berlandaskan keunggulan

kompetititf di berbagai wilayah

yang didukung oleh SDM

berkualitas dan berdaya saing

Menata kembali dan

membangun Indonesia di

segala bidang yang

ditujukan untuk

menciptakan Indonesia

yang aman dan damai,

yang adil dan demokratis

dan yang tingkat

kesejahteraan rakyatnya

meningkat

Memantapkan penataan

kembali Indonesia di

segala bidang dengan

menekankan upaya

peningkatan kualitas

SDM termasuk

pengembangan

kemampuan ilmu dan

teknologi serta penguatan

daya saing perekonomian

Memantapkan pembangunan

secara menyeluruh di

berbagai bidang dengan

menekankan pencapaian

daya saing kompetitif

perekonomian berlandaskan

keunggulan sumber daya

alam dan sumber daya

manusia berkualitas serta

kemampuan IPTEK yang

terus meningkat

RPJM 1

(2005-2009)

RPJM 2

(2010-2014)

RPJM 3

(2015-2019)

RPJM 4

(2020-2025)

SDM yang berkualitas dan Penguasaan Iptek merupakan kunci utama dalam perencanaan pembangunan nasional,

baik dalam rencana jangka panjang (RPJPN 2005-2025) dan penjabarannya ke dalam masing-masing rencana jangka

menengah

REPUBLIK INDONESIA

4

RPJMN I (2005-2009)

RPJMN II (2010-2014)

RPJMN III(2015-2019)

RPJMN IV (2020-2024)

Membangun bangsa yang berkarakter cerdas, adil dan

beradab, berkepribadian nasional, tangguh, kompetitif,

bermoral, dan berdasarkan falsafah Pancasila, dan

meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan dan kesehatan

Nas

ion

alP

em

ban

gun

anSu

mb

er

Day

aM

anu

sia

Menata kembali dan membangun Indonesia di segala

bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang

aman dan damai, yang adil dan demokratis, dan yang tingkat

kesejahteraan rakyatnya meningkat

Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat yang didukung dengan pelaksanaan sistem

pendidikan nasional yang mantap; meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan, sertamakin memantapkan nilai-nilai baru yang positif dan produktif

dalam rangka memantapkan budaya dan karakter bangsa

Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk

pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan

daya saing perekonomian

Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen pelayananan pendidikan yang

efisien dan efektif, danmenyelaraskan pembangunan pendidikan, iptek dan industri.

Memantapkan pembangunan menyeluruh di berbagai bidang

dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif

perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM

berkualitas serta kemampuan Iptek yang terus meningkat

Meningkatkan dan memeratakanakses, tingkat kualitas, dan relevansi pendidikan seiring

dengan makin efisien dan efektifnya manajemen pelayanan

pendidikan; meningkatkankemampuan Iptek, menciptakan

SDM berkarakter cerdas, tangguh, kompetitif, berakhlak mulia,

bermoral berdasarkan falsafah Pancasila

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan

pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh

berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang

didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

Tahapan dan Skala Prioritas Pembangunan SDM dalam RPJMN

REPUBLIK INDONESIA

5

Pembangunan Iptek RPJPN 2005-2024

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam jangka panjang diarahkan pada:

1. peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek nasional dalam rangka mendukung peningkatan daya saing secara global melalui peningkatan kualitas dan kuantitas SDM lptek,

2. reformasi kelembagaan penelitian dan pengembanganyang didukung oleh reformasi di dalam fleksibilitas pembiayaan litbang,

3. penguatan sistem pengakuan atas hasil temuan (royalty system, paten, HKI) dan kualitas produk (SNI, ISO),

4. penerapan standar mutu yang mengacu pada sistem Measurement Standardization Testing and Quality (MSTQ), penerapan teknologi yang tepat dalam sistem produksi, serta penerapan Total Quality Management (TQM), dan

5. pengembangan keterkaitan fungsional sistem inovasi untuk mendorong pelembagaannya sebagai bagian yang integral di dalam pengembangan kegiatan usahanya.

Pengembangan iptek untuk ekonomi diarahkan pada peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek nasional dalam rangka mendukung daya saing secara global. Hal itu dilakukan melalui:

• peningkatan, penguasaan, dan penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang/jasa,

• pembangunan pusat-pusat keunggulan iptek,

• pengembangan lembaga penelitian yang handal,

• perwujudan sistem pengakuan terhadap hasil pertemuan dan hak atas kekayaan intelektual,

• pengembangan dan penerapan standar mutu,

• peningkatan kualitas dan kuantitas SDM iptek,

• peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana iptek.

REPUBLIK INDONESIA

6*) Paling lambat 3 bulan setelah Presiden dilantik

Perkuatan Inovasi dan Penguasaan

Teknologi Frontier

VISI & MISI PRESIDEN

MUSRENBANGNAS RPJMN

Sebagai Acuan Penyusunan Rancangan Teknokratik

RENSTRA K/L

RancanganTeknokratik

RPJMN

Ditetapkan dengan Peraturan Presiden*)

Aspirasi masyarakat

RPJPN 2005-2025

Background Study

Hasil evaluasi RPJMN

RENSTRA K/L

2 bulan setelah presiden dilantik

3 bulan setelah presiden dilantik

Tahun terakhir pelaksanaan RPJMN

Hasil evaluasi RENSTRA K/L

Rancangan Teknokratik Renstra K/L

Proses Penyusunan RPJMN dan Penyelarasan Renstra K/L

EVALUASI PENCAPAIAN PEMBANGUNAN

IPTEK 2015-2019

7

8

Cibinong Science Techno Park IPB Science Techno ParkUGM Science Techno Park

ITB Science Techno Park Inovasi Radifarmaka BATAN BPPT Science Techno Park

Science Techno Park yang Matang-Mapan Tahun 2019

9

Inovasi dari Universitas and LPNK Iptek (1/5)

Sertifikasi Produk

Biometallic Implan Tulangyang dibuat dari stainless

steel tipe 316L (Zenith

Medical dan BPPT)

Wakil Presiden Jusuf Kalla

meresmikan Fasilitas Gamma Merah Putih Iradiator

(penanganan pasca panen buah,

sauyan dan obat-obatan)

Life Science(PT. Bio Farma produced Flubio

Influenza HA Vaccines, Pentabio

Flubio Influenza HA Vaccines, etc)

10

Semilunar VP-SHUNT -

Theraphy for Hydrocephalus(Kerjasama UGM dan PT. Phapros, Tbk.)

Pengangkut Kelapa Sawit(Kerjasama PT Astra Agro Lestari, Tbk, PT

Inka Multi Solution, PT Barata and BSLT IPB)

Base Station 4G(Kerjesama LPIK ITB with PT. LEN Industri, PT.

Fusi Global Teknologi, PT. Tata SaranaMandiri, PT. Industri Digital Indonesia)

Inovasi dari Universitas and LPNK Iptek (2/5)

11

Produk Olahan Pangan[Buah-buahan]

Produk Perekat Kayu Alami[Berbahan Dasar Lateks]

Produk Anti Hipertensi[Beras Merah]

Produk Pakan Sidat Kaya Protein [Berbasis Mikroba]

Inovasi dari Universitas and LPNK Iptek (3/5)

12

Produk Pupuk Organik Hayati[Berbasis Mikroba LIPI]

Produk Sediaan Tropikal[Anti Selulit]

Inovasi dari Universitas and LPNK Iptek (4/5)

13

PPBT Layanan Mutu Pangan PPBT Penghasil Benih PPBT Penghasil Farmasi

Inovasi dari Universitas and LPNK Iptek (5/5)

14

Proses dan Tahapan Pengembangan N-219

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

WTT POWER ON

LAPAN 380 Polar FIRST FLIGHT10 AGUST 2017

CD : CONCEPTUAL DESIGNWTT : WIND TUNNEL TESTINGDR&O : DESIGN REQUIREMENTS & OBJECTIVES

MATERIAL PROCUREMENT

FABRICATION & ASSEMBLY

GROUND TEST

WTT POWER OFF

LAPAN 160 Polar

DETAIL DESIGN

R & D

HIGH LIFT DEVICE

WINGLET

PRELIMINARY DESIGNDR&O

CERTIFICATION

CD

FLIGHT TEST

ROLL OUT10 DES 2015

TYPE

CERTIFICATE

AWARD

STARTPROGRAM N219

GROUND TESTLAPAN INHOUSE PROJECT

DROP TESTSTATIC TEST

FATIGUE TEST

Potential order 60 aircraft;- Pelita Air, Trigana Air, etc- Puncak Papua Regency, North

Borneo province, etc

RANCANGAN PEMBANGUNAN IPTEK

TAHUN 2020-2024

15

REPUBLIK INDONESIA

16

• Penyediaan sarana fisik (lab, peralatan, dan sarana penunjang lainnya)• Pengembangan Technology Transfer Office• Penguatan Science Techno Park (STP)• Dukungan Kebijakan Iptek (Policy and Regulation)• Kontribusi Ilmu Sosial dalam pembangunan Iptek• Social Capital sebagai infrastruktur penunjang pengembangan Iptek

• Pembibitan talenta peneliti dan ilmuwan bidang strategi• Peningkatan jumlah peneliti/perekayasa di BUMN/Swasta• Mobilisasi SDM peneliti/perekayasa. • Kelembagaan, daya dukung, dan jejaring penelitian• Pengembangan kerjasama dengan lembaga Iptek International

• Pendanaan penelitian: Pemerintah dan Swasta• Sistem insentif penelitian untuk pengembangan inovasi (tax deduction melalui amandemen UU Pajak, double

deduction melalui PMK)• Penerapan skema partisipasi BUMN/Swasta• Skenario investasi dan pendanaan untuk pembangunan Iptek Nasional

• Strategi optimalisasi Foreign direct investment (FDI) untuk transfer teknologi.• Pengelolaan Hak Paten / HaKI• Debottlenecking produk hasil riset menuju komersialisasi

• Iptek sebagai penghela produktivitas ekonomi.• Ekonomi dan industri strategis berbasis inovasi.• Iptek, inovasi dan dijitalisasi ekonomi.• Iptek dan inovasi sebagai pengayuh penguatan industri komponen.• Augmentasi kemampuan internet of things dalam meningkatkan daya saing produk.

Infrastruktur

SDM, kelembagaan dan jaringan Iptek

Pendanaan Iptek

Iptek danProduktivitasekonomi

PengelolaanSumber inovasi

Pemetaan Awal Isu Strategis Background Study Bidang Iptek

REPUBLIK INDONESIA

Hasil Sementara Background Study Penyusunan RPJMN 2020-2024 Bidang Iptek

17

• Infrastruktur Iptek masih belum

memadai;

• Masih belum optimalnya fungsi

Science Techno Park (STP) yang

sudah ada;

• Kapasitas riset inovasi dan jumlah

SDM Iptek dan Dikti masih

rendah;

• Kelembagaan dan jaringan Iptek

masih lemah, yang berdampak

pada kurang optimalnya kegiatan

penelitian dan pengembangan,

serta komersialisasi hasil litbang;

• Masih rendahnya anggaran

litbang terutama dari

swasta/industri;

• Belum efektifnya pemanfaatan

anggaran penelitian berdasarkan

agenda dan fokus bidang riset;

• Pengelolaan sumber-sumber

inovasi masih belum optimal;dan

• Proporsi kontribusi Iptek terhadap

pertumbuhan ekonomi masih

rendah dibandingkan faktor

produksi lainnya (modal kapital

dan modal manusia/labour).

Kondisi Saat Ini Sasaran PokokIsu Strategis/Tantangan

ke DepanArah Kebijakan Pokok

1Indonesia menduduki peringkat 36 pada World Economic

Forum 2017-2018 – Global Competitiveness Index

(peringkat 38 tahun 2013-2014);

2Telah dibangun dan berfungsinya 5 Science Techno Park

sebagai simpul hilirisasi dan komersialisasi hasil litbang

dan inovasi: LPIK-ITB, IPB-STP, Pusinov-LIPI, Puspitek-

Kemenristekdikti, dan N-STP BATAN;

3Penguasaan teknologi strategis: perakitan satelit mikro

LAPAN A-3, pesawat N-219, serta rudal dan roket;

4Pendanaan untuk riset 80,9 % dari pemerintah pusat, 2,9

% dari pemerintah daerah, dan 16,2 % dari

swasta/industri/ masyarakat (Kemenristekdikti, 2017)

5Peningkatan peran ilmu pengetahuan termasuk ilmu sosial

humaniora dalam pembangunan terutama dalam

perumusan kebijakan pembangunan berbasis bukti;

6Jumlah pengajuan aplikasi paten Indonesia pada tahun

2016 mencapai 3.674, meningkat hampir dua kali lipat dari

tahun sebelumnya dan 440 berhasil mendapatkan paten;

dan

7Peningkatan jumlah fungsional peneliti, dari 9,156 orang

(2014) menjadi 10.099 orang (2017), serta sitasi publikasi

ilmiah dari 6.400 pada tahun 2014 menjadi 18.683 pada

tahun 2017 (Scimago Journal & Country Rank, 2017).

1

Meningkatnya

kontribusi

Iptek terhadap

produktivitas,

pertumbuhan

ekonomi, dan

daya saing

nasional;

2

Meningkatnya

kapasitas SDM

Iptek & Dikti

serta

infrastruktur

Iptek untuk

mendorong

Inovasi

nasional; dan

3

Meningkatnya

peran Science

Techno Park

(STP) sebagai

simpul utama

hilirisasi dan

komersialisasi

hasil litbang.

1Pengembangan Sistem Nasional Iptek dan Inovasi

serta inisiatif kerangka pendanaan inovasi;

2Peningkatan kemampuan nasional dalam

mengadopsi teknologi dan Inovasi;

3Pengembangan teknologi berbasis potensi

kewilayahan dan budaya;

4Pengembangan penelitian sosial-humaniora untuk

menunjang inovasi dan produktivitas di

masyarakat, termasuk inovasi sosial;

5Peningkatan pemanfaatan Foreign Direct

Investment (FDI) dan Global Value Chain (GVC)

sebagai sarana alih teknologi;

6 Pelembagaan Triple Helix dan replikasi model

TP/SP;

7Pembangunan infrastruktur pendukung R&D yang

bernilai strategis;

8Pembibitan dan penyiapan SDM Iptek dan Dikti

untuk mencukupi kebutuhan penelitian bidang

strategis;

9Penciptaan ekosistem yang kondusif untuk

menumbuhkan semangat technopreneur serta

pembangunan dan pengembangan startup; dan

Optimalisasi pemanfaatan anggaran litbang

pemerintah dan mendorong peningkatan

kontribusi pendanaan swasta.10

REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Arah Kebijakan dan Strategi

18

UU SisnasIptek & Inovasi

Pembibitan Technopreneur

& Startup

Kapabilitas Nasional dalam mengadaptasi

Teknologi

Pembibitan & Penyiapan SDM

Dikti & Iptek

Teknologi Berbasis Potensi Kewilayahan &

Budaya

Infrastruktur R&D

Strategis

Optimalisasi Pemanfaatan

Anggaran Litbang

Pelembagaan Triple Helix

FDI & GVC untuk Transfer

Teknologi

Strategi

a. Penguatan kapasitas dan peningkatan layanan inkubasi di STP

dan TP;

b. Pembentukan dan penyelenggaraan hibah pendanaan kompetitif

nasional untuk membangun kompetisi antartechnopreneur;

c. Dukungan dari institusi litbang pemerintah berupa kerja sama

pemanfaatan sarana dan prasarana litbang, konsultasi teknis, dan

kolaborasi litbang;

d. Dukungan regulasi yang memungkinkan kerjasama internasional

antarstart-ups dan antara start-up dengan investor;

e. Fasilitasi kolaborasi start-up antara mahasiswa dan dosen; dan

f. Kampanye budaya inovasi di berbagai media yang juga

terintegrasi dengan kurikulum pendidikan di sekolah/pendidikan

tinggi.

a. Penguatan kapasitas riset perguruan tinggi;

b. Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi berbasiskan model

praktik yang baik (best practices model); dan

c. Penguatan dan sinergi Pusat Unggulan Teknologi dalam kerangka

Kawasan Sains dan Teknologi sebagai wahana kolaborasi Triple-

Helix.

REPUBLIK INDONESIA

Penyelarasan RPJMN 2020-2024 dengan Visi Indonesia 2045

19

Indonesia bercita-cita untuk menjadi negara berpendapatan tinggi. Untuk itu diperlukan dorongan dari sektor Iptek

RANCANGAN PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2020-2024

20

REPUBLIK INDONESIA

21

Pemetaan Awal Isu Strategis Background Study Bidang Pendidikan Tinggi

• Pemerataan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas• Disparitas akses ke layanan pendidikan, menurut wilayah &status sosial ekonomi• Penyediaan sistem pembelajaran digital (konten dan media pembelajaran)• Perkuliahan berbasis distance learning (legalitas dan quality control)

• Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga akademik (dosen/ laboran/ pustakawan)• Akreditasi prodi dan institusi (validitas, realibilitas)• Peningkatan kualitas penelitian dan publikasi melalui kerja sama kelembagaan antar-PT LN dan PT DN• Kualitas pembelajaran (pendekatan dan model) dan lulusan (kebekerjaan)• Peningkatan kualitas PPG dan penguatan LPTK

• Peningkatan kualitas dan revitalisasi PT vokasi• Pengembangan program studi inovatif yang adaptif terhadap perubahan dan kemajuan teknologi digital• Kerja sama yang terstruktur perguruan tinggi – industri• Kemitraan pemerintah – swasta – daerah (pemda)• Pemanfaatan hasil studi pelacakan lulusan• Penguatan keterampilan generik• Keterserapan lulusan di pasar kerja dan lulusan yang membangun lapangan kerja

• Pengembangan PT sebagai produsen Iptek dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas• Pengembangan bidang ilmu unggulan dan fokus penelitian dan hilirisasi di setiap PT• Pengembangan PTN-BH sebagai Pusat Unggulan (center of excellence)• Perguruan Tinggi, pengembangan wilayah, dan pembangunan ekonomi regional• Peluang dan tantangan universitas Asing di Indonesia

• Manajemen PT (otonomi PTN-BH, BLU, Satker) perencanaan dan prioritisasi penganggaran, peran auditor dan pemanfaatanhasil audit

• Kualitas pembelanjaan• Perencanaan pengembangan prodi strategis dan relevan sesuai kebutuhan Indonesia, misalnya ilmu kegunung-apian, kegempaan• Transformasi kelembagaan PT : Teaching University, Research University, Entrepreneurial University

Akses

Kualitas

Relevansi

Tata Kelola & Pembiayaan

Daya Saing

REPUBLIK INDONESIA

22

Hasil Sementara Background Study Penyusunan RPJMN 2020-2024

Bidang Pendidikan Tinggi

Kondisi Saat Ini Sasaran PokokIsu Strategis/Tantangan

ke DepanArah Kebijakan Pokok

26,3%

33,4%

APK Perguruan Tinggi

PT makin berperan dalam pengembangan iptekmelalui riset ilmiah, sekaligus menjadi sumberinovasi teknologi (e.g. UGM, ITB, UI, IPB, Unair, ITS, UB);

Produktivitas ilmiah (penelitian dan publikasi) pada jurnal internasional meningkat signifikan: 6.470 (2015), 9.547 (2016), dan 16.147 (2017).;

Kualitas pendidikan tinggi membaik yang tercerminpada akreditasi institusi: A (70 lembaga/4,4%), B (558/35,1%), C (961/60,5%); Akreditasi Prodi: A (3.008 Prodi/15,2%), B (10.831/54,6%), C (6.002/30,3%); dan

Pendidikan tinggi vokasi berkontribusi pada pemenuhan tenaga kerja terampil sejalan denganpengembangan sektor industri.

• Kesenjangan partisipasi

pendidikan tinggi antarkelompok

pendapatan dan antarwilayah

masih sangat tinggi;

• Kesenjangan kualitas pendidikan

tinggi yang cukup tajam

berdampak pada rendahnya mutu

lulusan dan kemampuan daya

saing;

• Sarana prasarana pendidikan dan

infrastruktur perguruan tinggi

belum memadai, terutama di

daerah 3T;

• Riset inovatif masih terkendala

untuk dapat dikonversi menjadi

produk komersial yang bernilai

ekonomi;

• Pendidikan tinggi vokasi belum

sepenuhnya mampu menjawab

kebutuhan pasar kerja yang

membutuhkan keterampilan

tinggi; dan

• Kualitas proses pembelajaran

digital masih belum optimal, yang

belum didukung oleh

ketersediaan infrastruktur

pembelajaran dan teknologi

pendidikan yang memadai.

Tercapainya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 35-37% di tahun 2025;

1

Terpenuhinya bantuan biaya pendidikan dan beasiswa bagi kelompok masyarakat miskin minimal 20% dari total mahasiswa;

2

Meningknya jumlah dan kualitas dosen berkualifikasi S3 sebanyak 20% atau 40,000 dosen;

3

Meningkatnya jmlah dan kualitas penelitian inovatif dan publikasi;

5

Meningkatnya jumlah publikasi dan citasi dalam jurnal internasional mencapai 17,000-20,000 jurnal/tahun;

6

Meningkatknya kerja sama riset antara PT asing dengan PT dalam negeri;

7

Meningkatknya jumlah prodi STEM, prodi terakreditasi minimal B, serta prodi inovatif di PT yang sesuai dengan dinamika industri, ekonomi, dan pasar kerja; dan

8

Masuknya lima perguruan tinggi ke dalam Top 500 World Class University di tahun 2024.

9

Pembaruan metode pembelajaran berbasis discovery: critical thinking-analytical skill;

4

Pengembangan kurikulum dan bidang studiyang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja;

2

Peningkatan layanan pendidikan tinggi yang merata dan berkualitas melaluipengembangan infrastruktur terutama di luarJawa;

1

Pengembangan Perguruan Tinggi sebagai pusat keunggulan dan pengembangan Iptek, serta penyelarasan dan penyeimbangan bidang ilmu (Prodi); dan

8

Mendorong fokus dan diferensiasi PT antara Teaching University, Research University, Entrepreneurial University.

9

Peningkatan pendidikan tinggi vokasi yang berkualitas disertai pengembangan bidangkeahlian;

7

Revitalisasi LPTK dengan memperkuat PPG untuk melahirkan guru-guru berkualitas;

6

Peningkatan daya saing perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan Iptek dan inovasi;

4

Penguatan bidang keunggulan pendidikan tinggi dengan kebutuhan daerah;

3

Peningkatan kualitas hasil Litbang PT melaluiakreditasi pranata litbang dan pengembangankonsorsium riset sesuai kebutuhan industri;

5

REPUBLIK INDONESIA

Arah Pengembangan dan Tata Kelola Perguruan Tinggi

23

Satker BLU PTN-BH

HarapanMasyarakat

terhadapPerguruan Tinggi

KemampuanMelakukanPenelitian

OtonomiPengelolaan

Keuangan

KelembagaanRiset*)

*) Pengembangan lembaga riset bertujuan untuk memantapkan sistem inovasi yang dapat menghasilkan produk-produk yang bernilai komersial.

Agent of EducationAgent of Research and Development

Agent of Culture and Technology Transfer

Agent of Economic Development

Lembaga PenelitianAkademik

Lembaga PenelitianInovatif

Pusat Unggulan IPTEK (PUI)

Science and Techno Park (STP)

Teaching University Research University Entrepreneurial University

“Innovation is what distinguishes a leader from a follower”

Steve Jobs

Terima Kasih