rencana pelaksanaan pembelajaran

24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMAN 5 Yogyakarta Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/satu Materi Pokok : Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen Alokasi Waktu : 2 pertemuan (10 JP) Tujuan Pembelajaran : a. Siswa mengetahui adanya Tuhan sebagai penciptaan dan pengaturan bumi ini, sampai tingkt terkecil. b. Siswa mempunyai sikap jujur, disiplin, bertanggungjawab, objektif, kritis dan inovatif. c. Siswa mempunyai sikap menghargai oranglain dan cerdas dalam bersosialisasi dengan orang lain. d. Siswa mengetahui cara pembentukan ikatan ion dan kovalen e. Siswa mengetahui perbandingan iktana ion dan kovalen f. Siswa mampu mengembangkan ilmu dasar yang telah diberikan diluar sekolah. A. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Indikator Ketercapaian 1. 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.1.1 Menghar gai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 1.1.1.1 Mengimani adanya Tuhan yang menciptakan 1.1.1.2 Mengetahui Tuhan mengatur segala struktur partikel terkecil dibumi yang biasanya disebut dengan microcosmos 2. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, 2.1.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku 1.1.1.1 Mampu mengerjakan ujian dengan hasil sendiri

Upload: psbt-suryanto

Post on 21-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

silakan

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN 5 YogyakartaMata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : X/satuMateri Pokok : Ikatan Ion dan Ikatan KovalenAlokasi Waktu : 2 pertemuan (10 JP)Tujuan Pembelajaran :

a. Siswa mengetahui adanya Tuhan sebagai penciptaan dan pengaturan bumi ini, sampai tingkt terkecil.

b. Siswa mempunyai sikap jujur, disiplin, bertanggungjawab, objektif, kritis dan inovatif.

c. Siswa mempunyai sikap menghargai oranglain dan cerdas dalam bersosialisasi dengan orang lain.

d. Siswa mengetahui cara pembentukan ikatan ion dan kovalene. Siswa mengetahui perbandingan iktana ion dan kovalenf. Siswa mampu mengembangkan ilmu dasar yang telah diberikan diluar sekolah.

A. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Indikator Ketercapaian1. 1.1 Menyadari adanya

keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1.1 Mengimani adanya Tuhan yang menciptakan

1.1.1.2 Mengetahui Tuhan mengatur segala struktur partikel terkecil dibumi yang biasanya disebut dengan microcosmos

2.2.1 Menunjukkan perilaku

ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku

2.1.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

1.1.1.1 Mampu mengerjakan ujian dengan hasil sendiri dan jujur

1.1.1.2 Mampu Aktif dalam diskusi kelompok yang diberikan di luar sekolah ataupun disekolah.

1.1.1.3 Mampu memberikan kontribusi kerja kelompok yang sudah dibagi

1.1.1.4 Mau berbagi ilmu dengan teman lain ketika diskusi sedang berlangsung

1.1.1.5 Mengedepankan

Page 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai serminan bangsa dalam pergaulan dunia.

perbaikan lingkungan dikehidupan sehari hari dan peka terhadap alam disekitarnya

3. 3.1 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel ( atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

3.3 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

3.1.1 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1.1.1 Memperhatikan penjelasan guru dan aktif dalam pembelajaran berlangsung

3.1.1.2 Memahami konsep ikatan kimia dengan jelas

3.1.1.3 Memahami ikatan kimia terbagi menjadi dua yaitu ion dan kovalen beserta subnya

3.1.1.4 Memahami perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen

3.1.1.5 Memahami sebab perbedaan ikatan kimia yang terjadi antar unsur

3.1.1.6 Memahami proses pembentukan ikatan kovalen dan ikatan ion

3.1.1.7 Mampu mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru ketika diakhir pembelajaran

Page 3: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

4. 3.4 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

4.1.1 Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.1.1.1 Mampu mengembangkan ilmu yang sudah diperolah dikelas dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

4.1.1.2 Mampu menganalisis dalam kehidupan sehari-hari bahan apa yang bisa menjadi ikatan kovalen dan ikatan ion.

4.1.1.3 Berpikir secara sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah baik berupa tugas soal maupun eksperimen.

B. Materi Pembelajaran

IKATAN KIMIA

i. Aturan OktetSebelum dijelaskan mengenai ikatan kimia, cobalah perhatikan beberapa

senyawa berikut; air (H2O), amonia (NH3), asam sulfat (H2SO4), natrium klorida (NaCl). Jika anda mencoba mencari senyawa dari helium, neon dan argon maka tidak akan menemukan senyawa itu yang berhasil dibuat. Unsur-unsur gas mulia lain seperti kripton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rd) dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur tertentu saja, khususnya fluorin dan oksigen. Di alam tidaak ditemukan satu unsurpun gas mulia, oleh karena itu gas mulia disebut stabil.

Semua unsur, selain gas mulia, ternyata membentuk senyawa. Bahkan banyak unsur seperti natrium, kalium, fluorin dan klorin secara alami. Unsur ini kita sebut sebagai unsur reaktif. Mengapa demikian ?

G.N. Lewis dan W. Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dan kereaktifan unsur selainya dengan konfigurasi elektronya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh, yaitu konfigurasi oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit luar), kecuali helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluar)

Tabel Konfigurasi Gas MuliaNo Unsur Nomer

AtomK L M N O P

1 He 2 22 Ne 10 2 83 Ar 18 2 8 84 Kr 36 2 8 18 85 Xe 54 2 8 18 18 86 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan melepaskan elektron valensinya atau menyerap elektron tambahan. Hal itulah yang terjadi ketika unsur-unsur tersebut membentuk ikatan. Jadi, dapat dikatakan bahwa :

Page 4: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Gas mula bersifat stabil karena konfigurasinya sudah oktet (duplet untuk helium).

2. Unsur selain gas mulia membentuk ikatan dalam rangka mencapai konfigurasi oktet.

Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronya sama seperti gas mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet.Tabel Konfigurasi selain gas muliaNo Unsur Nomer

AtomK L M N O P

1 Na 11 2 8 12 Cl 17 2 8 73 C 6 2 44 O 8 2 65 Mg 12 2 8 26 F 9 2 7

Dibandingkan dengan gas mulia maka unsur-unsur diatas tidak memenuhi kaedah oktet, natrium kelebihan 1 elektron, klorin kekurangan elektron, karbon kekurangan 4 elektron, oksigen kekurangan 2 elektron, dst. Maka dari itu mereka harus membentuk elektron dengan kaedah oktet atau duplet dengan cara menerima atau melepaskan elektron yang kita sebut sebagai ikatan ion, sedangkan adapula yang memakainya secara bersamaan yang kita sebut sebagai ikatan kovalen.

ii. Lambang LewisLambang lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Lambang lewis untuk unsur-unsur periode kedua dan ketiga sebagai berikut (lihat Tabel 4.2)

Tabel 4.2 Lambang lewis unsur periode 3 dan 2

Lambang Lewis unsur gas mulia menunjukan 8 elektron valensi yang terbagi dalam 4 pasangan. Lambang Lewis unsur dari berbagai golongan lain menunjukan adanya elektron tunggal (elektron yang belum berpasangan).

iii. Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan elektron

dan atom yang menerima elektron. Ion positif terbentuk dari atom yang melepaskan

Page 5: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

elektron, sedangkan ion negatif terbentuk dari atom yang menerima elektron. Ikatan

tersebut terjadi karena perbedaan muatan antara ion positif dan ion negatif.

a. Pembentukan Ion Positif

Atom bermuatan positif karena melepaskan electron. Atom tersebut

dinamakan ion positif. Kecenderungan melepas electron berkaitan dengan

keelektronegatifan.

Unsure yang lebih mudah membentuk ion positif ialah unsur dengan

kecenderungan lebih besar untuk melepaskan elektron, antara lain golongan IA

(golongan alkali) dan golongan IIA (golongan alkali tanah). Atom H dapat

melepaskan elektron menjadi ion H+ dan menerima elektron menjadi ion H-

(hidrida). Hal ini bergantung pada keelektronegatifan atom yang berikatan. Elektron

untuk unsur golongan IA (alkali) dapat dilihat pada Tabel 1 dan IIA (alkali tanah)

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Konfigurasi elektron untuk unsur golongan IA

Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

3Li 2 1 1

11Na 2 8 1 1

19K 2 8 8 1 1

37Rb 2 8 18 8 1 1

55Cs 2 8 18 18 8 1 1

87Fr 2 8 18 32 18 8 1 1

Table 2. konfigurasi electron untuk unsure golongan IIA

Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

4Be 2 2 2

12Mg 2 8 2 2

20Ca 2 8 8 2 2

38Sr 2 8 18 8 2 2

56Ba 2 8 18 18 8 2 2

88Ra 2 8 18 32 18 8 2 2

Jumlah electron valensi pada unsure golongan IA adalah 1 elektron

sehingga cenderung melepaskan 1 elektron untuk menbentuk konfigurasi electron

Page 6: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

seperti unsure gas mulia yang sesuai aturan octet. Pelepasan 1 elektron dari atom

golongan IA membentuk ion positif bermuatan satu. Electron valensi golongan IIA

berjumlah 2 elektron sehingga cenderung melepaskan 2 elektron untuk membentuk

konfigurasi electron seperti unsure gas mulia yang sesuai dengan teori octet.

Pelepasan 2 elektron dari atom golongan IIA membentuk ion positif bermuatan dua.

Contohnya sebagai berikut :

Na ( 2 8 1 ) Na+ ( 2 8 ) + e

Mg ( 2 8 2 ) Mg2+ ( 2 8 ) + 2e

Ion positif terjadi Karena melepaskan electron. Jumlah proton pada ion tidak

berubah.

b. Pembentukan Ion Negatif

Atom bermuatan negative karena menerima electron. Atom tersebut

dinamakan ion negative. Unsure yang mudah menerima electron ialah unsure

dengan kecenderungan lebih besar untuk menerima electron, antara lain golongan

VIIA (golongan halogen) dan golongan VIA ( golongan oksigen ) konfigurasi

electron untuk unsure golongan VIIA dapat dilihat pada Tabel 3 dan golongan

VIA dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Konfigurasi elektron untuk unsur golongan VIIA

Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

9F 2 7 7

17Cl 2 8 7 7

35Br 2 8 8 7 7

53I 2 8 18 8 7 7

85At 2 8 18 18 8 7 7

Table 4. konfigurasi electron untuk unsure golongan VIAUnsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

8O 2 6 6

16S 2 8 6 6

34Se 2 8 18 6 6

52Te 2 8 18 18 6 6

84Po 2 8 18 32 18 6 6

Page 7: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jumlah electron valensi pada unsure golongan VIIA adalah 7 elektron

sehingga cenderung menerima 1 elektron untuk membentuk konfigurasi electron

seperti unsure gas mulia yang sesuai teori octet. Penerimaan 1 elektronoleh atom

golongan VIIA membentuk ionbnegatif bermuatan satu. Jumlah electron terluar

golongan VIA adalah 6 elektron sehingga cenderung menerima 2 elektron untuk

membentuk konfigurasi electron seperti unsure gas mulia yang sesuai teori octet.

Penerimaan 2 elektron oleh atom golongan VIA membentuk ion negative

bermuatan 2. Contohnya sebagai berikut :

Cl ( 2 8 7 ) + e Cl- ( 2 8 8 )

S ( 2 8 6 ) + 2e S2- ( 2 8 8 )

iv. Ikatan Kovalen

Menurut G. N. Lewis, atom-atom dapat berikatan dengan menggunakan

pasangan electron secara bersama-sama supaya mencapai kestabilan seperti unsure

gas mulia. Ikatan semacam ini disebut ikatan kovalen. Ikatan kovalen adalah ikatan

antar atom yang di bentuk dengan penggunaan bersama pasangan electron oleh

atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi karena atom-atom akan berikatan

memilki keelektronegatifan sama atau hampir sama. Jadi, atom tidak melepaskan

atau menerima electron, tetapi menggunakan pasangan electron secara bersama-

sama. Contoh atom yang cenderung berikatan kovalen ialah C dan H yang memiliki

beda keelektronegatifan 0,35 ( skala Pauling ). Ikatan kovalen terbentuk antara

unsure-unsur bukan logam.

Pembentukan ikatan kovalen harus sesuai dengan teori octet, yaitu memiliki

konfigurasi electron seperti unsure gas mulia. Misalnya, senyawa HCl terbentuk

dari atom H yang memilki 1 elektron valensi dan atom Cl yang memiliki 7 elektron

valensi. Satu electron dari atom H dan 1 elektron dari atom Cl digunakan bersama-

sama dalam molekul HCl. Jadi, atom H memenuhi teori octet karena menggunakan

2 elektron dan atom Cl menggunakan 8 elektron. Contoh senyawa yang berikatan

kovalen sebagai berikut :

HF, HCl, HBr, dan HI

H2O, NH3, CH4, H2S, dan PH3

CCL4, PCL3, dan CHCl3

H2, O2, N2, Cl2, dan Br2.

v. Pengecualian kaedah Oktet

Page 8: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tidak semua atom dalam suatu molekul memenuhi aturan oktet.

Penyimpangan dari kaidah oktet dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu : (1) Senyawa

dengan jumlah elektron valensi ganjil, sebagai contoh : pada molekul NO2, (2)

Senyawa yang oktetnya tidak sempurna, sebagai contoh : pada molekul BeCl2 dan

BCl3, dan (3) Senyawa yang oktetnya diperluas atau superoktet, sebagai contoh :

pada molekul PCl5, SF6.

C. Metode Pembelajarana. Pendekatan : Scientific Approach dan pembelajaran berbasis kontekstualb. Metode : Discovery Learningc. Strategi : Pembelajaran Individu dan diskusi kelompokd. Sumber : Purba, Michael.2007.Kimia Kelas X

SMA/MA.Jakarta:Erlangga

D. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi

WaktuPendidik (Guru) Peserta didik (Siswa)Pendahuluan Pembukaan

Pendidik memasuki kelas Pendidik memberikan

salam Pendidik memimpin do’a Pendidik mempersiapkan

media dan alat pembelajaran dibantu dengan siswa

Pendidik mengabsen satu-persatu siswa yang hadir

Orientasi Pendidik

mengkondisiskan kelas dengan jargonSemangat Pagi ?“pagi-pagi-pagi” Jleeeb ceesssss !

Motivasi Memberikan motivasi

kepada peserta didik dengan cara memberikan penyegaran ( berdiri dan duduk kembali ) mengartikan kebermanfaatan semangat sebelum belajar

Memberikan motivasi

Pendahuluan

Peserta didik

menyiapkan peralatan.

Peserta didik menjawab

salam dari pendidik.

Peserta didik

memberikan respon

terhadap aktivitas

pendidik.

8 menit

Page 9: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

imbalan bagi peserta didik pada ulangan bab ikatan kimia yang mendapatkan nilai 100 akan diberi bolpoin dan makan soto geratis dikantinkan

Memutarkan vidio bersyukur dan kerja keras untuk menggunakan kesempatan belajar

Pemberian acuan Memberitahukan tujuan

yang dicapai dan memberitahuka indikator tujuan itu sudah tercapai

Memberitahukan metode pmbelajaran, yaitu mendengarkan-diskusi kelompok(percobaan)-memberikan proyek percobaan dirumah

Apersepsi Memberikan pertanyaan

kenapa rumus senyawa air H2O ? kenapa rumus air bukan 1 H dan 1 O ?kenapa rumus senyawa oksigen O2 , ozon O3?

Itu merupakan suatu ikatan, tahukah panjang ikatan antara atom O ? maka sangat kecil sekali, ada sebuah keteraturan suatu senyawa, perbandingan komposisi sangat akurat dan pas. Maka dapat disimpulkan Tuhan mengatur microcosmos, hal yang kecil dikuasa kita Tuhan yang mengatur.

Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Fase 1 Penyajian

Menjelaskan membandingkan proses

Eksplorasi Siswa Memperhatikan

guru. Tiap-tiap siswa

mendiskusikan tentang ikatan ion dan ikatan kovalen dengan teman

17 menit

Page 10: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

Fase 2 : Diskusi kelompok

Guru meminta siswa

untuk mendiskusikan

mengenai ikatan ion

dan ikatan kovalen.

Guru memperhatikan

jalannya diskusi.

Guru menilai keaktifan

siswa dalam tiap

kelompok.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Diskusi kelas .(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Fase 1 diskusi terbuka dan presentasi

Guru meminta kepada

perwakilan dari

beberapa kelompok

untuk maju dan

mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya.

kelompoknya. Siswa dapat

menggunakan berbagai

literature yang ada

untuk mendukung

jalannya diskusi.

Siswa yang kurang

paham dapat bertanya

kepada teman satu

kelompok yang lebih

bisa.

Siswa yang lebih

paham menjelaskan

tentang tugas yang

diberikan kepada teman

satu kelompoknya yang

kurang mengerti dan

begitu seterusnya

sampai semua anggota

kelompok mengerti.

Bila masih ada yang

kurang jelas, siswa

dapat bertanya kepada

guru.

Elaborasi

Perwakilan dari

beberapa kelompok

menyampaikan hasil

diskusi yang telah

mereka lakukan dengan

teman sebangkunya di

depan kelas.

Kelompok yang lain

Page 11: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Setelah waktu diskusi

selesai, guru melakukan

kuis dengan memberikan

kartu-kartu pertanyaan

kepada siswa.

Guru menjelaskan aturan

kuis yang akan

dilaksanakan.

Guru memberikan soal-

soal latihan kepada siswa

untuk mengecek

pemahaman siswa.

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan)

memperhatikan

persentasi dari

kelompok yang tampil

dan membandingkan

dengan hasil diskusi

kelompoknya.

Beberapa kelompok

memberi tanggapan

mengenai hasil

persentasi kelompok

yang sedang tampil.

Kelompok yang tampil

merespon tanggapan

dari kelompok yang

lain.

Konfirmasi

Setiap siswa

memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Siswa yang bisa

menyelesaikan

pertanyaan dapat

mempresentasikan

jawabannya kepada

teman-temannya yang

lain.

Siswa yang lain

memperhatikan

jawaban dari temannya

dan memberikan

koreksi bila jawabannya

masih ada yang kurang

tepat.

Page 12: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Dalam menjawab

pertanyaan siswa tidak

boleh saling membantu.

Siswa menjawab soal-

soal latihan dari guru.

Siswa yang masih

belum mengerti dapat

bertanya kepada teman

yang lebih mengerti

atau dapat bertanya

langsung pada guru.

Penutup Pendidik memancing

peserta didik untuk dapat

menyimpulkan

pembelajaran yang telah

dilakukan

Memberikan Peserta

didik penugasan untuk

dikerjakan dirumah

Pendidik memberikan

salam sebagai tanda

berakhirnya

pembelajaran pada

pertemuan ini

Peserta didik

menyimpulkan

pembelajaran yang

telah dilakukan

Peserta didik

mengumpulkan hasil

diskusi kelompok

kepada pendidik

Peserta didik mencatat

penugasan yang

diberikan oleh pendidik

Peserta didik menjawab

salam dari pendidik

5 menit

E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Buku kimia Michael Purba Erlangga

2. Power Point

3. Sound kecil

4. LCD

5. Laptop

6. LKS dan alat serta bahan untuk percobaan

7. Petunjuk percobaan dan demonstrasi

8. Soal Latihan

Page 13: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

F. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Teknik Penilaian

a. Spiritual

b. Sosial

c. Akademik

CONTOH RUBRIK PENILAIAN SPIRITUAL

NoN a m a Peserta

Didik

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Menyadari adanya kegunaan ilmu kimia yang diberikan Tuhan

Bersyukur atas kebe-saran Tuhan dengan adanya ilmu kimia yang dipelajari

Memiliki moralitas yang baik dan mempunyai adap terhadap agama diri sendiri dan oranglain

Total Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1  2  3  

Keterangan NilaiSelalu = 4 Skor minimal = 4 0 – 4=kurang

Sering = 3 Skor maksimal = 16 5 – 8 =cukupJarang = 2 9 – 12 =baikTidak Pernah = 1 13 – 16=sangat baik

CONTOH RUBRIK PENILAIAN SOSIAL

No. Nama Siswa

Skor Aspek yang Dinilai

N

ilai A

kh

ir (

NA

) ata

u S

kor

Sosial

Perc

aya

Tan

gg

un

g

Jaw

ab

Ob

jekti

f

Juju

r

Kerj

asam

a

Dis

iplin

12345

dst

Page 14: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rentang Skor = 1 – 5, skor minimal = 6, skor maksimal = 30 Skor 0 - 6 = Sangat Kurang 7 - 12 = Kurang

13 – 18 = Cukup 19 – 24 = Baik 25 – 30 = Sangat Baik

CONTOH PENILAIAN AKADEMIK

No Nama Tugas Ujian Bab Ujian

Tengah

Semseter

Ujian Bab Ujian

Akhir

Semester

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4

Cara Penilaian

Tugas + 2xUjian Bab + 2xUTS + 2xUAS13

Yogyakarta, .............................. 2013

MengetahuiKepala SMAN 5 Yogyakarta Guru Mata Pelajaran

________________________ _________________________NIP. ... NIP. ...

Lampiran 1Soal Latihan untuk Topik Ikatan Ion dan Kovalen

PENILAIAN KOGNITIF ( LKS ) UNTUK DISKUSI KELOMPOK

Page 15: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

IKATAN KIMIA

1. Jelaskan perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen?

2. Berapa electron yang dapat dilepaskan atau diterima untuk unsure berikut ?

a. 11Na

b. 17Cl

c. 20Na

3. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari unsure :

d. 12 Mg dengan 9F

e. 13Al dengan 16S

PEDOMAN PENSKORAN :

No Jawaban Skor

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Page 16: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya

tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dan ion

negative.

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena

pemakaian electron bersama

2

2 11Na ( 2, 8, 1 ) → Na+ ( 2, 8 ) + 1e

17Cl ( 2, 8, 7 ) + 1e →Cl- ( 2, 8, 8 )

20Ca ( 2, 8, 8, 2 ) → Ca2+ ( 2, 8, 8 ) + 2e

6

3 Mg → Mg2+ + 2e……………..x1

F + 1e → F-…………………..x2

Mg → Mg2+ + 2e

2F + 2e → 2F-

Mg + 2F → Mg + 2F- → MgF2

Al→ Al3+ + 3e……………..x2

S + 2e → S2-……………….x3

2Al→2 Al3+ + 6e

3S + 6e → 3S2-

2Al + 3S → 2Al3+ + 3S2- → Al2S3

4

Jumlah Skor total 10

Lampiran ke-2

Petunjuk Praktikum

1. Menyusun alat seperti gambar disamping

Page 17: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

2. Isi Buret dengan akuades. Buka kran buret dan dekatkan magnet atau penggaris yang

sudah digosok dengan kain woll. Perhatikan apa yang terjadi

3. Ganti buret dengan buret yang bersih dan kering. Kemudian ulangi prosedur (2) diatas

menggunakan minyak tanah. Lakukan dengan hati-hati karena mudah terbakar

Pertanyaan/Analisis Data

1. Zat manakah yang tertarik oleh magnet?

2. Mengapa zat itu tertarik oleh magnet?

Tariklah kesimpulan dari kegiatan ini.