rencana pelaksanaan pembelajaran

31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Disusun oleh : Bartolomeus Christ B.P. (K43120..) Karisma Ana Yasinta (K4312033) Luthfiana Nur Tamara (K43120..) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 1

Upload: nnaaina

Post on 17-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP

Disusun oleh :Bartolomeus Christ B.P.(K43120..)Karisma Ana Yasinta (K4312033)Luthfiana Nur Tamara(K43120..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SMAMata Pelajaran: BiologiKelas/Semester: X/SatuPeminatan: MIPAMateri Pokok: Konsep Keanekaragaman Hayati, Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Sistem klasifikasi makhluk hidup Alokasi Waktu: 6 x 2 JP / 6 x 90 menit

A. Kompetensi IntiKI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

C. Indikator1.1.1 Mengagumi keteraturan ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup1.1.2 Mengagumi kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup1.2.1 Mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.1.3.1 Memiliki kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu2.1.2 Memiliki sikap tanggung jawab2.2.1 Memiliki kepedulian terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan3.2.1 Menguraikan cara pengelompokkan keanekaragaman hayati3.2.2 Menjelaskan megabiodiversitas Indonesia3.2.3 Mendiskusikan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami garis Wallace dan Weber3.2.4 Mendiskusikan manfaat dari keanekaragaman hayati Indonesia dari segi ekonomi, pendidikan, dan ekologis untuk pembangunan berkelanjutan.3.2.5 Mendiskusikan kemelimpahan keanekaraaman hayati Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa3.2.6 Mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ3.2.7 Mendiskusikan pentingnya upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia4.2.1 Mengamati berbagai macam keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem) dan cara mempelajarinya4.2.2 Melakukan eksperimen berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh berbagai tumbuhan, biji-bijian, kerang-kerangan, insekta, dll sesuai lingkungan sekolah yang dibawa siswa4.2.3 Mengolah informasi untuk memahami tentang takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi dari contoh organisme yang dibawa siswa4.2.4 Mempresentasikan secara lisan tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat keanekaragamannya.4.2.5 Mengamati film/gambar hutan hujan tropis Indonesia, pesisir dan laut Indonesia untuk mengenal megabiodiversitas Indonesia 4.2.6 Mempresentasikan secara lisan tentang keanekaragaman hayati Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut.4.2.7 Menonton film tentang penangkaran berbagai satwa asli Indonesia4.2.8 Mengumpulkan data hasil penangkaran berbagai satwa asli Indonesia untuk memahami tujuan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia4.2.9 Membuat laporan rancangan terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia

D. Tujuan PembelajaranMelalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:1. Menguraikan cara pengelompokkan keanekaragaman hayati2. Menjelaskan megabiodiversitas Indonesia3. Mendiskusikan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami garis Wallace dan Weber4. Mendiskusikan manfaat dari keanekaragaman hayati Indonesia dari segi ekonomi, pendidikan, dan ekologis untuk pembangunan berkelanjutan.5. Mendiskusikan kemelimpahan keanekaraaman hayati Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa6. Mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ7. Mendiskusikan pentingnya upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:1. Mengamati berbagai macam keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem) dan cara mempelajarinya2. Melakukan eksperimen berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh berbagai tumbuhan mawar, biji-bijian sesuai lingkungan sekolah yang dibawa siswa3. Mengolah informasi untuk memahami tentang takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi dari contoh organisme yang dibawa siswa4. Mempresentasikan secara lisan tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat keanekaragamannya.5. Mengamati film/gambar hutan hujan tropis Indonesia, pesisir dan laut Indonesia untuk mengenal megabiodiversitas Indonesia 6. Mempresentasikan secara lisan tentang keanekaragaman hayati Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut.7. Menonton film tentang penangkaran berbagai satwa asli Indonesia8. Mengumpulkan data hasil penangkaran berbagai satwa asli Indonesia untuk memahami tujuan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia9. Membuat laporan rancangan terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia

E. Materi Pembelajaran

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayatimerupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.MenurutUU No. 5 tahun 1994,keanekaragamanhayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati1. Keanekaragaman TingkatGenetik( gen ) Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan (fenotipe), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanyavariasi dalam satu jenis (spesies).misalnya : variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina Allium ascolicum(bawang merah),Allium sativum(bawang putih),Allium fistulosum(locang)Yangmenyebabkanterjadinya variasi dalam satu jenis (fenotif) adalah faktor gen (genotif) dan faktor lingkungan (environment), sehingga dapat dituliskan rumus berikut:F = G + LF = fenotip (sifat yang tampak)G = genotif (sifat yang tidak tampak dalam gen)L = lingkungan.Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.

2. Keanekaragaman TingkatSpecies(Jenis)Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakansatu spesies.Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.Contoh : famili Fellidae : kucing, harimau, singa famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri familia graminae : rumput teki, padi, jagung genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dankangkungan(Ipomoea crassicaulis) genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)

3. Keanekaragaman TingkatEkosistem Ekosistemberarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.

Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaituekosistem daratan(eksosistem terestrial) danekosistem perairan(ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.Biomadiartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.

Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang. Pembahasan mengenai ekosistem dapat anda pelajari lebih jelas pada Bab Ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem terbentuk darikeanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :Gen keanekaragaman gen keanekaragaman jenis keanekaragaman ekosistemMisal :Beberapa spesies Palmae (kelapa, siwalan, dan aren berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang berbeda sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di ekosistem pantai, siwalan di ekosistem savana, dan aren di ekosistem hutan basahKeunikan keanekaragaman hayati Indonesia- Memiliki hewan bertipe oriental, Australia dan peralihanPada awalnya Wallace menemukan terdapat perbedaan ciri-ciri hewan di Indonesia bagian barat dengan timur. Lalu Max weber berpendapat bahwa hewan yang ada di sulawesi dan sekitarnya memiliki perbedaan dari kedua jenis hewan yang kemukakan oleh Wallace. Jadi di Indonesia terdapat 3 tipe fauna yaitu :Hewan daerah orientalCiri-ciri :- Mamalia berukuran besar- Memiliki banyak jenis hewan primata- Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragamContoh :- Elephas maximus (gajah)- Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)- Pongo pygmaeus pygmaeus (orang utan kalimantan)- Monyet (presbytis thomasi)- Murai (myophoneus sp.)Hewan daerah AustraliaCiri-ciri :- Mamalia berukuran lebih kecil- Memiliki mamalia berkantong- Tidak ada primata- Warna bulu burung lebih menarik dan beragamContoh :- Thylogale bruijini (walabi besar)- Paradisaea minor (vurung cendrawasih)- Casuarius casuarius (burung casuari)- Varanus salvator (biawak)- Spilocuscus maculatus (kuskus berbintik)Hewan daerah peralihanMemiliki ciri khas yang tidak ditemukan di kawasan barat maupun timur. Contoh :- Varanus komodoensis (komodo)- Babyrousa babyrussa (babi rusa)- Macrochevalon maleo (burung maleo)- Memiliki tumbuhan bertipe malesianaMalesiana adalah suatu kawasan botani dunCiri ciri :Memiliki tingakat keanekaragaman yang tinggiDi dominasi pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintesisKuantitas sinar matahari dan curah hujan tinggiContoh :- Mangifera indica (mangga)- Shorea curtisii (meranti)- Durio zibetinus (durian)- Cycas rumphii (pakis)- Psidium guajava (jambu biji)- Memiliki hewan dan tumbuhan EndemikEndemik adalah suatu tumbuhan atau hewan yang hanya di temukan di sutau wilayah tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain.Contoh :- Varanus komodoensis (komodo)- Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)- Raflesia Arnoldi (bunga raflesia)- Babyrousa babyrussa (babi rusa)- Pometia pinnata (matoa)- Memiliki hewan dan tumbuhan berstatus langkaContoh hewan :- Crocodylus porosus (buaya muara)- Elephas maximus sumatrensis (gajah Sumatra)- Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)- Varanus komodoensis (komodo)- Macrochevalon maleo (burung maleo)Contoh tumbuhan :- Pometia pinnata (matoa)- Manilkara kauki (sawo kecik)- Pangium edule (kiuwak) Manfaat keanekaragaman hayati- TumbuhanSumber makananSumber ekonomiSumber obat-obatan dan komestikaSumber bahan bangunanSumber plasma nutfah- HewanSumber makananSumber sandangSumber obat-obatanSumber plasma nutfahKesenangan- MikroorganismeSebagai decomposerSebagai bahan makanan dan Membantu mengolah bahan makananMembantu penyelesaian masalh pencemaranMembantu teknik rekayasa genetikaMembantu membasmi hama tanamanHilangnya keanekaragaman hayati- Hilangnya habitat dan fragmentasiHilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang cocok untuk hidup. Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi habitat yang lebih kecil lagi.- Adanya spesies pendatang (eksotik)Suatu spesies pendatang dapat memusnahkan sebagian bahkan menghilang suatu spesies asli. Ada beberapa cara seperti menjadi makanannya, mengurangi ruang gerak spesies asli atau kalah bersaing dengan keunggulan spesies pendatang.- Degradasi habitatDegradasi habitat adalah perubahan-perubahan lingkungan yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap kehidupan dan kesehatan makhluk hidup yang disebabkan oleh polusi.- Eksploitasi secara berlebihanEksploitasi yang dilakukan berlebihan tanpa memperhatikan kecepatan daya reproduksinya, dapat berakibat musnahnya sumber daya alam hayati itu sendiri.E.Pelestarian keanekaragaman hayati- Usaha perlindungan melalui konservasiCagar alam : suatu kawasan yang terdapat tumbuhan, hewan dan ekosistem yang khas dan terlindungi.Suaka margasatwa : suatu kawasan yang memiliki ciri khas keanekaragaman dan keunikan jenis hewanTaman nasional : kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem alsi dan dikelola dengan system zonasiTaman wisata alam : kawasan pelestarian alam untuk kepentingan pariwisataTaman hutan raya : kawaan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan dan hewan alami maupun tidak alami dan asli maupun tidak asli.Taman buru : suatu kawasan yang memiliki potensi buru untuk rekreasi berburu- Usaha perlindungan melalui peraturan perundangan- Usaha perlindungan melalui keppres

F. Model PembelajaranInkuiri LearningG. Metode Pembelajaran1. Diskusi kelompok2. Observasi3. Eksperimen4. Presentasi

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Carta takson, peta garis Wallace dan garis weber, interneta. Alat: foto, penggaris, lup, kunci determinasi tumbuhanb. Bahan: tumbuhan dan hewan 2. Sumber Pembelajarana. Buku teks pelajaran biologi kelas Xb. Lembar Kerja siswa (LKS)c. Artikel ilmiah atau laporan ilmiah yang berhubungan dengan biologid. Ensiklopedia flora fauna Indonesia

I. Langkah Kegiatan/Skenario PembelajaranPertemuan I:Rincian KegiatanWaktu

Apersepsi: Merefleksi kompetensi dasar (KD) keanekaragaman hayati dan klasifikasi Siswa menjelaskan variasi pada tumbuhan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan bagaimana perbedaan keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem?

Kegiatan inti:.Eksperimen: Melalui kerja kelompok siswa melakukan pengamatan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh berbagai tumbuhan mawar, biji-bijian, sesuai lingkungan sekolah yang dibawa siswa Siswa mendiskusikan berbagai macam keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem) dan cara mempelajarinya Siswa mendiskusikan megabiodiversitas IndonesiaMengasosiasikan Siswa mendiskusikan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami garis Wallace dan WeberMengkomunikasikan Siswa secara berkelompok mempresentasikan secara lisan tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat keanekaragamannya.

Penutup: Guru memberi tugas ke siswa menemukan artikel jenis biodiversitas unik di luar daerah tropis. Menyebutkan kesimpulan hasil diskusi

10 menit

75 menit

5 menit

Pertemuan 2:Rincian KegiatanWaktu

Apersepsi: Merefleksi kompetensi dasar (KD) keanekaragaman hayati dan klasifikasi Siswa menjelaskan variasi pada tumbuhan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan bagaimana perbedaan keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem?

Kegiatan inti:.Menanya: Melalui kerja kelompok siswa mengajukan pertanyaan cara pengelompokkan keanekaragaman hayati

Mengumpulkan data: Siswa mengumpulkan data pengelompokkan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh-contohnya yang dibawa siswa

Siswa mendiskusikan untuk memahami tentang takson dalam klasifikasi Siswa melakukan kunci determinasi dari contoh organisme yang dibawa siswaMengkomunikasikan: Siswa mempresentasikan secara berkelompok takson-takson dalam klasifikasi dan hasil kunci determinasi yang dilakukan siswa

Penutup: Guru memberi tugas ke siswa menemukan artikel jenis biodiversitas unik di luar daerah tropis. Menyebutkan kesimpulan hasil diskusi

10 menit

75 menit

5 menit

Pertemuan 3:Rincian KegiatanWaktu

Apersepsi: Merefleksi kompetensi dasar (KD) wilayah peta Indonesia Siswa menjelaskan 3 kawasan Indonesia Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan bagaimana perbedaan garis Wallace dan garis weber

Kegiatan inti:.Mengamati Siswa mengamati peta garis Wallace dan Weber tentang keanekaragaman hayati Indonesia Siswa membaca teks pemanfaatan keanekaragaman hayati Siswa mendiskusikan persebaran keanekaragaman hayati Indonesia

Mengasosiasikan Siswa mendiskusikan hubungan antara garis Wallace dan Weber dengan keanekaragaman hayati Indonesia Siswa mengaitkan garis Weber dan Wallace posisi geografis Indonesia di garis katulistiawa dengan megabiodiversitas. Siswa berdiskusi tentang kemelimpahan keanekaraaman hayati Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha EsaMengkomunikasikan Siswa mempresentasikan secara lisan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia

Penutup: Guru memberi tugas ke siswa membuat kliping pemanfaatan keanekaragaman hayati dan dilakukan analisis manfaatnya Menyebutkan kesimpulan hasil diskusi

10 menit

75 menit

5 menit

Pertemuan 4: Rincian KegiatanWaktu

Apersepsi: Merefleksi kompetensi dasar (KD) ciri-ciri hutan di Indonsesia Siswa menjelaskan ciri umum hutan di Indonesia Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan bagaimana perbedaan hutan hujan tropis dengan hutan gugur?

Kegiatan inti:.Mengamati Siswa mengamati film/gambar hutan hujan tropis Indonesia, pesisir dan laut Indonesia untuk mengenal megabiodiversitas Indonesia

Menanya: Siswa mengajukan pertanyaan bagaimana identifikasi hutan hujan tropis, pesisir dan laut Siswa mengajukan pertanyaan keunikan Megabiodiversitas Indonesia

Mengumpulkan data: Secara berkelompok setelah melihat film siswa menganalisis film/gambar untuk memahami lebih lanjut megabiodiversitas Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut.

Penutup: Post test pemahaman megabiodiversitas di Indonesia Menyebutkan kesimpulan hasil diskusi

10 menit

75 menit

5 menit

Pertemuan 5: Rincian KegiatanWaktu

Apersepsi: Merefleksi kompetensi dasar (KD) upaya pelestarian alam Siswa menjelaskan cara melestarikan hutan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan bagaimana upaya pelestarian flora fauna di Indonesia?

Kegiatan inti:.Mengamati Siswa menonton film tentang penangkaran berbagai satwa asli Indonesia

Menanya Siswa mengajukan pertanyaan apakah tujuan dari kegiatan penangkaran satwa Siswa mengajukan pertanyaan tentang tempat-tempat perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Indonesia

Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data dan dilanjutkan menganalisis penangkaran berbagai satwa asli Indonesia untuk memahami tujuan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

Mengasosiasi Siswa mendiskusikan pentingnya upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia

Penutup: Siswa mempunyai tugas mandiri membuat laporan rancangan terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia Menyebutkan kesimpulan hasil diskusi

10 menit

75 menit

5 menit

Pertemuan 6: Rincian KegiatanWaktu

Apersepsi: Merefleksi kompetensi dasar (KD) jenis-jenis pelestarian alam Siswa menjelaskan jenis hewan dan tumbuhan khas Indonesia Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan bagaimana perbedaan pelestarian insitu dan pelestarian eksitu?

Kegiatan inti:Menanya Siswa mengajukan pertanyaan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Indonesia

Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data dan dilanjutkan mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ

Mengasosiasikan Secara berkelompok siswa mendiskusikan tentang upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ

Mengkomunikasikan Siswa mempresentasikan secara lisan tentang perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ

Penutup: Guru memberikan post tes secara lesan pada siswa pelestarian insitu dan eksitu Siswa menyebutkan kesimpulan hasil diskusi

10 menit

75 menit

5 menit

J. Penilaian1. Jenis/Teknik penilaian: Tes dan non tes 2. Bentuk Instrumen: Tes, berupa tes tulis essayNon tes, berupa penilaian produk, penilaian kinerja, penilaian proses, dan lembar pengamatan untuk observasi sikap ilmiah saat mengamati, melaporkan secara lisan dan saat diskusi3. Pedoman penskoran

Instrumen:Soal Post test pertemuan 4:1. Jelaskan ciri-ciri hutan hujan tropis!2. Bagaimana keunikan megabiodiversitas Indonesia?

Soal Post test pertemuan 6:Apakah perbedaan pelestarian insitu dan eksitu serta berikan contoh masing-masing!

Kunci Jawaban:Post test pertemuan 4:1. Ciri hutan hujan tropis: ( skor 5)a. Adanya kanopi/formasi hutan berlapis-lapisb. Hewan dan tumbuhan beragamc. Curah hujan tinggid. Adanya iklim mikro dan iklim makroe. Adanya tumbuhan liana2. Keunikan megabiodiversitas Indonesia : (skor 5)a. Adanya hutan hujan tropisb. Berada di dua benua \Asia dan Australiac. Ditemukan fauna dan flora endemicd. Flora dan fauna beragame. Tingkat keanekaragan hayati tinggi

Nilai = jumlah skor x 10

Jawaban Post test pertemuan 6:Perbedan pelestarian insitu dan eksitu: Pelestaraian insitu adalah pelestarian di tempat aslinya. Contoh: hewan komodo di pulai komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon (skor 4) Pelestarian eksitu adalah pelestaria dengan memindahkan individu dari habitat aslinya. Contoh; kebun binatang, kebun bootani, taman plasma nutfah. (skor 4)

Nilai =( jumlah skor x 100)/8

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)Keanekaragam Tingkat Gen

Tujuan Menentukan keanekaragaman gen dalam satu spesies berdasarkan ciri-ciri khusus yang diamati.

Alat dan Bahan1. Tumbuhan di sekitar sekolah2. Kertas laporan3. Pensil4. Tumbuhan mawar

Cara kerja 1. Pergiilah ke kebun di sekitar sekolah. Amatilah tumbuhan satu spesies yang berbeda penampakannya2. Amatilah : adakah variasi bentuk? adakah variasi duri? cari sifat yang lain

3. Catatlah perbedaan yang tampakNoNama TumbuhanVariasi Sifat

1Mawar 1

a. Daun . . . . . . b. Batang . . . . . . c. Bunga . . . . . . d. Bau . . . . . .

2Mawar 1

1. Daun . . . . . . 2. Batang . . . . . . 3. Bunga . . . . . . 4. Bau . . . . . .

3Mawar 1

1. Daun . . . . . . 2. Batang . . . . . . 3. Bunga . . . . . . 4. Bau . . . . . .

4. Buatlah variasi tumbuhan yang lain5. Buat kesimpulanmu, catat dan diskusikanlah bersama temanmu dan kelompok yang lain

Penilaian Kinerja Kerja kelompokNo.Elemen yang dinilaiSkor maksimalNilai

1.Hadir pada kelompok dengan persiapan untuk kerja kelompok10

2.Menyelesaikan semua tugas individu untuk kelompok secara tepat waktu dan berkualitas10

3.Berpartisipasi secara konstruktif10

4.Mendorong teman lain untuk berpartisipasi secara konstruktif10

5.Menjadi pendengar yang aktif dan baik10

6.Mendukung pendapat dengan cara yang tegas dan bijaksana10

7.Menyatakan tidak setuju secara pantas10

8.Berbagi tanggungjawab dalam membantu kelompok, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai arahan10

9.Dapat mencapai kompromi dengan sesama teman kelompok10

10Mendukung hubungan positif dalam kelompok10

Total100

Diskusi KelasNo.Elemen yang dinilaiSkor maksimalNilai

1.Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi20

2.Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif20

3.Pertanyaan yang diajukan telah dipirkan secara seksamadan ada kaitannya dengan materi diskusi20

4.Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan20

5.Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta diskusi20

Total100

Presentasi LisanNo.Elemen yang dinilaiSkor maksimalNilai

1.Menggunakan konsep sains yang tegas10

2.Penjelasan pendukung cukup rinci untuk menjelaskan konsep20

3.Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir dan penutup yang jelas20

4.Kualitas suara seperti volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik10

5.Bahasa tubuh seperti kontak mata, postur dan gerak tubuh digunakan secara efektif10

6.Humor positif digunakan secara tepat10

7.Memberi audiens waktu untuk berpikir10

8.Memberi respons yang baik pada pertanyaan audiens 10

Total10

Penilaian terhadap Kegiatan Percobaan (Psikomotorik): No.Kriteria PenilainSkor MaksimalSkorYang Diperoleh

1.Pengamatan dilakuan dengan aman mengunakan seluruh indera yang sesuai.5

2.Pengamatan akurat secara kuantitatif dan menggunakan satuan yang sesuai.10

3.Pengamatan akurat secara kualitatif.10

4.Alat dan bahan yang sesuai digunakan untuk melakukan pengamatan.10

5.Keterampilan menggunakan peralatan dan bahan dalam mengumpulkan data didemonstrasikan.10

6.Peralatan digunakan secara benar dan aman10

7.Peralatan dan bahan dikembalikan dengan baik dan tempat bekerja bersih.5

8.Penyelesaian kegiatan percobaan tepat waktu10

9.Laporan hasil praktikum30

Total Skor100

Penilaian PortofolioPenilaian Kliping:No.Jenis PenilaianSkor maksimalSkor penilaian

1.Judul5

2.Identitas 5

3.Kerapian cover 10

4.Kesesuaian dengan artikel30

5.Ketepatan ulasan20

6.Penulisan sumber10

7.Kesimpulan10

8.Ketepatan waktu10

Jumlah100

Penilaian Afektif Rubrik Penilaian Afektif No.Aspek atau karakterSkorKriteria Penilaian

1.Kerjasama dalam kelompok3Dapat bekerjasama dengan baik

2Kurang dapat bekerjasama dengan baik

1Tidak dapat bekerjasama dengan baik

2.Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran3Aktif selama proses pembelajaran

2Kurang aktif selama proses pembelajaran

1Tidak aktif selama proses pembelajaran

3.Keberanian bertanya atau menjawab3Sering bertanya, menjawab, berargumen

2Pernah bertanya, menjawab, berargumen

1Tidak pernah bertanya, menjawab, berargumen

4.Kritis3Siswa bisa berpikir kritis

2Siswa kurang bisa berpikir kritis

1Siswa tidak bisa berpikir kritis

5.Teliti3Siswa bisa berpikir teliti

2Siswa kurang bisa berpikir teliti

1Siswa tidak bisa berpikir teliti

6.Obyektif3Siswa bisa berpikir obyektif

2Siswa kurang bisa berpikir obyektif

1Siswa tidak bisa berpikir obyektif

Lembar Penilaian Afektif NoNamaJml SkorJml skorNilai

Aspek 1Aspek 2Aspek 3Aspek 4Aspek 5Aspek 6

1.

2.

3.

32.

MengetahuiKaranganyar, November 2014Kepala SMA................................ Guru Mata Pelajaran

.....................................................................................................NIP. NIP.

23