rencana pelaksanaan pembelajaran
DESCRIPTION
RPP Konfigurasi elektron dan Mekanika KuantumTRANSCRIPT
-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA N 4 Magelang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI MIA
Materi Pokok : Konfigurasi elektron dan Mekanika Kuantum
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsivedan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peraba dan terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
-
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron untuk menentukan letak unsur dalam
tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron untuk menentukan letak
unsur dalam sistem periodik
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan perbedaan teori mekanika kuantum dengan teori lainnya
2. Mendeskripsikan dengan tepat dan komunikatif mengenai pengertian konfigurasi
elektron
3. Menuliskan konfigurasi elektron sesuai prinsip Aufbau dengan jelas dan tepat
4. Menuliskan konfigurasi elektron dengan jelas dan tepat sesuai Aturan Hund
5. Menuliskan konfigurasi elektron menurut Asas Larangan Pauli dengan jelas dan
tepat
6. Menentukan letak unsur dalan tabel periodik dengan konfigurasi elektron dengan
jelas dan tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui media tabel periodik modern, siswa mengamati dengan antusias dan rasa
ingin tahu.
2. Menemukan perbedaan teori mekanika kuantum dengan teori atom lainnya.
3. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
konfigurasi elektron berdasarkan Prinsip Aufbau dengan sikap berani dan percaya
diri.
4. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan Aturan Hund dengan sikap berani dan
bertanggung jawab.
5. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan Asas Larangan Pauli dengan sikap
antusias dan percaya diri.
-
6. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
menentukan elektron valensi dari suatu atom berdasarkan konfigurasi elektronnya,
dengan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
7. Siswa diberi kesempatan menentukan letak unsur dalam tabel periodik modern
berdasarkan konfigurasi elektronnya, siswa menunjukkan sikap proaktif dan
bertanggung jawab.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
2. Model Pembelajran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : diskusi, tanya jawab
F. MEDIA, ALAT, DANSUMBERPEMBELAJARAN
1. Media dan alat pembelajaran
a. Media pembelajaran : Internet, buku penunjang
b. Alat pembelajaran : papan tulis, spidol, lembar soal, dan lembar
penilaian
2. Sumber belajar
a. Buku cetak
Agnestia, Meta Indah. 2014. Intisari Kimia untuk SMA Kelas X-XI-XII.
Bandung: Pustaka Setia.
Rahardjo, Sentot Budi. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta: Erlangga
Susilowati, Endang. 2014. Kimia untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo: Global.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama : mengerjakan soal latihan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka
secara menyenangkan.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Apersepsi
10 menit
-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik agar
ingat pada materi yang telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya.
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan motivasi kepada
siswa.
Inti Guru memberikan soal latihan kepada siswa 70 menit
Penutup
Guru menuntun siswa dalam menyimpulkan review materi
dan memberikan penguatan.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit
Pertemuan Kedua: membahas soal latihan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka
secara menyenangkan.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Apersepsi
Guru menanyakan tugas yang telah diberikan
pada pertemuan sebelumnya.
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan motivasi kepada
siswa.
10 menit
Inti Siswa menjawab soal latihan secara bergantian 70 menit
-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
baik dengan membacakannya maupun dengan
menuliskannya di papan tulis.
Penutup
Guru menuntun siswa dalam menyimpulkan pembahasan
soal latihan dan memberikan penguatan.
Guru memberikan konfirmasi dan pujian mengenai
jawaban siswa.
Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri
membaca materi hidrokarbon guna persiapan
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit
-
H. PENILAIAN
Jenis / teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
Instrumen penilaian : lampiran 2 & 3
Magelang, 19 Agustus 2014
Guru Pamong, Praktikan,
Drs. Ferry Lintin Saranga Jarot Mustika Aji
NIP 196207191994031002 NIM 4301411141
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 4 Magelang
Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd.
NIP 196005101987032003
-
Lampiran 1
I. MATERI PEMBELAJARAN
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron-elektron dalam suatu
atom.Konfigurasi elektron adalah khas untuk atom, misalnya, tingkat energi subkulit 1
s untuk atom Na tidak sama dengan 1s tingkat energi untuk atom Mg.
Meskipundemikian, ada aturan umum dalam memperkirakan susunan elektron dalam
atom.
a. Prinsip Aufbau
Aufbau berarti membangun. Menurut prinsip Aufbau ini elektron dalam
sebuah atom akan berada dalam kondisi stabil ketika memiliki energi yang
rendah, sedangkan elektron akan berada pada orbital-orbital yang bergabung
untuk membentuk sub kulit. Dengan demikian, elektron memiliki kecenderungan
untuk menempati subkulit yang tingkat energinya rendah.Prinsip Aufbau (berasal
dari kata Jerman yang berarti membangun) menyatakan bahwa: ". Pengisian
elektron dimulai dari subkulit-energi terendah diikuti pada subkulit energi yang
lebih tinggi"
b. Aturann Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman menunjukkan
aturanmengisi elektron dalam orbital, yaitu:
"Orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi pertama dengan satu arah
elektron (spin) yang sama atau setelah semua orbital masing-masing berisi maka
elektron akan memasuki arbitals elektron secara berurutan dengan arah (spin)
yang berlawanan.
Contoh:
5P ditulis bukan
c. Larangan Pauli
W. Pauli (19424) menyarankan larangan Pauli prinsip "Seharusnya tidak
ada elektron dalam satu sampai empat atom yang bilangan kuantum yang sama.
n = 1, 2, 3, 4 dst
l = 0, 1, 2, 3 dst
m = -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3
s = +1/2. -1/2
-
Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan electron
(peluang/proporsi terbesar ditemukan electron) disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan
suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
-
Lampiran 2
1. Lembar penilaian afektif
No. Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
Memberikan
pendapat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Aspek yang Dinilai Deskripsi Skor
Mengajukan
pertanyaan
Siswa dapat mengajukan pertanyaan tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari 1
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
materi yang dipelajari 2
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
materi yang dipelajari dengan jelas 3
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang dipelajari dengan jelas, tepat dan logis 4
Menjawab
Pertanyaan
Siswa dapat menjawab ppertanyaan tetapi salah 1
Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi masih
kurang tepat 2
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas 3
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas,
tepat dan logis 4
Memberikan
Pendapat
Siswa dapat memberikan pendapat tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari 1
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari 2
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai 3
-
dengan materi yang dipelajari dengan jelas
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari dengan jelas, tepat
dan logis
4
2. Lembar penilaian sikap soaial (psikomotorik)
No. Aspek yang dinilai Skor
Ya Tidak
1. Menghargai pendapat orang lain
2. Membantu orang dalam kesulitan belajar
3. Membiasakan bertutur kata jujur
4. Bertanggung jawab
5. Disiplin
6. Mandiri dalam mengumpulkan tugas
7. Keterbukaan
8. Kerjasama
9. Ramah dengan teman
10. Hormat terhadap Tuhan
11. Menepati janji
12. Kepedulian
-
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIA 1, XI MIA 2, XI MIA 3/ 1
Materi Pokok : Konfigurasi Elektron dan Mekanika Kuantum
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Waktu pengamatan : 2 x 45 menit (2 kali pertemuan)
Coba jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan singkat dan tepat.
1. Prinsip-prinsip apa saja yang mendasari model atom menurut teori mekanika
kuantum? Sebutkan dan jelaskan.
2. Bagaimana kedudukan elektron menurut teori mekanika kuantum?
3. Apa perbedaan modelatom yang dikemukakan Rutherford-Bohr dengan model
atom menurut teori mekanika kuantum? Jelaskan.
4. Sebutkan jumlah subtingkat energi pada kulit utama ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4?
5. Berapa orbital atom yang terdapat pada subtingkat energi s, p, d, dan f?
6. Orbital s berbentuk bola. Apa artinya?
7. Sebutkan semua kemungkinan nilaibilangan kuantum n, l, m dan s untuk elektron
yang berada pada subtingkat energi 4p.
8. Subkulit s hanya dapat menapung 2 eletron. Mengapa demikian?
9. Bagaimana bunyi aturan Hund? Beri satu contoh konfigurasi elektron yang
memperlihatkan berlakunya aturan Hund pada konfigurasi elektron tersebut.
10. Tuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur yang nomor atomnya:
a. 14Si
b. 20Ca
c. 28Ni
d. 47Ag
e. 84Po
11. Tentukan benar atau salah pernyataan berikut:
a. Jika benar, mengapa kulit ke-3 hanya terisi 13 elektron padahal jumlah maksimal
elektron yang dapat ditampung di kulit ke-3 adalah 18?
b. Jika salah, tulislah konfigurasi elektron yang benar.
12. Tentukan harga bilangan kuantum n, l, m, dan s untuk elektron terakhir atom
unsur:
-
a. 16S
b. 24Cr
c. 35Br
d. 56Ba
e. 79Au
13. Berikut adalah bilangan kuantum n, l, m, dan s untuk elektron terakhir unsur X.
a. 3, 1, 0, -1/2
b. 3, 2, -1, +1/2
c. 5, 0, 0, -1/2
d. 6, 1, +1, +1/2
e. 4, 2, 0, -1/2
Tentukan nomor atom unsur X?
14. Dalam sistem periodik, unsur X terletak pada:
a. Periode 4 golongan VIB,
b. Periode 6 golongan IIA,
c. Periode 5 golongan VIIA,
d. Periode 6 golongan IB,
e. Periode 3 golongan IVA,
Tentukannomor atom unsur X.
15. Kapankah 2 elektron dalam suatu atom akan berpassangan?
16. Elektron urutan ke berapayang berpasangan dengan elektron ke-44 dalam
konfigurasi elektron 50Sn?
17. Ada berapa elektron yang tidak berpasangan dalam konfigurasi elektron 26Fe?
-
PENILAIAN
NO SKOR MAKSIMUM
1 1
2 1
3 2
4 1
5 1
6 2
7 3
8 2
9 2
10 5
11 2
12 5
13 5
14 5
15 1
16 1
17 1
NILAI =
-
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA N 4 Magelang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Senyawa Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
C. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI
-
1. Mengidentikasi unsur C, H, O dalam senyawa karbon melalui percobaan dengan
teliti
2. Percaya diri dalam mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuarter dengan teliti
4. Teliti dalam menentukan golongan Alkana, Alkena dan Alkuna berdasarkan analisis
rumus strukturnya
5. Memberi nama senyawa Alkana, Alkena dan Alkuna dengan rasa ingin tahu dari
hasil diskusi
6. Menjelaskan pengertian isomer (rangka, posisi, fungsi, geometri) dengan percaya diri
7. Memprediksi isomer dari senyawa karbon dengan cermat
8. Menganalisis reaksi senyawa karbon dengan cermat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui eksperimen, peserta didik dapat mengidentifikasi unsur C, H, O dalam
senyawa karbon dengan tepat
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mendeskripsikan kekhasan atom
karbon dengan tepat
3. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, peserta didik dapat membedakan atom C
primer, sekunder, tersier dan kuarter dengan tepat
4. Melalui diskusi secara berpasangan, peserta didik dengan rasa percaya diri dapat
menentukan golongan Alkana, Alkena dan Alkuna dengan tepat berdasarkan analisis
rumus strukturnya
5. Peserta didik dengan cermat dan teliti, dapat mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa Alkana, Alkena dan Alkuna dengan benar melalui diskusi
kelompok
6. Melalui performa (presentasi), peserta didik dapat menjelaskan pengertian isomer
(rangka, posisi, fungsi, geometri) dengan komunikatif
7. Peserta didik dapat memprediksi isomer dari senyawa karbon dengan benar, melalui
latihan soal.
8. Melalui latihan soal, peserta didik dengan teliti dapat menganalisis reaksi senyawa
pada hidrokarbon dengan tepat
E. MATERI
Struktur dan sifat Senyawa Hidrokarbon
Terlampir dalam Bahan Ajar
F. PENDEKATAN/ STRATEGI/ METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Inquiry-Discovery
3. Metode : Diskusi kelompok, Tanya Jawab dan Praktikum sederhana,
Presentasi
-
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran
Peta konsep, LCD, Komputer, ilustrasi (gambar atau video pembelajaran), papan
tulis, alat tulis.
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
Power point
Lembar diskusi peserta didik
Lembar penilaian
Petunjuk praktikum
Alat dan bahan praktikum
3. Sumber Belajar
Nuraini, Dewi Tri & Sabar Cahyono. 2010. Simpati SMA Kimia XI-Semester I.
Surakarta: CV. Grahadi.
Harnanto, Ari & Ruminten. 2009. Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Setiaji.
Khamidinal, dkk. 2009. Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani.
Purba, Michael. 2006. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Supardi, Kasmadi Imam & Gatot Luhbandjono. 2004. Kimia Dasar I. Semarang:
UPT UNNES Press.
Supardi, Kasmadi Imam & Woro Sumarni. 2004. Soal dan Kunci Jawaban Kimia
Dasar I dan II. Semarang: UPT UNNES Press.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan.
2. Guru mengkondisikan peserta didik
untuk berdoa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik untuk menanamkan sikap
disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari
10 menit
-
6. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik
Inti 1. EKSPLORASI
a. Peserta didik mengkaji literatur
tentang materi senyawa
hidrokarbon terkait identifikasi
atom C, H, O, kekhasan atom
karbon dan posisi atom karbon
dalam rantai karbon.
b. Guru memberi pertanyaan
bagaimana cara
mengidentifikasi atom C, H, O
dan bagaimana cara
menentukan posisi atom karbon
dalam rantainya?
2. ELABORASI
a. Peserta didik mengidentifikasi
atom C, H, O dan beberapa
kekhasan atom karbon.
b. Peserta didik menentukan posisi
atom karbon dalam rantai
karbon.
3. KONFIRMASI
a. Peserta didik menyimpulkan
tentang kekhasan atom karbon
dan cara mengidentifikasi atom
C, H, O serta perbedaan posisi
atom C (primer, sekunder,
tersier dan kuarterner).
b. Guru mengkonfirmasi hasil /
jawaban siswa.
65 menit
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan
mengenai senyawa hidrokarbon
15 menit
-
serta kekhasan atom C.
2. Guru memberikan tugas untuk
mempelajari materi berikutnya
tentang struktur alkana, alkena dan
alkuna.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
4. Guru menutup pertemuan dengan
salam
2. Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik untuk menanamkan sikap
disiplin.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
4. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik.
10 menit
Inti 1. EKSPLORASI
a. Peserta didik mengkaji literatur
tentang materi senyawa
hidrokarbon terkait struktur
alkana, alkena dan alkuna.
b. Guru memberi pertanyaan apa
65 menit
-
perbedaan dari struktur alkana,
alkena dan alkuna?
c. Guru memberi pertanyaan apa
itu isomer ?
2. ELABORASI
a. Peserta didik mengerjakan
lembar kerja siswa yang
dibagikan oleh guru.
b. Peserta didik menentukan
senyawa yang mempunyai
struktur alkana, alkena dan
alkuna.
c. Peserta didik menentukan
isomer-isomer dari senyawa
alkana, alkena dan alkuna.
d. Guru memberi pertanyaan:
selain dari struktur yang berbeda, apa perbedaan
alkana, alkena dan alkuna
yang lain?
Reaksi apa saja yang bisa terjadi pada senyawa
hidrokarbon?
3. KONFIRMASI
a. Peserta didik menyajikan
pekerjaan / jawaban
pertanyaan.
b. Peserta didik menyimpulkan
tentang perbedaan golongan
alkana, alkena dan alkuna.
c. Guru mengkonfirmasi jawaban
siswa.
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan
mengenai struktur alkana, alkena
dan alkuna.
15 menit
-
2. Peserta didik menyimpulkan
mengenai isomer.
3. Guru memberikan konfirmasi
dengan memberikan jawaban yang
tepat.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
5. Guru menutup pertemuan dengan
salam.
3. Pertemuan ketiga (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk
berdoa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik untuk menanamkan sikap
disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari.
6. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik.
7. Guru mengkondisikan peserta didik
sesuai dengan kelompok yang
sudah disepakati.
15 menit
Inti Melakukan praktikum sederhana 60 menit
-
Penutup 1. Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan mengenai
praktikum yang telah dilakukan
tentang senyawa karbon.
2. Guru memberikan tugas untuk
mempelajari materi berikutnya
tentang minyak bumi.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
4. Guru menutup pertemuan dengan
salam.
15 Menit
4. Pertemuan keempat (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk
berdoa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik untuk menanamkan sikap
disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari.
6. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik.
7. Guru mengkondisikan peserta didik
sesuai dengan kelompok yang
15 menit
-
sudah disepakati.
Inti Melakukan praktikum sederhana 60 menit
Penutup 1. Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan mengenai praktikum
yang telah dilakukan tentang
senyawa karbon.
2. Guru memberikan tugas untuk
mempelajari materi berikutnya
tentang minyak bumi.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
4. Guru menutup pertemuan dengan
salam.
16 Menit
-
I. PENILAIAN
No Aspek Mekanisme dan
Prosedur Instrumen Keterangan
1. Sikap - Observasi Kerja
Kelompok dan
pembelajaran di
kelas
- Lembar
Observasi
2. Pengetahuan - Penugasan
- Tes Tertulis
- Latihan soal
- Soal Objektif
3. Ketrampilan - Kinerja Presentasi - Kinerja
Presentasi
Aspek yang dinilai:
a. Kognitif
Penilaian dalam bentuk latihan soal untuk mengukur kemampuan siswa
b. Psikomotorik
Penilaian dalam unjuk kerja/ eksperimen/ praktikum dan diskusi
c. Afektif
Sesuai dengan lembar penilaian afektif berdasarkan pengamatan guru dalam kelas
Magelang, 22 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Drs. Ferry Lintin Saranga. Jarot Mustika Aji
NIP 196207191994031002 NIM 4301411141
Kepala Sekolah SMA N 4 Magelang
Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd.
NIP 196005101987032003
-
Lampiran 1
Penilaian Diri
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan
kalian sehari-hari
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Materi Pokok : .
Tanggal : .
No
Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya semakin yakin dengan keberadaan
Tuhan setelah mempelajari ilmu
pengetahuan
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu kegiatan
3 Saya mengucapkan rasa syukur atas
segala karunia Tuhan
4 Saya memberi salam sebelum dan
sesudah mengungkapkan pendapat di
depan umum
5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan
apabila melihat kebesaranNya
Jumlah
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
-
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP JUJUR
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Materi Pokok : .
Tanggal : .
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya menyontek pada saat
mengerjakan Ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya pada
saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang
berwenang jika menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan
yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa
melihat jawaban teman yang lain
Keterangan :
SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
-
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP TANGGUNGJAWAB
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Materi Pokok : .
Tanggal : .
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas
dengan baik
2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan
3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4 Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam
dari orang lain
5 Saya berani meminta maaf jika melakukan
kesalahan yang merugikan orang lain
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
-
SIKAP DISIPLIN
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Materi Pokok : .
Tanggal : .
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki
sebagai berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai
pernyataan.
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Tanggal Pengamatan : ..
Materi Pokok : ..
No Sikap yang diamati Melakukan
Ya Tidak
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah
yang ditetapkan
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
-
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP GOTONG ROYONG
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Materi Pokok : .
Tanggal : .
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah ini!
2. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu miliki.
3. Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang sesuai dengan
keadaanmu
4 = jika sikap yang kamu miliki sesuai dengan selalu positif
3 = Jika sikap yang kamu miliki positif tetapi sering positif kadang
kadang muncul sikap negatif
2 = Jika sikap yang kamu miliki sering negatif tapi tetapi
kadang kadang muncul sikap positif
1 = Jika sikap yang kamu miliki selalu negatif
Rela berbagi 4 3 2 1 Egois
Aktif 4 3 2 1 Pasif
Bekerja sama 4 3 2 1 Individualistis
Ikhlas 4 3 2 1 Pamrih
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
-
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP TOLERANSI
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Tanggal Pengamatan : ..
Materi Pokok : ..
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Saya menghormati teman yang berbeda pendapat
2 Saya menghormati teman yang berbeda suku, agama,
ras, budaya, dan gender
3 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda
dengan pendapatnya
4 Saya menerima kekurangan orang lain
5 Saya memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
-
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP PERCAYA DIRI
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Tanggal Pengamatan : ..
Materi Pokok : ..
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu
2 Saya berani mengambil keputusan secara cepat
dan bisa dipertanggungjawabkan
3 Saya tidak mudah putus asa
4 Saya berani menunjukkan kemampuan yang
dimiliki di depan orang banyak
5 Saya berani mencoba hal-hal yang baru
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP SANTUN
-
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Materi Pokok : .
Tanggal : .
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan pernyataan yang pada kolom di bawah ini! 2. Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan member tanda cek () pada
kolom:
STS : Jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika kamu setuju dengan pernyataan tersebut
SS : Jika kamu sangat setuju dengan pernyataan tersebut
No Pernyataan Penilaian
STS TS S SS
1 Saya menghormasti orang yang lebih tua
2 Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan
takabur
3 Saya meludah di tempat sembarangan
4 Saya tidak menyela pembicaraan
5 Saya mengucapkan terima kasih saat
menerima bantuan dari orang lain
6 Saya tersenyum, menyapa, memberi salam
kepada orang yang ada di sekitar kita
Keterangan:
Pernyataan positif :
1 untuk sangat tidak setuju (STS),
2 untuk tidak setuju (TS), ,
3 untuk setuju (S),
4 untuk sangat setuju (SS). Pernyataan negatif :
1 untuk sangat setuju (SS),
2 untuk setuju (S),
3 untuk tidak setuju (TS),
4 untuk sangat tidak setuju (S) Petunjuk Penskoran
a. Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
-
Lampiran 2
Materi
HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya
terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Walaupun hanya terdiri dari 2 jenis unsur,
hidrokarbon merupakan suatu kelompok senyawa yang besar. Dalam bagian ini, kita akan
membahas tentang penggolongan hidrokarbon, kemudain membahas tiga golongan
hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, alkuna.
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis
ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan kedalam
hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik. Hidrokarbon alfiatik adalah hidrokarbon
rantai terbuka, sedangkan hidrokarbon alisiklik dan aromatic memiliki rantai lingkar
(cincin). Rantai lingkar pada hidrokarbon aromatic berikatan konjugat, yiatu ikatan tunggal
dan rangkap yang tersusun selang seling. Contohnya adalah benzene Semua hidrokarbon
siklik yang tidak termasuk aromatic digolongkan kedalam hidrokarbon alisiklik.
Hidrokarbon alisiklik dan aromatic mempunyai sifat sifat yang berbeda nyata. Sifat
hidrokarbon alisiklik lebih mirip dengan hidrokarbon alifatik. Nama alisklik itu
menyatakan adanya rantai lingkar tetapi sifatnya menyerupai senyawa alifatik.
Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, hidrokarbon dibedakan atas jenuh dan tak
jenuh. Jika semua ikatan karbon karbon merupakan ikatan tunggal (-C-C-), ia digolongkan
sebagai hidrokarbon jenuh. Jika terdapat satu saja ikatan rangkap (-C=C-0 atau ikatan
rangkap tiga (-C C-), ia disebut ikatan tak jenuh
Alkana
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering
disebut sebagai hidrokarbon jenuh.karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2
molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar
penamaan senyawa2 karbon lainnya.
Sifat-sifat Alkana
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya
maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
-
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambahdan bila jumlah atom C sama
maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Rumus umumnya CnH2n+2
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum
yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai
beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan
cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
n Rumus Nama
1. CH4 = metana
2 . C2H6 = etana
3 . C3H8 = propana
4. C4H10 = butana
5. C5H12 = pentana
6. C6H14 = heksana
7. C7H16 = heptana
8. C8H18 = oktana
9. C9H20 = nonana
10. C10H22 = dekana
-
11. C11H24 = undekana
12. C12H26 = dodekana
TATA NAMA ALKANA
1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua
atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya
ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran il(alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama
disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh
cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang
yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3,
tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil
lebih dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila
letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )
Kegunaan alkana, sebagai :
Bahan bakar misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar
Pelarut. berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunakan sebagai
pelarut dalam industry dan pencucian kering (dry cleaning)
Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hydrogen dalam
industri misalnya industri ammonia dan pupuk
Pelumas. Pelumas adalah alkane suku tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup
besar, misalnya
Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan
baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organic seperti alcohol, asam cuka dan lain
lain.
Bahan baku industry. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen, karet sintesis,
minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam
-
Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
Sifat-sifat Alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur > 2-metil-2-butena)
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara
(pada konsentrasi 3 34 %)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking
Rumus umumnya CnH2n
n Rumus Nama Rumus Molekul
2 C2H4 ETENA CH2=CH2
3 C3H6 PROPENA CH2=CH-CH3
4 C4H8 1-BUTENA CH2=CH-CH2-CH3
4 C4H8 2-BUTENA CH3-CH=CH-CH3
TATA NAMA ALKENA
hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama
rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -
ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke
sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari
ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang
rantai utama.
Kegunaan Alkena sebagai :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
-
Untuk memasakkan buah-buahan
bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (CC).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
n Rumus nama Rumus Molekul
2 C2H2 ETUNA CH
3 C3H4 PROPUNA CH
4 C4H6 1-BUTUNA CH
Tata namanya juga sama dengan Alkena.namun akhiran -ena diganti -una
Kegunaan Alkuna sebagai :
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain.
Alkil Halida (Haloalkana)
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang
satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Sifat fisika Alkil Halida :
Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C
yang sama.
Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida : R-X
Keterangan :
R = senyawa hidrokarbon
X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)
Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
Alkil halida primer, bila diikat atom C primer
Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder
Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier
-
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br
Primer sekunder tersier
Pembuatan Alkil Halida
1. Dari alkohol
2. Halogenasi
3. Adisi hidrogen halida dari alkena
4. Adisi halogen dari alkena dan alkuna
Penggunaan Alkil Halida :
Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan
dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam
kebakaran (Pyrene).
Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat air
conditioner, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
-
Lampiran 3
Langkah percobaan
-
Lampiran 4
1. Lembar penilaian unjuk kerja/ praktikum
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
Persiapan Praktikum
1. Kelengkapan Keselamatan Kerja
2. Mempersiapkan alat praktikum
3. Mempersiapkan bahan praktikum
Pelaksanaan Praktikum
4. Menggunakan alat dengan benar dan sesuai
6. Menulis data pengamatan
7. Membuat laporan sementara
Setelah Praktikum
8. Membuang larutan pada tempat yang telah
disediakan
9. Membersihkan alat-alat setelah praktikum
10. Efisiensi waktu dalam melaksanakan praktikum
11. Mengecek keadaan alat praktikum
12. Mengembalikan alat praktikum sesuai keadaan
awal
2. Rubrik Penilaian Keterampilan Praktikum
No. Dimensi Keterampilan yang
Dinilai
Keterampilan Paling
Tinggi
Gradasi Tingkat
Ketercapaian
Persiapan Praktikum
1. Kelengkapan Keselamatan
Kerja
Memakai jas praktikum
dengan benar dan rapi,
bersepatu, rambut tidak
terurai, kerudung
masuk dalam jas
praktikum.
Skor 4: apabila
semua keselamatan
kerja yang telah
disebutkan lengkap
dan rapi.
Skor 3: apabila ada
salah satu alat
keselamatan kerja
-
yang tidak
terpenuhi.
Skor 2: apabila ada
dua komponen
keselamatan
terpenuhi.
Skor 1: apabila
hanya ada satu
komponen
keselamatan yang
terpenuhi.
2. Mempersiapkan alat
praktikum
Alat-alat yang
digunakan dalam
keadaan bersih dan
siap pakai. Alat-alat
tersebut meliputi:
Tabung reaksi
ukuran besar
Sumbat gabus
Pipa/ selang
penghubung
Penjepit tabung
Pembakar spiritus
Skor 4: apabila
semua alat lengkap
dan bersih.
Skor 3: apabila ada
salah satu alat yang
tidak disiapkan atau
tidak bersih sebelum
digunakan.
Skor 2: apabila ada
dua atau tiga alat
yang tidak disiapkan
atau tidak bersih
saat digunakan.
Skor 1: apabila
hanya ada satu atau
dua alat yang
disiapkan atau
dalam keadaan
bersih.
3. Mempersiapkan bahan
praktikum
Bahan yang disiapkan :
Gula pasir
Air kapur (larutan
Skor 4: apabila
semua bahan
tersedia dan cukup.
-
Ca(OH)2)
Kertas kobalt
Serbuk CuO
Skor 3: apabila ada
salah satu bahan
yang tidak
disiapkan
Skor 2: apabila ada
dua dua bahan yang
tidak disiapkan
Skor 1: apabila
tidak ada bahan
yang disiapkan
Pelaksanaan Praktikum
4. Menggunakan alat (tabung
reaksi besar, sumbat gabus,
pipa/selang penghubung,
penjepit tabung, pembakar
spiritus) dengan benar
Praktikan dapat
menggunakan alat
(tabung reaksi besar,
sumbat gabus,
pipa/selang
penghubung, penjepit
tabung, pembakar
spiritus) dengan benar,
menyalakan api pada
pembakar spirtus
dengan hati-hati
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin Keterampilan
Paling Tinggi.
Skor 3: apabila ada
salah satu alat yang
rusak
Skor 2: apabila ada
dua alat yang rusak
Skor 1: apabila
menggunakan alat
tidak sesuai dengan
fungsinya
6. Menulis data pengamatan Menulis data
pengamatan dengan
benar dan sesuai
dengan hasil praktikum
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: data
-
pengamatan tidak
sesuai dengan hasil
percobaan
(menambah atau
mengurangi).
Skor 2: apabila
memanipulasi data.
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi.
7. Membuat laporan sementara mampu menganalisis
perubahan yang terjadi
dan mengetahui tujuan
dari praktikum yang
dilakukan, serta
menguasai teori
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila pada
laporan sementara
tidak mengetahui
dan menuliskan
tujuan praktikum
Skor 2: apabila
menuliskan hasil
analisis tetapi belum
benar.
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
-
tinggi.
Keterampilan Setelah Pelaksanaan Praktikum
8. Membuang larutan kerja pada
tempat sampah yang telah
disediakan
Membuang larutan di
bak, mengalirkan air
(membuka kran)
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila
membuang larutan
di bak namun tidak
membuka kran.
Skor 2: apabila
larutan yang
dibuang tidak pada
tempatnya.
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi.
9. Membersihkan alat-alat
setelah praktikum
Alat-alat praktikum
yang digunakan dalam
keadaan bersih dan
siap pakai. Alat-alat
praktikum meliputi:
Tabung reaksi
ukuran besar
Sumbat gabus
Pipa/ selang
penghubung
Penjepit tabung
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila ada
salah satu alat yang
tidak lengkap atau
tidak bersih setelah
digunakan.
-
Pembakar spiritus
Skor 2: apabila ada
dua atau tiga alat
yang tidak lengkap
atau tidak bersih
setelah digunakan.
Skor 1: apabila
hanya ada satu atau
dua alat yang
digunakan atau
dalam keadaan
bersih.
10. Efisiensi waktu dalam
melakukan praktikum
Selesai praktikum tepat
waktu
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila
selesai lebih dari
batas waktu (10
menit), sehingga
masih bisa
ditoleransi.
Skor 2: apabila
selesai lebih dari
batas waktu (15
menit).
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi (lebih dari 15
-
menit).
11. Mengecek keadaan alat
praktikum
Jumlah alat yang
digunakan setelah
praktikum sesuai
dengan jumlah setelah
digunakan praktikum
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila ada
salah satu atau dua
alat yg retak.
Skor 2: apabila ada
salah satu atau dua
alat yang pecah.
12. Mengembalikan alat
praktikum sesuai dengan
keadaan awal
Alat-alat praktikum
yang telah digunakan
dikembalikan sesuai
dengan keadaan awal
dan dalam keadaan
yang bersih
Skor 4: apabila
syarat pada
keterampilan paling
tinggi terpenuhi.
Skor 3: apabila alat
dikembalikan ke
tempat semula dan
masih dalam
keadaan yang
kurang bersih.
Skor 2: apabila alat
tidak dikembalikan
ke tempat semula,
tetapi sudah dalam
keadaan bersih.
Skor 1: apabila alat
tidak dikembalikan
ke tempat semula
dan dalam keadaan
yang kurang bersih.
-
3. Petunjuk penilaian portofolio/ Laporan praktikum
Aspek yang dinilai pada Portofolio/Produk :
a. Visual laporan
b. Kelengkapan
c. jawaban pertanyaan dan kesimpulan
Struktur laporan adalah sebagai berikut
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja
f. Data percobaan
g. Jawaban pertanyaan
h. Kesimpulan
i. Referensi
Contoh Instrumen Laporan Praktik
No. Kriteria Predikat
1. Sesuai tujuan Baik jika 3 terpenuhi
(8) - 80
Sedang jika 2
terpenuhi (7) -70
Kurang jika 1
terpenuhi (6) -60
Tdk ada (5)-50
2. Sesuai dengan data
3. Benar/sesuai teori
-
Lampiran 5
Lembar pengamatan diskusi/ presentasi
No. Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
Memberikan
pendapat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Aspek yang Dinilai Deskripsi Skor
Mengajukan
pertanyaan
Siswa dapat mengajukan pertanyaan tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari 1
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
materi yang dipelajari 2
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
materi yang dipelajari dengan jelas 3
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang dipelajari dengan jelas, tepat dan logis 4
Menjawab
Pertanyaan
Siswa dapat menjawab ppertanyaan tetapi salah 1
Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi masih
kurang tepat 2
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas 3
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas,
tepat dan logis 4
Memberikan
Pendapat
Siswa dapat memberikan pendapat tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari 1
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari 2
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari dengan jelas 3
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari dengan jelas, tepat
dan logis
4
-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA N 4 Magelang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI MIA
Materi Pokok : Minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi dan dampak pembakaran.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
J. KOMPETENSI INTI (KI)
5. Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraks isecara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan terkait
penyebab phenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
8. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
K. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan, dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
-
1.3 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME yang
digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.5 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.6 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaanya.
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaaanya.
L. INDIKATOR
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran kimia tentang minyak bumi dan fraksi-fraksi
minyak bumi.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
4. Menganalisis proses terbentuknya minyak bumi.
5. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
6. Menyebutkan kegunaan minyak bumi
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat berperan aktif dalam proses diskusi yang dilakukan secara
berkelompok.
2. Siswa dapat bekerjasama dengan angota kelompoknya dalam proses diskusi yang
dilakukan secara berkelompok.
3. Siswa dapat saling memberi toleransi dan menghargai pendapat anggota
kelompoknya dalam pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif dalam proses
diskusi secara kelompok.
-
4. Siswa dapat menganalisis proses terbentuknya minyak bumi melalui pemutaran
video dengan cermat secara mandiri.
5. Siswa dapat menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
menggunakan bahasa sendiri dengan komunikatif secara mandiri.
6. Siswa dapat menyebutkan kegunaan minyak bumi dengan benar melalui analisis
dari pemutaran video.
N. METODE PEMBELAJARAN
4. Pendekatan pembelajaran : Scientific
5. Model Pembelajran : Kooperatif learning berbasis masalah
6. Metode Pembelajaran : diskusi, TPS
O. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
3. Media dan alat pembelajaran
c. Media pembelajaran : file presentasi (ppt), dan buku paket.
d. Alat pembelajaran : papan tulis, spidol, laptop, lembar diskusi, dan
lembar penilaian.
4. Sumber belajar
b. Buku cetak
Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Phibeta.
c. E-book
Harnanto, A. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Pangajuanto, T. 2009. Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, B. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta:
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
P. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan 10 menit
-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
memberi salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum
melakukan pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menanyakan materi hidrokarbon yang telah
diajarkan sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran /
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
secara komunikatif.
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan motivasi kepada
siswa.
Inti
(siswa dibagi
menjadi
beberapa
kelompok)
Mengamati
Menganalisis fenomena minyak bumi.
Menanya
Guru memberikan pertanyaan pada siswa, Apa
pengertian minyak bumi? Bagaimana minyak
bumi terbentuk?
Guru memberi materi tentang dampak
pembakaran hidrokarbon
Pengumpulan data
Mendiskusikan pengertian dan proses
terbentuknya minyak bumi.
Menganalisis fraksi-fraksi minyak bumi baik dari
video maupun sumber lain seperti internet.
Memperediksi kegunaan minyak bumi dalam
kehidupan sehari-hari.
Siswa dengan aktif menjawab pertanyaan-
pertanyaan meliputi Apakah dampak dari
pembakaran hidrokarbon ? Mengapa pembakaran
hidrokarbon mempunyai dampak negatif terhadap
lingkungan ? Adakah cara untuk menanggulangi
70 menit
-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
dampak pembakaran hidrokarbon ?
Siswa membuat peta konsep dampak pembakarab
minyak bumi (dalam kelompok) lalu
mempresentasikannya (diacak, kemungkinan
tidak semua)
Mengasosiasi
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusi
tentang materi yang telah dipelajari.
Mengkomunikasikan
Beberapa kelompok maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil analisis dari diskusi yang
telah dilakukan.
Guru memberikan tanggapan dan review terhadap
hasil presentasi siswa.
Penutup
Guru menuntun siswa dalam menyimpulkan apa yang
telah didiskusikan dan memberikan penguatan.
Guru memberikan pekerjaan rumah berupa tugas membuat
peta konsep dari minyak bumi dan dampak
pembakarannya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit
Q. PENILAIAN
1. Jenis / teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
2. Prosedur Penilaian :
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam
Pengamatan Selama pembelajaran dan saat
diskusi
-
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
pembelajaran
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan
a. Menyelesaiakan soal-
soal dengan benar
b. Mengintepretasikan
jawaban kedalam
permasalahan yang
sesungguhnya.
Pengamatan
dan tes
Penyelesaian tugas
individu dan kelompok
Sesudah diskusi
kelompok
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan
konsep/prinsip dan
strategi pemecahan
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
materi.
Pengamatan
Penyelesaian tugas (baik
individu maupun kelompok) dan
saat diskusi
Magelang, 16 September 2014
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Drs. Ferry Lintin Saranga. Jarot Mustika Aji
NIP 196207191994031002 NIM 4301411141
Kepala Sekolah SMA N 4 Magelang
Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd.
NIP 196005101987032003
-
Lampiran 1
R. MATERI PEMBELAJARAN
1. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan hewan, tumbuh-tumbuhan dan
jasad-jasad renik yang tertimbun bersama endapan lumpur, pasir, dan zat-zat
lainnya selama jutaan tahun yang lalu. Komponen-komponen utama penyusun
minyak bumi adalah senyawa-senyawa hidrokarbon, baik yang alfatik (alkana),
siklik (sikloalkana) maupun aromatik.
2. Pengolahan Minyak Bumi
Ada beberapa macam proses pengolahan minyak bumi, yaitu :
a. Destilasi
Proses ini disebut juga penyulingan minyak bumi, yaitu proses pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Namun destilasi
pada minyak bumi dinamakan destilasi bertingkat, karena menggunakan
beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan.minyak mentah yang
didestilasi dipanaskan pada suhu hingga 370C.
Beberapa fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat
antara lain :
a. Gas alam (16C 30C)
b. Bensin (30C - 80C)
c. Nafta (110C - 195C)
d. Kerosin (minyak tanah) (170C - 290C)
e. Solar (260C - 350C)
f. Minyak pelumas (oli) (300C - 370C)
g. Residu (lilin,aspal) (>370C)
b. Cracking
Adalah proses pemecahan hidrokarbon molekul-molekul besar dalam
fraksi minyak bumi menjadi molekul yang lebih kecil. Contoh : pengubahan
solar menjadi minyak tanah.
c. Reforming
Adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu rendah
(banyak mengandung hidrokarbon rantai lurus) menjadi bensin yang bermutu
baik (banyak mengandung hidrokarbon rantai bercabang).
d. Polimerisasi
-
Proses penggabungan molekul-molekul kecil dalam minyak bumi
menjadi molekul yang lebih besar. Contoh penggabungan isobutena dengan
isobutana menjadi isooktana yang merupakan komponen bensin bermutu
tinggi.
e. Treating
Proses pemurnian minyak bumi dengan menghasilkan zat-zat
pengotornya yaitu pengotor yang menimbulkan bau tidak sedap, lumpur,
belerang, dsb.
f. Blending
Proses pencampuran minyak bumi dengan zat-zat aditif agar
kualitasnya lebih baik.
3. Bilangan Oktan
Merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya persentase isooktana yang
dikandung dalam bensin. Sedangkan sisanya adalah persentase n-heptana. Contoh:
bensin dengan bilangan oktan 90 akan mengandung isooktana 90% dan n-heptana
10% .
Sumber Bahan Pencemar Akibat Pembakaran Hidrokarbon
a) Pembakaran tidak sempurna
Pembakaran pada mesin kendaraan biasanya tidak sempurna sehingga asap
kendaraan masih mengandung karbon monoksida, jelaga dan sisa bahan bakar
(hidrokarbon).
b) Pengotor dalam bahan bakar
Pembakaran bahan bakar fosil biasanya menghasilkan hasil samping oksida
belerang SO2 atau SO3 karena bahan bakar fosil biasanya mengandung sedikit
belerang.
c) Bahan aditif dalam bahan bakar
TEL merupakan bahan aditif pada bensin. Pembakaran bensin bertimbal akan
menghasilkan pertikel timah hitam berupa PbBr2.
1. Asap Buang Kendaraan Bermotor
Komposisi dari suatu contoh asap kendaraan bermotor.
-
Terdapat juga uap air dan karbon. Timbal terdapat dalam asap kendaraan yang
menggunakan bensin bertimbal.
2. Gas Hasil Pembakaran
a. Karbon dioksida (CO2)
Gas karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernapasan dan
pembakaran sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas karbon dioksida
tidak membahayakan kesehatan tapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
pingsan karena karbon dioksida menggantikan posisi oksigen didalam tubuh
sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca sehingga meningkatkan kadar
karbon dioksida diudara dapat meningkatkan suhu permukaan bumi.
Peningkatan suhu bumi karena meningkatnya gas-gas rumah kaca disebut
pamenasan global. Pemanasan global mempengaruhi iklim, mencairnya es
dikutub utara, dan lain-lain.
Jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan industri yang menggunakan
bahan bakar minyak bumi semakin meningkat sehingga jumlah CO2 yang
dihasilkan juga semakin meningkat. Sementara jumlah pepohonan semakin
berkurang karena pembukaan lahan baru. Akibatnya, pemanfaatan CO2 oleh
tumbuhan juga semakin berkurang yang menyebabkan terganggunya
keseimbangan CO2. Kadar CO2 di udara menjadi berlebih dan membentuk
lapisan CO2.
Sinar ultra violet (UV) dan sinar tampak yang berhasil menembus atmosfer
bumi sebagian diserap oleh berbagai makhluk maupun zat yang ada di bumi dan
sebagian lagi dipantulkan kembali ke angkasa dalam bentuk sinar inframerah
-
(IR) yang lebih hangat. Lapisan CO2 di atmosfer akan menahan sinar inframerah
yang dipantulkan bumi sehingga bumi tetap hangat karena sinar inframerah
tersebut membawa energi panas. Namun, jika lapisan CO2 terus bertambah maka
akan meningkatkan suhu bumi. Gejala pemanasan bumi akibat lapisan CO2
inilah yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek gas
rumah kaca sebenarnya berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu
permukaan bumi rata-rata sekitar suhu 15oC, tanpa gas rumah kaca diperkirakan
sekitar -25 oC.
b. Karbon monoksida (CO)
Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna
dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin, di mana
pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran
tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak
sempurna bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses
industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain.
Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran
tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%.
Gas CO tidak berwarna dan berbau serta bersifat racun. Gas CO dapat
menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru-paru. Bila masuk
ke dalam darah melaui pernafasan, gas CO bereaksi dengan darah membentuk
COHb (karboksihemoglobin).
-
CO + Hb COHb
Afinitas CO terhadap Hb 300 kali lebih besar daripada O2, bahkan Hb yang telah
mengikat oksigen dapat diserang oleh CO. Jadi CO menghalangi fungsi vital Hb
untuk membawa oksigen bagi tubuh. Ambang batas CO diudara sebesar 20 ppm.
Udara yang mengandung CO dengan kadar lebih dari 100 ppm akan mengakibatkan
sakit kepala dan gangguan pernafasan dan kadar yang lebih tinggi dapat
mengakibatkan kematian.
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Jika gas SO2 dan SO3 bercampur dengan air, maka dapat menyebabkan
terbentuknya H2SO4 yang bersifat korosif dan menyebabkan terjadinya hujan asam.
Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Dampak negatif dari oksida nitrogen antara lain:
Merusak kehidupan tanaman dan binatang.
Mengganggu kesehatan manusia karena menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan.
Bersifat korosif
Menimbulkan hujan asam
Menimbulkan asbut (asap-kabut) yang dapat menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernafasan, tanaman menjadi layu, dan
menurunnya kualitas materi.
e. Partikel Timbal Hitam
Senyawa timbal dari udara dapan mengendap pada tanaman sehingga bahan
makanan dapat terkontaminasi. Pada kadar yang tinggi dapat menyebabkan
keracunan timbal. Keracunan timbal ringan dapat menyebabkan sakit kepala.
Mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat dapat
menyebabkan kerusakan otak, hati, dan ginjal.
-
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :.................................................................................
Kelas/Semester :................................................................................
Tahun Ajaran :................................................................................
Waktu Pengamatan : ...............................................................................
Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N
o Nama
Siswa
Religius Tanggug jawab Peduli Responsif Santun
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
1.
2.
3.
4.
5.
...
Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
-
Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Program : XI/M-IPA
Kompetensi :
N
o Nama Siswa
Observasi Kinerja
Presentasi
Jml
Skor
Kej
uju
ran
Dis
ipli
n
Tan
ggung
Jaw
ab
ped
uli
Ker
ja
sam
a
jum
l
Pre
senta
si
Vis
ual
Isi
(1 (2 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Presentasi Kelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3 Metode Penyajian