rencana biaya

24
1 RANCANGAN ANGGARAN BIAYA Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 ) BAB I PENDAHULUAN Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Kebutuhan akan tempat tinggal pada saat ini terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi bangunan dan sistem pengelolaan (manajemen).Pada pembiayaan suatu perumahan dapat menjadikan pembiayaan suatu perumahan menjadi lebih murah.Namun bila dalam pengelolaan pembuatan suatu bangunan tidak ditangani secara hati-hati maka akan terjadi pembengkakan biaya yang seharusnya dapat dicegah apabila dikelola dengan baik sehingga dapat ditentukan kisaran harga (perkiraan harga) yang dapat dijadikan acuan dalam membangun suatu rumah. 1.1 Situasi Proyek 1.1.1 Luas Bangunan dan Luas Tanah Proyek yang akan dihitung dalam Rancangan “Rencana Anggaran Biaya” ini adalah rumah tinggal dua lantai. Rumah tinggal dua lantai ini mempunyai luasan bangunan 239,5 m 2 dan luas tanah 300 m 2 . 1.1.2 Bentuk / Tipe Bangunan Bentuk rumah yang akan dihitung dalam proyek ini merupakan rumah tinggal berlantai dua dengan komposisi sebagian bertingkat, selain itu rumah yang direncanakan ini adalah rumah yang sehat. Bangunan rumah yang akan dibangun Type 200 dengan spesifikasi rumah permanent, beratap genteng seng dan konstruksi kuda-kuda menggunakan kayu kelas kuat II yang terdiri dari 10 kontruksi kuda-kuda yang berbeda ukuran. Bangunan rumah tinggal dua tingkat ini terdiri dari 5 kamar tidur, 4 kamar mandi, dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga dan 3 teras dengan fasilitas pekerjaan luar yang lengkap. Pondasi bangunan bertumpu pada lapisan tanah keras dengan menggunakan pondasi menerus dan pondasi tapak.

Upload: azzi-nugraha

Post on 22-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dana bangunan

TRANSCRIPT

  • 1

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    BAB I PENDAHULUAN

    Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Kebutuhan akan tempat tinggal pada saat ini terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi bangunan dan sistem pengelolaan (manajemen).Pada pembiayaan suatu perumahan dapat menjadikan pembiayaan suatu perumahan menjadi lebih murah.Namun bila dalam pengelolaan pembuatan suatu bangunan tidak ditangani secara hati-hati maka akan terjadi pembengkakan biaya yang seharusnya dapat dicegah apabila dikelola dengan baik sehingga dapat ditentukan kisaran harga (perkiraan harga) yang dapat dijadikan acuan dalam membangun suatu rumah.

    1.1 Situasi Proyek

    1.1.1 Luas Bangunan dan Luas Tanah Proyek yang akan dihitung dalam Rancangan Rencana Anggaran Biaya

    ini adalah rumah tinggal dua lantai. Rumah tinggal dua lantai ini mempunyai luasan bangunan 239,5 m2 dan luas tanah 300 m2.

    1.1.2 Bentuk / Tipe Bangunan Bentuk rumah yang akan dihitung dalam proyek ini merupakan rumah

    tinggal berlantai dua dengan komposisi sebagian bertingkat, selain itu rumah yang direncanakan ini adalah rumah yang sehat.

    Bangunan rumah yang akan dibangun Type 200 dengan spesifikasi rumah permanent, beratap genteng seng dan konstruksi kuda-kuda menggunakan kayu kelas kuat II yang terdiri dari 10 kontruksi kuda-kuda yang berbeda ukuran. Bangunan rumah tinggal dua tingkat ini terdiri dari 5 kamar tidur, 4 kamar mandi, dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga dan 3 teras dengan fasilitas pekerjaan luar yang lengkap.

    Pondasi bangunan bertumpu pada lapisan tanah keras dengan menggunakan pondasi menerus dan pondasi tapak.

  • 2

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    1.1.3 Lokasi Proyek Proyek pembangunan rumah berlantai dua ini berlokasi di Jalan Mata Air

    Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Bangunan tersebut terletak diareal perumahan penduduk. Proyek Bangunan ini dari sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Pantai Air Manis, dari sebelah barat dan utara berbatasan dengan Seberang Padang.

    1.2 Metodelogi Perencanaan Untuk mendapatkan hasil dari suatu perencanaan yang baik, maka harus

    dilakukan dengan metode yang baik. Tahap perencanaan akan dimulai dengan mengumpulkan data, gambar bestek, daftar harga satuan bahan bangunan dalam kota Padang, perhitungan volume satuan bahan, analisa harga satuan, perhitungan biaya dan estimasi biaya.

  • 3

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    BAB II RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

    Pada pelaksanaan suatu proyek, pelaksana perlu mengatur langkah kerja setiap pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan. Hal ini berfungsi untuk menentukan rencana kerja, tenaga kerja dan alat-alat yang digunakan, sehingga menghasilkan mutu pekerjaan dan waktu pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan.

    Pelaksana perlu mengatur volume pekerjaan untuk mengarahkan tenaga kerja dalam menggunakan peralatan yang diperlukan sehingga pemakaian waktu, bahan dan mutu sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

    Ruang lingkup pekerjaan pada Proyek Pembangunan Rumah Tinggal Dua Lantai ini, berdasarkan RKS adalah :

    1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Tanah 3. Pekerjaan Pondasi 4. Pekerjaan Dinding dan Struktur 5. Pekerjaan Lantai 6. Pekerjaan Langit-langit 7. Pekerjaan Atap 8. Pekerjaan Kosen / Kayu 9. Pekerjaan Kunci 10. Pekerjaan Pengecatan 11. Pekerjaan Instalasi Listrik 12. Pekerjaan Sanitasi / Instalasi Air 13. Pekerjaan Bangunan Pelengkap

  • 4

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    2.1 Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan persiapan meliputi semua kegiatan sebelum dilaksanakan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan persiapan ini meliputi pembersihan lapangan, pengukuran dan pemasangan bouwplank, gudang dan pondok kerja serta fasilitas penunjang lainnya.

    2.1.1 Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah :

    a. Pembersihan lokasi sekitar proyek. b. Pengukuran / pemasangan bouwplank. c. Direksi keet dan Barak kerja.

    2.1.2 Pedoman pelaksanaan Pedoman pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini yaitu :

    a. Pembersihan Lokasi Meliputi pembersihan semua tanaman tumbuhan termasuk

    pembongkaran akar-akar pohon yang terdapat dilokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, termasuk perataan tanah / pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut di atas dibuang ke luar lokasi pekerjaan.

    b. Pemasangan Bouwplank Tiang Bouwplank harus terpasang dengan kuat dengan cara papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya kemudian dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut siku. Bahan kayu bouwplank dipakai tiang kayu meranti.

    c. Direksi keet dan Barak kerja Dalam hal ini untuk direksi keet dan barak kerja dibuat bangunan sementara yang dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

  • 5

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    2.2 Pekerjaan Tanah

    Pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan galian pondasi batu kali, pile cap dan sloof sesuai dengan gambar rencana, penggalian material bahan pengisi dan pengangkutannya ke dalam lapangan serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti dicantum dalam syarat-syaratnya.

    2.2.1 Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini telah

    diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan sebagainya, yaitu :

    a. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi,saluran keliling bangunan).

    b. Timbunan kembali galian tanah pondasi. c. Timbunan tanah peralatan lahan termasuk perataan dan pemadatannya. d. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, dan dibawah pondasi termasuk

    pemadatannya.

    2.2.2 Persyaratan bahan Syarat-syarat bahan yang digunakan sesuai dengan RKS :

    a. Untuk timbunan peninggian lahan, digunakan tanah timbun yang didatangkan dengan kualitas baik.

    b. Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.

    2.2.3 Pedoman pelaksanaan a. Galian tanah baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan

    penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi.Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera

  • 6

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    dalam gambar.Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik,telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau instalasi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

    b. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam site plan.

    c. Pengurugan bekas galian pondasi, diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Demikian seterusnya, guna mendapatkan tanah yang padat.

    d. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiramkan air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.

    2.3 Pekerjaan pondasi

    Pekerjaan pondasi merupakan bagian yang sangat penting dan betul-betul diperhatikan, karena pekerjaan ini sangat berpengaruh pada kestabilan suatu bangunan.

    2.3.1 Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan pondasi meliputi pengerjaan pondasi pada seluruh

    bangunan yang terdiri dari :

    a. Pondasi Tapak b. Pondasi Batu Kali / Batu Gunung

  • 7

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    2.3.2 Persyaratan bahan Syarat-syarat bahan yang digunakan sesuai dengan RKS :

    Untuk pekerjaan pondasi Batu Gunung digunakan campuran 1 Pc : 4 Ps jenis batu yang dipakai adalah keras, berat, tidak porous dan bewarna kehitam-hitaman. Untuk mengikat batu kali/belah sehingga tidak ada lagi rongga diantara sambungan batu kali/belah, (setelah dibelah ukuran batu menjadi 0 < 20 cm)

    2.3.3 Pedoman pelaksanaan Pedoman pekerjaan yang akan dilaksanakan ini yaitu :

    a. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.

    b. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 5 cm dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping, untuk pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.

    2.4 Pekerjaan Struktur dan Dinding

    Beton bertulang harus dikerjakan dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil. Ketentuan beton untuk jenis kontruksi berdasarkan pengujian dengan ASTM C-143. Bahan beton bertulang sebelum dipakai harus mendapat persetujuan direksi.

    2.4.1 Lingkup pekerjaan Beton Bertulang yang dipakai menggunakan Mutu Beton setara K-250 meliputi :

    a. Pondasi Tapak. b. Sloof.

  • 8

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    c. Kolom utama. d. Kolom praktis e. Balok Lantai. f. Ring balok. g. Plat Lantai, dan h. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan

    gambar rencana.

    2.4.2 Persyaratan bahan

    a. Semen Digunakan Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi

    Semen Indonesia SNI-8 (64) atau ASTM C-150.

    Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaian sebagai bahan campuran.

    Penyimpanan harus sedemikian rupa pada tempat-tempat yang baik untuk memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen terlindung dari kelembaban dan hujan. Untuk seluruh proyek ini harus menggunakan semen dengan kwalitas yang sama.

    b. Agregat Beton Agregat beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam spesifikasi agregat beton menurut ASTM C-33.

    c. Agregat Kasar Agregat Kasar yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras, tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada buitr-butir yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh melebihi 20 % dari jumlah berat seluruhnya.

  • 9

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    d. Agregat Halus Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu, pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar.

    e. Air Air yang digunakan untuk campuran beton air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

    f. Besi beton Besi beton yang digunakan adalah baja yang memenuhi persyaratan SK.SNI.T.-15-1991-03 dengan mutu U-24 polos untuk diameter 10 mm, U-50 ulir untuk diameter 10 mm (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm 2 ), Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan persyaratan dalam SK.SNI.T.-15-1991-03, dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu.

    g. Cetakan dan acuan Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan akan memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam pasal 5.1. SK SNI-15.1991.03.

    h. Mutu beton Mutu beton yang digunakan adalah K250, yang campurannya diperoleh

    dari hasil mix design. Mix design dilakukan dilaboratorium yang berwenang dan independent.

  • 10

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    2.4.3 Pedoman pelaksanaan Pedoman pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sangatlah penting, dan sangatlah diperhitungkan yaitu :

    a. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI-T-15.1919.03.

    b. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang terdapat di dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

    c. Adukan beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran akan dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:

    Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan; Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton

    yang dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03.

    d. Pengecoran Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan di atas penulangan. Untuk dapat sampai ke tempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 2 m.

    e. Perawatan beton Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari.ditetapkan cara sebagai berikut :

  • 11

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.

    Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti dan diperbaiki segera atas resiko pemborong.

    2.4.4 Pekerjaan Pasangan Dinding Pemasangan dinding batu bata merah setebal 1/2 bata dilaksanakan sesuai gambar rencana.

    2.4.5 Persyaratan Bahan Di pekerjaan dinding bahan yang digunakan harus sesuai RKS, yaitu :

    a. Batu Bata Batu Bata yang digunakan adalah bata kelas I menurut SNI 10 dengan bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air.

    b. Agregat Agregat terdiri dari butir-butir yang yang tajam dan keras bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.

    c. Semen dan Air Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang.

  • 12

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    2.4.6 Pedoman pelaksanaan

    a. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu: Pasangan dinding kedap air (1 PC : 2 Ps);

    - Semua pasangan bata dimulai diatas sloof diatas lantai dan pada kamar mandi dan WC

    - Pasangan bata yang tertanam dalam tanah. Pasangan adukan 1 PC : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air

    tersebut.

    b. Persyaratan Adukan Adukan pasangan yang akan dibuat harus secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat dan harus sesuai RKS Pencampuran semen dan pasir arus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering karena tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

    c. Pengukuran (Uit-zet) akan dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan dan sesuai gambar, dengan syarat semua pasangan dinding akan rata (horizontal), dan pengukuran akan dilakukan dengan benang,

    d. Lapisan bata Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya akan berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan pada ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

    e. Pengakhiran sambungan Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja akan dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghadiri retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis.

    f. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa Pipa ditanam di dalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang

  • 13

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    pipa/alat, akan ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

    g. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang akan diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

    2.4.7 Pekerjaan Plesteran Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata dan

    permukaan beton bertulang.

    2.4.8 Persyaratan bahan Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan

    dalam pasal beton bertulang.

    2.4.9 Pedoman pelaksanaan Pada pekejaan ini, haruslah :

    a. Sebelum plesteran dilakukan, maka : Dinding dibersihkan dari semua kotoran; Dinding dibasahi dengan air; Semua siar permukaan dinding batu bata dikerok sedalam 0,5 cm;

    b. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC : 2 Ps, plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC : 4 Ps, sedangkan untuk plesteran pada beton bertulang dipakai campuran 1 PC : 3 Ps.

    c. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm.

  • 14

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.

    d. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak akan diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan.

    e. Semua bidang plesteran akan dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan plesteran .

    f. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang, berguna untuk melindungi plesteran dari cuaca.

    2.5 Pekerjaan Lantai

    Seluruh ruangan lantai I dan lantai II dipasang keramik ukuran 30 x 30 cm dengan spesi beton 1 pc : 3 ps dengan ketebalan 4 cm, sedangkan untuk kamar mandi dipasang keramik 20 x 20 cm dengan spesi 1 pc : 3 ps dengan ketebalan 4 cm.

    2.5.1 Lingkup pekerjaan Pemasangan lantai dikerjakan untuk semua bagian lantai ruangan,

    Pekerjaan lantai terdri dari :

    a. Lantai beton tumbuk atau beton rabat; b. Keramik pada seluruh lantai ruangan bangunan.

    2.5.2 Bahan yang digunakan a. Keramik ukuran 30 x 30 cm, untuk seluruh lantai ruangan merek Platinum,

    atau sekualitasnya, produksi dalam negeri. b. Keramik kasar 20 x 20 cm, untuk lantai km/wc merek Asia Tile, atau

    sekualitasnya.

  • 15

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    c. Beton tumbuk 1Pc : 3Ps : 5Kr.

    2.5.3 Pedoman pelaksanaan a. Dasar lantai

    Untuk semua lantai, dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan. Khusus untuk lantai keramik di atas tersebut harus dilapisi dengan beton cor campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr setebal 5 cm dan ditumbuk hingga padat.

    b. Pemeriksaan Sebelum lantai dipasang, kontraktor akan memeriksa semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang akan sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

    c. Adukan Untuk beton tumbuk 1 PC :3 Ps : 5 Kr dan diplester; Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat

    campuran yang plastis.

    d. Pemasangan Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 7 cm dan diplester

    setebal 1 cm. Lantai keramik dipasang di atas dasar lantai beton tumbuk tebal 5 cm dengan campuran tersebut di atas. Di atas dasar lantai beton tersebut diletakkan perekat untuk keramik dengan campuran seperti tersebut pada analisa untuk lantai keramik. Kemudian keramik diletakkan di atas bahan dan diratakan dengan mengetuk keramik dengan kayu hingga merata dengan sekelilingnya. Sambungan antara keramik dengan keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik.

    Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terdapat cacat pada lantai, maka bagian cacat

  • 16

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

    Permukaan pasangan keramik harus datar dan waterpass.

    2.6 Pekerjaan Langit-langit

    Setelah bagian-bagian kontruksi selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan pekerjaan kayu dan plafond.

    2.6.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit dalam lingkup

    pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit plafond triplek.

    2.6.2 Persyaratan bahan Di pekerjaan plafond memakai bahan sebagai berikut :

    a. Rangka langit-langit induk dipakai kayu kelas II. b. Semua langit-langit (plafond) pada bangunan digunakan multiplek 3 mm

    kualitas baik.

    2.6.3 Pedoman pelaksanaan Langkah langkah dalam pekerjaan ini adalah :

    a. Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada gapit kuda-kuda (balok tarik). Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas terbaik ke kiri kuda-kuda dan gording. Setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari kayu. Jarak pemasangan rangka plafond tersebut disesuaikan dengan gambar.

    b. Pemasangan rangka ini akan rapi, dan kontraktor bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini;

  • 17

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    c. Multiplek 3 mm dipasang pada rangka ini, dengan memakukannya menggunakan paku. Hasil akhir harus waterpass. Apabila ada permukaan triplek yang retak, pecah harus diganti dengan bahan baru.

    d. Pada sudut persinggungan antara plafond Multiplek dan dinding beton dipasang kayu list profil sehingga pinggir plafond tidak ada celah dan terlihat rapi.

    2.7 Pekerjaan Atap dan Rangka Atap

    Pekerjaan atap meliputi pemasangan rangka kuda-kuda dan gording dengan mengunakan rangka kayu. Bahan yang digunakan untuk penutup atap adalah Atap seng.

    2.7.1 Kuda-kuda rangka kayu Bahan yang digunakan sesuai dengan RKS, yaitu :

    a. Rangka kuda-kuda kayu dan gording memakai kuda-kuda type Truss. b. Jarak pemasangan gording baja ringan disesuaikan dengan alur lekukan

    penutup atap seng.

    2.7.2 Pedoman pelaksanaan Pekerjaan atap dilakukan dengan cara :

    a. Perletakan atap yang pertama harus dipasang berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi ujung yang mempunyai kaki atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang tepi ujung yang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaran-lembaran yang berikutnya.

    b. Pemasangan paku pancing paku ulir maupun skrup-skrup pada atap harus dikunci hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.

  • 18

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    c. Sewaktu pemasangan dianjurkan tukang yang bekerja harus beralaskan papan yang diletakkan di atas gording supaya atap tidak diinjak.

    2.8 Pekerjaan Kosen / Kayu

    Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu atau jendela rangka kayu dengan panel kaca seperti yang ditunjukan dalam gambar, bentuk dan ukuran profil disesuaikan dengan yang telah disetujui oleh pengawas lapangan.

    2.8.1 Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat

    bantu yang diperlukan.

    2.8.2 Persyaratan bahan Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

    a. Untuk semua kozen pintu dan jendela digunakan kayu klass II b. Daun pintu, jendela, dan papan ruiter digunakan kayu meuranti batu

    kualitas terbaik.

    2.8.3 Pedoman pelaksanaan Pedoman pekerjaan ini harus terlihat lebih rapi, langkah pekerjaannya

    sebagai berikut :

    a. Kosen pintu dan jendela Konstruksi sambungan aluminium harus rapi, tidak longgar, ikatan

    perkuatan harus menggunakan alat penyambung. Semua bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding/beton

    dibuat alur-alur kapur.

  • 19

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    b. Daun pintu/jendela dan ventilasi Daun pintu panel petak, dibuat dengan berkualitas baik. Jendela dibuat model panel, disesuaikan dengan gambar detail.

    2.9 Pekerjaan Pengunci

    Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan alat pengantung dan pengunci untuk pintu-pintu dan jendela seperti tercantum pada gambar. Peralatannya mencakup engsel, kunci, gerendel pintu dan jendela, handle, slot, gembok, dan sebagainya. Pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar rencana.

    2.9.1 Lingkup pekerjaan

    Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

    2.9.2 Persyaratan bahan

    a. Engsel-engsel pintu dari kuningan berkualitas yang ukurannya 4 inci. b. Engsel-engsel jendela dari kuningan berkualitas yang ukurannya 3 inci. c. Kunci pintu yang dipasang berkualitas baik. d. Grendel (sloot)/pacok dipasang berkualitas baik. e. Tarikan jendela dan hak angin produksi dalam negeri berkualitas baik.

    2.9.3 Pedoman pelaksanaan

    a. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag.

    b. Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Engsel jendela dipasang 2 (dua) buah setiap daun jendela. Pemasangan

  • 20

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.

    c. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang kontraktor wajib memperhatikan contoh terlebih dahulu dimintakan persetujuan Direksi.

    2.10 Pekerjaan Pengecetan

    Pekerjaan pengecatan meliputi dinding bagian dalam dan luar bangunan, plafond, kosen pintu, rangka jendela, ventilasi, lisplank dan dinding pratisi. Pengecatan dilakukan setelah semua permukaan yang akan dicat dibersihkan terlebih dahulu dari debu, minyak dan bahan-bahan lain.

    2.10.1 Lingkup pekerjaan

    Pekerjaan pengecatan meliputi :

    a. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ke tembok, tiang sandaran dan lain-lain.

    b. Meni besi untuk rangka kuda-kuda baja, baut-baut dan besi strip. c. Cat kayu untuk bidangbidang kayu kozen yang nampak, daun pintu

    panel dan ventilasi, dan plafond. d. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton lainnya.

    2.10.2 Bahan-bahan yang digunakan

    Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik yaitu, sebagai berikut:

  • 21

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    a. Meni kayu dan besi yang dipakai merk Kembang. b. Cat kayu yang dipakai merk Avian. c. Cat tembok yang dipakai merk Super Vinilex. d. Plamur kayu dan dinding yang dipakai merk Super Vinilex.

    2.10.3 Pedoman pelaksanaan Pada pekerjaan ini harus terlihat rapi, adapun langkah langkahnya :

    a. Pekerjaan pengecetan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.

    b. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecetan minimal 2 (dua) kali;

    c. Pekerjaan kayu akan dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.Urutan pekerjaan sebagai berikut : 1 (satu) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar, 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu, Penghalus dengan amplas,

    d. Pengecetan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut : Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,

    setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih, Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah

    betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih,

    Pengecetan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua) kali.

    Pekerjaan cat tembok akan menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

    e. Pengecetan plafond harus dilakukan menurut proses berikut : Membersihkan bidang plafond yang akan dicat,

  • 22

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecetan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

    2.11 Pekerjaan Instalasi Listrik

    Penerangan gedung ini mengunakan energi listrik yang berasal dari Perusahaan Listik Negara (PLN) Banda Aceh. Pekerjaan yang dilakukan seperti pengadaan titik api, stop kontak, lampu pijar, lampu neon, saklar, triple dan boks sekering dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli (instalator) yang telah mempunyai sertifikat dari PLN.

    2.11.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi

    di dalam bangunan, dan lampu jalan, pemasukan arus bersumber dari instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau genset, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.

    2.11.2 Bahan-bahan yang digunakan Untuk pekerjaan ini bahan yang di gunakan sebagai berikut :

    a. Kabel NYM, b. Kabel NYA, c. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik,

    Bola lampu HE, TL dan armaturnya adalah produksi Nasional merk Philip, Toshiba. Tungsram atau yang sekualitasnya.

  • 23

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    d. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, produksi dalam negeri (nasional) atau sekualitas,

    e. Apabila jaringan PLN berjarak 200m` dari lokasi maka kontraktor wajib menambah tiang listrik dari beton pra cetak.

    2.11.3 Penggunaan Kegunaan dari kabel kabel sebagai berikut :

    a. Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main panel di gardu induk kedistribution panel di tiap-tiap bangunan. Di luar bangunan dipasang sebagai kabel tanah dengan memperhatikan peraturan-peratuan yang berlaku.

    b. Kabel NYM dipergunakan sebagai kabel instalasi di dalam dinding c. Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan.

    2.11.4 Pedoman pelaksanaan a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta

    jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sietem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1 m atau 1,2 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukan didalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan)sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    b. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari PLN. Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai

  • 24

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Khairul Maulana Rachmayani ( 09.01.1335 )

    listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.

    c. Kontraktor berkewajiban memasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN. Besarnya daya yang diperlukan adalah 8 Ampere untuk seluruh bangunan. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang maka kontraktor harus menambah tiang beton pracetak. Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban kontraktor.

    2.12 Pekerjaan Sanitair / Instalasi Air

    Pekerjaan ini meliputi pemasangan instalasi air bersih, saluran air kotor, dan pengadaan bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan kamar mandi / toilet serta pembuangan air hujan, sesuai dengan yang dinyatakan dalam detail gambar rencana. Semua material harus memenuhi ukuran dan standard yang ditentukan oleh Pemberi tugas / Konsultan perencana.

    2.12.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pemasangan instalasi air bersih, saluran air kotor,

    dan pengadaan bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan kamar mandi / toilet serta pembuangan air hujan, sesuai dengan yang dinyatakan dalam detail gambar rencana. Semua material harus memenuhi ukuran dan standard yang ditentukan oleh pemberi tugas.

    2.13 Pekerjaan Bangunan Pelengkap / Finishing Pekerjaan finishing meliputi pembersihan, penyelesaian dan perapian

    yang sesuai dengan gambar rencana. Pembersihan dilakukan didalam dan diluar bangunan dari sisa-sisa bahan bangunan dan lain-lain, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan rapi.