rembesan minyak bumi

Upload: fachry-afif-fauzan

Post on 10-Oct-2015

164 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

STRUKTUR RESERVOIR REMBESAN MINYAK BUMILink (1952) memberikan suatu klasifikasi berbagai macam rembesan yang dapat terjadi di suatu daerah. Dibedakan olehnya lima jenis utama rembesan sebagai berikut:1) Rembesan yang keluar dari homoklinDimana ujungnya telah tererosi atau tersingkap, akan tetapi lapisan minyaknya sendiri belum sampai permukaan. Rembesan semacam ini umumnya memiliki kapasitas yang kecil.

Gambar 1. Jenis rembesan minyak bumi (menurut Link, 1952)

2) Rembesan minyak yang berasosiasi dengan lapisan dan formasi tempat minyak tersebut terbentuk.Biasanya lapisan serpih yang merupakan batuan induk minyak bumi jika tertekan dan terhancurkan akan membebaskan minyak dalam jumlah kecil. Dalam hal ini hanya sedikit sekali terdapat indikasi permukaan.

ABGambar 2.a Jalur rembesan dalam struktur yang masih utuh dimana minyak dan gas naik melalui retakan-retakan kecil dalam lapisan penyekat. B. Minyak merembas melalui patahan-patahan kecil diastase struktur yang berproduksi.

C dGambar 2.c Rembesan permukaan sepanjang sesar naik. d. Rembesan sepanjang sesar naik bersudut rendah.

3) Rembesan minyak dan gas bumi yang keluar dari akumulasi minyak yang besar dan telah tersingkap oleh erosi atau reservoirnya telah dihancurluluhkan oleh patahan dan lipatan.Rembesan yang semacam inilah yang biasanya merupakan daerah rembesan yang terbesar di dunia misalnya daerah Gulf-Cost di Amerika Serikat dan Venezuela timur.

ABGambar 3.a. Rembesan sepanjang ketidakselarasan dan sesar (Venezuela) b. Rembesan sepanjang ketidakselarasan antara struktur lipatan dan sesar yang ditumpangi lapisan homoklin.

CDGambar 3.a Rembesan dari ketidakselarasan dan lapisan minyak membaji yang tererosikan. d. Rembesan ketikselarasan dari kedua belah cekungan.

Sebetulnya banyak sekali variasi cara keluarnya rembesan seperti ini, yaitu antara lain keluarnya minyak dari patahan normal suatu nlapisan homoklin atau akumulasi struktur yang kemudian keluar melalui patahan.

EFGambar 3.e. Asosisasi dengan intrusi batuan garam. f. asosiasi dengan intrusi serpentin.

GHGambar 3.g. Asosiasi dengan gunung api lumpur. h. Asosaisi dengan intrusi batuan beku.

Jenis lain ialah suatu reservoir bocor karena patahan yang disebabkan penyusutan yang ada diatas struktur lapisan minyak tersebut.Jenis lain lagi ialah terdapanya lapisan reservoir yang berbatasan dengan batuan beku. Batas batuan tersebut merupakan tempat rembesan minyak keluar. Sebagai contoh rembesan aspal di G. Kromong Jawa Barat. Adapula jenis rembesan yang sebenarnya merupakan struktur antiklin yang telah dierosi sampai kedalam reservoir minyak. Pengerosian lapisan reservoir ini tidaklah menyebabkan minyak keluar secara tiba-tiba dan secara besar besaran, tetapi secara sedikit-sedikit melalui celah dan retak yang terjadi sebelum erosi tersebut, sehingga menyingkap lapisan reservoir itu sendiri.Jenis lainnya ialah rembesan yang mengeluarkan minya dalam lapisan penutupnya. Hal ini misalnya terdapat di lapangan minyak di MasjidI Sulaiman di Iran. Adapula rembesan yang terjadi di daerah patahan secara kecil-kecil saja tetapi cukup meyakinkan, diatas suatu struktur seperti yang terdapat di lapangan La Cira di Kolombia. Contoh lain mengenai patahan yaitu antara lain di daerah Parina di Eropa Barat. Dalam hal ini patahannya dari jenis normal walaupun jenis patahan naik.

Gambar 3.1 Peta penyebaran rembesan minyak bumi di Indonesia bagian barat (Menurut Link, 1952)

4) Minyak merembes keluar pada permukaan sepanjang bidang ketidkaselarasan. Dalam hal ini mungkin terdapat banyak rembesan lain yang keluar atau memotong suatu ketidakselarasan, kemudian merupakan jalan utama dan alat pengumpul daripada semua rembesan tersebut dan terjadilah suatu rembesan yang cukup besar. Jelaslah bahwa untuk mengetahui darimana asalnya minyak bumi tersebut susah sekali, tetapi mungkin merupakan pengumpulan dari berbagai macam kebocoran beberapa reservoir minyak kearah bawah dari kemiringan ketidakselarasan tersebut. Sebagai contoh misalnya batu pasir ter Athabasca 5) Rembesan yang berasosiasi dengan intrusi, seperti gunung api lumpur, intrusi batuan beku atau penusukan oleh kubah garam. Rembesan semacam itu dapat berasosiasi ataupun tidak dengan reservoir yang telah hancur dibawahnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya rembesan minyak pada permukaan bumi tidak selalu diasosiasikan dengan adanya sutu reservoir minya dibawahnya. Sering kali orang awam mempunyai suatu kesan bahwa untuk mencari minyak bumi haruslah mencari rembesan di permukaan bumi. Terdapatnya rembesan belum merupakan suatu bukti adanya akumulasi minyak dibawahnya, tetapi dapat disebabkan oleh berbagai hal yang telah diuraikan diatas. Namun bagaimanapun juga adanya rembesan harus diperhatikan dari segi eksplorasi minyak dan gasbumi, karena:a. Rembesan menunjukkan bahwa batuan sedimen di daerah tersebut mampu membentuk minyak bumi. Apakah minyak bumi disitu terdapat dalam akumulasi komersil atau tidak bukan menjadi soal. Yang penting ialah kita dapat mencari keadaan struktur yang dapat memberikan akumulasi struktur yang penting. b. Rembesan mungkin sekali berasosiasi dengan suatu reservoir minyak dibawahnya yang mengalami kebocoran dalam hal ini penyelidikan geologi sekitar rembesan tersebut sangatlah penting dan interpretasi mengenai jenisnya perlu dilakukan. Lapangan minyak yang mula-mula, terutama di Indonesia, ditemukan berdasarkan atas adanya rembesan. Penemuan rembesan diikuti dengan pemetaan geologi untuk mencari struktur antiklin. Berdasarkan hasil pemetaan ini diadakan pemberoan untuk mendapatkan produksi minyak bumi. Dahulu pemboran dilakukan didekat rembesan tanpa mengetahui arti yang sebenarnya dari rembesan tersebut. Boleh dikatakan 66% dari semua rembesan minya secara langsung berhubungan dengan suatu reservoir minyak dibawahnya. Hal ini terutama berlaku untuk Indonesia dan juga Teluk Persia. Pentingnya rembesan minyak dalam cekungan minyak bumi dapat terlihat dari kenyataan bahwa cekungan sedimen penghasil minyak di dunia ini hampir semuanya ditandai oleh adanya rembesan. Di Indonesia lapangan minya di Sumatera, Jawa, Kalimantan, ataupun di Irian Jaya terdapat di daerah dimana rembesan seperti itu ditemukan. Di Timur Terngah, rembesan minyak diketahui dan dipergunakan sejak jaman Nabi Nuh, misalnya di daerah seberah barat Iran. Juga di Amerika Serikat, di Venezuela, Amerika Latin, rembesan semacam itu telah banyak diketahui dan menjadi penyebab ditemukannya lapangan minyak yang penting di daerah tersebut. Secara tektonik rembesan minyak didapatkan dalam cekungan sedimen dengan struktur yang kandungan minyaknya telah tererosikan atau telah dihancurkan sehingga lapisan minyak tersebut keluar ke permukaan, pada pinggiran cekungan, atau juga pada jalur dengan ketidakselarasan sampai ke permukaan. Rembesan ini terutama didapatkan dalam cekunga sedimen yang mempunyai suatu jalur mobil pada salah satu sisinya, misalnya saja di geosinklin Mesopotamia di Timur Tengah dan Venezuela. Pengaruh rembesan terhadap cadangan minyak yang bocor, mengakibatkan pengurangan cadangan itu. Diberbagai tempat dengan kebocoran yang besar struktur reservoir minyaknya sendiri bahkan menjadi kosong. Rembesan seperti itu biasanya banyak didapatkan di lapisan muda yang terlipat, terpatahkan, dan tererosi pada pinggiran cekungan. Rembesan didefinisikan sebagai tempat pemunculan gas dan cairan hidrokarbon pada permukaan bumi yang dapat diamati. Rembesan ini haruslah dipisahkan dengan didapatkan minyak dalam skala mikroskopis yang hanya bias ditemukan dengan metode geoikimia dan dengan sendirinya tidak dapat disebut sebagai suatu rembesan. Seringkali keluanya minyak di suatu rembesan diikuti dengan gas dan biasanya berasosiasi dengan air asin.

6