rekayasa peniruan berbasis feature menggunakan perangkat lunak geomagic design x

62
REKAYASA PENIRUAN BERBASIS FEATURE MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK GEOMAGIC DESIGN-X (Studi kasus Engine Block model 465Q) PRESENTASI SEMINAR Thesis Magister (MS6000) Dosen : Dr.Ing. Indra Djodikusumo (NIP : 195501181979111001) Mhs : Duddy Arisandi (NIM : 23113030) FTMD-ITB

Upload: ir-duddy-arisandi-st-mt

Post on 11-Jan-2017

436 views

Category:

Engineering


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

REKAYASA PENIRUAN BERBASIS

FEATURE MENGGUNAKAN

PERANGKAT LUNAK GEOMAGIC

DESIGN-X

(Studi kasus Engine Block model 465Q)

PRESENTASI SEMINAR

Thesis Magister (MS6000)

Dosen : Dr.Ing. Indra Djodikusumo

(NIP : 195501181979111001)

Mhs : Duddy Arisandi

(NIM : 23113030)

FTMD-ITB

Page 2: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

LATAR BELAKANG MASALAH

1. Teknologi perancangan engine masih

berasal dari negara pengembangnya.

2. Keterbatasan rekayasa peniruan yang ada.

3. Proyek rekayasa peniruan MIDC & FTMD-ITB.

4. Penerapan 7 tahap rekayasa peniruan

5. Penelitian sebelumnya : model engine block

dibangun pada perangkat lunak CAD

(RapidformProEng, Geomagic Studio

2013Cimatron E.10)

Page 3: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengumpulkan informasi & analis

fungsi untuk menjumpai design intent.

2. Membuat model 3D&2D menggunakan

perangkat lunak Geomagic Design-X,

Cimatron E.10 dan Autodesk Inventor

2015.

3. Membandingkan karakteristik model 3D

engine blok yang dibuat pada penelitian

sebelumnya

Page 4: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Tahap rekayasa peniruan sampai dengan

tahap ke-3 (pengukuran dan pemodelan)

2. Model 3D dibangun berdasarkan hasil

pengumpulan informasi, analisis fungsi,

dan hasil pengukuran.

3. Datum feature difokuskan pada beberapa

feature fungsional.

4. Analisa stack tolerance tidak dilakukan

(umumnya dilakukan pada objek

berpasangan yang tersedia toleransi

dimensi dan geometrinya).

Page 5: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

METODOLOGI PENELITIAN

Page 6: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Dewasa ini, metodologi rekayasa peniruan menyarankan

pendekatan umum geometri (dalam berbagai kasus

model geometrik tidak mencukupi), dan pengetahuan

mengenai sejarah produk diperlukan untuk memperbaiki

pembuatan model virtual. Jenis pengetahuan yang

diperlukan adalah pengetahuan manufaktur dan

spesifikasi fungsi produk yang ditiru (Bernard, dkk.

2009).

Page 7: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

KONSEP

SPESIFIKASI

PERANCANGAN

TEKNOLOGI

1

2

3

4

5

RE

KA

YA

SA K

LASI

KPRODUK R

EK

AY

ASA

PE

NIR

UA

N

Rekayasa klasik yang dimulai

dari ide teknik dan diakhiri

dengan produk, sedangkan

dalam rekayasa peniruan

langkahnya adalah sebaliknya,

yang dimulai dari produk atau

prototipe yang ada dan diakhiri

dengan pengukuran objek dan

penentuan spesifikasi (Alai,

2013).

Page 8: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Rekayasa peniruan (reverse

engineering) adalah proses untuk

menemukan kembali teknologi,

prinsip kerja, dan/atau sistem

suatu produk/objek berupa alat,

perkakas, mesin (keseluruhan

atau bagiannya) melalui analis

struktur, fungsi, dan cara

kerjanya, serta

perkiraan/penafsiran mengenai

bagaimana produk itu dahulu

dibuat (Taufiq, 2012).

Page 9: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Feature diharapkan akan membentuk suatu keterkaitan dasar untuk

menghubungkan CAD dengan pengunaan manufaktur hilir lainnya

dan menggorganisasi pusat data untuk penggunaan ulang data

perancangan.

SISTEM CAD

MODEL BERBASIS FITUR

ANALISIS KETERBUATAN

PERANCANGAN OTOMATIS

PERENCANAAN PROSES

PUSAT DATA PERANCANGAN

………………...

Page 10: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Dua buah objek solid dapat

dikombinasikan ke dalam satu

objek melalui beberapa cara

menggunakan suatu metoda

operasi yang disebut dengan

Operasi Bolean. Terdapat 3

operasi dasar Bolean, caitu : JOIN

(Union), CUT (Difference), and

INTERSECT.

Page 11: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Perancangan ulang

(reverse design)

merupakan suatu

teknologi untuk

menghasilkan data

perancangan

digital/numeris yang

digunakan untuk

menghasilkan suatu

produk melaui objek

riil.

Page 12: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Parametric feature modeling digunakan untuk proses manufaktur produk dengan

meningkatkan fungsi berdasarkan produk yang ada, dan dapat digunakan juga untuk

meniru obyek produk yang tidak tersedia gambar teknik atau data CAD.

Page 13: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Proses umum yang dilakukan pada rekayasa bentuk dan

parametric solid modeling ditunjukan pada gambar berikut :

Page 14: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA Definisi feature berdasarkan ASME Y14.5-2009 adalah bagian fisik

suatu komponen seperti permukaan, pena, lubang, atau alur, atau

representasinya pada gambar, model, atau arsip data digital

Definisi feature berdasarkan ISO 14660-1 : Feature merupakan bagian

spesifik suatu benda kerja, seperti sebuah titik, sebuah garis atau

sebuah permukaan, dan feature tersebut dapat menjadi feature integral

(contoh : permukaan luar suatu silinder) atau feature turunan (contoh

suatu garis median atau permukaan median).

Page 15: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Untuk keperluan identifikasi gambar

(drawing) pada ISO 14 660-1 , dikenal

beberapa istilah tentang feature sebagai

berikut :

• Nominal feature : geometri ideal dari

suatu gambar (drawing)

• Real feature : geometry tidak ideal

dari suatu benda (workpiece)

• Extracted feature :geometri tidak ideal

yang terdeteksi dari suatu benda

• Assosiated feature : geometri ideal,

dan disesuaikan terhadap extracted

feature berdasar pada fungsi yang

objektif.

Page 16: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Memberikan toleransi berarti menentukan batas-batas maksimum dan minimum dimana

penyimpangan karakteristik produk (yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan proses

produksi) harus terletak. Sesuai dengan jenis dan karakteristiknya, spesifikasi tersebut

bisa menyangkut material, fisik maupun geometri. Spesifikasi geometrik mencakup

ukuran/dimensi, bentuk, posisi, serta kekasaran/kehalusan permukaan produk (Taufiq,

1998)

Page 17: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Datum secara teoritis merupakan titik nyata, sumbu nyata, garis nyata, dan bidang

nyata. Datum reference frame merupakan perpotongan saling tegak lurus diantara

datum bidang yang membentuk sudut saling 900.

Page 18: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

ASME Y14.5.1 memberikan standar

yang berisi beberapa tabel yang

memberi cara bahwa DRF dapat

dikonstruksikan menggunakan

geometri entitas titik, garis, dan

bidang. Termasuk kondisi diantara

datum primer, sekunder, dan tertier

untuk setiap kasus.

Page 19: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

• Datum feature adalah suatu feature yang diidentikasi sebagai simbol datum

feature atau suatu simbol datum target (feature aktual suatu komponen yang

digunakan untuk menghadirkan datum)

• Datum Feature Simulator : Batas fisik yang digunakan untuk menetapkan suatu

simulasi datum dari suatu datum feature yang ditentukan.

• Datum reference berupa huruf alphabet yang terlihat di dalam kotak feature

control frame berikut toleransi geometrinya, yang akan menentukan letak suatu

datum berdasarkan zona toleransi atau batas yang dapat diterima.

Page 20: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Page 21: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Page 22: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Spesifikasi Engine F10A

Jenis : Siklus 4 langkah, Pendingin menggunakan air, SOHC

Jumlah Silinder : 4

Sistem Pelumasan

: Penampung oli

Lubang Silinder : 62,0 [mm] / 2,441 [inchi]

Panjang langkah : 66,0 [mm] / 2,598 [inchi]

Pergerakan piston

: 797 cc [cm3] / 48,6 [inchi3]

Rasio Kompresi : 8,7 : 1

Dibuat di China, dan digunakan pada

mobil Suzuki Carry & Suzuki Katana

Page 23: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

CARA KERJA:

1. Langkah Isap

2. Langkah

kompresi

3. Langkah kerja

4. Langkah buang

Page 24: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Pembebanan yang terjadi pada engine

Page 25: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

PROSES PENGECORAN

:

1. Metoda pasir cetak

2. Cetakan memiliki inti

cetakan

3. Parting line membagi

permukaan kiri dan

kanan

4. Kualitas produk :

retak dan dimensi.

5. Alat ukur target

Page 26: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

PROSES

PEMESINAN :

1. Mesin honing

2. Alat bantu

(fixture)

Page 27: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

PEMODELAN & PATENT

Page 28: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

PENGUJIAN

Page 29: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

ANALISIS KEGAGALAN

Page 30: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Hasil Pengumpulan informasi

Page 31: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

Analisis fungsi terhadap tuntutan geometrik

Page 32: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

Keterkaitan Komponen vs fungsi

Page 33: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

Fungsi dan kritikalitas

Page 34: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

Fungsi dan interaksi feature

Page 35: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analisis Fungsi

Tuntutan

geometrik pada

feature

Page 36: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analisis Fungsi

Contoh kasus : Permukaan depan dan belakang

• Permukaan depan harus

dijaga kerataannya

(Dudukan pompa air,

pompa oli)

• Bidang rata tersebut harus

tegaklurus dengan sumbu

crankshaft, sumbu cam

shaft, sumbu pompa air,

sumbu pompa oli, dan oil

seal housing.

Page 37: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran (perencanaan)

Arah

pandangan

untuk

identifikasi fitur

Page 38: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran (perencanaan)

C1a-d Lubang Silinder Tembus 65,47 4 Dudukan piston √ √ √ √ X

C2a-d Kompleks-1 - 4 Saluran pendingin √ √ √ √ X

C3a-h Lubang Ulir M10x30 8 Dudukan baut pengikat √ √ √ √ X

C4a-b Lubang Ulir-Step M10x30 2 Dudukan pena penepat √ √ √ √ X

C5a-b Alur Tembus R4x70 2 Penguat permukaan √ √ √ √ X

C6a-l Kompleks-2 - 12 Saluran air pendingin √ √ √ √ X

C7a-e Kompleks-3 - 5 Saluran air pendingin √ √ √ √ X

C8 Komplesk-4 - 1 Dudukan permukaan Atas √ √ √ √ X

38TOTAL

DIMENSI BENTUK ORIENTASI POSISI RUN-OUTNO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH FUNGSI

GEOMETRI YANG HARUS DIPERHATIKAN

Identifikasi

fitur dari

pandangan atas

Page 39: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran (perencanaan)

Karakterisasi

feature

Page 40: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran (perencanaan)

Penilaian

kandidat datum

feature

Page 41: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran (perencanaan)

Datum feature pada Engine Block

Page 42: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pengukuran (alat pemindai)

1. Perencanaan

2. Hasil pemindaian

Page 43: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pengukuran (alat pemindai)

3. Pemrosesan point cloud

Page 44: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pengukuran (alat pemindai)

4. Pemrosesan polygon & Perbaikan

Page 45: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pengukuran (alat pemindai)

5. Region group

6. Sumbu koordinat

dan DRF

Page 46: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pengukuran (hasil)

Non-kontak Kontak

CMM

Page 47: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3c : Pemodelan

1. Rencana struktur

feature engine block

2. Membuat feature solid

Page 48: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3c : Pemodelan

Proses pembuatan

badan utama engine

block

Page 49: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3c : Pemodelan

Proses pembuatan

feature pada

permukaan engine

block

Page 50: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3c : Pemodelan

Model 3D engine

block

Page 51: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3c : Pemodelan

Model 2D

engine block

Page 52: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3c : Pemodelan

6. Verifikasi model

engine block

Page 53: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA 1. Pengambilan data

Page 54: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA 2. Pengolahan point cloud dan meshing

Page 55: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA 3. Pengukuran

Page 56: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

• Untuk menjamin kesejajaran dan ketegaklurusan

diantara beberapa feature, arah proses penghasilan

feature solid pada pemodelan dilakukan dengan jalan

membuat ref. plane yang di-offset terhadap datum

reference frame.

4. Pemodelan

Page 57: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA 4. Pemodelan

• Perbedaan mencolok pada

jumlah reference plane

yang digunakan untuk

membuat sketch.

• Tujuan memperbaiki

deviasi pada feature

Page 58: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

• Export history pemodelan

ke perangkat lunak CAD

• Kegunaan parametric

solid modeling

• Membangun design intent

mulai tahap pembuatan

ref. plane dan sketch.

4. Pemodelan

Page 59: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA 4. Pemodelan

Page 60: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA 4. Pemodelan

Page 61: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

KESIMPULAN

1. Pengumpulan informasi produk dan analisis fungsi sangat

diperlukan dalam membangun model 3D dan 2D.

2. Perangkat lunak Geomagic Design-X berhasil digunakan untuk

merealisasikan proses parametric solid modeling pada engine

block.

3. Live transfer dari perangkat lunak Geomagic Design-X ke

perangkat lunak CAD lainnya dipengaruhi oleh teknik

pembuatan operasi solid berdasarkan batas operasi (boundary),

arah operasi (direction), jumlah dan keseragaman feature.

4. Ekstrak feature secara otomatis ke dalam perangkat lunak CAD

dapat menimbulkan deviasi yang seharusnya diperbaiki.

5. Pengukuran metoda non kontak akan memudahkan pembuatan

feature kompleks dan pengukuran karakteristik geometrik

(kerataan permukaan, kesejajaran bidang, ketegaklurusan

sumbu, dan silindrisitas)

Page 62: Rekayasa Peniruan Berbasis Feature Menggunakan Perangkat Lunak Geomagic Design X

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

SARAN

1. Pengambilan data point cloud memerlukan persiapan alat bantu

pencekam produk, penentuan orientasi pemindaian, lingkungan

pengukuran, kalibrasi secara terjadwal.

2. Pengukuran metoda kontak tetap diperlukan untuk

menghasilkan model engine block, terutama pada feature solid

primitif seperti lubang, alur, atau feature yang memiliki ukuran

kecil.

3. Dimensi dan toleransi geometrik komponen pada engine

ditentukan di awal proses pemodelan.

4. Teknik operasi solid harus mempertimbangkan keseragaman

feature, batas dimensi feature, arah operasi solid (live transfer)

5. Batas feature solid yang dibuat sesuai dengan toleransi

geometriknya, dan tidak hanya pencantuman di model 2D saja.

6. Dilakukan kajian khusus tentang penerapan standardisasi datum

target pada engine block